BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Ari Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Industrial Cranes Overview Crane merupakan alat angkat yang memiliki kemampuannya untuk memindahkan material/benda secara vertikal maupun horisontal. Crane menggunakan satu atau lebih mesin sederhana, seperti hoist untuk menciptakan keunggulan mekanis dan dengan demikian memindahkan beban diluar kemampuan normal manusia. Ada beberapa macam industrial crane, diantaranya overhead suspension crane, top running overhead crane, monorail crane, gantry crane dan jib crane. Gambar 2.1 Electric single girder suspension overhead crane (Sumber: Operating and Installation Instruction: Overhead Travelling Cranes and Suspension Cranes, STAHL CraneSystems GmbH) 4
2 Gambar 2.2 Electric double girder top running overhead crane (Sumber: Operating and Installation Instruction: Overhead Travelling Cranes and Suspension Cranes, STAHL CraneSystems GmbH) Keterangan: 1. Crane bridge girder 2. End Carriage 3. Crane girder connection 4. Travel drive 6. Power supply 7. Control pendant 8. Bridge panel 9. Buffer stop 5. Hoist 5
3 Gambar 2.3 Pillar jib crane (Sumber: Product Information: Slewing Cranes, STAHL CraneSystems GmbH) Dari berbagai macam crane tersebut, salah satu komponen utamanya adalah hoist. Hoist merupakan sebuah mesin, yang fungsi utamanya dalam sebuah crane adalah untuk mengangkat dan menurunkan benda. Hoist berdasarkan media untuk pengangkatannya dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Wire rope hoist, media pengangkatannya menggunakan wire rope/seling. Chain hoist, media penggangkatannya menggunakan chain/rantai. Gambar 2.4 Electric wire rope hoist dan electric chain hoist (Sumber: Product Brochure: AS Wire Rope Hoist & ST Chain Hoist, STAHL CraneSystems GmbH) 6
4 Hoist control 2. Rope drum 3. Rope guide 4. Wire rope 5. Gear box 6. Hoist motor 7. Hoisting brake Gambar 2.5 Electric wire rope hoist (Sumber: Cutaway view: AS Wire Rope Hoist, STAHL CraneSystem GmbH) Load chain 2. Hoist control 3. Hoisting brake 4. Hoisting motor 5. Slipping clutch 6. Gear box 7. Chain box Gambar 2.6 Electric chain hoist (Sumber: Cutaway view: ST Chain Hoist, STAHL CraneSystem GmbH) 7
5 Sementara berdasarkan sumber penggerakknya secara umum ada dua macam, yaitu: Electric hoist, sumber tenaganya dari listrik yang dikonversi menjadi putaran oleh electric motor. Pneumatic hoist, sumber tenaganya dari udara bertekanan yang dikonversi menjadi putaran oleh pneumatic motor. Gambar 2.7 Pneumatic chain hoist (Sumber: Product Information: Pneumatic Chain Hoist, HADEF GmbH) yaitu: Semetara berdasarkan pergerakan horisontalnya, hoist dibedakan menjadi tiga, Stationary hoist, yaitu hoist yang tidak memiliki trolley, sehingga hanya memiliki gerakan naik dan turun. 8
6 Gambar 2.8 Stationary hoist (Sumber: Product Brochure: SH Wire Rope Hoist, STAHL CraneSystems GmbH) Monorail hoist, yaitu hoist yang memilki trolley untuk monorail runway ataupun single girder overhead crane. Secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu monorail lurus dan monorail bisa belok (articulated) Gambar 2.9 Monorail trolley hoist (Sumber: Product Brochure: SH Wire Rope Hoist, STAHL CraneSystems GmbH) Double rail crab hoist, yaitu hoist yang memilki trolley untuk aplikasi double girder overhead crane. Gambar 2.10 Double rail crab hoist (Sumber: Product Brochure: AS Wire Rope Hoist, STAHL CraneSystems GmbH) 9
7 Pada sistem hoist, pada saat mengangkat atau menurunkan benda, beban ditanggung oleh motor (electric motor pada electric hoist dan pneumatic motor pada pneumatic hoist), Pada saat proses pengangkatan atau penurunan beban, sementara beban belum menyentuh tumpuannya, maka yang menahan beban tersebut adalah hoisting brake. Jadi hoisting brake bekerja normally close, yang artinya pada saat motor tidak bekerja, brake close / bekerja. Gambar 2.11 Electromagnetic brake (Sumber: Operating and Installation Instruction: Keterangan: SH Wire Rope Hoist, STAHL CraneSystems GmbH) 1. Fan cover 2. Plug 3. Fan wheel 4. Fixing screw 6. Armature disk 7. Brake rotor/brake lining 8. Hub 9. Pressure spring 5. Coil brake 10
8 Pada saat brake bekerja, yaitu posisi close, armature disk didorong oleh pressure spring sehingga menekan brake rotor/lining, maka timbulah gaya pengereman. Friksi yang terjadi pada brake rotor/lining akan membuatnya lama kelamaan aus. Ketika sudah sampai batas maksimum yang diijinkan, brake rotor/lining harus diganti. Keausan yang terjadi pada brake lining dipengaruhi dari kerja hoist tersebut. Pada saat motor bekerja, arus masuk ke motor winding, arus dari simpul belitan diambil sebagai power supply brake coil. Arus masuk ke rectifier untuk disearahkan menjadi DC baru kemudian masuk ke coil brake sehingga menghasilkan gaya electromagnetic yang menarik armature disk sehingga brake lining tidak lagi terkena gaya dorong dari pressure spring, braking release dan motor berputar. Begitu seterusnya ketika motor start dan stop. 2.2 Crane control pada electric overhead crane Pada electric crane, motor listrik merupakan sumber penggerak utamanya, yang mana merubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa putaran. Gambar 2.12 Fleming s left-hand rule (Sumber: Inverter School Text: Inverter Beginner Course, Mitsubishi Electric Corporation) 11
9 Prinsip kerja motor induksi adalah jika magnet dipindahkan ke arah A ketika tidak disentuhkan ke piringan tembaga/copper disk, ternyata copper disk tersebut juga berputar dengan arah putaran yang sama. Pada saat yang sama, gaya gerak listrik diinduksikan ke copper disk dan arus Eddy (arus induksi) terjadi. Hubungan antara arus Eddy diinduksikan ke copper disk dan magnetic flux oleh magnet disebabkan oleh gaya electromagnetic. Fenomena ini telah dibuktikan oleh orang Italy yang bernama Arago dan dinamakan Arago s disk. Gaya electromagnetic ditimbulkan dalam arah Fleming s right-hand rule dan menggerakkan disk/piringan. Gambar 2.13 Arago s disk (Sumber: Inverter School Text: Inverter Beginner Course, Mitsubishi Electric Corporation) Pada motor induksi 3-phase (three-phase induction motor), terdiri dari inti stator (stator core), stator winding, gap dan inti rotor (rotor core), seperti pada gambar di bawah ini. Rotor Stator Gambar 2.14 Cutaway view 3-phase motor induksi (Sumber: Inverter School Text: Inverter Beginner Course, Mitsubishi Electric Corporation) 12
10 Baik untuk gerakan hoisting (up-down), traversing (left-right) maupun travelling (forward-reverse) penggeraknya adalah motor. Jadi, pada prinsipnya crane control adalah motor control, mengontrol putaran motor penggerak sesuai dengan kebutuhan operasi. Up Right Hoisting Traversing Down Left Forward Travelling Reverse Gambar 2.15 Overhead crane movement (Sumber: Product Information: Crane Components, STAHL CraneSystems GmbH) Ada dua macam kontrol pada overhead crane, yaitu direct-on-line (DOL) dan variable speed drive (VSD). Pada motor control menggunakan DOL komponen kontrol utamanya adalah magnetic contactor. Penggunaan DOL control memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya: 13
11 Kecepatan dan torsi tidak bisa dikontrol, dalam artian kecepatan dan torsi yang dihasilkan adalah default dari design motor tersebut. Misalkan, sebuah motor memilki kecepatan 3000 rpm dan torsi 16 Nm, maka setelah start motor tersebut akan langsung menuju kecepatan dan torsi default nya. Tidak dapat mengurangi inrush current, karena tidak dapat mengontrol akselerasinya motor. Tidak bisa memproteksi terhadap overload yang terjadi, kecuali ditambahkan komponen berupa overload breaker, baik current maupun thermal. Tidak bisa memelihara efisiensi mechanical part, karena saat start cenderung ada hentakan yang diakibatkan karena starting inrush current untuk mendapatkan starting torque yang tinggi tanpa pengaturan akselerasi dan deakselerasinya. DOL control memiliki kelebihan dari segi komersial jauh lebih murah dibandingkan dengan penggunaan VSD dan juga dari segi wiring lebih sederhana. DOL control ini paling umum digunakan dalam sistem kontrol crane, baik yang double-speed maupun yang single-speed karena alasan tersebut diatas. 14
12 Overload breaker Contactor control Brake control Gambar 2.16 Contoh circuit diagram dengan DOL control double speed (Sumber: Project Document: Wiring Diagram Contactor Control, PT. WKP) Pada sistem kontrol DOL, arus yang masuk ke rectifier brake berasal dari simpul belitan winding statornya. 15
13 Slow Fast Brake power input Gambar 2.17 Brake power input pada DOL control double speed (Sumber: Maintenance Training, STAHL CraneSystems GmbH) Sedangkan variable speed drive (VSD), merupakan motor control yang memungkinkan untuk mengatur kecepatan dan torsinya dengan mengatur frequency dan voltage power supply yang masuk ke motor. Pada prinsipnya, VSD terdiri dari 4 bagian utama, yaitu: rectifier/converter, filter/smoothing, inverter dan control. Rectifier/converter berfungsi untuk merubah arus AC (alternating current) menjadi DC (direct current), hal ini dilakukan karena arus DC lebih mudah untuk dimanipulasi dari pada arus AC. Bagian berikutnya adalah filter/smoothing, fungsinya adalah untuk memperhalus arus DC hasil dari penyearahan. Arus listrik yang sudah di filter kemudian masuk ke bagian inverter, yang fungsinya untuk merubah arus DC menjadi AC kembali dengan pengaturan dari control. Control akan mengatur besarnya frequency dan voltage yang keluar dari inverter sesuai dengan preset yang dilakukan untuk mencapai fungsi operasi tertentu. 16
14 Gambar 2.18 Basic configuration of inverter atau VSD (Sumber: Inverter School Text: Inverter Beginner Course, Mitsubishi Electric Corporation) Dalam crane control system, ada dua macam kontrol yang digunakan dengan menggunakan VSD, yaitu model open-loop dan close-loop. Open-loop pada prinsipnya kontrol dengan menggunakan VSD, namun tidak ada input feedback kembali ke VSD dari motor yang di drive, biasanya dipakai untuk baik untuk hoisting, traversing maupun travelling yang tidak membutuhkan positioning dengan akurasi tinggi. Keuntungan yang didapat adalah secara wiring dan programming lebih simple dan secara cost lebih murah. Kekurangannya adalah dengan tidak adanya feedback dari motor yang di drive, VSD tidak mengetahui actual putaran motor yang di drive, karena adanya slip memungkinkan adanya selisih putaran motor yang di drive dengan perintah drive dari VSD ke motor. 17
15 Gambar 2.19 Contoh circuit diagram dengan VSD control model open-loop (Sumber: Project Document: Wiring Diagram VSD Control Open-Loop, PT. WKP) 18
16 Gambar 2.20 Contoh circuit diagram dengan VSD control model close-loop (Sumber: Project Document: Wiring Diagram VSD Control Close-Loop, PT. WKP) Dengan menggunakan VSD control, kecepatan motor bisa diatur sedimikian rupa sesuai dengan kebutuhan, termasuk lamanya akselerasi dan deakselerasi. 19
17 Penggunaan kontrol VSD model close-loop secara teknis lebih rumit dalam proses wiring dan programming dibanding dengan open-loop, selain itu secara commercial lebih tinggi, karena memerlukan device tambahan berupa rotary encoder, encoder card dan connection cable. Disisi lain kekurangan tersebut, close-loop memiliki keunggulan tersendiri yang tidak bisa dicapai oleh open-loop, yaitu bisa memberikan feedback ke drive control, sehingga putaran dan torsi lebih terkontrol dengan baik untuk dynamic dan positioning control. 20
Gambar 3.1 Wiring Diagram Direct On Line Starter (DOL)
BAB III METODE STARTING MOTOR INDUKSI 3.1 Metode Starting Motor Induksi Pada motor induksi terdapat beberapa jenis metoda starting motor induksi diantaranya adalah Metode DOL (Direct Online starter), Start
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam tugas akhir ini, penulis memaparkan empat penelitian terdahulu yang relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed Drive
Lebih terperinciBAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI
BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3.1 Umum Masalah pengasutan motor induksi yang umum menjadi perhatian adalah pada motor-motor induksi tiga phasa yang memiliki kapasitas yang besar. Pada waktu mengasut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor Induksi Tiga Fasa Motor induksi 3 fasa merupakan salah satu cabang dari jenis motor listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak berupa putaran yang mempunyai
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
ANALISA ELEKTROMOTOR SEBAGAI PENGGERAK GERAKAN HOIST UNTUK CONTAINER CRANE DI PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) BELAWAN INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kontaktor Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan arus listrik AC. Kontaktor atau sering juga disebut dengan istilah relay. Prinsip
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik(FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Bagian 9: Motor Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Outline Pendahuluan Konstruksi Kondisi Starting Rangkaian Ekivalen dan Diagram Fasor Rangkaian
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI
BAB II PEMBAHASAN MATERI Mesin pengangkat yang dimaksud adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas.
Lebih terperinciPengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali
7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi
Lebih terperinciApa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor
pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor Apa itu Kontaktor? Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Pada kontaktor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang
7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI. menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan
BAB III DASAR TEORI 3.1 Separator lid Separator lid merupakan salah satu bagian proses yang dilakukan sebelum menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan penutupan kaleng.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENDAHULUAN Seperti kita ketahui bahwa dalam instalasi suatu motor listrik harus mempunyai pengetahuan dasar yang baik mengenai cara instalasi itu sendiri. Hal Ini akan sangat
Lebih terperinciPercobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL
BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL Secara keseluruhan sistem kontrol yang dibuat terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kontrol 42Vac dan kontrol 5Vdc, bagian kontrol 42Vac untuk mengontrol kontaktor
Lebih terperinciYanti Kumala Dewi, Rancang Bangun Kumparan Stator Motor Induksi 1 Fasa 4 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat
RANCANG BANGUN KUMPARAN STATOR MOTOR INDUKSI 1 FASA 4 KUTUB DENGAN METODE KUMPARAN JERAT (DESIGN OF 4 POLE 1 PHASE INDUCTION MOTOR STATOR WINDING WITH COIL MESHES METHODE) Yanti Kumala Dewi, Widyono Hadi,
Lebih terperinciPENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Pengereman Dinamik Pada Motor Induksi Tiga Fasa (A. Warsito, M. Facta, M Anantha BP) PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA Agung Warsito, Mochammad Facta, M Anantha B P a.warsito@elektro.ft.undip.ac.id,
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik
Lebih terperinciPercobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi
Lebih terperinciDielektrika,[P-ISSN ] [E-ISSN X] 31 Vol. 4, No. 1 : 31-38, Pebruari 2017
Dielektrika,[P-ISSN 2086-9487] [E-ISSN 2579-650X] 31 Vol. 4, No. 1 : 31-38, Pebruari 2017 REALISASI TEKNIK PENGEREMAN DINAMIK (DYNAMIC BRAKING) UNTUK MOTOR INDUKSI TIGA FASE MENGGUNAKAN ARDUINO UNO Realization
Lebih terperinciStandby Power System (GENSET- Generating Set)
DTG1I1 Standby Power System (- Generating Set) By Dwi Andi Nurmantris 1. Rectifiers 2. Battery 3. Charge bus 4. Discharge bus 5. Primary Distribution systems 6. Secondary Distribution systems 7. Voltage
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TORSI START
ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START DAN ARUS START,DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGASUTAN AUTOTRAFO, STAR DELTA DAN DOL (DIRECT ON LINE) PADA MOTOR INDUKSI 3 FASA (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi
Lebih terperinciBAB III CARA KERJA INVERTER
BAB III CARA KERJA INVERTER 4.1. Umum Inverter adalah sebuah peralatan pengubah frekuensi yang digunakan untuk merubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak-balik (AC) dengan teknik switching
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )
STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum ) Makruf Abdul Hamid,Panusur S M L Tobing Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen
Lebih terperinciPengereman Dinamik Motor Induksi 3 Fase 220V/380V
Pengereman Dinamik Motor Induksi 3 Fase 220V/380V Moch. Faishol Yusron ), Joko 2) ) Mahasiswa D3 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro F. Teknik Unesa Surabaya, faishal_yusron@yahoo.com 2) Dosen Jurusan
Lebih terperinciPENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK Penulis: : Radita Arindya, S.T., M.T
PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR LISTRIK Penulis: : Radita Arindya, S.T., M.T Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau
Lebih terperinciPradesa, et al., Pengendalian Motor Induksi Tiga Fasa dengan Sumber Inverter menggunakan JST
1 PENGENDALIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN SUMBER INVERTER MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (CONTROL OF THREE-PHASE INDUCTION MOTOR FED BY INVERTER USING NEURAL NETWORK) Andes Pradesa, Dedy Kurnia
Lebih terperinciMEKANISME PENGGERAK PADA TROLLY ELECTRIC CRANE MANUAL
MEKANISME PENGGERAK PADA TROLLY ELECTRIC CRANE MANUAL PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh : RISING SINGGIH W NIM. I 8611043 PROGRAM STUDI DIPLOMA
Lebih terperinciAPLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK
APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK CONTOH PANEL KENDALI MOTOR KONTAKTOR MAGNETIK DC (RELE) KONTAKTOR MAGNETIK AC TOMBOL TEKAN DAN RELE RANGKAIAN KONTAKTOR MAGNETIK APLIKASI KONTAKTOR MAGNETIK UNTUK PENGENDALIAN
Lebih terperinciANALISA HARMONISA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TORSI ELEKTROMAGNETIK PADA MOTOR INDUKSI JENIS ROTOR BELIT PADA SISTEM PEMAKAIAN SENDIRI PT PJB GRESIK
TUGAS AKHIR RE1599 ANALISA HARMONISA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TORSI ELEKTROMAGNETIK PADA MOTOR INDUKSI JENIS ROTOR BELIT PADA SISTEM PEMAKAIAN SENDIRI PT PJB GRESIK IRMA PRIMASARI NRP 2202 100 057 Dosen
Lebih terperinciLab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa. Universitas Negeri Makassar On Line) Tanggal :
Lab. Instalasi Dan Bengkel Listrik Job II Nama : Syahrir Jurusan Pend. Teknik Elektro Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Nim : 1224040001 Fakultas Teknik Sistem DOL (Direct elompok : VIII (Pagi) Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit Listrik Tenaga Angin memberikan banyak keuntungan seperti bersahabat dengan lingkungan (tidak menghasilkan emisi gas), tersedia dalam
Lebih terperinciPenurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik
Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik Muhammad Qahhar 2209 100 104 Dosen Pembimbing: Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING
BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING 2.1 Jenis Gangguan Hubung Singkat Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat dalam sistem tenaga listrik antara lain hubung singkat 3 phasa,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan
5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan Sakelar Elektromagnetik dari Y ke Motor Listrik Induksi 3 Fasa pada prosiding seminar pengelolaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem starting star delta, autotrafo dan reaktor pada motor induksi 3 fasa 2500 KW sebagai penggerak
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN DAN REPARASI PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD TRAVELLING CRANE
ANALISIS KERUSAKAN DAN REPARASI PADA SINGLE GIRDER OVERHEAD TRAVELLING CRANE Oleh : 1. Anggit Didit Permana (6408.030.010) 2. Armin Indra Hutomo (6408.030.023) JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL POLITEKNIK
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. kaleng yaitu ikan kaleng. Separator adalah proses dimana kaleng yang telah berisi
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Separator Separator merupakan satu siklus dari rantai siklus pembuatan makanan kaleng yaitu ikan kaleng. Separator adalah proses dimana kaleng yang telah berisi dengan ikan akan
Lebih terperincia.) Bentuk Fisik Motor b.) Bagian dalam Motor Gambar Motor Induksi 3 fasa
3.1. STARTING MOTOR SEBAGAI PENGGERAK MESIN-MESIN DI PG. REJO AGUNG BARU MADIUN Dalam proses produksi gula di PG Rejo Agung Baru Madiun di banyak menggunakan motor-motor induksi 3 fasa dengan berbagai
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PEMODELAN DAN SIMULASI DIRECT TORQUE CONTROL (DTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA Proposal Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Oleh : NUR EKO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang diaplikasikan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini motor induksi merupakan salah satu mesin listrik yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang diaplikasikan untuk kebutuhan
Lebih terperinciSession 9. Generator, Motor, and Transformator. 1.Generator 2.Motor 3.Transformator
Session 9 Generator, Motor, and Transformator 1.Generator 2.Motor 3.Transformator 1. Generator Konsep Dasar Klasifikasi Generator Power Generator menghasilkan tenaga listrik (arus besar) untuk didistribusikan
Lebih terperinciPerlengkapan Pengendali Mesin Listrik
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.
Lebih terperinciMesin AC. Motor Induksi. Dian Retno Sawitri
Mesin AC Motor Induksi Dian Retno Sawitri Pendahuluan Mesin induksi digunakan sebagai motor dan generator. Namun paling banyak digunakan sebagai motor. MI merupakan perangkat penting di industri Kebanyakan
Lebih terperinciMEKANISME KERJA JIB CRANE
JIB CRANE DEFINISI JIB CRANE Jib Crane adalah jenis crane di mana anggota horisontal (jib atau boom), mendukung bergerak hoist, adalah tetap ke dinding atau ke tiang lantai-mount. Jib dapat ayunan melalui
Lebih terperinciGenerator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM)
BAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM) a. Fungsi Starting sistem yang dilengkapkan pada kendaraan bermotor berfungsi untuk memutarkan motor sebelum terjadi proses pembakaran gas campuran udara
Lebih terperinciPENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK
PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Induksi Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac) yang paling banyak digunakan. Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUniversitas Medan Area
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi
Lebih terperinciJENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET
JENIS SERTA KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET http://erick-son1.blogspot.com/2009/10/mengoperasikan-motor-3-fasa-dengan.html JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM
PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1
Lebih terperinciPENGANTAR Motor Induksi
PENGANTAR Motor Induksi Oleh Gigih Prabowo 04/04/009 1 Mesin Listrik Transformator Mesin Arus Bolak-balik Mesin Arus Searah 04/04/009 Mesin Arus Bolak-balik Mesin Sinkron Motor Sinkron Generator Sinkron
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan
Lebih terperinciAKTUATOR AKTUATOR 02/10/2016. Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri
AKTUATOR Rian Rahmanda Putra Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri AKTUATOR Istilah yang digunakan untuk mekanisme yang menggerakkan robot. Aktuator dapat berupa hidrolik, pneumatik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensial yang menjadi perhatian penulis saat ini adalah penghematan biaya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan persaingan di dunia industri yang sangat ketat saat ini mendorong dunia industri sebagai pelaku usaha dituntut
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG
Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Bayu Anggoro- L2F 003 489 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA 2, Ir. Agung Warsito, DHET 2. Jurusan
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran
BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran
Lebih terperinciDampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar
Jurnal Kompetensi Teknik Vol.1, No. 2, Mei 2010 57 Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar Isdiyarto Jurusan Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang
Lebih terperinciBab VI. Motor Stepper
Bab VI Motor Stepper 64 6.1. Pendahuluan Motor stepper adalah motor DC yang khusus berputar dalam suatu derajat yang tetap yang disebut step (langkah). Satu step antara 0,9 sampai 90. Motor stepper terdiri
Lebih terperinciSYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010
SYNCHRONOUS GENERATOR Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010 1 Kelompok 7: Ainur Rofiq (0706199022) Rudy Triandi (0706199874) Reza Perkasa Alamsyah (0806366296) Riza Tamridho (0806366320) 2 TUJUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan
Lebih terperincijadi Yang membedakan arusnya saja, pada dasarnya prinsip kerjanya sama
Definisi dinamo adalah mesin listrik atau pembangkit tenaga listrik. Alat untuk mengubah energy kinetic menjadi tenaga listrik. Jika dynamo itu menghasilkan arus bolak-balik (AC), maka sering disebut alternator.
Lebih terperinciTI-3222: Otomasi Sistem Produksi
TI-: Otomasi Sistem Produksi Hasil Pembelajaran Umum ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin NC, serta merancang dan mengimplementasikan sistem kontrol logika. Diagram
Lebih terperinciPENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN DC DRIVE SINAMICS DCM PADA SIZE PRESS
JETri, Volume 12, Nomor 1, Agustus 2014, Halaman 89-104, ISSN 1412-0372 PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN DC DRIVE SINAMICS DCM PADA SIZE PRESS Maula Sukmawidjaja, Budhi Nursulistyo Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciMOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK
MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK Dimana motor digunakan..?. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan
Lebih terperinciTI3105 Otomasi Sistem Produksi
TI105 Otomasi Sistem Produksi Diagram Elektrik Laboratorium Sistem Produksi Prodi. Teknik Industri @01 Umum Hasil Pembelajaran ahasiwa mampu untuk melakukan proses perancangan sistem otomasi, sistem mesin
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISA TEST BED AUTOMATIC CRUISE CONTROL
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA TEST BED AUTOMATIC CRUISE CONTROL V.1 Peralatan Pengujian Simulasi pengujian dilakukan terhadap test bed yang telah dibuat. Peralatan yang terdapat dalam test bed ini meliputi;
Lebih terperinciSISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA
SISTEM PROTEKSI PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE 200 KW SEBAGAI PENGGERAK POMPA HYDRAN (ELECTRIC FIRE PUMP) SURYA DARMA Dosen Tetap Yayasan Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Palembang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk
Lebih terperinciTeknik Tenaga Listrik(FTG2J2)
Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Generator Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Ahmad Qurthobi, MT. (Teknik Fisika Telkom University) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) 1 / 35 Outline 1
Lebih terperinciPenentuan rating motor induksi dan karakteristik beban Pemilihan mekanisme pengontrolan
Langkah Perancangan Penentuan rating motor induksi dan karakteristik beban Pemilihan mekanisme pengontrolan Pembuatan gambar rancangan (diagram rancangan) Pemilihan komponen Pemasangan komponen Pengujian
Lebih terperinciLesita Dewi Rizki Wardani Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD.
Lesita Dewi Rizki Wardani 2211 105 046 Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD. Juni, 2013 CONTENT 1. Pendahuluan 2. Dasar Teori 3. Metode Pengambilan Data 4.
Lebih terperinciSistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper
Wijaya Kusuma, Pengaturan Motor Induksi, Halaman 33-40 Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Rotor Belitan Menggunakan DC Chopper Wijaya Kusuma 1 pengendalian slip digunakan pada motor induksi rotor belitan
Lebih terperinciMotor Sinkron. Dosen Pembimbing : Bpk. Chairul Hudaya. Kelompok : 8 Cakra Wirabuana Febi Hadi Permana Ihin Solihin
Motor Sinkron Dosen Pembimbing : Bpk. Chairul Hudaya Kelompok : 8 Cakra Wirabuana 0806365570 Febi Hadi Permana 0806365753 Handy Hermawan 0806365873 Ihin Solihin 0806365923 Departemen Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciBAB III SISTEM PROTEKSI DAN SISTEM KONTROL PEMBANGKIT
BAB III SISTEM PROTEKSI DAN SISTEM KONTROL PEMBANGKIT 1.1 Sistem Proteksi Suatu sistem proteksi yang baik diperlukan pembangkit dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia listrik untuk dapat melindungi
Lebih terperinciPENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS
PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciPercobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem Kelistrikan Bag Filter Fan Bag filter merupakan salah satu fasilitas yang digunakan untuk menyedot debu yang dihasilkan saat proses produksi. Pada bag filter terdapat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MODIFIKASI SISTEM PENGEREMAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PLC
TUGAS AKHIR MODIFIKASI SISTEM PENGEREMAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PLC Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Toni Yanuar Efendi
Lebih terperinciDASAR KONTROL KONVENSIONAL KONTAKTOR
SMK NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO TEKNIK KETENAGALISTRIKAN Kelas XI DASAR KONTROL KONVENSIONAL Buku Pegangan Siswa REVISI 03 BUKU PEGANGAN SISWA (BPS) Disusun : TOTOK NUR ALIF,S.Pd.,ST NIP. 19720101 200312
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR
PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR I. Tujuan : 1. Mengenal generator 2. Memahami cara kerja generator dan pengaturannya II. Peralatan yang Dibutuhkan : Peralatan keselamatan Modul percobaan Kebel jumper
Lebih terperinciKursus Kelistrikan Kapal : Berdurasi 5 hari (40 Jam) 45 Menit. Membahas
KURSUS KELISTRIKAN KAPAL ATAU MAINTENANCE LISTRIK Kursus Kelistrikan Kapal : Berdurasi 5 hari (40 Jam) Pelajaran @ 45 Menit. Membahas tentang : 1. Dasar-dasar Kelistrikan Arus Kuat Ini bermanfaat untuk
Lebih terperinciBAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi
BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak
Lebih terperinciPERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)
PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment
Lebih terperinciANCHOR WINDLASS Pengertian
ANCHOR WINDLASS Pengertian Windlass merupakan suatu sistem yang di pasang di suatu kapal dan berfungsi untuk menggerakkan jangkar dan chain pada proses lego jangkar dan juga angkat jangkar. Berikut ini
Lebih terperinciTUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA
TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik
Lebih terperinciPenggerak Robot. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA
Penggerak Robot Nuryono S.W. UAD wiweet2@yahoo.com Pendahuluan Actuator atau penggerak merupakan otot bagi robot Tipe penggerak yang umum digunakan: Motor listrik(electric Motors) Aktuator Hidrolis Aktuator
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA
PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA Wendy Tambun, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik,
Lebih terperinciBAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA
BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pada umumnya industri memerlukan motor sebagai penggerak, adapun motor yang sering digunakan adalah motor induksi,karena konstruksinya yang sederhana, kuat
Lebih terperinciMAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI
MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan
Lebih terperinciKlasifikasi Motor Listrik
Klasifikasi Motor Listrik MOTOR DC Axial current carrying conductors Radial magnetic flux Arus Dalam Motor DC Medan Magnet dalam Motor DC Gaya Dalam Motor DC Torsi dalam Motor Listrik Perubahan Torsi dalam
Lebih terperinciI. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi
I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang pemodelan perancangan sistem, hal ini dilakukan untuk menunjukkan data dan literatur dari rancangan yang akan diteliti. Selain itu, perancangan
Lebih terperinciPT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS
PT. DELTA REKAPRIMA SAKTI INDUSTRIAL AUTOMATION AND ROBOTIC SYSTEMS PERKENALAN MAIN PRODUCT PRODUCT INDUSTRIAL AUTOMATION PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL ) TOUCH SCREEN / HMI ( human machine interface
Lebih terperinci