BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Profil Lulusan Program Studi SPPWK-VI I - 1
|
|
- Hamdani Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Profil Lulusan Program Studi Lulusan Program Studi (PS) Sarjana (S) 1 Pengembangan Wilayah dan Kota (PWK), Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik (FT), Universitas Hasanuddin (Unhas) bergelar Sarjana Teknik (ST) dengan kompetensi sebagai berikut: Kompetansi Utama a. Kemampuan kritis, kreatif, komprehensif, sistematis, holistis, ekologis dalam penataan ruang suatu wilayah berdasarkan ekplorasi data dan informasi, serta perumusan suatu tema perencanaan tata ruang. b. Kemampuan olah pikir aspek-aspek ruang wilayah darat, laut dan udara beserta isi dan dinamika kegiatan maupun perobahannya dengan memanfaatkan Ipteks bidang-bidang perencanaan, pembangunan, manajemen, lingkungan, transportasi, praswil, demografi, sosial, ekonomi, budaya serta bidang ilmu lain yang relevan. c. Kemampuan kritis kreatif memahami kebutuhan hidup manusia, flora, fauna dan kelestarian lingkungan hidupnya. d. Kemampuan kritis kreatif memahami aspek interkoneksitas antar wilayah (kosmologis, makro (inter, nas, provinsi, sistem metropolitan), mikro (kab, kota, kawasan, hinterland, depan, hulu, hilir, dsb). e. Kemampuan kritis, sistematis, holistis dalam identifikasi issu-issu tata ruang wilayah: fisik ekologis (iklim, cuaca, geologi, geografi, oceanografi, hidrologi, hidrolika, flora, fauna), sosial, budaya, ekonomi, hukum Kompetansi Pendukung a. Kemampuan memanfaatkan IPTek Geographic Information System (GIS). b. Kemampuan penerapan manajemen penataan ruang (pengaturan, pembinaan dan pengendalian), dalam karya studio RTR. c. Kemampuan menggunakan teknologi informatika dan komputer ( browsing, download, upload). d. Kemampuan komunikasi berbahasa Inggris sehubungan dengan bidang penataan ruang Kompetansi Lainnya a. Kemampuan penataan ruang spesifik pantai, laut dan pulau-pulau kecil nusantara, sesuai PIP Unhas. b. Kemampuan studio manajemen pembangunan baik penyusunan, pengorganisasian dan pengendalian implementasi rencana pembangunan (seperti RPJP, RPJM, Renstra, RKP dan Renja) yang integral dengan RTR. a) Leadership. b) Entrepreneurship. SPPWK-VI I - 1
2 1.2 Kompetensi Lulusan SPPWK VI Berdasarkan visi PS PWK FT Unhas, dan mata kuliah SPPWK VI yang membahas isuisu strategis yang dijadikan dasar dalam perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTR Kawstra, RTBL) dan rencana pembangunan (RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD terkait), simulasi rakorbang, sistem monev (LAKIP), dan penentuan kelembagaan pelaksana rencana dan pengendalinya, maka setelah lulus mata kuliah ini, mahasiswa akan memiliki kompetensi berikut: Kompetensi Umum (KU) Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu menyusun rencana tata ruang serta rencana pembangunan suatu ruang wilayah studi kasus berdasarkan suatu isu strategisnya, dan menetapkan kelembagaan pengembangan ruang wilayahnya dan sistem pengendaliannya Kompetensi Khusus (KK) Setelah menyelesaikan kuliah, secara khusus mahasiswa mampu: a. Menjelaskan secara ilmiah dengan data dan fakta aktual dan akurat tentang dinamika isu-isu strategis bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun fisik suatu studi kasus tata ruang wilayah di daerah pesisir dan atau pulau-pulau kecil. b. Menyusun skenario preskriptif penanggulangan masalah dan/atau peningkatan kondisi berdasarkan isu strategis terpilih. c. Melakukan review RTR kota/wilayah yang sudah disusun berdasarkan NSPK yang relevan dengan skenario pada butir b. d. Menjelaskan best practices perencanaan kawasan strategis baik di dalam negeri maupun luar negeri. e. Melakukan analisis dan menyusun konsep perencanaan tata ruang suatu studi kasus. f. Mampu menyusun rencana tata ruang suatu studi kasus serta rencana pembangunannya Kompetensi Lainnya (KL) Setelah menyelesaikan kuliah, mahasiswa mampu: a. Memanfaatkan prinsip-prinsip IPTek penataan ruang daerah pesisir dan pulau-pulau kecil dari perspektif disiplin ilmu lingkungan, dan ilmu kelautan dalam perencanaan tata ruang. b. Memanfaatkan prinsip-prinsip IPTek manajemen dan pembangunan wilayah perencanaan dan monitoring dan evaluasi program pembangunan. 1.3 Analisis Kebutuhan Sebagain besar lulusan PWK FT Unhas bekerja di sektor publik, sebagai aparat pemerintahan dan di bidang konsultan perencana. Meraka sudah mampu melakukan perencanaan tata ruang wilayah, tetapi belum dipadukan dengan SPPWK-VI I - 2
3 rencana program-program pembangunan, serta sistem monitoring maupun evaluasi yang sangat diperlukan dalam pengembangan wilayah dan kota. 1.4 Maksud, Tujuan dan Manfaat a. Maksud Buku ajar ini disusun agar terjadi persepsi yang sama, baik bagi mahasiswa, dosen maupun pengguna lulusan, tentang dasar isu, manfaat MK SPPWK VI, substansi, skup, tujuan, sasaran, strategi dan teknik Proses Belajar Mengajar (PBM) serta sistem evaluasinya. b. Tujuan Tujuan penyusunan bahan ajar adalah untuk menyediakan buku bahan ajar mata kuliah SPPWK VI sebagai acuan PBM yang diacu oleh dosen mupun mahasiswa dalam PBM yang efisien dan efektif membangun kompetensi mahasiswa di bidang perencanaan RTR yang terpadu dengan rencana program-program pembangunannya, serta sistem monev pelaksanaannya. c. Manfaat Manfaat bahan ajar SPPWK VI adalah: i. Kepastian arah, kelancaran, kemudahan dan terjaminnya kualitas PBM dan produknya berupa kemampuan mahasiwa untuk menyusun dokumen rencana penataan ruang yang dipadukan dengan rencana programprogram pembangunan yang berdaya guna, berhasil dan tepat guna; ii. Peningkatan spirit mahasiswa dan dosen dalam PBM mata kuliah SPPWK VI; dan iii. Peningkatan nilai dan persentase jumlah mahasiswa yang lulus mata kuliah SPPWK VI yang didasarkan kualitas hasil karya studionya.. 1. Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) GBRP mata kuliah SPPWK VI, jurusan Arsitektur FT Unhas adalah sebagai berikut. GBRP SPPWK VI Nama Mata kuliah : Studio Perenc Pengembangan Wilayah dan Kota SPPWK VI Prodi dan Strata : PWK, S1 Kode Mata Kuliah : 331D204 Dosen Pengasuh : Rek. Kompetensi : Penggunaan computer (Windows OS, Archgis, internet) Metode evaluasi PBM : Presentasi, tanya jawab saat diskusi, laporan tertulis dan/atau tergambar. Untuk menilai tingkat kompetensi dalam penyusunan rencana pembangunan, model SPPWK-VI I - 3
4 monev, dan kelembagaan pelaksana maupun pengendalinya. Deskripsi Singkat (Silabus): MK ini membahas isu-isu strategis yang dijadikan dasar dalam perencanaan pengembangan suatu studi kasus rencana tata ruang (RTR), dianjurkan merupakan bagian wilayah atau suatu kawasan kabupaten/kota yang berkaitan dengan pesisir dan/atau pulau-pulau kecil, perencanaan program pembangunan sektoral pada wilayah perencanaan, sistem monev (LAKIP), dan penentuan kelembagaan pelaksana rencana dan pengendalinya. Kompetensi yang dibangun oleh mata kuliah SPWK-VI: 1. Kompetensi Umum Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu menyusun prarencana bagian wilayah atau kawasan pada kabupaten/kota pilihan, yang berkaitan dengan pesisir dan/atau pulau-pulau kecil, dan rencana pembangunan sektoral pada wilayah perencanaan, berdasarkan isu-isu strategisnya, merencanakan sistem monev, dan menetapkan kelembagaan pelaksana rencana dan pengendalinya. 2. Kompetensi Khusus Setelah menyelesaikan kuliah, mahasiswa mampu: a. Menjelaskan secara ilmiah dengan data dan fakta aktual dan akurat tentang dinamika isu-isu strategis bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun fisik, baik dalam skup global, nasional, regional maupun lokal, yang berdampak pada kondisi tata ruang suatu studi kasus wilayah yang dipilih. b. Menyusun skenario preskriptif penanggulangan masalah dan/atau peningkatan kondisi berdasarkan isu strategis terpilih. c. Melakukan review RTR kota/wilayah yang sudah disusun berdasarkan NSPK yang relevan dengan skenario pada butir (2), sebagai dasar sinkronisasi perencanaan penataan ruang dan perencanaan pembangunan bagian wilayah dan/atau kawasan pilihan d. Menjelaskan best practices perencanaan kawasan strategis baik di DN maupun LN. SPPWK-VI I - 4
5 e. Mampu mengkan norma, standar, pedoman, kriteria bidang penataan ruang dalam penyusunan rencana tata ruang dan rencana program pembangunannya. f. Mampu menyusun (i) tujuan penataan ruang suatu studi kasus wilayah; (ii) rencana pola ruang; (iii) rencana jaringan prasarana; (iv) penetapan sub bagian wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya; (v) peraturan zonasi dan (vi) rencana program pembangunan sektoral pada wilayah perencanaan. 3. Kompetensi Lainnya Setelah menyelesaikan kuliah, mahasiswa mampu: a. Memamahami penataan ruang spesifik yaitu rencara kawasan strategis suatu kabupaten/kota (khususnya RDTR). b. Menjelaskan manajemen pembangunan yang terkait dengan wilayah 4. Produk perencanaan. a. Pengembangan Pangkalan Data PWK. b. Laporan Fakta dan Analisis. c. Pra-rencana Tata Ruang dan Rencana Pembangunan. DAFTAR PUSTAKA 1. Bambang Heryanto, Roh dan Citra Kota: Peran Perancangan Kota sebagai Kebijakan Publik. Brilian Internasional, Surabaya. 2. Bekiaris, E. and Nakanishi Y.J., Economic Impacts of Intelligent Transportation System Innovation and Case Studies, Elsevier, Amsterdam-Boston-Heidelberg- London-NY-Oxford-Paris-San Diego-San Fransisco-Singapore-Sydney-Tokyo, Cliff Moughtin, et al., Urban Design, Method and Techniques, Architectural Press, Oxford, Davoudi, Simin and Strange Ian, Conceptions of Space and Place in Strategic Spatial Planning, Routledge, London, Edward Ng, Designing High-Density Cities, for Social and Environmental Sustainability, Earthscan, London, Fries, R., et al, Transportation Infrastructure Security Utilizing Intelligent Transportation System, John Wiley & Sons Inc, Hadi Sabari Yunus, Struktur Tata Ruang Kota. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 8. Hadi Sabari Yunus, Manajemen Kota: Perspektif Spasial. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 9. Hi Trans Best practice guide 1, Public transport & land use planning, HiTrans, 200 SPPWK-VI I -
6 10. Jerzy Kozlowski, Penterjemah Bambang Purbowaseso, 199. Pendekatan Ambang Batas dalam Perencanaan Kota, Wilayah dan Lingkungan: Teori dan Praktek. UI-Press, Jakarta. 11. Paul F. Downton, Ecopolis: Architecture and cities for Canging Climate. CSIRO Publishing, Australia 12. Permen PU No. 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi kabupaten/kota 13. Peter Harnik, Urban Green: Innovative Parks for Resurgent Cities. Island Press, Washington 14. Riyadi dan Bratakusumah D.S., Perencanaan Pembangunan Daerah: Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1. Rustiadi E., et.al., 2011, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Cretpent Press dan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. 16. Spiro Kostof, The City Assembled: The Elements of Urban Form Through History. A Bulfinch Press Book, Boston, Toronto, London. 17. Tai-Chee Wong and Belinda Yuen, Eco-City Planning: Policies, Practice and Design. Springer, Singapore. 18. UU26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 19. William G Flanagan, Urban Sociologies: Image and Structure. Rowman & Littlefield Publishers, Inc. Lanham Boulder New York Toronto Plymouth, UK 20. Yudono A., Isu, Prinsip dan Ide Penataan Kota Makassar Jilid 1. Badan Penerbit UNM, Makassar. SPPWK-VI I - 6
7 GARIS BESAR RENCANA PEMBELAJARAN (GBRP) MK: Studio Perenc Pembangunan Wilayah/Kota SPPWK VI (331D204) MG KE SASARAN BELAJAR MATERI BELAJAR STRABEL KRIT PENILAIAN ALAT EVAL Pemahaman cara belajar Stup PWK, terbentuknya organisasi kelas, klp mhs, dan tugas MK. Pemahaman dinamika isyu-isyu strategis bidang sosek budlingk. baik dalam skup global, nas, reg maupun lokal. Pemahaman Posisi, peran dan fungsi kawasan terkait dengan isu2 strategis. Pemahaman kebijakan pemb khususnya bidang PR wil sehub dgn wil kab/kota dalam posisi, peran dan fungsi kawasan strategisnya Pemahaman teori-teori yang menjadi landasan analisis potensi dan kesesuaian KSK sehubungan sektor unggulannya Penentuan posisi, peran dan fungsi kawasan berdasarkan analisis potensi dan kesesuaian wilayah studi kasus pilihan Tersusunnya skenario, proyeksi dan prediksi pengubahan kondisi sosekbudling kedepan (20 tahun y.a.d) Tersusunnya konsep perencanaan tata ruang dan pembangunan wilayah studi kasus pilihan Sosialisasi GBRP Stuper PWK Informasi Kontrak dan Strategi Pembelajaran Penjelasan dinamika isyu-isyu strategis bidang sosekbudling, baik dalam skup global, nas, reg maupun lokal. Penjelasan posisi, peran, dan fungsi KSK pilihan sehubungan dengan isyu2 strategis. Kebijakan pemb PR wil kab/kota dalam posisi, peran dan fungsi kawasan strategis. Teori-teori ekonomi wilayah, sosiologi perkotaan, local wisdom, revitalisasi, garden city, compact city, smart city, perubahan iklim, pemanasan global, kenaikan permukaan laut, land subsidence. Analisis potensi dan kesesuaian wilayah dalam penentuan posisi, peran dan fungsi kawasannya Skenario kehidupan dan penghidupan, proyeksi jumlah penduduk dan/atau pengunjung serta Perkim, fasos, fasum, dan prediksi kondisi sistem transportasi dan logistik, mitigasi bencana, dan aspek lain sesuai keunikan wilayahnya. Konsep rencana tata ruang dan pembangunan wilayah berdasarkan kondisi eksisting dan skenario pada butir 7 di atas. Diskusi kelas Kuliah Interaktif + diskusi kelas + Studio Kuliah Interaktif + diskusi kelas + Studio Kuliah Interaktif + diskusi kelas + Studio Kuliah Interaktif + diskusi kelas + Studio Kebenaran dan pemahaman Q&A, Kuis kreati-fitas, kerjasama, Kuis kerjasama, Kuis BBT (%) 7, 7, 7, 7, Dosen SPPWK-VI I - 7
8 9 10 s/d 1 Pemahaman best practices perencanaan kawasan strategis. Tersusunnya rencana tata ruang wilayah studi kasus pilihan yang merupakan transformasi konsep perencanaan, berdasarkan NSPK RTR yang relevan Tersusunnya rencana pembangunan yang terpadu dengan RTR wilayah studi kasus pilihan, berdasarkan NSPK pembangunan yang relevan 16 Evaluasi PBM CATATAN: Best practices perenc Kawstra baik di DN maupun LN Rencana pola ruang wilayah studi kasus pilihan, berupa kawasan lindung setempat dan kawasan budidaya. Rencana pengembangan pusat-pusat kegiatan sosial, budaya, komersiil, Perkim, rekreasi dan olahraga. Rencana pasarana wilayah seperti RTH, jalan, pelabuhan/dermaga, terminal, jaringan air bersih, sanitasi limbah, jaringan energi, jaringan telekomunikasi, tempat dan akses evakuasi bencana. Rencana program pembangunan sektoral baik jangka panjang 20 tahun, jangka pendek tahunan, dan tahunan pada tahun pertama. Seluruh bahan ajar dan PBM MK Stup PWK Diskusi + Studio Kejelasan, kebenaran, keluasan, Kejujuran, keluasan dan pemahaman Presentasi, Q&A, & kerjasama. 3 Q&A, angket Prasyarat ikut ujian akhir semester: kehadiran tatap muka dalam studio/kelas minimal 80% Bobot penilaian: Tugas dalam studio %, Tugas kelompok berupa laporan studio 20%, Presentasi Laporan studio (UAS) 2%. Evaluasi: proses pengerjaan tugas dalam studio, Presentasi kelompok, Tugas kelompok (laporan akhir dan poster), tanya jawab (individu) pada saat presentasi laporan studio. Laporan Studio meliputi prarencana RTR, dan rencana program-program pembangunan. Laporan studio dilengkapi dengan poster presentasi ukuran 60 x 120 cm. SPPWK-VI I - 8
9 SPPWK-VI I - 9
Buku Ajar. Mata Kuliah Studio Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Kota VI (SPPWK-VI)
Buku Ajar Mata Kuliah Studio Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Kota VI (SPPWK-VI) Oleh: Prof. Dr. Ir. Ananto Yudono, M.Eng Ir. Baharuddin Koddeng, MSA Dr. Tech. Yashinta Kumala DS, ST., MIP Program
Lebih terperinciResearch Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada
Research Development Roadmap 2016-2020 Pusat Studi Regional Universitas Gadjah Mada Isu-Isu Isu Internasional Isu Nasional Sustainable cities and communities Wilayah dan Kota Wilayah Infrastruktur Daya
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Dr. Ir. Oswar Mungkasa, MURP Direktur Tata Ruang dan Pertanahan Disampaikan pada Rakor BKPRD Provinsi Jawa Tengah Tahun
Lebih terperinciResearch Development Roadmap Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional Universitas Gadjah Mada
Research Development Roadmap 2016-2020 Pusat Studi Regional Universitas Gadjah Mada Isu-Isu Isu Internasional Isu Nasional Sustainable cities and communities Wilayah dan Kota Wilayah Infrastruktur Daya
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan provinsi yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera dan merupakan gerbang utama jalur transportasi dari dan ke Pulau Jawa. Dengan posisi
Lebih terperinciProses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota
S1 PWK UGM TKP 1107 Proses Perencanaan Kuliah ke 5 Proses Perencanaan Komprehensif: Praktek Proses Penyusunan RTRW Provinsi-Kabupaten-Kota Bahan Kuliah--Dipakai terbatas di lingkungan sendiri Dosen: Achmad
Lebih terperinciPembangunan Daerah Berbasis Data
Pembangunan Daerah Berbasis Data Disampaikan pada Kegiatan Rekonsiliasi Data dan Informasi Pembangunan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB
Lebih terperinciKAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN FERRY INDARTO, ST DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR Malang, 24 Oktober 2017 DEFINISI KLHS : RANGKAIAN ANALISIS
Lebih terperinciLAMPIRAN - LAMPIRAN 137
LAMPIRAN - LAMPIRAN 137 GBRP MK STUDIO PEMETAAN Nama Mata Kuliah : Studio Pemetaan Kode / SKS : 103 D520 4 Nama Dosen : AA, MVP, SA 138 PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR -
Lebih terperinciPENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL
PENDEKATAN ASPEK LINGKUNGAN DALAM KEBIJAKAN PENATAAN RUANG NASIONAL Ir. Iman Soedradjat, MPM DIREKTUR PENATAAN RUANG NASIONAL disampaikan pada acara: SEMINAR NASIONAL PERTIMBANGAN LINGKUNGAN DALAM PENATAAN
Lebih terperinciBNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH
BNPB 2014 Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH Konsepsi Rencana Penanggulangan Bencana Perencanaan Penanggulangan Bencana adalah kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu
Lebih terperinciPeran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC
Peran Kementerian ATR/BPN dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Mencapai Tujuan NDC Rabu, 17 Januari 2018 Workshop Elaborasi NDC Adaptasi Perubahan Iklim KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Lingkungan dan Sumberdaya 1 2. Kode/SKS : MKK/2 SKS/2-0 3. Semester : Ganjil 4. Status Mata Kuliah : Wajib Program Studi 5. Latar Belakang Perhatian terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan pembangunan secara efektif, efisien, dan memiliki sasaran yang tepat maka diperlukan proses perencanaan untuk menjamin tercapainya
Lebih terperinciINTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional INTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan oleh: Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal,
Lebih terperinciRKPD DIY. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Inovasi Proses Penyusunannya
RKPD DIY Rencana Kerja Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 & Inovasi Proses Penyusunannya Upaya & Inovasi dalam menjaga Keterkaitan dokumen Perencanaan Pembangunan 1 Keterkaitan dokumen
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan yang substansinya memuat visi, misi, dan arah pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KLHS Raperda RTR Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kawasan Pantai Utara Jakarta ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi DKI Jakarta. Areal sepanjang pantai sekitar 32 km tersebut merupakan pintu gerbang dari
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2011-2030 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER: GANJIL GENAP TAHUN AKADEMIK:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN Jl. MT. Haryono No. 167 Malang 65145 Telp. (0341) 587710, 587711
Lebih terperinciKONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)
KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN) Pembahasan Poin-poin yang akan dibahas pada kuliah ini: 1 KONSEP 2 PRESENTASI GAMBAR 3 CONTOH PROYEK 1. Berisi KONSEP pengertian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan, dan bagaimana pemberdayaan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional RKPD Tahun disusun dengan memperhatikan arah kebijakan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciKementerian Kelautan dan Perikanan
Jakarta, 6 November 2012 Wilayah Pesisir Provinsi Wilayah Pesisir Kab/Kota Memiliki 17,480 pulau dan 95.181 km panjang garis pantai Produktivitas hayati tinggi dengan keanekaragaman hayati laut tropis
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
Oleh : Ir. Bahal Edison Naiborhu, MT. Direktur Penataan Ruang Daerah Wilayah II Jakarta, 14 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Pendahuluan Outline Permasalahan
Lebih terperinciMODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
0 1 2 3 5 8 11 DAFTAR ISTILAH PENDAHULUAN KEDUDUKAN RENCANA RINCI MANFAAT DAN FUNGSI RENCANA RINCI BENTUK ALTERNATIF RENCANA RINCI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL 2 DESKRIPSI SINGKAT Bentuk alternatif
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:
MATERI 1. Pengertian tata ruang 2. Latar belakang penataan ruang 3. Definisi dan Tujuan penataan ruang 4. Substansi UU PenataanRuang 5. Dasar Kebijakan penataan ruang 6. Hal hal pokok yang diatur dalam
Lebih terperinciBAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang
BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan
Lebih terperinciKetentuan Umum Istilah dan Definisi
Ketentuan Umum 2.1. Istilah dan Definisi Penyusunan RDTR menggunakan istilah dan definisi yang spesifik digunakan di dalam rencana tata ruang. Berikut adalah daftar istilah dan definisinya: 1) Ruang adalah
Lebih terperinciSTRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
STRATEGI UMUM DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,
Lebih terperinciPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM OUTLINE I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud & Tujuan 3. Ruang Lingkup Pedoman 4.
Lebih terperinciKesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Kesepakatan Rakernas BKPRN 2013 terkait Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Oleh: Direktur Tata
Lebih terperinciV BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Tanjungbalai telah melaksanakan Pemilukada pada tahun 2015 dan hasilnya telah terpilih pasangan M. Syahrial, SH, MH dan Drs.H. Ismail sebagai Walikota dan Wakil
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1
1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciKata Pengantar. Yogyakarta, Desember Tim Penyusun. Buku Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi BWP Sedayui
Kata Pengantar Kabupaten Bantul telah mempunyai produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul yang mengacu pada Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dasar Hukum. Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 1.1. LATAR BELAKANG BAB 1
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Hukum BAB 1 Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan 1.1. LATAR BELAKANG Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJPD Kabupaten Lamandau I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan
1.1 Latar Belakang Perencanaan BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, hal ini dilihat dari banyaknya pulau yang tersebar di seluruh wilayahnya yaitu 17.504
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN
Bab I Pendahuluan 1.1. LatarBelakang Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan untuk
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciApa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??
DASAR PENATAAN RUANG DAN PENGGUNAAN LAHAN Semakin menurunnya kualitas permukiman Alih fungsi lahan Kesenjangan antar dan di dalam wilayah Kolaborasi bangunan yang tidak seirama Timbulnya bencana Mamanasnya
Lebih terperinci: Arsitektur Penyusun : Ratna Safitri,S.T., M.Ars. Dr. SAHID, S.T.,M.T. Sks : 3 (tiga) Kelompok Mata Kuliah : MKMA Mata Kuliah Wajib
Mata Kuliah : Arsitektur Hijau Kode MK : ARC 303 Program Studi : Arsitektur Penyusun : Ratna Safitri,S.T., M.Ars. Dr. SAHID, S.T.,M.T. Sks : 3 (tiga) Kelompok Mata Kuliah : MKMA Mata Kuliah Wajib 1. Deskripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan kewenangan masing-masing pemerintah daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD BLHD a. Visi Dalam rangka mewujudkan perlindungan di Sulawesi Selatan sebagaimana amanah Pasal 3 Ung-Ung RI Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TABEL A
19 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No. INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA TABEL A Skala Nilai Peringkat Kinerja
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyelenggaraan pembangunan perlu disusun beberapa dokumen yang dijadikan pedoman pelaksanaan sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Aceh Tamiang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Timur di Provinsi Aceh yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN
KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus
Lebih terperinciRencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Lebih terperinciSPESIFIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SPESIFIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Disusun oleh PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2010 SPESIFIKASI PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun I 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk melakukan serangkaian
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera
Lebih terperinciPENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT
PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT Dr. Ir. M. Basuki Hadimulyono, MSc Direktur Jenderal Penataan Ruang Disampaikan pada : Focus Group Discussion (FGD) Tata Ruang Pada Lahan Gambut K E M E N T E R I A N P E
Lebih terperinciPangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuasin Tahun 2012 2032merupakan suatu rencana yang disusun sebagai arahan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Banyuasin untuk periode jangka panjang 20
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor
Lebih terperinciR K P D TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah mengamanatkan
Lebih terperinciPAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS
PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS SESI PANEL MENTERI - RAKERNAS BKPRN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Jakarta, 5 November 2015 DAFTAR ISI
Lebih terperinciOLEH : EDI SUGIHARTO DIT FPRLH DITJEN BINA BANGDA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. heso57@yahoo.com 1
OLEH : EDI SUGIHARTO DIT FPRLH DITJEN BINA BANGDA KEMENTERIAN DALAM NEGERI 1 SUBSTANSI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KETERKAITAN ATURAN DG PENATAAN RUANG Substansi keuangan pusda: UU No. 33 Thn 2004
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS UNTUK EKOSISTEM TERPADU RIMBA ASISTEN DEPUTI KAJIAN KEBIJAKAN WILAYAH DAN SEKTOR KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS UNTUK EKOSISTEM TERPADU RIMBA ASISTEN DEPUTI KAJIAN KEBIJAKAN WILAYAH DAN SEKTOR KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif
Lebih terperinciUrusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan
Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan PUSAT: Membuat norma-norma, standar, prosedur, monev, supervisi, fasilitasi, dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas Nasional
Lebih terperinciKebijakan Penataan Ruang Perkotaan
Kebijakan Penataan Ruang Perkotaan Semarang, 5 Juni 2014 Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang Outline 1. Isu Aktual Perkotaan di Indonesia 2. Kebijakan bidang Perkotaan 3. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan
Lebih terperinci5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan
Bab 5 5.2 Pengendalian Penggunaan Lahan dan Pengelolaan Lingkungan 5.2.1 Langkah-langkah Pengendalian Penggunaan Lahan untuk Perlindungan Lingkungan Perhatian harus diberikan kepada kendala pengembangan,
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan
Lebih terperinciBuku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) PERENCANAAN TAPAK
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK/JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN/ PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Jalan Grafika No. 2 Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang, penyelenggaran penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif,
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN 1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Maksud & Tujuan 3. Ruang Lingkup Pedoman 4. Istilah & Definisi 5. Acuan Normatif 6. Kedudukan 7. Fungsi
Lebih terperinciKabupaten Lamongan Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) dilandasi dengan semangat otonomi daerah yang merupakan amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses Perencanaan merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan pembangunan, dimana hasil dari proses perencanaan ini dapat dijadikan sebagai penentu arah dan tujuan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODOLOGI PENELITIAN
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODOLOGI PENELITIAN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER (FILKOM) UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang U ndang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Rancangan Akhir RPJMD Tahun Hal. I LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Provinsi DKI Jakarta merupakan kota dengan banyak peran, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat kegiatan perekonomian, pusat perdagangan, pusat jasa perbankan dan
Lebih terperinciLAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 25 2.1 RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG D alam lingkup pembangunan nasional, Undang-Undang Nomor 25 tahun
Lebih terperinciDEWAN RISET DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA KOMISI B
DEWAN RISET DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA KOMISI B BIDANG : TATA RUANG, TRANSPORTASI, INFRASTRUKTUR, EKONOMI PERKOTAAN Kegiatan : Telaahan Permasalahan Strategis Judul Kegiatan : PEDOMAN PENATAAN RUANG DI
Lebih terperinciPERNCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH ( Bangwil)
PERNCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH ( Bangwil) Dosen pengampu: Prof. Dr. Ir Indayati Lanya, MS Dan Staf Dosen Lab. Manajemen Sumberdaya Lahan Indayati Lanya- 1 Visi MK. Bangwil Mendidik mahasiswa
Lebih terperinciFORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG WILAYAH FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN (PS ALB)
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN (PS ALB) VISI Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan adalah menjadikan pusat pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang arsitektur
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciRKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1
1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... v BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Tujuan... I-3
Lebih terperinciKETENTUAN PERATURAN ZONASI
MATERI 1. Ketentuan Peraturan Zonasi 2. Kedudukan Peraturan Zonasi dalam penataan ruang 3. Pengertian, fungsi dan ketentuan penyusunan Peraturan Zonasi 4. Materi dan penetapan Peraturan Zonasi 5. Peraturan
Lebih terperinciINTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA
INTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS 1 Integrasi Isu Strategis Lingkungan Hidup Terkait Pembentukan Pulau-pulau Hasil Kegiatan Reklamasi No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP
Lebih terperinci