Hubungan Berat Badan Berlebih dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah pada Balita Usia 2-5 Tahun di Puskesmas Tamansari Bandung
|
|
- Liana Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Hubungan Berat Badan Berlebih dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah pada Balita Usia 2-5 Tahun di Puskesmas Tamansari Bandung 1 Windy Nuraini Shufian, 2 Dicky Santosa, 3 R. Anita Indriyanti 1,2 Pedidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Jl. Hariangbangga No.20 Bandung windyshufian@gmail.com Abstract: Overweight in adults has been started since the toddlers. Overweight in infants can cause the risk of degenerative diseases such as cardiovascular disease, diabetes mellitus when they grow up. West Java has a prevalence overweight 2-5 years of 12%. One of the factors that initiate the occurrence of overweight in children is a history of low birth weight babies at birth. The aim of this research is to find a correlation between overweight with a history of low birth weight in children aged 2-5 years.this research used observasional analytic design with case control method. Samples were children aged 2-5 years who have met the inclusion criteria taken randomly. The criteria for overweight is based on BH/BW in the 2005 WHO classification. The results showed that 3.3% children who were overweight had a history of low birth weight with odd ratio 1,036 which means that the low birth weight babies have 1,036 risk in having overweight condition. Based on statistical calculations using Fisher's Exact test, there is no significant correlation between overweight with a history of low birth weight in children aged 2-5 years in Tamansari Public Health Center Bandung (p = 0.248).It can be concluded that there is no significant correlation between overweight with a history of low birth weight babies from children aged 2-5 years in Tamansari Public Health Center Bandung. Key Words: children 2-5 year, low birht weight babies, overweight. Abstrak: Berat badan berlebih pada orang dewasa telah dimulai sejak masa balita. Berat badan berlebih pada balita dapat menyebabkan timbulnya risiko penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus pada saat mereka dewasa nanti. Jawa Barat memiliki prevalensi berat badan berlebih pada usia 2-5 tahun sebesar 12%. Salah satu dari beberapa faktor yang menginisiasi terjadinya berat badan berlebih pada balita ialah adanya riwayat bayi berat lahir rendah pada saat lahir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat badan berlebih pada balita usia 2-5 tahun dengan riwayat bayi berat lahir rendah. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan metode case control. Sampel merupakan anak balita usia 2-5 tahun di Puskesmas Tamansari kota Bandung yang telah memenuhi kriteria inklusi dengan mengguankan cara random sampling. Sampel masuk dalam kriteria kegemukan berdasarkan TB/BB yang telah dimasukkan dalam klasifikasi WHO tahun Hasil penelitian menunjukkan kegemukan pada usia 2-5 tahun, didapatkan 3,3% yang mengalami BBLR. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai odd ratio sebesar 1,036 yang memiliki arti bahwa anak balita yang memiliki riwayat bayi berat lahir rendah mengalami risiko menjadi kegemukan sebesar 1,036. Berdasarkan perhitungan statistika dengan menggunakan uji Fisher Exact, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan berlebih dengan riwayat bayi berat lahir rendah pada balita usia 2-5 tahun di Puskesmas Tamansari kota Bandung (p=0,248). Simpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan berlebih dengan riwayat bayi berat lahir rendah balita usia 2-5 tahun di Puskesmas Tamansari kota Bandung. Kata Kunci : Balita 2-5 tahun, Bayi berat lahir rendah, Berat badan berlebih. A. Pendahuluan Kegemukan pada anak mengalami peningkatan dari tahun ketahun baik di dunia maupun di Indonesia. Data dari survey The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2009 menunjukkan bahwa prevalensi kegemukan telah meningkat, yaitu dari 5,0% menjadi 12,4% untuk anak-anak usia 2-5 tahun. 1 Jurnal American Medical Association tahun 2011 tentang kegemukan pada anak, angka kegemukan pada anak dan remaja di Amerika Serikat meningkat pada anak usia
2 Hubungan Berat Badan Berlebih dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah pada Balita Usia tahun dari 5% meningkat menjadi 21% yang mengalami kegemukan. 2 Menurut CDC (Center for Disease Control and Prevention ) tahun 2011 prevalensi kegemukan mencapai 8,5% pada kelompok umur 2-5 tahun. 3 Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2007, prevalensi nasional kegemukan pada anak balita yakni 12,2% dari jumlah anak Indonesia. 4 Angka ini meningkat menjadi 14% pada tahun Jawa Barat memiliki prevalensi berat badan berlebih pada usia 2-5 tahun sebesar 12%. Prevalensi berat badan berlebih pada anak menurut data Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 di Kota Bandung, didapatkan prevalensi berat badan berlebih pada anak usia 2-5 tahun sebesar 8,7%. 5 Salah satu dari beberapa faktor yang menginisiasi timbulnya kegemukan dimasa kanak-kanak dan remaja adalah riwayat kelahiran yaitu anak yang lahir dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko terjadinya kegemukan di masa anak dan remaja. 6 Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, persentase balita yang memiliki riwayat BBLR semakin meningkat. Persentase balita yang memiliki riwayat BBLR 8,7 %. 7 Berat badan pada saat lahir sangat berpengaruh pada berat badan anak di kemudian hari. Bayi yang memiliki riwayat BBLR pada saat berada didalam kandungan akan mengalami kekurangan gizi dan membutuhkan asupan energi dan lemak yang tinggi saat berada di luar kandungan. Bayi-bayi ini akan mengalami proses pertumbuhan cepat dikarenakan pemberian asuapan yang berlebih dari oragtua untuk mengejar pertumbuhannya. Janin yang kekurangan makanan pada saat berada dalam kandungan akan tumbuh sebagai individu yang mengatur tubuhnya untuk menyimpan lemak lebih banyak dan lebih efisien dalam penggunaannya. 8 Menurut Parson, tahun 2009 berat lahir merupakan penyebab kegemukan selain faktor lainnya yaitu keturunan, faktor sosial, aktivitas fisik, perilaku, dan faktor psikologis. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berhubungan dengan fungsi organ tubuh yang kurang baik dan peningkatan penyerapan lemak di tubuh pada saat dewasa, hal tersebut menunjukkan dapat meningkatkan risiko kegemukan. 9 Karena dalam hal ini bayi berat lahir rendah terdapat hubungan yang erat dengan kegemukan maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Berat Badan Berlebih dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah pada Balita Usia 2-5 Tahun di Puskesmas Tamansari Bandung B. Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan berupa observasional analitik dengan desain case control yang bertujuan memberikan gambaran karakterisitik balita yang mengalami berat badan berlebih di Puksemas Tamansari kota Bandung dan untuk mengetahui terdapat hubungan berat badan berlebih dengan riwayat bayi berat lahir rendah (BBLR) pada balita usia 2-5 tahun di kota Bandung. Data penelitian yang dikumpulkan meliputi data hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan didapat dari pihak puskesmas Tamansari. Data tersebut telah dikempokkan kedalam klasifikasi berdasarkan BB/PB untuk balita usia 0-24 bulan dan berdasarkan TB/BB untuk balita diatas 2 tahun menurut WHO tahun 2005, kemudian mengambil data tambahan meliputi riwayat berat badan pada saat lahir dengan melihat data dari KMS (Kartu Menuju Sehat). Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan software Statistical Package for the Social Science (SPSS) dengan uji statistik metode Fisher Exact karena variabel bebas dan terikat merupakan variabel kategorik. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik
3 1044 Windy Nuraini Shufian, et al. C. Hasil Penelitian Variabel yang dilihat pada penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, dan juga hubungan berat badan berlebih dengan riwayat bayi berat lahir rendah. Seperti dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini yang akan dijelaskan secara terperinci. Tabel 1 Karakteristik Kegemukan pada Balita Usia 2-5 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 1 menunjukkan karakteristik jenis kelamin balita usia 2-5 tahun pada penelitian ini hasilnya adalah balita laki-laki yang mengalami kegemukan lebih besar yaitu 36 balita (62%) dibandingkan dengan balita perempuan yang mengalami kegemukan yaitu 22 balita (38%), sedangkan balita yang tidak mengalami kegemukan untuk jenis kelamin laki-laki sebesar 28 balita (48%) dibandingkan dengan balita perempuan yang tidak mengalami kegemukan sebesar 30 balita (52%). Tabel 2 Karakteristik Kegemukan pada Balita Usia 2-5 Tahun Berdasarkan Usia Gemuk Tabel 2 menunjukkan hasil penelitian bahwa sebagian besar anak pada penelitian ini berada di usia bulan yang mengalami kegemukan sebanyak 33 balita (57%), sedangkan untuk usia bulan yang mengalami kegemukan sebanyak Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
4 Hubungan Berat Badan Berlebih dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah pada Balita Usia balita (43%), dibandingkan anak yang tidak mengalami kegemukan pada rentang usia bulan sebanyak 20 balita (34%) dan anak yang tidak mengalami kegemukan pada rentang usia bulan sebanyak 38 balita (66%). Tabel 3 Hubungan Kegemukan pada Balita Usia 2-5 Tahun dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Tabel 3 menunjukkan hubungan kegemukan dengan riwayat bayi berat lahir rendah. Hasil analisis hubungan antara kegemukan dengan riwayat bayi berat lahir rendah diperoleh bahwa pada balita yang mengalami kegemukan pada usia 2-5 tahun, didapatkan 2 orang (1,7%) yang mengalami BBLR, sedangkan balita yang tidak gemuk usia 2-5 tahun tidak didapatkan yang mengalami BBLR. Secara statistik dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kegemukan dengan adanya riwayat BBLR dengan nilai p <0,05 (p=0,248). Dari hasil perhitungan didapatkan nilai odd ratio sebesar 1,036 yang memiliki arti bahwa anak balita yang memiliki riwayat bayi berat lahir rendah akan berisiko mengalami kegemukan sebesar 1,036. D. Pembahasan Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara kegemukan dengan riwayat bayi berat lahir rendah pada balita usia 2-5 tahun. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh L. Tappy tahun 2012 di negara Switzerland bahwa anak yang mengalami bayi berat lahir rendah akan mengalami kegemukan dikarenakan janin yang kekurangan makanan pada saat berada di dalam kandungan akan tumbuh menjadi individu yang mengatur tubuhnya untuk menyimpan lemak lebih banyak dan lebih efisien dengan bayi yang beratnya normal. Bayi yang memiliki riwayat berat lahir rendah akan mengalami kegemukan di kemudian hari karena kesalahan penanganan bayi yaitu diberi asupan berlebih dari orangtuanya karena mengejar ketinggalan pertumbuhan dengan bayi yang lahir normal. 9 Penelitian yang dilakukan oleh David J. Hill et al tahun 2013 di Kanada juga mendapatkan hasil yang bermakna antara balita yang mengalami kegemukan dengan adanya riwayat bayi berat lahir rendah. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa anak yang lahir dengan riwayat bayi berat lahir rendah akan mengalami kegemukan dan akan memiliki risiko tinggi hipertensi dan penyakit jantung di kemudian hari. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa anak yang lahir dengan bayi berat lahir rendah akan mengejar Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik
5 1046 Windy Nuraini Shufian, et al. pertumbuhannya pada bulan ke 6 dan bulan ke 12, sehingga pada usia 4 tahun keatas akan mengalami risiko tinggi kegemukan dan meningkatkan risiko terjadinya metabolik sindrom dan diabetes pada saat dewasa. 10 Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan besar sampel, perbedaan aktifitas fisik, dan dari internal seseorang yaitu dari faktor genetik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erna Ningsih tahun 2011 di Jakarta. 11 Pada penelitian tersebut didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara kegemukan pada balita dengan riwayat berat bayi lahir rendah dan pada penelitian yang dilakukan Riyanti tahun 2002 di Jakarta juga menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara anak yang megalami kegemukan dengan riwayat berat bayi lahir rendah, pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa anak yang lahir dengan berat 3,5 kg mengalami risiko kegemukan lebih besar dibandingkan anak yang lahir dengan berat <3,5 kg. 12 E. Simpulan Pada penelitian ini, tidak terdapat hubungan berat badan berlebih dengan riwayat bayi berat lahir rendah pada balita usia 2-5 tahun di Puskesmas Tamansari Bandung. Pada penelitian ini balita yang memiliki riwayat bayi berat lahir rendah memiliki risiko kegemukan sebesar 1,036. Ucapan Terimakasih Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr. Taufiq S. Boesoirie, dr., Sp. THT-KL (K) selaku Rektor Unisba, Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Dicky Santosa, dr., Sp.A., M.Kes., M.M sebagai pembimbing pertama dan R.Anita Indriyanti, dr., M.Kes sebagai pembimbing kedua yang dalam kesibukannya selalu memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel ini. Pertimbangan Masalah Etik Pengambilan data dari KMS merupakan masalah etik dalam penelitian ini. Sehingga diperlukan izin dari pihak puskesmas terkait untuk pengambilan data dari KMS. Idientitas pasien tidak dicantumkan sehingga kerahasiaan pasien terjaga dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Obesity E, Living PC, Families L. JAMA Highlights. 2012;308(24) : 3-5 National Center for Health Statistics. Health, United States, 2011: With special features on socioeconomic statushealth. Hyattsville, MD; U.S. Department of Health and Human Services; 2012 Freedman DS, Kettel L, Serdula MK, Dietz WH,. The relation of childhood B MI to adultadiposity: the Bogalusa Heart Study. Pediatrics2005;22 27 Badan penelitian dan pengembangan kesehatan depkes RD Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Laporan Nasional p Badan penelitian dan pengembangan kesehatan depkes RD Riset Kesehatan Dasar 2013 Departemen Kemenkes RI Pedoman pencegahan dan penanggulangan kegemukan Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Kesehatan)
6 Hubungan Berat Badan Berlebih dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah pada Balita Usia dan obesitas pada anak; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia; 2012 Dehghan M, Akhtar-Danesh N, Merchant AT. Childhood obesity, prevalence and prevention. Nutr J.2005 Badan penelitian dan pengembangan kesehatan depkes RD Riset Kesehatan Dasar 2013 Hill DJ, Prapavessis H, Shoemaker JK, Jackman M, Mahmud FH. Relationship between birth weight and metabolic status obese adolescents. ISRN Obes Eriksson JG, Forsén T, Tuomilehto J, Osmond C, Barker DJP. Early growth and coronary heart disease in later life: BMJ 2001; 322: Erna Ningsih. Hubungan berat lahir dengan faktor lainnya dengan kejadian kegemukan pada balita (6-59 bulan). Jakarta 2011.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Riyanti, A. Riwayat Pemberian ASI dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan status gizi anak pra sekolah. Jakarta Selatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Pendidikan Dokter, Gelombang 2, Tahun Akademik
BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegemukan pada anak mengalami peningkatan dari tahun ketahun baik di dunia maupun di Indonesia. Tahun 2006, terdapat 20 juta anak-anak dibawah usia 5 tahun di dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obesitas merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian yang serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Overweight dan obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian yang serius karena merupakan peringkat kelima penyebab kematian
Lebih terperinciHubungan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Pelajar Smpn 40 Bandung
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Pelajar Smpn 40 Bandung 1 Dhaifina Fajri Amasyitha, 2 Yani Dewi Suryani, 3 Siska Nia Irasanti 1,2,3 Pendidikan
Lebih terperinciHEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Hubungan Obesitas Sentral Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner Pada Usia 40-60 Tahun Di RSUP H.Adam Malik, Medan. Oleh: HEMAKANEN NAIR A/L VASU 110100413 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SISWI KELAS 5 SD YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN. Oleh: MUKHAMAD FARIED
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SISWI KELAS 5 SD YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN Oleh: MUKHAMAD FARIED 110100351 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN KABUPATEN MINAHASA Riney Amanda Supit*, Rudolf B. Purba**, Paul
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT
ABSTRAK HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT (%BF) YANG DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BOD POD DAN BROCA SERTA CUT OFF POINT (COP) DAN ODDS RATIO (OR) COP BROCA PADA OBESE Febrine Wulansari Gunawan, 2010 Pembimbing:
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat
i ii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir karya tulis ilmiah yang berjudul Hubungan Faktor Risiko Stroke Non Hemoragik Dengan Fungsi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. akibat dari disregulasi dalam sistem keseimbangan energi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal dan berlebihan yang dapat menggangu kesehatan. (1) Obesitas adalah penyakit yang timbul sebagai akibat dari
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN OBESITAS PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN OLEH: NILAM ANGGRIANI TAMBUNAN NIM: 100100181 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi dan defisiensi menjadi penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011
ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011 Alvin Ferbian S. 2012. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp. OG Pembimbing II : Winny
Lebih terperinciHUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)
HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember) SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi
Lebih terperinciKata kunci: Body Mass Index (BMI), Underweight, Overweight, Obesitas, Indeks DMF-T, Karies.
ABSTRAK Status gizi yang kurang maupun berlebihan akan berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh lain, salah satunya adalah kesehatan gigi dan mulut. Skor karies pada anak malnutrisi tinggi karena kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan pertambahan berat badan. Kelebihan berat badan pada anak apabila telah menjadi obesitas akan berlanjut
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA Hubungan Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir dan Status Gizi Balita dengan Erupsi Gigi Sulung Balita usia 6-24 bulan di UPT. Puskesmas Petang II DEWI SULANDARI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi kurang yang ada di Indonesia masih belum teratasi dengan baik. Saat ini Indonesia telah dihadapkan dengan masalah gizi baru yaitu masalah gizi lebih.
Lebih terperinciJurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22
HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below
Lebih terperinciENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN
PERBEDAAN INTAKE ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA 24-59 BULAN (Studi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya Tahun 2013) Maya Nurmalasari 1) Nurlina, SKM.,
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO)
ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN WHR (WAIST HIP RATIO) Leni Martinna, 2006. Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM.,
Lebih terperinciRelation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan
Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan Hubungan antara Polusi Udara Dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Anak Usia Balita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-negara berkembang
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES Viola Stephanie, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes. Obesitas
Lebih terperinciHUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2015
HUBUNGAN OBESITAS DAN RIWAYAT DIABETES MELLITUS DENGAN PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2015 1 *Resli 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi *Korespodensi penulis : resli.siregar@akperprima-jambi.ac.id
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA USIA AWAL PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan
HUBUNGAN ANTARA USIA AWAL PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SEKAR AYU KINANTI TISTIA G0013214
Lebih terperinciHUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR
ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR Gizi memegang peranan penting dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Perbaikan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN. Oleh : SERGIO PRATAMA
HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI SISWA SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN Oleh : SERGIO PRATAMA 120100202 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN
Lebih terperinciHubungan Usia Ibu dan Paritas dengan Tingkat Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Plered, Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 2014
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Usia Ibu dan Paritas dengan Tingkat Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Plered, Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 2014 1 Rangga S Pamungkas,
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS
51 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS Arif Nurma Etika 1, Via Monalisa 2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kadiri e-mail: arif_etika@yahoo.com ABSTRACT Diabetes Mellitus
Lebih terperinciPengaruh Durasi Pemberian ASI dengan Kejadian Obesitas pada Murid PG dan TK A di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Tahun 2010
Pengaruh Durasi Pemberian ASI dengan Kejadian Obesitas pada Murid PG dan TK A di Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Tahun 2010 Oleh : MARGHERITA S SUMARDI 070100340 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER
ABSTRAK PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010 Shiela Stefani, 2011 Pembimbing 1 Pembimbing
Lebih terperinciHubungan antara Lingkar Pinggang dengan Profil Lipid Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan antara Lingkar Pinggang dengan Profil Lipid Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung 1 Nisa Fitri Mardhotillah, 2 M. Rizki
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN SUGAR-SWEETENED BEVERAGES DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH
HUBUNGAN ASUPAN SUGAR-SWEETENED BEVERAGES DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum INDAH FEBRIYANI 22010110120090
Lebih terperinciHUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 13-14 TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI TERHADAP KEJADIAN OBESITAS DAN NON- OBESITAS PADA MAHASISWA FK USU TAHUN Oleh: ZUHDINA KAMALIAH
SKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN NUTRISI TERHADAP KEJADIAN OBESITAS DAN NON- OBESITAS PADA MAHASISWA FK USU TAHUN 2016 Oleh: ZUHDINA KAMALIAH 130100280 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. pada anak-anak hingga usia dewasa. Gizi lebih disebabkan oleh ketidakseimbangan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda. Artinya, masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara sudah muncul masalah gizi
Lebih terperinciOleh: Esti Widiasari S
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN INJEKSI DEPOT-MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DENGAN KADAR ESTRADIOL PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...
DAFTAR ISI Sampul Dalam... i Lembar Persetujuan... ii Penetapan Panitia Penguji... iii Kata Pengantar... iv Pernyataan Keaslian Penelitian... v Abstrak... vi Abstract...... vii Ringkasan.... viii Summary...
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS
ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS Shella Monica, 2013 Pembimbing : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc. Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Obesitas ditentukan dengan menggunakan Indeks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditandai dengan berat badan diatas rata-rata dari indeks massa tubuh (IMT) yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan salah satu tantangan yang paling serius. Masalahnya adalah global dan terus mempengaruhi negara yang berpenghasilan rendah dan menengah, khususnya
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK USIA 5-15 TAHUN. Sri Kartini. Program Studi Anafarma Universitas Abdurrab ABSTRAK
FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK USIA 5-15 TAHUN Sri Kartini Program Studi Anafarma Universitas Abdurrab ABSTRAK Obesitas merupakan akibat dari keseimbangan energi positif untuk periode waktu yang cukup
Lebih terperinciGAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA PRIA DAN WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA SITI NURYATI
49 GAYA HIDUP DAN STATUS GIZI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA PRIA DAN WANITA DEWASA DI DKI JAKARTA SITI NURYATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 50
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Lebih terperinciHUBUNGAN OBESITAS TERHADAP PENINGKATAN INDEKS RASIO KARDIOTORAKS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
i HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP PENINGKATAN INDEKS RASIO KARDIOTORAKS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran
Lebih terperinciPERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 6 BULAN ANTARA BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN SUSU FORMULA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA
PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 6 BULAN ANTARA BAYI YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN SUSU FORMULA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Lebih terperinciPENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID
ABSTRAK PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID Ekowati Retnaningsih dan Rini Oktariza Angka kejadian berat badan lebih pada anak usia sekolah di Indonesia mencapai 15,9%. Prevalensi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Disusun Oleh : DIAN HANDINI
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013
GAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013 PROFILE OF TODDLER MALNUTRITION AT PRIMARY HEALTH CENTER CARINGIN BANDUNG AT SEPTEMBER 2012
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT DI KOTA MEDAN TAHUN Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN
KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT 2 067777 DI KOTA MEDAN TAHUN 2013 Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN 100100398 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : JONATHAN EKO A J FAKULTAS KEDOKTERAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL IBU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUCANGSAWIT KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan selama siklus hidup manusia. Gangguan gizi pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN 5 TAHUN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gizi lebih adalah masalah gizi di negara maju, yang juga mulai terlihat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi lebih adalah masalah gizi di negara maju, yang juga mulai terlihat dinegara-negara berkembang, termasuk Indonesia sebagai dampak keberhasilan di bidang ekonomi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Disusun Oleh : FEBRI MARYANI
Lebih terperinciKata Kunci : Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, Stunting, Anak Usia Bulan
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUWUK KECAMATAN LUWUK SELATAN KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH. Johan Pengan*,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ASI EKSKLUSIF, KEBIASAAN CUCI TANGAN, PENGGUNAAN AIR BERSIH, DAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA (Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo) Oleh:
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciPREVALENSI OBESITAS PADA PASIEN YANG OSTEOARTHRITIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN Oleh: Noormimi Khatijah Binti Kasim
PREVALENSI OBESITAS PADA PASIEN YANG OSTEOARTHRITIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN 2009 Oleh: Noormimi Khatijah Binti Kasim 070100427 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERTAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Ceidy Silva Tamunu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prevalensi yang selalu meningkat setiap tahun, baik di negara maju maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight merupakan masalah kesehatan dunia dengan jumlah prevalensi yang selalu meningkat setiap tahun, baik di negara maju maupun berkembang. Prevalensi overweight
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit tidak menular yang berkaitan dengan gizi seperti diabetes mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et al., 2006 dalam Sacks,
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ANTARA LAKI-LAKI DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS
ABSTRAK PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA ANTARA LAKI-LAKI DEWASA MUDA OBESITAS DAN NON OBESITAS Wendy Sadikin, 2010. Pembimbing I Pembimbing II : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes : dr. Ellya Rosa Delima,
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN SMP NEGERI 1 WONOGIRI SKRIPSI
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS VIII SMP NAWA KARTIKA ISLAMIC BOARDING SCHOOL DENGAN SMP NEGERI 1 WONOGIRI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Kedokteran
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI USIA 41-65 TAHUN DI DESA SINUIAN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Rion Adam, Maureen I. Punuh, Nova H. Kapantow * Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014 Michelle Angel Winata, 2016. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk., MPd. Ked
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN
ANALISIS FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR KOTA BANJARMASIN, Ana Ulfah Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin Email: perdana_182@yahoo.co.id ABSTRAK Menurut WHO (World Health Organization)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini obesitas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Menurut data World Health Organization (WHO) obesitas
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES Thereatdy Sandi Susyanto, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima,M.Kes.
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN WIWI SARTIKA Program Studi D-III Kebidanan, Universitas Abdurrab Jalan Riau Ujung No.73 Pekanbaru Telp (0761) 38762
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009
ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009 Siska Wijayanti, 2010 Pembimbing I : Freddy T. Andries, dr., M.S.
Lebih terperinciABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN
ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2007-2011 Eggi Erlangga, 2013. Pembimbing I : July Ivone, dr., M.KK., MPd.Ked. Pembimbing
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT
ABSTRAK HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT (% BF) YANG DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN BOD POD DAN WAIST CIRCUMFERENCE (WC) SERTA CUT OFF POINT (COP) DAN ODDS RATIO (OR) COP WC PADA OBESITAS Dhaifina Alkatirie, 2010
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON Daniel Hadiwinata, 2016 Pembimbing Utama : Hendra Subroto, dr.,sppk. Pembimbing Pendamping: Dani,
Lebih terperinciPREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.
PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : FATHIRAH AINA BT. ZUBIR NIM : 070100405 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor penyebab terjadinya beberapa penyakit kronis sehingga mengakibatkan umur harapan hidup (UHH) seseorang menurun adalah obesitas. World Health Organization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight/obesitas merupakan akar dari berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler yang saat ini masih menjadi masalah
Lebih terperinciSkripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Tanggal.
Skripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tanggal. Berdasarkan SK... No... Tanggal... Panitia Penguji Skripsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronis yang sifatnya tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit ini memiliki banyak kesamaan dengan beberapa sebutan penyakit
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Perbedaan Faktor Lingkungan, Perilaku Ibu dan Faktor Sosiodemografi Pasien Diare Anak di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Al Islam Bandung pada Peserta BPJS dan
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, KEBUGARAN FISIK DAN IMEJ TUBUH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SMA Dl KOTA BANDA ACEH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, KEBUGARAN FISIK DAN IMEJ TUBUH DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA SISWA SMA Dl KOTA BANDA ACEH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Azhari,1 Syafei lshak,2 Lestari Kanti Wilujengl ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maju dan negara berkembang. Setiap tahun prevalensi obesitas selalu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di negara maju dan negara berkembang. Setiap tahun prevalensi obesitas selalu mengalami peningkatan.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciJurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016
30 KETERKAITAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN (KEP) DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA USIA (1-5 TAHUN) Nurwijayanti Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Mitra
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv UCAPAN TERIMAKASaIH... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN... viii
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012
UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012 I GEDE DODY WIRADHARMA 0720025027 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia pada saat ini menghadapi permasalahan ganda berupa kasus-kasus penyakit menular yang masih belum terselesaikan sekaligus peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terdapat penebalan dalam dinding pembuluh darah disertai
Lebih terperinciPENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS
PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS ABSTRAK Shella Monica Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Latar belakang Tidur yang cukup merupakan faktor penting bagi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegemukan atau obesitas telah menjadi masalah kesehatan global di dunia. Masalah kesehatan ini tidak hanya terjadi di negara-negara maju tetapi juga di negara berkembang.
Lebih terperinci