BAB III PANDANGAN UMUM TENTANG ILMU MAGIK. Magik secara etimologis berasal dari bahasa Inggris, yaitu: Magic

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PANDANGAN UMUM TENTANG ILMU MAGIK. Magik secara etimologis berasal dari bahasa Inggris, yaitu: Magic"

Transkripsi

1 36 BAB III PANDANGAN UMUM TENTANG ILMU MAGIK A. Pengertian Magik Magik secara etimologis berasal dari bahasa Inggris, yaitu: Magic yang berarti sihir, gaya tarik, gaib atau sulap, sedangkan orangnya disebut dengan Magician yang berarti tukang sihir atau pesulap. 1 Magik merupakan suatu fenomen yang sangat dikenal dan dipahami, namun tampaknya sangat sulit untuk dirumuskan dengan tepat. Magik adalah kepercayaan dan praktek manusia untuk mempengaruhi kekuatan alam dan manusia, entah untuk tujuan baik atau buruk, dengan usaha-usaha dalam memanipulasi daya-daya yang lebih tinggi. Mengetahui rahasia-rahasia penting, maka dapat menguasai dayadaya tak kelihatan yang memerintah dunia dan mengontrol daya-daya demi kepentingan orang yang menjalankannya. 2 Magik memang sudah menjadi fenomena sejak manusia ada, terutama tumbuh subur pada zaman batu tua (paleolithicum) sampai sekarang. Magik sejak dulu sudah berkembang pesat, terlebih ilmu sihir yang telah tersebar di kalangan masyarakat. Cerita ini dapat ditelusuri dalam rakyat Yunani Kuna, Mesir, India Kuno, Tiongkok Kuno bahkan bangsa-bangsa sebelumya, dimana ilmu sihir telah mempengaruhi kehidupan manusia. Zaman nabi Musa sendiri sudah harus berhadapan dan adu kemahiran dengan ahli- 1 Michael Olson, Linguist, Versi 0.1, PT Atlantis Programma Prima, t.tp., Mariasusai Dhavamony, Fenomenologi Agama, Kanisius, Yogyakarta, 1995, hlm. 47

2 37 ahli sihir. Pada waktu itu antara mukjizat dengan ilmu sihir diadu dan dipertontonkan di hadapan masyarakat. Magik di barat maupun timur, mulai bangsa yang belum maju sampai bangsa yang modern semua percaya akan adanya ilmu sihir (Magik) dan mengamalkannya. 3 Media cetak maupun elektronik telah mengemasnya bagaimana munculnya kasus-kasus yang berbau magik, mulai dari dukun santet (yang terjadi di Banyuwangi Jawa Timur), pengobatan supranatural bahkan ada surat kabar yang mempunyai bandrol Meteor Harian Kriminal dan Metafisika dan sejenisnya, semuanya sudah disajikan dan ditawarkan secara sistemetis dan terorganisir, sehingga praktek dari magik tidak dapat dihindari. Apalagi ketika dunia medis sudah tidak mampu lagi menangani dalam pengobatan, maka kebanyakan dari masyarakat larinya pada magik. Magik sebenarnya sudah mempunyai tempat dalam hati manusia, sehingga manusia sudah tidak merasa asing terhadap magik. Frazer mengatakan bahwa, magik sama sekali tidak berkaitan dengan agama yang didefinisikan sebagai suatu orientasi ke arah roh atau dewa-dewa yang melampaui susunan alam atau kosmos fisik. Ahli magik tidak memohon pada kuasa yang lebih tinggi, tidak menuntut untuk kepentingan makhluk yang tidak tetap dan suka melawan, juga tidak merendahkan diri di hadapan dewata yang hebat. Betapun besar kekuatan magik, sebagaimana yang dipercayai tidak semena-mena sifatnya atau tidak terbatas. magik hanya menguasai daya sesuai dengan hukum-hukum alam. 3 Umar Hasyim, Syetan Sebagai Tertuduh, Bina Ilmu, Surabaya, 1985, hlm

3 38 Sehingga ahli magik mempunyai kaitan lebih erat dengan ilmuan dari pada agamawan. 4 Magik dianggap sebagai sesuatu rangkain kejadian yang pasti dan mengikuti aturan dengan sempurna, terbatasi oleh hukum-hukum yang tidak berubah, yang operasinya dapat diramalkan dan diperhitungkan dengan tepat, unsur-unsur spontanitas kebetulan dan musibah dikecualikan dari jalan alam. Magik juga dikaitkan dengan cara upacara khusus, daya yang menampakkan diri dalam fenomena alam dan kehidupan manusia. Artinya ahli magik menghubungkan dirinya dengan kekuatan supranatural yang melampaui alam manusia. 5 Pendapat Frazer dipertegas oleh Malinowski bahwa magik biasanya digunakan untuk memenuhi maksud-maksud pribadi seseorang seperti; kematian seorang musuh, realisasi cinta dari laki-laki atau wanita yang diinginkan, penyembuhan penyakit, tercapainya kemakmuran atau kemenangan dalam perang. Magik bertujuan mencapai hubungan dengan daya-daya alam yang pada hakekatnya bersifat manipulatif, yaitu dengan mengontrol daya-daya alam untuk kepentingan pribadi. Disinilah yang membedakan magik dengan agama, karena berusaha menjalin suatu hubungan komunal dengan makhluk-makhluk rohani (dewa-dewa) yang lebih dari sekedar daya-daya impersonal. 6 4 Ibid., hlm Mariasusai Dhavamony, op.cit., hlm Ibid., hlm. 51

4 39 B. Ragam Istilah Magik Magik mempunyai persamaan kata, di antara istilah yang sama dengan praktek magik adalah sebagai berikut: a. Sihir Sihir pada mulanya diajarkan oleh dua malaikat, yaitu Harut dan Marut sebagai ujian kepadanya dan kepada manusia yang diajari. Setan juga ikut menimba ilmu itu. Masa Nabi Sulaiman praktek sihir dilarang berkembang. Semua buku-buku sihir pada masanya ditanam di bawah singgasananya. Ketika nabi Sulaiman wafat, setan yang telah lepas kendali menemukan dan mengajarkan kembali sihir-sihir tersebut. Sebagian orang Yahudi mengikuti setan-setan, dan percaya apa yang dibisikkan setan, bahwa sebenarnya kekuasaan nabi Sulaiman bersumber dari sihir dan kehebatan yang terlihat adalah karena sihir. Allah membantah kebohongan itu, dan menyatakan bahwa nabi Sulaiman tidak kafir, yakni tidak mengajarkan dan tidak pula menggunakan sihir. Tetapi setanlah yang kafir yang mengajar dan menggunakannya. 7 Orang-orang Yahudi-lah yang meninggalkan tuntunan kitab suci mereka dan mengikuti tuntunan setan itu hingga kini masih ada. Sihir yang diajarkan setan dapat menciptakan hubungan disharmonis antar manusia termasuk memisahkan hubungan suami istri. 8 Sihir sebagaimana fungsinya sangat kental dengan penyakit, yang kadang bersifat kodrati dan kadang berasal dari kehendak jahat, supernatural dari para penyihir. Dukun mempunyai pengetahuan dalam tindakan 7 Q.S: al-baqarah: Quraish Shihab, Yang Tersembunyi, Lentera Hati, Jakarta, 2000, hlm

5 40 pertolongan pertama dan perawatan dengan tanaman untuk penyakit-penyakit ini. Para penyihir mewakili konspirasi sangat besar dengan makhluk-makhluk yang tidak jelas, tetapi sungguh-sungguh jahat yang berusaha merusak peradaban manusia dengan menyerang kesehatan anggota-anggotanya. Penyihir mempunyai berbagai bentuk; sebagai manusia, binatang, burung (khususnya burung hantu) atau bola api. Manusia dapat menjadi penyihir kalau dilahirkan dengan dua hati, artinya yang satu baik dan yang lain jahat. Akhirnya untuk melawan konspirasi kuasa jahat tersebut, manusia yang lemah dan kurang pengetahuan akan upacara agama mencari bantuan dari kelompok dukun, karena kelompok ini mempunyai pengetahuan, perlengkapan-perlengkapan dan keberanian untuk melawan penyihir. Para penyihir menyebabkan penyakit dengan dua jalur, yaitu dengan mencuri hati korban atau menembakkan objek-objek itu dari tubuhnya. 9 Orang-orang yang mengamalkan atau memelihara ilmu sihir adalah orang-orang yang jahat, dan berlaku di dalam dunia kejahatan, dunia dengki mendengki, balas dendam, dunia perdukunan, para pencuri, adu kekuatan, kesombongan dan dalam dunia permusuhan. Seorang yang sakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis, dengan dalih bahwa dokter dan alih medis tidak bisa menyembuhkan penyakit kena sihir, mereka pergi berobat kepada tukang sihir. Dokter tidak bisa menyembuhkan orang yang kena gangguan syetan, kesurupan. Apalagi, dokter sudah tidak bisa menyembuhkan orang yang kena santet, kena tenung atau kena modhong segala jarum, pisau, atau 9 Umar Hasyim, op.cit., hlm. 142

6 41 linggis yang dimasukan kedalam badan manusia dengan cara halus, yaitu dengan cara ilmu sihir. Dokter tidak dapat mengerti hal ini, apalagi menyembuhkan. Artinya mencari obat untuk menyembuhkan penyakitpenyakit ini dengan cara sihir yang meminta bantuan kepada para tukang sihir, karena orang yang terkena sihir pengobatannya (penolak sihir) juga melalui sihir.. Pengetahuan masyarakat yang masih rendah akan sihir, bagaimana dan indikasinya apa saja menjadikan masyarakat gagap dan tidak bisa membedakan mana yang disebut penyakit fisik (somatik) dan mana yang disebut dengan penyakit non fisik atau psikosomatik. Akhirnya jika ada orang yang sakit, semisal berbicara semaunya, suhu badan dengan temperatur yang sangat tinggi diduga terkena santet, sihir atau tenung. Setelah disarankan untuk periksa ke dokter, ternyata orang tersebut terkena malaria tropica yang melewati batas. Kurangnya pengetahuan tentang sihir, menjadikan sihir sebagai kambing hitamnya atas kejadian yang aneh dan terjadi di masyarakat. 10 b. Tenung Istilah tenung diidentikkan dengan semua bentuk magik hitam; yang mempunyai tujuan-tujuan pengrusakan, entah dibenarkan secara sosial atau tidak. Antroplog menggunakan kata itu dalam arti yang lebih sempit, menyamakannya hanya dengan magik destruktif yang secara sosial tidak diterima atau dianggap tidak halal, dengan mengecualikan semua cara magik 10 Ibid.., hlm

7 42 destruktif. Artinya tenung merupakan magik destruktif, yaitu praktek dari orang yang mencoba menyakiti orang lain lewat magik, sehingga tidak seperti sihir yang mengubah, kemampuan jahat penenung tidak muncul dari suatu perjanjian yang dibuat dengan setan. Seorang penenung dikenal sebagai guru mengenai rumus-rumusan dan upacara-upacara yang sudah dipelajarinya dari penenung lain atau dari buku-buku magik. Penenung sejati adalah orang yang melakukan secara serius dan sadar suatu tindakan magik melawan manusai lain. Contoh dari praktek tenung adalah dengan penguburan boneka, penguburan objek lain semisal foto, potongan kuku, rambut dan sejenisnya) dengan pengucapan mantra-mantra di atas api yang membara atau lilin hitam yang terbakar serta pengucapan mantra-mantra di kuburan. Kasus tindakan yang dipercaya paling efektif mengeluarkan daya kalau dilakukan pada malam hari. Praktek magik ini dikategorikan sebagai magik hitam atau destruktif. 11 Perbedaan dari penyihir dan penenung, yaitu: 1. Penenung menggunakan magik untuk melakukan perbuatan-perbuatan jahatnya, tetapi penyihir menjadi efektif hanya kalau kepribadiannya mempunyai tipe tertentu. 2. Penenung sadar akan tindakan-tindakanya dan do a-do a permohonan yang dibuat dengan sengaja, begitu juga sebaliknya penyihir barang kali tidak sadar akan kehidupan jahat yang mereka jalani, andaikata menyadari tindakannya, mungkin mereka terdorong oleh kebutuhan mendesak yang tak terkontrol. 11 Mariasusai Dhavamony, op.cit., hlm

8 43 3. Penenung mungkin terdesak oleh amarah, iri hati atau kejahatan yang sesaat lewat sedangkan penyihir ketagihan oleh tindakan-tindakan antisosialnya yang berakar pada keturunan atau keterbiasaan awal. Tindakan penenung dengan menggunakan substansi material dan magik verbal yang khas tidaklah mengejutkan bagi orang biasa, sebagaimana mekanisasi supernatural dari para penyihir. 12 c. Santet Di Jawa, tidak terlepas dari perilaku magik dan di antara praktek magik ini adalah: Santet adalah praktek merusak secara halus (ilmu gaib) dari hal-hal yang baik agar menjadi rusak. Santet terbagi dalam beberapa jenis, yaitu: - Dematrealisasi, yaitu santet mengirim benda dengan merubah materi mejadi molekul, digerakan menuju sasaran yang dikehendaki dan setelah sampai molekul tersebut dirubah menjadi materi kembali. - Santet Kontak, yaitu santet yang manggunakan bagian dari anggota tubuh seseorang yang dikehendaki. Misal: menyantet dengan menggunakan rambut, ujung potongan kuku, pakaian yang masih berkeringat dan sebagainya. - Santet Kekuatan Roh, yaitu santet dengan memanfaatkan kekautan di luar tubuhnya, caranya dengan mengambil power dari suatu tempat keramat (kuburan, tempat pertapaan), sehingga santet tipe ini mutlak memanfaatkan makhluk halus, jin, syetan maupun danyang. 12 ibid., hlm. 64

9 44 - Santet Kekautan Batin Aku Batin (telepsikokinesis), yaitu santet dengan memanfaatkan kekuatan konsentrasi, kehendak batin tersebut memvisualisasikan suatu kehendak apabila dilepas menuju sasaran tertentu bisa menibulkan efek negatif pada seseorang. - Santet Ngelmu, yaitu santet dengan memanfaatkan kekuatan ilmu atau ngelmu, yang terbagi menjadi dua yaitu ilmu putih dan ilmu hitam. Bagi orang Jawa santet memiliki arti negatif, tetapi tidak semua santet bersumber dari ilmu hitam (atas bantuan syetan), akan tetapi ada juga santet yang bersumber dari ilmu putih dan ditujukan untuk memberantas orang yang dholim. 13 Berkembangnya ilmu batin secara tidak langsung menambah jumlah orang pintar. Dari sekian yang berperilaku positif ada juga yang berperilaku negatif. Artinya ada paranormal yang lebih mempelajari ilmu untuk menolong orang yang terkena santet, tetapi banyak juga yang mengembangkan ilmu santet untuk tujuan nafsu pribadinya. Orang menganggap pengertian santet adalah upaya menyakiti atau membunuh pihak lain, caranya dengan mengirim paku, jarum, silet, botol dan sebagainya pada orang yang dikehendaki. 14 d. Lemu Di Indonesia terutama di Dayak Kalimantan magik dikenal dengan istilah ilmu atau lemu. Lemu sendiri merupakan bagian dari hidup orang Tavirudi & Ahmad Duri, Menguak Rahasia Supranatural, Aneka, Solo, 1999, hlm Ibid

10 45 dayak. Hubungan antar masyarakat Dayak mengindikasikan penggunaan lemu sebagai spirit dalam segi kehidupan. Lemu terbagi dalam dua kategori, yaitu: 1. Cold magik Cold magik dipahami sebagai segala bentuk kondisi yang dapat membuat hidup sehat, stamina pisik prima, hubungan sosial yang harmonis dan penuh kedamaian. Cold magik dapat digunakan untuk pemeliharaan, pertahanan diri serta kesinambungan suatu persahabatan, cinta dan nafsu seksual. Fungsi pertahanan dapat dilakukan dengan beberapa prinsip, yaitu: dengan mencegah benda-benda yang akan masuk ke dalam tubuh atau menjadikan tempat tidak kelihatan sehingga akan terlindung dari kejahatan bahkan dapat mengembalikan atau balas dendam terhadap pengirim kejahatan atau penyakit Hot magik Hot magik adalah suatu praktek magik yang daapt menyebabkan sakit, marah, perselisihan yang dapat mengakibatkan tindakan destruktif. Hot magik mempunyai fungsi ancaman atau permintaan tindak kekerasan, mempertahankan diri dari luka serangan pihak luar serta balas dendam Michael Hopes, Ilmu Magic and Divination Amoungst The Benuag and Tunjung Dayak, Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara (IKAPI), Jakrata, hlm Ibid.

11 46 C. Macam-Macam Ilmu Magik Berdasarkan sejarah magik yang berkembang dalam masyarakat, magik primitif terbagi dalam dua jenis, yaitu: 1. Magik Tiruan Magik ini didasarkan pada prinsip kesamaan dalam bentuk atau dalam proses, misalnya kesurupan menghasilkan kesurupan, kalau seseorang menusukkan jarum pada suatu boneka, orang yang dia serupakan dengan boneka itu akan terkena pengaruhnya. Ahli magik membuat hujan turun dengan menirukan bunyi guntur. Sehingga dalam kebudayaan batu tua (paleolithicum) seni dalam gua memperlihatkan binatang-binatang yang tertembus oleh anak panah agar kejadian yang sama dalam perburuan di kemudian hari, atau mewarnai badan dengan zat merah dengan maksud untuk menghidupkannya kembali karena merah merupakan simbol dari darah bahan dasar kehidupan. 2. Magik Sentuhan Magik ini didasarkan pada hukum sentuhan fisik atau penularan dan pengaruh magik mempunyai dasarnya pada kontak fisik. Ahli magik dapat mencelakakan orang lain, kalau dapat memperoleh sehelai rambut, sepotong kuku, secarik kain atau benda lainnya yang pernah bersentuhan dengan orang tersebut. 17 Membedakan antara magik tiruan dengan magik sentuhan dapat dijelaskan, apabila sesuatu yang mirip dengan lainya dianggap dalam arti 17 James George Frazer, The Golden Bough Study in Magic and Religion, Abridged Edition, The Macmillan Press LTD, 1980, hlm.11-dst

12 47 tertentu menjadi hal lain disebut magik tiruan, sedangkan satu bagian mewakili keseluruhan dari pribadi dan apa yang dilakukan terhadap bagian itu berpengaruh pada keseluruhan disebut dengan magik sentuhan. 18 D. Magik Menurut Tradisi Jawa Secara lesan, magik dapat dibedakan menurut tujuan masing-masing, yaitu: 1. Magik Putih Jika praktek magik tersebut bertujuan untuk menolong, disebut dengan magik putih. Magik putih sering disamakan dengan kebatinan murni yang menganut paham ini telah mencapai kontak murni dengan Tuhan dengan beberapa tindak laku, di antaranya adalah serah diri atau sepi ing pamrih, melatih rasa, menolak kekuatan-kekuatan jahat, hawa nafsu dan egoisme agar dapat maju pada jalan menuju Tuhan, sehingga harus berhati-hati supaya tidak tersesat di alam gaib, yang dimasukinya lewat kebatinan. Kebatinan dalam arti magik putih menolak setiap pikiran untuk mengejar tujuan dunia yang dilandasi oleh nafsu dan keserakahan pada kesejahteraan materiil, karena keinginan untuk menguasai orang lain. Kekuatan magik putih berlandaskan pada penyerahan diri secara totalitas kepada Tuhan, karena pada hakekatnya dirinya sendiri tidak berdaya dan hanya sebutir pasir bila dibandingkan dengan Yang Maha Kuasa Ibid., hlm Neals Mulder, Kepribadian Jawa dan Pembangunan Nasional, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1986, hlm. 16

13 48 2. Magik Hitam Pada umumnya magik hitam dianggap tidak etis dalam hal sikap maupun campurtangan dalam hubungan antar pribadi, karena lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat mencederai orang, sehingga orang-orang primitif melihat penggunaan magik hitam sebagai suatu kejahatan yang sungguh-sungguh melawan masyarakat, orang jahat dalam arti sepenuhnya adalah orang yang mengarahkan pengetahuan dan bakatnya dengan magik hitam untuk melawan anggota-anggota dari kelompoknya sendiri. 20 Magik hitam biasanya diperoleh dari hasil perilaku orang-orang yang menyelami ilmu batin dengan membersihkan nafsu-nafsu dan egoisme agar tidak membawa kuman-kuman sadar diri dan keinginan lahiriyah ke dalam alam gaib akan tetapi tanpa disadari mereka membawa keinginan serupa itu ke dalam alam gaib sehingga tanpa disadari tersesat, karena dipengaruhi oleh salah satu roh halus yang bermukim di alam gaib. Bahkan ahli magik diperalat kekuatan halus untuk berbuat jahat, terkadang juga sadar dan sengaja memperalat kekuatan-kekuatan halus yang masuk kuasanya. Ilmu gaib lebih dikenal dengan praktek klenik, sihir yang membahayakan masyarakat, subversif dan jahat Magik Kuning Magik ini juga dikenal dengan love magic atau desire magic. Magik ini mempuntai fungi mempererat tali persahabatan dalam sebuah komunitas yang meliputi banyak teman, supaya dapat bertahan dalam komunitas 20 Marisusai Dhavamony, loc.cit., hlm Neals Mulder, loc.cit., hlm. 16

14 49 tersebut, seseorang harus melakukan usaha untuk mempengaruhi anggota komunitas. Magik ini juga mempunyai fungsi supaya rumah tangga menjadi tenteram dan kebersamaan dalam keluarga Magik Merah Magik merah mempunyai fungsi kesaktian untuk mencegah dan melindungi dari kekuatan jahat. Magik ini dapat dilihat dalam wulu kuku, jika dipegang oleh seseorang, maka orang itu tidak mempan untuk dilukai dengan senjata tajam, termasuk bulu (rambut), kuku dan kulitnya. Ada juga anggota badan yang diterjang peluru kecil tidak terdapat bekas benturan. 23 Magik dikatakan sebagai suatu budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang percaya bahwa, magik datang ke dunia bersama dengan manusia dan tidak diperoleh lewat penemuan, sehingga menolak keras gagasan bahwa magik merupakan kekautan impersonal yang universal dan bukan pemberian roh orang-orang yang sudah mati. Sedangkan mantra, yang berupa suatu formula kaku yang tak tergantikan dan selalu dipertahankan dari generasi ke generasi dalam masyarkat Trobriand. Unsur material dalam magik yang merupakan ilmu gaib dan hanya dikenal oleh orang yang mempraktekkan adalah komponen hakiki dalam morfologi untuk magik Zande Michael Hopes op.cit., hlm Masruri, Azimat dan Benda Magis, Aneka, Solo, 1999, hlm Marisusai Dhavamony, op.cit., hlm. 52

15 50 Praktek magik tidak lepas dari mantra 25 atau upacara khusus, sehingga dikatakan bahwa magik adalah upacara yang rumusan verbalnya memproyeksikan hasrat manusia ke dunia luar atas dasar teori pengontrolan manusia untuk sesuatu tujuan. magik diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk, yaitu: 1. Magik Produktif Magik yang dipergunakan untuk kepentingan sendiri ataupun untuk orang lain dalam komunitas secara keseluruhan. Secara sosial ahli magik telah sepakat menyetujui karena merupakan rangsangan untuk berusaha memenuhi kebutuhan organisasi dalam kegiatan ekonomis. Magik produktif dapat berfungsi sebagai berikut: untuk berburu, menyuburkan tanah, menanam dan menuai panen, pembuatan hujan, penangkapan ikan, pelayaran, perdagangan dan percintaan. 2. Magik Protektif Magik ini diprioritaskan pada usaha dan daya untuk kontrol sosial, di mana baik secara personal maupun komunal menyetujui akan praktek magik protektif. Kegunaan magik protektif adalah untuk menjaga milik, membantu mengumpulkan hutang, menanggulangi kemalangan, pemeliharaan orang sakit, keselamatan perjalanan dijadikan lawan bagi magik destruktif.. 3. Magik Destruktif 25 Sujamto, Sabda Pandita Ratu, Effhar & Dahara Prize, Semarang, 2000, hlm

16 51 Magik ini berbentuk guna-guna yang kadang-kadang dicoba, sering meragukan bila sungguh-sungguh dijalankan, kadang-kadang merupakan kejadian imajinatif, termasuk dalam moral buruk yang melengkapi teori pribumi tentang kegagalan, nasib malang dan kematian. Contoh dari penggunaan magik destruktif adalah untuk mendatangkan badai, merusak milik, mendatangkan penyakit dan mendatangkan kematian. 26 Analisis mengenai tindakan magik ternyata memperlihatkan ciri khusus, yaitu: 1. tujuan praktis yang pasti, 2. untuk diperoleh, dan 3. ada pelaku manusia dari magik. Orang yang melakukan magik harus dalam kondisi yang tepat (terpantang dari hubungan seks, makan-makan tertentu dan sejenisnya). Praktek magik terdapat tiga unsur, yaitu: a. Benda yang digunakan Unsur pertama yang harus ada dalam praktek magik adalah benda yang berupa alat atau obat-obatan. Kebanyakan Orang di kawasan Oceania menyatakan bahwa daya dipercaya berada pada mantra-mantra, sedangkan teori penduduk Afrika menyatakan bahwa daya magik dipercaya tinggal dalam substansi material yang sering diterjemahkan sebagai obat-obatan.. b. Benda yang digarap Maksud dari benda yang digarap adalah upacara yang mempunyai keragaman hampir tidak terbatas, tetapi pada hakekatnya berfungsi untuk mengarahkan magik pada objeknya. Upacara kadang-kadang bersatu dengan proses teknisnya, seperti ketika nelayan Tikopia sambil 26 Marisusai Dhavamony, op.cit., hm. 58

17 52 menurunkan jalanya seraya merapalkan mantra yang ditujukan kepada ikan. c. Sesuatu yang diucapkan Unsur yang ketiga adalah mantra, di mana unsur ini sangat dominan dan sangat penting, sebagai pembentuk utama dan sumber yang dipercayai dari daya magik. Beberapa komunitas bentuk dari kata-kata yang dibuat tetap dan tak berubah, sehingga sesuatu kesalahan dalam membawakan formula dapat menodai akibat dari magik. Di Afrika khususnya kata-kata berubah karena merupakan suatu sapaan bersahut-sahutan yang ditujukan kepada obat-obatan agar segera bekerja, sementara ahli magik menyesuaikan katakata dengan maksud tertentu. 27 Magik memegang peranan penting dalam segala hal, baik dalam tujuan jahat atau baik, yang kadang membutuhkan korban. Telah disebutkan dalam Rigveda, bahwa korban merupakan sarana untuk menghormati pada dewa serta sarana untuk memperoleh apa yang diinginkan, tetapi dalam kumpulan tulisan Brahmana korban merupakan tujuan tersendiri, karena manusia mempersembahkan korbannya bukan lagi makhluk yang dengan rendah hati berusaha agar para dewa berkenan padanya, melainkan pemilik serta pemakai daya yang lebih kuasa dari apapun di dunia ini, termasuk pada dewa yang tergantung pada daya yang sama memerlukannya seperti manusia. Korban tidak lagi melambangkan sikap manusia yang tunduk dan tergantung pada para dewa, tidak lagi termasuk lingkungan moral, melainkan fisik, 27 Marisusai Dhavamony, op.cit., hlm. 59

18 53 sumber suatu daya magik, tabungan daya kehidupan baik para dewa maupun bagi manusia. 28 Ilmu magik dilihat dari metafisika jawa dapat ditemukan dalam uraian Pangeran Mangkunagara VII (dalam uraian mistik wayang kulit) yang membedakan tiga tujuan mengapa dalam wayang seseorang menarik diri ke hutan untuk berlaku tapa dan bersemadi. Tujuan pertama adalah kerinduan untuk mencapai pengertian tentang asal usulnya sendiri, untuk menjadi sadar akan sangkan paran. Motivasi kedua adalah dalam keinginan untuk mencapai kekuasaan yang tak terkalahkan, supaya dapat dipergunakan untuk menghapus penderitaan ketidakadilan besar. Jadi di sini orang bersemadi untuk memperoleh kekuatan-kekautan gaib demi tujuan-tujuan yang baik yang juga disebut ilmu putih. Ilmu hitam dapat diperoleh manusia dengan memusatkan usahanya pada batinnya sendiri supaya dapat terisi oleh kekuatan-kekuatan kosmos. 29 Tapa dan semadi adalah cara untuk memperoleh kesaktian magik, untuk menerima kekuatan-kekuatan gaib dan kekuatan-kekautan itu dapat dipergunakan untuk tujuan baik maupun untuk tujuan jahat. Tujuan jahat inilah yang mendasari berkembangnya prakek klenik, karena klenik dipahami sebagaimana Sostosudigdo yang dikutip oleh Franz Magnis Suseno mendefinisikan bahwa klenik adalah praktek-praktek jahat yang didorong oleh nafsu-nafsu rendah demi benda-benda dunia dan kekautan iblis. Klenik 28 Zoetmulder, Manunggaling Kawula Gusti (Pantheisme dan Monisme dalam Sastra Suluk Jawa, cet. ke-3., Gramedia, Jakarta, 1990, hlm Frans Magnis Suseno, Etika Jawa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993, hlm. 181

19 54 merupakan usaha untuk kekuatan batin, tetapi terdorong oleh motif-motif yang tidak murni, yaitu untuk memajukan kepentingan-kepentingan egoisnya sendiri atau untuk merugikan orang lain, karena klenik bersifat egois dan asosial maka harus ditolak. Praktek ilmu magik yang batas antara ilmu putih dan ilmu hitam tidak selalu dapat ditarik dengan mudah oleh karena apa yang menguntungkan yang satu dapat merugikan yang satunya dan penggunaan kekuatan-kekuatan batin demi tujuan-tujuan baikpun tidak tanpa permasalahan. 30 Kedua kemungkinan ini selalu ada dan melekat dalam kesadaran orang Jawa. Tujuan jahat inilah yang mendasari berkembangnya prakek klenik, karena klenik dipahami sebagaimana Sosrosudigdo yang dikutip oleh Franz Magnis Suseno mendefinisikan bahwa klenik adalah praktek-praktek jahat yang didorong oleh nafsu-nafsu rendah demi benda-benda dunia dan kekautan iblis. Klenik juga merupakan usaha untuk kekuatan batin, tetapi terdorong oleh motif-motif yang tidak murni, yaitu untuk memajukan kepentingan-kepentingan egoisnya sendiri atau untuk merugikan orang lain, karena klenik bersifat egois dan asosial maka harus ditolak. Batas antara ilmu putih dan ilmu hitam tidak selalu dapat ditarik dengan mudah karena apa yang menguntungkan yang satu dapat merugikan yang satunya dan karena penggunaan kekuatan-kekuatan batin demi tujuan-tujuan baik tanpa permasalahan. 30 Ibid., hlm. 182

20 55 Ilmu hitam membawa kemungkinan konflik suatu ketegangan ke dalam pandangan moral Jawa yang seakan-akan mau meledakkan kerangka acuannya. Karena etika Jawa didasarkan pada kelukuan yang tepat, yaitu pemenuhan kewajiban-kewajiban yang dituntut di situ (darma) dengan setia., sehingga manusia akan dikatakan betul apabila dalam rasa-nya menghayati tempatnya. Untuk memperoleh rasa yang lebih benar manusia harus menggali dalam batinnya. Kesadaran numinus (jiwa) yang sebenarnya adalah kesadaran yang sekaligus menghasilkan suatu pertumbuhan kekuatan kosmos dalam batin. Siapa yang mencapai keadaan itu, dengan sendirinya akan bertindak tepat karena berada dalam kesatuan kekuatan-kekuatan gaib. 31 Praktek di lapangan terdapat perilaku yang menyimpang dan ada yang sesuai dengan fungsi dari kekuatan batin tersebut, yaitu mempertinggi darma, akhirnya praktek ilmu hitam ditolak keras, karena merugikan manusia yang lain walaupun pada dasarnya, proses perolehan ilmu hitam juga melalui proses pemusatan pada batin sendiri untuk mencapai kenyataannya sendiri yang sebenarnya, termasuk pengontrolan nafsu-nafsu dan pelepasn diri dari kepentingan egoisnya. Proses kedua pemilahan ilmu tersebut (putih dan hitam) adalah sama, ini mempunyai implikasi serta peluang yang sama akan tujuantujuan tertentu, entah tujuan-tujuan baik ilmu putih, entah demi pamrihnya atau bahkan langsung demi tujuan-tujuan jahat ilmu hitam. Meninggalkan masalah baik dan buruk karena telah mantap dalam kenyataanya yang sebenarnya. Akan tetapi dengan melihat latar belakng ilmu 31 Ibid., hlm. 183

21 56 hitam memang merupakan kenyataan yang harus diperhitungkan, tetapi tidak dapat disamakan dengan kedalaman mistik, kebatinan yang sebenarnya dan kekuatan yang sempurna. Ilmu hitam merupakan bentuk kekuatan batin yang menyeleweng dan justru karena pamrih yang melekat padanya lama-lama akan meniadakan dirinya sendiri. 32 Ilmu magik dalam perspektif metafisika Jawa yang menempatkan penguasaan terhadap kekuatan-kekuatan gaib yang diharapkan dapat menguasai alam ini sebagaimana fungsi manusia diciptakan ke dunia ini dengan perangkat yang paling lengkap di antara makhluk yang lain, dan ini semua mempunyai tujuan: mencari keselarasan mikro kosmos (diri sendiri) dan untuk membangun, melipat gandakan kekuatan, kesehatan badan lahir maupun batin, yang disebut dengan wibawa. Kawibawan dimulai dari gerakgerak yang kasar, lemas, kuat isi, antara kasar dan halus dan sampai pada yang paling kasar dan lembut. Adanya aji kawibawan adalah sebagai jalan penuntun ke arah kejayaan dan kewibawaan dalam hidup dan perjalanannya di alam maryapada Ibid., hlm Wiyoto Krido Sanyoto Suryo Kartika Wibowo, Ilmu Aji Kawibawan, Bahagia, Pekalongan, 1996, hlm. 5

TUGAS. Wawasan Budaya Nusantara. Dosen pembimbing : Ranang Agung S., SPd., M.Sn

TUGAS. Wawasan Budaya Nusantara. Dosen pembimbing : Ranang Agung S., SPd., M.Sn TUGAS Wawasan Budaya Nusantara Dosen pembimbing : Ranang Agung S., SPd., M.Sn Oleh : Helmy Yunica Andrean (13148141) Dimas Erdhinta Pratama Putra (13148142) PRODI TELEVISI DAN FILM JURUSAN SENI MEDIA REKAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensinya, bahwa untuk menguasai dunia ini, manusia haruslah dibekali

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensinya, bahwa untuk menguasai dunia ini, manusia haruslah dibekali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan Tuhan di dunia ini sebenarnya dibekali dengan beberapa pengetahuan yang melingkupinya, mulai dari pengenalan terhadap kekuatan yang ada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. magi sama dengan sihir. Namun demikian, dalam kepercayaan primitif, magi

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. magi sama dengan sihir. Namun demikian, dalam kepercayaan primitif, magi BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Pengertian Magi Menurut Honig Jr., kata magi berasal dari bahasa parsi, maga yang berarti imam atau pendeta untuk agama Zoroaster yang bertugas mengembangkan dan memelihara

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

Menjauhi Dosa Sihir dan Cara Terleas dari Pengaruhnya

Menjauhi Dosa Sihir dan Cara Terleas dari Pengaruhnya Menjauhi Dosa Sihir dan Cara Terleas dari Pengaruhnya Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa perkembangan seni rupa Indonesia dimulai sejak zaman prasejarah. Dalam periodesasinya disebut seni prasejarah indonesia. Seni prasejarah disebut juga seni primitif.

Lebih terperinci

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa

Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Kebenaran Yahushua: Satu-satunya Harapan Bagi Orang Berdosa Salah satu ayat yang paling serius di dalam Alkitab adalah ketika Yahushua mengucapkan: Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks, bila dilihat secara keseluruhan akan menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan persepsi tentang kesehatan tersebut.

Lebih terperinci

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

SEMUA ORANG BERDOSA. Sebab tidak ada perbedaan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Lesson 3 for October 21, 2017 SEMUA ORANG BERDOSA Seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA)

MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA) GUIDENA, Vol.1, No.1, September 2011 MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA) Nurul Atieka Universitas Muhammadiyah Metro PENDAHULUAN Semua orang dalam membina keluarga, menginginkan keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk sosial karena merupakan bagian dari masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintaspun pasti

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Modul ke: Pedologi Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi. Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Tipe-tipe Penganiayaan terhadap Anak Penganiayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen BAB II LANDASAN TEORI Cina adalah Negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh kebudayaan, sejarah dan geografis. Negara Cina memiliki banyak kebudayaan, namun salah satu kebudayaan yang paling terkenal

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA Oleh: Alva Nadia Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-3, dengan Tema: Kekerasan Pada Anak: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan Agama Dunia Maya,

Lebih terperinci

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th

Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts. Rudi Zalukhu, M.Th Christian Ethics: Deontological Ethics and Virtue Ethics-10 Commandments and Sermon of the mounts Rudi Zalukhu, M.Th Etika Perjanjian Lama Titik tolok etika Perjanjian Lama adalah anugerah Allah terhadap

Lebih terperinci

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL 1. Faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial Enam faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial: sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,

Lebih terperinci

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela. Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #5 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #5 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa pada umumnya masih melestarikan kepercayaan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa pada umumnya masih melestarikan kepercayaan terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Jawa pada umumnya masih melestarikan kepercayaan terhadap ajaran-ajaran terdahulu dari nenek-moyang mereka. Ajaran-ajaran ini akan terus diamalkan

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian) (Bahasa Indonesian) INJIL BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS. 5.1.2 Penciptaan Manusia Allah berkehendak menciptakan Adam dan keturunannya untuk menghuni bumi dan memakmurkannya. Allah menyampaikan kabar kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan makhluk lain

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia Alkitab mengatakan bahwa kita harus MEMILIH: untuk beribadah kepada Tuhan, atau untuk menolak-nya. Yosua 24:14-15 berbunyi, Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-nya dengan tulus

Lebih terperinci

Kolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus

Kolose. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus 296 Kolose 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus sesuai dengan kehendak Allah dan dari Timotius, saudara kita dalam Kristus. 2Kepada umat Allah, saudara-saudara yang setia dalam Kristus, yang tinggal di

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

Lesson 9 for June 2, 2018

Lesson 9 for June 2, 2018 Lesson 9 for June 2, 2018 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang

Lebih terperinci

Mengampuni Orang Tua Anda 1

Mengampuni Orang Tua Anda 1 Modul 8: Mengampuni Orang Tua Anda Mengampuni Orang Tua Anda 1 Diterjemahkan dari Out of Darkness into Light Wholeness Prayer Basic Modules 2014, 2007, 2005, 2004 Freedom for the Captives Ministries Boleh

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria KEKEKALAN DAN KEMATIAN Kekekalan artinya keadaan atau kualitas yang tidak dapat mati. Para penerjemah Alkitab menggunakan kata kekekalan untuk menerjemahkan istilah Yunani athanasia, ketidakmatian, dan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat. I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam suku bangsa yang kaya akan kebudayaan serta adat istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan kebiasaan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM Landasan berfikir, zaman, dan tempat yang berbeda secara tidak langsung akan menimbulkan perbedaan, walaupun dalam pembahasan

Lebih terperinci

Babel sudah Rubuh: Keluarlah dari Padanya, hai umat-ku!

Babel sudah Rubuh: Keluarlah dari Padanya, hai umat-ku! Babel sudah Rubuh: Keluarlah dari Padanya, hai umat-ku! Dunia akan berakhir! Waktu akan segera tidak ada lagi. Puncak dari segala zaman akan segera terjadi di atas dunia. Di dalam waktu yang sangat berbahaya

Lebih terperinci

Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kesalehan menjadi sesuatu yang langka di zaman kita. Barang langka cenderung menjadi mahal atau dianggap aneh. Seorang yang saleh itu dapat menjadi aneh

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Tinjauan Pustaka 1. Definisi Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau

Lebih terperinci

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa 301 1 Tesalonika 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius untuk jemaat yang tinggal di Tesalonika, yang ada dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Semoga Allah memberikan berkat dan damai sejahtera kepada

Lebih terperinci

Komentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini?

Komentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini? {mosimage}kh Syukron Ma mun Ketua Umum Ittihadul Muballighin Munculnya komik berbahasa Indonesia di situs di internet baru-baru ini benar-benar telah memancing kemarahan umat Islam di Indonesia. Komik

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 12

Level 2 Pelajaran 12 Level 2 Pelajaran 12 KASIHNYA ALLAH (Bagian 1) Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai kasihnya Allah. Di 1 Korintus 13:13 tertulis berikut ini: Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,

Lebih terperinci

Modul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA

Modul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA Obyek dan Metode Penelitian Psikologi Agama Modul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA PENDAHULUAN Psikologi Agama pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) disajikan untuk membantu mahasiswa

Lebih terperinci

Level 2 Pelajaran 5. PELEPASAN Oleh Don Krow

Level 2 Pelajaran 5. PELEPASAN Oleh Don Krow Level 2 Pelajaran 5 PELEPASAN Oleh Don Krow Hari ini kita akan bahas mengenai setan/iblis (demonology). Sewaktu Yesus masih melayani di dunia ini, Ia mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit, membangkitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial yang berlaku dan berlangsung

Lebih terperinci

Memahami Islam. Pertanyaan:

Memahami Islam. Pertanyaan: Memahami Islam Dalam perjalanan ke Nigeria pada tahun 1988, Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV dari Jemaat Islam Ahmadiyah telah diundang oleh BTV yaitu stasiun televisi Nigeria untuk mengikuti

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Mengampuni dan Menerima Diri Sendiri 1

Mengampuni dan Menerima Diri Sendiri 1 Modul 9: Mengampuni dan Menerima Diri Sendiri Mengampuni dan Menerima Diri Sendiri 1 Diterjemahkan dari Out of Darkness into Light Wholeness Prayer Basic Modules 2014, 2007, 2005, 2004 Freedom for the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk hidup bersama dengan sesamanya. Manusia dilahirkan untuk saling melengkapi satu dengan yang lain,

Lebih terperinci

SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid

SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid c Menghormati Kemanusiaan d SYAHADAT Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang terhormat. Dalam kesempatan khutbah ini, saya ingin mengajak kita semuanya kembali merenungkan hal yang sangat mendasar dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman senantiasa memberikan perubahan yang cukup besar pada diri manusia. Perubahan yang cukup signifikan pada diri manusia adalah gaya hidup (lifestyle).

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

BAB II TELAAH TEORITIS ANIMISME DALAM MASYARAKAT. Nusak Dengka, dan makna perayaan Limbe dalam masyarakat tersebut.

BAB II TELAAH TEORITIS ANIMISME DALAM MASYARAKAT. Nusak Dengka, dan makna perayaan Limbe dalam masyarakat tersebut. BAB II TELAAH TEORITIS ANIMISME DALAM MASYARAKAT Bab ini merupakan pembahasan atas kerangka teoritis yang dapat menjadi referensi berpikir dalam melihat masalah penelitian yang dilakukan sekaligus menjadi

Lebih terperinci

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2012 Jilid 10 (Agustus)

Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2012 Jilid 10 (Agustus) NH MAYA Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2012 Jilid 10 (Agustus) Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com From The Invisible World Petunjuk Kebenaran Tuhan Tahun 2012 Jilid 10 (Agustus) Oleh: NH

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Nama Sekolah : Nama Siswa : Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Hari, tanggal : No. Absen : Kelas : V (lima)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah 1 BAB I PENDAHULUAN Perkawinan merupakan salah satu sunnatullah yang umum berlaku pada mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah hidupnya karena keturunan dan perkembangbiakan

Lebih terperinci

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan

Lebih terperinci

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota

1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Surat Paulus kepada jemaat Kolose 1 1-2 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman yang tinggal di kota Kolose yaitu kalian yang sudah disucikan oleh Allah karena bersatu dengan Kristus Yesus dan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu I; Bulan: Februari 2011

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu I; Bulan: Februari 2011 DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK Minggu I; Bulan: Februari 2011 BUAH ROH PENDAHULUAN Matius 12:33,35 :... a) Tuhan Yesus memberikan perumpamaan keberadaan manusia seperti sebuah pohon. Ada 2 jenis pohon yang

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Danandjaja (1984 : 1) menyatakan bahwa folklore adalah pengindonesiaan kata Inggris folklore. Kata itu adalah kata majemuk, yang berasal dari dua kata dasar folk dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS. persaudaraan antar keluarga/gandong sangat diprioritaskan. Bagaimana melalui meja

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS. persaudaraan antar keluarga/gandong sangat diprioritaskan. Bagaimana melalui meja BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS Salah satu adat perkawinan di Paperu adalah adat meja gandong. Gandong menjadi penekanan utama. Artinya bahwa nilai kebersamaan atau persekutuan atau persaudaraan antar keluarga/gandong

Lebih terperinci

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah NENEK GAYUNG Nenek Gayung adalah sebuah urban legend yang berasal dari Indonesia tentang penampakan nenek misterius yang tiba-tiba muncul di tepi jalan. Menurut legendanya, Nenek Gayung merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka

BAB IV ANALISIS DATA. Pengetahuan tentang peran wanita. Oleh karena perbedaan fisik dan psikis, maka BAB IV ANALISIS DATA Dari data yang disajikan oleh peneliti dapat dianalisis lebih lanjut dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan peran yang ada dalam agama Islam dan Hindu. Wanita dalam pandangan

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

Sikap Yahudi di dalam Al-Qur an

Sikap Yahudi di dalam Al-Qur an MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Prinsip Pemulihan Tuhan

Prinsip Pemulihan Tuhan Prinsip Pemulihan Tuhan Pendahuluan Kitab Ayub sangat baik karena mengandung pelajaran penting bagaimana kita menghadapi kesulitan dan tragedi dalam hidup kita. Beberapa mengajarkan bahwa kitab Ayub tidak

Lebih terperinci

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH

TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI DAFTAR TEMA KOTBAH DAFTAR TEMA KOTBAH TEMA 1 IBADAH YANG SEJATI A. Dasar: Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,

Lebih terperinci

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011

Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Hukum Taurat Atau Anugerah 1/4 Wednesday, 27 July 2011 Awal dan akhir dari Hukum Taurat Bab Satu Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada dibawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan budaya. Hal ini menyebabkan daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki kebudayaan

Lebih terperinci

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA Pengantar Pernahkah Anda berharap bahwa Tuhan tidak memberi kita kehendak bebas? Bahwa Ia mengendalikan saja pikiran kita? Bahwa kita dapat taat kepada-nya tanpa pergumulan atau

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA BAHAN TAYANG MODUL 8 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Fakultas TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi SIPIL www.mercubuana.ac.id Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberagaman suku bangsa di Indonesia telah melahirkan ragamnya adat - istiadat dan kepercayaan pada setiap suku bangsa. Tentunya dengan adanya adatistiadat tersebut,

Lebih terperinci

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR

SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR MEMBANGUN MASYARAKAT MANDIRI YANG BERAKHLAK BAIK MELALUI MEMBANGUN EKONOMI BERDASARKAN SIKAP SEBAGAI KARYAWAN ALLAH SARANA MENUJU INDONESIA ADIL & MAKMUR LANDASAN BERFIKIR SERI : PERTAMA Antono Basuki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

Matematika Pernikahan

Matematika Pernikahan Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan

Lebih terperinci

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36 Kita adalah rumah doa dan tubuh kita yang sudah dibeli dengan darah Yesus juga adalah rumah doa dan tempat dimana kita memuji TUHAN juga disebut rumah doa karena Firman TUHAN menuliskan kalau TUHAN juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki kesempurnaan lebih dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dalam al-quran, Allah berfirman:

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2 1 Tesalonika 1 Salam 1 Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu.

Lebih terperinci

Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata

Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata Allah dan Pelayan-Pelayan-Nya 1Tim.3:1-13 Ev. Calvin Renata Tatkala Allah membuat satu perjanjian (covenant) dengan manusia, kita melihat ada semacam satu paradoks yang sering dilupakan sekaligus sering

Lebih terperinci

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Pemikiran kita tentang pendidikan terlalu sempit dan dangkal. Karena hanya mengejar suatu arah pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Pada bab IV ini penulis akan menguraikan tentang refleksi teologis yang didapat setelah penulis memaparkan teori-teori mengenai makna hidup yang dipakai dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya dengan seni dan sastra seperti permainan rakyat, tarian rakyat, nyanyian rakyat, dongeng,

Lebih terperinci

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK KUMPULAN KATA-KATA BIJAK Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus. Pikiran

Lebih terperinci

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan

Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab. EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini kita akan mempelajari Pembahasan No. 50 dari kitab Wahyu, pasal 14 dan kita akan membaca Wahyu 14: 20:

Lebih terperinci

1 Timotius. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus.

1 Timotius. 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus. 308 1 Timotius 1 1 Dari Paulus, rasul* Kristus Yesus. Aku telah menjadi rasul karena perintah dari Allah, Juruselamat kita dan Kristus Yesus, pengharapan kita. 2Kepada Timotius. Engkau adalah anakku yang

Lebih terperinci

BAHAYA PERILAKU TAQLID MENURUT AL-QUR AN

BAHAYA PERILAKU TAQLID MENURUT AL-QUR AN BAHAYA PERILAKU TAQLID MENURUT AL-QUR AN OLEH : Drs HN TAUFIQ, M.Ag KULIAH AHAD PAGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG LATAR BELAKANG PERILAKU TAQLID 1. Fanatisme Golongan Yaitu orang-orang yang memecah-belah

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Fenomena yang aktual saat ini yang dialami negara-negara yang sedang

I.PENDAHULUAN. Fenomena yang aktual saat ini yang dialami negara-negara yang sedang I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang aktual saat ini yang dialami negara-negara yang sedang berkembang maupun negara maju sekalipun yaitu pencapaian kemajuan di bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Semakin banyaknya

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB Kasih Allah Untuk Orang Berdosa Hari ini kita mau belajar tentang kasih Allah. Untuk menghargai kasih Allah kepada kita, kita harus pertama-tama

Lebih terperinci

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya B A B 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi, dan tingkah laku dimana individu tidak mampu menyesuaikan diri

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Yohanes 1:1 1 1 Yohanes 1:5 Surat Yohanes yang pertama 1 Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman * yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahap penting dalam kehidupan manusia. Selain merubah status seseorang dalam masyarakat, pernikahan juga merupakan hal yang

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (3/10)

Seri Iman Kristen (3/10) Seri Iman Kristen (3/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : S e t a n Kode Pelajaran : DIK-P03 Pelajaran 03 - S E T A N DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Asal usul Setan 2. Dosa

Lebih terperinci