Rancang Bangun Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas,Inc
|
|
- Ari Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Rancang Bangun Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas,Inc Ir. Achmad Holil Noor Ali M.Kom 1), Feby Artwodini Muqtadiroh, S.Kom, MT 2), Ardiaz Ajie Aryandika 3) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Raya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya Indonesia ), 2), 3) Abstract Permasalahan yang selalu berkaitan dengan dunia kerja yaitu keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Lapindo Brantas, Inc. menyempurnakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan menerapkan behaviour based safety yaitu upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pendekatan perubahan perilaku. Penerapan pengamatan perilaku kerja ini berlaku untuk seluruh stakeholder yang beroperasi perusahaan yang bekerja di area operasi Lapindo Brantas,Inc. Pengembangan sistem meliputi gathering information, analisis kebutuhan dengan VORD yang mempresentasikan kebutuhan berdasarkan viewpoint dengan hasil SKPL dan UML yang digunakan untuk menentukan, menvisualisasikan, membangun, mendokumentasikan sistem dan menghasilkan dokumen DPPL. Selanjutnya yaitu tahap implementasi serta uji coba terhadap beberapa fungsi untuk mengevaluasi kinerja sistem Hasil dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas.Inc.yang dapat mengukur Safe Observation Indeks (SOI) yang dapat tingkat kondisi aman tempat kerja dan melakukan intervensi perilaku kerja secara berkesinambungan secara otomatisasi sehingga diperoleh budaya kerja aman dan akhirnya dapat mencegah kecelakaan kerja. Keywords Behaviour Based Safety, SOI, VORD, kecelakaan kerja I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dunia industry, dunia kerja selalu dihadapkan pada masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi bila perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Permasalahan yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja yaitu timbulnya kecelakaan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan. Lapindo Brantas, Inc. menyempurnakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan menerapkan konsep behavior based safety. Behaviour based safety adalah upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pendekatan yang berbasis perubahan perilaku. Lapindo Brantas, Inc menyadari bahwa manusia memegang peranan penting dalam melaksanakan pekerjaan. Lapindo Brantas telah mengimpelementasikan Behaviour Based Safety yang berpedoman K3 [2] dengan menggunakan form pengamatan perilaku kerja. Sistem sebelumnya ini masih menggunakan manual system yang berupa form yang diisi setiap kali karyawan melakukan pengamatan. Hasil pengamatan tersebut akan dilakukan perhitungan untuk mengetahui secara statistik Safe Observation Index (SOI) dari setiap periode tertentu yang bermanfaat untuk mengetahui tingkat aman dari kondisi kerja di area lapindo. Tentunya, penggunaan sistem yang masih manual ini tidak efisien dan efektif. Dengan semakin banyaknya jumlah pengamatan dan keseluruhan proses ini maka akan menimbulkan beberapa masalah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut. 1. Plant-plant dan kantor Lapindo Brantas,Inc. terletak di lokasi yang berjauhan (Wunut, Tanggulangin dan Gedangan) 2. Proses perhitungan SOI masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. 3. Proses pencarian data masih manual sehingga juga membutuhkan waktu yang lama Dari masalah-masalah itu dibutuhkan otomatisasi sistem Behaviour Based Safety dengan menggunakan teknologi web based. Penggunaan teknologi web ini bertujuan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas didalam pelaksanaan behavior based safety. Melalui upaya ini maka Lapindo 1
2 Brantas,Inc dapat mengetahui perilaku kerja dan melakukan intervensi perilaku kerja secara berkesinambungan sehingga diperoleh budaya kerja aman dan akhirnya dapat mencegah kecelakaan kerja II. BEHAVIOUR BASED SAFETY Behavior based safety adalah penerapan ilmu yang terkait dengan perubahan perilaku untuk masalah-masalah yang nyata di tempat kerja. Behaviour-based safety telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengurangi rasio kecelakaan kerja. Menurut E. Scott Geller, behaviour based safety adalah pendekatan yang efektif untuk mencegah kecelakaan kerja dan memberikan pengaruh yang baik pada budaya kerja diseluruh dunia. Behavior-based safety berfokus pada apa yang orang lakukan, analisis mengapa melakukannya, dan kemudian menerapkan strategi intervensi penelitian yang mendukung untuk meningkatkan tindakan yang dilakukan [5]. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui efektifitas pengamatan perilaku dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja. Berdasarkan best practice for behaviour based safety dari Construction Owners Assocoation of Alberta (COAA) [3], Pengukuran kinerja dapat diketahui dari SOI dalam suatu periode yang dirumuskan seperti dibawah ini: SOI = Total Safe Observation Total Observation SOI adalah indeks yang memperlihatkan rasio antara jumlah pengamatan perilaku kerja aman terhadap jumlah seluruh pengamatan perilaku kerja pada periode tertentu. Makin meningkat nilai SOI mencerminkan kecenderungan makin banyak pekerja yang berprilaku kerja secara aman. Dengan mengetahui SOI, maka perusahaan dapat mengetahui tingkat aman tempat kerja bagi seluruh stakeholder yang berada di area plant lapindobrantas. Klasifikasi nilai SOI dibagi menjadi tiga tingkatan,yaitu : SOI < 0.5 : kondisi TIDAK BAIK SOI = 0.5 : kondisi NORMAL SOI > 0.5 : kondisi BAIK III. METODOLOGI Metode penelitian meliputi gathering information, identifikasi masalah, analisis kebutuhan [1] dengan VORD yang mempresentasikan kebutuhan berdasarkan viewpoint dengan hasil SKPL dan UML yang digunakan untuk menentukan visualisasi, tahap membangun sistem, dokumentasi dan menghasilkan dokumen DPPL. Selanjutnya yaitu tahap implementasi serta uji coba sistem dan diakhiri dengan pembuatan dokumen. proses pengamatan perilaku kerja behaviour based safety dan permasalahan yang dihadapinya. A. Prosedur Pengamatan Kerja Lapindo Brantas, Inc. menyempurnakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dengan menerapkan konsep behavior based safety melalui form pengamatan yang diisi oleh seluruh pegawai yang berada di area plant. Hasil pengamatan itu dimonitoring dan dinilai secara periodic untuk mendapatkan nilai dari SOI sevagai ukuran tingkat aman dalam area kerja. Prosedur tersebut tampak pada gambar berikut. B. Kebutuhan Fungsional Sistem Behaviour Based Safety diharpkan dapat menyelesaikan permasalahan Lapindo Brantas, Inc. dalam melakukan pengamatan perilaku kerja. Agar dapat mendukung pelaksanaan keselamatan kerja, Sistem Behaviour Based Safety yang akan dikembangkan harus dapat memenuhi kebutuhan fungsional sistem. Kebutuhan tersebut antara lain : kebutuhan untuk melakukan pengamatan perilaku kerja, kebutuhan untuk pengelolaan history pengamatan kerja, kebutuhan untuk pengelolaan Top Observer, kebutuhan untuk pengelolaan laporan pengamatan perilaku kerja. C. Pengguna Fig 1 Prosedur Pengamatan Kerja Analisis kebutuhan perangkat lunak Sistem Informasi Behaviour Based Safety ini menggunakan metode analisis View Oriented Requirements Definition (VORD). Kebutuhan sistem yang diperoleh dimodelkan dalam model fungsional sistem yang berupa use case diagram [4]. Strukturisasi viewpoint yang terdiri dari atas pengguna, pegawai, HSE, dan administrator digambarkan oleh gambar berikut : IV. ANALISA KEBUTUHAN Pengumpulan informasi mengenai proses behaviour based safety didapat dari Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Dokumen Behaviour Intrvention Performance Lapindo Brantas Inc. serta melalui wawancara terhadap staff Human Safety and Environment (HSE). Tujuan dari pengumpulan dayan dan informasi ini untuk mengetahui Fig 2 Viewpoint Structuring 2
3 Berdasarkan viewpoint structuring didapatkan hasil aktor - aktor sebagai berikut : 1. Pegawai Pegawai adalah pihak yang melakukan pengamatan perilaku kerja selama berada di area Lapindo Brantas Inc. Dalam sistem behavior based safety, pegawaiberperan sebagai pelaku sekaligus orientasi pengamatan (input) sesuai dengan dokumen pelaksanaan pengamatan K3. 2. HSE HSE berperan sebagai penanggung jawab didalam menghimpun data perilaku pengamatan kerja pegawai. Penerapan behavior based safety merupakan salah satu upaya HSE untuk mencegah kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman. HSE juga bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi serta tindakan atas hasil dari pengamatan perilaku kerja di Lapindo Brantas Inc. 3. Administrator Administrator adalah pihak yang bertanggung jawabuntuk mengelola data-data yang berhubungan dengan sistem informasi behavior based safety Setiap tingkatan memiliki hak akses fungsi untuk tingkatan dibawahnya. Gambar berikut merupakan hubunan hak akses antar pengguna. uc Primary Use Cases 2) Fungsi Pegawai Fungsi Pegawai adalah fungsi yang digunakan oleh seluruh pegawai non HSE dan admin. Fungsi yang terdapat pada aktor pegawai antara lain : a. Mengelola observation list b. Edit Profile 3) Fungsi HSE Fungsi HSE adalah fungsi yang digunakan oleh pegawai HSE untuk mengelola hasil dari pengamatan perilaku kerja. Fungsi yang terkait dengan aktor ini antara lain : a. Mengelola historis pengamatan kerja b. Mengelola laporan 4) Administrator Fungsi Administrator adalah fungsi yang digunakan oleh admin untuk mengelola aplikasi, termasuk didalamnya mengelola pengguna. Fungsi yang terkait dengan aktor ini adalah : a. Mengelola data pengguna b. Mengelola jumlah pegawai tiap departemen E. Use Case Diagram Kebutuhan fungsional sistem Behaviour Based Safety dimodelkan melalui Use Case Diagram berikut: pengguna pegawai HSE administrator Fig 3 Para Pengguna Sistem Informasi Behaviour Based Safety D. Fungsi Fungsi-fungsi system ini ditentukan berdasarkan tipe penguna dan fitur-fitur utama yang harus ada dalam setiap pengguna tersebut. Fungsi ini pada nantinya akan diterjemahkan kedalam system. 1) Fungsi Pengguna Fungsi Pengguna adalah fungsi umum yang dapat digunakan oleh semua aktor. Fungsi yang terdapat pada aktor pengguna antara lain : a. Masuk ke system (Login) b. Forgot Password c. Personal Homepage d. Lihat Top Observer e. Cari Top Observer f. Input Form Behaviour g. Logout Fig 4 Use Case Diagram Fungsionalitas Sistem Behaviour Based Safety 3
4 Fig 5 Behaviour Form pada Sistem Informasi Behaviour Based Safety F. Arsitektur Sistem Behaviour based safety merupakan pengembangan aplikasi web based yang menggunakan PHP dengan framework Code Igniter dan database SQL Server. Penggunaan web based bertujuan untuk memudahkan dalam prosedur pengamatan perilaku kerja di Lapindo Brantas, Inc. yang memiliki beberapa area plant yang berjauhan. V. IMPLEMENTASI SISTEM Spesifikasi komputer yang digunakan untuk menguji Sistem Informasi Behaviour Based Safety ini antara lain: A. Spesifikasi komputer aplikasi server dan database server Processor Core 2 Duo 4 Memory 4 GB Kapasitas harddisk free sebesar 80 GB Lan Card Sistem operasi yang digunakan adalah Windows Server 2008 Server database yang digunakan adalah MsSQL Server R Web Server yang digunakan adalah Apache 2. Laporan Jumlah Pengamatan Laporan yang berisi informasi jumlah pengamatan dari tiap departemen dalam kurun waktu tertentu, baik untuk kategori safe maupun unsafe. Fig 6 Laporan Jumlah Pengamatan Kategori Safe B. Spesifikasi komputer client Processor Intel Centrino Duo Memory 512 MB Lan Card Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP Browser yang digunakan adalah mozilla firefox 4.0 Spesifikasi tersebut bukanlah standar minimum yang haru dipenuhi, namun sebagai fasilitas pendukung penelitian dengan asumsi kemampuan daya tampung data yaitu : Data Pengguna : 2000 User Data Pengamatan : pengamatan VI. UJI COBA Sebelum masuk ke bagian uji coba perlu dicermati terlebih dahulu tampilan antarmuka Sistem Informasi Behaviour Based Safety adalah sebagaimana berikut: 1. Behaviour Form Form ini terdiri dari beberapa kategori perilaku aman dan tidak aman serta ringkasan pengamatan perilaku yang dilakukan. Fig 7 Laporan Jumlah Pengamatan Kategori Unsafe 3. Laporan Safe Obeservation Index Laporan Safe Observation Index menginformasikan nilai indeks dari SOI pada setiap periode. Nilai indeks SOI didapat dari jumlah pengamatan safe dibagi dengan total pengamatan pada setiap periode. Hasil yang didapat adalah nilai SOI yang menjadi indikator aman atau tidak aman area kerja tersebut. Fig 8 Laporan SOI 4. Mencetak Laporan Pencetakan laporan dapat dilakukan dengan menggenerate ke dalam bentuk file excel. Hasil pencetakan laporan ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. 4
5 Fig 9 Proses Cetak Laporan Fig 10 Hasil Laporan di Excel 5. Melihat Rekomendasi Halaman ini berfungsi untuk memberikan rekomendasi secara umum terhadap penilaian perilaku kerja. Fig 12 Kelola Data Pengguna Ujicoba dilakukan untuk menguji jalannya aplikasi mulai dari proses input sampai dengan proses output dan mengetahui kesesuaian antara desain dengan implementasi. Data-data yang digunakan dalam proses uji coba ini menggunakan data dari pihak Lapindo Brantas, Inc. Sistem informasi behaviour based safety bisa dikatakan lulus uji coba apabila menu-menu yang dipilih tidak memunculkan pesan eror. Uji coba dilakukan dengan metode Black Box Testing. Langkahlangkah yang harus dilakukan untuk menjalankan skenario uji coba sistem adalah sebagai berikut: 1. Login sebagai pegawai 2. Pilih fitur Behaviour Form dan isi tanggal pengamatan, yakni: 10 Juli Memilih tipe pengamatan dan mengisi data pengamatan perilaku kerja berdasarkan kategori, Type: Safe Observation Kategori Safe: Reaksi, Bercanda Horse Play 4. Memasukkan ringkasan pengamatan tentang kejadian yang terjadi berdasarkan perilaku yang diamati dan tindakan yang dilakukan (koreksi), Perilaku aman yang diamati: pegawai outsource memakai APD secara lengkap ketika masuk ke plant dan tidak bercanda sewaktu kerja. Tindakan aman (koreksi): tidak ada 5. Data pengamatan yang baru diisi akan muncul pada observation list sekaligus dapat melihat detail pengamatan yang dilakukan. Fig 11 Halaman Rekomendasi 6. Mengelola Data Pengguna Fasilitas ini berfungsi ini untuk menambah, mengubah, atau menghapus pengguna yang berhak mengakses sistem Behaviour Based Safety. 5
6 Pelaksanaan ujicoba yang dilakukan sesuai skenario di atas adalah sebagai berikut: Fig 13 Skenario Langkah 2 Mengisi Form Behaviour Fig 14 Skenario Langkah 3 Mengisi Data Pengamatan Perilaku Kerja Berdasarkan Kategori (Reaksi, Bercanda Horse Play) Fig 15 Skenario Langkah 4 Ringakasan Pengamatan Berdasarkan Perilaku yang Diamati Fig 16 Skenario Langkah 5 Detail Pengamatan VII. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil ujicoba sistem, dapat diambil simpulan sebagai berikut : 1) Sistem Informasi Behaviour Based Safety telah memenuhi kebutuhan fungsional sistem. Kebutuhan tersebut antara lain : a. kebutuhan untuk melakukan pengamatan perilaku kerja b. kebutuhan untuk pengelolaan history pengamatan kerja c. kebutuhan untuk pengelolaan top observer d. kebutuhan untuk pengelolaan laporan pengamatan perilaku kerja e. kebutuhan user management 2) Sistem Informasi Behaviour Based Safety didesain utnuk menyelesaikan permasalahan Lapindo Brantas, Inc. dalam melakukan pengamatan perilaku kerja sehingga sistem ini dapat menggantikan sistem lama yang hanya mengandalkan pengamatan secara manual tanpa ada sistem yang terintegrasi didalamnya. Dengan adanya sistem ini,maka dapat membantu lapindo brantas Inc untuk meminimalisasi resiko keselamatan kerja dan mendukung pelaksanaan keselamatan kerja. 3) Desain dari Sistem Informasi Behaviour Based Safety dimodelkan dalam class diagram, sequence diagram, conseptual data model, physical data model dan interface. Desain dari Sistem Informasi ini terdiri atas 10 class, 31 robustness diagram, 31 Sequence diagram, 17 tabel database, 12 forms, dan 15 halaman antarmuka yang berbeda. B. Saran Beberapa hal yang diharapkan dapat dikembangkan pada masa mendatang adalah Sistem Informasi Behaviour Based Safety dapat dikembangkan lebih lanjut melalui pembuatan alat bantu untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan kerja dengan metode root cause analysis dan knowledge based decision support, sehingga menjadi sebuah sistem enterprise. Dalam pengembangan ini, diharapkan sistem ini dapat mengidentifikasi secara detail penyebab kecelakaan kerja dan meningkatkan indeks keselamatan kerja di perusahaan. REFERENCES [1] Bray, I.K An Introduction to Requirements Engineering. USA: Addison Wesley [2] Brantas Lapindo,Inc Dokumen Pedoman Keselamatan Kerja Lapindo Brantas,Inc. Sidoarjo [3] Construction Owners Assocoation of Alberta (COAA) Best practice for behaviour based safety [4] Denis, A. Haley, B. Tegarden, D Systems Analysis and Design with UML Version 2.0 An Object-Oriented Approach Second Editon. USA:John Willey & Sons [5] E. Scott Geller, Critical Success Factors for Behavior-Based Safety. Best practice for behaviour based safety Risk & Insurance. 15 (12, 01 Oct) p. 66 6
Rancang Bangun Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas, Inc
Rancang Bangun Sistem Informasi Behaviour Based Safety di Lapindo Brantas, Inc Ardiaz Ajie Aryandika*, A. Holil Noor Ali, Feby Artwodini Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BEHAVIOUR BASED SAFETY DI LAPINDO BRANTAS, INC.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BEHAVIOUR BASED SAFETY DI LAPINDO BRANTAS, INC. Penyusun Tugas Akhir : Ardiaz Ajie Aryandika (NRP : 5207 100 042) Dosen Pembimbing : Ir. Ahmad Holil Noor Ali, M.Kom. Feby
Lebih terperinci4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Sebelum program di implementasikan, maka program harus bebas dari kesalahan. Kesalahan program yang mungkin terjadi antara lain karena kesalahan penulisan (coding),
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Saat ini, sistem peminjaman dan pengembalian buku yang dilakukan di perpustakaan SMA Karya Pembangunan 2 Bangun masih menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`
3.1 Analisis Masalah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM` Pada dasarnya perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang mengelola suatu resiko. Dikarenakan mengelola resiko tersebut, perusahaan asuransi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Setelah melakukan analisa dan pengembangan sistem, pada tahap selanjutnya akan dilakukan proses Implementasi sistem. Pada proses ini pengembang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Tujuan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Analisa Kebutuhan Sistem Sistem yang akan dirancang dan dibangun bernama Sistem Informasi MyLibrary Telkomsel. Sistem informasi ini dirancang menggunakan PHP
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman
Lebih terperinciEquipment Monitoring Control Manajemen System Berbasis Web Application
Equipment Monitoring Control Manajemen System Berbasis Web Application TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah Prodi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penelitian
Lebih terperinciBab 3 Metoda dan Perancangan Sistem
Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan
Lebih terperinciSoftware Requirements Specification
Software Requirements Specification untuk Aplikasi Desktop Untuk Logistik Alat Tulis Kantor Berbasis RMI Java (Client - Server Middleware). Versi 1.10 Oleh : Made Andhika 23510307 I Putu Agus Eka Pratama
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Siswa Berprestasi Dengan Metode WP (Weighted Product) dapat
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisis dan tahap perancangan terhadap aplikasi berbasis web menggunakan framework codeigniter, tahapan selanjutnya adalah implementasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinci3.2. Analisa Masalah 3-1.
BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Sistem Perusahaan PT Retail Department Store saat ini belum mempunyai sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Ada banyak laporan-laporan yang diinput secara manual.
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR
APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi Perangkat Keras Implementasi Perangkat Lunak
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
110 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 3.1 IMPLEMENTASI Dengan telah selesainya tahapan desain mengenai Perancangan Aplikasi Pelayanan Pegadaian dan Pelelangan Barang Cabang Sunter Agung ini maka dilanjutkankepada
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PERKULIAHAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DI JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PERKULIAHAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DI JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS Hapsara Budhi Wibowo Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJICOBA
BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Pegawai dengan Menggunakan Metode Naive
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM 4.1. Analisa Kebutuhan Sistem Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 1.5 dan database MySQL. Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jumlah Produksi Keramik Menggunakan Metode SAW (Simple
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi pada sebuah aplikasi merupakan tahap dimana aplikasi yang dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi geografis lokasi karate wadokai Kota Medan yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. a. Halaman Beranda Halaman beranda
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang dari ruang implementasi, pengkodean dan interface dari aplikasi
Lebih terperinciOTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK MKIOS
OTOMATISASI SISTEM INVENTORY DAN PENEMBAKAN VOUCHER ELKTRONIK Andriyano Raferino Barry Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung Email : bey_0209@yahoo.com ABSTRAK Pada proses
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ASP.NET Pramuditha Shinta Dewi Puspitasari, Bekti Cahyo, M.Kom,
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap menterjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisa yang bisa dibaca atau dimengerti oleh bahasa mesin serta penerapan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDAFTARAN DAN REGISTRASI MAHASISWA BARU STMIK AMIKOM PURWOKERTO
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDAFTARAN DAN REGISTRASI MAHASISWA BARU STMIK AMIKOM PURWOKERTO Oleh : Purwadi Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto Abstrak Hasil dari aplikasi yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau perancangan sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau perancangan sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang
Lebih terperinciBAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM
BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi.
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. konfigurasi pada perangkat lunak serta perangkat keras sesuai kebutuhan sistem
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi merupakan akhir dari sebuah pengembangan sistem informasi. Implementasi sistem tentunya mengacu pada rancangan sistem yang telah dibuat.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
69 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Implementasi Metode Interpolasi Untuk Prediksi Penjualan Komputer pada CV. Bless Medan yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini. 1.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Kamera DSLR second Menggunakan Metode Promethee yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini. IV.1.1.
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.
Lebih terperinci5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab lima ini akan menjelaskan mengenai implementasi dan pengujian dari sistem yang dibuat. Implementasi dan pengujian sistem ini meliputi lingkungan hardware dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Metode Fuzzy MCDM (Multiple Criteria Decision Making) dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Halaman Utama
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Diharapkan dengan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI
BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap aplikasi database surat menyurat guru dan staff TatausahaSMA berbasis SMS, tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Teknologi informasi dalam segala bidang sangat dibutuhkan. Khususnya bidang pendidikan dalam pengembangan kemampuan berbahasa pemrograman. Media komunikasi yang
Lebih terperinciPENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Pengujian Sistem Setelah program selesai dibuat maka dilakukan pengujian (testing) terhadap program. Langkah pengujian sistem ditujukan 2 pihak yaitu programmer dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK Di bawah ini akan dijelaskan tujuan pengembangan software, ruang lingkup dan penjelasan produk yang dibangun secara umum atau general dengan menggunakan sedikit bahasa teknis dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Management Fee Jasa Outsourcing Pada PT. Dara Indonesia. IV.1.1 Halaman
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi yang dilakukan menggunakan sebuah perangkat laptop untuk pembuatan dan uji coba. Perangkat laptop yang digunakan untuk melakukan implementasi
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penilaian kinerja security dengan menggunakan metode AHP. IV.1.1. Tampilan Form
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak Sistem informasi kost di sekitar Universitas Sebelas Maret ini memberikan informasi tentang kost kepada mahasiswa Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan 3.1.1 Kebutuhan Hardware Aplikasi pemesanan menu di Cafe Roemami Roemah Macaroni & Milk menggunakan rekomendasi hardware sebagai berikut
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Rancangan Sistem
13 Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototype Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi dapat dilakukan melalui server atau client dan membutuhkan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem Sistem yang digunakan untuk pembuatan Katalog Pemasaran Mobil Online Berbasis Manajemen Hubungan Rekanan Pada Hermasari Motor berbasis web. Implementasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Bahan Dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini berupa data, meliputi data master dan data pendukung. Data master adalah data
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari penerapan konsep CRM pada perusahaan Sky Motosport berbasis web dan media sosial.. 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi Sarung tangan Karet Pada PT. Intan Hevea
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI. Tabel 4 1 Spesifikasi Perangkat Keras 8192MB RAM
BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Akan dibahas mengenai tahap implementasi pembuatan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
TUGAS AKHIR CF 1380 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI IKA PUTRI SEPTYANA NRP 5205 100 021 Dosen Pembimbing Ir. Khakim Ghozali JURUSAN SISTEM INFORMASI Fakultas
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI TATA KELOLA PERPUSTAKAAN DI DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN KUDUS MENGGUNAKAN FITUR SMS NOTIFICATION
LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI TATA KELOLA PERPUSTAKAAN DI DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN KUDUS MENGGUNAKAN FITUR SMS NOTIFICATION IBNU HASAN ARIF NIM. 201353070 DOSEN PEMBIMBING R. Rhoedy
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Setelah melakukan tahap analisis dan perancangan sistem selesai di
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Setelah melakukan tahap analisis dan perancangan sistem selesai di lakukan, selanjutnya melakukan tahap implementasi dan pengujian sistem yang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
24 4 4.1 Analisis Sistem BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam Pembuatan teknologi Informasi ini dibutuhkan analisis perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersbut diharapkan mampu mempengaruhi
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisis dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang telah dilakukan pada
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi sistem merupakan penerapan dari proses perancangan (design) yang telah ada. Pada tahapan ini terdapat dua cakupan spesifikasi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Pada bab ini akan dilakukan impelementasi dan pengujian terhadap sistem. Implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya, yakni proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
28 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Penentuan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Menggunakan Metode SAW Pada Dinas Kebersihan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan aplikasi ini adalah implementasi sistem. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Kantor SAR Banda Aceh. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang
91 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Tahap perancangan dalam pembuatan program merupakan suatu hal yang sangat penting, karena didalam perancangan tersebut terdapat elemen-elemen yang mewakili isi
Lebih terperinciRancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-476 Rancang Bangun Aplikasi Web Informasi Eksekutif Pada Pemerintah Kabupaten XYZ Sonny Ariyanto Prabowo, Sholiq dan Feby
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI. dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi
62 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMESNTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMESNTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang digunakan dengan menggunakan beberapa fungsi yang dibuat
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI
BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan terhadap aplikasi informasi penyewaan lapangan futsal berbasis web dan SMS Gateway, tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi
Lebih terperinciBab 4 Implementasi dan Evaluasi
Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi sistem Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi perancangan aplikasi web E-Commerce
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Bab IV berisi tentang implementasi dan evaluasi sistem.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab IV berisi tentang implementasi dan evaluasi sistem. 4.1 Implementasi Untuk dapat menjalankan sistem sesuai rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan spesifikasi minimum
Lebih terperinciBAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN
44 BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi pada sebuah aplikasi merupakan tahap dimana aplikasi yang dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem yang dibangun pengembang adalah berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJICOBA
BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari Sistem Pakar Analisis Kepribadian Dasar Siswa pada SMK Harapan Mekar 1 Menggunakan Metode Case Based Reasoning
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada keadaaan yang sebenarnya, sehingga akan diketahui sistem yang dibuat benar-benar
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yakni proses
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI. 1. Processor Intel Dual Core 2. Memory RAM 3 Gb 3. Harddisk 160 Gb 4. Modem GSM dan Wifi
BAB 4 IMPLEMENTASI Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari tugas akhir yang terdapat kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak sampai dengan implementasi basis data dan implementasi antar muka.
Lebih terperinci