Keruntuhan tanah baik di permukaan tanah (longsoran Tebing tanah) maupun di dalam tanah (keruntuhan gua tanah atau lubang pertambangan)
|
|
- Dewi Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAHULUAN Gempa merupakan suatu phenomena alam yang terjadi di permukaan tanah, yang berdampak pergerakan tanah secara tibatiba (shaking) atau menimbulkan stunami. Gempa bumi merupakan salah satu bahaya alam, yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan diatas permukaan tanah sehingga menimbulkan kerugian harta benda dan bahkan menghilangkan nyawa manusia Indonesia sering dilanda gempa, oleh karena itu para insinyur/ahli teknik harus memberi perhatian serius pada konstruksi suatu Bangunan agar tahan terhadap gempa. Sebab gempa : Keruntuhan tanah baik di permukaan tanah (longsoran Tebing tanah) maupun di dalam tanah (keruntuhan gua tanah atau lubang pertambangan) Tumbukan meteor dengan bumi, getarannya dapat terasa disekitar tempat jatuhannya, dan menimbulkan bekas berlubang di permukaan tanah. Kawah di Arizona, USA yang terjadi akibat jatuhnya meteor 1
2 Tunguska explosion on June 30, 1908, 5.0 on the Richter scale, selain menimbulkan getaran, juga kebakaran yang meluas 5-10 km (Meteoroid airburst) Peristiwa vulkanik (akibat gunung meletus), getarannya dapat dirasakan di daerah kawasan gunung tersebut, dari getaran tanah yang kecil sampai agak besar, dan kejadiannya berulang-ulang. 2
3 Peristiwa tektonik (earthquake tectonics), diakibatkan gerakan lempeng / kerak bumi. Gempa ini diakibatkan pelepasan energi yang tiba tiba di lapisan kerak bumi (crust) dan menimbulkan getaran gelombang gempa (seismic waves) Struktur Bumi : Lithosphere / lapisan kerak bumi (crust) 5 4 km Lapisan mantel km Inti bumi jari-jari km Makin kedalam makin besar berat jenisnya : 2,7 s/d 12,3 3
4 Teori plat tektonik : Menganggap Lapisan kerak bumi (crust) terdiri dari beberapa plat kaku (lempengan) yang bergerak satu dengan lainnya. Lempengan (crust) bergerak 4
5 Peta Plat tektonik dan pergerakannya, menurut Eiby (1980) Gerakan plat tektonik : 1. Subduction ( penujaman) Contoh : - di barat pulau Sumatra, di selatan Pulau Jawa s/d Nusa tenggara 2. Extrusion (pemisahan) Contoh : - di lautan Atlantik 5
6 Handout 1-2 Tgempa D3 3. Collision ( tumbukan ) Contoh : - di pegunungan Himalaya 4. Transcursion (patahan) Contoh : - di Amerika Barat, pada Air terjun Niagara. Pelepasan Energi. Gerakan Plat yang bergerak masing-masing dan terhambat oleh gaya gesek pada bidang sentuh antara plat tersebut. Akibatnya terjadi akumulasi (pengumpulan) energi diantara bidang kontaknya, yang lama kelamaan akan melampaui kekuatan geser bidang sentuh sehingga timbul gerakan kembali secara tiba-tiba, dan akan melepaskan enegi yang besar maka timbulah Gempa. GAMBAR PELAT TEKTONIK dengan Arah pergerakannya di Dunia. 6
7 GAMBAR PETA SEISMIK di Indonesia, Australia.New Zealand, tanda titik titik tersebut merupakan Lokasi terjadinya Gempa. TSUNAMI. Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang artinya Gelombang panjang (air laut) yang melanda daerah pantai. A (besar) A (kecil) D (besar) D (kecil) Dasar laut Ditengah lautan Daerah Pantai Tsunami timbul setelah kejadian gempa yang diakibatkan oleh adanya patahan ditengah laut. 7
8 Ditengah laut kedalaman laut sangat dalam, kecepatan gelombang nya juga besar, sedang saat mendekati pantai, dengan kedalaman yang kecil, kecepatan yang rendah, tetapi amplitudo (tinggi gelombang) makin membesar. (Hk. Kekelan Energi) v = g D v = kecepatan gelombang g = Gaya gavitasi D = Kedalaman laut SUMBER GEMPA (Focus) Epicentre Stasion Pengamatan Seismographs Jarak hypocentre FOCUS (hypocentre) Epicentre = Lokasi / daerah yang terkena dampak gempa tepat diatas hypocentre Focus atau Hypocetre = Lokasi sumber gempa 8
9 JALUR GEMPA (Earthquake Belt) Gambar Peta jalur Gempa : 1. Circum Pasifik Earthquake Belt 2. Alpide Earthquake Belt 3. Mid Atlantic Earthquake Belt Circum Pasifik Earthquake Belt : Dari bagian barat benua Amerika Utara menyebrang pulau-pulau Alentian ke Kamchatka dan meluas keselatan melalui Jepang, Formosa, Filipina, Kep. Maluku, Irian, New Hebrides, Fiji, Samoa, Tonga & New Zealand. Alpide Earthquake Belt : Mulai dari Kep. Azores melalui Pegunungan Alpine di Eropa Mediterania, melalui Asia Kecil, sampai ke Burma sepanjang Peg. Himalaya, satu cabang ke bagian atas laut kuning di Tiongkok, cabang lain menuju selatan melalui Sumatra, Jawa, Kep. Nusa Tenggaa serta Sulawesi. Mid Atlantic Earthquake Belt : di lautan atlantik DAERAH BEBAS GEMPA (DAERAH STABIL) Di Benua Amerika : Dataran Canada, dataran Brazilia, seluruh benua amerika selatan bagian timur dan pegunungan Andes dan bagian Utara sungai plata, kecuali daerah Mendosa. Di Benua Eurasia : Daerah Baltic Eurasia, daerah Anggora di Asia serta daerah pegunungan Ural. 9
10 Di Benua Asia : Daerah Saudi Arabia, Selatan India, Gurun Gobi, sebagaian besar Indochina, Semenanjung Malaya, Kalimantan. Di Benua Afrika : Hampir di seluruh benua Afrika, kecuali sebagian kecil Bagian Utara, Ujung selatan dan daerah Danau di Kenya, Tanganyika. Samudra Pasifik : Kecuali daerah Circum Pasifik adalah stabil, kecuali juga Kep. Hawai. Daerah lainnya : Samudra Atlantik dan bagian dari lautan Arktik, Australia Barat, Somalia Land, Madagaskar, Pasifik selatan, Selatan Kepulauan Galapagos. 10
11 BESARAN UNTUK MENGUKUR GEMPA BUMI Besaran untuk mengukur gempa bumi, pada umumnya dipakai : 1. Magnitude, adalah ukuran besar energi yang dilepaskan oleh fokus atau hypocentre. Skala magnitude dari Richter sering dipakai dan skala ini berguna bagi para ahli seismologi. 2. Intensitas, Adalah besar kecilnya getaran permukaan di tempat konstruksi. Secara kuantitatif intensitas gempa setempat dinyatakan dengan percepatan permukaan dengan satuan gal (cm/dt 2 ). Skala ini digunakan bagi para inssinyur untuk pengaruhnya pada konstruksi. Skala yang digunakan adalah skala Modified Mercalli Intensity scale. (MM) Perkiraan hubungan kesetaraan Richter Mangnitude (M) dan Modified Mercalli (MM). M richter MM II III IV V VI VII VIII IX X - XI Percepatan permukaan max 0,003 g 0,010 g 0,030 g 0,010 g 0,030 g 1,000 g Radius pengaruh 25 km 50 km 100 km 200 km 400 km 700 km UKURAN GEMPA Ada dua macam ukuran gempa : 1. Besar energi yang dilepaskan sebagai gempa 2. Besar percepatan maximum permukaan tanah BESAR ENERGI Pelepasan energi pada sumber gempa diukur dengan skala RICHTER. Log E = 11,4 + 1,5 R E = Energi yang dilepaskan (erg / dyne cm) R = Skala Richter Contoh : Diketahui gempa dengan 6 skala Richter, berarti energi yang dilepaskan pada sumber gempa sebagai berikut : 11
12 Log E = 11,4 + 1,5 R = 11,4 + 1,5. 6 = 20,4 E = 10 20,4 = 2, erg Berapa energi untuk 7 skala Richter? erg Berapa peningkatan energi untuk peningkatan 2 skala richter? Pengaruh gempa dipermukaaan tanah tidak hanya di tentukan oleh besar energi yang dilepaskan, akan tetapi juga oleh kedalaman atau jarak sumber gempa (hypocentre). Hubungan Magnitudo Dan Frekuensi Gempa Yang Tejadi Menurut Guttenberg-Richter : Log N = A b. M N = frekuensi kejadian suatu gempa yang skala richternya M untuk 1 tahun Misal : dalam 1 tahun terjadi gempa dengan skala Richter sbb: 4 ; 5 ; 4 ; 3 ; 5 ; 2 ; 4 maka untuk magnitudo 4 pada skala richter jumlah kejadian gempa adalah 3 kali, jadi N = 3 A dan b adalah konstanta gempa untuk suatu daerah gempa tertentu. Misal : untuk pulau Jawa : A = 5.37, b = 0.94 Jadi log N = M Hubungan A dan b dikemukakan oleh Kale dan Naran sbb: A = 6.35 b 1.41 Catatan : untuk seluruh indonesia log N = M, jadi misalkan kita menghitung frekuensi gempa dengan skala richter = 7, berarti : Log N = (7) = 0.72 N = 5.2, ini berarti ada gempa kira-kira 5 kali dalam setahun dan untuk gempa dengan skala richter diatas 7, frekuensi gempa adalah 2 kali setahun. PERCEPATAN MAKSIMUM PERMUKAAN TANAH Ukuran gempa yang dapat langsung mempengaruhi struktur bangunan ialah insensitas lokal gempa, yaitu besar (insensitas) percepatan permukaan tanah di daerah lokasi gempa. Rumus hubungan besar energi dan percepatan permukaan tanah (a) maksimum. 12
13 1. Donovan (1973) : a = 1080.e 0,5R.(H+25) -1,32 2. Matuschka (1980) : a = 119.e 0,81R. (H+25) -1,15 a = percepatan maksimum permukaan tanah (cm/det 2 ) e = bilangan natural (2,718) R = besar gempa skala Richter H = jarak Hypocentre (km) Hubungan percepatan permukaan tanah (a) dengan intensitas lokal menurut skala MM (Modified Mercalli) log a =. I atau log a =. I a = cm/det 2 I = Skala MM
14 Diketahui : Gempa di Flores tanggal 12 Desember 1992 Besar gempa = 6,8 skala Richter Kedalaman sumber gempa = 36 km dari muka tanah Jarak epicenter dari Maumere (pusat pencatatan gempa) = 30 km Ditanyakan : 1. Percepatan maksimum permukaan tanah di Maumere? 2. Besar kerusakan menurut skala MM? Penyelesaian : 1. Menentukan jarak hypocenter Epicenter 30 km Maumere /Seismograf 36 km Jarak hypocenter (H)? FOCUS (hypocenter) H = = 46,861km 2. Menentukan Percepatan (Donovan) : a = 1080.e 0,5R. (H+25) -1,32 = 1080.e 0,5.(6,8). (46,861+25) -1,32 = 115 cm/det 2 Menentukan Percepatan (Matuscha) : a = 119.e 0,81R. (H+25) -1,15 = 119.e 0,81. (6,8). (46,851+25) -1,15 = 216 cm/det 2 Besar / tingkat kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari (Donovan) log a =. I atau log a =. I log 115 =. I I = 7,68 MM 3 2 maka I = VII - MM 1 1 log 115 =. I + I = 7,24 MM
15 Besar kerusakan (MM) berdasarkan percepatan : dari a (Matuscha) log a =. I atau log a =. I log 216 =. I I = 8,50 MM 3 2 maka I = 8 MM 1 1 log 216 =. I + I = 8,35 MM 4 4 Jadi besar kerusakan di Maumere : Menurut percepatan tanah dari Donovan 7 MM Menurut percepatan tanah dari Matuscha 8 MM GELOMBANG GEMPA Saat terjadi gempa, tanah permukaan mengalami gerakan karena permukaan tanah bergelombang. Gelombang utama : 1. Gelombang Primer (P), merupakan gelombang yang menjalar longitudinal. Memampat dan menggembung searah rambatannya. Kecepatan antara 1,4 6,4 km/det. 2. Gelombang Sekunder (S), merupakan gelombang yang menjalar tranversal. Kecepatan ± 2 / 3 x kecepatan gelombang primer. 15
16 Kecepatan dari kedua gelombang berbeda, dari hasil rekaman gempa dapat diperkirakan jarak sumber gempa berdasarkan selisih waktu tiba gelombang tersebut. Perkiraan jarak sumber gempa Apabila terukur jarak dari 3 tempat maka dapat ditentukan lokasi gempa (sumber).. A. C. B 16
17 Dua gelombang yang menjalar hanya dipermukaan tanah saja, 1. Gelombang Rayleigh Butiran tanah bergerak ellips dengan gerak vertikal. 2. Gelombang Love Q Butiran tanah bergerak tranversal pada bidang horisontal. TINGKAT RISIKO GEMPA P = (1 e L/T ) x 100% = (1 e -50/10 ) x 100% = % P = Probabilitas (kemungkinan) bangunan terlanda gempa yang lebih besar dari gempa (dalam %) L = umur rencana bangunan (tahun) T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun) 17
18 INTENSITAS, MANGNITUDE, KECEPATAN DAN ENERGI GEMPA Insensitas Mercalli Mangnitude (Skala Richter) Kecepatan tertinggi rata-rata (cm/dt) Perbandingan dengan bahan peledak Deskripsi I 0 1,9 0,45 TNT Tidak terasa kecuali menggunakan alat bantu pendeteksi gempa II 2 2,9 50 kg TNT Dirasakan oleh hanya sedikit orang yang beristirahaat, khususnya pada lantai atas gedung, benda-benda yang bergantung akan terayun. III 3 3,9 Mulai dirasakan sebagaian orang, khususnya pada lantai atas gedung, tapi banyak orang yang tidak menyadari akan adanya gempa tersebut. Getarannya seperti truk yang sedang lewat. IV 4 4, kg TNT (bom atom kecil) Pada siang hari dirasakan banyak orang dalam ruangan dan sedikit orang diluar ruangan. Pada malam hari beberapa orang akan terjaga dari tidurnya. Pintu dan jendela mulai berbunyi; dinding mulai menimbulkan suara. Ada getaran seperti truk besar lewat dibawah gedung. Mobil yang sedang parkir dapat berpindah. V 4,5 4,9 2 5 Dirasakan oleh hampir semua orang, bnyak orang terbangun dari tidurnya. Kaca jendela mulai pecah, terjadi keretakan dibeberapa plesteran semen, benda tidak stabil akan terguling. Kerusakan pada pohon, tiang-tiang listrik, dan objek tinggi lainnya. Bandul jam mungkin berhenti. VI 5 5,9 5 8 Dirasakan oleh semua orang, banyak yang ketakutan dan lari keluar ruangan. Beberapa furniture berat akan bergerak. Plesteran akan mulai runtuh, cerobong mulai retak. VII 6 6, kg TNT (1 bom hydrogen) Semua orang lari keluar ruangan. Dirasakan orang yang mengendarai mobil, bangunan yang konstruksinya kurang baik akan runtuh, Percepatan puncak rata-rata (g adalah gravity = 9,8 m/s 2 ) 0,015g 0,03g 0,03g 0,05g 0,05g 0,07g 0,07g 0,15g Jumlah Gempa pertahun di dunia Sangat besar 300,00 49,00 4,00 1,
19 cerobong akan runtuh. VIII 6,4 6, Kerusakan mulai terjadi pada bangunan dengan desain baik. Beberapa bangunan akan runtuh sebagian. Panel dinding akan keluar dari rangka strukturnya. Cerobong tumbang, tumpukan material pabrik akan runtuh, dinding, kolom, dinding, monumen runtuh. Furniture berat akan tumbang. Pasir dan lumpur terlempar sebagian. Terjadi perubahan dalam air sumur. Pengendara mobil akan tergangu. IX 6,7 6, Kerusakan akan terjadi pada bangunan dengan desain baik, struktur rangka akan miring, sebagian bangunan runtuh, perubahan terjadi pula pada pondasi. Keretakan tanah terjadi, pipa bawah tanah rusak X 7 7,5 Lebih dari kg TNT Bangunan konstruksi 60 (100 bom kayu mulai rusak, hydrogen) sebagaian besar pasangan batu rusak, dan struktur rangka dan pondasinya rusak. Tanah akan terjadi retakan besar, rel kereta bengkok, kelongsoran akar terjadi di tepi sungai dan tebing-tebing tanah. Pasir dan lumpur sungai akan bercampur. Air berombak berdeburan. XI 7,6 7,9 Sangat sedikit bangunan yang masih berdiri. Jembatan hancur. Terjadi retakan-retajkan besar di tanah dan jalan aspal, pipa-pipa bawah tanah total tidak berfungsi. Terjadi longsior di sebagian besar tebing. Rel kereta melengkung parah. XII 8-8,6 6 x kg TNT ( bom hydrogen) Kerusakan total. Gelombang terlihat pada permukaan tanah. Bendabenda terlempar ke udara. 0,15g 0,30g 0,30g 0,60g Lebih dari 0,60 g ,2 (satu dalam lima tahun) Tabel ini adalah perkiraan dari korelasi antara pengukuran mangnitude gempa, efek gempa dan energi yang dihaslkan, berikut dengan frekwensi gempa yang pernah terjadi. Diambil dari Introduction to Seismology IISEE (2001) dan Earthquake Mangnitude Comparisons (2001). 19
20 SKALA INTENSITAS MODIFIED MERCALLI Skala MM I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII Deskripsi Tidak terasa orang, tercatat pada pencatat gempa. Terasa oleh orang yang istirahat, terutama di lantai dua. Benda-benda tergantung goyang,bergetar ringan. Getaran truck lewat, jendela, pintu dan barang pecah belah beradu dan berbunyian. Terasa oleh orang diluar gedung, orang tidur terbangun, benda diatasnya bisa jatuh. Terasa oleh semuanya, bahkan ketakutan dan keluar rumah, plesteran tembok retak (mutu D). Sulit berdiri, terasa oleh pengendara kendaraan, tembok-tembok rusak, plesteran lepas, genteng jatuh, rawa dan kolam bergelombang. Tembok c rusak, runtuh, menara air rusak gedung portal bergerak, tanah basah retak (mutu C) Semua orang panik, gedung runtuh, pipa-pipa dalam tanah rusak. Bangunan kayu rusak, jembatan rusak, tanah longsor, air sungai/kolam gelombang tepi. Rel kereta api rusak. Kerusakan total, batuan-batuan besar pindah tempat. 20
21 PENENTUAN LETAK EPICENTRUM Metoda Kontur dan Extrapolasi Kontur : Penandaan daerah gempa yang mempunyai amplitude sama Extrapolasi : Perhitungan linier dari suatu titik diluar dua titik yang menjadi acuan 6,84 a 7,76 b c = f(x) z x C = f (x) = a + (b a) z x Contoh : Data rekaman beberapa seismograf sebagai berikut : Seismograf A B C D E F G Lokasi absis (km) Ordinat (km) Amplitudo max (cm) 6,84 7,74 7,17 5,00 4,34 3,68 5,87 Tentukan : koordinat dan amplitude maksimum dari epicenterum Jawab : Plot koordinat dan amplitude tiap-tiap seismograf buat segitiga lokasi epicentrum yang amplitudonya tertinggi. (A, B, C) Extrapolasi di titik (70, 60) 21
22 Rumus : f (x) = a + (b a) z x Extrapolasi FA ; f (x) = 3,68 + (6,84 3,68) Extrapolasi EC ; f (x) = 4,34 + (7,17 4,34) 6,324 3,162 5,656 2,828 = 10 = 10 Extrapolasi DB pada segitiga tidak dilakukan karena diluar segitiga. Contoh : FA (6,84 3,68) y F 3,68 A 6, P y' z x ( 6,84 3, ) y 68 (6,84 3,68).60 = ; y = = 6, 32 x z 30 y = y + 3,68 = 6,32 + 3,68 =10 Contoh lain : EC (7,17 4,34) y E 4,34 C 7, P y' z x y x = ( 7,17 4,34) 20 (7,17 4,34) ; y = x40 = 5, y = 5,66 + 4,34 =10 22
23 TINGKAT RISIKO GEMPA Rumus pendekata untuk probabilitas bangunan terlanda gempa yuang lebih besar dari gempa rencana (%). P = (1 e L/T ) x 100% L = Umur rencana bangunan (th) T = Jangka waktu ulang gempa rencana (tahun) Misalkan Bangunan A : L = 50 th T = 120 th P = (1 e 50/120 ) x 100% = 34,08% Tugas LATIHAN : 1. Gempa di Padang tanggal 17 Desember 2009 Besar gempa = 7.2 skala Richter Kedalaman sumber gempa = 30 km dari muka tanah Jarak epicenter dari Bukit tinggi (pusat pencatatan gempa) = 45 km Ditanyakan : 1. Percepatan maksimum permukaan tanah Bukit tinggi? 2. Besar kerusakan menurut skala MM? 2. Seismograf Absis (km) A 110 B 100 C 60 D 130 E 110 F 30 Ordinat (km) Amplitudo Maks (cm) 9,17 8,84 8,39 6,34 5,68 4,74 Tentukan koordinat dan Amplitudo maksimum dari epicentrum? 23
Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa
Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa Pertemuan ke-2 http://civilengstudent.blogspot.co.id/2016/06/dynamic-analysis-of-building-using-ibc.html 7 lempeng/plate besar Regional Asia Regional Asia http://smartgeografi.blogspot.co.id/2015/12/tektonik-lempeng.html
Lebih terperinciPENGENALAN. Irman Sonjaya, SE
PENGENALAN Irman Sonjaya, SE PENGERTIAN Gempa bumi adalah suatu gangguan dalam bumi jauh di bawah permukaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda di permukaan. Gempa bumi datangnya sekonyong-konyong
Lebih terperinciGEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA
GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA Disusun Oleh: Josina Christina DAFTAR ISI Kata Pengantar... 2 BAB I... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Tujuan... 3 1.3 Rumusan Masalah... 4 BAB II... 5 2.1 Pengertian
Lebih terperinciKONDISI UNSUR CUACA PADA SAAT GERHANA MATAHARI TANGGAL 9 MARET 2016 DI STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI
KONDISI UNSUR CUACA PADA SAAT GERHANA MATAHARI TANGGAL 9 MARET 2016 DI STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI Oleh : NugaPutrantijo, SP. M.Si, MargarethaSimanjuntak, S.TrdanDesyPuspitasari KejadianGerhanaMatahariselalumenarikperhatiankalangan
Lebih terperinciJenis Bahaya Geologi
Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman
Lebih terperinciGempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan.
1.1 Apakah Gempa Itu? Gempa atau gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang terjadi pada lokasi tertentu pada permukaan bumi, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Getaran tersebut disebabkan oleh pergerakan
Lebih terperinciHandouts Geologi Lingkungan (GG405) GEMPA BUMI. Disusun Oleh: Nandi, S.Pd
Handouts Geologi Lingkungan (GG405) GEMPA BUMI Disusun Oleh: Nandi, S.Pd. 132314143 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2006 PENDAHULUAN
Lebih terperinciTEORI TEKTONIK LEMPENG
Pengenalan Gempabumi BUMI BENTUK DAN UKURAN Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. jari-jari Khatulistiwa = 6.378 km, jari-jari kutub=6.356 km. Lebih dari 70 % permukaan bumi
Lebih terperinciDicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014
Dicetak ulang oleh: UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana, Liwa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2014 Teman- teman, Kita belajar yuk, mengapa ya di Indonesia banyak terjadi bencana alam.
Lebih terperinciPENGERTIAN GEMPA DAM MACAM-MACAM GEMPA
PENGERTIAN GEMPA DAM MACAM-MACAM GEMPA GEMPA BUMI 1. PENGERTIAN GEMPA Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut
Lebih terperinciPeristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan
Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia a. Banjir dan Kekeringan Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah yang terdapat zona subduksi atau zona pertemuan antara 2 lempeng
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surakarta merupakan sebelah utara wilyah darah istimewa Yogyaktra dangan jarak ± 65 km. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang terdapat zona subduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gempabumi Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak
Lebih terperinciPOTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)
POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA Oleh : Hendro Murtianto*) Abstrak Aktivitas zona patahan Sumatera bagian tengah patut mendapatkan perhatian,
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA JL.
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA JL. Angkasa I No. 2, Kemayoran, Jakarta 10720 Tlp. (021) 42465321 Fax. (021) 4246703 P.O. Box 3540 Jkt. Website :http:// www.bmkg.go.id LAPORAN GEMPABUMI LAUT
Lebih terperinciNote : Kenapa Lempeng bergerak?
Note : Kenapa Lempeng bergerak? Lapisan paling atas bumi, kerak bumi (litosfir), merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat
Lebih terperinciMasyarakat perlu diberikan pelatihan mengenai caracara menyelamatkan diri saat bencana terjadi. Sebenarnya di Indonesia banyak perusahaan tambang dan
Dilihat dari kondisi geografisnya, Indonesia merupakan wilayah dengan ancaman bencana gempa bumi dan tsunami dengan intensitas yang cukup tinggi. Banyaknya gunung aktif serta bentuknya yang berupa negara
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Data tentang Gempa Bumi 2.1.1.1 Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
Lebih terperinciKelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N
Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,
Lebih terperinciGEMPA BUMI. Yuli Ifana Sari, M.Pd.
GEMPA BUMI Yuli Ifana Sari, M.Pd. Pengertian Gempa bumi: perambatan gelombang dlm kerak bumi dari suatu tempat dimana terjadi perlepasan. Energi yang dilepaskan merambat ke segala arah dlm bentuk gelombang
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK
VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA Febrin Anas Ismail 1 ABSTRAK Gempa bumi yang melanda Sumatera Barat, 6
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang. Gambar 1.1 Tsunami di berbagai kedalaman. Sumber: Pengenalan Tsunami, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yaitu tsu yang artinya pelabuhan dan nami yang artinya gelombang. Jadi, secara harfiah berarti ombak besar di pelabuhan (Wikipedia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan terjadi gempa-gempa besar yang membentang dari benua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan daerah rawan gempa tektonik karena dilewati jalur gempa Mediteranian dan Circum Pasifik. Jalur Circum Pasifik akan terjadi gempa-gempa dalam dan
Lebih terperinciTes Kemampuan Kognitif Materi Pokok Gempa Bumi
Tes Kemampuan Kognitif Materi Pokok Gempa Bumi Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e dengan benar di lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Pergerakan tiba-tiba dari kerak bumi dan menyebabkan
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah [4, 5, 6] Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik (Gambar 1.1). Lempeng
Lebih terperinciRumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.
Rumah Tahan Gempa (Bagian 2) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Konsep rumah tahan gempa, dari analisa data Kementrian Ristek Indonesia: Negara Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap gempa, karena negara
Lebih terperinciSulawesi. Dari pencatatan yang ada selama satu abad ini rata-rata sepuluh gempa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi merupakan satu bencana alam yang disebabkan kerusakan kerak bumi yang terjadi secara tiba-tiba dan umumnya diikuti dengan terjadinya patahan atau sesar.
Lebih terperinciBAB 2 TEORI DASAR. permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa.
BAB 2 TEORI DASAR 2.1 Gempa Bumi Gempa bumi adalah suatu peristiwa alam dimana terjadi getaran pada permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa. Energi yang dilepaskan
Lebih terperinciULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA
ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BUMI BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA Oleh Artadi Pria Sakti*, Robby Wallansha*, Ariska
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5
1. Perhatikan peristiwa alam berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Pergantian musim. 2. Perubahan lama waktu siang dan malam.kutub bumi 3. Terjadinya pembelokan
Lebih terperinciPENGUKURAN GEMPA? Erwin Rommel JTS-FT UMM
PENGUKURAN GEMPA? 9/21/2010 Erwin Rommel JTS-FT UMM Penyebab terjadi gempa Gempabumi Source: Dietmar Muller, Sydney University Hiposenter dan Episenter Hiposenter adalah titik dimana patahan dimulai.
Lebih terperinciberhubungan dengan jumlah energi total seismic yang dilepaskan sumber gempa. Magnitude ialah skala besaran gempa pada sumbernya.
Magnitudo banyaknya energi yang dilepas pada suatu gempa yang tergambar dalam besarnya gelombang seismik di episenter. Besarnya gelombang ini tercermin dalam besarnya garis bergelombang pada seismogram.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN
KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN 1950-2013 Samodra, S.B. & Chandra, V. R. Diterima tanggal : 15 November 2013 Abstrak Pulau Sumatera dan Pulau Jawa merupakan tempat yang sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rekayasa gempa berhubungan dengan pengaruh gempa bumi terhadap manusia, lingkungan dan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi pengaruhnya. Gempa bumi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung (PPTGIUG, 1981) maupun di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Wilayah-wilayah gempa yang ada di Indonesia sudah disajikan baik di Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung (PPTGIUG, 1981) maupun di Tata Cara Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis, posisi Indonesia yang dikelilingi oleh ring of fire dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik), lempeng eura-asia
Lebih terperinciUNIT X: Bumi dan Dinamikanya
MATERI KULIAH IPA-1 JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FOTO YANG RELEVAN UNIT X: Bumi dan Dinamikanya I Introduction 5 Latar Belakang Pada K-13 Kelas VII terdapat KD sebagai
Lebih terperinciGb 2.5. Mekanisme Tsunami
TSUNAMI Karakteristik Tsunami berasal dari bahasa Jepang yaitu dari kata tsu dan nami. Tsu berarti pelabuhan dan nami berarti gelombang. Istilah tersebut kemudian dipakai oleh masyarakat untuk menunjukkan
Lebih terperinciSeisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi
Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia terletak pada daerah yang merupakan pertemuan dua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepulauan Indonesia terletak pada daerah yang merupakan pertemuan dua jalur gempa utama yaitu jalur gempa Sirkum Pasifik dan jalur gempa Alpide Transasiatic
Lebih terperinciAlternatif Menghadapi Gempa dengan "Segitiga Kehidupan"
Alternatif Menghadapi Gempa dengan "Segitiga Kehidupan" Oleh: Patria Susantosa garutkab.go.id Beberapa literatur menyebutkan bahwa gempa terjadi karena pergerakan lempeng tektonik bumi secara tiba-tiba.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko yang tinggi terhadap bencana gempa bumi. Risiko terhadap bencana gempa bumi tersebut disebabkan karena Indonesia terletak
Lebih terperinciPengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Gempa bumi adalah peristiwa bergeraknya permukaan bumi atau permukaan tanah secara tiba-tiba yang diakibatkan oleh pergerakan dari lempenglempeng bumi. Menurut M.T. Zein gempa
Lebih terperinciPeringatan Dini Tsunami Dengan Menggunakan Pendeteksian Gelombang Primer dan Pemanfaatan Layanan Pesan Singkat
Peringatan Dini Tsunami Dengan Menggunakan Pendeteksian Gelombang Primer dan Pemanfaatan Layanan Pesan Singkat Tsunami sebenarnya bukanlah fenomena asing di pantai selatan Jawa. Di tahun 1904 kawasan Pangandaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Lanskap Perencanaan lanskap adalah suatu proses sintesis yang kreatif tanpa akhir dan dapat ditambah, juga merupakan proses yang rasional dan evolusi yang teratur.
Lebih terperinciKAWAT ANYAM SEBAGAI PERKUATAN PADA RUMAH SEDERHANA TANPA BETON BERTULANG SKRIPSI
KAWAT ANYAM SEBAGAI PERKUATAN PADA RUMAH SEDERHANA TANPA BETON BERTULANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Strata-1 Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciKAJIAN EKSPERIMENTAL PADA DINDING BATA DI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISPLACEMENT CONTROL ABSTRAK
VOLUME 7 NO. 2, OKTOBER 2011 KAJIAN EKSPERIMENTAL PADA DINDING BATA DI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISPLACEMENT CONTROL Dr. Abdul Hakam 1, Oscar Fithrah Nur 2, Rido 3 ABSTRAK Gempa bumi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dibentuk oleh tiga lempeng utama dunia, yakni Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, serta Lempeng Eurasia. Konvergensi antara ketiga lempeng ini membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Konsekuensi tumbukkan lempeng tersebut mengakibatkan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan daerah rawan gempa karena merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik.
Lebih terperinciTANYA JAWAB GEMPA 27 MEI 2006 DI YOGYAKARTA - JATENG
TANYA JAWAB GEMPA 27 MEI 2006 DI YOGYAKARTA - JATENG OLEH : IAGI (IKATAN AHLI GEOLOGI INDONESIA) DIY / JATENG LSM HARINDJING LESTARI AMC (ADVENTURERS & MOUNTAIN CLIMBERS) MALANG - JAKARTA PERHIMAGI YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB 2 TEORI DASAR 2-1. Gambar 2.1 Sistem dinamik satu derajat kebebasan tanpa redaman
BAB TEORI DASAR BAB TEORI DASAR. Umum Analisis respon struktur terhadap beban gempa memerlukan pemodelan. Pemodelan struktur dilakukan menurut derajat kebebasan pada struktur. Pada tugas ini ada dua jenis
Lebih terperinciBAB II GEMPA BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK
BAB II GEMPA BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK II.1 GEMPA BUMI Seperti kita ketahui bahwa bumi yang kita pijak bersifat dinamis. Artinya bumi selalu bergerak setiap saat, baik itu pergerakan akibat gaya tarik
Lebih terperinciTitik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau fokus.
2.1 Pusat Gempa Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau fokus. Titik yang merupakan proyeksi tegak lurus hiposenter ke permukaan bumi ini dinamakan episenter. Atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia mengalami serangkaian bencana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah telah mencatat bahwa Indonesia mengalami serangkaian bencana bumi, dimulai dari letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami karena wilayah nusantara dikepung
Lebih terperinciLongsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diantara berbagai bencana alam yang ada di bumi ini, gempa merupakan bencana yang paling membahayakan dan paling sering terjadi. Banyak daerah dengan populasi
Lebih terperinciBenda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B
1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara
Lebih terperinciDosen Pembimbing: Prof.Dr.rer.nat. Bagus Jaya Santosa, SU. Jadilah Masyarakat Sadar Bencana dan Survive Melewatinya
ESTIMASI CENTROID MOMENT TENSOR (CMT), BIDANG SESAR, DURASI RUPTURE, DAN PEMODELAN DEFORMASI VERTIKAL SUMBER GEMPA BUMI SEBAGAI STUDI POTENSI BAHAYA TSUNAMI DI LAUT SELATAN JAWA Jadilah Masyarakat Sadar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat sering terkena bencana gempa bumi. Hal tersebut salah satunya dikarenakan oleh letak Indonesia yang berada pada pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bencana sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/ atau
Lebih terperincidi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil semakin jelas dengan disahkannya peraturan pelaksanaan UU No. 27 Tahun 2007 berupa PP No 64 Tahun 2010 tentan
Gempa bumi, tsunami, erosi, banjir, gelombang ekstrem dan kenaikan paras muka air laut adalah ancaman wilayah pesisir. Tapi tidak berarti hidup di negara kepulauan pasti menjadi korban bencana.. Wilayah
Lebih terperinciKEGEMPAAN DI INDONESIA PERIODE BULAN APRIL AGUSTUS 2008
KEGEMPAAN DI INDONESIA PERIODE BULAN APRIL AGUSTUS 2008 DEVY K. SYAHBANA, GEDE SUANTIKA Bidang Pengamatan Gempabumi dan Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari Pada periode bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengertian Dan Proses Terjadi Tsunami
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Pengertian Dan Proses Terjadi Tsunami Tsunami adalah sederetan gelombang laut yang menjalar dengan panjang gelombang sampai 100 km dengan ketinggian beberapa
Lebih terperinciRANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung - 1983 Kombinasi Pembebanan Pembebanan Tetap Pembebanan Sementara Pembebanan Khusus dengan, M H A G K = Beban Mati, DL (Dead Load) = Beban Hidup, LL
Lebih terperinciPEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara
PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS Bayu Baskara ABSTRAK Bali merupakan salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami karena berada di wilayah pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa bumi merupakan pergeseran tiba tiba dari lapisan tanah di bawah permukaaan bumi. Ketika pergeseran terjadi timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang Era bangunan tinggi di Indonesia dimulai dengan dibangunnya 4 buah hotel yang dibangun oleh Pemerintah Jepang, yaitu Hotel Indonesia, Hotel Bali Beach, Hotel Ambarukmo dan Hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan 95 BT - 141 BT merupakan zona pertemuan empat lempeng tektonik aktif dunia, yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gempa bumi adalah bergetarnya permukaan tanah karena pelepasan energi secara tiba-tiba akibat dari pecah atau slipnya massa batuan di lapisan kerak bumi (Pawirodikromo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara kepulauan yang menurut letak geografisnya berada pada daerah khatulistiwa, diapit Benua Asia dan Australia dan juga terletak diantara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN MENGENAI INFORMASI DAN ANTISIPASI BENCANA GEMPA BUMI
BAB II KAJIAN MENGENAI INFORMASI DAN ANTISIPASI BENCANA GEMPA BUMI 2.1 Pengertian Informasi Menurut Wiryanto dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (2004:29) menerangkan bahwa informasi adalah hasil dari proses
Lebih terperinciLAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran
LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung
Lebih terperinciIrian Jaya) dan Trans Asiatic Earthquake Belt (Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara,
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang lai. '*kang masalah, pokok masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan alah sebagaimana yang akan diuraikan berikut ini. 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berpotensi mengalami bencana gempa bumi. Hal tersebut disebabkan karena Indonesia berada di wilayah jalur gempa Pasifik (Circum Pasific
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dilewati oleh dua jalur pegunungan muda dunia sekaligus, yakni pegunungan muda Sirkum Pasifik dan pegunungan
Lebih terperinciBAB II GEMPA ACEH DAN DAMPAKNYA TERHADAP BATAS
BAB II GEMPA ACEH DAN DAMPAKNYA TERHADAP BATAS II.1 Gempa Bumi Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran sesaat akibat terjadinya sudden slip (pergeseran secara tiba-tiba) pada kerak bumi. Sudden slip terjadi
Lebih terperinciKERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang wilayahnya membentang diantara benua Asia dan Australia serta diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.4
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.4 1. Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilaui gempa pada waktu yang sama disebut.... mikroseista pleistoseista makroseista
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dinamika bentuk dan struktur bumi dijabarkan dalam berbagai teori oleh para ilmuwan, salah satu teori yang berkembang yaitu teori tektonik lempeng. Teori ini
Lebih terperinciLATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA (INDONESIA BAGIAN TIMUR)
STUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA (INDONESIA BAGIAN TIMUR) Nama : Desi Setiawan NRP : 0221009 Pembimbing : Theodore F. Najoan,
Lebih terperinciAnalisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014)
Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 1, Januari 2016 ISSN 2302-8491 Analisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014) Marlisa 1,*, Dwi Pujiastuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di sepanjang pesisir barat pulau Sumatera bagian tengah. Provinsi ini memiliki dataran seluas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode geofisika yang digunakan adalah metode seimik. Metode ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE SEISMIK Metode geofisika yang digunakan adalah metode seimik. Metode ini memanfaatkan perambatan gelombang yang melewati bumi. Gelombang yang dirambatkannya berasal
Lebih terperinciANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR
ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR Daz Edwiza Laboratorium Geofisika Jurusan Teknik Sipil Unand ABSTRAK Sehubungan semakin meningkatnya frekuensi gempa bebrapa tahun
Lebih terperinciSampai saat ini Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat kehidupan dan merupakan tempat tinggal bagi manusia.
Sampai saat ini Bumi merupakan satu-satunya planet yang terdapat kehidupan dan merupakan tempat tinggal bagi manusia. Sebagai tempat tinggalnya, manusia berusaha untuk mengetahui seluk beluk tentang Bumi.
Lebih terperinciPERSIAPAN PERENCANAAN JEMBATAN SELAT SUNDA
PERSIAPAN PERENCANAAN JEMBATAN SELAT SUNDA Rencana Tol Lampung- Terbanggi Besar Tol Jakarta - Merak Jembatan Selat Sunda Lingkar Selatan Serang KONEKTIVITAS JEMBATAN SELAT SUNDA DENGAN TOL YANG ADA Studi
Lebih terperinciANALISIS REKAHAN GEMPA BUMI DAN GEMPA BUMI SUSULAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE OMORI
ANALISIS REKAHAN GEMPA BUMI DAN GEMPA BUMI SUSULAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE OMORI A. Wirma Sari R, Jasruddin, Nasrul Ihsan Universitas Negeri Makassar. Jl. Dg. Tata Raya Jurusan Fisika Kampus UNM Parang
Lebih terperinciPENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI
Pengenalan Tsunami APAKAH TSUNAMI ITU? Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh gempabumi yang terjadi di dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komplek yang terletak pada lempeng benua Eurasia bagian tenggara (Gambar
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang memiliki tatanan geologi yang cukup komplek yang terletak pada lempeng benua Eurasia bagian tenggara (Gambar I.1). Indonesia dibatasi
Lebih terperinciBerikut kerangka konsep kegiatan pembelajaran geografi kelas VI SD semester II pada KD mengenal cara cara menghadapi bencana alam.
Materi Ajar Mitigasi Bencana Tsunami Di Kawasan Pesisir Parangtritis ( K.D Mengenal Cara Cara Menghadapi Bencana Alam Kelas VI SD ) Oleh : Bhian Rangga J.R Prodi Geografi FKIP UNS Berikut kerangka konsep
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Gelombang Bunyi - Latihan Soal Doc. Name: K13AR12FIS0101 Version : 2015-09 halaman 1 01. Efek Doppler menunjukkan perubahan. (A) kekerasan suara (B) nada (C) amplituda (D) kecepatan
Lebih terperinciMODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI
MODUL ONLINE 19.3 TEORI LEMPENG TEKTONIK PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i A. PENDAHULUAN Materi-materi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara dimana terdapat pertemuan 3 lempeng tektonik utama bumi. Lempeng tersebut meliputi lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan
Lebih terperinci