BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
|
|
- Ratna Hartono
- 2 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini energi merupakan kebutuhan utama setiap manusia. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi suatu negara menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kebutuhan energi saat ini. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan semakin cepatnya perkembangan teknologi, maka usaha manusia dalam pemenuhan kebutuhan sehari- hari semakin bervariasi. Salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan menggunakan peralatan- peralatan elektronik yang sangat praktis dan efektif. Namun semakin banyak penggunaan peralatan elektronik di masyarakat juga menyebabkan konsumsi energi listrik semakin meningkat. Rata-rata pertumbuhan konsumsi energi sebesar 7% per tahunnya [1]. Salah satunya adalah energi listrik, maka dari itu pemerintah mengeluarkan regulasi tentang konservasi energi. Pengertian konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya [2]. Dalam proses konversi energi diperlukan adanya sumber energi primer. Sedangkan sumber energi primer yang digunakan saat ini sebagian besar adalah sumber energi yang tak terbarukan. Peningkatan pembangkitan energi listrik tidak menjadi masalah besar selama sumber energi primer yang dibutuhkan masih mencukupi. Namun, cadangan sumber energi primer yang tersedia semakin menipis dan dibutuhkannya waktu yang cukup lama untuk menghasilkannya. Proyeksi kebutuhan listrik masing-masing sektor di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup significant dari tahun 2003 sampai perkiraan tahun 2020 [3]. Sedangkan dalam penyediaan energi listrik masih didominasi oleh bahan bakar fosil terutama minyak bumi dan batubara, Sedangkan pemanfaatan sumber energi baru-terbarukan sebagai bahan bakar penyediaan energi listrik hanya berkisar 5% dari keseluruhan total pemakaian bahan bakar. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan penghematan dan 1
2 peningkatan efisiensi energi listrik adalah dengan melakukan audit energi pada bangunan-bangunan yang mengkonsumsi energi listrik dalam jumlah yang cukup besar. Audit energi adalah upaya tindakan nyata yang bertujuan untuk mengurangi konsumsi penggunaan energi dengan menghitung besarnya konsumsi energi listrik, mengindentifikasi peluang hemat energi, dan memberikan rekomendasi agar pemakaian energi listrik selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Tahapan awal audit energi adalah mengetahui pola konsumsi energi pada periode sebelumnya, perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE), dan mengetahui peluang hemat energi. Dengan adanya audit energi secara otomatis juga mengurangi biaya rekening listrik yang harus dibayar oleh konsumen setiap bulannya. Hasil dari audit energi listrik yang dilakukan adalah dapat mengetahui data yang konkrit mengenai kondisi eksisting yang ada, biaya operasional untuk kebutuhan energi listrik, dan manajemen energi yang digunakan. Data eksisting ini kemudian dapat dianalisa dan diindentifikasi peluang untuk penghematan energi dan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penghematan energi. Hasil dari audit energi ini berupa peluang penghematan energi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penghematan energi yang akan dicapai dan nilai uang yang dapat dihemat Konservasi energi dalam pemanfaatan energi, pengguna sumber energi dan pengguna energi yang menggunakan sumber energi dan/atau energi lebih besar atau sama dengan (enam ribu) setara ton minyak(toe) per tahun wajib melakukan konservasi energi melalui manajemen energi [4]. Berdasarkan instruksi Presiden No. 13 tahun 2011 tentang penghematan energi dan air, menyatakan bahwa agar suatu gedung BUMN dan atau BUMD untuk melaksanakan langkah-langkah penghematan energi diantaranya sistem penerangan dan alat pendingin. Peraturan inilah yang mendorong upaya agar dilakukan penghematan pada sistem penerangan dan sistem tata udara seefisien mungkin tanpa mengurangi keefektifan operasional kerja. Dalam penerapan langkah langkah penghematan energi dapat ditempuh dengan cara mengganti komponen setara namun memiliki efisiensi yang lebih tinggi (retrofiting). Langkah ini tentunya membutuhkan biaya 2
3 investasi awal dan tujuannya adalah untuk memperoleh keuntungan dari usaha penghematan energi. Waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal biasa disebut dengan payback period. Setelah melalui fase payback period dimana biaya modal terlunasi atau terbayar maka akan didapatkan keuntungan demi keuntungan yang notabennya dapat menekan biaya konsumsi energi. Upaya penghematan energi yang membutuhkan biaya modal hendaknya direncanakan dan dihitung matang-matang sebelum diterapkan agar upaya penghematan energi lebih cepat dirasakan dampaknya yaitu dapat menekan biaya pengeluaran pada sektor energi khususnya energi listrik. Pada penelitian kali ini akan dilakukan di RSK Ngesti Waluyo Temanggung. Bangunan tersebut masih dinyatakan bangunan baru, maka peneliti ingin melihat trend konsumsi penggunaan energi pada bangunan tersebut apakah bangunan tersebut sudah memperhatikan tingkat keefisienan maupun penghematan sejak mulai perencanaan pendirian bangunan tersebut. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah : 1. Nilai IKE berdasarkan data historis di RSK Ngesti Waluyo Temanggung yang belum diketahui. 2. Pola penggunaan energi listrik di RSK Ngesti Waluyo Temanggung ysng belum diketahui. 3. Peluang-peluang konservasi energi listrik dan penghematan biaya berdasarkan kondisi aktual di lapangan yang belum diketahui. I.3 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai audit energi telah banyak dilakukan di berbagai negara [5-13]. Proses audit energi akan mengidentifikasi rugi-rugi dan pemborosan energi pada suatu bangunan dengan melakukan investigasi mengenai konsumsi energi dimana difokuskan pada konsumsi penggunaan energi pada 3
4 pada AC, peralatan listrik, sistem pencahayaan, dan elevator [8]. Peneliti [9] telah melakukan penelitian di bangunan sekolah di Portugal dengan menganalisis profil penggunaan energi, intensitas konsumsi energi, dan peluang penghematan energi yang dapat diimplementasikan pada bangunan tersebut. Peneliti [10] melakukan analisis mengenai perbandingan konsumsi energi listrik, penghematan energi dan payback period pada sistem pencahayaan. Peneliti [17] melakukan audit energi di sebuah rumah sakit di RS Banyumanik Semarang dimana hasil perhitungan IKE sebelum penghematan energi yaitu sebesar 151,30 kwh/m 2 per tahun dan nilai IKE setelah dilakukan peluang hemat energi sebesar 141,37 kwh/m 2 per tahun. Peneliti [18] melakukan perhitungan peluang konservasi energi di sebuah rumah sakit di Semarang yaitu RS Adhyatma Semarang. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, terlihat bahwa penelitian yang menyajikan analisis audit energi dan peluang konservasi energi pada sistem pencahayaan dan sistem pendingin udara di suatu rumah sakit dengan studi kasus kondisi demografi daerah pegunungan yang diajukan penulis belum pernah dilakukan, yaitu gedung RSK Ngesti Waluyo Temanggung. Dalam studi kasus akan diangkat peluang hemat energi yang berkaitan dengan kondisi demografi Kabupaten Temanggung yaitu dengan penetapan temperatur udara. Gedung RSK Ngesti Waluyo merupakan gedung yang masih tergolong relatif baru yang berdiri pada akhir tahun Dalam analisis ini akan dibahas mengenai peluang penghematan energi setelah dilakukannya konservasi energi pada sistem pencahayaan dan sistem pendingin udara, analisis intensitas konsumsi energi sebelum dan sesudah dilakukan penghematan energi, analisis biaya investasi dan payback period, serta pengurangan emisi CO 2 setelah dilakukannya konservasi energi. I.4 Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melakukan audit energi listrik di rumah sakit berbasis pada IKE yang selanjutnya dilakukan audit lebih detail pada penggunaan energi listrik. 4
5 Secara lebih rinci tujuan penelitian ini adalah : 1. Menentukan nilai IKE sesuai pemakaian berdasarkan data historis rumah sakit. 2. Mengetahui pola penggunaan energi listrik di RSK Ngesti Waluyo Temanggung. 3. Memberikan rekomendasi peluang-peluang konservasi energi listrik dan penghematan biaya yang memungkinkan dijalankan di lingkungan RSK Ngesti Waluyo Temanggung. I.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Dapat mengetahui nilai IKE sesuai pemakaian berdasarkan data historis rumah sakit. 2. Dapat mengetahui pola penggunaan energi listrik di RSK Ngesti Waluyo Temanggung. 3. Dapat mencari peluang-peluang konservasi energi listrik dan penghematan biaya berdasarkan kondisi aktual di lapangan. I.6 Batasan Masalah Batasan-batasan masalah yang melingkupi penelitian ini antara lain : 1. Tahapan audit energi awal meliputi perhitungan pola konsumsi energi di RSK Ngesti Waluyo Temanggung berdasarkan data historis selama tahun Tahapan audit energi rinci dilakukan saat nilai IKE melebihi target, meliputi pengukuran di panel listrik RSK Ngesti Waluyo Temanggung dalam rentang 23 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret Analisis peluang konservasi energi listrik hanya dibatasi pada jenis beban sistem pencahayaan yaitu lampu dan sistem pendingin udara atau AC (Air Conditioner). 5
I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem tata udara merupakan sistem pengkondisian udara yang berfungsi untuk mengatur tingkat kenyamanan baik dari keadaan suhu maupun kelembaban udaranya. Sistem tata udara
1 BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk di suatu negara yang terus meningkat berbanding lurus dengan
BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi listrik di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat, dan
I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pencahayaan digunakan ketika penerangan alami tidak dapat memenuhi persyaratan penerangan ruang dalam bangunan. Dilihat dari penggunaan energi listrik suatu bangunan,
EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Riky Dwi Puriyanto 1), Sunardi 2), Ahmad Azhari 3) 1 Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Email: rikydp@ee.uad.ac.id
BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan berkembangnya perekonomian dan industri, maka disadari pula pentingnya penghematan energi
1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, konsumsi energi listrik pada masyarakat sangat meningkat yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan bertambahnya
BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Energi bersifat abstrak dan sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,
BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan pasar terhadap berbagai inovasi, kualitas dan kuantitas hasil produksi terus meningkat, sehingga perusahaan juga dituntut untuk meningkatkan efisiensi proses
Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU
ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Dewi Riska S. Barus (1), Surya Tarmizi
AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA
AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA Joko Prihartono 1, Mulyadi 2, Purwo Subekti 3 1,2 Teknik Mesin Universitas Tama Jagakarsa Jakarta, 3 Teknik
BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi energi listrik di gedung Fakultas Pertanian Unila mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi listrik di gedung Fakultas Pertanian Unila mengalami peningkatan setiap bulannya, sehingga perlu dilakukan perhitungan konsumsi energi listrik ulang
Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya pembangunan yang diikuti dengan pertumbuhan dan perekembangan perekonomian Indonesia, kebutuhan energi nasional juga semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan suatu kegiatan, manusia selalu memanfaatkan energi, baik yang disadari maupun tidak disadari. Namun, setiap kegiatan yang memanfaatkan energi memiliki
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Banyak macam dan jenis energi yang berhubungan dengan kehidupan manusia di alam ini, tetapi secara garis besar di bedakan menjadi dua macam jenis sumber energi yaitu
BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ketersediaan energi di Indonesia di klaim sangat berlimpah mengingat bahwa keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai Negara kepulauan,
FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
11 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.557,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Gambar 1. Kenaikan Tarif Dasar Listrik Tahun 2013 (KESDM, 2012) Gambar 2. Biaya Tagihan Listrik Tahun 2012 dan Tahun 2013 (RSIS, 2013)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Islam Surakarta dihadapkan pada kondisi bisnis yang sangat kompetitif dimana banyak berdiri rumah sakit baru disekitarnya. Service of excellent meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting bagi kita.tanpa adanya energi listrik, berbagai aktivitas manusia tidak dapat berjalan baik
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang mengacu pada prosedur audit energy SNI 6196
SITUASI ENERGI DI INDONESIA. Presented by: HAKE
SITUASI ENERGI DI INDONESIA Presented by: HAKE Potensi Dan Pemanfaatan Energi Fosil Dan Energi Terbarukan No Energi Fosil Sumber Daya Cadangan Rasio Ct/Produksi Produksi (Sd) Terbukti (CT) (Tahun) 1 Minyak
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini di seluruh dunia mensosialisasikan gerakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini di seluruh dunia mensosialisasikan gerakan hemat energi untuk kehidupan yang lebih baik dan berkesinambungan. Karena semakin lama sumber
I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis
Skema Pelaporan Online Manajemen Energi. Jakarta, 30 Januari 2019
Skema Pelaporan Online Manajemen Energi Jakarta, 30 Januari 2019 Daftar Isi Latar Belakang Regulasi Konservasi Energi Pelaporan Online Manajemen Energi 2 Latar Belakang 3 Juta SBM Target 2025 Kebijakan
BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, permasalahan yang sering sekali menjadi pusat perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi. Di Indonesia, hal
I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menanggapi isu penggunaan clean energy yang sangat santer saat ini, pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh kebijakan dunia dan negara
BAB I PENDAHULUAN. sedangkan rata-rata ASEAN adalah 364 TOE/juta US$, dan negara maju 202 TOE/juta US$
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, baik sebagai bahan bakar, bahan baku, maupun sebagai komoditas ekspor. Konsumsi energi terus
PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI
PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI JURNAL PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh : INDAH
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0 Implementasi sistem merupakan tahap untuk mengimplementasikan sistem. Tahap penggunaan sistem ini dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2010 sampai 20 Desember 2010 dan bertempat di gedung Tower Universitas Mercu Buana Jakarta. 3.2 Jenis
BAB I PENDAHULUAN. listrik yang pada gilirannnya akan berdampak pada terhambatnya roda
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling mudah dan paling banyak digunakan masyarakat luas. Dari tahun ketahun permintaan akan energi listrik
BAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Audit Industri Usaha-usaha untuk menghemat industri di segala bidang makin dirasakan perlu karena semakin terbatasnya sumber-sumber industri yang tersedia dan semakin mahalnya
AUDIT ENERGI LISTRIK DI SPINNING 1 PT. SANDANG INDUSTRIES SEMARANG
Page 1 of 10 AUDIT ENERGI LISTRIK DI SPINNING 1 PT. SANDANG INDUSTRIES SEMARANG,, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah no 10 12 Semarang Indonesia ABSTRAK
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki cadangan gas yang cukup besar dan diperkirakan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi hingga 59 tahun mendatang (ESDM, 2014). Menurut Kompas
Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991 Tentang : Konservasi Energi
Keputusan Presiden No. 43 Tahun 1991 Tentang : Konservasi Energi Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 43 TAHUN 1991 (43/1991) Tanggal : 25 SEPTEMBER 1991 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
STUDI SISTEM PENCAHAYAAN DAN AC (AIR CONDITIONER) PADA GEDUNG DOME DAN GEDUNG F UNIVERSITAS ISLAM MALANG
STUDI SISTEM PENCAHAYAAN DAN AC (AIR CONDITIONER) PADA GEDUNG DOME DAN GEDUNG F UNIVERSITAS ISLAM MALANG Moh. Mukhlis 1*, Bambang Dwi Sulo 2, Bambang Minto Basuki 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 23 Dosen
BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat dengan pesat. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi telah menjadi kebutuhan utama bagi manusia untuk menjalankan hampir setiap aktivitasnya terutama aktivitas ekonomi. Saat ini aktivitas ekonomi terus meningkat
STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING
STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING I Wayan Swi Putra 1, I Nyoman Satya Kumara 2, I Gede Dyana Arjana 3 1.3 Jurusan Teknik Elektro,
Gambar 5.24 Titik Pengukuran Data Pencahayaan Auditorium Gambar 5.25 Pengukuran Data Pencahayaan Ruang Kelas P.7.3, P.7.2 dan P.7.4.
vi DAFTAR ISI PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN TUGAS... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMBANG DAN ISTILAH...
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk dunia yang pesat mengakibatkan bertambahnya kebutuhan energi seiring berjalannya waktu. Energi digunakan untuk membangkitkan
AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian 1, Joko Prihartono 2, Purwo Subekti 3 ABSTRAK Dari penelitian yang telah
AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X
AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Audit Energi Dan Analisa Peluang Hemat Energi AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X Derry Septian1,
ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI
ABSTRAK STUDI PENGELOLAAN ENERGI LISTRIK DI PERUSAHAAN PENGOLAHAN DAGING PT. SOEJASCH BALI PT. Soejasch Bali adalah perusahaan pengolahan daging yang berdiri sejak 1983. Dalam paper ini dilakukan audit
Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009
INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan
50001, BAB I PENDAHULUAN
Rancangan Penilaian Sistem Manajemen Energi di PT. Semen Padang dengan Menggunakan Pendekatan Integrasi ISO 50001, Sistem Manajemen Semen Padang (SMSP) dan Permen ESDM No. 14 Tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN
MONITORING PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG PEMDA. DINAS PERINDUSTRIAN DAN ENERGI PROVINSI DKI JAKARTA 24 Januari 2019
MONITORING PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG PEMDA DINAS PERINDUSTRIAN DAN ENERGI PROVINSI DKI JAKARTA 24 Januari 2019 DASAR HUKUM 1. UU NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI 2. PP NOMOR 70 TAHUN 2009 TENTANG
BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana Kampus UMY mengacu pada prosedur audit energi SNI 6196 tahun 2011 yang diterbitkan
BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar selain pangan dan air karena hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini cukup besar, salah satunya
Prosedur Energi Listrik
Prosedur Energi Listrik Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta giriwiyono@uny.ac.id Prosedur Audit Energi Listrik Pada Bangunan Gedung
BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut akan selalu diikuti dengan. jumlah peralatan rumah tangga membutuhkan energi listrik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan taraf hidup yang terjadi di Indonesia akibat adanya pembangunan yang dilaksanakan, menimbulkan banyak perubahan dalam pola kehidupan masyarakat. Perubahan
Prosedur audit energi pada bagunan gedung
Standar Nasional Indonesia Prosedur audit energi pada bagunan gedung ICS 91.040.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang Iingkup...1 2 Acuan...1
PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)
PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED) Oleh Ir. EDDY SAPUTRA SALIM, M.Si Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara PADA ACARA SOSIALISASI RENCANA UMUM
BAB III METODE PENELITIAN
13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada metode penelitian akan menjelaskan proses bagaimana dilakukannya penelitian (analis) pemakaian enenrgi listrik pada gedung PT. Westindo.awalnya kan menjelaskan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakaan pada Blok B Keuangan Negara Yogyakarta yang berada di Jalan Kusumanegara No. 11 Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia yang semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman dalam era globalisasi ini menuntut para engineer untuk selalu berinovasi, menghasilkan teknologi-teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN. utama. Perkembangan teknologi dengan tujuan memudahkan semua aktifitas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Energi adalah salah satu kebutuhan manusia di jaman modern yang sangat utama. Perkembangan teknologi dengan tujuan memudahkan semua aktifitas dan kegiatan manusia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian sebelumnya yang sebelumnya tentang kajian managemen konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung perkantoran PT. PHE
PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Hadirnya energi listrik ke dalam kehidupan manusia merupakan salah satu hal penting yang mendukung pesatnya perkembangan kemajuan kehidupan di dunia sekarang ini. Hampir setiap
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri dan Sumber
KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK
ANALISIS PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM PENCAHAYAAN DAN AIR CONDITIONING (AC) DI GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KOTA MALANG JURNAL SKRIPSI KONSENTRASI TEKNIK ENERGI
AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA. Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang
AUDIT ENERGI GEDUNG FT UIBA Bahrul Ilmi, Ratih Diah Andayani Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang ABSTRAK Audit energi yang dilakukan pada gedung Fakultas Teknik Universitas
ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: johnycaster@polbeng.ac.id Abstrak Penggunaan alat-alat las di Bengkel
ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN
ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN Endah Asmawati 1, Marlina 2, Junanik Idayani 3 1 Teknik Informatika dan Pusat Studi Energi Terbarukan, 2 Hukum dan Pusat Studi Energi Terbarukan,
BAB I PENDAHULUAN. Produksi, Konsumsi, Ekspor, Impor Minyak Bumi per Tahun (Barrel)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi atau transformasi. Sebagai sumber energi
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR
ANALISIS AUDIT ENERGI UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI GEDUNG PUSAT PEMERINTAHAN KOTA TANGERANG NUR MUHAMAD HAKIKI NIM: 41312010028 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA
ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI DI DKI JAKARTA
Dinas Perindustrian dan Energi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI DI DKI JAKARTA GO GREEN JAKARTA ENERGI BERSIH ENERGI HIJAU ENERGI MASA DEPAN Dinas Perindustrian
Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi. Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit
Pengunaan energi yang semakin meningkat Persediaan energi yang semakin menipis Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi Pelaksanaan audit energi untuk mengetahui penggunaan energi di Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan dan Implementasi Green Data Center Study kasus Data Center PT. ISN.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya bisnis dan seiring bertambahnya waktu maka menimbulkan permasalahan baru bagi perusahaan yaitu meningkatnya kebutuhan akan kapasitas
Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi
Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 27 April 2006 Permasalahan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Dalam rangka mewujudkan
TUGAS AKHIR ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
TUGAS AKHIR ANALISIS AUDIT ENERGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK (APLIKASI PADA GEDUNG J16 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SUMATERA UTARA) Diajukan untuk memenuhi salah
BAB I 1. PENDAHULUAN
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi bauran energi primer Indonesia pada tahun 2010 masih didominasi oleh energi dari bahan bakar fosil khususnya minyak bumi seperti diberikan pada Tabel 1.1
KATA PENGANTAR --KOMIK INPRES 13/2011--
KATA PENGANTAR --KOMIK INPRES 13/2011-- Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bekerja keras, Komik Bergambar
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI Yogyakarta, 13 Juli 2017 DAFTAR ISI I LATAR BELAKANG II KEBIJAKAN DAN PROGRAM KONSERVASI ENERGI NASIONAL III KAMPANYE HEMAT ENERGI I MENGAPA HEMAT ENERGI? KEBUTUHAN
1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa yang menyebabkan pemanasan global atau global warming. Salah satu hal yang telah dipelajari
II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Tata Udara Hampir semua aktifitas dalam gedung seperti kantor, hotel, rumah sakit, apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu penerangan,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas metodologi yang digunakan dalam penelitian beserta penjelasan singkat setiap tahapannya. Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian III-1 Gambar 3.1 Diagram
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Tugas akhir merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh Mahasiswa, khususnya Departemen Pendidikan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektro
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena global warming (pemanasan global) dan isu-isu kerusakan lingkungan yang beraneka ragam semakin marak dikaji dan dipelajari. Salah satu efek dari global warming
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang elektronika saat ini berkembang cepat sekali dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menghubungkan aliran listrik trafo dengan mesin mesin yang ada di PT Sanwa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat penelitian Survey lapangan merupakan wahana untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dari obyek penelitian. Survey lapangan dilakukan di ruangan panel listrik
BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut dikarenakan bahwa sumber-sumber energi konvensional tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan suatu kebutuhan pokok yang tak terpisahkan dari manusia. Hampir semua sektor dalam kehidupan ini membutuhkan energi untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah manusia kemajuan-kemajuan besar dalam kebudayaan selalu diikuti oleh meningkatnya konsumsi energi. Salah satu sumber energi yang banyak digunakan
III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Tugas akhir ini dilakukan di gedung rektorat Unila. Proses tugas akhir dilakukan dengan penyiapan alat dan bahan, pengumpulan data bangunan, hingga menyusun
I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan energi yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif. Negara-negara maju
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Kajian,Lokasi dan Waktu Objek kajian pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana mencari peluang penghematan energi listrik pada sistem tata udara di Gedung perkantoran Terminal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama pada semua sektor kehidupan. Seiring bertambahnya kebutuhan manusia, maka meningkat pula permintaan energi listrik. Suplai
AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
AUDIT ENERGI LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana S-1 Program Studi Teknik Elektro Disusun oleh : AURIZA IZZUDDIN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan yang vital dalam setiap aspek kehidupan. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan permintaan energi juga meningkat. Permintaan energi di
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
1. INDIKATOR MAKRO 2010 2011 2012 No Indikator Makro Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Rencana / Realisasi % terhadap % terhadap APBN - P Target 2012 1 Harga Minyak Bumi US$/bbl 78,07 111,80 112,73
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian berlangsung ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk mencari data untuk penelitian ini. dimulai dari kajian studi pustaka, dimana penulis mencari
AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS
AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS Achmad Solichan Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK
VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Pada bagian ini dibahas efisiensi energi dalam perekonomian Indonesia, yang rinci menjadi efisiensi energi menurut sektor. Disamping itu,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka lebih meningkatkan penghematan energi dan air, dengan tetap memperhatikan
KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040
KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 Ana Rossika (15413034) Nayaka Angger (15413085) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi