RENCANA STRATEGIK ( R E N S T R A ) BAB. I PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIK ( R E N S T R A ) BAB. I PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIK ( R E N S T R A ) BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses demokrasi di era reformasi menempatkan Publik sebagai pemilik dan pengendali utama ranah penyiaran. Karena frekwensi adalah milik publik dan sifatnya terbatas, maka penggunaannya harus sebesar-besarnya bagi kepentingan publik. Informasi terdiri dari bermacam-macam bentuk, mulai dari berita, hiburan, pendidikan, kontrol dan perekat sosial. Dasar dari Fungsi pelayanan informasi yang sehat diatur dalam undangundang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, dengan meletakan 2 (dua) prinsip utama yaitu prinsip keberagaman isi (diversity of Content) dan prinsip keberagaman kepemilikan (diversity of ownership) Dalam pengelolaan pelayanan informasi melalui penyiaran yang sehat berdasarkan prinsip keberagaman isi dimaksud bahwa tersedianya informasi yang beragam bagi publik baik berdasarkan jenis program siaran. Sedangkan prinsip keberagaman kepemilikan dimaksudkan bahwa jaminan kepemilikan media massa yang ada di Indonesia tidak terpusat dan dimonopoli oleh segelintir orang atau lembaga saja. Prinsip keberagaman kepemilikan juga menjamin iklim persaingan yang sehat antara pengelola media massa dalam dunia penyiaran di indonesia. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran merupakan dasar pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, dengan semangatnya adalah pengelolaan sistem penyiaran yang merupakan ranah publik, dikelola oleh sebuah Lembaga Independen yang bebas dari campur tangan pemodal maupun kepentingan kekuasaan. Semangat utama dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran adalah : a. Pengelola sistem penyiaran harus bebas dari berbagai kepentingan, karena penyiran merupakan ranah publik dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik. b. Semangat untuk menguatkan muatan lokal dalam semangat otonomi daerah dengan pemberlakuan sistem siaran berjaringan. Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, terjadi perubahan yang mendasar dalam pengelolaan sistem penyiaran di Indonesia, yaitu adanya Limited Transfer Of Authority dari pengelolaan penyiaran yang selama ini merupakan hak eksklusif pemerintah kepada sebuah badan pengatur Independen (Independen Regulatory Body) yaitu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPID Bali, pertama kali di bentuk pada tahun 2004 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali No.29/04-B/Hk/2004 tentang Penetapan Pengangkatan Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, perioda , yang didasari dengan Uji Kepatutan dan Kelayakan ( Fit and profertes), oleh DPRD Provinsi Bali. Kemudian 1

2 tahun 2007 telah dilakukan Pergantian Keanggotaan KPID Bali Periode dan tahun 2010 telah dilakukan pergantian untuk periode dengan Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor : 1346/05-G/HK/2010, tentang Penetapan Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali Masa Jabatan Periode dan Periode sedang dalam proses seleksi sampai bulan Nopember 2013 sedang dalam proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and propertest) oleh DPRD Provinsi Bali. Untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas administrasi dari KPID Bali dibentuk Sekretariat KPID Bali sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, dan telah diubah dengan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2011 tentang Oragnisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali. Sekretariat KPID Bali dipimpin oleh seorang Sekretaris yang diangkat dengan Keputusan Gubernur Bali. Sekretariat KPID Bali merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali sebagai unsur pendukung tugas Gubernur yang dipimpin Kepala Sekretariat, secara fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada KPID dan secara administratif kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : 1. Tugas pokok Sekretaris KPID Bali adalah : a. Menyelenggarakan Administrasi Kesekretariatan dan Keuangan KPID. b. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPID. 2. Fungsi Sekretariat KPI Daerah Bali adalah : a. Penyusunan program Sekretarias KPID Bali. b. Fasilitasi penyiapan program Sekretaris KPID. Bali. c. Fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis KPID. Bali. d. Pengelola Administrasi Keuangan, Kepegawaian, Perlengkapan rumah tangga dan Ketatausahaan di lingkungan KPID. Bali. 3. Penyusunan program Sekretariat KPID.Bali. a. Fasilitasi penyiapan program Sekretaris KPID. Bali. b. Fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis KPID. Bali. c. Pengelola Administrasi Keuangan, Kepegawaian, Perlengkapan rumah tangga dan ketatausahan dilingkungan KPID. Bali. Sekretariat KPID Bali berupaya melaksanakan tugas dan fungsi tersebut untuk mewujudkan tercapainya Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera melalui penjabaran Visi, Misi Tujuan dan sasaran ke dalam program kegiatan yang dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan ( ). Rencana Strategik (Renstra) Sekretariat KPID Bali tahun merupakan acuan pelaksanaan fungsi pelayanan dalam meningkatkan informasi melalui media penyiaran 2

3 dalam rangka memperkokoh watak dan jati diri masyarakat Bali yang merupakan satu kesatuan Budaya Nasional. Renstra KPID Bali merupakan Rencana Setrategis Lima Tahun kedepan yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program dan Kegiatan Daerah serta sebagai tolok ukur penilaian Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah Daerah. Renstra juga merupakan tolok ukur penilaian dalam pertanggung jawaban Kepala SKPD sebagai bahan pertanggung jawaban Kepala Daerah pada setiap akhir masa jabatannya kepada DPRD atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. B. Maksud dan tujuan 1. Maksud Renstra Sekretariat KPID dimaksudkan sebagai upaya untuk mengarahkan semua unsur kekuatan dan faktor kunci keberasilan dalam menentukan strategi yang tepat, guna mencapai tujuan dan sasaran dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan. Berdasarkan UU 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dalam Pasal 8 menyebutkan bahwa KPI/KPID sebagai wujud peran serta masyarakat berfungsi untuk mewadahi aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran. KPI/ KPID mempunyai wewenang sebagai berikut ; a. Menetapkan Standar Program Siaran (SPS). b. Menyusun Peraturan dan Menetapkan Pedoman Prilaku Penyiaran (P3). c. Mengawasi pelaksanaan peraturan dan Pedoman Prilaku Penyiaran (P3) serta Standar Program Siaran (SPS). d. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan dan pedoman prilaku Penyiaran serta Standar Program Siaran. e. Melakukan koordinasi dan / atau kerjasama dengan Pemerintah Lembaga Penyiaran, dan Masyarakat. Berdasarkan wewenang tersebut di atas, maka KPI mempunyai tugas dan kewajiban : a. Menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak azasi manusia. b. Ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang penyiaran. c. Ikut membangun iklim persaingan yang sehat antar lembaga penyiaran dan industri terkait. d. Memelihara tatanan informasi nasional adil, merata dan seimbang. e. Menampung, meniliti, dan menidak lanjuti aduan, sanggahan, serta kritik dan apresiasi masyarakat terhadap penyelenggraan penyiaran. f. Menyusun perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang menjamin profesionlitas dibidang penyiaran. 3

4 2. Tujuan Sedangkan tujuan Renstra adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan dan penilaian akuntabilitas kinerja intansi pemerintah dan sebagai acuan dalam Penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). C. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tantang Pemerintahan Daerah 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik (Lembaran Negara Republik Inddonesia Tahun 2005 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4485); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4566); 7. Peraturan Pemerintah Nomot 51 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Komunitas ( Lembaran Negara Republik Indinesia Tahun 2005 Nomor 128. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4567); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 45698); 9. Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran; 10. Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran. 11. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 13. Peraturan Gubernur Bali Nomor 67 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, dan telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat KPID Provinsi Bali. D. Hubungan Renstra KPID Bali dengan Dokumen Perencanan. Rencana Strategik (Renstra) Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun

5 RPJMD Provinsi Bali Merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD) Provinsi Bali, yang setiap anggaran dijabarkan lagi dalam Rencana Kerja (Renja ) KPID Bali. E. Sistimatika Penulisan Renstra Sekretariat KPID Provinsi Bali dibagi dalam 5 (lima) Bab sebagai berikut : Bab I Merupakan Bab Pendahuluan yang berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum dan hubungan Resntra Sekretariat KPID Provinsi Bali dengan dokumen perencanaan lainnya, serta sistimatika penulisan Renstra. Bab II Merupakan Bab tentang gambaran pelayanan KPID yang berisikan Struktur Organisai, Tugas Pokok dan Fungsi, capain kinerja dan Permasalahan. Bab III Merupakan Bab tentang isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang mengemukakan hal-hal isu strategis itu sendiri dan Analisis Swot. Bab IV Merupakan Bab tentang Visi, misi, tujuan sasaran, strategi dan Kebijakan. Bab V Merupakan Bab tentang Rencana program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif. serta indikator kinerja berdarkan tujuan dan Sasaran RPJMD. Bab VI Merupakan Bab penutup yang berisikan kaidah pelaksanaan dan Lampiran lampiran. 5

6 BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN KPID BALI A. Struktur Organisai, Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat KPID Bali baru di bentuk pada bulan Juli 2008 berdasarkan Peraturan Dearah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008, dan telah diubah dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 4 Tahun 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, dengan tugas dan fungsi membantu tugas Komisioner KPID Bali dibidang administrasi dan keuangan serta koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No. 67 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, dan telah diubah dengan Peraturan Gubernur No 50 Tahun 2011, tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali dengan uraian tugas sebagai berikut : 1. Kepala Sekretariat Mempunyai Tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan. b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja KPID. c. Mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian. d. Menilai prestasi kerja bawahan. e. Membina dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional. f. Melaksanakan pengawasan urusan keungan. g. Melaksanakan urusan hukum dan kehumasan berdasarkan peraturan perundangundang. h. Merangkum laporan Sub Bagian sebagian bahan laporan unit kerja KPID. Bali i. Melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan dan keamanan kantor. j. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian, penyusunan program, dan keungan KPID.Bali. k. Menyusun langkah penyempurnaan kegiatan. l. Melaksanakan sistem pengendalian intern. m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan;dan n. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. 2. Sub Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program karja Sub Bagian. b. Memberikan petunjuk kepada bawahan. c. Menilai prestasi kerja bawahan. d. Menyelenggarakan penatausahaan, mengagendakan dan mendistribusikan surat dinas serta menyelenggarakan kearsipan KPID Bali. e. Menyelenggarakan, menginventarisasi, memelihara dan melayani kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor. f. Mempersiapkan dan mengatur rapat-rapat, pertemuan yang diselenggarakan oleh KPID Bali. g. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian dan keuangan KPID Bali. h. Melaksanakan sistem pengendalian intern. i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang di tugaskan oleh atasan, dan j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Sekretariat. 6

7 3. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Hukum mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian. b. Memberikan petunjuk kepada bawahan c. Menilai prestasi kerja bawahan d. Menghimpun dan menyusun rencana kerja e. Menyelenggarakan dukungan administrasif, riset serta aplikasi Profesional dibidang Hukum. f. Melaksanakan monitoring pelaksanaan anggaran g. Menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan rencana strategik (RENSTRA) h. Melaksanakan monitoring, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan, meliputi laporan tahunan dan LAKIP. i. Melaksanakan sistem pengendalian intern. j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang di tugaskan oleh atasan; dan k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Sekretariat. 4. Kepala Sub Bagian Administrasi Perizinan mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian b. Memberikan petunjuk kepada bawahan c. Menilai prestasi karja bawahan d. Membina dan memberikan petunjuk kepada bawahan e. Melaksanakan pengolahan admnistratif Perizinan f. Menyelenggarakan dukungan administratif dalam proses perizinan lembaga penyiaran. g. Membuat perencanaan alokasi frekuensi serta menyiapkan aplikasi teknologi penyiaran yang menjadi kewenangan KPID Bali. h. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan dalam rangka admnistrasi Perizinan. i. Membuat laporan administrasi dan tugas-tugas Perizinan j. Melaksanakan sistem pengendalian intern. k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang di tugaskan oleh atasan, dan l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Seretariat 5. Kepala Sub Bagian Komunikasi mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian b. Memberikan petunjuk kepada bawahan c. Menilai prestasi kerja bawahan d. Mengumpulkan dan mengolah data, menyelenggarakan dukungan administratif, aplikasi sarana dan prasarana komunikasi. e. Menyiapkan media hubungan masyarakat f. Melaksanakan sistem pengendalian intern g. Melaksanakan tugas kedinasan lainya yang diberikan oleh atasan; dan h. Melaporkan pelaksanakan tugas kepada Kepala Sekretariat. B. Capaian Kinerja Mengacu pada tugas dan fungsi KPID Bali maka pelayanan yang telah dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Bali adalah : 1. Sosialisasi Kelembagaan KPI / KPID Bali dan lembaga penyiaran karena Kelembagaan KPI/KPID belum di ketahui eksistensinya : 7

8 2. Proses pemberian rekomendasi kelayakan (RK) kepada pemohon yang mendirikan lembaga penyiaran jasa penyiaran radio dan televisi dan kepada pemohon yang memperpanjang ijin penyelenggaran penyiaran baik radio maupun televisi meliputi : a. Pengajuan surat permohonan oleh pemohon kepada KPID Bali, untuk memperoleh RK dan akan diteruskan ke Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memproleh IPP, dengan melengkapi persyaratan administrasi yang telah di tentukan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan dibidang Penyiaran dan Peraturan KPI. b. Verifikasi Administrasi, dilakukan untuk memeriksa kelengkapan persyaratan administrasi berkas permohonan yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Perundangundangan yang berlaku. c. Verifikasi Faktual dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan Kesesuaian seluruh dokumen administrasi atau berkas permohonan pemohon dengan kondisi yang ada dilapangan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan datang langsung ke alamat pemohon dengan cara mencocokan dokumen foto copy dengan dokumen aslinya serta kenyataan obyektif yang dimiliki oleh pemohon di lapangan. d. Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) adalah tahapan dimana pemohon mempresentasikan study kelayakan di hadapan publik antara lain unsur masyarakat, anggota KPID, unsur pemerintah baik daerah maupun pusat yang diwakili Balmon, dan undangan masyarakat lainnya. Hal-hal yang harus disampaikan dalam paparannya adalah visi, misi, program siaran, legal formal, tehnik siaran dan lain sebagainya. e. Tahap selanjutnya KPID Bali melakukan penilaian dan pemberian skor nilai oleh masing-masing anggota KPID Bali serta dilakukan evaluasi pasca EDP apakah pemohon ijin penyelenggaraan penyiaran layak atau tidak diberikan Rekomendasi Kelayakan (RK) dan diputuskan dalam rapat pleno yang dilaksanakan untuk acara tersebut. f. Rekomendasi Kelayakan diberikan apabila dianggap telah layak dan memenuhi persyaratan, apabila dinyatakan tidak layak permohonannya pemohon ditolak untuk diberikan rekomendasi. Selanjutnya RK. disampaikan kepada Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo RI dan tembusannya disampaikan kepada KPI Pusat dan pemohon ijin. g. Tahap berikutnya adalah dilaksanakan Pra Forum Rapat Bersama (FRB) dan FRB yang merupakan kelanjutan proses permohonan IPP setelah dikeluarkannya Rekomendasi Kelayakan (RK) oleh KPID Bali. Sebagai penyelenggara dari proses ini adalah Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kominfo Republik Indonesia. Adapun yang hadir dalam acara ini adalah KPI Pusat, KPI Daerah, Pemerintah Daerah, Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Denpasar. Forum Rapat Bersama ini diadakan khusus antara KPI dan pemerintah, terutama untuk menentukan izin alokasi dan penggunaan spekterum frekuensi radio oleh pemerintah atas usul KPI/KPID. h. Apabila tahapan-tahapan sebagaimana tersebut diatas telah dilalui dan permohonan pemohon dipandang sudah lengkap dan layak untuk diberikan ijin penyiaran maka selanjutnya pemerintah menerbit Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Prinsip artinya bahwa lembaga penyiaran sudah dapat melakukan penyiaran akan tetapi masih dalam batas Uji Coba Siaran (UCS). Dalam masa uji coba akan dipantau dibawah pengawasan Tim Evaluasi yang dibentuk oleh Kementerian Kominfo yang melibatkan 8

9 lintas Sektor dan salah satu anggotanya dalah dari KPI Pusat. Untuk lembaga penyiaran jasa penyiaran radio masa uji coba siaran selama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang 6 (enam) bulan berikutnya. Sedangkan untuk jasa penyiaran televisi masa UCS selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) tahun kedepan apabila pemohon belum siap untuk penyelenggaraan penyiaran karena alasan tertentu. i. Apabila masa uji coba siaran telah berkahir dan/atau lembaga penyiaran telah lulus dalam masa uji coba maka berikutnya Pemerintah mengeluarkan Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Tetap. Dalam penyerahan IPP baik prisip maupun IPP tetap dilakukan oleh KPI melalui KPI Daerah masing-masing dimana lembaga penyiaran tersebut di mohonkan/didirikan. 3. Program Pemantauan dan Pelaksanaan P3SPS. Dalam bidang pengawasan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran ( SPS) kegiatan yang telah dilakukan oleh KPID Bali adalah : a. Mensosialisasikan P3 SPS ke seluruh lapisan masyarakat. Sosialisasi P3SPS masih perlu terus dilaksanakan di masyarakat luas melalui pemberdayaan masyarakat. Adapun kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan melalui seminar, lokakarya, forum komunikasi dan forum grup diskusi (FGD) baik yang berskala lokal maupun nasional yang membahas tentang dampak siaran televisi bagi masyarakat, dan siaran televisi yang mendidik dengan menghadirkan para pakar. Juga termasuk melakukan Literasi Media, Fokus Group Diskusi, seminar dan lokakarya di sekolah sekolah baik di tingkat SMA/SMK maupun Perguruan Tinggi di Bali. b. Penyebarluasan informasi yang berisi imbauan kepada masyarakat untuk memilih dan memilah tontonan televisi yang sehat patut ditonton masyarakat, melalui berbagai media yang ada. c. Membuat iklan layanan masyarakat agar masyarakat cerdas memilih tontonan televisi. d. Meneruskan pengaduan masyarakat pada siaran TV maupun Radio yang menyimpang dari ketentuan P3SPS. e. Merekam siaran TV. Lokal dengan peralatan monitor yang sudah ada dalam bentuk CD / DVD dan hardisse external terhadap isi siaran lembaga penyiaran, serta melakukan pengkajian terhadap isi siaran lembaga penyiaran. f. Memberikan teguran atau sanksi terhadap lembaga penyiaran yang melanggar siaran yang tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan P3SPS. C. Permasalahan Sebagaimana fungsi dan wewenang KPID Bali dalam menjalankan tugas sehari-hari melalaui program dan kegiatan ada beberapa permasalahan yang dihadapi KPID Bali antara lain sebagai berikut : a. Kepedulian dunia penyiaran yang bebas bertanggung jawab relatif masih rendah dan disisi lain keterbatasan kewenangan KPID Bali dalam menegakkan peraturan dan pemberian sanksi juga terbatas. Hal ini mengandung konskuensi apabila lembaga penyiaran melakukan pelanggaran peraturan di bidang penyiaran, bahwa KPID Bali tidak secara serta merta dapat menjatuhkan sanksi kepada lembaga penyiaran. 9

10 Demikian juga dalam hal menindaklanjuti aduan masyarakat terhadap isi siaran yang di tayangkan atau disiarkan oleh lembaga penyiaran yang di pandang tidak sesuai dengan budaya masyarakat. b. Sikap apatis dan kekurang pahaman warga masyarakat terhadap manfaat penyiaran yang sehat relatif rendah dan di sisi lain keinginan masyarakat untuk mengikuti siaran dari lembaga penyiaran relatif tinggi. Hal ini berimplikasi dan dapat mempengaruhi pembentukan sikap, watak pandangan, pendapat dan prilaku atau jati diri masyarakat terutama anak-anak dan remaja. Sedangkan dipihak lain untuk memenuhi keberagaman keinginan masyarakat tentunya tidak mungkin semuanya dapat dipenuhi baik oleh lembaga penyiaran maupun KPI / KPID. c. Dukungan terhadap pelaksanaan sosialisasi kebijakan publik dan peraturan perundangundangan di bidang penyiaran belum memadai sehingga belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat khususnya lembaga penyiaran yang sudah bersiaran dan bagaimana membuat program siaran yang sehat dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat. Demikian juga untuk menanamkan manfaat program siaran dan bagaimana menikmati siaran yang sehat/baik dan bermanfaat bagi masyarakat masih terbatas. Sedangkan disisi lain kecerdasan masyarakat dalam mengelola diri dan keluarga dalam menikmati program siaran masih relaif rendah. d. Keterbatasan jumlah kanal / frekuensi dan penyebarannya tidak merata di seluruh Kabupaten / Kota di Bali, sedangkan disisi lain peminat / keinginan masyarakat untuk mendirikan lembaga penyiaran relatif tinggi termasuk masih ada kecenderungan pemilik modal untuk memonopoli dan mendominasi pengelolaan penyiaran untuk kepentingan pemilik modal tersebut. Hal ini sulit bagi KPID Bali untuk menegakkan keinginan untuk mewujudkan pengelolaan sistem penyiaran yang merupakan ranah publik yang dapat dikelola secara transparan dan bebas dari campur tangan pemodal. e. KPID Bali dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah berdasarkan perintah Undang-Undang di bidang Penyiaran namun ada sebagian masyarakat, lembaga penyiaran dan bahkan kalangan pelaksana pemerintahan belum memahami tentang keberadaan lambaga KPI/KPID, sebagai lembaga independen. Hal ini terlihat pada pertemuan-pertemuan yang dihadiri maupun yang diselenggarakan sendiri oleh KPID Bali, dimana sering timbul pertanyaan apa itu KPI/KPID, apa tugasnya dan bahkan memandang tugas dan fungsi KPI/KPID tidak penting. f. Mengingat lembaga KPID dan Sekretariatnya selaku SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali baru dibentuk tentunya berbagai kekurangan dan keterbatasan baik sarana, prasarana, peralatan, anggaran dan tenaga untuk mendukung pelaksanaan tugastugas KPID Bali. Sedangkan disisi lain tuntutan terhadap pelaksanaan tugas-tugas baik teknis maupun administrasi cukup banyak dan tidak jauh berbeda dengan SKPD lainnya. 10

11 BAB III ISU-ISU STRATEGIS A. Isu-isu Strategis terkait Pelayanan KPID.Bali. a. Kualitas program siaran lembaga penyiaran (radio dan televisi) belum memenuhi pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS) b. Adanya Lembaga Penyiaran yang bersiaran secara ilegal c. Pengembangan kelembagaan KPID Bali belum optimal B. Analisis SWOT 1. Kondisi umum Sebelumnya perlu diketahui kondisi umum lembaga KPID Bali, yang dibentuk pertama kali pada tahun 2004 dan selanjutnya pada tahun 2008 dibentuk kesekretariatan yang tugas dan fungsinya dibidang adimistrasi dan pengelolaan keuangan KPID Bali. Struktur kelembagaan KPID Bali dapat disampaikan sebagai berikut : a. Bidang tugas KPID Bali adalah sebagai berikut : 1). Bidang Perizinan /pengelolaan struktur sistem penyiaran. a) Melaksanakan proses Perizinan lembaga penyiaran. b) Melaksanakan kegiatan KPID.Bali yang berkaitan dengan penjaminan kesempatan masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai hak azasi manusia melalui penyiaran. c) Melaksanakan program dan kegiatan KPID Bali yang berkaitan dengan pengaturan infrastruktur penyiaran. d) Pelaksanaan pembangunan iklim persaingan yang sehat antar lembaga penyiaran dan industri terkait. 2). Bidang Pengawasan Isi Siaran. a) Melaksanakan penyusunan peraturan dan keputusan KPID.Bali yang menyangkut isi siaran. b). Melaksanakan pengawasan dan penegakan peraturan KPI/KPID yang menyangkut isi siaran yang tertuang dalam P3SPS. c). Melaksanakan pemeliharaan tatanan informasi yang adil, merata, dan seimbang. d). Melaksanakan kegiatan KPID.Bali yang menampung, meneliti dan menindak lanjuti aduan, sanggahan, kritik dan apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran. 3). Bidang Kelembagaan a). Melaksanakan penyusunan, pengolahan, dan pengembangan organisasi KPID Bali. b). Melaksanakan penyusunan peraturan dan Keputusan KPID.Bali yang berkaitan dengan organisasi. c). Melaksanakan kerja sama dengan pemerintah, lembaga penyiaran, dan masyarakat, serta pihak internasional. d). Melaksanakan perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang profesional di bidang penyiaran. 11

12 b. Faktor lingkungan internal dan eksternal 1. Lingkungan internal 1.1 Kekuatan (strength) a. Adanya lembaga yang mengelola secara khusus tentang penyiaran baik di bidang teknis yang dilaksanakan oleh komisioner KPID Bali, maupun pengelola administrasi dengan Struktur Organisasi dan Uraian Tugas lembaga KPID.Bali dan Sekertariat KPID Bali. b. Adanya perangkat lunak kerja berupa peraturan perundang- undangan di bidang penyiaran sebagai pedoman teknis dan pengelolaan administrasi serta keuangan sesuai kewenangan dan tanggungjawab lembaga KPID Bali. c. Semua jabatan struktural sesuai dengan Struktur Organisasi telah terisi. d. Sumber daya manusia (SDM) sudah di isi terdiri dari : 1. Komisioner KPID Bali. 2. Seorang Pejabat Struktural Eselon III A (empat) orang pejabat struktural eselon IV A (satu) orang pejabat fungsional arsiparis (tujuh belas) orang berfungsi sebagai tenaga staf (delapan belas) orang tenaga kontrak yang terdiri dari ; a). 12 (dua belas) orang tenaga monitor isi siaran. b). 3 (tiga) orang tenaga sopir. c). 3 (tiga) orang tenaga penjaga malam. 1.2 Kelemahan (weakneses) a. Kompetensi SDM masih sangat rendah dan jumlahnya masih terbatas. b. Disiplin dan kinerja SDM masih rendah dan belum mampu tampil profesional. c. Honorarium dan sistem penggajian anggota komisioner KPID Bali belum baik dan relatif masih rendah dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya dengan jabatan yang setara dalam jabatan di birokrasi. d. Sarana dan prasarana kantor masih terbatas. e. Dukungan biaya operasional masih terbatas. 2. Lingkungan eksternal 2.1 Peluang (opportunities) a. Keinginan masyarakat untuk mendirikan lembaga penyiaran publik dan swasta relatif tinggi. b. Keinginan masyarakat untuk mengikuti siaran lembaga penyiaran relatif tinggi. c. Keinginan masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan sistem penyiraan yang merupakan ranah publik harus di kelola secara transparan oleh sebuah badan independen yang bebas dari campur tangan pemodal dan penguasa. d. Nilai-nilai agama dan kepercayaan masyarakat sangat kuat, sebagai sarana dan tolok ukur penerapan P3SPS Tantangan (threats) a. Kepedulian dunia penyiaran yang bebas dan bertanggung jawab masih relatif rendah. b. Sikap apatis dan kekurang fahaman masyarakat terhadap penyiaran yang sehat relatif rendah. c. Sosilasisai kebijakan publik dan peraturan perudang-undangan belum memadai. d. Keterbatasan kewenangan KPID Bali dalam penegakan hukum dan pemberian sanksi. e. Keterbatasan kanal / frekwensi dan penyebarannya tidak merata di seluruh wilayah Kabupaten / Kota di Bali. 12

13 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI Dengan mereview terhadap Visi, Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali. KPID Bali merupakan lembaga independen yang relatif baru, yaitu sejak berlaku undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, untuk pertama kali dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 29/04-B/HK/2004. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas KPID Bali dibentuk Sekretariat KPID Bali dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, serta uraian tugas di atur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 67 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Bali. Selanjutnya telah diganti dengan Perda No.4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, dan uraian tugas diatur dengan Pergub No. 50 Tahun 2011, tentang Rincian Tugas Pokok Sekretariat KPID Bali. Pelaksanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali dalam jangka menengah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun dengan Visi TERWUJUDNYA BALI YANG MAJU, AMAN, DAMAI DAN SEJAHTERA. Visi tersebut dijabarkan dalam 3 (tiga) Misi, yaitu : 1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, metaksu, dinamis, maju dan modern 2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis, serta bebas dari berbagai ancaman 3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batin Dalam kaitannya dengan kebudayaan, KPID Bali adalah merupakan penjabaran dari arah kebijakan pembangunan untuk melaksanakan Misi pertama di bidang komunikasi dan informatika yaitu meningkatkan informasi melalui media penyiaran dalam rangka memperkokoh watak dan jati diri masyarakat Bali yang merupakan satu kesatuan budaya nasional. B. Rumusan Visi dan Misi KPID Bali 1. Visi KPID Bali sebagai badan/lembaga independen yang dalam pelaksanaan tugas di bantu oleh Sekretariat merumuskan Visi sebagai berikut : Terwujudnya sistim penyiaran yang berkeadilan, bermartabat, dan bermanfaat menuju Bali Mandara. 2. Misi a. Mengapresiasi terwujudnya Bali Mandara. b. Membangun dan memelihara tatanan informasi yang adil, merata, dan seimbang. c. Membantu mewujudkan infrastruktur bidang penyiaran yang tertib, dan teratur serta arus informasi yang harmonis antara Pusat dan Daerah, antar wilayah Indonesia dan dunia internasional. d. Membangun iklim persaingan usaha di bidang penyiaran yang sehat dan bermartabat. e. Mewujudkan program siaran yang sehat, cerdas dan berkualitas untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan bangsa, persatuan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai dan budaya Indonesia. f. Menetapkan perencanaan pengaturan serta pengembangan SDM yang menjamin professionalitas penyiaran. 13

14 C. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang akan di capai atau dihasilkan dalam waktu 5 (lima) tahun kedepan dan bersifat idealistik, mengandung nilai-nilai yang luhur dan kemajuan yang berarti untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, yang menjadi pelayanan pemerintahan dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria, akseptibilitas, dan kewenangan yang mudah dipahami. Sedangkan sasaran adalah pernyataan dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai melalui tindakan berupa kebijakan alokasi sumber daya, program dan kegiatan. 1. Tujuan Sejalan dengan tugas dan fungsi KPID Bali, maka tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan Visi dan Misi Organisasi adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya tatanan informasi yang adil, merata dan seimbang. b. Terwujudnya infra struktur bidang penyiaran yang tertib dan teratur, serta arus informasi yang harmonis. c. Terwujudnya iklim persaingan usaha yang sehat dan bermartabat di bidang penyiaran. d. Terwujudnya program siaran yang sehat, cerdas dan berkualitas untuk pembentukan intelektualitas, watak, moral, kemajuan bangsa, persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai-nilai dan budaya Indonesia. 2. Sasaran Prestasi kerja merupakan indikator kinerja pelaksanaan kegiatan Pemerintah sebagai fokus pelayanan yang dilakukan oleh KPID Bali. Dalam rangka penjabaran berbagai hal yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran prioritas KPID Bali, adalah : a. Tertibnya perencanaan dan pelaksanaan tugas dan fungsi KPID Bali yang ekonomis, efektif dan efisien yang didukung dengan peningkatan kwalitas disiplin dan kinerja sumber daya manusia (SDM) b. Tertibnya perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah dan barang daerah. c. Tertibnya pertanggung jawaban keuangan dan pengelolaan sarana dan prasarana pemerintah daerah. D. Strategi dan Arah Kebijakan KPID Bali 1. Strategi KPID Bali, adalah : a. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Instansi Pemerintah lainnya yang berkompetensi dalam melaksanakan tugas dan fungsi KPID Bali. b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pengawasan terhadap lembaga penyiaran. c. Meningkatkan pelaksanaan monitoring, pengawasan dan pemantauan lembaga penyiaran. 2. Arah kebijakan KPID Bali. a. Memantapkan kelembagaan KPID Bali. b. Memperlancar proses perizinan lembaga penyiaran. c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting lembaga penyiaran termasuk pengenalan dampak negatifnya. 14

15 BAB V PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF A. Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Indikatif KPID Bali 1. Rencana Program Untuk dapat mewujudkan tugas dan fungsi KPID Bali, disusun program sebagai berikut: a. Program pelayanan administrasi perkantoran b. Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur. c. Program penguatan dan peningkatan fungsi kelembagaan KPID Bali d. Program pengembangan komunikasi informasi dan media massa. e. Program kerjasama informasi dengan mass media Program seperti tersebut dijabarkan dalam kegitan kegiatan sebagai berikut : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan sebagai berikut 1) Penyediaan jasa surat menyurat 2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik 3) Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinasi 4) Penyediaan jasa kebersihan kantor. 5) Penyediaan jasa alat-alat tulis kantor 6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. 7) Penyediaan komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor. 8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan. 9) Penyediaan makanan, minuman 10) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah dan dalam daerah. 11) Upacara Keagamaan. b. Program peningkatan sarana dan prasanan aparatur dengan kegiatan : 1). Pengadaan perlengkapan gedung kantor 2). Pengadaan peralatan gedung kantor 3). Pemeriharaan jaringan / instalasi air, listrik, telpon dan barang elektronik lainnya. 4). Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor 5). Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor 6). Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor. 7). Rahabilitasi berat / ringan gedung kantor. 8). Pembangunan Gedung Kantor. c. Program Penguatan dan Peningkatan Fungsi kelembagaan KPID Bali. 1). Melaksanakan penelitian dan pengkajian bidang penyiaran. 2). Melaksanakan litersi media, fokus group diskusi, seminar dan loka karya dalam bidang penyiaran. 3). Melaksanakan dan membangun pilar pemerhati penyiaran di masyarakat. d. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa dengan kegiatan : 1). Monitoring, pengawasan dan pengendalian lembaga penyiaran. 2). Melaksanakan tahapan proses perijinan terhadap Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Televisi. 3). Melaksanakan pengembangan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia bidang penyiaran. 15

16 e. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa terdiri dari kegiatan- kegiatan: 1). Penyebarluasan informasi penyelenggaraan lembaga penyiaran 2). Melaksanakan seleksi calon Anggota KPID Bali Peride ). KPI Bali Awards. B. Indikator Kinerja Indikator kinerja KPID Bali hanya meliputi sasaran Input, out put, dan out came. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai program, kegiatan indikator kinerja dan pagu indikatif KPID Bali, akan disajikan dalam bentuk matrik seperti terlampir. C. Program Transisi Berkenaan dengan keberadaan KPI/KPID.Bali sebagai lembaga yang baru termasuk dibentuknya Sekretariat KPID Bali, maka program transisi yang diprioritaskan adalah : 1. Sosialisasi keberadaan KPID Bali, baik sosilisasi di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota maupun sosalisasi pada lembaga pendidikan, dari pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi. Hal ini dilaksanakan untuk keberhasilan pelaksanaan tugas KPID Bali, dan penguatan kelembagaan KPID Bali karena hal ini sangat tergantung dari dukungan dari Pemerintah atau instansi terkait dan partisipasi serta peranserta dari seluruh lapisan masyarakat. 2. Tahapan proses perijinan Penyiaran lembaga penyiaran, hal ini dilaksanakan karena masih ada lembaga penyiaran yang belum memiliki ijin penyiaran dan perpanjangan ijin sesuai dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. 3. Penyelenggaraan pengawasan, pemantauan, dan monitoring isi siran dari lembaga penyiran di daerah, hal ini di laksanakan karena salah satu tugas KPID Bali adalah memantau program dan isi siaran lembaga penyiaran baik radio maupun televisi, disamping itu pengaruh dari penyiaran sangat besar bagi pembentukan watak, sikap, pandangan, dan pendapat masyarakat. D. Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif 1. Kelompok Sasaran Untuk mencapai tujuan sebagai mana telah di uraikan pada Bab didepan maka perlu menetapkan kelompok sasaran program dan kegiatan yang akan di laksanakan sesuai dengan arah kebijakan yang telah di tetapkan. Adapun kelompok sasaran dari program dan kegiatan KPID Bali adalah sebagi berikut : 1. Lembaga Penyiaran 2. Instansi Pemerintah. 3. Lembaga Kemasyarakatan. 4. Lembaga Pendidikan. 5. Masyarakat umum lainnya. 2. Pendanaan Indikatif Sebagai unsur terpenting dalam pelaksanaan program dan kegiatan adalah pendanaan atau anggaran yang pasti dan sumbernya jelas maka dari itu perlu menetapkan alokasi pendanaan berdasarkan program dan kegitan yang di susun untuk mencapai sasaran tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas terhadap pagu indikatif akan di tuangkan dalam matrik selama periode 5 (lima) tahun yaitu Tahun 2014 s/d 2018, seperti terlampir. E. Indikator Kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran RPJMD Sebagai tolak ukur keberhasilan sebagaimana sasaran tujuan yang telah ditetapkan dan selanjutnya di tuangkan dalam penjabaran program dan kegiatan KPID Bali. Indikator kinerja KPID Bali hanya meliputi sasaran Input,Out Put, dan Out Come. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai program, kegitan indikator kinerja dan pagu indikatif KPID Bali, akan disajikan dalam bentuk matrik seperti terlampir. 16

17 BAB VI P E N U TU P Keberadaan Lembaga Penyiaran pada era reformasi memang sangat diperlukan sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol serta perekat sosial, akan tetapi dalam pelaksanaannya, pihak pengelola belum mengikuti sepenuhnya ketentuan peraturan perundangudangan yang berlaku mulai dari pengurusan perizinan, sampai pada program atau materi siaran. Untuk itu perlu diawasi dan dimonitor oleh lembaga indenpenden yang dalam hal ini adalah KPI/KPID Bali, untuk menghindari campur tangan pihak-pihak penguasa dan pemilik modal. Hal ini juga dimaksudkan guna terbangun dan terwujudnya penyiaran yang sehat, adil, bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan demikian dipandang perlu menyusun Rencana Strategik (Renstra) KPID Bali sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas sesuai fungsi dan wewenang, yang dituangkan dalam Rencana Kerja ( Renja ) KPID Bali, tahun Mengetahui : KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH BALI KETUA,m Denpasar, 17 Maret 2014 SEKRETARIS KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH BALI Dra LUH INIATI,M.Si. Pembina Tk. I NIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran adalah merupakan dasar pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Komisi Penyiaran Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013 S/D 2018

RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013 S/D 2018 RENCANA STRATEGIK TAHUN 2013 S/D 2018 INSTANSI : Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali. VISI : Terwujudnya sistem berkeadilan, bermartabat dan bermanfaat menuju Bali Mandara. MISI : a. Mengapresiasi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI

GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI A. Kondisi Pelayanan Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali saat ini Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali di dalam memberikan

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Sekretariat Pasal 771 (1) Kepala Sekretariat KPID Provinsi Banten sebagaimana dimaksud, dalam Pasal 770 huruf a, mempunyai tugas m

Bagian Kedua Kepala Sekretariat Pasal 771 (1) Kepala Sekretariat KPID Provinsi Banten sebagaimana dimaksud, dalam Pasal 770 huruf a, mempunyai tugas m BAB XLI KOMISI PENYIARAN INFORMASI DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 770 Susunan Organisasi Sekretariat KPID Provinsi Banten, terdiri dari : a. Kepala Sekretariat; b. Sub Bagian Umum, Keuangan

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 54, 2014 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Komisi Penyiaran Indonesia

Komisi Penyiaran Indonesia Peraturan Terkait Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia 1 2 Peraturan Terkait Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia PERATURAN TERKAIT KELEMBAGAAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA Peraturan Terkait Kelembagaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 005/SK/KPI/5/2004 TENTANG

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 005/SK/KPI/5/2004 TENTANG S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 005/SK/KPI/5/2004 TENTANG KEWENANGAN, TUGAS, DAN TATA HUBUNGAN ANTARA KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH KOMISI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

B U P A T I S R A G E N

B U P A T I S R A G E N B U P A T I S R A G E N PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 39 TAHUN 2009 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KARANGANYAR BUPATI KARANGANYAR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

Ketentuan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran terkait Haluan Dasar, Karakteristik Penyiaran, dan Prinsip Dasar Penyiaran di Indonesia

Ketentuan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran terkait Haluan Dasar, Karakteristik Penyiaran, dan Prinsip Dasar Penyiaran di Indonesia Ketentuan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran terkait Haluan Dasar, Karakteristik Penyiaran, dan Prinsip Dasar Penyiaran di Indonesia 1. Haluan Dasar Penyiaran di Indonesia Landasan Filosofis Asas bahwa

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016 BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25 Qeqno Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 91 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN DAN INFORMATIKA KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 10/PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DPRD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DPRD BAB I PENDAHULUAN Sekretariat DPRD Kabupaten Lamandau merupakan salah satu unsur dari Pemerintah Kabupaten Lamandau yang mempunyai tugas pokok yaitu memberikan pelayanan kepada Dewan Perwakilan Rakyat

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 66 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

UPAYA PEMAJUAN PENYELENGGARAAN PENYIARAN

UPAYA PEMAJUAN PENYELENGGARAAN PENYIARAN UPAYA PEMAJUAN PENYELENGGARAAN PENYIARAN Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima : 22 November 2014; disetujui : 27 November 2014 Fungsi Media Penyiaran Penyiaran merupakan salah satu media informasi bagi

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 56 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diketahui bahwa tujuan pemberian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 8 2016 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 08 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEENAM ATAS PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN Komisi Penyiaran Indonesia PETUNJUK TEKNIS GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 64 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1377 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA STAF AHLI WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN

Lebih terperinci

1 R e n j a K o m i s i P e n y i a r a n I n d o n e s i a D a e r a h

1 R e n j a K o m i s i P e n y i a r a n I n d o n e s i a D a e r a h BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Rencana Kerja Anggaran Satuan Perangkat Daerah (RAKSKPD) Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2016 penyusunannya telah

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

BUPATI KUTAI KARTANEGARA ` BUPATI KUTAI KARTANEGARA PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NO INDIKATOR INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KONDISI KINERJA AWAL TARGET CAPAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI AKHIR TAHUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tertib administrasi pembangunan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 23, 2015 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU, WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar 1. Pendahuluan Dinas Pendidikan adalah salah satu Satuan kerja Perangkat Daerah yang ada dalam lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Tanah Datar yang beralamat

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci