BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Analisis yang dilakukan terhadap sistem yang ada sekarang di PT PLN (Persero) APJ Depok, dimaksudkan untuk mengetahui cara kerja sistem sehingga dapat diketahui permasalahan-permasalahan dalam sistem, hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Analisis yang dilakukan terhadap sistem adalah analisis aliran data, analisis kamus sistem, analisis business rules, analisis pengkodean dan analisis dokumen. Sesuai SED. 018/PST/87, tanggal 26 Desember 1987, material digolongkan ke dalam tiga kelompok jenis material sebagai berikut : 1. Material Persediaan untuk Pemeliharaan, selanjutnya disingkat Material Pemeliharaan; 2. Material Pekerjaan Dalam Pelaksanaan untuk Investasi selanjutnya disingkat Material PDP; 3. Material Cadangan untuk menjamin keandalan operasi, selanjutnya disingkat Material Cadang. II-1

2 2.2 Pengertian dan Jenis Material Material Pemeliharaan Material Pemeliharaan adalah material yang digunakan untuk melaksanakan program pemeliharaan sesuai dengan syarat-syarat pemeliharaan yang ditetapkan oleh direksi. Material Pemeliharaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Digunakan untuk melaksanakan pemeliharaan; 2. Mudah diperoleh di pasaran bebas/lokal; Berdasarkan sifat teknisnya berumur pendek sehingga memiliki ratio perputaran yang tinggi. Jenis material ini pengadaannya dilakukan dengan Anggaran Operasi (AO) Material PDP Material PDP adalah semua material yang diadakan untuk melaksanakan program Investasi yang proses pemasangan dan penyelesaiannya mengikuti jadwal pelaksanaan kegiatannya. Pengakuan Material PDP dilakukan pada saat transaksi pengadaan material tersebut direalisasikan berdasarkan syarat-syarat transaksinya. Pengukuran Material PDP sesuai dengan jumlah rupiah harga beli atau harga perolehannya. Khusus untuk Material PDP yang dibeli dengan Valuta Asing (Valas) pengukuran didasarkan atas kurs pada tanggal penerimaan barang, tanpa dibebani biaya pinjaman. Pengungkapan dalam Neraca berdasarkan jumlah rupiah persediaan material PDP menurut jenisnya. Sistem penerapan harga yang II-2

3 dilakukan terhadap Material PDP di PLN yaitu Metoda First In First Out (FIFO). Jenis material ini pengadaannya dilakukan melalui Anggaran Investasi (AI) dengan Surat Kuasa Investasi (SKI) Material Cadang Material Cadang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Diadakan untuk menjamin keandalan operasi dan akan digunakan untuk mengatasi kerusakan yang mungkin terjadi. 2. Jenis dan jumlahnya terbatas. 3. Proses pengadaanya memerlukan waktu cukup lama, karena tidak mudah diperoleh/dibeli di pasaran bebas/lokal. 4. Memiliki ratio perputaran yang lambat. Jenis material ini pengadaannya dilakukan melalui Anggaran Investasi dengan SKI. Material Cadang ditetapkan sebagai Aktiva Tetap yang disusutkan Jenis-jenis Bon Transaksi : 1. Kode-1 (Bon Penerimaan Barang-Barang Gudang), yaitu Bon Penerimaan Barang bilamana barang yang diterima berasal dari unit lain dalam satu Distribusi/Wilayah; 2. Kode-2 (Bon Penerimaan Barang Pesanan), yaitu Bon Penerimaan Barang Pesanan bilamana barang yang diterima berasal dari pembelian atau dari unit lain di luar Distribusi/Wilayah; 3. Kode-3 (Bon Pengembalian Barang), yaitu bon transaksi untuk penerimaan barang bilamana barang yang diterima berasal dari retur sisa pemakaian atau bongkaran Aktiva yang ditarik; II-3

4 4. Kode-4 (Surat Pesanan Barang) yaitu Bon Pemesanan Barang kepada pihak ketiga; 5. Kode-5 (Berita Acara Pemeriksaan Barang), yaitu berupa bon transaksi bilamana terjadi kesalahan dalam proses administrasi, penghapusan aktiva atau untuk pemindahan material dari Material PDP ke Material Pemeliharaan atau sebaliknya; 6. Kode-6 ( Bon Pengeluaran Barang ), yaitu bon transaksi yang digunakan untuk transaksi pengiriman Material ke Unit lain dalam satu Distribusi/Wilayah atau ke Distribusi/Wilayah lain; 7. Kode-7 ( Bon Pemakaian Barang ), yaitu bon transaksi yang digunakan untuk transaksi pemakaian barang baik untuk investasi maupun untuk pemeliharaan. 2.3 Analisis Aliran Data Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui aliran data yang terjadi, baik yang masuk ke dalam sistem (dari eksternal entity ke sistem), ke luar sistem (dari sistem ke eksternal entity), maupun antar proses yang ada di dalam sistem. Untuk penggambaran aliran data ini digunakan Event list, Context Diagram, Data Flow Diagram dan Spesifikasi Proses. 2.4 Event List Analisis dan Evaluasi Terdapat dua puluh satu Event table yang dianalisis dalam sistem yang ada sekarang yang terdiri dari : II-4

5 1. Proses Penerimaan Material : 6 Event table 2. Proses Pengeluaran Material : 4 Event table 3. Proses Pelaporan Material : 4 Event table 4. Proses Pengelolaan Referensi : 3 Event table 5. Proses Berita Acara : 4 Event table Nama-nama Event table tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Event List Analisis NO NAMA EVENT TABLE 1 Unit Lain mengirim data material 2 Petugas_Gudang membukukan transaksi KODE 1 3 Rekanan mengirim barang pesanan 4 Petugas_Gudang membukukan transaksi KODE 2 5 Unit Setempat mengembalikan material 6 Petugas_Gudang membukukan transaksi KODE 3 NO NAMA EVENT TABLE 7 Unit Lain menerima material 8 Petugas_Gudang membukukan transaksi KODE 6 9 Unit Setempat memakai material 10 Petugas_Gudang membukukan transaksi KODE 7 11 Management menerima Laporan Pergerakan per Normallisasi 12 Management menerima Laporan Persediaan Material 13 Management menerima Laporan Pergerakan Material 14 Management menerima Laporan Informasi Bon Transaksi 15 Akuntansi memberikan referensi 16 Kepegawaian memberikan referensi 17 Kepegawaian memberikan referensi 18 Petugas_Gudang mengisi KODE_5_PENERIMAAN 19 Petugas_Gudang membukukan KODE_5_PENERIMAAN II-5

6 20 Petugas_Gudang mengisi KODE_5_PENGELUARAN 21 Petugas_Gudang membukukan KODE_5_PENGELUARAN Untuk lebih jelasnya, semua Event table analisis dapat dilihat pada lampiran A. Setelah dievaluasi ternyata diperlukan tambahan beberapa event, yaitu : 1. Terdapat event yang berulang yaitu proses pembukuan transaksi. Oleh karena itu diperlukan event khusus untuk proses pembukuan seluruh transaksi; 2. Selain itu diperlukan juga event untuk proses pengesahan, agar keamanan data transaksi lebih terjaga; 3. Kemudian proses terakhir yaitu proses pencetakan seluruh bon transaksi dan pencetakan laporan akan dibuat event tersendiri. Setelah dievaluasi ternyata diperlukan tambahan beberapa bubble seperti telah diutarakan pada evaluasi event list, yaitu : 1. Pada level 0, dibutuhkan tiga bubble lagi untuk Proses Pengesahan, Proses Pembukuan dan Proses Pencetakan; 2. Proses pengesahan dibutuhkan terdapat di dalam sistem untuk menjaga keamanan data transaksi; 3. Proses pembukuan di semua transaksi digabung menjadi satu proses; 4. Pada proses pelaporan dibutuhkan satu jenis laporan yaitu laporan untuk mengetahui keberadaan bon transaksi; 5. Proses pencetakan seluruh bon transaksi digabung dalam satu proses dengan proses pencetakan laporan. II-6

7 2.5 Spesifikasi Proses Analisis dan Evaluasi Spesifikasi Proses di dalam sistem ini menjelaskan tentang proses bubblebubble level terendah dalam Data Flow Diagram. Dalam sistem ini terdapat dua puluh satu bubble level terendah, sehingga terdapat dua puluh satu Spesifikasi Proses. Spesifikasi Proses tersebut terdapat pada lampiran B. Spesifikasi proses ini setelah dievaluasi akan berubah sesuai perubahan Event list dan Data Flow Diagram. 2.6 Analisis Kamus Sistem Kamus Data Analisis Kamus Data menjelaskan data-data, baik fungsi/arti maupun struktur datanya yang terdapat dalam Event list, Context Diagram, Data Flow Diagram dan Spesifikasi Proses, baik data komposit maupun data elementer. Kamus Data terdapat pada lampiran C Kamus Entity Analisis Kamus Entity menjelaskan semua eksternal entity yang terkait dalam sistem ini. Entity-entity tersebut tampak pada Context Diagram maupun Data Flow Diagram. Entity-entity tersebut adalah sebagai berikut : 1. Unit Lain : Unit PLN lain yang berinteraksi dalamtransaksi penerimaan dan pengeluaran material 2. Unit Setempat : Petugas Seksi Penyambungan dan Seksi Pemeliharaan di unit setempat II-7

8 3. Rekanan : Pihak ketiga yang men-supply barang pesanan 4. Management : Pejabat yang mengesahkan transaksi dan menerima laporan 5. Petugas Gudang : User yang membuat Berita Acara 6. Akuntansi : Seksi Akuntansi yang memberikan referensi untuk pembuatan storage 7. Kepegawaian : Seksi Kepegawaian yang memberikan referensi untuk pembuatan storage 2.7 Analisis Business Rules Business Rules adalah aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Bussiness Rules pada SAM ini adalah : 1. Pada proses penerimaan material dari unit lain, data material yang diterima dari unit lain diisikan oleh petugas gudang ke dalam Bon Penerimaan Barang (form KODE 1) untuk disahkan oleh Pejabat Pemeriksa, kemudian disimpan ke dalam storage Transaksi 2. Pada proses pembukuan transaksi KODE 1, hanya dilakukan oleh Petugas_Gudang setelah disahkan oleh Pejabat_Pemeriksa. Pada transaksi ini akan menambah saldo material yang ada pada storage Persediaan Material. II-8

9 3. Pada proses penerimaan barang pesanan dari rekanan, data material yang diterima dari rekanan diisikan oleh petugas gudang ke dalam Bon Penerimaan Barang Pesanan (form KODE 2) untuk disahkan oleh Pejabat Pemeriksa, kemudian disimpan ke dalam storage transaksi 4. Pada proses pembukuan transaksi KODE 2, hanya dilakukan oleh Petugas_Gudang setelah disahkan oleh Pejabat_Pemeriksa. Pada transaksi ini akan menambah saldo material yang ada pada storage persediaan material. 5. Pada proses penerimaan material Retour dari unit setempat, Unit Setempat mengisi Bon Pengembalian Barang (form KODE 3) dan menyimpan data tersebut di storage Transaksi untuk disahkan Pejabat_Pemeriksa 6. Pada proses pembukuan transaksi KODE 3, hanya dilakukan oleh Petugas_Gudang setelah disahkan oleh Pejabat_Pemeriksa. Pada transaksi ini akan menambah saldo material yang ada pada storage persediaan material. 7. Pada proses pengeluaran material untuk unit lain, data material yang dikeluarkan untuk unit lain diisikan oleh petugas gudang ke dalam Daftar Pengeluaran Barang untuk Unit Lain (form KODE 6) untuk disahkan oleh Pejabat Pemeriksa, kemudian disimpan ke dalam storage Transaksi 8. Pada proses pembukuan transaksi KODE 6, hanya dilakukan oleh Petugas_Gudang setelah disahkan oleh Pejabat_Pemeriksa. Pada transaksi II-9

10 ini akan menambah saldo material yang ada pada storage Persediaan Material. 9. Pada proses pengeluaran material yang dipakai oleh unit setempat, Unit Setempat mengisi Bon Pemakaian (form KODE 7) dan menyimpan data tersebut di storage Transaksi untuk disahkan Pejabat_Pemeriksa 10. Pada proses pembukuan transaksi KODE 7, hanya dilakukan oleh Petugas_Gudang setelah disahkan oleh Pejabat_Pemeriksa. Pada transaksi ini akan menambah saldo material yang ada pada storage persediaan material. 11. Pada proses Pelaporan Pergerakan per Normallisasi, Management bisa melihat pergerakan setiap material yang telah dibuat transaksi. 12. Pada proses Pelaporan Persediaan Material, Management bisa melihat jumlah persediaan seluruh material 13. Pada proses Pelaporan Pergerakan Material, Management bisa melihat pergerakan seluruh material yang sudah dibuat transaksi. 14. Pada proses Pelaporan Informasi Bon Transaksi, Management bisa melihat posisi terakhir Bon Transaksi, apakah sudah selesai atau masih dalam proses. 15. Pada proses Referensi Akuntansi, bagian Akuntansi memberikan referensi untuk pembentukan storage Daftar Gudang, PDP, SPK, Daftar Material 16. Pada proses Referensi Kepegawaian, bagian Kepegawaian memberikan referensi untuk pembentukan storage Pegawai II-10

11 17. Pada proses Referensi Kepegawaian, bagian Kepegawaian memberikan referensi untuk pembentukan storage Pegawai 18. Pada proses pembuatan Berita Acara, Petugas_Gudang mengisi Berita Acara dengan mengisi data material yang diterima untuk disahkan oleh Tim Berita Acara 19. Pada proses pembukuan transaksi KODE_5_PENERIMAAN, hanya dilakukan oleh Petugas_Gudang setelah disahkan oleh Pejabat_Pemeriksa. Pada transaksi ini akan menambah saldo material yang ada pada storage persediaan material 20. Pada proses pembuatan Berita Acara, Petugas_Gudang mengisi Berita Acara dengan mengisi data material yang diterima untuk disahkan oleh Tim Berita Acara 21. Pada proses pembukuan transaksi KODE_5_ PENGELUARAN, hanya dilakukan oleh Petugas_Gudang setelah disahkan oleh Pejabat_Pemeriksa. Pada transaksi ini akan menambah saldo material yang ada pada storage persediaan material. 2.8 Analisis Pengkodean Analisis pengkodean merupakan proses mengidentifikasi penomoran atau kode yang digunakan dalam formulir. Nomor-nomor yang digunakan dalam formulir diantaranya : 1. BLNTHN : bulan dan tahun pembukuan (VARCHAR(4)) II-11

12 TAHUN BULAN 2 angka (digit) yang pertama, menunjukan bulan 2 angka (digit) berikutnya, menunjukkan tahun CONTOH : Juni BLTH : bulan dan tahun pekerjaan (VARCHAR(5)) BULAN TAHUN 2 angka (digit) yang pertama, menunjukan bulan 1 angka (digit) berikutnya, menunjukkan tanda sambung - 2 angka (digit) berikutnya, menunjukkan tahun CONTOH : Juni II-12

13 3. KD_GUDANG : kode gudang/rekanan (VARCHAR(4)) 4. NO_INDUK : Nomor induk pegawai (VARCHAR(10)) KODE WILAYAH TAHUN MASUK NO URUT TAHUN LAHIR 2 angka (digit) yang pertama, yaitu tahun lahir 2 angka (digit) berikutnya, yaitu tahun masuk kerja 3 angka (digit) berikutnya, yaitu digit kelima, keenam dan ketujuh adalah nomor urut 3 angka (digit) berikutnya, yaitu digit kedelapan, kesembilan dan kesepuluh adalah kode wilayah CONTOH : L lahir 1972, masuk 1993, no. 091, kd wil. L LMK lahir 1967, masuk 1986, no. 030, kd wil. LMK II-13

14 5. NO_NORM : kode untuk identitas barang/material (VARCHAR(9)) SELF CHECK DIGIT NOMOR URUT/ SPESIFIKASI MATERIAL/ BARANG DLM SUB KELOMPOKNYA. NOMOR SUB KELOMPOK MATERIAL / BARANG DLM KEADAAN BAIK NOMOR KELOMPOK BARANG KELOMPOK MATERIAL II-14

15 1 angka (digit) yang pertama, yaitu Kelompok Material (Har, PDP) 2 angka (digit) berikutnya, yaitu angka (digit) urutan kedua dan ketiga untuk Nomor Kelompok Barang. 2 angka (digit) berikutnya, yaitu angka (digit) keempat dan kelima untuk Nomor Sub Kelompok Barang/Material. 3 angka (digit) yang berikutnya, yaitu angka (digit) keenam, ketujuh dan kedelapan untuk Nomor Barang/Material dalam Sub Kelompok yang telah dirinci spesifikasinya. 1 angka (digit) yang terakhir, adalah angka (digit) urutan yang kesembilan untuk Self Check digit, yaitu suatu angka (digit) yang ditentukan oleh komputer dengan program tertentu atau dapat ditentukan secara manual dengan cara perhitungan tertentu berdasarkan 7 (tujuh) angka (digit) didepannya, gunanya untuk mengetahui bila terjadi kesalahan dalam penulisan ketujuh angka (digit) didepannya. CONTOH : Sebuah barang/material dengan nama : Travers UNP8 panjang mm. Nomor Normalisasi Barang/Material tersebut : Kelompok Barang/Material tersebut 4 (Material PDP). - Nomor Kelompok barang/material tersebut : Konstruksi SUTT dan SUTM. - Nomor Sub Kelompok barang/material tersebut : Travers dan Perlengkapannya. - Nomor urut barang/material (Nomor spesifikasi) : Panjang dari Travers yang terbuat dari baja UNP8 adalah mm. - Self Check digit nya : 4 6. NO_PDP : identitas PDP (VARCHAR(10)) II-15

16 NOMOR URUT KODE UNIT TAHUN TERBIT KODE ANGGARAN 2 angka (digit) yang pertama, yaitu kode anggaran 2 angka (digit) berikutnya, yaitu tahun terbit 2 angka (digit) berikutnya, yaitu digit kelima dan keenam adalah kode unit 4 angka (digit) berikutnya, yaitu digit ketujuh, kedelapan, kesembilan dan kesepuluh adalah nomor urut. CONTOH : Kode anggaran : 53 Tahun terbit : 06 Kode unit : 14 Nomor urut : Analisis Dokumen Analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui spesifikasi dan informasi apa saja yang didapat dalam dokumen tersebut. Untuk memperoleh informasi II-16

17 yang diharapkan, maka dokumen tersebut dapat ditinjau dari beberapa keterangan yang terkandung dalam dokumen, seperti : 1. Kode-1 (Bon Penerimaan Barang-Barang Gudang), yaitu Bon Penerimaan Barang bilamana barang yang diterima berasal dari Unit lain dalam satu Distribusi/Wilayah, berisi : Nomor Formulir Kode 1 Nomor Formulir Kode 6 Tanggal Formulir Kode 6 Tanggal Diterima Gudang Pengirim Kode Gudang Pengirim Gudang Penerima Kode Gudang Penerima { No. Urut + Nama Barang + Kode Jurnal + No. Normalisasi + Satuan + Banyaknya barang + Harga Satuan (Rp.) + Jumlah Harga (Rp.) } Nomor Nota Perintah Kerja Fungsi Diperiksa oleh Kepala Gudang 2. Kode-2 ( Bon Penerimaan Barang Pesanan ), yaitu Bon Penerimaan Barang Pesanan bilamana barang yang diterima berasal dari pembelian atau dari Unit lain di luar Distribusi/Wilayah. II-17

18 Nomor Formulir Kode 2 Nomor Formulir Kode 4 Tanggal Formulir Kode 4 Tanggal Diterima Gudang Pengirim Kode Gudang Pengirim Gudang Penerima Kode Gudang Penerima { No. Urut + Nama Barang + Kode Jurnal + No. Normalisasi + Satuan + Banyaknya barang + Harga Satuan (Rp.) + Jumlah Harga (Rp.) } Nomor Nota Perintah Kerja Fungsi Diperiksa oleh Kepala Gudang 3. Kode-3 ( Bon Pengembalian Barang ), yaitu Bon transaksi untuk penerimaan barang bilamana barang yang diterima berasal dari retur sisa pemakaian atau bongkaran Aktiva yang ditarik. Nomor Formulir Kode 3 Tanggal Formulir Kode 3 Tanggal Diterima Nama ( Nama Pekerjaan / Proyek ) II-18

19 Alamat ( Alamat Pekerjaan / Proyek ) Gudang Penerima Kode Gudang Penerima { No. Urut + Nama Barang + Kode Jurnal + No. Normalisasi + Satuan + Banyaknya yang dikembalikan (dengan angka + dengan huruf )+ Banyaknya yang diterima ( dengan angka + dengan huruf ) + Kode kondisi barang Banyaknya jenis barang Sifat Pekerjaan Nomor PDP/PPJI/PKP/PFK/PAT Pengembalian ( Pengawas pekerjaan yang mengembalikan barang ) Setuju ( Pejabat yang menyetujui ) Kepala Gudang Pemeriksaan ( Pejabat yang memeriksa ) 4. Kode-5 (Berita Acara Pemeriksaan Barang), yaitu berupa Bon transaksi bilamana terjadi kesalahan dalam proses administrasi, penghapusan aktiva atau untuk pemindahan material dari Material PDP ke Material Pemeliharaan atau sebaliknya. Nomor Formulir Kode 5 Tanggal Formulir Kode 5 Tim Pemeriksa { No + Nama + Jabatan + Tanda tangan ) Nama Gudang II-19

20 Kode Gudang Penerima { No. Urut + Nama Barang + Kode Jurnal + No. Normalisasi + Satuan + Banyaknya barang + plus_minus + Kode kondisi barang } Banyaknya jenis barang Sifat Pekerjaan Nomor PDP/PPJI/PKP/PFK/PAT Kepala Gudang Pemeriksaan ( Pejabat yang memeriksa ) 5. Kode-6 (Bon Pengeluaran Barang), yaitu Bon transaksi yang digunakan untuk transaksi pengiriman Material ke Unit lain dalam satu Distribusi/Wilayah atau ke Distribusi/Wilayah lain. Nomor Formulir Kode 6 Tanggal Formulir Kode 6 Gudang Pengirim Kode Gudang Pengirim Kode Jurnal { No. Urut + Nama Barang + No. Normalisasi + Satuan + Jumlah Dikirim + Harga Satuan (Rp.) + Jumlah Harga (Rp.) + Keterangan } Nomor Nota Perintah Kerja Fungsi Yang menerima II-20

21 Diperiksa oleh Kepala Gudang 6. Kode-7 ( Bon Pemakaian Barang ), yaitu Bon transaksi yang digunakan untuk transaksi pemakaian barang baik untuk investasi maupun untuk pemeliharaan. Nomor Formulir Kode 7 Tanggal diminta Tanggal diberikan Nama ( Nama Pekerjaan / Proyek ) Alamat ( Alamat Pekerjaan / Proyek ) Gudang Kode Gudang { No. Urut + Nama Barang + Kode Jurnal + No. Normalisasi + Satuan + Banyaknya yang diminta (dengan angka + dengan huruf )+ Banyaknya yang diterima ( dengan angka + dengan huruf ) + Kode kondisi barang Banyaknya jenis barang Sifat Pekerjaan No. PK No. PDL Nomor PDP/PPJI/PKP/PFK/PAT Penerima 2.10 Automation Boundary Automation Boundary merupakan penentuan proses-proses mana saja yang akan dikomputerisasi. Proses-proses itu adalah sebagai berikut : II-21

22 Tabel 2.2 Automation Boundary NO PROSES NAMA PROSES Pembuatan Penerimaan 1 (dari unit lain) Pembukuan Penerimaan 1 Pembuatan Penerimaan 2 (Rekanan) Pembukuan Penerimaan 2 Pembuatan Penerimaan 3 (Unit setempat) Pembukuan Penerimaan 3 Pembuatan Pengeluaran 6 Pembukuan Pengeluaran 6 Pembuatan Pengeluaran 7 Pembukuan Pengeluaran 7 Laporan Pergerakan per Normalisasi Laporan Persediaan Material Laporan Pergerakan Material Laporan Transaksi Bon per Tanggal Referensi Akuntansi Referensi Kepegawaian Referensi Berita Acara Pembuatan Penerimaan 5 Pembukuan Penerimaan 5 Pembuatan Pengeluaran 5 Pembukuan Pengeluaran 5 DIKOMPUTERISASI YA TIDAK SEBAGIAN 2.11 Requirement Sistem Requirement sistem adalah hal-hal yang harus ada dalam sistem yang akan dikembangkan untuk memenuhi tujuan dari sistem tersebut. Berdasarkan hasil analisis Sistem Aplikasi Material ini, maka Requirement-Requirement sistem akan dibahas dalam Software Requirement Spesification (SRS), yang terdiri dari : II-22

23 1. SRS Pengelolaan Penerimaan Material (PTM); 2. SRS Pengelolaan Pengeluaran Material (PKM); 3. SRS Pengelolaan Pelaporan Material (PLM); 4. SRS Pengelolaan Referensi (PR); 5. SRS Pembuatan Berita Acara (PBA). 6. SRS-SRS tersebut terdapat pada lampiran D. II-23

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... VI Saran... VI-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A TAMPILAN LAYAR LAMPIRAN B LISTING PROGRAM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... VI Saran... VI-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A TAMPILAN LAYAR LAMPIRAN B LISTING PROGRAM DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACTION... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Prasarana jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas kendaraan yang tinggi dan berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas kondisi jalan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang memproduksi vaksin dan antisera. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gudang adalah tempat penyimpanan barang-barang material yang bersifat sementara sebelum ada pemakaian, untuk memenuhi kebutuhan operasi suatu perusahaan serta melindungi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang dimulai sejak pada tanggal

Lebih terperinci

PROSEDUR AKUNTANSI MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) UNIT BISNIS DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

PROSEDUR AKUNTANSI MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) UNIT BISNIS DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSEDUR AKUNTANSI MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) UNIT BISNIS DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh Yanuar Pribadi Pamungkas NIM 040803104233 PROGRAM

Lebih terperinci

PANDUAN PENGENDALIAN DOKUMEN KEBIJAKAN DAN SOP

PANDUAN PENGENDALIAN DOKUMEN KEBIJAKAN DAN SOP PANDUAN PENGENDALIAN DOKUMEN KEBIJAKAN DAN SOP BAB I DEFINISI Dokumen yang dimaksud dalam prosedur ini adalah semua dokumen yang terkait dengan sistem manajemen mutu yang digunakan sebagai acuan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. Dokument : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman :

SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. Dokument : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman : SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. t : No. Revisi : SOP Tanggal Terbit : Halaman : UPT Puskesmas DTP GunungKencana 1. Pengertian H. NURHASAN, SKM NIP. 196209021985011002 yang dimaksud dalam prosedur

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko URO spare part merupakan salah satu unit usaha dalam bidang perniagaan yang memiliki arus lalu lintas data informasi yang cukup padat. Berdasarkan hasil observasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen sistem dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN

PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN No. Kod : SOP Terbitan : No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku : Halaman : 1. Pengertian yang dimaksud dalam prosedur ini adalah semua dokumen yang terkait dengan sistem manajemen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

Terbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman :

Terbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman : Puskesmas Nanggala SPO SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN No. Dokumen : Ditetapkan Oleh Terbitan : Kepala Puskesmas Nanggala No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman : Martha Parubak, SKM NIP. 19640423

Lebih terperinci

Terbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman :

Terbitan : No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman : Puskesmas Nanggala SPO SOP PENGENDALIAN DOKUMEN DAN No. Dokumen : Ditetapkan Oleh Terbitan : Kepala Puskesmas Nanggala No. Revisi : Tgl Mulai Berlaku : 30 Juli 2015 Halaman : Martha Parubak, SKM NIP. 19640423

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 53 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada penelitian ini, peneliti menggunakan system informasi akuntansi berbasis RAD ( Rapid Application Development) yang akan diterapkan pada Toko TIP TOP. Metode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi

BAB I PENDAHULUAN. data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan - perusahaan atau instansi - instansi

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Overview Sistem baru yang diusulkan untuk PT. Karya Mandiri Persada adalah bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 62 BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Usulan a. Prosedur Permintaan Pembelian & Penerimaan Material 1. Dimulai dari Staff Purchasing & Logistik ketika mendapat peringatan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN Dokumen yang Digunakan dalam Persediaan Material

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN Dokumen yang Digunakan dalam Persediaan Material 39 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan 4.1.1 Dokumen yang Digunakan dalam Persediaan Material Untuk melaksanakan prosedur didukung dengan formulir. Tata laksana

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TA.

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TA. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (0736) 21170, 26793 Faksimile (0736) 20815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam melakukan analisis terhadap permasalahan tentang pengadaan investasi bidang material, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SIMBOL-SIMBOL STANDAR FLOWCHART

LAMPIRAN 1 SIMBOL-SIMBOL STANDAR FLOWCHART L1 LAMPIRAN 1 SIMBOL-SIMBOL STANDAR FLOWCHART Berikut adalah simbol-simbol standar dengan maknanya masing-masing yang terdapat dalam sebuah bagan alir dokumen (Document Flowchart) : Simbol Nama Keterangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras

BAB I PENDAHULUAN. baik dan canggih. Teknologi yang dibutuhkan bukan saja berupa perangkat keras BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.v. DAFTAR ISI..vi. DAFTAR GAMBAR...xix. DAFTAR LAMPIRAN..xxi BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH.v. DAFTAR ISI..vi. DAFTAR GAMBAR...xix. DAFTAR LAMPIRAN..xxi BAB 1 PENDAHULUAN ABSTRAK Sistem informasi manajemen persediaan barang sangat dibutuhkan dalam suatu toko untuk dapat melakukan pemesanan barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Sistem informasi persediaan barang ini juga

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TAHUN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU SEMESTER 1 TAHUN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (0736) 21170, 26793 Faksimile (0736) 20815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu proses penganalisaan dari suatu prosedur yang ada kemudian dilakukan untuk pemeriksaan masalah

Lebih terperinci

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan L1 ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENJUALAN 1. Apakah perusahaan memiliki pedoman penjualan secara tertulis? 2. Apakah perusahaan menggunakan daftar harga (price list)?

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Diploma III Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Diploma III Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Diploma III Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis? L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENERIMAAN PERSEDIAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apakah perusahaan memiliki pedoman penerimaan persediaan secara tertulis?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih.

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (736) 2117, 26793 Faksimile (736) 2815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail : rektorat@unib

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN vii viii x xiii xx xxii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Batasan Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bernama Prima Motor yang beralamat di Jl Siliwangi No.45A Depok, sebuah dealer resmi motor Honda yang berada di bawah naungan Main

BAB 1 PENDAHULUAN. bernama Prima Motor yang beralamat di Jl Siliwangi No.45A Depok, sebuah dealer resmi motor Honda yang berada di bawah naungan Main BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada sebuah badan usaha bernama Prima Motor yang beralamat di Jl Siliwangi No.45A Depok, sebuah dealer resmi motor Honda yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan 48 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang untuk ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TB. Wargi Putra merupakan perusahaan dagang yang bergerak dibidang bahan material bangunan. Perusahaan ini menerima pesanan untuk material-material bangunan, seperti

Lebih terperinci

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 32 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai penunjang dalam pembuatan laporan kerja praktik. Beberapa

Lebih terperinci

Manual Prosedur Pengadaan Barang Inventaris

Manual Prosedur Pengadaan Barang Inventaris Manual Prosedur Pengadaan Barang Inventaris Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2013 i Manual Prosedur Pengadaan Barang Inventaris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Gantar Buana Selaras (GBS) adalah unit usaha yang dijalankan oleh Bheben Oscar,S.MB sejak tahun 2010. CV ini beralamat di Jalan Alamanda Raya No. 11 RT.01 RW.13

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum UD. ROHMAT JAYA UD. ROHMAT JAYA yang terletak di Jl. Makam No 1,Balong Dowo, Candi Sidoarjo adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan krupuk.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan menjelaskan tentang analisa sistem yang sedang berjalan dan yang akan dibangun atau dirancang, yaitu mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan Berikut ini adalah tabel usulan yang penulis usulkan pada Dewan Kemakmuran Masjid Agung

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Dari hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan penulis pada PT Norita Multiplastindo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH -169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN A. AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH 1. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah a. Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pemerintah daerah wajib

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Pemesanan, Pembayaran, dan Pengorganisiran Tenan Pujasera X. Wiryanto Wijaya Teknik Informatika

Pembuatan Sistem Pemesanan, Pembayaran, dan Pengorganisiran Tenan Pujasera X. Wiryanto Wijaya Teknik Informatika Pembuatan Sistem Pemesanan, Pembayaran, dan Pengorganisiran Tenan Pujasera X Wiryanto Wijaya Teknik Informatika Wiryanto.wijaya91@gmail.com Pujasera X menjadi salah satu tujuan untuk mencari makanan maupun

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apotek Abadi Farma merupakan apotek yang menjual obat-obatan, alat kesehatan, kepada masyarakat. Apotek terletak di jl. Cipagalo No. 179, Bandung. Sejak awal berdiri,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3. Gambaran Umum Perusahaan 3.. Riwayat Perusahaan PT Hens Chemindo Kurnia didirikan oleh Bapak Teddy Winata dan Bapak Budi Kurniawan, yang dikelola sepenuhnya oleh Bapak

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA PT. BAHANA KARYA MANDIRI Nama : Dwi Ayu Larasati NPM : 22213664 Kelas : 3EB22 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Mulatsih, SE., MM LATAR BELAKANG MASALAH Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1977 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk memenuhi ketentuan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan Yayasan Saddhapala merupakan sebuah Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan. Nama Yayasan Saddhapala ditetapkan berdasarkan pemungutan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development. 25 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Rencana pengembangan sistem informasi akuntansi yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development. Dimana metode RAD ini dipilih

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu 39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran persoalan terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi

Lebih terperinci

FORM. MANUAL FORM. KOMPU- TER

FORM. MANUAL FORM. KOMPU- TER Formulir FORM. MANUAL FORM. KOMPU- TER FORM. MANUAL secarik kertas (phisik) yang memiliki ruangruang untuk diisi merupakan dokumen untuk menangkap atau mencatat/merekam data transaksi juga sebagai alat

Lebih terperinci

Gambar 4.41 Form Nota Retur. retur ke pemasok. User harus mengklik Retur Barang ke Pemasok pada Form Menu

Gambar 4.41 Form Nota Retur. retur ke pemasok. User harus mengklik Retur Barang ke Pemasok pada Form Menu 131 4.7.16 Form Nota Retur Gambar 4.41 Form Nota Retur Form Nota Retur ini digunakan oleh bagian gudang untuk merekam transaksi retur ke pemasok. User harus mengklik Retur Barang ke Pemasok pada Form Menu

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1984 TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGN) MENJADI PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS SISTEM Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah mendefinisikan kebutuhan terkait sistem yang akan dikembangkan. Hasil akhir dari tahap analisis di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengadaan barang material di Unit Produksi Citarum PT. PLN (PERSERO) Jasa &

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengadaan barang material di Unit Produksi Citarum PT. PLN (PERSERO) Jasa & BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Dalam penelitian ini objek yang penulis analisis adalah mengenai proses pengadaan barang material di Unit Produksi Citarum PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Pengembangan Benih Ikan Air Payau dan Laut (BPBIAPL) Pangandaran adalah satu dari UPTD lainnya yang dibangun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, selanjutnya sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem sangat bergantung pada sebuah landasan konseptual. tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/IN/M/2011 TENTANG

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/IN/M/2011 TENTANG MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 05/IN/M/2011 TENTANG PENGAMANAN DAN PENATAUSAHAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1. Umum Seiring dengan perkembangan teknologi, maka sudah saatnya untuk memperbaiki sistem yang pada awalnya dengan sistem pembukuan menjadi sistem yang terkomputerisasi,

Lebih terperinci

SIKLUS PRODUKSI. N. Tri Suswanto Saptadi. 6/1/2016 nts/sia 1. Aktivitas Siklus Produksi

SIKLUS PRODUKSI. N. Tri Suswanto Saptadi. 6/1/2016 nts/sia 1. Aktivitas Siklus Produksi SIKLUS PRODUKSI N. Tri Suswanto Saptadi 6/1/2016 nts/sia 1 Aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual berbagai jenis motor yamaha, spare part motor yamaha dan juga oli yamalube.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.189, 2016 KEUANGAN. APBN. Tahun 2015. Pertanggungjawaban. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5930) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BENGKULU Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun Bengkulu 38371A Telpon (0736) 21170, 26793 Faksimile (0736) 20815 Laman : //www.unib.ac.id e-mail : rektorat@unib

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pada saat kerja praktik ini, saya mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam hal ini dengan tujuan

Lebih terperinci

Array - Kota Bogor Online

Array - Kota Bogor Online Page 1 of 9 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Bogor. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informatika (IT) hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informatika (IT) hampir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informatika (IT) hampir semua menggunakan bantuan komputer dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan

Lebih terperinci

BAB IX SIKLUS PRODUKSI

BAB IX SIKLUS PRODUKSI BAB IX SIKLUS PRODUKSI A. Aktivitas-aktivitas Siklus Produksi Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Dokumen Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan yang dibuat dan/atau diterima oleh perusahaan/organisasi dalam rangka pelaksanaan kegiatannya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 03 Agustus Penulis

KATA PENGANTAR. Bandung, 03 Agustus Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dengan judul Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang sedang berjalan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem pembokingan di gerlong futsal yang sedang berjalan. Analisis sistem yang

Lebih terperinci

Sebab-sebab terjadinya retur:

Sebab-sebab terjadinya retur: RETUR Pengembalian barang dari pelanggan/ konsumen atas barang yang telah dijual, atau pengembalian barang ke distributor/ pemasok atas barang yang telah kita beli. Sebab-sebab terjadinya retur: 1. Kualitas

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik digilib.uns.ac.id 44 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan magang pada tanggal 05 Januari sampai dengan 06 Februari 2015 di

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN (APJ) GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: PUTRI WULANSARI NIM: 2009410165 Program Diploma SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Teori 3.1.1. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

Tabel 2.1. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Lampiran 55 Tabel 2.1 Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Ekonomi Pilihan jawaban No. Pertanyaan STS KS R S SS 1. Adapun dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu

Lebih terperinci