¹Kadek Tias Raka Putri, ¹I Nyoman Ari Surya Darmawan, ²I Ni Luh Gede Erni Sulindawati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "¹Kadek Tias Raka Putri, ¹I Nyoman Ari Surya Darmawan, ²I Ni Luh Gede Erni Sulindawati"

Transkripsi

1 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, KURS MATA UANG RUPIAH ATAS DOLLAR AS, DAN INDEKS DOW JONES TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE ¹Kadek Tias Raka Putri, ¹I Nyoman Ari Surya Darmawan, ²I Ni Luh Gede Erni Sulindawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Mata Uang Rupiah Atas Dollar, indeks dow jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif time series (runtut waktu) yang bersumber dari data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui informasi yang didapatkan dari buku, dokumen, maupun situs lembaga tertentu. sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah nilai IHSG pada setiap akhir bulan pengamatan periode pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah data ada setiap bulan selama 5 tahun sehingga ada 60 data tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Saham Dow Jones dan perkembangan IHSG. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) berpengaruh negatif dan siginifikan antara tingkat suku bunga SBI dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), 2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), 3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kata Kunci: Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Mata Uang Rupiah Terhadap Dollar AS), Indeks Dow Jones (DJIA), Dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Abstract This study was aimed at analyzing the effect of the effect of SBI interest rate, rate of exchange of rupiah into dollar, and Dow Jones index on Composite Share Price Index (IHSG) rate in Indonesia stock exchange (BEI) in the period. This was a quantitative research. The type of data used was time series quantitative data obtained from secondary data, namely data obtained indirectly or through information accessed from books, documents, and the website of a certain organization. The sample was in the form of IHSG value at the end of the month of observation period in Indonesia Stock Exchange (BEI). The number of data in

2 each month within five years that resulted in 60 data of SBI interest rate, rate of exchange of rupiah into dollar, and Dow Jones index on development of IHSG. The study used validity testing and reliability testing, normality testing, multicolinearity testing, heteroscedasticity test, and hypothesis testing using multiple linear regression analysis. The results showed that 1) there is a negative and significant effect of SBI interest rate on Composite Share Price Index (IHSG) rate, 2) there is a positive and significant effect of rate of exchange of rupiah into dollar on IHSG, 3) there is a positive and significant effect of Dow Jones index on IHSG. Keywords: rate of exchange of rupiah into dollar, and Dow Jones index on IHSG rate PENDAHULUAN Salah satu penggerak perekonomian di Indonesia adalah pasar modal, suatu perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan kegiatan pereknomiannya adalah melalui pasar modal. Menurut Husnan (2003)pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrument keuangan berjangka. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, di mana perusahaan publik yang berkaitan dengan efek akan dapat menerbitkan perdagangan, serta lembaga, dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal juga merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dimana pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara tersebut. Karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang di arahkan untuk meningkatakan pergerakan partisipasi masyarakat dalam pergerakkan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Pasar modal memegang peranan sangat penting dalam perekonomian Indonesia, dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan dapat menjadi leading indicator economic pada suatu negara. Pergerakan indeks sangat dipengaruhi oleh ekspektasi investor atas kondisi fundamental negara maupun global. Adanya informasi baru akan berpengaruh pada ekspektasi investor yang akhirnya akan berpengaruh pada IHSG. Indeks harga saham adalah ukuran yang didasarkan pada perhitungan statistik untuk mengetahui perubahan-perubahan harga saham setiap saat terhadap tahun dasar. Indeks harga saham individual sering digunakan untuk investor untuk menentukan perkembangan suatu perusahaan yang terefleksi dari indeks harga sahamnya. Sedangkan indeks harga saham gabungan sering sekali dipakai sebagai indikator untuk mengukur situasi umum perdagangan efek (Lubis, 2006:157). Banyak teori dan penelitian mengungkapkan bahwa indeks harga saham gabungan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Moradoglu, et al. (2000), dikemukakan bahwa penelitian tentang perilaku harga saham telah banyak dilakukan, terutama dalam kaitannya dengan variabel makro ekonomi, diantaranya Chen et al. (1986), dan Fama (1981). Hasil penelitian mereka mengatakan bahwa harga saham dipengaruhi oleh fluktuasi makro ekonomi. Beberapa variabel makro ekonomi yang digunakan antara lain; tingkat inflasi, tingkat suku bunga. Fenomena kenaikan maupun penurunan IHSG tentunya disebabkan oleh banyak faktor atau variabel yang dapat mempengaruhi perubahan IHSG tersebut, diantaranya tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang rupiah atas dollar AS, dan indeks dow jones. SBI (Sertifikat Bank Indonesia) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto atau bunga. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang. Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk pelelangan pada masa periode tertentu. Jika suku bunga ini lebih tinggi daripada return yang dihrapkan maka investor akan

3 memilih deposito sebagai pilihan investasinya. Dalam penelitiannya, Lee (1992) dan Gan et al (2006) telah ditemukan bahwa perubahan tingkat bunga (interest rate) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham. Tingkat suku bunga SBI juga merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi harga saham. Secara umum, mekanismenya adalah bahwa suku bunga SBI bisa mempengaruhi suku bunga deposito yang merupakan salah satu alternatif bagi investor untuk mengambil keputusan dalam menanamkan modalnya. Jika suku bunga SBI yang ditetapkan meningkat, investor akan mendapat hasil yang lebih besar atas suku bunga deposito yang ditanamkan sehingga investor akan cenderung untuk mendepositokan modalnya dibandingkan menginvestasikan dalam saham. Hal ini mengakibatkan investasi di pasar modal akan semakin turun dan pada akhirnya berakibat pada melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan. Nilai tukar mata uang (exchange rate) atau sering disebut kurs merupakan harga mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro ekonomi yang lainnya. Kurs ataupun nilai tukar inilah yang juga menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi perdagangan di pasar uang dan saham, karena melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar AS, akan memiliki pengaruh negatif terhadap perekonomian dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari, 2003). Sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar, pengaruh Amerika (AS) sangat besar bagi negara-negara lain. Hal ini juga termasuk pengaruh dari perusahaan-perusahaan dan investornya sehingga pergerakan DJIA yang merupakan salah satu index dalam NYSE (New York Stock Exchange) akan berpengaruh pada pergerakan index harga saham negara-negara lain. Salah satu indeks harga saham yang kerap menjadi acuan dalam proses pengambilan keputusan investor di Bursa Efek Indonesia adalah Dow Jones Industrial Average. Dow Jones Industrial Average merupakan indeks pengukur kinerja pasar tertua di Amerika Serikat yang masih berjalan hingga saat ini. Indeks ini juga merupakan indeks yang paling sering digunakan sebagai acuan keadaan pasar saham di Amerika Serikat atau New York Stock Exchange (NYSE). Indeks ini dianggap dapat merepresentasikan pengaruh bursa saham Amerika Serikat yang besar terhadap bursa saham global, termasuk Indonesia. Eun dan Shim (1989) dalam Fajar (2009:13) juga menyatakan bahwa pasar Amerika Serikat adalah pasar modal yang paling berpengaruh, sehingga perubahan pasar Amerika Serikat akan dapat mempengaruhi pergerakan pasar modal lainnya. Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis dalam penulisan ini mengambil judul : Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Mata Uang Rupiah Atas Dollar AS dan indeks dow jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kuantitatif time series (runtut waktu)yang bersumber dari data skunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui informasi yang yang didapatkan dari buku, dokumen, maupun situs lembaga tertentu. Data untuk penelitian ini bersumber dari situs berupa data Indeks Harga Saham Gabungan dan Dow Jones (DJIA), kemudian dari berupa suku bunga SBI, dan nilai kurs dollar AS. Jumlah data ada setiap bulan selama 5 tahun sehingga ada 60 data tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Saham Dow Jones dan perkembangan IHSG. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dengan dua pendekatan yaitu : 1) Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi yaitu melalui pencatatan ataupun softcopy atas data-data

4 yang diperlukan. 2) Pendekatan Kepustakaan (Library Research) Pendekatan kepustakaan adalah menjadi suatu kesimpulan. Teknik analisis pengumpulan data secara tidak langsung data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara membaca dan untuk menganalisis permasalahan yang mempelajari buku-buku ataupun litelatur telah dirumuskan di perumusan masalah yang disusun oleh para ahli dan diterbikan adalah sebagai Analisis Deskriptif oleh lembaga-lembaga tertentu serta membahas mengenai cara pengumpulan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan data, penyederhanaan angka-angka dan penelitian ini, kemudian akan ditarik pengamatan. Analisis Deskriptif membahas mengenai cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan) serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna dan lebih mudah dipahami. Tujuan penggunaan analisis deskriftif ini adalah mengetahui adanya pengaruh tingkat suku bunga SBI dan kurs rupiah per dollar AS dan indeks dow jones terhadap IHSG pada Bursa Efek Indonesia sehingga dapat dinilai dan di bandingkan dengan penelitian sebelumnya dan disesuaikan dengan teori yang telah ada. Analisis statistik pada penelitian ini antara lain : 1) Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan benar-benar menunjukan hubungan yang signifikan dan representatif. Jenis uji asumsi klasik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Uji Normalita, Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 2)Uji Multikolinearitas, Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi yang digunakan atas korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinearitas atau tidak terjadi kolerasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada data yang akan di olah. 3) Uji Autokorelasi, Uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model ini akan digunakan uji Durbin-Watson (DW- Test). Jika nilai DW-Test lebih lebih besar dari batas atas (du), maka tidak terjadi autokorelasi. Untuk menguji autokorelasi dalam penelitian ini digunakan statistik d dari Durbin-Watson (DW test) dimana angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dl (angka yang diperoleh dari tabel DW batas bawah), du (angaka yang diperoleh dari tabel DW batas atas), 4-dL dan du. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknnya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi (+/-). 4) Uji Heteroskedatisitas, Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi kesamaan variance atau residual satu pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut heteoskedatisitas, sebaliknya jika tetap disebut Homokesdatisitas. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedatisitas adalah sebagai berikiut: a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokesdatisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskerdatisitas. Analisis regresi berganda bertujuan untuk meramalkan pengaruh empat variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara tiga buah variabel bebas (X) atau lebih dari sebuah variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga SBI, kurs rupiah dan indeks dow jones terhadap IHSG. Seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen dihitung dengan persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = a + bx 1 + bx 2 + bx 3 + e

5 Keterangan : Y = IHSG sektor pertambangan (a) = Nilai Konstanta (b) = Koefisien Regresi Berganda (X 1 ) = Tingkat suku bunga SBI (X 2 ) = Kurs Rupiah (X 3 ) = indeks Dow Jones (e) = Standart Error. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat analisa statistic. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas data yang akan dianalisis tentang pengaruh tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, dan Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Penarikan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan pertimbangan dan kriteriakriteria tertentu sebagai berikut: (1) Data yang diambil merupakan perkembangan tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Saham Dow Jones dan perkembangan IHSG yang terbaru (audit). (2)Data yang diambil adalah 5 tahun ( ) dikarenakan terjadinya berupa Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara individu masing-masing variabel bebas dalam penelitian mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dalam penelitian. Dasar pengambilan keputusan adalah: Ho ditolak atau Ha diterima jika nilai signifikan t atau p value < 5% suatu fenomena pada empat tahun terakhir pada setiap bulan pengamatan, yaitu dari tahun Berdasarkan uraian diatas, yang menjadi sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah nilai IHSG pada setiap akhir bulan pengamatan periode pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah data ada setiap bulan selama 5 tahun sehingga ada 60 data tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Saham Dow Jones dan perkembangan IHSG. Deskripsi umum hasil penelitian yang dipaparkan pada bagian ini adalah deskripsi skor tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Dow Jones, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tersaji pada Tabel 1. Tabel 1 Deskripsi Skor Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Mata Uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Dow Jones, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Statistik X 1 X 2 X 3 Y Mean 0, , , ,75 Median 0, , , ,57 Deviasi Standar 0, , ,80 706,12 Minimum 0, , , ,03 Maksimum 0, , , ,95 (Sumber: data diolah, spss 19) Keterangan: X 1 adalah tingkat suku bunga SBI, X 2 adalah kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, X 3 adalah Indeks Dow Jones, dan Y adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan Tabel 1, dapat ditarik 4 deskripsi umum sebagai berikut. Data tingkat suku bunga SBI memiliki nilai minimum sebesar 0,0575 dan nilai maksimum sebesar 0,0775. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa respon terhadap tingkat suku bunga SBI adalah antara 0,0575 sampai dengan 0,0775. Nilai rata-rata sebesar 0,0657 dengan nilai median sebesar 0,0650. Nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai median menunjukkan bahwa nilai tingkat suku bunga SBI cenderung condong ke arah nilai minimum. Deviasi standar sebesar 0,0067 lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan data tingkat suku bunga SBI tidak bervariasi. Data kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS memiliki nilai minimum sebesar 9032,00 dan nilai maksimum sebesar 12938,29. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa respon terhadap kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS adalah antara 9032,00 sampai dengan 12938,29. Nilai rata-rata sebesar 10414,94 dengan nilai median sebesar 9953,87. Nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai median menunjukkan bahwa nilai kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS

6 cenderung condong ke arah nilai minimum. Deviasi standar sebesar 1219,73 lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rataratanya, yang mengindikasikan data kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS tidak bervariasi. Data Indeks Dow Jones memiliki nilai minimum sebesar 9774,02 dan nilai maksimum sebesar 17828,24. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa respon terhadap Indeks Dow Jones adalah antara 9774,02 sampai dengan 17828,24. Nilai rata-rata sebesar 13527,73 dengan nilai median sebesar 13058,21. Nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai median menunjukkan bahwa nilai Indeks Dow Jones cenderung condong ke arah nilai minimum. Deviasi standar sebesar 2296,80 lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa Indeks Dow Jones sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan data Indeks Dow Jones tidak bervariasi. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki nilai minimum sebesar 2549,03 dan nilai maksimum sebesar 5226,95. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa respon terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah antara 2549,03 sampai dengan 5226,95. Nilai rata-rata sebesar 4100,75 dengan nilai median sebesar 4136,57. Nilai rata-rata yang lebih kecil dari nilai median menunjukkan bahwa nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung condong ke arah nilai maksimum. Deviasi standar sebesar 706,12 lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebaran nilainya semakin dekat dari nilai rata-ratanya, yang mengindikasikan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak bervariasi. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dipenuhi uji prasyarat. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji normalitas dilakukan pada data tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Dow Jones, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Rekapitulasi hasil uji normalitas data tersaji pada Tabel 2 di bawah ini Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolgomorov-Smirnov Test N 60 Normal Parameters a,b Mean 0, Std. Deviation 5, E2 Most Extreme Differences Absolute 0,076 Positive 0,076 Negative -0,068 Kolmogorov-Smirnov Z 0,590 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,877 (sumber: data diolah, spss 19) Berdasarkan Tabel 2, ditunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,877. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) tersebut lebih besar dari 0,05 untuk statistik One- Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal. Uji multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yang satu dengan variabel yang lainnya. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat diuji dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing variabelbebas.

7 Model Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Tingkat Suku Bunga SBI 0,846 1,183 Kurs Mata Uang Rupiah atas Dollar AS 0,784 1,276 Indeks Dow Jones 0,921 1,086 (Sumber: data diolah spss 19) Berdasarkan Tabel 3, maka dapat diketahui nilai VIF untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut: (1) Nilai VIF untuk variabel tingkat suku bunga SBI sebesar 1,183 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,846 > 0,10 sehingga variabel tingkat suku bunga SBI dinyatakan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. (2) Nilai VIF untuk variabel kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS sebesar 1,276 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,784 > 0,10 sehingga variabel kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS dinyatakan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. (3) Nilai VIF untuk variabel Indeks Dow Jones sebesar 1,086 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,921 > 0,10 sehingga variabel Indeks Dow Jones dinyatakan tidak terjadi gejala multikoliniearitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji hiteroskedastisitas dapat digunakan uji Glejser. Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas disajikan pada Tabel 4 Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1586, ,312 2,356 0,022 X , ,522-0,239-1,707 0,093 X 2-0,011 0,037-0,044-0,307 0,760 X 3-0,021 0,018-0,157-1,175 0,245 (Sumber: data diolah, spss 19) Keterangan: X 1 adalah tingkat suku bunga SBI, X 2 adalah kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, X 3 adalah Indeks Dow Jones. Berdasarkan Tabel 4, diketahui bahwa nilai signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual lebih besar dari 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukannya masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Uji autokorelasi digunakan untuk menguji Tabel 5 Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi apakah sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Untuk menguji autokorelasi dapat digunakan Durbin Waston (DW). Ringkasan hasil uji autokorelasi disajikan pada Tabel 5. Model R R Square Adjusted R Square Std, Error of the Estimate Durbin Watson 1 0,623 0,388 0, , ,146

8 (Sumber: data diolah, spss 19) Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,146. Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%, n = 60, k = 3 adalah d L = 1,480 dan d U = 1,688. Nilai Durbin Watson berada di antara d U dan (4 d U ) atau 1,688 < 2,146 < 2,312. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi di antara kesalahan pengganggu. Uji ini digunakan untuk menentukkan analisis pengaruh tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara parsial, di mana dapat dilihat dari besarnya nilai probabilitas pada uji t. Hasil uji t dari variabel tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, Indeks Dow Jones secara parsial disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3748, ,646 3,014 0,004 X ,977-0,345-3,038 0, ,367 X 2 0,141 0,068 0,244 2,070 0,043 X 3 0,094 0,033 0,305 2,802 0,007 (Sumber:data diolah, spss 19) Keterangan: X 1 adalah tingkat suku bunga SBI, X 2 adalah kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, X 3 adalah Indeks Dow Jones Berdasarkan perhitungan, maka didapat: : Yˆ 3748, ,367X1 0,141X2 0,094 X3. Berdasarkan model regresi yang terbentuk, dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut: (1) Konstanta sebesar 3748,578 menunjukan jika variabel tingkat suku bunga SBI (X 1 ), kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS (X 2 ), Indeks Dow Jones (X 3 ) bernilai konstan, maka variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Y) memiliki nilai positif sebesar 3748,578 satuan. (2) Variabel tingkat suku bunga SBI (X 1 ) memiliki koefisien negatif sebesar ,367 dan nilai signifikan 0,004. Nilai probabilitas signifikan untuk tingkat suku bunga SBI (X 1 ) adalah 0,004. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa tingkat suku bunga SBI (X 1 ) berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang negatif menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI (X 1 ) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Y) berpengaruh negative.hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga SBI (X 1 ) sebesar 1 satuan, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Y) akan mengalami penurunan sebesar 36400,367 satuan dengan asumsi variabel independen yang lain kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS (X 2 ) dan Indeks Dow Jones (X 3 ) dianggap konstan. (3) Variabel kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS (X 2 ) memiliki koefisien positif sebesar 0,141 dan nilai signifikan 0,043. Nilai probabilitas signifikan untuk kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS (X 2 ) adalah 0,043. Nilai ini lebih kecil dari nilai probabilitas α = 5%, maka dapat dinyatakan bahwa kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS (X 2 ) berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Y). Sedangkan, nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS (X 2 ) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Y) berpengaruh positif. Berpengaruh positif dan signifikan, jadi kurs mata uang rupiah berpengaruh positif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).

9 Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,623 0,388 0, ,94535 (Sumber: diolah, spss19) Berdasarkan Tabel 8, diketahui yang diungkapkan oleh Maryana (1997:35), bahwa hasil perhitungan koefisien di mana penguatan IHSG dikarenakan determinasi sebesar 0,355. Hal ini adanya suku bunga yang turun dan rupiah menunjukkan bahwa 35,5% variabel Indeks yang menguat. Teori ini diperkuat oleh Harga Saham Gabungan (IHSG) Bank Indonesia dalam buletinnya bahwa dipengaruhi oleh variabel tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas penurunan suku bunga SBI diharapkan dapat mendorong investasi dan penyediaan Dollar AS, dan Indeks Dow Jones, modal kerja yang sangat diperlukan dalam sedangkan 65,5% dipengaruhi oleh faktor lain. proses pemulihan ekonomi nasional (Bank Indonesia, 1999:9). Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Jadi, rasionalnya adalah tingkat terhadap Indeks Harga Saham suku bunga SBI mempunyai peranan yang Gabungan (IHSG) Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diterima. besar terhadap harga saham. Kenaikan tingkat suku bunga dapat meningkatkan beban perusahaan yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham. Kenaikan ini juga potensial mendorong investor menjual Hasil penelitian menunjukkan bahwa saham dan mentransfer dana ke bentuk berpengaruh negatif dan siginifikan antara tingkat suku bunga SBI dengan Indeks Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Apabila suku bunga SBI naik, maka investor akan Harga Saham Gabungan (IHSG). mendapat hasil besar, sehingga akan Persamaan regresi punya arah koefisien negatif. Pengaruh negatif menunjukkan bahwa hubungan tingkat suku bunga SBI menjual sahamnya dan ditukarkan dengan SBI. Dengan demikian naiknya suku bunga SBI akan mengakibatkan tur harga saham dan Indeks Harga Saham Gabungan dan IHSG pun akan turun. Secara empiris (IHSG) adalah berbanding terbalik. Jika hasil penelitian ini konsisten dengan tingkat suku bunga SBI semakin tinggi, maka Indeks Harga Saham Gabungan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2013), yang menyatakan bahwa tingkat (IHSG) semakin rendah. Terdapat suku bunga SBI berpengaruh negatif dan pengaruh yang signifikan tingkat suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Gabungan (IHSG), yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk tingkat suku bunga SBI adalah 0,004 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat suku bunga Pengaruh Kurs Mata Uang Rupiah atas Dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS berpengaruh positif dan signifikan SBI terhadap Indeks Harga Saham terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Gabungan (IHSG). Justifikasi diambil (IHSG) diterima. dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Berdasarkan teori, hukum besi pasar modal merumuskan bahwa jika tingkat suku bunga umum naik, maka IHSG akan turun dan begitu pula sebaliknya jika Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Persamaan regresi punya arah tingkat suku bunga umum turun, maka koefisien positif. Pengaruh positif IHSG akan naik (Soedigno dan Nasution, 1997:6). Hal ini sejalan dengan pendapat menunjukkan bahwa hubungan kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS dan Indeks

10 Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah searah. Jika kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS semakin tinggi, maka Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga semakin tinggi. Terdapat pengaruh yang signifikan kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS terhadap kualitas laporan keuangan, yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05.Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teori, penguatan IHSG dikarenakan adanya suku bunga yang turun dan rupiah yang menguat (Maryana, 1997:35). Teori ini menunjukkan bahwa IHSG akan melemah karena rupiah yang melemah. Sebab melemahnya rupiah dapat terjadi apabila faktor fundamental perekonomian Indonesia tidaklah kuat, sehingga dolar Amerika akan menguat dan akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI (Sunariyah, 2006). Hal ini tentunya menambah resiko bagi investor apabila hendak berinvestasi di bursa saham Indonesia (Robert Ang, 1997). Investor tentunya akan menghindari resiko, sehingga investor akan cenderung melakukan aksi jual dan menunggu hingga situasi perekonomian dirasakan membaik. Aksi jual yang dilakukan investor ini akan mendorong penurunan indeks harga saham di BEI dan mengalihkan investasinya ke dolar Amerika (Jose Rizal, 2007). Jadi, rasionalnya adalah melemahnya kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS akan melemahkan nilai IHSG. Ketika rupiah melemah dan dolar AS menguat, hal ini mengakibatkan naiknya biaya bahan baku terhadap sebagian besar perusahaan yang mengimpor dari luar negeri. Kenaikan ini mengurangi tingkat keuntungan perusahaan. Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan aksi jual terhadap harga saham-saham yang dimilikinya. Apabila banyak investor yang melakukan hal tersebut tentunya akan mendorong penurunan IHSG. Secara empiris hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Novianto (2011), yang menunjukkan bahwa kurs mata uang Dollar AS atas Rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan demikian, kurs mata uang. Rupiah atas Dollar AS berpengaruh positif dan signifikan terhadap (IHSG). Pengaruh Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Indeks Dow Jones berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Persamaan regresi punya arah koefisien positif. Pengaruh positif menunjukkan bahwa hubungan Indeks Dow Jones dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah searah. Jika Indeks Dow Jones semakin tinggi, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga semakin tinggi. Terdapat pengaruh yang signifikan Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikan untuk Indeks Dow Jones adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda, maka dapat diambil suatu justifikasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Justifikasi diambil dengan mempertimbangkan kajian teori dan emperis. Secara teoretis, Dengan naiknya Indeks Dow Jones berarti kinerja perekonomian Amerika Serikat juga ikut membaik. Amerika sebagai salah satu Negara tujuan ekspor Indonesia, pertumbuhan perekonomian Amerika dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kegiatan ekspor maupun aliran modal masuk baik berupa investasi atau melalui pasar modal (Sunariyah, 2006). Karim et al., (2008) mengemukakan bahwa pasar modal Indonesia sudah terintegrasi dengan pasar modal dunia. Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa pergerakan pasar modal Indonesia akan dipengaruhi oleh pergerakan pasar modal

11 dunia baik (Samsul, 2008). Sebagai akibat semakin luasnya globalisasi, maka tidak menutup kemungkinan investor-investor asing menanamkan modalnya pada pasar modal Indonesia sehingga indeks di Pasar modal Indonesia akan semakin meningkat. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hipotesis terhadap pengaruh tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, dan Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1)Variabel tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), artinya apabila tingkat suku bunga SBI semakin tinggi, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan semakin rendah. 2) Variabel kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), artinya apabila kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS semakin tinggi, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga semakin tinggi. 3) Variabel Indeks Dow Jones berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), artinya apabila Indeks Dow Jones semakin tinggi, maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga semakin tinggi. SARAN Bagi manajemen perusahaan, sebaiknya lebih memperhatikan aspek tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, dan Indeks Dow Jones, karena sesuai dengan hasil penelitian ini keempat variabel tersebut menjadi acuan bagi investor dalam memilih saham yang masuk dalam daftar Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini terjadi karena investor cenderung berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Keterbatasan penelitian ini variabel independen yang digunakan hanya tiga variabel, yaitu tingkat suku bunga SBI, kurs mata uang Rupiah atas Dollar AS, dan Indeks Dow Jones sehingga bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan variable lain yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) namun tidak masuk dalam model yang diuji dalam penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, Sri dkk Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT Bursa Efek Jakarta. Anto, Dajan. 1996, Pengantar Metode Statistik jilid II, cetakan kedelapan belas. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES. Bank Indonesia Surat Ederan Bank Indonesia No.8/15/DNP/2006 tentang laporan berkala Bank umum Peraturan Bank Indonesia No.6/23/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Darmawi, H Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara, Fabozzi, E.J. and Francis, J.C Capital Markets and Institution and Instrument. New Jersey: Upper Saddle River Hamdy, Hady Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. Samsul, Muhamad Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga Samuelson, Paul A. dan William P. Nordhaus Makro ekonomi. Edisi Keempat belas. Jakarta: Erlangga. Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari Indikator- Indikator Pasar Saham Dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau Dari Pasar Saham Sedang Bullish dan Bearish. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, vol.3 no.3,

12 Suad, Husnan Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (keputusan Jangka Pendek), Edisi keempat,yogyakarta: BPFE. Sunariyah, 2006, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kelima, Yogyakarta: UPP STIM YKPN,

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi di Indonesia, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika terhadap Indeks Harga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan 56 BAB IV 4.1 Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Uji Asumsi Klasik Analisis data yang dilakukan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 18.0. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan, serta permasalahan dan hipotesis yang telah ditetapkan pada bab bab sebelumnya, maka penulis akan membahas variabel variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dividen Per Share, Tingkat Inflasi, Return on Equity, Net Profit Margin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu inflasi, nilai tukar, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Deskripsi data bisa diartikan sebagai suatu upaya untuk menampilkan data agar data tersebut bisa dipaparkan secara baik dan diinterpretasikan dengan mudah. 159

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM : PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN 2008-2013 Nama : Faishal Febrian NPM : 23214823 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Tri Wardani, SE., MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013. Peneliti mengambil sampel sesuai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Winnie Adisty (28212243) FE. Akuntansi Pembimbing : 1. Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI 2. Diana Sari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan atas data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean), BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data yang menggambarkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis ini untuk

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut sesuai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non- Performing

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Dari data yang diperoleh melalui berbagai sumber kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS Versi 21 untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi varian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, maka diperoleh. Tabel 4.1 Proses Pemilihan Sampel BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015. Pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode )

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode ) ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN HARGA EMAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN ( Studi Kasus di BEI Periode 2004-2013) Nama : Awal Nurjamil NPM : 11212267 Dosen Pembimbing : Iman Murtono Soenhadji,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan perusahaan perbankan yang listing pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013

Lebih terperinci

51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2015 dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Bank Indonesia yang berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat. Waktu penelitian mulai dari November

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik dan merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut : 45 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Statistik Dekriptif Dalam analisa data menggunakan teknik regresi sederhana, data sampel yang digunakan harus melalui uji asumsi klasik (normalitas data) terlebih

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN Nama : Dian Ayu Lestari NPM : 12212022 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Neltje F.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ini adalah perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu data inflasi di Indonesia tahun 2013-2015 (X 1 ),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek yang diteliti oleh penulis adalah persahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran dari hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian terakhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.Analisis Data dan Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini bertujuan untuk memberikan penjelasan serta gambaran terkait dengan data yang digunakan

Lebih terperinci

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan dan laporan distribusi pendapatan pada PT BCA Tbk serta laporan statistik laporan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini, baik variabel dependen maupun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Penelitian ini menggunakan analisa regresi yang tujuannya adalah untuk meramalkan suatu nilai variabel dependen dengan adanya perubahan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan/annual report perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi

Lebih terperinci