PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PENERAPAN PAKEM MELALUI PELATIHAN DAN BIMBINGAN KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI SAMPALI
|
|
- Vera Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PENERAPAN PAKEM MELALUI PELATIHAN DAN BIMBINGAN KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI SAMPALI Gusni Rosdiani Harahap Kepala Sekolah SDN Sampali Surel : gusni.rosdiani@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui efektivitas upaya peningkatan keterampilan guru dalam PAKEM melalui latihan dan bimbingan dilihat dari peningkatan kualitas proses dan hasil belajar di SD NEGERI SAMPALI Kabupaten Deli Serdang. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilakukan di SD NEGERI Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Subyek dalam penelitian ini hanya 5 orang, yakni 5 orang Guru Kelas. Bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun RPP dengan lengkap. Hal itu dapat dibuktikan dari hasil observasi /pengamatan yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP dari siklus ke siklus. Pada siklus I nilai rata-rata komponen RPP 69% dan pada siklus II 83%. Jadi, terjadi peningkatan 14% dari siklus I. Kata Kunci: Bimbingan, PAKEM, Hasil Belajar PENDAHULUAN Adanya kebijakan peningkatan jaminan kualitas lulusan pendidikan dasar membawa konsekuensi di bidang pendidikan, antara lain perubahan dari model pembelajaran yang tradisional (model atau metode pembelajaran yang lebih berpusat guru) ke pengembangan model atau metode yang lebih berpusat pada siswa. Hal demikian menuntut kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, sesuai dengan karakteristik bidang kajian dan karakteristik siswa agar mencapai hasil yang maksimal. Oleh kerana itu peran guru dalam konteks pembelajaran menuntut perubahan, antara lain: (a) peranan guru sebagai penyebar informasi semakin kecil, tetapi lebih banyak berfungsi sebagai pembimbing, penasehat, dan pendorong, (b) peserta didik adalah individu- individu yang kompleks, yang berarti bahwa mereka mempunyai perbedaan cara belajar sesuatu yang berbeda pula, (c) proses belajar mengajar lebih ditekankan pada belajar daripada mengajar. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, hanya sebagian kecil guru SD NEGERI SAMPALI yang telah menerapkan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (yang selanjutnya disebut PAKEM) dalam pelaksanaan KBM. Guru-guru belum menerapkan pendekatan PAKEM beralasan mereka belum mendapatkan pelatihan PAKEM. Melihat kondisi tersebut nampaknya perlu usaha untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada guru SD NEGERI SAMPALI tentang 126
2 PAKEM. Untuk mewujudkan kompetensi dan peran guru dalam PAKEM perlu adanya upaya yang dilakukan baik oleh dinas pendidikan, pengawas sekolah, maupun kepala sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan keterampilan guru dalam PAKEM adalah melalui Pelatihan dan Bimbingan (yang selanjutnya disebut LATBIM). Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian tindakan sekolah untuk mengetahui efektivitas kegiatan LATBIM yang dilakukan kepala sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam PAKEM. Tujuan khusus dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui efektivitas upaya peningkatan keterampilan guru dalam PAKEM melalui LATBIM di SD NEGERI SAMPALI kabupaten Deli Serdang. Sedangan tujuan umum dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk peningkatan kualitas proses dan hasil belajar di SD NEGERI SAMPALI. METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Populasi penelitian dalam PTS ini adalah seluruh guru di SD NEGERI SAMPALI yakni sebanyak 20 orang. Karena keterbatasan waktu dan biaya, maka yang yang dijadikan subyek dalam penelitian ini hanya 5 orang, yakni 5 orang Guru Kelas. Variabel Penelitian Penelitian ini berjudul Upaya Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Melalui Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM) Di SD NEGERI SAMPALI Kabupaten Deli Serdang. Sesuai dengan judul di atas, maka yang menjadi variabel penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas (X) atau variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah adalah Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM). 2. Variabel terikat (Y) atau variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Variabel X Variabel Y Gambar 1. Hubungan antar variabel X dan Y Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan catatan data lapangan, wawancara, hasil tes dan catatan hasil refleksi/diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti. Penentuan teknik tersebut didasarkan ketersediaan 127
3 sarana dan prasana dan kemampuan yang dimiliki peneliti dan mitra peneliti. Uraian lebih lanjut mengenai teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut: a) Penilaian Pre Tes dan Post Tes b) Observasi dan catatan data lapangan c) Catatan hasil refleksi Teknik Pembahasan Analisis atau pembahasan data dalam PTS ini dilakukan sejak awal, artinya analisis data dilakukan tahap demi tahap atau siklus demi siklus. Hal ini sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman dalam Rochiati Wiriaatmaja (2005:139) bahwa. the ideal model for data collection and analysis is one that interweaves them form the beginning. Ini berarti model ideal dari pengumpulan data dan analisis adalah yang secara bergantian berlangsung sejak awal. Rancangan Tindakan Dalam PTS ini, rancangan tindakan yang akan dilakukan adalah pelatihan dalam bentuk workshop yang diikuti seluruh guru dan kegiatan bimbingan dalam praktek langsung di kelas (khusus dilaksanakan untuk 6 orang guru yang menjadi subyek penelitian). Secara rinci tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Mengadakan workshop pengembangan PAKEM yang diikuti seluruh guru SD NEGERI SAMPALI. Kegiatan ini bertujuan: a) Meningkatkan pemahaman Guru SD NEGERI SAMPALI dalam mengembangkan PAKEM; b) Meningkatkan keterampilan Guru SD NEGERI SAMPALI dalam mengembangkan PAKEM; 2. Membimbing guru untuk membuat persiapan mengajar (RPP) berbasis pendekatan PAKEM. Dalam PTS ini difokuskan terhadap 6 orang guru yang menajdi subyek penelitian. 3. Mengamati kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis pendekatan PAKEM (dalam PTS ini difokuskan terhadap 6 orang guru yang menajdi subyek penelitian). 4. Mengadakan refleksi (diskusi antara peneliti/kepsek dengan guru yang diamati) tentang kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran berbasis pendekatan PAKEM yang telah dilaksanakan dan mencoba membuat formula untuk pelaksanaan siklus berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Kondisi Awal Dari hasil wawancara terhadap beberapa orang guru, peneliti memperoleh informasi bahwa sebagian guru belum tahu kerangka penyusunan RPP dengan menerapkan pembelajaran, umumnya guru mengadopsi dan mengadaptasi RPP yang menerapkan pembelajaran di dalamnya, kebanyakan 128
4 guru tidak tahu dan tidak paham menyusun RPP dengan pembelajaran secara lengkap, mereka setuju bahwa guru harus menggunakan RPP dengan menerapkan pembelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dapat dijadikan acuan/pedoman dalam proses pembelajaran. Selain itu, kebanyakan guru belum tahu dengan komponenkomponen RPP yang menerapkan pembelajaran secara lengkap. Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap RPP yang dibuat guru (khusus pada siklus I), diperoleh informasi/data bahwa masih ada guru yang tidak melengkapi RPP-nya dengan komponen dan sub-sub komponen RPP model pembelajaran tertentu, misalnya komponen indikator dan penilaian hasil belajar (pedoman penskoran dan kunci jawaban). Rumusan kegiatan siswa pada komponen langkah-langkah kegiatan pembelajaran masih kurang tajam, interaktif, inspiratif, menantang, dan sistematis. Dilihat dari segi kompetensi guru, terjadi peningkatan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari siklus ke siklus. Hal itu dapat dilihat pada lampiran Rekapitulasi Hasil Penyusunan RPP pembelajaran dari Siklus ke Siklus Siklus I Siklus pertama terdiri dari empat tahap yakni: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi seperti berikut ini. Perencanaan ( Planning ) a. Membuat lembar wawancara b. Membuat format/instrumen penilaian RPP modelmodel pembelajaran c. Membuat format rekapitulasi hasil penyusunan RPP modelmodel pembelajaran siklus I dan II d. Membuat format rekapitulasi hasil penyusunan RPP modelmodel pembelajaran dari siklus ke siklus Pelaksanaan (Acting) Pada saat awal siklus pertama indikator pencapaian hasil dari setiap komponen RPP pembelajaran belum sesuai/tercapai seperti rencana/keinginan peneliti. Hal itu dibuktikan dengan masih adanya komponen RPP pembelajaran yang belum dibuat oleh guru. Sebelas komponen RPP pembelajaran yakni: 1) identitas mata pelajaran, 2) standar kompetensi, 3) kompetensi dasar, 4) indikator pencapaian kompetensi, 5) tujuan pembelajaran, 6) materi ajar, 7) alokasi waktu, 8) metode pembelajaran, 9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, 10) sumber belajar, 11) penilaiaan hasil belajar (soal, pedoman penskoran, dan kunci jawaban). Pengamatan Hasil pengamatan pada siklus kesatu dapat dideskripsikan berikut ini: Pengamatan dilaksanakan Senin, 1 Oktober 2013, terhadap 20 orang guru. Semuanya menyusun RPP, tapi masih ada guru yang belum melengkapi RPP- 129
5 nya baik dengan komponen maupun sub-sub komponen RPP pembelajaran tertentu. Satu orang tidak melengkapi RPP pembelajarannya dengan komponen indikator pencapaian kompetensi. Untuk komponen penilaian hasil belajar, dapat dikemukakan sebagai berikut. a. Satu orang tidak melengkapinya dengan teknik dan bentuk instrumen. b. Satu orang tidak melengkapinya dengan teknik, bentuk instumen, soal, pedoman penskoran, dan kunci jawaban orang tidak melengkapinya dengan teknik, pedoman penskoran, dan kunci jawaban. c. Satu orang tidak melengkapinya dengan soal, pedoman penskoran, dan kunci jawaban. d. Satu orang tidak melengkapinya dengan pedoman penskoran dan kunci jawaban. Selanjutnya mereka dibimbing dan disarankan untuk melengkapinya. Siklus II Siklus ke juga terdiri dari empat tahap yakni: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Hasil pengamatan pada siklus ke dapat dideskripsikan berikut ini: Pengamatan dilaksanakan Selasa, 12 Oktober 2013, terhadap sembilan orang guru. Semuanya menyusun RPP dengan pembelajaran, tapi masih ada guru yang keliru dalam menentukan kegiatan siswa dalam langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan metode pembelajaran, serta tidak memilah/ menguraikan materi pembelajaran dalam sub-sub materi. Untuk komponen penilaian hasil belajar, dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Satu orang keliru dalam menentukan teknik dan bentuk instrumennya. b. Satu orang keliru dalam menentukan bentuk instrumen berdasarkan teknik penilaian yang dipilih. c. Satu orang kurang jelas dalam menentukan pedoman penskoran. d. Satu orang tidak menuliskan rumus perolehan nilai siswa. Selanjutnya mereka dibimbing dan disarankan untuk melengkapinya. Pembahasan Penelitian Tindakan Sekolah dilaksanakan di SD NEGERI SAMPALI Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang merupakan sekolah binaan peneliti berstatus negeri, terdiri atas 20 guru, dan dilaksanakan dalam siklus. 20 guru tersebut menunjukkan sikap yang baik dan termotivasi dalam menyusun RPP dengan pembelajaran dengan lengkap.hal ini peneliti ketahui dari hasil pengamatan pada saat melakukan wawancara dan bimbingan penyusunan RPP dengan pembelajaran. Selanjutnya dilihat dari kompetensi guru dalam menyusun RPP dengan 130
6 pembelajaran, terjadi peningkatan dari siklus ke siklus. Komponen Identitas Mata Pelajaran identitas mata pelajaran dalam RPP model - model pembelajarannya dengan identitas mata pelajaran). Jika dipersentasekan, 84%.Lima orang guru mendapat skor 3 (baik) dan tiga orang mendapat skor 4 (sangat baik). Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan identitas mata pelajaran dalam RPP pembelajarannya. Semuanya mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 100%, terjadi peningkatan 16% dari siklus I. Komponen Standar Kompetensi standar kompetensi dalam RPP pembelajarannya dengan standar kompetensi). Jika dipersentasekan, 81%. Masing-masing satu orang guru mendapat skor 1, 2, dan 3 (kurang baik, cukup baik, dan baik). Lima orang guru mendapat skor 4 (sangat baik).pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan standar kompetensi dalam RPP pembelajarannya. orang mendapat skor 3 (baik) dan enam orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 94%, terjadi peningkatan 13% dari siklus I. Komponen Kompetensi Dasar kompetensi dasar dalam RPP model - model pembelajarannya (melengkapi RPP modelmodel pembelajarannya dengan kompetensi dasar). Jika dipersentasekan, 81%.Satu orang guru masing - masing mendapat skor 1, 2, dan 3 (kurang baik, cukup baik, dan baik). Lima orang guru mendapat skor 4 (sangat baik).pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan kompetensi dasar dalam RPP model - model pembelajarannya. Orang mendapat skor 3 (baik) dan enam orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 94%, terjadi peningkatan 13% dari siklus I. Komponen Indikator Pencapaian Kompetensi Pada siklus pertama tujuh orang guru mencantumkan indikator pencapaian kompetensi dalam RPP model - model pembelajarannya dengan indikator pencapaian kompetensi). Sedangkan satu orang tidak mencantumkan/melengkapinya. Jika dipersentasekan, 56%. orang guru 131
7 masing-masing mendapat skor 1 dan 2 (kurang baik dan cukup baik). Empat orang guru mendapat skor 3 (baik). Pada siklus kesembilan guru tersebut mencantumkan indikator pencapaian kompetensi dalam RPP model - model pembelajarannya. Tujuh orang mendapat skor 3 (baik) dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 78%, terjadi peningkatan 22% dari siklus I. Komponen Tujuan Pembelajaran tujuan pembelajaran dalam RPP pembelajarannya (melengkapi RPP modelmodel pembelajarannya dengan tujuan pembelajaran).jika dipersentasekan, 63%. Satu orang guru mendapat skor 1 (kurang baik), orang mendapat skor 2 (cukup baik), dan lima orang mendapat skor 3 (baik). Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan tujuan pembelajaran dalam RPP pembelajarannya.lima orang mendapat skor 3 (baik) dan tiga orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 84%, terjadi peningkatan 21% dari siklus I. Komponen Materi Ajar materi ajar dalam RPP pembelajarannya dengan materi ajar). Jika dipersentasekan, 66%. Satu orang guru masing-masing mendapat skor 1 dan 4 (kurang baik dan sangat baik), orang mendapat skor 2 (cukup baik), dan empat orang mendapat skor 3 (baik). Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan materi ajar dalam RPP pembelajarannya. Enam orang mendapat skor 3 (baik) dan orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 81%, terjadi peningkatan 15% dari siklus I. Komponen Alokasi Waktu alokasi waktu dalam RPP pembelajarannya (melengkapi RPP modelmodel pembelajaran modelmodel pembelajarannya dengan alokasi waktu). Semuanya mendapat skor 3 (baik).jika dipersentasekan, 75%.Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan alokasi waktu dalam RPP pembelajarannya. Tiga orang mendapat skor 3 (baik) dan lima orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 91%, terjadi peningkatan 16% dari siklus I. Komponen Metode Pembelajaran metode pembelajaran dalam RPP pembelajarannya dengan metode pembelajaran).jika dipersentasekan, 72%. orang guru mendapat skor 2 (cukup baik), lima orang mendapat skor 3 (baik), dan satu orang mendapat 132
8 skor 4 (sangat baik). Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan metode pembelajaran dalam RPP pembelajarannya.satu orang mendapat skor 2 (cukup baik), enam orang mendapat skor 3 (baik), dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 75%, terjadi peningkatan 3% dari siklus I. Komponen Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam RPP pembelajarannya dengan langkahlangkah kegiatan pembelajaran). Jika dipersentasekan, 53%. Tujuh orang guru mendapat skor 2 (cukup baik), sedangkan satu orang mendapat skor 3 (baik). Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan langkahlangkah kegiatan pembelajaran dalam RPP pembelajarannya.satu orang mendapat skor 2 (cukup baik) dan tujuh orang mendapat skor 3 (baik).jika dipersentasekan, 72%, terjadi peningkatan 19% dari siklus I. Komponen Sumber Belajar sumber belajar dalam RPP pembelajarannya (melengkapi RPP modelmodel pembelajarannya dengan sumber belajar).jika dipersentasekan, 66%. Tiga orang guru mendapat skor 2 (cukup baik), sedangkan lima orang mendapat skor 3 (baik). Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan sumber belajar dalam RPP modelmodel pembelajarannya. orang mendapat skor 2 (cukup baik) dan enam orang mendapat skor 3 (baik). Jika dipersentasekan, 69%, terjadi peningkatan 3% dari siklus I. Penilaian Hasil Belajar penilaian hasil belajar dalam RPP pembelajarannya meskipun sub-sub komponennya (teknik, bentuk instrumen, soal), pedoman penskoran, dan kunci jawabannya kurang lengkap. Jika dipersentasekan, 56%. orang guru masing-masing mendapat skor 1 dan 3 (kurang baik dan baik), tiga orang mendapat skor 2 (cukup baik), dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Pada siklus ke kesembilan guru tersebut mencantumkan penilaian hasil belajar dalam RPP pembelajarannya meskipun ada guru yang masih keliru dalam menentukan teknik dan bentuk penilaiannya.tujuh orang mendapat skor 3 (baik) dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik).jika dipersentasekan, 78%, terjadi peningkatan 22% dari siklus I. Berdasarkan pembahasan di atas terjadi peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata komponen RPP pembelajaran 69%, pada siklus II nilai rata-rata 133
9 komponen RPP pembelajaran 83%, terjadi peningkatan 14%. Untuk mengetahui lebih jelas peningkatan setiap komponen RPP pembelajaran, dapat dilihat pada lampiran Rekapitulasi Hasil Penyusunan RPP pembelajaran dari Siklus ke Siklus SDN SAMPALI. KESIMPULAN Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dapat disimpulkan sebagai berikut. Bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi guru dalam menyusun RPP dengan lengkap. Guru menunjukkan keseriusan dalam memahami dan menyusun RPP apalagi setelah mendapatkan bimbingan pengembangan/penyusunan RPP dari peneliti. Informasi ini peneliti peroleh dari hasil pengamatan pada saat mengadakan wawancara dan bimbingan pengembangan/penyusunan RPP kepada para guru. Bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP. Hal itu dapat dibuktikan dari hasil observasi /pengamatan yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP dari siklus ke siklus. Pada siklus I nilai rata-rata komponen RPP 69% dan pada siklus II 83%.Jadi, terjadi peningkatan 14% dari siklus I. Telah terbukti bahwa dengan bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan motivasi dan kompetensi guru dalam menyusun RPP pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Motivasi yang sudah tertanam khususnya dalam penyusunan RPP pembelajaran hendaknya terus dipertahankan dan ditingkatkan/ dikembangkan. 2. RPP pembelajaran yang disusun/dibuat hendaknya mengandung komponen-komponen RPP pembelajaran secara lengkap dan baik karena RPP pembelajaran merupakan acuan/pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. 3. Dokumen RPP modelmodel pembelajaran hendaknya dibuat minimal rangkap, satu untuk arsip sekolah dan satunya lagi untuk pegangan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru. Bandung: CV.Yrama Widya. Faturrahman Pupuh Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Istarani Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Iscom. Roestiyah N.K Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 134
10 Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun Tentang Guru (Lembaran Negera RI Tahun 2008 Nomor 194). Suhardjono PTK sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 135
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN SUPERVISI KELAS DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN PAGELARAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN SUPERVISI KELAS DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN PAGELARAN OYOK DARMA oyokdarma@yahoo.co.id SD Negeri Montor 1 Jl. Raya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI TK PGRI PRAYA
JUSTEK Jurnal Sains dan Teknologi ISSN 2620-5475 Vol. 1, No. 1, Mei 2018, Hal. 38-43 UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN HARIAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI SMP TUNAS HARAPAN SEBAWI KABUPATEN SAMBAS TAHUN
Lebih terperinciE-ISSN (Online) : Volume 3, Nomor 1, Desember 2017
Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan P-ISSN (Cetak) : 2477-8338 http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai E-ISSN (Online) : 2548-1371
Lebih terperinciTIAMSAH Pengawas Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi
PENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP KURKULUM 2013 MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI SD NEGERI 163085 KOTA TEBING TINGGI TIAMSAH Pengawas Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi Email : tiamsah@gmail.com
Lebih terperinciBIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI SD NEGERI ALUN-ALUN KABUPATEN SUBANG TAHUN 2014 Ani Sukarni, S.Pd, M.Pd SDN Alun-alunKecamatanKalijati
Lebih terperinciJurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU YANG TELAH DISERTIFIKASI DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN PADA SEKOLAH BINAAN DI SAMBAS
Lebih terperinci1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.
70 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),
Lebih terperinciKeywords: Teacher Competence, Lesson Plan Adjustment, continuous counseling PENDAHULUAN
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 33 Nomor 1 Tahun 2016 PELAKSANAAN BIMBINGAN BERKELANJUTAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SD N BANDUNGREJO
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV B SDN Pasanggrahan 1 Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang mengenai penerapan model pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 05
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN
PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODELLEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RPP DI SEKOLAH BINAAN KECAMATAN MEDAN AREA
PENERAPAN MODELLEARNING TOGETHER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RPP DI SEKOLAH BINAAN KECAMATAN MEDAN AREA Jonter Hutagalung Pengawas PAK Tk. Lanjutan Surel : jonterhutagalung@gmail.com Abstract
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting
Lebih terperinciTiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI CINTA RAKYAT
MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI 107403 CINTA RAKYAT Khairul Anwar, Nita Yanti *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD RIZKI RIZA HARNUM Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO. 057752 Eridawati Guru Di SD Negeri No. 057752 Kampung Bali Surel : erida_wati@yahoo.com
Lebih terperinciLATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan
UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
Lebih terperinciAsniar Elfrida Tambun Guru Biologi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Surel:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA BIDANG STUDI BIOLOGI MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS DI KELAS XI MIA-2 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Asniar Elfrida Tambun Guru Biologi
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007: 1.4) penelitian tindakan
Lebih terperinciMesrawati Surel:
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP ENERGI PANAS BIDANG STUDI IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SKRIP KOOPERATIF DI KELAS VIA SDN 105292 PERCUT SEI TUAN Mesrawati Surel: mesrawati@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai suatu tujuan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melaksanakan penelitian diperlukan cara kerja tertentu agar dapat terkumpul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PARAFRASE PUISI MELALUI PENDEKAT COOPERATIF LEARNING PADA SISWA KELAS VI A SDN SEI ROTAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PARAFRASE PUISI MELALUI PENDEKAT COOPERATIF LEARNING PADA SISWA KELAS VI A SDN 105288 SEI ROTAN Gusni Rosdiani Harahap Surel: gusni.rosdiani@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tahapan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
Lebih terperinciDAFTAR ISI Hana Khairesti Fejri, 2012
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH...iii DAFTAR ISI... vii DAFTRA TABEL... xi DAFTAR DIAGRAM... xiv DAFTAR BAGAN... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciOleh: Safwan AB, S.Pd 1 ABSTRACT ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI SD NEGERI 3 BINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2015 Oleh: Safwan AB, S.Pd 1 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan penulis untuk mulai mengadakan penelitian sampai menyelesaikannya adalah selama satu bulan, mulai
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciSuhartoni 16, Osnal 17, Mahfudz 18
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PAKEM GURU KELAS 4,5,6 MELALUI SUPERVISI KELAS DI SDN 3 TLOGOSARI KECAMATAN SUMBERMALANG KABUPATEN SITUBONDO SEMESTER 1 TAHUN 2015/2016 Suhartoni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada saat proses pembelajaran berlangsung dan setiap siklus dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 3 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan peneliti adalah jenis kualitatif yaitu penelitian tindakan kelas. Adapun model PTK yang akan peneliti adopsi pada penelitian
Lebih terperinciROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN** *Dosen
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PELATIHAN DAN BIMBINGAN (LATBIM) DI SDN KETANGI KECAMATAN PAMOTAN
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 182 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PELATIHAN DAN BIMBINGAN (LATBIM) DI SDN KETANGI KECAMATAN PAMOTAN Mulyadi *) SD Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas secara kolaboratif antara guru kelas 6 dan peneliti. Peran guru kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam metode penelitian ini terdapat empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara langsung.
Lebih terperinci12 Media Bina Ilmiah ISSN No
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh
Lebih terperinci(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN
Prosiding SENASGABUD http://research-report.umm.ac.id/index.php/senasgabud (Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman 95-106 E-ISSN 2599-8406 MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan kelas (PTK), suatu penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang dilakukan harus sesuai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan kelas ini menunjukkan bahwa indikator indikator penelitian
Lebih terperinciJON AHMADI. Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic. Volume 1 Nomor 2 JIPS ISSN: E-ISSN: ABSTRACT
INCREASING ACHIEVEMENT AND MOTIVATION OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS 44 LUBUK ANAU IN DEVELOPING LEARNING IMPLEMENTATION PLAN WITH APPLICATION OF SUSTAINABLE GUIDANCE JON AHMADI Volume 1 Nomor 2 JIPS ISSN:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research
Lebih terperinciSUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP SD Negeri Kaliwadas 01 Adiwerna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Rongga Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. SD ini memiliki kondisi kelas cukup baik dengan lingkungan sekolah berada
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA KELAS II B SDN BANDAR KLIPPA KEC. PERCUT SEI TUAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS STRATEGI PICTURE AND PICTURE PADA KELAS II B SDN 105292 BANDAR KLIPPA KEC. PERCUT SEI TUAN Sondang Romida Surel: rusliyeo95@gmail.com ABSTRAK Penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK memiliki tiga unsur atau
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK memiliki tiga unsur atau konsep,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak
32 BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
Lebih terperinciMENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PPKn DENGAN PENERAPAN MODEL LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS VI SDN WONOSARI
MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PPKn DENGAN PENERAPAN MODEL LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS VI SDN 056615 WONOSARI Sumini, S.Pd.SD SDN 056615 Wonosari Sumini_spd@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI TEBING TINGGI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN METODE PROBLEM POSING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI 167645 TEBING TINGGI Syahriani Surel: dewisenwa@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP
PENERAPAN TEKNIK TEAM TRAINING THREE AND ONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP H. Bahtarudin Sekolah Dasar Negeri Bangkiling Banua Lawas Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD 101771 TEMBUNG KABUPATEN DELI SERDANG Nurlaili Pulungan Surel: sdnmedanestate@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action rescarch (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Dalam setiap siklus terdiri dari
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI SUPERDEPENKOL BERBASIS LESSON STUDY. Wahyuningsih
Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 3, Juli 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SD Negeri Karangsembung 03, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia Abstrak Tujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Iskandar dan Nasim (2015, hlm. 6) menyebutkan: PTK merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian ini adalah di SDN Sadangsari, yang berlokasi di Dusun Ranjeng Desa Ranjeng Kecamatan Cisitu Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi (2012: 3) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan (action research) yang bertujuan untuk memecahkan problematika
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas atau PTK merupakan pengembangan dari metode penelitian tindakan
Lebih terperinciPelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015
Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Drs. Amiruddin. A 9 Abstrak
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru
1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 9 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2010/2011)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan
27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Manbaul Ulum Karangawen Demak Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri dari 12 laki-laki
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Muthmainnah, Nana Aryana Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ngarab Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : rajo.hasim@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian. 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO. 107402 SAENTIS Demmu Karo-Karo Surel: demmu_karokaro@yahoo.com ABSTRAK Subjek
Lebih terperinciAisyatir Rodiah Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
IMPLEMENTSI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IX-3 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
Lebih terperinci12 Media Bina Ilmiah ISSN No
12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SD BINAAN KOTA MATARAM Oleh: I Nyoman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:
Lebih terperinciEFFENDI MANALU* DAN RIA MEI CHRISTINA SARAGIH** *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SEI ROTAN EFFENDI MANALU* DAN RIA MEI CHRISTINA SARAGIH** *Dosen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Alasan menggunakan
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS V B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM
GaneÇ Swara ol. 8 No. September 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PEMECAHAN MASALAH SISTEMATIS PADA KELAS B SDN CAKRANEGARA KOTA MATARAM IDA AYU WAYAN WEDIKA SANTHI SDN 9 Cakranegara Kota Mataram
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa
Lebih terperinciBAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode penelitian deskriftif analisis dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan
Lebih terperinciSDN
ABSTRAK DRA.NURMAYANLM.Ag. NIP: 19611111988032001 Meningkatkan Hasil Belajar siswa pada materi jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan metode tanya jawab di kelas V semester
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN
PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KEDALEMAN WETAN Mahmudahtul Amani 1), Harun Setyo Budi 2), Joharman 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciSarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Bahorok Surel :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MELIHAT AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII.A SMP NEGERI 3 BAHOROK Sarinawati Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinci