BAB II KAJIAN PUSTAKA. peristiwa, fenomena-fenomena alam yang terjadi di alam. Secara umum istilah
|
|
- Susanti Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sains Sains pada sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fenomena-fenomena alam yang terjadi di alam. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistimatis. Secara khusus sains dimaknai sebagai ilmu pengetahuan alam atau Natural Science, yang merupakan salah satu dari banyak jenis ilmu pengetahuan yang mempunyai tiga aspek yaitu sebagai proses, sebagai prosedur, dan sebagai produk. Pembelajaran sains hingga saat ini masih menekankan sains sebagai produk, akibatnya siswa kurang memiliki sikap ilmiah. Jadi ilmu pengetahuan alam atau science pengertiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Abruscato ( dalam Nasution dkk, 2007:35) mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian proses yang sistematik guna mengungkapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan alam semesta. Pengertian lain dari sains adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. 2.2 Hakikat Belajar dan Pembelajaran Belajar pada hakikatnya merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif,
2 8 afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya (Kurnia, 2007:3). Menurut Gagne (dalam Siddiq dkk, 2008:4) belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah prilaku sebagai akibat pengalaman. Belajar merupakan usaha seseorang untuk merubah tingkah laku baik yang berasal dari dalam dirinya maupun dari pengalaman yang diperoleh dengan cara interaksi dengan orang lain. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan. Hasil belajar merupakan perubahan prilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Teori belajar menurut Gagne memberikan dua definisi (a) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku, (b) belajar adalah pengetahuan atau keterampilsn yang diperoleh dari instruksi. Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut domains of learning, yaitu sebagai berikut: (a) keterampilan motoris, (b) informasi verbal, (c) kemampuan intelektual, (d) strategi kognitif dan (e) sikap. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari suatu unsur yaitu tujuan, bahan pembelajaran, strategi, alat, siswa dan guru. Semua unsur komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semuanya berfungsi dengan berorentasi pada tujuan. Tytler (dalam Lapono dkk, 2009:29) dalam pembelajaran terjadi interaksi pendidik dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik antara lain: (1) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan gagasannya dengan bahasa sendiri, (2) memberi
3 9 kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imanijinatif, (3) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba gagasan baru, (4) memberi pengalaman kepada peserta didik dengan gagasan yang telah dimiliki peserta didik dan (5) mendorong peserta didik untuk memikirkan perubahan gagasan mereka dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Untuk meningkatkan prestasi belajar sains, guru harus berusaha mengembangkan proses belajar dengan memperbaiki proses pembelajaran sebelumnya yang tidak memanfaatkan alat peraga. Diharapkan pembelajaran dapat memanfaatkan alat peraga baik yang ada di sekolah maupun kreasi sendiri. Dengan alat peraga, pembelajaran akan dapat menarik atau merangsang siswa dalam belajar dan pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2.3 ALAT PERAGA Alat peraga merupakan suatu benda baik alami maupun buatan yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Sedangkan alat peraga sains yaitu suatu alat peraga yang dapat digunakan membantu dalam pembelajaran sains. Gagne (dalam Nasution dkk, 2007:3) mendef inisikan alat peraga sebagai komponen sumber belajar di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dalam kaitannya pengajaran sains, keberadaan alat peraga jelas mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dan dapat menarik minat belajar siswa. Alat peraga mempunyai peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran sains yang efektif. Fungsi alat peraga terhadap siswa sebagai berikut:
4 10 1. Untuk memperjelas siswa dalam menerima materi pelajaran 2. Membuat pembelajaran lebih menarik dan bervariasi 3. Meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran 4. Dengan menggunakan alat peraga, siswa cepat dan mudah memaham materi pembelajaran Dalam penelitian ini alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sains di SDN 5 Merak Batin kelas IVA adalah: a. Siswa membuat karya model pesawat terbang melayang dari kertas yang memanfaatkan energi gerak yang dipengaruhi oleh udara b. Alat musik pipa dari paralon yang memanfaatkan getaran udara Siklus pertama, alat perga yang digunakan yaitu karya model pesawat terbang melayang dari kertas yang memanfaatkan energi gerak yang dipengaruhi oleh udara. Alat dan bahan yang digunakan adalah: (1) kertas, (2) pensil, (3) penggaris, (4) lem kertas, (5) gunting. Siklus kedua, alat peraga yang digunakan yaitu alat musik pipa dari paralon yang memanfaatkan getaran udara. Alat dan bahan yang digunakan adalah : (1) paralon, (2) selotip, (3) pisau. 2.4 Prestasi belajar Menut Winkel (dalam Lapono, dkk 2009:139) p restasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa dan berbuat. Bloon (dalam Poerwanti dkk, 2008:5) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak
5 11 dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajat ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes ujian. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa macam, yaitu : 1) Faktor Intelegensi Intelegensi dalam arti sempit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi. 2) Faktor Minat Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang berminat dalam pelajaran tertentu akan menghambat dalam belajar. 3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis
6 12 Keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jsmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjukkan pada keadaan stabilitas/labilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan relajar mengajar dan sebaliknya. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: 1) Faktor Guru Guru sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelajaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesional, kepribadian dan kemasyarakatan. Guru juga menunjukkan flexibilitas yang tinggi yaitu pendekatan didaktif dan gaya memimpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi pelajaran sehingga dapat menunjang tingkat prestasi siswa semaksimal mungkin 2) Faktor Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.
7 13 3) Faktor Sumber-sumber Belajar Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media /alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna. 2.5 Kerangka pikir Dalam pembelajaran sains dengan materi energi gerak yang memanfaatkan udara, alat peraga yang digunakan adalah model pesawat terbang yang terbuat dari kertas dan alat musik pipa dari paralon. Guru memberikan contoh cara menggunakan alat peraga tersebut. Siswa di minta untuk memperagakan kembali yang telah di contohkan oleh guru secara individu didepan kelas. Setelah siswa memperagakan lalu siswa mengamati dan menyimpulkan apa yang diperoleh dari hasil praktek. Dengan melakukan praktek sains, aktivitas siswa menjadi lebih tinggi. Tingginya aktivitas siswa berdampak pada peningkatan pemahamannya terhadap materi yang dipelajari.. Dengan siswa mempraktekkan alat peraga model pesawt terbang dan alat musik paralon maka siswa dapat menyerap materi pembelajaran melalui percobaan dengan alat peraga tersebut di atas sehingga prestasi siswa dapat meningkat.
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. interaksi semua komponen atau unsure yang terdapat dalam ikatan untuk mencapai tujuan.
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar Untuk memenuhi pengertian proses belajar mengajar pendididkan kewarganegaraan,kita uraikan dulu istilah proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains pada sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fenomena-fenomena alam dan yang terjadi di alam. Secara umum istilah sains memiliki
Lebih terperincisehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa hipotesis, melakukan observasi, penyusunan teori, pengujian hipotesis, dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar IPA SD 2.1.1 Pengertian Belajar IPA SD Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran Menurut Sulistyorini (2007: 39) Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya
Lebih terperincipesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang
A. Kondisi Kelas dan Proses Pembelajaran Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dewasa ini telah berkembang amat pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah menciptakan strategi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut pendapat Slameto (dalam kurnia, 2007 : 3) adalah sebagai berikut : Belajar adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa sekolah dasar. IPA berguna untuk memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai fenomena-fenomena
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 1.Pengertian IPA Kata-kata IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam. Kata-kata Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa Inggris
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. diantaranya adalah: Carin yang dikutip oleh Holil dalam. gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistimatis.
II. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Pembelajaran IPA Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang berkenaan dengan alam semesta beserta ciri-ciri dan kejadian kejadian alamnya, hal ini sesuai dengan pendapat beberapa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar Mata Pelajaran IPS bertujuan agar siswa mampu menguasai saling keterkaitannya dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar dan pembelajaran adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada dirinya seseorang. Belajar dan pembelajaran dapat dilakukan oleh manusia.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memeperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda
6 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Pada Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Belajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian mengenai teori-teori menurut pendapat dari beberapa ahli yang digunakan untuk mengembangkan dan mendukung penelitian ini. Pembahasan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah, selain bertanggung jawab untuk mengatur,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar,
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Belajar Dalam pengertian umum, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses belajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah usaha yang tidak terlepas dari kehidupan manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya dengan kebutuhan lainnya,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dipelajari oleh pembelajar. Jika siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep,
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Hasil Belajar 2.1.1.1 Definisi Hasil Belajar Secara umum hasil adalah segala sesuatu yang diperoleh setelah melakukan suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa, sehingga siswa memperoleh pengetahuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. siswa melakukan perubahan ke arah kebaikan berdasarkan segala pengetahuan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan menjadi lebih baik. Pada proses belajar siswa melakukan perubahan ke arah kebaikan berdasarkan segala pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan belajar yang nyaman dan penggunaan pendekatan yang relevan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu begitu pesat, sehingga berdampak kepada jalannya proses penerapan pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7
BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan satu sistem belajar kelompok yang di dalamnya siswa di bentuk ke dalam kelompok yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Proses belajar mengajar sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen guru atau instruktur, siswa, serta lingkungan belajar yang saling berinteraksi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Peraga Alat peraga merupakan alat bantu atau penunjang yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar. Pada siswa SD alat peraga sangat dibutuhkan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas dalam hal ini berarti siswa aktif dalam mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan dengan rasa senang dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pengajaran, juga terkait dengan berbagai faktor yang dapat memberikan perubahan pada siswa. Faktor siswa, guru serta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam Kamus
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Metode Diskusi Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam suatu kegiatan pembelajaran. Metode mengajar merupakan cara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Pengertian media sebagai sumber belajar adalah segala benda serta mahluk hidup yang berada di lingkungan sekitar serta peristiwa yang dapat memungkinkan siswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar 1) Pengertian Belajar Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
16 BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1. Konsep Belajar 2.1.1. Pengertian Belajar Slameto (2010, h. 1) mengatakan, Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri sendiri dan alam sekitar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Menurut Slamet (1995: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
10 BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Metode Demonstrasi 2.1.1.1 Hakekat Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Putu Ayu Puspayanti, Lilies, Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai. Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Beberapa ahli merumuskan tentang pengertian belajar. Slameto (1995) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Peran pendidikan adalah menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Stategi Problem Solving Strategi problem solving adalah strategi yang mengajarkan kepada siswa bagaimana cara memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif, dalam bahasa inggris adalah motive atau motion, lalu motivation yang berarti gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran,
Lebih terperinciKeterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. akumulasi dari berbagai faktor dimulai dari faktor awal proses sampai denga hasil.
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Hasil Belajar Hasil belajar merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam belajar, hasil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum
Lebih terperincicara kerja suatu alat kepada kelompok siswa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Demonstrasi 1. Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
Lebih terperinciBerbicara tentang hasil belajar ada beberapa pendapat yaitu:
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Untuk mendapatkan pengertian yang objektif tentang belajar maka dibawah ini ada beberapa pendapat ahli psikologi, khususnya ahli psikologi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode Demonstrasi 2.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar bagi siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
Lebih terperinciBerdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Kartu Kata Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk majemuk atau jamak medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembangunan nasional. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih perkembangannya dari masa ke masa sangat cepat. Hal ini mendorong dan menuntut siswa sekolah dasar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Aktivitas merupakan prinsip yang penting, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Oleh karena itu aktivitas dalam belajar selalu berkaitan antara aktivitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciSementara itu, Forrest W. Parkay dan Beverly Hardeastle Stanford dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Sejalan dengan itu, R. Gagne dalam Susanto (2013:1)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang aktif dan sangat imajinatif serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan anak yang aktif dan sangat imajinatif serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pada saat usia dini ini anak memiliki tingkat kecerdasan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Mulyono (2001: 26) aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi, segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Lindgren dalam Agus Suprijono (2011: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hal yang sama juga dikemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam menyiapkan kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung sepanjang hayat dan dalam segala lingkungan. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bidang studi yang diajarkan pada sekolah dasar yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pengajaran IPA di sekolah dasar ditujukan untuk memajukan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini memiliki peranan
Lebih terperinciPenerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara
Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara Dewi Lestari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan perilaku seseorang yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik agar dapat hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Belajar Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES INSAN SE AGUNG BANGKALAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN STIKES INSAN SE AGUNG BANGKALAN Nurun Nikmah (1) (1) Dosen STIKES Insan Se Agung Bangkalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai intelektual yang tinggi, sikap ilmiah dan dapat merancang serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkaitan denga garis pembangunan bidang pendidikan diantaranya dapat menjadikan peserta didik mempunyai intelektual
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode (method). Secara harafiah berarti cara. metode atau metodik berasal dari
A. Metode Diskusi BAB II KAJIAN PUSTAKA Metode (method). Secara harafiah berarti cara. metode atau metodik berasal dari bahasa Yunani (metha), yang berarti melalui atau melewati. Secara umum metode atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Belajar adalah suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
Lebih terperinci2 BAB II KAJIAN PUSTAKA
2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasi Belajar IPA Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu begitu pesat, sehingga berdampak kepada jalannya proses penerapan pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. (dalam Ruminiati, 2007), bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Pembelajaran yang telah dirancang dengan baik tentunya diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang baik juga, hal ini sejalan dengan pendapat Corey (dalam Ruminiati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Salah satu indikator kerusakan lingkungan tersebut didasarkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aspek lingkungan pada dekade ini terus menjadi perhatian utama, perhatian tersebut didasarkan pada kerusakan lingkungan yang semakin meningkat. Salah satu indikator
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pembelajaran, juga terkait dengan
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan kegiatan esensial dalam pembelajaran, juga terkait dengan berbagai faktor yang dapat memberikan perubahan pada siswa. Faktor siswa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pemebelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari Bahasa Inggris, yaitu natural science. Nature artinya berhubungan dengan alam atau yang bersangkut paut dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pendidikan IPA di SD Ketrampilan proses adalah salah satu pendekatan, disamping pendekatan yang menekankan pada fakta dan pendekatan konsep, yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut
Lebih terperinciSaiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB
Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB Pengertian Mengajar Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada peserta didik sangat bergantung
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Dalam Bab II ini akan diuraikan kajian teori yang merupakan variabel dalam penelitian yang dilakukan yaitu hasil belajar, pendekatan CTL, dan alat peraga. 2.1.1 Hasil
Lebih terperinci