JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC"

Transkripsi

1 JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) Oleh: YANOTTAMA NIM D PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2012

2 ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) Arief Hendra Saptadi 1 Irwan Susanto 2 Yanottama 3 1,2,3 Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto, Telp: (0281) ariefhs@akatelsp.ac.id, 2 irwansusanto_yk@yahoo.com, 3 yanottama99@gmail.com ABSTRAK Sistem komunikasi semakin kedepannya semakin berkembang pesat. Mulai dari komunikasi kabel sampai komunikasi nirkabel. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Dalam pengaksesan internet terdapat dua proses kecepatan yaitu kecepatan download dan kecepatan upload. Pada saat user mengakses internet pada server dengan jarak dan waktu (jam dan tanggal/hari) tertentu mengalami perbedaan kecepatan. Dengan melakukan uji Analysis of Variance (ANOVA) hubungan waktu terhadap kecepatan download dan upload memiliki inkonsistensi kecepatan untuk waktu jam akses, dan untuk waktu berdasarkan tanggal/hari dan jarak tidak ada perbedaan kecepatan download dan upload. Pada analisis regresi hubungan antara jarak dengan kecepatan download dan upload, bahwa semakin jauh jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin kecil dan sebaliknya semakin dekat jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin besar. Korelasi hubungan antara jarak dengan kecepatan download dan upload memiliki tingkat rata-rata hubungan yang sedang dengan nilai korelasi sebesar 0,50. Kata kunci : ADSL, Jarak, Waktu, Kecepatan Download, Kecepatan Upload ABSTRACT The future communication systems is growing rapidly. Ranging from wired communications to wireless communications. One of the communication cable for data communication media is a technology Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). In accessing the internet, there are two processes, namely the speed of download speed and upload speed. At the time of the user accessing the internet on the server with the distance and time (hour and date / day) can experience the speed difference. By doing a test Analysis of Variance (ANOVA) the relation of time to download and upload speeds have inconsistent access speeds for the time clock, and for a time by the date / day and the distance there was no difference in the speed of download and upload. In the regression analysis of the relation between the distance with the speed of download and upload, the greater the distance the server then the speed of download / upload gets smaller, and conversely the closer the server is the speed of download / upload bigger. The correlation relation between the distance to

3 the download and upload speeds average levels of relation is the correlation value of Key words : ADSL, Distance, Time, Speed Download, Upload Speed A. PENDAHULUAN Salah Sistem komunikasi semakin kedepannya semakin berkembang dengan pesat. Begitu juga pada perkembangan telekomunikasi di Indonesia, mulai dari komunikasi kabel sampai komunikasi nirkabel (wireless) mengalami kemajuan. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Pada saat melakukan akses internet untuk pencarian informasi pengiriman dan pengambilan data dari user melewati berbagai server sampai data atau informasi yang dikehendaki tercapai. Pemanfaatan teknologi ADSL ternyata menunjukkan kualitas yang berbeda-beda setiap penggunanya, ini dapat dirasakan dengan adanya perbedaan kecepatan ketika mengakses halaman web yang berbasis server di Luar negeri dengan yang berbasis server lokal di Indonesia. Lambatnya suatu akses internet juga dipengaruhi kepadatan trafik, bandwidth dan jumlah user. Secara umum, trafik adalah perpindahan suatu benda dari satu tempat ke tempat lain. Trafik juga dapat diartikan sebagai pemakaian (pendudukan) terhadap suatu sistem peralatan atau saluran telekomunikasi yang diukur dengan waktu (kapan dan berapa lama). Sedangkan bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui permasalahan yang dapat dikaji lebih lanjut yaitu bagaimana pengaruh jarak dan waktu geografis server terhadap kecepatan download dan upload data pada koneksi ADSL. C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah agar mengetahui pengaruh jarak dan waktu geografis server terhadap kecepatan download dan upload data pada koneksi ADSL. D. MANFAAT PENULISAN Adapun Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh jarak dan waktu geografis server terhadap kecepatan download dan upload data pada koneksi ADSL. 2. Mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan download dan upload. E. BATASAN MASALAH Pada Pada tugas akhir ini, penulis membatasi pada : 1. Data yang di ambil melalui pengamatan dengan mengakses di PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO. 2. Data yang diamati yaitu kecepatan download dan upload pada setiap server yang berbeda dengan delapan pengambilan dalam satu hari dan diantaranya pukul (08:00, 09:00, 10:00, 11:00, 13:00, 14:00, 15:00, 16:00) WIB. 3. Tujuh hari pengamatan diantaranya Senin (12 Desember 2011), Selasa (13 Desember 2011), Rabu (14 Desember 2011), Kamis (15 Desember 2011), Jumat (16 Desember 2011), Sabtu (7 Januari 2012) dan Minggu (8 Januari 2012).

4 4. Server yang diamati diantaranya adalah Jakarta dan Singapore (Benua Asia), Canberra dan Melbourne (Benua Australia), Rome dan London (Benua Eropa), Tripoli dan Luanda/Angola (Benua Afrika), San Francisco/CA dan Mexico City (Benua Amerika). 5. Pengetesan data pada seluruh server dilakukan lima kali pengulangan setiap jam dan diambil nilai rata-ratanya untuk pengolahan data selanjutnya. 6. Data jarak yang digunakan bukan dari routing jarak server sebenarnya, tetapi data jarak server yang diambil dari hasil pengetesan pada 7. Teknologi ADSL yang digunakan mencakup daerah server yang ada di Indonesia. 8. Tidak membahas kualitas saluran yang berpengaruh pada jaringan. 9. Dalam pengukuran ini memakai paket data dengan kecepatan download sebesar 3 Mbps dan kecepatan upload 512 Kbps. F. METODOLOGI PENELITIAN 1. Instrumen Penelitian Pada proses tugas akhir ini memerlukan sebuah laptop untuk mengakses internetnya, kabel RJ-45 sebagai penghubung modem ADSL ke laptop, kabel RJ-11 sebagai penghubung modem ADSL ke roset, kabel Jumper untuk menghubungkan roset ke port Main Distribution Frame (MDF) dan untuk mengamati kecepatan data download dan upload dengan menggunakan koneksi jaringan ADSL. 2. Variabel Penelitian a. Jarak Jarak letak geografis server antara server yang satu dengan server lainnya, menunjukkan pengaruh pengiriman data dari server di internet menuju host dan sebaliknya dari host menuju server dari masing-masing jarak jangkauan server pada pengiriman data. Perhitungan jarak antar server dan host menggunakan satuan dalam kilometer (km). b. Waktu Hasil pengukuran ini menunjukkan waktu jam pengambilan data download dan upload dari pukul 08:00, 09:00, 10:00, 11:00, 13:00, 14:00, 15:00, 16:00 (WIB) serta tanggal/hari pengambilan. c. Kecepatan Download Hasil pengukuran ini menunjukkan kecepatan pengiriman data dari server di internet menuju host. Semakin tinggi nilai yang diperoleh, semakin cepat koneksi dari server di internet menuju host (downstream). Kecepatan data yang didapat pada saat melakukan proses download adalah Kbps. d. Kecepatan upload Hasil pengukuran ini menunjukkan kecepatan pengiriman data dari host menuju server di internet. Semakin tinggi nilai yang diperoleh, semakin cepat koneksi dari host menuju server di internet (upstream). Kecepatan data yang dikirimkan pada saat melakukan proses upload adalah Kbps 3. Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data dan pengamatan data terhadap kinerja jaringan ADSL. Pengamatan dilakukan dengan cara mengetes kecepatan download dan upload data selama 7 hari. Data yang dikumpulkan adalah data hasil pengamatan. 4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis komparasi yaitu dengan membandingkan dua variabel, yaitu variabel jarak terhadap kecepatan download serta variabel jarak terhadap kecepatan upload dan variabel waktu terhadap kecepatan download serta variabel waktu terhadap kecepatan upload serta menggunakan metode analisis regresi linier dan analysis of variance (ANOVA).

5 5. Rencana Kerja Rencana kerja dalam penyelesaian tugas akhir ini digambarkan dalam diagram alir berikut : Mulai Pengumpulan data Analisis data tembaga sebagai media transmisinya dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk satu pelanggan. Kabel ditarik dari MDF (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan diterminasi ke titik distribusi sekunder (RK), yang kemudian didistribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribution Point (DP), dari DP di tarik ke rumah menggunakan drop wire dan diterminasi di lokasi tertentu di rumah dan dengan menggunakan IKR/G jaringan dihubungkan dengan pesawat telepon. [6] Hasil dan Kesimpulan Selesai Gambar 1 Diagram Alir Rencana Tugas Akhir G. KAITAN JUDUL DENGAN BIDANG TELEKOMUNIKASI Pada tugas akhir ini penulis mengambil judul ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) berkaitan dengan bentuk pengaplikasian dari mata kuliah Sistem Telekomunikasi dan Wireline. Hubungan dengan sistem teknik telekomunikasi adalah bahwa ADSL menggunakan saluran kabel telepon dalam pengiriman data. ADSL memberikan kemampuan internet dan voice/fax secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu saluran telepon. H. DASAR TEORI 1. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) ADSL JARLOKAT (Jaringan lokal Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah jaringan akses yang menggunakan kabel Gambar 1. Konfigurasi Jaringan Kabel Tembaga [6] 2. TEKNOLOGI x-dsl Saat ini banyak kalangan pengguna layanan internet menginginkan kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi layanan internet secara cepat dan maksimal. Oleh karena itu, teknologi xdsl merupakan sebuah alternatif yang cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data pada subscriber lines. xdsl merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan semua tipe teknologi Digital Subscriber Line (DSL) di mana x dapat menggantikan A, V, H atau S. DSL (Digital Subscriber Line) merupakan suatu teknologi akses data yang menggunakan saluran kabel tembaga untuk layanan broadband. Informasi yang dibawa teknologi xdsl berupa data dan suara dengan kecepatan yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan teknologi xdsl memiliki

6 dua mode transmisi yaitu mode simetris dan mode asimetris. Mode simetris adalah kecepatan arah kirim (upstream) dan arah terima (downstream) nilainya sama besar, sedangkan mode asimetris memiliki kecepatan arah kirim (upstream) dan arah terima (downstream) yang nilainya berbeda. a. High-Speed DSL (HDSL) HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) merupakan teknologi yang menggunakan 2 atau 3 pasang kabel tembaga untuk mengirim sinyal digital dengan kecepatan 1,5 Mbps sampai dengan 2 Mbps. Penggunaan HDSL semula dimaksudkan untuk mengantisipasi keterbatasan jarak jangkauan jaringan. HDSL mampu mencapai jarak maksimum hingga 3,5 km serta dapat digunakan untuk layanan telepon, faksimili, dan teleconference. HDSL termasuk jenis xdsl yang menggunakan mode simetris karena kecepatan upstream dan downstreamnya sama. b. Integrated Service Digital Network DSL (IDSL) IDSL (Integrated Service Digital Network DSL) merupakan sebuah teknologi transfer data yang menggunakan 1 pasang kabel. IDSL memiliki mode transmisi simetrik dengan kecepatan 144 kbps. IDSL hanya dipergunakan untuk komunikasi data. c. Symmetric DSL (SDSL) Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) merupakan teknologi yang hampir sama dengan HDSL, perbedaan yang paling mendasar antara HDSL dan SDSL adalah pada HDSL sisi pelanggan dapat terhubung langsung ke terminal pelanggan membutuhkan perangkat tambahan, sementara SDSL sisi pelanggan dapat langsung terhubung ke terminal pelanggan seperti halnya pesawat telepon. Transmisi SDSL menggunakan satu twisted-pair versi dari HDSL yang menyediakan komunikasi full-duplex simetris. SDSL memiliki bandwidth 1,544 Mbps baik downstream maupun upstream sama halnya pada HDSL, tetapi penggunaannya pada sepasang kawat tembaga. Karena penggunaannya hanya sepasang, hal ini membatasi rentang operasi SDSL yaitu pada jarak feet (3 km) sebagai batasan aplikasi dari SDSL. Contoh aplikasinya seperti pada residential video converencing atau akses Local Area Network (LAN) jarak jauh. d. Very-High DSL (VDSL) VDSL dalam penyaluran datanya menggunakan asimetris pada kecepatan transmisi yang lebih cepat dari pada ADSL dengan panjang saluran yang lebih pendek dengan jarak antara feet (304 m 1,37 km), dengan kecepatan Mbps untuk downstream dan 1,5 2,3 Mbps untuk upstream-nya. VDSL pada konsepnya dirancang untuk aplikasi simetrik dan asimetrik, tergantung kebutuhan layanan yang diinginkan. Aplikasi asimetrik adalah aplikasi yang membutuhkan kecepatan upstream dan downstream yang berbeda, sedangkan aplikasi simetrik adalah aplikasi yang memerlukan kecepatan upstream dan downstream yang sama. e. Asymmetric DSL (ADSL) Teknologi ADSL memilki bit rate yang berbeda antara arah downstream dan arah upstream-nya. Kecepatan downstream-nya berkiar antara Mbps hingga lebih dari 7 Mbps, sedangkan kecepatan upstream-nya berkisar antara 16 kbps hingga 640 kbps. Sangat idealnya penggunaan teknologi ADSL untuk layanan internet, video on demand dan remote LAN access. Karena kebanyakan pengguna

7 lebih sering menerima informasi (download) dari pada mengirim informasi (upload). Pada prinsipnya sama dengan teknologi xdsl lainnya, yaitu merupakan sepasang modem yang diletakkan pada dua sisi yaitu pada sisi sentral yang berfungsi untuk menerima dan mengirimkan sumber layanan, sedangkan pada sisi pelanggan/pengguna berfungsi untuk menampilkan yang diterima dari sentral. 3. DSLAM DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) adalah konfigurasi perangkat xdsl yang secara fisik modem sentralnya berupa card module yang berisi banyak modem sentral. DSLAM sebagai modem sentral dapat berisi berbagai jenis teknologi xdsl, yaitu ADSL, IDSL, VDSL, HDSL, dll. DSLAM ditempatkan di sentral telepon dan menerima semua line dari modem ADSL di terminal pelanggan. DSLAM menyediakan layanan transmisi data kecepatan tinggi dengan memanfaatkan kabel tembaga yang sudah ada. Pada saat sentral telepon menerima sinyal DSL, maka modem ADSL akan mendeteksi suara atau data. Data akan dikirimkan ke DSLAM yang akan melewati ATM (Asynchronous Transfer Mode) atau IP menuju internet, sedangkan suara akan dikirim ke PSTN. Pada prinsipnya cara kerja DSLAM hampir sama dengan ADSL. DSLAM memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik data kecepatan tinggi, serta mengontrol dan merutekan trafik xdsl (Digital Subscriber Line) antara perangkat end-user, seperti router, modem dan network interface card dengan jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara. DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya dengan menggunakan splitter) sehingga sinyal tersebut dapat dikirimkan melalui PSTN dank anal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara analog, DSLAM mengumpulkan sinyalsinyal dari end-user dan menyatukan menjadi sinyal tunggal dan bandwidth lebar melalui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui jaringan akses (Access Network) yang biasa disebut Network Service Provider (NSP). Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada sentral telepon yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. [10] 4. SPEEDY Speedy merupakan salah satu produk dari PT. Telkom Tbk yang memberikan pelayanan akses internet berkecepatan tinggi. Speedy memiliki kecepatan akses data untuk kecepatan upstream adalah sebesar 64 Kbps hingga 512 Kbps, sedangkan untuk kecepatan downstream-nya sebesar 384 Kbps hingga 3 Mbps. Jaringan Speedy sama dengan jaringan PSTN, yaitu menggunakan jaringan lokal akses tembaga yang dimulai dari sentral hingga pelanggan. Hanya bedanya jaringan Speedy ditambahkan dengan komponen DSLAM. Gambar 2 Layanan Speedy (data dan voice)

8 5. LAYANAN PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN SECARA ONLINE : Pada Pada pengamatan dan pengukuran kecepatan digunakan tools yang tersedia gratis secara online. Tools yang dimaksud adalah menggunakan layanan yang ditawarkan oleh yang dapat mengukur kecepatan download dan upload pada komputer user/sisi pengguna. Alasan pemilihan menggunakan layanan yang ditawarkan oleh untuk mengukur kecepatan download dan upload adalah [8] : a. Gratis, sehingga semua orang dapat mengakses dan mendapatkannya. b. Tidak perlu menginstal software, cukup menggunakan browser yang telah terinstal c. Memilki banyak server, termasuk Indonesia yang dapat mengukur kecepatan download dan upload secara gratis. d. Berbasis browser, sehingga lebih mudah dimengerti dalam pengukuran kecepatan download dan upload. 6. KECEPATAN TRANSFER DATA Dalam jaringan, komputer berkomuniksi dengan mengirimkan paketpaket data dari suatu komputer ke komputer lainnya. Kecepatan transfer data adalah banyaknya paket data yang dapat dikirim atau diterima komputer setiap satu satuan waktu. Satuan kecepatan transfer data adalah bps (bits per second). Hubungan antara jarak, waktu dan kecepatan memiliki pendekatan rumus secara matematis yaitu : atau atau Dimana : s = jarak yang ditempuh (m) v = kecepatan (m/s) t = waktu yang diperlukan (s) Pada gambar grafik hubungan v-t dibawah menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu). Berdasarkan gambar jarak tempuh merupakan luasan yang dibatasi oleh grafik dengan sumbu t dalam selang waktu tertentu. Gambar 3 Grafik Hubungan v-t [13] Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t, diilustrasikan dalam sebuah grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis diagonal ke atas, tampak seperti pada gambar (2.6). Gambar 4 Grafik Hubungan s-t [13] Dari grafik hubungan s-t tampak pada gambar dapat dikatakan jarak yang ditempuh benda berbanding lurus dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh. Berdasarkan gambar, grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara matematis merupakan harga tan α, dimana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu t (waktu). Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung pada

9 waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu). [13] 7. TRANSMISI DATA BERDASARKAN NODE-NODE Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistribusi dibangun dari berbagai media transmisi, termasuk kabel, transmisi serat optik, maupun jaringan menggunakan sistem nirkabel dan lain sebagainya. Komputer dan semua peripheral lain yang menggunakan jaringan untuk tujuan komunikasi disebut sebagai host. Sedangkan istilah node digunakan untuk semua komputer dan switch yang termasuk ke dalam sebuah jaringan. Secara konseptual jaringan komputer adalah: a. Suatu jaringan kerja berbasis komputer yang terdiri dari simpul-simpul (nodes) yang terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel. b. Setiap simpul akan berfungsi sebagai stasiun kerja (workstation). c. Suatu simpul dapat berperan sebagai penyedia jasa (service provider) atau server yang mengatur fungsi-fungsi tertentu dari simpul-simpul lainnya. Gambar 5 Transmisi data melalui berbagai node-node jaringan 8. REGRESI DAN KORELASI LINIER Untuk mempelajari bentuk hubungan fungsional antara dua peubah atau dua faktor biasa digunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi, dikenal ada dua jenis peubah, yaitu peubah respon atau disebut juga peubah tak bebas (dependent) yaitu peubah yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lainnya dan biasa dinotasikan dengan Y sedangkan peubah prediktor dan disebut juga peubah bebas (independent) yaitu peubah yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya dan biasa dinotasikan sebagai X. Jenis-jenis persamaan regresi : 1. Regresi Linier Sederhana 1) Metode Kuadrat terkecil (least square method) Dalam menentukan persamaan regresi biasanya teknik yang paling mudah digunakan adalah dengan jalan kira-kira dan langsung menarik garis lurus di sekitar titik-titiknya menurut pengamatan paling dekat pada titik-titik yang berkerumun. Kemudian dihitung besarnya konstanta dan derajat kemiringan. Akan tetapi, untuk suatu penelitian cara ini sangat jarang digunakan karena terlalu kasar dan terlalu subjektif dan harus dihindari. Prosedur penarikan garis regresi yang banyak dikenal adalah metode kuadrat terkecil (least square method). Metode ini memilih suatu garis regresi yang membuat jumlah kuadrat jarak vertikal dari titik-titik yang dilalui garis lurus tersebut sekecil mungkin. Bentuk persamaan regresi yang diperoleh dari penarikan contoh dinyatakan: Dimana Y = Variabel tak bebas X = Variabel bebas. a dan b = koefisien-koefisien regresi linier. Dimana lambang Y digunakan untuk membedakan antara nilai ramalan yang dihasilkan oleh garis regresi dan nilai pengamatan Y yang sesungguhnya untuk nilai X tertentu. Sedangkan a adalah suatu tetapan (konstanta) yang merupakan titik perpotongan dengan sumbu tegak dan b menyatakan

10 koefisien kemiringan. Berikut gambar nilai b positif dan b bernilai negatif. Gambar 6 b Bernilai Positif dari dua peubah, yakni analisis regresi di mana satu peubah tak bebas diterangkan oleh lebih dari satu peubah bebas lainnya. Peubah tak bebas Y berdasarkan pengamatan beberapa peubah bebas X 1, X 2,, X n, sehingga dilakukan sesuatu terhadap kumpulan peubah-peubah Y, X 1, X 2,, X n, yakni menentukan hubungan antara Y dan peubah-peubah X sehingga diperoleh bidang regresi Y atas X 1, X 2,, X n. nilai Y merupakan nilai yang berasal dari suatu peubah acak Y i. Gambar 7 b Bernilai Negatif 2) Penetapan Persamaan Regresi Linier Sederhana Untuk mendapatkan nilai koefisienkoefisien regresi a dan b untuk regresi linier, diperoleh persamaan (2) dan (3) sebagai berikut : b = a = Dimana n = banyak pasangan data Y i = nilai peubah tak bebas Y ke-i X i = nilai peubah bebas X ke-i Y dan X = nilai rata-rata dari masing-masing variable X dan Y 2. Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda merupakan suatu analisis regresi dimana terdapat lebih Dalam hal ini α, β 1, β 2,, β n merupakan parameter yang diduga dari data dengan nilai dugaan a, b 1, b 2,, b n. persamaan regresi ganda dinyatakan dalam bentuk: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Dimana : Y = peubah tak bebas X1 = peubah bebas ke-1 X2 = peubah bebas ke-2 a = konstanta b1 = kemiringan ke-1 b2 = kemiringan ke-2 Nilai-nilai a, b 1 dan b 2 yang merupakan dugaan bagi α, β 1 dan β 2 berturut-turut dihitung dengan menyelesaikan persamaan secara simultan [7][9] : a n + b 1 X 1i +b 2 X 2i = Y i a X 1i +b 1 X 2 1i +b 2 X 1i X 2i = X 1i Y i a X 2i +b 1 X 1i X 2i +b 2 X 2 2i = X 2i Y i Dimana : n = banyak pasangan data Yi = nilai peubah takbebas Y ke-i X 1i = nilai peubah bebas X 1 ke-i X 2i = nilai peubah bebas X 2 ke-i 3. Korelasi Linier Sederhana Korelasi didefinisikan hubungan antara dua peubah atau lebih. Pada analisis korelasi tidak tentang peubah bebas (X) peubah terikat (Y), keduanya dapat bertukar tempat dan bersifat acak. Model korelasi mangasumsikan bahwa pada suatu populasi terdapat pasangan nilai X dan Y, keduanya saling berhubungan dan tidak ada bersifat

11 fiks. Berikut persamaan korelasi liner sederhana: R = r 2 1) Koefisien korelasi (r) : ukuran hubungan linier peubah X dan Y Nilai r bekisar antara (+1) sampai (-1) Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+) Nilai r yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-) Gambar 7 Kekuatan Korelasi Jika nilai r mendekati +1 atau r mendekati -1 maka X dan Y memilki korelasi linier yang tinggi secara berlawanan, nilai r = +1 atau r = -1 maka X dan Y memilki korelasi linier sempurna dan jika nilai r = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier. Gambar 8 Arah Korelasi 2) Koefisien Determinasi Sampel Ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan linier. 10. ANALISIS VARIANS (ANALYSIS OF VARIANCE) Analisis varians (Analysis of Variance- ANOVA) adalah prosedur statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata hitung (mean) dari 3 (tiga) populasi atau lebih, sama atau tidak. Ringkasnya, hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternative (H 1 ) dalam ANOVA adalah: H 0 : µ 1 = µ 2 = µ 3. = µ n H 1 : tidak semua populasi memiliki rata-rata hitung (mean) sama. Dalam melakukan uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang sedang dikaji. Data-data yang diperoleh dari sampel tersebut digunakan untuk menghitung statistik sampel. Distribusi sampling yang digunakan untuk mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau menerima hipotesa nol (H 0 ), adalah Disteribusi F (F Distribution). Dalam uji ini diasumsikan bahwa semua populasi yang dikaji memiliki keragaman atau varians (variance) sama tanpa mempertimbangkan apakah populasipopulasi tersebut memiliki rata-rata hitung (mean) sama atau berbeda. Ada 2 (dua) metode atau cara dalam mengestimasi nilai variansi ini, yakni metode antar kelompok (between method) dan metode dalam kelompok (within method). Metode antar kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang valid hanya jika hipotesis nol benar. Sementara metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang valid aoakah hipotesis nol salah atau benar. a. Metode dalam Kelompok (within Method) Terlepas dari benar atau tidaknya hipotesis nol, metode dalam kelompok (within Method) akan menghasilkan estimasi yang valid. Hal ini disebabkan oleh variabilitas sampel dideterminasi dengan jalan membandingkan setiap butir data dengan ratra-rata hitung masing-masing. Nilai sampel yang diambil dari populasi x

12 dibandingkan dengan rata-rata sampel x. Demikian pula dengan masing-masing populasi yang diobservasi. Persamaan (2.8) berikut digunakan untuk mengestimasi keragaman atau varians dalam metode dalam kelompok. [12] Di mana: 2 S w :varians yang diestimasi menggunakan metode dalam kelompok. X ij :butir data ke-i dalam kelompok j :rata-rata (mean) kelompok j X j a n :jumlah kelompok :jumlah/ukuran sampel dalam setiap kelompok a(n-1) :derajat bebas (degree of freedom) Tanda penjumlahan ganda ( ) berarti bahwa ada 2 (dua) langkah penjumlahan. Pertama menyelesaikan tanda jumlah sebelah kanan. Setelah itu, menyelasaikan tanda penjumlahan sebelah kiri. b. Metode Antar Kelompok (Between Method) Metode menghasilkan estimasi varians yang valid jika hipotesis nol benar. Persamaan yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut: [12] Setelah menghitung nilai varians yang sebelumnya tidak diketahui dengan menggunakan metode dalam kelompok dan metode antar kelompok, selanjutnya kita membuat perbandingan rasio antara kedua nilai varians tersebut. [12] F Jika hipotesis nol benar, numerator (pembilang) dan denumerator (penyebut) dalam persamaan diatas merupakan estimasi yang valid bagi varians dari populasi yang sedang dikaji. Rasio tersebut akan sesuai dengan distribusi F. I. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa data dilakukan dengan cara mengamati perilaku hubungan antara parameter kecepatan download dan upload terhadap waktu dan jarak. 1. Analisa perbedaan jam kecepatan download (08:00 s/d 16:00) WIB Tabel 1 Analisis Hasil Data Jam pada kecepatan download Di mana: 2 S x :varians yang diestimasi menggunakan metode antar kelompok X j :rata-rata (mean) kelompok j X :rata-rata keseluruhan (gran mean) yang digunakan sebagai µ estimasi a :jumlah kelompok c. Uji dan Tabel F Analisis Varians (Analysis of Variance ANOVA F Test and Table) *A = Ada perbedaan kecepatan download pada jam (8:00-16:00) WIB *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan download pada jam (8:00-16:00) WIB dengan tingkat signifikan (0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%) Dari tabel diatas menurut uji ANOVA bahwa pada tiap-tiap server memiliki perilaku yang berberda-beda pada jam waktu pengambilan. Contohnya pada hari Senin tidak ada perbedaan kecepatan download dengan tingkat signifikansi 25% yang artinya bahwa pada hari Senin untuk

13 server Jakarta ada perbedaan rata-rata kecepatan download pada jam (8:00-11:00 dan 13:00-16:00) WIB dengan 25% batas penerimaan H 0. Untuk server Singapore pada hari Senin ada perbedaan rata-rata kecepatan download pada jam (8:00-11:00 dan 13:00-16:00). Dan pada hari-hari lain pada seluruh server ada perbedaan dan tidak ada perbedaan kecepatan download, ini dapat dikatakan adanya suatu inkonsistensi waktu pengambilan jam pada kecepatan download yang selalu berubah-berubah pada seluruh server. 2. Analisa perbedaan jam kecepatan upload (08:00 s/d 16:00) WIB Tabel 2 Analisis Hasil Data Jam pada kecepatan upload Keterangan: *A = Ada perbedaan kecepatan upload pada jam (8:00-16:00) WIB *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan upload pada jam (8:00-16:00) WIB dengan tingkat signifikan (0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%) Dari tabel diatas menurut uji ANOVA bahwa pada tiap-tiap server memiliki perilaku yang berberda-beda pada jam waktu pengambilan. Contohnya pada hari Senin tidak ada perbedaan kecepatan upload dengan tingkat signifikansi 1% yang artinya bahwa pada hari Senin untuk server Jakarta tidak ada perbedaan rata-rata kecepatan download pada jam (8:00-16:00) WIB dengan 1% batas penerimaan H 0. Untuk server Singapore pada hari Senin ada perbedaan rata-rata kecepatan upload pada jam (8:00-16:00). Dan pada hari-hari lain pada seluruh server memiliki perbedaan dan tidak ada perbedaan kecepatan, ini dapat dikatakan adanya suatu inkonsistensi waktu pengambilan jam pada kecepatan upload yang selalu berubah-berubah pada seluruh server. 3. Analisa kecepatan download dan upload pada perbedaan Tanggal/Hari. Tabel 3 Analisis Hasil Data Tanggal/Hari pada kecepatan download dan upload Keterangan: *A = Ada perbedaan kecepatan download/upload pada tanggal (12 Desember Desember 2011 dan 07 Januari Januari 2012). *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan download/upload pada tanggal (12 Desember Desember 2011 dan 07 Januari Januari 2012) dengan tingkat signifikan (0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%) Dari tabel diatas bahwa pada tiap-tiap server pada kecepatan download tidak ada perbedaan kecepatan dan untuk server Singapore tidak ada perbedaan kecepatan download dengan tingkat signifikan 0,1 %. Sedangkan pada tiap-tiap server untuk kecepatan upload ada perbedaan kecepatan pada keseluruhan tanggal/hari waktu pengambilan. Hampir semua server berada pada daerah penolakan H 0 yang menyatakan bahwa pada tanggal (12-16 Desember 2011 dan Januari 2012)/ Hari (Senin s/d Minggu) ada perbedaan rata-rata kecepatan download/upload.

14 4. Analisa hubungan jarak terhadap kecepatan download. Tabel 4 Hasil Analisis ANOVA Hubungan Jarak terhadap kecepatan download *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan download/upload. Dari Tabel 4 bahwa pada perbedaan jarak antara server untuk keseluruhan waktu tanggal/hari tidak ada perbedaan kecepatan download. Dihasilkan sebesar -0,67. menunjukkan bahwa peubah X (Kecepatan download) dan Y (Jarak) berkorelasi linier yang negatif dan tingkat kekuatan sedang. Dengan menunjukkan arah negatif pada nilai r artinya makin jauh jarak server, makin kecil kecepatan download. Karena R = r 2 maka hasil akhir dari korelasi R bernilai 0,46 menunjukkan bahwa proporsi keragaman nilai peubah Y (Jarak) dapat dijelaskan oleh nilai peubah X (Kecepatan download) melalui hubungan linier dengan tingkat korelasi yang sedang. 5. Analisa hubungan jarak terhadap kecepatan download. Tabel 5 Hasil Analisis ANOVA Hubungan Jarak terhadap kecepatan upload Keterangan: *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan download/upload. Dari Tabel 4.6 bahwa pada perbedaan jarak antara server untuk keseluruhan waktu tanggal/hari tidak ada perbedaan kecepatan upload. 6. Analisa Regresi Linier hubungan jarak terhadap kecepatan download dan upload. a. Analisis hubungan jarak terhadap kecepatan download. Gambar 9 Diagram Pencar dengan garis regresi antara Jarak dan Kecepatan Download Dari diagram pencar diatas dapat dilihat bahwa persamaan garis regresi Y = 2801,2 0,088X, menyatakan bahwa semakin besar nilai jarak maka semakin kecil nilai kecepatan download dan sebaliknya semakin kecil nilai jarak maka semakin besar nilai kecepatan download. Hubungan jarak terhadap kecepatan download memiliki korelasi nilai R sebesar 0,46. Tabel 6 Persamaan Regresi dan nilai Korelasi hubungan Jarak terhadap kecepatan Download.

15 semakin besar nilai jarak maka semakin kecil nilai rata-rata kecepatan upload dan sebaliknya semakin kecil nilai jarak maka semakin besar nilai rata-rata kecepatan upload. Hubungan jarak terhadap kecepatan upload memiliki nilai korelasi sebesar 0,49. Dari Tabel 6 nilai r bahwa nilai tiap korelasi pada hubungan jarak terhadap kecepatan download memiliki tingkat ratarata sebesar 0,66. Dengan nilai korelasi sebesar 0,66 berarti korelasi hubungan jarak terhadap kecepatan download memiliki tingkat korelasi yang sedang. b. Analisis hubungan jarak terhadap kecepatan upload. Dihasilkan sebesar 0,667 menunjukkan bahwa peubah X (Kecepatan Upload) dan Y (Jarak) berkorelasi linier yang negatif dan tingkat kekuatan sedang. Karena R = r 2 maka hasil akhir dari korelasi R bernilai 0,49 menunjukkan bahwa proporsi keragaman nilai peubah Y (Jarak) dapat dijelaskan oleh nilai peubah X (Kecepatan Upload) melalui hubungan linier. Gambar 10 Diagram Pencar dengan garis regresi antara Jarak dan Kecepatan Upload Dari diagram pencar diatas dapat dilihat bahwa persamaan garis regresi Y = 454,01 0,0105X, menyatakan bahwa Tabel 7 Persamaan Regresi dan nilai Korelasi hubungan Jarak terhadap kecepatan Upload. Dari Tabel 7 bahwa nilai tiap korelasi pada hubungan jarak terhadap kecepatan upload memiliki tingkat rata-rata korelasi sebesar 0,35. Dengan nilai korelasi sebesar 0,35 yang berarti korelasi hubungan jarak terhadap kecepatan upload memiliki tingkat korelasi yang sedang. Hasil ratarata nilai korelasi antara hubungan jarak dengan kecepatan download dan upload sebesar 0,50. Berarti korelasi hubungan jarak terhadap kecepatan download dan upload memiliki tingkat korelasi yang sedang. J. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka didapat beberapa kesimpulan yaitu: 1. Analisis varians hubungan antara waktu (jam pengambilan) dengan kecepatan download dan upload pada seluruh server memiliki inkonsistensi (ada perbedaan dan tidak ada perbedaan) kecepatan download dan upload. 2. Analisis varians hubungan antara waktu (tanggal/hari) dengan kecepatan download dan upload pada seluruh server ada perbedaan kecepatan download dan upload.

16 3. Analisis varians hubungan antara jarak dengan kecepatan download dan upload pada seluruh server dapat dikatakan tidak ada perbedaan kecepatan download dan upload. 4. Hubungan korelasi antara jarak dengan kecepatan download dan upload memiliki tingkat rata-rata yang sedang dengan nilai korelasi sebesar 0,50 5. Semakin jauh jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin kecil dan sebaliknya semakin dekat jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin besar. K. SARAN Dari penyusunan Tugas Akhir ini, terdapat beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, diantaranya adalah : 1. Untuk pengembangan analisa selanjutnya disarankan untuk pengambilan datanya ditambahkan waktu pada malam hari. 2. Tambahkan parameter waktu latensi untuk analisis selanjutnya dengan koneksi xdsl yang lainnya selain teknologi ADSL. 3. Masih ada faktor yang mempengaruhi kecepatan download dan upload tidak hanya jarak dan waktu saja seperti kualitas saluran yang berpengaruh pada jaringan, sehingga dapat dilakukan sebagai penunjang pada analisa selanjutnya. 4. Metode untuk menentukan jarak pada analisa selanjutnya bisa menggunakan routing jarak tiap server agar terlihat jarak yang lebih nyata tiap-tiap server. DAFTAR PUSTAKA [1] Johan Rajabi, Mohammad Analisis Pemanfaatan Integritas Maxmind s GeoIP Database dengan DNS (Bind 9.x.x) menggunakan OS Linux. FASILKOM Universitas Indonesia. [2] Widosari, Kinanthi Nindhita Analisis Pengaruh Jarak Terhadap Kualitas Jaringan ADSL Pada Arah Uplink di TELKOM Purwokerto. Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra. Purwokerto. [3] Pradana, Adhi Analisis Kinerja Discrete Multitone (DMT) pada Teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Universitas Sumatera Utara. Medan. [4] Erwansyah, Yusuf Implementasi Koneksi Internet Dengan Menggunakan TELKOM SPEEDY. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. [5] Haryanto & Jati, Handaru Pemanfaatan Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada Jaringan Komunikasi. [6] Suherman, Rahmad Fauzi Jaringan Telekomunikasi. Universitas Sumatera Utara. Medan. [7] Sungkawa, Iwa Penditeksian Pencilan (Outlier) dan Residual pada Regresi Linier. Universitas Bina Nusantara. Jakarta [8] Hardiawan, Chandra Analisis Traffic Bandwidth Layanan Internet di Direktorat TIK UPI. Bandung [9] Wibisono, Yusuf Metode Statisitik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. [10] Yuniati, Mela Analisis Pengaruh User Aktif Terhadap Bandwidth Used Pada Layanan Speedy Study Kasus Di PT. TELKOM, Tbk. Akademi Teknik Telkom Sandhy Putra Purwokerto. Purwokerto. [11] Rizky, Alain Jumlah Ideal Pengguna Pada Perangkat Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) di PT. Telkom Tbk., Divisi Access Area (DIVA) Purwokerto.

17 Universitas Jendral Sudirman Purwokerto. Purwokerto. [12] Sugiharto, Toto Bahan Kuliah Statistik 2 ANALYSIS VARIANS. Universitas Gunadarma. Jakarta Pusat. [13] Santoso, Mujiono, MPd Gerak Lurus. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Mengetahui : Pembimbing I Arief Hendra Saptadi, S.T. NIDN: Pembimbing II Irwan Susanto, S.T,.M.M. NIDN:

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan

BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan Tugas Akhir BAB II BAB II DASAR TEORI A. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) JARLOKAT (Jaringan lokal Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah jaringan akses yang menggunakan kabel tembaga sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL

ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, SNR (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL ANALISIS JARAK TERHADAP REDAMAN, (SIGNAL TO NOISE RATIO), DAN KECEPATAN DOWNLOAD PADA JARINGAN ADSL Anggun Fitrian Isnawati 1) Irwan Susanto 2) Renny Ayu Purwanita 3) 1,2,3 Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 1 DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi Prima Kristalina (Desember 2014) 2 Overview Latar Belakang Kondisi Jarlokat saat ini Konsep Dasar DSL Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO

ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO ANALISIS PENGARUH JUMLAH USER AKTIF TERHADAP BANDWIDTH USED PADA LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO Anggun Fitrian Isnawati 1 Nunung Sadtomo P. 2 Mela Yuniati 3 1,2,3 Akademi Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO

ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO ANALISIS KUALITAS JARINGAN AKSES TEMBAGA TERHADAP LAYANAN SPEEDY STUDI KASUS DI PT.TELKOM,Tbk DIVISI ACCESS SITE OPERATION PURWOKERTO Wahyu Pamungkas 1, Nunung Sadtomo.P 2, Erlinda Febrianingtyas 3 Program

Lebih terperinci

VDSL (Very High bit-rate DSL)

VDSL (Very High bit-rate DSL) VDSL (Very High bit-rate DSL) Oleh Endi Sopyandi 0404030377 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2008 Daftar Isi Halaman Judul Daftar Isi 1 1 Pendahuluan 2 2 Kerangka Teoritis

Lebih terperinci

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Pengantar Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) Apabila Kita memperhatikan perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini, maka hampir dapat dipastikan perkembangan yang paling pesat dalam teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENDAHULUAN Teknologi internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data yang paling populer sekrang ini. Beberapa tahun lalu trafik E-mail dan WWW

Lebih terperinci

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST. TREND JARINGAN Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Jaringan Komputer Sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer,

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JARAK TERHADAP KUALITAS JARINGAN ADSL PADA ARAH UPLINK DI TELKOM PURWOKERTO

ANALISIS PENGARUH JARAK TERHADAP KUALITAS JARINGAN ADSL PADA ARAH UPLINK DI TELKOM PURWOKERTO ANALISIS PENGARUH JARAK TERHADAP KUALITAS JARINGAN ADSL PADA ARAH UPLINK DI TELKOM PURWOKERTO Anggun Fitrian Isnawati 1), Irwan Susanto 2), Kinanthi Nindhita Widosari 3) 1,2,3) Teknik Telekomunikasi, AKATEL

Lebih terperinci

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom INTERNET-INTRANET 2 Bambang Pujiarto, S.Kom Teknologi Internet Perangkat : PC /Komputer Modem, saluran telepon (Dial-Up) Router / Gateway (ISP) Ketentuan: Memiliki IP address dan atau jalur routing yang

Lebih terperinci

STT Telematika Telkom Purwokerto

STT Telematika Telkom Purwokerto PENERAPAN JARINGAN MULTI SERVICE ACCESS NETWORK UNTUK MENDUKUNG NGN Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar pada mata kuliah Kinerja Telekomunikasi prodi S1 Teknik Telekomunikasi. Oleh : Lina Azhari

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini

BAB II JARINGAN PSTN. yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini BAB II JARINGAN PSTN 2.1 Umum Jaringan VoIP pada dasarnya pengembangan dari jaringan telepon konvensional atau yang lebih dikenal dengan jaringan Public Switch Telephone Network (PSTN). Jaringan ini menghubungkan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER NAMA : Karyn Vusvyta NIM : 09011181419007 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 JARINGAN KOMPUTER PADA KANTOR

Lebih terperinci

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST. Home Networking Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Pengertian Jaringan adalah dua komputer atau lebih yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya menggunakan media

Lebih terperinci

JARINGAN AKSES BROADBAND

JARINGAN AKSES BROADBAND JARINGAN AKSES BROADBAND 1. Konsep Umum Broadband Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi dan kapasitas tinggi. Perangkat transmisi yang digunakan diantaranya

Lebih terperinci

TEKNOLOGI JARINGAN AKSES

TEKNOLOGI JARINGAN AKSES TEKNOLOGI JARINGAN AKSES Digital Line Carrier atau Pair Gain DLC memungkinkan penggunaan 1 pair kabel untuk beberapa pelanggan, misalnya 1 line untuk 8 pelanggan. Perbedaan UDLC dan IDLC Teknologi DLC

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Broadband Merupakan jaringan yang dikonfigurasi dengan menggunakan kabel serat optik dengan kapasitas yang sangat tinggi yang menghubungkan pelanggan pada jaringan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM

PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY DI PT. TELKOM Nurul Kholifah 1), Maria Ulfah, S.T.,M.T 2) 1),2) Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan,

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto

Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto Solichah Larasati 1 Wahyu Pamungkas 2 Eka Wahyudi 3 123 Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing

Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Internet, Sharing, dan Penggunaan Router 5.1 Koneksi Internet untuk Sharing Setelah dari Bab 1 sampai dengan Bab 4 kita belajar membuat serta menggunakan jaringan lokal (LAN), marilah pada bab ini kita

Lebih terperinci

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom

Teknologi x-dsl. Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana. Disadur dari training PT.Telkom Teknologi x-dsl Oleh: Prima Kristalina Mike Yuliana Disadur dari training PT.Telkom Topik Dasar pengertian x-dsl Teknologi x-dsl Network Element PERKEMBANGAN LAYANAN DAN HARAPAN PELANGGAN LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Objek Studi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) PADA LAYANAN CORPORATE CUSTOMER UNER 1 SUMATERA GELADIKARYA. Oleh:

ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) PADA LAYANAN CORPORATE CUSTOMER UNER 1 SUMATERA GELADIKARYA. Oleh: ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) PADA LAYANAN CORPORATE CUSTOMER UNER 1 SUMATERA GELADIKARYA Oleh: I DEWA MADE AGUS PRAMANA NIM : 067007072 KONSENTRASI: MANAJEMEN TEKNOLOGI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN AWAL PERENCANAAN JARINGAN

BAB III TAHAPAN AWAL PERENCANAAN JARINGAN BAB III TAHAPAN AWAL PERENCANAAN JARINGAN 3.1. Diagram Alir Tahapan Perencanaan Jaringan Gambar 3.1 menunjukkan diagram alir tahapan perencanaan jaringan Remote-DSLAM berbasis teknologi PON. Diagram alir

Lebih terperinci

MULTI MEDIA AKSES (MMA)

MULTI MEDIA AKSES (MMA) JETri, Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 57-68, ISSN 1412-0372 MULTI MEDIA AKSES (MMA) Suhartati A & Yuli KN Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti Abstract The very high necessity of

Lebih terperinci

XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER

XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER LAN untuk kantor kecil. LAN dengan topologi STAR dilengkapi dengan sepasang Server dan sepasang Modem, agar para karyawan dapat mengakses internet. Komputer yang digunakan

Lebih terperinci

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp Computer Networks Technology in Indonesia Adhi Harmoko S, M.Komp 1 Indonesia Internet Access Leased Line ISDN LAN Dial-Up LAN Kabelvision VSAT ADSL Source from : http://www.link.net.id 2 LAN TV Kabel 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Lokal Akses Tembaga Secara umum yang dimaksud dengan jaringan lokal pada sistem telekomunikasi adalah suatu bentuk jaringan akses (transmisi) yang secara

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, memicu manusia untuk mendapatkan kebutuhan sarana dan prasarana yang praktis, mudah dan efisien. Seperti halnya

Lebih terperinci

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL

Discrete Multitone TRANSMISI SUARA TELEPON TELEPON KABEL TEMBAGA PC + MODEM INTERNET TRANSMISI BERSAMA TELEPON DAN DATA KABEL TEMBAGA TELEPON DG DSL Discrete Multitone ANSI menyepakati penggunaan teknologi DMT (discrete multitone), yang memanfaatkan jaringan kabel telepon versi AG Bell untuk mengangkut data digital kecepatan tinggi. TELEPON KABEL TEMBAGA

Lebih terperinci

TRANSMISI DATA DAN ADSL / DSL SISTEM KOMUNIKASI DATA

TRANSMISI DATA DAN ADSL / DSL SISTEM KOMUNIKASI DATA TRANSMISI DATA DAN ADSL / DSL SISTEM KOMUNIKASI DATA ERA SYAFITRI HARRIS [04] XI TELEKOMUNIKASI 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah dan Taufik

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK

ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK ANALISIS KUALITAS JARINGAN USEETV CABLE MENGGUNAKAN KABEL TEMBAGA PADA PT TELKOM PONTIANAK Novi Aryani Fitri 1), Hidayat Srihendayana 2), Dasril 3) Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Kegiatan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Kegiatan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.1.1 Waktu dan Tempat Lokasi dari penelitian ini berada di CV. Perkasa yang berlokasi di jalan Bengawan no. 59, daerah ini berada tidak jauh dari gedung sate

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan. menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote

BAB II DASAR TEORI. Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan. menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote BAB II DASAR TEORI 2.1. Jaringan Lokal Akses Fiber Jaringan local akses optik (JARLOKAF) adalah jaringan yang menghubungkan Central Office (CO) pada operator telekomunikasi ke Remote Unit (RU) dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu

Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu Kecepatan akses internet sama dengan kecepatan transfer data Kecepatan transfer data adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu media tertentu dalam satu detik. Kecepatan transfer data dinyatakan

Lebih terperinci

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. : Nama : Tio Adistiyawan (29) Iin Windarti(9) Diagnosa WAN Konsep Phisical Layer WAN Kelas : XII TKJ A Paraf : Tgl : 23 September 2012 Instruktur : Bpk Rudi Haryadi Bpk Antoni Budiman No Exp. : A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

Membedakan Bandwidth, Speed dan Throughput 12 OKTOBER 2011

Membedakan Bandwidth, Speed dan Throughput 12 OKTOBER 2011 Dari Wikipedia: "Dalam komunikasi jaringan, throughput adalah jumlah data digital per waktu unit yang dikirimkan ke terminal tertentu dalam suatu jaringan, dari node jaringan, atau dari satu node ke yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI MSAN DAN GPON PADA LAYANAN TRIPLE PLAY Fratika Arie Yolanda (1), Naemah Mubarrakah (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

BASEBAND, BROADBAND, DAN LEASED LINE

BASEBAND, BROADBAND, DAN LEASED LINE BASEBAND, BROADBAND, DAN LEASED LINE SISTEM TRANSMISI NAMA : SALSABILA FIRDAUSIA NURYADIN NIM : 1316030048 KELAS : T.TELEKOMUNIKASI 3D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1 OKTOBER 2017 1.

Lebih terperinci

Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline)

Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi dan Cara Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit) Jaringan Kabel (Wireline) Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Makalah Seminar Kerja Praktek NETWORK ELEMENT ADSL SPEEDY Anton Prabowo (L2F004458) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak - Saat ini penyebaran jaringan akses internet mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SPEEDY adalah layanan akses internet dengan kecepatan tinggi menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line), dan jaringan

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141 ANALYTICAL STUDY OF QoS (Quality of Service) IN THE IMPLEMENTATION OF VOICE COMMUNICATION APPLICATION VoIP (Voice over Internet Protocol) ON THE INTRANET

Lebih terperinci

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan

Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan Apa Itu ADSL Jika anda terhubung ke Internet, ada beberapa kemungkinan jenis teknologi yang digunakan agar komputer anda akan tersambung ke internet tersebut, diantaranya ada yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci

LABORATORIUM KOMPUTER SMPIT NURUL FIKRI

LABORATORIUM KOMPUTER SMPIT NURUL FIKRI LABORATORIUM KOMPUTER SMPIT NURUL FIKRI Jalan Lucky Abadi No. 61, Kp. Areman Rt. 07/7, Kel. Tugu, Cimanggis-Depok. 16951. Telp. (021) 70502694 MATERI ULANGAN BULANAN DPS-LP3T NURUL FIKRI Jl. Margonda Raya

Lebih terperinci

TELEKOMUNIKASI DAN NETWORK. 1.1 Ars2000

TELEKOMUNIKASI DAN NETWORK. 1.1 Ars2000 1 TELEKOMUNIKASI DAN NETWORK 1.1 Ars2000 TANTANGAN MANAJEMEN REVOLUSI TELEKOMUNIKASI KOMPONEN, FUNGSI DARI SISTEM TELEKOMUNIKASI KOMUNIKASI NETWORK ELECTRONIC COMMERCE & ELECTRONIC BUSINESS TECHNOLOGIES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga merambah ke banyak sektor. Internet adalah salah satu sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga merambah ke banyak sektor. Internet adalah salah satu sektor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat sehingga merambah ke banyak sektor. Internet adalah salah satu sektor yang tercipta karena perkembangan

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN)

ANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN) ANALISA SISTEM PERFORMANSI LAYANAN CUSTOMER SPEEDY DI PERANGKAT OPTIC ACCESS NETWORK (OAN) Dedi Maryadi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Fitriarryanti@gmail.com

Lebih terperinci

Abstrak. pengguna harus menggunakan modem ADSL.

Abstrak. pengguna harus menggunakan modem ADSL. CARA KERJA ADSL, SETTING MODEM ADSL, DAN TROUBLESHOOTING UNTUK LAYANAN SPEEDY Gathut Nugroho (L2F 606 028) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Perkembangan teknologi telekomunikasi

Lebih terperinci

Frequency Division Multiplexing

Frequency Division Multiplexing Multiplexing 1 Multiplexing 2 Frequency Division Multiplexing FDM Sinyal yang dimodulasi memerlukan bandwidth tertentu yang dipusatkan di sekitar frekuensi pembawa disebut channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated

Lebih terperinci

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV )

INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV ) Pertemuan XII INTERNET PROTOCOL TELEVISION ( IPTV ) Saat ini, peranan internet sudah /dak bisa dipungkiri. Dengan IP nya (Internet Protocol), internet telah berperan pada semua aspek CET (Informa/on, Communica/on,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA a. b. c. d. e. f.

DAFTAR PUSTAKA a. b. c. d. e. f. DAFTAR PUSTAKA 1. DIKTAT PT. TELKOM, 1987, Pengantar Sistem Telekomunikasi Jaringan, Perumtel, Bandung. 2. DIKTAT PT. TELKOM, 1996, Teknik Fundamental Technical Plan, PT. Telekomunikasi Indonesia, Indonesia.

Lebih terperinci

SETTING MODEM ADSL PROLINK (Hurricane 9200 Series) DAN TROUBLESHOOTING Teguh Prakoso (L2F606056)

SETTING MODEM ADSL PROLINK (Hurricane 9200 Series) DAN TROUBLESHOOTING Teguh Prakoso (L2F606056) SETTING MODEM ADSL PROLINK (Hurricane 9200 Series) DAN TROUBLESHOOTING Teguh Prakoso (L2F606056) Abstrak Telecommunications is a way to deliver information from one place to another. Information such as

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

B A B IV A N A L I S A

B A B IV A N A L I S A 76 B A B IV A N A L I S A 4.1 Analisa Utilisasi Pada sisi akses, parameter yang berkaitan dengan transfer data selain bandwidth juga dikenal dengan parameter throughput. Throughput adalah jumlah bit-bit

Lebih terperinci

Teknologi Jaringan Telekomunikasi

Teknologi Jaringan Telekomunikasi Teknologi Jaringan Telekomunikasi Perkembangan Teknologi Jaringan Telekomunikasi Komponen dan Fungsi Dari Jaringan Telekomunikasi Topologi Jaringan Telekomunikasi Jaringan Berdasarkan Geografi Penggunaan

Lebih terperinci

Teknologi Jarlokat xdsl

Teknologi Jarlokat xdsl Teknologi Jarlokat xdsl MODEL REFERENSI JARINGAN AKSES TMN Q3-T SNI Q3-T UNI SN AN UN Keterangan: AN SN UN TMN SNI UNI Q3-T Interface : Access Network : Service Node : User Node : Telecommunication Management

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditinjau dari aspek teknologi, perkembangannya di Indonesia dapat dikatakan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah perkembangan penggunaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini

BAB II DASAR TEORI. Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Perkembangan teknologi telekomunikasi global akhir-akhir ini menunjukkan perubahan yang demikian cepat. Hal ini ditandai dengan semakin diminatinya layanan multiservice berbasis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP

BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP BAYU SAPTA HARI TEKNOLOGI DAN PILIHAN HIDUP Teknologi dan Pilihan Hidup 21 Tulisan tentang Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat Bayu Sapta Hari Copyright 2012 by Bayu Sapta Hari Bee Project Jl.

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Multiplexing

Jaringan Komputer Multiplexing Jaringan Komputer Multiplexing Multiplexing Frequency Division Multiplexing FDM Bandwidth yang bisa digunakan dari suatu media melebihi bandwidth yang diperlukan dari suatu channel Setiap sinyal dimodulasi

Lebih terperinci

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran

intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran Standar Kompetensi 1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet/ intranet Kompetensi Dasar 1.5. Melakukan berbagai cara untuk memperoleh sambungan internet / intranet Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

1. Percakapan antar individu(manusia) 2. Mengirim dan atau menerima surat 3. Percakapan melalui telepon 3. Menonton Televisi 4. Mendengarkan radio

1. Percakapan antar individu(manusia) 2. Mengirim dan atau menerima surat 3. Percakapan melalui telepon 3. Menonton Televisi 4. Mendengarkan radio Komunikasi dan Informasi Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan umat manusia, karena kita selalu terlibat dalam salah satu bentuk dari komunikasi tersebut, misalnya: 1. Percakapan antar individu(manusia)

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

JARINGAN. Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain

JARINGAN. Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain JARINGAN Definisi Dasar Jaringan : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain Jaringan Komputer - Masa mainframe berkembang, semua komputasi

Lebih terperinci

3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sistem Intergrator (SI) perangkat akses jaringan telekomunikasi.

3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Sistem Intergrator (SI) perangkat akses jaringan telekomunikasi. 3 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Transdata Satkomindo (selanjutnya disebut Satkomindo) adalah perusahaan teknologi informasi yang berlokasi di Jakarta dan bergerak di bidang

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.

Lebih terperinci

MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh :

MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN. Oleh : MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim.

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim. BANDWIDTH Definisi dari Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah network di waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1. Proses Bisnis Utama PT Rahadjasa Media Internet (RadNet) merupakan perusahaan penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider-ISP). Seiring dengan berkembangnya waktu,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan

BAB III PEMBAHASAN. Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT Telekomunikasi Indonesia divisi IS Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

JARINGAN TEKNOLOGI KOMUNIASI

JARINGAN TEKNOLOGI KOMUNIASI MATERI TIK KELAS X SEMESTER 1 JARINGAN TEKNOLOGI KOMUNIASI LANJUT Ahmad Rofii, A.Md. Kom. STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komuniasi KOMPETENSI

Lebih terperinci

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN MSAN PADA LAYANAN IPTV PT.TELKOM DI DAERAH DENPASAR BALI I.G.A. Sutresna Mudri 1, P.K. Sudiarta 2, N. Gunantara 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data

Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data KOMUNIKASI DATA Merupakan gabungan dua teknik yang berbeda yaitu Perpaduan Teknik Komunikasi dan Pengolahan Data Pengertian Komunikasi Data: Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, - Komunikasi

Lebih terperinci