KRITERIA PROPER PENGENDALIAN KERUSAKAN EKOSISTEM GAMBUT

Transkripsi

1 KRITERIA PROPER PENGENDALIAN KERUSAKAN EKOSISTEM GAMBUT

2 ASPEK PENILAIAN 1 KETAATAN KETENTUAN PENETAPAN TITIK PEMANTAUAN KETAATAN TERHADAP TITIK PEMANTAUAN KETAATAN TERHADAP KRITERIA BAKU KERUSAKAN KETAATAN TERHADAP PELAPORAN DATA PEMANTAUAN KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PERALATAN PEMANTAUAN KETAATAN TERHADAP PENILAIAN ASPEK MANAGEMANT TATA KELOLA AIR

3 1. KETAATAN TERHADAP KETENTUAN PENETAPAN TITIK PEMANTAUN

4 Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan tentang Penetapan Titik Pemantauan CATATAN : Ketentuan mengacu pada Peraturan Menteri tentang Tata Kelola Air yang saat ini sedang dikonsepkan

5 BIRU 1. Mempunyai peta kontur/topografi dalam format *.shp dengan skala minimal 1: % area konsesi 2. Mempunyai peta hidrotopografi dalam format *.shp minimal skala 1: % area konsesi 3. Mempunyai peta kedalaman gambut dalam format *.shp minimal skala 1: % area konsesi 4. Mempunyai peta desain kanal 80% area konsesi MERAH KRITERIA KETAATAN TERHADAP PENETAPAN TITIK PEMANTAUAN 1. Mempunyai peta kontur/topografi dengan skala minimal 1: < 80% seluruh area konsesi 2. Mempunyai peta hidrotopografi minimal skala 1: < 80% seluruh area konsesi 3. Mempunyai peta kedalaman gambut minimal skala 1: < 80% seluruh area konsesi 4. Mempunyai peta desain kanal < 80% seluruh area konsesi HITAM Tidak mempunyai: 1. Peta kontur/topografi dalam format *.shp dengan skala minimal 1: Peta hidrotopografi dalam format *.shp minimal skala 1: Peta kedalaman gambut dalam format *.shp minimal skala 1: Peta desain kanal

6 2. KETAATAN TERHADAP TITIK PEMANTAUAN

7 KRITERIA KETAATAN TERHADAP SEBARAN TITIK PEMANTAUAN PADA SETIAP ZONASI PENGELOLAAN Mengukur 80 % titik pantau pada setiap zonasi pengelolaan Mengukur 50%<=x<80% titik pantau Mengukur <50% titik pantau

8 3. KETAATAN TERHADAP KRITERIA BAKU KERUSAKAN

9 KRITERIA KETAATAN TERHADAP PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR PADA SETIAP ZONASI PENGELOLAAN 80% data hasil pengukuran tinggi muka air per zonasi 40cm 60%<=x<80% data hasil pengukuran tinggi muka air per zonasi 40cm <60% data hasil pengukuran tinggi muka air per zonasi 40cm

10 4. KETAATAN TERHADAP PELAPORAN DATA PEMANTAUAN

11 Melaporkan data bulanan 80% seluruh titik pantau KRITERIA KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA PADA SETIAP ZONASI PENGELOLAAN melaporkan data bulanan 50%<=x<80% tiap titik pantau melaporkan data bulanan <50% tiap titik pantau

12 ILUSTRASI PERHITUNGAN JUMLAH SEBARAN TITIK PEMANTAUAN; JUMLAH DATA PENGUKURAN DAN PEMENUHAN BAKU MUTU TINGGI MUKA AIR

13 Titik Pemantauan, Pelaporan, dan Pemenuhan ketentuan Tinggi Muka Air pada setiap Zona Pengelolaan Jumlah Titik Pemantauan Jumlah Data Pelaporan Jumlah data memenuhi 40 cm Zona Jumlah titik pemantauan dalam 1 zona Jumlah titik pemantauan yang dipantau Tingkat Ketaatan Jumlah titik dalam 1 zona Pemantauan % 15 titik 2 15 titik Jumlah data yang dilaporkan (bulan) Tingkat Ketaatan Jumlah data pemantauan sesuai peraturan / izin = 12 Jumlah data per 1 zona pemantauan Jumlah data memenuhi ketentuan 40 cm Tingkat Ketaatan 15 x 12 = % 15 x 12 = % 15 x 10 = ,33% 15 x 12 = % 3 15 titik 15 x 8 = ,67% 15 x 12 = % dst dst dst Tingkat Ketaatan titik pemantauan 80% (Biru) Tingkat Ketaatan Pelaporan (terendah per titik) 66,67% (Merah) Tingkat Ketaatan Pemenuhan Kriteria Baku Kerusakan (terendah per titik pemantauan yang dilaporkan) 70% (Merah)

14 5. KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PERALATAN PEMANTAUAN

15 BIRU 1. Mempunyai stasiun curah hujan yang dapat menampilkan data curah hujan harian 80% selama 1 tahun 2. Mempunyai 1 alat pengukuran fluktuasi tinggi muka air tanah dengan menggunakan datalogger (water sensor) yang secara otomatis merekam data di setiap zonasi pengelolaan air 3. Mempunyai alat pengukuran kadar air (volumetric moisture content/vmc) dengan menggunakan datalogger (Time Domain Reflector/TDR) pada setiap zonasi pengelolaan air 4. Semua peralatan dikalibrasi minimal 1 tahun sekali CATATAN : KRITERIA PERALATAN PEMANTAUAN OTOMATIS MERAH 1. Mempunyai stasiun curah hujan yang dapat menampilkan data curah hujan harian <80% selama 1 tahun 2. Hanya mempunyai 1 alat pengukuran fluktuasi tinggi muka air tanah dengan menggunakan datalogger (water sensor) atau alat pengukuran kadar air (volumetric moisture content/vmc) dengan menggunakan datalogger (Time Domain Reflector/TDR) pada setiap zonasi pengelolaan air 3. Peralatan tidak dikalibrasi HITAM 1. Tidak mempunyai stasiun curah hujan 2. Tidak mempunyai alat pengukuran fluktuasi tinggi muka air tanah dengan menggunakan datalogger (water sensor) atau alat pengukuran kadar air (volumetric moisture content/vmc) dengan menggunakan datalogger (Time Domain Reflector/TDR) pada setiap zonasi pengelolaan air

16 KRITERIA PERALATAN PEMANTAUAN MANUAL BIRU 1. Memiliki titik pantau sejumlah 15% dari jumlah kompartemen pada setiap zonasi 2. Memiliki data logbook pemantauan pada setiap titik pemantauan yang ditempatkan pada lokasi pemantauan MERAH 1. Memiliki titik pantau sejumlah < 15% dari jumlah kompartemen pada setiap zonasi 2. Memiliki data logbook pemantauan pada setiap titik pantau yang tidak ditempatkan pada lokasi pemantauan HITAM 1. Tidak memiliki titik pantau 2. Tidak memiliki data logbook pemantauan

17 6. KETAATAN TERHADAP PENILAIAN ASPEK MANAGEMENT TATA KELOLA AIR

18 KRITERIA ASPEK MANAGEMENT TATA KELOLA AIR BIRU 1. Lokasi dan jumlah titik pemantauan telah sesuai dengan SK Dirjen PPKL 2. Tidak terjadi kebakaran selama periode penilaian 3. Mempunyai unit khusus yang bertanggung jawab dalam tata kelola air MERAH 1. Sudah mengajukan rencana lokasi titik pemantauan ke Dirjen PPKL 2. Tidak terjadi kebakaran selama periode penilaian 3. Memiliki titik pemantauan 4. Unit tata kelola air masih disatukan dengan unit lain HITAM 1. Belum mengajukan rencana lokasi titik pemantauan ke Dirjen PPKL 2. Terdapat kebakaran di lahan konsesi pada periode penilaian 3. Tidak ada unit yang menangani tatakelola air

19 TERIMA KASIH DIREKTORAT PENGENDALIAN KERUSAKAN GAMBUT