LAPORAN AKHIR PENELITIAN RETROFIT MESIN BUBUT DI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DIPLOMA TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR PENELITIAN RETROFIT MESIN BUBUT DI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DIPLOMA TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN RETROFIT MESIN BUBUT DI LABORATORIUM TEKNOLOGI MEKANIK DIPLOMA TEKNIK MESIN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA Tim Peneliti: Peneliti I: Ignatius Aris Hendaryanto, S.T., M.Eng. Peneliti II: Andhi Akhmad Ismail, S.T., M.Eng. DILAKSANAKAN ATAS BIAYA: DANA MASYARAKAT BERDASARKAN KONTRAK NO: UGM/SV/ /III/2014 SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN 1. a. Judul Penelitian Retrofit Mesin Bubut di Laboratorium Teknologi Mekanik Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada b. Bidang Ilmu c. Macam Penelitian: ( ) Dasar, ( ) Terarapan ( ) Pengembangan 2. Peneliti Utama a. Nama lengkap dan gelar Ignatius Aris Hendaryanto, S.T., M.Eng. b. Jenis Kelamin Laki-laki c. NIP /361 d. Jabatan Fungsional Asisten Ahli / IIIb e. Fakultas/Pusat Studi Sekolah Vokasi / Program Studi Teknik Mesin f. /Handphone aris_hendaryanto@yahoo.com/ Peneliti Kedua a. Nama lengkap dan gelar Andhi Akhmad Ismail, S.T., M.Eng. b. Jenis Kelamin Laki-laki c. NIP /360 d. Jabatan Fungsional Asisten Ahli / IIIb e. Fakultas/Pusat Studi Sekolah Vokasi / Program Studi Teknik Mesin f. /Handphone andhi_ai@yahoo.com/ Jumlah Anggota Peneliti 4 (empat) orang 5. Lokasi Penelitian Laboratorium Teknologi Mekanik Program Studi Teknik Mesin, Sekolah Vokasi UGM 6. Kerjasama dgn institusi lain 7. Jangka waktu 8 (delapan) bulan 8. Biaya yang disetujui Rp ,- (Sepuluh Juta Rupiah) Mengetahui: Yogyakarta, 29 November 2014 Ketua Program Studi Teknik Mesin Peneliti I Sekolah Vokasi UGM Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T. Ignatius Aris Hendaryanto, S.T., M.Eng. NIP.: NIP.: /361 Menyetujui Direktur Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP-MD NIP.: ii

3 INTISARI Perkembangan teknologi bidang kontrol dan otomasi yang pesat berdampak pada peningkatan penggunaan mesin perkakas CNC di industri manufaktur. Untuk itu institusi pendidikan vokasi dituntut untuk memberikan bekal pengetahuan dan dan ketrampilan tentang penanganan mesin CNC. Keterbatasan media pembelajaran praktek berupa mesin CNC menjadi kendala di banyak institusi pendidikan vokasi, termasuk di Program Studi D3 Teknik Mesin SV-UGM. Dalam penelitian ini dilakukan metode retrofit terhadap mesin bubut manual, menjadi mesin bubut CNC, yaitu dengan menambahkan sistem kontrol terhadap gerakan sumbu X dan sumbu Z mesin. Jenis sistem kontrol yang digunakan adalah jenis sistem kontrol terbuka (open loop control system) berbasis PC (PC-based) dengan perangkat lunak Artsoft Mach3. Pengujian dilakukan dengan melakukan proses pemesinan terhadap material benda kerja aluminium. Program CNC dapat dibuat secara manual (manual programming) atau menggunakan perangkat lunak CAD/CAM. Dari penelitian ini dihasilkan mesin bubut CNC yang mampu melakukan gerakan pemakanan interpolasi linear dan interpolasi sirkuler dengan ketelitian gerakan sumbu X sebesar 0,04 mm dan sumbu Z sebesar 0,03 mm. Kata kunci: retrofit, mesin bubut CNC, open loop control system. iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Retrofit Mesin Bubut di Laboratorium Teknologi Mekanik Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Tri Dharma di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dalam melakukan penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini penulis telah mendapatkan banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP-MD, selaku Direktur Sekolah Vokasi UGM. 2. Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T, selaku Ketua Program Diploma Teknik Mesin UGM. 3. Staf Laboratorium Teknologi Mekanik Program Studi Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu semua jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Yogyakarta, November 2014 Penulis iv

5 DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii INTISARI... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Landasan Teori Computerized Numerical Control (CNC) Ketelitian Gerakan Mesin CNC Tinjauan Pustaka... 7 BAB II CARA PENELITIAN Bahan Penelitian Alat Penelitian Metode Penelitian Analisa Hasil BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA v

6 DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 1.1. Diagram Semi Closed Loop Control System... 3 Gambar 1.2. Diagram Closed Loop Control System... 4 Gambar 1.3. Diagram Hybrid Loop Control System... 4 Gambar 1.4. Diagram Open Loop Control System... 5 Gambar 2.1. Kondisi awal mesin bubut manual sebelum retrofit... 9 Gambar 2.2. Bahan penelitian retrofit mesin bubut Gambar 2.3. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian mesin Gambar 2.4. Diagram alir penelitian Gambar 2.5. Perubahan mekanisme penggerak sumbu X Gambar 2.6. Perubahan mekanisme penggerak sumbu Z Gambar 2.7. Mesin bubut CNC hasil retrofit Gambar 2.8. Skema sistem kontrol mesin CNC Gambar 3.1. Contoh produk hasil pemesinan Gambar 3.2. Spesimen produk untuk pengujian ketelitian dimensi Gambar 3.3. Pengukuran dimensi produk vi

7 DAFTAR TABEL halaman Tabel 3.1. Hasil pengukuran dimensi produk vii

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dalam berbagai bidang. Salah satu perubahan yang ada adalah dalam industri manufaktur. Mesin-mesin manufaktur yang dulunya dioperasikan secara manual oleh operator dalam menghasilkan suatu produk, sekarang banyak digantikan dengan mesin CNC. Peran operator mesin tidak lagi mengoperasikan mesin, tapi diganti sebagai programmer. Sedangkan mesin akan bekerja secara otomatis sesuai perintah yang dibuat oleh operator. Memberi bekal kemampuan kepada mahasiswa dalam bidang pemrograman mesin CNC adalah wajib bagi perguruan tinggi penyelenggara Program Studi Teknik Mesin saat ini. Baik bekal berupa kemampuan teori maupun praktek mengoperasikan mesin CNC. Permasalahan yang tidak bisa dihindari oleh perguruan tinggi adalah tidak mungkin hanya memberi kemampuan teori mengenai mesin CNC, tapi juga kemampuan praktek mengoperasikan mesin CNC. Mahalnya harga mesin CNC yang bisa digunakan oleh mahasiswa untuk mengasah kemampuan menjadi kendala yang tidak bisa dihindari. Sehingga beberapa perguruan tinggi penyelenggara program studi Teknik Mesin hanya bisa memberi teori mengenai mesin CNC, sedangkan praktek mengenai mesin CNC tidak bisa diberikan, atau pembelajaran praktek hanya sekedar menggunakan perangkat lunak (software) simulasi. Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM sebagai penyelenggara pendidikan vokasi yang berbasis pada kemampuan praktek mahasiswa, mempunyai kewajiban untuk membekali mahasiswanya dengan kemampuan mengoperasikan atau memprogram mesin CNC. Keterbatasan peralatan sering menjadi kendala ketika mahasiswa melakukan praktek menggunakan mesin CNC yang ada di laboratorium CNC. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka kemampuan mahasiswa dalam mengoperasikan mesin CNC 1

9 akan semakin berkurang. Pengadaan mesin CNC baru dirasa masih belum bisa karena keterbatasan dalam keuangan. Dari permasalahan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan retrofit mesin bubut manual menjadi mesin bubut CNC. Proses pembuatan program dibantu dengan software CAD/CAM, sedangkan untuk mengontrol fungsi mesin digunakan software Artsoft Mach3 yang bisa diunduh secara gratis. Keluaran dari software CAD/CAM tersebut adalah berupa kode G (G Code) yang merupakan bahasa yang umum digunakan pada mesin-mesin CNC yang ada di pasaran. Selanjutnya program CNC (G code) diubah oleh software Artsoft Mach3 menjadi perintah untuk mengoperasikan mesin. Diharapkan dari mesin yang dibuat ini dapat digunakan oleh mahasiswa untuk lebih memahami tentang mesin CNC Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk me-retrofit mesin bubut manual yang ada di Laboratorium Teknologi Mekanik Program Studi Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM menjadi mesin bubut CNC Landasan Teori Mesin perkakas CNC (Computerized Numerical Control) adalah jenis mesin perkakas yang menggunakan sistem kontrol CNC, yaitu suatu sistem kontrol dengan perintah berupa kode numerik yang digunakan untuk mengendalikan fungsi mesin perkakas tersebut. Kode numerik yang digunakan sebagai perintah terdiri dari kode huruf dan angka serta kode karakter tertentu yang memiliki arti yang spesifik dan disusun secara sistematik mengikuti format yang ditetapkan Computerized Numerical Control (CNC) Computerized Numerical Control (CNC) adalah suatu sistem kontrol yang menggunakan komputer dimana instruksi atau perintahnya diberikan dalam bentuk program yang menggunakan bahasa kode G (G code) berupa kode numerik, yaitu kode yang merupakan kombinasi huruf abjad dan angka serta simbol tertentu. Sistem kontrol CNC banyak digunakan untuk mengendalikan 2

10 mesin perkakas, seperti misalnya mesin bubut, milling, spot welding, laser cutting, wire cutting, water jet machining, dan lain-lain. Mesin perkakas CNC secara umum tidak berbeda dengan mesin perkakas manual. Fungsi kontrol didalamnya lebih banyak menggantikan fungsi operator, misalnya: 1. Mengatur gerakan pahat (gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali ke posisi semula). 2. Mengatur kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman potong). 3. Mengatur fungsi mesin yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya, pengaturan putaran spindel, pencekaman benda kerja, pengaturan cairan pendingin, dan sebagainya. Fungsi sistem kontrol CNC pada mesin perkakas yang paling penting adalah untuk mengendalikan fungsi utamanya yaitu putaran spindel (poros utama mesin) dan gerakan pahat relatif terhadap benda kerja. Tujuan dilakukan pengontrolan agar kecepatan dan posisi aktual sesuai dengan perintah yang diberikan. Berbagai teknik diterapkan untuk mencapai tujuan ini, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ditinjau berdasarkan teknik pengontrolannya, terdapat empat jenis sistem kontrol CNC yaitu semi closed loop, close loop, hybrid loop dan open loop control system (Suh, et. al., 2008). Semi Closed Loop Control System Gambar 1.1. Diagram Semi Closed Loop Control System (Suh, et. al., 2008) Pada sistem ini digunakan penggerak berupa motor servo. Alat ukur posisi yang digunakan untuk memberi sinyal umpan balik berupa rotary encoder yang dipasang pada salah satu poros penggerak. Dengan membaca putaran poros 3

11 penggerak maka secara tidak langsung dapat diketahui posisi aktual. Ketelitian gerakan sangat dipengaruhi oleh ketelitian ulir penggeraknya. Closed Loop Control System Sistem kontrol ini dikembangkan untuk menghilangkan kesalahan pengaturan posisi akibat keterlambatan gerak balik (backlash) dan ketidaktelitian ulir penggerak (pitch-error) yang dijumpai pada semi closed loop control system, yaitu dengan menggunakan alat ukur posisi berupa linear scale yang dipasang pada elemen akhir yang digerakkan/dikontrol, misalnya meja mesin pada mesin milling. Gambar 1.2. Diagram Closed Loop Control System (Suh, et. al., 2008) Hybrid Loop Control System Jenis sistem kontrol ini merupakan kombinasi dua jenis sistem kontrol yaitu semi closed loop dan closed loop. Selain rotary encoder, pada sistem kontrol ini juga digunakan linear scale untuk mengkompensasi kesalahan gerakan yang tidak dapat dideteksi oleh rotary encoder, sehingga ketelitian pengaturan posisi gerakan akan meningkat. Gambar 1.3. Diagram Hybrid Loop Control System (Suh, et. al., 2008) 4

12 Open Loop Control System Berbeda dengan ketiga jenis sistem kontrol di atas, pada open loop control system tidak digunakan alat ukur posisi untuk mendeteksi posisi aktual elemen yang dikontrol, sehingga secara keseluruhan sistemnya lebih sederhana, tetapi ketelitian gerakannya lebih rendah. Pada sistem kontrol ini, jenis motor penggerak yang digunakan berupa motor stepper, yaitu jenis motor yang dirancang agar berputar dalam tahapan-tahapan atau step-step tertentu dan berurutan bila diberikan pulsa perintah. Motor akan mulai berputar bila pulsa perintah (command pulse) diberikan dan berhenti bila pulsa yang diberikan tidak ada lagi. Jarak pergeseran yang ditempuh ditentukan oleh jumlah pulsa perintah yang diberikan serta kepekaan (sensitivity) sistem pengontrolan yaitu rasio antara satuan pulsa (input) terhadap satuan gerakan (output), yang dipengaruhi oleh karakteristik motor stepper (putaran per pulsa) dan rasio transmisi sistem penggerak (dari motor sampai ke komponen yang digerakkan), sedangkan kecepatan gerakan ditentukan oleh frekuensi pulsa perintahnya. Position Instructi Stepper Motor Gambar 1.4. Diagram Open Loop Control System (Suh, et. al., 2008) Ketelitian Gerakan Mesin CNC Ketelitian atau akurasi (accuracy) didefinisikan sebagai tingkat kesesuaian antara dimensi yang diukur dengan dimensi nominal yang benar. Dalam konteks gerakan mesin, ketelitian dapat didefinisikan sebagai kemampuan mencapai sasaran atau titik tujuan gerakan, dan dapat dinyatakan dari besarnya penyimpangan atau kesalahan maksimum gerakan rotasi maupun translasi di dalam ruang kerja mesin perkakas (Venkatesh dan Izman, 2007). Mesin perkakas CNC memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibanding mesin perkakas manual dalam hal ketelitian, maknanya adalah bahwa kesalahannya kecil, berarti produk dengan ukuran yang cermat serta daerah toleransi geometrik yang sempit dapat 5

13 dibuat dengan lebih mudah pada mesin perkakas CNC daripada dengan mesin perkakas manual yang sejenis dan setingkat (Rochim, 2000). Ketepatan atau kepresisian (precision) didefinisikan sebagai tingkat kemampuan mengulang gerakan atau pengukuran yang sama (Dornveld dan Lee, 2008). Dalam konteks gerakan mesin perkakas, ketepatan dinyatakan sebagai besarnya kesalahan (error) di antara sejumlah gerakan yang dilakukan secara berulang menuju posisi yang sama. Mesin perkakas CNC memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibanding mesin perkakas manual dalam hal ketepatan, mempunyai arti bahwa pekerjaan dapat diulang dengan tanpa kesalahan sesuai dengan program CNC yang telah dibuat bagi pemesinan benda kerja yang bersangkutan dan menghasilkan produk dengan bentuk serta dimensi yang seragam (Rochim, 2000). Kecermatan atau resolusi (resolution) didefinisikan sebagai skala gerakan atau pengukuran terkecil yang dapat dilakukan. Pada sistem kontrol terbuka (open loop control system) kecermatan gerakan dinyatakan dengan ukuran langkah (step) terkecil yang dapat dilakukan oleh motor stepper, sedangkan pada sistem kontrol tertutup (closed loop control system) dinyatakan dengan besarnya pergeseran terkecil dari motor servo yang dapat dibaca oleh alat ukur posisinya, yaitu rotary encoder atau linear scale (Dornveld dan Lee, 2008). Histerisis (hysteresis) adalah perbedaan atau penyimpangan yang timbul sewaktu dilakukan pengukuran gerakan secara berkesinambungan dari dua arah yang berlawanan (mulai dari skala nol hingga skala maksimum kemudian diulangi dari skala maksimum sampai skala nol). Histerisis disebabkan oleh adanya gesekan atau gaya elastik pada sistem penggerak. Salah satu tujuan penggunaan sistem kontrol CNC pada proses pemesinan adalah agar diperoleh ketelitian yang tinggi pada gerakan relatif antara pahat dan benda kerja. Tetapi dalam prakteknya masih sering dijumpai adanya kesalahan (error) yang menyebabkan perbedaan bentuk dan dimensi antara profil yang diprogramkan dengan profil yang dihasilkan. Sumber kesalahan tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu (1) berasal dari controller dan drivernya, (2) kelemahan dari sisi mekanis konstruksi mesinnya, misalnya adanya keterlambatan gerak balik (backlash), ketidaklurusan ulir penggerak, dan 6

14 sebagainya, serta (3) efek dari proses pemotongan, misalnya defleksi pahat akibat gaya potong, keausan pahat, dan sebagainya. Pada dasarnya ketidaktelitian gerakan dalam proses pemesinan di mesin CNC disebabkan oleh kombinasi ketiga sumber kesalahan tersebut, dan besarnya kesalahan hanya dapat diketahui setelah proses pemesinan dilakukan (Lo dan Hsiao, 1997). Menurut Zhu dkk., 2011, dan Schwenke dkk., 2008, dalam proses pemesinan, banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketelitian posisi dan orientasi gerakan, yang berdampak pada ketidaktelitian bentuk dan dimensi benda kerja. Sumber-sumber kesalahan tersebut meliputi kesalahan kinematik, kesalahan karena pengaruh temperatur (thermo-mechanical error), kesalahan karena pengaruh pembebanan dan gaya dinamik, gaya potong, kesalahan yang berasal dari sistem kontrol dan perangkat lunak, serta keausan pahat. Diantara beberapa faktor tersebut, kesalahan geometrik dari komponen dan konstruksi mesin perkakas merupakan sumber ketidaktelitian yang terbesar Tinjauan Pustaka Upaya pengembangan mesin perkakas CNC di Indonesia telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti. Saat ini metode retrofit lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan mesin perkakas CNC pada industri manufaktur berskala kecil dan menengah. Herliansyah, 2002, mengembangkan prototype low-cost CNC retrofit milling system, dan dapat berfungsi seperti halnya mesin perkakas CNC dengan akurasi sumbu X sebesar 0,013 mm dan sumbu Y sebesar 0,009 mm. Sistem tersebut mampu melakukan gerakan pemotongan linear, interpolasi linear, dan kurva dua dimensi (arc, curve, ataupun circular) dengan kecepatan antara 1 mm/menit hingga 250 mm/menit sesuai dengan jenis material yang dikerjakan. Secara keseluruhan, performansi sistem yang dihasilkan berada diantara mesin milling CNC dan mesin milling manual yang dilengkapi dengan DRO (Digital Read Out). Hanggara, 2011, dalam risetnya memodifikasi mesin bubut CNC EMCO Compact 5 PC untuk pengembangan PC-based CNC dari yang semula under DOS menjadi under Windows. Dengan modifikasi yang dilakukan maka mesin CNC tersebut dapat dikendalikan melalui PC. Riset ini dilanjutkan oleh Karnadhi, 7

15 2012, dengan mengembangkan penggunaan software Artsoft Mach3 sebagai CNC Controller pada mesin tersebut dan diintegrasikan dengan software CAD/CAM yaitu Mastercam V9. Dalam riset ini juga dilakukan pengujian konfigurasi Mach3 untuk memperoleh ketelitian tertinggi yang dapat dicapai. Hasil pengukuran menunjukkan ketelitian benda kerja berkisar antara 0.02 mm-0.03 mm, dengan rata-rata kualitas toleransi diameter sesuai standar ISO/R286 yaitu IT 8. Saputra dkk., 2011, membuat makalah yang membahas tentang desain sistem kendali router berbasis Computer Numerical Control (CNC) menggunakan personal computer (PC), untuk diimplementasikan di flame cutting machine (FCM). NC-Code yang diinputkan ke komputer diterjemahkan menjadi sinyal perintah yang dikirimkan PC ke microcontroller untuk mengendalikan gerakan end effector mesin pada sumbu X dan sumbu Y secara simultan berdasarkan hasil perhitungan interpolasi linier dan interpolasi sirkular pada PC. Sistem kendali ini diimplementasikan pada FCM dengan menghubungkan output kendali dari microcontroller dengan driver aktuator FCM berupa motor DC. Hasil yang diperoleh berupa suatu prototipe sistem kendali router CNC untuk diimplementasikan di FCM dan mampu melakukan interpolasi linier dan interpolasi sirkular. 8

16 BAB II CARAA PENELITIAN 2.1. Bahan Penelitiann Penelitian dilakukan pada mesin bubut automatic feed bench lathe BV20 yang ada di Laboratorium Teknologi Mekanikk Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM. Gambar 2.1 menunjukkan kondisi mesin bubut sebelum diretrofit. Mesin bubut ini pengoperasiannya dilakukan secara manual, dimana pengaturan gerakan pahat dilakukan dengan memutar roda tangan (handwheel). Gambar 2.1. Kondisi awal mesin bubut manual sebelum retrofit. Agar gerakan sumbu mesin (sumbu X dan Z) dapat dikontrol, dilakukan penggantiann pada mekanisme penggeraknya. Penggerak manual berupa handwheel dan poros berulir persegi diganti dengan motor stepper dan ballscrew. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian meliputi: 1. Motor stepper dilengkapi dengann microstep driver, dua set untuk sumbu X dan sumbu Z. 2. Ballscrew dan nut, dua set untuk sumbu X dan sumbu Z. 3. Material plat baja Mild Steel untuk pembuatan dudukan ballscrew dan nut serta dudukan motor stepper. 4. CNC breakout board sebagai pengontrol gerakan mesin beserta komputer. 5. Peralatan elektronik meliputi power supply, MCB, relay, power switch, kabel dan connector. 6. Material aluminiumm silindris sebagai material benda kerja pada proses pengujiann pemesinan. 9

17 a. b. Gambar 2.2. Bahan penelitian retrofit mesin bubut. a. Motor stepper, microstep driver, CNC breakout board dan power supply. b. Ballscrew dan nut beserta dudukannya Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam proses manufaktur untuk pembuatan dudukan motor stepper, ballscrew dan nut meliputi mesin milling, mesin bubut dan mesin bor beserta cutting tools dan accessories-nya. Untuk pengujian mesin dibutuhkan alat-alat ukur berupa digital tachometer untuk mengukur putaran spindel mesin, jangka sorong digital dan micrometer untuk mengukur dimensi produk hasil pemesinan. a. b. Gambar 2.3. Alat ukur yang digunakan dalam pengujian mesin. a. Digital tachometer. b. Micrometer dan jangka sorong digital Metode Penelitiann Metode retrofit dilakukan dengan menambahkan sistem pengendali gerakan pahat, yaitu gerakan dalam arah sumbu X dan sumbu Z dengan menggunakan komputer sebagai unit pengontrolnya. Diagram alir penelitian ditunjukkan pada Gambar

18 Mulai Pengamatan kondisi awal mesin bubut manual Perancangan modifikasi konstruksi mekanik mesin Modifikasi konstruksi mekanik mesin dan pemasangan sistem kontrol CNC Pengujian mesin yang sudah dibuat Analisa, pembahasan dan kesimpulan Selesai Gambar 2.4. Diagram alir penelitian. Penggantian ulir penggerak persegi dengan ulir bola (recirculating ballscrew) dimaksudkan untuk mengurangi gesekan dan menghilangkan backlash sehingga gerakan lebih ringan dan ketelitian gerakan meningkat. Gambar 2.5 menunjukkan perubahan konstruksi mekanisme penggerak sumbu X. Mekanisme penggerak manual berupa manual handwheel dan ulir penggerak berupa ulir persegi diganti motor stepper dan ballscrew. Manual handwheel Stepper motor Ballscrew a. Sebelum retrofit b. Sesudah retrofit Gambar 2.5. Perubahan mekanisme penggerak sumbu X. 11

19 Gambar 2.6 menunjukkan perubahan konstruksi mekanisme penggerak sumbu Z. Di dalam apron box terdapat mekanisme penghubung carriage dengan poros transportir untuk gerak pemakanan otomatis arah sumbu Z. Bagian ini dihilangkan dan diganti mekanisme penggerak sumbu Z berupa motor stepper dan ballscrew. Apron box Manual handwheel Stepper motor Ballscrew a. Sebelum retrofit b. Sesudah retrofit Gambar 2.6. Perubahan mekanisme penggerak sumbu Z. Gambar 2.7 menunjukkan kondisi mesin bubut CNC hasil retrofit. Konstruksi rangka mesin dan pengarah gerak tidak ada perubahan. Sistem pengarah gerak berupa slider, yang mengandalkan kontakk gesek menyebabkan gerakan sumbu mesin berat. Konstruksi kepala spindel, motor spindel dan sistem transmisinyaa juga tidak dilakukan perubahan, sehingga putaran spindel konstan selama proses pemesinan. Pengubahan putaran spindel masih dilakukan secara manual dengan mengganti posisi sabuk (v-belt) pada puli bertingkat. Gambar 2.7. Mesin bubut CNC hasil retrofit. Sebagai unit pengontrol mesin digunakann breakout board tipe V5, dengan perangkat lunak Artsoft Mach3, yang dioperasikan pada PC (Personal Computer). 12

20 Gambar 2.8 menunjukkan skema sistem kontrol mesin bubut CNC dua aksis. Sistem kontrol gerakan menggunakan jenis open loop control system. Personal Computer Input G-code Breakout Board V5 Parallel cable data USB cable (5V DC power) Spindle motor (ON/OFF) Artsoft Mach3 CNC Software Controller X-axis Lathe Machine Unit Z-axis stepper motor driver stepper motor Gambar 2.8. Skema sistem kontrol mesin CNC Analisis Hasil Pengujian mesin bubut CNC hasil retrofit dilakukan dengan melakukan pemesinan terhadap material benda kerja aluminium. Program CNC dengan bahasa kode G (G-code) bisa dibuat secara manual atau menggunakan perangkat lunak CAD/CAM. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kemampuan mesin CNC dalam melakukan gerakan pemesinan, serta untuk mengetahui ketelitian dimensi produk. Ketelitian gerakan mesin dalam arah sumbu X (arah radial) dan sumbu Z (arah aksial) dapat diketahui dari ketelitian dimensi produknya, yaitu dari ukuran diameter dan panjang. 13

21 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini dilakukan retrofit terhadap mesin bubut manual sehingga dihasilkan mesin bubut CNC, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.7. Dari pengujian pemesinan terbukti mesin bubut CNC ini mampu melakukan pengerjaan terhadap material benda kerja aluminium, dengan gerakan pemakanan interpolasi linier dan interpolasi sirkuler sesuai program CNC yang diberikan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mesin dalam melakukan pengerjaan bentuk benda kerja yang lebih kompleks dibanding mesin manual. Gambar 3.1 menunjukkan contoh produk hasil pemesinan dengan menggunakan mesin bubut CNC hasil retrofit. Gambar 3.1. Contoh produk hasil pemesinan. Pengujian ketelitian gerakan mesin dilakukan melalui pengukuran dimensi produk hasil pemesinan. Gambar 3.2 menunjukkan gambar CAD dan spesimen produk hasil pemesinan yang dipakai untuk mengetahui ketelitian dimensinya. Pengukuran produk dilakukan dengan menggunakan micrometer dan jangka sorong digital dengan kecermatan 0,01mm. Gambar 3.3 menunjukkan pengukuran dimensi produk, dan hasil pengukuran ditampilkan pada Tabel 3.1. a. Gambar CAD b. Produk Gambar 3.2. Spesimen produk untuk pengujian ketelitian dimensi. 14

22 Data kondisii pemesinan: - Material benda kerja : aluminium - Material pahat : cemented carbide - Putaran spindel : konstan 1154 rpm (diukur dengan digital tachometer) - Depth of cut roughingg : 0,25 mmm - Depth of cut finishing : 0,05 mmm - Kecepatan pemakanan : 80 dan 100 mm/menit a. Pengukuran diameter b. Pengukuran panjang Gambar 3.3. Pengukuran dimensi produk. Tabel 3.1. Hasil pengukuran dimensi produk No Ukuran nominal (mm) Ø 19 Ø 21 Ø F = 80 mm/menit Ukuran aktual Error (mm) (mm) 19,04 + 0,04 21,04 + 0,04 23,04 + 0,04 10,02 + 0,02 20,01 + 0,01 29,97-0,03 F = 100 mm/menit Ukuran aktual Error (mm) (mm) 18,96-0,04 20,96-0,04 22,98-0,02 10,00 0,00 20,01 + 0,01 30,00 0,00 Penyimpangan dimensi (error) seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1 merepresentasikan ketelitian gerakan mesin. Ketelitian gerakan dalam arah radial (sumbu X) diketahui dari ukuran diameter dan arah aksial (sumbu Z) diketahui dari ukuran panjang. Dilihat dari penyimpangan terbesar, hasil pengukuran menunjukkan bahwa ketelitian gerakan mesin dalam arah sumbu X sebesar 0,04 mm dan sumbu Z sebesar 0,03 mm. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut adalah ketidaktelitian pada saat setting pahat, kesalahan pengukuran produk, ketidaktelitian konstruksi mekanik mesin, atau dari ketidaktelitian sistem kontrolnya. 15

23 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini telah dilakukan metode retrofit terhadap mesin bubut manual dengan mengubah mekanisme penggerak dan menambahkan sistem kontrol gerakan sumbu mesin sehingga dihasilkan sebuah mesin bubut CNC. Mesin bubut CNC hasil retrofit ini mampu melakukan gerakan pemakanan interpolasi linear dan interpolasi sirkuler terhadap material benda kerja aluminium dengan ketelitian gerakan sumbu X sebesar 0,04 mm dan sumbu Z sebesar 0,03 mm Saran 1. Perlu dilakukan pengaturan dan pengujian lebih cermat untuk memperoleh ketelitian dimensi produk yang lebih tinggi. 2. Pada penelitian selanjutnya dilakukan penggantian motor penggerak spindel menggunakan jenis motor servo sehingga putaran spindel dapat dikontrol. 16

24 DAFTAR PUSTAKA 1. Dornfeld, D. and Lee, D. E., Precision Manufacturing, Springer Science & Business Media, New York, Hanggara, R., Modifikasi Emco Compact 5 PC Untuk Pengembangan PCBased CNC, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Hendaryanto, I.A., Identifikasi, Pemodelan dan Kompensasi Ketidaktelitian Open Loop Control System Pada Mesin Milling CNC Mini, Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Herliansyah, M.K., Pengembangan Prototype Sistem CNC-Retrofit Milling, Tesis Magister, Program Studi Teknik dan Manajemen Industri, Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Karnadhi, G., Integrasi Sistem CAD/CAM pada PC-Based CNC dengan Pengembangan Post Processor Mastercam V9 untuk Artsoft Mach3 CNC Controller, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Prakosa, T., Wibowo, A., Yuwana, Y. dan Nurhadi, I., Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin Perkakas CNC Milling Vertikal Buatan Dalam Negeri, Prosiding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9, Palembang, Rochim, T., Pemrograman NC (Draft), Mechanical & Production Engineering (MPE), Mesin, FTI-ITB, Bandung, Rochim, T., 1993, Teori dan Teknologi Proses Pemesinan, Higher Education Development Support Project, FTI-ITB, Bandung, Saputra, Roni Permana., Muqorrobin, Anwar., Arif, Santoso., Purwanto, Teguh Pudji., Desain dan Implementasi Sistem Kendali CNC Router Menggunakan PC untuk Flame Cutting Machine, Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol. 02, No 1, pp 41-50, ISSN , Suh, S.H., Kang, S.K., Chung, D.H. and Stroud, I., Theory and Design of CNC System (Springer Series in Advanced Manufacturing), Springer-Verlag, London,

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Elvys, (2015) menyatakan untuk memenuhi kebutuhan mesin perkakas CNC bagi workshop industri kecil dan atau sebagai media pembelajaran pada institusi pendidikan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK SISTEM OPERASI MESIN MILLING CNC TRAINER * Mushafa Amala 1, Susilo Adi Widyanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Hybrid Powder Spray CNC 2 Axis dengan pengendali software Artsoft Mach3. Mulai Studi Literatur Penentuan Spesifikasi Mesin Perancangan Desain Tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKURASIAN GERAKAN PADA PROTOYPE MESIN CNC MILLING 3-AXIS. Eri Yulius Elvys 1,a * Sirama 2,b 1,2 Akademi Teknik Soroako

PENINGKATAN KEAKURASIAN GERAKAN PADA PROTOYPE MESIN CNC MILLING 3-AXIS. Eri Yulius Elvys 1,a * Sirama 2,b 1,2 Akademi Teknik Soroako PENINGKATAN KEAKURASIAN GERAKAN PADA PROTOYPE MESIN CNC MILLING 3-AXIS Eri Yulius Elvys 1,a * Sirama 2,b 1,2 Akademi Teknik Soroako Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin Jurusan Teknik Mesin Jalan

Lebih terperinci

RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2. Abstrak

RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2. Abstrak RETROFIT MESIN BUBUT KONVENSIONAL MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II Cokorda Prapti Mahandari 1 Gustaman 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 coki@staff.gunadarma.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1. Flow chart Pembuatan Hybrid powder spray CNC 2 axis dengan pengendali Software Artsoft Mach3 Start Studi Literatur Penentuan Spesifikasi Mesin Perancangan Desain Tidak

Lebih terperinci

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) IRVAN YURI SETIANTO NIM: 41312120037 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

Retrofit Mesin Milling Manual Z7632 Ke Sistim CNCMilling

Retrofit Mesin Milling Manual Z7632 Ke Sistim CNCMilling Retrofit Mesin Milling Manual Z7632 Ke Sistim CNCMilling 1) EriYuliusElvys, 2) DuddyArisandi 1), 2) Program StudiPerawatandanPerbaikanMesinAkademiTeknikSoroako Email : 1) eyels@ats-sorowako.ac.id, 2) duddy@ats-sorowako.ac.id

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN PENGUJIAN MESIN HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

LAPORAN PROYEK AKHIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN PENGUJIAN MESIN HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS LAPORAN PROYEK AKHIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN PENGUJIAN MESIN HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik

Lebih terperinci

Bab 5 Kesalahan Posisi dari Perangkat Gerak

Bab 5 Kesalahan Posisi dari Perangkat Gerak Bab 5 Kesalahan Posisi dari Perangkat Gerak 5. 1. Kesalahan Posisi Perangkat gerak tracking yang digunakan selama ini merupakan mekanisme mekanik yang tidak menggunakan daya yang berasal dari motor listrik.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DIAGRAM PENELITIAN Mulai Studi Lapangan dan Tinjauan Persiapan Alat dan Bahan Proses pembuatan alat Pengecekan dan pengukuran alat Koneksi alat dengan Software Setting

Lebih terperinci

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal. METODE PEMBUATAN PROGRAM CNC (CNC Machine) Dalmasius Ganjar Subagio*) INTISARI METODE PEMBUATAN PROGRAM CNC. Telah dilaksanakan kajian penggunaan tentang kinerja mesin CNC yang biasa digunakan untuk proses

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK

BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK BAB 3 PERANCANGAN PROSES PENGERJAAN KOMPONEN PROTOTYPE V PISTON MAGNETIK 3.1 Perancangan dan Tahap-tahap Perancangan Perancangan adalah tahap terpenting dari seluruh proses pembuat alat. Tahap pertama

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISA SUMBU Z PADA PROSES KALIBRASI DAN PERGERAKAN MESIN CNC ROUTER

NASKAH PUBLIKASI ANALISA SUMBU Z PADA PROSES KALIBRASI DAN PERGERAKAN MESIN CNC ROUTER NASKAH PUBLIKASI ANALISA SUMBU Z PADA PROSES KALIBRASI DAN PERGERAKAN MESIN CNC ROUTER Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan memaparkan secara jelas tentang pengujian yang telah dilakukan terhadap spindel utama yang ada pada mesin Aciera F5 serta menganalisa hasil dari percobaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mesin CNC 2.2. Artsoft Mach3

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mesin CNC 2.2. Artsoft Mach3 BAB II DASAR TEORI 2.1. Mesin CNC Mesin CNC (Computer Numerical Control) secara singkat dapat diartikan suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan dan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : BAIYIN SHOLIKHI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA JUNI 2012

Disusun Oleh : BAIYIN SHOLIKHI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA JUNI 2012 Disusun Oleh : BAIYIN SHOLIKHI 2108 030 044 DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA JUNI 2012 Latar Belakang Kebutuhan penggunaan suatu mesin perkakas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CUTTING SPEED DAN FEEDING RATE MESIN BUBUT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA DENGAN METODE ANALISIS VARIANS

ANALISIS PENGARUH CUTTING SPEED DAN FEEDING RATE MESIN BUBUT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA DENGAN METODE ANALISIS VARIANS ANALISIS PENGARUH CUTTING SPEED DAN FEEDING RATE MESIN BUBUT TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA DENGAN METODE ANALISIS VARIANS Rakian Trisno Valentino Febriyano 1), Agung Sutrisno ), Rudy Poeng 3)

Lebih terperinci

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C PENGARUH JENIS PAHAT, KECEPATAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya produktivitas dan kualitas dari produk yang dihasilkan merupakan tantangan bagi industri permesinan masa kini seiring dengan meningkatnya pengetahuan

Lebih terperinci

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli Implementasi Generalized Predictive Control untuk Mengurangi Contour Error pada Mesin CNC Milling Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli Permasalahan Mesin milling menggunakan motor

Lebih terperinci

TORSI ISSN : Jurnal Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Vol. IV No. 1 Januari 2006 Hal

TORSI ISSN : Jurnal Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Vol. IV No. 1 Januari 2006 Hal PENGARUH PROSES PEMOTONGAN END MILL TERHADAP HASIL POTONG Dalmasius Ganjar Subagio*) INTISARI PENGARUH PROSES PEMOTONGAN END MILL TERHADAP HASIL POTONG. Telah dilaksanakan penelitian terhadap perbedaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Pemesinan Untuk membuat suatu alat atau produk dengan bahan dasar logam haruslah di lakukan dengan memotong bahan dasarnya. Proses pemotongan ini dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, komputer digunakan untuk berbagai keperluan, baik sebagai sarana untuk membantu pekerjaan maupun sarana hiburan. Penggunaannya

Lebih terperinci

Elemen Dasar Sistem Otomasi

Elemen Dasar Sistem Otomasi Materi #4 Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3 Elemen Dasar Sistem Otomasi 2

Lebih terperinci

PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI TEORI DASAR OTOMASI Sumber: Mikell P. Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3 PERTEMUAN #3 TKT312

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC TENANG DWI WIBOWO 2110 030 041 Dosen Pembimbing: Ir. Winarto, DEA Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT CARTESIAN SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PROSES PENGELASAN MIG

RANCANG BANGUN ROBOT CARTESIAN SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PROSES PENGELASAN MIG TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ROBOT CARTESIAN SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PROSES PENGELASAN MIG PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan yang semakin pesat menuntut kita

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER

TUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER TUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Amal Aldianto

Lebih terperinci

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK Sunarto Teknik Mesin Politeknik Bengkalis Jl. Batin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau sunarto@polbeng.ac.id Abstrak Ulir metrik adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER 2.1 Gambaran Umum Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang suatu penentu axis Z Zero Setter menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mesin plotter merupakan mesin yang memiliki prinsip dasar bekerja untuk menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin plotter adalah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Proses Machining Dengan Software MasterCAM Kemajuan proses produksi dengan menggunakan mesin CNC sudah sangat pesat. Mesin CNC yang sekarang ada di dunia industri

Lebih terperinci

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan BAB li TEORI DASAR Pada bab ini dijelaskan mengenai konsep dasar perancangan, teori dasar pemesinan, mesin bubut, komponen komponen utama mesin dan eretan (carriage). 2.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan

Lebih terperinci

MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350 DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC

MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350 DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK MESIN BUBUT TIPE AL-PINE 350 DENGAN SISTEM OTOMATIS BERBASIS CNC Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN email : ptrkn@batan.go.id ABSTRAK MODIFIKASI BAGIAN MEKANIK

Lebih terperinci

Studi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir

Studi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir Studi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir Agung Premono 1, a *, Triyono 1, R. Ramadhani 2, N. E. Fitriyanto 2 1 Dosen, Jurusan

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODUL PENGUJIAN KETELITIAN GEOMETRIK MESIN CNC MILLING VERTIKAL DENGAN METODE DOUBLE BALL BAR

PEMBUATAN MODUL PENGUJIAN KETELITIAN GEOMETRIK MESIN CNC MILLING VERTIKAL DENGAN METODE DOUBLE BALL BAR PEMBUATAN MODUL PENGUJIAN KETELITIAN GEOMETRIK MESIN CNC MILLING VERTIKAL DENGAN METODE DOUBLE BALL BAR Novianto Arif Setiawan 1,a, Tri Prakosa 1,b *, Agung Wibowo 1,c 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

PEMBUATAN ADAPTER MILLING CNC MENGGUNAKAN CNC FANUC SERIES OI MATE TC BERBASIS SOFTWARE

PEMBUATAN ADAPTER MILLING CNC MENGGUNAKAN CNC FANUC SERIES OI MATE TC BERBASIS SOFTWARE PEMBUATAN ADAPTER MILLING CNC MENGGUNAKAN CNC FANUC SERIES OI MATE TC BERBASIS SOFTWARE Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah membuat desain dan mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISA KEKERASAN MATERIAL TERHADAP PROSES PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DAN TANPA MEDIA PENDINGIN

ANALISA KEKERASAN MATERIAL TERHADAP PROSES PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DAN TANPA MEDIA PENDINGIN ANALISA KEKERASAN MATERIAL TERHADAP PROSES PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DAN TANPA MEDIA PENDINGIN Denny Wiyono Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Polnep Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Mesin CNC router dengan 3 axis dapat dipakai untuk membuat sebuah benda berbentuk 3 dimensi. Hanya saja diperlukan proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan akan menjelaskan mengenai sistem dari mesin Aciera F5 dengan pengendali berbasis komputer personal menggunakan software Mach3 yang digunakan untuk mengendalikan

Lebih terperinci

SIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING

SIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING Simulasi untuk Memprediksi Pengaruh... Muhammad Yusuf, M. Sayuti SIMULASI UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH PARAMETER CHIP THICKNESS TERHADAP DAYA PEMOTONGAN PADA PROSES CYLINDRICAL TURNING Muhammad Yusuf 1)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface

Lebih terperinci

MEKANIKA Volume 12 Nomor 1, September Keywords : Digital Position Read Out (DRO)

MEKANIKA Volume 12 Nomor 1, September Keywords : Digital Position Read Out (DRO) 1 PENGARUH LINEAR MOVEMENT DISPLAY TERHADAP AKURASI AKSIS DAN PENGARUH RPM TERHADAP PARALELITI, SIRKULARITI, KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL KRISBOW KW15-484 Yulius Wahyu

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM INTERAKTIF DALAM SISTEM OPERASI MESIN BUBUT CNC UNTUK PENDIDIKAN

INTEGRASI SISTEM INTERAKTIF DALAM SISTEM OPERASI MESIN BUBUT CNC UNTUK PENDIDIKAN INTEGRASI SISTEM INTERAKTIF DALAM SISTEM OPERASI MESIN BUBUT CNC UNTUK PENDIDIKAN Susilo Adi Widyanto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto, SH, Kampus Tembalang,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PERGERAKAN MOTOR PADA PROTIPE MESIN CUTTER UNTUK MEMBUAT POLA GARIS TEGAK LURUS BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PERGERAKAN MOTOR PADA PROTIPE MESIN CUTTER UNTUK MEMBUAT POLA GARIS TEGAK LURUS BERBASIS ARDUINO UNO RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PERGERAKAN MOTOR PADA PROTIPE MESIN CUTTER UNTUK MEMBUAT POLA GARIS TEGAK LURUS BERBASIS ARDUINO UNO Achmad Latif 1*, Mohammad Iqbal 2 1 Program Studi Teknik Elektro,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu: 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terciptanya suatu produk baru dengan kualitas yang baik. Dalam dunia industri manufaktur, terdapat banyak kendala

Lebih terperinci

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge Zaynawi¹, Bayu Wiro. K², Fipka Bisono³ ¹Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1) PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A Aep Surahto 1) 1) Program Studi TeknikMesin Universitas Islam 45,Bekasi aep.surahto@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS 3.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Keras Secara sederhana, perangkat keras pada tugas akhir ini berhubungan dengan rancang bangun robot tangan. Sumbu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI PC Based CNC Artsoft Mach3

BAB II DASAR TEORI PC Based CNC Artsoft Mach3 4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Mesin CNC Mesin Computer Numerical Control (CNC) adalah mesin perkakas otomatis yang dapat diprogram secara numerik melalui komputer yang kemudian disimpan pada media penyimpanan.

Lebih terperinci

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60 PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60 Hasrin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl.Banda

Lebih terperinci

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d Materi #11 Jenis Aplikasi 2 Terdapat banyak aplikasi sistem kontrol dalam sistem produksi, antara lain: Numerical Control (NC) Machine. Computer Numerical Control (CNC) Machine. Direct Numerical Control

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin.

PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin. PEMROGRAMAN CNC DEFINISI; Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin. Permograman adalah pemberian sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dimengerti oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. DC. Jenis motor DC yang paling banyak digunakan untuk menggerakkan lengan -

BAB 1 PENDAHULUAN. DC. Jenis motor DC yang paling banyak digunakan untuk menggerakkan lengan - BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebanyakan mesin CNC (Computer Numerical Control) digerakkan oleh motor DC. Jenis motor DC yang paling banyak digunakan untuk menggerakkan lengan - lengan CNC adalah

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompeten Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2.

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM MEKANIS PADA MESIN DRILLING MILLING MANUAL MENJADI MESIN DRILLING MILLING OTOMATIS

MODIFIKASI SISTEM MEKANIS PADA MESIN DRILLING MILLING MANUAL MENJADI MESIN DRILLING MILLING OTOMATIS MODIFIKASI SISTEM MEKANIS PADA MESIN DRILLING MILLING MANUAL MENJADI MESIN DRILLING MILLING OTOMATIS PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: MOCHAMMAD

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang silindris dan digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember 2011 dan dilaksanakan di laboratorium lapang Siswadhi Soepardjo (Leuwikopo), Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata. manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan.

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata. manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manufaktur adalah aktifitas industri yang mengubah bentuk bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata manufaktur mencerminkan arti asli: membuat

Lebih terperinci

PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE

PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE Rachman Saputra 1, Dodi Sofyan Arief 2, Adhy Prayitno 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Sumbu-sumbu pada mesin NC [9]

Gambar 2.1 Sumbu-sumbu pada mesin NC [9] 2 PMSI MULTI IS D SISTM CM 2.1 Pemesinan C Multi xis Proses pemesinan dengan teknologi NC (numerical control) telah dikenal luas pemakaiannya pada saat ini. lectronics Industries ssociation (I) mendefinisikan

Lebih terperinci

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal. 1-8 ISSN , e-issn

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal. 1-8 ISSN , e-issn Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal. 1-8 ISSN 0216-7395, e-issn 2406-9329 PENGARUH ARAH PEMAKANAN DAN SUDUT PERMUKAAN BIDANG KERJA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL S45C PADA MESIN FRAIS CNC

Lebih terperinci

Simulasi Komputer Untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan Pada Proses Cylindrical Turning Berdasarkan Parameter Undeformed Chip Thickness

Simulasi Komputer Untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan Pada Proses Cylindrical Turning Berdasarkan Parameter Undeformed Chip Thickness Simulasi Komputer Untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan Pada Proses Cylindrical Turning Berdasarkan Parameter Undeformed Chip Thickness Oegik Soegihardjo Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri skala kecil hingga skala besar di berbagai negara di belahan dunia saat ini tidak terlepas dari pemanfaatan mesin-mesin industri sebagai alat

Lebih terperinci

Simulasi Komputer untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan pada Proses Pembubutan Silindris

Simulasi Komputer untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan pada Proses Pembubutan Silindris Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin, SNTTM-VI, 2007 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Syiah Kuala Simulasi Komputer untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan pada Proses Pembubutan Silindris Muhammad

Lebih terperinci

BAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN

BAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN BAB 3 RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PERCOBAAN 3.1 Instalasi Alat Percobaan Alat yang digunakan untuk melakukan percobaan adalah mesin CNC 5 axis buatan Deckel Maho, Jerman dengan seri DMU 50 evolution. Dalam

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI CNC ROUTER MENGGUNAKAN PC UNTUK FLAME CUTTING MACHINE

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI CNC ROUTER MENGGUNAKAN PC UNTUK FLAME CUTTING MACHINE Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol. 02, No 1, pp 41-50, 2011 ISSN 2088-6985 DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI CNC ROUTER MENGGUNAKAN PC UNTUK FLAME CUTTING MACHINE

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool

Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool Sally Cahyati 1,a, Triyono, 2,b M Sjahrul Annas 3,c, A.Sumpena 4,d 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarahli Madya (A. Md) Disusun oleh : KIBAGUS MUHAMMAD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Spesimen dan Peralatan. Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Spesimen dan Peralatan. Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Pustaka Persiapan Spesimen dan Peralatan Permesinan dengan Kondisi Permesinan Kering dan Basah Permesinan dengan Pemakaian Jenis Pahat

Lebih terperinci

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK 2.1. Gambaran Mesin Pemotong Akrilik Mesin pemotong akrilik termasuk dalam jenis mesin CNC (Computer Numerical Control). Mesin CNC adalah sebuah mesin perkakas yang

Lebih terperinci

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen

28 Gambar 4.1 Perancangan Produk 4.3. Proses Pemilihan Pahat dan Perhitungan Langkah selanjutnya adalah memilih jenis pahat yang akan digunakan. Karen 27 BAB IV SOP PENGOPERASIAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL UNTUK MEMBUBUT PERMUKAAN 4.1. Ukuran Benda Kerja Sebelum melakukan proses pembubutan, langkah awal yang perlu dilakukan oleh seorang operator adalah

Lebih terperinci

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C 1 Azwinur, 2 Taufiq 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km.280 Buketrata Lhokseumawe.

Lebih terperinci

Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan

Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan Djoko Untoro Suwarno Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Kampus III, Jl. Paingan, Maguwoharjo, Sleman 55002, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z Pada bab ini akan dibahas tentangperhitunggan torsi ulir daya, modifikasi mekanisme

Lebih terperinci

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut Performa (2006) Vol. 5, No.2: 11-20 Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut Andi Susilo, Muhamad Iksan, Subono Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK PENYAYATAN PAHAT MILLING PADA CNC MILLING 3 AXIS TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BERKONTUR

PENGARUH TEKNIK PENYAYATAN PAHAT MILLING PADA CNC MILLING 3 AXIS TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BERKONTUR 81 JTM Vol. 05, No. 2, Juni 2016 PENGARUH TEKNIK PENYAYATAN PAHAT MILLING PADA CNC MILLING 3 AXIS TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA BERKONTUR Irawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya

Lebih terperinci

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) BIDANG KOMPETENSI 1. KELOMPOK DASAR / FOUNDATION 2. KELOMPOK INTI 3. PERAKITAN (ASSEMBLY) 4. PENGECORAN DAN PEMBUATAN CETAKAN

Lebih terperinci

APLIKASI NEW HIGH SPEED MACHINING ROUGHING STRATEGY PADA MESIN CNC YCM EV1020A

APLIKASI NEW HIGH SPEED MACHINING ROUGHING STRATEGY PADA MESIN CNC YCM EV1020A APLIKASI NEW HIGH SPEED MACHINING ROUGHING STRATEGY PADA MESIN CNC YCM EV1020A TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Edwin Bagus Yuwono 09 06

Lebih terperinci

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA Disusun Oleh : Nama : Riwan Satria NIM : 41405110026 Program Studi : Teknik Elektro Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISA DESAIN MEKANIK DAN OPTIMASI PENENTUAN AKTUATOR AC SERVO MOTOR

ANALISA DESAIN MEKANIK DAN OPTIMASI PENENTUAN AKTUATOR AC SERVO MOTOR ANALISA DESAIN MEKANIK DAN OPTIMASI PENENTUAN AKTUATOR AC SERVO MOTOR Oleh : Aris Jiantoro Dosen Pembimbing : 1. Ir Winarto,DEA 2. Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing.,Ph.D Program Studi Diploma III Teknik Mesin

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) TUGAS AKHIR RE 1559 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) BAMBANG YUDHO HARYANTO NRP 2202100047 Dosen Pembimbing Ir.Djoko Purwanto,M.Eng,Ph.D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia robotika yang semakin meningkat, bentuk desain dan fungsi robot pun semakin bervariasi. Pada umumnya komponen rangka dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pemesinan dilaksanakan di PT.T2C Asia. Adapun waktu penelitiannya mulai dari Mei 2015. 3.2 Metode Penelitian Metode awal yang digunakan

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut PROSES PRODUKSI Jenis-Jenis Mesin Bubut Disusun Oleh : UUN HARHARA Fakultas Sains dan Teknologi, Teknik Mesin Universitas Islam As-Syafi iyah 2014 Proses Produksi, Jenis-Jenis Mesin Bubut. Fst-UIA 1 Daftar

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT POTONG (RAKE ANGLE) PADA PROSES TURNING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RINGKASAN

PENGARUH SUDUT POTONG (RAKE ANGLE) PADA PROSES TURNING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RINGKASAN VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2010 JURNAL AUSTENIT PENGARUH SUDUT POTONG (RAKE ANGLE) PADA PROSES TURNING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN Iskandar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Jl.Srijaya

Lebih terperinci

DESAIN DAN PABRIKASI GERINDA TOOLPOST PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL

DESAIN DAN PABRIKASI GERINDA TOOLPOST PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL DESAIN DAN PABRIKASI GERINDA TOOLPOST PADA MESIN BUBUT KONVENSIONAL Zuhaimi Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Email : zuhaimi_pnl@yahoo.com Politeknik Negeri Lhokseumawe Abstrak Gerinda toolpost merupakan

Lebih terperinci

Pengujian Ketelitian Pada Flexible Fixture Tanpa Beban Pemesinan

Pengujian Ketelitian Pada Flexible Fixture Tanpa Beban Pemesinan 1 Pengujian Ketelitian Pada Flexible Fixture Tanpa Beban Pemesinan Ditta Kurniawati, Sampurno Teknik Mesin, Fakultas Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN MESIN CNC TU-2A & TU-3A, UNTUK GURU-GURU SMK PEMBANGUNAN 1 KUTOWINANGUN, JAWA TENGAH Tanggal 3 s.d. 6 Agustus 2015 BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-2A

Lebih terperinci