BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Irawan (2013, h. 2) menjelaskan bahwa Jaringan komputer bisa dikatakan sebagai sebuah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berbagi pakai (sharing) melalui perangkat lunak ataupun perangkat keras, serta menggunakan protokol yang sama. Awal mula diciptakan, komputer merupakan barang yang cukup mewah, masih sulit ditemukan di universitas dan beberapa lembaga lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi, komputer menjadi benda umum yang wajib ada di setiap lembaga, bahkan kini hampir setiap rumah memiliki komputer. Beberapa masalah mulai muncul ketika dibutuhkan pertukaran data antara komputer tersebut, karena pada awalnya pertukaran data dilakukan melalui media fisik berupa compact disc, disket atau media lainnya yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain. Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut diciptakan jaringan yang dapat menghubungkan komputer dengan komputer lain. Selain masalah pada pertukaran data, jaringan komputer dapat memecahkan masalah komunikasi, dimana manusia dapat saling berkomunikasi satu sama lain meskipun dalam jarak yang jauh dan dapat saling menggunakan sumber daya secara bersamaan. Irawan (2013, h. 6) menuliskan jaringan berdasarkan ruang lingkup dan jangkauan, terbagi menjadi: 7

2 Jaringan (LAN) Local Area Network Jaringan komputer dengan ruang lingkup terkecil, terdiri dari 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan. Cakupan jaringan ini adalah lokasi dengan jangkauan area terbatas seperti warnet, kantor, atau laboratorium. Gambar 2.1 Local Area Network Sumber: Modul Cisco Network Fundamentals Chapter Jaringan MAN (Metropolitan Area Network) Jaringan ini merupakan pengembangan dari LAN dengan cakupan yang lebih luas, seperti dalam satu kota besar beserta daerah setempat. Gambar 2.2 Metropolitan Area Network Sumber:

3 Jaringan WAN (Wide Area Network) Jaringan komputer dengan jangkauan paling luas, mencakup antar provinsi, negara, bahkan benua. Internet adalah jaringan WAN terbesar. Gambar 2.3 Wide Area Network Sumber: Presentasi CCNA 1 v3.1 Module 2 Networking Fundamentals Jaringan Wireless Jaringan wireless adalah jaringan yang memungkinan pengiriman informasi (atau data) antar host dilakukan tanpa menggunakan media kabel. Jaringan wireless atau teknologi wireless ini menggunakan gelombang elektromagnetik untuk membawa informasi antara satu host dengan host lainnya. Towidjojo & Eno (2015, h. 2) Gelombang elektromagnetik akan merambat melalui jalur udara, tetapi tidak semua gelombang elektromagnetik dapat digunakan untuk membawa data. Gambar 2.4 Wireless Connection Sumber:

4 Standarisasi Perangkat Wireless Standarisasi perangkat dibuat untuk memastikan peralatan wireless dapat berkomunikasi dengan baik. Standarisasi berisikan informasi penting yang harus disertakan pada saat perangkat wireless tersebut dibuat. Beberapa informasi penting tersebut adalah spektrum Radio Frequency (RF) yang akan digunakan, kecepatan pengiriman data (data rates), bagaimana informasi tersebut dikirimkan melalui media udara dan beberapa spesifikasi penting lain yang harus dipenuhi oleh semua perangkat wireless. Organisasi yang bertanggung jawab dengan standarisasi perangkat wireless ini adalah Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Spektrum suatu sinyal adalah rentang frekuensi-frekuensi yang dikandungnya Stallings (2005, h. 19) IEEE Standard The a standard is designed to operate in the 5-- GHz frequency range (Conover, 2001). IEEE membentuk kelompok kerja yang bertugas membuat standarisasi untuk Wireless LAN, dikenal dengan kelompok kerja Standar a menggunakan spektrum frekuensi di 5 GHz, sehingga tidak kompatible dengan spektrum 2,4 GHz, seperti perangkat dengan standar b/g/n. Perangkat a relatif memiliki biaya tinggi untuk diimplementasikan. The a standard potentially offers two to five times greater bandwidth than b or g, pushing the rate to 54Mbits/s and eventually as high as 72Mbits/s a devices also operate in the less-congested 5GHz band, compared with the 2.4GHz frequency used for b or g (Dunn, 2001).

5 11 Tabel Standard Standard Year Release Frequency Band Bandwidth Modulation Max. Data Rate ,4 GHz 20 MHz DSSS, FHSS 2 Mbps b ,4GHz 20MHz DSSS, FHSS 11 Mbps a MHz OFDM 54 Mbps g ,4 Ghz 2,4 GHZ 20 MHz DSSS, OFDM 54 Mbps n GHz 20 MHz, OFDM MHz Mbps ac GHz 20, 40, 80, , 160 MHz OFDM ad GHz 2,16 GHz SC, OFDM 6,93 Gbps 6,76 Gbps Sumber: Buku Router MikroTik : Implementasi Wireless LAN Indoor, Access Point Access Point merupakan perangkat yang akan menghubungkan wireless client (station) dengan jaringan kabel (Wired LAN). Access Point memiliki kelebihan mengubah mengubah frame ethernet menjadi frame WLAN, demikian pula sebaliknya. Frame ethernet itu sendiri merupakan format data yang dikirimkan melalui jaringan kabel, sedangkan frame WLAN merupakan format data yang dikirimkan melalui jaringan wireless. Access Point dapat merubah frame menjadi frame (ethernet) maupun sebaliknya. Access point selalu dibekali dengan port ethernet yang dapat dihubungkan dengan jaringan kabel. Berikut ilustrasinya. Gambar 2.5 Access Point Menghubungkan Laptop Ke Jaringan Kabel Sumber: Buku Router MikroTik : Implementasi Wireless LAN Indoor, 2015 Access point juga dapat menghubungkan klien wireless satu dengan klien wireless lainnya. Komunikasi antar klien wireless tersebut selalu dilakukan melalui access point. Access point bekerja seperti perangkat HUB pada jaringan kabel.

6 12 Access point akan bisa mendeteksi semua traffic radio yang ada. Tentunya selama traffic tersebut masih berada di dalam jangkauan access point. Access point juga bertugas untuk mengatur lalu lintas yang dikirimkan oleh klien wireless (station) Wireless Client (STA) Wireless Client (Station) atau sering disingkat menjadi STA merupakan komponen penyusun dari sebuah WLAN. Station ini merupakan host yang terhubung ke WLAN, host ini bisa saja berupa komputer, laptop, dan berbagai perangkat lainnya. Klien wireless sudah dilengkap dengan wirelss NIC (Network Interface Card) sehingga dapat mendeteksi RF yang dipancarkan oleh access point, untuk kemudian terhubung ke WLAN melalui access point tersebut. berikut ilustrasi posisi station pada sebuah WLAN. Gambar 2.6 Wireless Client (STA) Pada WLAN Sumber: Buku Router MikroTik : Implementasi Wireless LAN Indoor, Repeater Repeater sebenarnya juga merupakan access point, sering disebut sebagai repeater access point (repeater AP). Dikatakan sebagai access point karena repeater juga melakukan tugas-tugas seperti access point. Namun repeater memiliki tugas khusus, dimana perangkat tersebut akan menerima sinyal RF dari access point lain, menguatkan sinyal tersebut, dan mengirimkan lagi sinyal RF tadi.

7 13 Gambar 2.7 Repeater Dalam Sebuah WLAN Sumber: Buku Router MikroTik : Implementasi Wireless LAN Indoor, Site survey Site survey dilakukan untuk melihat adakah radio frekuensi (RF) lain di sekitar tempat tersebut. Dan bila ada, maka harus dilakukan pencarian frekuensi, berapakah frekuensi yang digunakan oleh perangkat tersebut. Frekuensi yang akan digunakan sebaiknya tidak menggunakan frekuensi yang sudah digunakan oleh perangkat lain, ini untuk mencegah terjadinya interferensi pada radio frekuensi. Interferensi frekuensi nantinya akan membuat performa jaringan wireless menurun drastis LOS ( line of sight ) Mengacu pada faktwa bahwa harus ada jalur yang jelas dan bebas gangguan antara pemancar dan penerima. Syarat ini sangat penting untuk produkproduk LMDS (Local multipoint distribution services) kami dan meningkatkan kinerja umum pada setiap penggunaan RF dan merupakan kebalikan dari jalur gangguan-parsial atau jalur yang terganggu-sepenuhnya. Lawan dari LOS adalah NLOS, atau Non line of sight Kamus lengkap jaringan komputer (2004, h. 331).

8 14 Biasanya proses survei LOS dilakukan bersamaan dengan site survei, memastikan tidak ada halangan antara radio pemancar dan penerima merupakan tujuan utama. Adanya halangan akan mempengaruhi hasil sinyal yang didapat. Gambar 2.8 LOS Sumber: Buku Komunikasi & Jaringan Nirkabel, Topologi Menurut Irawan (2013, h. 7) Topologi jaringan adalah cara bagaimana menghubungkan komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi dua yaitu topologi logika (logical topology) dan topologi fisik (physical topology). Topologi logika adalah menggambarkan bagaimana aliran data dalam jaringan, meliputi: FDDI (Fiber Distributed-Data Inteface), Token Ring, dan Ethernet. Topologi fisik adalah sebagai berikut: Topologi Bus Topologi bus atau topologi backbone adalah menghubungkan beberapa komputer secara berantai (workstation dan server) pada sebuah kabel coaxial. Sebuah terminator ditempatkan pada tiap-tiap ujung backbone. Kelebihan 1. Biaya relatif lebih murah, hemat kabel. 2. Jika sebuah komputer bermasalah, maka tidak akan mempengaruhi komputer lainnya

9 15 Kekurangan 1. Jika kabel utama (coaxial) putus, maka komunikasi semua komputer yang terhubung pada kabel tersebut akan gagal. 2. Semakin banyak komputer yang terhubung pada suatu kabel utama menyebabkan lalu lintas data yang padat, kecepatan komunikasi bisa menurun. Gambar 2.9 Topologi Bus Sumber: Buku Jaringan Komputer Untuk Orang Awam 2, Topologi Ring Topologi ring atau topologi cincin merupakan jalur komunikasi satu arah, karena semua komputer dan node lainnya saling berhubungan seperti membentuk lingkaran. Data akan berputar dalam jaringan jika tidak ada terminal yang mengambil, beda dengan topologi bus yang menyerap data pada ujung backbone menggunakan terminator jika tidak ada yang mengambil. Kelebihan 1. Hemat kabel. 2. Kegagalan koneksi karena gangguan media masih bisa diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung. Kekurangan 1. Transfer data lebih lambat, karena harus melewati banyak komputer terlebih dahulu (data harus berputar melewati semua komputer sampai menemukan komputer tujuan). 2. Pengembangan jaringan yang kaku, tidak fleksibel.

10 16 Gambar 2.10 Topologi Ring Sumber: Buku Jaringan Komputer Untuk Orang Awam 2, Topologi Star Pada topologi star atau topologi bintang adalah sistem jaringan dengan komunikasi terpusat, yaitu beberapa komputer terhubung dengan sebuah terminal yang menjadi pusat jaringan. Kelebihan 1. Kontrol dan pengelolaan mudah karena semua koneksi terpusat di satu tempat. 2. Mudah untuk menelusuri jika terjadi masalah pada koneksi. Kekurangan 1. Jika pusat koneksi gagal, maka semua komunikasi terputus. 2. Kecepatan koneksi jaringan keseluruhan sangat bergantung dengan kualitas pusat koneksi. Gambar 2.11 Topologi Star Sumber: Buku Jaringan Komputer Untuk Orang Awam 2, 2013

11 Topologi Tree Topologi tree atau topologi pohon bisa dikatakan sebagai kombinasi karakteristik antara star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan dengan satu jalur tulang punggung atau backbone. Kelebihan 1. Dapat membuat kelompok komputer dalam jaringan sesuai keinginan. Contoh: cabang terminal A untuk mengolah data produksi dan terminal B untuk mengolah data distribusi. 2. Mudah untuk menelusuri jika terjadi masalah pada koneksi. Kekurangan 2.1 Apabila simpul yang lebih tinggi tidak berfungsi maka akan mempengaruhi kinerja simpul-simpul dibawahnya.perlu pengaturan khusus untuk mengatur jalur lalu lintas koneksi karena adanya percabangan Gambar 2.12 Topologi Tree Sumber: Buku Jaringan Komputer Untuk Orang Awam 2, Perangkat Keras Jaringan Menurut Irawan (2013, h. 7) untuk membangun sebuah sistem jaringan dibutuhkan beberapa perangkat baik keras ataupun lunak, yaitu:

12 Unit Komputer Minimal 2 unit komputer dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan. Dengan jumlah minimal 2 komputer, setidaknya bisa membangun sebuah jaringan peer-to-peer atau client-server dengan 1 client. Gambar 2.13 Client - Server Kartu Jaringan Atau NIC (Network Interface Card) Kartu jaringan atau LAN card atau NIC, adalah perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antar komputer. Kartu jaringan umumnya adalah kartu internal, atau kartu yang dipasang langsung pada slot ekspansi di dalam komputer. Kartu jaringan yang banyak digunakan saat ini adalah jenis ethernet. Gambar 2.14 Mini Wireless Card Mikrotik Sumber:

13 Kabel Jaringan Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) Kabel jaringan dengan bahan tembaga yang tidak dilengkapi pelindung. UTP merupakan jenis kabel yang paling banyak digunakan untuk membangun jaringan, khususnya jaringan lokal (LAN). Kabel UTP kategori 5e (Cat5e) adalah salah satu yang paling banyak digunakan untuk membangun LAN. Gambar 2.15 Kabel UTP Sumber: Kabel Shielded Twisted Pair (STP) Kabel STP sama dengan kabel UTP, tapi memiliki pelindung (shield) lapisan alumunium foil untuk mencegah gangguan interferensi saat melakukan transmisi data. Gambar 2.16 Kabel STP Sumber:

14 20 Kabel Serat Optik (Fiber Optic) Menggunakan serat kaca sebagai inti untuk mengirimkan cahaya dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Kabel ini lebih cepat dari kabel apapun yang masih menggunakan tembaga, serta harganya sangat mahal. Gambar 2.17 Kabel Fiber Optic Sumber: Switch Memiliki fungsi yang mirip dengan hub, tapi switch mampu memeriksa paket data yang diterima, menentukan suber dan tujuan perangkat masing-masing paket informasi, dan melanjutkan informasi serta data secara tepat. Dengan kata lain switch adalah hub yang lebih pintar, atau switch adalah pengembangan dari hub. Gambar 2.18 Switch Sumber:

15 Router Router mempunyai kemampuan sama dengan bridge, namun lebih pintar. Router menerjemahkan informasi dalam satu jaringan ke jaringan yang lain dan akan mencari jalur yang terbaik untuk menyampaikan informasi tersebut. Singkat kata kelebihan router adalah mengatur lalu lintas data secara efisien, mengorganisir arus informasi antar dua protokol atau dua topologi. Gambar 2.19 Router Mikrotik Sumber: Konektor Konektor digunakan sebagai penghubung antara kabel jaringan dengan port yang ada di perangkat keras jaringan. Konektor disesuaikan dengan jenis kabel yang digunakan. Kabel UTP/STP menggunakan konektor RJ45, coaxial menggunakan konektor BNC/T dan serat optik menggunakan banyak tipe konektor seperti SC, ST, FC dan sebagainya. Konektor ST paling umum digunakan, karena mudah untuk dipasang dan dicabut. Gambar 2.20 Konektor Sumber:

16 Antenna Antenna merupakan perangkat tambahan pada access point. Antenna digunakan untuk menguatkan signal yang dihasilkan oleh interface wireless. kekuatan antenna menguatkan signal disebut dengan gain. Antenna dengan gain besar akan mampu meningkatkan jarak pancar radio frekuensi. Antenna dibedakan menurut cara pemancaran signal RF-nya. Antenna yang hanya memancarkan signal ke satu arah disebut sebagai directional antenna, sedangkan antenna yang memancarkan signal ke segala arah disebut sebagai Omni-directional, directional antenna bekerja dengan mem-fokuskan signal ke satu arah, dengan demikian directional antenna memiliki jarak pancar yang lebih jauh dibandingkan dengan Omni-directional antenna. Towidjojo & Eno (2015, h. 14). Polarisasi Antena Tipe antena seperti grid atau solid yang menggunakan horn, memiliki polarisasi atau posisi pemasangan antena, apakah antena akan dipasang dengan polarisasi vertikal atau horizontal. Hal ini akan mempengaruhi jarak jangkauan antena dalam menangkap dan memancarkan sinyal. Polarisasi antara pemancar dan penerima haruslah sama agar didapatkan kualitas link wireless yang baik. Gambar 2.21 Polarisasi Antena Grid Sumber:

17 23 Pointing Antena Dalam pemasangan dua antena (pemancar dan penerima), antena harus diarahkan satu sama lain agar dapat saling terkoneksi. Proses pengarahan ini biasa disebut dengan pointing antena. Pemasangan Ketinggian Antena Dalam perhitungan pemasangan ketinggian antena ini bisa menggunakan perhitungan link budget dan beberapa teori yang sudah ada, namun untuk mempercepat proses pemasangan dan karena kurangnya alat bantu serta data yang dimiliki seperti tinggi penghalang, lengkung bumi dan struktur tanah maka perhitungan menggunakan data yang dimiliki oleh google earth dan bagian teknis. Dan cara perhitungannya adalah sebagai berikut: Gambar 2.22 Pemasangan Antena AP Sumber: Bagian teknis PT. Varnion Techonogy Semesta Rumus: At / APt = An1+An2+An3 Bt = Bn1+Bn2+Bn3 BPa = At Bn1 BPt = BPa + Tl Dimana A = titik pemasangan antena AP. Biasanya AP di pasang di titik tertinggi bangunan atau tower agar mudah diakses dari station.

18 24 At / APt = ketinggian total / pemasangan antena pada AP An1 = tinggi tanah An2 = tinggi bangunan atau tower An3 = tinggi tiang (jika ada) Gambar 2.23 Pemasangan Antena Station Sumber: Bagian teknis PT. Varnion Techonogy Semesta B = titik pemasangan antena Station Bt = ketinggian total Bn1 = tinggi tanah Bn2 = tinggi bangunan atau tower Bn3 = tinggi tiang (jika ada) Tl = nilai toleransi, diperlukan untuk menambahkan ketinggian agar menghindari halangan dan struktur permukaan bumi yang menghalangi view LOS. Nilai toleransi dapat lebih tinggi (mencapai ketinggian maksimal tower dan bangunan) atau kurang sesuai kebutuhan di lokasi. BPa = titik pemasangan antena station pada tower atau bangunan sebelum di tambahkan nilai toleransi. BPt = titik akhir pemasangan antena station pada tower atau bangunan setelah di tambahkan nilai toleransi.

19 Radio Frekuensi Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara) (Wikipedia, 2015). Dan frekuensi adalah jumlah getaran gelombang elektrik per detik pada gelombang elektromagnetik (KBBI, 2015). Dengan radio frekuensi kita dapat mengirimkan data menggunakan media gelombang elektromagnetik. Dibutuhkan minimal 2 radio, salah satu sebagai pemancar dan satu yang lain sebagai penerima agar dapat tercipta komunikasi data antar radio. Mikrotik merupakan salah satu perangkat yang menyediakan routerboard dan kartu jaringan wireless, sehingga dapat digunakan sebagai radio pemancar atau penerima. Perangkat wireless yang di-release oleh mikrotik termasuk kategori wireless router. Router mikrotik ini sebenarnya adalah router yang dilengkapi dengan interface wireless, sehingga mendukung untuk digunakan pada wireless LAN, baik untuk implementasi indoor maupun outdoor Towidjojo & Eno (2015, h. 27). Gambar 2.24 Wireless Router Atau Radio Mikrotik RB433Ah Sumber:

20 26 Parameter Untuk melakukan konfigurasi pada perangkat wireless, terdapat beberapa parameter yang wajib untuk dikofigurasikan Mode Parameter mode adalah parameter yang menentukan fungsi apakah yang akan dijalankan sebuah perangkat wireless. Parameter ini akan menentukan apakah sebuah perangkat wireless akan menjadi access point, menjadi station, menjadi wireless bridge, atau bahkan menjadi repeater Band Parameter ini menunjukkan standarisasi apa yang digunakan oleh sebuah perangkat. Standarisasi ini merujuk pada IEEE Sehingga pada parameter ini anda akan mendapati pilihan-pilihan seperti b, g, n maupun ac. Pemilihan parameter ini juga menentukan jenis perangkat lainnya yang dapat terhubung Channel (Frequency) Pada saat access point memancarkan RF untuk membawa traffic data, maka perangkat tersebut harus menggunakan spektrum frekuensi tersentu. Pemilihan channel pada saat akan melakukan konfigurasi harus mengikuti aturan dari spektrum frekuensi di suatu negara. Saat akan menentukan berapa frekuensi yang akan digunakan pada access point, harus dilakukan site survey terlebih dahulu.

21 SSID (Service Set Identifier) SSID adalah parameter yang menunjukkan identitas sebuah WLAN. Station dapat menggunakan SSID sebagai pedoman untuk terhubung ke wlan yang dibangun. SSID inilah yang umum terlihat pada laptop dan smartphone pada saat station ingin terhubung ke sebuah wlan Country Konfigurasi parameter country berkaitan dengan parameter frequency, karena ada aturan regulasi penggunaan frekuensi di suatu negara Security profiles Faktor keamanan merupakan hal penting dalam jaringan. Router mikrotik sudah menyediakan beberapa jenis fitur keamanan. Secara default mikrotik akan membuat profile security yang belum dikonfigurasikan dengan standar keamanan tertentu. Beberapa fitur keamanan yang tersedia di mikrotik adalah autentikasi menggunakan WPA PSK, WPA2 PSK, WPA EAP, WPA2 EAP Access List Access list is used by access point to restrict allowed connections from other devices, and to control connection parameters (MikroTik Wiki, 2015). Dengan menggunakan access list maka hanya device yang didaftarkan saja yang bisa terkoneksi ke AP dan melakukan komunikasi data. Indikator Ketika melakukan konfigurasi radio, ada beberapa indikator yang menunjukkan kualitas link dan bandwidth yang dapat dilewatkan.

22 Signal Strength Average strength of the client signal received by the AP (MikroTik Wiki, 2013). Signal strength menunjukkan sinyal yang didapatkan, semakin besar nilai sinyal biasanya akan semakin baik pula kualitas link yang didapatkan (-60 lebih baik dari -80). Untuk memaksimalkan sinyal yang didapat, bisa dilakukan ponting antena penerima ke pemancar atau sebaliknya. Atau dapat juga dilakukan pergantian antena dengan gain yang lebih besar dan wireless card dengan power yang lebih besar CCQ (Client Connection Quality) Client Connection Quality (CCQ) is a value in percent that shows how effective the bandwidth is used (MikroTik Wiki, 2013). CCQ menunjukkan kualitas sinyal yang dapat dikirimkan dan diterima oleh radio. Semakin besar nilai ccq semakin baik pula kualitas link yang didapatkan (100% lebih baik dari 75%). Untuk memaksimalkan ccq yang didapat, bisa dilakukan penyesuaian konfigurasi pada radio, seperti data-rates, tx-power, wireless protocol dan nstreme (hak milik mikrotik) P-throughput Estimated approximate throughput that is expected to the given peer, taking into account the effective transmit rate. Calculated once in 5 seconds (MikroTik Wiki, 2013). P-throughput menunjukkan bandwidth efektif dalam mengirimkan data. Semakin besar nilai p-throughput semakin besar pula bandwidth yang didapatkan.

23 Usage Usage pada freq-usage menunjukkan banyaknya penggunaan pada frekuensi tersebut. Semakin tinggi nilai usage, maka semakin banyak yang menggunakan frekuensi tersebut, sebaiknya tidak mengunakan frekuensi yang nilai usage-nya tinggi untuk menghindari terjadinya interference Kecepatan Transfer Data Bandwidth memiliki satuan kecepatan transfer data, beberapa satuannya adalah bit dan byte. Dimana bit dilambangkan dengan (b) dan byte dilambangkan dengan (B). 8bit bernilai 1byte, sehingga 25b = 3,125B. 1bit = 1000Kb (kilo), 1000Kb = 1Mb (mega), 1000Mb = 1Gb (giga), 1000Gb = 1Tb (tera), begitu juga pada byte. Satuan yang digunakan terkadang berbeda-beda antar device. Contoh pada tool bandwidth test mikrotik, satuan yang digunakan adalah Mbps dan pada windows menggunakan MBps. Hasil bandwidth test pada mikrotik adalah 50 Mbps, maka ketika di tes bandwidth pada windows kecepatan yang didapatkan sekitar 6,25 MBps. 2.4 Perangkat Lunak Jaringan Menurut Yani (2007, h. 30) perangkat lunak atau yang biasa disebut dengan software yang digunakan dalam membangun suatu jaringan komputer, termasuk sistem operasi yang digunakan merupakan komponen yang sangat penting dan saling terkait dengan hardware karena inti dalam jaringan adalah sistem operasi jaringan (network operating system). Komputer tidak dapat dioperasikan tanpa adanya suatu sistem operasi, begitupun sebaliknya jaringan tidak dapat dioperasikan tanpa adanya network operating system. Dengan demikian perangkat lunak jaringan dapat diartikan sebagai software yang menghubungkan dan mengendalikan perangkat-perangkat keras yang membentuk suatu jaringan.

24 30 Berikut ini beberapa perangkat lunak jaringan komputer yang digunakan pada obyek penelitian, diantaranya : Mikrotik OS Menurut Herlambang (2008, h. 19) Mikrotik router adalah Sistem operasi jaringan yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi ini dapat membuat router dari komputer rumahan (PC). Mikrotik OS merupakan salah satu Network Operating System yaitu sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Dengan Mikrotik OS sebuah komputer rumahan dengan spesifikasi standar dapat dijadikan sebuah router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik OS tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun Microsoft Windows 8 Menurut Yani (2007, h. 43) Sistem operasi atau dalam bahasa inggris operating system adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web. Secara umum sistem operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat dinyalakan. Sedangkan software software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software software tersebut. layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, scheduling task dan antar

25 31 muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugastugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh sistem operasi. Sistem operasi windows 8 (eight) merupakah salah satu produk keluaran Microsoft yang diluncurkan pada tanggal 22 oktober Windows 8 memiliki beberapa versi diantaranya standar, professional, enterprise, RT Winbox Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke server mikrotik kita dalam mode GUI (Graphical User Interface). Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam teks mode melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI yang menggunakan winbox ini kita mengkonfigurasi mikrotik melalui komputer client. Mengkonfigurasi mikrotik melalui winbox ini lebih banyak digunakan karena selain penggunaannya yang mudah juga tidak harus menghafal perintah-perintah console. Di dalam winbox sendiri terdapat berbagai macam tools dan parameter yang dapat digunakan sebagai indikator kualitas sebuah koneksi. Jalur koneksi dapat di cek menggunakan traceroute. Monitoring IP menggunakan netwatch yang juga bisa digunakan sebagai trigger sebuah script. Indikator signal strength, ccq (client connection quality) untuk memastikan kualitas link wireless dan juga untuk pengetesan koneksi seperti btest (bandwidth test) Google Earth The free version of Google Earth, a virtual-globe program that can be installed on PCs, lent itself to experimenting. Google Earth com- bines the power of Google Search with satellite imagery, maps, terrain and 3-D buildings to put the world's geographic information at your fingertips" (Brenner & Klein, 2008). Software yang berupa globe dunia ini akan memberikan gambaran satelit, peta, ketinggian tanah dan gedung sebuah tempat. Google earth akan membantu

26 32 untuk melakukan mapping pada proses desain. Google earth akan mempermudah dalam menentukan arah antena dan ketinggian pemasangan antena. 2.5 TCP/IP Menurut Irawan (2013, h. 16) TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan protokol jaringan paling banyak digunakan. TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data yang ada di internet. Semua komputer yang terhubung dengan internet dan menggunakan protokol ini bisa saling berkomunikasi meskipun menggunakan perangkat dan sistem operasi yang berbeda-beda Arsitektur TCP/IP Arsitektur pada TCP/IP tidak berdasarkan model referensi 7 lapis layer OSI (Open Systems Interconnection), tapi menggunakan refrensi dari DARPA (Defence Advance Research Projects Agency). Berikut ini sedikit gambaran tentang perbedaan model refrensi OSI dan TCP/IP. Gambar 2.25 Model OSI dan TCP/IP Sumber:

27 Lapisan Network Interface Lapisan ini bertanggung jawab meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport seperti di dalam LAN, MAN, WAN Lapisan Internet Lapisan yang melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data yang ada di jaringan menjadi paket-paket IP (internet protocol). Beberapa protokol yang beranggung jawab pada lapisan ini adalah: IP (Internet Protocol), ARP (Address Resolution Protocol), ICMP (Internet Control Message Protocol) Lapisan Transport Lapisan yang bertugas menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan, yaitu memastikan bahwa pesan disampaikan bebas kesalahan, ada kontrol terhadap alur data (flow control), berurutan atau ada segmentasi, dan bebas kesalahan. Protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) Lapisan Application Lapisan yang menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan. Protokol yang berada di lapisan ini antara lain DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), DNS (Domain Name System), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), FTP (File Transfer Protocol), SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), SNMP (Simple Network Management Protocol), Telnet.

28 Model OSI Menurut Stallings (2005, h. 82) Tujuan model OSI adalah agar protokolprotokol dikembangkan untuk melaksanakan tugas pada tiap lapisan. Berikut pengertian singkat fungsi-fungsi pada tiap lapisan: Aplikasi. Menyediakan akses ke lingkungan OSI untuk pengguna dan juga menyediakan layanan-layanan informasi tersebar. Presentasi. Menyediakan kemandirian kepada proses-proses aplikasi dari perbedaan pada penyediaan data (syntax). Sesi. Menyediakan struktur kendali untuk komunikasi antar aplikasi; membentuk, mengelola, dan memutuskan sambungan (sesi) antar aplikasi yang bekerja sama. Transport. Menyediakan perpindahan data andal, transparan antar titik akhir; menyediakan pemulihan galat dan kendali aliran ujung-ke-ujung. Jaringan. Menyediakan kemandirian kepada lapisan-lapisan atas dari teknologi transmisi dan penyambungan data yang digunakan untuk menghubungkan sistem; bertanggung jawab membentuk, mengelola dan memutuskan sambungan. Tautan Data. Menyediakan perpindahan data andal menyebrangi tautan fisik mengirimkan blok-blok (bingkai-bingkai) dengan pensinkronan, kendali galat, dan kendali aliran yang diperlukan. Fisik. Berurusan dengan transmisi aliran bit tidak terstruktur melalui media fisik; beruursan dengan ciri-ciri mekanis, elektris, fungsional, dan prosedural terhadap akses ke media-fisik IP Address (Internet Protocol Address) Menurut Towidjojo (2012, h.13) IP Address (Internet Protocol Address) adalah metode pengalamatan pada jaringan komputer dengan memberikan sederetan angka pada komputer (host), router atau peralatan jaringan lainnya.

29 35 IP Address diberikan bukan pada komputer (host) atau router, melainkan pada interface jaringan dari host atau router tersebut Pengalamatan IP Address Menurut Towidjojo (2012, h.17) IP Address dapat dibagi menjadi 3 jenis alamat, yaitu sebagai network address, host address dan broadcast address. Pemahaman struktur, bentuk dan kegunaan dari ketiga IP address tersebut sangat penting jika ingin menerapkan teknik routing dalam jaringan. Kesalahan menentukan ketiga jenis address tersebut akan mengakibatkan komunikasi antar network yang di routing tidak akan berjalan dengan baik. Router akan kesulitan meneruskan paket data. Karena yang menjadi patokan utama sebuah router untuk bekerja adalah network address Network Address Menurut Towidjojo (2012, h. 18) Network Address adalah IP Address yang keseluruhan bit Host-ID nya bernilai 0. Network address (all zero) merupakan IP address invalid atau IP address yang tidak dapat di konfigurasikan pada sebuah host. Router juga akan menolak apabila dikonfigurasikan pada salah satu interface jaringannya. Network address digunakan untuk menunjukkan identitas sebuah jaringan atau alamat dari sebuah jaringan, bukan alamat dari host dalam jaringan.

30 36 Gambar 2.26 Network Address Sumber: Buku Konsep Routing Dengan Router Microtik, Broadcast Address Menurut Towidjojo (2012, h. 19) Broadcast Address adalah IP address dengan keseluruhan bit Host-ID nya bernilai 1. Broadcast address merupakan IP address invalid atau IP Address yang tidak bisa di konfigurasikan pada host komputer atau router manapun. Broadcast address akan digunakan jika sebuah host ingin mengirimkan sebuah paket data ke seluruh host dalam jaringan. Broadcast address akan digunakan sebagai IP address tujuan pada sebuah paket data jika yang terjadi adalah pengiriman broadcast. Gambar 2.27 Paket Broadcast Sumber: Buku Konsep Routing Dengan Router Microtik, 2012

31 Host Address Menurut Towidjojo (2012, h. 21) Host Address merupakan IP Address valid atau IP Address yang dapat dikonfigurasikan pada host maupun interface router. Sehingga IP Address ini merupakan IP Address yang menjadi pengenal atau alamat bagi setiap host maupun router yang ada dalam jaringan Host address adalah IP address yang bit Host-ID nya tidak terdiri dari semua angka 0 dan tidak juga terdiri dari semua angka 1. Karena IP address all zero merupakan IP address terendah dalam satu blok dan IP address all one merupakan IP address tertingi, maka Host address merupakan IP address diantara all zero dan all one. Gambar 2.28 Host Address Sumber: Buku Konsep Routing Dengan Router Microtik, Prefix Menurut Towidjojo (2012, h. 21) Prefix (Network Prefix) berfungsi sebagai penunjuk seberapa banyak bit IP address yang akan menjadi network-id dan host-id.

32 38 Gambar 2.29 Prefix Sumber: Buku Konsep Routing Dengan Router Microtik, 2012 Penggunaan prefix /24 akan menghasilkan jaringan dengan jumlah host maksimal sebanyak 254. Sedangkan IP address yang valid untuk digunakan adalah IP address Dalam implementasinya IP address tidak selamanya menggunakan prefix /24. Penggunaan prefix yang berbeda akan menghasilkan sebuah jaringan dengan jumlah host yang berbeda pula Subnet Mask Menurut Towidjojo (2012, h. 24) Subnet mask merupakan deretan angka biner sebanyak 32 bit yang akan menentukan mana porsi network-id dan host-id dari sebuah IP address. Host dan router juga akan menggunakan subnet mask untuk menentukan porsi network-id dan porsi host-id. Dan bentuk subnet mask ini akan mengikuti prefix yang sudah di tentukan sebelumnya. Subnet mask akan mengikuti pola dari prefix.

33 IP Address Public Menurut Towidjojo (2012, h. 28) IP Address Public yang merupakan IP address yang digunakan oleh router, server maupun host yang terhubung langsung ke internet. Server-server website seperti google.com dan facebook.com adalah server yang menggunakan IP address public. Begitu juga dengan router-router yang dimiliki oleh Internet Service provider (ISP) yang merupakan penghubung jutaan host di internet. IP address public bersifat unik, tidak ada dua host di internet yang menggunakan IP address yang sama IP Address Private Menurut Towidjojo (2012, h. 28) IP Address Private adalah IP yang digunakan bagi router, server, dan host yang tidak terhubung langsung ke internet. IP Address Private ini tidak dikenal di internet dan router-router ISP telah dikonfigurasikan untuk memblok paket data yang berasal dari host yang menggunakan IP Address Private. Host yang menggunakan IP address private bukan berarti tidak bisa terhubung ke internet, host tersebut tetap dapat terhubung ke layanan internet, namun tidak dilakukan secara langsung. Berikut blok IP yang termasuk kedalam kategori IP address private; sampai dengan ( /8) sampai dengan ( /12) sampai dengan ( /16) Subnetting Menurut Towidjojo (2012, h. 34) Subnetting adalah teknik memecah sebuah jaringan (network) menjadi beberapa jaringan baru.

34 40 Hasil dari subnetting adalah beberapa jaringan kecil yang disebut sub jaringan atau sub network. Jika satu blok IP address memiliki satu network address maka dengan memecah blok IP address tersebut akan didapatkan beberapa network address yang baru. Berikut contoh tabel hasil subnetting dari network /24 ke /28. Tabel 1.2 Hasil Subnetting Sub Network Network Address Host Address Broadcast Address Sumber: Buku Konsep Routing Dengan Router Microtik, Variable Length Subnet Mask Menurut Towidjojo (2012, h. 40) VLSM adalah teknik subnetting terhadap jaringan yang sudah mengalami subnetting atau dengan kata lain anda melakukan subnetting lagi pada subnetwork hasil dari subnetting. Pengalamatan classfull dengan prefix /8 untuk kelas A, /16 untuk kelas B dan /24 untuk kelas C dirasa kurang efisien karena terjadi pemborosan jumlah host address. Maka untuk melakukan penghematan IP address diperkenalkanlah pengalamatan classless, dimana bebas menggunakan prefix untuk setiap IP address. Menurut Towidjojo (2012, h. 40) Pengalamatan classless ini dikenal dengan Classsless Inter Domain Routing (CIDR) dimana prefix-lah yang digunakan untuk menentukan porsi network-id. CIDR tidak lagi menjadikan kelas IP address sebagai penentu network-id maupun host-id. Sehingga pemilik jaringan dapat menentukan sendiri ukuran jaringan dengan menggunakan prefix seperti /26 /27 /28 dan seterusnya.

35 41 CIDR menghasilkan penerapan subnet mask yang berviariasi dalam sebuah jaringan yang dikenal dengan Variable Length Subnet Mask (VLSM) Default Route IP address dengan bentuk atau /8 atau /0 digunakan sebagai IP address yang merepresentasikan atau mewaikili seluruh IP address yang ada. Umum digunakan pada router-router yang berfungsi sebagai internet gateway dari sebuah jaringan lokal. 2.6 Routing Menurut Towidjojo (2012, h. 47) Routing adalah proses penentuan jalur terbaik (best path) untuk mencapai suatu network atau tujuan. Routing juga dapat berarti proses memindahkan paket data dari host pengirim ke host tujuan dimana host pengirim dan host tujuan tidak berada dalam satu network. Mengacu pada model OSI, proses routing terjadi pada Layer 3 (Network Layer). Karena terjadi pada Layer Network, maka proses routing erat kaitannya dengan pengalamatan logika atau IP address. Routing berbeda dengan bridging. Bridging terjadi di Layer 2 (Data Link Layer) pada OSI model, yang erat kaitannya dengan pengalamtan fisik atau MAC address. Yang diolah pada proses routing adalah paket, sedangkat perangkat yang digunakan adalah router. Dalam melakukan routing, router akan menyimpan berbagai informasi routing sehingga dapat menentukan kemana sebuah paket akan dikirimkan. Informasi routing ini memuat jalur terbaik (best path) yang sebaiknya ditempuh oleh sebuah paket. Informasi routing disimpan oleh router pada sebuah tabel yang disebut tabel routing (routing table).

36 Routing Statik (Static Routing) Menurut Towidjojo (2012, h. 74) Routing statik (static routing) adalah teknik routing yang dilakukan dengan memasukkan entry router ke network tujuan (remote network) ke dalam tabel routing secara manual oleh administrator jaringan. Bila sebuah router memiliki satu remote network, maka administrator jaringan juga harus memasukkan satu entry route ke network tersebut. Begitu juga jika terdapat dua atau lebih. Dalam memasukkan entry route tersebut administrator harus dapat mengetahui dengan pasti gateway yang akan digunakan untuk mencapai remote network. Untuk jaringan yang terdiri dari beberapa router, maka penentuan gateway maupun jalur (path) harus dilakukan dengan lebih cermat. Jika dalam jaringan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP address) maka administrator juga harus secara manual melakukan perubahan pada tabel routing. Ini menjadi tidak efisien untuk jaringan berskala besar atau jaringan yang sering mengalami perubahan Routing Dinamik (Dynamic Routing) Menurut Towidjojo (2012, h. 77) Routing Dinamik (Dynamic Routing) merupakan teknik routing dimana router akan memasukkan sendiri entry-entry route ke dalam tabel routing-nya. Router akan saling bertukar informasi routing dengan router yang lain tentang jaringan yang mereka ketahui masing-masing. Untuk bisa melakukan pertukaran informasi routing, router-router tersebut harus menggunakan protokol routing (routing protocol). Jika dua buah router ingin bertukar informasi routing, maka keduanya harus menggunakan protokol routing yang sama. Berikut protokol routing yang paling banyak digunakan: RIP (Routing Information Protocol) OSPF (Open Shortest Path First) EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)

37 43 BGP (Border Gateway Protocol) IS-IS (Intermediate System to Intermediate System) Pada dynamic routing, jika terjadi perubahan pengalamatan maupun topologi maka router-router akan mengirimkan informasi perubahan tersebut ke router lain. Router-router tersebut akan bertukar informasi tentang perubahan yang terjadi. Dari pertukaran informasi routing tersebut akan menghasilkan perubahan entry route pada tabel routing secara otomatis. Sehingga administrator jaringan tidak perlu lagi melakuakn perubahan entry route seperti pada penerapan routing statik. Pada saat terjadi perubahan dalam jaringan, router tidak serta merta langsung mengganti entry pada tabel routingnya. Dibutuhkan selang waktu tertentu sehingga entry pada tabel routing bisa berubah. Waktu yang diperlukan dari saat terjadinya perubahan entry router pada tabel routing disebut waktu convergence (convergence time) Fail Over Menurut Towidjojo (2012, h. 121) Fail Over adalah teknik yang menerapkan beberapa jalur untuk mencapai suatu network tujuan. Namun dalam keadaan normal hanya ada satu link yang digunakan. Link yang lain berfungsi sebagai cadangan (redundant) dan hanya akan digunakan apabila link utama terputus. Administrator dapat menentukan mana link yang akan digunakan sebagai link utama dan mana link yang akan digunakan sebagai cadangan (redundant) Metric Menurut Towidjojo (2012, h. 139) Untuk menentukan best path maka router menggunakan metric atau sering disebut routing metric. Metric itu sendiri terdiri dari beberapa jenis dan metric, antara protokol routing yang satu dengan yang lainnya tidaklah selalu sama.

38 44 Sebuah jalur bisa saja menjadi best path untuk suatu protokol routing namun tidak menjadi best path bagi protokol routing yang lain. Adapun berbagai jenis metric yang digunakan oleh protokol routing adalah sebagai berikut: Hop Count Protokol routing yang menggunakan hop count akan menghitung jumlah lompatan (hop) untuk mencapai remote network. Jumlah lompatan terkecil merupakan nilai terbaik. Cost Metric ini akan memberikan harga (cost) pada setiap link yang ada dalam jaringan. Path yang memiliki cost dengan nilai terkecil yang akan menjadi best path. Bandwidth Penggunaan bandwidth sebagai metric hampir sama dengan penggunaan cost. Protokol routing akan menghitung bandwidth pada setiap path dan akan menjadikan path dengan bandwidth terbesar sebagai best path. Load Jika load yang dijadikan metric, maka protokol routing akan menghitung beban dari setiap path dan akan menjadikan beban terkecil sebagai best path. Delay Delay adalah waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket data dari setiap path, tentunya nilai delay terkecil yang akan menjadi best path. Reliability Reliability adalah nilai kehandalan dari sebuah path, misalnya sering tidak terjadinya error atau kegagalan dalam link tersebut. Nilai reliability tertinggi akan menjadi best path. Berikut metric yang digunakan oleh masing-masing protokol routing.

39 45 Tabel 1.3 Routing Metric Protokol Routing RIP IGRP dan EIGRP OSPF dan IS-IS Metric Hop count Menggunakan gabungan bandwidth, load, delay, reliability Cost (berdasarkan bandwidth untuk Router Cisco) Sumber: Konsep Routing Dengan Router Microtik, 2012 BGP merupakan protokol routing yang memiliki karakteristik tersendiri, sehingga metric yang digunakan adalah attribute seperti weight, local preference, aggregate, AS-path length, origin type, origin dan multi-exit discriminators Administrative Distance Menurut Towidjojo (2012, h. 142) Administrative distance digunakan untuk menentukan entry route mana yang akan digunakan mem-forward paket. Administrative Distance (AD) merupakan nilai kepercayaan terhadap sebuah entry route. Semakin kecil nilai dari AD dari sebuah entry route, maka semakin besar nilai kepercayaan sehingga semakin tinggi kemungkinan router akan menggunakan entry tersebut. Setiap routing memiliki nilai AD default yang berbeda-beda dan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.4 Nilai AD Dari Beberapa Protokol Routing Protokol Administrative Distance (default) Directly Connected Router 0 Static Route 1 EIGRP Summary Route 5 External BGP 20 Internal EIGRP 90 IGRP 100 OSPF 110 IS-IS 115 RIP 120 External EIGRP 170 Internal BGP 200 Sumber: Konsep Routing Dengan Router Microtik, 2012

40 Algoritma Routing Menurut Towidjojo (2012, h. 144) Algoritma routing inilah yang akan menentukan proses kerja dari sebuah protokol routing. Untuk membangun tabel routing, setiap protokol routing menjalankan algoritma routing. Jika mengelompokkan berdasarkan algoritma routing yang digunakan, maka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu: Distance Vector Routing Protocol Link State Routing Protocol BGP, routing protokol ini digunakan antar jaringan yang memiliki autonomous system yang berbeda. Pada dasarnya BGP adalah protokol routing distance vector namun terdapat beberpaa tambahan attribute pada metricnya, sehingga BGP dikategorikan sebagai path vector routing protocol Distance Vector Routing Protocol Menurut Towidjojo (2012, h. 145) Protokol routing distance vector adalah protokol routing yang hanya mengetahui arah (vector) dan jarak (distance) untuk mencapai sebuah remote network. Router yang menggunakan protokol routing distance vector tidak pernah memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang topologi jaringan yang ada. Router tersebut hanya mengetahui interface mana yang dapat digunakan untuk menjutu remote network dan berapa jarak (misalnya jumlah hop count) yang akan ditempuh jika menggunakan interface tersebut. RIP (Routing Information Protocol) merupakan salah satu protokol routing yang menggunakan distance vector Link State Routing Protocol Menurut Towdijojo (2012, h. 162) Tidak seperti distance vector routing protocol yang hanya mampu mengetahui arah dan jarak untuk menuju remote network, link state routing protocol mampu mengetahui topologi dari jaringan.

41 47 Router-router yang menjalankan protokol routing link state bahkan mampu mengethui status (state) dari setiap jalur (link) antar router yang ada dalam jaringan. Link-state protocol is a class of routing protocols in which a node knows the network connectivity and the state information of all the links in the network (Sivabalan & Mouftah, 2001). Itulah sebabnya dinamakan link state yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti status dari link. Link state routing protocol melakukan serangkaian proses yang jauh lebih kompleks untuk menyusun tabel-tabel routing. Yang termasuk kategori protokol link state adalah OSPF dan IS-IS. Router yang menjalankan protokol routing link state akan menggunakan hello packet untuk mengetahui keberadaan dan status dari router tetangga, menyusun link state advertisement (LSA), saling mengirimkan LSA ke seluruh router dalam jaringan, membangun link state database dan barulah menyusun tabel routing, Routing Protocol Border Gateway Protocol (BGP) Menurut Musajid (2015, h.6) BGP merupakan routing protocol utama yang digunakan untuk membentuk internet. Pada internet, berbagai macam router dari berbagai macam pihak saling dihubungkan dalam skala besar sehingga membentuk internet sekarang ini. Kita tidak bisa menggunakan IGP (EIGRP,OSPF,RIP) sebagai routing protokolnya dikarenakan router-router yang dihubungkan tersebut tidaklah dimiliki oleh pihak yang sama. The Border Gateway Protocol (BGP) interconnects the Autonomous Systems forming the global Internet. The high stability and scalability offered by the protocol motivated its use for other critical networking services, making BGP a key component for IP networks (Cardona, Francois, Decraene, Scudder, Simpson & Patel, 2015). Awalnya komunikasi internet menggunakan konsep yang tersentralisasi menggunakan routing protocol EGP. Ketika internet semakin berkembang pesat maka kemudian untuk mempermudah proses administrasi router-router di jaringan maka dibentuklah konsep pengelompokan yang dinamankan autonomous system (AS). Seiring berjalannya waktu EGP tidak mampu lagi dalam memberikan jalur

PENGGUNAAN MEDIA KONEKSI WIRELESS DAN SISTEM FAILOVER DYNAMIC ROUTING PROTOCOL PADA PT. VARNION TECHNOLOGY SEMESTA

PENGGUNAAN MEDIA KONEKSI WIRELESS DAN SISTEM FAILOVER DYNAMIC ROUTING PROTOCOL PADA PT. VARNION TECHNOLOGY SEMESTA PENGGUNAAN MEDIA KONEKSI WIRELESS DAN SISTEM FAILOVER DYNAMIC ROUTING PROTOCOL PADA PT. VARNION TECHNOLOGY SEMESTA FAHRIZAL RAMADHAN 41511120013 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A22.53110/ Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer 2. Program Studi : Teknik Informatika-D3 3. Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA.

DAFTAR PUSTAKA. DAFTAR PUSTAKA Brenner, M., & Klein, P. (2008). Discovering the library with google earth. Information Technology and Libraries, 27(2), 32-36. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/215828875?accountid=34643

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari

Lebih terperinci

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53110 / Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Agustus

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B 3.34.13.1.13 PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://a Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja yang akan dilewati oleh

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kumpulan dari end device saling terhubung satu dengan yang lain

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

Networking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router

Networking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router Networking BAB 5 ROUTER 5.1 Router Router merupakan perangkat jaringan yang berada di layer 3 dari OSI Layer. Fungsi dari router adalah untuk memisahkan atau men-segmentasi satu jaringan ke jaringan lainnya.

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T PROTOKOL ROUTING Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Protokol Routing secara umum diartikan sebagai suatu aturan untuk mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Topologi adalah tipe-tipe physical path yang menghubungkan unit yang melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 2002:50). Topologi

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali... A. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) B. Berbagi pakai perangkat lunak (software) C. Berbagi user (brainware) D. Berbagi saluran

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN TANDA LULUS... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... vix DAFTAR

Lebih terperinci

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Routing Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Email : izzudin@uny.uny.ac.id Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Lebih terperinci

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing) JARINGAN 11.1. Konsep Jaringan Komputer 11.1.1. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. 11.1.2. Sejarah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING 1. Tujuan a. Peserta Kerjalab memahami konsep jaringan pada workstation b. Peserta Kerjalab dapat menentukan kebutuhan akan jaringan dengan subneting c. Peserta

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

Static Routing & Dynamic Routing

Static Routing & Dynamic Routing Modul 20: Overview Routing tak lain adalah untuk menentukan arah paket data dari satu jaringan ke jaringan lain. Penentuan arah ini disebut juga sebagai route, routing dapat diberikan secara dinamis (dynamic

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet. Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012

Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet. Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012 Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet O L E H : N O V R I Y A N T O, S T., M. S C Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012 DEFINISI JARINGANKOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

Introduction Information Technology: NETWORKING

Introduction Information Technology: NETWORKING Introduction Information Technology: NETWORKING Apa itu Jaringan Komputer? JARINGAN komputer adalah suatu kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi

Lebih terperinci

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

By. Gagah Manunggal Putra Support by : Computer Networking By. Gagah Manunggal Putra Support by : Apa itu Jaringan Komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. (network) dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : broadcast dan point to point.

BAB 2 LANDASAN TEORI. (network) dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : broadcast dan point to point. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Tipe Transmisi Data Menurut Tanenbaum (2003:15), berdasarkan tipe transmisinya, jaringan (network) dibagi menjadi dua bagian besar yaitu

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer Ferry Ardian nyotvee@gmail.com http://ardian19ferry.wordpress.com Dasar Teori. Routing merupakan suatu metode penjaluran suatu data, jalur mana saja

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. Node : Titik suatu

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL. 2. Jaringan komputer yang memiliki radius km adalah... a. LAN c. Internet e. Nirkabel

LEMBAR SOAL. 2. Jaringan komputer yang memiliki radius km adalah... a. LAN c. Internet e. Nirkabel LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MPJ WAN Kelas Program : XI TKJ Hari / Tanggal : Kamis, 9 Juni 2011 Waktu : 09.15 11.15 WIB Guru Pengampu : Imam Bukhari, S.Kom PETUNJUK UMUM 1. Teliti soal sebelum mengerjakan,

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Switching & Routing Rev 0.0. Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University

Switching & Routing Rev 0.0. Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University Switching & Routing Rev 0.0 Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University 1. Deskripsi 2. Jenis Perangkat 3. Proses Switching 4. Dasar Routing 5. Routing Statis & Dinamis Switching = Memindahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

BAB II. Kelebihan DNS server

BAB II. Kelebihan DNS server BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya. (Andi Micro, 2011 : 6). Agar terjadi jaringan

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 1 N E T W O R K I N G & T E R M I N O L O G Y P R O T O K O L T O P O L O G I J A R I N G A N DNS H T T P A G R Y A L F I A H, S T., U N I V E R S I T A S G U N A D A R

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERINTAH MAGANG... SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... INTISARI... ABSTRACT...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERINTAH MAGANG... SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... INTISARI... ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERINTAH MAGANG... SURAT KETERANGAN SELESAI MAGANG... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii iv v vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii PRAKATA... viii DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

DYNAMIC ROUTING. Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state. DYNAMIC ROUTING Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN) II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jaringan Lokal 1. Jaringan Lokal Kabel (Local Area Network) Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer yang mencakup

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. transmisi pada suatu jaringan komunikasi data. Jaringan komputer memungkinkan

BAB II LANDASAN TEORI. transmisi pada suatu jaringan komunikasi data. Jaringan komputer memungkinkan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Jaringan Komputer Secara umum jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan komputer otonom yang saling terhubung menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peneliti Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti diantaranya: BGP, sebagai satu-satunya

Lebih terperinci

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern. Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern. Introduction to Dynamic Routing Protocol Mengidentifikasikan beberapa cara untuk mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sinergi Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, juga berlaku pada komputer ditempat kerja. Dengan network card, beberapa meter kabel dan sistem operasi,

Lebih terperinci

12. Internet dan Jaringan Konvergensi

12. Internet dan Jaringan Konvergensi TEE 843 Sistem Telekomunikasi 12. Internet dan Jaringan Konvergensi Muhammad Daud Nurdin syechdaud@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016 Internet dan Jaringan Konvergensi OSI Reference

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Jaringan komputer menurut Andrew S. Tanenbaum (1997, p1) adalah sekumpulan computer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam

Lebih terperinci

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Routing Kholid Fathoni, S.Kom., M.T. Pendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah pengalamatan dan routing Pengalamatan telah kita bicarakan sebelumnya. Routing merupakan fungsi yang bertanggung

Lebih terperinci

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami Fungsi dan cara kerja jaringan untuk keperluan komunikasi INDIKATOR : 1. Mengidentifikasi Macam-macam Jaringan Komputer Mengenal Jaringan

Lebih terperinci

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Prinsip dasar jaringan komputer Jaringan komputer : Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH LATAR BELAKANG DAN SEJARAH RIP (Routing Information Protocol) ini lahir dikarenakan RIP merupakan bagian utama dari Protokol Routing IGP (Interior Gateway Protocol) yang berfungsi menangani perutean dalam

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN Aidil Halim Lubis halimlubis.aidil@gmail.com Erma Julita zidanefdzikri@yahoo.co.id Muhammad Zarlis m.zarlis@yahoo.com Abstrak Lalu lintas

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian. TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara dimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi ada 2 yaitu topologi fisik dan topologi logika.

Lebih terperinci

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit Physical Layer 1. Pengertian Physical Layer Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN mode ad-hoc 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN

Lebih terperinci

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR Diajuka Oleh : GIGA PRADIKTA NPM. 0634015041 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai teori-teori sebagai landasan yang dibutuhkan untuk merancang jaringan pada CV Dwi Naga Mas. Pembahasan dibagi menjadi 2 bagian antara

Lebih terperinci

17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah...

17. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah... LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : MIPJL (Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN) Kelas Program : XI TKJ Hari / Tanggal : Jumat, 8 Juni 2012 Waktu : 09.00 10.30 WIB Guru Pengampu : Imam Bukhari,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer 2.1.1.1 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi Secara umum ada dua jenis teknologi transmisi yaitu broadcast network dan

Lebih terperinci

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer)

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer) Jaringan Wireless Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Protokol Komunikasi Bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Tatacara komunikasi yang harus disepakati oleh komputer yang ingin melaksanakan komunikasi. Komputer-komputer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Load Balancing Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, dan

Lebih terperinci