BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Iranto (2012) menyatakan bahwa Theory of Reasoned Action (TRA) atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Iranto (2012) menyatakan bahwa Theory of Reasoned Action (TRA) atau"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Theory of Reasoned Action (TRA) Iranto (2012) menyatakan bahwa Theory of Reasoned Action (TRA) atau teori tindakan bersama atau sering dikenal dengan teori tindakan beralasan yang dikembangkan oleh Ajen dan Fishbein (1980). TRA adalah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Secara singkat, praktik atau perilaku TRA dipengaruhi oleh niat, sedangkan niat dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Sikap sendiri dipengaruhi oleh keyakinan akan hasil dari tindakan masa lalu. Norma subyektif dipengaruhi oleh keyakinan akan pendapat orang lain serta motivasi untuk melaksanakan pendapat tersebut. Secara lebih sederhana, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila mereka memandang perbuatan itu positif. Jogiyanto (2007) dalam Iranto (2012) mengatakan bahwa secara keseluruhan perilaku seseorang dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan kepercayaannya, karena kepercayaan seseorang mewakili informasi yang mereka peroleh tentang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Nasution (2004) berpendapat bahwa dengan reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku. 11

2 Iranto (2012) menyatakan bahwa TRA merupakan tahapan manusia melakukan suatu tindakan. Pada tahap awal, perilaku (behavior) diasumsikan ditentukan oleh niat (intention) seseorang yang digunakan untuk mengukur kekuatan relatif seseorang untuk melakukan perilaku. Pada tahap berikutnya, niat dapat dijelaskan dalam bentuk sikap terhadap perilaku (attitudes toward the behavior), sikap ini terdiri dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan perilaku. Tahapan terakhir mempertimbangkan subyektif dalam bentuk kepercayaan-kepercayaan tentang konsekuensi suatu perilaku tentang ekspektasiekspektasi normatif dari orang-orang yang relevan. Mahmudi (2010:20) menyatakan faktor faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam suatu organisasi antara lain faktor personal atau individu, faktor kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem, dan faktor kontekstual (situasional). Dapat dikatakan bahwa teori ini berhubungan dengan kinerja individu dalam melaksanakan suatu kegiatan. Begitu pula yang dikatakan oleh Sheppard et al., (1988) menyatakan bahwa TRA telah digunakan untuk memprediksi suatu perilaku dalam banyak hal. Banyak penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa faktor sumber daya manusia merupakan faktor yang berpengaruh pada suatu perusahaan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011) menyatakan bahwa faktor individu yang ditinjau dari tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada efektivitas sistem informasi akuntansi pada The Westin Resort Nusa Dua Bali. Dapat dikatakatan bahwa seseorang akan memanfaatkan sistem informasi dengan baik dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat dan 12

3 menguntungkan bagi dirinya. Kegagalan implementasi sistem informasi tidak terlepas dari sumber daya manusia yang menggunakan sistem informasi tersebut Pengertian Sistem Banyak para ahli mengemukakan mengenai pengertian sistem. Widjajanto (2001:2) berpendapat bahwa sistem adalah suatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui tiga tahap yaitu input, proses dan output. Menurut Romney dan Steinbart (2003) dalam Citramurti (2012), sistem adalah serangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulang-ulang terjadi atau secara rutin terjadi (Mulyadi, 2001:31). Namun, Gerald (2007) dalam Baridwan (2009) berpendapat bahwa sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sesuatu komponen yang saling memiliki hubungan erat dan terpadu dimana memiliki tiga unsur yaitu input, proses dan output yang memiliki fungsi untuk mencapai suatu tujuan yang terjadi berulang-ulang atau secara rutin. 13

4 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Informasi merupakan hal yang fundamental dalam suatu organisasi khususnya dalam pengambilan keputusan. Informasi memiliki peran yang penting bagi sebuah organisasi untuk bertahan dalam pasar yang semakin berkembang (De Guinea et al. 2005). Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi adanya ketidakpastian di dalam pengambilan keputuasan tentang suatu keadaan. Informasi dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan diperoleh dari sistem informasi atau disebut juga dengan information processing system (Handayani, 2005). Fakhri dan Wibowo (2000:5) mengungkapkan sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Hall (2009) dalam Citramurti (2012) menyatakan bahwa sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Lebih lengkapnya sistem informasi (SI) adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu diantaranya adalah input, processing, dan output. Input merupakan sekumpulan data mentah dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi untuk diproses dalam suatu sistem informasi. Processing adalah pemindahan manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana ouput tersebut segera digunakan. Informasi dalam hal ini juga membutuhkan 14

5 umpan balik (feedback) yaitu output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang berkepentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki input (Fakhri dan Wibowo, 2000) dalam Iranto (2012). Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu rangkaian komponen yang ada dalam suatu organisasi maupun perusahaan yang bertujuan untuk memudahkan aktivitas dalam pengolahan data dalam perusahaan, sehingga data tersebut dapat berfungsi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi maupun perusahaan Sistem Informasi Akuntansi Mulyadi (2001:30) menyatakan bahwa SIA adalah subsistem dari akuntansi manajemen yang terdapat dalam suatu organisasi yang mengelola data keuangan menjadi informasi keuangan yang memenuhi pemakai intern dan ekstern. Lain halnya dengan pendapat (Nicolaou, 2000) yang mengatakan bahwa sistem informasi merupakan sistem berbasis komputer yang didefinisikan suatu sistem yang meningkatkan control dan meningkatkan korporasi dalam organisasi. Bodnar dan Hopwood (2006:15) berpendapat berbeda bawah sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi kemudian informasi tersebut dikomunikasikan kepada pembuat keputusan. Berdasarkan teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya berupa tenaga pelaksana, peralatan maupun perangkat dan sistem komunikasi untuk mengubah data menjadi 15

6 informasi yang berbentuk laporan dimana laporan tersebut akan diperlukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk membuat suatu keputusan yang berguna bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bodnar dan Hopwood (2006:128) ada beberapa faktor-faktor yang mendorong berkembangnya sistem informasi akuntansi tersebut : 1) Perkembangan sistem pengolahan data dan peralatannya yang memungkinkan sistem informasi akuntansi tidak hanya mampu menyajikan laporan akuntansi keuangan, tetapi juga berbagai informasi akuntansi manajemen dan bahkan laporan non financial yang sangat penting bagi perkembangan dan pengendalian perusahaan. 2) Semakin kompleksnya kegiatan operasional perusahaan, sehingga menyebabkan sistem informasi digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam menghasilkan informasi akuntansi. 3) Suatu kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berdampak besar bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu, peranan sistem informasi akuntansi dalam menyediakan bahan untuk proses pengambilan keputusan menjadi sangat penting. 4) Globalisasi yang menjadikan makin perlunya sistem informasi akuntansi menjadi media komunikasi perusahaan antar lokasi bahkan antar negara sekalipun. 16

7 2.1.5 Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar (Handoko, 2003:7). Sedangkan menurut Jumaili (2005) mendefinisikan efektivitas sebagai suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan. Menurut Cho dan Wong (1997) efektivitas sistem informasi akuntansi tergantung dari seberapa baik pengguna mengetahui sistem, layanan pendukung dari penyedia informasi dan kapasitas dari sistem itu sendiri. Efektivitas sistem dinilai berdasarkan kontribusinya dalam proses pembuatan keputusan, kualitas informasi akuntansi, evaluasi kinerja, pengendalian internal dan memfasilitasi transaksi perusahaan oleh Sajady dan Nejad (2008). Muhanna dan Stoel (2010:44) menyatakan dampak dan efektivitas dari teknologi informasi dalam perusahaan merupakan tema utama atau hal yang paling sering diteliti dalam bidang teknologi informasi, termasuk di dalamnya sistem informasi akuntansi. Maka dapat disimpulkan, efektivitas merupakan bagaimana cara suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan tepat waktu dan memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan dengan menggunakan sumber daya dan sarana yang dimiliki perusahaan. Efektivitas penggunaan atau pengimplementasian sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana pemakai sistem tersebut dapat mengidentifikasi data, mengakses data, dan menginterpretasikan data dengan baik. Data yang digunakan 17

8 sebaiknya merupakan data yang memang sudah terintegrasi dari seluruh divisi yang ada dalam perusahaan sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. Penggunaan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan sebaiknya didukung oleh kemampuan personal pemakai sistem informasi tersebut, sehingga sistem informasi akuntansi dapat berjalan secara efektif dan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan individu itu sendiri. Sutermeister (1999) menyatakan bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor kemampuan dan faktor motivasi. Faktor kemampuan dinilai dari pengetahuan yang dilihat dari pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat serta faktor keterampilan yang dilihat dari kecakapan dan kepribadian. Sedangkan faktor motivasi dinilai dari kondisi sosial, fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois). Robbins (2006:213) menambahkan motivasi merupakan proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan didukung dengan pemberian insentif yang cukup memuaskan Pengalaman Kerja Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku, baik dari pendidikan formal maupun non formal. Selain itu, pengalaman juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu 18

9 pembelajaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktek. Cascio (2001:260) pengalaman adalah suatu faktor untuk menilai seberapa lama seseorang mengetahui atau bertukar pengetahuan dengan orang lain untuk bisa melaksanakan pekerjaannya secara efektif. Pengalaman akan menentukan keterampilan dalam melaksanakan suatu tugas tertentu. Pengalaman kerja dapat berdampak positif atau negatif terhadap kemampuan kerja seseorang. Sikap seseorang merupakan perpaduan antara masa lampau dengan keadaan lingkungan masa kini. Seseorang yang memiliki banyak pengalaman kerja diharapkan mampu lebih banyak memberikan kontribusi terhadap perusahaan tempat ia bekerja, karena pengalaman kerja menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin banyak pengalaman kerja seseorang akan memiliki penguasaan dan pemahaman pekerjaan yang dimiliki Pelatihan Pelatihan (training) merupakan investasi organisasi yang penting dalam sumber daya manusia. Pelatihan melibatkan segenap sumber daya manusia untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran sehingga mereka segera akan dapat menggunakannya dalam pekerjaan. Pelatihan sangat diperlukan karena adanya tidak keseimbangan antara keterampilan yang dimiliki individu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menempati posisi baru (Wibowo, 2012:442). 19

10 Mangkuprawira (2003:135) mengatakan bahwa pelatihan kerja merupakan sebuah proses yang mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap, agar karyawan semakin terampil dan mampu melakukan tanggung jawabnya dengan semakin baik serta sesuai dengan standar. Adapun manfaat dari pelatihan bagi perusahaan, yaitu : 1) Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan. 2) Membantu meningkatkan citra perusahaan yang lebih baik. 3) Membantu pengembangan perusahaan 4) Membantu dalam memahami dan melaksanakan kebijakan perusahaan. 5) Menyediakan informasi untuk kebutuhan masa depan dalam pemecahan masalah. 6) Perusahaan mendapat keputusan yang lebih efektif dalam pemecahan masalah. 7) Membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. 8) Memperbaiki hubungan pekerja dan manajemen. 9) Memperbaiki moral pekerja. 10) Membantu karyawan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan dalam penelitian ini merupakan jenjang pendidikan atau pendidikan formal yang telah ditempuh seseorang dari jenjang sekolah dasar 20

11 maupun perguruan tinggi. Jenjang pendidikan merupakan tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang akan dikembangkan. Jenjang pendidikan terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang ditempuh selama sembilan tahun pertama pada saat awal masa sekolah. Pendidikan menengah merupakan pendidikan lanjutan dari pendidikan dasar. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang ditempuh setelah pendidikan menengah usai ditempuh. Pendidikan tinggi ini mencakup program diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Menurut Syarfarudin (2001:97) pendidikan adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan seseorang. Pendidikan sebagai optimalisasi sumber daya manusia yang cenderung lebih bersifat formal menyangkut antisipasi kemampuan dan keahlian individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi tanpa direncanakan ataupun yang direncanakan Insentif Insentif merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pengguna sistem informasi akuntansi. Peranan insentif diharapkan dapat merangsang disiplin kerja karyawan, agar dapat meningkatkan produktivitas dan prestasi kerja karyawan sehingga tujuan suatu perusahaan dapat diwujudkan. Insentif adalah suatu sarana memotivasi berupa materi, yang diberikan sebagai 21

12 suatu perangsang ataupun pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dalam organisasi (Gorda, 2004:141). Insentif yang diberikan kepada karyawan untuk memotivasi karyawan agar dapat meningkatkan kinerja dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemberian intensif yang dilakukan perusahaan sebaiknya disesuaikan dengan prestasi atau apa yang telah dicapai karyawan dalam suatu periode tertentu. Adapun macam-macam bentuk insentif menurut Ardana, et al (2011). 1) Bentuk payment (pembayaran premi) Premi diberikan kepada pemimpin setelah akhir tahun, ditambahkan dengan gaji pokoknya. Pembayaran ini mungkin tunai, mungkin juga ditunda penyerahannya sampai pimpinan mencapai usia pensiun. Biasanya premi diberikan kepada pimpinan/perusahaan bisa merealisir suatu tujuan tertentu (misal mencapai target tertentu). 2) Upah insentif untuk seluruh karyawan Kadang-kadang perusahaan disamping membuat berbagai sistem upah insentif untuk kelompok-kelompok karyawan tertentu, juga membuat sistem pengupahan insentif yang berlaku untuk seluruh karyawan Bank Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau 22

13 bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan bank secara sederhana menurut Kasmir (2002:11) adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Abdullah (2005:57) berpendapat berbeda mendefinisikan bank merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya kepada masyarakat yang kekurangan dana. 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian yang berjudul A Survey of Human Factor s on the Effetiveness of Accounting Information Systems yang dilakukan oleh Ali (2011) menyelidiki hubungan antara keahlian (bidang pendidikan, tingkat pendidikan dan jumlah pelatihan kursus keterampilan komputer), pengalaman kerja dan kepuasan kerja dari pengguna, terhadap efektivitas SIA pada kantor, organisasi sektor publik, dan perusahaan swasta yang menggunakan SIA. Teknik analisis yang digunakan adalah spearman rho dan tes konvergensi Chi-square. Hasil uji menunjukan bahwa keahlian, pengalaman kerja, dan kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas SIA. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan 23

14 variabel kinerja individu dan efektivitas penggunaan SIA, sedangkan perbedaanya pada penggunaan variabel bebas (keahlian, bidang pendidikan, keterampilan, kepuasan kerja dari pengguna), lokasi penelitian, dan teknik analisis yang digunakan. Penelitian yang berjudul An Analysis of The Use of Accounting Information yang dilakukan oleh Holmes (1988) yang menganalisis tentang tingkat penyiapan kinerja individu dalam penggunaan SIA oleh pemilik atau manajer perusahaan kecil pada 928 perusahaan kecil di Australia yang mengunakan SIA. Teknik analisis yang digunakan adalah spearman rho dan tes konvergensi Chi-square. Hasil uji menunjukan bahwa pelatihan formal serta pendidikan pimpinan atau manajer perusahaan menunjukan pengaruh positif terhadap kinerja pengguna SIA. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan variabel kinerja individu dan penggunaan SIA, sedangkan perbedaanya pada penggunaan variabel bebas (keahlian, bidang pendidikan dari pengguna), lokasi penelitian, dan teknik analisis yang digunakan. Penelitian yang dilakukan Dewi (2011) melakukan penelitian dengan judul pengaruh gender, umur, pengalaman, tingkat pendidikan dan kompleksitas tugas terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada rumah sakit di Kota Denpasar. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Hasil uji menunjukkan bahwa variabel gender, umur, pengalaman, tingkat pendidikan, dan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan variabel pengalaman, tingkat pendidikan, 24

15 efektivitas sistem informasi akuntansi, dan teknik analisis yang digunakan sedangkan perbedaanya pada penggunaan variabel bebas (gender, umur, kompleksitas tugas) dan lokasi penelitiannya. Apriliana (2011) meneliti mengenai Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Kerja pada Efektifivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada The Westin Resort Nusa Dua Bali. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Hasil uji menunjukan bahwa tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan variabel tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman kerja, dan efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi, dan teknik analisis yang digunakan sedangkan perbedaanya pada lokasi penelitiannya. Rasmadi (2011) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA OSM FINANCE OPERATION Sub Unit 02 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji multikolinearitas. Hasil uji menunjukkan bahwa kertelibatan pemakai, dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai SIA tidak berpengaruh terhadap kinerja pengguna SIA sedangkan kemampuan teknik personal SIA dan pengembangan SIA berpengaruh terhadap kinerja pengguna SIA. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan variabel pelatihan, pendidikan, dan teknik analisis yang digunakan sedangkan perbedaanya pada 25

16 penggunaan variabel bebas (kertelibatan pemakai, dukungan manajemen puncak, teknik personal SIA, pengembangan SIA,) dan lokasi penelitiannya. Kumalasari (2012) meneliti tentang faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA Pada Kantor Cabang PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. Surabaya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Hasil uji menunjukan bahwa partisipasi pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA sedangkan kemampuan teknik personal SIA dan program pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA. Persamaan dengan penelitian ini pada penggunaan variabel pelatihan, tingkat pendidikan, dan teknik analisis yang digunakan sedangkan perbedaanya pada variabel bebas (partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal SIA) dan lokasi penelitiannya. Hasil penelitian sebelumnya disajikan dalam tabel 2.1 sebagai berikut. 26

17 Tabel 2.1 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya No Peneliti (tahun) 1 Mahammad Ali Moradi dan Mahvash Raghibi (2011) 2 Holmes S. and Nicholls D. (1988) 3 Try Karmany Dewi (2011) 4 Ni Wayan Apriliana Dewi (2011) 5 Bettina Ema Putriani Rasmadi (2011) 6 Dinda Kumalasari (2012) Judul Penelitian yang berjudul A Survey of Human Factor s on the Effetiveness of Accounting Informasi Systems. Penelitian yang berjudul An Analysis of The Use of Accounting Information. Pengaruh Gender, Umur, Pengalaman, Tingkat Pendidikan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Rumah Sakit Di Kota Denpasar. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Kerja pada Efektifivitas Sisitem Informasi Akuntansi Pada The Westin Resort Nusa Dua Bali. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Osm Finance Operation Sub Unit 02 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Informasi Akuntansi Pada Kantor Cabang PT. Bank Tabungan Negara (persero), Tbk. Surabaya. Hasil Penelitian Keahlian pengguna, pengalaman kerja dari pengguna berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pelatihan formal serta pendidikan pimpinan atau manajer perusahaan menunjukan pengaruh positif terhadap kinerja pengguna sistem informasi akuntansi. Variabel gender, umur, dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi. Tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja berpengaruh pada efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akunyansi tidak berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntasi, pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem 27

18 informasi akuntansi. 2.3 Rumusan Hipotesis Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pengalaman kerja merupakan suatu proses atau tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Manulang (1984:25) mengatakan Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Trijoko (1980:82) mengatakan pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu. Seseorang yang memiliki banyak pengalaman kerja diharapkan mampu lebih banyak memberikan kontribusi terhadap perusahaan tempat mereka bekerja, karena pengalaman kerja memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Dewi (2011) dan Ali (2011) menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah: H 1 : Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi. 28

19 2.3.2 Pengaruh Pelatihan Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku keterampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Pelatihan sangat diperlukan karena adanya ketidakseimbangan antara keterampilan yang dimiliki individu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menempati posisi baru Wibowo (2012:442). Program pelatihan yang dirancang perusahaan bertujuan agar karyawannya mampu menciptakan kinerja yang lebih baik. Gomes (2003:197) mengatakan pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Robbins (2006:282) mengatakan pelatihan merupakan usaha pengenalan untuk mengembangkan kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu berkaitan dengan pekerjaannya. Pelatihan, melibatkan segenap sumber daya manusia untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran sehingga mereka segera akan dapat menggunakannya dalam pekerjaan. Erayanti (2012) dan Holmes (1988) menyatakan bahwa pelatihan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pengguna sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah: H 2 : Pelatihan berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi. 29

20 2.3.3 Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Pendidikan merupakan proses pembentukan diri dan penentuan sikap yang bersamaan dengan proses pertumbuhan atau perkembangan kepribadian seseorang. Pendidikan sebagai optimalisasi kemampuan dan keahlian individu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan datang untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi tanpa direncanakan ataupun yang direncanakan. Sedangkan tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan yang pernah ditempuh seseorang guna meningkatkan ilmu ataupun strata agar lebih bermanfaat dalam kehidupan. Notoatmodjo (2003:18) mengatakan pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Sedangkan Carter (1997:23) mengatakan pendidikan merupakan proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin sehingga dapat mencapai pengembangan kepribadian dan sosialnya. Dewi (2011) dan Ceacilia (2012) menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah: H 3 : Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi. 30

21 2.3.4 Pengaruh Insentif Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Insentif merupakan tambahan kompensasi di luar gaji atau upah yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Insentif merupakan dorongan atau rangsangan yang diberikan kepada karyawan agar karyawannya mau memberikan kinerja dan hasil terbaik bagi perusahaan. Hasibuan (2008:117) mengatakan bahwa insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan untuk mendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan. Cascio (1992:377) mengatakan insentif merupakan variabel penghargaan yang diberikan kepada individu dalam suatu kelompok, yang diketahui berdasarkan perbedaan dalam mencapai hasil kerja. Ini di rancang untuk memberikan rangsangan atau memotivasi karyawan berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya. Insentif yang diberikan perusahaan kepada karyawannya berfungsi untuk memotivasi agar karyawannya mampu mengerjakan pekerjaaanya dengan sebaik-baiknya begitu pula dalam mengimplentasikan sistem informasi yang diterapkan pada perusahaan. Erayanti (2012) dan Rolasmana (2013) menyatakan bahwa insentif berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi. Berdasarkan penjelasan di atas yang telah didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis yang digunakan adalah: H 4 : Insentif berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi akuntansi. 31

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan ketatnya tingkat persaingan. Bersamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi (information systems) atau processing systems atau information

BAB I PENDAHULUAN. informasi (information systems) atau processing systems atau information 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh melalui sistem informasi (information systems)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teknologi Goodhue (1995) dalam Jumaili (2005:724) mendefinisikan teknologi sebagai alat yang digunakan individu untuk membantu menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Theory of Reasoned Action (TRA) Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Azjen dan Fishbein (1975) dalam

Lebih terperinci

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen Judul : Pengaruh Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi, Kepercayaan, Kemampuan Teknik Personal dan Dukungan Manajemen Terhadap Kinerja Individual Pada Bank Perkreditan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Bank Peranan bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, jasa, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang baik, tumbuh dan berkembang akan menitikberatkan pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ISSN: 2302-8556 E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.3. Juni (2016): 1826-1855 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Tiksnayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktif lembaga keuangan khususnya sektor perbankan. Sebagai bagian dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. aktif lembaga keuangan khususnya sektor perbankan. Sebagai bagian dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia tentunya tidak terlepas dari peran aktif lembaga keuangan khususnya sektor perbankan. Sebagai bagian dari suatu sistem keuangan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi A. Pengertian Sistem Secara umum dalam arti sempit, sistem dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan sistem informasi pada perusahaan diharapkan dapat membantu bagian-bagian akan perusahaan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. Informasi akuntansi

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN UMUR TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN UMUR TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN UMUR TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PASAR SWALAYAN DI KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem W. Gerarld Cole dalam Baridwan (2009: 3) menyatakan sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intermediator antara masyarakat pemilik dana/modal dengan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. intermediator antara masyarakat pemilik dana/modal dengan masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perbankan yang berbadan hukum, adalah salah satu jenis lembaga usaha perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Sistem Informasi Sistem merupakan satu kesatuan kelompok yang saling berinteraksi dan bekerjasama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu rumusan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian sistem Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, dunia yang penuh dengan tantangan dan persaingan mengharuskan pada semua sektor kehidupan dan perusahaan untuk mempersiapkan diri, hal ini terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib memberikan informasi keuangan pada setiap periodenya ke pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan, seperti investor maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Dalam usaha merealisasikan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus

BAB I PENDAHULUAN. vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis. Setiap hari dalam bisnis,arus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis. Seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal dan tenaga kerja, informasi merupakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan sumber daya yang saling terkait untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh kemajuan jaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membawa dampak yang cukup

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGARUH KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ISSN: 2302-8556 PENGARUH KINERJA INDIVIDUAL KARYAWAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A.A Istri Windha Fahmiswari.K 1 Ida Bagus Dharmadiaksa 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan Teori yang memaparkan teori teori yang digunakan dalam penelitian ini, dan Sub Bab 2.2 Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.

PENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi merupakan sistem formal yang utama dalam kebanyakan perusahaan. Sistem informasi formal adalah suatu sistem yang menjelaskan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN... DAFTAR ISI JUDUL... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PERNYATAAN ORISINILITAS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Perbankan sebagai lembaga keuangan dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana merupakan lembaga yang mempunyai peran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai suatu cara. Suatu sistem melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai suatu cara. Suatu sistem melingkupi struktur dan proses, dimana BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum dalam arti sempit, sistem dapat diartikan sebagai suatu susunan atau sebagai suatu cara. Suatu sistem

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Survey PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KLATEN) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti dalam penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Insentif terhadap Kinerja Multi-Dimensional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah suatu entity yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang pesat bila dibandingkan dengan waktu dulu, misalnya dalam bidang komunikasi. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. Trans Retail Indonesia atau disebut juga Carrefour saat ini didukung oleh kurang lebih dari 87 gerai (paserba) yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar,

Lebih terperinci

Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2. telp:

Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2.   telp: PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA PADA KINERJA INDIVIDU PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SKPD DISPENDA KOTA DENPASAR Diah Maha Dwijayanthi 1 I.B. Dharmadiaksa 2 1

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008 PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Teoretis 2.1.1. Perencanaan Pengembangan Karier Mathis dan Jackson (dalam Naliebrata, 2007) mendefinisi kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Remunerasi Menurut Panggabean (2004:75), remunerasi adalah setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Prima Astuti (2009) dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Dan Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki era globalisasi ini, perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia berkembang dengan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. perilakunya di masa lampau (Bandura, 1977). memiliki kinerja di bawah tingkat kemampuan aktualnya dan mengabaikan

BAB II KAJIAN TEORI. perilakunya di masa lampau (Bandura, 1977). memiliki kinerja di bawah tingkat kemampuan aktualnya dan mengabaikan BAB II KAJIAN TEORI A. Teori Keyakinan Diri Teori keyakinan diri (self efficacy theory) merupakan suatu prediktor kinerja yang akurat. Seseorang dapat menilai kinerja masa depannya melalui perilakunya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: keadilan organisasional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, komitmen organisasional

ABSTRAK. Kata kunci: keadilan organisasional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, komitmen organisasional Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Kepemimpinan Transformasional, dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Pada Karyawan Ayodya Resort Bali Nama : I Wayan Agus Darsana NIM : 1206205125

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) 9 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu sumber daya yang tidak dapat diikuti oleh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR CABANG PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR CABANG PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KANTOR CABANG PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk. SURABAYA SKRIPSI Oleh : Dinda Kumala Sari 0813010107/FE/EA FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN DISUSUN OLEH NURAINI TRIWIJAYANTI E.47 2013 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I PENDAHULUAN... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9).

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi. pengguna (James A. Hall, 2011 : 9). BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Infomasi Akuntansi Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sebagai suatu organisasi yang merupakan salah satu bentuk dari usaha partisipasi anggota masyarakat yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan sangat dibutuhkan adanya indikator yang jelas. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni sehingga bisa mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan lingkungan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan yang ketat. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumber daya Manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada unsur sumberdaya manusia. Perhatian ini mencakup fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan bisnis semakin ketat, banyak perusahaan di Indonesia mewajibkan karyawan untuk meningkatkan keunggulannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pengembangan suatu organisasi atau perusahaan sumbangan tenaga kerja atau sumber daya manusia tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lainnya seperti modal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan di zaman era globalisasi saat ini mendorong setiap perusahaan untuk dapat bersaing secara sehat dalam mempertahankan usahanya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian dan teknologi secara terus-menerus berkembang dan bangsa Indonesia dituntut untuk meningkatkan kinerja disegala sektor usaha agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau terkomputerisasi (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Salah satu tujuan. tingkat pemakai akhir dan organisasi secara efektif. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang kompensasi telah dilakukan oleh Nurmala (2003) dengan judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini penggunaan teknologi informasi semakin meluas dan berpengaruh terhadap praktik bisnis dan sistem akuntansi. Alasannya, teknologi informasi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling terkait antara beberapa bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Karakteristik pekerjaan, penempatan, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan

Abstrak. Kata Kunci: Karakteristik pekerjaan, penempatan, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan Judul : Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Penempatan dan Gaya Kepemimpian Terhadap Kinerja Karyawan pada Sekretariat Daerah Kota Denpasar Nama : Nyoman Aditya Prabawa Sudja Nim : 1315251122 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan khususnya pasar swalayan, memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan khususnya pasar swalayan, memberikan dorongan pemakai memanfaatkan teknologi. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi membawa pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis. Penerapan teknologi sistem informasi

Lebih terperinci

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012). B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Sumber Daya Manusia a. Pengertian Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia dapat difenisikan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Adapun pengertian kompensasi menurut para ahli sebagai berikut: a. Menurut Handoko dalam Septawan (2014:5) adalah segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Program adalah rangkaian perintah yang sistematis yang disimpan dalam satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir, 2000). 2.2

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta dibentuk untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu berupa SDM, materiil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era industrialisasi ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat sehingga menuntut perusahaan di berbagai kalangan industri terutama dari dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini persaingan bisnis berlangsung ketat dengan kompleksitas yang tinggi akibat perubahan lingkungan yang tumbuh dengan cepat. Persaingan ini menuntut setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperoleh pihak internal perusahaan adalah membantu mendukung pihak. Informasi yang terkait dengan Akuntansi dan Keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperoleh pihak internal perusahaan adalah membantu mendukung pihak. Informasi yang terkait dengan Akuntansi dan Keuangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi saat ini memegang peranan penting baik bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi memiliki banyak manfaat khususnya bagi pihak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori keagenan (agency theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan antara atasan (prinsipal) dan bawahan (agen). Hubungan

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH EFEKTIVITAS DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KINERJA INDIVIDU ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KARYAWAN PERUMDA BPR MAJALENGKA Oleh : ENGKUN KURNADI *) email : kurnadiengkun@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai Judul :Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja pegawai Dinas Sosial Provinsi Bali. Nama :Kadek Caesar IndraWahyudi Nim :1215251146 ABSTRAK Peningkatan kinerja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang signifikan dalam dunia organisasi. Perubahan yang terjadi bukan hanya berdampak pada satu sisi aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ditengah-tengah era persaingan global setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat. umumnya. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi disini bahwa 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber - sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modernisasi seperti saat ini ketersediaan modal merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pengusaha untuk menjalankan bisnis yang dirintisnya. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Tidak hanya pada

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Tidak hanya pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA 0 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana pendukung berbagai aktivitas, baik aktivitas para pebisnis, akademisi, birokrat, maupun profesional.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembagian Kerja 2.1.1 Pengertian Pembagian Kerja Tugas merupakan suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi untuk melaksanakan pekerjaan yang telah

Lebih terperinci