Ankara State Information Organization (1972: 28) menyatakan bahwa kekaisaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ankara State Information Organization (1972: 28) menyatakan bahwa kekaisaran"

Transkripsi

1 BAB II ISI A. Runtuhnya Kekaisaran Turki Utsmani Peta sejarah Islam menyatakan bahwa Turki pernah menjadi pusat kekuasaan dunia Islam selama kurang lebih delapan abad dan sangat disegani oleh bangsa Eropa. Pada rentang waktu inilah masa keemasan Turki mencapai puncaknya, yaitu pada masa pemerintahan dinasti Utsmani (Ottoman Empire) yang berkuasa dengan sistem pemerintahan monarkhi absolut (Lubis, 2005: ). Dalam buku yang berjudul Facts about Turkey yang diterbitkan oleh Ankara State Information Organization (1972: 28) menyatakan bahwa kekaisaran Ottoman adalah Kekaisaran terbesar dan paling kuat yang ada dalam sejarah Turki. Pada masa pemerintahan Sultan Murat III ( ), kekaisaran menguasai seluas sekitar 20 juta km persegi dan juga menguasai tiga benua. Asal-usul Ottoman diketahui berasal dari salah satu kerajaan yang didirikan setelah kehancuran negara Seljuk oleh bangsa Mongol. Kerajaan ini didirikan oleh suku Kayl, anggota dari konfederasi Oghuz dari suku Turki. Kerajaan Ottoman berada di daerah Sogut dan Bilecik di Anatolia barat dan pertama kali diperintah oleh Ertugrul Gazi. Anak Osman terakhir, meluaskan daerah perbatasan sampai laut Marmara di barat dan laut Hitam di utara. Kemudian di bawah Orhan Gazi, seluruh segitiga yang dibatasi oleh laut Aegea, laut Marmara dan laut Hitam jatuh ke dalam kekuasaan Ottoman, yang juga menyeberang inti Eropa. Hal ini terjadi pada saat Byzantium kehilangan benteng 20 penting mereka di Izmit dan

2 Iznik. Di sebelah timur, Kekaisaran Ottoman menduduki kekuasaan di Ankara, sehingga mengambil langkah pertama menuju reunifikasi Anatolia. Awal mula kesultanan Turki Utsmani merupakan sebuah suku yang hidup secara nomaden (hidup yang selalu berpindah-pindah). Dapat dikatakan bahwa kebudayaan Turki Utsmani tidak hanya dipengaruhi dan didominasi oleh satu kebudayaan saja, melainkan sebuah proses panjang yang pada akhirnya menghasilkan sebuah perpaduan antara berbagai budaya yang pernah bersentuhan dengannya. Diantara kebudayaan itu adalah Persia, Byzantium, dan Arab. Kemudian, dalam tata pemerintah dan kemiliteran kerajaan Turki Utsmani terlihat lebih mengadopsi dari budaya Byzantium dan Persia, yang lebih mengambil ajaran-ajaran mengenai tata krama dan etika. Terkait dengan ajaran prinsip-prinsip ekonomi, perkembangan keilmuan dan sosial kemasyarakatan, Turki Utsmani lebih mengadopsi budaya Arab (Badri, 1997: 136). Sucipto (2014: 60) dalam Sri Mulyati mengatakan bahwa salah satu kehebatan Turki Utsmani adalah negara dan kerajaan yang mampu mengakomodasi dan menyatukan berbagai macam suku bangsa yang majemuk dan heterogen untuk hidup damai, aman dan sejahtera di wilayah kekuasaannya. Semuanya, baik yang beragama Yahudi, Nasrani, dan Islam dapat hidup berdampingan. Berbagai etnik pun terdapat di Turki Utsmani, seperti misalnya Yunani, Serbia, Bulgaria, Rumania, Armenia, Arab dan Turki yang disebut millet. Meskipun begitu lambat laun perbedaan etnik yang terdapat di Turki Utsmani menimbulkan sebuah pertentangan dan konflik hingga peperangan. Namun dalam 88 tahun berikutnya ( ) Turki Utsmani tidak hanya menderita kerugian teritorial, tetapi daerah penaklukan mereka diambil alih. Pada

3 saat di bawah pimpinan Sultan Murat IV, kekaisaran tampaknya menghidupkan kembali kemegahan yang telah dicapai di bawah Sultan Sulaiman. Tapi penampilan eksternal ini menipu, benih disintegrasi menyerang struktur dalam negara dengan hasil yang menjadi nyata dalam abad berikutnya. Bencana melanda kerajaan antara 1683 dan Dalam enam belas tahun yang diikuti kegagalan upaya Turki Utsmani kedua untuk menyerbu Wina, kekaisaran harus bersatu dalam menghadapi negara Eropa. Di bawah perjanjian Carlowitz, Turki Utsmani mengakui kekalahannya. Mereka harus kehilangan Polandia, Hungaria dan Transylvania. Meskipun demikian memulihkan keadaan dan membangun kembali posisi mereka sebagai kekuatan tunggal terkuat di daerah sampai tahun Beberapa wilayah menyerahkan pada Carlowitz kembali, dan reformasi internal tertentu dilakukan. Namun reformasi tidak menyentuh organisasi yang paling membutuhkan itu, yaitu korps militer Jennisari. Ini adalah penyebab kekalahan Turki Utsmani dalam perang melawan Rusia pada tahun Antara tahun di bawah Sultan Abdul Hamid I, Selim III, dan Mahmud II terguncang oleh munculnya sejumlah perang-perang yang ada. Pada suatu waktu keadaan mandiri dengan surplus untuk ekspor, kekaisaran Turki Utsmani mulai mengandalkan impor mondar-mandir Eropa. Mahmud II meniadakan perang, membangun kembali kewenangan pemerintah pusat, melakukan sejumlah reformasi ekonomi, dan saat jatuh untuk mencapai standar Eropa, memastikan keberadaan lanjutan dari kerajaan di tiga benua untuk abad selanjutnya. Pada awal abad ke-18, usaha-usaha pembaruan itu sifatnya lain sebab Kerajaan Utsmai mulai membuka pintu bagi Barat. Kontak-kontak diplomatik dan

4 kultural dengan negara-negara Eropa meyakinkan para negarawan Utsmani akan keunggulan teknik Barat, dan menjadikan mereka berupaya mencari bantuan teknis dalam urusan-urusan kemiliteran dari para ahli Barat (Ankara State, 1972: 30-31). Namun, pada akhir abad ke-18, kekuasan Turki Utsmani tidak mampu lagi untuk mempertahankan dirinya menghadapi perkembangan kekuasaan dan kekuatan militer Eropa, serta tidak mampu mengelak dari penetrasi komersial Eropa. Tahun 1908 terjadi krisis politik internal di dalam tubuh kekuasaan Turki Utsmani yang mengganggu perimbangan kekuatan. Perang Dunia I menyempurnakan proses kesendirian Turki Utsmani, sehingga pada bulan Desember 1914 Turki Utsmani melibatkan diri dalam perang Dunia dan masuk ke dalam kubu Jerman dan Austria (Lapidus, 2000: 66). Akibat kekalahan Turki dalam pengepungan kota Wina pada tahun 1683, kerajaan Turki Utsmani mengalami kemunduran dan mendorong para sultan pemerintahannya mengadakan pembaharuan dan perubahan (Bernard, 1993: 218). Kekalahan demi kekalahan yang dialami oleh Turki Utsmani dari Barat menjadi awal isu tentang pembaharuan, modernisasi dan westernisasi. Zürcher (dalam Atika, 2010: 18) menyatakan bahwa kekhalifahan Utsmaniyyah runtuh pada masa pemerintah Sultan Mehmet VI Vahdettin. Runtuhnya Kekhalifahan Utsmani digantikan dengan pemerintah Republik Turki yang ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian damai Lausanne oleh Mustafa Kemal Ataturk. Menjelang akhir abad ke-18, hubungan-hubungan yang dijalin dengan Barat itu mengakibatkan meningkatnya pencarian jati diri karena kaum intelektual dan negarawan Utsmani mulai memandang Westernisasi sebagai

5 prasyarat pembaruan Kerajaan Utsmani. Karena itu, abad ke-19, perhatian pokok para pembaru Utsmani ialah membaratkan angkatan bersenjata, lembaga-lembaga pendidikan, hukum dan politik Kerajaan Utsmani. Permasalahan yang mereka hadapi ialah bagaimana cara melakukannya dalam suatu masyarakat, di mana Islam sudah berpenetrasi ke dalam sub-struktur sistem sosio-politik Turki Utsmani (Toprak, 1999: 59). Selain itu, Isputaminigsih dalam bukunya yang berjudul Negara Turki Modern Ala Mustafa Kemal (2009: 63) menjelaskan faktor-faktor runtuhnya kekaisaran Turki Utsmani diantaranya adalah: 1) Luasnya wilayah kekuasaan, sehingga kurangnya kontrol dari pusat. Hal ini menyebabkan banyak penguasa daerah yang ingin memperluas daerah kekuasaannya, sementara heterogenitas penduduk memerlukan organisasi pemerintahan yang teratur. 2) Lemahnya para penguasa. Sepeninggal Sulaiman al-qanuni, Kerajaan Utsmani diperintah oleh Sultan-sultan yang lemah, sehingga semakin rendahnya kualitas aparat pemerintah pusat yang diimbangi dengan rendahnya kualitas kepemimpinan individual para sultan menyebabkan pemerintahan menjadi kacau. 3) Pemberontakan tentara Yenissari sebagai pasukan elite Kerajaan Utsmani, yang sebelumnya menjadi tulang punggung suksesnya militer kerajaan berubah menjadi sebuah pasukan yang disiplin dan loyalitasnya sangat merosotnya bahkan mereka sering memberontak.

6 4) Merosotnya ekonomi. Hal ini terjadi akibat karena peperangan yang tidak berhenti, pendapatan berkurang, sementara belanja negara sangat besar untuk biaya perang. 5) Terjadinya stagnasi dalam sains dan teknologi, sehingga tidak dapat mengimbangi kebangkitan Eropa dengan kemajuan sains dan teknologinya. Akibatnya, Turki tidak sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang sudah menguasai seluruh lapangan kehidupan, termasuk angkatan militernya sudah terorganisir dengan rapi dan dapat memukul mundur kekuatan militer Turki. Benturan-benturan antara Kesultanan Turki Utsmani dengan kekuatan Eropa menyadarkan Sultan bahwa mereka memang sudah jauh tertinggal. Kondisi ini menyadarkan Sultan Salim III ( M) sebagai penguasa dinasti Utsmani pada saat itu melihat kemajuan Eropa Barat ini sebagai sesuatu yang mempesona. Ia terpesona karena Eropa Barat yang pernah kalah dalam perang Salib melawan Islam, dalam tempo yang relatif singkat berhasil membangun negaranya secara pesat. Ia pun khawatir karena kemajuan Barat berarti ancaman bagi Turki Utsmani, sehingga dengan segala upaya, Salim berusaha melakukan pembaharuan bagi negaranya (Isputaminingsih, 2009: 64). Kebangkitan dunia Barat bukanlah karena kemajuan sains dan teknologinya, karena ini hanya merupakan alat untuk mencapai kemajuan. Sebab pokok dari kemajuan Barat adalah jiwa dan kekerasan hati rakyat Eropa untuk menumpahkan energi dan kemampuan mereka dalam rangka meningkatkan tingkatan hidup dan kesejahteraan umum, kemakmuran dan kebahagiaan masyarakatnya (Ali, 1994: 17).

7 Tampaklah kemajuan Eropa memang bersumber dari metode berpikir Islam yang rasional sebagai implementasi peradaban Islam yang masuk ke Eropa pada waktu terjadinya perang Salib. Maka dapatlah dikatakan benturan-benturan antara kerajaan Islam dan kekuatan Eropa, telah menyadarkan umat Islam untuk terpaksa belajar dari Eropa. Demikianlah Turki, pada abad ke-19/20, merupakan sebuah negara yang tidak memiliki kewibawaan lagi dimana negara tetangganya yaitu Eropa Barat, harus mengakui keunggulan bangsa Eropa dan berusaha mengadakan pembaharuan-pembaharuan di berbagai bidang kehidupan baik ekonomi, politik, sosial dan budaya maupun militer dalam rangka menghadapi modernisasi (Isputaminingsih, 2009: 64-65). B. Munculnya Mustafa Kemal Dalam kondisi sosial politis Turki yang berada dalam kehancuran, lahir tokoh pembaharuan Turki yang monumental dan spektakuler yaitu Mustafa Kemal Ataturk. Berbeda dengan tokoh-tokoh sebelumnya yang pada umumnya gagasan mereka masih bersifat akademis, namun Mustafa Kemal lebih pada mengutamakan gerakan pembaharuan melalui perjuangannya dengan perombakan institusi dan peradaban masyarakat Turki. Mustafa Kemal melihat bahwa Turki Utsmani berada diambang kehancuran terutama setelah kekalahannya dalam perang Dunia I ( ), gerakan yang dapat memobilisasi massa dan kaum intelektual Turki waktu itu adalah ideologi nasionalisme dan sekulerisme. Ideologi kekhalifahan tidak lagi memiliki daya panggil untuk berjihad melawan kekuatan sekutu dan membangun

8 Turki dalam era modern, namun Mustafa Kemal menyadari kekuatan Islam tetap sebagai pemersatu kekuatan awal dalam melawan kekuatan asing (Isputaminingsih, 2009: 16). Kemajuan sains dan teknologi modern ini pada awal abad ke-19 telah memasuki dunia Islam dan dipandang sebagai permulaan periode modern, dimana ide-ide Barat seperti rasionalisme, nasionalisme, dan demokrasi menandai perkembangan baru pemikiran politik islam kontemporer. Munawir Sjadzali (1990: 129) dalam Isputamingsih mengatakan perkembangan tersebut di latarbelakangi oleh desakan Barat di bidang ekonomi, militer dan politik yang mengancam kebutuhan kekuasaan politik dan wilayah dunia Islam yang berakhir dengan dominasi Barat atas sebagian besar wilayah daerah. Sementara Donald Eugeun Smith (1985: 41) menyatakan bahwa krisis politik yang ditimbulkan oleh dominasi Barat bersamaan dengan dengan krisis spiritual yang menyadarkan para pembaharu Islam untuk secara fundamental mengkaji ulang doktrin-doktrin agama agar dapat teraktualisasi dalam wacana perkembangan sejarah modern. Dalam negara Republik Turki, ruang lingkup modern ini sangat berkaitan dengan Mustafa Kemal Ataturk, yaitu seorang tokoh yang hidup pada masa Turki saat berada diambang kehancurannya dan ia terlibat dalam proses-proses penambahan di berbagai bidang kehidupan masyarakat Turki yang ia bangun dalam suatu atmosfir global perkembangan wacana politik Islam pada abad ke-19/20 (Isputamingsih, 2009: 30). Mustafa Kemal merupakan tokoh yang mempelopori gerakan Turki Muda dengan tokoh-tokoh lainnya yaitu, Ahmed Riza ( ), Mahmud Murad ( ) dan Pangeran Sabahuddin ( ). Gerakan Turki Muda ini

9 berusaha menggalang opini publik dan melancarkan kritikannya terhadap Sultan lewat penerbitan surat kabar dan majalah seperti Terekki (Kemajuan) dan Mizan (Timbangan). Ketiga tokoh ini berpendapat bahwa sebetulnya bukan Islam yang menyebabkan kemunduran kerajaan Turki Utsmani dan bukan pula terletak pada rakyatnya, tetapi semua ini diakibatkan oleh Sultan yang memerintah secara absolut. Oleh sebab itu kekuasaan Sultan harus dibatasi (Nasution, 2003: 114). Mustafa Kemal juga merupakan sosok pemimpin baru di Turki, yang menyelamatkan Kerajaan Utsmani dari kehancuran total dan bangsa Turki dari penjajahan Eropa. Ialah pencipta Turki modern dan atas jasanya, ia mendapat gelar Ataturk (Bapak Turki) (Nasution, 2014: 134). Kinross (1985: 142) dalam Isputaminingsih menyatakan bahwa Mustafa Kemal dilahirkan di Salonika pada tahun 1881, Latip (2011: 11) lebih menjelaskan bahwa Mustafa Kemal lahir pada tanggal 19 Mei tahun Ia berasal dari keluarga yang taat beragama. Andrew Mango dalam bukunya yang berjudul Ataturk menyatakan dalam bukunya bahwa: Ataturk was born in salonica in 1880 into a family which muslim, Turkishspeaking and precariously meddle-class. He was born during the rign of AbdulHamit II, the last Ottoman sultan to exercise autoratic power (Mango, 1999:31). Ataturk lahir di Salonika pada tahun 1880 dalam sebuah keluarga muslim Turki, dan berasal dari kelas menengah. Dia hidup pada masa pemerintahan Abdul Hamid II, sultan Ottoman terakhir yang menjalankan kekuasaan otokratis. Ayahnya, Ali Reza adalah seorang karyawan pada suatu pemerintah. Ibunya, seorang yang menginginkan Mustafa Kemal mengikuti jejak keluarga menjadi orang yang taat beragama, setidak-tidaknya menjadi hafiz atau boja (guru). Karena itu ia dimasukan ke Madrasah Fatimah Mollahh Kadin, yang

10 sisitem penngajarannya masih tradisional. Ia tidak menyukai sekolah di madrasah ini dan sering melawan gurunya. Melihat hal ini, ayahnya memindahkannya ke sekolah umum Shemsi Effendi, dan di sinilah Mustafa Kemal sukses dalam belajar. Mustafa Kemal menyelesaikan sekolah dasar swasta modern pertama di Salonika, dan melanjutkan ke sekolah Militer tahun Setelah menyelesaikan sekolah Militer di Monnastir tahun 1899, dia melanjutkan Sekolah Tinggi Militer di Istanbul kelas infantri. Di Sekolah Perang ini, ia menemukan jati dirinya. Ketertarikannya pada Matematika dan pengetahuan kemiliterannya serta kepintarannya berbicara berkembang di sini, sehingga salah seorang gurunya memberikan nama kepadanya Kemal yang berarti Kesempurnaan (Jameelah 1965: 162). Mustafa Kemal kemudian dipromosikan menjadi pejabat pengajaran, sebuah posisi yang baginya menunjukan kewibawaannya. Tahun 1905, ia lulus Akademi Perang dengan pangkat Kapten pada umur 24 tahun. Kondisi sosialpolitik Turki selama Mustafa Kemal melaksanakan studi di Istanbul adalah dalam keadaan kacau dimana terjadi konflik, disatu sisi rakyat Turki mengecam dan menentang kekuasaan absolut Kesultanan Utsmani dan besarnya peran lembaga Syaikh al-islam dalam pemerintahan. Di sisi lain rakyat-pun sedang berhadapan dengan Perang Dunia I ( ) yang melibatkan Turki sebagai sekutu Jerman melawan Inggris dan sekutunya. Dalam kondisi ini pun banyak wilayah kekuasaan Turki Utsmani yang melepaskan diri dari pemerintahan Istanbul, seperti Arab dan Mesir (Qardhawy, 1996: 140). Lembaga pendidikan Militer pada akhirnya menjadi salah satu pusat kegiatan oposisi. Mustafa Kemal dan teman-temannya membentuk organisasi

11 rahasia bernama Vaton Ve Hurriyet (Tanah Air dan kebebasan). Tindakan Mustafa Kemal ini menunjukkan keinginannya untuk menentang nasionalisme Arab dengan membentuk nasionalisme Turki melalui organisasinya sebagai wadah perjuangannya. Masuknya Mustafa Kemal dalam dunia politik semakin kuat setelah ia berkenalan langsung dengan peradaban Barat, terutama mengenai konstitusi, pada waktu ia dikirim ke Swiss sebagai atase militer. Titik balik karirnya dimulai ketika Mustafa Kemal memimpin Turki dalam perang kemerdekaan ( ) melawan Sekutu, dan Mustafa Kemal berhasil merebut kembali Turki setelah Jerman sebagai sekutu Turki mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I. Keberhasilannya ini mendapat dukungan dan simpati dari rakyat. Momentum ini tidak disia-siakan oleh Mustafa Kemal. Dalam upayanya, ia melancarkan perjuangannya membangun Negara Turki Modern, dengan cara mengadakan westernisasi terutama dalam sistem ketatanegaraan yang berdasarkan kepada konstitusi yang dianggap Mustafa Kemal dapat mewakili kepentingan seluruh rakyat yang tergabung dalam satu bangsa dan negara (Anwar, 1989: 86). Kemudian ia mendirikan Partai Rakyat Republik (Republican People s Party) dan membentuk Majelis Nasional Agung sebagai kendaraan politik dalam melaksanakan reformasinya (Nasution, 2003:136). Dan pada tanggal 29 Oktober 1923 terbentuklah Republik Turki dan Mustafa Kemal menjadi Presiden pertamanya (Isputaminingsih 2009: 13-15). Sebagai seorang militer yang berpengalaman terjun kelapangan peperangan baik di Hijaz, Libya, Mesir dan beberapa negara lainnya, Mustafa Kemal selalu mencari kesempatan dalam perjuangannya. Ia juga memanfaatkan waktunya ini

12 untuk mendapatkan perhatian dari pasukan yang dipimpinnya, sehingga dimanapun ia dikirim dalam peperangan, kepintaran dasar dan pengetahuan militer serta kemampuannya dalam memimpin anggotanya selalu membawa kemenangan. Keberhasilan ini membawa dirinya pada puncaknya di masa disintegrasi sedang terjadi pada zaman Turki \Utsmani. Walaupun Sultan menolak untuk mengakui posisinya, namun Mustafa Kemal menggerakkan kekuatan rakyat biasa untuk mendukungnya dalam melawan pemerintah Pusat di Istanbul (Sabiq, 2008: 70). Pengalaman politik Mustafa Kemal jelas mempengaruhi bentuk pemikirannya secara signifikan. Bagi Mustafa Kemal, Sultan dan agama tidak berpengaruh untuk pembangunan kembali kerajaan. Pandangannya tentang negara bagian adalah tidak berdasarkan agama. Tentu saja, konsepsi tersebut bukanlah keputusan yang dibuat secara mendadak tetapi sebuah ungkapan yang berkelanjutan dengan pandangan aliran politik yang bermacam-macam dimana Mustafa Kemal muncul (Isputaminingsih, 2009: 48). Kesultanan Turki Utsmani memasuki Perang Dunia I pada tahun 1914 dengan bergabung dengan pihak Jerman dan Austria Hungaria. Mustafa Kemal yakin bahwa keputusan-keputusan untuk turut ikut dalam perang telah diambil terlalu cepat. Dia dapat memprediksi bahwa hasil buruklah yang akan didapatkan dan berusaha untuk memperingatkan penguasa kerjaan terhadap konsekuensi dari keputusan mereka. Namun pada 1915 dia diberikan tugas yaitu perintah divisi 19 yang juga terbentuk di kota Thrace, dan ia ditempa menjadi tenaga tempur yang efisien. Selanjutnya dia bergerak bersama pasukannya menuju semenanjung Gallipoli dimana Anglo-French pesawat sekutu diperkirakan mendarat. Saat pendaratan berlangsung, Mustafa Kemal berhasil memeriksa sekutu terlebih

13 dahulu di Ariburnu, dan kemudian melawan dan memenangkan peperangan Anafartalar dimana dia berada di komando sebuah kelompok dari lima divisi, dengan pangkat kolonel. Tentara Inggris terpojok hingga ke pantai dimana mereka mendarat. Mustafa Kemal menaklukkan mereka dengan serangan terus menerus, mengharuskan mereka untuk pergi dari semenanjung pada 19 Desember Perancis juga pergi secara bersamaan karena tidak mampu bertahan. Kemenangan ini menyelamatkan Istanbul, ibukota Kekaisaran (Kesultanan), dan menghindari kemungkinan Rusia mendapatkan pijakan di selat, Mustafa Kemal menjadi salah satu komandan besar dalam sejarah. Pada tahun 1915 ia diangkat ke Diyarbakir di timur depan, sebagai komandan korps militer. Dalam perintah baru ini ia pertama kali menghentikan kemajuan Rusia dan kemudian mendapatkan kembali kota-kota Bitlis dan Mus. Tahun-tahun berikutnya ia diberi komando tentara 7 disebut juga dengan Lightning Group of Armies on The Southern Front in Palestine. Namun, ia tidak setuju dengan komandan Jerman mengenai rencana serangan yang terakhir, ia mengundurkan diri dari perintah tersebut dan kembali ke Istanbul. Ditunjuk sekali lagi di Palestina bagian depan pada tahun 1918, ia berhasil menahan gempuran sekutu pada garis utara dari Aleppo yaitu di sepanjang perbatasan selatan Turki yang sekarang. Pada 30 Oktober 1918 kekaisaran (kesultanan) Ottoman menandatangani gencatan senjata Moudros dengan pihak sekutu, dimana Mustafa Kemal mengambil alih komando Lightning Group of Armies dari Jendral Jerman Liman Von Sanders. Ketika kelompok itu tersebar, ia kembali ke Istanbul. Setelah memastikan bahwa senjata dan amunisi dibagi, ia kemudian membawa dan bersembunyi di utara pegunungan Taurus sebagai persiapan untuk operasi perlawanan masa depan.

14 Pada saat yang sama ia memperingatkan pemerintah di Istanbul dari bahaya yang dihadapi oleh negara dan perlu untuk mengambil tindakan sesegera mungkin untuk mencegah interpretasi yang tidak menguntungkan dari ketentuan gencatan senjata. Di Istanbul, Mustafa Kemal berhubungan terus dengan teman yang memiliki pemikiran sepaham dan juga dengan koresponden pers asing. Ia mempunyai pandangan bahwa negara itu hanya bisa diselamatkan dengan mengorganisir pasukan perlawanan di Anatolia. Kesempatan untuk menempatkan rencananya untuk dijalani muncul ketika ia dikirim oleh pemerintah Sultan ke Samsun untuk menekan gangguan. Mustafa Kemal diangkat menjadi inspektur tentara dan diberi kekuasaan yang luas, membawahi otoritas sipil setempat. Pada 19 Mei 1919, Mustafa Kemal tiba di Samsun, tiga hari setelah pendaratan Yunani di Izmir, dan segera memulai persiapan untuk perang kemerdekaan Turki. Dia melakukan perjalanan dari Samsun ke Erzurum, mengundurkan diri jabatannya dan terpilih sebagai presiden dari kongres nasional yang diadakan di kota. Mustafa Kemal membujuk kongres untuk menetapkan prinsip-prinsip perjanjian nasional yang kemudian diadopsi oleh dewan deputi Ottoman. Dari Erzurum, Mustafa Kemal pindah ke barat menuju Sivas dimana kongres lain diadakan. Mustafa Kemal melihat bahwa prinsip-prinsip yang disepakati di Erzurum kini lebih luas, perumusan seluruh negeri. Kemudian Mustafa Kemal terpilih sebagai presiden eksekutif permanen (komite perwakilan) dari kongres, dan meneruskan ke Ankara untuk mengatur perjuangan nasional. Mustafa Kemal kemudian ditekan pemberontakan di berbagai belahan Anatolia oleh pemerintah Istanbul yang berkolaborasi dengan sekutu. Akhirnya Mustafa Kemal memutuskan untuk membentuk tentara reguler,

15 atas dasar perjuangannya pada kehendak rakyat. Dengan tujuan tersebut, Mustafa Kemal mengamankan pembukaan Majelis Agung Nasional Turki di ankara pada 23 April Sejak saat itu perjuangan dilakukan dan dipimpin dengan sukses oleh Majelis Pemerintahan. Dua perjanjian terpisah dicapai dengan perwakilan Perancis, di mana Perancis mengevakuasi wilayah Turki yang mereka duduki di selatan - sekarang Icel dan Gaziantep - dan senjata dan material yang digunakana diamankan untuk tentara Turki. Di barat, Turki memenangkan pertempuran Inönü dan Sakarya, dan akhirnya pada 30 Agustus 1922 Mustafa Kemal mengarahkan kekuatan ke pertempuran besar yang dikenal sebagai pertempuran Commanderin-Chief yang mengarah pada pembebasan seluruh Anatolia. Ketika Mustafa Kemal masuk Izmir kekuatan sekutu bergegas untuk menjalin kontak dengannya, dan melalui negosiasi menghasilkan kesepakatan dari gencatan senjata mudanya pada 11 Oktober Hal ini menyatakan kembalinya Istanbul dan Thrace ke Turki. Pada 17 November 1922 sultan Utsmaniyah terakhir melarikan diri dari Istanbul dan Kekaisaran Ottoman menghilang dari sejarah (Ankara States, 1972: 36-38). Setelah melalui keputusan Dewan Mustafa Kemal mendirikan negara Republik Turki. Kemudian pada tanggal 29 Oktober 1923, beliau menjadi presiden pertama Republik Turki (Latip, 2011: 14). Latip (2011: 11-16) menuliskan tentang kronologi sejarah hidup Mustafa Kemal dan peristiwa-peristiwa penting yang dialami olehnya sebagai berikut: 1) 19 Mei 1881 Mustafa Kemal lahir di Salonika

16 2) Tahun 1905 Pada tahun ini, Mustafa Kemal dilantik menjadi kapten 3) Oktober 1906 Beliau mulai aktif dalam politik, lalu membuat perkumpulan Tanah Air dan Kemerdekaan di Damsyik 4) 1 Februari 1915 Beliau dinaikkan pangkat menjadi Brigadir Jenderal 5) Tahun 1916 Beliau dinaikkan pangkat sebgai basya, yaitu pangkat yang lebih tinggi dari brigadir 6) Tahun 1917 dan 1918 Beliau di hantar ke wilayah Balkan untuk memimpin dan menentang tentara Rusia tetapi misi yang dibwanya itu gagal. Kemudian ia dihantar ke Hijaz untuk membantu pemberontakan yang disokong oleh pihak Inggris. Kemudian ia ditugaskan ke Palestina. Namun, kedua misi yang ia pimpin itu gagal. 7) 23 Agustus 1919 Beliau di tarik menjadi Gubernur di Ardhrum, atau yang sekarang terkenal dengan kota Erzurum yang terletak di Turki bagian timur 8) 19 September 1921 Beliau di naikkan pangkat menjadi Masryal, yaitu tingkat tertinggi setara dengan Jenderal Besar 9) Tahun 1922

17 Selepas pulang dari medan perang, yaitu perang Shaqariya, beliau meminta supaya diberi julukan Ghazi beserta uang tunai sebanyak empat juta lira 10) 11 September 1923 Beliau mendirikan Partai Rakyat 11) Tahun 1923 Beliau menandatangani perjanjian Laussane 12) 29 Oktober 1923 Beliau menjadi presiden Turki yang pertama 13) 24 November 1934 Beliau memakai gelar Ataturk yang mempunyai arti Bapak Turki 14) 4 Mei 1931 Terpilih menjadi presiden untuk yang ketiga kalinya 15) 1 Maret 1935 Terpilih menjadi presiden yang ke empat kali 16) 10 November 1938 Beliau meninggal dunia di Istana Dulamah Baghjah Istanbul karena menghidap penyakit radang hati dan penyakit lainnya. 17) 21 November 1938 Mayat beliau diletakkan di Muzium Etnografi di Ankara. C. Pemikiran Mustafa Kemal Dari upaya-upaya pembaharuan dalam Kesultanan Turki, tampak bahwa gerakan-gerakan pembaharuan yang diupayakan oleh kekuatan dari luar elite

18 Kesultanan maupun dari Sultan sendiri belum memberikan hasil yang memuaskan. Kenyataan yang ada bahwa Turki Utsmani justru semakin melemah, bahkan mendapatkan predikat orang sakit Eropa. Wilayah Kesultanan yang masih cukup luas menyisakan suatu kesulitan yang tidak tertangani secara ekonomi dan politik. Perkeonomian tidak mampu membungkam rasa tidak puas di banyak kalangan masyarakat. Secara horizontal, majemuknya masyarakat karena adanya perbedaan agama maupun etnis, membuat persatuan Kesultanan Turki Utsmani semakin melemah dan sulit dicarikan simbol pemersatu (Isputaminingsih, 2009: 78). Fragmentasi dalam mensikapi persoalan kemunduran Kesultanan dan ideologi dari solusi pembaharuan itu dapat dibagi menjadi tiga golongan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Harun Nasution (2003: 119) ada tiga aliran pembaharuan yang muncul dan berkembang dalam masyarakat Turki saat itu, yaitu: 1) Golongan Barat yang menghendaki peradaban Barat sebagai dasar pembaharuan. Tokoh utamanya adalah Tewfik Fikret dan Dr. Abdullah Jewdat. Keduanya termasuk pengkritik tajam faham keagamaan tradisional dan fatalisme, sehingga mereka cenderung dimusuhi oleh kalangan agama dan dianggap sebagai musuh agama. 2) Golongan Islam yang menginginkan Islam sebagai dasar pembaharuan dan mereka menganggap agama atau Islam bukanlah penghambat kemajuan seperti yang dituduhkan selama ini. Tokoh utamanya Mehmed Akif, yang memberikan contoh bahwa kemajuan yang dialami Jepang dengan tidak mengabaikan nilai-nilai kemasyarakatan. Jepang hanya

19 mengambil sains dan teknologi Barat saja. Sementara nilai yang menjadi pedoman kehidupan tetap dipertahankan. 3) Golongan Nasionalis Turki yang muncul paling akhir dan melihat bahwa pasukan peradaban Barat dan bukan Islam yang harus dijadikan dasar pembaharuan, tetapi jiwa nasionalisme Turki-lah yang harus dijadikan senjata dalam pembaharuan Turki. Tokoh utamanya adalah Ziya Gokalp. Menurut Gokalp kelemahan bangsa Turki disebabkan keengganan umat Islam dalam mengakui adanya perubahan dalam kehidupan disekeliling mereka serta tidak mau mengadakan interpretasi baru yang sesuai dengan kondisi zaman. Gokalp menghendaki Turki dibangun diatas kebudayaan nasional yang unsur-unsurnya berasal dari Barat namun dijiwai oleh Islam (Isputamingsih 2009: 79). Ziya Gokalp adalah tokoh yang mengilhami kebijakan sekular Mustafa Kemal. Ziya Gokalp merupakan seorang ahli sosiologi Turki yang mengamati kondisi psikologi dan filsafat masyarakat Turki. Gokalp melihat kelemahan bangsa Turki adalah karena adanya keengganan dari umat Islam dalam mengakui adanya perubahan dalam kondisi kehidupan mereka serta tidak mau mengadakan interpretasi baru yang sesuai dengan keadaan zaman atas ajaran-ajaran Islam (Berkes, 1959: 7). Gokalp menginginkan Turki merupakan sebuah sintesis dari Nasionalisme Turki, Islamisme dan Westernisme. Inilah yang menjadi pioner dari pemikiran Mustafa Kemal dalam mewujudkan pembaharuan kerajaan Utsmani menjadi Republik Turki yang menganut paham sekular. Jameelah (1965: 155) mengatakan bahwa Ziya Gokalp adalah seorang diantara tokoh Turki yang mempelopori sebuah negara sekular Turki yang dilaksanakan oleh Mustafa Kemal

20 Ataturk. Jameelah dalam bukunya yang berjudul Islam dan Modernisme juga mengkritik tajam pemikiran Gokalp yang dianggapnya tidak orisinil dan menjiplak barat serta mencerminkan pendirian nasionalis tulen yang ingin menghancurkan Islam. Ziya Gokalp sebenarnya menginginkan pemisahan antara hukum ibadat dan muamalat. Hukum ibadat menjadi urusan kaum ulama dan hukum muamalat menjadi urusan negara. Dengan demikian, apa yang hendak dipisahkan oleh golongan nasionalis dari negara bukanlah agama tetapi kekuasaan kaum ulama yang terdapat di Biro Syaikh al-islam, itu pun hanya masalah muamalat. Namun, soal ibadah tetap berada di tangan kaum ulama (Nasution, 2003: 128). Dalam pemikiran tentang pembaharuan, Mustafa Kemal dipengaruhi bukan oleh ide golongan Nasionalis Turki saja, tetapi juga oleh ide golongan Barat. Turki dapat maju hanya dengan meniru Barat. Setelah perjuangan kemerdekaan selesai, demikian Mustafa Kemal, perjuangan baru mulai, yaitu perjuangan untuk memperoleh dan mewujudkan peradaban Barat di Turki. Peradaban \Barat akan diambil bukan hanya sebagian-sebagian, tetapi dalam keseluruhannya. Menurut Argouglu seorang pengikut Mustafa Kemal, ketinggian suatu peradaban terletak dalam keseluruhannya, bukan dalam bagian-bagiannya tertentu. Peradaban barat dapat mengalahkan peradaban-peradaban lain, bukan hanya karena kemajuan ilmu pengetahauan dan teknologi nya saja, tetapi karena keseluruhannya, keseluruhan unsur-unsur nya, dan bukan unsur baiknya saja tetapi juga unsur tidak baiknya. Peperangan antara timur dan barat adalah peperangan antara dua peradaban, peradaban Islam dan peradaban Barat. Di dalam peradaban Islam, agama mencangkup segala-galanya mulai dari pakaian dan perkakas rumah sampai ke

21 sekolah dan institusi. Turut campurnya Islam dalam segala lapangan kehidupan membawa kepada mudurnya Islam, dan di Barat sebaliknya sekulerisasi-lah yang menimbulkan peradaban yang tinggi itu. Jika ingin terus mempunyai wujud rakyat Turki harus mengadakan sekulerisasi terhadap pandangan keagamaan, hubungan sosial dan hukum mereka. Mustafa Kemal berpendapat di dalam salah satu pidatonya bahwa kelanjutan hidup di dunia peradaban modern menghendaki dari suatu masyarakat supaya mengadakan perubahan dalam diri sendiri. Di zaman yang di dalamnya ilmu pengetahauan membawa perubahan terus menerus bangsa yang berpegang teguh pada pemikiran dan tradisi yang tua dan usang, tidak akan dapat mempertahankan wujudnya. Masyarakat Turki harus diubah menjadi masyarakat yang mempunyai peradaban Barat, dan segala kegiatan reaksioner harus dihancurkan (Nasution 2014: 140). Westernisasi, Sekulerisme dan Nasionalisme itulah yang menjadi dasar pemikiran pembaharuan Mustafa Kemal. Pembaharuan pertama ditujukan terhadap perubahan negara. Mustafa Kemal berpendapat bahwa dalam hal ini harus diadakan sekulerisasi. Pemerintah harus dipisahkan dari agama. Mustafa Kemal juga banyak dipengaruhi oleh pemikiran politik barat bahwa kedaulatan terletak di tangan rakyat. Pada konstitusi 1921, ditegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, maka bentuk negara baru ini haruslah Republik. Pada bulan Oktober tahun 1923, Majelis Nasional Agung memutuskan bahwa Turki adalah negara Republik (Nasution 2014: 142).

22 Binnaz Toprak dalam bukunya yang berjudul Islam dan Perkembangan Politik di Turki (1999: xviii-xxii) menjelaskan bahwa Mustafa Kemal mempunyai prinsip yang disebut Kemalisme. Ideologi ini terbagi menjadi 5. Yaitu, Republikanisme, nasionalisme, populisme, sekulerisme, dan etatisme. 1) Republikanisme : merupakan garis demarkasi dari sistem kekuasaan yang semula berada di tangan Sultan lalu beralih ke tangan rakyat diwakili oleh parlemen. Republik Turki yang diproklamirkan pada 29 Oktober 1923 menandai berakhirnya kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani yang kemudian beralih menjadi Republik Turki. kemenangan gerakan rakyat ini telah mengundang reaksi keras dari Sultan dan sebagian Ulama. Kebencian para Sultan di dunia Arab terhadap kelahiran Republik Turki barangkali disebabkan antara lain oleh ancaman pudarnya kekuasaan yang berciri dinastiisme lalu digantikan parlemen rakyat. 2) Nasionalisme : nasionalisme juga merupakan kekuatan kritik dan perlawanan terhadap ideologi Ottomanisme dan Islamisme yang secara geografis dan etnis meliputi berbagai wilayah, agama dan suku bangsa mulai Iran, Irak, Balkan, Afrika Utara, bahkan pengaruhnya pernah sampai Aceh. Salah satu sebab Mengapa republikanisme dan nasionalisme muncul dan meraih kemenangan karena merosotnya kekuasaan Kesultanan Utsmani pada awal abad ke-20.otot-otot birokrasi dan para pendukung kerajaan kian melemah, sementara kekuatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan militer Barat mulai bangkit. Kebangkitan dan supremasi Barat baru disadari oleh penguasa Ottoman ketika Jerman

23 dan kawan-kawannya, termasuk Dinasti Utsmani kalah dalam Perang Dunia I. Kekalahan Utsmani pada Perang Dunia I ini semakin mendorong keyakinan para pendukung nasionalisme-turkisme yang dipimpin oleh Mustafa Kemal untuk menggalang dan menghidupkan semangat kebangsaan, bukannya kesultanan dan keislaman karena menurut Mustafa Kemal, hanya ideologi dan bendera kebangsaan yang mampu membangkitkan masyarakat dan bangsa Turki utnuk mempertahankan identitas dan kehormatan dirinya di hadapan ancaman Eropa, terutama Inggris. Untuk mewujudkan semangat ini maka rakyat harus diberi ruang yang lebih luas dan hak-hak politiknya harus dihargai karena mereka inilah sesungguhnya pemilik, pewaris dan penerus perjuangan bangsa Turki. 3) Populisme : untuk mendukung itu semua maka ditetapkan sila populisme yang berarti kerakyatan, yaitu the governance of the people, with the people, for the people. Prinsip ini jelas berbeda dari prinsip Kesultanan karena yang memegang dan mengendalikan politik adalah Sultan, bukan rakyat. 4) Etatisme : pemikiran ini berasal dari Barat yang berkembang di abad ke-19, yaitu campur tangan negara terhadap perencanaan dan pengaturan ekonomi rakyat, sebagai kritik terhadap faham ekonomi liberalisme. Di Turki, prinsip etatisme tidak hanya diberlakukan dalam aspek ekonomi saja melainkan juga aspek sosial politik. Hal inilah yang

24 menyebabkan sampai hari ini peranan negara masih cukup kuat meskipun mereka menyatakan diri sebagai pelopor demokrasi bagi dunia Islam. 5) Sekulerisme : sebagai salah satu prinsip ideologi Kemalisme yang mengundang kontroversi dan caci maki serta kemarahan para ulama. Prinsip Sekulerisme di Turki sulit dipahami tanpa melihat jauh ke belakang praktik kehidupan politik di abad ke-16 dan berakhirnya dengan berdirinya Republik Turki pada tahun Bangsa Turki yang berasal dari daratan Asia Tengah ini datang ke wilayah Anatolia pada abad ke-11 melalui dua jalur, yaitu: daerah Balkan di sebelah Barat dan melalui Iran di sebelah Timur. Mereka di kenal sebagai warrior nation karena keahliannya mengendarai kuda dan keberaniannya di medan perang. Dinasti Utsmani menjadi kekuatan politik yang di dalamnya terdapat semangat keislaman dan ke-turki-an dengan wilayah yang meliputi tidak hanya benua Arab melainkan juga sampai ke Afrika, anak benua India dan Eropa. Oleh karena itu Dinasti Utsmani meliputi wilayah dengan penduduk wilayah non-muslim. Faham Sekulerisme muncul sebagai kritik atau perlawanan balik dari gerakan republikanisme terhadap kekuasaan Turki Utsmani yang menggunakan kekuatan jajaran Ulama dari simbol keagamaan sebagai alat legistimasi kekuasaan politiknya. Tidak bisa diingkari bahwa kekuatan Dinasti Utsmani tidak semata terletak pada kekuatan militernya namun juga pada dukungan dan kepandaian penguasa untuk menggunakan agama sebagai sandarannya. Pada awalnya, penggunaan simbol dan ideologi agama ini diterima oleh rakyat bahkan memiliki

25 daya panggil ideologis untuk memperthankan dan memperluas wilayah kekuasaan Utsmani. Di mata Mustafa Kemal dan para pengikutnya, satu-satunya jalan keluar untuk menyelamatkan Turki waktu itu ialah dengan cara menyingkirkan peran ulama dan merobohkan mitos Kekhalifahan. Sejarah munculnya sekulerisme di Turki bukannya ditujukan untuk memusnahkan Islam dari bumi Turki melainkan mengeliminasi peran ulama yang dipandang tidak cakap dan tidak mampu lagi memberikan keamanan dan harga diri bangsa Turki terutama setelah Turki kalah dalam Perang Dunia I. Kekalahan Turki yang bergabung bersama Jerman ini telah menimbulkan ke-kagetan karena sebelumnya mereka memandang dirinya sebagai kekuatan yang paling besar di bumi (Toprak, 1999: xviii-xxii). Meskipun awal sekularisasi bermula sekitar abad ke-18, baru setelah tahun 1923 hubungan historis antara Islam dan negara itu ambruk. Sejalan dengan sejarah panjang upaya westernisasi, program sekulerisasi Mustafa Kemal bertujuan untuk menggantikan kebudayaan Islam dengan kebudayaan Barat (Toprak, 1999: 2). Perlunya pembaruan di Kerajaan Turki untuk pertama kalinya diakui di abad ke-17 ketika Kerajaan itu mulai kehilangan kekuatannya. Pembaruanpembaruan di abad ke-17 itu merupakan upaya-upaya pribumi yang pada umumnya berpusat di sekitar usaha untuk memperkuat otoritas pemerintah pusat. Para pembaru Turki abad ke-19 berupaya mengatasi kontradiksi ini dengan cara menerima arus modernisasi yang menyingkirkan pembaruan pribumi tentang struktur-struktur sosio-politik Islam. Setelah runtuhnya Kerajaan Utsmani pada akhir Perang Dunia I dan dilanjutkan berdirinya pemerintah Republik Turki tahun

26 1923, dualitas dalam tujuan-tujuan ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan cara menerima peradaban Barat (Toprak, 1999: 61). Program sekulerisasi Kemalis (sebutan bagi pendukung Mustafa Kemal) setelah berdirinya Republik Turki pada tahun 1923 dan reaksi lanjutan terhadap pembaruan-pembaruan Kemalis, memperkuat pentingnya kedua faktor ini dalam kasus Turki. Serangan kubu Kemalis terhadap Islam pada dasarnya timbul dari adanya pemahaman bahwa agama memainkan peranan konservatif dalam struktur sosio-politik Kerajaan Utsmani (Toprak, 1999: 68). Dalam suatu wawancara yang dilakukan oleh wartawan Perancis yang bernama Maurice Pernot pada tahun 1923 (TurkInkilap Tarihi Enstitusu Yayinlari, Ataturk 'un Soyley ve Demecleri , vol III Ankara Turk Tarih Kurumu Basimevi 1961, hal 68), Mustafa Kemal mengatakan bahwa: Kami ingin memodernisasi negeri kami. Tujuan kami adalah mendirikan sebuah negara modern, dengan demikian, sebuah negara Barat di Turki. adakah suatu bangsa yang telah menunjukkan keinginannya untuk memasuki peradaban tetapi tidak mau menoleh ke Barat? ( Toprak, 1999: 70). Toprak (1999: 72) menyatakan bahwa serangkaian pembaruan sekuler yang dilancarkan pada dekade pertama setelah berdirinya Republik Turki, dirancang untuk mengurangi peranan Islam dalam kehidupan Institusional dan kultural. Dengan demikian program sekulerisasi itu menempuh empat fase: 1) Sekulerisasi simbolis, yakni melakukan pembaruan dalam aspek-aspek kebudayaan nasional atau kehidupan sosial yang memiliki identifikasi simbolis Islam.

27 2) Sekulerisasi Institusioanl, yakni perubahan-perubahan tatanan organisasi yang dirancang untuk menghancurkan kekuatan institusional Islam. 3) Sekulerisasi fungsional, yakni melakukan perubahan-perubahan fungsi khusus institusi-institusi keagamaan dan pemerintahan, 4) Sekulerisasi legal, yakni perubahan-perubahan dalam struktur hukum masyarakat. Berawal dari pemikiran-pemikirannya inilah Mustafa Kemal banyak melakukan perubahan Kebudayaan di Turki. Kebudayaan Turki yang sarat akan budaya Islam akibat pengaruh dari kesultanan Turki Utsmani dihapuskan oleh Mustafa Kemal. Melalui pemikirannya, ia membawa perubahan yang sangat signifikan dalam terbentuknya negara Republik Turki. Kebudayaan sendiri mempunyai arti keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Koentjaraningrat juga menyatakan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Antropologi (1998: 38) bahwa kebudayaan memiliki tujuh unsur pembentuk kebudayaan. Yaitu: 1. Sistem Religi/ agama 2. Sistem Pengetahuan 3. Sistem Mata Pencaharian 4. Sistem Kemasyarakatan/ Organisasi Sosial 5. Sistem Bahasa 6. Sistem Teknologi

28 7. Kesenian Dari ketujuh unsur tersebut, maka penulis menemukan bahwa unsur budaya menurut Koentjaraningrat sesuai dengan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal. Mustafa Kemal melakukan perubahan yang mencangkup ketujuh unsur tersebut. Penulis menguraikan ke tujuh unsur ini sesuai dengan perubahan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal, yaitu: 1. Sistem Religi/Agama Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa Turki merupakan negara di mana tempat kekhalifahan terakhir berdiri. Selama tujuh abad dari abad ke-14 hingga ke-20, kekhalifahan Turki Utsmani merasakan kejayaannya. Pandangan mengenai pemerintahan dibawah naungan islam yang maju dan berjaya sudah terdengar oleh seluruh bangsa di dunia. Islam-pun dipilih sebagai agama resmi dari kekhalifahan Turki Utsmani yang tercatat dalam konstitusi negara (Furqon, 2012: 35). Namun setelah masa pemerintahan Mustafa Kemal berlangsung, terjadi banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam bidang agama. Menurut Niyazi Berkes (1964: ) dalam Isputaminingsih menyatakan bahwa sekularisasi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal tidaklah dimaksudkan untuk menghapus agama, tetapi lebih merupakan upaya menasionalkan agama. Hal ini dapat dilihat dari sambutan persidangan Majelis Nasional Agung 1923, Mustafa Kemal mengatakan bahwa agama Islam adalah satu dari agama yang paling logis dan wajar dan karena itu menjadi agama yang paling terakhir. Untuk itu, agama haruslah sesuai dengan kearifan, ilmu pengetahuan dan logika. Agama kita sesuai sekali dengan semuanya ini.

29 Pada tanggal 7 Februari 1923 Mustafa Kemal menyatakan penggunaan bahasa Turki pada khutbah Jumat di Masjid Baliksir. Ia berpendapat bahwa tujuan khutbah adalah untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada rakyat dan tidak lebih dari itu. Oleh karena itu, membaca khutbah yang sudah hampir berumur 100 tahun, 200 tahun, atau bahkan 1000 tahun berarti membiarkan umat manusia dalam kebodohan dan ketertinggalan. Dengan demikian, merupakan suatu keharusan bahwa orang yang memberikan khutbah harus selalu memberikan khutbahnya dalam bahasa rakyat yang di khutbahi. Perubahan agama yang dilakukan Mustafa Kemal bertujuan untuk men-turki kan Islam, sehingga Islam mudah dimengerti oleh rakyat Turki (Ali, 1994: 98-99). Mustafa Kemal juga melakukan perubahan fungsi dan kedudukan Syaikhul Islam serta Institusi Agama di Turki. Ia memutuskan untuk menghapuskan kedudukan Syaikhul Islam pada 3 Maret 1924 (Ali, 1994: 107). Syaikhul Islam merupakan lembaga yang mendapat kedudukan sebagai pemimpin yang mempunyai peranan penting dalam semua urusan kenegaraan. Sejak dikeluarkannya Konstitusi 1876, wilayah otoritas Syaikhul Islam tidak sebatas hanya pada wilayah eksekutif tapi juga meliputi wilayah legislatif dan yudikatif (Nasution, 1992:136). Selain menghapus kedudukan Syaikhul Islam, Mustafa Kemal juga menghapus Kementrian Syari ah dan Wakaf. Kementrian Wakaf adalah kementrian yang mempunyai tanggung jawab untuk memberi bantuan kepada fakir miskin dan anak-anak yatim. Kemudian uang yang berasal dari kementrian wakaf ia gunakan untuk membuat patung-patung dengan wajah dirinya (Latip, 2011: ). Penghapusan institusi ini terjadi setelah disetujuinya

30 undang-undang pada tahun 1924 oleh Dewan Nasional Agung mengenai penghapusan institusi tersebut (Toprak, 1999: 87). Pada tahun 1925 ditetapkan undang-undang baru mengenai pembubaran aliran-aliran agama yang berada di Turki. Undang-undang yang dimaksud adalah Pasal 75 Konstitusi Negara Turki (Furqon, 2012: 41). Pelaksanaan dari Undangundang tersebut diwujudkan dengan ditutupnya pusat-pusat kegiatan, melarang upacara-upacara keagamaan dan semua aktifitas-aktifitasnya. Sehingga semua aliran yang ada dihapuskan oleh Mustafa Kemal pada tahun Kebijakan Mustafa Kemal ini bukan tanpa perlawanan, ini dibuktikan dengan adanya pemberontakan dari pemimpin Naqshabandiyah yang bernama Syaikh Said di Anatolia Timur, dimana ia menentang tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintahan Mustafa Kemal (Ali, 1994: 85). Perlawanan ini merupakan pemberontakan yang paling membahayakan, sehingga setelah itu dibuatlah Pengadilan Kemerdekaan yang dibuat untuk mengadili para pemimpin pemberontakan. Setelah itu majelis juga mengeluarkan Undang-undang Pemeliharaan Ketertiban yang intinya memberikan kekuasaan luar biasa kepada pemerintah dan berfungsi sebagai dasar partai untuk menumpas semua oposisi politik (Toprak, 2000: 128). Walaupun Musatafa Kemal telah melarang perkembangan aliran-aliran Islam, tetapi semua aliran tetap berkembang meskipun dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi (Esposito, 2001: 66). Pada tahun yang sama, yaitu 1925 Mustafa Kemal berhasil membuat perubahan bentuk peribadatan. Ia mengubah masjid Aya Sophia menjadi museum. Aya sophia memang awalnya berupa gereja. Namun pada tanggal 29 Mei tahun 1453 Aya Sophia berubah menjadi Masjid pada masa kepemimpinan Sultan

31 Muhammad Al-Fatih atas persetujuan penduduk Kristian di Kota Istanbul. Kemudian, Masjid-masjid yang lain ditutup dengan alasan masjid-masjid itu digunakan untuk menentang pemerintah, Masjid Al-Fatih ditutup dan dijadikan gudang. Sedangkan Masjid Abu Ayub Al-Anshari tidak ikut ditutup.sejak dikeluarkannya perintah itu orang-orang dilarang untuk mengerjakan solat di masjid Aya Sophia. Ukiran ayat-ayat Al-Quran di hapus dan diganti dengan gambar-gambar lama (Latip, 2011: 374). Akan tetapi, penulis menemukan perbedaan tahun pergantian Aya Sophia menjadi museum. Freely (2012: 410) menyatakan dalam bukunya yang berjudul Istanbul Kota Keisaran bahwa masjid Aya Sophia dirubah menjadi museum pada tahun Setelah menutup masjidmasjid, Mustafa Kemal juga menutup tempat-tempat suci (türbe) dan pusat-pusat perkumpulan darwis (tekke) pada bulan September Tekke dan türbe memainkan peranan penting dalam kehidupan sehari-hari (Zürcher, 2003: 224). Kebijaksanaan Mustafa Kemal sejak awal adalah memisahkan agama dari masalah politik, sosial dan kebudayaan. Hal ini dimaksudkan untuk membatasi praktek agama hanya disekitar tempat-tempat ibadah. Perubahan yang dilakukan oleh Mustafa Kemal dalam agama Islam adalah pada bentuk beribadatan, bahasa ibadah, ciri sholat dan segi pemikiran ibadah. Fungsi dan cara peribadatan di masjid mulai mengalami suatu perubahan ketika muncul komite yang dibentuk oleh Fakultas Teologi Universitas Istanbul di bawah pimpinan Profesor Mehmed Fuad Koprulu. Ia melakukan perubahan masjid-masjid yang ada di Turki pada tahun Tujuan dari dibentuknya komite ini adalah untuk merencanakan guna memordenisasi Islam. Pembaharuan yang menjadi sasaran salah satunya adalah yang berhubungan dengan tempat peribadatan (Ali, 1994: 108).

32 Dalam melaksanakan tugasnya, komite melakukan perombakan mengenai tata cara di masjid. Mereka melakukan rekomendasi untuk mengenalkan kursi gereja dan ruang penyimpanan tempat mantel kedalam masjid. Setiap orang yang ingin memasuki masjid harus menggunakan sepatu yang bersih (Isputaminingsih, 2009: 139). Ketentuan yang telah ditetapkan oleh komite tersebut telah dijalankan sesuai dengan kebijakannya dan dilaksanakan pada tahun yang sama. Alasan yang dikemukakan oleh komite adalah untuk menenkanakan pentingnya masjid yang bersih dan teratur dengan bangku dan kamar untuk menyimpan jubah. Dengan demikian, hal ini sangat berbeda dengan fungsi masjid sebenarnya (Furqon, 2012: 37). Komite agama juga melakukan banyak perubahan-perubahan terhadap fungsi masjid sekaligus cara peribadatan di dalamnya. Komite lalu berpikir untuk menyiapkan penyanyi-penyanyi dan imam-imam yang mempunyai pengetahuan tentang musik. Mereka mempunyai tujuan untuk menjadikan sholat lebih indah, memberi inspirasi dan spiritual. Hal tersebut juga mendorong mereka untuk menyediakan alat-alat musik dalam tempat sholat (Ali, 1994: ). Mustafa Kemal terus meneruskan perjuangannya dalam merubah agama baik dalam bentuk dan suasananya seperti perubahan bahasa dalam peribadatan. Selain itu tempat peribadatan harus dibuat sebagaimana yang lazim di Barat seperti: mesjid dibangun dengan bentuk dan suasana gereja di negara-negara barat, dengan menekankan pada pentingnya mesjid yang bersih, dengan bangku-bangku dan ruang menyimpan mantel, mewajibkan jamaah masuk dengan sepatu yang bersih, menggantikan bahasa Arab dengan bahasa Turki, menyediakan alat-alat musik ditempat shalat untuk memperindah bentuk shalat, dan mengubah teks-teks khutbah yang telah ada dengan

33 khutbah yang berisi pemikiran agama berdasarkan filsafat Barat. (Jameelah 1965:159). Mukti Ali (1994: 168), menjelaskan penekanan sangat dilakukan dalam bentuk peribadatan. Tempat peribadatan harus bersih, teratur, mudah didatangi dan patut dihuni. Untuk itu tempat ibadah harus menyediakan bangku dan kamar untuk menggantungkan baju diluar. Rakyat juga diharuskan untuk memasuki tempat-tempat ibadah dengan sepatu yang bersih. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan dalam melakukan ibadah. Alasan penyediaan kamar dalam tempat-tempat ibadah adalah karena Turki mengalami musim dingin, maka dalam musim itu orang-orang Turki memakai baju luar yang tebal yang akan dilepaskan sewaktu akan melakukan sholat. Orang-orang Turki memakai sepatu boot dan sepatu tersebut dilepas pada waktu masuk tempat-tempat ibadah, dan mereka melakukan sholat dengan sepatu dalam. Fadlullah Jamil dalam Furqon (2012: 45) menyatakan bahwa pada masa pemerintahannya, Mustafa Kemal membuat peraturan pelarangan naik haji bagi masyarakat Muslim di Turki. Sebagaimana umat muslim di dunia, umat muslim yang berada di Turki juga melakukan ibadah Haji setiap tahunnya. Ditambah dengan kondisi letak geografis Turki yang berdekatan dengan Saudi Arabia memudahkan rakyat Turki untuk melaksanakan kewajiban dari rukun islam yang kelima tersebut. Kegiatan tersebut pasti sering terlihat tatkala kekhalifahan Turki Utsmani masih berkuasa di Turki, akan tetapi hal ini jarang dilaksanankan atau dirasakan pada masa pemerintahan Mustafa Kemal. Ketika mulai dilakukannya revolusi agama pada tahun 1928, Mustafa Kemal mulai mengeluarkan kebijakan pelarangan untuk melaksanakan ibadah Haji. Dengan adanya kebijakan ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas i 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Turki adalah negara yang terletak di antara dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578 km 2, 97% (790.200 km 2 ) wilayahnya terletak di benua Asia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rosmiati Lubis, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Pasha merupakan negara yang terkenal dengan sekularisasinya atau usaha-usaha untuk meniru ke negara-negara Barat

Lebih terperinci

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B. A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari suku

Lebih terperinci

TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme. Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas. Abstrak

TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme. Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas. Abstrak TIGA ALIRAN PEMBAHARUAN Westernisme, Islamisme dan Nasionalisme Drs. Muhammad Muhtarom Ilyas Abstrak Setelah mengalami kemunduran, Turki Usmani tidak henti untuk berusaha mengadakan pembaharuan-pembaharuan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Assalamu alaikum Wr Wb Turki Usmani Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani Berdirinya Kerajaan Turki Usmani Bangsa Turki tercatat dalam sejarah atas keberhasilannya mendirikan dua Dinasti, yaitu Dinasti Turki Saljuk

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER

NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER NEGARA SEKULER TURKI I. SEKULER Kemunduran Turki Usmani Sejak Abad ke-17 dan kekalahannya dari bangsa Barat mendorong para penguasa dan kaum intelektual untuk bermawas diri dan melakukan usaha-usaha rekonstruksi

Lebih terperinci

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan: Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

BAB II RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK. Ataturk dari kelahirannya sampai akhir hayatnya. A. Latar Belakang Keluarga dan Masa Muda Mastafa Kemal

BAB II RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK. Ataturk dari kelahirannya sampai akhir hayatnya. A. Latar Belakang Keluarga dan Masa Muda Mastafa Kemal BAB II RIWAYAT HIDUP MUSTAFA KEMAL ATATURK Dalam bab ini akan diuraikan mengenai riwayat hidup Mustafa Kemal Ataturk yang meliputi latar belakang keluarga dan kehidupan Mustafa Kemal Ataturk dari kelahirannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sangat pantas dijadikan referensi nomor wahid sepanjang masa. bahkan setan pun tak ingin berpapasan dengannya di jalan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai agama semitik yang diturunkan terakhir, Islam tidak hanya sempurna ditinjau dari segi ajarannya saja, akan tetapi pada masa-masa awal sejarah penyebarannya,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan 201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak

Lebih terperinci

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Albania Negeri Muslim di Benua Biru? Faktanya banyak sekali hal-hal yang belum kita ketahui tentang agama islam di dunia ini, bagi kalian yang mengaku masyarakat islam hendaklah kita sesekali menilik lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun

Lebih terperinci

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah

PENDAHULUAN. Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah PENDAHULUAN Turki merupakan negara Islam yang merupakan salah satu tempat bersejarah perkembangan Islam di Dunia. Turki juga merupakan wilayah yang terdiri dari dua simbol peradaban di antaranya peradaban

Lebih terperinci

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI

KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI KERUNTUHAN KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI TAHUN 1924 SKRIPSI oleh: Winda Desilia Putri NIM 050210302223 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep BAB IV PERBANDINGAN KONSEP NEGARA MENURUT PEMIKIRAN IMAM MAWARDI DENGAN ALI ABDUL RAZIQ A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep Negara Dalam tulisan ini hampir semua pemikiran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN

CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN SEJAK kekhalifahan Usmaniah runtuh, Turki seperti seorang pemuda yang jatuh bangun, tergopoh-gopoh mencari jati dirinya. Ideologi dan garis-politik sekuler yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan babak baru bagi perjuangan rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE-

REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- REFORMASI PENDIDIKAN ISLAM PADA AWAL ABAD KE- 20 Oleh: Ali Sodikin Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu wilayah (area of cincern) gerakan pembaruan Islam yang berlangsung di seluruh dunia Islam. Tokoh-tokoh

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SatuanPendidikan : Madrasah Aliyah (Prog Keagamaan) Bentuk Soal : Pilihan Ganda Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM

Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Modul ke: 04 Pendidikan Agama Islam Bab : 3 PERADABAN ISLAM Fakultas Teknik Elektro Alimudin, S.Pd.I, M.Si Program Studi Pendidikan Agama Islam www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Peradaban yang dibangun oleh

Lebih terperinci

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA Pada bab ini penulis akan bercerita tentang bagaimana sejarah konflik antara Palestina dan Israel dan dampak yang terjadi pada warga Palestina akibat dari

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN

BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN 45 BAB III RIWAYAT HIDUP MUHAMMAD ALI PASHA DAN PEMIKIRAN PEMBAHARUANNYA TERHADAP PERADABAN MODERN A. Riwayat Hidup Muhammad Ali Pasha 1. Biografi Muhammad Ali Pasha Muhammad Ali Pasha adalah seorang keturunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Periode abad ke-18 hingga abad ke-19 merupakan suatu periode yang memiliki peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah di Eropa. Berbagai macam peristiwa itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan uraian simpulan dari skripsi yang berjudul Perkembangan Islam Di Korea Selatan (1950-2006). Simpulan tersebut merujuk pada jawaban permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950- BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) sangat menarik untuk dikaji. Militer adalah organ yang penting yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH ( M)

BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH ( M) BAB IV ANALISIS PENYEBARAN ISLAM SULTAN MUHAMMAD AL FATIH PADA MASA DINASTI UTSMANIYAH (1451-1481 M) Sejak berakhirnya masa keemasan Dinasti Abbasiyah, kondisi umat Islam mengalami kemajuan kembali berkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari sebuah kajian skripsi dengan judul PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERKEMBANGAN SCHUTZSTAFFEL (1925-1945): Suatu Perspektif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan penelitian pada Bab I penelitian ini dan dihubungkan dengan kerangka pemikiran yang ada, maka kesimpulan yang diambil dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Pagaruyung. Kesimpulan yang dapat diambil dari latar belakang kerajaan Pagaruyung adalah, bahwa terdapat tiga faktor yang

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PENGANUGERAHAN GELAR PAHLAWAN

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi RUU. tentang Keistimewaan Yogyakarta. Kurang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi RUU. tentang Keistimewaan Yogyakarta. Kurang lebih BAB I PENDAHULUAN Tidak mungkin ada monarki yang bertabrakan, baik dengan konstitusi maupun nilai demokrasi ( Suara Yogya, 26/11/2010). Itulah pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

MUSTAFA KEMAL ATTATURK. Abdul Hakim UPT. Mata Kuliah Umum UNM

MUSTAFA KEMAL ATTATURK. Abdul Hakim UPT. Mata Kuliah Umum UNM MUSTAFA KEMAL ATTATURK (Negara Republik Sekuler) Oleh: Abdul Hakim UPT. Mata Kuliah Umum UNM ABSTRAK Perkembangan modernisasi di Turki memunculkan 3 fase gerakan pembaharuan, yaitu: pertama, gerakan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah dinamisasi terutama setelah semakin banyaknya pergolakan pemikiran yang menyebabkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan 99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada

Lebih terperinci

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER l Edisi 001, Oktober 2011 Edisi 001, Oktober 2011 P r o j e c t i t a i g D k a a n MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER Ihsan Ali Fauzi 1 Edisi 001, Oktober 2011 Informasi Buku: Abdullahi Ahmed An- Na`im,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rusia merupakan negara federasi yang terbentuk pasca keruntuhan Uni Soviet. Sebagai negara baru, Rusia berusaha untuk membangun kembali kejayaan seperti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

PENAKLUKAN PADA MASA AWAL KEKUASAAN ISLAM

PENAKLUKAN PADA MASA AWAL KEKUASAAN ISLAM PENAKLUKAN PADA MASA AWAL KEKUASAAN ISLAM Penulisan sejarah ditentukan oleh tiga faktor penting yang sangat menentukan bobot kajian sejarah, yaitu materi, metodologi dan interpretasi, karena ketiganya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN Oleh Nurcholish Madjid Seorang Muslim di mana saja mengatakan bahwa agama sering mendapatkan dukungan yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi

BAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bermula dari para pendatang dari Eropa yang bermukim di Amerika utara sejak abad ke-16, bangsa Amerika menjadi sebuah bangsa baru yang lahir dalam suatu

Lebih terperinci

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR

PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI ( M) Oleh : SAEPUL ANWAR PERADABAN ISLAM MASA TURKI UTSMANI (1299-1924 M) Oleh : SAEPUL ANWAR MENGENAL TURKI UTSMANI Berasal dari suku pengembara bernama Kayi yang bermukim di wilayah Asia Tengah, di Utara laut kaspia. Hidup pada

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 20102010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat

Lebih terperinci

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan,

BAB V KESMPULAN. Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan, BAB V KESMPULAN 5.1. kesimpulan Jemaah Ahmadiyah, demikian mereka memanggil dirinya, di Pakistan, negara kelahirannya sendiri, sejak 1889, secara konstitusional pada tahun 1984, dianggap sebagai kelompok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak membawa sukses yang besar dibandingkan dengan penyebaran yang dilakukannya di negara Asia

Lebih terperinci

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia MATA UJIAN BIDANG TINGKAT : P.ENGETAHUAN UMUM : SEJARAH : SARJANA/DIPLOMA PETUNJUK UMUM 1) Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban 2) Semua jawaban dikerjakan di lembar jawaban yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Revolusi Revolusi dipahami sebagai proses yang sangat luar biasa, sangat kasar, dan merupakan sebuah gerakan yang paling terpadu dari seluruh gerakan-gerakan

Lebih terperinci

KESINAMBuNGAN BUDAYA

KESINAMBuNGAN BUDAYA c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBuNGAN BUDAYA Oleh Nurcholish Madjid Ketika Kaisar Hirohito meninggal, banyak orang membicarakan kedudukannya selaku lambang kontinuitas budaya Jepang selama ribuan tahun.

Lebih terperinci

ARSITEKTUR BYZANTIUM

ARSITEKTUR BYZANTIUM ARSITEKTUR BYZANTIUM Seni bangunan ini kemudian disebut sebagai arsitektur klasik, karena prinsip-prinsip, konsep dan romantika bangunan pada jaman itu akan tetap abadi. Salah satu jenis arsitektur yang

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menghormati kedudukan para Pejabat Negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci