BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Nusa Tenggara Barat, mulai berproduksi pada tahun 2000 dan masih

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan penambangan PT. Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau, Propinsi Nusa Tenggara Barat, mulai berproduksi pada tahun 2000 dan masih berlangsung hingga saat ini. Dalam periode tersebut, terjadi beberapa longsor di lereng bagian barat dan utara-timur. Dilihat dari sisi geologi, Batu Hijau merupakan daerah mineralisasi porphyry emas-tembaga yang berarah utara-timur (Garwin, 2002). Pemetaan dan pemahaman mengenai struktur geologi sangat krusial dalam mengembangkan pengetahuan mengenai jenis endapan dan dapat berguna dalam pengoperasian tambang (Priowasono, 2002). Struktur geologi yang terbentuk dapat memicu adanya longsor yang terjadi di lereng bagian barat dan utara-timur. Selain itu, rock properties dan kondisi hidrogeologi di lokasi longsor juga perlu dikaji untuk mengetahui penyebab longsor tersebut. Saat ini proyek penambangan Batu Hijau telah memasuki fase 6 penambangan dan masih berlangsung untuk beberapa tahun ke depan. Apabila memungkinkan, proyek penambangan dapat dilanjutkan ke fase 7 penambangan. Fase 6 adalah fase penambangan yang memiliki limit elevasi saat ini sekitar -245 mrl (meter relative), sedangkan fase 7 adalah fase penambangan yang memiliki limit elevasi terakhir (ultimate) sekitar -435 mrl. 1

2 2 Lokasi penelitian pada daerah barat dan utara-timur memiliki kondisi geologi yang berbeda. Pada daerah barat terdapat batuan vulkanik yang relatif keras ditinjau dari nilai rock mass, namun banyak pula struktur geologi yang berkembang seperti joint. Sedangkan pada daerah utara-timur terdapat batuan vulkanik yang tidak terlalu keras secara rock mass, namun tidak terlalu berkembang struktur geologi. (Anonim, 2013) Lokasi penelitian daerah barat adalah pada salah satu longsoran yang dinamakan Failure X. Longsoran ini memiliki keunikan tersendiri. Longsoran yang terjadi pada Failure X terjadi sedikit demi sedikit dan dalam waktu kejadian yang cepat sehingga sulit untuk memprediksi waktu kapan longsoran itu akan terjadi. Sedangkan pada daerah utara-timur menggunakan salah satu longsoran yang dinamakan Failure Y. Failure ini merupakan failure terbesar yang ada di Fase 6 Pit Batu Hijau. (Anonim, 2013) Untuk mengetahui kemungkinan penyebab longsor dilakukanlah back analysis. Back analysis adalah upaya menghitung nilai-nilai sifat material (properties) yang dibutuhkan untuk menghasilkan faktor keamanan yang diinginkan (Anonim, 2004). Dalam hal ini, faktor keamanan yang diinginkan adalah 0.99 (kondisi tepat saat longsoran terjadi). Data yang digunakan antara lain data mapping struktur untuk analisis kinematik, data Rock Properties dari analisis laboratorium dan kondisi hidrogeologi. Analisis longsoran ini menggunakan software Dips dan Slide version 6.0.

3 3 Berdasarkan latar belakang penelitian dan objek yang akan diteliti, maka penelitian ini memilih judul Rekonstruksi Longsoran pada Lereng Barat dan Utara-Timur Tambang Terbuka Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat 1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini ditemui beberapa permasalahan antara lain : 1. Berapa nilai properties aktual lereng (kohesi dan sudut gesek dalam) daerah Failure X di lereng barat dan Failure Y di lereng utara-timur setelah dilakukan back analysis? 2. Apa faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor Failure X dan Failure Y? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai properties (kohesi dan sudut gesek dalam) aktual lereng dan faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor Failure X di lereng barat dan Failure Y di lereng utara-timur. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis dalam menambah ilmu mengenai analisis longsoran khususnya dalam tambang terbuka Batu Hijau. Selain itu, diharapkan pula dapat berguna bagi pembaca agar dapat diaplikasikan

4 4 dalam kasus pertambangan lainnya yang berkesinambungan. Dalam konteks akademisi, semoga dapat berguna bagi mahasiswa lain yang memiliki tema tugas akhir yang serupa agar dapat membantu dalam penyelesaiannya. 1.5 Kerangka Pemikiran Penelitian dilatarbelakangi oleh adanya beberapa kali terjadi longsoran di area pertambangan PT Newmont Nusa Tenggara khususnya di lereng bagian barat dan utara-timur. Dengan banyaknya faktor yang melatarbelakangi terjadinya longsor, maka dilakukanlah back analysis untuk mengetahui nilai properties aktual lereng dan faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor. Hasil back analysis tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan rekomendasi pada permukaan lereng aktual dan desain fase Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis yang mencakup beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penyajian data. Alat yang digunakan pada saat tahap pekerjaan lapangan antara lain kompas Kokla, peta longsoran (Failure) Batu Hijau, alat tulis dan buku lapangan, papan ukur, kamera digital, alat pelindung diri (APD) antara lain helm safety, sepatu safety, vest, dan kacamata safety. Dalam tahap analisis data, data diolah dengan bantuan beberapa software pendukung seperti Minesight 2008, AutoCad 2007, Dips, dan Slide ver 6.0.

5 5 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah pertambangan Batu Hijau yang secara administratif terletak di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis daerah penelitian terletak antara 116 o BT dan 08 o LS. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1. Pertambangan Batu Hijau terletak sekitar km dari kota Jakarta, +150 km dari kota Mataram, 15 km dari pantai barat dan 10 km dari pantai selatan Pulau Sumbawa. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini adalah sekitar 3 bulan, selama bulan April 2013 sampai dengan Juni Tabel kurun waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.1. Akses menuju Batu Hijau dapat menggunakan pesawat dari Jakarta - Mataram selama 90 menit. Dilanjutkan dengan menggunakan mobil menuju pelabuhan Kayangan selama 3 jam. Setelah itu menggunakan boat perusahaan ke pelabuhan Benete selama 2 jam dan menuju ke lokasi pertambangan dengan menggunakan mobil selama 1 jam.

6 6 Lokasi Penelitian : Gambar 1.1 Lokasi tambang Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara ( 23:50, 22/10/2013) Tabel 1.1 Kurun Waktu Penelitian No. Kegiatan April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 Juli Persiapan 2. Pekerjaan Lapangan 3. Analisis Data 4. Penyusunan Laporan dan Bimbingan 5. Presentasi Hasil