B. BIDANG ILMU Teknologi C. LATAR BELAKANG MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "B. BIDANG ILMU Teknologi C. LATAR BELAKANG MASALAH"

Transkripsi

1 A. JUDUL PENELITIAN Efisiensi Pemakaian Listrik Rumah Tinggal dan Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari Penghematan Konsumsi Energi Listrik Sebagai Solusi Krisis Energi dan Global Warming. B. BIDANG ILMU Teknologi C. LATAR BELAKANG MASALAH Pemanasan global yang terjadi saat ini disebabkan karena peningkatan emisi CO2 di atmosfer. Efek pemanasan global antara lain bumi semakin panas, es di kutub mencair, permukaan air laut naik hingga terciptanya badai angin dan sederetan bencana di masa yang akan datang. Apabila pemanasan global tidak segera ditangani, diperkirakan tahun 2050 permukaan air laut akan naik 5 meter. Membiarkan kondisi ini terjadi berarti kita siap menelantarkan anak cucu kita dengan memberikan warisan lingkungan yang semakin buruk. Sebelum tahun 1750-an, konsentrasi CO2 di atmosfir berada dalam kondisi stabil selama ribuan tahun dengan kisaran 280 ppm. Namun pengukuran pada tahun 1999 menunjukkan terjadinya perubahan signifikan terhadap konsentrasi CO2 menjadi 375 ppm (Geider, 2001; dan Agarwal, 2006). Perubahan ini ternyata hanya berlangsung dalam waktu kurang dari dua abad (NREL, 1998). Gas diyakini sebagai komponen utama efek rumah kaca (green house effect), penyebab pemanasan global. Lebih dari 20 milyar ton diemisikan setiap tahunnya dari pembakaran bahan bakar fosil dan 2-8 milyar ton lainnya dilepaskan dari aktivitas manusia seperti pernapasan, pembakaran hutan, dan lain-lain (Hughes, 1997). Lebih lanjut lagi, pemanasan global oleh efek rumah kaca ini telah menyebabkan perubahan iklim di bumi (IPCC, 2001). Peningkatan emisi CO2 terjadi bila manusia terus menggunakan listrik dari pembangkit listrik berbahan fosil dan desain bangunan/rumah tinggal tidak 1

2 memperhitungkan pemakaian listrik serta tipe bangunan rumah kaca yang berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Kebutuhan energi domestik meningkat pesat mencapai 4,2 kali dari tingkat kebutuhan pada tahun 2009, tetapi di sisi lain kurang dapat diimbangi oleh produksi energi yang hanya mencapai 2 kali terhadap kondisi saat ini. Pada tahun 2030, impor energi (semua jenis) akan mencapai 1,05 miliar setara barrel minyak (SBM). Jenis impor akan didominasi oleh impor bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 57%, lalu diikuti minyak mentah (36%), dan elpiji (6,8%), sementara jumlah impor batubara amat kecil. Hal ini disebabkan ada kesenjangan antara kebutuhan energi domestik dan kemampuan produksi energi domestik. Meski demikian, pada tahun 2030 produksi energi dari sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) berpeluang mencapai 524 juta SBM. Jenis EBT yang berpeluang besar untuk dikembangkan di masa depan adalah bahan bakar nabati dan listrik dari energi panas bumi. Pertumbuhan bahan bakar nabati yang sangat berarti diperkirakan terjadi setelah tahun 2020 (Kompas, 2011). Pemerintah implementasikan kembali Instruksi Presiden No 2/2008 tentang penghematan energi. Lembaga-lembaga pemerintah diberi target untuk menghemat BBM sebesar 10 persen. Tim dibentuk dibentuk untuk mengawasi pemenuhan target penghematan itu. Regulasi pemerintah tentang penghematan energi diantaranya PP ESDM No. 031/ 2005 tentang tata cara pelaksanaan hemat energi, dipertegas dengan adanya Keppres RI No.23 /1992 tentang perlindungan laposan Ozon dan UU No 17 / 2004 tentang pemanasan global. Peraturan tersebut menunjukkan bahwa sudah saatnya Indonesia melakukan penghematan energi dan mengurangi ketergantungan kepada energi berbahan bakar fosil. Menurut Mentri Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa penghematan energi listrik, pemerintah targetkan kira-kira mencapai 27 persen, biasanya persen (Republika, 2011). Pelanggan listrik PLN di Indonesia 90% berasal dari rumah tinggal (ada 30 juta dari 33 juta lebih pelanggan) lainnya berasal dari kelompok bisnis, sosial, perkantoran dan industri. Penggunaan energi listrik di rumah tinggal telah menjadi kebutuhan primer manusia. Segala kelengkapan kebutuhan hidup menggunakan energi listrik. 2

3 Prosentase penggunaan peralatan rumah tersebut adalah 38% AC, 10% komputer & rice cooker, 9% setrika, mesin cuci, 5 % lampu (Prianto, 2007). Oleh sebab itu, perlu perancangan rumah tinggal yang hemat energi dan tidak tergantung pada pembangkit berbahan bakar fosil (energi listrik PLN). Berdasarkan uraian tersebut diatas, untuk mensukseskan program penghematan energi, maka perlu penilaian efektivitas pemakaian energi listrik rumah tinggal dan perhitungan emisi CO2 dari konsumsi energi listrik rumah. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi problem solving untuk mengatasi pemanasan global dan krisis energi. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap peningkatan konsumsi pemakaian listrik rumah tinggal? 2. Bagaimanakah perhitungan pemakaian listrik untuk kebutuhan rumah tinggal? 3. Bagaimanakah perhitungan emisi CO2 dari konsumsi energi listrik rumah? 4. Berapakah prosentase penurunan emisi CO2 yang dihasilkan dengan penghematan konsumsi listrik rumah tinggal? 5. Bagaimanakah solusi yang efektif penhematan listrik agar mampu menjadi problem solving yang efektif untuk mengatasi krisis energi dan global warming? E. TUJUAN PENELITIAN a. Tujuan Jangka Pendek Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi pemakaian listrik rumah tinggal dan melakukan perhitungan reduksi emisi CO2 dengan penghematan listrik sehingga mampu menjadi problem solving untuk mengatasi krisis energi dan pemanasan global 3

4 b. Tujuan Jangka Panjang Hasil akhir penelitian ini diharapkan mampu mensimulasikan penghematan energi rumah tinggal. Untuk jangka panjang diharapkan mampu menjadi solusi krisis energi dan global warming sehingga mampu mempromosikan Fakultas Teknik pada khususnya dan Universitas Dian Nuswantoro pada umumnya. F. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pemanasan Global dan Krisis Energi Dunia Greenpeace Forum: Louder than Words (2007) menyebutkan bahwa dunia tengah menghadapi dua permasalahan serius, yaitu krisis bahan bakar fosil dan degradasi lingkungan. Konsumsi bahan bakar fosil secara besar-besaran telah menyebabkan cadangan bahan bakar fosil di bumi menurun. Di lain pihak pemakaian bahan bakar tersebut telah menyebabkan pencemaran udara yang berpengaruh secara global (Sulaiman, 2010). Kondisi ini diperparah dengan semakin meningkatnya jumlah emisi CO2 yang ada di atmosfer. Gas CO 2 dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Emisi dari Konsumsi Energi Domestik Sumber : Suhedi,

5 1.1.Global Warming dan Perubahan Iklim Bumi Menurut Guardian (2006), pemanasan global adalah fenomena naiknya temperatur udara di bumi baik akibat akumulasi gas-gas penyebab efek rumah kaca baik secara alami maupun akibat aktivitas manusia dan memberikan dampak bagi kondisi lingkungan di bumi. Perubahan iklim adalah fenomena terjadinya perubahan kondisi rata-rata parameter iklim. Perubahan ini tidak terjadi dalam waktu singkat (mendadak), tetapi secara perlahan dalam kurun waktu yang cukup panjang antara tahun. Perubahan iklim terjadi akibat proses pemanasan global, yaitu meningkatnya suhu ratarata permukaan bumi akibat akumulasi panas yang tertahan di atmosfer. Gas CO2 diyakini sebagai komponen utama efek rumah kaca (green house effect) penyebab pemanasan global. Lebih dari 20 milyar ton CO2 diemisikan setiap tahunnya dari pembakaran bahan bakar fosil dan 2-8 milyar ton lainnya dilepaskan dari aktivitas manusia seperti pernapasan, pembakaran hutan, dan lain-lain (Hughes, 1997). Mekanisme efek rumah kaca dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Mekanisme Efek Rumah Kaca (IRCCM, 2006) Jika konsentrasi gas rumah kaca ini meningkat drastis, maka perubahan iklim yang terjadi pun akan berlangsung dalam kondisi percepatan drastis (accellerated) yang berdampak negatif bagi kehidupan di bumi. 1.2.Krisis Energi Dunia Sektor Transportasi merupakan konsumen terbesar pemakai bahan bakar fosil (petroleum) termasuk di dalamnya adalah bensin, diesel, liquified petroleum gas 5

6 (LPG), dan compressed natural gas (CNG). Namun sektor ini tengah mengalami ancaman besar krisis energi karena beberapa hal, seperti harga bahan bakar fosil yang semakin meningkat, jumlah cadangan bahan bakar fosil yang terbatas dan beberapa dimonopoli oleh beberapa negara, dan meningkatnya jumlah kendaraan secara luas di dunia (Demirbas, 2006). Sebagai contoh, Uni Eropa mengalami peningkatan konsumsi energi sebesar 10% antara tahun Hal itu telah mendorong meningkatnya impor energi karena produksi dalam negerinya tidak mencukupi untuk kebutuhan yang ada (European Commission, 2002). Diprediksikan ketergantungan terhadap pemakaian energi ini akan melebihi 80% pada 2020 jika tidak ada solusi yang segera diambil (Waldau, 2005). Padahal, cadangan bahan bakar fosil diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 50 tahun dengan tingkat konsumsi seperti saat ini (Sheehan et al.,1998). Kelangkaan bahan bakar fosil di pasaran merupakan salah satu indikator sederhana yang dapat digunakan untuk melihat semakin sedikitnya ketersediaan bahan bakar fosil untuk memenuhi permintaan yang ada. Berdasarkan prediksi para pakar dunia, cadangan energi dari batubara masih dapat digunakan selama 218 tahun, minyak bumi 41 tahun, dan gas alam selama 63 tahun dengan asumsi tingkat pemakaian energi seperti saat ini (Sulaiman, 2010). Tingkat pertumbuhan populasi manusia di bumi yang besar, perkembangan teknologi yang pesat, dan standar hidup penduduk di negara industri merupakan beberapa penyebab krisis energi akibat adanya ketimpangan antara permintaan dan ketersediaan energi yang ada. Krisis energi dari bahan bakar fosil yang terjadi inilah yang mendorong beberapa negara, khususnya negara berkembang, untuk mencari energi alternatif (Sulaiman, 2010). 2. Pemakaian Listrik Rumah Tinggal Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengkampanyekan program penghematan listrik. Pemakai listrik rumah tinggal diharapkan mampu menghemat konsumsi listrik yang berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil. Pengamatan yang dilakukan pada rumah tinggal tipe 21 hingga 120 didapatkan komposisi pemakaian listrik seperti tersaji pada Gambar 3. 6

7 Gambar 3. Pemakaian Listrik Rumah Tipe 21 hingga Tipe 120 Sumber : Prianto, Perhitungan Emisi CO2 dan Pemakaian Energi Listrik 3.1. Pemakaian Energi Listrik Rumah Tinggal Pemakaian peralatan listrik rumah tangga sebagai berikut : Watt peralatan x durasi pemakaian x Harga per Kwh Berikut adalah contoh menghitung biaya pemakaian peralatan listrik rumah tangga, setelah mendapatkan harga per kwh dari rata-rata pemakaian beban selama 1 bulan. = 1000 watt x 1 jam x Rp. 681,- = 1000 watt/jam x Rp. 681,- = 1 kwh x Rp. 681,- = Rp. 681,- Cara Menghitung Pemakaian Listrik Pemakaian listrik kwh adalah jumlah kwh yang dipakai pelanggan 7

8 pada setiap bulan. Cara menghitungnya adalah: Stand Bu n ini Standart Bulan Ini Standart Bulan Lalu dikurangi Stand Bu lan lalu Dari contoh di atas, maka pemakaian pada bulan Februari 2008 adalah: = 121 kwh 3.2. Perhitungan Emisi CO2 Rumus perhitungan emisi CO2 terhadap konsumsi energi listrik seperti terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Perhitungan Emisi CO2 Pemakaian energi listrik mempengaruhi emisi CO2 di atmosfer. Gambar 5 menunjukan grakfik hubungan estimasi emisi CO2 dari penggunaa listrik rumah tangga. Gambar 5. Estimasi emisi CO2 dari penggunaan listrik rumah tangga 8

9 G. KONTRIBUSI PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Mahasiswa Mampu mensimulasikan dan melakukan perhitungan analisis penghematan energi listrik sebagai solusi krisis energi dan global warming. Disamping itu mahasiswa memiliki kemampuan problem solving sebagai bekal di dunia kerja. b. Program Studi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Sebagai research pioner yang mampu menghasilkan solusi taktis terhadap permasalahan Indonesia sebagai promosi Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro. Research pioneer ini diharapkan bisa dikembangkan sehingga dari laboratorium Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro akan melahirkan banyak karya ilmiah hasil penelitian. c. Universitas Dian Nuswantoro Meningkatkan kualitas penelitian yang mampu menghasilkan solusi inovatif dan berdaya jual tinggi sehingga menumbuhkan research athmosphere sekaligus menghasilkan enterpreanurship product sesuai misi Universitas Dian Nuswantoro. d. Pemerintah Mensukseskan program pemerintah tentang penghematan energi ( Inpres No 2 / 2008 & PP ESDM No.031 / 2005) untuk meminimalisasi ketergantungan bangsa Indonesia akan energi berbahan bakar fosil yang mulai menipis jumlahnya. H. METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan melakukan pengamatan pemakaian listrik di rumah tinggal, pengukuran dan perhitungan emisi CO2 serta perhitungan pemakaian listrik. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada konsumen pengguna listrik PLN yang digunakan untuk peralatan rumah tinggal di wilayah Semarang. 9

10 3. Alur Penelitian Penelitian ini mengikuti kerangka kerja sebagai berikut : a. Tahap I : Survei ruang lingkup dan kelayakan proyek Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : - Aktivitas yang melibatkan proses pengamatan pemakaian listrik di rumah tinggal yang bersumber dari bahan bakar fosil / PLN. - Mengkaji penelitian yang menyatakan program penghematan energi listrik mampu menjadi solusi krisis energi dan global warming dari artikel, literatur, jurnal, dll. b. Tahap II : Merumuskan Permasalahan Merumuskan permasalahan dengan menggunakan data yang ada di tahap I berdasarkan permasalahan yang ada sehingga diharapkan dihasilkan sebuah solusi yang mampu menghemat energi listrik untuk mengatasi krisis energi dan global warming. HEMAT LISTRIK GLOBAL WARMING Gambar 6. Gambaran permasalahan. 10

11 c. Tahap III : Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang meliputi sebagai berikut 1. Data Kuisioner : Variabel yang mempengaruhi konsumsi energi listrik rumah tinggal antara lain : gaya hidup, kedisiplinan, lingkungan,dll 2. Data pemakaian listrik rumah tinggal 3. Data peralatan listrik yang digunakan di rumah d. Tahap IV: Pengolahan statistik Pada tahap ini akan dilakukan pengolahan kuisioner yang meliputi : Uji validitas dan reliabilitas, Uji asumsi Klasik, Uji Regresi, Uji tukey,dll. d. Tahap V : Perhitungan Pemakaian Energi listrik & Reduksi Emisi CO2 dari penghematan konsumsi listrik rumah tinggal, sebagai berikut : A. RUMAH TINGGAL(Saat ini) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 B. RUMAH TINGGAL ( Beberapa Alternatif Solusi) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 e. Tahap VI : Pemilihan Alternatif solusi Penghematan Energi Pada tahap ini dilakukan pemilihan atas alternatif alternatif yang telah dilakukan perhitungan diatas. Pemilihan berdasarkan prosentase penghematan energi yang dihasilkan. f. Tahap VII : Penilaian efektivitas pemakaian listrik rumah tinggal Pada tahap ini dilakukan penilaian efektifitas atas alternatif solusi yang terpilih sebagai solusi krisis energi dan global warming. g. Tahap VIII: Analisa dan Pembahasan Output Pada tahap ini dilakukan analisa dan pembahasan untuk mengevaluasi apakah hasil penelitian ini mampu berfungsi sebagai problem-solving untuk masalah terkait. 11

12 Mulai I. Survey Awal II.Perumusan Masalah III. Pengumpulan Data Riset Pustaka Riset Lapangan - Identifikasi faktor/variable yg berpengaruh - Data pemakaian listrik rumah tinggal - Data peralatan listrik yg digunakan di rumah IV. Pengolahan Statistika -Uji validitas & reliabilitas - Uji asumsi klasik -Uji regresi, Anova dan Uji F V. Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari Penghematan listrik rumah A. RUMAH TINGGAL(Saat ini) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 B. RUMAH TINGGAL (ALTERNATIF) - Perhitungan Energi Listrik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 Pemilihan Alternatif Terbaik HEMAT & EFEKTIF? Tidak Ya Analisa & Pembahasan Selesai Gambar 7. Flowchart Penelitian 12

13 4. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Program Pemerintah Hemat Listrik Inpres No 2/2008 Ttg KERANGKA Hemat Energi; PEMIKIRAN PP ESDM No.031/2005 Ttg tata cara hemat CaraCaraCarHemat Teknologi Tepat Guna (TTG) Problem Solving Krisis Energi Global Warming Keppres 23/1993 ttg Lapisan Ozon UU no 17/ 2004 ttg global warming -Potensi SDM dan ketersediaan infrastruktur -Laboratorium Fakultas Teknik, Udinus - PLN sentra-sentra pembayaran tagihan Listrik di Semarang Reduksi Emisi CO2 Efisiensi Pemakaian Listrik Rumah Tinggal dan Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari Penghematan Konsumsi Energi Listrik Sebagai Solusi Krisis Energi dan Global Warming. Outcome : - Faktor faktor yang berpengaruh peningkatan konsumsi listrik - Rata rata Konsumsi Listrik Rumah tinggal Tipe 27,36,56, dan Tipe 120 di Semarang - Prosentase reduksi emisi CO2 dari penghematan energi listrik rumah - Solusi dan Tips hemat energi - Problem-Solving untuk Krisis Energi & Global Warming - Optimalisasi Laboratorium Teknik Rencana Penelitian Selanjutnya Pembuatan Prototype Hybrid House berbasis Solar Sel untuk Hemat Energi 13

14 I. JADWAL PENELITIAN Lama waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama : 5 (lima) bulan, dengan rincian jadwal kegiatan sebagai berikut : No Nama Kegiatan Bulan ke Persiapan 2 Pelaksanaan : - Survey Kelayakan & rumuskan masalah - Pengumpulan Data & Olah Data - Pengolahan data statistik - Perhitungan Reduksi Emisi CO2 dari konsumsi listrik - Penilaian efektifitas pemakaian energi listrik 3 Penyusunan Laporan Penelitian J. PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Ratih Setyaningrum, MT. b. NPP : c. Golongan Pangkat : III B/ Asisten Ahli d. Jabatan Struktural : Kepala Lab. Teknik e. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri g. Bidang Keahlian : Teknik Industri h. Tempat Penelitian : Pemakai Listrik Rumah tinggal di wilayah Semarang i. Waktu Penelitian : 8 jam/minggu 14

15 2. Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Ratih Setyaningrum, MT. b. NPP : c. Golongan Pangkat : III B/ Asisten Ahli d. Jabatan Struktural : Kepala Lab. Teknik e. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri g. Bidang Keahlian : Teknik Industri h. Tempat Penelitian : Pengguna Laptop di Semarang i. Waktu Penelitian : 8 jam/minggu 15

16 K. ANGGARAN BIAYA PENELITIAN 1. Honorarium : a. Ketua Peneliti : Rp ,- b. Anggota Peneliti : Rp ,- 2. Bahan dan Peralatan Penelitian a. Kertas HVS : 6 rim x Rp : Rp ,- b. Biaya Fotokopi kuisioner : 100 x Rp 1000,- : Rp ,- c. Souvenir responden pemakai listrik rumah tangga : 50 rumah tinggal tipe 27 s/d 120 x Rp 6000,- : Rp ,- d. Pembelian buku referensi : Rp ,- 3. Bahan dan Alat Software SPSS & Minitab : Rp ,- Multimeter Digital Aditeg A830 : 2 x Rp ,- : Rp ,- Kabel : 3 x Rp ,- : Rp ,- KWH Meter elektronik 1 phase 230 V ACE 2000 : Rp ,- alat kelistrikan : Rp ,- 4.Perjalanan : Survey konsumsi listrik ke rumah tinggal Tipe 27, 36, 56 & tipe 120 : 3 kali x pp x Rp ,- : Rp ,- Survey ke agen pembayaran tagihan listrik PLN : 3 x pp x Rp ,- : Rp ,- Pengambilan data di kantor PLN Jl Onta Semarang 5. Biaya Lain-lain Laporan : 2 x pp x Rp ,- : Rp ,- - Pengadaan Laporan : 6 eks x 200 hal x Rp. 150 : Rp ,- - Jilid Laporan Hardcover : 6 eks x Rp : Rp ,- Jumlah Biaya :Rp ,- 16

17 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA Agarwal Uptake of Carbon dioxide from flues gas, Energy Conversion and Management. 37 (6-8): Geider R Marine Primary Production and Climate Change. UK: University of Essex. Guardian Global Warming : The Chilling Effect on Free Speech. Winnipeg: University of Winnipeg. IPCC: Climate change 2001: Mitigation. Contribution of working group III to the third assesment report of the intergovermental panel on climate chane, in B. Metz, O. Davidson, R. Swart and J. Pan, Cambridge, UK, Cambridge University Press, 751 pp. Kompas. Tanggal akses 15 Desember 2011 Kementrian Negara Lingkungan Hidup Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Jakarta: KNLH. NREL (National Renewable Energy Laboratory) Solar Energy Conversion. U.S. : Department of Energy. Prianto, E Rumah Tropis Hemat Energi Bentuk Kepedulian Global Warming. Jurnal Riptek. Vol.1 No.1. Hal Republika. 26 Juli Pemerintah Gencarkan Lagi Gerakan Hemat Energi, Tiap Kementrian diminta Hemat Listrik. Scaddan, B Instalansi Listrik Rumah Tangga Edisi 12. Erlangga. Suhendi, F Emisi CO2 Dari Konsumsi Energi Domestik (Studi Kasus Perumnas & Griya Sunyaragi Permai Kota Cirebon). Pusat LitBang Pemukiman. DPU-Bandung Sulaiman, K. P dan Widya, G Prospek Bilayer Dye of Organic Solar Cell Sebagai Solusi Untuk Mengatasi Krisis Energi dan Pemanasan Global. ITB. Bogor Tarwaka, Solichul HA.B., Lilik S., 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Cetakan Pertama, UNIBA Press, Surakarta. Wignjosoebroto, S., 2003, Ergonomi Studi Gerak Dan Waktu, Penerbit P.T. Guna Widya, Surabaya. 17

18 1. RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI a. Nama Lengkap : Ratih Setyaningrum, MT. b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NPP : d. Disiplin Ilmu : Teknik/Teknik Industri e. Pangkat/Golongan : III B / Asisten Ahli f. Jabatan : Kepala Lab. Teknik g. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Industri h. Riwayat Pendidikan - SD Lamper Kidul Semarang ( ) - SMP N 2 Semarang ( ) - SMA N 5 Semarang ( ) - S1 Universitas Islam Indonesia ( ) - S2 Universitas Gadjah Mada ( ) i. Publikasi Ilmiah : Penelitian : - Analisa Postur Kerja dengan Metode RULA (Penelitian, UII, 2004) - Identifikasi Keluhan Pekerja dengan ANFIS ADAPTIF NEUROFUZY INFERENCE SYSTEM (Penelitian, UGM, 2007) - Rancang Bangun Software Biomekanika untuk Optimalisasi Gaya Tekan pada Aktivitas Pemindahan Material Secara Manual (Manual Material Handling) di Laboratorium Ergonomi Teknik Industri Universitas Dian Nuswantoro Jurnal Ilmiah : - Identifikasi Postur Kerja Dominan Upper Limb Menggunakan Metode RULA (Prosiding Seminar Errgonomi, 2004, UII Yogyakarta) - Metode-metode Analisis Postur (RULA, REBA, OWAS) (Prosiding Seminar Yeknologi Industri, 2005, UAD Yogyakarta) 18

19 - Metode ANFIS untuk Mengidentifikasi Keluhan Pekerja (Prosiding Seminar Simulasi Industri, 2007, UGM Yogyakarta) - Metode Identifikasi Beban Kerja dan Keluhan Subyektif Pekerja (Majalah Ilmiah DIAN, 2007, UDINUS) - Kemampuan Expert System ANFIS untuk Diagnosa Kesehatan Pekerja Industri dan Mencari Solusinya (Prosiding SNATI, 2007, UII Yogyakarta) j. Riwayat Pekerjaan - Staff Laboratorium APK dan Ergonomi, UII Yogyakarta ( ) - Staff Dosen pada Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang (2007-sekarang) Semarang, 28 Desember 2011 Anggota Peneliti, Ratih Setyaningrum, MT NPP:

20 RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI a. Nama Lengkap : Wisnu Adi Prasetyanto, M.Eng b. Jenis Kelamin : Laki-Laki c. NPP : d. Disiplin Ilmu : Teknik/Teknik Elektro e. Pangkat/Golongan : III A / Asisten Ahli f. Jabatan : KaProgdi Teknik Elektro g. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Elektro h. Riwayat Pendidikan - S1 Institute Teknologi Nasional Malang ( ) - S2 Universitas Gadjah Mada ( ) i. Publikasi Ilmiah : Penelitian : - Aplikasi Mikrokontroler 8031 sebagai Pengatur Sistem Keamanan Gedung Bertingkat (Pengembangan Ipteks, LP3M UDINUS, Oktober 2000, Ketua) - Aplikasi Suhu Berbasis USB menggunakan Sensor Inframerah Thermopile pada Terapi Hipertemia (Pengembangan Ipteks, LP3M UDINUS Oktober 2008, Ketua). j. Riwayat Pekerjaan - Staff Dosen Tetap pada Fakultas Teknik UDINUS (2006- sekarang) - Kaprogdi Teknik Elektro (2001-sekarang) Semarang, 28 Desember 2011 Anggota Peneliti, Wisnu Adi Prasetyanto, M.Eng NPP:

BAB IV METODE PENELITIAN. 3. Alur Penelitian Penelitian ini mengikuti kerangka kerja sebagai berikut :

BAB IV METODE PENELITIAN. 3. Alur Penelitian Penelitian ini mengikuti kerangka kerja sebagai berikut : BAB IV METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan melakukan pengamatan pemakaian listrik di rumah tinggal, pengukuran dan perhitungan emisi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMAKAIAN LISTRIK RUMAH TINGGAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMAKAIAN LISTRIK RUMAH TINGGAL FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMAKAIAN LISTRIK RUMAH TINGGAL Ratih Setyaningrum 1, Wisnu Adi Prasetyanto 2 Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang Email : ratihha@gmail.com

Lebih terperinci

C. LATAR BELAKANG MASALAH

C. LATAR BELAKANG MASALAH A. JUDUL PENELITIAN Efektivitas Pemberian Stimulus Factors Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Dian Nuswantoro menggunakan Metode IFAS dan EFAS B. BIDANG ILMU Teknologi C. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam

Lebih terperinci

B. BIDANG ILMU Teknologi

B. BIDANG ILMU Teknologi A. JUDUL PENELITIAN Perumusan Advertising Promotion Strategy Untuk Meningkatkan Keputusan Calon Mahasiswa Memilih Udinus Menggunakan Metode AHP dan SWOT. B. BIDANG ILMU Teknologi C. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan manusia yang cepat mendorong manusia memanfaatkan alam secara berlebihan. Pemanfaatan tersebut baik sebagai pemukiman maupun usaha untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kebutuhan terhadap energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang saat ini sedang berada dalam tren positif. Listrik merupakan salah

Lebih terperinci

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global Benyamin Lakitan Kementerian Negara Riset dan Teknologi Rakorda MUI Lampung & Jawa Jakarta, 22 Juli 2008 Isu Global [dan Nasional] Krisis Pangan Krisis Energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi kendaraan bermotor di negara-negara berkembang maupun di berbagai belahan dunia kian meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh mobilitas dan pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu pemanasan global sudah sering dibicarakan pada media berita dan masyarakat sendiri sudah tidak asing lagi dengan kata pemanasan global. Namun isu pemanasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU TUGAS AKHIR ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU Disusun : HENDRO DWI SAPTONO NIM : D 200 050 116 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNUVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MEI 2010 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia sudah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan. Di satu sisi konsumsi masyarakat (demand) terus meningkat,

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki cadangan gas yang cukup besar dan diperkirakan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi hingga 59 tahun mendatang (ESDM, 2014). Menurut Kompas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, permasalahan yang sering sekali menjadi pusat perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi. Di Indonesia, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Seiring perkembangan sektor-sektor perekonomian dan pertumbuhan

BABI PENDAHULUAN. Seiring perkembangan sektor-sektor perekonomian dan pertumbuhan BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan sektor-sektor perekonomian dan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, jumlah keperluan energi secara nasional cenderung mengalami peningkatan dari

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Hadirnya energi listrik ke dalam kehidupan manusia merupakan salah satu hal penting yang mendukung pesatnya perkembangan kemajuan kehidupan di dunia sekarang ini. Hampir setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya laju pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia menyebabkan kebutuhan masyarakat juga semakin tinggi. Salah satunya adalah dalam bidang sarana transportasi.sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Isu energi merupakan isu yang sedang hangat diperdebatkan. Topik dari perdebatan ini adalah berkurangnya persediaan sumber-sumber energi terutama sumber energi berbasis

Lebih terperinci

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia Soal-soal Open Ended Bidang Kimia 1. Fuel cell Permintaan energi di dunia terus meningkat sepanjang tahun, dan menurut Proyek International Energy Outlook 2013 (IEO-2013) konsumsi energi dari 2010 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Gas alam merupakan salah satu sumber daya energi dunia yang sangat penting untuk saat ini. Sebagian besar gas alam yang dijual di pasaran berupa sales gas (gas pipa)

Lebih terperinci

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan Direktorat

Lebih terperinci

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 27 April 2006 Permasalahan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-251 Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur terhadap Emisi CO 2 melalui Transportasi dan Penggunaan Energi Chrissantya M. Kadmaerubun

Lebih terperinci

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi Chrissantya M. Kadmaerubun,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil merupakan suatu hal penting yang dianggap mampu membantu mempermudah hidup manusia. Untuk dapat dipergunakan sebagai mana fungsinya mobil menggunakan tenaga mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, baik sumber energi yang terbarukan (renewable erergy) ataupun tidak terbarukan (unrenewable energy). Pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan berkembangnya perekonomian dan industri, maka disadari pula pentingnya penghematan energi

Lebih terperinci

BAB I 1 PENDAHULUAN. listrik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik perlu diperhatikan

BAB I 1 PENDAHULUAN. listrik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik perlu diperhatikan BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Banyak sekali masyarakat yang bergantung pada tenaga listrik dalam

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA Aan Zainal M 1), Udisubakti Ciptomulyono 2) dan I K Gunarta 3) 1) Program Studi Magister Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017 DAFTAR ISI I LATAR BELAKANG II KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI NASIONAL III KAMPANYE HEMAT ENERGI I MENGAPA HEMAT ENERGI? KEBUTUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, energi listrik merupakan kebutuhan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Masalah di bidang tersebut yang sedang menjadi perhatian utama saat

Lebih terperinci

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Amalia, S.T., M.T. Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara Perubahan komposisi atmosfer secara global Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut International Finance Corporation (IFC), Indonesia memiliki cadangan minyak bumi, batu bara dan gas alam yang berlimpah. Selama beberapa dekade, Indonesia

Lebih terperinci

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 Ana Rossika (15413034) Nayaka Angger (15413085) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi

Lebih terperinci

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Pada bagian ini dibahas efisiensi energi dalam perekonomian Indonesia, yang rinci menjadi efisiensi energi menurut sektor. Disamping itu,

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya Oleh : Prof. Dr., Ir. Moch. Sodiq Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini manusia di seluruh dunia (termasuk Indonesia) berteriak akan adanya pemanasan global yang berakibat terjadinya perubahan iklim. Kekhawatiran

Lebih terperinci

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Kebijakan Manajemen Energi Listrik Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta giriwiyono@uny.ac.id KONDISI ENERGI SAAT INI.. Potensi konservasi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fakta terjadinya pemanasan global makin jelas di depan mata. Maret 2008 tercatat sebagai bulan terpanas dalam sejarah dunia. Suhu rata-rata di daratan mencapai titik

Lebih terperinci

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH LOMBA HEMAT ENERGI DAN AIR KATAGORI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS SE JAWA TENGAH TAHUN 2016 INPRES NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR: KESERIUSAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM KOTA MALANG

PERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM KOTA MALANG PERUBAHAN PENGUNAAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN IKLIM KOTA MALANG 1) Akhmad Faruq Hamdani; 2) Nelya Eka Susanti 1) 2) Universitas Kanjuruhan Malang Email: 1) a.faruqhamdani@unikama.ac.id;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi sangat penting di pusat-pusat perkotaan untuk transportasi, produksi industri, kegiatan rumah tangga maupun kantor. Kebutuhan pada saat sekarang di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih belum dapat mencapai target pembangunan di bidang energi hingga pada tahun 2015, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri masih ditopang oleh impor

Lebih terperinci

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED) PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED) Oleh Ir. EDDY SAPUTRA SALIM, M.Si Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara PADA ACARA SOSIALISASI RENCANA UMUM

Lebih terperinci

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL SEMINAR OPTIMALISASI PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN MENUJU KETAHANAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN Oleh: DR. Sonny Keraf BANDUNG, MEI 2016 KETAHANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis diakibatkan sumber daya alam ini tidak dapat diperbaharui dan juga diakibatkan jumlah penduduk di dunia yang meningkat.

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect) PEMANASAN GLOBAL Efek Rumah Kaca (Green House Effect) EFEK RUMAH KACA Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global PEMANASAN GLOBAL Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan bakar (minyak, gas dan batu bara) merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya

Lebih terperinci

Catatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca

Catatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca Catatan : *) BPO : Bahan Perusak Ozon GRK : Gas Rumah Kaca Jakarta, 8 Nopember 2011 ACUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH 1. Penghapusan BPO & GRK - Keppres RI No. 23 / 1992 (perlindungan lapisan ozon) - UU No. 17

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berperan sebagai pusat pemerintahan, pusat perekonomian dan pusat pendidikan. Peranan kota Kupang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini energi merupakan kebutuhan utama setiap manusia. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi suatu negara menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah keseluruhan organisme

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan minyak bumi dalam kegiatan ekonomi sangat besar. Bahan bakar minyak digunakan baik sebagai input produksi di tingkat perusahaan juga digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanasan global menjadi topik perbincangan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai peristiwa alam yang dianggap sebagai anomali melanda seluruh dunia dengan

Lebih terperinci

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini zaman sudah semakin berkembang dan modern. Peradaban manusia juga ikut berkembang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia terus berpikir bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Selama ini manusia bergantung pada energi yang berasal dari minyak bumi untuk menjalankan sistem transportasi

Lebih terperinci

BAB IV. BASELINE ANALISIS

BAB IV. BASELINE ANALISIS BAB IV. BASELINE ANALISIS 4.1 Analisis Emisi Dan Intensitas Energi Analisis intensitas emisi gas CO 2 (CO 2 /GDP) dan intensitas energi (E/GDP) akan dilakukan dengan menggunakan tahun 1990 sebagai baseline.

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROSPEK BILAYER DYE OF ORGANIC SOLAR CELL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROSPEK BILAYER DYE OF ORGANIC SOLAR CELL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROSPEK BILAYER DYE OF ORGANIC SOLAR CELL SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENGATASI KRISIS ENERGI DAN PEMANASAN GLOBAL BIDANG KEGIATAN : PKM GAGASAN TERTULIS Diusulkan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas penentu kelangsungan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bumi merupakan satu-satunya tempat tinggal bagi makhluk hidup. Pelestarian lingkungan dilapisan bumi sangat mempengaruhi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Suhu

Lebih terperinci

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana? Oleh : Imam Hambali Pusat Kajian Kemitraan & Pelayanan Jasa Transportasi Kementerian Perhubungan Pada awal Februari 2007 yang lalu Intergovernmental Panel on Climate

Lebih terperinci

aktivitas manusia. 4 Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan lahan yang menjadi penyebab utama Bumi menjadi hangat, baik pa

aktivitas manusia. 4 Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan lahan yang menjadi penyebab utama Bumi menjadi hangat, baik pa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu pemanasan global semakin marak di dunia. Berbagai aspek sering dikaitkan dengan isu pemanasan global, mulai dari hal sederhana seperti penggunaan kertas dan tisu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bumi semakin lama semakin terasa panas, apalagi di kota- kota besar, karena dipenuhi oleh mobil, motor, kendaraan lainnya, dan jumlah pohon-pohon yang semakin

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas

Lebih terperinci

Pemanfaatan Potensi Geotermal Sebagai Bentuk Ketahanan Energi di Indonesia

Pemanfaatan Potensi Geotermal Sebagai Bentuk Ketahanan Energi di Indonesia Pemanfaatan Potensi Geotermal Sebagai Bentuk Ketahanan Energi di Indonesia Lia Maryani Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang km.21 Jatinangor Sumedang PENDAHULUAN Ketahanan energi merupakan

Lebih terperinci

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang Suryani *1 1 Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi, BPPT, Jakarta * E-mail: suryanidaulay@ymail.com

Lebih terperinci

secara prinsip penggunaan energi di lingkungan hunian penduduk akan meningkat seiring dengan kepadatan rumah.

secara prinsip penggunaan energi di lingkungan hunian penduduk akan meningkat seiring dengan kepadatan rumah. Sumber penerangan utama yang digunakan oleh rumah tangga menjadi salah satu indikator kemiskinan yang digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Rumah tangga yang menggunakan sumber penerangan selain

Lebih terperinci

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 1. INDIKATOR MAKRO 2010 2011 2012 No Indikator Makro Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Rencana / Realisasi % terhadap % terhadap APBN - P Target 2012 1 Harga Minyak Bumi US$/bbl 78,07 111,80 112,73

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Judul dan Pengertian Judul 1. Judul Jakarta Integrated Urban Farm 2. Pengertian Judul Jakarta merupakan ibu kota Indonesia, daerah ini dinamakan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Kota

Lebih terperinci

Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim. Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi

Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim. Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi Outline Perubahan Iklim dan resikonya Dampak terhadap lingkungan dan manusia Kebijakan Iptek Penutup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Studi komparansi kinerja..., Askha Kusuma Putra, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Studi komparansi kinerja..., Askha Kusuma Putra, FT UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Semakin meningkatnya kebutuhan minyak sedangkan penyediaan minyak semakin terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri Indonesia harus mengimpor

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,

Lebih terperinci

50001, BAB I PENDAHULUAN

50001, BAB I PENDAHULUAN Rancangan Penilaian Sistem Manajemen Energi di PT. Semen Padang dengan Menggunakan Pendekatan Integrasi ISO 50001, Sistem Manajemen Semen Padang (SMSP) dan Permen ESDM No. 14 Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG

2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sosialisasi Program ICCTF 2010-2011 Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Global warming merupakan isu lingkungan terbesar dalam kurun waktu terakhir. Jumlah polutan di bumi yang terus bertambah merupakan salah satu penyebab utama terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, ketersediaan sumber energi fosil dunia semakin menipis, sumber energi ini semakin langka dan harganya pun semakin melambung tinggi. Hal ini tidak dapat dihindarkan

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN VI. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN 6.1 Kesimpulan 1. Model DICE ( Dinamic Integrated Model of Climate and the Economy) adalah model Three Boxes Model yaitu suatu model yang menjelaskan dampak emisi

Lebih terperinci

Muhammad Evri. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Muhammad Evri. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Muhammad Evri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dipresentasikan pada Workshop Evaluasi Program Insentif PKPP-RISTEK, 3 Oktober 2012 Terjadi peningkatan kebutuhan domestik (4.5 5 juta ton)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kegiatan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kegiatan perekonomian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan minyak dunia diprediksi terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan kegiatan perekonomian. Hal tersebut berdampak

Lebih terperinci

PROGRAM KONSERVASI ENERGI

PROGRAM KONSERVASI ENERGI PROGRAM KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada: Lokakarya Konservasi Energi DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi sudah dimulai sejak Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke 18 di Inggris yang pada akhirnya menyebar keseluruh dunia hingga saat sekarang ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kekayaan Indonesia akan flora dan faunanya membawa indonesia kepada sederet rekor dan catatan kekayaan di dunia. Tanahnya yang subur dan iklim yang menunjang, memiliki

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Proyek Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan penduduk. Seiring dengan perkembangan waktu, semakin banyak orang yang datang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

Mereduksi CO 2 Pada Sektor Transportasi Umum (Bis dan Truk) Dengan Efektivitas Fleet Management

Mereduksi CO 2 Pada Sektor Transportasi Umum (Bis dan Truk) Dengan Efektivitas Fleet Management Seminar Nasional Pcngkajian dan Pcncrapan Tcknologi Indllstri [SSN : 2086-2 156 Mcnlljll Pcncla pan Otomatisasi Tcknologi Indllstri Yang Mcmanfaalkan Encrgi Tcrbarukan Unmk Mcningkatkan Daya Saing Bangsa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu pandangan yang mencoba

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 F. Iklim 2.9. Kondisi Iklim di Provinsi DKI Jakarta Dengan adanya perubahan iklim menyebabkan hujan ekstrem di Ibu Kota berdampak pada kondisi tanah yang tidak lagi bisa menampung volume air, dimana tanah

Lebih terperinci

Disampaikan pada Seminar Membuka Sumbatan Investasi Efisiensi Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Regulasi

Disampaikan pada Seminar Membuka Sumbatan Investasi Efisiensi Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Regulasi Disampaikan pada Seminar Membuka Sumbatan Investasi Efisiensi Energi di Indonesia: Tantangan dan Peluang Kebijakan dan Regulasi Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan

Lebih terperinci