UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA BY : RITA DEWI RISANTY. SKOM.MMSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA BY : RITA DEWI RISANTY. SKOM.MMSI"

Transkripsi

1 DASAR-DASAR PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA BY : RITA DEWI RISANTY. SKOM.MMSI

2 Dasar-dasar Perancangan Perangkat Lunak Memahami bentuk dasar perancangan perangkat lunak: Teknik Konvensional (DFD, ERD, HIPO, dll.) Warnier Diagrams. DSSD. Jackson. SADT. Formal. Automasi / CASE. Mengetahui berbagai metode perancangan dan dapat memilih metode yang sesuai.

3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Tiga tahap dasar dalam strategi pengembangan: 1. Analisis : memahami permasalahan. 2. Desain/Perancangan : mengorganisasikan atau menstrukturkan permasalahan (Komponen, Prosedur, Fungsi). 3. Implementasi : membuat solusi pemecahan masalah dapat dilaksanakan.

4 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MERUPAKAN BRAINWARE Perancangan merupakan aktivitas otak manusia yang belum dapat diganti secara mekanik oleh mesin. Perancangan memerlukan kepintaran (knowledge). Perancangan membutuhkan pengalaman (skill). Kepintaran tersebut dapat dituntun oleh suatu teknik atau metoda perancangan sehingga menghasilkan suatu kreativitas dan pemikiran inovatif.

5 1. Otomatisasi yaitu pekerjaan yang tadinya dilakukan oleh manusia digantikan oleh teknologi komputer.

6 PROBLEM SOLVING 2. Pemecahan masalah yaitu teknologi membuat pekerjaan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh manusia ternyata bisa dilakukan.

7 SYSTEM INOVATION 3. Inovasi sistem yaitu mengubah fungsi dan struktur sosial-ekonomi yang ada digantikan oleh sistem sosial- ekonomi yang baru.

8 Apa tujuan dari Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan adalah untuk menghasilkan suatu model atau gambaran lengkap dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun. Perancangan disini adalah mendekomposisi fungsi program menjadi modul-modul dan kemudian menjelaskan spesifikasi dari setiap modul (data, proses, interface).

9 Penggunaan Model-model Dapat dibangun oleh satu orang dan membutuhkan: Pemodelan Minimal Proses sederhana Peralatan sederhana Umumnya dibangun oleh suatu tim dan Membutuhkan: Pemodelan Proses yang baik Alat-alat canggih Dibangun oleh sejumlah Tim Kontraktor dan membutuhkan: Model rekayasa Proses yang terkoordinasi Mesin-mesin indutri

10 Tujuan dari Pemodelan Modeling captures essential parts of the system. Pemodelan adalah untuk menggambarkan bagian-bagian yang penting dari suatu sistem Dr. James Rumbaugh Visual Modeling is modeling using standard graphical notations

11 Tiga Kelompok Metodologi 1. Functional Decomposition Methodologies Metodologi ini menakankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan mudah untuk dipahami, dirancang dan diterapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini: - HIPO (Hierarchy Input-Process-Output) - Iterative Stewise refinement (ISR) - Information hiding. 2. Data-Oriented Methodologies Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.

12 a. Data-flow Oriented Methodologies Metodologi ini secara umum didasarkan pada pemecahan dari sistem kedalam modul-modul didasarkan jenis elemen data dan hubungan antara fungsi modul-modul. modul. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini: - SADT (Structured Analysis and Design Techniques) - Composite Design - SSAD (Structured Systems Analysis and Design) b. Data Structure Oriented Methodologies Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem dijelaskan dalam struktur sistemnya.

13 Yang termasuk dalam metodologi ini adalah: - JSD (Jackson s Systems Development) - W/O (Warnier/Orr) 3. Prescriptive Methodologies Yang termasuk dalam metodologi ini adalah: - ISDOS (Information System Design and Optimi- zation System). - PLEXSYS - PRIDE - SDM/70 (System Development Methodology/70) - SRES (Software Requirment Engineering System)

14 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK (Menurut ANSI/IEEE Std ) Perancangan Perangkat Lunak adalah suatu perioda didalam siklus hidup rekayasa perangkat lunak, mulai dari analisis, dokumentasi, dan pemeriksaan kembali rancangan arsitektur, komponen-komponen, interface dan data perangkat lunak, untuk memenuhi kebutuhan tententu. Definisi Umum Perancangan perangkat lunak adalah suatu proses untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan (requirements) fungsional menjadi suatu struktur dan prosedur sebelum dilakukan pengkodean atau pemrograman.

15 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Perancangan Sistem Perancangan Terinci Kode/Pemrograman Kebutuhan- kebutuhan Fungsional Struktur Perangkat Lunak Prosedur Perangkat Lunak Perancangan Sistem : membagi sistem atas komponen-komponen (modul-modul). modul). Perancangan Terinci: menjelaskan prosedur dan fungsi dari setiap modul.

16 PERANCANGAN SISTEM Perancangan Sistem dibagi dua bagian: 1. Perancangan Sistem Secara Umum atau disebut juga general systems design, conceptual design, logical design, macro design. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang akan dibangun. 2. Perancangan Sistem Terinci atau disebut juga physical systems design, internal design. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

17 DEFINISI PERANCANGAN SISTEM Menurut Robert J Verzello & John Reuter : Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem (pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional) yaitu persiapan untuk implementasi rancang bangun dan penggambaran dari suatu sistem yang akan dibentuk. Menurut John Burch & Gary Grudnitski : Disain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dan pengaturan elemen yang terpisah-pisah menjadi suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

18 Menurut George M. Scott : Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.

19 Bagan Struktur Hierarkis Organisasi

20 Penjelasan Struktur organisasi di gambarkan dalam suatu arsitektur (bangunan) berupa kotak-kotak untuk menggambarkan satuan dan garis-garis untuk mengambarkan hubungan hirarki antara kotak-kotak. kotak. Panah-panah menunjukkan aliran dari kendali terhirarki antara kotak-kotak. kotak. Setiap satuan mempunyai fungsi dan tugas-tugas (tusi) yang diuraikan dalam bentuk wewenang dan tanggung jawab dalam suatu hubungan lini (garis). Fungsi dijabarkan dalam bentuk perincian kegiatan secara sederhana yang disebut dengan tugas-tugas pekerjaan.

21 Wewenang menunjukkan hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Tanggung jawab merupakan kewajiban pemegang jabatan. Deskripsi pekerjaan menyebutkan atasan dan bawahan langsung pemegang jabatan serta kondisi kerja diuraikan secara ringkas

22 Struktur Perangkat Lunak Pendekatan terstruktur menggambarkan perangkat lunak dalam bentuk sistem yang strukturnya didefinisikan dengan jelas. Metodologi ini mengenalkan penggunaan alat-alat (tools) dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

23 Struktur Perangkat Lunak Strutur Perangkat Lunak adalah suatu penggam- baran hirarkis yang menunjukkan hubungan antara elemen-elemen (modul-modul) modul) dari pemecahan suatu perangkat lunak terhadap suatu masalah yang secara implisit telah ditentukan dalam analisis kebutuhan. Struktur perangkat lunak memperlihatkan suatu arsitektur program dan implikasinya pada kendali terhirarki.

24 Structure Chart Perangkat utama yang digunakan para perangcangan tersetruktur adalah Structure Chart. Structure Chart memberi gambaran bagaimana sistem diorganisasikan menjadi modul-modul yang terkelola, hirarki dari tiap-tiap modul tersebut, dan interface komunikasi antara modul. Structure Chart tidak memperlihatkan prosedur internal yang dilakukan suatu modul atau data internal yang digunakan oleh suatu modul. Structure Chart terdiri dari: (1) Modul-modul individual; (2) Data dari dan ke modul; (3) Kontrol sebagai interface antara modul-modul. modul.

25 Berbagai Aktivitas Bisnis

26 Simbol-simbol Structure Charts Panah lingkaran berlubang untuk menggambarkan data yang dipertukarkan antara dua modul Panah lingkaran solid untuk menggambrakan pesanpesan (flag) yang dilewatkan antara dua modul. Get Customer Details Customer Account Number Find Customer Name Customer Name Account Number is OK Flag dari pemaggil ke yang dipanggil Data dari pemaggil ke yang dipanggil Flag dari yang dipanggil ke pemanggil Data dari yang dipanggil ke pemaggil

27 Intan : hanya satu modul dibawahnya (subordinate) yang dipanggil. Kura garis: modul-modul subordinat akan dipanggil secara berulangulang sampai kondisi akhir terpenuhi.

28 Contoh Structure Chart Total for One Customer SUMMARIZE PAYMENTS FOR ALL CUSTOMERS Total for All Customers EOTP Total for One Customer GET TOTAL PAYMENT FOR ONE CUSTOMER PUT CUSTOMER TOTAL PUT FINAL TOTAL Valid Customer Record Customer Record EOVCR GET VALID CUSTOMER RECORD Field Valid Customer Total Line PRINT Final Total Line Field READ EDIT FIELD

29

30 ANALISIS STRUKTUR (Information Description) Struktur Analisis adalah suatu arus informasi dan teknik pemodelan isi (content). Informasi diubah kedalam bentuk alirannya pada sistem berbasis komputer. 1. Data Flow Diagrams Data Structure Representation. 3. Data Dictionary. 4. System Interface Description. 5. Internal Interfaces

31 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagrams) Diagram Aliran Data adalah suatu teknik grafik yang menggambarkan alur informasi dan transformasi menggunakan dekomposisi fungsi terhirarki dari suatu proses dalam suatu sistem. Apa sebagai masukan. Apa sebagai keluaran. Bagaimana terjadi proses perubahan didalamnya

32 Simbol-simbol Diagram Aliran Data File eksternal Satuan Aliran data Label Proses Penyimpan data

33 Aturan-aturan aturan Diagram Aliran Data Aliran informasi dari sistem manual, otomatis, hibrid, dapat digambarkan dengan jelas. Setiap gagasan membutuhkan penyempurnaan untuk memberikan pengertian yang lengkap. Aliran data diberi tekanan lebih dari pada aliran kendali. Satuan eksternal dan manusia tidak dimodelkan dalam Diagram Aliran Data. Setiap panah diberi label. Panah yang membawa data, tidak punya relasi.

34 Contoh DFD

35 Pertanyaan Buat struktur dan data flow diagram dari model siklus transaksi aktivitas bisnis? Siklus pengolahan transaksi adalah mengelompokkan transaksi berdasarkan kesamaan unsur dan /atau sasaran

36 Model Siklus Transaksi Bisnis Kejadiankejadian Ekonomik Transaksi-transaksi Siklus Siklus Siklus Pendapatan Pengeluaran Produksi Siklus Keuangan Siklus Pelaporan Keuangan Laporan Keuangan

37 Empat Siklus Aktivitas Bisnis yang Umum 1. Siklus Pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan penjualan barang dan jasa dan penagihan hasil-hasilnya. hasilnya. 2. Siklus Pengeluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dan pelunasan kewajiban / hutang. 3. Siklus Produksi. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya (investasi dan fasilitas). 4. Siklus Keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas.

38 Siklus Pelaporan Keuangan Siklus Pelaporan Keuangan bukan merupakan siklus operasi. Siklus ini memperoleh data akutansi dari operasi siklus lain, dan mengolah data tersebut untuk menghasilkan laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar akutansi keuangan yang berlaku umum, membutuhkan banyak penilaian dan ayat jurnal penyesuaian yang tidak secara langsung dihasilkan dari transaksi-transaksi. transaksi.

39 Konteks DFD

40 Diagram Level 0

41 Pertanyaan Buat model struktur data dari suatu bahan pustaka berupa buku perpustakaan dan gambarkan juga dengan diagram W/O? Dan tentukan kamus datanya (data dictionner).

42 Model Struktur Diagram Buku header book bibliographic subject availability trn status input right notes? category + descriptor + keyword* abstract* type publisher Language + personalauthor corporatename* title conference* format size isbn notes?

43 Diagram W/O Buku Perpustakaan book header (1) bibliographic (1) subject (1) availability (1) trn status input right notes? category + descriptor + keyword* abstract* type publisher Language + personalauthor corporatename* title conference* format size isbn notes?

44 Kamus Data

45 Prosedur Perangkat Lunak Prosedur Perangkat Lunak lebih menajamkan pada rincian tahapan-tahapan pengolahan dari setiap modul secara individual. Prosedur harus memberikan spesifikasi yang tepat dari suatu pengolahan, meliputi urutan- urutan kejadian, titik-titik keputusan yang pasti, operasi-operasi berulang, dan organisasi data dan struktur setiap kejadian.

46 Prosedur Perangkat Lunak

47 Peta Aliran (Flowchart) Peta Aliran memperlihatkan alur peta gerakan data masukkan, proses pengolahan, dan keluaran. Umpan data input/output Input manual Proses Operasi manual Keputusan logika Database On-line storage Dokumen Display Kendali aliran

48 PROCESS A PROGRAM FLOWCHART: SEQUENCE PROCESS B R TRUE PROCESS E PROCESS D PROCESS C S TRUE SELECTION ITERATION

49 KONSTRUKSI FLOWCHARTs Berurut Bersyarat Seleksi Berulang

50 SYSTEM FLOWCHART: HUMAN RESOURCES DATA TIME CARDS PAYROLL MASTER LOAD & VALIDATE PAYROLL SYSTEM VALID TRANS- ACTIONS PAYROLL MASTER COMPARE & UPDATE PAYROLL REPORTS & CHECKS DIRECT DEPOSITS GENERAL LEDGER UPDATED PAYROLL MASTER

51 PROSES PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Proses Perancangan Perangkat Lunak menurut aspek manajemen proyek dibagi dua tingkat: 1. Perancangan Sistem (System/Preliminary Design) 2. Perancangan Terperinci (Detailed Design). Preliminary design berhubungan dengan struktur perangkat lunak yaitu ukuran, kompleksitas dan arsitektur suatu perangkat lunak (organisasi fungsional, hirarki dan hubungan antara modul- modul). Detailed design terpusat pada prosedur untuk menggambarkan fungsi kerja perangkat lunak berupa rincian struktur data dan algoritma program (Membuat prosedur setiap modul).

52 Aspek Manajemen dan Aspek Teknis Hubungan antara aspek-aspek manajemen dengan aspek-aspek teknis dari perancangan Aspek-aspek Manajemen Preliminary Design Detail Design Data Design Aspek-aspek Teknis Architectural Design Procedural Design Interface Design

53 Perancangan perangkat lunak menurut aspek teknis: Perancangan Data (Data Design) Mengubah model domain informasi yang dibuat pada saat analisis menjadi struktur-struktur data. Perancangan Arsitektural (Architectural Design) Mendefiniskan hubungan antara komponen- komponen struktural utama dari program. Perancangan Prosedural (Procedural Design) Mengubah komponen-komponen struktural menjadi suatu gambaran prosedural dari perangkat lunak. Perancangan Antarmuka (Interface Design) Memberikan layout dan mekanisme interaksi antara manusia-mesin. mesin.

54 Definisi Kebutuhan Perangkat Lunak Definisi struktur modular dan struktur data. Membuat antarmuka-antarmuka modul. Mengidentifikasikan hambatan- hambatan Preliminary Design Description Revisi Periksa kembali Diterima

55 Membuat spesifikasi aspek-aspek prosedural dan struktur data untuk setiap modul Revisi Periksa kembali Detailed Design Description Diterima Pengkodean Revisi Pengkodean dapat diterima Diterima Pemrograman

56 Pengujian Unit Integrasi Validasi Perencanaan dan Prosedur Pengujian Perangkat Lunak siap untuk di-release 1. Preliminary Design dilihat kembali untuk kelengkapan dan penelusuran kebutuhan perangkat lunak. 2. Perangkat bantu perancangan (design tool) ) digunakan untuk memberikan deskripsi detailed design elemen perangkat lunak. 3. Langkah berikutnya adalah pengkodean yaitu pembang- kitan suatu program dengan bahasa pemrogram tertentu.

57 PROSES PENGEMBANGAN TAHAP PERENCANAAN HASIL PRODUKSI - Penggambaran Masalah. - Rencana Pengembangan PL. - Rencana Pengukuran Kinerja. ANALISIS - Diagram Aliran Data. - Spesifikasi Elemen Fungsi-fungsi. - Model Entity-Relationship. - Kamus Data Analisis. - Rencana Pengujian Terintegrasi. - Laporan Kesalahan Analisis.

58 DISAIN TAHAP - Chart Struktur. HASIL PRODUKSI - Spesifikasi Modul. - Tabel Normalisasi dan Jejak Navigasi. - Kamus Data Rancangan. - Matriks Cross Reference. - Rencana Pengujian Terintegrasi - Laporan Kesalahan Disain

59 PERANCANGAN SISTEM Sistem didefinisikan sebagai suatu koleksi dari elemen- elemen yang saling berhubungan dan terkoordinasi dalam suatu kendali yang memungkinkan dari suatu masukan tercapainya suatu tujuan atau keluaran.

60 MODUL-MODUL Perangkat Lunak yang akan dibangun umumnya besar, kompleks, jangka waktu yang panjang dan melibatkan banyak pihak. Sistem terdiri dari elemen-elemen, elemen, dan elemen- elemen utama dalam perangkat lunak disebut modul. Berapa jumlah, besar dan kompleksitas suatu modul yang harus dibuat dari suatu perangkat lunak. Modul-modul tersebut akan saling berinteraksi, dan bagaimana meminimalkan interaksi antara modul (low coupling).

61

62 MODULARITY Modul adalah bagian dari suatu program yang dapat dipisah secara logika yaitu dapat berupa suatu paket, proses, prosedur, subrutin, fungsi atau makro. Modularity memungkinkan program dapat dikelola secara lebih mudah dan lebih cerdas. Misal C(x) adalah suatu fungsi yang menentukan kompleksitas suatu masalah x dan E(x) adalah fungsi yang menentukan usaha atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah x. Untuk suatu masalah p dan p 1 2, jika C(p 1 ) > C(p 2 ) Maka biasanya E(p ) > E(p 1 2 ) Artinya diperlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan masalah yang lebih kompleks

63 Sifat menarik lainnya dari pemecahan masalah oleh manusia adalah: C(p + p 1 2 ) > C(p 1 ) + C(p 2 ) Artinya kompleksitas suatu masalah yang merupakan gabungan dari p dan p 1 2 adalah lebih besar dari pada kompleksitas memecahkan masalah secara terpisah atau sendiri-sendiri. sendiri. Sifat menarik lainnya dari pemecahan masalah oleh manusia adalah: E(p1 + p 2 ) > E(p 1 ) + E(p 2 ) KESIMPULAN adalah lebih mudah menyelesaikan suatu masalah kompleks jika masalah tersebut dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang terkelola

64 Keuntungan melakukan pemodulan: 1. Modul dapat lebih mudah untuk dipahami dan dijelaskan, sehingga pendokumentasiannya lebih cepat. 2. Lebih mudah untuk diprogram karena setiap kelompok bebas dapat bekerja pada modul-modul secara terpisah dengan sedikit melakukan komunikasi. 3. Lebih mudah untuk di test, karena masing-masing dapat diuji secara terpisah kemudian diintegrasikan dan diuji lagi secara bersama. 4. Jika suatu modul tidak tergantung pada yang lain, maka akan lebih mudah pemeliharaannya. Perubahan dapat dilakukan tanpa mengganggu modul-modul lain.

65 Suatu Rancangan Sistem harus: menunjukan suatu organisasi terhirarki yang dapat mengendalikan komponen-komponen perangkat lunak. modular artinya perangkat lunak harus dapat dibagi secara logika kedalam komponen-komponen yang membentuk fungsi-fungsi atau sub-sub fungsi tertentu. memberikan penggambaran yang jelas dan terpisah dari data dan prosedur. Menuju kepada modul (subroutine atau procedure). mempunyai sifat-sifat fungsional yang independent. Membentuk antarmuka-antarmuka yang mengurangi kerumitan hubungan antara modul-modul dan dengan lingkungan luar.

66 Perinsip Dasar Perancangan Sistem Kriteria apa yang dapat digunakan untuk membagi perangkat lunak menjadi komponen-komponen individual atau modul-modul? Bagaimana fungsi dan rincian struktur data dipisahkan dari gambaran konsepsual perangkat lunak? Apakah ada keseragaman kriteria yang mendefinisikan kualitas teknik dari rancangan perangkat lunak?

67 M Usaha (biaya) untuk mengembangkan modul perangkat lunak secara individual akan berkurang dengan bertambahnya jumlah total dari modul tersebut.

68 M Jumlah modul yang membesar berarti ukuran modul secara individu mengecil. Sebaliknya, kenaikan jumlah modul menyebabkan usaha (biaya) yang berhubungan dengan antarmuka (interfacing) antara modul-modul meningkat. Dengan optimasi akan diperoleh suatu jumlah modul M yang memberikan biaya pengembangan paling kecil

69 ABSTRAKSI Abstraksi adalah suatu perangkat yang sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak. Abstraksi memungkinkan perancang untuk memusatkan suatu masalah pada tingkat abstrak lebih umum tanpa harus tahu rincian-rincian dari komponen yang diimplementasikan pada tingkat lebih rendah yang tidak relevan. Artinya penggunaan abstraksi memungkinkan perancang bekerja dengan konsep-konsep dan istilah- istilah yang telah dikenal tanpa harus mengubah suatu lingkungan masalah menjadi suatu struktur yang tidak dikenal.

70 Perancangan harus menggambarkan masalah abstraksi pada tingkat terendah: Abstraksi fungsional Abstraksi data. Abstraksi kontrol

71 Dua kategori abstraksi dalam perancangan 1. Abstraksi Fungsional Dalam abstraksi fungsional suatu modul dicirikan dari fungsi yang dibentuknya. Abstraksi ini berhubungan dengan metodologi perancangan struktural Misalnya suatu modul untuk menghitung nilai sinus dapat diberi abstrak yang digambarkan sebagai fungsi sinus.

72 2. Abstraksi Data Dalam abstraksi data, data diperlakukan seperti suatu obyek dengan beberapa operasi yang ditentukan sebelumnya untuk data-data tersebut. Bentuk abstraksi ini merupakan dasar metodologi perancangan berorientasi obyek.

73 Suatu modul yang mengendalikan modul modul yang lain disebut superodinate terhadap modul tersebut. Sedangkan suatu modul yang dikendalikan modul lain disebut subordinate terhadap modul tersebut

74 Menurut struktur perangkat lunak, suatu modul dapat dikategorikan sebagai: Modul berurutan (sequential module) ) yaitu diacu dan dieksekusi tanpa adanya interupsi oleh perangkat lunak aplikasi. Misalnya subprogram konvensional, subroutine, functions atau procedures. Module bertambah (incremental module) ) yaitu dapat diinterupsi sebelum menyelesaikan seluruh tugasnya oleh perangkat lunak aplikasi dan sesudah itu melanjutkan kembali dari titik yang terinterupsi Sering disebut dengan coroutines. Modul paralel yang melaksanakan secara simultan dengan modul lain dalam lingkungan multiprosesor yang bekerja secara paralel. Modul-modul paralel disebut conroutines

75 MODUL MANDIRI (MODULE INDEPENDENCE ) Modul Mandiri dapat tercapai jika mengembangkan modul dengan suatu fungsi tunggal dan tidak terlampau banyak berinteraksi dengan modul-modul yang lain. Dua kategori untuk mengukur kualitas kemandirian yaitu: Keterkaitan harus rendah (Low Coupling). adalah ukuran saling ketergantungan relatif antara modul-modul atau interaksi diantara modul kecil. Keterpaduan harus tinggi (High Cohesion). adalah ukuran kekuatan fungsional relatif dari suatu modul dimana interaksi internalnya sangat besar.

76 Coupling & Cohesion coupling antara module cohesion didalam module

77 Bagaimana terjadinya interaksi antara modul- modul? Jawab: 1. Mengaktifkan kode modul yang lain. 2. Melompat atau bercabang ke suatu tempat lain. 3. Mengakses data bersama modul yang lain. 4. Data yang bisa dipergunakan bersama 5. Prosedur panggilan dengan suatu sakelar sebagai parameter. 6. Prosedur panggilan dengan data murni sebagai parameter. 7. Melewatkan arus data serial dari satu modul ke modul lain.

78 COUPLING Coupling (keterkaitan) adalah ukuran bagaimana modul-modul saling berhubungan dan saling bergantungan. Modul yang tidak tergantung dari modul yang lain mempunyai derajat coupling rendah.

79 Jenis Coupling dan Derajadnya Jenis Coupling Jenjang Derajad Kualitas Data coupling 1 Rendah Terbaik Stamp coupling 2 Control coupling 3 External coupling 4 Common coupling 5 Content coupling 6 Tinggi Terjelek

80 1. No direct coupling Modul 1 dan modul 2 adalah subordinate terhadap modul-modul yang berbeda. Sehingga masing- masing tidak berhubungan dan tidak ada penggandengan langsung yang terjadi antara keduanya.

81 2. Data coupling Dua buah modul dari sistem mempunyai data coupling jika komunikasi dari modul-modul ini dilakukan lewat suatu data. Data dapat berupa sebuah item data tunggal atau elemen dari suatu larik (array).

82 3. Stamp coupling Dua buah modul dikatakan stamp coupling jika kedua modul ini berkomunikasi lewat suatu kelompok item data. Kelompok item data dapat berupa suatu record yang terdiri dari beberapa field atau larik yang terdiri dari beberapa elemen.

83 Module 1 Module 2 4. Control coupling Control coupling ditandai dengan adanya jalur kendali antara modul. Modul satu mengendalikan aliran data di modul yang lain, kendali dilakukan melalui flag yang mengontrol logika intern modul yang lain.

84 5. External coupling Tingkat coupling yang terjadi bila modul-modul terikat pada lingkungan luar (external) dari perangkat lunak.

85 6. Common coupling Modul-modul dikatakan common coupling jika mdoul-modul modul tersebut menggunakan data yang disimpan di area memori yang sama.

86 7. Content coupling Content coupling terjadi jika suatu modul menggu- nakan data atau mengendalikan informasi dari modul yang lain tanpa berhubungan lewat suatu parameter. Content coupling dapat juga terjadi jika percabangan dilakukan ke tengah-tengah suatu modul yang lain

87 Isi informasi Jenis komunikasi Jenis hubungan Low coupling (terbaik) Data coupling Sederhana, jelas Data Koneksi normal dengan parameter Stamp coupling Control coupling Common coupling Content coupling High coupling (terjelek) Rumit, Tidak jelas Kontrol Pathalogical, tidak dengan parameter

88 KEPADUAN (COHESION) Cohesion adalah ukuran keterpaduan dimana hubungan antara elemen-elemen dalam suatu modul jelas dan terstruktur, sehingga modul dapat dipandang sebagai suatu unit dengan fungsi tunggal (functionally cohesive). Ada beberapa tingkat dari keterpaduan : (1) Coincidental, (2) Logical, (3) Temporal, (4) Procedural, (5) Communicational, (6) Sequential, (7) Functional.

89 1. Coincidental cohesion jika modul terdiri dari beberapa fungsi tetapi tidak terdapat hubungan yang berarti antara elemen-elemen dari modul tersebut. Suatu kejadian dimana secara kebetulan saja bahwa elemen- elemen berada dalam tempat yang sama. Coincidental adalah tingkat terendah dari kepaduan.

90 2. Suatu modul memiliki logical cohesion jika terdiri dari beberapa fungsi yang mempunyai tugas serupa atau melakukan fungsi-fungsi yang masuk dalam kelas logika yang sama.

91 3. Temporal cohesion jika modul terdiri dari beberapa fungsi dan suatu fungsi atau elemen-elemen dalam modul membentuk fungsi-fungsi yang berhubungan dengan waktu atau dieksekusi pada satu titik waktu tertentu.

92 4. Procedural cohesion yaitu modul terdiri dari beberapa fungsi, walaupun elemen-elemen dalam modul kurang berhubungan tetapi pemrosesannya harus dilaksanakan dalam suatu urutan tertentu.

93 5. Communicational cohesion yaitu jika modul terdiri dari beberapa fungsi dan elemen-elemen dalam modul beroperasi dengan menggunakan arus data yang sama.

94 6. Sequential cohesion jika keluaran dari suatu elemen merupakan masukan untuk elemen yang lain secara berurutan. Modul terdiri dari beberapa fungsi dimana elemen dalam modul bertindak sebagai suatu himpunan urutan aksi-aksi atau fungsi-fungsi sangat berikatan.

95 Compute square root Sort the array 7. Functional cohesion yaitu bila seluruh elemen dari modul terkait hanya melakukan suatu fungsi tunggal yang terdefinisi dengan baik, tanpa tergantung pada implementasi modul-modul yang lain. Modul yang berisi beberapa fungsi bukan functional cohesion.

96 UMUMNYA YANG BAIK ADALAH Low coupling High cohesion. Bagaimana meminimalkan interaksi antara modul (low coupling) ) dengan meningkatkan interkasi internal di dalam modul itu sendiri sehingga dapat melakukan sutu fungsi tunggal yang terpadu (high cohesion).

97 Soal Misal suatu modul untuk mendukung file ditulis dalam bahasa Pascal seperti dibawah ini: procedure file (file_ptr, file_name, op_name); begin case op_name of open : membentuk aktivitas membuka file. close : membentuk aktivitas menutup file. print : mencetak file. end case end Cohesion jenis apa yang terjadi pada modul ini? Bagaimana kita mengubah modul untuk menambah cohesion.

98 Procedural cohesion Agar menjadi functional cohesion modul harus dibagi menjadi tiga modul: 1) procedure open_file (file_ptr, file_name); begin open : membentuk aktivitas membuka file. end 2) procedure close_file (file_ptr, file_name); begin close : membentuk aktivitas menutup file. end 3) procedure print_file (file_ptr, file_name); begin print : mencetak file end

99 Buat struktur dan flowchart dari program dibawah ini program abc (input, output) var x, y : integer; procedure hitung1; x := x + y; y := y + 5; end; procedure hitung2; x := x + 5; y := y + x; hitung1; end; begin x := 0; y := 0; hitung1; hitung2; end;

100 Jawab Struktur Informasi abc Flowchart Input Inisialisasi x = 0, y = 0 hitung1 x, y hitung2 x = x + y y = y + 5 x = x + 5 y = y + x x = x + y y = y + 5 Output

101 b. Jelaskan jenis coupling apa yang terjadi dan modifikasi program diatas untuk memperbaiki struktur programnya sehingga coupling menjadi lebih rendah. b. c. Jenis Content coupling d. Modifikasi menjadi data coupling dengan menghilangkan pemanggilan modul hitung 1 pada modul hitung 2

102 Otomatisasi Sistem Manual Terdefinisi Baik

103 Pertanyaan Apa perbedaan antara arus informasi (information flow) dengan struktur informasi (information structure)?. Apakah ada sistem yang tidak memiliki information flow? Apakah ada sistem yang tidak memiliki information structure?.

104 DETAILED DESIGN TOOLS Graphical tools. Rincian prosedur digambarkan dalam bentuk bangunan logika dalam bentuk gambar-gambar khusus. - Flowchart. - Diagram Kotak (Box Diagram). Tabular tools. Rincian prosedur direpresentasikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan aksi-aksi, aksi, kondisi- kondisi dan alternatif-alternatif yang menghu-bungan informasi masukan, pengolahan, dan keluaran. - Tabel Keputusan (Decision Tables). Language tools. Rincian prosedur digambarkan dalam suatu pseudocode yang sangat menyerupai suatu bahasa pemrograman. - Program Design Language (PDL)

105 DIAGRAM KOTAK Diagram kotak disusun untuk mengembangkan suatu perangkat rancangan grafik yang tidak membolehkan adanya pelanggaran konsutriksi struktur Diagran N-S charts ( (Nassi-Shneiderman charts) 1. Domain fungsional didefinisikan dengan baik dan terlihat jelas sebagai suatu representasi piktorial Perpindahan kendali yang berubah-ubah tidak dimungkinkan. 3. Batasan dari data lokal dan/atau global dapat dengan mudah ditentukan. 4. Pengulangan dapat dengan mudah digambarkan.

106 DIAGRAM KOTAK Berurut Bersyarat Seleksi Berulang

107 DIAGRAM KOTAK 1. Elemen utama dari diagram adalah suatu kotak. 2. Untuk menggambarkan suatu urutan, dua atau lebih kotak dihubungkan dari atas ke bawah. 3. Untuk menggambarkan if-then-else,, suatu kotak kondisional diikuti dengan suatu kotak bagian then dan suatu kotak bagian else. 4. Pengulangan digambarkan dengan suatu pola keliling yang melingkari proses (bagian do-while atau bagian repeat-until) ) yang diulang. 5. Seleksi digambarkan menggunakan bentuk kotak pilihan.

108 TABEL KEPUTUSAN Tabel keputusan (decision tables) ) adalah suatu perangkat yang menerjemahkan aksi-aksi dan kondisi- kondisi dalam bentuk tabular

109 Garis tebal membagi tabel menjadi empat bagian : Seperempat bagian kiri-atas berisi daftar dari segala kondisi-kondisi. kondisi. Seperempat bagian kiri-bawah berisi daftar dari seluruh aksi-aksi yang mungkin berdasarkan kombinasi dari kondisi diatas. Bagian kanan berbentuk matriks menunjukkan kombinasi kondisi dan aksi-aksi berhubungan yang akan terjadi untuk suatu kombinasi tertentu. Setiap kolom matriks dapat dinterpretasikan sebagai suatu aturan pengolahan (processing rule).

110 Untuk mengembangkan tabel keputusan dilakukan langkah-langkah berikut: : Daftar seluruh tindakan/aksi yang dapat dihubungkan dengan suatu prosedur tertentu. Daftar seluruh kondisi (atau keputusan yang dibuat) selama pelaksanaan prosedur. Satukan sejumlah kondisi tertentu dengan aksi-aksi tertentu yang menghapuskan kombinasi-kombinasi yang tidak mungkin; kemungkinan lain, kembangkan setiap permutasi kondisi-kondisi yang mungkin. Tentukan aturan-aturan ( (rules)) dengan menunjukkan aksi apa yang dapat terjadi untuk sejumlah kondisi.

111 TABEL KEPUTUSAN

112 IPO CHARTS

113 IPO CHARTS Input-processing-outputoutput (IPO) charts adalah suatu perancangan perangkat lunak dan teknik dokumentasi yang dikembangkan oleh IBM. Ciri yang paling penting dari IPO chart adalah kemampuannya untuk menggambarkan hubungan antara data input/output dan prosedur perangkat lunak

114 IPO CHARTS

115 IPO CHARTS Prosedur ditentukan dalam suatu kotak pengolah pusat dan hubungannya dengan input, output dan informasi database. Hal ini memungkinkan perancang secara eksplisit menghubungkan arus informasi dengan arus prosedural. Pengolahan (processing) secara khusus ditentukan dengan suatu daftar langkah-langkah, langkah, tetapi dapat diwakilkan juga dengan suatu flowchart, box diagram atau bahasa perancangan.

116 PROGRAM DESIGN LANGUAGE Program design language (PDL) disebut juga pseudocode adalah suatu bahasa perancangan yang umum dipakai dengan menggunakan perbendaha-raan raan kata dan sintaks bahasa Inggris (bahasa Inggris terstruktur). PDL terlihat sama dengan PL/1, PASCAL atau ALGOL. Perbedaan antara PDL dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi diatas adalah penggunaan teks narasi yang tertanaman secara langsung didalam pernyataan-pernyataan PDL.

117 Suatu bahasa perancangan harus memiliki sifat sebagai berikut : Fixed syntax dari KEYWORDS yang diberikan untuk seluruh struktur konstruksi, deklarasi data dan karakteristik modularitas. Free syntax dari suatu bahasa alamiah yang memberi-kan ciri-ciri pengolahan. Fasilitas deklarasi data, termasuk struktur data sederhana (skalar dan array) dan struktur data kompleks (linked atau hirarchical). Definisi Subprogram dan teknik pemanggilan yang mendukung berbagai model deskripsi interface.

118 PROGRAM DESIGN LANGUAGE Bahasa perancangan tidak tergantung pada bahasa pemrograman, dimana bentuk dasar PDL meliputi: Deklarasi Data Teknik penstrukturan blok. Konstruksi Kondisi Konstruksi Pengulangan (Repetition) Definisi Subprogram Penggambaran Interface Konstruksi I/O

119 PROGRAM DESIGN LANGUAGE Contoh: PDL untuk kendali pintu Lift (IEEE CSP).

120 Computer-Aided Software Engineering (CASE) Perangkat CASE membantu mengkaji dan merancang perangkat lunak, secara otomatis membangkitkan kode-kode komputer sesuai dengan model yang telah dibuat. CASE mewujudkan empat tahap pengembangan perangkat lunak: 1. Analisis (gambaran apa yang akan dibangun, fase pemodelan). 2. Disain (gambaran bagaimana membangunnya). 3. Implementasi (program untuk dijalankan, fase pengkodean). 4. Test dan integrasi (meyakinkan semua berjalan baik).

121

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Minggu 10 & 11 Sub pokok bahasan : A. Desain model dan kontrol terinci B. Membuat laporan hasil desain sistem akuntansi terinci A. Desain model dan kontrol terinci Model

Lebih terperinci

Tujuan. Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2

Tujuan. Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2 Pertemuan 7 Tujuan Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2 FASE PENGEMBANGAN DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK Fase pengembangan terdiri dari 3 langkah

Lebih terperinci

Prinsip dan Konsep Desain Perangkat Lunak

Prinsip dan Konsep Desain Perangkat Lunak Prinsip dan Konsep Desain Perangkat Lunak Desain adalah salah satu langkah dalam fase pengembangan bagi setiap produk atau sistem yang direkayasa. Desain dapat didefinisikan berbagai proses aplikasi berbagai

Lebih terperinci

Tujuan. entitas yang kemudian akan dibangun. ó Menghasilkan suatu model atau representasi dari. Tim RPL 1 2

Tujuan. entitas yang kemudian akan dibangun. ó Menghasilkan suatu model atau representasi dari. Tim RPL 1 2 Pertemuan 7 Tujuan ó Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Tim RPL 1 2 FASE PENGEMBANGAN DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK ó Fase pengembangan terdiri dari 3 langkah

Lebih terperinci

Minggu 6 Prinsip & Konsep Desain

Minggu 6 Prinsip & Konsep Desain Minggu 6 Prinsip & Konsep Desain Terjemahan model analisis menjadi desain software Entity- Relationship Diagram Data Dictionary Data Flow Diagram procedural design interface design architectural design

Lebih terperinci

Pertemuan 5 Konsep dan Prinsip Desain TIK : Menjelaskan konsep, prinsip dan tahapan dalam perancangan software

Pertemuan 5 Konsep dan Prinsip Desain TIK : Menjelaskan konsep, prinsip dan tahapan dalam perancangan software Pertemuan 5 Konsep dan Prinsip Desain TIK : Menjelaskan konsep, prinsip dan tahapan dalam perancangan software 1. Analisis dan Desain Model Gambar 4.1 Hubungan antara Analysis Sistem dan Design Model Desain

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu : 1. Pendekatan klasik (classical approach) vs pendekatan

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

KONSEP DAN PRINSIP DESAIN. Oleh I Made Cipta Wahyudi

KONSEP DAN PRINSIP DESAIN. Oleh I Made Cipta Wahyudi KONSEP DAN PRINSIP DESAIN Oleh I Made Cipta Wahyudi Analysis to Design Data Object Description Entity- Relationship Diagram Data Flow Diagram Process Specification (PSPEC) procedural design Data Dictionary

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 8 Prinsip, Konsep dan metode Desain.: Erna Sri Hartatik :. Terjemahan model analisis menjadi model desain Data design mengubah model informasi (entity relationship diagram

Lebih terperinci

Design Engineering. Tim RPL. Program Studi Teknik Informatika

Design Engineering. Tim RPL. Program Studi Teknik Informatika Design Engineering Tim RPL Program Studi Teknik Informatika Software Design Engineering Desain: mengumpulkan kebutuhan stakeholder, keperluan bisnis dan pertimbangan teknologi untuk memformulasikan suatu

Lebih terperinci

13. KONSEP DAN PRINSIP PERANCANGAN (DESAIN)

13. KONSEP DAN PRINSIP PERANCANGAN (DESAIN) 13. KONSEP DAN PRINSIP PERANCANGAN (DESAIN) 13.1 Transformasi Model Analisis ke Model Desain Data Object Description (DOD) Entity Relationship Diagram (ERD) Data Dictionary (DD) State Transition Diagram

Lebih terperinci

Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab 6 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Perancangan adalah proses untuk mengaplikasikan berbagai macam teknik dan prinsip untuk tujuan pendefenisian secara rinci suatu perangkat,proses atau sistem agar dapat

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan Kenapa Analisis Kebutuhan Analysis Modeling 1 Definisi Analisis Kebutuhan Definisi Analisis Kebutuhan Penguraian kebutuhan-kebutuhan yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM

MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM PENDEKATAN SISTEM Pertemuan 5 1. Ditinjau dari SASARAN yang akan dicapai a. Pendekatan Sepotong (PIECEMEAL APPROACH) Pendekaan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Donny Yulianto, S.Kom

Pertemuan 3. Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 3 Donny Yulianto, S.Kom 1 PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM Terdapat beberapa pendekatan dalam mengembangkan sistem, yaitu: 1. Pendekatan KLASIK vs Pendekatan TERSTRUKTUR, dipandang dari metodologi

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Pertemuan 5 ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Spesifikasi Proses Spesifikasi Proses atau minispec, karena merupakan Sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif atas

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK Perangkat Lunak Ratna Wardani Model to Design Entity- Relationship Diagram Data Dictionary Data Flow Diagram procedural design interface design architectural design State-Transition

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci

Terjemahan model analisis menjadi desain software

Terjemahan model analisis menjadi desain software Terjemahan model analisis menjadi desain software Entity- Relationship Diagram Data Dictionary Data Flow Diagram procedural design interface design architectural design State-Transition Diagram data design

Lebih terperinci

Prinsip Fundamental dalam Desain Perangkat Lunak

Prinsip Fundamental dalam Desain Perangkat Lunak Prinsip Fundamental dalam Desain Perangkat Lunak Introduksi Prinsip Desain SEN-261 : Rekayasa Perangkat Lunak Tazeen Muzammil Desain Perangkat Lunak Definisi umum desain suatu proses menerapkan berbagai

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR I. SEJARAH PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM BANYAK BERISI INSTRUKSI GOTO - BERISI PROSES YANG MELOMPAT MUNDUR KEBARIS SEBELUMNYA Mulai : GOTO Hitung Hitung : GOTO Hitung IDE-IDE :

Lebih terperinci

PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR

PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR PENDEKATAN PERANCANGAN TERSTRUKTUR Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu : 1. Pendekatan klasik (classical approach) vs pendekatan terstruktur (structured approach), dipandang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

Muhammad Bagir S.E., M.T.I Muhammad Bagir S.E., M.T.I Pengembangan Sistem dan Tim Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Minggu 1 KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI Sub Pokok bahasan : 1) Perlunya pengembangan sistem akuntansi 2) Prinsip pengembangan sistem Akuntansi 3) Siklus hidup pengembangan sistem akuntansi

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

PROSES MODEL DESAIN PERANGKAT LUNAK

PROSES MODEL DESAIN PERANGKAT LUNAK PROSES MODEL DESAIN PERANGKAT LUNAK Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Secara Umum

Perancangan Sistem Secara Umum Perancangan Sistem Secara Umum PERANCANGAN SISTEM Verzello / John Reuter III Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pemodelan Data Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PRINSIP DESAIN

BAB V KONSEP DAN PRINSIP DESAIN halaman : 1 BAB V KONSEP DAN PRINSIP DESAIN Tujuan : Menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. FASE PENGEMBANGAN DAN DESAIN PERANGKAT LUNAK Fase pengembangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

Spesifikasi Program. Pendahuluan

Spesifikasi Program. Pendahuluan Spesifikasi Program copyright@ihsan Jatnika 1 Pendahuluan Programer bekerja berdasarkan spesifikasi program Spesifikasi program akan mendefinisikan atau menentukan input, pemrosesan, dan output yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. DESAIN PERANGKAT

Lebih terperinci

Prinsip & Konsep Perancangan Sistem

Prinsip & Konsep Perancangan Sistem Prinsip & Konsep Perancangan Sistem By: U. Abd. Rohim Halaman: 1 Analysis to Design Data Object Description Entity- Relationship Diagram Data Flow Diagram Process Specification (PSPEC) procedural design

Lebih terperinci

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 1 BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 12.1. Perancangan Output Secara Terinci Perancangan sistem secara umum hanya memuat tentang kebutuhan output apa saja pada sistem baru. Sedangkan perancangan output

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

P10 Konsep & Prinsip Desain. A. Sidiq P.

P10 Konsep & Prinsip Desain. A. Sidiq P. P10 Konsep & Prinsip Desain A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta Desain PL & RPL 2 Model Analisis Model Desain AnalysisModel Design Model 3 Data design (desain data) Mentransformasikan model

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

Software Design. Konsep dan Prinsip Desain Struktur Desain. Mira/Rpl/Design

Software Design. Konsep dan Prinsip Desain Struktur Desain. Mira/Rpl/Design Software Design Konsep dan Prinsip Desain Struktur Desain Catatan dari Sebuah Desain PSPEC one or more components" in the software design Analisis Ke Desain Data Object Description Entity- Relationship

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom

REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING Defri Kurniawan M.Kom Content Pengenalan Perancangan Model Analysis to Model Design Design Concept Design Model Pengenalan Perancangan Perancangan PL

Lebih terperinci

5 Perancangan Perangkat Lunak

5 Perancangan Perangkat Lunak 5 Perancangan Perangkat Lunak Overview Pada bab ini perancangan desain yang akan dibahas merupakan perancangan terstruktur lanjutan tahapan analisa terstruktur pada bab 5. Perancangan perangkat lunak merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM. Karmilasari

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM. Karmilasari TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM Karmilasari PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN

PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan 2. Tahapan Pembangunan Program 3. Pengenalan Algoritma 4. Cara Menyajikan Algoritma 5. Data Program 6. Elemen-Elemen Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan 1. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

Lebih terperinci

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan

Lebih terperinci

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan.

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan. Topik 3 : Analisis 2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan. Tujuan tahap analisis adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Setia Wirawan PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Setia Wirawan Pengembangan Perangkat Lunak Pengembangan Perangkat Lunak Perancangan Perangkat Lunak Pengkodean Perangkat Lunak Pengujian Perangkat Lunak Sumber Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Bekerja dengan Model Pertama

Bekerja dengan Model Pertama BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MODULARISASI & KOMUNIKASI ANTAR MODUL

PERTEMUAN 6 MODULARISASI & KOMUNIKASI ANTAR MODUL PERTEMUAN 6 MODULARISASI & KOMUNIKASI ANTAR MODUL POKOK BAHASAN 1. Konsep Pemrograman Modular 2. Komunikasi antar modul 3. Kohesi 4. Kopling 2 MODULARISASI Modularisasi digunakan bila ada suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Analisis (Konvensional)

Analisis (Konvensional) Analisis (Konvensional) Tujuan Analisis Menjabarkan kebutuhan pemakai meletakkan dasar-dasar untuk proses perancangan PL mendefinisikan semua kebutuhan pemakai sesuai dengan lingkup kontrak yang disepakati

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan dominan di dalam menentukan keberhasilan pelayanan

Lebih terperinci

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN

MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN MODEL DESAIN & DOKUMENTASI DESAIN Tugas ke 9 Rekayasa Perangkat Lunak Dibuat oleh : Dekha Sundhawati (41813120217) Dosen Pengampu : Wachyu Hari Haji, S.Kom,MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I

PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I I. Pengertian Algoritma Algorithm sebenarnya berasal dari kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka Arab. Perencanaan dan perancangan program komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu Antapani Bandung. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Desain Test Case Definisi Test Case Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Maksudnya pemberi

Lebih terperinci

Program Development Cycle

Program Development Cycle Program Development Cycle Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: menguraikan langkah-langkah dalam membangun program

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

Menjelaskan maksud dari arsitektur PL dan kenapa sangat penting.

Menjelaskan maksud dari arsitektur PL dan kenapa sangat penting. METODE DESAIN (2) Pokok Bahasan dalam RPL : Desain Interface Desain Interface Manusia Mesin Desain Prosedural Coding Tujuan Metode Desain Menjelaskan maksud dari arsitektur PL dan kenapa sangat penting.

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM A. MATERI TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM I. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Untuk pembuatan website penjualan cd demo program Surabaya, mengambil beberapa teori penunjang sebagai acuan pembuatan website ini. Teoriteori tersebut antara lain : 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

Analisis dan desain model

Analisis dan desain model Rekayasa Perangkat Lunak Semester Gasal 2009/2010 Bahan Ajar Rekayasa Perangkat Lunak Konsep Desain Software Analisis dan desain model Setelah kebutuhan dikumpulkan, analisis terhadap kebutuhan dilakukan

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis No. ISBN

Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis No. ISBN Detail Buku Judul Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis No. ISBN 9797315606 Penulis Jogiyanto H.M. Penerbit Andi Publisher Tanggal terbit 2008 Jumlah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

Pengenalan Algoritma

Pengenalan Algoritma Pengenalan Algoritma PENGERTIAN DASAR LOGIKA DAN ALGORITMA Diperkenalkan Oleh Ahli Matematika : Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi Definisi Algoritma 1. Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi

Lebih terperinci

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 1 & 2. Ahmad hidayat

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 1 & 2. Ahmad hidayat ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP-011302:S1-KA) Pertemuan 1 & 2 Ahmad hidayat 2 What is? Komputer Algoritma Program Komputer 3 Komputer Alat elektronik untuk menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Al Fatta (2007) sistem secara umum adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

Lebih terperinci

Pertemuan 11 METODE DESAIN (2)

Pertemuan 11 METODE DESAIN (2) Pertemuan 11 METODE DESAIN (2) Pokok Bahasan dalam RPL : Desain Interface Desain Interface Manusia Mesin Desain Prosedural Coding Buku Referensi : Pressman, RS., 2008, Software Engineering: A Practitioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Dikatakan oleh Kristanto (2008) bahwa Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin tekstil.

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL

BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL Algoritma dan Pemrograman IA (Flowchart) STRUCTUR CHART (BAGAN STRUKTUR) Fungsi dari Structure Chart digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan dari sistem secara

Lebih terperinci

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN Pertemuan 1 I. Pengertian Program adalah pernyataan yang disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

PEMODELAN ANALISIS PL

PEMODELAN ANALISIS PL PEMODELAN ANALISIS PL Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo REKAYASA SISTEM VS REKAYASA PERANGKAT LUNAK Rekayasa sistem berkaitan dengan semua aspek

Lebih terperinci

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered )  BAB II LANDASAN TEORI ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jog [2] Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perpustakaan Berikut ini merupakan pengertian perpustakaan menurut ahli perpustakaan dan sumber lain, diantaranya : (BSNI, 2009) Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal. 2. BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang dan membangun aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori tersebut digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM.

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM. MODEL ANALISA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN. Merupakan prosedur/tata cara penulisan program.

BAHASA PEMROGRAMAN. Merupakan prosedur/tata cara penulisan program. BAHASA PEMROGRAMAN PROGRAM Kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasinya yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan

Lebih terperinci