Lampiran 3 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 3 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)"

Transkripsi

1 Lampiran 3 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

2 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen Dewan Komisaris dan Direksi... 2 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Sistematika Visi, Misi dan Nilai-Nilai Istilah Penting... 6 II. ETIKA BISNIS Kepatuhan Terhadap Perundang-Undangan Dan Peraturan Perseroan Pelayanan pelanggan Persaingan Usaha Etika berusaha, anti korupsi dan donasi Benturan Kepentingan Perlindungan informasi dan intangible asset Perlindungan harta Perseroan Kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian Lingkungan Disiplin Memperkerjakan Anggota Keluarga Kesempatan yang Sama untuk mendapatkan Pekerjaan dan Promosi Aktifitas Sosial dan Politik Aktivitas sampingan Integritas Laporan Keuangan dan laporan Tahunan Etika yang terkait dengan stakeholder Penyusunan Daftar dan Dokumen III. PENERAPAN DAN PENEGAKAN IV. Lampiran-Lampiran Lampiran I Daftar Pemegang Saham Lampiran II Daftar Khusus Lampiran III Pakta Integritas Tindakan Transaksional Lampiran IV Pernyataan tidak Memiliki Benturan Kepentingan Lampiran V Pernyataan dan Komitmen Terhadap Pedoman Perilaku

3 PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Dewan Komisaris dan Direksi PT ReINDO dengan ini menyatakan bahwa dalam menjalankan tugas, fungsi dan wewenang masing-masing untuk senantiasa menerapkan Pedoman Good Corporate Governance (GCG Code), Pola Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual), Pedoman Perilaku (Code of Conduct), Pedoman Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Kepatuhan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Wistleblowing System) serta pedoman lainnya yang terkait dengan penerapan Good Corporate Governance. Jakarta, 26 Desember 2012 Dewan Komisaris Direksi Drs. Frans Wiyono Komisaris Utama Drs. Setiawan, Dipl., Ins., MBA Direktur Utama Drs. Herdaru Poernomo Poerwokoesoemo Komisaris Widyawati, Ak, MBA, QIA, AAAIJ Direktur Wahyu Wibowo ST, MM. Komisaris M. Rusli, SIP, MBA, CFP, QWP Direktur 2

4 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam menjalankan misi Perseroan, Insan ReINDO haruslah menjunjung etika kerja dan moral yang tinggi. Sebagai Insan ReINDO yang merupakan representasi dari Perseroan, dalam melakukan pekerjaan harus selalu menjaga reputasi dan nama baik ReINDO. ReINDO senantiasa menumbuh kembangkan suasana kondusif demi terciptanya rasa tanggung jawab dan saling percaya di antara Insan ReINDO. ReINDO berkomitmen untuk memberikan kesempatan berkarya atas dasar profesionalisme. ReINDO juga memperlakukan individu secara professional atas dasar kompetensi yang diyakini dapat meningkatkan kinerja ReINDO serta individu. ReINDO menyikapi secara tegas setiap kegiatan yang dinilai mengganggu kinerja atau berpengaruh negatif pada sesama Insan ReINDO atau bahkan mengganggu kepentingan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu, ReINDO sebagai salah satu Perseroan terkemuka dalam industri finansial di Indonesia secara konsisten dan berkelanjutan menerapkan prinsipprinsip GCG. Sebagai bagian dari upaya peningkatan implementasi GCG salah satu usaha yang dilakukan Perseroan adalah mendorong keberhasilan penerapan dan penegakan Etika Bisnis yang dikembangkan dalam kerangka menumbuhkan tatanan moral, budaya kerja dan perilaku yang baik berlandaskan kepada Visi, Misi dan Nilai-Nilai ReINDO yaitu Komitmen, Disiplin, Peduli, Profesionalisme dan Integritas, dan Totalitas. Penerapan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) oleh Insan ReINDO secara jangka panjang diharapkan akan memberikan manfaat dalam rangka : a. Mendukung terciptanya lingkungan dan suasana kerja yang baik sebagai dasar pelaksanaan proses bisnis yang jujur, akuntabel, dan transparan. b. Mendorong tercapainya semua sasaran Perseroan baik dalam Rencana Jangka Pendek (RKAP) maupun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) c. Mendukung terciptanya internal control yang baik dalam rangka menjaga aset dan kelangsungan usaha Perseroan. d. Meningkatkan daya saing Perseroan yang tinggi dan dapat diterima oleh pasar asuransi/reasuransi baik domestik maupun internasional. e. Mendorong setiap Insan ReINDO untuk bekerja secara profesional dengan integritas yang tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan seluruh Insan ReINDO. 3

5 f. Meningkatkan pengelolaan manajemen risiko secara optimal. g. Mendukung reputasi Perseroan menjadi lebih baik dan dengan persaingan usaha ang lebih terbuka, adil, serta jujur. h. Memenuhi semua aspek hukum yang terkait dengan pengelolaan usaha Perseroan, sehingga Perseroan maupun Insan ReINDO akan terhindar dari perbuatan melawan hukum. i. Memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan, promosi, mutasi, maupun pemberhentian (termasuk lingkungan yang bebas dari tekanan). 2. Sistematika Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini terdiri dari 3 (Tiga) bagian dan 5 (Lima) lampiran yaitu: a. Bagian I : Pendahuluan b. Bagian II : Etika Bisnis c. Bagian III : Penerapan dan Penegakan d. Lampiran 1 : Daftar Pemegang saham e. Lampiran 2 : Daftar Khusus f. Lampiran 3 : Pakta Integritas Tindakan Transaksional Direksi g. Lampiran 4 : Pernyataan Potensi/Benturan kepentingan h. Lampiran 5 : Pernyataan Kepatuhan dan Komitmen Terhadap Pedoman Perilaku 3. Visi, Misi dan Nilai-Nilai a. Visi Menjadi reasuradur terbesar, terkuat dan terpercaya bagi industri asuransi nasional yang mampu berperan di tingkat regional b. Misi "Perseroan hadir sebagai penopang pertumbuhan industri nasional dan regional melalui jasa reasuransi dengan layanan terbaik, tata kelola usaha yang sehat serta memberi manfaat optimal bagi para stakeholders, termasuk pembangunan ekonomi nasional 4

6 c. Nilai-Nilai 1) Komitmen Perjanjian (agreement) antara seorang karyawan dengan manajemen yang lahir dari dalam hati dengan penuh kesadaran untuk memberikan pelayanan yang terbaik yang bersifat vertikal maupun horizontal. 2) Disiplin Bentuk dari komitmen yang merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketenteraman, keteraturan, dan ketertiban. 3) Peduli Perhatian yang diberikan untuk memahami keadaan internal dan eksternal dari seluruh Insan ReINDO jang disesuaikan dengan keadaan yang dibutuhkan saat itu. Prosesnya berupa semacam refleksi dimana seseorang secara sadar memikirkan hal-hal positif yang dapat diberikan dan dibutuhkan oleh Perseroan 4) Profesionalisme dan Integritas Profesionalisme adalah pribadi dengan kematangan etik, yang merupakan "panggilan" dalam bentuk tingkah laku, tujuan atau rangkaian kualitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu "profesi". Integritas adalah konsistensi dan keteguhan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, keyakinan dan prinsip prinsip moral. 5) Totalitas Sosok berkepribadian utuh yang seimbang lahir dan bathin yang tercermin dalam perilaku kerja. 5

7 4. Istilah Penting a. Perseroan adalah PT Reasuransi Internasional Indonesia untuk selanjutnya disebut ReINDO sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar berdasarkan Akta Notaris Muhani Salim, SH Nomor 177 Tahun 1996 b. Insan ReINDO adalah Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan PT Reasuransi Internasional Indonesia. c. Nilai-nilai adalah salah satu faktor penting bagi Perseroan sebagai dasar dalam menjalankan roda usahanya, agar dapat menjadi kokoh dan berkembang baik untuk masa kini maupun di masa depan, dengan normanorma yang menjadi pegangan, secara moral, untuk menentukan: a) Hal-Hal yang baik dan buruk b) Hal-Hal yang terpuji dan tercela c) Hal-Hal yang di hargai dan tidak dihargai d. Etika Bisnis adalah cara-cara yang baik dan benar dalam melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, Perseroan, industri dan juga masyarakat. e. Benturan Kepentingan adalah keadaan di mana seorang Insan ReINDO mempunyai kepentingan selain kepentingan Perseroan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengakibatkan Perseroan tidak mendapatkan hasil terbaik. f. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cumacuma, dan fasilitas lainnya baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. g. Kolusi adalah permufakatan atau kerjasama secara melawan hukum antar Insan ReINDO atau antara Insan ReINDO dengan pihak lain yang merugikan Perseroan, orang lain, masyarakat, dan/atau Negara h. Korupsi adalah tindakan yang melawan hukum dan peraturan Perseroan untuk memperkaya seseorang atau orang lain di dalam dan di luar Perseroan sehingga menyebabkan kerugian bagi Perseroan dan Negara i. Nepotisme adalah setiap perbuatan Insan ReINDO secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan/atau kroninya diatas kepentingan Perseroan, masyarakat, bangsa dan negara. 6

8 j. Suap adalah sebagai perbuatan memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada seorang yang memiliki wewenang, dengan maksud agar yang bersangkutan berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. k. Pejabat Struktural adalah Pejabat yang secara tegas ada dalam struktur organisasi seperti Kepala Divisi, Kepala Bidang, Kepala Bagian. l. Cash Loss adalah konfirmasi klaim yang bersifat segera sampai dengan limit yang ditentukan. m. Statement Of Account yang selanjutnya disingkat STOA adalah rekening Koran yang disampaikan ceding company kepada Perseroan atau rekening Koran yang dibuat oleh Perseroan yang disampaikan kepada retrosesioner. n. Treaty adalah bentuk reasuransi otomatis yakni perjanjian reasuransi dimana asuradur berkewajiban memberi sesi dan reasuradur berkewajiban menerima sesi yang diberikan oleh reasuradur sebesar bagian tertentu selama sesuai dengan syarat dan kondsi program treaty yang disepakati kedua belah pihak. o. Stakeholders adalah seluruh pihak yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Perseroan. 7

9 II. ETIKA BISNIS 1. KEPATUHAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERATURAN PERSEROAN Perseroan mengharuskan agar setiap Insan ReINDO dapat menerapkan standar tertinggi dalam menjalankan semua aktifitas bisnisnya. Untuk itu setiap Insan ReINDO: a. Harus taat pada hukum, perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, termasuk menjalankan budaya perseroan. b. Dapat memenuhi sasaran dan pertumbuhan yang telah ditetapkan dengan cara yang terbuka, jujur dan adil serta dalam koridor hukum, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. c. Dalam menjalankan kegiatan usaha, tidak hanya semata-mata melihat dari praktek yang dijalankan oleh kompetitor atau pihak lain di pasar, namun tetap melakukan usaha dengan cara-cara yang sehat dan wajar yang tidak bertentangan dengan hukum, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Ketentuan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan bisnis Perseroan antara. lain adalah Undang-undang Perseroan Terbatas, Undang-undang BUMN, Undang-undang Perasuransian, Undang-undang Perpajakan, Undang-undang Ketenagakerjaan, dan peraturan-peraturan pelaksanaannya, Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan Perseroan, Perjanjian Kerja Bersama, Keputusan-keputusan Direksi, Budaya Perseroan, dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya 2. PELAYANAN PELANGGAN Tidak ada prioritas yang lebih di ReINDO selain tanggung jawab memuaskan pelanggan. ReINDO akan tumbuh dan berkembang melalui pemahaman dan pemenuhan kebutuhan pelanggan secara konsisten. ReINDO akan berusaha untuk mudah dihubungi dan mengerjakan segala sesuatu dengan menunjukan itikad baik terhadap semua kesepakatan. Perseroan memiliki pedoman pelayanan kepada pelanggan sebagai berukut : a. Respon Telepon 3 X berbunyi harus diangkat b. Respon surat/fax dari pelanggan Paling lambat 1 X 24 Jam dari tanggal surat diterima c. Respon akseptasi/penolakan Paling lambat 1 X 24 Jam setelah penawaran diterima 8

10 d. Proses Konfirmasi dan Klaim Paling lambat 10 hari kerja setelah seluruh dokumen pendukung diterima e. Pengiriman STOA 2 (Dua) minggu setelah berakhir setiap triwulan f. Konfirmasi STOA Sesuai ketentuan treaty g. Pembayaran saldo utang-piutang 10 (Sepuluh) hari kerja setelah konfirmasi atas saldo utang piutang diterima h. Pembayaran cash loss Paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal konfirmasi klaim. i. Laporan Manajemen Triwulanan Paling lambat 15 (Lima Belas) hari kepada Dewan Komisaris dan 30 (Tiga Puluh) hari kepada RUPS setelah periode triwulanan berakhir j. Laporan Manajemen Tahunan (Unaudit) Paling lambat 45 (Empat Puluh Lima) hari kepada Dewan Komisaris dan 60 (Enam Puluh) hari kepada RUPS setelah berakhirnya tahun buku k. Laporan Tahunan (Audit) Paling lambat 135 (Seratus Tiga Puluh Lima) hari kepada Dewan Komisaris dan 150 (Seratus Lima Puluh) hari kepada RUPS setelah berakhirnya tahun buku l. Pengesahan RKAP Paling lambat 45 (Empat Puluh Lima) hari kepada Dewan Komisaris dan 60 (Enam Puluh) hari kepada RUPS sebelum berakhirnya tahun buku 3. PERSAINGAN USAHA YANG SEHAT Perseroan melarang Insan ReINDO untuk : 1) Melakukan tukar menukar informasi dengan pesaing berkaitan dengan harga, persyaratan penjualan atau hal-hal lain yang berkaitan dengan informasi daya saing perseroan 2) Terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan monopoli dan persaingan bisnis yang tidak sehat 9

11 4. ETIKA BERUSAHA, ANTI KORUPSI DAN DONASI a. Insan ReINDO dilarang memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau seorang pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Tidak termasuk dalam pengertian diatas adalah pemberian insentif kepada karyawan atau pihak lain yang telah ditetapkan perseroan dalam rangka kepentingan perseroan. c. Donasi Insan ReINDO tidak diperkenankan untuk memberikan donasi ataupun pemberian suatu aset perusahaan kepada partai politik atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif maupun eksekutif, hanya boleh dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemberian/penerimaan donasi dalam bentuk penghargaan, sumbangan sosial, peristiwa bencana, bantuan kemanusiaan, pendidikan, organisasi keagamaan hanya dilakukan dalam batas kewajaran dan kepatutan d. Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan pejabat satu tingkat dibawah Direksi wajib menyampaikan laporan harta kekayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 5. BENTURAN KEPENTINGAN a. Insan ReINDO memiliki komitmen untuk senantiasa menghindari terjadinya Benturan Kepentingan yang dapat merugikan Perseroan. b. Insan ReINDO dilarang untuk: 1) Memanfaatkan jabatan untuk memberikan perlakuan istimewa kepada keluarga, kerabat, kelompok dan/ atau pihak lain atas beban Perseroan. 2) Memegang jabatan lain yang patut diduga memiliki Benturan Kepentingan, kecuali sesuai dengan ketentuan yang berlaku 3) Melakukan transaksi dan/atau menggunakan harta/aset Perseroan untuk kepentingan pribadi, keluarga atau golongan. 4) Menerima pemberian dan keuntungan pribadi lainnya yang melebihi dan atau bukan haknya dari pihak manapun dalam rangka kedinasan atau hal-hal yang dapat menimbulkan potensi Benturan Kepentingan. 10

12 5) Bersikap diskriminatif dan tidak adil serta melakukan kolusi untuk memenangkan satu atau beberapa pihak dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Perseroan. 6) Memanfaatkan informasi Perseroan dan data bisnis Perseroan untuk kepentingan di luar Perseroan. 7) Terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan Perseroan pesaing dan/atau Perseroan mitra kerja atau calon mitra kerja lainnya. 8) Memanfaatkan dan menggunakan hak cipta Perseroan yang dapat merugikan kepentingan atau menghambat perkembangan Perseroan. c. Insan ReINDO yang memiliki Benturan Kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya tidak diperbolehkan mengundang, memberikan persetujuan, melakukan pembahasan, mengungkapkan informasi yang terkait, memanfatkan fasilitas Perseroan dan melakukan tindakan lainnya yang dapat dinilai memberikan keuntungan kepada pihakpihak tertentu. 6. PERLINDUNGAN INFORMASI DAN INTANGIBLE ASSET Informasi dan segala intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi, dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan dan/atau atas beban perseroan menjadi milik perseroan yang harus dituangkan dalam perjanjian. Setiap Insan ReINDO diwajibkan untuk menjaga dan melindungi kerahasiaan data dan informasi yang dipercayakan oleh Perseroan dan kliennya, kecuali bila penyebarluasan data dan informasi telah disetujui oleh Direksi. 7. PERLINDUNGAN HARTA PERSEROAN a. Insan ReINDO berkewajiban 1) Mengamankan, menggunakan dan memelihara aset perseroan secara efisien. 2) Melakukan pencatatan dan pelaporan aset perseroan secara tertib dan benar b. Insan ReINDO dilarang menggunakan aset perseroan untuk kepentingan pribadi 11

13 8. KEPEDULIAN TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA PELESTARIAN LINGKUNGAN. a. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ReIndo berkomitmen untuk melindungi keselamatan dan kesehatan Insan ReIndo. Meskipun demikian, setiap Insan ReIndo bertanggung jawab untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan aman. ReIndo akan berusaha menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman serta mencegah dampaknya terhadap lingkungan. Insan Reindo tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Pengancaman 2) Perilaku merusak 3) Kepemilikan senjata dalam jenis apapun 4) Penggunaan, pendistribusian, penjualan, atau kepemilikan atas obat-obatan psikotropika narkotika dan zat addictive lainnya terkecuali telah disetujui untuk kepentingan medis. 5) Berada di sekitar lingkungan kerja ReINDO apabila berada dalam pengaruh obat-obatan terlarang atau alkohol. b. Pelestarian Lingkungan & Corporate Social Responsibilities (CSR) Insan ReINDO harus mempunyai komitmen untuk selalu tanggap terhadap pemeliharaan dan pelestarian lingkungan. Sedangkan tanggung jawab Perseroan yaitu terhadap pemeliharaan lingkungan yang dilakukan dengan mematuhi semua peraturan dan standar lingkungan yang berlaku. Selain itu perusahaan mempunyai program Corporate Social Responsibilities (CSR) yang disalurkan untuk membantu korban bencana alam, kepedulian terhadap pendidikan dan kesehatan. 9. DISIPLIN Setiap Karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya harus dengan dedikasi dan disiplin kerja yang tinggi. Hal-hal yang terkait dengan disiplin kerja ini telah diatur secara terperinci dalam Perjanjian Kerja Bersama antara Perseroan dengan Serikat Pekerja Perseroan. Karyawan yang melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi yang tegas sesuai Perjanjian Kerja Bersama. 12

14 10. MEMPERKERJAKAN ANGGOTA KELUARGA ReINDO mengakui persamaan hak seseorang untuk menjadi karyawan serta berupaya menghindari segala kemungkinan persepsi keberpihakan. Penerimaan calon karyawan yang memiliki hubungan keluarga yaitu ayah/ibu, Suami/istri, anak, saudara kandung dari salah seorang Insan ReINDO, seringkali menimbulkan isu ketidakwajaran dan subyektifitas. Oleh karenanya ReINDO menganut kebijakan yang tidak memungkinkan anggota keluarga tersebut untuk bekerja di Perseroan. 11. KESEMPATAN YANG SAMA UNTUK MENDAPATKAN PEKERJAAN DAN PROMOSI Iklim kerja ReINDO haruslah bebas dari diskriminasi ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, usia, suku, ketidakmampuan pribadi, atau faktor-faktor lainnya yang tidak mengganggu kepentingan bisnis ReINDO. Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi serta perlakuan yang adil kepada seluruh Karyawan. 12. AKTIFITAS SOSIAL DAN POLITIK ReINDO mamahami hak setiap Insan ReINDO untuk mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan perseroan dan masyarakat. Demi menjaga terhadap risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan aktifitas politik, Insan ReINDO tidak melakukan tindakan politik praktis dilingkungan Perusahaan, tidak menjadi pengurus partai politik atau organisasi yang berafiliasi dengan partai politik dan tidak menggunakan fasilitas, dana, SDM dan asset Perusahaan untuk memberikan kontribusi bagi kegiatan partai politik. 13. AKTIVITAS SAMPINGAN Perseroan melarang Insan ReINDO menjalankan aktivitas sampingan pada waktu jam kerja yang berlaku di Perseroan. Aktivitas sampingan yang dilaksanakan oleh Insan ReINDO di luar waktu jam kerja yang berlaku di Perseroan tidak boleh menimbulkan atau berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. 14. INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN DAN TAHUNAN ReINDO dalam menyajikan Laporan Keuangannya harus selalu memenuhi standar akuntansi yang berlaku di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Laporan Keuangan yang disajikan harus memuat informasi- 13

15 informasi yang benar dan jujur. Proses audit terhadap Laporan Keuangan harus dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah yang telah diakui validitasnya, yaitu Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). a. Laporan Keuangan Direksi yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Utama dan Direktur Keuangan menandatangani surat pernyataan atas kebenaran isi Laporan Keuangan sesuai dengan ketentuan lainnya yang meliputi : 1) Opini akuntan atas laporan keuangan 2) Deskripsi Auditor Independen antara lain : a) Nama & tanda tangan; b) Tanggal Laporan Audit; c) No. Ijin KAP (jika ada). 3) Laporan keuangan yang lengkap, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan serta disajikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terakhir atau sejak usaha dimulai bagi perseroan yang memulai usahanya kurang dari 2(dua) tahun buku b. Laporan Tahunan Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan menandatangani pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan. 15. ETIKA YANG TERKAIT DENGAN STAKEHOLDERS a. Etika kepada Pegawai 1) Melakukan Penilaian Kinerja secara adil. 2) Memelihara kesejahteraan melalui Reward & Benefit yang proporsional. 3) Memberikan kejelasan karir dan masa depan. 4) Melakukan program pengembangan kompetensi agar pegawai dapat memenuhi tuntutan pekerjaannya. 5) Menyediakan lingkungan kerja yang sehat dan aman 6) Menjunjung tinggi konsep kesetaraan dalam hubungan antar pegawai dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua pegawai tanpa diskriminasi. 14

16 7) Menjamin kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan, promosi, dan pemberhentian. 8) Perseroan hanya memberikan remunerasi kepada pegawai yang terdiri dari gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya sesuai dengan sistem penggajian yang berlaku di Perseroan. b. Etika kepada Mitra Kerja 1) Menjamin kerjasama yang jujur, adil dan saling menguntungkan dengan mitra kerja. 2) Memberikan jaminan pembayaran yang tepat, cepat dan akurat atas kewajiban-kewajiban Perseroan 3) Memberikan informasi yang jelas terkait prosedur dan ketentuan-ketentuan kerjasama dengan PT Reasuransi Internasional Indonesia. 4) Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dangan mitra kerja yang tidak melangggar hukum, aturan dan prosedur yang berlaku. c. Etika kepada Pemerintah 1) Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah. 2) Mematuhi hukum yang berlaku dan peraturan Antisuap dengan tidak memberikan atau menjanjikan, baik langsung maupun tidak langsung, hadiah, suap dan sejenisnya kepada penyelenggara Negara, mitra kerja, dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan Perseroan, dimana pemberian tersebut diketahui atau patut diduga digunakan untuk mempengaruhi atau menggerakkan pihak-pihak tersebut melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya. d. Etika Kepada Rekanan Insan ReINDO yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa wajib memenuhi prinsip-prinsip sebaga berikut : 1) Melaksanakan tugas pengadaan barang dan jasa dengan tertib dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan perseroan yang berlaku 2) Bekerja secara profesional, mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dalam pengadaan barang dan jasa. 15

17 e. Etika kepada Masyarakat 1) Melaksanakan program-program corporate social responsibility maupun kegiatan sosial lainnya yang tepat sasaran dalam rangka turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai wujud kepedulian Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan. 2) Menghormati norma yang berlaku dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan. 16. PENYUSUNAN DAFTAR DAN DOKUMEN a. Daftar Pemegang Saham 1) Daftar Pemegang Saham dibuat oleh Divisi SDM dan Pelayanan Korporasi setiap perubahan modal saham/ditempatkan dan modal disetor. 2) Daftar Pemegang Saham sebagaimana dalam Lampiran I ditandatangani oleh Direktur Utama 3) Daftar Pemegang Saham asli disimpan oleh Divisi SDM dan Pelayanan Korporasi b. Daftar Khusus 1) Perseroan mewajibkan Dewan Komisaris dan Direksi PT ReINDO beserta anggota keluarga untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya di Perseroan lain dalam Daftar Khusus, sebagaimana dalam Lampiran II. 2) Dewan Komisaris dan Direksi wajib memperbaharui dan menandatangani Daftar Khusus setiap terjadinya perubahan kepemilikan saham atau minimal setiap awal tahun buku. 3) Daftar Khusus disimpan dan digunakan untuk kepentingan audit untuk memastikan kemungkinan adanya Benturan Kepentingan. 4) Perseroan menetapkan Divisi SDM dan Pelayanan Korporasi sebagai Unit Kerja yang bertanggung jawab mengadministrasikan Daftar Khusus. c. Pakta Integritas 1) Direksi wajib menandatangani Pakta Integritas untuk tindakan transaksional yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS. 2) Direksi menyampaikan dan melampirkan Pakta Integritas yang telah ditandatangani bersamaan dengan surat permohonan persetujuan atas tindakan transaksional yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 16

18 3) Dewan Komisaris dan Direksi menyampaikan dan melampirkan Pakta Integritas yang telah ditandatangani bersamaan dengan surat permohonan persetujuan atas tindakan transaksional yang memerlukan persetujuan RUPS. 4) Pakta Integritas tindakan transaksional DewanKomisaris dan Direksi sebagaimana dalam Lampiran III. d. Pernyataan Potensi/Benturan Kepentingan 1) Direksi dan Dewan Komisaris dilarang melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) dan mengambil keuntungan pribadi, dari pengambilan keputusan dan/atau pelaksanaan kegiatan BUMN yang bersangkutan, selain penghasilan yang sah. 2) Direksi dan Dewan Komisaris menandatangani pernyataan potensi/benturan kepentingan sebelum diangkat menjadi Direksi dan Dewan Komisaris 3) Direksi dan Dewan omisaris memperbaharui penandatanganan pernyataan potensi/benturan kepentingan setiap awal tahun sebagaimana lampiran IV 17

19 III. PENERAPAN DAN PENEGAKAN 1. Prinsip Dasar Pedoman perilaku ini berlaku bagi seluruh Insan ReINDO, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Karyawan tanpa terkecuali. Direksi Perseroan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Pedoman perilaku ini dikomunikasikan, dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh Insan ReINDO. Insan ReINDO wajib memahami dan menerapkan seluruh ketentuan dalam Pedoman perilaku ini secara konsisten dan bertanggung jawab. 2. Pengawas Pedoman perilaku Perseroan menetapkan Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai unit kerja yang bertanggung jawab untuk memonitor kepatuhan Insan ReINDO terhadap Pedoman perilaku. 3. Perbaikan Dan Pengembangan Pedoman perilaku Perseroan senantiasa melakukan perbaikan dan pengembangan Pedoman perilaku sejalan dengan perubahan dan perkembangan Perseroan di masa datang. Penyesuaian dilakukan pula jika terdapat perubahan regulasi, kondisi sosial dan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta pengalaman Perseroan. Insan ReINDO diharapkan memberi saran dan masukan untuk memperbaiki penerapan Pedoman perilaku maupun sebagai bahan pengembangan Pedoman perilaku di masa mendatang. 4. Pelanggaran Terhadap Pedoman perilaku Perseroan menetapkan sanksi atas ketidakpatuhan terhadap Pedoman perilaku ini sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan ketentuan yang berlaku. 5. Membangun Komitmen Terhadap Pedoman perilaku Dalam rangka penerapan Pedoman Perilaku perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Membangun komitmen, keterlibatan dan keteladanan pimpinan baik di kalangan Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Struktural. 2. Mensosialisasikan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) kepada seluruh insan ReINDO. 3. Insan ReINDO menerima satu buku/ salinan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) dan menandatangani pernyataan kepatuhan dan komitmen terhadap pedoman perilaku (code of conduct) bahwa yang bersangkutan telah 18

20 menerima, memahami dan setuju untuk mematuhi Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang didokumentasikan oleh Divisi SDM dan Pelayanan Korporasi. 4. Pernyataan Kepatuhan dan komitmen terhadap Pedoman Perilaku yang di tandatangani oleh seluruh Insan ReINDO sebagaimana Lampiran V. 5. Pernyataan Kepatuhan dan komitmen harus diperbaharui dan ditandatangani kembali setiap 3 (Tiga) tahun oleh setiap Insan ReINDO. 19

21 LAMPIRAN I DAFTAR PEMEGANG SAHAM Nama Pemegang Saham Jumlah (Lembar) Kepemilikan Saham Rupiah (Rp) Prosentase (%) Jumlah (Lembar) Ditempatkan dan disetor Penuh Rupiah (Rp) Prosentase (%) Jakarta, Direktur Utama 20

22 LAMPIRAN II DAFTAR KHUSUS A. SAHAM YANG DIMILIKI SENDIRI NAMA : JABATAN : DIREKTUR. SAHAM YANG DIMILIKI : NO Nama Saham/ Perusahaan Jumlah Lembar Saham yang Dimiliki Prosentase (%) Dibanding Jumlah Saham yang Beredar Tanggal Perolehan B. SAHAM YANG DIMILIKI OLEH KELUARGA NO Nama Pemegang Saham Hubungan dengan Pejabat ybs Nama Saham/Perusahaan Prosentase (%) Dibanding Jumlah Saham yang Beredar Jakarta,. Direksi/Dewan Komisaris 21

23 LAMPIRAN III PAKTA INTEGRITAS TINDAKAN TRANSAKSIONAL DIREKSI Dalam rangka memenuhi peraturan perundang-undangan dan Good Corporate Governance (GCG), Direktur Utama atas nama Direksi PT Reasuransi Internasional Indonesia (Persero) menyatakan hal-hal sebagai berikut : 1. Melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun..., Direksi telah mengambil tindakan transaksional yaitu... yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau RUPS. 2. Tindakan transaksional tersebut telah disetujui oleh Direksi sesuai Risalah Rapat Direksi Nomor :... Tanggal... Tentang Dokumen pelengkap terhadap tindakan transaksional ini meliputi Direksi tidak memiliki benturan kepentingan atas pengambilan keputusan terhadap tindakan transaksional. Demikian Pakta Integritas Tindakan Transaksional Direksi, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran formal dan materialnya. Jakarta,... Direksi PT Reasuransi Internasional Indonesia Direktur Utama 22

24 LAMPIRAN IV SURAT PERNYATAAN TIDAK MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGAN Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu dua belas ( ), yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :... Jabatan :... Dalam rangka meningkatkan kinerja PT Reasuransi Internasional Indonesia, demi untuk menghindari benturan kepentingan dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta tanggung jawab pada PT Reasuransi Internasional Indonesia, dengan ini menyatakan hal-hal sebagai berikut : 1. Tidak akan melakukan transaksi atau usaha yang mengandung unsur potensi atau benturan kepentingan 2. Tidak akan melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan dalam hal terjadi potensi atau benturan kepentingan yang akan merugikan perusahaan. 3. Apabila dikemudian hari terdapat transaksi atau usaha dan melibatkan diri dalam proses pengambilan keputusan yang terjadi potensi/benturan kepentingan akan segera melaporkan kepada : a. Pemegang Saham bagi Dewan Komisaris b. Dewan Komisaris bagi Direksi c. Direksi cq. Direktur Umum dan SDM bagi Karyawan Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, dan pelanggaran atas pernyataan ini membawa konsekuensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jakarta,... Yang menyatakan Nama... Jabatan... 23

25 LAMPIRAN V PERNYATAAN KEPATUHAN DAN KOMITMEN TERHADAP PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) PT REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Nomor Pegawai :... Unit Kerja :... Jabatan :... Dengan ini menyatakan: 1. Telah menerima dan membaca seluruhnya Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Reasuransi Internasional Indonesia 2. Berjanji akan mematuhi dengan sebaiknya-baiknya dan penuh kesadaran semua kebijakan yang menjadi standar etika dan perilaku yang tertuang dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Reasuransi Internasional Indonesia. 3. Bersedia untuk menerima sanksi atas pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Reasuransi Internasional Indonesia sesuai peraturan yang berlaku di PT Reasuransi Internasional Indonesia dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku lainnya. Demikian Surat Pernyataan ini saya tandatangani secara sadar dan tanpa ada paksaan/ tekanan dari pihak manapun. Jakarta,.. (tanggal, bulan & tahun) (Nama dan Tanda tangan) 24

Lampiran 4 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Lampiran 4 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Lampiran 4 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENGERTIAN UMUM...

Lebih terperinci

Lampiran 6 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

Lampiran 6 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) Lampiran 6 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I.

Lebih terperinci

Lampiran 5 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

Lampiran 5 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Lampiran 5 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. TUJUAN DAN MANFAAT... 3 II. PENGERTIAN

Lebih terperinci

BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) 1 PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. Pedoman Kebijakan Code of Conduct sebagaimana dimaksud pada lampiran Peraturan Direksi ini terdiri dari 5 (lima) bagian, yaitu:

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) Desember 2012 0 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENDAHULUAN... 4 III. ETIKA BISNIS... 10 1. Kepatuhan terhadap Perundang-undangan

Lebih terperinci

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) Bab I Pendahuluan A. Pengertian Umum Pedoman Perilaku Perusahaan atau Code of Conduct adalah norma tertulis yang menjadi panduan standar perilaku dan komitmen seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN 2017 DAFTAR ISI Halaman Pernyataan... 1 Pendahuluan... 2 1. Latar Belakang... 2 2. Landasan Penyusunan... 2 3. Tujuan Penyusunan... 3 4. Pengertian... 3 5. Benturan Kepentingan...

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI i DAFTAR ISI Daftar Isi i BAGIAN A : PENDAHULUAN 1 I. LATAR BELAKANG 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN 1 III. LANDASAN HUKUM 2 IV. PENGERTIAN UMUM 3 BAGIAN B : PENGELOLAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku BAB I PENDAHULUAN PT. Pelayaran Tempuran Emas, Tbk (Temas Line) merupakan salah satu perusahaan terbuka di bidang industri pelayaran yang berkembang cukup signifikan. Seiring dengan perkembangan ini Perseroan

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) DI PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk Halaman 1 dari 15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut Perusahaan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN CONFLICT OF INTEREST 2011 0 B a b 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG yang selanjutnya disebut Perusahaan atau Perseroan terus melaksanakan penerapan prinsip-prinsip GCG secara

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja. KODE ETIK PT INTERMEDIA CAPITAL TBK ( Perusahaan ) I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Kode Etik ini disusun dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PERNYATAAN KOMITMEN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JASA RAHARJA (PERSERO) Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Raharja (Persero), dengan ini menyatakan bahwa dalam menjalankan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero)

DAFTAR ISI. SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) DAFTAR ISI DAFTAR ISI SK BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT BARATA INDONESIA(Persero) i ii I. PENDAHULUAN 1 II. PEMEGANG SAHAM 3 II.1 HAK PEMEGANG SAHAM 3 II.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 3 II.3

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

Surabaya, 1 November 2015 PT Perkebunan Nusantara XII

Surabaya, 1 November 2015 PT Perkebunan Nusantara XII KATA PENGANTAR Penerapan Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 merupakan suatu proses dan struktur yang digunakan oleh

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

Pedoman Kerja Dewan Komisaris Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. PENGERTIAN UMUM... 3 III. MAKSUD DAN TUJUAN... 4 IV. KLASIFIKASI INFORMASI...

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN 5 2013, No.581 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Desember 2012 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 Pernyataan Komitmen... 2 I. LANDASAN HUKUM... 3 II. TUJUAN DAN MANFAAT... 3 III. ISTILAH PENTING... 4 IV. PENGERTIAN GRATIFIKASI...

Lebih terperinci

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU [CODE OF CONDUCT]

PEDOMAN PERILAKU [CODE OF CONDUCT] PEDOMAN PERILAKU [CODE OF CONDUCT] building a better Indonesia 1 PT Surya Semesta Internusa Tbk (yang selanjutnya disebut Perseroan ) memiliki Pedoman Perilaku sebagai dasar dan panduan bagi seluruh insan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM

Lebih terperinci

GFIifl. PT ADHI KARYA (Persero) Tbk GOOD CORPORATE GOVERNANCE CODE ADHI

GFIifl. PT ADHI KARYA (Persero) Tbk GOOD CORPORATE GOVERNANCE CODE ADHI GFIifl - PT ADHI KARYA (Persero) Tbk GOOD CORPORATE GOVERNANCE CODE ADHI GOOD CORPORATE GOVERNANCE CODE PT ADHI KARYA (Persero) Tbk Daftar Isi Pendahuluan Code 0.0 Code 1.0 Code 2.0 Code 3.0 Code 4.0 Prinsip-prinsip

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTEE CHARTER ) PT. BANK NTT Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan.

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan. Pedoman Perilaku NPH A. Etika Bisnis Dalam upaya mencapai visinya, NPH menetapkan etika bisnis yang menjadi pedoman perilaku bagi komisaris, direksi, karyawan dan mitra kerja NPH. Etika bisnis disusun

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS DAN PENGAWASAN === DEWAN KOMISARIS === PT PLN TARAKAN TAHUN BUKU 2015

LAPORAN TUGAS DAN PENGAWASAN === DEWAN KOMISARIS === PT PLN TARAKAN TAHUN BUKU 2015 LAPORAN TUGAS DAN PENGAWASAN === DEWAN KOMISARIS === PT PLN TARAKAN TAHUN BUKU 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 4 A. Latar Belakang 4 B. Dasar Hukum 5 C. Daftar Istilah 5 BAB II PRINSIP PRINSIP HUBUNGAN

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) No Ref. SK. 007/DEKOM/V/13 PT Bank Mega, Tbk Mei 2013 PERNYATAAN Pedoman ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris PT. Bank Mega, Tbk untuk dilaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI DAFTAR ISI PASAL 1 Tujuan... 2 PASAL 2 Definisi... 2 PASAL 3 Keanggotaan Direksi... 2 PASAL 4 Persyaratan... 3 PASAL 5 Masa Jabatan... 4 PASAL 6 Pemberhentian Sementara...

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK

PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT UNILEVER INDONESIA TBK I. LATAR BELAKANG Komite Nominasi dan Remunerasi ( Komite ) PT Unilever Indonesia Tbk., ( Perseroan ) adalah komite yang dibentuk dan bertanggung

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Sahabat Setia Petani PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT. PERTANI (PERSERO) SEKRETARIS PERUSAHAAN BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PT Pertani (Persero) yang selanjutnya disebut Perusahaan senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT PJB Services meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu PT PJB

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN PT. PELITA AIR SERVICE. PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No A Jakarta Pusat 10160

PEDOMAN BENTURAN PT. PELITA AIR SERVICE. PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No A Jakarta Pusat 10160 PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PT. PELITA AIR SERVICE PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No. 52-56A Jakarta Pusat 10160 List of Contents LIST OF CONTENTS Page: List of Content i BAB I BAB II BAB III :

Lebih terperinci

MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX

PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX PEDOMAN KERJA (BOARD MANUAL) Dewan Komisaris dan Direksi PT Perkebunan Nusantara IX www.ptpnix.co.id Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi/Board Manual 0 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENYUSUNAN

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL

SOSIALISASI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL SOSIALISASI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL LATAR BELAKANG Meningkatkan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik dan meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas

Lebih terperinci

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun No.729, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Konflik Kepentingan Pencegahan dan Penanganan. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk. Untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Pelabuhan

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH PEDOMAN BENTURAN TAHUN 2017 RASI DAN UK BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dinas

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk PENDAHULUAN Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terutama dalam:

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH

PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH PEMBERIAN DAN PENERIMAAN HADIAH I. TUJUAN 1. Pedoman ini dipergunakan sebagai panduan yang memadai mengenai konsep, serta pola pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan khususnya mengenai penerimaan dan pemberian

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris memuat hal-hal yang terkait dengan organisasi, tugas dan tanggungjawab, wewenang, etika

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL)

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) Lampiran 2 SK No. 00228/HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 POLA HUBUNGAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI (BOARD MANUAL) PT REASURANSI INTERNASIONAL INDONESIA DAFTAR ISI Daftar Isi 1

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN NOMOR : PER.068/DJ-P2HP/2011 TENTANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KAB. SUMBAWA

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KAB. SUMBAWA PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KAB. SUMBAWA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu faktor pendorong terjadinya tindak pidana korupsi adalah perilaku benturan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) DAFTAR ISI Daftar Isi... i I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Komitmen Manajemen... 2 3. Maksud dan Tujuan... 2

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.559, 2015 KEMENKEU. Direksi Persero. Pembinaan. Pengawasan. Menteri Keuangan. Pemberhentian. Pengangkatan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER - 01/1VIBU/01/2015 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM. Revisi Ke : PELANGGARAN PENDAHULUAN

PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM. Revisi Ke : PELANGGARAN PENDAHULUAN PT. INHUTANI I (PERSERO) PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN ARAN WHISTLE BLOWING SYSTEM FUNGSI : SEKRETARIS PERUSAHAAN NOMOR : JUDUL : SISTEM PELAPORAN Revisi Ke : PELANGGARAN Berlaku TMT : PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT ) 1 dari 9 1. LATAR BELAKANG Perseroan menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) atau GCG sebagai salah satu acuan bagi Perseroan untuk meningkatkan nilai

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 12 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 4. Fungsi Direktur Utama 5. Direktur Kepatuhan 6. Rapat 7. Benturan Kepentingan

Lebih terperinci

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA No.305, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Badan Usaha Milik Daerah. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Pernyataan Komitmen 2 BAGIAN 1 : PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang 3 B. Maksud, Tujuan dan Manfaat 4 C. Landasan

Lebih terperinci

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud ) P e d o m a n Anti Kecurangan (Fraud ) A. LATAR BELAKANG Setiap organisasi bertanggungjawab untuk berusaha mengembangkan suatu perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan

Lebih terperinci

l. Pendahuluan Budaya Perusahaan

l. Pendahuluan Budaya Perusahaan l. Pendahuluan Visi dan Misi PJB Visi dan Misi mampu memberi arah yang jelas bagi Insan Perusahaan dalam mewujudkan strategi Perusahaan dan menjadi sistem nilai Perusahaan yang dituangkan dalam budaya

Lebih terperinci

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengantisipasi perkembangan ekonomi global

Lebih terperinci

BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) BOARD MANUAL PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) DAFTAR ISI Hal BAB I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS RESPONSIBILITAS INDEPENDENSI KEWAJARAN & KESETATARAAN Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Nusa Raya Cipta Tbk PT Nusa Raya Cipta Tbk (yang selanjutnya

Lebih terperinci

PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER. NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER

PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER. NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER PT HALEYORA POWER KEPUTUSAN DIREKSI PT HALEYORA POWER NOMOR: 096a.K/DIR-HP/2014 TENTANG PEDOMAN PT HALEYORA POWER BERSIH DIREKSI PT HALEYORA POWER Menimbang : a. bahwa PT Haleyora Power (selanjutnya disebut

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 8 Tahun 2015 Rabu, 13 April 2016

Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 8 Tahun 2015 Rabu, 13 April 2016 Peraturan Sekjen DPR RI Nomor 8 Tahun 2015 Rabu, 13 April 2016 1 Latar Belakang 1. Meningkatkan pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik dan meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat

Lebih terperinci

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Pernyataan Komitmen 2 BAGIAN 1 : PENDAHULUAN 3 : A. Latar Belakang 3 : B. Maksud, Tujuan dan Manfaat 4 : C. Landasan Hukum 5 : D. Pengertian

Lebih terperinci

CODE OF CONDUCT. PT. BARATA INDONESIA (Persero)

CODE OF CONDUCT. PT. BARATA INDONESIA (Persero) 1 CODE OF CONDUCT PT. BARATA INDONESIA (Persero) TUJUAN Penyusunan Code of Conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya bagi seluruh insan PT. Barata Indonesia

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Kata Pengantar... Peraturan Bersama... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Kata Pengantar... Peraturan Bersama... BAB I PENDAHULUAN... 1 PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN PT TASPEN (PERSERO) DAFTAR ISI Daftar Isi... Kata Pengantar... Peraturan Bersama... iii v vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Penyusunan... 2 C.

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2017 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN PENGADILAN NEGERI BANTUL

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk Lampiran SK Direksi No : /SK/DIR/XI/2012 Tanggal : November 2012 Hlm. 1/7 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI PT INDOFARMA (Persero) Tbk 1. PENDAHULUAN PT Indofarma (Persero) Tbk yang selanjutnya disebut

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

KOMITMEN DALAM MENERAPKAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

KOMITMEN DALAM MENERAPKAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) 1 2 KOMITMEN DALAM MENERAPKAN PEDOMAN PERILAKU (CODE OF CONDUCT) Pedoman Perilaku (Code of Conduct) ini merupakan penyempurnaan berkelanjutan dari dokumen sebelumnya yang telah ditetapkan pada tahun 2009.

Lebih terperinci