PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GURU PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GURU PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN"

Transkripsi

1 PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GURU PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN Roswati Abstrak, Pada umumnya penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara formal oleh pakar atau penelitian, yang mana temuannya tidak langsung sampai kepada guru untuk diterapkan di Sekolah Dasar. Laporan hasil penelitian hanyalah sebatas laporan yang dipajang di Dinas atau Departemen tertentu. Dengan demikian, temuan penelitian tidak dijadikan sebagai bahan untuk diterapkan dalam memperbaiki permasalahan sebagaimana diungkapkan dalam penelitian tersebut. Selain itu, hasil penelitian tidak berfungsi untuk memotivasi guru melakukan penelitian terkait atau penelitian lanjutan. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penelitian, maka guru dituntut untuk bersikap kritis, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Guru harus kritis dalam menganalisis permasalahan pendidikan yang muncul sehingga inovatif dalam menemukan solusi penyelesaiannya. Salah satu solusi untuk memecahkan masalah di dalam proses pembelajaran adalah dengan melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. Salah satu upaya yang dilakukan dengan melakukan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) bagi guru-guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan. Kata Kunci: Penelitian tindakan Kelas, Kulaitas Guru PENDAHULUAN Mutu pendidikan di Indonesia sudah tertinggal kurang lebih 30 tahun dibandingkan negara lain. Merosotnya mutu pendidikan itu, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah. Terpuruknya mutu pendidikan Indonesia sangat berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai modal pembangunan bangsa di masa datang. Mutu SDM Indonesia di posisi 112 dari 175 negara, hal ini tak terlepas dari minimnya dana yang dialokasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Selain keterbatasan dana yang tersedia, juga masih kurangnya perhatian sebagian orang pada sektor pendidikan. Padahal, untuk memajukan suatu negara faktor pendidikan punya peran penting. Pertimbangannya, dengan pendidikan yang baik dan maju dapat meningkatkan kualitas SDM yang pada akhirnya nanti akan menunjang sektor-sektor lainnya. Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil. Pertama strategi pembangunan pendidikan selama ini lebih bersifat input oruented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah terpenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya. Maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagaimana yang diharapkan. Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini 78

2 lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kompleksitasnya cakupan permaslahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat. Sebenarnya pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus pada penyediaan faktor input pendidikan tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan. Input pendidikan merupakan hal yang mutlak harus ada dalam batas-batas tertentu tetapi tidak menjadi jaminan dapat secara otomatis meningkatkan mutu pendidikan (school resources are necessary but sufficient condition to improve student achievement). Ada beberapa poin paradigma untuk mendasari mutu pendidikan Indonesia yaitu, pembahasan kurikulum, pembaruan dalam proses pembelajaran, pembenahan manajemen pendidikan nasional, pembenahan pengelolaan guru dan mencari serta mengembangkan berbagai sumber aternatif pembiyaan pendidikan. Berdasarkan uraian diatas, kami mencoba mengadakan Kegiatan Pelatihan dan Workshop Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berupa dengan judul : Penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan.. Salah satu upaya meningkatkan mutu guru adalah guru memiliki kemampuan dalam melakukan penelitian khusus, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kemampuan ini dirasakan sangat penting, mengingat penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya dalam menyelesaikan masalah pendidikan. Melalui penelitian tindakan kelas, guru akan melakukan perbaikan atau peningkatan pembelajaran yang diberikannya. Kenyataan menunjukkan bahwa guru khususnya guru Sekolah Dasar lebih terfokus pada tugas memberikan pembelajaran. Guru-guru Sekolah Dasar terkesan kurang menyadari bahwa penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, masih banyaknya anggapan bahwa penelitian hanya dilakukan oleh para pakar atau peneliti (bukan oleh guru itu sendiri). PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas masalah yang diteliti adalah : a. Apakah guru sudah mengetahui hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Sekolah Dasar (SD)? b. Apakah guru sudah menginventarisir permasalahan yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) tempat mengajarnya? c. Apakah guru sudah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pendidikan pada Sekolah Dasar (SD). 79 Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010

3 KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pengertian dasar Penelitian Tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam medeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat saling saling mendukung satu sama lain, dilengkapi dengan fakta-fakta, dan mengembangkan kemampuan analisis. Penelitian tindakan (action research) menurut Carr dan Kemmis (1996) adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang dilakukan para partisipan (misalnya guru, siswa, kepala sekolah, dan lain-lain) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran : (1) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (2) pengertian mengenai praktik-praktik, dan (3) situasi-situasi di mana praktik-praktik tersebut dilakukan. Berdasarkan pengertian ini, maka penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan manfaat interaksi, partisipasi, dan kolaborasi antara peneliti dan kelompok sasaran. Pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian tindakan antara lain guru, kepala sekolah, siswa, instruktur, widyaiswara, maupun warga masyarakat. Dengan demikian berarti bahwa penelitian tindakan dapat dilakukan oleh siapapun yang bertugas sebagai praktisi. Untuk membedakan dengan action research (penelitian tindakan) dalam bidang lain, action research (penelitian tindakan) dalam bidang pendidikan sering digunakan istilah classroom action research (penelitian tindakan kelas/ptk) atau classroom research (penelitian kelas). Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan mengenai kelas, artinya penelitian yang dilakukan di seputar kelas. Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) adalah untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac dalam siswojo, 1997). Berdasarkan pendapat ini, maka penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan tidak terbatas pada ruang kelas saja, melainkan dapat dilakukan dimana saja guru bekerja atau mengajar. Penelitian tindakan kelas (PTK) bersifat interaksi, partisipasi, dan kolaborasi. Hal ini mengandung arti bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan sendiri oleh yang berkepentingan, misalnya guru, kepala sekolah, instruktur, widyaiswara, maupun warga masyarakat dan diamati bersama dengan rekan-rekannya. Penelitian tindakan kelas (PTK) berbeda dengan studi kasus karena tujuan dan sifat kasusnya yang tidak unik, serta prinsipnya tidak digunakan untuk menguji teori. Adapun persamaannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan studi kasus tidak memikirkan tentang generalisasi 80

4 hasil penelitian. Artinya hasil penelitian tidak dapat di terapkan pada populasi penelitian. Hal ini mengingat fokus utama penelitian tindakan kelas (PTK) adalah untuk mendorong para guru terlibat dalam praktiknya sendiri dan memandang dirinya sendiri sebagai peneliti. Dengan demikian berarti penelitian kelas (PTK) yang dilakukan di Sekolah Dasar mendorong agar guru Sekolah Dasar menjadi peneliti di kelasnya sendiri. 2. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Hopkins (1993) mengemukakan enam prinsip penelitian kelas yang perlu diperhatikan oleh para praktisi sebagai peneliti, yakni: a. Tindakan dan pengamatan dalam proses penelitian yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegaitan utama. Misalnya pekerjaan pokok guru adalah mengajar, maka metode penelitian apapun dalam penelitian tindakan kelas (PTK) hendaknya jangan sampai menganggu komitmen mengajar. b. Metode dan teknik pengumpulan data hendaknya jangan sampai terlalui menuntut waktu guru. Oleh sebab itu, sebelum menggunakannya harus yakin terhadap metode tersebut. c. Metodologi yang digunakan harus terencana cermat, sehingga tindakan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis tindakan yang dapat diuji di kelas/lapangan. d. Permasalahan/topik penelitian yang dipilih hendaknya sesuai dengan komitmen guru, yakni nyata, menarik, mampu ditangani, dan berada dalam jangkauan guru peneliti. Oleh sebab itu, guru harus merasa terpanggil untuk meningkatkan diri. e. Perlu bagi guru peneliti memperhatikan etika dan tata krama penelitian serta rambu-rambu pelaksanaan yang berlaku umum. f. Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) pada dasarnya harus merupakan gerakan yang berkelanjutan (on-going). Hal ini mengingat skope peningkatan dan pengembangan memang menjadi tantang sepanjang waktu. Namun sedapat mungkin masalah penelitian sesuai dengan prioritas sekolah secara umum. 3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tujuan khusus penelitian tindakan kelas (PTK) antara lain: a. Untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangi proses belajar mengajar (PBM) secara berkesimbungan. b. Untuk pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam menghadapi permaslahan aktual pembelajaran di kelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. c. Menciptakan kemitraan antara guru Sekolah Dasar/Kepala Sekolah 81 Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010

5 dengan dosen, khususnya dosen PGSD d. Dapat menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru Sekolah Dasar 4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bermanfaat bagi guru, antara lain: a. Meningkatkan kompetensi guru dalam meneliti. Dengan meningkatkan budaya meneliti guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berkesimbungan berarti kalangan guru makin diberdayakan mengambil prkarsa profesional yang semakin mandiri, percaya diri, dan makin berani mengambil resiko dalam mencobakan hal-hal baru. Dengan demikian, pengetahuan yang diperolehnya dari pengalaman akan semakin banyak dan menjadi suatu teori, khususnya teori tentang praktik pembelajaran. b. Pengalaman dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) akan menjadikan guru berani menyusun sendiri kurikulum dari bawah dan menjadikan guru bersifat lebih mandiri. 5. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki karakteristik sebagai berikut: Bersifat situasional, yakni berkaitan dengan mendiagnosis masalah dalam konteks di kelas atau di sekolah. Hal ini bearti permasalahan diangkat/berakar/bersumber dari kelas. Merupakan upaya partisipatif dan kolaboratif antara guru dan siswa atau antara guru dan kepala sekolah. Bersifat self-evaluatif, yakni suatu kegiatan modofikasi praktis yang dilakukan secra kontinu, dievaluasi dalam situasi yang berkelanjutan dengan tujuan akhir untuk peningkatan perbaikan dalam praktik. Bersifat luwes dan menyesuaikan. Keluwesan dan penyesuaian menjadikan suatu prosedur yang cocok untuk dilakukan di dalam kelas atau sekolah. Memanfaatkan data hasil pengamatan dan perilaku empirik, dalam menelaah adanya suatu perubahan atau kemajuan. Hal ini berarti bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) dan pembelajaran berjalan beriringan. Adapun informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian dikumpulkan, diolah, didiskusikan, dinilai, dan direfleksi selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru dan siswa melakukan suatu tindakan yang diperlukan berdasarkan hasil refleksi. Kekekatan ilmiah pada penelitian tindakan kelas (PTK) agak longggar. 82

6 Artinya, sampel dan populasi terbatas dan tidak dapat digeneralisasikan. Kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas (PTK) tidak harus dalam bentuk kuantitatif namun dapat pula dalam bentuk kualitatitf. 6. Model-model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pada prinsipnya diterapkannya PTK dimaksudkan untuk mengatasi masalah suatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Sebagai salah satu penelitian yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan di dalam kelas, menyebabkan terdapatnya beberapa model atau desain yang dapat diterapkan. Desain-desain tersebut diantaranya:1) Model Kurt Lewin, 2) Model Kemmis & McTaggart, 3) Model Dave Ebbutt, 4) Model John Elliot, dan masih ada beberapa model lain, yang pada prinsipnya merupakan pengembangan dari model-model tersebut. Dalam kesempatan ini akan dilatihkan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Kemmis & McTaggart. Disain rancangan siklus penelitian ini menggunakan model Kemmis and Taggart. Dipilihnya model model Kemmis dan Mc Taggart karena adanya proses perencanaan ulang (replainning) atas revisi terhadap implementasi siklus sebelumnya sehingga ada peningkatan pada pembelajaran. Penelitian ini dilakukan perencanaan ulang untuk setiap siklus berdasarkan hasil refleksi siklus sebelumnya, sehingga dapat memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya berdasarkan perencanaan ulang yang dilakukan. Dalam penelitian tindakan terdapat dua aktifitas yang dilakukan secara simultan, yaitu aktifitas tindakan (action) dan aktifitas penelitian (research). Kedua aktifitas tersebut dapat dilakukan oleh orang yang sama atau oleh orang yang berbeda bekerjasama secara kolaboratif. Mengacu pada pendapat tersebut, maka penelitian tindakan ini digolongkan sebagai penelitian tindakan kolaboratif, sehingga pelaksanaan penelitiannya mengupayakan adanya kerjasama yang baik antara guru sebagai pelaksana aktifitas tindakan dan peneliti sebagai pelaksana aktifitas penelitian. PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Realisasi Pemecahan Masalah Pelaksanaan pelatihan PTK (penelitian tindakan kelas) dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ, dengan melibatkan 3 orang dosen UNJ sebagai Tim pengabdi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama 2 hari yakni tanggal 21 dan 28 November 2009 pukul WIB, yang bertempat di SDN 06 Ciputat Tangerang Selatan. 2. Khalayak Sasaran Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru-guru Sekolah Dasar (SD) yang berjumlah 70 orang 83 Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010

7 di Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan. Dipilihnya guru-guru tersebut disebabkan karena wilayah itu masih terdapat beberapa masalah tentang guru-guru yang masih belum paham dan menguasai hakikat Penelitian Tindakan Kelas sebagai problem solvingnya. Khalayak sasaran antara yang strategis dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru di kecamatan Ciputat Tangerang Selatan dengan anggapan mereka mampu untuk mencari permasalahan-permasalahan yang dihadapi disekolahnya serta mengetahui solusi pemecahannya. METODE YANG DIGUNAKAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka metode pelatihan yang akan digunakan adalah: a. Metode ceramah dan diskusi, penyajian teori akan diberikan dalam dalam bentuk ceramah, kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab dan diskusi. Penggunaan metode tersebut diharapkan agar para peserta dapat mendalami pemahaman permasalahan yang ada dan menemukan pemecahan masalah. b. Pemberian tugas, secara berkelompok, peserta menganalisis secara kualitatif contoh proposal PTK yang diberikan oleh penyaji Kemudin secara berkelompok peseerta berlatih membuat proposal PTK. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam kegiatan ini diberlakukan tim theacing, tim theaching dilaksanakan untuk membimbing para peserta agar dapat membuat proposal PTK dengan permasalahan yang sesuai dengan dunia ke SD-an. Setiap tindak lanjut pelatihan ini maka setiap kelompok membuat dan mempresentasikan proposalnya. Teknik pelaksanaannya adalah dengan membentuk kelompok menjadi 6 kelompok sesuai dengan kelas mengajarnya. Hasil yang dicapai adalah setiap peserta pelatihan dapat membuat proposal PTK, sehingga diharpkan proses pembelajaran di SD dapat maksimal dan pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk melihat efektivitas pelaksanaan pelatihan ini, maka dilaksanakan evaluasi. Evaluasi yang dilaksanakan adalah evaluasi proses dan evaluasi hasil. Tolok ukur dari evaluasi proses adalah peserta pelatihan meningkat penguasaan tentang menyusun disain rancangan Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan tolok ukur evaluasi hasil adalah setiap peserta dapat menyusun proposal PTK. Selain evaluasi proses dan evaluasi hasil, dilakukan juga evaluasi pelaksanaan pelatihan dengan menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan membahas mengenai manfaat dari pelatihan baik manfaat terhadap peserta (guru). Untuk keperluan analisis, pilihan pernyataan diberikan skor 1-4 yakni berturut 84

8 turut untuk tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (ST), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS). Apabila peserta tidak memilih pernyataan yang disediakan diberi skor nol (0). Dari hasil pengumpulan data, analisis berjumlah 45 buah. Dari hasil angket pengisian instrumen diperoleh skor rata-rata 3,57. hasil selengkapnya mengenai jumlah pemilih dan skor rata-rata tiap butir pada instrumen ini disajikan dalam tabel berikut : maka data yang memenuhi syarat untuk Tabel 1 Jumlah pemilih dan Skor Rata-rata Tiap Butir pada Instrumen Pelatihan NO. BUTIR STS TS S SS SKOR RATA-RATA RATA-RATA KESELURUHAN 3.57 Dari hasil analisis di atas, pelaksanaan pelatihan di kecamatan Kalideres Jakarta Barat ini memberikan manfaat terhadap peserta. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata keseluruhan sebesar 3,57 (3 adalah nilai setuju) dan setiap pernyataan mendapat skor rata-rata di atas 3 (setuju). Apabila ditinjau dari masing-masing butir, butir nomor 3 mendapat skor rata-rata terendah yakni 3,47 (skor 3 adalah setuju dan skor 4 adalah sangat setuju) yaitu pada pernyataan Pelatihan ini dapat menambah wawasan dalam menentukan pendekatan dalam pengajaran di SD. Hal ini mungkin disebabkan materi pelatihan merupakan materi baru sehingga para peserta masih merasa asing untuk menerima materi ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pembelajaran dan merasa sulit 85 Jurnal PGSD FIP UNJ Vol.II No.1 Januari 2010

9 untuk mengubah pola pengajaran yang biasa mereka laksanakan. Dari sisi lain butir nomor 12 memperoleh skor tertinggi yakni 3,73 (skor 3 adalah setuju dan skor 4 adalah sangat setuju) yaitu pada pernyataan Hasil pelatihan ini dampaknya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pengajaran tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan ini mendorong para peserta dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam pelajaran matematika di SD. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil pelatihan tentang Penelitian Tindakan Kelas (PT) dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di SD dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a) Guru-guru SD di kecamatan Ciputat Tangerang Selatan memahami pentingnya PTK dalam meningkatkan mutu pengajaran di SD. b) Pelaksanaan pelatihan cukup baik, dalam arti memberikan penyegaran bagi guru-guru SD, memberikan rangsangan untuk meningkatkan pembelajaran, memberikan manfaat yang positif terhadap upaya peningkatan mutu pembelajaran di SD. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata keseluruhan yang diperoleh sebesar 3, Saran a) Agar para dosen Jurusan PGSD FIP UNJ dapat mempertahankan citra layanannya terhadap masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, hal ini karena adanya tanggapan yang positif terhadap pelatihan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. b) Perlu diadakan studi lebih lanjut bagi Tim Pengabdi, untuk mengembangkan strategi pelatihan sehingga benar-benar berdampak positif. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. R Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press Azhar Arsyad Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada Wina Sanjaya Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Geoffrey E. Mills Action Research. Merril an imprint or Prenitice Hall Upper Saddle River New Jersey Columbus Ohio. Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999, Penelitian Tindakan Kelas, Depdikbud Zainal, Aqib Penelitian Tindakan Kelas Bandung: Yrama Widya. Keterangan Penulis Roswati adalah dosen PGSD FIP UNJ dalam Mata Kuliah Pendidikan Jasmani 86

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA GUGUS 4 KECAMATAN WALANTAKA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN.

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA GUGUS 4 KECAMATAN WALANTAKA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN. PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA GUGUS 4 KECAMATAN WALANTAKA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN Lukman Abstrak, Kenyataan menunjukkan bahwa guru khususnya

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR) Saefudin STKIP Garut Juni 2006 Penelitian Tindakan (Action Research)? Penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran, dengan memanfaatkan interaksi,

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO Dr. Sunaryo Sunarto Ketua Pelaksana Sergur Rayon 11 Ketua Serdos PTP UNY Ketua P3AI - UNY Kantor: P3AI UNY (0274-550852) Telp. 0274-586168 psw. 263 Email: sunaryos@uny.ac.id HP: 081 7412 7114 1 PENELITIAN

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) A. Penelitian Pendidikan PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Atmini Dhoruri, MS Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY Upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dilakukan

Lebih terperinci

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 Oleh: Muhammad Nursa ban 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Disampaikan dalam workshop penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta *) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Prinsip, dan Karakteristik PTK) Oleh: Dwi Rahdiyanta A. Pendahuluan Berdasarkan Keputusan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI 1 PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI A. DEFINISI Penelitian Tindakan pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS Konsep Dasar Penelitian tentang, untuk, dan oleh guru/siswa, dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara guru dengan siswa. Biasanya dilakukan oleh guru di

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Suyanto (1997) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar, 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Bodgan dan Taylor metodologi adalah proses, prinsif dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban sedangkan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, penelitian tindakan berkembang menjadi Penelitian Tindakan Kelas. PTK merupakan bagian dari

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU Oleh : Dr. Suyanta, M.Si. Guru profesional adalah guru yang ahli dalam bidangnya, ahli dan terampil dalam menyampaikan bidang ilmunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian bisa diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data atau informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Suharsimi A. (2004 dalam Sukajati, 2008) ada tiga kata yang

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Salah satu (dari sepuluh) kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **)

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **) Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan berupa model pembelajaran Student

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan kajian dari permasalahan penelitian maka metode yang akan digunakan yaitu metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermartabat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermartabat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena terikat dengan aturan, urutan maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian tindakan kelas maka masalah penelitian yang harus dipecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitianini menggunakan metode penelitiantindakan kelas. Menurut (Kusnandar, 2008: 44) bahwa, Penelitian Tindakan Kelas didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Desain, dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode BAB III METODE PENELITIAN Jenis-jenis metode penelitian tergantung pada bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Dalam pembahasan ini, penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (penelitian tindakan kelas), yaitu penelitian yang bertujuan memberikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha mengkaji dan merefleksi secara kolaboratif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Hopkins dalam Kunandar PTK adalah kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), hal ini sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan Kemampuan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta reginatutik@ymail.com Pengertian Penelitian Tindakan kelas Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom Action Reserch). Penelitian tindakan kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yaitu suatu penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Kunandar dalam bukunya Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SD (GD 522)

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SD (GD 522) METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SD (GD 522) PROGRAM STUDI S1 PGSD UPI CAMPUS BUMI SISIWANGI DRS. ZULKIFLI SIDIQ M.PD NIP. 131 755 068 KONSEP DASAR PTK PENGERTIAN PTK LATAR BELAKANG PERLUNYA PTK SEJARAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai Peningkatan Kinerja Guru di Sekolah Dasar Gugus Diponegoro di Kecamatan Ungaran Barat melalui workshop Penyusunan Proposal Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang pelaksanaannya direncanakan dalam dua siklus.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimagsudkan untuk memecahkan masalah pada proses pembelajaran, dengan aplikasi simulator kelistrikan sistem starter pada kompetensi dasar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola jurnal belajar yang menghasilkan desain jurnal belajar sebagai refleksi guru IPS SD dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE RAMLI SITORUS Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD Email: ramlisitorus105@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian difokuskan kepada kegiatan

Lebih terperinci

KONSEP DAN PROSEDUR PTK

KONSEP DAN PROSEDUR PTK KONSEP DAN PROSEDUR PTK Tim Redaksi Pusat Studi Kependidikan (PSKp) FITK UNSIQ Jawa Tengah adalah lembaga studi yang bergerak dalam bidang penelitian, pengkajian, pelatihan, dan pendampingan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yaitu bagaimana mengimplementasikan quantum teaching untuk meningkatkan efektivitas proses belajar IPS di kelas IV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah populernya adalah classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan 40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif dengan teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif dengan teknik 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research. Penelitian tidakan

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 (CLASSROOM ACTION RESEARCH) PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Oleh: Rudi Susilana 2 A. PENGANTAR Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu inovasi dalam kegiatan penelitian, khususnya penelitian dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach). Masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktik pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metoda Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Keputusan mengenai metode yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan dan refleksi.

Lebih terperinci

Model-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas

Model-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas Model-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas Beberapa model dan Bentuk PTK yang sering digunakan di dalam dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Kemmis dan Mc Taggart, (3)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian secara rinci. Metode penelitian ini berisi mengenai metode penelitian, model penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitaian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Alasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian dilakukan. Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu diupayakan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Barat III Desa Cikampek Barat Kec. Cikampek Kab. Karawang. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Taktakan Kabupaten Serang. Adapun alasan pemilhan lokasi PTK ini dikarenakan:

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Taktakan Kabupaten Serang. Adapun alasan pemilhan lokasi PTK ini dikarenakan: BAB III METODE PENELITIAN A. Alokasi Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diadakan di Sekolah Dasar Negeri Gedeg, Kecamatan Taktakan Kabupaten Serang. Adapun alasan pemilhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh dari harapan masyarakat. Laporan terbaru United Nation Development Programme (UNDP) tahun 2013 menyatakan, Indeks

Lebih terperinci

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan ini dilakukan tehadap sejumlah siswa dalam satu kelas. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.penelitian ini juga termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Sudjana (2004) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian. 1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguaan tertentu. Cara ilmiah berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa yang sedang berkembang, yang sedang membangun negaranya. Pembangunan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas pada dasarnya adalah penelitian yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas pada dasarnya adalah penelitian yang dikembangkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas pada dasarnya adalah penelitian yang dikembangkan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sumowono 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, penelitian dilaksanakan Semester 2

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. yang akan dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, Sekolah

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. yang akan dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, Sekolah BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini diartikan tempat atau keadaan yang akan dilakukan dalam penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA Oleh: H. Karso Lektor Kepala FPMIPA UPI 1 Penelitian (Research) - di laboratorium - para ahli, Prof, Dr - IPA, LIPI Siapapun boleh meneliti (tukang kue, juru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Ebbut (dalam Wiriaatmadja, 2005: 12) mengungkapkan: Metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berarti kajian sistematik dari upaya

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN BAGI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

PENELITIAN TINDAKAN BAGI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PENELITIAN TINDAKAN BAGI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oding Supriadi Dosen STKIP Setia Budhi Rangkas Bitung Banten Abstrak: Tujuan dari tulisan ini yaitu menyajikan konsep penelitian tindakan

Lebih terperinci