TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DAN INFORMASI EKSEKUTIF

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DAN INFORMASI EKSEKUTIF"

Transkripsi

1 TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN DAN INFORMASI EKSEKUTIF Review Buku REVIEW DECISION SUPPORT AND BUSINESS INTELLIGENCE SYSTEM 9th Edition; Chapter II, III By Efrain Turban, Ramesh Sharda, Dursun Delen & REVIEW MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10 Edition; Chapter 10 By James A. O Brien, George M. Marakas Oleh: Bayu Indrayana P E PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

2 DAFTAR ISI REVIEW DECISION SUPPORT AND BUSINESS INTELLIGENCE SYSTEM 9th Edition... 1 BAB II Pembuatan Keputusan, Sistem, Pemodelan, dan Dukungan... 1 (Decision Support, Systems, Modeling, and Support) Pendahuluan dan Definisi Model Keputusan Fase Proses Pembuatan Keputusan Pembuatan Keputusan: Fase intelijen Pembuatan Keputusan: Fase Disain Pembuatan Keputusan: Fase Pemilihan Pembuatan Keputusan: Fase Implementasi Bagaimana Keputusan Didukung... 5 BAB III Pendukung Keputusan Konsep Sistem, Metodologi, dan Teknologi : An Overview... 8 (Decision Support Systems, Concept, Methodologies, and Technologies: An Ovweview) Konfigurasi DSS Deskripsi DSS Karakteristik DSS dan Kemampuan Komponen DSS Data manajemen subsistem Model Manajemen subsistem User Interface (Dialog) Subsystem Knowledge-Based Management Subsystem Pengguna DSS Perangkat keras DSS DSS Modeling Language: Planners Lab REVIEW MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10 Edition By James A. O Brien, George M. Marakas BAB 10 SUPPORTING DECISION MAKING A. PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM BISNIS ii

3 10.1 Kualitas Informasi Struktur Keputusan Tren Pendukung Keputusan Sistem Informasi Manajemen Pemrosesan Analisis Online Sistem Pendukung Keputusan Komponen DSS Sistem Visualisasi dan Informasi Geografis Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan Analisis Jika-Maka Analisis Sensitivitas Analisis Pencarian Sasaran Analisis Optimisasi Sistem Informasi Eksekutif Sistem Manajemen Pengetahuan B. KECERDASAN BUATAN DAN TEKNOLOGI DALAM BISNIS Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan Sistem Pakar (Expert System) Pengembangan Sistem Pakar Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network) Logika Fuzzy Algoritma Genetika Realita Virtual iii

4 REVIEW DECISION SUPPORT AND BUSINESS INTELLIGENCE SYSTEM 9th Edition By Efrain Turban, Ramesh Sharda, Dursun Delen BAB II Pembuatan Keputusan, Sistem, Pemodelan, dan Dukungan (Decision Support, Systems, Modeling, and Support) Tujuan Pembelajaran untuk Bab 2 1. Memahami dasar konseptual pembuatan keputusan 2. Memahami empat fase Simon pengambilan keputusan : inteligensi, desain, pilihan, dan implementation 3. Memahami konsep rasionalitas dan dampaknya terhadap pembuat keputusan 4. Memahami pembuatan, definisi, dan kemampuan dari Decision Support Systems keputusan ( DSS ) dan business intelligence (BI) 5. Menggambarkan komponen DSS dan level teknologi 6. Menggambarkan berbagai jenis DSS dan menjelaskan penggunaannya 7. Menjelaskan pentingnya database dan database manajemen 8. Menjelaskan pentingnya model dan model manajemen 2.1 Pendahuluan dan Definisi Lingkungan bisnis yang cepat berubah sering membutuhkan keputusan cepat, yang sebenarnya bisa merugikan kualitas keputusan. Biaya tinggi dan waktu yang lama dalam mengumpulkan informasi serta menganalisis masalah. Sulitnya menentukan kapan harus berhenti dan membuat keputusan, mungkin kurangnya informasi yang cukup untuk membuat keputusan cerdas, dan sebaliknya kemungkinan ketersediaan terlalu banyaknya informasi (information overload). Aspek dari pembuatan keputusan yang penting untuk dimengerti agar dapat mengembangkan dukungan komputer yang efektif meliputi hal berikut ini: a. Karakteristik dari pembuatan keputusan, seperti groupthink, experimentation, dan information overload. b. Decision styles dari para pembuat keputusan. c. Tujuan dari para pembuat keputusan. d. Disiplin keilmuan pendukung, gaya dan bagaimana mereka berhubungan dengan karakteristik pribadi dari pembuat keputusan, dan sifat keterlibatan kelompok dalam keputusan. e. Rasionalitas pembuat keputusan. Seorang pembuat keputusan seharusnya tidak hanya menerapkan alat teknologi informasi secara sporadis. Sebaliknya, pembuat 1

5 keputusan mendapat dukungan melalui pendekatan rasional yang menyederhanakan realitas dan menyediakan cara yang relatif cepat dan murah mempertimbangkan berbagai program alternatif tindakan untuk tiba di terbaik atau solusi yang baik untuk masalah ini. Meidentifikasi persamaan dan perbedaan antara membuat keputusan individu versus kelompok dijelaskan sebagai berikut: a. Pengambil keputusan individu membutuhkan akses data dan para ahli yang dapat memberikan saran, sementara basis kelompok membutuhkan alat kolaborasi dalam berkomunikasi satu dengan yang lainnya. b. Seringnya pertentangan tujuan dalam pengaturan pengambilan keputusan kelompok, tetapi tidak dalam basis individu. c. Kelompok dapat menjadi ukuran variabel, mungkin termasuk orang-orang dari departemen yang berbeda, atau bahkan dari organisasi yang berbeda. Individu dalam berkolaborasi mungkin memiliki gaya kognitif, tipe kepribadian, dan gaya pengambilan keputusan yang berbeda. Beberapa friksi terjadi, sedangkan hal lain dapat saling membantu. d. Konsensus dapat menjadi masalah politik yang sulit dalam pengambilan keputusan kelompok, yang tidak menjadi masalah dalam pengambilan keputusan individu. Untuk alasan tersebut, pembuatan keputusan kelompok dapat lebih rumit daripada membuat keputusan individu. Dalam perbedaan konsep antara pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, beberapa orang menganggap pengambilan keputusan sebagai tiga langkah pertama dalam pemecahan masalah. Sedangkan pihak lainnya menggunakan istilah secara bergantian. Mereka yang membedakan menganggap bahwa pengambilan keputusan merupakan proses pembuatan rekomendasi, sedangkan pemecahan masalah meliputi pelaksanaan rekomendasi dan mungkin memantau dampaknya untuk menentukan apakah atau tidak masalah telah dipecahkan. Sebagian ahli pada subjek tersebut tidak setuju untuk membedakan antara dua konsep itu. Gaya pengambilan keputusan adalah cara dimana seorang pengambil keputusan berpikir dan bereaksi terhadap masalah. Hal ini penting untuk mempertimbangkan karena gaya keputusan yang berbeda membutuhkan berbagai jenis dukungan. 2.2 Model Keputusan Kategori model yang dapat berguna dalam bisnis meliputi model ikonik (skala, fisik), model analog, model mental, dan model matematik (kuantitatif). Keuntungan model matematika dalam pembuatan keputusan adalah sebagai berikut di bawah ini, 2

6 a. Model manipulasi (mengubah variabel keputusan atau lingkungan) jauh lebih mudah daripada memanipulasi sistem nyata. Eksperimentasi adalah mudah dan tidak mengganggu operasi harian organisasi. Matematika model menggambarkan parameter mereka dalam bentuk angka-angka di atas kertas atau data dalam komputer, yang dapat diubah dengan mudah tanpa mempengaruhi operasi dari sistem nyata. b. Model memungkinkan kompresi waktu. Tahun beroperasi dapat disimulasikan dalam hitungan menit atau detik waktu komputer. Bagian kedua dari pernyataan ini adalah khusus tentang model matematika. Namun, jenis lain dari model memungkinkan kompresi waktu juga. Sebagai contoh, sebuah model mental yang mengatakan "jika aku makan makanan ini, saya akan mendapatkan reaksi alergi" mengarah ke keputusan untuk menghindarinya jauh lebih cepat, serta lebih menyakitkan, selain itu akan mencicipi. c. Biaya analisis pemodelan jauh lebih sedikit daripada biaya percobaan serupa yang dilakukan pada sistem nyata. Hal ini karena model ini biasanya lebih murah daripada sistem nyata, kompresi waktu mengurangi biaya waktu-terkait seperti personel, dan bisnis tidak menjalankan risiko operasi gangguan sementara alternatif diselidiki dalam model. d. Biaya rendah selama percobaan trial-and-error jika model yang digunakan. Hal ini karena kesalahan hanya mempengaruhi model sja, bukan sistem yang berjalan. e. Lingkungan bisnis melibatkan ketidakpastian. Dengan pemodelan, manajer dapat memperkirakan risiko dari tindakan-tindakan tertentu. Model matematika memungkinkan pengambil keputusan untuk memvariasikan parameter seperti tingkat inflasi, harga minyak atau pertumbuhan permintaan; untuk mencerminkan semua skenario masa depan yang menarik. f. Model matematika memungkinkan analisis yang sangat besar, kadang-kadang tak terbatas, jumlah solusi yang mungkin. Bahkan dalam masalah sederhana, manajer sering memiliki sejumlah besar alternatif dari yang untuk memilih. Manfaat ini secara eksplisit tentang model matematika. g. Model meningkatkan dan memperkuat pembelajaran dan pelatihan. Pengoperasian model matematika dapat diamati dan dikaji, variabel berubah untuk melihat efek dari perubahan tersebut, dan kesalahan sengaja dibuat untuk belajar bagaimana memperbaikinya. h. Model dan metode solusi yang tersedia melalui Web. Kebanyakan model yang tersedia melalui Web adalah model matematika. i. Ada banyak applet Java dan program web lainnya yang siap memecahkan model. Hal ini berlaku dari model matematika, tetapi umumnya bukan dari jenis lain. 3

7 2.3 Fase Proses Pembuatan Keputusan Empat fase Simon (1977) mengenai pengambilan keputusan adalah intelijen, desain, pemilihan, dan implementasi. Fase intelijen meliputi pengumpulan informasi dengan memeriksa realitas, kemudian mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. Pada fase ini kepemilikan masalah juga harus terbentuk. Desain terdiri dari penentuan alternatif dan evaluasi. Jika evaluasi memerlukan pembangunan model, maka dilakukan pada fase ini juga. Fase pemilihan meliputi pemilihan solusi tentatif dan menguji validitasnya. Fase implementasi keputusan menjalankan solusi yang terpilih. Masalah yang yang terjadi sepanjang proses pembuatan keputusan adalah perbedaan negatif yang terjadi diantara para pembuat keputusan. Hal ini dapat diakibatkan dari perubahan dalam ekspektasi pembuat keputusan atau dari perubahan situasi. 2.4 Pembuatan Keputusan: Fase Intelijen Masalah timbul dari ketidakpuasan terhadap sesuatu hal yang terjadi. Ini merupakan perbedaan atau kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang terjadi. Gejala adalah bagaimana masalah memanifestasikan dirinya. Contoh bisnis: harga tinggi (masalah) dan tingkat persediaan yang belum terjual tinggi (gejala). Lain adalah varians kualitas pada produk (gejala) dan buruk dikalibrasi atau usang manufaktur peralatan (masalah). Klasifikasi masalah memungkinkan pengambil keputusan untuk menggunakan alatalat yang telah dikembangkan untuk menangani masalah dalam kategori tersebut, bahkan mungkin termasuk pendekatan solusi standar. Dekomposisi masalah berarti membagi masalah yang kompleks menjadi bagian yang lebih detil. Penetapan kepemilikan masalah (problem ownership) sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Pemecahan masalah tidak dapat diselesaikan sampai tanggung jawab kepemilikan ditetapkan. 2.5 Pembuatan Keputusan: Fase Desain Optimasi mengacu pada yang "terbaik". Untuk mencapai itu, semua alternatif harus dipertimbangkan, dan yang optimal harus menjadi yang terbaik. Suboptimisasi adalah optimalisasi subsistem, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap bagian lain dari sistem secara keseluruhan. Hal yang optimal dapat terjadi untuk bagian dari sistem (atau organisasi), mungkin tidak untuk seluruh sistem (atau organisasi). 4

8 Dalam pengambilan keputusan terdapat dua pendakatan yaitu pendekatan normatif dan deskriptif. Pendekatan normatif menggunakan model mengenai apa yang seharusnya dilakukan. Model-model preskriptif sering dikembangkan dengan memanfaatkan metode optimasi. Pendekatan deskriptif menggunakan model yang memungkin seorang pembuat keputusan melakuan skenario what-if. Ini biasanya merupakan model simulasi. Manusia pada umumnya memiliki keterbatasan yang mencegah dari hal-hal yang benar-benar rasional. Skala evaluasi individu untuk biaya dan manfaat dari keputusan mungkin nonlinier dan mungkin tidak mengikuti orang-orang dari organisasi. Karakteristik individu dapat mengakibatkan terbatasnya rasionalitas. Skenario adalah pernyataan asumsi tentang lingkungan operasi dari sistem tertentu dalam waktu tertentu. Beberapa kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat dikaitkan dengan gagasan pengambilan keputusan berdasarkan intuisi. Secara umum, orang memiliki kecenderungan untuk mengukur ketidakpastian dan risiko buruk. 2.6 Pembuatan Keputusan: Fase Pemilihan Sebuah prinsip pilihan adalah kriteria yang digunakan untuk menggambarkan penerimaan pendekatan solusi. Dengan kata lain, itu adalah dasar untuk memutuskan apakah satu pendekatan atau yang lain lebih unggul. Fase pemilihan merupakan titik waktu ketika keputusan benar-benar dibuat. Analisis sensitivitas menentukan bagaimana alternatif merespon perubahan kecil dalam parameter input. 2.7 Pembuatan Keputusan: Fase Implementasi Implementasi didefinisikan sebagai awal dari sebuah tatanan yang baru, pengenalan perubahan, menempatkan solusi yang direkomendasikan untuk dilaksanakan. Sistem pendukung keputusan (SPK) mendukung pelaksanaan keputusan melalui komunikasi, penjelasan, dan pembenaran. 2.8 Bagaimana Keputusan Didukung Teknologi dan alat bantu keputusan dapat membantu dalam setiap tahapan proses pembuatan keputusan, a. Fase Intelejen: Kebutuhan utama pendukung keputusan untuk tahap kecerdasan adalah kemampuan untuk memindai sumber informasi eksternal dan peluang serta masalah internal kemudian menafsirkan hasil. Dukungan terhadap keputusan bisnis dapat menggunakan teknologi intelijen berupa data mining dan OLAP untuk mengidentifikasi hubungan antara kegiatan dan faktor lainnya. Sistem informasi 5

9 geografis ( GIS ) dapat dimanfaatkan baik sebagai berdiri sendiri atau terintegrasi dengan sistem ini, sehingga pengambil keputusan dapat menentukan peluang dan masalah dalam arti spasial. b. Tahap desain: Tahap ini menghasilkan program alternatif tindakan, menyepakati kriteria pilihan dan bobot mereka, dan peramalan konsekuensi dari berbagai alternatif. Beberapa kegiatan ini dapat menggunakan model standar seperti model keuangan dan peramalan. Entah model standar atau khusus dapat menghasilkan alternatif untuk masalah terstruktur. OLAP dan perangkat lunak data mining berguna dalam mengidentifikasi hubungan untuk digunakan dalam model tersebut. Sebuah sistem pakar dapat membantu dengan metode kualitatif serta dengan keahlian yang dibutuhkan dalam memilih analisis kuantitatif dan model peramalan. c. Fase Pemilihan : Selain menyediakan model yang cepat mengidentifikasi alternatif terbaik atau cukup baik, SPK dapat mendukung tahap pilihan melalui what-if dan tujuan mencari analisis. Skenario yang berbeda dapat diuji untuk opsi yang dipilih untuk memperkuat keputusan akhir. Sebuah sistem manajemen pengetahuan membantu pengalaman masa lalu mengidentifikasi serupa, CRM, ERP, dan sistem SCM dapat menguji dampak dari setiap pilihan. Jika sebuah kelompok membuat keputusan, sistem pendukung kelompok dapat memberikan dukungan untuk mengarah pada konsensus. d. Fase Implementasi : SPK dapat digunakan dalam pelaksanaan kegiatan seperti komunikasi keputusan, penjelasan, dan pembenaran. Semua tahapan proses pengambilan keputusan dapat didukung oleh membaiknya komunikasi dengan komputasi kolaboratif melalui GSS dan KMS. Sistem komputerisasi dapat memfasilitasi komunikasi dengan membantu orang menjelaskan dan membenarkan saran dan pendapat mereka. Pelaksanaan Keputusan ini juga dapat didukung oleh sistem pakar yang dapat digunakan sebagai sistem penasehat mengenai masalah pelaksanaan seperti penanganan resistensi terhadap perubahan. Teknologi baru dapat memberikan dukungan pengambilan keputusan. Dengan perkembangan mobile commerce, lebih banyak perangkat personal (personal digital assistant, ponsel, komputer tablet, komputer laptop) dapat mengakses sumber-sumber informasi, dan pengguna dapat merespon sistem dengan informasi terkini, upaya kolaborasi, dan keputusan. Hal ini dapat membantu penjual, misalnya, menjadi lebih efektif dengan mengakses CRM mereka saat di jalan. Akses konstan ke data perusahaan, persediaan dan sebaliknya, hanya bisa membantu mereka dalam pekerjaan mereka. Perangkat nirkabel yang mengambil kepentingan yang lebih besar dalam perusahaan, 6

10 umumnya dengan mengakses server Web khusus yang menyediakan data dan komunikasi langsung ke perangkat m-commerce. 7

11 BAB III Pendukung Keputusan Konsep Sistem, Metodologi, dan Teknologi : An Overview (Decision Support Systems, Concept, Methodologies, and Technologies: An Ovweview) Tujuan Pembelajaran untuk Bab 3 1. Memahami kemungkinan sistem pendukung keputusan ( DSS ) konfigurasi 2. Memahami perbedaan utama dan persamaan antara DSS dan intelijen bisnis ( BI ) sistem 3. Jelaskan karakteristik dan kemampuan DSS 4. Memahami definisi penting dari DSS 5. Memahami komponen DSS dan bagaimana mereka mengintegrasikan 6. Menjelaskan komponen dan struktur masing-masing komponen DSS : subsistem manajemen data, subsistem manajemen model, user interface ( dialog ) subsistem, subsistem manajemen berbasis pengetahuan, dan pengguna 7. Jelaskan dampak internet pada DSS dan sebaliknya 8. Jelaskan peran unik pengguna dalam DSS dibandingkan dengan sistem informasi manajemen ( MIS ) 9. Jelaskan hardware DSS dan platform perangkat lunak 10. Memahami klasifikasi DSS penting 11. Menjadi akrab dengan beberapa area aplikasi DSS dan aplikasi 12. Memahami penting, masalah DSS saat ini 3.1 Konfigurasi DSS 1. Tiga komponen utama adalah: data, model, dan user interface. 2. Data mengacu pada informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan, biasanya disimpan dalam database, dan bagaimana data tersebut diatur dan dikelola oleh DBMS. 3. Model mengacu pada model yang digunakan untuk menganalisis data dan memprediksi hasil keputusan, serta perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola penggunaan model dalam DSS. 4. User interface mengacu pada cara seorang manajer atau pengetahuan pekerja dapat menggunakan sistem untuk mendukung pengambilan keputusan nya membuat kebutuhan tanpa harus menjadi ahli dalam teknologi. 8

12 Gambar 1 Konfigurasi DSS 5. Data subjektif dapat dimanfaatkan dalam DSS dalam terang situasi yang digambarkan dalam contoh sketsa pembukaan. Data subyektif dapat dimanfaatkan dengan menggunakan " apa - jika" skenario untuk menguji dampak dari nilai-nilai. 6. Model memainkan peran kunci dalam DSS. Paket spreadsheet seperti Excel termasuk built -in model untuk situasi umum, terutama keuangan. Misalnya, Model Excel pembayaran hipotek dapat memberitahu pembeli rumah potensial apa pembayaran bulanan akan untuk hipotek dari pokok yang diberikan, istilah, dan tingkat suku bunga. Jika angka ini terlalu tinggi pembeli kemudian dapat menemukan rumah lebih murah atau lebih besar uang muka, memotong biaya lain untuk membelinya, mempertimbangkan memperluas pembayaran selama jangka panjang, atau mungkin mengeksplorasi pilihan lain. 7. Rumus Excel juga memungkinkan pengguna untuk membuat berbagai macam model. Sebagai contoh, formula mungkin berhubungan pendapatan perusahaan di tahun n untuk pengeluaran pemasaran pada tahun n - 1 dan pengeluaran R & D di tahun n - 1 dan n - 2. Menggunakan model keuangan tersebut bisa marah kecenderungan manajemen untuk menangani penurunan pendapatan dengan memotong ini berlebihan. 3.2 Deskripsi DSS Sebuah sistem identifikasi untuk dukungan manajer mengambil keputusan di semistructured dan tidak terstruktur di suatu situasi. "Sebuah sistem informasi yang tujuan utamanya adalah untuk mendukung pekerja pengetahuan membuat keputusan nonstructured 9

13 pada area spesifik. Definisi ini lebih dekat dengan yang pertama, tetapi membutuhkan DSS untuk memiliki area aplikasi spesifik. Hal ini tidak memerlukan keputusan untuk menjadi manajerial atau masalah menjadi masalah manajemen. Secara eksplisit tidak termasuk sistem yang menyediakan beberapa pendukung keputusan sebagai - produk dengan tujuan utama mereka. Pendekatan DSS (atau metodologi) untuk mendukung pengambilan keputusan Menggunakan interaktif, fleksibel, beradaptasi mampu-komputer sistem informasi berbasis (CBIS) Dikembangkan oleh end user untuk mendukung solusi untuk manajemen nonstructured tertentu problem Menggunakan data, model dan pengetahuan bersama dengan (sering grafis, webbased) user friendly antarmuka Menggabungkan wawasan pembuat keputusan sendiri Mendukung semua fase pengambilan keputusan Dapat digunakan oleh pengguna tunggal atau oleh banyak 3.3 Karakteristik DSS dan Kemampuan 1. karakteristik kunci dan kemampuan DSS ditunjukkan pada Gambar dan diperkuat dalam teks di bawah ini : Gambar 2 Kunci karakteristik dan kemampuan dari DSS 10

14 Dukungan untuk (terutama) situasi semiterstruktur dan tidak terstruktur, menggabungkan penilaian manusia dengan informasi yang terkomputerisasi. Dukungan untuk semua tingkatan manajerial, dari eksekutif atas ke manajer lini. Dukungan untuk individu dan kelompok. Dukungan untuk keputusan saling tergantung dan / atau berurutan. Mendukung semua empat fase pengambilan keputusan : inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi. Dukungan berbagai proses pengambilan keputusan dan gaya. Pengguna dapat menambah, menghapus, menggabungkan, mengubah, atau mengatur ulang elemen dasar, atau memodifikasi mereka untuk memecahkan, masalah serupa lainnya. User-friendly interface. (Aplikasi DSS Paling baru menggunakan antarmuka berbasis web. ) Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan (akurasi, ketepatan waktu, kualitas ) daripada efisiensi. Pembuat Keputusan mengontrol semua langkah dari proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi DSS sederhana dengan sendirinya, DSS yang lebih besar memerlukan IS spesialis. Model umumnya digunakan untuk memungkinkan bereksperimen dengan strategi yang berbeda. Akses ke berbagai sumber data, format, dan jenis, termasuk GIS, multimedia, dan berorientasi objek. Digunakan oleh pengambil keputusan individu atau didistribusikan di seluruh satu atau lebih organisasi 2. Jenis DSS dapat pengguna akhir berkembang pada spreadsheet, Yang sederhana mencerminkan keterbatasan spreadsheet sebagai alat pembangunan DSS dan keterbatasan pengguna akhir yang khas dalam mengembangkan sistem informasi yang kompleks. 3. Penting untuk memasukkan model dalam DSS, Pemodelan kemampuan DSS, yang adalah apa yang membedakan DSS dari MSS lainnya, diperlukan untuk mengaktifkan bereksperimen dengan keputusan yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda dan asumsi. Bisnis analisis menyiratkan penggunaan model dan data untuk meningkatkan organisasi kinerja dan / atau postur yang kompetitif Web analytics berarti menggunakan analisis bisnis informasi web real-time untuk membantu dalam pengambilan keputusan, sering berhubungan dengan e-commerce 11

15 Predictive analytics menjelaskan bisnis metode analisis masalah peramalan dan peluang bukan hanya melaporkan mereka sebagai mereka terjadi DSS Classifications Lainnya DSS Kategori DSS institusional dan ad-hoc Pribadi, kelompok, dan organisasi dukungan Sistem pendukung individu versus kelompok sistem pendukung (GSS) Sistem custom-made dibandingkan siap pakai sistem DSS Classifications Holsapple dan Whinston itu Klasifikasi 1. DSS berorientasi teks 2. DSS berorientasi basis data. 3. DSS berorientasi spreadsheet 4. DSS berorientasi solver 5. DSS berorientasi aturan (termasuk yang paling berbasis pengetahuan DSS, data mining, manajemen, dan ES aplikasi) 6. Senyawa DSS 1. Klasifikasi DSS dari SIGDSS AIS. Komunikasi - driven dan kelompok DSS ( GSS ) Data-driven DSS DSS Dokumen -driven DSS Pengetahuan - driven, data mining, dan aplikasi manajemen ES 12

16 DSS Model -driven DSS Compound, hibrida yang menggabungkan dua atau lebih kategori ini 2. Dokumen -driven DSS. Sebuah DSS dokumen -driven bergantung pada pengetahuan coding, analisis, pencarian, dan pengambilan keputusan untuk dukungan. Ini mencakup semua DSS berbasis teks dan paling KMS. DSS Dokumen -driven memiliki penekanan minimal pada model matematika. 3. Daftar dan membandingkan Holsapple dan Whinston klasifikasi dengan mereka yang SIGDSS AIS. H & W klasifikasi map mudah ke orang-orang dari SIGDSS AIS, sebagai berikut : DSS berorientasi teks H & W adalah sama seperti AIS SIGDSS dokumen -driven DSS. DSS database berorientasi H & W adalah AIS SIGDSS data-driven DSS. DSS spreadsheet berorientasi H & W umumnya bentuk lain dari AIS DSS modeldriven, di mana fasilitas spreadsheet yang digunakan untuk membuat dan mengelola model. Karena paket seperti Excel dapat mencakup DBMS dasar atau dapat mudah antarmuka dengan satu, mereka dapat menangani beberapa sifat SIA SIGDSS DSS berorientasi database terutama manipulasi pengetahuan deskriptif. DSS berorientasi solver H & W memetakan langsung ke AIS model-driven DSS. DSS aturan berorientasi H & W termasuk SIGDSS paling AIS berbasis pengetahuan DSS, data mining, dan aplikasi manajemen ES. H & W senyawa DSS mengintegrasikan dua atau lebih dari mereka dikutip di atas dan sesuai dengan konsep SIGDSS AIS sama. 4. kemampuan DSS institusional dan DSS ad hoc. Sebuah DSS institusional direncanakan dan dikembangkan untuk menangani keputusan yang berulang. Ini harus memiliki fleksibilitas untuk berurusan dengan keputusan manifestasi yang berbeda, dengan data yang berbeda, dari waktu ke waktu. DSS tersebut cenderung digunakan pada kontrol manajerial dan tingkat operasional. Sebuah hoc DSS ad dikembangkan untuk menangani masalah satu kali. Masalah tersebut biasanya muncul di tingkat pengendalian strategis dan manajemen. Seperti DSS tidak perlu memiliki derajat yang sama fleksibilitas sebagai DSS institusional untuk mengatasi variasi dalam masalah. Namun, masalah yang tidak diharapkan terjadi masih sering melakukannya, atau ternyata DSS diterapkan untuk masalah lain juga. 5. Mendefinisikan istilah siap pakai DSS. 13

17 Sebuah DSS siap pakai merupakan produk software DSS dirancang untuk digunakan, dengan sedikit modifikasi, oleh beberapa organisasi yang memiliki keputusan sebanding membuat kebutuhan. DSS tersebut sering dirancang untuk industri tertentu (misalnya, rumah sakit) atau area fungsional (misalnya, keuangan). 3.4 Komponen DSS Gambar 3 Skematik DSS 1. Komponen utama adalah: pengelolaan data, model manajemen, antarmuka pengguna dan basis pengetahuan. Manajemen data mencakup sistem manajemen database dan satu atau lebih database. Manajemen Model meliputi model dan sistem manajemen mereka. User interface mencakup bi-directional komunikasi manusia-komputer dan manajemen. Pengetahuan dasar mencakup peningkatan kecerdasan buatan untuk komponen lainnya. 2. Secara singkat Web dapat digunakan dalam setiap komponen utama DSS. 14

18 sistem manajemen database ( DBMS ): Data biasanya disimpan pada server diakses melalui Web. Model dasar sistem manajemen ( MBMS ) : Model dapat disimpan dan diakses secara eksternal melalui Web. Model juga dapat dikembangkan untuk berjalan pada server aplikasi, yang juga diakses melalui Web. User interface sistem dialog : Web browser memberikan, konsisten antarmuka pengguna grafis akrab ( GUI ) struktur. sistem manajemen berbasis pengetahuan ( KBMS ) : Banyak metode AI telah diimplementasikan dalam sistem berbasis Web, membuat mereka mudah untuk mengintegrasikan dengan komponen DSS lainnya. 3. Sebuah komponen berbasis pengetahuan dapat membantu masing-masing dari tiga komponen lain dalam cara: teknik kecerdasan buatan dapat membantu pengguna dalam menggunakan komponen lain metode AI dapat membantu secara langsung dalam pengambilan keputusan, misalnya melalui penalaran simbolik. metode AI juga dapat mengaktifkan pengambilan keputusan otomatis untuk masalah yang cukup terstruktur. Alat seperti sistem pakar dan jaringan saraf dapat lebih akurat daripada metode lain. 4. Menjelaskan struktur dasar DSS dan komponennya. User interface ( UI ) menghubungkan pengguna ke komponen sistem lainnya. Bbasis pengetahuan subsistem, selain yang terhubung ke pengguna melalui UI, mungkin juga terhubung ke sistem manajemen database untuk memperoleh data yang dibutuhkan, untuk model eksternal, dan basis pengetahuan organisasi. Model manajemen subsistem manajemen link data ke model. Manajemen data, selain koneksi ke manajemen model dan subsistem berbasis pengetahuan telah disebutkan, menghubungkan ke sumber data internal dan eksternal. Model dikendalikan oleh subsistem model manajemen, dapat mengendalikan atau dikendalikan oleh subsistem berbasis pengetahuan, dan berkomunikasi dengan pengguna melalui UI. Seluruh DSS dapat berkomunikasi dengan sistem lain dan jaringan jika diperlukan. 15

19 3.5 Data manajemen subsistem 1. DSS umumnya meliputi database sendiri, DSS besar umumnya memiliki database mereka sendiri untuk tiga alasan : DSS mungkin harus mengintegrasikan data dari berbagai sumber, yang masingmasing database yang terpisah dan yang tidak dapat digabungkan secara langsung. Struktur database yang terbaik untuk data statis digunakan untuk analisis, dengan pertanyaan jarang terjadi, tetapi kompleks, mungkin tidak cocok untuk data dinamis yang digunakan untuk pemrosesan transaksi dengan sering tapi sederhana query dan update, dan sebaliknya. Berbagi satu database untuk kedua penggunaan dapat menyebabkan masalah kinerja pada beban puncak kali. Memisahkan dari bagian dari komunitas pengguna mungkin lebih ekonomis daripada upgrade perangkat keras yang akan diperlukan. 2. Persamaan dan perbedaan antara data internal, eksternal, dan swasta. Kemiripan : Semua jenis ini bisa dalam catatan / lapangan file bentuk - terstruktur, file teks, atau multimedia dari berbagai jenis. Semua bisa obyektif atau subyektif. Semua, atau bisa juga, dikelola oleh subjek DBMS untuk kontrol akses yang sesuai. Semua dapat digunakan untuk mendukung berbagai keputusan. Dan semuanya dapat diakses melalui antarmuka Web-seperti, bahkan jika mereka tidak diakses melalui Web. Perbedaan : Data internal berasal dari sendiri sistem pemrosesan transaksi organisasi, sedangkan data eksternal berasal dari luar. Data internal biasanya diakses melalui intranet sedangkan data eksternal diakses melalui Internet, meskipun alat ( s ) digunakan dan antarmuka pengguna mungkin mirip atau identik. (Data pribadi subset dari data internal, tunduk pada pembatasan akses yang melampaui keamanan data perusahaan normal. ) 3. Komponen DBMS : fasilitas query, direktori, dan data. Query fasilitas : Menerima permintaan data dari komponen DSS lain, menentukan bagaimana permintaan tersebut dapat dipenuhi, merumuskan basis data akses untuk mengisi mereka, dan mengembalikan hasilnya ke penerbit. Direktori : Tujuan utama dari direktori, dan definisi data yang dikandungnya, adalah untuk menjawab pertanyaan tentang ketersediaan item data, sumber, dan maknanya. Hal ini juga berisi aturan akses bahwa akses pengguna control untuk kolom atau baris dari tabel database tertentu. Data: Ini adalah isi sebenarnya dari database. 16

20 4. Fungsi utama ( kemampuan ) dari DBMS Seperti terdaftar dan dibahas dalam bagian ini, tiga fungsi dasar adalah penyimpanan, pencarian, dan kontrol. DBMS mengelola database untuk mengatur, ekstrak / mengakses, mengubah, menghapus, dan data katalog. 5. Ekstraksi adalah proses menangkap data ( seringkali dari berbagai sumber ), menyaring mereka, meringkas, kondensasi dan reorganisasi data untuk memuat ke dalam database DSS seperti data warehouse. 6. Fungsi dari fasilitas query Dalam membangun dan menggunakan DSS, itu sering perlu untuk mengakses, memanipulasi, dan data query. Fasilitas permintaan melakukan tugas-tugas. Ia menerima permintaan data dari komponen DSS lain, menentukan bagaimana permintaan dapat dipenuhi ( konsultasi direktori data jika diperlukan ), merumuskan permintaan rinci, dan mengembalikan hasilnya ke penerbit permintaan. 7. Fungsi dari direktori Ini adalah katalog dari semua data dalam database. Ini mencakup definisi data dan informasi lainnya yang diperlukan untuk memfasilitasi dan mengontrol akses ke data melalui DMBS. 17

21 3.6 Model Manajemen subsistem Gambar 4 Struktur Data Manajemen Subsistem Gambar 5 Struktur Model Manajemen Subsistem 1. Model diklasifikasikan sebagai strategis, taktis, atau operasional. Tujuan dari klasifikasi ini adalah untuk menunjukkan pentingnya keputusan tersebut dan menunjukkan apa tingkat manajerial bertanggung jawab untuk pelaksanaannya. Mengetahui jenis model juga memungkinkan orang untuk menarik kesimpulan tentang struktur kemungkinan dan komunitas pengguna tanpa mengetahui lebih banyak tentang hal itu. Model strategis mendukung perencanaan manajemen puncak strategis, misalnya, pemeriksaan akuisisi, diversifikasi, dan merger. Model taktis mendukung manajemen terutama tengah dalam alokasi sumber daya dan terkendali. Misalnya, membuat-atau- membeli keputusan atau merancang rencana promosi besar. 18

22 Model Operasional mendukung manajer menengah dan supervisor dalam sangat keputusan jangka pendek, misalnya, menilai dampak kemungkinan jadwal alternatif pekerjaan harian dan mingguan. 2. Beberapa fungsi utama dari MBMS. Lihat kemas Teks : Wawasan Teknologi 3.6 di Bagian 3.7, untuk daftar. Ini sejajar dengan sistem manajemen database dalam fungsi dengan menyediakan kemampuan sebanding dengan model manajemen. 3. Bandingkan fitur dan struktur MBMS kepada mereka dari DBMS. DBMS mencakup database yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak manajemen database melalui kamus data, didukung oleh permintaan dan pelaporan fasilitas. Informasi ini diambil dari sumber data internal maupun eksternal. Sejalan dengan itu, MBMS meliputi statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan kemampuan analitis sistem, dan model manajemen untuk mengkoordinasikan penggunaannya. Ini berisi model direktori yang sejajar dengan direktori data dari DBMS. Pelaksanaannya Model, integrasi, dan fasilitas pengolahan perintah sesuai dengan permintaan dan pelaporan fasilitas DBMS dalam yang memungkinkan pengguna untuk mengakses model apa pun kebutuhan mereka meminta. 4. Pemilihan model untuk DSS sulit Pemilihan model sulit karena membutuhkan keahlian untuk memahami model yang tersedia, daerah mereka penerapan dan kekuatan dan kelemahan mereka. 5. Komponen pengetahuan membantu dalam pemilihan model Sebuah komponen pengetahuan dapat membantu dalam pemilihan model dengan menangkap pengetahuan para ahli manusia untuk penerapan model yang berbeda dalam situasi yang berbeda, membuatnya tersedia untuk orang-orang yang memiliki keahlian lebih di daerah ini. 3.7 User Interface (Dialog) Subsystem Komponen Decision Support System (DSS) terdiri atas beberapa hal, yaitu : a. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). 19

23 b. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. c. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. d. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. Pada bagian ini dijelaskan bahwa sebuah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara user dan Decision Support System (DSS) atau Management Support System (MSS). Tujuan mendasarnya adalah untuk mempermudah pengguna dalam mendapatkan bantuan keputusan dari DSS. Proses antarmuka pengguna mengacu pada aliran informasi (a) dari pengguna ke sistem dan (b) dari sistem ke pengguna. Hal ini ditangani oleh User Interface Management System (UIMS). UIMS memproses perintah pengguna, mengeluarkannya dalam bahasa action apapun yang dibutuhkan, dan mengirimkannya ke data dan subsistem model manajemen. Di arah sebaliknya, menyajikan informasi dari subsistem kepada pengguna. Selebihnya, bahasa action didasarkan pada Web atau sistem operasi konsep GUI. Hal ini juga dapat menggabungkan kemampuan pengolahan bahasa alami. 20

24 Gambar 6 Skema Sistem Antarmuka Pengguna Perangkat dalam web biasanya digunakan didalam antarmuka pengguna karena perangkat tersebut telah menjadi sarana standar bagi para pengguna untuk terhubung ke berbagai jenis perangkat lunak. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk mengakses baik internal (intranet) dan situs eksternal (Internet, extranet), tersedia untuk berbagai perangkat mulai dari ukuran komputer sampai ke ponsel, platform-independen di tingkat laptop/komputer (Windows, Mac OS, Linux) dan juga didukung oleh berbagai macam alat pemecahan masalah lainnya. Beberapa perkembangan baru dalam antarmuka pengguna adalah pengenalan suara, interpretasi gerakan, input otomatis (misalnya, chip RFID, jaringan sensor), output suara, dan virtual reality. Dijelaskan pula bahwa empat perkembangan baru dalam DSS, selain perkembangan pada user interface adalah memperbaharui alat atau perangkat Web, pemrosesan paralel untuk meningkatkan skalabilitas, mesin pencari yang lebih baik sebagai salah satu wujud dari peningkatan AI, solusi DSS siap pakai untuk segmen pasar tertentu, peningkatan integrasi dengan komponen yang beragam seperti GIS. 21

25 3.8 Knowledge-Based Management Subsystem. Berbagai alat berbasis pengetahuan yang didalamnya memiliki sistem manajemen berbasis pengetahuan ini dapat mencakup sistem pakar, Neural networks, agen cerdas, logika fuzzy, dan penalaran berbasis kasus. Sistem pakar, jaringan saraf dan agen cerdas adalah perangkat lunak. Sedangkan logika fuzzy dan penalaran berbasis kasus, sebaliknya, dapat dianggap konsep yang berguna, yang dapat dimasukkan ke dalam alat dari jenis apa pun. Komponen berbasis pengetahuan dapat menyediakan keahlian yang dibutuhkan untuk memecahkan beberapa aspek dari masalah keputusan atau memberikan pengetahuan untuk meningkatkan operasi komponen DSS lainnya. Sebagai contoh dalam buku tersebut manfaat pertama komponen berbasis pengetahuan adalah, sistem pakar dapat memasukkan aturan untuk membantu memilih jalur terbaik untuk pesawat sehingga tiba di sebuah pangkalan perawatan sebelum layanan 400 jam nya habis, menghilangkan kebutuhan untuk penerbangan yang tidak produktif. Sebagai contoh manfaat kedua, sistem pakar bisa mengetahui urutan terbaik untuk mengolah akses basis data dari query yang kompleks. 3.9 Pengguna DSS Dua kelas umum dari pengguna DSS diantaranya adalah Manajer yang dibebankan oleh organisasi dengan bantuan DSS dirancang untuk membantu memecahkan masalah, dan spesialis staf, yang membantu mereka menggunakan aspek DSS yang berada di luar kemampuan teknis mereka atau yang membutuhkan waktu mereka lebih banyak. Empat jenis perantara didalam DSS diantaranya adalah: Asisten Staf yang memiliki pengetahuan khusus tentang masalah manajemen dan beberapa pengalaman dengan teknologi pendukung keputusan. Pengguna alat ahli terampil dalam penerapan satu atau lebih jenis alat pemecahan masalah khusus. Seorang pengguna alat ahli melakukan tugas-tugas yang pemecah masalah tidak memiliki keterampilan atau pelatihan untuk melakukannya. Analis bisnis yang memiliki pengetahuan umum didalam aplikasi, berlatar belakang pendidikan administrasi bisnis formal (tidak dalam ilmu komputer), dan keterampilan yang cukup dalam menggunakan DSS dan alat konstruksi. Mereka biasanya melakukan tugas-tugas seorang manajer. Fasilitator (dalam GSS) mengendalikan dan mengkoordinasikan penggunaan perangkat lunak untuk mendukung pekerjaan orang yang bekerja dalam kelompok. Fasilitator juga bertanggung jawab untuk pelaksanaan sesi workgroup. 22

26 Sebagian besar pengguna biasanya sangat mahir dalam pola penggunaan DSS mereka hal ini dikarenakan sebagian besar nilai dari suatu DSS adalah pada kemampuannya untuk mencoba berbagai kombinasi parameter dan membuat penyelidikan secara rinci. Hal ini secara inheren menunjukan proses interaktif yang bekerja lebih baik di bawah kontrol langsung dari pengguna Perangkat keras DSS Hardware yang digunakan didalam DSS biasanya adalah setiap personal computer (PC), apakah itu menjalankan Windows, Mac OS atau Linux, yang mendukung web browser dapat terhubung ke DSS berbasis Web. Selain itu perangkat mobile termasuk laptop yang menggunakan OS apapun seperti pada PC, PDA (biasanya menjalankan Windows CE atau Palm OS saat ini) dan ponsel. Hardware DSS dan pilihan perangkat lunak sering didasarkan pada sistem dari perusahaan yang sudah ada hal ini terjadi karena sebagian MSS, termasuk DSS, biasanya menggunakan hardware standar. Mereka biasanya tidak membenarkan akuisisi sistem baru dioptimalkan untuk kebutuhan mereka. Akuisisi baru terbatas pada hardware DSS spesifik dan perangkat lunak, seperti penyimpanan untuk gudang data atau paket perangkat lunak peramalan. DSS itu sendiri dapat berjalan pada sistem klien, pada server (general purpose atau server aplikasi khusus) atau mainframe. Model yang kompleks biasanya berjalan di hardware yang cepat, yang sebagian besar PC tidak memilikinya DSS Modeling Language: Planners Lab DSS dapat dikembangkan dengan bahasa pemrograman tradisional atau spreadsheet. Untuk mengembangkan bahasa pemrograman tersebut contohnya adalah Java membutuhkan programmer yang handal. Pada masa awal DSS, satu produk perangkat lunak yang sangat sukses adalah Sistem Perencanaan Keuangan Interaktif (IFPS) dari Execucom Sistem Corporation di Austin, Texas. IFPS merupakan software yang handal untuk perencanaan keuangan. Lebih dari 1500 perusahaan sawasta dan pemerintahan serta 250 universitas di Amerika menggunakan IFPS. Planners Lab adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan membangun DSS. Planers Lab memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan software yang lain diantaranya adalah (1) mudah dalam membangun model berorientasi aljabar, dan (2) sangat mudah memvisualisasikan keluaran model. 23

27 Perbandingan spreadsheet dengan Planners Lab disajikan dalam tabel berikut: Spreadsheet Mendukung Visualisasi menggunakan grafik seperti bar, grafik garis Goal Seek dan What if analysis dapat dilakukan Planners Lab Memiliki antarmuka yang dikembangkan untuk mendukung interaksi animasi. Memiliki fitur yang mudah untuk mensimulasikan dan memvisualisasikan menggunakan berbagai jenis grafik seperti What If, Goal Seek, grafik batang dll Pengguna tidak dapat melihat fungsi yang dilakukan dalam spreadsheet Tabel 1. Perbandingan Spreadsheet dengan Planners Lab Antarmuka visualisasi intuitif memungkinkan pengguna akhir untuk menguji dan memahami asumsi Resources, Links, and the Teradata University Network Connection Dalam sub-chapter ini memberikan informasi tentang keberadaan Teradata Iniversity Network Connection yang meberikan banyak informasi dan kasus yang meggunakan atau memanfaatkan DSS. 24

28 REVIEW MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10 Edition By James A. O Brien, George M. Marakas BAB 10 SUPPORTING DECISION MAKING Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam bentuk dan penggunaan pendukung keputusan dalam bisnis. 2. Mengidentifikasi peran dan pelaporan alternatif sistem informasi manajemen. 3. Menjelaskan bagaimana pengolahan analisis online dapat memenuhi kebutuhan informasi kunci dari manajer. 4. Menjelaskan dukungan konsep sistem pengambilan keputusan dan bagaimana hal itu berbeda dari manajemen tradisional infor-sistem informasi. 5. Menjelaskan bagaimana sistem informasi berikut dapat mendukung kebutuhan informasi eksekutif, manajer, dan profesional bisnis: a. Sistem informasi eksekutif b. Informasi perusahaan portal c. Sistem manajemen pengetahuan 6. Identifikasi bagaimana saraf jaringan, logika fuzzy, genetik algoritma, virtual reality, dan agen cerdas dapat digunakan dalam bisnis. 7. Berikan contoh dari beberapa sistem pakar cara dapatdigunakan dalam situasi pengambilan keputusan bisnis. A. PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM BISNIS Agar sukses dalam bisnis saat ini, perusahaan membutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dan berbagai informasi dari manajer dan praktisi bisnis. Internet, intranet dan teknoilogi informasi lainnya yang berbasis Web dalam mendukung aktivitas pengambilan keputusan dari setiap manajer dan pekerja yang berpengetahuan dalam bisnis. Infromasi, Keputusan, dan Manajemen Jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan di dalam suatu perusahaan berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan manajemen dan jumlah struktur dalam situasi keputusan yang mereka hadapi. Kerangka kerja Piramidal Manajerial klasik masih dapat diterapkan saat ini padaorganisasi yang dirampingkan dan didatarkan atau struktur organisasi nonhierarkis. Tingkat pengambilan keputusan manajemen masih ada, namun ukuran, bentuk, dan pesertanya terus berubah seiring dengan evolusi struktur organisasi saat ini. Jadi, tingkat pengambilan keputusan manajemen yang harus didukung oleh teknologi infomasi dalam organisasi yang sukses adalah: 25

29 Gambar 1 Diagram Kebutuhan informasi para pengambil keputusan a) Manajemen Strategis. Umumnya, dewan direksi dan komite eksekutif yang terdiri dari CEO dan eksekutif atas mengembangkan tujuan umum organisasi, strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis. Mereka juga mengawasi kinerja strategis organisasi dan arah keseluruhannya dalam lingkungan politik, ekonomi, dan bisnis yang kompetitif. b) Manajemen Taktis. Semakin banyak praktisi bisnis dalam tim mandiri serta manajer unit bisnis yang mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka menengah, jadwal, dan anggaran serta menentukan kebijakan, prosedur, dan tujuan bisnis untuk subunit mereka di perusahaan. Mereka juga mengalokasikan sumber daya dan mengawasi kinerja sub unit organisasi mereka, termasuk departemen, divisi, tim proses, tim proyek, dan kelompok kerja lainnya. c) Manajemen Operasional. Anggota tim mandiri atau manajer operasional mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi mingguan. Mereka mengarahkan penggunaan sumebr daya dan kinerja tugas berdasarkan prosedur dan sesuai dengan anggaran dan jadwal yang mereka tetapkan untuk tim tersebut dan kelompok kerja di organisasi. 26

30 10.1 Kualitas Informasi Apa karateristik yang akan membuat produk informasi bernilai dan bermanfaat bagi Anda? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan penting ini adalah dengan menguji karateristik atau atribut Kualitas Informasi. Informasi yang kuno, tidak akurat, atau sulit dipahami tidak akan sangat berarti, berguna atau bernilai bagi Anda dan praktisi bisnis lainnya. Kita memerlukan informasi berkualitas tinggi, yaitu produk informasi yang memiliki karateristik, atribut, atau kualitas yang membuat informasi lebih bernilai. Informasi perlu dipandang memiliki tiga dimensi: waktu, isi, dan bentuk. Gambar dibawah ini meringkas atribut yang penting dari kualitas informasi dan mengelompokkannya ke dalam tiga dimensi tersebut. Gambar 2 Atribut yang harus ada dalam informasi produk berkualitas tinggi 10.2 Struktur Keputusan Keputusan yang dibuat pada tingkat manajemen operasional cenderung lebih terstruktur, sedangkan keputusan pada tingkat taktis lebih semiterstruktur, dan keputusan pada tingkat strategis lebih tak terstruktur. Keputusan yang terstruktur melibatkan situsi di mana prosedur yang diikuti ketika keputusan diperlukan, dapat disebutkan lebih awal. Keputusan tak terstruktur melibatkan situasi keputusan di mana tidak mungkin menentukan lebih awal mengenai prosedur keputusan yang harus diikuti. Akan tetapi, kebanyakan keputusan bersifat semiterstruktur. Contoh struktur keputusan dan tingkat manajemen. 27

31 Maksudnya, beberapa prosedur keputusan dapat ditentukan, namun tidak cukup untuk mengarah ke suatu keputusan yang direkomendasikan. Misalnya, keputusan mengenai peluncuran layanan e-commerce yang baru atau membuat perubahan besar mengnai tunjangan karyawan akan berada pada jangkuan tak terstruktur hinggan semiterstruktur. Gambar berikut menyediakan berbagai contoh keputusan bisnis menurut jenis terstruktur keputusan dan tingkat manajemen. Perbedaan utama dalam keputusan kemampuan dukungan informasi manajemen sistem dan keputusan mendukung sistem. Dengan demikian, sistem informasi harus dirancang untuk menghasilkan berbagai produk informasi untuk memenuhi kebutuhan pengambil keputusan yang berubah-ubah di dalam organisasi. Misalnya, pengambil keputusan pada tingkat manajemen strategis dapat menggunakan sistem keputusan (detection support system-dss) untuk mendapatkan laporan yang tak terjadwal, adalah hoc, dan lebih ringkas, peramalan, dan kecerdasan eksternal untuk mendukung perencanaan mereka yang lebih tak terstruktur dan tanggung jawab pembuatan kebijakan. Di sisi lain, pengambil keputusan pada tingkat manajemen operasional dapat bergantung pada sistem informasi manajemen untuk menyediakan 28

32 laporan internal yang telah ditentukan sebelumnya dengan penekan pada perbandingan data yang lama dan yang sekarang guna mendukung tanggung jawab mereka yang lebih terstruktur untuk operasional sehari-hari Tren Pendukung Keputusan Penggunaan sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis telah menjadi salah satu tujuan utama dari penggunan teknologi. Akan tetapi, selama tahun an, baik peneliti akademik maupun praktisi bisnis melaporkan bahwa fokus manajerial tradisional yang berasal dari sistem informasi manajemen yang klasik (1960-an), sistem pendukung keputusan (1970-an), sistem informasi eksekutif (1980) terus meluas. Kecepatan perkembangan teknologi informasi seperti hardware komputer, dan paket software DSS/EIS membuat pendukung keputusan tersedia bagi manajemen tingkat bawah, serta bagi individu nonmanajerial dan tim mandiri dari praktisi bisnis. Tren ini telah mengalami percepatan seiring dengan pertumbuhan yang sangat cepat dari Internet serta intranet dan ekstranet dari perusahaan yang menggunakan Internet dan pemilikkepentingannya. Inisiatif e-business dan ecommerce yang sedang diimplementasikan oleh banyak perusahaan juga memperluas ekspektasi serta penggunaan informasi dan pendukung keputusan dari karyawan, manajer, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Semua pemilik kepentingan dalam bisnis mengharapkan akses yang mudah dan instan ke informasi dan analisis data mandiri berbasis Web yang proaktif dan pribadi untuk mendukung persyaratan pengambilan keputusan dari semua konstituen mereka. Jadi, pertumbuhan ekstranet dan intrnet korporat, serta Internet, telah mempercepat pengembangan dan penggunaan pengiriman informasi kelas eksekutif dan alat software pendukung keputusan oleh manajemen dari tingkat yang lebih rendah dan oleh individu dan tim praktisi bisnis. Selain itu, ekspansi yang dramatis ini telah membuka pintu ke penggunaan alat seperti kecerdasan bisnis (business intellegence-bi) oleh pemasok, pelanggan, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya dari suatu perusahaan untuk manajemen hubungan pelanggan, manajemen rantai pasokan, dan aplikasi e-business lainnya. Beberapa teknologi informasi utama yang dibuat secara khusus, pribadi, dan berbasis Web untuk menyediakan infomasi bisnis utama dan alat analisis untuk manajer, praktisi bisnis, dan pemilik kepentingan bisnis. 29

33 Gambar 3 Bisnis intelejen aplikasi didasarkan pada personalisasi dan Web informasi 10.4 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah jenis awal dari sistem informasi yang dikembangkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. SIM mengahsilkan prosuk informasi yang mendukung banyak kebutuhan pengambilan keputusan harian dari para manajer dan praktisi bisnis. Manajer dan pengambilan keputusan bisnis lainnya menggunakan SIM untuk memeproleh informasi mengenai tempat kerja mereka yang berjaringan yang mendukung aktivitas pengambilan keputusan mereka. Informasi ini dapat berbentuk laporan periodik, pengecualian, dan permintaan. Browser Web, program aplikasi, dan software manajemen database menyediakan akses ke informasi di intranet dan database operasional lainnya di dalam organisasi. Database operasional dipertahankan oleh sistem pemrosesan informasi. Data mengenai lingkungan bisnis diperoleh dari Intranet atau database ekstranet jika diperlukan. Alternatif Pelaporan Manajemen SIM menyediakan berbagai produk informasi bagi para manajer. Ada empat alternatif pelaporan utama yang disediakan oleh sistem ini yaitu: a) Laporan Terjadwal secara Periodik (Periodic Scheduled Reports). Bentuk tradisional penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin kepada manajer. Contoh laporan terjadwal secara periodik adalah laporan analisis penjualan harian dan mingguan dan laporan keuangan bulanan. b) Laporan Pengecualian (Exeption Reports). Dalam beberapa kasus, laporan dibuat hanya jika terjadi kondisi pengecualian. Dalam kasus lainnya, laporan dibuat secara periodik namun hanya berisi informasi mengenai kondisi pengecualian tersebut. Misalnya, manajer kredit dapat diberi laporan yang hanya berisi informasi mengenai pelanggan yang melewati batas kreditnya. Pelaporan pengecualian mengurangi 30

34 kelebihan informasi, sehingga tidak perlu memberikan seluruh laporan aktivitas bisnis secara rinci bagi pengambil keputusan. c) Laporan Permintaan dan Tanggapan (Demand reports and Renponses). Informasi tersedia kapanpun manajer menginginkannya. Misalnya, browser Web dan bahasa permintaan DBMS serta penghasil laporan (reports generator) memungkinkan manajer di tempat kerja komputer untuk memperoleh tanggapan langsung atau menemukan dan mendapatkan laporan tertentu sebagai hasil dari permintaan informasi yang mereka butuhkan. Jadi, manajer tidak harus menunggu laporan periodik untuk tiba sesuai yang dijadwalkan. d) Pelaporan Dorong (Push Reporting). Informasi didorong ke manajer di tempat kerja berjaringan. Jadi, banyak perusahaan sedang menggunakan software penyiaran Web (webcasting) untuk menyiarkan laporan secara selektif dan informasi lainnya ke komputer berjaringan milik para manajer atau pakar melalui intranet perusahaan 10.5 Pemrosesan Analisis Online Pemrosesan Analisis Online atau Online Analytical Processing-OLAP memungkinkan manajer dan analis secara interakfit menguji dan memanipulasi sejumlah besar data yang rinci danterkonsolidasi dari banyak perspektif. OLAP mencakup analisis hubungan yang rumit antara ribuan atau bahkan jutaan data yang disimpan dalam data mart, gudang data, dan database Multidimensi lainnya untuk menemukan pola, tren, dan kondisi pengecualian. Sesi OLAP dilakukan secara online dan langsung, dengan respons yang cepat ke permintaan manajer dan analis, sehingga proses analisis atau pengambilan keputusan tidak terganggu. Pemrosesan analitis online melibatkan beberapa operasional analitis dasar, termasuk konsolidasi, drill down (penggalian), slicing and dicing (pengirisan dan pemotongan) a) Konsolidasi. Konsolidasi melibatkan pengumpulan data. Hal ini dapat melibatkan pengumpulan sederhana atau pengelompokan yang rumit dengan melibatkan data yang saling berhubungan. Misalnya data kantor penjualan dapat dikumpulkan ke wilayah, dan wilayah ke regional. b) Penggalian. OLAP dapat bergerak ke arah kebalikan dan secara otomatis menampilkan rincian data yang telah dikonsolidasikan. Ini disebut penggalian. Misalnya, penjualan menurut prduk individual atau staf penjualan yang menghasilkan total penjualan regional dapat dengan mudah diakses. c) Pengirisan dan Pemotongan. Pengirisan dan pemotongan merujuk pada kemampuan untuk melihat database dari penjualan dapat menunjukkan semua penjualan dari satu jenis prosuk secara regional. Irisan yang lain dapat menunjukkan semua penjualan menurut saluran penjualan dari setiap produk. Pengirisan dan 31

35 pemotongan sering dilakukan sejalan dengan sumbu waktu untuk menganalisis tren dan menemukan pola berbasis waktu pada data. Gambar 4 Pengolahan analisis online mungkin membutuhkan penggunaan server khusus dan database multidimensi Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System-DSS) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang inetraktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan: 1. Model analitis 2. Database khusus 3. Penilaian dan pandangan pembuat keputusan 4. Proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis yang semiterstruktur dan tak terstruktur. Sistem DSS didesain sebagai sistem respons cepat dan ad hoc yang diawali dan dikendalikan oleh pengambil keputusan bisnis. Sistem pendukung keputusan dapat secara langsung mendukung jenis keputusan khusus dan gaya pengambilan keputusan pribadi serta kebutuhan eksekutif, manajer, dan praktisi bisnis secara individual. 32

36 10.7 Komponen DSS Berbeda dengan SIM, Sistem Pendukung Keputusan bergantung pada Model Bases (basis model) dan database sebagai sumber daya sistem yang vital. Basis model dss adalah komponen software yang trdiri dari model-odel yang digunakan dalam rutinitas komputasional dan analitis yang secara matematis menyatakan hubungan antarvariabel. DSS dapat mencakup model pemrograman linear, model peramalan regresi ganda, dan model nilai sekarang penganggaran modal. Modelmodel seperti ini dapat disimpan dalam bentuk Template atau model Spreadsheet, atau program statistik dan matematis serta modul program. Gambar 5 Komponen DSS yang dapat di implementasikan di marketing berbasis web. Paket software DSS dapat mengombinasikan komponen model untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu. Software DSS biasanya terdiri atas rutinitas pemodelan analitis yang telah dibangun dan juga memungkinkan Anda untuk membangun odel Anda. Banyak paket DSS yang saat ini tersedia dalam mikrokomputer dan versi berbasis Web. Tentu saja, paket Spreasheet elektronik juga menyediakan beberapa bangunan model spreasheet dan pemodelan analitis yang ditawarkan oleh software DSS yang berdaya lebih tinggi. 33

37 10.8 Sistem Visualisasi dan Informasi Geografis Geographic Information System-GIS (sistem informasi geografis) dan Data Visualization System-DVS (sistem visalisasi data) adalah kategori khusus dari DSS yang memadukan grafis komputer dengan fitur DSS lainnya. Sistem informasi geografis adalah DSS yang menggunakan database geografis untuk membuat dan menampilkan peta dan tampilan grafis lainnya yang mendukung keputusan mengenai distribusi geografis orangorang an sumber daya lainnya. Banyak perusahaan yang menggunakan teknlogi GIS bersama dengan Global Positioning System-GPS (sistem penempatan global) untuk membantu mereka memilih lokasi toko ritel yang baru, mengoptimakan rute disribusi, atau menganalisis demografi pasar sasaran mereka. Aplikasi bisnis seperti penambangan data biasanya menggunakan grafik inetraktif yang memungkinkan pemakai menggali data secara langsng dan memanipulasi data model bisnis untuk membantu menjelaskan maknanya untuk pengambilan keputusan bisnis Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan Penggunaan Decision Support System-DSS (sistem pendukung keputusan) melibatkan proses Analytical Modelling (pemodelan analitis) yang interaktif. Misalnya, penggunaan paket software DSS untuk pendukung keputusan dapat menghasilkan berbagai tampilan sebagai respons terhadap alternatif perubahan jika-maka yang dimasukkan oleh manajer. Hal ini berbeda dari respons permintaan dari sistem informasi manajemen, karena pengambil keputusan tidak meminta infomasi yang telah ditentukan sebelumnya. Sebaliknya, mereka mengeksplorasi alternatif yang memungkinkan. Jadi, mereka tidak perlu menentukan kebutuhan informasi mereka di depan. Melainkan, mereka menggunakan DSS untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan untuk membantu mereka membuat keputusan. Itu adalah inti dari konsep sistem pendukung keputusan. Penggunaan sistem pendukung keputusan melibatkan empat jenis dasar aktivitas pemodelan analitis: 1. Analisi jika-maka 2. Analisis sensitivitas 3. Analisis pencarian sasaran 4. Analisis optimisasi Analisis Jika-Maka Analisis What-if (jika-maka), seorang pemakai akhir membuat perubahan etrhadap variabel, atau hubungan antarvariabel, dan mengamati perubahan yang dihasilkan dalam nilai variabel lainnya. Misalnya, jika Anda menggunakan spreasheet, anda mungkin mengubah jumlah pendapatan (variabel) atau rumus tarif pajak (hubungan antravariabel) dalam model spreasheet keuangan sederhana. Kemudian anda dapat meminta program 34

38 spreasheet untuk secara instan menghitung ulang semua variable yang terpengaruh di dalam spreasheet. Pemakai manajerial akan sangat tertarik dalam mengamati dan mengevaluasi perubahan yang terjadi terhadap nilai di spreasheet, khususnya variabel seperti laba bersih. Bagi banyak manajer, laba bersih adalah contoh bottom-line (garis dasar), yaitu faktor kunci dalam membuat keputusan apapun. Analisis seperti ini akan diulangi hingga manajer pusat dengan apa yang ditunjukkan oleh hasilnya mengenai pengaruh berbagai keputusan yang mungkin dilakukan Analisis Sensitivitas Analisis Sensitivitas adalah kasus khusus dari analisis jika-maka. Umumnya, nilai dari satu variabel diubah berulang-ulang dan hasil perubahan pada variabel lainnya diamati. Jadi, analisis sensitivitas sebenarnya adalah kasus analisis jika-maka yang melibatkan perubahan yang berulang-ulang terhadap satu variabel. Beberapa pkaet DSS secara otomatis membuat perubahan kecil ke satu variabel ketika diminta melakukan analisis sensitivitas. Umumnya, analisis sensitivitas digunaka ketika pengambil keputusan tidak yakin dengan asumsi yang dibuat dalam memperkirakan nilai beberapa variabel utama. Dalam contoh spreasheet, nilai pendapatan dapat diubah secara berulang-ulang dengan peningkatan kecil, dan pengaruhnya terhadap variabel spreasheet lainnya diamati dan dievaluasi. Hal ini akan membantu manajer memahami dampak berbagai tingkat pendapatan etrhadap faktor-faktor lain yang terlibat dalam keputusan yang dipertimbangkan Analisis Pencarian Sasaran Goal Seeing (analisis pencarian sasaran) membalikkan arah analisis yang dilakukan dalam jika-maka dan sensivitas. Analisis ini tidak mengamati bagaimana perubahan satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Analisis pencarian sasaran yang juga disebut How Can (bagaimana bisa) menetapkan nilai sasaran (tujuan umum) untuk satu variabel dan kemudian secara berulang-ulang mengubah variabel lainnya hingga nilai sasarn tercapai. Mislanya, anda dapat menentukan nilai sasaran $2 juta untuk laba bersih bagi suatu bisnis. Kemudian Anda dapat secara berulang-ulang mengubah nilai pendapatan dan pengeluaran dalam model spreasheet hingga hasil $2 juta tercapai. Jadi, Anda akan menemukan berapa jumalh pendapaatan atau tingkat pengeluaran yang perlu dicapai oleh suatu bisnis untuk mencapai sasaran laba bersih $2 juta. Dengan demikian, bentuk pemodelan analisis ini akan membantu menjawab pertanyaan, Bagaimana kita bisa mencapai laba bersih $2 juta?, bukan pertanyaan, Apa yang terjadi jika kita mengubah pendapatan dan pengeluaran? Jadi, analisis pencarian sasaran adalah salah satu metode penting dari pendukung keputusan. 35

39 10.13 Analisis Optimisasi Analisis optimisasi adalah perluasan yang lebih rumit dari analisis pencarian sasaran. Sasarannya bukan nilai sasaran etrtentu untuk suatu variabel, melainkan untuk mencari nilai optimium untuksatu atau beberapa variabel diubah secara berulang-ulang, berdasarkan batasan tertentu, hingga nilai terbaik untuk variable sasaran ditemukan. Misalnya, anda dapat mencoba menentukan tingkat laba tertinggi yang dapat dicapai dengan mengubah nilai sumber pendapatan tertentu dan kategori pengeluaran. Perubahan pada variabel tersebut dapat terikat pada batasan seperti kapasitas proses produksi atau batasan pembiayaan yang tersedia. Optimisasi umumnya dicapai dengan menggunakan software seperti Solver dalam Microsoft Excel dan paket software lainnya untuk teknik optimisasi seperti pemrograman linear Sistem Informasi Eksekutif Executive Information Systems-EIS adalah sistem informasi yang menggabungkan berbagai fitur sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan. Ketika pertama kali dikembangkan, fokusnya adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis manajemen tingkat atas. Jadi, tujuan pertama dari sistem informasi eksekutif adalah untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat kepada eksekutif tingkat atas mengenai Critical Success Factors-CSF (faktorfaktor penentu keberhasilan) perusahaan, yaitu faktor- faktor utama yang penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Misalnya, para eksekutif di jaringan toko ritel akan memepertimbangkan faktorfaktor seperti hasil penjualan ecommerce dan tradisional, atau bauran lini produksinya sebagi faktor penentu untuk tetap bertahan dan sukses Sistem Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Systems-KMS (sistem manajemen pengetahuan) sebagai penggunaan teknologi informasi untuk membantu mengumpulkan, mengatur, dan saling berbagi pengetahuan bisnis di dalam organisasi. Di banyak organisasi, database hipermedia di situs Web intranet korporat telah menjadi basis pengetahuan untuk penyimpanan dan penyebaran pengetahuan bisnis. Pengetahuan ini sering berbentuk best practise, kebijakan, dan solusi bisnis di tingkat proyek, tim, unit bisnis, dan tingkat perusahaan. B. KECERDASAN BUATAN DAN TEKNOLOGI DALAM BISNIS Kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) dipraktekkan dalam bisnis dengan berbagai cara. Kecerdasan Buatan /AI sendir merupakan ranah teknologi dan sains yang berasal dari ilmu komputer, biologu, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan ke-teknikan 36

40 (enginering).dengan kehadiran kecerdasan buatan tersebut komputer diharapkan memiliki kemampuan untuk berfikir sebaik mungkin seperti halnya manusia. Komputer juga didorong mampu berfungsi layaknya kecerdasan manusia sebagaimana. Beberapa atribut perilaku cerdas. AI mencoba untuk menduplikasi kemampuan ini dalam sistem berbasis komputer. Kehadiran teknologi kecerdasan buatan sempat diragukan kemampuannya ketika pertama kali dicetuskan pada tahun 1950an. Banyak pakar dengan berbagai latar belakan mempertanyakan kemampuan dari kecerdasan buatan tersebut. Alan Turing, sebagai pelopor kecerdasan buatan kala itu mengajukan metode untuk mengetahui sejauhmana kemampuan komputer dalam berfikir layaknya manusia. Walaupun penelitian serupa terus dikembangkan, hal tersebut belum dapat meredam berbagai kritik dan keraguan atas teknologi kecerdasan buatan. Salah satu metode turunan dari Turin adalah CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computer and Human Apart). Test CAPTCHA tersebut pada mulanya berupa serangkaian proses yang diciptakan oleh manusia untuk mengetes komputer, namun saat ini digunakan sebaliknya yaitu diciptakan (create) oleh komputer untuk mengetes manusia. Karena komputer pada umumnya tidak dapat lolos dari tes CAPTCHA, sehingga bisa dipastikan bahwa yang bisa melalui ter tersebut adalah manusia. Praktek semacam ini banyak diimplementasikan pada transaksi melalui Web Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan Ruang lingkup utama dari kecerdasan buatan yang terdiri dari tiga aspek utama yaitu kognitif, robotik dan natural interface, walaupun dimungkinkan adanya aspek lain dan adanya tumpang tindih antar aspek. 37

41 Gambar 6 Atribut utama kecerdasan buatan. Perhatikan bahwa banyak aplikasi AI dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang utama yaitu kognitif ilmu pengetahuan, robotika, dan interface alami. Untuk itu diperlukan pembahasan terperinci dari tiga aspek tersebut sebagai berikut: 1. Kognitif, merupakan area kecerdasan buatan yang bersumber dari ilmu biologi, neurologi, psikologi matematik dan berbagai disiplin lainnya. Aspek ini berfokus pada upaya bagaimana otak manusia bekerja untuk berfikir dan belajar serta berbasis pada penelitian tentang bagaimana manusia memproses informasi. Penggunaan kecerdasan buatan dalam aspek ilmu kognitif dapat dicontohkan sebagai berikut: penggunaan expert system dan knowledge based system sistem logika fuzzy, untuk memproses data yang tidak lengkap, ambigu dan permasalahan yang bersifat semi struktural Jaringan saraf tiruan mampu bekerja dengan mengenali pola dan mencari solusi dengan pola tersebut Algoritma genetika bekerja layaknya teori Darwin yang dapat mensimulasikan proses evolusi Inteligence Agent, menggunakan expert system dan berbagai teknologi dalam kecerdasan buatan untuk menggantikan peran manusia dalam bidang tertentu 38

TUGAS MATA KULIAH SPKIE

TUGAS MATA KULIAH SPKIE TUGAS MATA KULIAH SPKIE REVIEW BUKU: MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (10), DECISION SUPPORT SYSTEM AND BUSINESS INTELLIGENCE (2,3) Oleh: Aries Wachyudi P056120032.41E Dosen: DR. Ir. Arif Imam Suroso M.Sc

Lebih terperinci

Outline. Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK

Outline. Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK Tinjauan SPK Outline Definisi SPK Tujuan SPK Fitur SPK Karakteristik dan Kemampuan SPK Komponen SPK Definisi Menurut Keen dan Scoot Morton : Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber sumber

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS Pengertian Suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEMS

DECISION SUPPORT SYSTEMS DECISION SUPPORT SYSTEMS Definisi Little,J.D.C (dalam Models and Managers:The Concept of a Decision Calculus,1970) : DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna

Lebih terperinci

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) Decision Support System (DSS) source : http://nextgeneration.web.id/?p=48 Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks.

Lebih terperinci

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG Pendahuluan: Decision Support system Yus Jayusman Yus Jayusman STMIK BANDUNG Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Sistem Pendukung Keputusan. Komponen SPK. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Komponen SPK Entin Martiana, S.Kom, M.Kom Komponen-komponen dss Subsistem manajemen data Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3 DECISION SUPPORT SYSTEMS Pengertian. Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) Manajer dan Dukungan Komputer. Teknologi komputer sekarang ini merupakan bagian terpenting dalam dunia bisnis, dan jelas dalam pelbagai

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Mochammad Eko S, S.T 1 Manajement Support System Decision Support Systems (DSS). Group Support Systems (GSS), termasuk Group DSS (GDSS). Executive Information

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN O L E H : T A N T R I H I D A Y A T I S, S. K O M., M. K O M Management Support System (MSS) Management Suppport System (MSS) terdiri dari: Decision Support System (DSS) /SPK

Lebih terperinci

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini: Nama : Fernanda Celsiliya NIM : 155030207111048 E. KOMPONEN UTAMA DECISION SUPPORT SYSTEM Menurut Carter et. al. (1992) Decision Support System (DSS) memiliki tiga komponen utama atau subsistem utama yang

Lebih terperinci

Tugas Ringkasan Buku. Mata Kuliah. Sistem Pendukung Keputusan & Informasi Eksekutif

Tugas Ringkasan Buku. Mata Kuliah. Sistem Pendukung Keputusan & Informasi Eksekutif Tugas Ringkasan Buku Mata Kuliah Sistem Pendukung Keputusan & Informasi Eksekutif Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Chapter 10, Decision Support System James A O Brien & George M. Marakas Management

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami Konsep dasar SIM Mempunyai Gambaran Umum

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN IF041-3 2009 Fakultas TeknologiInformasiUniversitasBudi Luhur Jl. CiledugRaya PetukanganUtara Jakarta Selatan 12260 Website: http://fti.bl.ac.id Email: sekretariat_fti@bl.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Pengertian sistem pendukung keputusan adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS Deskripsi Mata Kuliah Pengampu : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. Buku Pegangan : Dadan Umar Daihani, Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Elex Media Komputindo, 2001. D.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan.

Sistem Pendukung Keputusan. Sistem Pendukung Keputusan http://www.brigidaarie.com Pengertian Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

RUANG LINGKUP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 1 RUANG LINGKUP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN N. Tri Suswanto Saptadi 2 Bahan Kajian Karakteristik SPK Komponen-komponen SPK Kategori SPK Kapabilitas SPK 1 3 Ruang Lingkup 14 Standalone, terintegrasi dan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS) DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 5 & 6

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 5 & 6 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 5 & 6 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi.

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Jenis Keputusan Ada tiga klasifikasi umumnya keputusan:

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Pengertian Sistem dan Informasi Sistem Suatu jaringan kerja dari

Lebih terperinci

Part 2. Management Support System (MSS)

Part 2. Management Support System (MSS) Part 2. Management Support System (MSS) Pendahuluan Teknologi Management Support System ( MSS ) dapat diintegrasikan dengan CBIS. Dimana teknologi Management Support System ( MSS ) adalah interaktif sehingga

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.

kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sistem Penjurusan Sistem Penjurusan merupakan proses penyeleksian peserta didik dalam menentukan jurusan. Proses penjurusan ini peserta didik diberi kesempatan memilih jurusan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI Jenis-jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carnegie-Mellon University, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang

Lebih terperinci

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Decision Support System. by: Ahmad Syauqi Ahsan 15 Decision Support System by: Ahmad Syauqi Ahsan Kenapa Manajer butuh bantuan IT? 2 Alternatif penyelesaian yang harus dipertimbangkan semakin banyak dan selalu bertambah. Keputusan-keputusan harus dibuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era golobalisasi saat ini modernisasi terjadi pada segala aspek kehidupan, demikian pula juga halnya dengan teknologi yang berkembang begitu pesat. dengan perkembangan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT Asep Hendar Rustiawan 1, Dini Destiani 2, Andri Ikhwana 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu

Lebih terperinci

Tipe-tipe Sistem Informasi

Tipe-tipe Sistem Informasi Tipe-tipe Sistem Informasi OPERATIONS SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS memproduksi berbagai bentuk informasi yang digunakan secara internal atau eksternal. Namun demikian sistem informasi ini tidak ditujukan untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN N. Tri Suswanto Saptadi Informatics Engineering Faculty of Information Technology Konsep SPK SPK atau DSS (Decision Support System): suatu sistem berbasis komputer inter-aktif

Lebih terperinci

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M I R A P R A S E T Y A N I N G R U M 1 Pengertian SPK 1. Menurut Turban (1990) dan Turban & Aronson (2001), SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yg dapat membantu pengambil keputusan dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial

Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajerial Mind Map Online Analytical Processing/ Pengertian Tingkatan dalam pengambilan keputusan manajemen: Manajemen strategis :mencakup board of directors, komite

Lebih terperinci

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER 5.1 SISTEM PENGOLAHAN DATA / INFORMASI AKUNTANSI Sistem Informasi Akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi pengolahan data perusahaan dengan volume pengolahan data

Lebih terperinci

MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK) DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK) DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK) DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) A. Pengertian Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System) DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori tentang Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Profile Matching. 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Dalam teori sistem

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Apakah Sistem Informasi Itu? Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) CBIS

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : 56603 / Sistem Pendukung Keputusan Revisi 1 Satuan Kredit Semester : 3 SKS Tgl revisi : 1 Maret 2014 Jml Jam kuliah dalam

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs BAHAN AJAR Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2012 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Konsep Dasar SPK. Target Pembelajaran. Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, Pert_3. Pada akhir pertemuan ini :

Konsep Dasar SPK. Target Pembelajaran. Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, Pert_3. Pada akhir pertemuan ini : SIF 336 : Sistem Penunjang Keputusan Tahun Akademik 2010/2011 Konsep Dasar SPK Pert_3 Target Pembelajaran Pada akhir pertemuan ini : Mahasiswa dapat menunjukkan kerangka kerja SPK, karakteristik SPK dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata 1 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF Sistem Informasi Pariwisata DEFINISI SISTEM INFORMASI KEUANGAN Model sistem informasi keuangan Sistem informasi keuangan memenuhi kebutuhan manajer maupun elemen-elemen lingkungan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

KOMPONEN DSS IRA PRASETYANINGRUM

KOMPONEN DSS IRA PRASETYANINGRUM KOMPONEN DSS IRA PRASETYANINGRUM 6 alasan mengapa perusahaanperusahaan utama memulai DSS dalam skala besar: Kebutuhan akan informasi yang akurat. DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi. Kebutuhan

Lebih terperinci

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TAKE HOME TEST NOMOR 4 CAHYO DWI SULISTIYO

Lebih terperinci

Macam-macam Sistem Informasi

Macam-macam Sistem Informasi Macam-macam Sistem Informasi Materi Klasifikasi sistem informasi. Sistem informasi menurut level organisasi. Sistem informasi fungsional. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia. Klasifikasi

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Sistem Penunjang Keputusan Bobot Mata Kuliah : 3 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Gambaran global; Pengenalan SPK; Pembuatan ; Fase pengambilan ; Fase

Lebih terperinci

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data

6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data 6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data Database adalah sekumpulan data yang diorganisasikan untuk melayani berbagai aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengurangi penggandaan data.

Lebih terperinci

Oleh : Anggi Octavia I. ( ) Evanti Andriani ( ) Ristia Astriyani ( )

Oleh : Anggi Octavia I. ( ) Evanti Andriani ( ) Ristia Astriyani ( ) Meningkatkan proses pengambilan keputusan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Oleh : Anggi Octavia I. (0910233006) Evanti Andriani (0910233013) Ristia Astriyani (0910233022) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN INFORMASI PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN INFORMASI PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL Pertemuan Kedua SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN INFORMASI PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL OLEH : SUKMA PUTRI JP 105030200111092 ARSELLYA KASIH 105030201111063 ULFI RAHMAWATI 105030204111009 MEMAHAMI

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) 2005 PRENTICE HALL, DECISION SUPPORT SYSTEMS AND INTELLIGENT SYSTEMS, 7TH EDITION, TURBAN, ARONSON, AND LIANG

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) 2005 PRENTICE HALL, DECISION SUPPORT SYSTEMS AND INTELLIGENT SYSTEMS, 7TH EDITION, TURBAN, ARONSON, AND LIANG DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) FAJRIAN NUR ADNAN, MCS 1 Materi Perkuliahan UTS UAS GAMBARAN UMUM DSS DAN AI PENGEMBANGAN SPK PERAN TEKNOLOGI TERHADAP MANAJERIAL GSS (SPK KELOMPOK) KONSEP DASAR SPK SI PERUSAHAAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN Mk. Penerapan Komputer Dosen : Toto Haryanto, S.Kom, M.Si Tugas ke-1 Hari/tanggal : Senin, 7 November 2011 Tempat: Ruang B1 D SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN Kelompok 2 Oleh: Defi Syukria Cahyaningrum

Lebih terperinci

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN A. Pengertian Sistem Informasi Satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Biasanya para pemakai tergabung

Lebih terperinci

BAB 10 SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 10 SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB 10 SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tren Sistem Pendukung Keputusan Kecepatan perkembangan TI seperti versi komputer jaringan dari software DSS/EIS membuat pendukung keputusan tersedia bagi manajemen tingkat

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI)

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI) KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI) Pengertian AI Putu Putra Astawa S.Kom.,M.kom Ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Kedudukan Ilmu Kecerdasan Buatan Kecerdasan? Kecerdasan berasal

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada A. Pengertian Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannnya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?.

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ]

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ] GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ] MATA KULIAH : SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKS : 2 DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini akan pengetahuan tentang konsep pengambilan keputusan oleh para manajer

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan / SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah

Lebih terperinci

6/26/2011. Kebutuhan perusahaan untuk mengimplementasikan BI cukup besar. BI dengan data analysis toolnya merupakan

6/26/2011. Kebutuhan perusahaan untuk mengimplementasikan BI cukup besar. BI dengan data analysis toolnya merupakan Aplikasi e business yang berfungsi untuk mengubah data data dalam perusahaan (data operasional, transaksional, dll) ke dalam bentuk pengetahuan Analisis terhadap transaksi transaksi di masa lampau dan

Lebih terperinci

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi BUSINESS INTELLIGENCE Management Database & Informasi Pengorganisasian data di lingkungan file tradisional vs Pendekatan database Dasar-dasar Business Intellegence Basis Data Vs Pemrosesan File Tradisional

Lebih terperinci

Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi

Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi Materi Pembelajarann Materi 6 Dasar Dasar Intelijen Bisnis: Database dan Manajemen Informasi 6.2 Pendekatan Database Untuk Pengelolaan Data 6.3 Memanfaatkan Database Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) Sistem Pendukung Keputusan/Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan 1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Alter (dalam Kusrini, 2007), Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS)

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAGERIAL Manajemen adalah proses dalam mengatur pemakaian sumber daya yang ada (man, money, material, time, space, dsb) untuk mendapatkan keluaran

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi N. Tri Suswanto Saptadi http://trisaptadi.uajm.ac.id NTS/PSI3/TI UAJM 1 Apakah Sistem Informasi Itu? (1 dari 4) Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

Silabus Dan Satuan Acara Perkuliahan

Silabus Dan Satuan Acara Perkuliahan SILABUS Kode Mata Kuliah : MM053 / MKK / P Nama Mata Kuliah : Manajemen Beban Kredit : 3 SKS Prasyarat : - Fakultas Ekonomi No. Dokumen : FEK-SSAP Program Studi Manajemen dan Akuntansi No. Revisi : 02

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan Decision support system atau sistem penunjang keputusan disingkat menjadi DSS, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan

Lebih terperinci

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell Sistem Pakar Disajikan dalam Kuliah SIM Program Sarjana Magister Universitas Gunadarma Oleh Lily Wulandari 1 Pendahuluan Subsistem CBIS

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data.

MANAJEMEN DATA 14/05/2010. MateriKuliah. Sumber Data. MANAJEMEN DATA MateriKuliah Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah dukungan (support). Sistem pendukung keputusan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Sistem Penunjang Keputusan Kode Mata Kuliah : MI 027 Bobot Kredit : 3 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Keahlian Berkarya

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENDUKUNG. Pokok Bahasan. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENDUKUNG. Pokok Bahasan. Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (SPK/DSS) Pokok Bahasan Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FASILKOM Sistem Informasi 01 Kode MK

Lebih terperinci

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary)

Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi

Lebih terperinci

PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI. Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya.

PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI. Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya. PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya. Informasi : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Informasi: Salah satu bentuk

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN-IF041-3

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN-IF041-3 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN IF041-3 2009 Fakultas TeknologiInformasiUniversitasBudi Luhur Jl. CiledugRaya PetukanganUtara Jakarta Selatan 12260 Website: http://fti.bl.ac.id Email: sekretariat_fti@bl.ac.id

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau

Lebih terperinci

Knowledge Management Tools

Knowledge Management Tools Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan

Lebih terperinci

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa

Lebih terperinci

Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING)

Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING) Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING) A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SISTEM INFORMASI Dulu, pengambilan keputusan ada di tangan manajemen, tapi kini setiap

Lebih terperinci

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA

RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS. Edisi Kedelapan. Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT BISNIS Edisi Kedelapan Jilid 2 PENERBIT ERLANGGA Sistem Informasi Teknologi & Komunikasi Akutansi Prodi Ilmu Ekonomi 2010 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Manajemen

Lebih terperinci

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat. Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sistem informasi berbasis komputer yang dapat

Lebih terperinci

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Karakteristik dan Kemampuan DSS 1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu :

SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu : SISTEM INFORMASI Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu : Relevansi : Informasi benar benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang dilakukan oleh seseorang.

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Apakah Sistem Informasi Itu? Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) CBIS

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Sistem Penunjang Keputusan Kode : TI12. C438 / 4 SKS Fakultas Teknologi Informasi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : Sistem Penunjang Keputusan Kode : TI12. C438 / 4 SKS Fakultas Teknologi Informasi 1 SISTEM - Ruang Lingkup Mata Kuliah Aktivitas [5] Bab 1, PENDUKUNG - Manajer dan pengambilan putusan Dosen(D) : - Computer [7] Chapter 1 MANAJEMEN - Pengambilan putusan manajerial dan SI 1. Memberikan

Lebih terperinci