ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN BULELENG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN BULELENG"

Transkripsi

1 Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN BULELENG 1 Ni Made Yadnyawati AP [1] Gede Adi Yuniarta, [2] Made Pradana Adi Putra Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {yadnyawati_ap@yahoo.com, gdadi_ak@yahoo.com, Depradana@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Modal kerja merupakan suatu analisis untuk mengetahui sebab sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu. Modal yang efisien dan efektiv sangat penting untuk menghindari masalah likuiditas, pemanfaatan sumber dana yang tepat dan mengetahui keberhasilan perusahaan mendapatkan laba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas terhadap perputaran modal kerja. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koperasi serba Usaha di Kecamatan Buleleng. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 11 Koperasi serba Usaha. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan teknik analisis data regresi linear berganda berbantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial rasio likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal, rasio rentabilitas secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal dan rasio Aktivitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal. Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Rasio Aktivitas, dan Perputaran Modal. Abstract Working capital is an analysis to find out the causes of the working capital shift during a certain period of time. An efficient and effective working capital is relatively very important to avoid liquidity problems, the utilization of the appropriate funding resources and also find out the profit earned by the company. The study aimed at finding out the contribution of liquidity ratio, rentability ratio, and activitity ratio on the working capital turnover. There were 11 business cooperatives offices involved as the samples selected from the populations of all business cooperatives in Buleleng. It is a quantitative study utilizing data obtained from secondary sources by using documentation method. The data then analyzed by using multiple linear regression supported by SPSS program. The results of the study indicated that there was a positive and significant effect of liquidity ration partially on the capital turnover; rentability ratio could have a positive and significant effect partially on the capital turnover; and activity ratio had partially positive and significant effect on the capital turnover. Key words: liquidity ration, rentability ration, activity ratio, and capital turnover

2 PENDAHULUAN Kegiatan perekonomian pemerintah pada dasarnya selalu bertujuan untuk kemakmuran rakyatnya. Tiga jenis badan usaha yang dikembangkan oleh pemerintah adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Koperasi (Muliana, 2013). Koperasi merupakan salah satu gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini, koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah perekonomian rakyat. Kebijakan pemerintah ini sesuai dengan Undang undang dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan UKM per 30 Juni 2014 jumlah Koperasi di Indonesia tercatat sebanyak unit. Data Dinas Koperasi dan UKM provinsi Bali menyatakan jumlah koperasi di bali per Desember tahun 2014 sebanyak unit. Setiap tahunnya di Kabupaten Buleleng jumlah Koperasi meningkat sebesar 10%. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Perdaganagn dan Penindustrian Kabupaten Buleleng menyatakan bahwa jumlah koperasi di Kecamatan Buleleng sebanyak 197 Unit koperasi yang terdiri dari berbagai jenis koperasi. Jenis Koperasi yang terbanyak di Kecamatan Buleleng adalah jenis Koperasi Serba Usaha (KSU) yang berjumlah 80 unit. Munawir (2002) menyatakan bahwa adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan modal kerja yang cukup itu memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin dan perusahaan tidak mengalami kesulitan atau menghadapi bahaya bahaya yang mungkin timbul karena adanya krisis atau kekacauan keuangan. Menurut Mardiasmo (2001), Efektivitas adalah kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pada dasarnya setiap koperasi yang menjalankan usahanya sehari hari selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja yang ada diharapkan mencakupi target atau standar yang telah direncanakan, sehingga modal kerja yang ada dipergunakan seefisien mungkin sehingga koperasi tidak mengalami kerugian. Manajemen modal yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Koperasi yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tidak dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya sehingga akan menghadapi masalah likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan suatu badan usaha untuk memenuhi seluruh kewajiban financial yang segera harus dipenuhi (Bambang Riyanto, 1997). Apabila pemenuhan kebutuhan modal kerja melebihi yang diperlukan, maka akan mengakibatkan kerugian bagi koperasi yang dianggap sebagai pemborosan pemakaian modal kerja, apa lagi modal kerja tersebut berasal dari pinjaman, sehingga dibutuhkan pengaturan perputaran modal kerja untuk mencapai kesimbangan anatar modal kerja yang dibutuhkan dengan modal kerja yang tersedia. Koperasi di Kabupaten Buleleng selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun tidak diikuti dengan peningkatan pada keuangan koperasi. Bagi Koperasi masalah rentabilitas merupakan masalah penting dalam menentukan keuntungan, karena laba yang besar belum tentu menunjukkan bahwa koperasi tersebut bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal kerja yang menghasilkan laba tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : (1) Apakah Rasio Likuiditas Berpengaruh Terhadap Modal pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Buleleng?, (2) Apakah Rasio Aktivitas Berpengaruh Terhadap Modal pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Buleleng?, dan (3)Apakah Rasio Rentabilitas Berpengaruh Terhadap Modal

3 pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Buleleng? Kusuma (2005) menyatakan analisis rasio likuiditas merupakan analisis untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutanghutang jangka pendek yang telah jatuh tempo. Untuk dapat memenuhi kewajiban sewaktu-waktu maka koperasi harus menyediakan alat bayar yang jumlahnya lebih besar dari pada kewajiban yang harus segera dibayarkan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama dapat dirumuskan : H 1 : Rasio Likuiditas Berpengaruh Positif Terhadap Perputaran Modal Ulin Ni mah (2011) menyatakan bahwa Rasio Rentabilitas atau bisa disebut juga dengan rasio Profitabilitas ini digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada tingkat penjualan, asset, dan modal yang ada. Analisis rasio rentabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan suatu badan usaha untuk menghasilkan laba. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis kedua dapat dirumuskan : H 2 : Rasio Rentabilitas Berpengaruh Positif Terhadap Perputaran Modal Jovita (2011) menyatakan bahwa Rasio aktivitas ini mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dana yang dimilikinya. Rasio aktiviyas dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aktiva. Elemen aktiva sebagai penggunan dana seharusnya bias dikendalikan agar bias dimanfaatkan secara optimal. Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan (koperasi) sangat berhubungan erat dengan volume penjualan kredit. Makin tinggi atau cepat tingkat perputaran piutang menunjukkan modal kerja yang tertanam dalam piutang rendah atau lambat. Sebaliknya apabila perputaran piutang semakin rendah berarti ada investasi yang berlebihan dalam piutang sehingga resiko kemungkinan tak tertaginya piutang akan meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ketiga dapat dirumuskan : H 3 : Rasio Aktivitas berpengaruh Positif Terhadap Perputaran Modal METODE Penelitian ini dilakukan pada Koperasi di Kabupaten Buleleng. Rancangan Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif yang didukung dengan data data yang diperoleh melali survey langsung. Rancangan penelitian ini digunakan untuk menganalisis efisiensi dan efektivitas penggunaan modal kerja pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Buleleng. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Koperasi Serba Usaha di Kecamatan Buleleng yang berjumlah 11 Koperasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Porvosive Sampling. Porvosive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:218). Adapun pertimbangan tersebut adalah (1) Sampel yang dipilih adalah Koperasi Serba Usaha yang terdapat pada Kecamatan Buleleng dan terdaftar pada Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Buleleng, (2) Sampel yang dipilih adalah seluruh Koperasi Serba Usaha di Kecamatan Buleleng yang sudah menyetorkan Laporan Keuangan ke Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Buleleng periode , (3) Sampel yang dipilih adalah Koperasi Serba Usaha yang telah melakukan RAT (Rapat Anggota Tahunan) dari periode 2012 sampai 2014, dan (4)Peneliti dapat menemukan laporan keuangan dan data lainnya yang lengkap yang diperlukan dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Untuk metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan metode dokumentasi. Dimana Menurut Sugiyono (2010:240) Metode Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mencari data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang akan diteliti pada catatan-catatan atau dokumen yang

4 dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan bantuan program SPSS. HASIL DAN PEMBAHASAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Koperasi Serba Usaha di Kecamatan Buleleng yang berjumlah 11 Koperasi. Penelitian ini menggunakan tiga tahun pengamatan dari tahun , maka dari itu seharusnya jumlah pengamatan dalam penelitian ini adalah sejumlah 33 data pengamatan. Statistik deskripsi adalah memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata, estándar deviasi, maksimum dan mínimum. Deskripsi umum hasil penelitian yang dipaparkan pada bagian ini adalah deskripsi skor rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio aktivitas, dan perputaran modal. Rasio likuiditas (X 1 ) memiliki nilai minimum sebesar 93,98 dan nilai maksimum sebesar 755,10. Nilai rata-rata rasio likuiditas sebesar 184,96 dengan deviasi standar sebesar 126,91 lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa rasio likuiditas sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan data rasio likuiditas tidak bervariasi. Rasio rentabilitas (X 2 ) memiliki nilai minimum sebesar 0,60 dan nilai maksimum sebesar 14,02. Nilai rata-rata sebesar 5,16 dengan deviasi standar sebesar 3,62 lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa rasio rentabilitas sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan data rasio rentabilitas tidak bervariasi. Rasio aktivitas (X 3 ) memiliki nilai minimum sebesar 285,06 dan nilai maksimum sebesar 431,49. Nilai rata-rata sebesar 341,25 dengan deviasi standar sebesar 28,48 lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa rasio aktivitas sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rataratanya, yang mengindikasikan data rasio aktivitas tidak bervariasi. Perputaran modal (Y) memiliki nilai minimum sebesar 107,77 dan nilai maksimum sebesar 3794,42. Nilai rata-rata sebesar 676,13 dengan deviasi standar sebesar 835,74 lebih besar dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa perputaran modal sebaran nilainya semakin jauh dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan data perputaran modal bervariasi. Analisis statistik deskriptif tersaji dalam table 4.2. Tabel 4.2 Deskripsi Skor Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas, Rasio Aktivitas, dan Perputaran Modal Statistik X 1 X 2 X 3 Y Mean 184,96 5,16 341,25 676,13 Deviasi Standar 126,91 3,62 28,48 835,74 Minimum 93,98 0,60 285,06 107,77 Maksimum 755,10 14,02 431, ,42 (Sumber: data diolah 2015) Keterangan: X 1 adalah rasio likuiditas, X 2 adalah rasio rentabilitas, X 3 adalah rasio aktivitas, dan Y adalah perputaran modal. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dipenuhi uji prasyarat. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2002 : 74). Uji normalitas dilakukan pada data rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio aktivitas, dan perputaran modal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-sample kolgomorov smirnov test. Rekapitulasi hasil uji normalitas one-sample kolgomorov smirnov test tersaji pada tabel 4.3 sebagai berikut:

5 Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test N 33 Normal Parameters a,b Mean 0,000 Std, Deviation 394,078 Most Extreme Differences Absolute 0,159 Positive 0,142 Negative -0,159 Kolmogorov-Smirnov Z 0,916 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,371 (Sumber: data diolah 2015) Berdasarkan Tabel 4.3, ditunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,371. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) tersebut lebih besar dari 0,05 untuk statistik One- Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan kriteria dari uji normalitas, data terdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data tersebut berdistribusi secara normal. Uji multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yang satu dengan variabel yang lainnya. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabel bebas. Ringkasan hasil uji multikolinieritas disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Keterangan (Constant) Rasio likuiditas 0,519 1,927 Non Multikoliniearitas Rasio rentabilitas 0,445 2,249 Non Multikoliniearitas Rasio aktivitas 0,627 1,596 Non Multikoliniearitas Sumber: data diolah 2015 Berdasarkan Tabel 4.4, maka dapat diketahui nilai VIF untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut. (1) Nilai VIF untuk variabel rasio likuiditas sebesar 1,927 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,519 > 0,10 sehingga variabel rasio likuiditas dinyatakan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. (2) Nilai VIF untuk variabel rasio rentabilitas sebesar 2,249 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,445 > 0,10 sehingga variabel rasio rentabilitas dinyatakan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. (3) Nilai VIF untuk variabel rasio aktivitas sebesar 1,596 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,627 > 0,10sehingga variabel rasio aktivitas dinyatakan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji hiteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat digunakan uji Glejser. Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut:

6 Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -653, ,095-1,232 0,228 X 1 0,481 0,412 0,216 1,168 0,252 X 2 30,057 15,591 0,385 1,928 0,064 X 3 1,992 1,670 0,201 1,193 0,243 (Sumber: data diolah 2015) Keterangan: X 1 adalah rasio likuiditas, X 2 adalah rasio rentabilitas, X 3 adalah rasio aktivitas. Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah sebuah model regresi linier terdapat atau memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode yang ada dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Untuk menguji autokorelasi tersebut dapat digunakan Durbin Waston (DW). Ringkasan hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi Adjusted R Std, Error of Model R R Square Durbin Watson Square the Estimate 1 0,882 0,778 0, , ,130 Sumber: data diolah 2015 Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,130. Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%, n = 33, k = 3 adalah d L = 1,055 dan d U = 1,432. Nilai Durbin Watson berada di antara d U dan (4 d U ) atau 1,432 < 2,130 < 2,568. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi di antara kesalahan pengganggu. Uji hipotesis secara parsial (uji t) digunakan untuk menentukkan analisis pengaruh rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio aktivitas terhadap perputaran modal secara parsial, di mana dapat dilihat dari besarnya nilai probabilitas pada uji t. Hasil uji t dari variabel rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio aktivitas secara parsial disajikan pada Tabel 4.7. Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda pada Tabel 4.7, maka didapat hasil persamaan regresi berikut ini : Ŷ -2596,15 3,304 X1 65,750 X 2 6,805X 3. Berdasarkan model regresi yang terbentuk diatas, dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut. Konstanta sebesar ,151 menunjukan jika variabel rasio likuiditas (X 1 ), rasio rentabilitas (X 2 ), rasio aktivitas (X 3 ) bernilai konstan, maka variabel perputaran modal (Y) memiliki nilai negatif sebesar 2596,151 satuan. Variabel rasio likuiditas (X 1 ) memiliki koefisien positif sebesar 3,304 dan nilai signifikan 0,000. Nilai probabilitas signifikan untuk rasio likuiditas (X 1 ) adalah 0,000. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa rasio likuiditas (X 1 ) berpengaruh terhadap perputaran modal (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang ada adalah positif menunjukkan bahwa rasio likuiditas (X 1 ) terhadap perputaran modal (Y) berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan pada rasio likuiditas (X 1 )

7 sebesar 1 satuan, maka perputaran modal (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 3,304 satuan dengan asumsi variabel independen yang lain, yaitu rasio rentabilitas (X 2 ) dan rasio aktivitas (X 3 ) dianggap konstan. Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -2596, ,372-2,520 0,018 X 1 3,304 0,800 0,502 4,127 0,000 X 2 65,750 30,304 0,285 2,170 0,038 X 3 6,805 3,246 0,232 2,096 0,045 Sumber: data diolah 2015 Keterangan: X 1 adalah rasio likuiditas, X 2 adalah rasio rentabilitas, X 3 adalah rasio aktivitas. Variabel rasio rentabilitas (X 2 ) memiliki koefisien positif sebesar 65,750 dan nilai signifikan 0,038. Nilai probabilitas signifikan untuk rasio rentabilitas (X 2 ) adalah 0,038. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa rasio rentabilitas (X 2 ) berpengaruh terhadap perputaran modal (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa rasio rentabilitas (X 2 ) terhadap perputaran modal (Y) berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan rasio rentabilitas (X 2 ) sebesar 1 satuan, maka perputaran modal (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 65,750 satuan dengan asumsi variabel independen yang lain rasio likuiditas (X 1 ) dan rasio aktivitas (X 3 ) dianggap konstan. Variabel rasio aktivitas (X 3 ) memiliki koefisien positif sebesar 6,805 dan nilai signifikan 0,045. Nilai probabilitas signifikan untuk rasio aktivitas (X 3 ) adalah 0,045. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa rasio aktivitas (X 3 ) berpengaruh terhadap perputaran modal (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa rasio aktivitas (X 3 ) terhadap perputaran modal (Y) berpengaruh positif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan rasio aktivitas (X 3 ) sebesar 1 satuan, maka perputaran modal (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 6,805 satuan dengan asumsi variabel independen yang lain rasio likuiditas (X 1 ) dan rasio rentabilitas (X 2 ) dianggap konstan. Analisis korelasi (R) digunakan untuk mengetahui apakah diantara 2 variabel terdapat hubungan dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut (Santoso,2002: ). Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,882 0,778 0, ,960 (Sumber: data diolah 2015) diterima. Hasil penelitian menunjukkan Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap bahwa berpengaruh positif dan siginifikan Perputaran Modal Hipotesis pertama yang menyatakan antara rasio likuiditas dengan perputaran modal. Persamaan regresi punya arah bahwa rasio likuiditas berpengaruh positif koefisien positif. Pengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal menunjukkan bahwa hubungan rasio

8 likuiditas dan perputaran modal adalah berbanding terbalik. Jika rasio likuiditas semakin tinggi, maka perputaran modal semakin rendah. Terdapat pengaruh yang signifikan rasio likuiditas terhadap perputaran modal, yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk rasio likuiditas adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rasio likuiditas terhadap perputaran modal. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Berdasarkan teori, likuiditas adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2002). Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang akan segera harus dipenuhi (Riyanto, 2001). Rasio likuiditas berguna untuk mengukur tingkat likuiditas suatu koperasi tentang cara menilai dan meningkatkan posisi keuangan koperasi. Dalam mengukur atau menentukan tingkat likuiditas, suatu koperasi perlu mempertimbangkan pengukuran yang mapan terhadap modal kerja, karena akibat kesalahan dalam penetapan, koperasi akan dihadapkan pada hambatan dalam menyelenggarakan aktivitas koperasi. Oleh karena itu, koperasi harus menjaga agar jumlah modal kerjanya dapat mencukupi kegiatan usahanya. Apabila tingkat likuiditasnya tinggi, maka semakin rendah efisiensi kinerja koperasi karena aktiva lancar yang terlalu besar akan berakibat timbulnya aktiva lancar yang menganggur, dan menuntut para manajer untuk mengambil tindakan dalam mengalokasikan aktiva lancar yang menganggur, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap perputaran modal kerja. Agar modal kerja dapat terus berputar sejalan dengan aktivitas operasi perusahaan, maka perusahaan perlu adanya suatu pengendalian terhadap sumber dan penggunaan modal kerja, yang dibuat dalam bentuk suatu laporan perubahan modal kerja. Laporan mengenai pengendalian sumber modal kerja sangat berguna bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja agar sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif, serta dapat dijadikan dasar pengolahan atau perencanaan modal kerja dimasa datang (Munawir, 2002). Pengawasan terhadap sumber dan pengunaan modal kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang ingin mempertahankan tingkat likuditasnya, hal ini dapat tercapai selama modal kerja yang tersedia dikelola secara efektif dan efisien. Pimpinan koperasi akan bergantung pada laporan hasil dari bagian keuangan terhadap tingkat likuiditas koperasi agar dapat melihat seberapa besar kemampuan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya, sehingga dapat diketahui seberapa besar modal kerja untuk mengalokasikan dana yang tersedia. Secara empiris hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Jovita (2011), yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio likuiditas yang dihitung dengan rasio lancar maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya. Pengaruh Rasio Rentabilitas terhadap Perputaran Modal Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa rasio rentabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara rasio rentabilitas terhadap perputaran modal. Persamaan regresi punya arah koefisien positif. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan rasio rentabilitas dan perputaran modal adalah searah. Jika rasio rentabilitas semakin tinggi, maka perputaran modal juga semakin tinggi. Terdapat pengaruh yang signifikan rasio rentabilitas terhadap kualitas laporan keuangan, yang ditunjukkan

9 dengan nilai probabilitas signifikan untuk rasio rentabilitas adalah 0,038 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan rasio rentabilitas terhadap perputaran modal. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teori, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012, tentang perkoperasian secara jelas disebutkan bahwa koperasi merupakan badan usaha. Sebagai badan usaha, koperasi dalam menjalankan usahanya tidak dapat meninggalkan sifat dan syarat ekonominya untuk mencapai efisiensi, karena koperasi berada dalam suatu lingkungan dunia usaha yang di dalamnya terdapat badan usaha lain, yang sama-sama berusaha menggali potensi sumber daya yang ada (Leunupun, 2003). Rasio rentabilitas merupakan selisih hasil usaha (SHU) koperasi yang diperoleh tidak terlepas dari upaya efisiensi dalam koperasi itu, karena semakin tinggi tingkat efisiensi akan membawa koperasi pada pencapaian rentabilitas usaha yang tinggi (Widyasmoro, 2012). Rentabilitas usaha yang tinggi menunjukkan tingkat efisiensi yang tinggi dapat mempercepat tingkat perputaran modal kerja. Modal kerja digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang (Sutrisno, 2000). Perputaram modal kerja dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas (Riyanto, 1999). Semakin tinggi tingkat efisiensi, maka semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti semakin cepat atau semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja. Jadi, rasionalnya adalah semakin tinggi sisa hasil usaha (SHU) suatu koperasi, maka menunjukkan tingkat efisiensi koperasi yang tinggi. Tingkat efisiensi koperasi yang tinggi dapat mempercepat perputaran modal koperasi. Dengan demikian, rasio rentabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat perputaran modal, semakin tinggi rasio rentabilitas, maka semakin tinggi juga tingkat perputaran modal suatu koperasi. Secara empiris hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni mah (2011), yang menunjukkan tingkat retrun of investement cukup baik karena rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau sisa hasil usaha dengan modal atau dana keselruhan yang dgunakan koperasi. Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Perputaran Modal Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara rasio aktivitas terhadap perputaran modal. Persamaan regresi punya arah koefisien positif. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan rasio aktivitas dan perputaran modal adalah searah. Jika rasio aktivitas semakin tinggi, maka perputaran modal juga semakin tinggi. Terdapat pengaruh yang signifikan rasio aktivitas terhadap perputaran modal, yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk rasio aktivitas adalah 0,045 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan rasio aktivitas terhadap perputaran modal. Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teoretis, rasio aktivitas digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa aset (Halim, 2007). Rasio aktivitas ini melibatkan peibandingan antara tingkat penjualan investasi pada berbagai jenis aktiva. Secara umum aktivitas perusahaan meliputi aktivitas produksi, distribusi dan aktivitas penjualan. Rasio aktivitas

10 menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh aset perusahaan dalam rangka menghasiikan penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk aset perusahaan (Sawir, 2005). Jika perputarannya lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual. Manajemen yang efektif adalah manajemen yang dapat mengelola perusahaan dengan baik dan mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Efektifnya manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan akan berakibat pada tingginya laba yang dihasilkan perusahaan, yang juga mengakibatkan tingginya nilai atau keuntungan yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Semakin efektif manajemen dalam mengelola aktivitas perusahaan, maka semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti semakin cepat atau semakin tinggi tingkat perputaran modal kerja. Secara empiris hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jovita (2011), yang menyatakan tingkat perputaran piutang PT Indofood mengalami peningkatan setiap tahunya dibandingkan PT Mayora yang berarti PT Indofood lebih efektif dalam mengelola Perputaran piutangnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hipotesis terhadap pengaruh rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas terhadap perputaran modal pada Koperasi Serba Usaha yang terdapat pada Kecamatan Buleleng dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Variabel rasio likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi yang positif sebesar 3,304 dan nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0, Variabel rasio rentabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi yang positif sebesar 65,750 dan nilai probabilitas 0,038 lebih kecil dari nilai α = 0, Variabel rasio aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perputaran modal, yang ditunjukkan dengan koefisien regresi yang positif sebesar 6,805 dan nilai probabilitas 0,045 lebih kecil dari nilai α = 0, Bagi manajemen koperasi, sebaiknya lebih memperhatikan aspek rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas untuk mencapai efektivitas perputaran modal dengan baik. 5. Keterbatasan penelitian ini variabel independen yang digunakan hanya tiga variabel, yaitu rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan rasio aktivitas sehingga bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang mempengaruhi perputaran modal namun tidak masuk dalam model yang diuji dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariance dengan Program SPSS. Semarang: Badan Universitas Diponegoro. Halim, Abdul Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Mardiasmo Pengawasan, Pengendalian, Dan Pemeriksaan Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. No. 3 Volume 2, Munawir Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Ni mah, Ulin Analisis Kinerja Keuanganpada Koperasi Bmt Bina Usaha Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Tugas Akhir, Diploma III, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

11 Riyanto, Bambang Dasar Dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi lima. Yogyakarta: BPFE. Rumui, Devina Jovita Peran Kredit Dari Koperasi SerbaUsaha (Ksu) Artha Sukses Terhadap Perkembangan Usaha MikroYang Menjadi Anggotanya Di Kota Semarang. Skripsi jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makasar. Samsul, Kusuma wardhani Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada Kpri Kantor Departemen Agama Kabupaten Kudus. Tugas Akhir diploma III, jurusan ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Sawir. Agnes Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Edisi kelima. Jakarta: PT Gramedia Pustakan Utama. Sutrisno Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Widyasmoro, Hendry Dwi Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas KUD Sedyo Tomo Klirong Kebumen. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo. e-journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut sesuai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian terakhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Penelitian ini menggunakan laporan keuangan Bank Panin Syariah yang telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah (www.bankpaninsyariah.co.id), berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- Performing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari suatu data yang dilihat dari jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek Indonesia selama tahun 2009 2013 yaitu sebanyak 65

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisa Deskriptif 1. Deskriptif Statistik Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan, penjualan serta perputaran aktiva tetap pada suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel dan Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan asuransi yang menurut BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) berkembang selama periode 2005-2009.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelsakan gambaran tentang hasil penelitian beserta hipotesis denagn pembahasan pada bagian akhir bab ini. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI ANALISIS PENGARUH PERIODE PERPUTARAN HUTANG DAGANG DAN RASIO LANCAR, TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan manufaktur sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Sektor manufaktur dipilih karena

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data. 1. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Perkembangan perusahaan di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari Daftar Efek Syariah tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPR 117.00 2.12.2176.37171 CR 117.22 5.77

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Tabel output statistik deskriptif merupakan gambaran secara umum semua variable dalam penelitian ini. Gambaran umum tersebut meliputi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Análisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada data rentet waktu yang digunakan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk. Nita Juliani Email: Nita.juliani93@yahoo.com Program Studi: Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Harga saham merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS KUD SEDYO TOMO KLIRONG KEBUMEN

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS KUD SEDYO TOMO KLIRONG KEBUMEN PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS KUD SEDYO TOMO KLIRONG KEBUMEN Hendry Dwi Widyasmoro Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation CR 36.027 4.742

Lebih terperinci