bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan
|
|
- Suhendra Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan adalah timbangan analitik, tabung reaksi, higrometer, altimeter, pipet berskala, labu ukur, oven, spektrofotometer, gunting, plastik, alat tulis, label, koran, meteran, dan kamera. Bahan-bahan yang digunakan adalah daun tanaman jagung, alkohol 70%, HCl 0,7%, NaOH 1 N, ZnSO 4 5%, Ba(OH) 2 0,3%, pereaksi Cu, pereaksi Nelson, pereaksi Karbohidrat, Phenol merah, dan akuades (Lampiran 1). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Gumelem Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara (Lampiran 2). Banjarnegara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Menurut van Bemmelen (1949), penyebaran geografis kabupaten Banjarnegara dibagi menjadi 3 bagian, yakni zona utara meliputi kawasan pegunungan yang merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng dan Pegunungan Serayu Utara, zona tengah yang merupakan zona Depresi Serayu yang subur, dan zona selatan yang merupakan daerah pegunungan yang curam dan termasuk bagian dari Pegunungan Serayu. Susukan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di zona selatan kabupaten Banjarnegara. Susukan terbagi menjadi 15 desa, salah satunya adalah desa Gumelem. Desa Gumelem berada di ketinggian tempat 144 m dpl dan kelembaban udara (65%-80%). Daerah ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan rata-rata mm.tahun -1 dan suhu rata-rata 20-26ºC. Luas wilayah kecamatan Susukan adalah ha. Letak koordinat wilayahnya adalah LS dan BT. Lahan di desa ini cukup subur dan umumnya ditanami oleh tanaman pangan seperti jagung, kacang panjang, dan singkong. Analisis massa karbohidrat tanaman jagung sebagai dasar analisis daya serap karbon dioksida dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari bulan Juli hingga Agustus. 7
2 C. Diagram Alir Penelitian Setiap strata umur tanaman jagung (0-1 bulan, >1-2 bulan, dan >2-3 bulan) Diambil daunnya sebanyak 30 g pukul WIB dan WIB Direndam dalam alkohol 70% selama beberapa menit lalu dikering anginkan Dianalisis karbohidratnya di Lab. Kimia Dihitung jumlah daun per pohon, luas daun per 30 g sampel, luas daun per helai, kerapatan pohon, massa karbohidrat, massa CO 2 pada daun Daya serap CO 2 per helai daun per musim, per pohon per musim, dan per hektar per musim pada tanaman jagung Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian D. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Strata yang digunakan adalah umur tanaman jagung. Umur tanaman jagung dikelompokkan ke dalam tiga strata umur yaitu : 1. Tanaman jagung umur 0-1 bulan 2. Tanaman jagung umur >1-2 bulan 3. Tanaman jagung umur >2-3 bulan Setiap strata umur diambil 6 tanaman secara acak. Setiap tanaman sampel diambil daunnya sebanyak 30 g. Pengambilan sampel daun dilakukan pukul WIB dan WIB, tujuannya untuk mendapatkan daun yang belum melakukan fotosintesis karena diambil sebelum matahari terbit, sedangkan pengambilan sampel pukul WIB tujuannya untuk mendapatkan daun yang telah melakukan fotosintesis. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinambela pada tahun Sampel daun kemudian dianalisis massa karbohidrat dan daya serap karbon dioksidanya di 8
3 Laboratorium Kimia Organik Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman. Data massa karbohidrat dan daya serap karbon dioksida yang dianalisis adalah selisih antara data yang diperoleh dari sampel daun yang diambil pada pukul WIB dengan data yang diperoleh pukul WIB. E. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel bebas berupa umur tanaman dan variabel tergantung berupa daya serap karbon dioksida. Parameter yang diamati berupa massa karbohidrat, massa karbon dioksida, luas daun, dan jumlah daun. F. Cara Kerja Penelitian 1. Pengambilan Sampel Daun (Sinambela, 2006) Pengambilan sampel daun dilakukan secara acak (random) pada helai daun ke 4-5, daun diambil sebanyak 30 g pada pukul WIB dan WIB. Daun dimasukkan ke dalam plastik yang berisi alkohol 70% lalu direndam selama beberapa menit. Perendaman pada alkohol bertujuan untuk mencegah terjadinya fotosintesis dan respirasi lanjutan setelah daun dipetik. Sampel daun yang telah direndam alkohol selanjutnya dikering anginkan. 2. Penentuan Jumlah Daun per Pohon (Purwaningsih, 2007) Penentuan daya serap CO 2 per pohon dipengaruhi oleh jumlah daun per pohon. Untuk menghitung jumlah daun per pohon dilakukan dengan cara menghitung jumlah helai daun yang ada dalam satu pohon. Setiap strata umur tanaman jagung dihitung jumlah daunnya pada satu pohon. 3. Pengukuran Massa Karbohidrat (Sinambela, 2006) Pengukuran massa karbohidrat untuk setiap strata umur tanaman jagung dilakukan dengan cara berikut : 1. Sampel daun ditimbang sebanyak 30 g dan dihancurkan menggunakan mortar dan pestle sampai halus. Sampel daun yang sudah halus, selanjutnya dikeringkan menggunakan oven pada suhu ± C selama 48 jam (36 jam terlebih dahulu lalu dilanjutkan 12 jam kemudian) untuk mendapatkan bobot kering mutlak. 2. Sampel daun yang sudah kering ditimbang sebanyak 200 mg selanjutnya ditambahkan 20 ml HCl 0,7 N. 9
4 3. Hidrolisis selama 2,5 jam dalam penangas air lalu disaring dalam labu ukur 100 ml. 4. Larutan dinetralkan dengan NaOH 1 N setelah diberikan Phenol merah (terjadi perubahan warna larutan setelah dititrasi dari biru berubah warna menjadi merah muda). 5. Sebanyak 5 ml ZnSO 4 dan 5 ml Ba(OH) 2 0,3 N ditambahkan ke dalam larutan, dengan tujuan mengendapkan protein dari sampel (agar gugusan CHO yang terjadi benar-benar karbohidrat). 6. Larutan akuades ditambahkan sampai tanda tera 100 ml. 7. Larutan disaring kembali dan diambil larutan yang sudah jernih (supernatan). 8. Pipet 1 ml larutan yang sudah jernih (supernatan) dalam tabung kimia. 9. Deret standar karbohidrat 0, 5, 10, 15, 20, 25 ml dibuat. Pereaksi Cu ditambahkan sebanyak 2 ml, dipanaskan dengan penangas air selama 10 menit lalu didinginkan. 10. Pereaksi Nelson ditambahkan dengan 20 ml H 2 O sampai tanda tera pada masing-masing deret standar karbohidrat lalu dikocok dan dibiarkan selama 20 menit. 11. Larutan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 500 µm. 12. Persentase karbohidrat dihitung dengan rumus berikut: x x x 100% : (3-1) A : absorpsi karbohidrat contoh S : rata-rata standar karbohidrat dan : faktor pengenceran 13. Massa karbohidrat dihitung dari persentase karbohidrat menggunakan rumus: Persentase Karbohidrat x Bobot Basah Daun (3-2) Massa karbohidrat yang diperoleh dari metode karbohidrat dikonversikan ke massa CO 2 dari perbandingan mol setelah disetarakan. 6CO 2 + 6H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6O Dari persamaan reaksi tersebut, diketahui 1 mol glukosa setara dengan 6 mol karbon dioksida. Cara perhitungannya sebagai berikut: 1. Mol C 6 H 12 O 6 = Massa C 6 H 12 O 6 : Mr C 6 H 12 O (3-3) 10
5 2. Massa CO 2 = 6 mol C 6 H 12 O 6 Mr CO 2 = 2 = = Massa C 6 H 12 O 6 1,47 (3-4) Ar C = 12; Ar H = 1; Ar O = 16 Mr C 6 H 12 O 6 = (6 x Ar C) + (12 x Ar H) + (6 x Ar O) = (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180 Mr CO 2 = Ar C + (2 x Ar O) = 12 + (2 x 16) = Pengukuran Luas Daun (Sitompul dan Guritno, 1995) Luas daun diukur menggunakan metode gravimetri dengan rumus berikut: LD = (3-5) LD = Luas Daun (cm 2 ) Wr = Bobot Kertas Replika Daun (g) LK = Luas Kertas (cm 2 ) Wt = Bobot Seluruh Kertas (g) 5. Perhitungan Daya Serap Karbon Dioksida (Sinambela, 2006) Daya serap karbon dioksida dihitung menggunakan data massa karbohidrat hasil Laboratorium, dengan persamaan berikut : Daya serap CO 2 per luas daun (D) = Massa CO 2 (3-6) Luas daun per 30 g sampel 6. Penentuan Karbon Dioksida yang Diserap Bersih per Luas Daun per Jam (Dt) Dt = D : Δt (3-7) Dt = Daya serap bersih CO 2 per luas daun D = Daya serap CO 2 per luas sampel daun Δt = Selisih waktu pengambilan sampel pukul dan pukul WIB 7. Penentuan Karbon Dioksida yang Diserap Bersih per Helai Daun per Jam Dl = Daya serap CO 2 per luas daun sampel per jam (3-8) Rataan luas daun per helai 11
6 8. Penentuan Karbon Dioksida yang Diserap Bersih per Pohon (Dn) per Jam Dn = Dt x ( d : n) (3-9) Dn = Daya serap bersih CO 2 per pohon per jam Dt = Daya serap bersih CO 2 per luas daun Σd = Jumlah daun tiap pohon n = Jumlah helai daun dalam 30 g bobot basah sampel daun 9. Penentuan Kerapatan Pohon per Hektar (Sinambela, 2006) Kerapatan pohon per hektar = (3-10) 10. Penentuan Karbon Dioksida yang Diserap Bersih per Hektar (Dh) Dh = Dn x K pohon/ha (3-11) Dh = Daya serap bersih CO 2 per hektar per jam Dn = Daya serap bersih CO 2 per pohon per jam K = Kerapatan pohon per hektar 11. Penentuan Karbon Dioksida yang Diserap Bersih per Pohon per Musim (Dy) (Sitompul dan Guritno, 2005) Dy = [{Dn x 4,05} + {Dn x (12,07-4,05) x 0,46}] x 100 (3-12) Keterangan: Dy = Daya serap bersih CO 2 per pohon per musim Dn = Daya serap bersih CO 2 per pohon per jam 12,07 = Nilai rata-rata lama penyinaran maksimum per hari, satuan dalam jam per hari 4,05 = Nilai rata-rata lama penyinaran aktual per hari, satuan dalam jam per hari 0,46 = Perbandingan laju fotosintesis rata-rata per hari 100 = ± Jumlah hari dalam 1x musim panen G. Metode Analisis 1. Analisis Varian (ANOVA) Analisis Varian (ANOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh umur tanaman jagung (Z. mays) terhadap daya serap karbon dioksida. Hasil ANOVA dilanjutkan dengan uji lanjut (Hanafiah, 2003). 12
7 2. Analisis Korelasi dan Regresi Analisis korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara umur tanaman jagung (Z. mays) dengan daya serap karbon dioksida, sedangkan analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara umur tanaman dengan kemampuannya dalam menyerap karbon dioksida. Model hubungan serapan karbon dioksida dengan umur tanaman dianalisis menggunakan regresi korelasi dengan model linier menurut Sastrosupadi (2000), adalah sebagai berikut : Y = (3-13) Untuk mengetahui model regresi terbaik, maka dilakukan perbandingan dengan model regresi non linier seperti model kuadratik dan model eksponensial dengan model persamaan regresi menurut Sastrosupadi (2000), adalah sebagai berikut : Y= dan Y= atau = (3-14) Y = Karbon yang diserap tanaman = Umur tanaman = Koefisien elevasi = Koefisien regresi = Bilangan Eluer sebesar 2,718 13
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan adalah daun kacang panjang, alkohol 70%, HCl 0,7%, NaOH 1N, ZnSO 4 5%, Ba(OH)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun tanaman singkong 1-3 bulan, alkohol 70%, HCl 0,7%, NaOH 1N, ZnSO 4 5%, Ba(OH) 2 0,3%, pereaksi Cu, pereaksi
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
6 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan meliputi daun pohon sengon sebagai sampel yang terdapat di daerah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Peta Lokasi Jalur Hijau Jalan Gerilya Kota Purwokerto. bio.unsoed.ac.id
III. METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah HCl 0,7 %, NaOH1 N, ZnSO4 5%, Ba(OH)2 0,3 N, Akuades, Pereaksi Cu, Alkohol 70%. Sedangkan alat yang digunakan adalah
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tercantum dalam lampiran 1. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Kebun Raya Bogor, untuk pengambilan sampel daun dari 10 jenis tanaman, dimana lokasi 10 jenis tanaman ditandai dengan warna biru pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemanasan global adalah fenomena alam tentang suhu bumi yang. mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
1 I. PENDAHULUAN Pemanasan global adalah fenomena alam tentang suhu bumi yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Penyebab utama pemanasan global adalah tingginya emisi gas rumah kaca di atmosfer.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat
25 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Juli 2011. Pengambilan sampel dilakukan di kawasan restorasi resort Bodogol Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
10 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di jalur hijau sekitar Warung Jambu Jalan Raya Pajajaran, Wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kelurahan Bantar Jati, Bogor, dengan
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasidan Waktu Penelitian. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun pohon jabon,
7 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasidan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian 1.1.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun pohon jabon, Alkohol 70%,HCL 0,7%, NaOH
Lebih terperinciBAB III. BAHAN DAN METODE
10 BAB III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dari bulan Februari dan berakhir pada bulan Agustus 2011. Proses pembuatan dan pengujian arang aktif dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 - Februari 2014. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA Riau.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 s/d juni 2014. Lokasi penelitian dilaksanakan di perkebunan PT. Asam Jawa Kecamatan Torgamba, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6
12 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6 Maret 2016 di Kelompok Tani Ternak Wahyu Agung, Desa Sumogawe, Kecamatan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan 18 Maret 2016 sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pengaruh konsentrasi larutan tawas terhadap protein terlarut dan kandungan asam amino pada ikan tongkol adalah melalui eksperimen di bidang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
10 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan mulai bulan November 2010 sampai dengan Juni 2011. Lokasi penelitian terletak di Desa Bantar Kambing, Kecamatan Ranca Bungur,
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.), HNO 3 1
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1 Pengujian Viskositas (menggunakan viskosimeter) (Jacobs, 1958) Viskositas Saos Tomat Kental diukur dengan menggunakan viskosimeter (Rion Viscotester Model VT-04F). Sebelum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL ) disusun secara faktorial dengan 3 kali ulangan.
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian Materi Bahan Bahan yang digunakan untuk budidaya adalah rumput laut S. polycystum yang diambil dari Pantai Karangbolong (Cilacap), NaOH 0,5%,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu, tahap isolasi kitin yang terdiri dari penghilangan protein, penghilangan mineral, tahap dua pembuatan kitosan dengan deasetilasi
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciLampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)
Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995) Bahan sejumlah kurang lebih 1 g ditimbang. Sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3%. Sampel kemudian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan Maret 2009. Tempat penelitian di Kebun IPB Tajur I dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Pengujian kualitas fisik telur dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pengujian kualitas kimia telur dilakukan
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan yaitu Sargassum polycystum, akuades KOH 2%, KOH 10%, NaOH 0,5%, HCl 0,5%, HCl 5%,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini
BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April 26. Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional di Kabupaten Semarang yaitu Pasar Projo Ambarawa, Pasar Sumowono, Pasar Babadan,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian
14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2017. Penelitian tersebut mencakup pembuatan maltodekstrin dari biji jali dan pengujian laju basah, viskositas, daya
Lebih terperincisetelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8
40 setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8 ml. Reaksi enzimatik dibiarkan berlangsung selama 8 jam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan November 2011 di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Lewikopo, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang terletak pada ketinggian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia FMIPA Unila. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinci1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.
57 Lampiran I. Prosedur Analisis Kimia 1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). Timbang contoh yang telah berupa serbuk atau bahan yang telah dihaluskan sebanyak 1-2 g dalam botol timbang
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian,
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Lapangan Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 April 2015. Analisis tanah dilakukan
Lebih terperinciCurah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )
Bulan Lampiran 1. Data Iklim Wilayah Dramaga pada Bulan Februari hingga Mei 2011 Suhu Rata-rata ( o C) Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 ) Penguapan (mm) Kelembaban Udara (%) Februari 25.6
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisa Sampel
Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel 1. Pengukuran Kadar Air (AOAC, 1984) Cawan aluminium dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 C selama 15 menit, kemudian didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan utama dan bahan tambahan. Bahan utama berupa daging sapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium penelitian jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel kulit
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Universitas Muhammadiyah Purwokerto selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor I: Dosis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rencangan Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) disusun secara faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 RANCANGAN PENELITAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan dengan 3
Lebih terperinciTabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).
LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02
Lebih terperinciLAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)
LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006) Pengujian daya serap air (Water Absorption Index) dilakukan untuk bahan
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, mulai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret di daerah Jumantono, Karanganyar, dengan jangka waktu penelitian
Lebih terperinci3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah
3. MATERI DAN METODE Proses pemanasan dan pengeringan gabah beras merah dilakukan di Laboratorium Rekayasa Pangan. Proses penggilingan dan penyosohan gabah dilakukan di tempat penggilingan daerah Pucang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penentuan Titik sampel. Mengukur Sudut Duduk Daun Pemeliharaan Setiap Klon
III. METODE PENELITIAN A. Diagram Alir Penelitian Penentuan Titik sampel Pengambilan Sampel pada Setiap Klon - Bidang Preferensi - Bidang Peliharaan - Bidang Petik Mengukur Temperatur, Kelembaban Udara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan
Lebih terperinciBab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat
Bab III Metodologi Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu isolasi selulosa dari serbuk gergaji kayu dan asetilasi selulosa hasil isolasi dengan variasi waktu. Kemudian selulosa hasil isolasi dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Metode Penelitian Pengumpulan Data
13 BAHAN DAN METODE Metode Penelitian Kecamatan Nanggung kabupaten Bogor merupakan area penelitian dalam program Agroforestry and Sustainable Vegetable Production in Southeast Asia Watershed atas kerjasama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yaitu dengan cara mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana. Rancangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari kulit pisang dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih
ANALISIS KARBOHIDRAT Analisis Zat Gizi Teti Estiasih 1 Definisi Ada beberapa definisi Merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon Senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan rumus empiris (CH2O)n,
Lebih terperinciAtas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Lampiran 1. Lembar Uji Hedonik Nama : Usia : Pekerjaan : Pengujian organoleptik dilakukan terhadap warna, aroma, rasa dan kekentalan yoghurt dengan metoda uji kesukaan/hedonik. Skala hedonik yang digunakan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder jagung hidroponik dengan media perendaman dan penggunaan dosis pupuk yang berbeda dilakukan pada tanggal
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa Universitas Lampung
Lebih terperinciIII. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama 15
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987 sampai
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung dengan perlakuan sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987
Lebih terperinciTabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol
LAMPIRAN Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol Fisiografi : Volkan Bahan Induk : Abu / Pasir volkan intermedier sampai basis Tinggi dpl : 1301 m Kemiringan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan
III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan Maret 2011. Percobaan penanaman dilakukan di lahan alang-alang di daerah Blora
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ulangan. Faktor pertama adalah jenis pati bahan edible coating (P) yang
48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciLAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)
LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI 01-3546-2004 yang dimodifikasi*) Penentuan Total Padatan Terlarut (%Brix) saos tomat kental dilakukan dengan menggunakan Hand-Refraktometer Brix 0-32%*.
Lebih terperinciLATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN
LATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran Materi Kelas/Sem Waktu Guru Sekolah : Ilmu Pengetahuan Alam : Fotosintesis : VIII/2 : 80 menit : Heri Priyanto, S.Si., M.Si : SMP N 4 Kalikajar Wonosobo 1. Perhatikan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Prosedur
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai Mei sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA
Lebih terperinciMetode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%
III. Metode Penelitian A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2013 bertempat di Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian akan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah kadar kitosan yang terdiri dari : 2%, 2,5%, dan 3%.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi dibagi menjadi 7 strata ketinggian. Strata IV ( m dpl) Karakter morfologi bambu tali dicatat (lampiran 2).
A. Bagan Alir Penelitian III. METODE PENELITIAN Lokasi dibagi menjadi 7 strata ketinggian Strata I (100-199 m ) Strata VII (700-799 m ) Strata II (200-299 m ) Strata VI (600-699 m ) Strata III (300-399
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperincix100% LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006)
LAMPIRAN PROSEDUR ANALISIS A.1. Pengujian Daya Serap Air (Ganjyal et al., 2006; Shimelis et al., 2006) Prosedur pengujian daya serap air: 1. Sampel biskuit dihancurkan dengan menggunakan mortar. 2. Sampel
Lebih terperinciBab III Bahan dan Metode
Bab III Bahan dan Metode A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di daerah budidaya rumput laut pada dua lokasi perairan Teluk Kupang yaitu di perairan Tablolong
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
10 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 sampai Oktober 2012. Sampel gubal dan daun gaharu diambil di Desa Pulo Aro, Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten
Lebih terperinci