BAB III PENYAJIAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENYAJIAN DATA"

Transkripsi

1 BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek Penelitian Peneliti akan menguraikan secara deskriptif subyek penelitian, dengan uraian ini nantinya akan dapat dijadikan sebagai penjelasan yang utuh sehingga hasilnyapun diperoleh secara maksimal dengan harapan peneliti. 1. Deskripsi Tayangan 86 Subyek yang dikaji adalah sebuah tayangan yang berjudul 86. Tayangan 86 merupakan sebuah tayangan reality show. Reality show adalah suatu bentuk gambaran suatu peristiwa seperti sebenarnya, dikatakan seperti sebenarnya karena tayangan ini berupa adegan - adegan keseharian tanpa ada skrip atau arahan sutradara. Tayangan ini di produseri oleh Roan Y. Anprira, dengan mengambil tema penegakan kedisiplinan oleh pihak kepolisian dan mulai di tayangkan di Net Mediatama Televisi pada tahun 2014 dengan tujuan untuk menyadari pentingnya berdisiplin dalam mematuhi aturan-aturan yang berlaku agar masyarakat dapat lebih bijak dalam menentukan sikap terhadap peraturan-peraturan negara. Tayangan ini merupakan hasil kerjasama pemilik stasiun televisi wishnutama dan pihak kepolisian republik indonesia dengan tujuan penegakan hukum kedisiplinan. Progam 86 ini selalu menayangkan beragam kasus yang ditumpas polisi di tiap episodenya. Setiap kasus 49

2 49 yang di tayangkan selain mampu memacu adrenalin penonton dengan aksi kejar-kejaran polisi dengan penjahat, juga terkadang menimbulkan gelak tawa menyaksikan ekspresi para pelanggar aturan yang kehabisan ide mencari alasan agar bebas dari hukuman pihak kepolisian. Di dalam tayangan ini juga di hiasi dengan polisi ataupun polwan dari seluruh wilayah indonesia dengan latar tempat dari berbagai penjuru wilayah di indonesia tentunya. Dalam setiap penayangan program reality show ini di suguhkan sekitar 1 bahkan 2 tayangan jika terdapat kelanjutan dari video sebelumnya. Dalam sehari total durasi 20 menit per tayangan jika di hitung tanpa jeda iklan sedangkan ketika di barengi dengan iklan komersial maka durasi tayang per hari menjadi setengah jam atau sama dengan 30 menit. Tema dalam setiap tayangan bisa berbeda setiap harinya namun ada juga yang saling berhubungan satu sama lain dan berupa kelanjutan adegan dari tayangan sebelumnya namun. program reality show 86 yang di tayangkan pada bulan agustus 2015 merupakan episode - episode yang di pilih khusus karena merupakan tayangan pengulangan dari bulan sebelumnya. Pada awal tayangan 86 di awali dengan munculnya sebuah tulisan Sebuah karya tulis jurnalistik semua kejadian adalah realita dalam tugas kepolisian tanpa rekayasa. Para pelaku belum terbukti bersalah sampai di putuskan oleh pengadilan. Setelah itu muncul logo media televisi yang menayangkan yakni Net tv dan setelah itu muncul tulisan kerjasama dengan kepolisian indonesia serta lambang kepolisian resort indonesia

3 50 dan gambar tulisan 86 yang merupakan judul dari tayangan sekaligus merupakan sebuah sandi dalam kepolisian yang berarti laksanakan beserta tagline dari tayangan reality show ini Meluncur ke Tkp siap 86 kemudian muncul satu deskripsi lokasi serta permasalahan yang akan di pecahkan dalam satu kasus. Dalam setiap tayangan terdapat satu polisi yang bertugas sebagai ketua tim yang menarasikan hasil pekerjaan mereka sebelum tayangan tentang gambaran tersebut muncul. Pada setiap episode dari tayangan reality show 86 terdapat satu permasalahan baik itu berkaitan dengan kasus sederhana maupun kasus yang berat seperti penangkapan bandar narkoba, namun tak semua dari tayangan tersebut memperlihatkan konflik antara si penegak hukum dengan pihak yang bersalah. Ada yang dengan legowo menerima semua tuntutan dari penegak hukum dan menyadari kesalahanya. Dalam tayangan 86 pada bulan agustus ini di dominasi dengan penegakan kedisiplinan pada lalu lintas di berbagai kota d indonesia seperti Denpasar, Makassar, Gresik, Madiun serta masih banyak lagi yang lain. Semua pelaku dalam tayangan ini di lindungi haknya sebagai pihak terduga bersalah dengan tidak menampilkan wajah asli pelaku yakni dengan di blurkan untuk menghidari diketahuinya identitas dari si pelaku.

4 51 a. Tim Produksi Tayangan 86 Gambar 3.1 Gambar Tayangan 86 Judul : 86 Division Head Production Head Producer : Roan Y. Anprira : Yuliarti : Nucky Rozandy Creative 1 : Aloysius Dimas W. Creative 2 : Moch Boniex Nurwega Production Assistants Produksi Genre : Wayah Bangun Utama : Net Mediatama : Reality Show Dirilis : 2 Agustus 2014 Durasi : ± 30 menit tayangan per hari

5 52 B. Deskripsi Data Penelitian Penelitian sebagaimana dalam penelitian apapun, titik tolaknya tidak lain bersumber pada masalah. Tanpa masalah penelitian ini tidak dapat dilaksanakan. Masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah fokus penelitian, dimana fokus ini yang nantinya akan menjadikan penelitian yang maksimal dan sistematis. Fokus penelitian yang diangkat oleh peneliti pada penelitian ini tentang konstruksi pesan disiplin yang ada dalam tayangan 86 net tv, yang di dalamnya terdapat keempat unsur framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Tayangan 86 menggambarkan tentang aparatur negara ( pihak kepolisian ) dalam menjalankan tugasnya sehari- hari. Di dalam tayangan pada bulan agustus ini ada sekitar 30 lebih video dengan berbagai judul cerita di dalamnya. Nantinya dari beberapa video yang ada akan di analisis hanya beberapa video yang menunjukan adanya pesan disiplin dalam hal lalu lintas di jalan raya. Hal ini di lakukan oleh peneliti sesuai yang menjadi batasan di unit analisis. Operasi penertiban lalu lintas ini di lakukan sebagai upaya untuk menciptakan ketertiban dalam berlalu lintas di jalan raya demi keselamatan para pengguna jalan. Dalam melaksanakan operasi lalu lintas ini di mulai dengan menyusuri jalanan di sekitar lokasi penertiban yang berlanjut pada proses monitoring yakni sebuah kegiatan memantau

6 53 keadaan lalu lintas yang ada di jalan raya melalui sebuah kamera pengintai yang terhubung dengan monitor yang bia di lihat langsung di tempat petugas kepolisian yang sedang melakukan pengawasaan lalu lintas di lokasi peninjauan. 1. Struktur Sintaksis Pesan disiplin dalam tayangan 86 Tabel 3.1 Struktur Sintaksis Struktur Deskripsi Sintaksis Judul Durasi 00:00:01 Durasi 00:00: 02 Durasi 00: 00: 04

7 54 Latar Tempat dan waktu Maskot Surabaya, lokasi yang akan di adakan penertiban lalu lintas berada di sekitar Kenjeran Surabaya. Durasi : 00:00:07 Polisi sudah berada di kenjeran dan akan melakukan operasi lalulintas Durasi : 00: 00:12 Maskot selamat datang madiun (operasi bus ugal-ugalan ) Video penertiban lalu lintas di Madiun Durasi : 00:00:14 Memberikan tanda kendaraan yang melanggar Durasi : 00 :02 :34 Maskot kota Denpasar Bali (operasi tertib lalu lintas ) Video penertiban lalu lintas di daerah madiun dan Denpasar ( Bali ) Durasi : 00:00:03 Patroli di daerah sekitar kawasan Denpasar

8 55 Maskot kota makassar Vide penertiban lalu lntas di Makassar Durasi : 00 :00 :02 Anggota polisi sedang melakukan pemantauan di sekitar lokasi operasi Durasi : 00 :00 :15 Markas polisi daerah Bandung. Video penertiban di kota Bandung Durasi : 00 : 00 :01 Anggota polisi berada di tengah jalan untuk melakukan giat operasi Durasi : 00 :00 : 07. Latar keadaan cerita Durasi : 00 :00 : 35 Panik takut di tindak aparat kepolisian ada kendaraan yang sengaja putar balik menghindari operasi penertiban cipta kondisi di kenjeran. Durasi : 00:02:45

9 56 Polisi sedang mengecek setiap kendaraan yang memasuki wilayah penertiban di kenjeran untuk menghindari adanya kendaraan hasil curian yang keluar dari wilayah surabaya Durasi : 00 :05:15 Polisi sedang memantau keadaan lalu lintas di sekitar wilayah Madiun untuk melihat ada tidaknya kendaraan yang melanggar di jalur yang rawan terjadinya ugal ugalan bermuatan besar. Durasi : 00:06:18 Polisi menghentikan paksa kendaraan yang ugal ugalan di jalan raya Durasi : 00: 07 :43 3 bule yang sedang kebingungan setelah di berikan surat pendisiplinan dari pihak kepolisian. Durasi : 00 :02:10 Polisi berusaha menghentikan salah satu pelanggar lalu lintas yang ada di sekitar lokasi penertiban. Durasi : 00 :03 :15

10 57 Ekspresi kebingungan dari pelanggar lalu lintas yang sedang menerima sanksi dari pihak kepolisian. Durasi : 00: 03: 19 Polisi sedang menindak salah satu pengguna jalan yang melintas karena melanggar aturan berbonceng 3 menaiki motor. Durasi : 00 : 01 : 22 Polisi sedang melakukan introgasi dengan salah seorang pelaku pelanggar lalu lintas. Durasi : 00 : 02 :16 Polisi menghampiri salah satu pelanggar lalu lintas Durasi: 00 :01 :14 Polisi sedang melakukan introgasi kepada pelaku pelanggaran lalu lintas Durasi : 00 :02 :22 Polisi melakukan penindakan kepada supir bus Durasi : 00 : 02 :07

11 58 Menuju lokasi tempat kecelakaan Durasi : 00 :02 :13 Durasi: 00 :03 :11 Suasana saat polisi melakukan penggeledaan pada di daerah sekitar kenjeran Akhir cerita pada tayangan Durasi : 00 :09: 02 - Ikut bapak e ya kamu? sana...motornya kamu yang bawah Kuncinya mana? - Kamu itu sepeda gada kuncinya, nggak pakek helm dan nggak punya sim naik motor boncengan 3 Durasi : 00 :12 : 09 - Iya pak, nda ada kuncinya pak he he he Durasi : 00 :10:01 - Mas kita tindak artinya kita beri teguran jangan sampai di ulangi lagi ya? - Jangan di ulangi lagi, nanti kalo di ulangi lagi kita tilang.

12 59 Iya pak, ngerti pak he he he Durasi : 00 : 12 : 07 Durasi : 00 : 14 : 11 Sim kamu mana? Karena kamu tidak menggunakan helm standar saya akan memberikanmu helm dan pakaian. Ini pakaian silakan kamu pakai Bagaimana perasaanmu sekarang? Mau kemaa kamu sekarang? Saya memberi peringatan jangan di ulangi kesalahan ini. Durasi : 00 : 07 : 20 Tidak punya, tapi saya punya lisensi sim new zeland Durasi : 00 : 15: 30 Polisi sedang melakukan proses penilangan kepada pelanggar lalu lintas Durasi 00: 18 :09

13 60 Polisi mendampingi keluaraga korban Durasi : 00 : 18 : 60 Struktur Skrip Pesan disiplin dalam tayangan 86 Net. Tabel 3.2 Struktur Skrip Struktur Plot Awal konflik / Awal cerita Deskripsi Durasi : 00 : 07: 11 Durasi : 00 : 07 : 30 - Mau kemana ini? - Ke suramadu pak - Coba di angkat dulu, di ambil dulu - Di saksikan dulu - Hei itu loh - Ambil, apa itu? - Ambil itu loh

14 61 Kompilasi Masalah Durasi : 00 : 07 : 45 - Ini loh, suruh ambil... ambil... ambil... dulu - Siapa si sini tadi - Ambil dulu, iya diambil dulu...kamu ambil - Siapa di sini siapa? - Bukan saya pak - Yang lain mana? sini semua... yang lain sini - Kumpul semua kumpul semua Penyelesaian Masalah - Ambil apa itu - Apa itu...? - Obat apa ini? Durasi : 00 :07 : 50 - Kumpul semua sini semua kumpul sini - Kumpul semua penumpang sini - Jangan jauh-jauh - Iya duduk - Obat biasa ini hehehe... Awal konflik Durasi : 00 : 06 : 16 Durasi : 00 : 06 : 20

15 62 Selamat siang ibu bapak, mohon maaf mengganggu perjalan. Sopir bis kita tindak. Kita tilang karena tadi di perlintasan kereta api mengambil lajur kanan, hal itu bisa membahayakan keselamatan penumpang. Terus kemudian nanti kalau misalnya sopir bus ini masih seperti itu tolong di ingatkan. Karena itu untuk keselamatan kita bersama. Terimah kasih matur nuwun. Kompilasi Masalah Durasi : 00 : 07 : 01 Bapak tau ya kita hentikan tadi? Siap Apa - apa pelanggarannyaapa. Saya ngelanggar marka Iya satu tadi rel kererta api tadi ambil kanan, ngeblonk terus kemudian sebelum blambangan tadi nyalip kendaraan. Kadang kala penumpang itu bilang ini itu terus mereka maunya cepet, kita bisa apa. Penyelesaian Masalah Durasi : 00 : 07 : 15 Kadang penumpang itu kita pelan gitu gimana pak ya Udah ga mau naik kita lagi pak Besok naik yang lain kecewa banget pak Terus akhirnya kita nggak punya penumpang. Iya pak tapi tugas kami mengingatkan pak ya? Jangan sampai membahayakan penumpang yang lain. Melihat pelanggar (turis asing ) sedang menggunakan kendaraan beroda dua dengan berbonceng 3. Kemudian patroli moge yang rutin di lakukan di daerah denpasar mencoba untuk memberhentikannya.

16 63 Awal konflik Durasi : 00 : 04 : 20 - Kamu mau kemana? - Kami mau pergi ke kuta - Boleh saya lihat surat-surat kendaraan anda. - Iya tentu boleh. - Ini sim internasional saya. Kompilasi masalah Durasi : 00 : 04 : 35 - Kamu berasal dari mana? - Jerman - Disini kamu tinggal dimana? - Kami tinggal di malengga diantara ungasan dan malingga. Penyelesaian masalah Durasi : 00 : 05 : 01 - Kamu di perbolehkan berboncengan hanya 2 orang - Maaf saya tidak tahu, kita bisa parkir dan jalan saja. Dan kita bisa naik taksi pulangnya. - Ok, saya mengerti - Kamu satu orang dengan taksi - Oke kita akan parkir di sini dan jalan kaki. - Terimah kasih telah memberi tahu kami. Awal konflik - mau kemana pak? - Dari Maros ke Panampu. Durasi: 00 :

17 64 - Kenapa berhenti disini? ini anaknya? - Ada yang saya tunggu Kompilasi masalah - Boleh minta surat suratnya? - Iya... - Bapak lebih sayag anak yang di belakang ya daripada anak yang di depan? - Sayang dua nya - Kenapa yang depan tidak di pakaikan helm - Mau di jemput ibunya di naikkan mobil. - Kenapa tidak dari berangkat saja? - Mana sim nya - Masih di urus kakak - Tugas dimana kakanya di ***** - Biar saya telfon saja... Penyelesaian masalah - Saya tilang dulu ya pak - Nanti saya yang ngomong ke kakanya. Awal konflik - Selamat sore pak? mohon maaf bisa lihat surat suratnya? - Kenak tilang kemaren - Sekarang bapak tahu kesalahannya apa? - Tidak tahu - Anaknya kenapa tidak di pakaikan helm bapak? - Baru pulang sekolah.

18 65 - Kesalahan yang kedua bapak tahu tidak? Bapak melanggar lampu merah gak tadi? - Tidak saya tertib kok - Yakin? ayo ikut saya kalo gitu sya tunjukkan kesalahan bapak yang kedua - Iya buk Kompilasi masalah - ini bapak ini motor bapak, bapak melanggar stop line - oh ya uda buk saya salah saya minta maaf. Penyelesaian masalah - STNK nya di tilang dulu ya? - Iya pak... Awal konflik - Di tabrak saya bu - Iya pak - Bapak bisa berdiri? waduh berdarah ini pipinya - Sakit bu - Ke rumah sakit ya pak - Ayo pak, pelan pelan saya bantu bopong

19 66 Kompilasi masalah - Ayo pak pelan pelan saya bantu bopong Penyelesaian masalah - Bapak... hu hu hu.. kok bisa kayak gini bapak, uda di bilang kudu sabar jangan buru- buru kita udah tua bapak ngalah bapak. - Engga buk saya gak salah - Beliau bener kok bu tidak salah, cuman di tabrak pengendara lain yang mencoba menghindari kami. - Saya sudah takut duluan kalau suami saya yang salah - Sepedanya ada di kantor bersama pelaku penabrakan sudah di amankan kok ibu - Terimakasih buk...

20 67 Struktur Tematik Pesan Disiplin Dalam Tayangan 86 Net Tabel 3.3 Struktur Tematik Struktur Karakter Deskripsi Dialog Durasi :00 :11 :16 Pada malam hari dalam rangka melakukan penertiban untuk menciptakan kondisi yang bebas dari tindak pidana di sekitar wilayah Kenjeran, Satreskrim pelabuhan tanjung perak melakukan operasi multi sasaran di sekitar lokasi. Operasi ini khusus di lakukan di sekitar wilayah jembatan suramadu. Dalam operasi ini di pimpin oleh Iptu Siswo Tarigan Kanit Resmob Polres Tanjung Perak. Dalam operasi multi sasaran ini anggota menemukan berbagai pelanggaran mulai dari pelanggaran dari pengguna jalan seperti kurangnya kelengkapan surat - surat berkendara dan pelanggaran lalu lintas. Pada operasi ini Iptu Siswo Tarigan Kanit Resmob Polres Tanjung Perak telihat tegas namun terlihat santai saat sedang mengintrogasi salah satu pengguna jalan yang di duga obat obatan terlarang namun ternyata hanya obat penurun panas biasa. Percakapan dengan salah satu pengguna jalan: Ini loh, suruh ambil... ambil... ambil... dulu Siapa si sini tadi Ambil dulu, iya diambil dulu...kamu ambil Siapa di sini siapa? Bukan saya pak Yang lain mana? sini semua... yang lain sini Kumpul semua kumpul semua Ambil apa itu Apa itu...? Obat apa ini? Kumpul semua sini semua kumpul sini Kumpul semua penumpang sini Jangan jauh-jauh Iya duduk

21 68 Obat panas biasa ini hehehe... Durasi : 00 : 04 :11 Kegiatan pada pagi hari yang rutin di lakukan oleh polres madiun untuk menciptakan suasana aman dan tertib dalam berkendara di jalan raya sekitar wilayah madiun adalah dengan melakukan operasi lalu lintas di jalan yang rawan terjadi kecelakaan dan pelanggaran tata tertib. Dalam operasi ini di pimpin oleh Iptu Bambang S ( Kanit Patroli Polres Madiun Kabupaten ). Dalam melaksanakan operasi ini anggota kepolisian menemukan berbagai pelanggaran seperti pengendara bus ugal ugalan, pengguna lalu lintas yang menyerobot kendaraan lain sampai dengan melanggar marka. Di sini terlihat Iptu Bambang S sebagai sesosok yang ramah, tegas dan seorang pendengar yang baik. Hal tersebut terlihat ketika melakukan penindakan kepada salah satu pelanggar lalu lintas. Percakapan dengan salah satu pelanggar lalu lintas Bapak tau ya kita hentikan tadi? Siap Apa - apa pelanggarannyaapa. Saya ngelanggar marka Iya satu tadi rel kererta api tadi ambil kanan, ngeblonk terus kemudian sebelum blambangan tadi nyalip kendaraan. Kadang kala penumpang itu bilang ini itu terus mereka maunya cepet, kita bisa apa Kadang penumpang itu kita pelan gitu gimana pak ya Udah ga mau naik kita lagi pak Besok naik yang lain kecewa banget pak Terus akhirnya kita nggak punya penumpang. Iya pak tapi tugas kami mengingatkan pak ya? Jangan sampai membahayakan penumpang yang lain.

22 69 Durasi :00 : 05 :09 Kegiatan operasi moge yang rutin di lakukan oleh satuan angota kepolisian daerah Denpasar, Bali demi menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan nyaman baik bagi pengendara mauupun bagi pengguna jalan lainnya. Dalam operasi ini di pimpin oleh Ipda putu dewi yang terlihat tegas, ramah dan penuh kepedulian hal tersebut bisa di lihat ketika memberikan helm dan kaos kepada turis asing yang melanggar tata tertib berkendara. Percakapan dengan salah satu pelanggar Sim kamu mana? Tidak punya, tapi saya punya lisensi sim new zeland Karena kamu tidak menggunakan helm standar saya akan memberikanmu helm dan pakaian. Ini pakaian silakan kamu pakai Bagaimana perasaanmu sekarang? Saya merasa aman Mau kemana kamu sekarang? Saya mau kembali ke hotel. Saya memberi peringatan jangan di ulangi kesalahan ini. Ketika melakukan patroli dalam kota Makassar anggota keplisian melihat ada bapak bapak yang berbonceng tiga dan menghentikan kendaraannya setelah menyadari adanya operasi yang dilakukan oleh anggota kepolisian di sudut jalan yang lain. Setelah dilakukan proses penilangan terbukti bapak tersebut tidak mematuhi aturan dalam berlalu lintas di jalan raya yakni, tidak mem bawa helm untuk slah satu anak yang dibonceng serta tidak membawa surat surat kelengkapan dalam berkendaraseperti SIM. Pelaku mengatakan jika SIM beliau sedang diurus oleh salah satu anggota kepolisian yang merupakan kakak

23 70 kandung pelaku. Namun, polisi tetap memberlakukan aturan hukum dan tidak peduli dengan status kekerabatan antara pelaku dan anggota kepolisian. Saat menunggu ayah pelaku yang sedang di proses dilakukan penilangan. Salah satu polisi menghampiri anak pelaku yang paling kecil yang tidak mengenakan helm dan melakukan dialog. Dalam dialog tersebut seolah bisa dilihat polisi tersebut seorang yang tegas dan penyayang. - Siapa namamu? - ***** - Sudah sekolah? Kelas berapa? - Kelas 5SD? - Tau nggak kalo naik motor harus memakai helm?, karena helm bisa melindungi kepala kalo jatuh biar ngga luka dan kepalanya terlindungi. Nggak boleh lagi ya duduk di depan berbahaya. Ok. Ketika melakukan operasi penertiban di sekitar wilayah bandung polisi menemukan salah satu pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu lintas yakni tidak memakai helm dan berada di jalur stop line. Ketika diberhentikan pelaku berdalih jika yang dilakukan sudah tepat karena anak yang dijemput barusan pulang sekolah dan tidak sempat membawa helm. Namun, polisi mencoba menjelaskan bahwa tidak hanya masalah helm yang dilanggar namun, beliau juga berada di garis stop line yang artinya memakan hak pejalan kaki dalam hal ini dengan menunjukan rekaman hasil cctv. Saat di tanya kelengkapan surat beliau mengatakan jika barusan ditilang oleh kepolisian dan yang tersisa hanya STNK dan akhirnya polisi menahan STNK pelaku Dari tayangan ini dapat dilihat sosok polisi yang tegas dan juga tidak mentolerir keslahan jenis apapun. - Pak kendaraan roda dua itu buat dua orang harusnya siapkan dua helm - Iya buk saya salah. Maaf - Sementara karena hanya ada STNK maka kita tilang dulu - O gitu iya buk

24 71. Pada saat mengamankan jalur busway di jakarta tiba tiba terjadi kecelakaan ketika ada pelanggar yang mencoba melarikan diri dari operasi penertiban yang dilakukan oleh pihak kepolisian sehingga mengakibatkan seorang kakek terjatuh dan terluka di bagian pipinya. Dengan sigap polisi menolong korban dan melarikan ke rumah sakit terdekat. - Bapak bisa berdiri? - Tidak bisa bu - Biar saya bantu bopong - Iya - Tadi bapak ditabrak dari arah jalur busway ya? - Ayo kita ke rumah sakit pak. - iya Struktur Retoris Pesan displin dalam tayangan 86 Net Tabel 3.4 Struktur Retoris Struktur Retoris Gambar dan kata Deskripsi Durasi : 00 : 09 : 12 Upaya pendisiplinan dengan operasi ini untuk meningkatkan kegiatan operasi kepolisian yang lain. Terlebih semakin banyak kasus kriminalitas yang ada di sekitar surabaya. Salah satunya adalah tindak pidana pencurian motor. Dan kecenderungan dari para pelaku yang menjual hasil barang hasil curian ke wilayah madura.

25 72 Karenanya operasi ini kita pusatkan di jembatan suramadu. Durasi : 00 :08: 53 Tugas kita hanya mengingatkan pak. Jangan sampai terjadi hal- hal yang tidak di inginkan yang akan membahayakan penumpang. iya pak. Mas kita peringatkan hanya untuk mengigatkan kesalahan karena sudah tidak tertib dan memberi tahu aturan mana yang telah di langgar. Imbasnya tidak hanya kepada anda sendiri tapi bagi pengguna jalan yang lain. Jangan sampai di ulangi lagi ya?. Durasi : 00 : 09 :11 Kalo mengendarai sepeda motor harus menggunakan helm, surat - surat harus di bawa. Walaupun jauh deket judulnya bapak mengendarai sepeda roda di jalan raya. aturan tetap belaku. dan bapak pun sudah tahu aturannya. Bapak sudah lama di sini? Masih baru baru Kami hanya sebagai petugas hanya mengingatkan, semua peralatan bekendara itu untuk keperluan bapak sendiri. Helm yang bapak kenakan akan melindungi kepala bapak sendiri bukan untuk kepala saya. Kalo jatuh juga anda sendiri yang rugi.

26 73 - Karena kalian sudah melanggar rambu- ambu lalu lintas kalian saya tilang - Saya mengerti keluahan kalian untuk cari rejeki tetapi saya juga jadi petugas haus melaksanakn perintah dari atasan untuk menertibkan kalian. - Tugas saya hanya menegakkan hukum dan membuat masyarakat jauh lebih disiplin - Udah tilang kenapa masih melanggar lagi pak? - Orang lain aja bisa sabar kenapa bapak tidak bisa - Saya hanya petugas pak tujuan saya mengakkan kedisplinan dalam berkendara.

BAB 1V ANALISIS DATA. yang terdapat dalam tayangan 86 Net Tv. reality show 86. Terhitung sejak awal scene saja, 86 sudah membuka

BAB 1V ANALISIS DATA. yang terdapat dalam tayangan 86 Net Tv. reality show 86. Terhitung sejak awal scene saja, 86 sudah membuka BAB 1V ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Sebelum didapatinya temuan-temuan dari penelitian ini, maka peneliti akan memaparkan beberapa penjelasan yang telah dimunculkan dari keempat struktur framing model

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling luas jangkauannya dalam hal meraih penggunanya. Televisi mampu menyajikan informasi secara serentak dan secara langsung dapat

Lebih terperinci

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia salah satu negara berkembang yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai 254,9 juta jiwa.

Lebih terperinci

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas Mengenal Undang Undang Lalu Lintas JAKARTA, Telusurnews Sejak Januari 2010 Undang Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 sudah efektif diberlakukan, menggantikan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992. Namun

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN SKALA DISIPLIN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bila melanggar rambu-rambu lalu lintas, saya siap ditindak. Saya akan memaki-maki pengendara lain jika tiba-tiba memotong jalan saya. Menurut saya penggunaan lampu

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting dalam memperlancar pembangunan yang pemerintah laksanakan, karena merupakan sarana untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi rahasia umum apabila perkembangan lalu lintas pada saat ini begitu pesat hal ini beriringan pula dengan perkembangan jumlah penduduk yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Identitas Responden Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu variabel dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi pemerintah atau iklan dari merek kendaraan ternama. Aman dalam berkendara, adalah sebuah kalimat yang

Lebih terperinci

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus pada Satlantas Kepolisian Resor Subang Jawa

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II Ada banyak hal yang termasuk kategori pelanggaran lalu lintas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dan sudah seharusnya masyarakat mengetahui jenis

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN

Lebih terperinci

KAWASAN TERTIB LALU LINTAS

KAWASAN TERTIB LALU LINTAS Selamat pagi,pertama tama perkenalkan nama saya charis,saya domisili surabaya,berumur 19 tahun.motivasi saya menulis karena gelisah melihat kondisi lalu lintas kita saat ini.melihat kondisi yang sekarang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat saat ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang terkait dengan transportasi guna mendukung produktivitas di berbagai bidang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan transportasi untuk memindahkan orang dan atau barang dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan transportasi untuk memindahkan orang dan atau barang dari suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas merupakan subsistem dari ekosistem kota, berkembang sebagai bagian kota karena naluri dan kebutuhan penduduk untuk bergerak atau menggunakan transportasi

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1) 1. Fungsi Marka jalan adalah : a. Untuk memberi batas jalan agar jalan terlihat jelas oleh pemakai jalan Yang sedang berlalu lintas dijalan. b. Untuk menambah dan mengurangi

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN BAB III DATA PERANCANGAN 3.1. Tabel Data Perancangan Kesiapan Data No. Rincian Data Sudah Belum 1. Data Objek Perancangan Referensi dan definisi fungsi Trotoar Pelanggaran fungsi Trotoar oleh pengendara

Lebih terperinci

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri. INT. CLASSROOM - DAY Suasana kelas yang bising akan obrolan murid terhenti oleh sahutan guru yang mendatangi mereka dan membawa seorang murid yang berdiri di depan pintu kelas. GURU Anak-anak, hari ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepatuhan hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya hukum, dalam budaya hukum dapat dilihat dari tradisi perilaku masyarakat kesehariannya yang sejalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di dalamnya diatur oleh hukum. Tujuan dibuatnya hukum ini adalah untuk menciptakan suatu masyarakat yang

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti tentang respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak terjadi kasus pelanggaran hukum. Hukum yang dipandang sebagai salah satu aspek penting dalam masyarakat yang bertujuan merealisasikan terbentuknya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah memberikan dampak luas terhadap berbagai segi kehidupan, khususnya bagi lalu lintas dan angkutan jalan. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Menurut Morlok (1991) transportasi adalah suatu proses pergerakan atau

BAB I PENDAHULUAN. transportasi. Menurut Morlok (1991) transportasi adalah suatu proses pergerakan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Transportasi telah menjadi kebutuhan dasar bagi manusia, karena semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan mobilitas sosial masyarakat, sehingga Negara merasa penting untuk mengaturnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi, terutama dalam bidang teknologi transportasi.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (On-line), (29 Oktober 2016). 2

BAB I PENDAHULUAN. (On-line),  (29 Oktober 2016). 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengaruh era globalisasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara di masa kini tidak dapat terelakkan dan sudah dirasakan akibatnya, hampir di semua negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan, atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan berjalannya kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Surakarta atau sering disebut kota Solo terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya strategis sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya terhadap lalu lintas. Semakin banyakn

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBERLAKUAN HELM SNI TERHADAP TINGKAT KETAATAN MASYARAKAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN FUNGSI HUKUM SEBAGAI ALAT PENGENDALI SOSIAL

EFEKTIVITAS PEMBERLAKUAN HELM SNI TERHADAP TINGKAT KETAATAN MASYARAKAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN FUNGSI HUKUM SEBAGAI ALAT PENGENDALI SOSIAL EFEKTIVITAS PEMBERLAKUAN HELM SNI TERHADAP TINGKAT KETAATAN MASYARAKAT DALAM HUBUNGANNYA DENGAN FUNGSI HUKUM SEBAGAI ALAT PENGENDALI SOSIAL Oleh : Eddhie Praptono, SH.MH Abstrak Salah satu perubahan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman sekarang ini membawa perubahan besar terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat dan terus bertambah,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta suatu keamanan dan suatu kerukunan, yang mana tiap-tiap individu di dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Selain itu sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap fasilitas-fasilitas umum dan timbulnya korban yang meninggal dunia. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecelakaan lalu lintas akhir-akhir ini sangat sering terjadi dan banyak menimbulkan kerugian. Akibat dari kecelakaan lalu lintas berupa kerusakan terhadap fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transportasi Menurut Nasution (1996) transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hubungan ini terlihat tiga

Lebih terperinci

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil. BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus pengemudi kendaraan yang mengakibatkan kematian dalam kecelakaan lalu lintas yaitu berkaitan dengan dasar hukum dan pengaturan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA W A L I K O T A S A M A R I N D A Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECELAKAAN LALU LINTAS DAN PELANGGARAN LALU LINTAS

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECELAKAAN LALU LINTAS DAN PELANGGARAN LALU LINTAS BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECELAKAAN LALU LINTAS DAN PELANGGARAN LALU LINTAS A. Lalu Lintas 1. Pengertian Lalu Lintas dan Kecelakaan Lalu Lintas Pengertian lalu lintas adalah gerak/pindah kendaraan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : A. Karakteristik kecelakaan berdasarkan beberapa klasifikasi

Lebih terperinci

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA 4 Peraturan Lalu Lintas 4-1 Peraturan Lalu Lintas Di Jepang pejalan kaki, mobil,motor, sepeda dan lain-lain, masing-masing peraturan lalu lintas telah ditentukan. Cepatlah mengingat peraturan lalu lintas

Lebih terperinci

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Green Campus Kesehatan Kerja SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Dipresentasikan dalam

Lebih terperinci

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama ,, DAN KERETA API By El Johan Kristama 2011-El Johan Kristama Perancangan Film Kartun NIM 09.11.2906 09-S1TI-05 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA eljohan.mail@gmail.com Sinopsis Naskah ini menceritakan tentang kisah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi yang serba modern saat ini salah satu produk modern yang banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan sepeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingginya kepadatan lalu lintas yang disebabkan mudahnya kepemilikan kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas yang lebih lambat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang semakin banyak, serta kemajuan teknologi yang semakin canggih membawa implikasi semakin ramainya transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang mengintegrasikan bagian-bagian masyarakat dan hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin modern suatu masyarakat, semakin banyak bidang-bidang kehidupan yang di atur oleh hukum. Hal ini terutama disebabkan oleh karena suatu masyarakat modern

Lebih terperinci

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-1 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-2 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH 1. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api. 2. Awak

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hukum di Indonesia harus ditegakkan dengan sebaik mungkin. Hukum di Indonesia

Lebih terperinci

Tahapan Pembuatan Iklan TV

Tahapan Pembuatan Iklan TV Tahapan Pembuatan Iklan TV Perusahaan Iklan TIM KREATIF KONSEP SINOPSIS STORY LINE STORY BOARD DATA SINOPSIS - STORYLINE - STORYBOARD SINOPSIS Adalah bentuk ringkasan cerita yang berisikan garis besar

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 6/E, 2011 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kota Malang telah

Lebih terperinci

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de.

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de. Kado Cinta Terindah Sementara itu kedua orang tua Andrie kini berada di sekolahan SMA Negeri 1 Cikarang, merekapun kini mulai menuju ke Kantor Guru dengan perasaan yang begitu kawatirnya, saat itu memang

Lebih terperinci

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Kesehatan Kerja Green Campus Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Dipresentasikan dalam PSAU bagi Mahasiswa Baru Agustus 2013

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 6 Logo ` Logo ini bertuliskan Line Backers dengan tagline Merah? STOP Di Belakang Garis. Line Backers merupakan nama kampanye yang saya usung, dimana nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk melayani pergerakan manusia dan barang secara aman, nyaman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk melayani pergerakan manusia dan barang secara aman, nyaman, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat untuk melayani pergerakan manusia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480] BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 54 Barangsiapa mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tayangan 86 merupakan sebuah program televisi dengan genre reality show yang tayang di NET TV setiap

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tayangan 86 merupakan sebuah program televisi dengan genre reality show yang tayang di NET TV setiap BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tayangan 86 merupakan sebuah program televisi dengan genre reality show yang tayang di NET TV setiap hari pukul 22.00 WIB. Tayangan ini menampilkan aksi dari

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan, BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan, maka diperoleh suatu kesimpulan bahwa sanksi pidana denda yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian manusia semakin banyak. Selain itu tingkat kesadaran yang rendah serta mudahnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi di kota akan terus berkembang jika pertumbuhan penduduk serta kebutuhannya untuk bergerak atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya semakin meningkat.

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Tugas Broadcasting Perpecahan Antar Sahabat Disusun Oleh : Nama : Muhammad Arif Alim NIM : 09.11.2929 Kelas : 09 S1TI 05 Mata Kuliah : Broadcasting Dosen Pembimbing : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara harafiah televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (pandangan), yang dapat diartikan sebagai melihat sesuatu dari jarak jauh. Televisi adalah

Lebih terperinci

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN http://images.hukumonline.com/ I. PENDAHULUAN Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan

Lebih terperinci

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ Bab 1 Dina sangat bingung apa yang harus dilakukannya sekarang. Ia merasa sangat terpojok. Kenapa disaat-saat seperti ini ia bertemu lagi dengannya padahal ia sudah berhasil melupakannya. Dina kan? seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. lintas merupakan hal yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. lintas merupakan hal yang tidak asing lagi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan hal yang tidak asing lagi. Kecelakaan lalu lintas jalan raya merupakan permasalahan yang semakin lama menjadi semakin majemuk dan semakin

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN BAB II METODOLOGI PERANCANGAN 2.1. Tujuan & Manfaat Perancangan 2.1.1. Tujuan Perancangan Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TAWURAN DAN PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR BAGI PESERTA DIDIK DI KABUPATEN PURWAKARTA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN

NO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO TANGERANG KOTA Jalan Daan Mogot no. 52 Tangerang 15111 Nomor : B/ /II/2016/Restro Tng Kota Klasifikasi : BIASA Tangerang, Pebruari 2016

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena yang sering dijumpai di Kota Bandung diantaranya yaitu banyaknya pengguna sepeda motor di jalan raya, khususnya di jam-jam tertentu, seperti saat jam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan alat komunikasi jaman moderen yang sangat praktis karena dapat dibawa kemanamana. Kecanggihan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penggunaan dan Perlengkapan Jalan Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 21 ayat 1 disebutkan setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepolisian Republik Indonesia memiliki peran penting dalam tonggak perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi hukum, mulai dari pengamanan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang permasalah. Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang permasalah. Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang permasalah Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah dari tempat yang satu ketempat yang lainnya, terutama manusia, sejak lahir sampai

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era informasi ini media massa menjadi salah satu alat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Media massa merupakan salah satu jenis komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah permasalahan lalu

Lebih terperinci

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Aku tak tahu bagaimana semua peristiwa ini bermula. Yang jelas, keadaan sudah sangat memburuk ketika aku keluar dari kamar mandi dan Ali masuk ke kamarku

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai

I. PENDAHULUAN. alat transportasi yang diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan, dari berbagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan sarana yang digunakan masyarakat untuk melakukan aktifitasnya. Seiring dengan berkembangnya zaman, maka semakin banyak pula alat transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman sekarang ini, terdapat perkembangan di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman sekarang ini, terdapat perkembangan di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan jaman sekarang ini, terdapat perkembangan di beberapa bidang, beberapa diantaranya yaitu bidang teknologi dan transportasi. Dengan adanya

Lebih terperinci

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6 Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6 TABEL PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DITINDAK DENGAN TILANG SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 BESERTA PERATURAN PELAKSANAANNYA UNTUK DKI JAKARTA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap individu mengalami perubahan melalui serangkaian tahap perkembangan. Pelajar dalam hal ini masuk dalam tahap perkembangan remaja.

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi darat berperan sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan yang segara diselesaikan oleh individu, sehingga seseorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan yang segara diselesaikan oleh individu, sehingga seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kehidupan sehari-hari transportasi merupakan sarana utama yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk dapat mencapai tempat tujuannya. Banyak kepentingan yang

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Kurangnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar. Mata pencaharian masyarakatnya beragam, sumber daya alamnya sangat banyak. Mengingat

Lebih terperinci

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ), UULLAJ No 22 Thn 2009 16-05-2010 01:30:47 1. Setiap Orang Mengakibatkan gangguan pada : fungsi rambu lalu lintas, Marka Jalan, Alat pemberi isyarat lalu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci