Telah diteliti dan disyahkan penggunaannya pada tanggal, Juli 2007 Dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2007/2008

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Telah diteliti dan disyahkan penggunaannya pada tanggal, Juli 2007 Dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2007/2008"

Transkripsi

1 KURIKULUM PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) SEI PAKU Paket B KEC. KOTA BESI KAB. KOTAWARINGIN TIMUR KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2007/2008

2 LEMBAR PENGESAHAN KURIKULUM PKBM SEI PAKU PAKET B KEC. KOTA BESI KAB. KOTAWARINGIN KALIMANTAN TENGAH Telah diteliti dan disyahkan penggunaannya pada tanggal, Juli 2007 Dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2007/2008 Ketua Pengelola PKBM SEI PAKU PAKET B SYANIAH NIP.... Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur Komite Sekolah Ketua, Drs NIP.... 1

3 P uji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, PKBM Sei Paku untuk Paket B telah dapat menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan Kurikulum ini merupakan salah satu upaya mengimplementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan menjadi kegiatan pembelajaran yang operasional, siap dilaksanakan oleh PKBM, sesuai dengan karakteristik PKBM, dan berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Kurikulum PKBM Sei Paku untuk Paket B disusun dengan mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP dan model-model pembelajaran atau program yang dihasilkan oleh Pusat Kurikulum. Namun demikian, kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan terbitnya standar-standar lainnya, yaitu: standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan yang merupakan sumber acuan lainnya dalam menyusun kurikulum. Kurikulum ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2007/2008. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh staf PKBM yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyusun kurikulum ini, dan juga kepada Tim pengembang kurikulum dari Pusat Kurikulum. 2

4 BAB I PENDAHULUAN A. Rasional/Latar Belakang Program Paket B adalah program pendidikan dasar 9 tahun pada jalur pendidikan nonformal yang dapat diikuti oleh peserta didik yang ingin menyelesaikan pendidikan setara SMP/MTs. Lulusan Program Paket B berhak mendapat ijazah dan diakui setara dengan ijazah SMP/MTs. Kurikulum Paket B dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi oleh iman dan takwa. PKBM Sei Paku terletak di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur yang berjarak kurang lebih 20 km dari Kota Sampit. Lembaga pendidikan tersebut berdiri tahun Saat ini jumlah warga belajar yang mengikuti program Paket B berjumlah 60 peserta didik. PKBM ini memiliki 2 ruang kelas dan 2 bangsal tempat pengembangan life skill. Adapun sarana yang dimiliki ialah mesin jahit 10 unit, 1 mesin obras, dan alat-alat kerajinan rotan dan ukiran. Tingkat kehidupan mayoritas masyarakat sekitar pada umumnya menengah ke bawah, dengan mata pencaharian bertani dan berladang (karet, rotan dan tanaman perkebunan lainnya). Masyarakat lingkungan sangat berpotensi dalam bidang ukiran kayu, kerajinan rotan, menjahit, keagamaan dan olahraga. 3

5 Pada waktu terjadi kerusuhan Sampit sekolah pada umumnya ditutup. Bahkan hingga mencapai dua bulan lamanya. Akibatnya, setelah pasca konflik/pertikaian banyak anak usia sekolah yang drop out dari sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas pendidikan setempat saat itu adalah menampung anak-anak usia sekolah yang drop out untuk dididik dan dibina di lembaga nonformal (PKBM). Dengan cara seperti itu ternyata antusias warga belajar sangat tinggi untuk mengikuti program pendidikan di PKBM-PKBM. Ketika mereka ditanya, jawaban mereka umumnya ialah ingin meningkatkan status sosial, dan memiliki ijazah Paket B atau setara SMP. Bahkan, banyak dari mereka yang berniat pula untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama ke Paket C. Mengingat kondisi hidup mereka pada umumnya dari keluarga yang kurang beruntung secara ekonomi maka lembaga pendidikan nonformal merupakan alternatif yang menjadi pilihan mereka. Hal ini sejalan dengan harapan orang tua agar anaknya bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik. Karenanya, dalam PKBM aspek keterampilan memperoleh porsi yang cukup besar. Namun, buku-buku modul dan sarana penunjang lainnya masih sangat kurang, kebanyakan masih menggunakan buku terbitan tahun Ketika permasalahan ini didiskusikan dengan Kepala Subdin PLS diakui bahwa sekolah nonformal (Paket A,B,C) tidak mungkin sama dengan sekolah formal, karena anggaran yang tersedia dari APBD untuk sekolah nonformal jauh jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan sekolah formal. Namun pembinaan selalu diupayakan menjadi lebih baik, bahkan penilik PLS ada yang menjadi tutor tanpa dibayar. Dampak konflik sangat besar terhadap dunia pendidikan di daerah ini terhadap pendidikan formal maupun nonformal. Khusus Pada lembaga pendidikan nonformal yang ada tinggal, ada tinggal 4 yang masih bertahan dan 2 PKBM di Kecamatan Kota Besi dianggap sangat maju yaitu : PKBM Sei Paku dan PKBM Sanggar Sastra Religius Mentaya Estetika. B. Landasan Hukum 1. Instruksi Presiden: a. No. 1 tahun 1994 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. b. Instruksi Presiden No.5 Tahun 2006, tanggal 9 Juni 2006 Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara. 2. Keputusan Mendikbud No. 0131/U/1994 tentang Program Paket A dan Paket B. 3. Kep. Mendiknas No. 86/U/2003 tentang penghapusan UPERS 4. UU RI NO 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: a. Bab II Pasal 3 dan pasal 4 ayat 6 b. Bab IX Pasal PP RI no 19 tahun 2005 Bab VIII tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Pasal 49 ayat (1). 4

6 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no 22,23 dan 24 tahun Panduan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan dari BSNP. C. Tujuan penyusunan KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Paket B Sei Paku Kec.Kota Besi Kab. Kotawaringin Timur disusun untuk dijadikan pedoman oleh seluruh warga belajar dalam pelaksanaan pembelajaran agar dapat mencapai hasil yang optimal mengingat kurikulum ini selain merupakan tuntutan undang-undang juga sangat tepat diterpkan di lembaga pendidikan forman, non formal terutama di daerah yang pernah mengalami konflik sosial seperti didaerah Kota Waringin Timur, Kalimantan Selatan. 5

7 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN A. VISI Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualitas, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, serta mampu bersaing di era globalisasi B. MISI : Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh PKBM Sei Paku adalah : - Revitalisasi Fungsi Tenaga Lapangan Dikmas (TLD) dalam Pendataan awal warga belajar - Mensinergikan Kinerja antara Penyelenggara Program dan Pengelola PKBM melalui Pembagian tugas antara Pengelola dan Penyelenggara Pokjar. - Peningkatan profesionalisme tutor paket B melalui TOT (Training of Trainer) tutor. - Peningkatan kualitas lulusan pokjar melalui pelatihan magang tutor sebaya pokjar untuk kegiatan life skill (ukiran kayu, kerajinan rotan, membatik kayu dan menjahit di sentra industri yang sudah maju) Motto PKBM Sei Paku : KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF C. Tujuan Pendidikan 1. Tujuan Umum 1.1. Tujuan Pendidikan dasar yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagai berikut : Meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing warga belajar. 2. Tujuan Khusus Upaya untuk mencapai keberhasilan visi dan misi PKBM Sei Paku, Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit), maka tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: a. Peningkatan kualitas tutor; Meningkatkan intensitas pelatihan tutor 6

8 Meningkatkan pengelolaan life skill ukiran kayu, kerajinan rotan dan menjahit. b. Meningkatkan kualitas peserta didik: Menjalin kemitraan dengan dunia usaha sejenis yang sudah maju untuk tempat magang warga belajar. Mewajibkan warga belajar untuk membaca terutama bukubuku yang berhubungan dengan Keterampilan dan seni. Mengadakan ajang kreatifitas siswa di bidang perancangan/ desain seni ukir, rotan dan Busana. c. Peningkatan mutu berhitung Pemberian tugas terstruktur tentang berhitung d. Peningkatan mutu pelajaran IPA Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Meningkatkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA. e. Peningkatan mutu Pengetahuan Sosial Memperbanyak contoh-contoh kongkrit dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Meningkatkan pemahaman tentang keragaman suku, budaya adat istiadat di Indonesia. Pembiasaan nilai rela berkorban, persatuan, kerja sama, harga menghargai, toleransi antar, budaya dan adat istiadat antar suku/etnis. g. Peningkatan mutu IMTAQ Peningkatan, pemanfaatan sarana peribadatan untuk praktek program Keagamaan. Meningkatkan prekwensi praktek mata pelajaran Agama dalam kehidupan sehari-hari. Meningkatkan akhlaq dalam kehidupan sehari-hari. 7

9 BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Kurikulum Kurikulum tingkat satuan Pendidikan PKBM Sei Paku disusun secara induktif, terpadu dan berbasis kecakapan hidup, serta sesuai dengan konteks lokal dan global. Penyusunan struktur kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan dan memperhatikan kebutuhan dan potensi lokal maupun global serta memperhatikan karakteristik daerah, ciri khas Pendidikan Kesetaraan, dan peserta didik. Muatan kurikulum PKBM Sei Paku mengacu pada standar nasional pendidikan yang meliputi mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kedalaman muatan kurikulum disajikan per tingkat pencapaian kompetensi. Muatan kurikulum disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi lokal maupun global serta memperhatikan karakteristik daerah, ciri khas Pendidikan Kesetaraan, dan peserta didik. Pengaturan beban belajar diatur dengan menggunakan dua sistem Jam belajar : a) pertemuan sistem tatap muka (reguler), dan b) sistem satuan kredit kesetaraan (SKK). Kedua model pengaturan beban belajar dilakukan agar lebih cocok dengan ciri Pendidikan Kesetaraan yang menekankan program pembelajaran secara mandiri dan moduler, serta dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan peserta didik. B. Mata Pelajaran Untuk Warga belajar daerah konflik antar etnis. Mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri disesuikan dengan sasaran peserta didik, seperti berikut : trauma yang dialami dalam kehidupan korban kerusuhan berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan kejiwaannya. Umumnya Mereka sedang berada pada masa penentuan jati diri, puber dan mudah terpengaruh oleh yang di idolakan, kurang mempunyai pertimbangan sendiri dalam mengambil keputusan yang mungkin sangat berbeda dengan anak-anak sebayanya yang hidup di daerah aman. Dengan demikian, pelajaran untuk mereka harus ditambah dengan materimateri tentang pengetahuan nilai-nilai akhlaq mulia, toleransi tinggi, keragaman budaya dan etnis, pengetahuan tentang hukum, kriminal dan kekerasan, pengetahuan tentang ketahanan hidup, bimbingan konseling/bk, dan budi pekerti/etika. 8

10 C. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran PKBM Sei Paku menggunakan pendekatan induktif, terpadu, partisipatif (andragogis), konstruktif dan lingkungan. a) Induktif; adalah pendekatan yang membangun pengetahuan melalui kejadian atau fenomena empirik dengan menekankan pada belajar pada pengalaman langsung. b) Terpadu; adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan (Beane, 1995:615). c) Konstruktif; adalah pendekatan yang menumbuhkan pengakuan bahwa setiap peserta didik mempunyai pandangan sendiri terhadap dunia dan alam sekitarnya berdasarkan pengalaman individu dalam menghadapi dan menyelesaikan situasi yang tidak tentu. Pembelajaran konstruktif dilaksanakan melalui pandangan individual peserta didik untuk membangun makna. d) Partisipatif andragogis; adalah pendekatan yang membantu menumbuhkan kerjasama dalam menemukan dan menggunakan hasilhasil temuannya yang berkaitan dengan lingkungan sosial, situasi pendidikan yang dapat merangsang pertumbuhan dan kesehatan individu, maupun masyarakat. e) Berbasis lingkungan; adalah pendekatan yang meningkatkan relevansi dan kebermanfaatan pembelajaran bagi peserta didik sesuai potensi dan kebutuhan lokal. D. Metode Pembelajaran Dengan tetap memperhatikan aspek psikologi dan sosial kelompok masyarakat yang berbeda-beda, dan berdasarkan pendekatan-pendekatan tersebut di atas, secara garis besar proses pembelajaran dilakukan melalui beberapa metode berikut: a. Metode Kooperatif; menggalakkan peserta didik yang mempunyai berbagai kebolehan berinteraksi dan bekerja sama untuk menguasai sesuatu konsep atau keterampilan bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk rekanrekan yang lain, serta memotivasi semua peserta didik. b. Metode Interaktif; suatu kaidah yang melibatkan interaksi antara tutor dan peserta didik, antar peserta didik, peserta didik dengan komputer, atau peserta didik dengan lingkungannya. c. Metode Eksperimen; proses pembelajaran dengan menjalankan kajian atau penyiasatan tentang suatu fenomena yang berlaku dalam alam sekitar. d. Tutorial; tenaga kependidikan menerangkan pelajaran secara interaktif dengan membuka peluang kepada peserta didik untuk bertanya. e. Diskusi; tenaga kependidikan menugaskan peserta didik untuk mendiskusikan, isu tertentu yang berkaitan dengan tema pelajaran dan 9

11 dalam waktu yang sama tenaga kependidikan membimbing dan memberikan kata putus. g. Penugasan; tenaga kependidikan memberikan tugas kepada peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, tugas-tugas yang berkaitan dengan pelajaran. h. Praktek; tenaga kependidikan menerangkan dan memberikan contoh tentang cara-cara membuat keterampilan tertentu, kemudian diikuti dan diterapkan oleh peserta didik. i. Belajar mandiri; proses belajar di luar jam pelajaran formal di mana peserta didik mempelajari pelajaran atau mempraktekkan suatu keterampilan dengan bantuan kawan ataupun orang lain. j. Demonstrasi; proses belajar dengan menggunakan peragaan. k. Observasi; proses belajar dengan memperhatikan dan menganalisa objek pembelajaran. l. Simulasi; proses belajar dengan bermain peran atau menggunakan alat peraga/ bukan alat sesungguhnya. m. Studi kasus; proses belajar untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Selain menggunakan metode-metode di atas, untuk sasaran yang beragam diperlukan juga beberapa metode yang lebih sesuai yang lebih realistik (berdasarkan pengalaman di lapangan), kemitraan, interaktif, eksploratif (terhadap potensi), pemberian sangsi, dan metode-metode lain yang dapat memberikan suasana kondusif secara psikologis, dan yang dapat memberi motivasi. E. Pembelajaran Dengan Modul Pembelajaran dengan modul adalah satu pendekatan pembelajaran mandiri yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari peserta didik dengan waktu tertentu sesuai dengan potensi dan kondisinya. Fungsi pembelajaran modul adalah untuk memastikan semua peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan dalam suatu materi ajar sebelum pindah ke materi ajar selanjutnya melalui pembelajaran mandiri. Sementara tujuan pembelajaran modul adalah untuk mengurangi keragaman kecepatan belajar dari peserta didik agar mencapai suatu tingkat pencapaian kompetensi tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah disusun secara sistematis dan terstruktur Pembelajaran modul bermanfaat untuk: a. meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap muka secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi masyarakat, b. menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik, c. secara tegas mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara bertahap melalui kriteria yang telah ditetapkan dalam modul, 10

12 d. mengetahui kelemahan atau kompetensi yang belum dicapai peserta didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam modul sehingga tutor dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk memperbaiki belajarnya dan melakukan pengulangan. F. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Pendidik pada PKBM Sei Paku memiliki : a. kompetensi professional yang berupa penguasaan materi pembelajaran, pedagogik dan andragogik (mengelola pembelajaran nonformal), dan pengalaman mengajar dalam bidang pendidikan nonformal. b. memiliki kompetensi personal yang berupa kepribadian yang menjadi teladan, berakhlak mulia, sabar, ikhlas, dan c. memiliki kompetensi sosial dalam berkomunikasi dan bergaul secara efektif. 2. Kualifikasi Akademik Syarat kualifikasi akademik yang dimiliki pendidik pada PKBM Sei Paku adalah sebagai berikut: a. Pendidikan minimal SPG/ SGO/ Diploma II b. Guru SD/MI untuk Paket A, guru SMP/ MTs untuk Paket B dan guru SMA/M Aliyah untuk Paket C. c. Tenaga lapangan Dikmas untuk latar belakang jurusan pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran. e. Nara sumber teknis (NST), PKBM Sei Paku berencan mendatangkan instruktur khusus Seni Ukiran kayu dan Rotan berkoordinasi dengan Ka.Subdin. PLS Kab.Kotawaringin Timur. Struktur organisasi PKBM Sei Paku Pembina Penasehat Ketua Pengelola Sekretaris Bendahara Pengelola PAUD Pengelola KF Pengelola Kesetaraan Pengelola TBM Pengelola KBU Pengelola Kursus Ka.Bid PLS Syaiful Bakhri Syahjiman Syaniah Mustakim Murni Hayati Lili Hartati Mizratul Hamidah Linda Kandar Mahyuni Saptono 11

13 G. Peserta Didik 1. Peserta didik program Paket B Setara SMP/ MTs adalah warga masyarakat yang; a. lulus Paket A/ SD/MI, b. belum menempuh pendidikan di SMP/MTs dengan prioritas kelompok usia tahun. c. putus SMP/MTs, d. tidak menempuh sekolah formal setara SMP karena pilihan sendiri, e. Kebanyakan tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan), yang terbesar umumnya Drop Out karena terjadi konflik. 2. Penerimaan warga belajar PKBM Sei Paku menerima warga belajar dengan cara: a. Verifikasi hasil pendidikan terakhir yang diperoleh (dibuktikan dengan raport dan/atau ijazah). b. Seleksi melalui wawancara atau tes tertulis yang dilakukan oleh tutor atau petugas yang ditunjuk oleh penyelenggara. c. Apabila syarat pertama dapat dibuktikan secara sah, maka peserta didik dapat langsung ditempatkan. d. Tes penerimaan digunakan untuk menentukan kelas sesuai dengan kemampuan yang tidak dapat dibuktikan syarat pada (a) dan (b). H. Struktur Program Kurikulum Penyusunan struktur kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan dan memperhatikan kebutuhan dan potensi lokal maupun global serta memperhatikan karakteristik daerah, ciri khas Pendidikan Kesetaraan, dan peserta didik. Komponen Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya

14 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Muatan Lokal 1. Seni Ukiran, menjahit dan Kerajinan Rotan C. Pengembangan Diri : 1. Soleh Bersama Sei Paku 2. Sabtu Ceria * 2* 2* Jumlah I. Muatan Kurikulum Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan PKBM Sei Paku disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi lokal maupun global serta memperhatikan karakteristik daerah, ciri khas Pendidikan Kesetaraan, dan peserta didik. Serta mengacu pada standar nasional pendidikan yang meliputi lima kelompok mata pelajaran, yaitu: (1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, (2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, (4) kelompok mata pelajaran estetika, dan (5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Muatan Lokal,yaitu: Muatan Lokal pilihan : Untuk mengakomodir potensi lingkungan masyarakat yang memiliki SDA kayu dan Rotan, PKBM menetapkan mata pelajaran muatan lokal pilihan Seni Ukiran Kayu, Batik kayu, Kerajinan Rotan dan Menjahit (Tata Busana), yang diikuti oleh seluruh peserta didik dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun. Melalui mata pelajaran ini diharapkan peserta didik mempunyai kompetensi merancang dan membuat produk-produk kerajinan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman (mengikuti trand dan mode). Format kurikulum muatan lokal adalah sebagai berikut. No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kedalaman muatan kurikulum tingkat pencapaian kompetensi. disajikan per darjah (level) atau 13

15 J. Pengembangan Diri Pengembangan diri diselenggarakan dengan bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi daerah yang pernah terjadi konflik. Karena sekolah berada di lingkungan masyarakat agamis dan potensi peserta didik yang berbakat dalam bidang seni, maka PKBM Sei Paku menentukan kegiatan pengembangan diri berupa Kegiatan keagamaan. 1) Bimbingan Konseling Kegiatan Bimbingan konseling dilakukan di lingkungan PKBM dan dikonsentrasikan di Bangsal Kegiatan Seni meliputi layanan sebagai berikut a) Orientasi Oriantasi umum sekolah Orientasi kelas/ semester baru OrientasiUjian akhir dan ijazah b) Informasi Informasi pengembangan pribadi Informasi kurikulum dan Pembelajaran Informasi SMA/SMK, Paket C Informasi lingkungan (kehidupan keluarga sosial kemasyarakatan, keberagaman etnis, sosial, budaya dll.) c). Penempatan/Penyaluran Penempatan/penyaluran didalam kelompok belajar dan Kegiatan Mulok d) Pembelajaran Pengembangan Inovasi,motivasi, kreasi, sikap dan kegiatan belajar Pengembangan keterampilan belajar membaca, mencatat/menilai bertanya dan menjawab, mengerjakan tugas terstruktur. Pembelajaran perbaikan Program pengayaan e) Konseling perorangan Semua masalah dalam semua bidang bimbingan f) Bimbingan kelompok Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat 14

16 Pemahaman penerimaan diri dan orang lain (termasuk perbedaan individu, sosial budaya, etnis dan permasalahannya) Pemahaman tentang emosi prasangka, konflik, peristiwa yang terjadi di masyarakat dan pengendalian/pemecahannya. Pengaturan dan penggunaan waktu Pemahaman tentang alternatif pengambilan keputusan dan konsekuensinya. Pengembangan sikap, kebiasaan belajar, keberhasilan, kegagalan belajar dan penangulangannya. Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan karir, dan perencanaan masa depan Pilihan dan persiapan masuk SMA/SMK, Paket C yang berkualitas Program pengayaan g) Konseling kelompok Semua masalah dalam bidang bimbingan Bidang bimbingan : Bimbingan pribadi Bimbingan sosial Bimbingan belajar Bimbingan karir Bimbingan konseling dibimbing langsung oleh Tutor h) Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan dan difasilitasi adalah sebagai berikut No Jenis Ekstrakurikuler 1 Majalah Dinding/ Kording Target Pencapaian Tujuan Rincian Kegiatan a. Membuat dan menampilkan koran dan majalah dinding 2 kali dalam satu bulan b. Menjadi juara di tingkat kotamadya dan provinsi Mengembangkan minat, bakat dan prestasi peserta didik dalam bidang karya tulis a. Pembiasaan membaca b. Latihan menyusun karya tulis c. Latihan wawancara dengan nara sumber 15

17 2 Olah Raga Prestasi a. Sepak bola b. Bola Voli c. Dayung Beregu Berpartisipasi dalam berbagai event turnamen Sepak bola, bola voli, dan Dayung di tingkat kecamatan, kotamadya, dan provinsi 3 PMR/UKS a.mampu memberi pertolongan pertama 4 Rohani Islam saat berlangsungnya kegiatan di sekolah (misalnya upacara bendera, lombalomba, dll) b. Menjadi juara lomba sekolah sehat dan PMR Menjadi juara MTQ di tingkat kecamatan dan finalis di tingkat kotamadya Mengembangkan minat, bakat, dan prestasi peserta didik dalam bidang olah raga Membangkitkan kesadaran seluruh warga sekolah akan pentingnya kebersihan dan kesehatan Menerapkan nilai-nilai keislaman. Latihan rutin Sparing partner a. Latihan yang terkait kegiatan PMR b. Melaksanakan Penyemprotan Sarang Nyamuk setiap hari Jumat Melakukan pelatihan yang terkait dengan MTQ Pelatihan Kaligrafi Al- Qur an Tadarus Al- Qur an Rohani Kristen Mengikuti lomba cerdas cermat dalam rangka paskah Menerapkan nilaikekristenan nilai Pendalaman Al- Kitab i). Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi dasar minimal 65% dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Peningkatan kriteria ketuntasan belajar dilakukan secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Kriteria setiap mata pelajaran ditetapkan secara berbeda-beda, akan tetapi harus lebih atau sama dengan kriteria minimal. 16

18 Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan sebagai berikut: NO MATA PELAJARAN KKM Kelas VII,VIII dan IX 2007/ / / PEND. AGAMA 2 PKn 3 BHS. INDONESIA 4 MATEMATIKA 5 I P A 6 I P S 7 SENI BUDAYA 8 PENJAS ORKES 9 BHS. INGGRIS 10 TIK 11 SENI UKIR DAN KERAJINAN ROTAN 12 TATA BUSANA JUMLAH RATA-RATA j). Kriteria Kelulusan dan Kenaikan Kelas Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; 17

19 c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan d. lulus Ujian Nasional jenjang Paket B. 1) Kriteria Kelulusan a) Mengikuti Kriteria Kelulusan Ujian Nasional: b) Kriteria Kelulusan Ujian Sekolah Mengikuti ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan Memiliki rata-rata nilai 6,00 Berkepribadian dan berakhlak mulia Kehadiran 75 %, kecuali sakit dengan keterangan dokter/surat dari Orang Tua warga belajar. 2) Kriteria Kenaikan Kelas a) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. b) Warga belajar dinyatakan naik kelas apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran. k). Pengaturan Beban Belajar a. Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket. b. Perhitungan beban belajar Satu jam pemb. Tatap muka (menit) Jumlah jam pemb. Per minggu Minggu Efektif per tahun pelajaran Waktu pembelajaran per tahun (48960 menit) Jumlah jam per tahun 60 menit) 1 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. l). Kegiatan Mandiri Terstruktur dan Tidak Terstruktur Alokasi waktu untuk kegiatan mandiri terstruktur dan tidak terstruktur adalah 50 % dari kegiatan tatap muka yaitu 18 jam/minggu untuk semua mata pelajaran. Dengan demikian tugas rumah (PR) harus diperhitungkan waktu pengerjaannya dengan pertimbangan waktu sama dengan 50 % dari jumlah jam tatap muka

20 Contoh : Kegiatan mandiri terstruktur yaitu kegiatan yang mengacu pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi yang ditentukan oleh Tutor dalam waktu tertentu. Sedangkan kegiatan mandiri tidak terstruktur merupakan kegiatan yang dilakukan dan diatur oleh peserta didik secara mandiri dengan waktu maksimal 50 % dari jam tatap muka. No. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegar aan 3. Bahasa Indonesia Jumlah Jam per Minggu Kegiatan Tutorial Kegiatan Mandiri Terstruktur/ Tidak Terstruktur Contoh Menghafal ayat-ayat pendek Menyusun kliping tentang pelanggaran HAM Menyusun karya tulis 4. Bahasa Inggris Menulis teks naratif 5. Matematika Membuat bangunbangun ruang 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial Menulis laporan penelitian sederhana Menyusun kliping Indeks Harga Saham 8. Seni Budaya Membuat reklame layanan sosial 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga Kesehatan dan 10. Teknologi Informasi dan Komunikasi Menyusun kliping kejuaraan sepak bola dunia Mengenal cara membuat desain dan motif Ukiran dengan komputer 11. Muatan Lokal 1. Seni Ukir Kayu dan Merancang motif di kertas dan mengerjakan ukiran 19

21 Kerajinan Rotan 2.Tata Busana yang sudah ada motifnya Membuat taplak meja tusuk silang m). Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik, dan vokasional merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran, jenis kegiatan pengembangan diri, atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus pada jenis pengembangan diri tertentu atau pada mata pelajaran muatan lokal tertentu. Kegiatan Kecakapan hidup yang diselenggarakan di PKBM Sei Paku Kab.Kotawaringin, meliputi : a) Kecakapan pribadi : Kesadaran bahwa pada diri seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan, contoh: - menghormati diri sendiri - menghormati orang yang lebih tua - mendisiplinkan diri dalam pergaulan yang berbeda etnis - memilih teman yang baik dari semua etnis b. Kecakapan Sosial : Kesadaran bahwa seseorang merupakan bagian dari mahluk sosial, contoh: - mampu berkomunikasi dengan orang dari berbagai etnis lain - menghargai pendapat orang dari berbagai etnis lain - dapat bersosialisasi dengan berbagai etnis, agama - mampu bekerja sama dengan berbagai etnis. c. Kecakapan akademik : Kesadaran bahwa seseorang memiliki kecakapan akademik, contoh: - mampu bersaing dibidang akademik - mampu meningkatkan prestasi secara optimal d. Kecakapan vokasional : Kemampuan seseorang menghasilkan sesuatu, contoh: - merancang motif ukiran kayu dan kerajinan rotan - membuat karya ukiran kayu dan kerajinan Rotan tepat guna n). Wawasan Keunggulan Lokal dan Global 20

22 Untuk mewujudkan pendidikan yang berwawasan keunggulan lokal dan global, PKBM Sei Paku Kab.Kotawaringin Timur menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut : a. Keunggulan lokal Pengembangan seni tari tradisional Dayak Seni menghias Rumah Betang b. Keunggulan Global Pengembangan Bahasa Inggris Membuat berbagai desain menggunakan komputer 21

23 BAB IV KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut: Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, dan libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk menyiapkan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun. Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. 22

24 Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota. 23

25 JULI 2007 JULI 2007 HBE : 14 M S S R K J S : Libur Semester Genap 2006/ : Hari Pertama Tahun pelajaran 07/08 16 s.d. 18: Pengenalan PKBM Sei Paku KALENDER PENDIDIKAN PKBM Sei Paku AGU 2007 AGUSTUS 2007 HBE : 25 M S S R K J S : Peringatan Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW (27 Rajab 1428) 17 : Upacara Hari HUT RI Ke s.d 1 : Perkiraan Ulangan Modul 9 SEP SEPTEMBER 2007 HBE : 19 M /30 S S R K J , S sd 14 : Libur awal Ramadhan 1428 H OKT 2007 OKTOBER 2007 HBE : 11 NOP 2007 NOVEMBER 2007 HBE : 24 DES 2007 DESEMBER 2007 HBE : 8 M S S R K J S s.d. 5 : Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester I 6 s.d. 12 : Libur menjelang Idul Fitri 13 s.d. 14: Libur Idul Fitri 15 s.d. 18: Libur setelah Idul Fitri M S S R K J S : Upacara Hari Pahlawan 2 : Hari Guru Nasional M /30 S /31 S R K J S : Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhizah 1428 H) 11 s.d. 17 : Ulangan Akhir Semester I 18 s.d. 20 : Porseni tingkat sanggar 22 : Pembagian Rapot 24 s.d. 31 : Libur Akhir Semester JAN 2008 JANUARI 2008 HBE : 20 PEB 2008 PEBRUARI 2008 HBE : 24 MAR 2008 MARET 2008 HBE : 24 6 M S S R K J S : Libur Tahun Baru Masehi 1 s.d. 5 : Libur Akhir Semester I 7 : Hari Pertama Semester II 10 : Tahun Baru Hijriyah M S S R K J S M /30 S /31 S R K J S : Tahun Baru Imlek 11 : Hari Raya Nyepi 21 : Maulid Nabi Muhammad SAW

26 APR 2008 APRIL 2008 HBE : 16 M S S R K J S s.d. 5 : Ulangan akhir semester II Kelas IX dan Ulangan tengah Semseter II Kelas VII dan VIII 4 : Wafatnya Isa Al Masih 22 s.d. 24 :Ujian Nasional Utama SMP 29, 30 :Ujian Nasional Susulan SMP MEI 2008 MEI 2008 HBE : 13 M S S R K J S : Hari Pendidikan Nasional 5 s.d. 10 Ujian Praktek SMP 17 Kenaikan Isa Al Masih 19 s.d. 21: Ujian Sekolah Utama SMP 26, 27, 28: Ujian Sekolah Susulan SMP JUN 2008 JUNI 2008 HBE : 17 M S S R K J S Hari Raya Waisak 16 s.d. 21 : Ulangan Kenaikan Kelas VII dan VIII 21 : Pengumuman Kelulusan 28 :Pembagian Rapot Semseter/Kenaikan Kelas 30 : Libur Akhir Tahun Pelajaran 2007/2008 JULI 2008 JULI 2008 M S S R K J S s.d. 12 : Libur Akhir Tahun Pelajaran 2007/ : Permulaan Tahun Pelajaran 2008/

27 Lampiran 1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1. Pendidikan Agama Islam 1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur an menurut tajwid, mulai dari cara membaca Al - Syamsiyah dan Al - Qomariyah sampai kepada menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf 2. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan Qadar serta Asmaul Husna 3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab dan namimah 4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah baik shalat wajib maupun shalat sunat 5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara 2. Pendidikan Agama Kristen 1. Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh ciptaan 2. Menginternalisasi nilai-nilai kristiani dengan menanggapinya secara nyata 3. Bertanggung jawab terhadap diri dan sesamanya, masyarakat dan gereja sebagai orang yang sudah diselamatkan 3. Pendidikan Kewarganegaraan 1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan suasana kebatinan konstitusi pertama 3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan bertanggung jawab 4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan rakyat 6. Menjelaskan makna otonomi daerah, dan hubungan antara pemerintahan pusat dan daerah 7. Menunjukkan sikap kritis dan apresiatif terhadap dampak globalisasi 8. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya 26

28 4. Bahasa Indonesia 1. Mendengarkan Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio/tv, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel 2. Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel remaja, puisi, dan drama 3. Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan 4. Menulis Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen 5. Bahasa Inggris 1. Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari 2. Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari 3. Membaca Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari 4. Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana, secara formal maupun 27

29 informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari. 6. Matematika 1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif, asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah 2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsurunsurnya, persamaan dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi, fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah 3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifatsifatnya, ukuran dan pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras, lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah 4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar, diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah 5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam pemecahan masalah 6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan 7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerja sama 7. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh 2. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-cara pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem 3. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup 4. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan, dan kegunaannya 28

30 5. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya. 8. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan 2. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian manusia 3. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe untuk mendapatkan informasi keruangan 4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya terhadap kehidupan 5. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan sejak Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa 6. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan 7. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia 8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya pencegahannya 9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur geografi dan penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang 10. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya terhadap perekonomian Indonesia 11. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya 12. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan 9. Seni Budaya Seni Rupa 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat Seni Musik 29

31 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat secara perseorangan dan berkelompok. Seni Tari 1. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan/kelompok terhadap keunikan seni tari daerah setempat 10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya 2. Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat sederhana 3. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar dan piknik 4. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba 11. Keterampilan Kerajinan 1. Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias berbahan lunak alami maupun buatan dengan teknik lipat, potong dan rekat serta teknik butsir dan cetak dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya 2. Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan teknik potong konstruksi dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya 3. Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik sayat dan ukir dengan ragam hias tradisional, mancanegara maupun modifikasinya Teknologi Rekayasa 1. Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa alat penerangan dan alat yang menimbulkan suara dengan listrik arus lemah (baterai) Teknologi Budidaya 1. Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya tanaman obat dan tanaman hias yang menggunakan media tanah 2. Mengapresiasi dan menerapan teknologi budidaya ikan air tawar dan ikan hias air tawar di dalam kolam Teknologi Pengolahan 1. Mengapresiasi dan menerapkan teknologi pengolahan manisan basah dan kering bentuk padat dari bahan nabati 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di masa datang 2. Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer 30

2. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) a. Pendidikan Agama Islam SMP/MTs 1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur an menurut

2. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) a. Pendidikan Agama Islam SMP/MTs 1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur an menurut 2. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) a. Pendidikan Agama Islam SMP/MTs 1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur an menurut tajwid, mulai dari cara membaca Al - Syamsiyah dan Al - Qomariyah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Seni

Lebih terperinci

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP Makalah disampaikan pada Pelatihan dan Pendampingan Implementasi KTSP di SD Wedomartani Oleh Dr. Jumadi A. Pendahuluan Menurut ketentuan dalam Peraturan

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 957, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tingkat Satuan Pendidikan. Dasar. Menengah. Kurikulum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR TAHUN 006 TANGGAL 3 MEI 006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang 07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Di susun oleh : Dra. Ummul Murtafiah Hasan MTs NUSANTARA Jl. Sunan Giri no 52 telp. ( 0335 ) 429048 Sumber Taman Kota Probolinggo I. Pendahuluan A. Rasional Kurikulum

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang

57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang 57. Mata Pelajaran Keterampilan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup dimulai

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 REVIEW

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KERJA SEBAGAI TIM PEMANTAU INDEPENDEN DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2008 DI MTS MUHAMMADIYAH PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LAPORAN PELAKSANAAN KERJA SEBAGAI TIM PEMANTAU INDEPENDEN DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2008 DI MTS MUHAMMADIYAH PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL LAPORAN PELAKSANAAN KERJA SEBAGAI TIM PEMANTAU INDEPENDEN DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2008 DI MTS MUHAMMADIYAH PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL Oleh: Hermanto SP A. Pendahuluan Akhir sebuah proses pembelajaran

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional a Pendidikan d Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP Melaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH 2017 SALINAN - 1 - KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 414 TAHUN 2015 TENTANG KALENDER PENDIDIKAN TK, TKLB, SD, SDLB, SMP,

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN SMA, SMALB, SMK, dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KALENDER PENDIDIKAN SMA, SMALB, SMK, dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KATA PENGANTAR KALENDER PENDIDIKAN SMA, SMALB, SMK, dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Buku Kalender Pendidikan ini disusun sebagai pedoman dalam menyusun rencana dan program bagi sekolah SMA, SMALB, SMK,

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2 DAFTAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 I. PENDAHULUAN 3 A. Landasan 4 B. Tujuan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan C. Pengertian 5 D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS DIKPORA KOTA BIMA NOMOR / / 2016 T E N T A N G PEDOMAN UMUM KALENDER PENDIDIKAN KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KEPUTUSAN KEPALA DINAS DIKPORA KOTA BIMA NOMOR / / 2016 T E N T A N G PEDOMAN UMUM KALENDER PENDIDIKAN KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KEPUTUSAN KEPALA DINAS DIKPORA KOTA BIMA NOMOR / / 2016 T E N T A N G PEDOMAN UMUM KALENDER PENDIDIKAN KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KEPALA DINAS DIKPORA KOTA BIMA Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA Makalah Disajikan pada kegiatan Workshop Monev Pelaksanaan KTSP MI, MTs, dan MA Angkatan I Tingkat Propinsi Jawa Barat pada

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Departemen Pendidikan Nasional Materi 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sosialisasi KTSP LINGKUP SNP 1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Susiwi S Pengantar Kurikulum nasional perlu terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2010 TANGGAL 31 DESEMBER 2010

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2010 TANGGAL 31 DESEMBER 2010 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2010 TANGGAL 31 DESEMBER 2010 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 46 TAHUN 2010 TANGGAL 31 DESEMBER 2010 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peralihan sistim pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi telah menjadikan perubahan paradigma berbagai unsur penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pendidikan.

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Farida Nurhasanah Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 PERMEN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal untuk mencapai Kompetensi Lulusan Minimal 2 Memuat

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Untuk SMP/MTs

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Untuk SMP/MTs KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Untuk SMP/MTs SMP NEGERI 9 DEPOK Jl. Raya Cipayung No. 27 Kec. Cipayung, Kota Depok (021) 779 1103 Email : smpn_9depok@yahoo.co.id Weblog : smpn9depok.wordpress.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kesesuaian antara Kurikulum di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTs NU) Demak dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Belajar Siswa Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

Lebih terperinci

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun 006 tentang STANDAR ISI (SI) Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal Memuat : 1. Kerangka Dasar Kurikulum.

Lebih terperinci

ii KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga dunia pendidikan kita telah memiliki Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL Kalender Pendidikan Tahun 2018/2019 Dikpora= 1 KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2012/2013 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra (puisi, antologi puisi, cerpen,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel, berita, iklan, tabel/diagram,

Lebih terperinci

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan

Lebih terperinci

D. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMP/MTs. 28. BAHASA INDONESIA SMP/MTs

D. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMP/MTs. 28. BAHASA INDONESIA SMP/MTs D. Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional SMP/MTs. 28. BAHASA INDONESIA SMP/MTs 1 MEMBACA Membaca dan memahami berbagai ragam wacana tulis (artikel, berita, opini/tajuk, tabel, bagan, grafik, peta, denah), berbagai

Lebih terperinci

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANDA ACEH NOMOR: 421.3/A.1/8558.a TENTANG KALENDER PENDIDIKAN T.P. 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DALAM KOTA BANDA ACEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN. TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KATA PENGANTAR

KALENDER PENDIDIKAN. TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KALENDER PENDIDIKAN TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Buku Kalender Pendidikan ini disusun sebagai pedoman dalam membuat rencana dan program

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014-2015 A. KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTs 1. BAHASA INDONESIA SMP/MTs NO KOMPETENSI INDIKATOR 1 Membaca dan memahami berbagai teks nonsastra (biografi, artikel,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU. NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU. NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR: 421/490/LL/Disdikbud/2017 TENTANG KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAGI SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

KALENDER PENDIDIKAN. TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR

KALENDER PENDIDIKAN. TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KALENDER PENDIDIKAN TK, TKLB, SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, SMK dan PNFI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Buku Kalender Pendidikan ini disusun sebagai pedoman dalam menyusun rencana dan program

Lebih terperinci

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH I. PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

Lebih terperinci

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Hand out Seminar Pengembangan KTSP bagi Pengawas, Kepala Sekolah, Guru Kabupaten Donggala, Sulawesi Selatan 1 Desember 2007 Oleh

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK A. Latar Belakang Pemikiran Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK) KOMPONEN DURASI WAKTU (Jam) A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 5. Matematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 1 1. Pengertian KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing satuan pendidikan 2 2. Landasan Pengembangan KTSP

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 62 2015 SERI : E IKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM BELAJAR SEPANJANG HAYAT MELALUI BUDAYA BACA, MENULIS DAN BELAJAR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pengertian KTSP Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP 1 Karangdadap Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru : Rina Suryati,

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

BIDANG SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI SEKSI PESERTA DIDIK SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER

BIDANG SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI SEKSI PESERTA DIDIK SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL KEPALA SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET BIDANG PAUD DAN PEND. NONFORMAL

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN (PBM)

PERANGKAT PEMBELAJARAN (PBM) PERANGKAT PEMBELAJARAN (PBM) TAHUN PELAJARAN 01 013 MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IX GURU MATA PELAJARAN : GUNAWAN SUSILO NIP. : 19640805 199903 1 004 GANDUSARI, JULI 01 Perangkat 01-013 Halaman 1 SILABUS

Lebih terperinci

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan. 1. UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 50 ayat (3) 2. PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1), 3. Renstra Diknas 2005-2009 4. Bervariasinya penyelenggaraan 5. Rekomendasi kajian profil SBI tahun 2006 6. Buku Pedoman

Lebih terperinci

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) *Kaji kebutuhan dan kemampuan siswa *Kaji kemampuan guru (potensi SDM sekolah, visi, dan misi sekolah) *Kaji daya dukung sekolah (sarana, prasarana)

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 013/P/BSNP/XII/2011 TENTANG KISI-KISI UJIAN NASIONAL UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Lingkup Materi Hak dan Kewajiban Warga Negara

Lingkup Materi Hak dan Kewajiban Warga Negara LAMPIRAN KISI-KISI USBN PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET B) KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PAKET B TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : PKN Jenjang : Paket B Kurikulum : 2006 Pengetahuan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2007 TANGGAL 18 APRIL 2007 STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang

Lebih terperinci

INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASYAH TSANAWIYAH

INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASYAH TSANAWIYAH INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KETERAMPILAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASYAH TSANAWIYAH KODE BUKU I. KELAYAKAN ISI SUBKOMPONEN BUTIR SKOR 1 2 3 4 ALASAN PENILAIAN 1. Kelengkapan materi

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) Mata Pelajaran : an Agama Islam Semester : 1 (Satu) Kelas : III (Tiga) Jumlah KD : 9 (Sembilan) Standar Al Qur an 1. Mengenal kalimat dalam Al Qur an 1.1 Membaca kalimat dalam Al Qur an 1.2 Menulis kalimat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa dalam mewujudkan masyarakat Bantul

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR ISI UNTUK PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH 2016 - 1 - SALINAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci