Oleh SELLY RACHMALIA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh SELLY RACHMALIA H"

Transkripsi

1 ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN OPERASIONAL TERHADAP PELAKSANAAN GARDU TOL OTOMATIS (GTO) DAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT JASA MARGA (PERSERO) TBK CABANG PURBALEUNYI Oleh SELLY RACHMALIA H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

2 RINGKASAN SELLY RACHMALIA. H Analisis Persepsi Karyawan Operasional terhadap Pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan Faktor-faktor Produktivitas Kerja pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Purbaleunyi. Dibawah bimbingan SITI RAHMAWATI Kebutuhan masyarakat akan jaringan jalan semakin terdesak seiring dengan peningkatan produksi kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada. Terjadinya ketidakseimbangan tersebut salah satunya akibat pertumbuhan volume kendaraan roda empat yang naik sebesar 9% per tahun, sedangkan penambahan panjang jalan dilakukan hanya sebesar 0.01% per tahun, kondisi ini menjadi pemicu terjadinya masalah kemacetan lalu lintas. Konsep tol menjadi sebuah jawaban terhadap tingginya kebutuhan pengembangan jaringan jalan meskipun dalam kondisi anggaran pemerintah yang terbatas. PT Jasa Marga (Persero) Tbk merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai pengembang sekaligus operator jalan tol di Indonesia yang memiliki sembilan Cabang, salah satunya adalah Cabang Purbaleunyi. Karakteristik Cabang Purbaleunyi adalah masalah antrian pajang pada gerbang tol. Untuk mengatasi masalah antrian tersebut maka dibuat Gardu Toll Otomatis (GTO), yang merupakan ide kreatif dari Gugus Kendali Mutu Pasteur. GKM Pasteur merupakan salah satu kelompok unit kerja yang ada di Cabang Purbaleunyi pada Gerbang Tol Pasteur. Perusahaan menganggap GTO dapat memberikan dampak positif bagi karyawan operasional. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan antara lain (1) Mengetahui penyusunan kebijakan pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) yang dilakukan oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) Pasteur pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, (2) Menganalisis persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, (3) Menganalisis persepsi karyawan operasional terhadap faktor-faktor produktivitas kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi,. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh antara lain penyusunan kebijakan pelaksanaan GTO yang dilakukan oleh GKM Pasteur sudah dilaksanakan dengan baik melalui pendekatan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Pendekatan PDCA dilakukan perusahaan dalam kegiatan manajemen dan operasional perusahaan dalam rangka penerapan manajemen mutu. Menurut persepsi karyawan operasional pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi sudah berjalan dengan baik dan berpengaruh signifikan. Hal ini, dibuktikan dengan produktivitas GTO yang mampu melayani pengguna jalan tol dengan waktu transaksi menjadi 3 detik. Menurut persepsi karyawan operasional, faktor-faktor produktivitas kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi sudah berjalan dengan baik.

3 ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN OPERASIONAL TERHADAP PELAKSANAAN GARDU TOL OTOMATIS (GTO) DAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT JASA MARGA (PERSERO) TBK CABANG PURBALEUNYI SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh SELLY RACHMALIA H PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

4 ii Judul Skripsi : Analisis Persepsi Karyawan Operasional terhadap Pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan Faktor-Faktor Produktivitas Kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Nama : Selly Rachmalia NIM : H Menyetujui: Dosen Pembimbing, (Dra. Siti Rahmawati, M.Pd) NIP Mengetahui: Ketua Departemen, (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP Tanggal Lulus: ii

5 iii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 27 Mei Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak H. Syaiful Rachman SE dan Ibu Hj. Melly Amalia. Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-Kanak Handayani pada tahun 1990, lalu melanjutkan ke Sekolah Dasar Mardi Yuana Cibinong. Pada tahun 1996, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Cibinong dan melanjutkan di Sekolah Menengah Umum PGRI Cibinong Bogor dan masuk pada program IPA pada tahun Pada tahun 2002, penulis diterima melalui jalur reguler di Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Diploma III Inventarisasi dan Pengelolaan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Pada tahun 2006, penulis kemudian melanjutkan studi ke jenjang Sarjana pada Program Alih Jenis Sarjana Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. iii

6 iv KATA PENGANTAR Segala puji senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Analisis Persepsi Karyawan Operasional terhadap Pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan Produktivitas Kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan tingkat Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, begitu juga dengan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Januari 2011 Penulis iv

7 v UCAPAN TERIMAKASIH Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung sejak awal penulisan sampai selesainya skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd, sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada Penulis. 2. Prof. Dr. Ir. WH Limbong, MS, dan ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu untuk menguji Penulis dan memberikan masukan-masukan untuk perbaikan skripsi ini. 3. Segenap jajaran, Staf dan Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, yang telah mengijinkan Penulis untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan atas kesediannya dalam mengisi kuesioner penelitian. 4. Orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan kasih sayang dan doa bagi Penulis. 5. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc sebagai Ketua Departemen Manajemen beserta Dosen dan Staf Administrasi yang telah membantu kelancaran Penulis dalam penyusunan skrisi ini. 6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. v

8 vi DAFTAR ISI RINGKASAN RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitian... II. TINJAUAN PUSTAKA Gardu Tol Otomatis Konsep Produktivitas Kerja Faktor Produktivitas Kerja Peningkatan Produktivitas Kerja Karakteristik Pegawai Produktif Konsep Gugus Kendali Mutu Ciri Gugus Kendali Mutu Langkah Aktual Pembentukan GKM Mekanisme Kerja GKM Penilaian Kinerja GKM Manfaat Gugus Kendali Mutu Tinjauan Studi Terdahulu... III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Jenis dan Sumber Data Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Analisis Persepsi Uji F Uji t. Halaman iii iv v vi viii ix x vi

9 vii IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Gugus Kendali Mutu Pasteur Proses Kegiatan Kerja GKM Pasteur Pendekatan PDCA untuk Menghasilkan GTO 4.4. Karakteristik Karyawan Operasional Analisis Persepsi Karyawan Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Persepsi Karyawan Operasional terhadap Pelaksanaan GTO Persepsi Karyawan Operasional terhadap Faktor-faktor Produktivitas Kerja Uji F dan uji t Implikasi manejerial..... KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN vii

10 viii DAFTAR TABEL No Halaman 1. Konsesi Operasional Jalan Tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk Ciri-ciri Umum Gugus Kendali Mutu Skala Likert Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan GTO dan Faktorfaktor Produktivitas Kerja Posisi Keputusan Penilaian Data Karyawan PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Aksesibilitas Standar Pelayanan Minimum Hasil Survey Keluhan Pemakai Jalan Tol Perbandingan Rata-rata Kendaraan Gardu Masuk dan Keluar pada Shift Koefisien Korelasi Penyebab Dominan Perbandingan Faktor Penyebab Kinerja Gardu Pengaruh Kesalahan Pelaporan dan Kerusakan Alat Karakteristik Karyawan Operasional Persepsi Karyawan Operasional terhadap Pelaksanaan GTO Persepsi Karyawan Operasional terhadap KTME Tersangkut CSD Persepsi Karyawan Operasional terhadap CSD Rusak Persepsi Karyawan Operasional terhadap Keterbatasan Jumlah Gardu Persepsi Karyawan Operasional terhadap Tidak Ada Kebijakan Membangun Gardu Baru Persepsi Karyawan Operasional terhadap Faktorfaktor Produktivitas Kerja Persepsi Karyawan Operasional terhadap Kemauan Kerja Persepsi Karyawan Operasional terhadap Kemampuan Kerja Persepsi Karyawan Operasional terhadap Etika Kerja Persepsi Karyawan Operasional terhadap Kesejahteraan Kerja Persepsi Karyawan Operasional terhadap Lingkungan Kerja... Uji F... Uji t viii

11 ix No DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Struktur Organisasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Runchart Antrian Lalu Lintas Hasil GKM Pasteur Peralatan pada Gardu transaksi, Gardu Tandem, Gardu Tol Otomatis Contacless Smart Dispenser, Kartu Tanda Masuk, Automatic Line Banner ix

12 x DAFTAR LAMPIRAN No Halaman 1. Kuesioner Penelitian Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Diagram Sebab Akibat Kinerja Gardu Belum Optimal Rencana dan Pelaksanaan Perbaikan Alur Proses Transaksi Sebelum dan Sesudah Perbaikan pada Gardu Masuk dan Keluar x

13 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan jaringan jalan semakin terdesak seiring dengan peningkatan produksi kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada. 1 Terjadinya ketidakseimbangan tersebut salah satunya akibat pertumbuhan volume kendaraan roda empat yang naik sebesar 9% per tahun, sedangkan penambahan panjang jalan dilakukan hanya sebesar 0,01% per tahun, kondisi ini menjadi pemicu terjadinya masalah kemacetan lalu lintas. Konsep tol menjadi sebuah jawaban terhadap tingginya kebutuhan pengembangan jaringan jalan meskipun ditengah kondisi anggaran pemerintah yang terbatas. Pembangunan infrastruktur jalan tol telah memberikan kontribusi nyata dalam mendorong dan menggerakkan perekonomian nasional, yang manfaatnya telah banyak dirasakan bagi masyarakat luas. Kondisi mobilitas masyarakat yang tinggi saat ini, keberadaan jalan tol tentunya tidak dapat dipisahkan dari keseharian masyarakat. Masyarakat memanfaatkan keberadaan jalan tol sebagai jalan alternatif untuk mempersingkat jarak tempuh perjalanan dari satu tempat ke tempat lain. Jalan tol merupakan jalan umum yang menjadi bagian dari sistem jaringan jalan nasional untuk kendaraan beroda empat atau lebih dan penggunanya akan diwajibkan membayar tarif tol. Besarnya tarif tol yang dibayar oleh pengguna jalan tol disesuaikan dengan jarak lintasan (asal gerbang tol sampai keluar gerbang tol) dan golongan kendaraannya. PT Jasa Marga (Indonesia Highway Corporatama) Tbk atau disingkat PT Jasa Marga (Persero) Tbk merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai pengembang sekaligus operator jalan tol di Indonesia. Sejak awal berdiri pada tahun 1978, PT Jasa Marga (Persero) Tbk tetap menjadi market leader operator jalan tol yang menguasai 80% dari seluruh jalan tol yang ada di Indonesia. 1 Frans S Sunito, Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Berita Jalan Tol No.103 Hal: 6. April, Jakarta. 1

14 2 Delapan belas konsesi (hak pengusahaan) jalan tol sepanjang 648 km telah dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk sampai dengan akhir periode 2009, tiga belas konsesi diantaranya telah beroperasi sepanjang 496 km yang pengelolaannya dikelola oleh sembilan cabang dan satu anak perusahaan yaitu, PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Tabel 1). Sementara lima ruas tol lainnya menjadi bagian anak perusahaan yang merupakan proyek kerja sama antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan Pemerintah Provinsi daerah setempat dan juga pihak ketiga lainnya. Tabel 1. Konsesi Operasional Jalan Tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk No Ruas Jalan Tol Menyediakan jalan tol dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat menjadi bentuk komitmen yang kuat bagi PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pelopor industri jalan tol di Indonesia. Komitmen tersebut sekaligus akan berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha dalam jangka panjang yang selaras dengan visi dan misi perusahaan. Pelayanan transaksi di gerbang tol merupakan jasa utama dalam pelayanan jalan tol, akan tetapi karena kondisi arus lalu lintas yang meningkat menjadi penghambat terciptanya kelancaran bertransaksi pada gerbang tol, sehingga menyebabkan antrian panjang di gerbang tol yang sulit untuk dihindari. Pelayanan transaksi jalan tol harus dilakukan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang telah ditentukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi. Awal Beroperasi Panjang Tol (Km) Kantor Cabang 1 Jagorawi Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) 2 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 3 Jakarta-Tanggerang Ulujami-Pondok Aren ,5 Jakarta-Tanggerang 5 Dalam Kota Jakarta Prof. Dr. Ir. Soedjatmo ,3 Cawang-Tomang-Cengkareng 7 Padaleunyi ,9 (Padalarang-Cileunyi) Purbaleunyi 8 Cipularang (Cikampek- (Purwakarta-Bandung-Cileunyi ,5 Purwakarta-Padalarang) 9 Surabaya-Gempol ,5 Surabaya-Gempol 10 Semarang ,2 Semarang 11 Belmera Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa) 12 Palikanci ,8 Palikanci Sumber: Laporan Tahunan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (2009) 2

15 3 Masalah antrian panjang menjadi karakteristik pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, karena semenjak dioperasikannya jalan tol Cipularang yang menghubungkan ruas tol antara Cabang Jakarta- Cikampek dengan Cabang Purbaleunyi kepadatan arus lalu lintas kendaraan terus terjadi. Waktu tempuh yang singkat dan kenyamanan Kota Bandung menjadi alasan bagi masyarakat untuk datang berwisata, sehingga puncak kepadatan arus lalu lintas selalu terjadi menjelang akhir pekan atau pada saat hari libur nasional. Kepadatan arus lalu lintas tersebut menjadi faktor penghambat proses transaksi jalan tol. Inovasi sistem transaksi dengan menggunakan Gardu Tol Otomatis, diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah antrian pada saat bertransaksi, khususnya pada gerbang tol masuk. Gardu Tol Otomatis (GTO) merupakan gardu pelayanan transaksi tol tanpa adanya petugas pengumpul tol yang melayani. Cara penggunaannya cukup dengan menekan tombol pada GTO maka KTM (Kartu Tanda Masuk) akan keluar. Keberadaan GTO dapat digunakan juga untuk sistem pembayaran secara elektronik (Electronic Toll Collection) yang bekerjasama dengan Bank Mandiri. Menyadari segala keberhasilan yang telah diraih perusahaan selama ini ditentukan oleh kualitas dan dedikasi karyawan, maka karyawan menjadi sebuah asset berharga sekaligus mitra kerja bagi perusahaan. Pemberdayaan karyawan melalui program pendidikan dan pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka diberbagai bidang, sebagai upaya kesiapan mereka menghadapi segala tantangan yang akan terjadi. Pemberdayaan karyawan yang ada melalui pemanfaatan teknologi menjadi prioritas perusahaan dibandingkan merekrut karyawan baru. Pemanfaatan teknologi yang optimal melalui Gardu Tol Otomatis (GTO) merupakan salah satu wujud peningkatan kualitas dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol. Pemanfaatan teknologi terkadang menimbulkan persepsi yang berbeda mengenai nilai kemanusiaan bagi karyawan, namun hal tersebut perlu ditinjau kembali, karena melalui pemanfaatan dan pemberdayaan sumber daya manusia secara optimal akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. 3

16 Perumusan Masalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan jalan tol, dimana kualitas menjadi prioritas utama, salah satunya melalui pelayanan transaksi jalan tol. Akan tetapi kelancaran pelayanan transaksi sering menghadapi kendala seperti, volume kendaraan yang padat dan minimnya gardu transaksi ataupun petugas pengumpul tol yang mengakibatkan antrian panjang pada gardu transaksi. Masalah tersebut menjadi kendala yang harus dihadapi oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi khususnya pada Gerbang Tol Pasteur, sehingga muncul ide untuk membuat Gardu Tol Otomatis (GTO). Ide ini merupakan ide kreatif dari GKM Pasteur yang ada pada unit kerja Gerbang Tol Pasteur. Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan kelompok kerja karyawan, dimana seluruh karyawan secara sukarela dan berpartisipasi dalam menyelesaikan kegiatan yang berhubungan erat dengan perusahaan. Pelaksanakan GKM diharapkan akan membuat karyawan merasa dihargai serta diakui keberadaannya, sehingga terciptanya lingkungan kerja yang kondusif pada perusahaan. Pelaksanaan konsep Gardu Tol Otomatis (GTO) pertama kali dilaksanakan pada Gerbang Tol Pasteur yang dianggap telah efektif keberadaannya, selanjutnya diaplikasikan pada seluruh gerbang tol yang ada di PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi. Bagi perusahaan pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dinilai telah berbasis kemanusiaan, karena GTO dapat meringankan pekerjaan karyawan operasional (petugas pengumpul tol) untuk melayani pengguna jalan tol pada saat lalu lintas kendaraan sedang padat, serta dapat memperbaiki mutu kesehatan dari para petugas pengumpul tol. Efisiensi karyawan operasional dilakukan perusahaan hanya pada petugas pengumpul tol outsourching saja, karena selama ini jumlah petugas pengumpul yang ada sangat terbatas, namun perusahaan tidak ada memberikan kebijakan untuk menambah karyawan operasional baru. Sehingga diharapkan keberadaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan meningkatkan produktivitas kerja karyawan operasional. 4

17 5 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana penyusunan kebijakan pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) yang dilakukan oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) Pasteur pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi? 2. Bagaimana persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi? 3. Bagaimana persepsi karyawan operasional terhadap faktor-faktor produktivitas kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Mengetahui penyusunan kebijakan pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) yang dilakukan oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) Pasteur pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi. 2. Mengetahui persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi. 3. Mengetahui persepsi karyawan operasional terhadap faktor-faktor produktivitas kerja pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan program pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan faktor-faktor produktivitas kerja karyawan operasional. 2. Bagi umum, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 5

18 Batasan Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, yang berlokasi di Plaza Tol Pasteur Jalan Dr. Djundjunan nomor 257 Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu pada bulan September 2009 sampai dengan November PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi dipilih sebagai tempat penelitian oleh penulis, dikarenakan Cabang Purbaleunyi merupakan cabang perusahaan yang pertama kali melaksanakan sistem Gardu Tol Otomatis (GTO) pada seluruh gerbang tol dan selanjutnya pelaksanaan Gardu Tol Otomatis diterapkan juga pada cabang lainnya. Penelitian ini menganalisa bagaimana persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan faktor-faktor produktivitas kerja karyawan operasional itu sendiri. Karyawan operasional merupakan karyawan yang secara langsung mengetahui teknis di lapangan mengenai arus lalu lintas jalan tol, khususnya pada proses transaksi pada gerbang tol. Indikator faktor-faktor produktivitas kerja karyawan yang terdapat pada perusahaan yaitu, kemauan kerja, kemampuan kerja, etika kerja, kesejahteraan karyawan dan lingkungan kerja. Pada penelitian ini, penulis hanya mempelajari hasil kerja yang dilakukan Gugus Kendali Mutu (GKM) Pasteur dalam merumuskan permasalahan masalah hingga menghasilkan ide kreatif konsep Gardu Tol Otomatis (GTO). 6

19 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gardu Tol Otomatis (GTO) Gardu Tol Otomatis (GTO) adalah gardu tanpa petugas dimana pemakai jalan melaksanakan transaksi dan mengambil KTME (Kartu Tanda Masuk Elektronik) dan mengidentifikasi Badge atau kartu dinas sendiri. KTME merupakan alat tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup, yang menunjukan identitas jenis kendaraan dan asal gerbang tol yang merupakan informasi dalam penentuan tarif di gardu keluar (Gugus Kendali Mutu Pasteur, 2007) Konsep Produktivitas Kerja Secara umum produktivitas kerja diartikan sebagai hubungan hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif dengan perbandingan antara hasil masukan (tenaga kerja) dan keluaran yang diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai (Sinungan, 2008). Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), produktivitas kerja adalah rasio output dan input suatu proses produksi dalam periode tertentu. Input terdiri dari manajemen, tenaga kerja, biaya produksi, peralatan dan waktu. Output meliputi produksi, produk, penjualan, pendapatan, pangsa pasar, dan kerusakan produk. Umar (2005) menyatakan bahwa produktivitas kerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas mempunyai dua dimensi, yaitu efektivitas yang mengarah pada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi lain adalah efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya Faktor Produktivitas Kerja Menurut Simanjuntak (2001) faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dikelompokan menjadi tiga yaitu: 7

20 8 1. Kualitas dan kemampuan karyawan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik pekerja yang bersangkutan. 2. Sarana pendukung, dikelompokan menjadi dua yaitu: a. Lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan kerja. b. Kesejahteraan pekerja yang tercermin dalam sistem pengupahan dan jaminan sosial, jaminan kelangsungan kerja. 3. Supra sarana, dapat mendukung peningkatan produktivitas kerja karyawan antara lain kebijakan pemerintah, hubungan pengusaha dan pekerja, kemampuan manajemen dan perusahaan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor dan dapat dilihat dari kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan minimum, jaminan sosial yang memadai dan hubungan kerja yang harmonis (Sinungan, 2008) Peningkatan Produktivitas Kerja Langkah untuk meningkatkan produktivitas kerja menurut Sinungan (2008), adalah sebagai berikut: 1. Kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas manusia terletak pada kemampuan individu, sikap individu dalam bekerja, serta manajemen maupun organisasi kerja. Persyaratan individu untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi, yaitu: a. Tingkat pendidikan dan keahlian, teknologi dan hasil produksi, kondisi kerja, kesehatan, kemampuan fisik dan mental. b. Sikap (terhadap tugas) serta teman dalam satu organisasi. 2. Penggunaan jumlah sumber daya yang sama untuk memperoleh jumlah produksi yang besar. 3. Penggunaan jumlah sumber daya yang lebih besar untuk memperoleh jumlah produksi yang jauh lebih besar lagi. 8

21 9 Terdapat enam elemen untuk meningkatkan produktivitas kerja menurut Soemarsono (2004) yaitu: 1. Dukungan dari manajemen puncak yang dilakukan dengan berbagai cara yang menggambarkan dukungan terhadap program. 2. Dukungan struktur sangat diperlukan. Standar organisasi dibuat untuk mendukung peningkatan produktivitas. 3. Menciptakan corporate yang climate yang kondusif. Iklim yang kondusif sangat penting terhadap peningkatan produktivitas. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan iklim kondusif yaitu dengan menciptakan perhatian terhadap para karyawan bahwa manajemen sedang mendorong peningkatan produktivitas, manajemen harus melakukan komunikasi untuk menyakinkan karyawan agar dapat memahami tujuan perusahaan, perusahaan meminta para karyawan untuk meningkatkan keterlibatan mereka terhadap perusahaan sekaligus. Kontribusi karyawan tersebut akan mendapatkan reward system yang sesuai dari perusahaan. 4. Perusahaan harus membuat metode pengukuran produktivitas kerja dan menetapakan tujuan-tujuan yang realistis. 5. Mencari teknik-teknik baru untuk meningkatkan produktivitas. 6. Implementasi program produktivitas harus dijadwalkan, karena hal ini penting menyangkut penggunaan resources Karakteristik Pegawai Produktif Menurut Nasution (2005) upaya peningkatan produktivitas perusahaan harus dimulai dari tingkat individu itu sendiri, dimana setiap individu yang produktif memiliki karakteristik, yaitu: 1. Selalu mencari gagasan dan cara penyelesaiannya. 2. Selalu memberi saran untuk perbaikan secara sukarela. 3. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien. 4. Selalu melakukan perencanaan beserta jadwal waktu penyelesaian. 5. Bersikap positif terhadap pekerjaannya. 6. Berperilaku sebagai anggota kelompok yang baik. 7. Memotivasi diri sendiri melalui dorongan dari dalam. 9

22 10 8. Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik. 9. Mendengarkan ide orang lain yang lebih baik. 10. Terbinanya hubungan yang baik antar pribadi. 11. Menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan biaya. 12. Mempunyai tingkat kehadiran yang baik. 13. Mampu melampaui standar yang telah ditetapkan. 14. Mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat. 15. Tidak mengeluh dalam bekerja Konsep Gugus Kendali Mutu (GKM) Gugus Kendali Mutu menurut Sinungan (2008) adalah sekelompok orang (biasanya terdiri dari tiga sampai dengan delapan orang) yang memiliki pekerjaan sejenis untuk membahas dan menyelesaikan persoalan kerja yang dihadapi dan mengadakan perbaikan secara terus menerus dengan mempergunakan teknik kendali mutu. Ketua kelompok biasanya dijabat secara bergantian di antara anggota kelompok. Kegiatan Gugus Kendali Mutu merupakan bagian dari kegiatan Pengendalian Mutu Terpadu. Konsep dasar GKM adalah anggapan bahwa penyebab persoalan mutu atau produksi tidak diketahui oleh para pekerja dan manajemen, juga diandaikan bahwa pekerja pabrik mempunyai pengetahuan yang siap pakai, kreatif, dan dapat dilatih untuk menggunakan kreativitas alamiah dalam pemecahan persoalan pekerjaan (Crocker et al., 2004). Hasibuan (2002) menyatakan Gugus Kendali Mutu merupakan kelompok kecil dari lingkup kerja yang secara sukarela melakukan kegiatan pengendalian dan perbaikan secara berkesinambungan dengan cara menggunakan teknik-teknik quality control Ciri Gugus Kendali Mutu Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan mekanisme formal dan dilembagakan yang bertujuan untuk mencari solusi dengan memberikan tekanan pada partisipasi dan kreativitas antar karyawan. Hal ini berarti, Gugus memberikan kebaikan organisasi sehingga GKM harus terus bekerja dan tidak tergantung pada proses produksi (Crocker et al., 2004). Ciri-ciri umum GKM dapat dilihat pada Tabel 2. 10

23 11 Tabel 2. Ciri-ciri Umum Gugus Kendali Mutu 1. Meningkatkan komunikasi. Tujuan 2. Mencari dan memecahkan masalah. 1. Terdiri dari seorang kepala dengan 8 sampai 10 karyawan yang berasal dari satu bidang pekerjaan. Organisasi 2. Memiliki seorang koordinator dan satu atau lebih fasilitator yang bekerja erat dengan Gugus. Pemilihan 1. Partisipasi anggota dalam gugus bersifat sukarela. anggota Gugus 2. Partisipasi ketua Gugus bersifat bebas. 1. Gugus memilih sendiri persoalan yang akan dibahasnya. Ruang lingkup 2. Gugus didorong untuk memilih persoalan yang berasal dari persoalan yang bidang pekerjaannya sendiri. dianalisis oleh 3. Persoalan tidak terbatas pada mutu, tetapi mencakup Gugus produktivitas, biaya, keselamatan kerja, moral, lingkungan, dan lainnya. Latihan tihan formal teknik pemecahan masalah menjadi bagian dari pertemuan Gugus. Pertemuan lakukan selama satu jam per minggu 1. Tidak ada penghargaan dalam bentuk uang. Penghargaan bagi 2. Penghargaan yang paling efektif adalah kepuasan anggota kegiatan Gugus Gugus karena solusi yang mereka sumbangkan. Sumber: Crocker et al. (2004) Langkah Aktual Pembentukan GKM Crocker et al. (2004) memaparkan secara ringkas langkah aktual dalam proses pelaksanaan Gugus Kendali Mutu (GKM) yang meliputi: 1. Meminta bantuan konsultan dari luar. Hal ini merupakan keputusan berdasarkan pertimbangan dari departemen pengembangan organisasi untuk menggunakan konsultan dari luar dalam membantu pelaksanaan GKM. 2. Memperoleh komitmen, sebelum memperoleh komitmen dari pihak utama yang terkait, maka perlu dilakukan langkah-langkah yaitu: a. Mengadakan seminar konsep Gugus Kendali Mutu untuk memperkenalkan kepada anggota manajemen senior. b. Manajer senior membuat keputusan mengenai konsep GKM. c. Mengadakan seminar untuk manajemen menengah dan anggota aktif serikat buruh. d. Para manajer menengah dan pimpinan serikat buruh membuat analisis masalah, menentukan manfaat dan kerugiannya, berperan aktif mendukung proses pelaksanaan. 11

24 12 3. Membentuk struktur Gugus a. Manajer senior memberitahukan kepada karyawan untuk terus melanjutkan program GKM. b. Pembentukan panitia pengarah, yang anggota panitia pengarah dipilih dari berbagai departemen dan tingkatan. c. Pemilihan fasilitator oleh panitia pengarah. 4. Menempatkan program dalam tempat yang tepat a. Panitia pengarah dan konsultan membuat pedoman program. b. Fasilitator mengadakan pertemuan untuk menginformasikan tentang GKM dan proses kendali mutu untuk anggota Gugus. c. Fasilitator mengadakan pertemuan informal dengan karyawan untuk memberikan penjelasan mengenai konsep GKM. d. Fasilitator, panitia pengarah, dan konsultan dari luar membuat perencanaan awal untuk mengidentifikasi masalah. e. Fasilitator dan panitia pengawas memilih pemimpin tim untuk membuat program latihan bagi para pemimpin dan anggota tim. f. Fasilitator membuat program latihan dan membantu ketua tim dalam membuat materi Gugus untuk pertemuan selanjutnya Mekanisme Kerja Gugus Kendali Mutu Gugus Kendali Mutu menangani berbagai macam masalah melalui beberapa tahapan. Masalah tersebut satu demi satu ditangani melalui tahapan yang berkelanjutan (Chandra et al., 1991), yaitu: 1. Pengumpulan masalah Dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengumpulkan masalah. Angka prioritas diberikan pada setiap masalah sesuai dengan kriteria yang telah disusun secara berkesinambungan. 2. Pemilihan masalah Anggota Gugus dapat memilih satu masalah sesuai dengan prioritas. Setiap orang boleh mengajukan masalah pada Gugus, namun prioritas diputuskan oleh Gugus. Pemilihan masalah biasanya digunakan pendekatan Trisula yang meliputi: 12

25 13 a. Menghindari semua masalah yang tidak berhubungan dengan tujuan unit. b. Menghindari masalah tambahan yang tidak memenuhi kriteria operasi yang telah ditentukan oleh Gugus. c. Menggunakan Teknik Delphi yang telah direvisi untuk menentukan persoalan yang paling unik. Teknik Delphi adalah suatu prosedur yang dipengaruhi dalam penelitian dua atau lebih alternatif. 3. Analisis masalah Setiap masalah memiliki pengaruh, sehingga perlu diidentifikasi penyebab utama. Pada tahap ini, Gugus bertukar pikiran untuk menemukan hubungan sebab-akibat. Ada dua metode utama untuk membuat analisis sebab-akibat, yaitu: (1) diagram sebab-akibat (diagram Ishikawa atau Fishbone) dan (2) analisis proses atau diagram arus. Pada diagram Ishikawa terdapat empat bidang kelemahan yang meliputi: material (bahan), equipment (peralatan), methods (metode), dan people (manusia). Analisis masalah didasarkan pada fakta, bukan perasaan dan penilaian subjektif. Gugus menggunakan sejumlah alat pengumpul data, yaitu dengan menggunakan checklist atau checksheet, grafik garis, batang, atau lingkaran maupun histogram dan diagram pencar, membuat analisis pareto, melakukan sampling dan analisis statistik. 4. Pemecahan masalah Kondisi lingkungan yang nyaman akan menghasilkan solusi pilihan pemecahan masalah yang optimum. Secara umum, pemecahan masalah yang paling tepat adalah orang yang terlibat langsung dalam tempat kerja itu sendiri dan menjadi solusi paling layak untuk diberikan. 5. Presentasi manajemen Anggota Gugus mempresentasikan pemecahan masalah didepan manajer sekitar 20 menit dengan menyoroti pengamatan yang telah dilakukan serta menjelaskan manfaat dari rekomendasinya tersebut. 13

26 14 Presentasi merupakan puncak kegiatan dari usaha Gugus yang menggambarkan kebanggaan dan kepuasan. Penghargaan dari atasan yang menghadiri rekan sejawat merupakan motivator yang sangat kuat. Selain membentuk anggota GKM untuk menjual ide-idenya pada manajemen, presentasi atau konvensi juga bisa memotivasi anggota Gugus yang potensial. Hal ini berarti, filosofi pengendalian mutu tersebar di seluruh organisasi 6. Implementasi, Peninjauan ulang dan Tindak lanjut Anggota Gugus membuat jadwal pelaksanaan makalah setelah mendapatkan persetujuan dari pihak manajemen. Meninjau ulang kembali hasil yang diperoleh untuk mengambil langkah selanjutnya apabila dibutuhkan. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab Gugus yang berkelanjutan Penilaian Kinerja Gugus Kendali Mutu Penilaian Gugus menurut Crocker et al. (2004) memerlukan tiga jenis pengukuran, yaitu ukuran produktivitas obyektif, ukuran sikap subyektif mengenai pengaruh Gugus terhadap organisasi dan analisa proses intern yang berlangsung dalam Gugus. Pengukuran produktivitas mencakup mutu, scrap, kuantitas, biaya marjinal, biaya prasarana, peralatan, keamanan kerja dan kecelakaan, perawatan dan waktu kosong. Sikap dan pergaulan meliputi kepercayaan timbal-balik, komunikasi, hubungan atasan dan bawahan, bolos kerja, keluhan kerja, penggunaan keterampilan, keanggotaan Gugus, kepuasan pribadi, jenis dan jumlah persoalan yang dipecahkan. Proses Gugus mencakup struktur, pengaruh, pemecahan persoalan, keterbukaan dan pemantauan Manfaat Gugus Kendali Mutu Pelaksanaan kegiatan Gugus Kendali Mutu pada perusahaan dapat memberikan manfaat bagi karyawan (Chandra et al., 1991), yaitu: 1. Pembuatan tujuan kelompok dilakukan untuk menciptakan semangat untuk bekerja sama. 2. Anggota kelompok memiliki peranan dan mengkoordinasikan peranan mereka masing-masing dengan lebih baik. 14

27 15 3. Komunikasi antara manjemen dan buruh meningkat, begitu juga komunikasi diantara para pekerja sendiri. 4. Para pekerja dapat memperoleh keterampilan, pengetahuan baru serta mengembangkan semangat kerja sama lebih tinggi. 5. Kelompok mengambil inisiatif sendiri dan melakukan tugas pemecahan persoalan yang seharusnya dilakukan oleh manajeman. 6. Adanya hubungan yang semakin dekat antar para pekerja dan manajemen di perusahaan. 7. Menciptakan kerja sama antar para pekerja. 8. Adanya kepuasan bagi setiap pekerja. 9. Meningkatkan motivasi kerja. 10. Menumbuhkan keyakinan atau kepercayaan diri. 11. Adanya pengembangan kepemimpinan antara para pekerja. 12. Adanya dorongan kreativitas antar pekerja. 13. Terjadinya peningkatan sistem dan prosedur pekerjaan. Menurut Hasibuan (2002), manfaat Gugus Kendali Mutu (GKM) bagi manajemen perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Dapat menangkap persoalan yang sebenarnya dengan lebih cepat. 2. Lebih banyak tekanan yang diberikan pada tahap perencanaan. 3. Cara berfikir yang berorientasi pada proses akan mendapatkan dorongan kuat untuk bekerja. 4. Orang memusatkan perhatian pada permodalan yang lebih penting. 5. Setiap orang ikut ambil bagian dalam membina sistem baru Tinjauan Studi Terdahulu Jauhary (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Karyawan (Studi Kasus: PT. Behaestex, Gresik). Berdasarkan hasil penelitiannya, karyawan lakilaki, usia tahun, berpendidikan SMA atau sederajat serta telah bekerja selama tahun mampu menaati waktu dengan baik sehingga menjadi faktor utama terciptanya produktivitas kerja. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis korelasi dan regresi berganda. 15

28 16 Maharani (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Penerapan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil penelitiannya, disimpulkan bahwa disiplin kerja pegawai sangat tinggi yang ditandai dengan tingkat kehadiran yang rendah. Sedangkan prestasi kerja pegawai terkategori baik. Peneliti menganalisis penelitiannya menggunakan analisis regresi berganda. Riestiany (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Efektifitas Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus pada Plant 11 PT Indocement Tunggal Perkasa, Tbk). Berdasarkan hasil penelitiannya, tingkat produktivitas kerja karyawan P-11 selalu berada diatas standar yang telah ditetapkan dan tingkat produktivitasnya cenderung meningkat. Peneliti menganalisis besarnya pengaruh menggunakan metode analisis regresi berganda. 16

29 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keberhasilan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pelopor dan sekaligus market leader dalam bisnis jalan tol di Indonesia menjadi tujuan perusahaan. Keberhasilan atas prestasi tersebut menjadikan perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitasnya. Hal ini dibuktikan perusahaan dengan melakukan perubahan identitas menuju sebuah perbaikan yang telah dimulai pada tahun 2007 lalu. Perubahan identitas tersebut tentunya bukan hanya sebagai sebuah slogan semata, akan tetapi harus disertai dengan tindakan yang nyata. Sejalan dengan identitas baru tersebut, maka dibutuhkan suatu langkah strategis berupa sebuah visi dan misi perusahaan. Visi dan misi menjadi aturan dalam organisasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pelayanan transaksi di gerbang tol merupakan jasa utama dalam pelayanan jalan tol. Sehingga peningkatan pelayanan lalu lintas melalui kelancaran bertransaksi di gardu tol sesuai sasaran mutu perlu dilakukan perusahaan untuk memenuhi keinginan pengguna jalan tol. Pelaksanaan kegiatan pengendalian operasional melalui pelayanan transaksi pada setiap gerbang tol menjadi tanggung jawab bagian Pengumpul Tol. Untuk meningkatkan pelayanan transaksi di gardu tol pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, maka dibuat Gardu Tol Otomatis (GTO). Gardu Tol Otomatis (GTO) merupakan gardu pelayanan transaksi jalan tol tanpa ada petugas pengumpul tol yang melayani. Gardu Tol Otomatis (GTO merupakan ide murni dari kelompok Gugus Kendali Mutu (GKM) Pasteur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penyusunan kebijakan yang dilakukan oleh GKM Pasteur dalam pelaksanaan GTO, menganalisis persepsi karyawan operasional yaitu petugas pengumpul tol terhadap pelaksanaan GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja karyawan operasional. Faktor penyebab dominan terbentuknya Gardu Tol Otomatis (GTO) berdasarkan analisis yang telah dilakukan GKM Pasteur adalah (1) Contacless Smartcard Dispenser (CSD) rusak, yaitu alat untuk menulis 17

30 18 golongan, gerbang asal kendaraan di gardu masuk, (2) Kartu Tanda Masuk Elektronik (KTME) tersangkut pada CSD, yaitu alat tanda bukti masuk jalan tol pada sistem tertutup yang menunjukan identitas jenis kendaraan dan asal gerbang tol yang menjadi informasi dalam penentuan tarif pada gardu keluar, (3) Keterbatasan jumlah gardu, (4) Tidak ada kebijakan menambah gardu yang rusak. Sedangkan faktor-faktor produktivitas kerja karyawan operasional dipengaruhi oleh (1) Kemauan kerja, (2) Kemampuan kerja, (3) Etika kerja, (4) Kesejahteraan karyawan dan (5) Lingkungan kerja. Sehingga hasil analisis deskriptif dari persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis dan faktor-faktor produktivitas kerja, dapat memberikan masukan positif bagi perusahaan dalam upaya peningkatan mutu dan layanan bertransaksi bagi pengguna jalan tol sesuai dengan sasaran mutu perusahaan yaitu lancar, aman, dan nyaman. PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Peningkatan pelayanan lalu lintas melalui kelancaran bertransaksi pada gardu tol sesuai dengan sasaran mutu Pembentukan GKM Pasteur Ide Pelaksanaan Gardu Tol Otomatis Persepsi Karyawan Operasional Gardu Tol Otomatis (GTO): 1. Contacless Smartcard Dispenser Rusak 2. KTME tersangkut pada CSD 3. Keterbatasan jumlah gardu 4. Tidak ada kebijakan menambah gardu yang rusak Faktor-faktor Produktivitas Kerja: 1. Kemauan kerja 2. Kemampuan kerja 3. Etika kerja 4. Kesejahteraan kerja 5. Lingkungan kerja Analisis deskriptif persepsi karyawan operasional terhadap GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian 18

31 Jenis Data dan Sumber Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi data primer dan data sekunder baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun pihak lain seperti dalam bentuk tabel ataupun diagram. Sumber data primer berupa data langsung yang diterima pengumpul data, sedangkan sumber data sekunder berupa dokumen perusahaan, buku, dan media elektronik yang terkait dengan penelitian Metode Penentuan Sampel Penentuan jumlah sampel atau responden merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian, karena dibutuhkan sampel yang mewakili karakteristik dari populasi penelitian yang diwakilinya. Menurut Umar (2005), populasi merupakan sekumpulan satuan analisis yang terdapat didalamnya terkandung informasi yang ingin diketahui. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk dilibatkan dalam penelitian, melalui sampel diharapkan peneliti mengetahui informasi mengenai populasi. Metode pengambilan sampel yang diterapkan adalah secara convenience sampling, dimana metode ini paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang akan mereka temui. Ada beberapa macam yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari suatu populasi, salah satunya adalah dengan rumus slovin sebagai berikut: = = 1+ (1) (0,1) =60 karyawan operasional Keterangan: 19

32 20 n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persentase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya nilai persentase ketidaktelitian sebesar 10%. Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu karyawan operasional pengumpul tol pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi yang berjumlah 160 karyawan, dengan rumus slovin didapatkan sampel sebesar 60 karyawan operasional Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Secara umum metode pengumpulan data yang digunakan antara lain: 1. Metode pengamatan atau observasi, merupakan pengambilan data dengan cara pengamatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang diteliti. Pengamatan harus dilakukan secara sistematis dan berkaitan dengan tujuan penelitian. Pengamatan langsung terbagi menjadi dua, yaitu pengamatan tidak berstruktur dan pengamatan berstruktur. Pengamatan tidak terstruktur dilakukan peneliti tanpa mengetahui aspekaspek dari kegiatan yang ingin diamati relevan dengan tujuan penelitiannya, sedangkan pada pengamatan berstruktur berbanding terbalik dengan pengamatan tidak terstruktur. Pengamatan berstruktur memiliki keunggulan yaitu isi pengamatan lebih sempit dan sistematis sehingga peneliti dapat melakukan kontrol yang sesuai dengan keperluan untuk menguji hipotesis dan memecahkan masalah penelitian. 2. Metode penggunaan pertanyaan, yaitu proses untuk memperoleh keterangan melalui tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung untuk tujuan penelitian. Metode penggunaan pertanyaan secara langsung (wawancara) merupakan proses interaksi antara pewawancara dan responden dengan bertatap muka secara langsung. Pewawancara harus mampu memperoleh keterangan yang lengkap dari responden untuk 20

33 21 mendukung tujuan penelitian. Hal ini dinilai efektif apabila pernyataan yang diberikan terarah dengan baik. Wawancara dilakukan dengan karyawan operasional pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, khususnya pada Bagian Pengumpul Tol dan Bagian Sumber Daya Manusia. Sedangkan metode penggunaan pertanyaan secara tidak langsung yaitu pengisian kuesioner. Kuesioner merupakan cara untuk mengumpulkan data yang terdiri dari pernyataan logis berhubungan dengan masalah penelitian. Pada setiap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner merupakan jawaban-jawaban yang memiliki makna dalam menguji hipotesis untuk diuji. Penyebaran kuesioner pada penelitian ini dilakukan kepada 60 orang responden yang merupakan karyawan operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi. Kuesioner pada penelitian ini, dapat dilihat pada Lampiran 1. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri menjadi dua bagian yaitu: a. Bagian data responden dari karyawan operasional yang meliputi karakteristik demografi dan keadaan umum responden secara umum, yang meliputi jenis kelamin karyawan, usia karyawan, tingkat pendidikan terakhir karyawan, status kepegawaian karyawan dan masa kerja karyawan. b. Bagian pernyataan sikap yang dirasakan oleh responden terhadap beberapa pertanyaan yang diajukan terkait dengan pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) berjumlah 15 pernyataan dan sebanyak 20 pernyataan yang diajukan berkaitan dengan faktor-faktor produktivitas kerja karyawan operasional. Langkah untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO), peneliti melakukan pengamatan langsung keberadaaan Gardu Tol Otomatis dan mencari informasi yang lengkap dari Gugus Kendali Mutu (GKM) Pasteur. Sedangkan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor produktivitas kerja karyawan yang ada di PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi, peneliti melakukan identifikasi awal terhadap sejumlah faktor-faktor produktivitas kerja berdasarkan teori dan kemudian didiskusikan dengan pihak perusahaan. 21

34 22 Pernyataan yang diberikan kepada 60 responden, merupakan bentuk pernyataan tertutup, dimana alternatif jawaban telah disediakan dalam kuesioner. 3. Metode kepustakaan, merupakan tahapan persiapan untuk mencari serta melengkapi untuk mendukung tujuan penelitian seperti data tinjauan pustaka dan profil perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah tahapan pelaksanaan sebagai pelengkap sumber data karyawan pada perusahaan Metode Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 dari data hasil kuesioner yang diperoleh selama penelitian. Pengolahan data kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dan faktor-faktor produktivitas kerja. Adapun tahapan kerja untuk pengolahan data dari kuesioner untuk menganalisis persepsi karyawan operasional terhadap pelaksanaan GTO dan faktor-faktor produktivitas kerja adalah: 1. Memberi skor pada masing-masing jawaban responden berdasarkan bobot tertentu pada setiap jawaban dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert menurut Umar (2005) yaitu skala yang berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Nilai skor yang terdapat pada Skala likert merupakan nilai numerial yaitu 1, 2, 3, 4 dan 5, dimana setiap skor memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai skor dari Skala likert pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Skala Likert Tingkatan Sangat Setuju/Sangat Sering/Sangat Bersedia/Sangat Puas Setuju/Sering/Bersedia/Puas Cukup Setuju/Cukup Sering/Cukup Bersedia/Cukup Puas Kurang Setuju/Kadang-kadang/Kurang Bersedia/Kurang Puas Tidak Setuju/Jarang/Tidak Bersedia/Tidak Puas Sumber: Umar, 2005 Skor Jawaban 5 (A) 4 (B) 3 (C) 2 (D) 1 (E) 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tahun 1978 sebagai operator tunggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif padat. Jakarta juga dikenal sebagai kota dengan perlalulintasan tinggi karena banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung juga merupakan kota terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini tingkat mobilitas masyarakat Indonesia semakin meningkat. Masyarakat berusaha untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemacetan ini tidak hanya terjadi di jalan-jalan protokol saja, akan tetapi juga 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun kemacetan merupakan salah satu kendala terbesar yang dihadapi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar khusunya ibu kota Jakarta. Kemacetan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian PT Jasa Marga (Persero) merupakan sektor transportasi, khususnya di transportasi darat, dan salah satu pelopor penyelenggara jalan bebas hambatan. Jalan bebas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR

HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR HUBUNGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI DENGAN KINERJA PENGAJAR FREELANCE PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR CABANG BOGOR MAKALAH SEMINAR Oleh: DEWI ERAWATI H 24066003 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar untuk melewati jalan yang dilalui dan merupakan jalan alternatif lintas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang penyelenggara jasa jalan tol. Sebagai perusahaan jalan tol

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA

EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA Angga Marditama Sultan Sufanir 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung E-mail: angga.mss@polban.ac.id

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Cabang Belmera adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan akte Notaris Kartini Muljadi,

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

GUGUS KENDALI MUTU. Oleh : SITTI MARLINA

GUGUS KENDALI MUTU. Oleh : SITTI MARLINA Tugas Makalah Manajemen Mutu Terpadu GUGUS KENDALI MUTU Oleh : SITTI MARLINA 21311153 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI TIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera. 12 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera. PT. Jasa Marga (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan didirikan di Jakarta berdasarkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H

PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD. Oleh SITI CHOERIAH H PENGUKURAN KINERJA PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Oleh SITI CHOERIAH H24104026 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA JALAN TOL JAGORAWI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) Oleh I MADE ARDHIKA H24103100 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI. Oleh HENNY H HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN CUSTOMER CARE PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk BEKASI Oleh HENNY H24103029 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Jalan tol merupakan salah satu prasarana untuk memperlancar arus transportasi. Keterbatasan sumber daya pemerintah dalam membangun prasarana ini diatasi dengan membangun jalan tol sebagai suatu

Lebih terperinci

Oleh MELLY SILVIANI H

Oleh MELLY SILVIANI H ANALISIS EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ATASAN DAN BAWAHAN PADA KANTOR POS BOGOR Oleh MELLY SILVIANI H24104063 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 2 ANALISIS EFEKTIVITAS

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR. Oleh WIDI ADIYANTO H ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK X CABANG BOGOR Oleh WIDI ADIYANTO H 24066033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh 122 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Deskriptif Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh simpulan deskriptif yang menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Jalan merupakan suatu prasarana yang berguna bagi manusia untuk memperlancar kegiatan ekonomi, sosial-budaya serta politik. Salah satu cara untuk memperlancar

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI. Oleh DENY MARCIAN H ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER DAN SUPERVISOR BERDASARKAN PERSEPSI KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA DIVISI PRODUKSI Oleh DENY MARCIAN H24104076 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik D. Hari Pratama Divisi IT JSMR Bandung, 26 September 2014 Daftar Isi Sekilas Jasa Marga 2 Regulasi Saat Ini 3 Track Record pada Industri Jalan Tol di Indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai Judul :Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja pegawai Dinas Sosial Provinsi Bali. Nama :Kadek Caesar IndraWahyudi Nim :1215251146 ABSTRAK Peningkatan kinerja merupakan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BAGIAN WEAVING PT. UNITEX TBK, BOGOR Oleh EVITA DWI PRANOVITANTY A 14203053 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE)

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR) Oleh : DESSY WULANDARI H24102092 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis kinerja

Lebih terperinci

Oleh : DWI ERNAWATI A

Oleh : DWI ERNAWATI A ANALISIS SISTEM PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DAN POTENSI MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH Oleh : DWI ERNAWATI A 14102523 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS

HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS HUBUNGAN NILAI-NILAI BUDAYA PERUSAHAAN (CORPORATE CULTURE) DAN STRESSORS KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Divisi Pemasaran dan BMS Kantor Pos Jakarta Selatan) Oleh DINI MARIANI H24103023 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PERSEPSI KARYAWAN PT. GOODYEAR INDONESIA TBK, BOGOR TENTANG PENGARUH PELATIHAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Oleh BUDI RACHMANSYAH H24104137 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR

ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR ANALISIS SISTEM KOMPENSASI FINANSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KINERJA KARYAWAN TETAP DAN KONTRAK PT MITRA BISNIS KELUARGA CABANG BOGOR Oleh GANJAR SUARGANA H24077020 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perusahaan merupakan suatu badan usaha yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan laba, dalam memaksimalkan laba perusahaan nya, maka perusahaan melakukan berbagai kendali

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) 9 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu sumber daya yang tidak dapat diikuti oleh

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH)

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP PRODUK PERMATA TABUNGAN SYARIAH (STUDI KASUS PERMATABANK SYARIAH CABANG ARTERI PONDOK INDAH) Oleh YULI ASTRIA H24103097 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON. Oleh ROSMIA MEGAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON. Oleh ROSMIA MEGAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Oleh ROSMIA MEGAWATI H24077033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR) Disusun Oleh: Anita Naliebrata H24103041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU Perlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU Perlibatan dan Pemberdayaan Karyawan MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU Perlibatan dan Pemberdayaan Karyawan Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 : Fuchsia Dara. P Ridho Ilahi Gesi Chrysita (RRC1B013008)

Lebih terperinci

EVALUASI KECEPATAN TRANSAKSI DI GERBANG TOL PASTEUR BANDUNG

EVALUASI KECEPATAN TRANSAKSI DI GERBANG TOL PASTEUR BANDUNG EVALUASI KECEPATAN TRANSAKSI DI GERBANG TOL PASTEUR BANDUNG Lisa Ramayanti Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94 Bandung, Indonesia, 40141 Telp.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia dan negara lainnya mengharuskan peningkatan prasarana pendukung bagi kendaraan tersebut. Jalan mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses

BAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses sebuah perubahan adalah pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator dan agen perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi yang selalu berkembang merupakan keinginan semua orang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi yang selalu berkembang merupakan keinginan semua orang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi yang selalu berkembang merupakan keinginan semua orang. Baik pemerintah maupun swasta mengharapkan organisasinya berkembang dengan baik. Dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diraih dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal. Salah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM SISTEM MAYOR MINOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR SKRIPSI Oleh : INDAH MULYANI H24104009 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan menggunakan tenaga manusia sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR. Oleh MAHARDHIKA YUDA H ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP MUTU PELAYANAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BOGOR Oleh MAHARDHIKA YUDA H24077025 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2006 KUESIONER

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2006 KUESIONER 142 Lampiran 1 KUESIONER Petunjuk Pengisian Kuesioner: = Mohon diisi titik-titik sesuai dengan pertanyaan yang tersedia (Untuk Identitas Responden). Mohon diberi tanda silang ( X ) pada pilihan tanggapan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR Oleh DEVI FITRIYANA H24066045 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H

HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. Oleh TRISNA LESTARI H HUBUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus : Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor) Oleh TRISNA LESTARI H24103083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR. Oleh : DEWI MEGAWATI H ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR Oleh : DEWI MEGAWATI H24052301 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Lailatul Umroh

SKRIPSI. Oleh : Lailatul Umroh FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT. GARAM DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN LINGKUNGAN PSIKOLOGIS TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BANK BJB CABANG MAJALENGKA Oleh : DUDUNG ABDULLAH *) e-mail : abdullah.dudung@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SMART TBK DI SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SMART TBK DI SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SMART TBK DI SURABAYA SKRIPSI (Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka panjang yang dilandasi motif ekonomi untuk menghasilkan nilai-nilai tambah dan manfaat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO)

ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) ANALISIS EFEKTIVITAS SALURAN DISTRIBUSI FRUIT TEA DI WILAYAH BOGOR (STUDI KASUS PADA KANTOR PENJUALAN (KP) BOGOR PT. SINAR SOSRO) Oleh ETTY NUR BAETI H24103062 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

DINNY DWISARI SUNARJI

DINNY DWISARI SUNARJI No. Daftar FPIPS: 007/H40.2.3.6/PL/2009 PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Survei Terhadap Karyawan Bagian Finishing PT. Kukuh Tangguh Sandang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan diklasifikasikan sebagai aset yang sangat vital. Potensinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan diklasifikasikan sebagai aset yang sangat vital. Potensinya dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam manajemen modern saat ini sumber daya manusia (pegawai) dalam perusahaan diklasifikasikan sebagai aset yang sangat vital. Potensinya dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA PENGARUH FOKUS PELANGGAN DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PTPN XI PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Visi dan Misi bagi sebuah perusahaan sangat penting. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H

PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR. Oleh : YULI HERNANTO H PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR Oleh : YULI HERNANTO H 24076139 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SOLO. Oleh SILVA AYU NOVIA SARI H

ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SOLO. Oleh SILVA AYU NOVIA SARI H ANALISIS KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SOLO Oleh SILVA AYU NOVIA SARI H24103092 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (Informed Consent) Saya adalah Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Lebih terperinci

S K R I P S I. Oleh : NAMA : ROLLA SURBAKTI NIM : DEPARTEMEN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

S K R I P S I. Oleh : NAMA : ROLLA SURBAKTI NIM : DEPARTEMEN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN S K R I P S I PENGARUH PENERAPAN PRINSIP PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) (Studi pada kantor PTPN II

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian maka perlu dibuat suatu metodologi penelitian yang dapat dilihat melalui flow chart berikut : Mulai Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan

Lebih terperinci

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) ANALISA KEEFEKTIFAN PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENJUALAN PONSEL MEREK XYZ OLEH PT X (STUDI KASUS MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEZZI UKTOLSEJA H24102038 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR)

ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) ANALISIS HUBUNGAN SISTEM BONUS TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN SERVIS DAN BAGIAN SALES AND MARKETING (STUDI KASUS PT. SETIAJAYA MOBILINDO BOGOR) Oleh BHASKARA KUSEN H24101135 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

Oleh : Dewi Mutia Handayani A

Oleh : Dewi Mutia Handayani A ANALISIS PROFITABILITAS DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH MENURUT LUAS DAN STATUS KEPEMILIKAN LAHAN (Studi Kasus Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Oleh : Dewi Mutia Handayani

Lebih terperinci

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada

IDENTITAS RESPONDEN. Nama : ( Boleh tidak diisi ) Mohon Bapak/ Ibu periksa kembali semua jawaban agar jangan sampai ada IDENTITAS RESPONDEN Nama : ( Boleh tidak diisi ) Umur : tahun Jenis Kelamin : P / L Pendidikan Terakhir : Jabatan di Perusahaan : Departemen/ Bagian/ Fungsi : Lama kerja di perusahaan : tahun Lama menjabat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR. Oleh FITRI RAHMAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SALON DINA LEE BOGOR Oleh FITRI RAHMAWATI H24104090 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi khususnya transportasi darat terus meningkat dan berkembang, hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya kuantitas kendaraan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri konstruksi sebagai salah satu sektor usaha yang memberikan sumbangan yang cukup terlihat bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Peranan penting industri konstruksi

Lebih terperinci

Oleh BUDI HARTONO H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Oleh BUDI HARTONO H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 65 ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN DAN PROYEKSI KEBUTUHAN DANA UNTUK PERIODE YANG AKAN DATANG (Studi Kasus : PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang Area Jaringan

Lebih terperinci

PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GARAM (PERSERO) DI SURABAYA. Disusun Oleh :

PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GARAM (PERSERO) DI SURABAYA. Disusun Oleh : PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GARAM (PERSERO) DI SURABAYA Disusun Oleh : Anang Bagus Herianto 0613010059/FE/EA Telah dipertahankan di hadapan dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas perusahaan yaitu budaya perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki budaya khas yang dominan di dalamnya,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PERPUSTAKAAN ITS JATI SETIATI (071211623008) Jurusan Ilmu Informasi Dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan)

PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan) PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Setia Budi Medan) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT TIGA BINTANG PUTRA DI GRESIK SKRIPSI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT TIGA BINTANG PUTRA DI GRESIK SKRIPSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT TIGA BINTANG PUTRA DI GRESIK SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Menurut Sugiyono (2009:2) mengemukakan Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 2.1.1. Pengertian Mutu Menurut Hadiwiardjo & Wibisono (2000 : 17) mutu, sebagaimana yang diinterpretasikan oleh ISO 9000, merupakan perpaduan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. SURYA SEGARA SURABAYA SKRIPSI Diajukan Oleh : RADITYA WAHYU W. 0612010173/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup kegiatannya dan

Lebih terperinci

Oleh ELLA RAHMANIA H

Oleh ELLA RAHMANIA H ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERFORMANCE RESTORAN PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN ATAS ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA J-CO DONUTS SKRIPSI

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN ATAS ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA J-CO DONUTS SKRIPSI PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN ATAS ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA J-CO DONUTS SKRIPSI Oleh : YONATHAN 0800774842 Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Jurusan Manajemen Universitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah berpengaruh

Lebih terperinci

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H

PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK. Arie Kusuma Wardana H PERANCANGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA KANTOR CABANG UTAMA ROA MALAKA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK Oleh : Arie Kusuma Wardana H24104109 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PENGIRIMAN EKSPRES (STUDI KASUS : PT PANDU SIWI SENTOSA CABANG BOGOR) Oleh AHMAD ZULKARNAEN H24076004 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci