MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK"

Transkripsi

1 MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGGUNAAN MOTOR DC SHUNT PENGUAT TERPISAH PADA MESIN PUSHER FURNACE 1 PADA PABRIK HOT STRIP MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Heriawan Kukuh 1, Tejo Sukmadi 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia ABSTRAK Pada divisi Hot Strip Mill (HSM), terdapat lima proses penting dalam pembuatan baja lembaran panas yaitu reheating furnace, sizing press, roughing mill, finishing mill, dan down coiler. Reheating furnace merupakan proses awal yang sangat penting dalam proses produksi. Pada tahap ini bahan baku pembuatan plat baja yaitu baja slab mulai diproses untuk dipanaskan. Terdapat mesin pendorong slab yang digerakkan oleh motor DC yang disebut pusher. Kerja motor DC tidak lepas dari peranan kontrol arus pada armature dan field. Laporan kerja praktek ini membahas secara umum penggunaan motor DC pada mesin pusher furnace serta sistem pengontrolan yang digunakan oleh motor tersebut di Dinas Perawatan Lisrik Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) PT. Krakatau Steel Cilegon. Kata kunci : reheating furnace, motor dc, pusher,. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Krakatau Steel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang bergerak dalam bidang pengecoran baja. PT. Krakatau Steel sudah banyak menghasilkan produk seperti: kawat baja, baja profil, plat baja maupun baja beton. Pada Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) terdiri dari beberapa proses produksi salah satunya adalah proses pemanasan slab sebagai bahan baku pembuatan plat baja. Proses tersebut membutuhkan peralatan motor DC sebagai pendorong slab masuk kedalam furnace atau tungku pembakaran untuk diproses lebih lanjut sehingga peran motor DC sebagai pendorong sangatlah besar. 1.2 Tujuan Makalah kerja praktek ini bertujuan untuk mempelajari secara umum penggunaan motor DC sebagai pusher furnace 1 pada Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) PT. Krakatau Steel Cilegon. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam makalah kerja praktek ini membahas hal secara umum tentang penggunaan motor DC pada pusher furnace 1 serta peralatan-perlatan pendukung motor DC tersebut di Divisi Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon. 2 DASAR TEORI 2.1. Unit Produksi PT Krakatau Steel PT Krakatau Steel, Cilegon sebagai pabrik baja terpadu memiliki unit-unit produksi yang saling mendukung dan terintegrasi. proses produksi baja pada unit-unit tersebut saling berkaitan antara divisi / pabrik yang satu dengan yang lainnya. Pembagian divisi / pabrik pada PT Krakatau Steel, meliputi : 1 Pabrik Besi Spons (Direct Reduction Plant / DRP) 2 Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant / BSP) 3 Pabrik Baja Slab (Slab Steel Plant / SSP) 4 Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill / HSM) 5 Pabrik Baja Batang Kawat ( Wire Rod Mill / WRM ) 6 Pabrik Baja Lembaran Dingin (Cold Rolling Mill / CRM) 1. Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP 2. Dosen Jurusan Teknik Elektro UNDIP

2 strip. Setelah strip mencapai temperatur yang sesuai maka proses selanjutnya adalah menggulung strip menjadi coil di down coiler. Gambar 1. Diagram Proses Produksi PT Krakatau Steel 2.2 Hot Strip Mill (HSM) Pada Divisi HSM, untuk menghasilkan produk-produknya digunkana bahan baku berupa baja slab dengan ukuran penampang tebal mm, lebar mm dan panjang maksimal mm. Serta berat maksimal hingga 30 ton. Proses utama produksi slab menjadi baja lembaran panas diantaranya : 1. Tahap Reheating Furnace (pemanasan) Pada tahap ini, slab dipanaskan dalam furnace dengan suhu mencapai 1200 o C o C. Dengan kapasitas masing-masing furnace yaitu 300 ton/jam. 2. Sizing Press Setelah dipanaskan, slab yang keluar dari proses furnace, disemprot oleh air bertekanan tinggi untuk menghilangkan kerak. Kemudian slab panas yang telah dibersihkan dikurangi ukuran lebarnya dengan melakukan pressing pada kedua sisi slab. 3. Roughing Mill Pada roughing mill, slab akkan dikurangi ketebalannya dengan proses pengerolan. Bagian ini menggunakan stand dengan metode pengerolan bolak balik. Slab akan di roll beberapa kali tergantung dari ketebalan yang diinginkan. 4. Finishing Mill Pada finishing mill, slab akan di roll untuk memperoleh ketebalan strip yang sesuai dengan pesanan. 5. Down Coiler Sebelum strip (hasil dari finishing mill) mask ke down coiler, slab akan melewati laminar cooling yang berfungsi untuk mendinginkan 2.3 Motor DC 2.1 Prinsip Kerja Pada motor DC terdapat dua elemen utama yaitu rotor dan stator. Tegangan DC dialirkan ke kumparan jangkar melalui sikat karbon yang menempel pada komutator. Pada saat tegangan dialirkan ke kumparan medan di stator dengan kutub utara dan selatan buatan (elektromagnet) akan dihasilkan meda magnet statis. Adapun susunan komponen utama motor DC dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini Gambar 2 Komponen utama motor DC Motor DC berputar sebagai akibat adanya gaya Lorentz. Adapun arah gaya dipengaruhi oleh arah medan magnet dan arah arus pergerakan elektron seperti terlihat pada gambar 3 berikut ini. Gambar 3 Kaidah tangan kanan Lorentz 2.2 Konstruksi Motor DC terdiri dari beberapa komponen diantaranya armatur, stator, commutator, brushesh, shaft, bearing, fan, end bracket, dan frame yang tersusun seperti gambar 4 berikut

3 Gambar 4 Konstruksi motor DC 2.3 Operasi 4 Kuadran pada Sistem Drive Jika tegangan motor diturunkan secara tiba-tiba maka akan timbul torsi negative yang disebabkan oleh inersia yang terhubung ke beban. Motor bekerja seperti halnya generator yang mengubah energy gerak rotor menjadi energy listrik yang dikembalikan ke drive. Hal ini sama seperti mengemudikan sebuah mobil downhill, dimana mesin mobil akan bekerja sebagai rem. Pengereman terjadi pada kuadran II dan IV. Gambar 5 Operasi 4 kuadran Kuadran I Torsi dan kecepatan keduanya positif, motor berputar dengan kecepatan (n) yang searah dengan torsinya. Daya motor dihasilkan oleh kecepatan dan torsi, dimana P=T. sehingga daya motor bernilai positif. Energi dikonversi dari bentuk listrik menjadi bentuk mekanik yang digunakan untuk memutar motor. Mode operasi ini dikenal dengan forward motoring. Kuadran II Kecepatan dalam arah maju tetapi torsi motor berlawanan arah atau bernilai negative. Torsi yang dihasilkan oleh motor digunakan untuk pengereman putaran motor. Energi mekanik selama pengereman diubah menjadi energi listrik, ini berarti terjadi perubahan energi dari sistem mekanik menjadi sistem elektrik. Produk dari torsi dan kecepatan adalah negative sehingga motor beroperasi pada mode pengereman. Mode operasi ini disebut dengan forward breaking. Kuadran III Kecepatan dan torsi motor berarah sama tetapi keduanya negatif. Pengembalian torsi elektrik digunakan untuk memutar motor dalam arah yang berkebalikan. Daya yang merupakan hasil dari torsi dan kecepatan bernilai positif dan ini berarti motor beroperasi pada mode motoring. Energi dikonversi dari bentuk elektrik menjadi bentuk mekanik yang digunakan untuk memutar motor. Mode operasi ini dikenal dengan reverse motoring. Kuadran IV Kecepatan berada pada arah yang berlawanan, tetapi torsinya bernilai positif. Torsi motor ini digunakan untuk mengerem putaran motor yang berlawanan. Energi mekanik diperkuat selama pengereman yang dikonversi menjadi bentuk elektrik, ini berarti terjadi perubahan energi dari sistem mekanik menjadi sistem elektrik. Produk dari torsi dan kecepatan adalah negative sehingga motor beroperasi pada mode pengereman. Mode operasi ini disebut dengan reverse breaking. 3. ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1. Reheating Furnace Proses yang terjadi pada reheating furnace ialah pemanasan kembali bahan baku pembuatan baja lembaran panas yaitu slab. Proses pemanasan ini memerlukan temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1200 o C hingga 1300 o C dengan selang waktu 2,5

4 menit. Kapasitas reheating furnace sebanyak 300 ton/jam. Setelah proses pemanasan selesai maka slab akan diproses lebih lanjut Mesin Pusher Reheating Furnace Motor DC Motor DC digunakan sebagai motor penggerak utama pusher atau pendorong slab pada reheating furnace. Motor DC yang digunakan ialah motor DC tipe shunt penguat terpisah. Gambar 8 Tacho generator External fan Kipas eksternal atau external fan dipasang pada motor DC penggerak pusher yang fungsinya sebagai pendingin atau untuk menjaga temperature pada motor agar motor tidak overheat karena motor digunakan secara terus menerus. Gambar 6 Motor DC Motor yang digunakan berjumlah dua motor yang saling di-couple. Untuk spesifikasi motor DC yang digunakan dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 9 External Fan Selain itu tipe motor yang digunakan juga tipe motor dengan separate cooling atau berpendingin terpisah. Gambar 7 Nameplate motor DC Selain motor DC terdapat peralatan penunjang kerja dari motor DC tersebut, diataranya adalah : Tacho generator Tacho generator merupakan pengukur kecepatan motor DC yang berputar. Couple Couple pada pusher berfungsi untuk menghubungkan atau mengkopel dua buah motor DC sehingga kecepatan putaran antar keduanya sama. Pada couple juga dilengkapi dengan proximity switch yang berfungsi untuk melepaskan coupling. Pelepasan coupling dilakukan apabila posisi dari arm pendorong slab memiliki perbedaan posisi sehingga harus dilepas untuk memperbaiki posisi dari arm

5 Gambar 10 Couple Gearbox Gearbox digunakan pada motor untuk mendapatkan kecepatan yang berbeda. Dalam pusher, gearbox disambungkan pada motor untuk membuat torsi yang dihasilkan semakin besar sedangkan kecepatannya lebih rendah. Arm pada pusher berjumlah 2 buah dengan jarak antar arm sebesar 6 meter sehingga untuk slab dengan kelas terkecil tetap dapat didorong oleh kedua arm tersebut. Encoder Pada arm atau lengan pendorong slab pada pusher furnace 1 terdapat encoder yang terpasang pada arm. Gambar 13 Encoder Gambar 11 Gearbox Pada gearbox juga terdapat rotary switch yang berisi rangkaian untuk membuat pusher mendorong dengan pelan (forward slow), berhenti (forward stop), mundur dengan pelan (backward slow), dan berhenti (backward stop) Arm (lengan) Arm pada pusher merupakan bagian yang berguna untuk mendorong slab masuk ke furnace. Arm ini digerakkan untuk maju dan mundur oleh motor. Arm terhubung dengan gearbox yang digerakkan oleh motor. Gambar 12 Arm Encoder digunakan sebagai media untuk mengetahui seberapa jauh arm harus mendorong maju slab Sistem Pengontrolan Motor DC Untuk mengontrol kerja motor DC pada mesin pusher furnace 1 digunakan modul PAC C dan SIMOREG DC MASTER. Modul PAC C Digunakan sebagai pengontrol besarnya arus armature yang masuk pada motor DC. Sedangkan SIMOREG DC MASTER digunakan sebagai pengontrol besarnya arus medan yang digunakan pada motor DC tersebut Modul PAC C Modul PAC (Programmable Automation Controller) adalah sebuah modul pengontrol terpogram yang bekerja close loop yang terdiri enam buah modul dengan fungsi yang berbeda dan saling berhubungan.

6 Pada modul PAC C digunakan untuk mengontrol kecepatan motor dengan mengatur besarnya arus armature. Selain sebagai pengontrol kecepatan, modul PAC C juga memiliki sistem proteksi bagi motor. Indikator LED akan memberi isyarat adanya kerusakan atau gangguan pada motor. Selain itu pada panel juga terdapat circuit breaker sebagai pengaman motor. Gambar 14 Modul PAC C SIMOREG DC MASTER Pada field, driver yang digunakan untuk pengontrollan ialah SIMOREG. Pengontrolan pada field digunakan untuk mengatur arus field yang masuk sehingga dihasilkan medan magnet yang dapat memutar motor. Pada panel SIMOREG terdapat trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan sebagai supply field. Selain itu juga terdapat thyristor yang digunakan untuk menyearahkan dari tegangan AC ke tegangan DC Supply Tegangan Motor Gambar 16 Single line diagram Supply armature motor DC diperoleh dari sumber 3 fasa 380 V yang disearahkan terlebih dahulu baru dari hasil penyearah tersebut di supply ke motor. Sedangkan pada field di supply dari sumber 3 fasa 380 V yang terlebih dahulu diturunkan nilai tegangannya melalui trafo sehingga hasilnya menjadi tegangan AC 220 V. Tegangan AC 220 V ini selanjutnya di searahkan menggunakan diode untuk selanjutnya digunakan untuk men-supply field Armature Rectifier Pada driver ini digunakan penyearah 3 fasa gelombang penuh terkontrol yang mengunakan 12 thyristor seperti terlihat pada gambar berikut : Gambar 15 Driver SIMOREG Gambar 17 Armature rectifier Pada penyearah armature digunakan 2 grup thyristor yang bekerja secara bergantian. Grup I berfungsi untuk penyearah mode Motoring Bridge dimana motor akan berputar sesuai dengan set point. Sedangkan

7 pada thyristor grup II berfungsi sebagai Regen Bridge yaitu fungsi regenerative untuk memutar motor pada arah sebaliknya. Regen bridge juga berfungsi sebagai mode pengereman motor DC Penyearah medan Field Rectifier atau penyearah medan digunakan untuk menghasilkan medan magnet sehingga motor dapar berputar. Untuk penyearah medan, digunakan penyearah tak terkontrol menggunakan empat buah dioda sebagai berikut : Gambar 18 Penyearah 1 fasa gelombang penuh tak terkontrol Pada field rectifier hanya digunakan 1 fasa dari tegangan jala-jala. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menghemat penggunaan komponen elektronika rangkaian kontrol. Penyearah ini tak terkontrol, karena pengontrolan dilakukan pada penyearah armature agar respon pengontrolan dapat lebih cepat Mode Operasi Motor Penyearah yang digunakan pada motor DC pusher ialah jembatan thyristor yang berjumlah 12 thyristor. Thyristor dibagi menjadi 2 grup yaitu thyristor yang bekerja untuk menjalankan motor (motoring) dan thyristor sebagai pembalik putaran arah dan pengereman Motoring Motoring ialah kondisi dimana motor menerima supply tegangan dari sumber untuk bekerja. Dalam hal ini bekerja dengan putaran maju. Motor menerima daya dari sumber. Pada gambar berikut saat motor dioperasikan saat kecepatan penuh 500 Vdc. Gambar 19 Kondisi driving bridge bekerja Supply dialirkan melalui thyristor jembatan motoring yang berguna untuk memutar motor dalam kondisi motoring. Regen Regen ialah mode yang digunakan untuk membalik arah putaran motor. Pada mode ini thyristor yang digunakan ialah thyristor jembatan regen. Selain untuk membalik putaran motor, regen juga dapat digunakan sebagai mode pengereman motor. Untuk mengendalikan motor beroperasi pada empat kuadran berarti harus sesuai dengan energy listrik yang kembali ke motor. Gambar 20 Rangkaian motoring dan regen bridge Untuk membalik arah putaran dari motor DC dapat dengan cara membalik polaritas tegangan armature. Ini dapat dicapai dengan menggunakan jembatan regen pada motor. Jembatan ini digunakan untuk membuat arah motor maju menjadi berbalik dengan adanya jembatan regen.

8 Gambar 21 Membalik arah putaran motor Perbandingan pengereman regen dan dynamic braking Rangkaian jembatan regen juga dapat berfungsi sebagai rangkaian pengereman. Biasanya pengereman yang sering digunakan ialah pengereman secara dinamik akan tetapi pada pusher pengereman yang digunakan ialah menggunakan jembatan regen. Regen dan pengereman dinamis memberikan jumlah tenaga pengereman yang sama untuk membuat motor melambat dari kecepatan maksimum pada pelemahan medan menuju kecepatan dasar. Ini karena kekuatan field bertambah hingga motor mencapai kecepatan dasar. Akan tetapi, dari kecepatan base ke stop, regen mampu memperlambat motor dengan lebih cepat. Dengan tambahan, regen dapat membuat torsi saat zero speed untuk menjadikan motor berhenti sepenuhnya. Keuntungan lain dari regen ialah pengereman secara regen tidak terbatas pada duty cycle dan periode pendinginan. Aplikasi yang membutuhkan pengereman yang sering sebaiknya mempertimbangkan operasi empat kuadran dengan pengereman secara regen. Gambar 22 Perbandingan dynamic braking dengan regen 4. KESIMPULAN 1. Reheating furnace merupakan bagian yang sangat penting dari sistem produksi dalam pabrik baja lembaran panas atau hot strip mill. Pada reheating furnace, slab mengalami proses pemanasan di dalam tungku yang dikendalikan listrik untuk dapat diproses lebih lanjut. Pusher merupakan peralatan yang digunakan untuk mendorong slab masuk ke reheating furnace. Pusher mendorong seluruh slab dari masuk hingga keluar furnace. 2. Motor DC yang digunakan pada pusher ialah motor DC tipe shunt dengan penguatan terpisah atau self excitation. Motor DC yang digunakan pada pusher berjumlah dua dan dicoupling satu sama lain. Peralatan pada penggerak pusher diantaranya ialah motor DC, gearbox, dan arm. 3. Tacho generator digunakan sebagai pengukur kecepatan putar motor yang akan dibaca oleh driver sehingga driver dapat mengatur kecepatan motor. 4. Dalam pengaturan kecepatan motor dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu mengatur besarnya arus jangkar dan mengatur besarnya arus medan. Peralatan yang digunakan dalam pengaturan kecepatan motor DC

9 pada pusher yaitu modul PAC C dan Simoreg. Modul PAC digunakan untuk mengatur besarnya arus armature sedangkan simoreg digunakan untuk mengatur besarnya arus medan / field. 5. Penyearah menggunakan jembatan berjumlah 12 thyristor yang dibagi menjadi 2 grup. Satu grup thyristor berfungsi sebagai motoring dan satu grup lain berfungsi sebagai regen. 6. Pengereman motor DC menggunakan sistem regenerative memanfaatkan fungsi dari jembatan regen. Pengereman secara regen lebih cepat membuat motor untuk berhenti disbanding pengereman secara dinamis. Selain itu saat motor bertindak sebagai generator maka energy yang dihasilkan oleh generator akan dikembalikan ke jala-jala. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Iryanto, Irwan Pengaturan Motor DC Menggunakan Modul PAC C Pada Roller Table Roughing Mill Finishing Mill. Cilegon. [2] K. De Nisit and K. Sen Prasanta. Electric Drive. Prentice Hall. India [3] Wildi, Theodore Electrical Machines, Drives,and Power Systems. Prentice Hall [4] Hage (2009).Motor listrik, from 10 November 2013 [5] Agus Purnama (2012). Teori Motor DC dan Jenis-jenis Motor DC, from 10 November 2013 [6] Isna Rasyid (2012).Motor DC, from arasyadhanief/2013/04/27/motor-dc/, 15 November 2013 [7] Nadiya Andar (2013).Prinsip ddasar Cara Kerja Motor Listrik DC, from /prinsip-dasar-cara-kerja-motor-listrik-dc/, 20 November 2013 [8] C.R. Nave, Departmen of Phisics and Astronomy, Georgia State University. How does on electric motor work? In: Hyperphysics, Electricity and Magnetism [9] Pusher & Walking Beam furnace hot strip mill PT. KS 88 [10] Simoreg 6RA70 DC MASTER Electronics [11] Basic of DC Drives [12] Basic of Electricity [13] Basic of Electrical Products [14] IBAanalizer Process Data Acquisition BIODATA Heriawan Kukuh ( ). Lahir di Semarang, 25 November Telah menempuh pendidikan di SDN Petompon 01 Semarang, SMPN 5 Semarang dan SMAN 3 Semarang. Dan saat ini tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, angkatan 2010, konsentrasi Teknik Energi Listrik. Menyetujui Dosen Pembimbing Ir. Tejo Sukmadi, MT NIP

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA FURNACES Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembar Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel (PERSERO)

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. APLIKASI DAN PERAWATAN MOTOR DC PADA MESIN PEREDUKSI BAJA DIVISI WIRE ROD MILL (WRM) PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. APLIKASI DAN PERAWATAN MOTOR DC PADA MESIN PEREDUKSI BAJA DIVISI WIRE ROD MILL (WRM) PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK APLIKASI DAN PERAWATAN MOTOR DC PADA MESIN PEREDUKSI BAJA DIVISI WIRE ROD MILL (WRM) PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Milzam Andali Lababan, Susatyo Handoko ST, MT Jurusan

Lebih terperinci

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA Pengereman Dinamik Pada Motor Induksi Tiga Fasa (A. Warsito, M. Facta, M Anantha BP) PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA Agung Warsito, Mochammad Facta, M Anantha B P a.warsito@elektro.ft.undip.ac.id,

Lebih terperinci

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja

Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur besi baja ini sudah banyak menghasilkan produk seperti kawat baja, plat baja, maupun baja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang berkembang, Indonesia berusaha keras dalam memajukan sektor perindustrian agar dapat bersaing dengan Negara lain di dunia Internasional, terutama

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN DC DRIVE SINAMICS DCM PADA SIZE PRESS

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN DC DRIVE SINAMICS DCM PADA SIZE PRESS JETri, Volume 12, Nomor 1, Agustus 2014, Halaman 89-104, ISSN 1412-0372 PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN DC DRIVE SINAMICS DCM PADA SIZE PRESS Maula Sukmawidjaja, Budhi Nursulistyo Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK PADA BUKA TUTUP PINTU FURNACE DENGAN PLC SIMATIC S7-300 DALAM PROSES CONTINUOUS REHEATING FURNACE Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK KONTROL VALVE SISTEM PENDINGIN ROLLER TABLE PADA DOWN COILER DENGAN PLC SIMATIC S7-300 Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktik

Makalah Seminar Kerja Praktik Makalah Seminar Kerja Praktik PENGENDALIAN MESIN EXTRACTOR PADA REHEATING FURNACE TIPE WALKING BEAM MENGGUNAKAN PLC S7-300 PADA PABRIK HOT STRIP MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK ABSTRAK Moch. Akbar

Lebih terperinci

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK PENDAHULUAN Dalam banyak aplikasi, maka perlu untuk memberikan torsi pengereman bagi peralatan yang digerakkan oleh motor listrik. Dalam beberapa

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN COOLING WATER VALVE DENGAN PLC SIMATIC S7-300 PADA FINISHING MILL Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembaran Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel Cilegon

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE

SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM KENDALI OXYGEN CUTTING MACHINE BERBASIS PLC SIEMENS SIMATIC 5-115 Muhammad Abbie Hamzah [1], Sumardi, ST, MT [2] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal. 62-68 ISSN 0216-7395 PERANCANGAN PARAMETER PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA TIPE ROTOR BELITAN UNTUK PENINGKATAN UNJUK KERJA Tejo Sukmadi Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC PERCOBAAN 2 SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC 2.1. PRASYARAT Memahami komponen yang digunakan dalam praktikum sistem pengaturan kecepatan motor dc Memahami

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PADA MESIN WITHDRAWL AND STRAIGHTENER

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PADA MESIN WITHDRAWL AND STRAIGHTENER Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PADA MESIN WITHDRAWL AND STRAIGHTENER Oleh: Iwan Hardika (L2F005543) Jurudan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Dwi Harjanto. 1, Dr. Ir. Joko Windarto, MT 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Bayu Anggoro- L2F 003 489 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA 2, Ir. Agung Warsito, DHET 2. Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam tugas akhir ini, penulis memaparkan empat penelitian terdahulu yang relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed Drive

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN Deskripsi Singkat Manfaat Relevansi Capaian Pembelajaran Pembahasan mengenai prinsip dasar motor DC. Pembahasan bagian-bagian motor DC. Pembahasan tentang prinsip kerja

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

PERAWATAN MOTOR LISTRIK PADA MESIN PENGGERAK SISTEM CRANE DI PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA

PERAWATAN MOTOR LISTRIK PADA MESIN PENGGERAK SISTEM CRANE DI PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA PERAWATAN MOTOR LISTRIK PADA MESIN PENGGERAK SISTEM CRANE DI PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA Siswanto, Karnoto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jalan Prof. H. Soedarto, S.H,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH (DC) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega8535

PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH (DC) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega8535 PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH (DC) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega8535 Yogie Novriandi*, Noveri Lysbetti M**, Edy Ervianto** *Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

3/4/2010. Kelompok 2

3/4/2010. Kelompok 2 TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK II Andinar (0906602401) Arwidya (0906602471) Christina (0906602499) Citra Marshal (0906602490) Kelompok 2 Christina M. Andinar H. Islamy Citra Marshal Arwidya Tantri A. 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK AUTOMATIC LOOP CONTROL PADA CANTILEVER INTERMEDIATE MILL Dinas Perawatan Listrik Pabrik Batang Kawat ( Wire Rod Mill ) PT. Krakatau Steel Cilegon Dwi Afiat Abrianto 1, Sumardi

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktik

Makalah Seminar Kerja Praktik Makalah Seminar Kerja Praktik PENGENDALIAN CRANE SCRAVER PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) PABRIK WIRE ROD MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK DENGAN PLC SIEMENS S7-300 ABSTRAK Fildzah Imanina [1], Dr.

Lebih terperinci

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGENDALIAN REFERENSI KECEPATAN MOTOR DC AREA ROUGHING MILL MENGGUNAKAN PLC ABB MASTERPIECE 200 PABRIK WIRE ROD MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Ulinnuha Latifa 1, Aris

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK 6 MOTOR INDUKSI 3 PHASA 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI CONTAINER CRANE (CC) DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

SISTEM OPERASI CONTAINER CRANE (CC) DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Makalah Kerja Praktek di Terminal Peti Kemas Semarang(TPKS) SISTEM OPERASI CONTAINER CRANE (CC) DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Hadi Sutanto Saragi 1, Ir.Yuningtyastuti, MT 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan dilaboratorium konversi energi listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik. Penelitian akan dilaksanakan setelah proposal

Lebih terperinci

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB ORBITH Vol. 8 No. 1 Maret 2012: 32-37 MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB Oleh : Djodi Antono Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang 50275

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun perindustrian yang kecil. Sejalan dengan perkembangan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. maupun perindustrian yang kecil. Sejalan dengan perkembangan tersebut, BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENULISAN Sebagaimana kita ketahui, sekarang ini perindustrian di negara kita mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik pada perindustrian yang besar maupun perindustrian

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PADA LINI PRODUKSI CONTINUOUS TANDEM COLD MILL (CTCM) MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL DI UNIT PABRIK COLD ROLLING MILL (CRM) PT. KRAKATAU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,

Lebih terperinci

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK Zainal Abidin, Tabah Priangkoso *, Darmanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Sistem Pengisian Konvensional Pembangkit listrik pada alternator menggunakan prinsip induksi yaitu perpotongan antara penghantar dengan garis-garis gaya magnet.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor Induksi Tiga Fasa Motor induksi 3 fasa merupakan salah satu cabang dari jenis motor listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak berupa putaran yang mempunyai

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENGARUH KONDISI OLI TERHADAP PERFORMA TRANSFORMATOR PADA SWEAT GEARS 30KV DI WIRE ROD MILL PT KRAKATAU STEEL (PERSERO)Tbk Laporan Kerja Praktek Ini Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK

KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK Makalah Seminar Kerja Praktek KOORDINASI RELAY PENGAMAN DAN LOAD FLOW ANALYSIS MENGGUNAKAN SIMULASI ETAP 7.0 PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK Oktarico Susilatama PP 1, Ir. Agung Warsito, DHET 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA

ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA Paper of The Month PM3I Agustus 2017 ANALISIS KETIDAKSESUAIAN KUAT TARIK BAJA HRC DENGAN SPESIFIKASI STANDAR MELALUI DIAGRAM ISHIKAWA ADDIN HADINATA A Teknik Metalurgi UNTIRTA I. Latar Belakang Hot Strip

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... i iii iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah... 1 1.2. Permasalahan... 1 1.3. Batasan masalah... 2 1.4. Tujuan dan manfaat penelitian...

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Irpan Rosidi Tanjung, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS

Lebih terperinci

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3.1 Umum Masalah pengasutan motor induksi yang umum menjadi perhatian adalah pada motor-motor induksi tiga phasa yang memiliki kapasitas yang besar. Pada waktu mengasut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM 1.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek pengereman pada motor arus searah (Direct Current

Lebih terperinci

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION MK. Transportasi Elektrik Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION Motor DC adalah andalan penggerak traksi listrik pada motor listrik dan motor

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051 Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051 Ari Rahayuningtyas Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna Jl K S Tubun no 5 Subang Jawa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem secara keseluruhan. Anak Tangga I Anak Tangga II Anak

Lebih terperinci

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator. BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Lebih terperinci

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan KEGIATAN BELAJAR 7 KENDALI MOTOR DC A. Tujuan 1. Mahasiswa memahami penerapan switching dengan rangkaian H-bridge pada motor DC 2. Mahasiswa memahami pengontrolan arah dan kecepatan motor DC menggunakan

Lebih terperinci

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT Hendrickson 13410221 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Diah Nur Ainingsih, ST., MT. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

SOFT STARTING DAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

SOFT STARTING DAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 SOFT STARTING DAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 Agung Sugiharto B (L2F 32 453) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak -

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2) Bagian 9: Motor Sinkron Ahmad Qurthobi, MT. Teknik Fisika Telkom University Outline Pendahuluan Konstruksi Kondisi Starting Rangkaian Ekivalen dan Diagram Fasor Rangkaian

Lebih terperinci

ANALISA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT TERPISAH

ANALISA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT TERPISAH ANALISA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT TERPISAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaiakan program pendidikan diploma III PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI

Lebih terperinci

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Elektronika Lanjut. Motor Listrik. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1 Motor Listrik Missa Lamsani Hal 1 Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik

Lebih terperinci

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON (Aplikasi pada Laboratorium Departemen Listrik P4TK, Medan) Andri Sitorus,Syamsul Amien Konsentrasi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK PENGGUNAAN LCI DRIVE SYNCHRONOUS MOTOR PADA FINISHING BLOCK MILL Dinas Perawatan Listrik Pabrik Batang Kawat ( Wire Rod Mill ) PT. Krakatau Steel Cilegon Arif Nurhadi 1, Tejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pada umumnya industri memerlukan motor sebagai penggerak, adapun motor yang sering digunakan adalah motor induksi,karena konstruksinya yang sederhana, kuat

Lebih terperinci

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK

MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK 2. JENIS JENIS MOTOR LISTRIK MOTOR INDUKSI 1. PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK Dimana motor digunakan..?. Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan

Lebih terperinci

Lesita Dewi Rizki Wardani Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD.

Lesita Dewi Rizki Wardani Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD. Lesita Dewi Rizki Wardani 2211 105 046 Dosen Pembimbing: Dedet C. Riawan, ST., MT., PhD. Dimas Anton Asfani, ST., MT., PhD. Juni, 2013 CONTENT 1. Pendahuluan 2. Dasar Teori 3. Metode Pengambilan Data 4.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA MOTOR SINKRON TIGA FASA. Elfizon. Abstract

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA MOTOR SINKRON TIGA FASA. Elfizon. Abstract ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS EKSITASI TERHADAP ARUS JANGKAR DAN FAKTOR DAYA MOTOR SINKRON TIGA FASA Elfizon Abstract This paper aimed to analyze the effect of changing excitation current to the armature

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT Jesayas Sihombing Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 JUNIMAR TIKA AFFITRI 5223050346 ANGGI NURSANTI 5223053214 Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Fithri Muliawati 1, Taufiq Ramadhan 2 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun

Lebih terperinci

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah

Lebih terperinci

PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Abstrak

PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA. Abstrak PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA Bhimayastra NP 1, Ir. Hassanuddin 2 Mahasiswa Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 1 yogatell@gmail.com Dosen

Lebih terperinci

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l Mesin DC Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsip kerja mesin DC (dan AC) adalah

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

Semua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang

Semua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang Definisi Arus AC dan DC Semua orang tahu ada dua jenis arus listrik AC & DC, namun yang disayangkan kebanyakan orang cuma tahu saja bukan mengerti, dan yang parahnya lagi pada umum orang tahu dan membedakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya berasal

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik

Lebih terperinci

PERBAIKAN MOTOR INDUKSI 3 FASA (DAHLANDER) DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk.

PERBAIKAN MOTOR INDUKSI 3 FASA (DAHLANDER) DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Makalah Seminar Kerja Praktek PERBAIKAN MOTOR INDUKSI 3 FASA (DAHLANDER) DI PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. Muhamad Hami Pradipta, karnoto, ST. MT Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jalan Prof. H.

Lebih terperinci