BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Layanan Berbasis Lokasi (Location-Based Services / LBS) adalah layanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Layanan Berbasis Lokasi (Location-Based Services / LBS) adalah layanan"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Layanan Berbasis Lokasi Layanan Berbasis Lokasi (Location-Based Services / LBS) adalah layanan informasi yang mengutilisasi kemampuan untuk menggunakan informasi lokasi dari perangkat bergerak dan dapat diakses dengan perangkat bergerak melalui jaringan telekomunikasi bergerak (Steiniger, et al., 2006). Seperti digambarkan pada Gambar 2.1, LBS terdiri dari beberapa komponen, antara lain. 1. Mobile Devices. Perangkat yang digunakan pengguna untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Hasil kalkulasi tersebut bisa berupa suara, gambar, teks, dan lainnya. 2. Communication Network. Komponen ini berupa jaringan telekomunikasi bergerak yang memindahkan data pengguna dan permintaan terhadap layanan dari perangkat bergerak ke penyedia layanan dan kemudian informasi yang diminta ke pengguna. 3. Positioning Component. Dalam pemrosesan layanan, posisi pengguna harus ditentukan. Posisi pengguna bisa didapatkan dengan menggunakan jaringan telekomunikasi bergerak, jaringan LAN nirkabel, atau dengan GPS, 4. Service and Content Provider. Penyedia layanan menyediakan sejumlah layanan berbeda kepada pengguna dan bertanggung jawab terhadap pemrosesan permintaan layanan. Contoh layanannya adalah kalkulasi posisi, pencarian rute, dan lainnya. 8

2 9 Gambar 2.1. Komponen LBS (Steiniger, et al., 2006) Ada lima kegiatan yang didasari kebutuhan pengguna terhadap informasi geografis, yakni. 1. Mengetahui di mana dia berada (locating), 2. Mencari lokasi seseorang, suatu objek, atau kejadian (searching), 3. Menanyakan arah untuk mencapai suatu lokasi (navigating), 4. Menanyakan property dari suatu lokasi (identifying), 5. Mencari suatu kejadian pada atau sekitar suatu lokasi (checking) Rumus Phytagoras dan Haversine Pada penelitian ini, rumus yang digunakan untuk mencari jarak antara taksi dengan pelanggan ada dua: rumus phytagoras dan rumus haversine.

3 10 Rumus phytagoras digunakan rumus pencarian jarak antara dua titik dengan menganggap bidang di antara dua titik tersebut sebagai permukaan datar. Rumus ini tertera pada Persamaan 1. Pi = 22/7 radius = 6371 km ratio = 2 * Pi * radius / 360 dlat = (lat2 - lat1) * ratio dlong = (long2 - long1) * ratio d = (dlat²+ dlong²) Persamaan 1. Rumus Linear Rumus haversine adalah persamaan yang penting pada navigasi, memberikan jarak lingkaran besar antara dua titik pada permukaan bola (Bumi) berdasarkan bujur dan lintang. Penggunaan rumus ini mengasumsikan pengabaian efek ellipsoidal, cukup akurat untuk sebagian besar perhitungan, juga pengabaian ketinggian bukit dan kedalaman lembah di permukaan bumi, sehingga rumus ini cocok apabila digunakan di daerah perkotaan. Persamaan 2 berisi rumus haversine (Veness, 2009). R = Radius bumi (rata-rata radius = 6,371 kilometer) Δlat = lat 2 lat 1 Δlong = long 2 long 1 a = sin²(δlat/2) + cos(lat 1 ).cos(lat 2 ).sin²(δlong/2) c = 2.atan2( a, (1 a)) d = R.c Persamaan 2. Rumus Haversine

4 11 trigonometri. Catatan: sudut berada pada satuan radian untuk menggunakan fungsi 2.3. Global Positioning System Global Positioning System (GPS) merupakan suatu kumpulan satelit dan sistem kontrol yang memungkinkan sebuah penerima GPS untuk mendapatkan lokasinya di permukaan bumi 24 jam sehari (Heywood, et al., 2002). Setiap satelit ini mengelilingi bumi sekitar mil atau km, mengelilingi bumi 2 kali setiap harinya. Orbit satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga pada setiap saat, suatu tempat di bumi akan dijangkau minimal 4 satelit (Brain, et al., 2006). GPS digunakan untuk mendapatkan posisi pelanggan taksi (menggunakan perangkat BlackBerry dengan penerima GPS internal bawaan perangkat dengan error maksimum 10 meter) dan posisi taksi (menggunakan perangkat penerima GPS Garmin 18x USB yang memiliki error maksimum 15 meter) Web Service Web service adalah sebuah komponen aplikasi yang bisa diprogram dan diakses lewat protokol web standar. Aspek-aspek dari web service adalah sebagai berikut (Peiris, et al., 2007). 1. Protokol standar: fungsionalitas ditunjukkan lewat antarmuka-antarmuka menggunakan satu dari beberapa protokol internet standar seperti HTTP, SMTP, FTP, dan sebagainya. Di sebagian besar kasus, protokol yang digunakan adalah HTTP.

5 12 2. Deskripsi layanan: web service perlu untuk mendeskripsikan antarmuka secara detail agar klien tahu bagaimana untuk mengkonsumsi fungsionalitas yang disediakan oleh layanan. Deskripsi ini biasanya disediakan lewat dokumen XML yang disebut dokumen WSDL (Web Services Description Language). 3. Menemukan layanan: pengguna perlu untuk mengetahui web service apa yang ada dan di mana untuk menemukannya agar klien dapat mengikat layanan dan menggunakan fungsionalitasnya. Satu cara agar pengguna dapat mengetahui apa saja layanan yang ada adalah dengan menghubungi rincian halaman kuning dari servis. Halaman kuning tersebut diimplementasikan lewat penyimpanan penemuan, deskripsi dan integrasi universal (Universal Discovery, Description, and Integration atau biasa disingkat UDDI, yang bisa berupa node UDDI publik atau pribadi). Gambar 2.2 menunjukkan tumpukan protokol dasar untuk web service. Interaksi dengan layanan akan mengikuti arah top-down, yaitu dari service discovery ke messaging, dalam menjalankan metode dari servis.

6 13 Gambar 2.2. Tumpukan Protokol Pada Web Service (Peiris, et al., 2007). Siklus hidup dari web service mempunyai delapan langkah, seperti yang ditunjukkan pada Gambar Klien terhubung ke internet dan menemukan direktori dari layanan yang akan digunakan. 2. Klien terhubung ke direktori dari layanan untuk menjalankan sebuah query. 3. Klien menjalankan query yang relevan terhadap direktori dari layanan untuk menemukan web service yang menawarkan fungsionalitas yang diinginkan. 4. Penyedia web service yang relevan dikontak untuk memastikan layanan masih valid dan tersedia. 5. Bahasa pendeskripsi dari web service yang relevan diterima dan diteruskan kepada klien. 6. Klien membuat instansi baru dari web service XML lewat kelas proxy.

7 14 7. Pada waktu berjalannya aplikasi klien, terjadi serialisasi argumen dari metode layanan kedalam pesan SOAP (Simple Object Access Protocol) dan mengirimkannya lewat jaringan ke web service. 8. Metode yang diminta dieksekusi, kemudian mengembalikan nilai termasuk semua parameter keluar. Gambar 2.3. Siklus Hidup Web Service (Peiris, et al., 2007) 2.5. BlackBerry BlackBerry merupakan perangkat bergerak pintar yang menggabungkan sejumlah fungsi termasuk surat elektronik, penjelajahan web, pesan teks, pengelolaan jadwal, dan telepon selular ke dalam suatu perangkat portabel (BusinessDictionary.com). BlackBerry dikembangkan oleh Research in Motion dan dianggap sebagai salah satu pemimpin dalam industri perangkat pintar. Pada penelitian ini, BlackBerry digunakan sebagai perangkat untuk memesan taksi karena mendukung teknologi Push dan beberapa seri BlackBerry terbaru

8 15 (BlackBerry 9000 Bold, BlackBerry 9500 Storm, dan BlackBerry 9300 Javelin) sudah memiliki penerima GPS internal Teknologi Push BlackBerry Teknologi push adalah metode komunikasi di internet yang berbeda dengan teknologi pull yang biasa digunakan, di mana pada teknologi ini, yang melakukan permintaan komunikasi adalah server, bukan klien. Pada konteks pengembangan aplikasi BlackBerry, teknologi ini merujuk pada kemampuan infrastruktur BlackBerry untuk mengirim data berdasarkan pada sebuah pemicu ke perangkat BlackBerry (Research in Motion, 2006). Salah satu fitur yang diunggulkan dari sebuah solusi berbasis BlackBerry adalah kemampuan untuk mengirimkan data secara proaktif atau push data ke perangkat BlackBerry. Teknologi push BlackBerry telah digunakan sejak lama untuk mengirimkan atau mensinkronisasikan kalender. Teknologi push BlackBerry kini telah tersedia untuk kegunaan lain selain untuk solusi bisnis. Pengembang perangkat lunak untuk solusi BlackBerry bisa membuat aplikasi yang mampu mengirim data ke perangkat BlackBerry mana pun untuk menyediakan informasi yang pengguna butuhkan. Sebuah layanan push data terdiri dari tiga komponen, antara lain (Research in Motion, 2006). 1. Penyedia konten yang menyediakan data yang dapat dipakai pengguna. Data tersebut bisa berupa informasi saham, laporan pertandingan sepakbola, buletin berita, atau informasi perbankan. Ketika data baru sudah tersedia, penyedia konten bisa mengirimkan sebuah permintaan push menggunakan standar Push Application Protocol.

9 16 2. Aplikasi di perangkat BlackBerry. Penyedia konten juga harus membuat aplikasi berbasis Java yang bisa mengolah data yang terkirim melalui teknologi push BlackBerry. Aplikasi ini memiliki sebuah listener yang menunggu push data dari server secara tersembunyi. 3. Infrastruktur BlackBerry. Infrastruktur BlackBerry menyediakan middleware yang menerima permintaan untuk melakukan push data dari penyedia konten, dan mengirimkan data yang diberikan ke aplikasi tertentu pada perangkat BlackBerry yang dituju. Teknologi push BlackBerry memiliki beberapa kelebihan, antara lain (Research in Motion, 2006). 1. Menyediakan informasi dengan instan Teknologi push BlackBerry merupakan metode yang paling efisien untuk mengirimkan data ke pengguna perangkat Blackberry. Dengan teknologi push BlackBerry, penyedia konten mampu mengirimkan data kapan pun tersedia. Sebagai tambahan, teknologi push BlackBerry mampu mengurangi efek buruk dari lambatnya jaringan. Karena jaringan nirkabel pada umumnya mempunyai lebar jalur data lebih kecil daripada jaringan kabel, data transfer menjadi lebih lambat ketika dilakukan melalui koneksi nirkabel. Karena teknologi push BlackBerry mengirimkan data di background tanpa campur tangan pengguna, pengguna merasa waktu yang dibutuhkan untuk menunggu data hanya sebentar. 2. Mengurangi beban jaringan dan server

10 17 Aplikasi yang menggunakan teknologi push BlackBerry lebih efisien dalam pengutilisasian jaringan. Pertama, aplikasi tidak harus melakukan polling secara berulang untuk meminta data baru. Walaupun permintaan dengan polling ini terbilang kecil dalam ukuran data, namun jika ada sangat banyak pengguna yang melakukan polling bersamaan (dan terus-menerus tentunya), maka jumlahnya akan sangat besar. Polling ini juga akan menambahkan beban kinerja server secara signifikan. 3. Menghemat energi baterai perangkat BlackBerry Penghematan baterai sudah dianggap sesuatu yang penting dalam pengembangan perangkat lunak untuk perangkat nirkabel bergerak. Dalam metode pull atau polling, aplikasi-aplikasi secara berulang melakukan polling ke server untuk mengecek apakah data baru telah tersedia. Aplikasi-aplikasi ini bisa menghabiskan energi di baterai dengan cepat. Penggunaan teknologi push BlackBerry mengurangi pemakaian energi baterai; dibandingkan dengan mengecek ketersediaan data terus-menerus, aplikasi yang menggunakan teknologi ini hanya menunggu kiriman data dari server di background. 4. Mengurangi kompleksitas pengembangan sistem Pengembang perangkat lunak bisa menggunakan standar Push Application Protocol yang menggunakan XML untuk menentukan parameter permintaan push. Selain itu, mereka juga bisa menggunakan format HTTP biasa. Infrastruktur BlackBerry selanjutnya akan menangani proses pengiriman data

11 18 berdasarkan parameter yang tertera di permintaan tersebut. Pengembang tidak perlu tahu kompleksitas dibalik proses push tersebut. Sebuah proses push digambarkan pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Proses Push (Research in Motion, 2006) 1. Penyedia konten mengirimkan permintaan (request) push ke infrastruktur BlackBerry. Permintaan ini termasuk sebuah daftar dari perangkat-perangkat BlackBerry mana saja yang menjadi tujuan push. 2. Infrastruktur BlackBerry mengembalikan respon ke penyedia konten dan mendaftarkan permintaan pengiriman data ke daftar antrian push. Respon ini merupakan konfirmasi permintaan.

12 19 3. Infrastruktur BlackBerry melakukan push data ke perangkat BlackBerry yang telah ditentukan. 4. Setiap perangkat BlackBerry yang menerima push data mengembalikan respon ke infrastruktur BlackBerry. Respon ini merupakan konfirmasi penerimaan data. 5. Infrastruktur BlackBerry meneruskan konfirmasi penerimaan push data ke penyedia konten. 6. Penyedia konten mengirimkan notifikasi bahwa konfirmasi telah diterima. Teknologi ini digunakan untuk mengirimkan data taksi ke pelanggan taksi yang sudah memesan taksi. Yang menjadi komponen penyedia konten untuk pengiriman data melalui teknologi push pada penelitian ini adalah subsistem aplikasi server Basis Data Basis data adalah tempat penyimpanan data yang besar yang bisa digunakan secara bersama-sama oleh satu maupun banyak pengguna. Selain data yang ada tidak akan berulang, semua data akan diintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum (Connolly, et al., 2002). Penggunaan basis data menghilangkan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada sistem penyimpanan berbasis file, antara lain pemisahan dan isolasi data, duplikasi data (yang menurunkan konsistensi data), ketergantungan data, ketergantungan terhadap suatu format file, dan query yang permanen dari program Kesalahan Manusia Kesalahan manusia (human error) adalah perilaku yang secara keseluruhan diharapkan untuk membuat hasil yang diinginkan, namun perilaku itu pada

13 20 kenyataannya tidak membuat hasil yang diinginkan itu. Faktor penyebabnya adalah segala hal yang menghasilkan kejadian yang membuat efek yang tidak diinginkan, atau segala hal yang memperburuk level kerusakan dari efek yang tidak diinginkan tersebut (Marguglio, 2009). Ben Marguglio pada bukunya yang berjudul Human Error Prevention menyatakan ada 7 faktor penyebab kesalahan manusia, antara lain. 1. Knowledge-based. Kesalahan yang didasari ketidaktahuan dari persyaratan, pengharapan atau kebutuhan. Sebuah kesalahan yang knowledge-based bisa terjadi ketika seseorang tidak menerima informasi dengan baik, baik karena memang tidak diberikan atau tidak diterima dengan baik. 2. Cognition-based. Kesalahan yang didasari ketidakmampuan untuk memroses pengetahuan yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan atau kebutuhan. Sebuah kesalahan yang cognition-based bisa terjadi ketika seseorang tidak memroses informasi yang diterima (tidak mampu mengingat, memahami, menganalisa, atau mengaplikasi informasi tersebut) 3. Value-based. Kesalahan yang didasari ketidakinginan untuk menerima persyaratan, kebutuhan, atau pengharapan. 4. Reflexive-based. Kesalahan yang didasari ketidakmampuan untuk merespon terhadap stimulus. 5. Error-inducing condition-based. Kesalahan yang didasari oleh ketidakmampuan untuk menghadapi atau menanggulangi kondisi-kondisi yang mampu menyebabkan kesalahan. 6. Skill-based. Kesalahan yang didasari oleh kurangnya kecekatan.

14 21 7. Lapse-based. Kesalahan yang didasari oleh kurangnya perhatian terhadap suatu subjek permasalahan Teori Layanan Sebuah layanan adalah suatu produk yang intangible yang tidak akan ada hingga diminta pelanggan. Layanan tidak bisa disimpan, diinventorikan, atau dilihat sebagai barang jadi. Jika sebuah layanan tidak dikonsumsi secara cepat setelah produksi, layanan tersebut akan menghilang (Daft, 2009). Kualitas sebuah layanan hanya bisa dirasa dan tidak bisa diukur dan dibandingkan secara langsung dengan cara yang sama seperti perbandingan produk. Salah satu karakteristik yang memengaruhi kualitas sebuah layanan adalah kecepatan respons atau daya tanggap. Sebuah layanan harus bisa segera disediakan ketika pelanggan menginginkan dan membutuhkannya (Daft, 2009). Menurut Armistead, sampai tingkat tertentu, semua organisasi dinilai dari kemampuannya menanggapi dengan cepat suatu kejadian, apakah itu kecepatan menyadari adanya kebutuhan pelanggan atau kemampuan mengadakan layanan yang sempurna dan lebih cepat dari pada pesaing. Prinsip yang harus dipegang dalam melayani pelanggan adalah pelanggan harus dapat menghubungi orang yang dapat melaksanakan keinginan pelanggan dengan cepat dan mudah. Masalah milik pelanggan yang sudah menelepon atau menulis surat dan tahu bahwa ia sedang melakukan kontak harus diambil secara cepat dan efisien. Dengan kata lain, pelanggan harus segera tahu bahwa mereka tidak lagi menghadapi masalah, karena masalah itu sudah ditanggulangi organisasi (Armistead, et al., 1996).

15 22 Salah satu karakteristik yang mendefinisikan sebuah layanan adalah pentingnya pemilihan tempat atau lokasi layanan. Karena layanan itu bersifat intangible, layanan harus ditempatkan di mana pelanggan ingin dilayani. Layanan-layanan yang ada dibaurkan dan diletakkan dekat secara geografis dengan pelanggan untuk mempercepat pelanggan mendapatkan layanan (Daft, 2009) Entity Relationship Diagram Entity relationship diagram (ERD) adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut (Whitten L., et al., 2004). Entitas Kelompok orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep tentang apa yang kita perlukan untuk meng-capture dan menyimpan data. Entitas dapat digambarkan dengan sebuah kotak seperti pada Gambar 2.5. Gambar 2.5. Simbol Entitas Candidate Key Satu dari sekian banyak key yang menjadi calon sebagai primary key suatu entitas. Sering disebut candidate identifier.

16 23 Primary Key Candidate key yang paling umum digunakan untuk mendidentifikasi contoh entitas tunggal. Dilambangkan dengan PK pada suatu entitas. Foreign Key Primary key suatu entitas yang digunakan dalam entitas lain untuk mengidentifikasi contoh hubungan. Dilambangkan dengan teks FK yang tertera di dalam entitas yang saling berhubungan. Hubungan (Relationship) Asosiasi bisnis alami antara satu entitas atau lebih. Hubungan tersebut dapat menyatakan kejadian yang menghubungkan entitas atau hanya persamaan logika yang ada di antara entitas. Gambar 2.6 menggambarkan contoh hubungan antar entitas dengan skala kardinalitas yang ada. Gambar 2.6. Hubungan Antar Entitas Unified Modeling Language Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah perkakas untuk membantu pengembang sistem mengetahui visi untuk sebuah sistem, dan mengkomunikasikan visi

17 24 tersebut ke orang-orang yang berhubungan dengan sistem dengan sekumpulan simbol dan diagram (Schmuller, 1999). UML ditemukan oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson pada tahun 1990-an. UML lalu dikembangkan lagi oleh konsortium UML hingga akhirnya mencapai versi 1.0 pada tahun Kini, UML sudah menjadi sistem notasi yang umum dipakai pengembang sistem. UML terdiri dari beberapa elemen grafis yang bergabung dengan aturan tertentu untuk membentuk diagram-diagram. Tujuan dari diagram-diagram ini adalah untuk memberikan sudut pandang berbeda-beda terhadap sebuah sistem, dan sekumpulan sudut pandang yang berbeda disebut model. Sebuah model UML dari sebuah sistem bisa diibaratkan seperti model skala dari sebuah gedung dengan penjelasan terhadap gedung tersebut dari arsiteknya. Sebuah model UML hanya mendeskripsikan apa yang akan suatu sistem lakukan, bukan bagaimana cara mengimplementasikan sistem tersebut. Berikut ini adalah diagram-diagram yang tergabung dalam UML. Class Diagram Object Diagram Use Case Diagram State Diagram Sequence Diagram Activity Diagram Collaboration Diagram Component Diagram Deployment Diagram

18 25 Walaupun UML memiliki jumlah diagram yang banyak, namun tidak semuanya harus dibuat. Pada umumnya, model-model UML yang dibuat hanya memiliki subset dari seluruh diagram yang ada. Tujuan dari UML sebenarnya adalah menyediakan pemahaman yang cukup kepada orang-orang yang berhubungan dengan sistem. Penelitian ini pun hanya melibatkan beberapa diagram, antara lain use case diagram, sequence diagram, dan class diagram. Ketiga diagram ini akan dijelaskan di subbab berikut Use Case Diagram Use case adalah sebuah deskripsi dari perilaku sistem dari sudut pandang pengguna sistem. Use case berguna untuk memberikan pengguna sistem pemahaman terhadap apa saja yang mereka bisa lakukan di sistem yang akan dibangun. Use case adalah sebuah konsepsi yang membantu analis bekerja dengan pengguna sistem untuk menentukan kegunaan sistem. Use case diagram dibentuk dari skenario-skenario tentang kegunaan sistem yang dinotasikan dengan sebuah use case. Setiap skenario mendeskripsikan suatu rentetan kejadian atau kegiatan. Setiap rententan kejadian itu diinisiasi bisa oleh seorang pengguna sistem, sistem lain yang berhubungan, perangkat keras yang ada di sistem, atau waktu. Entitas-entitas yang menginisiasi rentetan kejadian ini dinamakan aktor. Aktor memiliki notasi stick figure seperti pada Gambar 2.7. Notasi aktor menggunakan sebuah use case digambarkan pada Gambar 2.8.

19 26 Gambar 2.7. Notasi Aktor Pada Use Case Satu aturan dalam use case diagram: aktor selalu eksternal terhadap sistem, mereka tidak pernah menjadi bagian dari sistem yang dibangun. Sistem tidak pernah mempunyai kontrol atas suatu aktor. Gambar 2.8. Notasi Aktor Yang Menggunakan Suatu Use Case Dalam use case, seorang analis bisa menghilangkan duplikasi langkah-langkah yang digunakan dengan menggunakan (uses) sebuah use case baru. Metode penambahan ini berguna apabila terdapat langkah-langkah yang umum yang digunakan beberapa use case sekaligus. Pada use case diagram, notasi ini dilambangkan dengan panah dengan tulisan <<uses>> dari use case yang menggunakan ke use case yang digunakan, seperti pada Gambar 2.9.

20 27 Gambar 2.9. Notasi <<uses>> Pada Use Case Diagram Selain penambahan (include), seorang analis juga bisa menggunakan kembali use case yang ada dengan memperpanjangnya (extend) seperti digambarkan pada Gambar Perpanjangan use case ini digunakan apabila ada suatu use case yang memerlukan langkah-langkah tambahan yang isinya bukan inti pekerjaan dari use case tersebut. Gambar Notasi <<extends>> Pada Use Case Diagram Sequence Diagram Sequence diagram digunakan terutama untuk menunjukkan interaksi antar objek dalam urutan sekuensial. Sequence diagram sangat berguna untuk mengkomunikasikan bagaimana objek-objek berinteraksi dalam suatu proses bisnis. Analis sistem umumnya menggunakan sequence diagram untuk memperjelas use case. (Bell, 2004)

21 28 Sequence diagram terdiri dari objek-objek yang direpresentasikan dengan dengan sebuah persegi yang memiliki nama. Objek-objek tersebut diletakkan di atas dan diurutkan dari kiri ke kanan. Dari setiap objek, ada garis putus-putus memanjang kebawah yang menggambarkan garis hidup suatu objek. Di atas garis hidup tersebut, mungkin ada kotak kecil memanjang yang dinamakan aktivasi. Aktivasi merepresentasikan eksekusi dari operasi yang objek itu lakukan. Ketiga bagian dalam sequence diagram tersebut digambarkan pada Gambar object Gambar Objek, Garis Hidup, Dan Aktivasi Pada Sequence Diagram Suatu objek dapat berkirim-terima pesan dengan objek lainnya. Pesan tersebut digambar sebagai sebuah panah dari garis hidup suatu objek ke objek lainnya. Ada empat jenis pesan yang bisa digunakan, yakni pesan sederhana (simple message), pesan sinkron (synchronous message), pesan asinkron (asynchronous message), dan pesan nilai pengembalian (return value). Keempat pesan tersebut dinotasikan dengan simbol panah seperti pada Gambar Pesan sederhana digunakan untuk sekadar memindahkan kontrol dari satu objek ke objek lainnya. Pesan sinkron digunakan apabila suatu objek harus menunggu jawaban dari objek lain (yang dipanggil) untuk pesan tersebut sebelum melanjutkan proses lainnya. Pesan asinkron digunakan

22 29 digunakan apabila suatu objek tidak perlu menunggu jawaban dari objek lain sebelum melanjutkan proses lainnya. Gambar Simbol Pesan Pada Sequence Diagram Sequence diagram merepresentasikan waktu dalam arah vertikal, dari atas ke bawah. Pesan yang lebih atas menandakan bahwa pesan tersebut terjadi lebih dahulu Class Diagram Class diagram merupakan salah satu diagram struktur statis yang menggambarkan struktur dan hubungan antar kelas (Bell, 2004). Class diagram digunakan untuk mensimulasikan objek-objek dalam dunia nyata ke dalam sistem yang akan dibangun. Notasi UML untuk kelas pada class diagram adalah sebuah persegi yang dibagi menjadi tiga area seperti pada Gambar Area yang teratas mengandung nama kelas, yang tengah mengandung atribut kelas, dan yang terbawah mengandung operasioperasi yang didukung kelas tersebut. Gambar Notasi Kelas Pada Class Diagram

23 30 Dalam sistem yang akan dibangun, kelas-kelas yang dibuat pasti akan terhubung secara konseptual. Hubungan ini dinamakan asosiasi. Analis bisa memvisualisasikan asosiasi tersebut dengan sebuah garis yang menghubungkan dua kelas seperti pada Gambar Nama asosiasi harus ditulis di atas garis tersebut. Dalam class diagram juga dapat menggambarkan keanekaragaman (multiplicity) jumlah objek dari suatu kelas yang berhubungan dengan sebuah objek dari kelas yang berasosiasi. Untuk menggambarkan keanekaragaman dalam asosiasi, tambahkan angka keanekaragaman di kedua ujung garis asosiasi. Gambar Contoh Asosiasi Pada Class Diagram Document Flow Diagram Menurut Mulyadi, document flow diagram atau diagram aliran dokumen adalah suatu model yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen dalam suatu proses. Daftar notasi document flow diagram terdapat di Tabel 1.1. Tabel 1.1. Notasi Document Flow Diagram Simbol Keterangan

24 31 Simbol Keterangan Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Keputusan Tidak Ya Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol. Garis Alir Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Persimpangan Garis Alir Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut. Pertemuan Garis Alir Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti garis lainnya. Proses Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar. Nama pengolahan data

25 32 Simbol Keterangan ditulis didalam simbol. Mulai / Berakhir (terminal) Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses pemesanan itu sendiri dan proses penyebaran pesanan. Tabel 3.1 berisi daftar

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses pemesanan itu sendiri dan proses penyebaran pesanan. Tabel 3.1 berisi daftar BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan 3.1.1. Identifikasi Proses Bisnis Berjalan Pada umumnya, sistem pemesanan taksi terdiri dari dua proses bisnis besar, yaitu proses pemesanan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENCARIAN TAKSI TERDEKAT DENGAN PELANGGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BERBASIS LOKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENCARIAN TAKSI TERDEKAT DENGAN PELANGGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BERBASIS LOKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENCARIAN TAKSI TERDEKAT DENGAN PELANGGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BERBASIS LOKASI Gintoro, Iwan Wijaya Suharto, Febiyan Rachman, Daniel Halim ABSTRAKS Sistem pemesanan taksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki beberapa fungsi seperti personal digital assistant, alat telepon,

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki beberapa fungsi seperti personal digital assistant, alat telepon, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1. Teknologi Smartphone Smartphone (ponsel pintar) merupakan sebuah high-endmobile phone di mana memiliki beberapa fungsi seperti personal digital assistant,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pemasaran 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berhubungan dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DANIEL HALIM JAKARTAA

SKRIPSI. Oleh: DANIEL HALIM JAKARTAA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENCARIAN TAKSI TERDEKAT MENGGUNAKAN LOCATION BASED SERVICES SKRIPSI Oleh: FEBIYAN RACHMAN DANIEL HALIM IWAN WIJAYA SUHARTO 1000850033 1000868724 1000879904 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisa Masalah Kemudahan untuk mendapatkan informasi rumah susun merupakan salah satu tuntutan di Kota Medan, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu transportasi darat berkelas yang banyak digunakan adalah mobil. Tetapi tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. satu transportasi darat berkelas yang banyak digunakan adalah mobil. Tetapi tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia pada saat ini. Salah satu transportasi darat berkelas yang banyak digunakan adalah mobil. Tetapi tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan Masalah...

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis terhadap sistem yang berjalan dimaksudkan untuk mempelajari terhadap suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Menurut Jogiyanto (2005), Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhankebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses

BAB 1 PENDAHULUAN. universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya proses pembelajaran di sebuah universitas maka dibutuhkan pula sebuah sistem untuk mendukung proses pembelajaran tersebut. Sistem tersebut

Lebih terperinci

U M L. Unified Modeling Language

U M L. Unified Modeling Language U M L Unified Modeling Language FUNGSI Penggunaan UML itu sendiri tidak terbatas hanya pada dunia software modeling, bisa pula digunakan untuk modeling hardware (engineering systems) dan sering digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language)

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) L1 Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) Latar belakang UML merupakan suatu bahasa penyatuan yang memungkinkan para professional IT untuk menggambarkan aplikasi computer. Suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya REMINDME, bahasa pemrograman, dan tools yang digunakan dalam pembuatan REMINDME. 3.1. Aplikasi Mobile Aplikasi mobile adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi Location Based Service (LBS) saat ini mulai berkembang semakin beragam. Dimulai dari pengintegrasian Personal Computer (PC) dan Global Positioning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perangkat bergerak atau yang biasa disebut dengan mobile device dibuat dengan tujuan untuk komunikasi suara seperti telepon dan pengiriman pesan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi membuat berbagai aktivitas dalam kehidupan manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara konvensional

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis yang Berjalan Analisis sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah

Lebih terperinci

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang.

Penentuan Posisi. Hak Cipta 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Penentuan Posisi 2007 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Nokia, Nokia Connecting People, Nseries, dan N81 adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar dari Nokia Corporation. Nama produk dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pada bab ini berisi pendahuluan, tujuan, ruang lingkup proyek, definisi, dan gambaran produk. 1.1 PENDAHULUAN Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan-kemudahan terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. dari sistem yang ada pada Citi Trans Bandung. Analisis yang penulis lakukan ini

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. dari sistem yang ada pada Citi Trans Bandung. Analisis yang penulis lakukan ini BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada pada Citi Trans Bandung.

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis dan perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru di INKAFA.

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. analisis dan perancangan sistem penerimaan mahasiswa baru di INKAFA. BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem merupakan langkah ketiga pada tahapan SHPS. Pada bab ini akan membahas tentang langkah-langkah dalam melakukan analisis dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /Pojk.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pasal 2. 1.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisisa Sistem Web Service Push and Pull Sistem Web Service Push and Pull ini akan dibangun dengan menggunakan Analisis dan Desain berorientasi objek. Analisis dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Informasi II.1.1. Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. electronic map yang ditunjukkan oleh garis lintang dan bujur sehingga

BAB I PENDAHULUAN. electronic map yang ditunjukkan oleh garis lintang dan bujur sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya mobile device dibuat dengan tujuan hanya untuk komunikasi suara dan pengiriman pesan. Namun berbeda dengan sekarang, ada beberapa aspek yang membuat komunikasi

Lebih terperinci

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO Analisa Desain Berorientasi Objek Pengantar uml Oleh : RAHMADY LIYANTANTO TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2011 Topik Bahasan Pengenalan Berorientasi Objek Pemodelan visual UML

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Dari hasil studi di lapangan menunjukan bahwa sistem yang sedang berjalan di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai analisis sistem dan perancangan yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi integrasi antara Kriptografi menggunakan algoritma RSA dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si UML & USE CASE DIAGRAM Oleh : Bambang Hermawan, S.Si Unified Modeling Language Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB KONEKSI DATABASE Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk menghubungkan aplikasi dengan sebuah

Lebih terperinci

WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online. dengan PHP dan SOAP WSDL. Roki Aditama CV. LOKOMEDIA

WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online. dengan PHP dan SOAP WSDL. Roki Aditama CV. LOKOMEDIA WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online dengan PHP dan SOAP WSDL Roki Aditama CV. LOKOMEDIA WEB SERVICE Pembayaran Uang Kuliah Online dgn PHP dan SOAP WSDL Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan

Lebih terperinci

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK

DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK DASAR REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN ANALISIS KEBUTUHAN Institut Teknologi Sumatera DEFINISI MODEL ANALISIS Menurut Ian Sommerville(2011) Model Analisis adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat aplikasi mobile Pencarian Jadwal Bioskop Terbaik berbasis Android yang diberi nama Nondhi yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis, bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan yang ada dan landasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service) ABSTRAK Pada saat ini penulis melihat banyak distributor voucher elektronik mengalami kesulitan dalam menganalisa dan mendokumentasikan transaksi voucher elektronik yang sudah dilakukan. Perkembangan fitur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

TUMPUKAN PROTOKOL INTERNET DAN JARINGAN WORKBENCH

TUMPUKAN PROTOKOL INTERNET DAN JARINGAN WORKBENCH TUMPUKAN PROTOKOL INTERNET DAN JARINGAN WORKBENCH A. BAHASA JARINGAN Komunikasi : Proses menyampaikan informasi dari pengirim ke penerima. Proses ini membutuhkan channel atau media antara dua dan cara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Perancangan Sistem dengan Analisis Dinamis Adam Hendra Brata Pemodelan Kebutuhan Sistem 2 Ruang Lingkup Masalah Analisis Kebutuhan Diagram Use Case Pemodelan Perangkat Lunak

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI DAN MONITORING TRANSAKSI BERBASIS WEB MOBILE

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI DAN MONITORING TRANSAKSI BERBASIS WEB MOBILE Techno.COM, Vol. 10, No. 2, Mei 2011: 61-68 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI DAN MONITORING TRANSAKSI BERBASIS WEB MOBILE Candra Irawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan.

KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan. KUESIONER * Untuk menjawab kuesioner ini silahkan menyilang (X) atau melingkari (O) pada pilihan yang sudah disediakan. L1 1. Berapa umur anda? a. 18 40 tahun b. 41 60 tahun c. 61 tahun ke atas 2. Apa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dengan memanfaatkan teknologi SMS (Short Message Service) penulis membuat suatu aplikasi untuk membantu pelanggan Studio Photo De Photograph untuk mendapatkan kemudahan dalam mengakses jadwal photo,

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem serta menentukan kebutuhan-kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

Unified Modeling Language

Unified Modeling Language 2011 Unified Modeling Language Metode Perancangan Program Kelompok 10: Andika Nugraha (1401094756) Alfred Mansel (1401095506) Daniel Sidarta (1401096433) Marcell Bonfilio (1401094850) Bina Nusantara University

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Telepon Genggam Pada jaman yang telah maju dimana semua informasi dapat diperoleh dan disampaikan dengan cepat melalui media internet, akan merubah gaya orang bertukar informasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Teknologi berbasis komputer, kini telah merambah hampir seluruh sisi kehidupan manusia. Berbagai disiplin ilmu telah memanfaatkan teknologi ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem pemesanan makanan dan minuman yang saat ini sedang berjalan pada Rumah Makan Dapur Runi masih menggunakan cara manual

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, sebuah sistem yang terintegrasi dengan baik diperlukan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyak perusahaan maupun institusi yang berupaya untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi proses bisnis. Dengan semakin berkembangnya sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN SISTEM DAN APLIKASI Dalam tugas Akhir ini dikembangkan aplikasi mobile berbasis context aware dan location based service yang dinamakan dengan Mobile Surveyor. Mobile Surveyor bertujuan

Lebih terperinci

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si UML & USE CASE DIAGRAM Oleh : Bambang Hermawan, S.Si Unified Modeling Language Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem Karakteristik sistem Klasifikasi sistem

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengertian sistem Karakteristik sistem Klasifikasi sistem DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi RINGKASAN... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan 4.1.1.1 Use Case Konfirmasi Customer Supplier Pemasukan barang Gudang

Lebih terperinci

DINAMIKA INFORMATIKA Vol.7 No. 1, Maret 2015 ISSN

DINAMIKA INFORMATIKA Vol.7 No. 1, Maret 2015 ISSN PEMODELAN APLIKASI NAVIGASI DAN PENENTUAN RUTE TERDEKAT DENGAN WAKTU TERCEPAT MENUJU TEMPAT OLEH-OLEH DI KOTA SEMARANG PADA ANDROID Oleh : Purwatiningtyas, Endro Prihastono, Sri Eniyati Abstrak Kota Semarang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

PERNGKAT LUNAK INFORMASI BTS BERBASIS MOBILE UNTUK SUB BAGIAN OPERATION DAN IMPLEMENTATION DI PT. NASIO KARYA PRATAMA KHUSUSNYADAERAH BANDUNG

PERNGKAT LUNAK INFORMASI BTS BERBASIS MOBILE UNTUK SUB BAGIAN OPERATION DAN IMPLEMENTATION DI PT. NASIO KARYA PRATAMA KHUSUSNYADAERAH BANDUNG PERNGKAT LUNAK INFORMASI BTS BERBASIS MOBILE UNTUK SUB BAGIAN OPERATION DAN IMPLEMENTATION DI PT. NASIO KARYA PRATAMA KHUSUSNYADAERAH BANDUNG Mochamad Indra Pratama 1, Sri Kurniasih,S.T.,M.Kom. 2 1 Program

Lebih terperinci