Modul Linux II CentOS. Komisi Tehnik Disusun oleh : Aziz Setyawan H, Amd

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Linux II CentOS. Komisi Tehnik Disusun oleh : Aziz Setyawan H, Amd"

Transkripsi

1 Modul Linux II CentOS Komisi Tehnik Disusun oleh : Aziz Setyawan H, Amd Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika BSI Jakarta 2007

2 Aplikasi Secara umum aplikasi-aplikasi tersebut pada masing-masing system operasi tertentu berbeda. Kita tidak dapat menjalankan mengeksekusi, atau menginstal aplikasi Windows pada system operasi linux. Begitu juga sebaliknya. Memang ada kemungkinan bisa bila kita menggunakannya emulator itu pun tidak seluruhnya berhasil. Yang kita bahas di sini adalah aplikasi-aplikasi yang sepadan atau sebagai pengganti aplikasi Windows pada Linux. Sebagai contoh, beberapa aplikasi umum yang sering dipergunakan pada masingmasing system operasi terlihat pada tabel di bawah ini Windows Linux Aplikasi Kantor MS Word OpenOffice Writer, Kword, Abiword MS Excel OpenOffice Calc, Kspread, Gnumeric MS PowerPoint OpenOffice Impress, Kpresentation Aplikasi Grafis Adobe Photoshop The GIMP Corel Draw Sodipodi (vector grafis) Aplikasi Multimedia WinAmp XMMS, Totem Media Palyer Windows Media Player Xine, Mplayer File Manager Windows Explorer Konqueror, Nautilus Web Browser Internet Explore Konqueror, Mozilla Web Editor MS Frontpage QuantaPlus, Bluefish, Screem Klient Outlook Expres KMail, Evolution NetMeeting Chat GnomeMeeting Dan lain-lain Aplikasi-aplikasi tersebut menunjukkan contoh kesetaraan yang terdapat pada system operasi Windows dan Linux. Doss Shell Kadang kita akan lebih mudah menggunakan teks mode untuk kebutuhan tertentu. Misalnya MS-DOS Prompt yang terdapat pada Windows. Pada system operasi Linux CentOs kita dapat menggunakan Konsole, yaitu aplikasi yang fungsinya sperti MS-DOS. Terminal kosole ini kelak akan sangat berperan jika anda ingin mendalami system operasi Linux lebih lanjut. Dalam system operasi Linux CentOs, antara user biasa dan administrator (root) digunakan prompt yang berbeda. Pada user biasa di akhir prompt selalu di tandai dengan symbol $. Contoh :

3 Sementara untuk administrator atau root, pada akhir prompt selalu di tandai dengan symbol #. Contoh Prompt di atas merupakan informasi lengkap mengandung unsur informasi pengguna (user), nama computer (server/hostname) dan direktori yang aktif. Didalam instruksiinstruksi yang terdapat dalam teks mode Linux dan Windows mampunyai hamper kesamaan. Coba perhatikan tabel di bawah ini. Uraian DOS Linux Melihat direktori dir ls Membuat direktori md mkdir Menghapus direktori rd rmdir Menyalin copy Cp Masuk ked lm Direktori Cd cd Dll Beberapa perbedaan penting antara keduanya adalah jika pada DOS pemakaian huruf besar atau kecil akan diabaikan, sementara pada system operasi Linux akan mempunyai arti yang berbeda. Misalnya, pada system DOS jika kita ingin melihat isi direktori dengan memakai perintah DIR, dir, Dir, dir, dir, DiR, Dir (perhatikan pengetikan hurup capital) akan dianggap sama, tetapi pada system Linux pengetikan perintah ls dan LS akan mempunyai makna yang berbeda. PENGENALAN DIREKTORI Direktori pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai suatu file yang di dalamnya terkandung file-file atau direktori-direktori lain yang memiliki tujuan untuk pengelompokan, meningkatkan efisiensi proses kerja dan yang terpenting adalah untuk mempermudah pencarian file. Berikut adalah direktori-direktori beserta kegunaannya. Direktori ini merupakan direktori-direktori standar yang di buat sistem Linux. / adalah direktori root yang berguna untuk menampung seluruh file yang terdapat dalam sistem Linux. /bin adalah direktori yang berisi file-file yang dapat langsung di jalankan. /boot adalah direktori yang berisi file-file yang digunakan saat Linux melakukan booting /dev adalah direktori yang berisi file-file dari hardware yang dimiliki oleh komputer (sebagai contoh: /dev/hda adalah file dari harddisk, /dev/fd0 adalah file untuk floopy, /dev/cdrom adalah file untuk cdrom pada komputer) /etc adalah direktori yang berisi file-file yang digunakan untuk mengkonfigurasi Linux. File-file ini biasanya merupakan file-file yang berbentuk script atau file-file dengan tipe text. /home adalah direktori yang digunakan untuk menyimpan semua direktori user. /lib adalah direktori yang berisi file-file library yang diperlukan oleh programprogram pada root direktori sistem Linux /mnt adalah direktori yang berisi file-file yang dapat anda gunakan untuk memounting di device-divice yang komputer anda miliki.

4 /proc adalah direktori yang berisi file-file buffer yang digunakan untuk menginformasikan proses-proses yang sedang berjalan pada sistem Linux. /root adalah direktori home untuk root /sbin adalah direktori yang berisi file-file yang dijalankan oleh sistem Linux /tmp adalah direktori yang berisi file-file sementara (file-file yang diakibatkan oleh interupt-interupt pada sistem Linux) /usr adalah direktori yang berisi file-file yang dapat dijalankan atau berorientasi untuk semua user /var adalah direktori yang berisi file-file data yang dapat berubah-ubah saat Linux sedang dalam proses Perintah-perintah yang digunakan: Perintah Dasar Maksud dari Perintah mv Memindahkan file cp Mengkopi file atau direktori Ls Menampilkan file-file yang terdapat pada direktori Pada percobaan ini agar 1. Dapat memahami instruksi-instruksi atau perintah dasar yang ada di Linux 2. Mengcopy sebuah file 3. Memindahkan file dari folder satu ke folder lainnya 4. Membuat direktori 5. Membackup file-file Back Up File Dalam pemback upan file ini sangat penting dalam dalam pembangunan jaringan computer dalam operasi system Linux. Ini di karenakan anda dalam pensettingan segala macam yang ada dalam operasi di Linux ini menggunakan admin. Maksud dari semua ini agar semua file asli yang ada dalam operasi sitem Linux ini dapat di pertahankan jikalau anda melakukan pensalahan pensettingan. File yang enting dalam operasi sitem yang dapat kita setting harus terlebih dahulu di back up agar semua dapat berjalan dengan baik. File-file tersebut adalah : 1. Pensettingan user account /etc/passwd 2. Pensettingan Ip address /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 3. Pensettingan share folder /etc/samba/smb.conf 4. File untuk penyimpanan hostname /etc/hosts 5. File untuk penyimpanan hostname-hostname yang ada dalam jaringan computer /etc/hosts.allow

5 6. File untuk pengatur hostname-hostanem yang dapat koneksi ke computer anda /usr/sbin 7. Pensettingan share folder yang digunakan untk penyimpanan user-user /etc/samba/smbusers 8. Pensettingan share folder yang digunakan untuk penyimpanan hostnamehostname /etc/samba/lmhost MENGATUR HAK AKSES di LINUX Tidak sedikit pengguna Linux pemula yang mengalami kebingungan karena tidak dapat mengoperasikan suatu program atau mengakses sebuah file atau direktori dikarenakan oleh hak akses yang ada pada setiap file dan direktori yang ada pada Linux. Linux mengenal hak akses yang mengatur setiap user sehingga tiap user hanya dapat mengakses file-file atau direktori tertentu saja, hal ini digunakan untuk kepentingan keamanan sistem. Dua perintah (program) dalam Linux yang digunakan untuk mengatur hak akses tersebut adalah chmod dan chown. Program chmod digunakan untuk mengubah hak akses suatu file, sedangkan chown digunakan untuk mengganti pemilik file tersebut. Hak Akses dalam Linux Sebelum melangkah lebih jauh mengenai penggunaan perintah diatas, sebelumnya perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai hak akses di dalam Linux. Setiap file dan direktori yang ada dalam sistem linux memiliki tiga buah hak akses, satu untuk user itu sendiri, kemudian untuk user dalam grup yang sama dengan pemilik file dan yang terakhir untuk user lainnya. Anda dapat melihat hak akses sebuah file dengan menggunakan perintah ls l, perhatikan contoh dibawah ini: -rw-rw-r-- 1 postgres postgres Jul summary.pdf drwxrwxr-x 2 postgres postgres 4096 Sep Suse -rw-r--r-- 1 root root 4935 Aug T log -rw-r--r-- 1 postgres postgres Apr 10 17:04 tchart2.java Karakter pertama menunjukkan jenisnya, jika berisi karakter d, berarti itu adalah direktori sedangkan jika kosong berarti file. Sembilan karakter berikutnya menunjukkan hak aksesnya, dengan tiga karakter pertama menunjukkan hak akses untuk user tersebut, tiga karakter berikutnya menunjukkan hak akses untuk grup nya dan tiga karakter terakhir menunjukkan hak akses untuk user lain. Masing-masing arti karakter tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

6 Karakter Arti Nilai r (read) Hak akses untuk membaca 4 w (write) Hak akses untuk menulis 2 x (exec) Hak akses untuk menjalankan 1 Dengan mengkombinasikan nilai pada masing-masing hak akses tersebut, akan didapatkan hak akses masing-masing, perhatikan tabel berikut: Hak Akses Nilai Arti Tidak memiliki hak akses (tidak dapat di akses) r-- 4 Dapat dibaca dan ditulis (diedit) rw- 6 Dapat dibaca dan ditulis (diedit) rwx 7 Dapat dibaca, ditulis dan dieksekusi (dijalankan) r-x 5 Dapat dibaca dan dijalankan, tetapi tidak dapat diedit --x 1 Hanya dapat dijalankan Berikut contoh penerapannya: Hak Akses Nilai Arti -rw Pemilik memiliki hak akses baca dan tulis, sedangkan orang lain tidak memiliki hak akses apapun. Set dengan hak akses ini supaya file anda tidak dapat dibaca orang lain, biasanya digunakan untuk file-file dokumen -rw-r--r Pemilik memiliki hak akses baca dan tulis sedangkan orang lain hanya dapat membaca saja. Gunakan hak akses ini jika anda ingin orang lain dapat membaca file anda -rw-rw-rw- 666 Dengan hak akses ini, orang lain juga akan dapat membaca dan merubah file anda -rwx Pemilik dapat membaca, menulis dan menjalankan file ini, hak akses ini yang biasanya digunakan untuk menjalankan program -rwxr-xr-x 755 Pemilik memiliki hak akses baca, tulis dan menjalankan file ini, sedangkan orang lain hanya dapat membaca dan menjalankan file tersebut drwx Hanya pemilik yang dapat mengakses, membaca dan menulis pada direktori tersebut. Setiap direktori harus memiliki hak akses x untuk dapat diakses drwxr-xr-x 755 Isi direktori ini hanya dapat dirubah oleh pemilik, tetapi orang lain dapat membaca isi direktori tersebut Menggunakan Perintah chmod Untuk menggunakan chmod, perintahnya adalah: # chmod hakakses namafile misalnya: # chmod 644 coba.txt perintah tersebut akan mengubah hak akses file coba.txt menjadi seperti berikut:

7 -rw-r--r-- 1 postgres postgres Jul coba.txt FILE INTERFACE ETHERNET File ini terdapat dalam direktori /etc//etc/sysconfig/network-scripts. Di dalam direktori ini terdapat beberapa file yang mendukung jalanya sebuah Ethernet card. Berikut ini salah satu yang terdapat dalam direktori tersebut adalah ifcfg-eth0 yang berisi: Pengaturan IP Address secara tetap DEVICE = eth0 BOOTPROTO = none ONBOOT = yes NETWORK = NETMASK = IPADDR = USERCTL = no Pengaturan IP Address secara DHCP DEVICE = eth0 BOOTPROTO = dhcp ONBOOT = yes Berikut keterangan dari parameter-parameter diatas : 1. BOOTPROTO = <protocol>, dimana <protocol> adalah salah satu nilai di bawah ini : a. none : Tidak ada protocol boot-time yang digunakan b. bootp : Menggunakan protocol boot-time BOOTP c. dhcp : Menggunakan protocol boot-time DHCP 2. BROADCAST = <address>, di mana <address> merupakan alamat broadcast 3. DEVICE= <name>, dimana <name> adalah nama peraltan fisik (bukan peralatan dinamis. 4. jadns (1,2)=<address>, dimana <address> adalah name server yang di letakkan di dalam file /etc/resolv.conf jika direktif PEERDNS di set menjadi yes.

8 5. IPADDR=<address>, dimana <address> adalah IP Address yang di gunakan oleh Ethernet 6. NETMASK=<mask>, dimana <mask> adalah nilai subnet mask 7. NETWORK=<address>, dimana <address> adalah IP addres jaringan 8. ONBOOT=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai di bawah ini : a. yes : peralatan ini diaktifkan secara boot b. no : peralatan ini tidak diaktifkan pada saat boot 9. PEERDNS=<answer>, dimana <answer> salah satu nilai di bawah ini : a. Yes : memodifikasi /etc/resolv.conf jika direktif DNS di set. Jika anda menggunakan dhcp, maka yes merupakan default. b. No : tidak memodifikasi /etc/resolv.conf 10. SRCADDR=<address>, dimana <address> adalah source IP Address yang telah ditentukan oleh paket-paket keluar. 11. USERCTL=<answer>, dimana <answer> adalah salah satu nilai berikut : a. yes : user non-root diijinkan mengatur peralatan ini b. no : user non-root tidak diijinkan mengatur peralatan ini. Scripts pengatur kendali interface Scripts-scripts ini menonaktifkan dan mengaktifkan interface system. Terdapat dua scripts kendali interface dalam system : /sbin/ifdown dan /sbin/ifup yang memanggil yang memanggil scripts kendali lain di dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts. Berikut scripts-scripts kendali interface yang digunakan : 1. ifup-aliases.mengkonfigurasi ip alias dari file konfigurasi interface pada saat lebih dari satu IP address diasosiasikan dengan satu interface. 2. ifdown-cipcb dan ifup-cipcb Dibuat untuk memutuskan atau menyambungkan koneksi Cripto IP Encapsulation (CIPE) 3. ifdown-ipv6 dan ifup-ipv6. Mengandung fungsi yang berhubungan dengan ipv6 yang menggunakan variable lingkungan untuk membuat file konfigurasi interface dan /etc/sysconfig/network-scripts. 4. ifup-ipx. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface IPX. 5. ifup-plip. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface PLIP 6. ifup-plusb. Digunakan untuk menghubungkan suatu interface USB. 7. ifdown-post dan ifup-post. Mengandung perintah-perintah yang dieksekusi setelah suatu interface dikoneksi atau diputuskan. 8. ifdown-ppp dan ifup-ppp. Digunakan untuk menghubungkan taua memutuskan suatu interface PPP. 9. ifup-routes. Menambah route-route statis ke peralatan pada saat interface aktif 10. ifdown-sit dan ifup-sit. Mengandung fungsi-fungsi yang mengaktifkan atau mematikan tunnel IPv6 dalalm suatu koneksi IPv4 11. ifdown-sl dan ifup-sl. Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan interface SLIP. Perlu diwaspadai bahwa penghapusan atau perubahan suatu scripts di dalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts dapat menyebabkan interface bekerja secara aneh atau gagal sama sekali. Anda juga dapat menggunakan scripts /etc/init.d/network untuk mengaktifkan dan mematikan interface jaringan yang di konfigurasikan. Contohnya adalah sebagai berikut :

9 - Untuk melihat suatu service sedang berjalan apa sedang tidak # /etc/init.d/network status - Untuk merestart Interface Network # /etc/init.d/network restart - Untuk mematikan Interface Network # /etc/init.d/network stop - Untuk mengaktifkan Interface Network # /etc/init.d/network start IP Address TCP/IP bukanlah sebuah protocol tunggal tetapi satu kesatuan protocol dan utility. Protocol ini dikembangkan oleh ARPA (Advance Research Project Agency) untuk departemen pertahanan Amerika pada tahun Sebuah alamat TCP/IP adalah biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan dimana host tersebut mengenali nomor host bersangkutan di jaringan tertentu. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Setiap alamat terbagi atas dua komponen : 1. Network ID Network ID adalah bagian dari alamar IP yang mewakili jaringan fisik dari host. Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama. 2 Host ID Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat, bila komputer di segment jaringan anda memiliki alamat, maka jaringan perlu tahu milik siapakah suatu paket data tersebut. Berikut ini adalah tabel kelas-kelas IP dan host yang didukungnya : Tabel II.4 Internet Protocol Class Class Jumlah Host Jangkauan Octet Pertama A B C Seperti yang disebutkan diatas bahwa IP adalah 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor delapan bit yang disebut octet. Contoh alamat IP adalah Dengan menggunakan contoh diatas katakanlah bahwa administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama : xxx ini adalah network ID, sedangkan nomor pada xxx adalah node ID nya. Alasan yang mendasari pembagiannya atau pengelompokkan IP Address ini adalah untuk mempermudah pendistribusian pendaftaran IP Address. Adapun pembagian kelas tersebut adalah sebagai berikut : 1. IP Address kelas A IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumalh Host yang sangat besar. Bit pertama dari IP Address kelas A selalu di set 0 (nol) sehingga Byte pertama terdepan dari IP Address kelas A selalu bernlai antara angka Pada kelas ini, Network ID adalah 8-bit pertama sedangkan untuk Hostnya adalah 24-bit berikutnya. Sebagai contoh jika IP Address kelas A adalah maka dapat dikatakan Network ID tersebut adalah 117 dan Host ID dari IP address

10 tersebut adalah IP address kelas A ini dapat menampung lebih kurang 16 juta Host. Berikut adalah karakteristik dar IP address kales A. Karakteristik IP address kelas A Format : 0nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 0 Panjang NetID : 8 bit Panjang HostID : 24 bit Byte Pertama : Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan) Range IP : 1.xxx.xxx.xxx samapi 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : IP Address pada setiap kelas A 2. IPAaddress kelas B IP Address kelas B digunakan untuk jaringan yang berukuran sedang dan besar. IP Address kelas B ini 2 (bit) bit pertama dari IP selalu di set dengan 1 0 (satau nol) sehingga bit terdepan dari IP Address selalu bernlai 128 sampai 191. IP Address kelas B, Network IDnya adalah 16 bit berikutnya. Jika IP Address kelas B adalah maka dapat dikatakan Network dari IP tersebut adalah dan Host ID dari IP tersebut adalah IP Address kelas B dapat menampung lebih kurang Host. Berikut adalah karakteristik dari IP Address kelas B. Karakteristik IP Address kelas B Format : 10nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 10 Panjang NetID : 16 Panjang HostID : 16 bit Byte Pertama : Jumlah : kelas B Range IP : xxx.xxx sampai xxx.xxx Jumlah IP : IP Address pada setiap kelas B 3. IP Address kelas C IP Address kelas C digunakan untuk jaringan yang lebih kecil seperti LAN. Pada IP Address kelas C ini 3 (tiga) bit pertamanya selalu berisi 110 (satu satu nol). Bersama 21-bit dan 8-bit terakhir untuk Host ID. Jika IP Address kelas C adalah maka dapat dikatakan Network ID dari IP tersebut adalah 1. IP Address kelas C dapat menampung lebih kurang 2 juta Network dengan masing-masing Network memiliki 256 IP Address. Berikut adalah karakteristik dari IP Address kelas C. Karakterisrik IP Address kelas C Format : 110nnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Bit Pertama : 10 Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 bit Byte Pertama : Jumlah : kelas C

11 Range IP Jumlah IP : xxx samapi xxx : 254 IP Address pada setiap kelas C 4. IP Address kelas D IP Address kelas D dikhususkan untuk penggunaan multicast dengan 24 bit pertamanya 1110 (satu satu satu nol) dan range untuk Host yang dimilikinya adalah sampai Karakterisrik IPAaddress kelas D 4 Bit Pertama : 1110 Byte Multicast : 28 bit Byte Inisial : Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat Multicast (RFC 1112) 5. IP Address kelas E Sedangkan untuk IP Address kelas E yan memiliki 5 bit pertama (satu satu satu satu nol) dan memiliki range Host dari sampai dicadangkan untuk penggunaan dimasa mendatang. Karakteristik IP Address kelas E 4 Bit Pertama : 1111 Bit Cadangan : 28 bit Byte Inisial : Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental Setiap alamat TCP/IP jatuh pada kelas satu alamat. Kelas mewakili sebuah group alamat yang dapat segera dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik. Misalnya alamat TCP?IP berikut dan nilai binernya : alamat binernya Setiap jaringan selalu memerlukan subnet yang biasa disebut subnet mask. Subnet merupakan bagian dari jaringan yang dimaksudkan untuk memecah network ID menjadi beberapabagian kecil. Tujuannya agar beben kerja jaringan tidak terlalu berat. Subnet ini terdiri dari angka 32 bit misalnya :: atau Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID diset dengan angka 0. Penggunaan subnet mask sangat ditentukan dengan banyaknya komputer atau host yang digunakan pada sebuah jaringan.setiap komputer disebuah jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan bahwa si penerima berada pada jaringan yang sama atau diluar itu. Subnet mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untukmenentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunukasikan berada dijaringan yang sama atau berada di diluar jaringan.. Berikut ini adalah table klasifikasi dari subnet mask : Tabel II.5 Subnet Mask Class Class Subnet Mask A B C

12 Subnet mask digunakan untuk membedakan antara network ID dan host ID dan untuk menunjukkan suatu host apakah berada pada jaringan local atau non local. Untuk jaringan non local berarti harus mentransmisi data melalui sebuah router. Penggunaan subnet mask sangat ditentukan oleh banyaknya komputer atau host pada sebuah jaringan. Salah satu standar dalam protokol jaringan yang di kembangkan oleh ISO (International Standard Organization) adalah model referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lain. Di dalam percobaan kali ini kita akan melakukan pensettingan IP address. IP address ini kita pakai sebagai alamat computer kita agar dapat berkomunikasi terhadap computer lain. Dan kita juga harus mengetahui secara jelas device Lan Card yang kita pergunakan pada system opersi system Linux. Cara membuat user di dalam Linux ~ ] $ Masuklah ke dalam user account root [bsi@localhost ~ ] $ su l Pada langkah selanjutnya adalah masukkan password root tersebut Password : Tampilan jika anda sudah masuk ke dalam user account root [root@localhost ~ ] # Pengertian dari tampilan seperti ini adalah : [bsi@localhost ~ ] $ user account biasa (Jika super user account adalah : # ) Sebuah direktori dalam system user account Hostname User account Cara Mengedit sebuah hostname Yang harus di perhatikan di sini adalah anda harus berada pada user account root [root@localhost ~ ] # Coba anda perhatikan terlebih dahulu posisi direktori anda saat ini,jika tampilan seperti yang diatas anda berarti harus masuk ke dalam direktori etc [root@localhost ~ ] #cd /etc Selanjutnya anda harus mengedit sebuah file yang yang berada pada direktori etc dan nama file tersebut adalah hosts [root@localhost etc ] #vi hosts Editlah dengan menekan tombol hurup i,masukan hostname yang anda inginkan IP_address_anda hostname Jika sudah selesai tekan tombol esc, lalu tekan tombol :wq,sebagai instruksi penyimpanan file yang telah anda edit tadi [root@localhost ~ ] # Langkah selanjutnya adalah merestart komputer anda [root@localhost ~ ] # reboot

13 Penginputan sebuah IP address Penginputan ip address itu dapat dilakukan dengan 2 cara di dalam linux 1. Melalui perintah konsol 2. Melalui settingan GUI 1. Melalui perintah konsol Untuk pertama kali kitaharus melihat lancard yang sedang aktif terlebih daulu sebelum melakukan pensettingan [root@localhost ~ ] # ifconfig Setelah itu penginputan ip address dengan perintah ifconfig, penginputan ip address ini juga anda harus memasukkan subnet dari ip address tersebut [root@localhost ~ ] # ifconfig eth0 ip_address netmask subnet_ip_address_tersebut Langkah selanjutnya adalah penginputan sebuah ip gateway nya [root@localhost ~ ] # route add default gw ip_address_yang_dijadikan_gateway Baru computer anda bias dapat berkomunikasi dengan computer lain,chek apakah computer anda sudah terkoneksi dengan yang lain [root@localhost ~ ] # ping ip_address_komputer_lain Didalam pensettingan melalui konsol ini mengalami kerugian, mengapa karena jika sebuah service pengatur network yang berada operasi sistem linux ini anda restart maka akan hilang ip address anda tersebut. Penginputan ini tidak di simpan dalam sebuah file yang berada di dalam operasi sistem linux, dia hanya sebagai virtual saja. Tetapi settingan ini dapat pula di gunakan untuk aplikasi jaringan di dalam operasi sistem linux 2. Melalui settingan GUI Jika anda sedang mengaktifkan kernel anda dan posisi anda sebagai root, untuk memanggil tampilan GUI settingan IP Address itu adalah [root@localhost ~ ] #system-config-network MEREMOT PC Di dalam operasi sistem linux kita dapat meremot PC atau computer lain melalui jendela konsol atau terminal. Di dalam peremotan ini kita hanya bisa masuk ke dalam system operasinya saja tidak bisa masuk ke dalam tampilan desktopnya. Pada peremotan PC ini kita dapat lakukan melalui instrusi-instruksi yang kita kerjakan tetapi PC yang kita remot tersebut yang akan menjalankannya. Tetapi syarat utama yang harus kita lakukan untuk melakukan peremotan ini kita harus tahu user account yang ada pada PC tersebut.dan passwordnya. Dan lebih di enak lagi jikalau kita mengetahui password rootnya. Sebagai Informasi di dalam peremotan ini kita menggunakan sebuah service yang di miliki oleh operasi system linux yang bernama ssh ( Secure shell), service ini berjalan pada operasi system Linux menggunakan port 22. Dan pengaturan filenya terdapat dalam direktori /etc/ssh.

14 Perintah-perintah yang digunakan: Perintah Dasar Maksud dari Perintah ssh Meremot PC lain uname a Menampilkan Informasi secara keseluruhan tentang nama kernel, hostname, paket instalasi kernel, versi kernelnya, nama hardware mesinnya, nama prosesor yang digunakan, platform dari hardwarenya, operasi system yang di pakai. uname s Menampilkan Informasi nama sebuah kernel uname n Menampilkan Informasi hosname uname r Menampilkan Informasi sebuah paket instalasi kernel uname v Menampilkan Informasi sebuah keluaran atau versi kernel uname p Menampilkan Informasi sebuah type prosesor yang di pakai uname i Menampilkan Informasi sebuah platform hardware uname o Menampilkan Informasi sebuah Tujuan Percobaan Pada pada percobaan ini tujuannya adalah : 1. Dapat mengirim pesan ke computer lain 2. Dapat meremot computer lain Perintah telnet Sebelum melakukan perintah telnet kita harus memperhatikan service yang ada di dalam operasi sistem linux apakah sudah berjalan apa blum [root@localhost ~ ] #/etc/init.d/telnet status Jika kita melekukan hal tersebut jawaban status ftp tidak berjalan maka kita harus mengaktifkan service tersebut [root@localhost ~ ] #/etc/init.d/telnet start Remote Konsol (ssh) Di dalam meremot kernel ini sebuah service yang ada di dalam operasi sitem computer anda tidak perlu aktif juga tidak apa-apa. Yang penting di dalam meremot yang menggunakan ssh ini adalah computer tujuan yang akan kita remote harus service ssh ini sedang aktif, jika tidak sedang aktif remote ini tidak bias kita lakukan. Untuk menjalan perintah remote ini adalah [root@localhost ~ ] #ssh ip_address_tujuan Setelah perintah ini di jalankan maka selanjutnya adalah anda di minta password. Password di sini adalah password root atau bisa juga password user account yang ada di dalam pc tujuan Password : Di dalam aplikasi jaringan ini kita dapat melakukan pengiriman pesan ke user pc tersebut dengan perintah [root@localhost ~ ] #wall ketik_pesan Dan juga di dalam aplikasi ini kita dapat mengambil data yang di miliki user account yang kita masuk, perintah yang dapat dilakukan adalah [root@localhost ~ ] #scp nama_file ip_address_anda:direktori_anda

15 Itu pengiriman file berjumlah satu file, di sini juga dapat mengambil file dalam folder dengan perintah ~ ] #scp nama_folder r ip_address_anda:direktori_anda SCP Salah satu instruksi yang ada di Linux yang berfungsi untuk mentransfer data atau file adalah scp. Sedangkan dalam penulisan sintaks ataupun instruksi yang harus dilakukan adalah : $ scp file username@server:path_tujuan Instruksi diatas adalah pengiriman hanya dapat dilakukan dengan satu file, sekarang bagaiman jikalau anda menginginkan transfer beberapa file dalam satu folder. Maka instruksi yang harus anda lakukan adalah menambahkan r lalu dilanjutkan dengan menuliskan nama foldernya selanjutnya menuliskan ip address atau hostname computer tujuan terakhir adalah menuliskan path tujuan folder yang anda kirim ingin di letakkan di mana dalam computer tujuan, maka instruksinya adalah : $ scp r folder username@server:path_tujuan Atau ada cara lain yang menginkannya adalah dengan cara memaketkannya folder tersebut terlebih dahulu. Dalam pemaketan folder tersebut dengan menggunakan perintah tar. Lebih jelasnya adalah : $ tar cf rename_file path_file $ scp rename_file username@server:path_tujuan Penjelasan dari instruksi diatas adalah awalnya anda ketikkan tar selanjutnya untuk mengcreate folder menjadi paket ketikkan cf lalu dilanjutkan dengan rename_file maksudnya adalah nama baru folder yang anda paketkan dengan instruksi tar. Terakhir anda berikan alamat folder tersebut. Dalam pemaketan ini baru folder dapat anda kirimkan ke computer lain lewat perintah scp. Sama perintahnya yang dilakukan dalam pengiriman folder yang sudah terpaketkan dengan pengiriman file. Untuk mengekstrak folder yang kita paketkan tersebut diatas anda dapat menggunakan perintah tar. Perintahnya adalah : $ tar xf folder_paketnya FIREWALL Di dalam pembangunan firewall ini akan menjelaskan cara menggunakan IPTABLES untuk kebutuhan tersebut. IPTABLES digunakan untuk melakukan penseleksian terhadap paket-paket yang dating baik input, output maupun forward berdasarkan IP Addres, identitas jaringan, nomor port, source (asal), destination (tujuan), protocol yang digunakan bahkan berdasarkan tipe koneksi terhadap setiap paket (data) yang diinginkan. IPTABLES dapat melakukan perhitungan terhadap paket dan penerapan prioritas trafik berdasar jenis layanan (service). IPTABLES dapat digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan aturan keamanan berbasis port untuk mengamankan host-host tertentu. IPTABLES juga dapat dimanfaatkan untuk membangun sebuah router atau gateway, tentunya hanya untuk system operasi Linux.

16 Konfigurasi IPTABLES paling sederhana setidaknya menangani 3 kumpulan aturan yang disebut chain. Paket-paket yang diarahkan ke mesin firewall dinamakan chain INPUT, paket-paket yang diteruskan melewati firewall dinamakan FORWARD dan paket-paket yang menuju jaringan eksternal meninggalkan mesin firewall disebut OUTPUT. Paket-paket yang masuk akan di periksa, apakah rusak, salah informasi atau tidak, kemudian di berikan ke chain INPUT. Tergantung pada informasi yang terdapat di dalam header paket dan kebijakan dalam ruleset, keputusan yang diambil untuk suatu paket dapat berupa : 1. ACCEPT Menerima paket dan diproses lebih lanjut oleh kernel 2. DROP Menolak paket tanpa pemberitahuan terlebih dahulu 3. REJECT Mengembalikan paket ke asalnya dngan pesan kesalahan ICMP 4. LOG Melakukan log (pencatatan) terhadap paket yang bersesuaian 5. RETURN Untuk chain user-defined akan dikembalikan ke chain yang memanggil, sedangkan untuk chain INPUT, OUTPUT dan FORWARD akan dijalankan kebijakan default. 6. Mengirim ke chain user-defined Rule dalam IPTABLES dapat dikenakan terhadap asal paket (-s), tujuan paket (-d), protocol (-p) dan port. Misalnya untuk menolak semua paket yang datang dari mesin dengan IP Address dapat di tulis : IPTABLES t filter A INPUT s j DROP atau IPTABLES A INPUT s j DROP Baris kedua tidak menyertakan t filter karena sebenarnya table default yang digunakan IPTABLES adalah filter Perintah-perintah diatas di tulis secara langsung di shell Linux. Sebaiknya anda login sebagai root atau user lain yang diberi wewenang menjalankan IPTABLES Tanda seru (!) dapat ditempatkan di depan IP address untuk membuat pengecualian terhadap IP tersebut. Perintah di bawah ini akan menolak semua paket yang masuk dari semua host kecuali dari mesin dengan IP address IPTABLES A INPUT s! j DROP CHATTING Ada beberapa aplikasi juga telah disediakan untuk keperluan ini. Ada program chat antar lomputer secara local. Didalam system operasi Linux Centos kita mengenal dengan nama

17 programnya adalah Gnomeeting. Jadi disini kita bisa berkomunikasi dengan teman kita yang masih satu dalam jaringan secara local. Bagaimana pensettingannya: Langkah awal dalam pensettingan GnomeMeeting kita masuk ke start Menu komunikasi GnomeMeeting, maka akan tampil seperti diatas. Tampilan awal hanya pemberitahuan aja langsung aja kita klik tombol Maju. Maka akan tampil tampilan seperti yang ada di bawah ini. Pada tampilan ini kita diinstruksikan menginput nama online kita dan nama asli kita, di dalam penginputan ini keduanya harus diisi, jika tidak diisi kita belum dapat melanjutkan pensettingan. Isilah sesuai keinginan anda, setelah kolom tersebut diisi maka tombol Maju kita klik. Maka akan tampil tampilan sebagai berikut. Pada tampilan berikutnya kita di suruh mengisikan alamat kita, ini sebagai registrasi dalam menjalani program GnomeMeeting ini, isilah sesuai dengan keinginan

18 kalian masing-masing. Setelah itu tombol Maju kita klik lagi. Selanjutnya akan keluar tampilan sebagai berikut. Pada tampilan ini kita harus memilih beberapa pilihan pengkoneksian computer kita, karena kita hanya menggunakan jaringan local maka pilihan yang kita pilh adalah TI/LAN. Setelah itu kita lanjutkan dengan mengklik tombol Maju, maka akan tampil tampilan sebagai berikut. Selanjutnya pada tampilan ini kita hanya diberi informasi bahwa system jaringan yang kita pakai mendeteksi type NATnya. Instruksi selanjutnya klik tombol Maju. Maka akan tampil tampilan sebagai berikut.

19 Pada jendela ini kita memilih paket audio yang kita inginkan sesuai dengan system audio pada computer kita. Pilih saja sesuai dengan intruksi diatas,kita lanjutkan dengan mengklik tombol Maju maka akan tampil tampilan sebagai berikut. Pada tampilan ini juga sama dengan yang diatas tapi ini secara driver audionya yang kita miliki dalam computer kita. Langsung saja tombol Maju kita klik, maka akan tampil tampilan sebagai berikut. Selanjutnya adalah pemilihan video yang terdapat pada computer kita, ini kita pilih defaultnya saja, lalu kilk tombol Maju, maka akan tampil tampilan sebagai berikut.

20 Terakhir adalah jendela pemberian selamat bahwa kita telah mensetting program GnomeMeeting. Pada jendela ini kita klik tombol Terapkan, dan kita telah selesai mensetting GnomeMeeting dan siap untuk di pakai untuk berkomunikasi dengan user lain yang terdapat pada jaringan kita. Diatas adalah tampilan GnomeMeeting, yang siap untuk dapat di pakai berkomunikasi.

WYI CREATED BY WINA YUSNAENI

WYI CREATED BY WINA YUSNAENI CREATED BY WINA YUSNAENI Review Materi linux 1 Direktory pada linux Pertemuan 1 / adalah direktory root yang berguna untuk menampung seluruh file yang terdapat dalam sistem linux /bin adalah directory

Lebih terperinci

SSH (SECURE SHELL) 7. Masukan password root atau password user account yang ada di dalam PC 8. Kirim pesan ke user lain (SECURE COPY)

SSH (SECURE SHELL) 7. Masukan password root atau password user account yang ada di dalam PC 8. Kirim pesan ke user lain (SECURE COPY) SSH (SECURE SHELL) 1. Aktifkan jaringannya service network restart 2. Setting IP address ifconfig eth0 ip_address_user 3. Buat gatewaynya route add default gw ip_address_user 4. Koneksikan jaringan ping

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 Disusun Oleh : Nama Kelas : Beny Susanto : TI B Nim : 2011081031 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 5 KONSEP IP dan

Lebih terperinci

Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP

Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP ADMINISTRASI SERVER Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP Pengenalan Linux Berawal dari eksperimen Linus Trovalds dengan Komputer Minix miliknya, terciptalah Sistem Operasi Linux. Sejak saat itu, Dia terus

Lebih terperinci

Login kembali dengan user yang tadi telah dibuat

Login kembali dengan user yang tadi telah dibuat 1 MATERI LINUX 2 Sejarah Linux Linux adalah clone dari system operasi unix yang di desain untuk mesin berbasis prosesor 8036,8046 dst, meliputi true multitasking, true multitasking, virtual memory, shared

Lebih terperinci

Jaringan Komputer MODUL 7. Tujuan

Jaringan Komputer MODUL 7. Tujuan Jaringan Komputer MODUL 7 Tujuan Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu: Melakukan konfigurasi jaringan ethernet otomatis dengan dhcp (dinamis). Melakukan konfigurasi jaringan ethernet

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains

Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains Firewall Perlindungan PC terhadap host host yang nakal pada suatu jaringan computer. Iptables Aplikasi yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer

BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer Pendahuluan Firewall merupakan sebuah tembok yang membatasi suatu sistem jaringan yang ada di baliknya dari berbagai macam ancaman dan gangguan

Lebih terperinci

Pengantar Open Source dan Aplikasi Jaringan Komputer di Sistem Operasi Linux. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id

Pengantar Open Source dan Aplikasi Jaringan Komputer di Sistem Operasi Linux. Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Pengantar Open Source dan Aplikasi Jaringan Komputer di Sistem Operasi Linux Rusmanto at gmail.com Rusmanto at nurulfikri.ac.id Twitter @ruslinux Program Studi TI & SI STT Terpadu Nurul Fikri www.nurulfikri.ac.id

Lebih terperinci

Pensettingan IP Address kelas A,B,C dan Pensettingan Hostname

Pensettingan IP Address kelas A,B,C dan Pensettingan Hostname Pokok Bahasan : Pensettingan IP Address kelas A,B dan C Pensettingan Hostname Perintah Perintah Dasar pada Editor vi Pemaketan Data (TAR) dan Secure Copy (SCP) Pensettingan IP Address kelas A,B,C dan Pensettingan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Mata Kuliah Jaringan Komputer 2

Modul Praktikum Mata Kuliah Jaringan Komputer 2 KONFIGURASI JARINGAN PADA LINUX CentOS 5.4 Oleh I Putu Hariyadi, S.Kom, CCNA < putu.hariyadi@stmikbumigora.ac.id > File file untuk konfigurasi jaringan Linux CentOS 5.4 berada pada direktori /etc/sysconfig/network

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Instalasi IPCop Dalam menginstal linux IPCop 1.4.16 yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan adalah CD/DVD IPCop 1.4.16 dan komputer yang digunakan tehubung dengan koneksi

Lebih terperinci

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengenal sistem operasi Linux 2. Memahami proses login/logout pada sistem operasi

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM LINUX II. Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma Tiga AMIK BSI

MODUL PRAKTIKUM LINUX II. Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma Tiga AMIK BSI MODUL PRAKTIKUM LINUX II Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma Tiga AMIK BSI Akademi Manajemen Informatika dan Komputer BINA SARANA INFORMATIKA Jakarta Operasi Sistem Linux Mandriva

Lebih terperinci

IP Address. Dedi Hermanto

IP Address. Dedi Hermanto IP Address Dedi Hermanto TCP/IP Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer (network) yang digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan antar komputer. TCP/IP merupakan protokol standar

Lebih terperinci

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0 SMK N 1 Kota Solok Bidang Studi : Produktif Bid. Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Kelas / Sem : XII / lima Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

Lebih terperinci

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address IP Address (Internet protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk

Lebih terperinci

KONFIGURASI TCP/IP DI UBUNTU LINUX

KONFIGURASI TCP/IP DI UBUNTU LINUX KONFIGURASI TCP/IP DI UBUNTU LINUX I. Pendahuluan TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses

Lebih terperinci

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server :

Adapun 3 metode untuk pengalokasian alamat IP pada DHCP server : BAB II DHCP SERVER 2.1 Tujuan Praktikum a. Praktikan dapat memahami manfaat/kegunaan dari DHCP Server. b. Praktikan memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan penggunaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM LINUX. Modul I. Sekilas Linux dan Instalasi

LAPORAN PRATIKUM LINUX. Modul I. Sekilas Linux dan Instalasi LAPORAN PRATIKUM LINUX Modul I Sekilas Linux dan Instalasi Disusun oleh : Roby Elmanto / 123060148 Asisten Dosen : Arda Plug 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol Protokol untuk komunikasi dalam jaringan komputer yang mendukung platform open source dan closed source. Bisa digunakan mulai tingkat LAN dengan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1 Praktikum 4 Dynamic Host Configuration Protocol POKOK BAHASAN: Paket DHCP Server pada Linux (Ubuntu) Konfigurasi paket

Lebih terperinci

Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE

Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE 1 Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE I. Tujuan: Mahasiswa dapat menyeting suatu router dengan menggunakan teknik IP Masquerade. Mahasiswa dapat melakukan membuat dan menkonfigurasi router pada sistem

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting MODUL 6 KONSEP SUBNETTING DAN TABEL ROUTING TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi jaringan memakai IP Subnetting DASAR TEORI Nomor IP terdiri

Lebih terperinci

MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. DHCP Server. Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom.

MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. DHCP Server. Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom. MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN DHCP Server Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom. JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 2

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 2 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 2 (Operating System, Command Prompt, Regedit, System32, TCP/IP Adress) Oleh : MUH. IDRUS (13.1401.164) DK.13 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2014

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Onno W. Purbo Dalam operasi jaringan, ada banyak hal yang sering kali membuat pusing kepala kita sebagai administrator jaringan. Hal yang paling

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2 DHCP Server I. Tujuan: Mahasiswa

Lebih terperinci

KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH

KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ IT NRP : 2110165026 KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH DASAR TEORI 1. Telnet Telnet (Telecommunications network protocol) adalah salah

Lebih terperinci

SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4

SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4 SISTEM PENGALAMATAN IP VERSI 4 (IPV4) IP ADDRESS V4 Budhi Irawan, S.Si, M.T SISTEM PENGALAMATAN Sistem pengalamatan yang terdapat pada jaringan komputer lokal ataupun jaringan internet terdiri dari 2 jenis

Lebih terperinci

BAB 1 Instalasi Redhat Linux 7.2

BAB 1 Instalasi Redhat Linux 7.2 BAB 1 Instalasi Redhat Linux 7.2 1. Tujuan : Tujuan dari praktikum ini adalah : 1. Siswa mengetahui proses instalasi linux 2. Siswa memahami struktur direktori linux 3. Mengetahui perintah-perintah dasar

Lebih terperinci

MODUL II. (Konfigurasi TCP/IP & Remote System) Tim Penyusun Modul Praktikum Jaringan Komputer. Computer Science Udayana University

MODUL II. (Konfigurasi TCP/IP & Remote System) Tim Penyusun Modul Praktikum Jaringan Komputer. Computer Science Udayana University 1 Computer Science Udayana University MODUL II (Konfigurasi TCP/IP & Remote System) Tim Penyusun Modul Praktikum Jaringan Komputer 2 MODUL II KONFIGURASI TCP/IP DAN REMOTE SYSTEM 1. Tujuan Praktikum 1.

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB. STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX IAN SQUEEZE KODE MODUL -001-002 NAMA MODUL DASAR-DASAR JARINGAN SISTEM OPERASI Rev. 1-51 URAIAN UNIT Tujuan Belajar Setelah mempelajari modul unit ini, diharapkan peserta

Lebih terperinci

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER

Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER Cara instal dan konfigurasi FTP SERVER di Linux UBUNTU SERVER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA E-Learning POLSRI Apa Itu FTP? FTP (File Transfer Protocol) adalah mekanisme

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Konfigurasi Jaringan CV. SAGT Bandung CV. SAGT berencana memasang jaringan untuk menghubungkan 2 ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Silahkan ikuti langkah-langkah berikut :

Silahkan ikuti langkah-langkah berikut : Silahkan ikuti langkah-langkah berikut : 1. Yang perlu dipersiapkan adalah pastikan anda sudah mem-burning OS Linux Ubuntu 16.04 ke DVD-R atau DVD-RW. Silahkan booting ke CD dari PC anda, jika anda benar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi BAB V IMPLEMENTASI 5.1 IMPLEMENTASI Implementasi penggunaan PC Router Mikrotik OS dan manajemen user bandwidth akan dilakukan bedasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. PC Router

Lebih terperinci

BAB II PROSES INSTALASI LINUX MANDRAKE 9.0

BAB II PROSES INSTALASI LINUX MANDRAKE 9.0 BAB II PROSES INSTALASI LINUX MANDRAKE 9.0 Josua M Sinambela @ 2003 Konfigurasi komputer yang dibutuhkan : Processor Pentium / Kompatibel Minimal 233 MHz (rekomendasi) CDROM Drive Memori minimal 32 MB,

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN IP Address IP address adalah alamat/identitas yang diberikan pada jaringan komputer

Lebih terperinci

Proses booting saat instalasi Endian firewall

Proses booting saat instalasi Endian firewall L1 LAMPIRAN Instalasi Endian Firewall. Pada server sistem operasi yang digunakan adalah Endian firewall yang merepukan distribusi berbasis Linux, yang berfungsi sebagai firewall dan proxy. Endian firewall

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER Dibuat oleh : Yudi Firman Santosa, S.T. Dipersiapkan untuk Latihan Siswa Praktek Ujian Nasional 2012 Internet PC Client Switch Server Gateway Perencanaan Debian Server untuk

Lebih terperinci

MATERI PENGETAHUAN DASAR JARINGAN LINUX

MATERI PENGETAHUAN DASAR JARINGAN LINUX MATERI PENGETAHUAN DASAR JARINGAN LINUX http://www.softwarefreedomday.org Support By : Pengenalan jaringan Network atau jaringan, dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih komputer yang

Lebih terperinci

Modul 11 Access Control Lists (ACLs)

Modul 11 Access Control Lists (ACLs) Modul 11 Access Control Lists (ACLs) Pendahuluan ACL sederhananya digunakan untuk mengijinkan atau tidak paket dari host menuju ke tujuan tertentu. ACL terdiri atas aturan-aturan dan kondisi yang menentukan

Lebih terperinci

NAMA : ADITO EFRI NIM : Prodi : SISTEM INFORMASI

NAMA : ADITO EFRI NIM : Prodi : SISTEM INFORMASI NAMA : ADITO EFRI NIM : 14121004 Prodi : SISTEM INFORMASI 1. Jelaskan tentang kepemilikan file/direktori dalam sistem Linux/Unix dan pengkodean hak dan akses (misalnya : 750,777 artinya apa?) 2. Bagaimana

Lebih terperinci

Instalasi FreeBSD 6.0

Instalasi FreeBSD 6.0 Instalasi FreeBSD 6.0 Ricki Zurwindar Universitas YARSI Copyright 2007 Banyak cara yang dapat digunakan dalam melakukan instalasi FreeBSD baik melalui berbagai macam media seperti

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

Installasi Linux SuSE 10.1 Basis Text

Installasi Linux SuSE 10.1 Basis Text Installasi Linux SuSE 10.1 Basis Text Pendahuluan Persiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan untuk proses instalasi. Semua master SuSE Linux versi 10.1 harus sudah berada di hadapan Anda. Paket SuSE

Lebih terperinci

Konfigurasi Jaringan di Linux. Rolly Yesputra rollyyp.wordpress.com WA

Konfigurasi Jaringan di Linux. Rolly Yesputra rollyyp.wordpress.com WA Konfigurasi Jaringan di Linux Rolly Yesputra rollyyp.wordpress.com WA. 082591177785 Konfigurasi TCP/IP di Linux Konfigurasi TCP/IP di Ubuntu Server agak sedikit berbeda jika kalian bandingkan dengan sistem

Lebih terperinci

Menghubungkan Internet Host ke Guest dan Instalasi aplikasi

Menghubungkan Internet Host ke Guest dan Instalasi aplikasi Menghubungkan Internet Host ke Guest dan Instalasi aplikasi Cara menghubungkan Internet dari computer host ke computer guest : 1) Pastikan computer host telah terkoneksi dengan sambungan internet. 2) Lalu

Lebih terperinci

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP

SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP SERVER MANAGEMENT DAN KLASIFIKASI IP NAMA NPM/ KELAS MATA KULIAH : SENO PUJIAMUKTI : 16110447/ 4KA34 : PENGANTAR TELEMATIKA SISTEM INFORMASI GUNADARMA SERVER MANAJEMEN Server Manager adalah alat baru yang

Lebih terperinci

INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0

INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0 MODUL PRAKTIKUM INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0 Pendahuluan Routing adalah cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan

Lebih terperinci

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit.

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang paket header dalam hitungan 32 bit. Modul 05 INTERNET PROTOCOL (IP) Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable, connectionless, datagram delivery service. Unreliable atau ketidakhandalan berarti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN TUJUAN Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan 1. Melakukan konfigurasi NAT pada Linux Ubuntu 8.10

Lebih terperinci

I. DASAR TEORI. Perintah Dasar Linux

I. DASAR TEORI. Perintah Dasar Linux Perintah Dasar Linux Tujuan Praktikum : 1. Mengenal sistem operasi GNU/Linux 2. Memahami perintah-perintah dasar GNU/Linux 3. Mampu mengoperasikan GNU/Linux pada mode terminal I. DASAR TEORI Command line

Lebih terperinci

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003

Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Konfigurasi Dan Instalasi Jaringan( TCP/IP ) Di Windows Server 2003 Di sini saya akan mendeskripsikan prosedur untuk menginstal dan mengkonfigurasi TCP/IP Microsoft Windows Server 2003. Ikuti prosedur

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses instalasi VMWare Workstation dan

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses instalasi VMWare Workstation dan BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini membahas tentang proses instalasi VMWare Workstation dan Zimbra Collaboration Suite dengan menampilkan hasil pembuatan mail server yang telah dikerjakan. 4.1 Instalasi

Lebih terperinci

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Prakata ClarkConnect adalah Software yang mudah digunakan untuk membangun dan mengatur server dedicated dan Gateway Internet Tutorial Instalasi ini akan

Lebih terperinci

Pertemuan 1: Pengkabelan

Pertemuan 1: Pengkabelan A. TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah mempelajari materi dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami perbedaan Physical Address dan Logical Address. 2. Memahami tentang ARP Table. 3. Mampu menerapkan

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Installasi Perangkat Jaringan Lokal Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

Awali.org & Awali.or.id

Awali.org & Awali.or.id Awali.org & Awali.or.id #awali@irc.dal.net Disusun Oleh : Delly Andreas [ andreas@awali.org ] DASAR INSTALLASI & PENGGUNAAN ZENCAFE-1.4 I. PANDUAN DASAR INSTALLASI ZENCAFE-1.4 I.1. Siapkan CD Installer

Lebih terperinci

MEMBANGUN DNS, MAIL DAN WEBMAIL SERVER. Pengetikan password tidak ditunjukkan demi keaamanan. Maka ketik saja password sampai selesai kemudian ENTER

MEMBANGUN DNS, MAIL DAN WEBMAIL SERVER. Pengetikan password tidak ditunjukkan demi keaamanan. Maka ketik saja password sampai selesai kemudian ENTER 1 Membangun DNS Server, Mail Server dan Webmail Server MEMBANGUN DNS, MAIL DAN WEBMAIL SERVER LANGKAH-LANGKAH : # -- > MEMBANGUN DNS SERVER DNS Server merupakan computer atau program yang berfungsi melayani

Lebih terperinci

pengenalan IP Address

pengenalan IP Address Pengenalan IP Address Kali ini kita akan mempeljari tentang dasar IP Address, bagi para pemula ataupun pelajar yang ingin memperlajari jaringan harus memahami terlebih dahulu dasardasar pengenalan IP Address

Lebih terperinci

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN: 1. Beberapa PC yang akan dihubungkan dalam jaringan. 2. Hub sebagai penghubung jaringan. 3. Kabel jaringan secukupnya.

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN: 1. Beberapa PC yang akan dihubungkan dalam jaringan. 2. Hub sebagai penghubung jaringan. 3. Kabel jaringan secukupnya. MODUL 3 ANALISA PROTOKOL LAYER 2 DAN 3 TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep PDU layer 2 dan 3 2. Mahasiswa mampu mengoperasikan arp, wireshark dan tcpdump 3. Mahasiswa mampu menganalisa paket

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

MATERI LINUX 2 Pertemuan Ujian Tengah Semester (UTS)

MATERI LINUX 2 Pertemuan Ujian Tengah Semester (UTS) www.fayblinkz.tk 1 MATERI LINUX 2 Pertemuan Ujian Tengah Semester (UTS) Sejarah Linux Linux adalah clone dari system operasi unix yang di desain untuk mesin berbasis prosesor 8036,8046 dst, meliputi true

Lebih terperinci

Bertukar Data dengan Wireless LAN

Bertukar Data dengan Wireless LAN Bertukar Data dengan Wireless LAN Tedy Tirtawidjaja, S.T 25 Desember 2007 Tulisan ini saya buat setelah mencoba bertukar data dengan rekan saya, kami menggunakan notebook yang sama-sama dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Modul 4 Telnet dan File Transfer Protocol (FTP)

Modul 4 Telnet dan File Transfer Protocol (FTP) Modul 4 Telnet dan File Transfer Protocol (FTP) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep FTP 2. Mahasiswa mampu membangun FTP 3. Mahasiswa mampu melakukan troubleshooting FTP DASAR TEORI FTP menggunakan

Lebih terperinci

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data Labba Awwabi - 2110141047 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya A. DASAR TEORI Firewall adalah sistem atau sekelompok sistem yang menetapkan kebijakan kendali akses

Lebih terperinci

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION. Modul 5 IP ADDRESS. Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 5 IP ADDRESS Team Training SMK TI 37 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Tujuan: Siswa dapat memahami arti dan fungsi IP address dalam komunikasi antar host di internet.

Lebih terperinci

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages Pendahuluan Tidak ada mekanisme untuk menjamin bahwa data yang dikirim melalui jaringan berhasil. Data mungkin gagal mencapai tujuan dengan berbagai macam

Lebih terperinci

ARP (Address Resolutio Protocol) Secara internal ARP melakukan resolusi address tersebut dan ARP berhubungan langsung dengan Data Link Layer. ARP meng

ARP (Address Resolutio Protocol) Secara internal ARP melakukan resolusi address tersebut dan ARP berhubungan langsung dengan Data Link Layer. ARP meng MODUL 4 ANALISA PROTOKOL LAYER 2 DAN 3 MENGGUNAKAN ETHEREAL-TCPDUMP TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa memahami konsep PDU layer 2 dan 3 2. Mahasiswa mampu mengoperasikan Ethereal dan Tcpdump 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

Modul 2 Konstruksi Network

Modul 2 Konstruksi Network Modul 2 Konstruksi Network 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menjelaskan arsitektur jaringan/network b. Mahasiswa dapat menghubungkan PC secara peer to peer 1.2 Materi a. Arsitektur Jaringan b. TCP/IP c. NIC

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM LINUX. Modul III. Konsep Jaringan dan TCP/IP

LAPORAN PRATIKUM LINUX. Modul III. Konsep Jaringan dan TCP/IP LAPORAN PRATIKUM LINUX Modul III Konsep Jaringan dan TCP/IP Disusun oleh : Roby Elmanto / 123060148 Asisten Dosen : Arda Plug 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

I. Tujuan. Pendahuluan. Alat dan Bahan. Langkah Kerja. Aziz Izzudin Rendy Reynaldi S. Maulani Rahmi Tantan Faturrahman

I. Tujuan. Pendahuluan. Alat dan Bahan. Langkah Kerja. Aziz Izzudin Rendy Reynaldi S. Maulani Rahmi Tantan Faturrahman Aziz Izzudin Rendy Reynaldi S. Maulani Rahmi Tantan Faturrahman II TKJ-A Diagnosa LAN Mengkonfigurasi PC Router Menggunakan FreeBSD Jumat, 11 Februari 2011 Pak Rudi Haryadi Pak Antony Budiman I. Tujuan

Lebih terperinci

CentOS Linux Installation for Dummies

CentOS Linux Installation for Dummies CentOS Linux Installation for Dummies Tedy Tirtawidjaja 13 Oktober 2007 Artikel ini mencontohkan bagaimana cara menginstal CentOS Linux. 2 Pengenalan Linux Linux(lebih tepat disebut GNU/LINUX) adalah sebuah

Lebih terperinci

Sistem Administrasi Linux

Sistem Administrasi Linux Sistem Administrasi Linux pertemuan 2 Struktur Direktori Linux Perintah dasar linux Helmy Faisal M, S.Kom Direktori di linux Direktori /bin /boot /dev /etc /home /lib /mnt Isi Direktori berisi file-file

Lebih terperinci

Didalam Ruang Lingkup Local Area Network Disusun oleh : Caesario Pujiatma

Didalam Ruang Lingkup Local Area Network Disusun oleh : Caesario Pujiatma Setting Server SuSe Didalam Ruang Lingkup Local Area Network Disusun oleh : Caesario Pujiatma E-mail : rollan.ak@gmail.com 1.1 Setup IP Address Sebagai awal untuk setting server kita harus mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES]

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] Nama Anggota Kelompok : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA 1. Mursidayanti Aprilia R. 2110121037 2. Nanda Pratyaksa 2110121038 3. Adam Shidqul Aziz 2110121039 Kelas : 3 D4 IT B LAPORAN RESMI KONFIGURASI

Lebih terperinci

KONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line)

KONFIGURASI ROUTER. CLI (Command Line) KONFIGURASI ROUTER Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

Router on Debian Lenny

Router on Debian Lenny Router on Debian Lenny Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas perancangan pembangunan web server dan komunikasi antara server dan client dengan menggunakan komunikasi lokal wi-fi sebagai media komunikasi antara server

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER

KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER KONFIGURASI LINUX REDHAT 9.0 SEBAGAI DHCP SERVER Sasaran Setelah memperaktekkan konfigurasi ini, pembaca diharapkan bisa : - Mengerti tentang Dynamic Host

Lebih terperinci

A. INSTALLASI SOFTWARE

A. INSTALLASI SOFTWARE A. INSTALLASI SOFTWARE 1. Masukkan CD Program ke dalam CD ROM 4. Isikan username dan Organization, Next 2. Next untuk melanjutkan 5. Pilih Typical, Next 3. Pilih I accept the terms in the licence agrement,

Lebih terperinci

Menggunakan FileZilla FTP Client. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman repo.slemankab.go.id

Menggunakan FileZilla FTP Client. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman repo.slemankab.go.id Menggunakan FileZilla FTP Client Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman FTP client adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan transfer file dalam lingkungan internet menggunakan standar dari FTP (File

Lebih terperinci

Unix/Linux Operating system

Unix/Linux Operating system Unix/Linux Operating system Pengenalan dan sejarah Unix Linux dan distribusi linux Unix File System Direktory Unix, File dan Inode User, Group dan Permissions Unix Unix adalah multi-user dan multi-tasking

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 IP Versi 4 IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap tiap komputer dalam jaringan. Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya

Lebih terperinci

INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH. Ardi Maharta / Heri Widayat /

INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH. Ardi Maharta / Heri Widayat / INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH Ardi Maharta / 11520244013 Heri Widayat / 11520244040 13 A. Kompetensi a. Instalasi dan Konfigurasi SSH B. Sub Kompetensi a. Mengetahui cara instalasi debian

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Keempat

Laporan Praktikum Keempat Agung Hartono 1341177004191 Judul Percobaan: JARINGAN dan APLIKASI PACKET TRACER Dasar Teori: A. Jaringan Jaringan Komputer (Computer Network) dapat diartikan sebagai dua buah komputer atau lebih yang

Lebih terperinci