SAAT PARASIT MEMBASMI PARASIT: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BENALU SEBAGAI TERAPI MALARIA BARU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAAT PARASIT MEMBASMI PARASIT: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BENALU SEBAGAI TERAPI MALARIA BARU"

Transkripsi

1 SAAT PARASIT MEMBASMI PARASIT: UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BENALU SEBAGAI TERAPI MALARIA BARU Danang Setia Budi 1), Anak Agung Ngurah Nata Baskara 2), Pramana Pananja Putra 3), Zulfa Faiqoh 4), Eti Nurwening Solikhah 5) 1 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada danangsetiabudi@gmail.com 2 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada natabaskara_aangurah@yahoo.com 3 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada njputra@yahoo.com 4 Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada zulfaiqoh@gmail.com 5 Bagian Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada etinurwening@yahoo.com Abstract Nowadays, the antimalarial drug used showed resistances. Scientists look for new drugs by research especially using herbal plans. The mistletoe(dendrophthoe pentandra) is previously known having antimalarial activity. This study was conducted to determine in vitro antiplasmodial activity, mechanism of heme polymerase inhibition, and cytotoxicity of water and ethanol extracts of Dendrophthoe pentandra against Vero cells.the results showed that water and ethanol extract of Dendrophthoe pentandra has in vitro antiplasmodial activity, inhibition of polymerase heme, and cytotoxic effect on Vero cells with IC 50 values.it can be concluded that Dendrophthoe pentandra has potency as an antiplasmodial. Keywords :Dendrophthoe pentandra, antiplasmodium, heme polymerase, cytotoxic, Vero cell 1. PENDAHULUAN Malaria merupakan penyakit yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia. Selama 100 tahun, dunia belum dapat memberikan kontribusi yang jelas terhadap pengobatan penyakit ini (Riley, 2000). European Commision (2002) mengatakan bahwa penyakit tersebut tidak hanya menyerang daerah tropis tetapi juga menyerang daerah subtropis di seluruh dunia. Hal tersebut didukung pernyataan Phair dan Sommers (1994) yang mengatakan bahwa kematian banyak terjadi pada negara-negara yang menjadi daerah endemik malaria, termasuk Indonesia, India, Meksiko, Haiti, Amerika Tengah, dan negara-negara Afrika. Data WHO menunjukkan bahwa setiap tahun sekitar 300 juta orang di dunia mempunyai resiko yang sama untuk terjangkit penyakit malaria, dengan tingkat kematian dapat mencapai angka 1-1,5 juta orang (Yuliandini, 2000). Sedangkan, Lawrence (2000) menyatakan sebanyak 3 juta orang diketahui meninggal dunia tiap tahun selama satu dekade ini disebabkan oleh malaria. Kematian akibat malaria banyak disebabkan oleh lingkungan yang sesuai untuk penyebaran parasit dan sudah resistennya Plasmodium falciparum terhadap

2 obat antimalaria yang sering digunakan, seperti klorokuin (CQ) (Najera, 1996). Laporan pertama tentang resistensi P. falciparum terhadap klorokuin ialah pada awal tahun 1960 di Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Menurut D Alessandro dan Buttiens (2001) kejadian tersebut terulang kembali di Afrika pada akhir tahun Sedangkan, kasus resistensi P. falciparum terhadap CQ di Indonesia seperti yang dilaporkan Arbani (1991) sudah menyebar sampai 27 provinsi di Indonesia. Kayser et al., (2000) mengatakan banyak senyawa alam dari tumbuhan dapat dijadikan antimalaria alternatif pengganti obat malaria yang resisten. Menurut Dzulkarnain (1998) tanaman obat di Indonesia dapat dijadikan sebagai antimalaria, yang bersifat antiplasmodium dan meningkatkan daya tahan tubuh. Adanya pemberian tanaman obat tersebut terbukti dapat memperpanjang umur mencit terserang malaria dan mencegah kerusakan hati (hepatoprotektif) & limpa. Benalu (Dendrophthoe pentandra) adalah tumbuhan parasitik yang memiliki potensi sebagai tanaman obat (herba medicina). Bagian dari tumbuhan benalu yang berkhasiat sebagai herba medicina adalah bagian daun benalu (Djoko, 1997) seperti benalu teh dan benalu mangga. Penggunaan ekstrak benalu sebagai antimalaria akan membantu mengurangi kejadian resistensi obat antimalarial yang semakin banyak di seluruh dunia. Namun, data mengenai efektifitas benalu yang ditunjukkan dengan aktivitas dan mekanisme antiplasmodium, serta efek sitotoksiknya kepada tubuh sebagai antimalaria masih sangat kurang. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian mengenai aktivitas antiplasmodium terhadap P. falciparum, penghambatan polimerase heme, dan efek sitotoksik terhadap Sel Vero secara in vitro. Kandungan flavonoid pada tanaman Dendrophthoe pentandra diduga memiliki aktivitas antiplasmodium, namun publikasi ilmiah yang menunjukkan penelitian untuk membuktikan aktivitas antiplasmodium ini belum pernah dilakukan. Karena itu pokok permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang apakah ekstrak Dendrophthoe pentandra memiliki aktivitas antiplasmodium pada P. falciparum FCR-3, apakah ekstrak Dendrophthoe pentandra memiliki aktivitas penghambatan polimerase heme, serta apakah ekstrak Dendrophthoe pentandra memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel Vero. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) aktivitas antiplasmodium ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra pada P. falciparum FCR-3, 2) mekanisme aktivitas antiplasmodium ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra melalui penghambatan polimerase heme, 3) efek sitotoksik ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra terhadap sel Vero. Dari penelitian ini akan dihasilkan luaran berupa informasi tentang seberapa besar aktivitas antiplasmodium ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra terhadap P. falciparum FCR-3, informasi mengenai mekanisme aktivitas antiplasmodium ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra melalui penghambatan polimerase heme, dan informasi tentang tingkat toksisitas ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra terhadap sel Vero. Informasi ilmiah yang diperoleh berguna untuk mengkaji lebih lanjut pemanfaatan Dendrophthoe pentandra sebagai terapi baru antimalaria. Di sisi lain, hasil penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk menggunakan Dendrophthoe pentandra sebagai salah satu alternatif terapi pengobatan malaria. 2. METODE a. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah eksperimental kuasi dengan rancangan percobaan posttest only with non equivalent control group design. b. Rancangan Penelitian

3 Uji aktivitas antiplasmodium + Menghambat polimerase heme + Ekstrak Dendrophthoe pentandra P. falciparum mati P. falciparum FCR-3 - Menghambat polimerase heme - Ekstrak Dendrophthoe pentandra P. falciparum tidak mati Gambar 1.Rancangan Uji Antiplasmodium dan Penghambatan Polimerase Heme. Gambar 2. Rancangan Uji Sitotoksik Sel Vero. c. Ruang Lingkup Penelitian ini menggunakan biakan P. falciparum strain FCR-3 dan sel Vero yang didapat dari Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Parasitologi FK UGM. d. Bahan Penelitian 1) Bahan uji Bahan uji dalam penelitian ini adalah ekstrak Dendrophthoe pentandradalam pelarut etanol dan air yang diekstraksi secara maserasi bertingkat. 2) P. falciparum dan sel Vero Penelitian ini menggunakan biakan P. falciparum strain FCR-3 dan sel Vero yang didapat dari Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Parasitologi FK UGM. 3) Medium kultur P. falciparum Medium kultur P. falciparum terdiri dari darah manusia golongan O, MCM (malaria culture medium) yang terdiri dari RPMI 1640, larutan HEPES, gentamisin, NaHCO 3, dan aquades steril 4) Bahan uji aktivitas P. falciparum Bahan uji aktivitas P. falciparum terdiri dari DMSO (Dimethyl sulfoxide), Giemsa, aquades, NaCl, asam hidroklorid, sorbitol, dekstrosa, & metanol. 5) Bahan uji penghambatan polimerase heme Bahan uji ini terdiri dari Hematin, NaOH 0,1M, NaOH 0,2M, asam asetat glasial 100%, DMSO (Dimethyl sulfoxide), dan akuades. 6) Bahan uji sitotoksik Bahan uji sitotoksik terdiri dari FBS (Foetal Bovine Serum), fungizone, Penicillin, Streptomisin, M 199, akuades, Thiazolyl Blue Tetrazolium Bromide (MTT), SDS (Sodium Duodecyl Sulphate), dan HCl 0,01M e. Instrumen Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini untuk pembuatan ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra digunakan Bekerglas, Neraca analitik (Sartorius), Blender penyerbuk, Penyaring, Rotatory evaporator. Instrumen untuk kultur sel adalah Microplate, Tissue culture flask (TCF) 75 cm 2, Inkubator CO 2 5%, Laminary air flow cabinet, Water bath, Pipet Eppendorf, Tabung 15 ml, Tabung 50 ml, Yellow tip, Blue tip. Sementara itu untuk Uji antiplasmodium in vitro digunakan Microplate 96 sumuran, Cover slip, Tabung 15 ml, Yellow tip, Blue tip, Mikropipet, Inkubator CO 2 5%, Laminary air flow cabinet, Gelas obyek, Mikroskop cahaya, Kamera digital, sedangkan Uji penghambatan polimerase heme menggunakan perangkat Microplate 96 sumuran, Inkubator CO 2 5%, Laminary air flow cabinet, Hemositometer, Mikroskop cahaya, Tabung 15 ml, Yellow tip, Blue tip, ELISA plate reader. Terakhir untuk Uji sitotoksik Sel Vero digunakan instrumen Microplate 96 sumuran, Inkubator CO 2 5%, Laminary air flow cabinet, Hemositometer, Mikroskop cahaya, Tabung 15 ml, Yellow tip, Blue tip, ELISA plate reader.

4 f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan antara Februari 2013 Juli 2013.Pembuatan larutan uji dilakukan dan pelaksanaan penelitian dilakukan dilaboratorium Farmakologi FK UGMdan Laboratorium Parasitologi. g. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan berdasarkan hasil uji setelah perlakuan. h. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data Subyek dikelompokkan sesuai dengan dosis ekstrak benalu (Dendrophtoe pentandra) yang diberikan. Dosis efektif yang mampu menghambat pertumbuhan parasit, menghambat polimerase heme, dan menunjukkan viabilitas sel Vero hingga 50% (IC 50) dihitung berdasarkan hubungan antara dosis dan persentase hambatan pertumbuhan parasit oleh senyawa uji dengan analisis probit. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil a. Uji Aktivitas Antiplasmodium Pada uji aktivitas antiplasmodium menggunakan pewarnaan Giemsa, jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit dihitung untuk mendapatkan persentase penghambatan parasitemia. Hasil pewarnaan disajikan dalam Gambar 3 dan hasil perhitungan persentase penghambatan parasitemia setelah perlakuan disajikan dalam Gambar 4. Gambar 4. Grafik persentase penghambatan parasitemia setelah perlakuan Kemampuan aktivitas antiplasmodium ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra terhadap P. falciparumfcr-3diuji secara statistik dengan analisis probit. Dari hasil penghitungan, didapatkan nilai dosis IC 50 sebesar 45,4μg/mL untuk ekstrak air, 169,7 μg/ml untuk ekstrak etanol, dan 13,19 μg/ml untuk klorokuin.nilai dosis IC 50 ini menunjukkan bahwa jumlah dosis yang dibutuhkan untuk menghambat parasitemia dari P. falciparumsebanyak 50%. b. Uji Penghambatan Polimerase Heme Pada uji penghambatan polimerase heme, sumuran yang berwarna lebih merah menandakan konsentrasi hematin yang tinggi, yang berarti memiliki aktivitas penghambatan polimerase heme rendah karena polimerase heme mengubah FPIX menjadi hemozoin/hematin. Persentasepenghambatan polimerase heme dihitung untuk mendapatkan rerata penghambatan polimerase hemesetelah inkubasi ekstrak air &etanol Dendrophthoe pentandra selama 24 jam yang ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 3.Hasil apusan darah tipis setelah pewarnaan Giemsa

5 Gambar 6.Grafik rerata persentase penghambatan polimerase heme. Aktivitas penghambatan polimerase heme ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandradiuji secara statistik dengan analisis probit. Dari hasil penghitungan, didapatkan nilai dosis IC 50 sebesar 1,6μg/mL untuk ekstrak air dan 1969,8 μg/ml untuk ekstrak etanol, dan 0,6 μg/ml untuk klorokuin.nilai dosis IC 50 ini menunjukkan bahwa jumlah dosis yang dibutuhkan untuk menghambat polimerase heme sebanyak 50%. c. Uji Sitotoksik Dari uji sitotoksik menggunakan pewarnaan MTT, didapatkan nilai absorbansi yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk menentukan persentase kehidupan sel.hasil pengamatan sel dengan mikroskop disajikan pada Gambar 7. Gambar 7.Hasil pengamatan sel Vero dengan mikroskop. Hasil selengkapnya disajikan dalam Gambar 8 berikut: Gambar 8. Grafik persentase kehidupan sel Vero setelah perlakuan. Aktivitas sitotoksik ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra diuji secara statistik dengan analisis probit. Dari hasil penghitungan ini, didapatkan nilai dosis IC 50 sebesar 1484,5μg/mL untuk ekstrak air dan 845,6 μg/ml untuk ekstrak etanol, dan 180,05 μg/ml untuk klorokuin.nilai dosis IC 50 menunjukkan jumlah dosis yang berefek mematikan sel Vero sebanyak 50%. Pembahasan Berdasarkan uji aktivitas antiplasmodium, didapatkan nilai dosis IC 50Dendrophthoe pentandra adalah 45,4μg/mL untuk ekstrak air dan 169,7 μg/ml untuk ekstrak etanol. Suatu ekstrak dianggap berpotensi untuk dikembangkan sebagai terapi antimalaria jika memiliki IC 50 kurang dari 50 μg/ml (Syarif et al., 2010). Dari hasil uji antiplasmodium dapat dilihat bahwa ekstrak air memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi antimalaria karena memiliki IC 50 45,4μg/mL (< 50 μg/ml). Sementara itu, tingginya nilai IC 50 pada ekstrak etanol Dendrophthoe pentandra dapat disebabkan oleh penggunaan pelarut etanol yang diduga tidak sepenuhnya melarutkan kandungan zat aktif yang ada pada tanaman Dendrophthoe pentandra. Berbeda dengan klorokuin yang merupakan zat murni, ekstrak mengandung berbagai zat aktif nonspesifik sehingga membutuhkan dosis lebih besar untuk menimbulkan efek yang sama.

6 Suatu senyawa dapat memiliki aktivitas antiplasmodium dengan beberapa mekanisme yang berbeda, yaitu melalui penghambatan polimerase heme, inhibisi jalur folat, serta mengubah sintesis DNA.Semua proses ini merupakan efek toksik yang pada akhirnya menimbulkan kematian pada plasmodium.pada penelitian ini, ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra diharapkan memiliki aktivitas antiplasmodium, sehingga didapatkan kematian plasmodium melalui mekanisme penghambatan polimerase heme dan rendah efek samping bagi tubuh, ditandai dengan sitotoksisitasnya terhadap sel Vero yang rendah.berdasarkan hal ini, maka nilai IC 50 ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra yang rendah (<50 μg/ml) menunjukkan bahwa Dendrophthoe pentandra berpotensi untuk dikembangkan sebagai terapi antimalaria.dendrophthoe pentandra kemungkinan menimbulkan efek toksik dengan menghambat polimerase heme, dibuktikan dengan hasil IC 50 uji penghambatan polimerase heme yaitu 1,6μg/mL untuk ekstrak air dan 1969,8 μg/ml untuk ekstrak etanol. Ekstrak air memiliki IC 50 yang mendekati kontrol positif (klorokuin) menandakan aktivitas penghambatan polimerase heme yang baik.sementara ekstrak etanol memiliki IC 50 yang berbeda cukup besar dari ekstrak air dan kontrol positif kemungkinan menandakan zat aktif yang menghambat polimerase heme pada Dendrophthoe pentandra lebih larut air dibandingkan etanol. Selain itu, dapat juga disebabkan karena aktivitas antiplasmodium ekstrak etanol tidak terjadi melalui penghambatan polimerase heme, melainkan melalui jalur yang lain yaitumenghambat sintesis asam folat. Sementara itu didapatkan hasil uji sitotoksisitas terhadap sel Vero dengan IC 50 sebesar 1484,5μg/mL untuk ekstrak air dan 845,6 μg/ml untuk ekstrak etanol. Menurut Haryadi (2011), sebuah zat dikatakan memiliki sitotoksisitas yang tinggi terhadap sel Vero dan berbahaya untuk tubuh jika memiliki IC 50<100 μg/ml.berdasarkan kriteria tersebut disimpulkan bahwa kedua ekstrak Dendrophthoe pentandra memiliki efek sitotoksik yang rendah terhadap sel Vero sehingga aman bagi tubuh.hal ini menandakan bahwa ekstrak air dan etanol Dendrophthoe pentandra mempunyai aktivitas antiplasmodium terhadap P. falciparum FCR-3 yang terjadi melalui penghambatan polimerase heme dengan sitotoksisitas terhadap sel Vero yang rendah. Indeks selektivitas adalah kemampuan suatu senyawa membunuh plasmodium secara selektif dibandingkan dengan sel Vero. Dari hasil di atas didapatkan indeks selektivitas 32,69 untuk ekstrak air, 4,98 untuk ekstrak etanol, dan 13,65 untuk klorokuin. Dari hasil indeks selektivitas ini, dapat ditunjukkan bahwa ekstrak air lebih selektif membunuh plasmodium daripada sel Vero yang dianalogkan sebagai sel tubuh normal dibandingkan dengan klorokuin dan ekstrak etanol. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Dendrophthoe pentandra memiliki aktivitas antiplasmodium yang baik terhadap P. falciparum FCR-3 dengan nilai IC 50 sebesar45,4μg/ml untuk ekstrak air dan 169,7μg/mL untuk ekstrak etanol. Aktivitas antiplasmodium terjadi melalui penghambatan polimerase heme dibuktikan dengan IC 50 sebesar 1,6μg/mL untuk ekstrak air dan 1969,8μg/mL untuk ekstrak etanol. Sementara itu efek sitotoksisitas Dendrophthoe pentandra terhadap sel Vero tergolong rendah dengan IC 50 sebesar 1484,5μg/mL untuk ekstrak air dan 845,6μg/mL untuk ekstrak etanol. Secara keseluruhan, ekstrak air lebih selektif membunuh plasmodium daripada sel Vero, dibandingkan klorokuin & ekstrak etanol, ditunjukkan dengan indeks selektivitas 32,69 untuk ekstrak air, 13,65 untuk klorokuin, & 4,98 untuk ekstrak etanol. Jenis senyawa dalam Dendrophthoe pentandra yang berperan aktif sebagai antimalaria belum diketahui secara

7 pasti.karena itu, perlu dilakukan isolasi senyawa aktif spesifik yang terkandung dalamdendrophthoe pentandra untuk mengetahui efek masing-masing senyawa tersebut. 5. REFERENSI Collins WE Plasmodium knowlesi: a malaria parasite of monkeys and humans. Ann Rev Entomol 57: D'Alessandro U, Buttiens H History andimportance of antimalarial drug resistance.trop Med Int Health 6 (11): Djoko AP Analisis DNA Terakilasi 1,2-Dimetilhidrasin Ekstrak TehHijau (Camellia sinensis). Laporan Penelitian Dasar Tahun1996/1997. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan& Kebudayaan. Dondorp AM, Yeung S, White L, Nguon C, Day NP, Socheat D, von Seidlein, L Artemisinin resistence: current status and scenarios for containment. Nat rev Microbiol 8 (4): Dzulkarnain B Tanaman-tanaman Antimalaria.Jakarta: Puslitbang Farmasi, Balitbang Kesehatan,Depkes RI. European Commision2002.COST B9 Action onchemotherapy of Protozoal infections (Report).Brussel:European Cooperation in The Field of Scientific& Technical Research. Kayser O, Kiderlen AF,Croft SL NaturalProducts as Potential Antiparasitic Drugs. icsfromnature.pdf Lawrence M Enlisting a New Ally in The WarAgaints Malaria. In: Kumar, S. (ed). Discovery apublication of the Whitehead institute for biomedicalresearch.cambridge: Whitehead Institute. Mueller I, Zimmerman PA, Reeder JC Plasmodium malariae and Plasmodium ovale the "bashful" malaria parasites. Trends Parasitol 23 (6): Nadjm B, Behrens RH Malaria: an update for physicians. Infect Dis Clin N Am 26 (2): Najera JA.1996.Malaria Control Among refugees &displaced populations. WHO: World Health OrganlzatlonDivision of Control of Tropical Diseases Malaria Unit. PhairJP,Sommers HM Dasar Biologis dan Klinis PenyakitInfeksiPenerjemah: Wahab,S.Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press. Pitoyo S Mistletoe Holticulture, Control and Utilisation. Trubus Agriwidia Riley EM The London School of Hygiene andtropical Medicine: a New Century of Malaria Research.Mem InstOswaldo Cruz 95: Syarif RA, Wahyuningsih MSH, Mustofa, Ngatidjan, Kurniawan H, Hilal SRA Aktivitas Antiplasmodium In Vitro Estrak Kembang Bulan (TithoniaDiversifolia (Hemsley) A.Gray) Terhadap Plasmodium falciparum. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada WindariFI,Rahajoe JS Mistletoes diversity in java island. WartaTumbuhan Obat Indonesia, 4: Yuliandini T Malaria, an Age Old Disease ProvesHard to Control. London:Associated Press.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi parasit dari genus Plasmodium. Ada lima Plasmodium yang diidentifikasi menginfeksi manusia, yaitu P. falciparum,

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK BENALU SECARA IN VIVO PADA MENCIT GALUR SWISS

UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK BENALU SECARA IN VIVO PADA MENCIT GALUR SWISS UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK BENALU SECARA IN VIVO PADA MENCIT GALUR SWISS Zulfa Faiqoh 1), Anak Agung Ngurah Nata Baskara 1), Danang Setia Budi 1), Pramana Pananja Putra 1), Wahyu Nitari2 ), Eti

Lebih terperinci

Bahan bakar dan bahan baku kertas. Senyawa organik bahan alam

Bahan bakar dan bahan baku kertas. Senyawa organik bahan alam Bahan bakar dan bahan baku kertas Senyawa organik bahan alam pemikat (antractan) Metabolit primer Metabolit sekunder penolak(reppelant) H H pelindung (protectant) Garcinia (Sumaryono,1999) Antimalaria

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian 1.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah autoklaf (Hirayama), autoklaf konvensional,

Lebih terperinci

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5",7",4"-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8"]- FLAVON DARI BATANG

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5,7,4-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8]- FLAVON DARI BATANG PAkTI ITS PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5",7",4"-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8"]- FLAVON DARI BATANG Garcinia celebica Linn Disusun oleh : Mirna Saga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental murni laboratoris in vitro. B. Sampel Penelitian Subjek penelitian ini adalah Human Dermal Fibroblast,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.) Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.) Lampiran 2. Gambar daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) a Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia daun poguntano

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, autoklaf Hirayama,

Lebih terperinci

Aktivitas Antiplasmodium In Vitro dari Hasil Pemisahan KCV Fraksi etil asetat Umbi Angiopteris evecta Kalimantan Tengah

Aktivitas Antiplasmodium In Vitro dari Hasil Pemisahan KCV Fraksi etil asetat Umbi Angiopteris evecta Kalimantan Tengah Aktivitas Antiplasmodium In Vitro dari Hasil Pemisahan KCV Fraksi etil asetat Umbi Angiopteris evecta Kalimantan Tengah Arnida 1*, Wahyono 2, Mustofa 3, R. Asmah Susidarti 2, Sutomo 1 1Program Studi Farmasi

Lebih terperinci

PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG BERSIFAT ANTIMALARIA DARI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU MIMBA (Azadirachta Indica JUSS)

PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG BERSIFAT ANTIMALARIA DARI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU MIMBA (Azadirachta Indica JUSS) BIDANG ILMU : KESEHATAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG BERSIFAT ANTIMALARIA DARI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU MIMBA (Azadirachta Indica JUSS) Oleh : Drs. Djumadi, M.Kes.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari -Juni 2011 di Laboratorium Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari -Juni 2011 di Laboratorium Kimia BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari -Juni 2011 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi untuk

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua rancangan penelitian, yaitu : deskriptif eksploratif dan eksperimental. Penelitian deskriptif eksploratif meliputi isolasi

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil Identifikasi Tanaman Identifikasi/determinasi dari bagian-bagian batang, daun, buah yang dilakukan oleh Bidang Botani, Puslit Biologi LIPI menyatakan tanaman ini memiliki

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : RIZA RIDHO DWI SULISTYO K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2007

SKRIPSI. Oleh : RIZA RIDHO DWI SULISTYO K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2007 AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) TERHADAP Plasmodium falciparum SECARA In Vitro DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi 3 2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong dan Badan Tenaga Atom

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Ar11l ELVIEN LAHARSYAH

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Ar11l ELVIEN LAHARSYAH /' Ar11l fv\a'-af2-'al.~ CA E SA L ". {t PI r1ll1 CE: At. ELVIEN LAHARSYAH UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK METANOL KAYU SECANG (CAESALPINlA SAPPAN LINN.) TERHADAP PLASMODIUM BERGHEI SECARA IN VIVO PADA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii. PDF created with pdffactory Pro trial version

DAFTAR ISI. Halaman. viii. PDF created with pdffactory Pro trial version DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN. iii HALAMAN PERSEMBAHAN. iv HALAMAN DEKLARASI.... v KATA PENGANTAR.... vi DAFTAR ISI.. viii DAFTAR GAMBAR.. x DAFTAR TABEL.. xi DAFTAR LAMPIRAN..

Lebih terperinci

SATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI

SATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI SATUUJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL AKAR, KULIT BATANG, DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SKRIPSI Oleh: NUR ERVIA RAHMAWATI K100140054 FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

AKTIVITAS DAN POTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTON TEROKSIGENASI DAN TERPRENILASI

AKTIVITAS DAN POTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTON TEROKSIGENASI DAN TERPRENILASI Company Logo AKTIVITAS DAN PTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTN TERKSIGENASI DAN TERPRENILASI DARI GARCINIA Disusun oleh: H H Wiwit Denny Fitriana 1407100061 (1) H H Me Dosen Pembimbing: H H Prof. Taslim Ersam

Lebih terperinci

Uji potensi antiplasmodium ekstrak buah pare... (Susilawati dan Hermansyah)

Uji potensi antiplasmodium ekstrak buah pare... (Susilawati dan Hermansyah) UJI POTENSI ANTIPLASMODIUM EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP Plasmodium falcifarum TEST POTENTIAL OF FRUIT EXTRACT ANTIPLASMODIUM PARE (Momordica charantia L.) ON Plasmodium falcifarum

Lebih terperinci

EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum

EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum 661 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum Erika

Lebih terperinci

EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum

EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum 661 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum Erika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan data WHO (2010), terdapat sebanyak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Lampiran 1 Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) Lampiran 2 Gambar tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) Lampiran 3 Gambar buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 mencapai 1,85% per 1000 penduduk. Penyebab malaria yang tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 mencapai 1,85% per 1000 penduduk. Penyebab malaria yang tertinggi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WHO melaporkan 3,2 milyar orang atau hampir setengah dari populasi dunia beresiko terinfeksi malaria. 1 Kemenkes RI melaporkan angka kesakitan malaria tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental laboratorium untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih merah (Piper

Lebih terperinci

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SECARA IN VITRO

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SECARA IN VITRO UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% HERBA CEPLUKAN (Physalis angulata Linn.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D SECARA IN VITRO IN VITRO CYTOTOXICITY ASSAY ETHYLE ACETATE FRACTION OF

Lebih terperinci

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL UMBI UBI JALAR UNGU DAN UMBI UBI JALAR ORANYE (Ipomoea batatas L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI Oleh : DESI NANAWATI K100130051 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

POPPY SISKA ISABELLA

POPPY SISKA ISABELLA POPPY SISKA ISABELLA KULTUR SINAMBUNG DAN UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SERAI, RIMPANG LEMPUYANG WANGI, SERTA RIMPANG LEMPUYANG PAHIT TERHADAP PLASMODIUM FALCIPARUM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2 0 0 8 Pada

Lebih terperinci

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK PETROLEUM ETER BIJI JALI ( Coix lacryma jobi, L. ) DAN HERBA BANDOTAN ( Ageratum conyzoides ) PADA SEL HELA SECARA IN VITRO

UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK PETROLEUM ETER BIJI JALI ( Coix lacryma jobi, L. ) DAN HERBA BANDOTAN ( Ageratum conyzoides ) PADA SEL HELA SECARA IN VITRO UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK PETROLEUM ETER BIJI JALI ( Coix lacryma jobi, L. ) DAN HERBA BANDOTAN ( Ageratum conyzoides ) PADA SEL HELA SECARA IN VITRO CYTOTOXICITY TEST OF Coix lacryma jobi, L. AND Ageratum

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 19 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian laboratoris. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental 4.2. Tempat Penelitian 1. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Biologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei ABSTRAK PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei Lisa Marisa, 2009 Pembimbing I : Dr. Susy Tjahjani,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12-

BAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12- BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian tentang Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12- dimetilbenz(α)antrasen

Lebih terperinci

UJI AKTIFITAS ANTIMALARIA EKSTRAK AIR DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) PADA KULTUR PLASMODIUM FALCIPARUM IN VITRO

UJI AKTIFITAS ANTIMALARIA EKSTRAK AIR DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) PADA KULTUR PLASMODIUM FALCIPARUM IN VITRO PKMI-5-9-1 UJI AKTIFITAS ANTIMALARIA EKSTRAK AIR DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) PADA KULTUR PLASMODIUM FALCIPARUM IN VITRO Achmad Fachrizal, Ferry Efendi, Dhianita Binarwati, Rinnelya Agustien Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal (Herien, 2010). Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penanaman sel ke 96-wells plate. Uji Viabilitas Sel

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penanaman sel ke 96-wells plate. Uji Viabilitas Sel BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. 4.2 Alur Penelitian Kultur Sel dari Penyimpanan Nitrogen Cair Inkubasi selama 48 jam dalam inkubator dengan

Lebih terperinci

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI Halaman 1 dari 7 FARMASI UGM Dokumen nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJUI OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Aditya Fitriasari

Lebih terperinci

Syamsudin 1, Susan Marlina 1, Rita Marleta Dewi 2 1 Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, 2 P3M, Litbangkes, Departemen Kesehatan

Syamsudin 1, Susan Marlina 1, Rita Marleta Dewi 2 1 Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, 2 P3M, Litbangkes, Departemen Kesehatan Efek Antiplasmodium Ekstrak Kulit Batang Asam Kandis (Garcinia parvifolia Miq) yang Diberikan Secara Intraperitoneal pada Mencit yang Diinfeksi dengan Plasmodium yoelii Syamsudin, Susan Marlina, Rita Marleta

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis

KATA PENGANTAR. Penulis KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah Nya sehinga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Uji Aktivitas Antiplasmodium Dari Kombinasi

Lebih terperinci

Aktivitas antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia Miq)

Aktivitas antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia Miq) Majalah Syamsudin Farmasi Indonesia, 18(4), 210 215, 2007 Aktivitas antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia Miq) Antiplasmodial activity of two fractions

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria masih menjadi masalah kesehatan di dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang. Penyakit malaria telah menjangkiti 103 negara di dunia. Populasi orang

Lebih terperinci

EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM

EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM THE EFFECT OF ANTIMALARIAL ACTIVE ISOLATE FROM ARTHOCARPUS CHAMPEDEN ON PLASMODIUM FALCIPARUM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium untuk membandingkan kemampuan antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA

UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA UJI AKTIVITAS PENGHAMBATAN FRAKSI NON POLAR EKSTRAK KLIKA ANAK DARA (Croton oblongus BURM F.) TERHADAP SEL KANKER HELA Nurshalati Tahar 1, Haeria 2, Hamdana 3 Jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM In Vitro ESTRAK KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray) TERHADAP Plasmodium falciparum

AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM In Vitro ESTRAK KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray) TERHADAP Plasmodium falciparum AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM In Vitro ESTRAK KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia (Hemsley) A.Gray) TERHADAP Plasmodium falciparum In Vitro ANTIPLASMODIAL ACTIVITY of KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia (Hemsley)

Lebih terperinci

Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antikanker Payudara. Abstrak. Abstract

Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antikanker Payudara. Abstrak. Abstract Original Article 79 Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Antikanker Payudara Dwitiyanti Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Jakarta Timur 13460 Email : dwity.farmasi@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian global. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu anak-anak, ibu

Lebih terperinci

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 11, No. 2, 2006, halaman ISSN : Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No.

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 11, No. 2, 2006, halaman ISSN : Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol., No., 006, halaman 887 ISSN : 0 077 Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 9/DIKTI/Kep/00 Efek antiplasmodium dari ekstrak kulit batang Asam Kandis (Garcinia parvifolia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang tidak normal. (yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama). Penyakit kanker merupakan penyebab

Lebih terperinci

Aktivitas Antiplasmodium Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) dan Fraksinya secara In Vivo

Aktivitas Antiplasmodium Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) dan Fraksinya secara In Vivo Aktivitas Antiplasmodium Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) dan Fraksinya secara In Vivo Oleh : N u r i Wiwien S Utami Yunita Armiyanti December, 0 Sample footer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium in vitro. B. Subjek Penelitian 1. Bakteri Uji: bakteri yang diuji pada penelitian ini

Lebih terperinci

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : - Hal. 1 dari 8 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf CCRC Staf CCRC Supervisor CCRC Pimpinan CCRC Paraf Nama Sendy Junedi Adam Hermawan Muthi Ikawati Edy Meiyanto Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti mycobacterium, staphylococcus,

BAB I PENDAHULUAN. pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti mycobacterium, staphylococcus, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antibiotik merupakan obat antimikroba yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti mycobacterium, staphylococcus, streptococcus, enterococcus

Lebih terperinci

UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) pada Plasmodium falciparum 3D7

UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) pada Plasmodium falciparum 3D7 54 KARTIKA JURNAL ILMIAH FARMASI, Des 2014, 2 (2), 54-58 ISSN 2354-6565 UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe blossfeldiana Poelln.) pada Plasmodium falciparum 3D7 Faizal

Lebih terperinci

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris BAB IV ASIL DAN PEMBAASAN 4.1. Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris Serbuk daun (10 g) diekstraksi dengan amonia pekat selama 2 jam pada suhu kamar kemudian dipartisi dengan diklorometan.

Lebih terperinci

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI

AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI NONPOLAR EKSTRAK ETANOL DAUN SRIKAYA (Annona squamosa Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: ADI CHRISTANTO K 100 080 030 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor selama 3 bulan, terhitung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan subtropis. Di dunia terdapat 207 juta kasus malaria dan 627.000 kematian akibat

Lebih terperinci

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM Hal. 1 dari 8 Dokumen nomor : 0301301 Tanggal : Mengganti nomor : 0201300 Tanggal : 24 Maret 2009 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf

Lebih terperinci

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETANOL DARI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL HeLa

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETANOL DARI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL HeLa UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETANOL DARI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL HeLa Cytotoxicity assay ethanol fraction of ethanol 70% extract of bitter melon fruit (Momordica

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA Universitas Lampung. Analisis senyawa menggunakan

Lebih terperinci

Jurnal Medika Planta - Vol. 1 No. 5. April 2012 EFFECT Tithonia diversifolia...

Jurnal Medika Planta - Vol. 1 No. 5. April 2012 EFFECT Tithonia diversifolia... EFFECT Tithonia diversifolia ((HEMLEY) A. GRAY) ETHANOL EXTRACT AS ANTIMALARIAL ON MICE STRAIN BALB / C BEFORE AND AFTER INFECTED BY Plasmodium berghei Wiwien Sugih Utami *, Nuri **, Yunita Armiyanti *

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit intraseluler Protozoa, yaitu genus Plasmodium, menginfeksi 500 juta dan membunuh lebih dari 1 juta jiwa

Lebih terperinci

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL HeLa

UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL HeLa UJI SITOTOKSISITAS FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP SEL HeLa CYTOTOXICITY ASSAY ETHYL ACETATE FRACTION OF ETHANOL 70% EXTRACT OF BITTER MELON FRUIT (Momordica

Lebih terperinci

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM Hal. 1 dari 7 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Dyaningtyas Dewi PP Rifki Febriansah Adam Hermawan Edy Meiyanto Tanggal 20

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari Juli 2014, bertempat di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Malaria merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi penyakit endemis di beberapa daerah tropis dan subtropis dunia. Pada tahun 2006, terjadi 247 juta kasus malaria,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai Juni 2014. Lokasi penelitian dilakukan di berbagai tempat, antara lain: a. Determinasi sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel hepar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA Universitas Lampung. Analisis senyawa

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO ABSTRAK EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO Maysella Suhartono Tjeng, 2011 Pembimbing: Yenni Limyati,

Lebih terperinci

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH

UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH UJI SITOTOKSI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN KULIT BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SKRIPSI Oleh : NISWATUN NURUL FAUZI K100130178

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan ekstrak daun sirih merah

Lebih terperinci

Jurnal Medika Veterinaria Vol. 7, No. 1, Februari 2013 ISSN :

Jurnal Medika Veterinaria Vol. 7, No. 1, Februari 2013 ISSN : Jurnal Medika Veterinaria Vol. 7, No. 1, Februari 2013 ISSN : 0853-1943 NILAI INHIBITION CONCENTRATION (IC 50 ) EKSTRAK METANOL DAUN SERNAI (Wedelia biflora) TERHADAP Plasmodium falciparum YANG DIINKUBASI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ANTIVIRUS EKSTRAK BATANG BROTOWALI. (Tinospora tuberculata Beumee) TERHADAP VIRUS DENGUE SECARA IN VITRO SKRIPSI

EFEKTIVITAS ANTIVIRUS EKSTRAK BATANG BROTOWALI. (Tinospora tuberculata Beumee) TERHADAP VIRUS DENGUE SECARA IN VITRO SKRIPSI EFEKTIVITAS ANTIVIRUS EKSTRAK BATANG BROTOWALI (Tinospora tuberculata Beumee) TERHADAP VIRUS DENGUE SECARA IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran ANINDYA TAMA TEJA

Lebih terperinci

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia BAB 3 PERCOBAAN Prosedur penelitian terdiri atas beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan simplisia, ekstraksi, karakterisasi serbuk simplisia dan ekstrak, penapisan fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN D. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan adalah rendang iradiasi yang memiliki waktu penyinaran yang berbeda-beda (11 November 2006, DIPA 14 Juni 2007, dan no label 14 Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Malaria ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, terutama di negaranegara beriklim tropis dan subtropis. Penduduk yang berisiko terkena malaria berjumlah

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK n-heksana DAN EKSTRAK METANOL HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D

AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK n-heksana DAN EKSTRAK METANOL HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D Aktivitas Antikanker Ekstrak n-heksana Emma Rahmawat, dkk 47 AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK n-heksana DAN EKSTRAK METANOL HERBA PACAR AIR (Impatiens balsamina Linn) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D THE

Lebih terperinci

TIPE KEMATIAN SEL HeLa SETELAH PAPARAN EKSTRAK ETANOLIK CURCUMA LONGA

TIPE KEMATIAN SEL HeLa SETELAH PAPARAN EKSTRAK ETANOLIK CURCUMA LONGA TIPE KEMATIAN SEL HeLa SETELAH PAPARAN EKSTRAK ETANOLIK CURCUMA LONGA Suryani Hutomo, Chandra Kurniawan Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian the post test only control group design. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang

BAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian peran vitamin E (alpha tokoferol) terhadap proliferasi kultur primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa penelitian menyatakan bahwa malaria merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa penelitian menyatakan bahwa malaria merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Beberapa penelitian menyatakan bahwa malaria merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan banyak kematian di dunia. Parasit malaria menginfeksi ratusan

Lebih terperinci

Deskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM

Deskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM 1 Deskripsi 1 2 METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan metode semisintesis satu senyawa

Lebih terperinci

EKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO.

EKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO. EKSTRAK ETANOL AKAR DAN DAUN DARI TANAMAN Calotropis gigantea AKTIF MENGHAMBAT PERTUMBUHAN SEL KANKER KOLON WiDr SECARA IN VITRO 1 Roihatul Mutiah, 2 Aty Widyawaruyanti, 3 Sukardiman 1 Jurusan Farmasi,

Lebih terperinci

Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa

Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa Tugas Akhir SB 091351 Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa Ika Puspita Ningrum 1507100059 DOSEN PEMBIMBING: Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si N. D. Kuswytasari,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan, Viabilitas, dan Abnormalitas Kultur Primer Sel Paru-Paru Fetus Hamster Yang Dipapar Etanol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III A. Jenis Penelitian METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan ekstrak kelopak bunga mawar yang diujikan pada bakteri P. gingivalis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium. B. Lokasi Penelitian Ekstraksi dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu

Lebih terperinci

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009

Dokumen nomor : CCRC Tanggal : 23 April 2013 Mengganti nomor : CCRC Tanggal : 26 Februari 2009 Hal. 1 dari 8 URAIAN DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH DISETUJU OLEH Jabatan Staf Staf Supervisor Pimpinan Paraf Nama Herwandhani Putri Edy Meiyanto Tanggal 23 April 2013 PROTOKOL UJI SITOTOKSIK

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 21 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini berupa penelitian analitik eksperimental. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Laboratorium Biomedik Fakultas kedokteran Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L) terhadap kultur primer sel otak baby hamster yang dipapar dengan dimetilbenz(α)antrase

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 26 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Imunologi. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pemeliharaan dan intervensi hewan coba

Lebih terperinci

SKRIPSI. UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK KULIT JERUK PURUT (Citrus hystrix) PADA SEL HeLa CERVICAL CANCER CELL LINE

SKRIPSI. UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK KULIT JERUK PURUT (Citrus hystrix) PADA SEL HeLa CERVICAL CANCER CELL LINE SKRIPSI UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK KULIT JERUK PURUT (Citrus hystrix) PADA SEL HeLa CERVICAL CANCER CELL LINE Disusun oleh: Joshua Nathanael NPM: 100801171 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2009. Tempat pelaksanaannya di Laboratorium Teknologi Kimia Kayu Departemen Hasil Hutan IPB, Herbarium Bogoriensis

Lebih terperinci

KAJIAN ANTIPROLIFERATIF EKSTRAK DAUN BENALU DUKU ( Loranthaceae dendrophthoe species) TERHADAP SEL MIELOMA SECARA IN VITRO

KAJIAN ANTIPROLIFERATIF EKSTRAK DAUN BENALU DUKU ( Loranthaceae dendrophthoe species) TERHADAP SEL MIELOMA SECARA IN VITRO ARTIKEL ILMIAH KAJIAN ANTIPROLIFERATIF EKSTRAK DAUN BENALU DUKU ( Loranthaceae dendrophthoe species) TERHADAP SEL MIELOMA SECARA IN VITRO Oleh NELLA ROSSARIA NIM 060433267 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis. BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan ekstrak buah Asam Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental laboratoris In Vitro. B. Populasi dan Sampel Penelitian Subyek pada penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan Ekstrak Bligo (mengacu Sugito 2010)

III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan Ekstrak Bligo (mengacu Sugito 2010) III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari 2010 sampai April 2010, bertempat Laboratorium Bersama Hewan Percobaan Departemen ITP dan SEAFAST CENTER IPB, Laboratorium Kimia

Lebih terperinci