PENGARUH INVESTASI KONTRAK PEMAIN TERHADAP MANFAAT EKONOMI MASA KINI DAN MASA DEPAN KLUB SEPAKBOLA EROPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH INVESTASI KONTRAK PEMAIN TERHADAP MANFAAT EKONOMI MASA KINI DAN MASA DEPAN KLUB SEPAKBOLA EROPA"

Transkripsi

1 PENGARUH INVESTASI KONTRAK PEMAIN TERHADAP MANFAAT EKONOMI MASA KINI DAN MASA DEPAN KLUB SEPAKBOLA EROPA Yosua Tahi Bonar Aria Farah Mita Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa kontrak pemain sepakbola memenuhi kriteria sesuai kebijakan akuntansi untuk diakui sebagai aset takberwujud. Selain itu penelitian ini juga menganalisis manfaat ekonomi masa kini dan masa depan dari investasi pemain pada klub sepakbola di Eropa. Metode penelitian yang dipakai merujuk kepada penelitian Amir dan Livne (2005). Data yang dipakai adalah data klub divisi utama di 10 liga besar di Eropa, dengan periode dari Penelitian ini membuktikan bahwa investasi pemain berpengaruh signifikan terhadap manfaat ekonomi klub tersebut hanya pada tahun dilakukannya investasi. Namun, investasi klub pada tahun berjalan tidak berpengaruh terhadap manfaat ekonomi masa depan klub. THE EFFECT OF PLAYER CONTRACT INVESTMENT ON CURRENT AND FUTURE ECONOMIC BENEFIT OF EUROPEAN FOOTBALL CLUB Abstract This paper aims to clarify that the contract of football player meets the criteria appropriate accounting policies to be recognized as intangible asset. In addition, this study analyze the current and future economic benefit of an player investment in European football clubs. The research method used to refer to the study Amir and Livne (2005). The paper use a data from some of the club in 10 major division of European league from This study summaries the findings that players investment significantly effect its economic benefits only in the current period of investment. However, the club s investment in the current period does not effect the club's future economic benefits. Keywords: Player investment, Future Economic Benefit, Football Club, Intangible Asset. Pendahuluan Sepakbola merupakan cabang olahraga yang paling populer dan paling digemari di seluruh dunia. Jumlah negara yang terdaftar mempunyai organisasi profesional dalam

2 pengelolaan olahraga ini sebanyak 207 negara (FIFA, 2014). Berbagai elemen terlibat dalam olahraga ini. Mulai dari perlengkapan bermain, stadion, pemain, pelatih, wasit, suporter, bahkan investor untuk suatu klub sepakbola profesional. Dewasa ini, pekerjaan sebagai pemain sepakbola profesional dianggap menjanjikan. Tentunya hal ini didukung karena penghasilan yang bisa didapat seorang pesepakbola. Semakin hebat kemampuan dan adaptasi seorang pemain akan semakin menarik minat klub besar. Dan tentunya semakin besar klub di mana dia bermain, akan semakin besar pula pendapatan pemain tersebut. Dari sisi klub sendiri, adanya pemain berbakat ditambah fisik yang bagus, akan mendatangkan keuntungan secara tersendiri untuk klub tersebut. Sepakbola sekarang sudah menjadi industri tersendiri. Berbicara mengenai pengelolaan klub sepakbola profesional, liga liga di Eropa layak dijadikan contoh pengelolaan yang baik dan benar. Dengan berkumpulnya pemain top dunia, pelatih hebat, dan klub klub dengan basis fans yang besar di negara negara lain, Eropa menjadi pusat perhatian dunia untuk sepakbola. Beberapa liga top dunia tersebut antara lain adalah Liga Italia, Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Belanda, Liga Jerman dan Liga Perancis. Liga liga tersebut ada dalam posisi atas dalam industri sepakbola di dunia. Sebagai contoh kita dapat melihat bagaimana Liga Utama Inggris berjalan di tiap musimnya. Kompetisi ini merupakan kompetisi antar klub tertinggi di negara Inggris. Saat ini mendapat dukungan sponsor dari Barclays Bank sehingga nama resminya menjadi Barclays Premier League. Setiap klub yang bertanding mendapatkan dananya secara mandiri dari tiket stadion, sponsor, penjualan merchandise, hak siar televisi dan lainnya. Di Indonesia, sejak musim 2013/2014, Liga Inggris ditayangkan di Indosiar, SCTV dan televisi berbayar seperti NexMedia, First Media, Big TV, Telkom Vision, Orange TV. Tidak hanya pertandingan liga dalam negeri yang ditayangkan stasiun televisi dalam negeri, namun liga liga Eropa lebih banyak ditayangkan pertandingannya oleh pihak stasiun televisi. Tentunya hal ini dikarenakan penonton yang ada di Indonesia lebih tertarik untuk menonton klub klub Eropa (khususnya) ketimbang klub dalam negeri. Karena itu liga dari benua Eropa seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, Liga Perancis mengisi acara televisi di akhir pekan dengan siaran langsung. Permainan yang menghibur dan bagus, stadion yang mendukung, sportivitas yang ada, merupakan beberapa alasan kenapa klub sepakbola Eropa lebih menarik untuk ditonton dan diikuti liganya dibandingkan Liga Indonesia. Ditambah dengan belum stabilnya permasalahan akan sepakbola dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir menambah penyebab ketertinggalan sepakbola dalam negeri bahkan di kancah Asia. Hal inilah yang membedakan sepakbola kita dan luar negeri. Pengelolaan dan profesionalisme klub di dalamnya dapat menjadi contoh untuk kemajuan sepakbola dalam negeri.

3 Untuk mendapatkan seorang pemain dan pelatih hebat tentunya dibutuhkan modal yang besar. Namun begitu para pemilik tidak ragu mengeluarkan uang hingga triliunan rupiah untuk membeli pemain dan pelatih yang menurut mereka akan mendongkrak prestasi klub. Prestasi klub akan mendatangkan pemasukan. Pemasukan yang dimaksud penulis bukan hanya dari hadiah ketika menjuarai sebuah kompetisi, tapi juga dari basis fans yang akan bertambah setia, bertambah banyak. Begitu pula dengan para sponsor yang pada umumnya tertarik kepada klub klub besar, klub dengan banyak gelar juara dan pemain terkenal. Tim juara akan selalu menarik bagi suporter dan sponsor yang akan mendatangkan pemasukan bagi klub tersebut. Karena melihat gambaran inilah para investor muncul sebagai penggerak klub untuk bisa lebih lagi menghasilkan pemasukan untuk keuntungan investasinya. Investor tidak ragu mendukung klub dengan dana yang besar baik dari segi fasilitas (stadion, tempat latihan), jajaran manajemen kepelatihan (pelatih dan staff terkait), bahkan pemain (pembelian pemain dengan harga tinggi). Investor semakin percaya bahwa industri (bisnis) ini bisa mendatangkan keuntungan yang besarsehingga investasi yang dikeluarkan tidaklah sia-sia. Gambaran di atas memperlihatkan bahwa pemain sepakbola merupakan faktor kunci dalam perkembangan industri sepakbola. Amir dan Livne (2001) mengatakan bahwa dalam sumberdaya manusia mungkin merupakan satu-satunya revenue driver untuk klub sepakbola. Pemain adalah faktor terbesar dalam menentukan bagaimana tingkat kesuksesan sebuah klub. Menurut Michie dan Verna (1999) kontribusi investasi untuk kontrak pemain sepakbola terhadap manfaat ekonomi masa depan klub menghadapi beberapa ketidakpastian misalnya karena gangguan cedera dan berapa lama tepatnya setiap pemain akan tinggal di klub misalnya serta ketidakpastian tentang timing dari manfaat itu sendiri. Penelitian yang dilakukan Amir dan Livne (2005) tentang pengaruh investasi dalam kontrak pemain sepakbola terhadap manfaat ekonomi masa depan menunjukkan hubungan yang lemah antara investasi dengan manfaat ekonomi. Investasi tahun ini dan tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba operasi dan penjualan tahun ini. Namun hanya investasi tahun ini yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap arus kas dari aktivitas operasi tahun ini. Investasi dua tahun sebelumnya tidak memiliki hubungan yang kuat dengan manfaat ekonomi masa depan manapun. Sembodo (2011) melakukan penelitian untuk melihat investasi pada kontrak pemain sepakbola tahun berjalan dengan hubungannya pada manfaat ekonomi klub sepakbola. Hasilnya, Investasi kontrak pemain sepakbola pada tahun berjalan berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan. Namun, investasi kontrak pemain sepakbola pada masa lalu tidak berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan. Kedua penelitian di atas menyimpulkan bahwa

4 setiap musimnya klub harus terus berinvestasi dalam kontrak pemain untuk bisa terus mendatangkan manfaat ekonomi bagi klub, namun kenyataannya sangat tidak mungkin setiap tahun memperpanjang kontrak pemain di dalam klub. Karena itu penulis mencoba melakukan penelitian dengan mencoba mengambil data dari dari klub klub di liga besar Eropa yang mungkin bisa lebih menginterpretasikan hasil penelitian terhadap kejadian sebenarnya. Selain itu, proksi laba operasi di model penelitian sebelumnya diganti dengan proksi laba sebelum pajak, karena dalam transaksi pembelian pemain baru tiap musimnya, sebagian besar klub memiliki pinjaman berbunga dari investasi untuk mendanai biaya pembelian pemain. Bunga dari utang inilah yang menurut penulis terdapat pada laba sebelum pajak atau earning before tax. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menjelaskan bahwa kontrak pemain sepakbola memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset tak berwujud dan membuktikan bahwa investasi dalam kontrak pemain sepakbola berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi masa kini dan masa depan klub sepakbola. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi para calon investor ataupun investor klub sepakbola. Penelitian ini dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan ketika akan menanamkan modal ataupun melakukan pembelian pemain dalam klub sepakbola. Penelitian ini juga menggambarkan bahwa sepak bola adalah tujuan invetasi yang menguntungkan, khususnya dengan fanatisme yang ada. Lalu juga mengingatkan kita bahwa sepakbola adalah salah satu alat untuk memajukan perekonomian suatu negara, apalagi ketika investor asing datang. Lapangan pekerjaan pun bertambah dengan adanya satu klub sepakbola berdiri. Bagi pihak klub sepakbola di Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran terhadap pengukuran nilai pemain di liga Indonesia, sehingga tidak ada pemain yang over / under valued. Dan juga bisa membuat klub sepakbola di Indonesia lebih diminati investor dengan pengukuran yang realiable sehingga bisa lebih independen dalam menjalankan organisasinya. Para regulator klub sepakbola di Indonesiapun bisa menggunakan penelitian ini untuk memberikan gambaran betapa pentingnya pengungkapan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum dan peraturan global menurut FIFA. Dengan begitu olahraga sepakbola kita bisa lebih baik di mata dunia dan bahkan bisa menarik investor asing. Terakhir bagi akademisi, penelitian ini diharapkan bermanfaat dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam investasi terhadap sumber daya yang ada, dimana bidang tersebut merupakan bidang akuntansi yang banyak mengalami perkembangan signifikan serta memerlukan banyak referensi.

5 Tinjauan Literatur dan Pengembangan Hipotesis Di Indonesia pembahasan mengenai aset takberwujud terdapat dalam PSAK 19 Revisi 2010, di mana PSAK tersebut mengadopsi dari IAS 38. Menurut IAS 38 aset takberwujud adalah aset non moneter yang dapat diidentifikasi tanpa memiliki wujud fisik. Agar dapat memenuhi definisi sebagai aset takberwujud, harus memenuhi aspek keteridentifikasian, pengendalian, dan manfaat ekonomi masa depan. Pembahasan berikutnya akan menjelaskan tentang aspek aspek tersebut. 1. Keteridentifikasian. IAS 38 menyebutkan bahwa suatu aset dikatakan teridentifikasi jika : a) Dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual, dialihkan dilisensikan, disewakan atau ditukarkan, baik secara individual atau bersama dengan kontrak terkait, aset teridentifikasi atau liabilitas teridentifikasi, terlepas apakah entitas bermaksud untuk melakukan hal tersebut. b) Timbul dari hak kontraktual atau hak legal lainnya, terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau hak dan kewajiban lainnya. 2. Pengendalian. Menurut IAS 38 suatu entitas memiliki kontrol atas suatu aset jika mempunyai kekuasaan untuk memperoleh manfaat ekonomi masa depan atau potensi jasa yang berasal dari aset tersebut dan membatasi akses pihak lain untuk memperoleh manfaat ekonomi tersebut. Kemampuan entitas untuk mengendalikan manfaat ekonomi masa depan atau potensi jasa dari suatu aset takberwujud biasanya timbul dari hak hukum yang dapat dipaksakan dalam pengadilan. Dalam ketiadaan hak hukum, akan lebih sulit untuk membuktikan kontrol atas aset. Selain itu pengetahuan teknis dan pengetahuan akan pasar juga bisa menimbulkan kemampuan pengendalian akan manfaat ekonomi masa depan tersebut. 3. Manfaat Ekonomi Masa Depan. Dalam IAS 38, disebutkan bahwa manfaat ekonomi masa depan dari aset takberwujud dapat mencakup penjualan barang atau jasa, penghematan biaya, atau manfaat lainnya yang berasal dari penggunaan aset takberwujud tersebut oleh entitas. Sebagai contoh, penggunaan properti intelektual dalam proses pelayanan dapat mengurangi rencana biaya proses pelayanan tersebut (sistem online dalam perpanjangan Surat Izin Mengemudi akan lebih bermanfaat sehingga bisa mengurangi biaya untuk para karyawan yang menangani pekerjaan tersebut).

6 Bagi sebuah klub sepakbola, pemain adalah aset yang paling berharga (Devi, 2004). Klub sepakbola mengirim beberapa pencari bakat ke berbagai penjuru dunia untuk mencari bakat-bakat muda yang dipercaya akan bersinar menjadi pemain bintang di masa depan atau pemain yang dibutuhkan klub saat ini juga. Untuk merekrut dan mempertahankan pemain, klub harus mengeluarkan biaya, mulai dari biaya transfer, fee untuk agen pemain, gaji dan bonus untuk pemain selama masa kontrak, hingga biaya perawatan bila pemain mengalami cedera. Amir dan Livne (2001) mengatakan bahwa akuntansi untuk sumber daya manusia menemui beberapa kompleksitas, seperti ketidakpatian kesuksesan finansial dan operasional investasi tersebut dan kenyataan bahwa kepemilikan sumber daya manusia tidak dapat dipaksakan karena pegawai dapat meninggalkan entitas kapan saja. Investasi untuk sumber daya manusia dapat diakui sebagai aset bila memiliki potensi untuk menghasilkan manfaat masa depan yang dapat diukur dalam satuan moneter dan manfaat masa depan tersebut dimiliki dan dikendalikan oleh entitas (Flamholtz, 1999). Menurut Aronsson, Johansson, dan Jonsson (2004), pemain sepakbola tidak dapat dikategorikan sebagai aset berwujud karena tidak mungkin memiliki fisik seseorang. Namun kontrak klub dengan pemain membuat klub dapat menggunakan jasa pemain yang dikontrak tersebut. Dari sisi inilah Aronsson, Johansson, dan Jonsson (2004) melihat kontrak tersebut sebagai aset takberwujud. Kontrak pemain dengan klub memberikan hak legal yang dapat dipaksakan pada klub untuk menggunakannya. Kewajiban klub dan pemain yang terikat kontrak diatur khusus dalam FIFA Circular No. 1171/2008 : Professional Football Player Contract Minimum Requirement. Peraturan FIFA tersebut mengatur jelas mengenai hal hal yang wajib terdapat dalam suatu kontrak kerja antara pesepakbola profesional dan klub profesional. Dalam kewajiban-kewajiban klub terhadap pemain, sebagian besar isinya merupakan kewajiban keuangan seperti pembayaran gaji, bonus, dan tunjangan. Sedangkan kewajiban pemain terhadap klub lebih menekankan pada tanggung jawab moral seperti selalu bermain di setiap pertandingan dengan kemampuan terbaiknya, mengikuti latihan dan kegiatan pra dan pasca pertandingan sesuai petunjuk pelatih kepala, memiliki gaya hidup yang sehat, mengikuti semua kegiatan klub baik sepakbola maupun komersial, menjaga nama baik klub, mematuhi peraturan klub dan sebagainya. Pemain sepakbola juga dapat diidentifikasi dengan jelas, sehingga dapat dijual, disewakan, dan dipertukarkan secara terpisah (Devi, 2004). Hal ini dapat dilihat dari jual beli pemain dari satu klub ke klub lainnya. Begitu pula dengan peminjaman, dapat dikatakan

7 sebagai sewa karena klub yang meminjam selain membayar gaji pemain juga membayar biaya peminjaman kepada klub pemilik. Tujuan utama klub dalam merekrut pemain sepakbola adalah untuk membantu menghasilkan manfaat ekonomi masa depan bagi klub. Manfaat ekonomi masa depan inilah yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Michie dan Verma (2001) berpendapat bahwa manfaat yang diharapkan klub dari pemain yang dikontrak adalah manfaat yang takberwujud, yaitu kontribusi untuk kesuksesan klub dalam sepakbola seperti trofi kompetisi domestik maupun internasional. Kesuksesan klub dalam sepakbola biasanya diikuti keuntungan finansial baik dari hadiah uang kompetisi yang dimenangkan atau pembayaran hak siar televisi. Di samping manfaat takberwujud yang dipaparkan Michie dan Verna (2001) tersebut, sebenarnya pemain sepakbola juga menghasilkan manfaat ekonomi yang nyata-nyata terlihat seperti keuntungan dari penjualan replika seragam klub dengan nomor dan nama punggung pemain atau action figure. Amir dan Livne (2001) mengatakan bahwa sumber daya manusia mungkin merupakan satu-satunya revenue driver untuk klub sepakbola. Soepriyanto (2013) mengemukakan bahwa harga transfer pemain sepakbola adalah satu dari beberapa komponen lainnya dalam nilai kontrak pemain sepakbola. Komponen paling utama dalam transaksi kontrak pemain sepakbola adalah biaya transfer. Di eropa, biaya transfer ini bisa berkisar dari ratusan ribu pounds sampai puluhan juta pounds. Jika biaya transfer disepakati, maka klub akan memegang hak transfer di mana pemain tidak bisa berpindah klub jika hak transfer dari klub sebelumnya diputus atau habis masa berlakunya. Pada tahun 2001, Amir dan Livne melakukan penelitian mengenai pengaruh investasi klub-klub Inggris dan Skotlandia dalam kontrak pemain terhadap manfaat masa depan yang diukur dengan penjualan dan laba operasi sebagai benefit finansial dan posisi akhir liga sebagai benefit nonfinansial. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah 58 klub Inggris dan Skotlandia untuk periode Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi untuk kontrak pemain akan meningkatkan penjualan untuk periode sekarang dan dua periode setelahnya. Investasi untuk kontrak pemain juga meningkatkan laba operasi untuk periode sekarng dan periode setelahnya. Menurut Amir dan Livne, hasil tersebut menunjukkan bahwa investasi pembelian pemain dapat terpulihkan. Pada tahun 2005, Amir dan Livne kembali melakukan penelitian serupa namun dengan model yang diperbaharui. Pada penelitiaannya kali ini, Amir dan Livne menggunakan penjualan, laba operasi, dan arus kas dari aktivitas operasi sebagai pengukur benefit. Posisi akhir liga tidak digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan adalah 58 klub Inggris dan Skotlandia untuk periode Hasil dari analisis

8 regresi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa investasi kontrak pemain tahun sekarang dan satu tahun sebelumnya memiliki hubungan positif dengan penjualan dan laba operasi. Investasi kontrak pemain dua tahun sebelumnya tidak memiliki hubungan yang sistematis dengan penjualan, laba operasi, maupun arus kas dari aktivitas operasi. Hanya investasi kontrak pemain tahun sekarang yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap arus kas dari aktivitas operasi. Menurut Amir dan Livne, hal itu menunjukkan hubungan yang lemah antara investasi kontrak pemain dengan arus kas dari aktivitas operasi. Penelitian Amir dan Livne (2005) masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya proksi investasi dalam kontrak pemain. Amir dan Livne (2005) mengatakan bahwa proksi dari investasi untuk kontrak pemain yang ideal adalah saldo biaya transfer pada akhir musim kompetisi. Namun data tersebut tidak tersedia untuk sebagian besar klub sebelum FRS 10 tentang aset takberwujud diberlakukan pada tahun Dalam penelitian tersebut, proksi investasi dalam kontrak pemain adalah nilai investasi dalam kontrak pemain baru dan kas yang diterima dari penjualan pemain. Kas yang diterima dari penjualan pemain dalam satu periode akuntansi (biasanya sama dengan periode kompetisi) juga bisa berasal dari penjualan pemain yang dilakukan pada periode sebelumnya. Saldo biaya transfer merupakan proksi investasi kontrak pemain yang paling ideal menurut Amir dan Livne (2005) dan data tersebut tersedia di situs transfermarkt.co.uk. Oprisor dan Oprean (2013) juga menetapkan bahwa dasar pengungkapan kontrak pemain sepakbola dapat diimprovisasi. Biaya seperti perekruitan pemain, biaya latihan, fasilitas klub, fasilitas pribadi pemain juga dapat dijadikan dasar penilaian. Selain itu, penghitungan melalui modal intelektual juga dapat dijadikan opsi terkait hubungan nilai investasi untuk pemain bebas kontrak (pemain akademi binaan klub). Selain melihat beberapa penelitian dan teori yang ada, penulis juga melihat secara realita bahwa tidak setiap musimnya klub melakukan negosiasi (investasi) ulang terhadap pemainnya, pun itu pemain penting di klub. Karena itu pula sesuai pandangan Amir dan Livne (2005) bahwa definisi akuntansi untuk aset yaitu investasi tahun berjalan dan investasi masa lalu seharusnya berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan. Berdasarkan penjelasan penjelasan yang sudah dipaparkan pada bab ini, maka penulis membangun hipotesis sebagai berikut : H1 : Investasi kontrak pemain sepakbola pada tahun berjalan berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan H2 : Investasi kontrak pemain sepakbola pada tahun berjalan berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi masa depan

9 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan studi kausalitas yang mempunyai tujuan studi untuk menguji hipotesis, yaitu pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu informasi yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Data sekunder yang dimaksud adalah laporan keuangan klub-klub profesional di tiap divisi utama di 10 liga besar di Eropa, untuk periode Laporan keuangan tersebut diperoleh peneliti dari website resmi klub ataupun humas klub melalui . Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan, laba sebelum pajak, arus kas dari aktivitas operasi, beban gaji, dan nilai aset tetap berwujud yang didapat dari laporan keuangan setiap klub. Untuk nilai pembelian dan pendapatan pemain tiap tahunnya didapat dari situs transfermarkt.co.uk. Penelitian ini menggunakan aplikasi statistik SPSS 16 dalam mendukung analisa data yang telah dikumpulkan. Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa klub profesional di beberapa liga di Eropa, seperti liga Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol, Jerman, Italia, Portugal, Denmark, dan Turki. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel berdasarkan kriteria kriteria tertentu atau pertimbangan peneliti. Hal yang menjadi kriteria dalam pemilihan ini adalah ketersediaan data laporan keuangan klub pada liga di Eropa, yang merupakan liga liga besar di dunia. Data pendapatan, laba sebelum pajak, arus kas dari aktivitas operasi, beban gaji, dan nilai aset tetap berwujud diambil dari laporan keuangan masing-masing klub sedangkan data nilai pembelian serta pendapatan kontrak pemain diambil dari situs transfermarkt.co.uk yang menampilkan data historis pembelian dan pendapatan pemain klub-klub Eropa. Model penelitian untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model dalam penelitian Amir dan Livne (2005) yang juga diterapkan oleh Aryo (2011), namun seperti sudah disinggung pada bab sebelumnya, ada perbedaan pada proksi laba operasi yang diganti menjadi laba sebelum pajak. Modelnya adalah sebagai berikut : Model 1 : SALESit = α SL + β 1SL NETINV it + β 2SL NETINV it-1 + β 3SL NETINV it-2 + β 4SL TAS it + β 5SL WAGES it Model 2 : EBTit = α EBT + β 1EBT NETINV it + β 2EBT NETINV it-1 + β 3EBT NETINV it-2 + β 4EBT TAS it + β 5EBT WAGES it

10 Model 3 : OCFit = α OCF + β 1OCF NETINV it + β 2OCF NETINV it-1 + β 3OCF NETINV it-2+ β 4OCF TAS it + β 5OCF WAGES it Keterangan: SALESit = pendapatan klub i pada tahun t EBTit = laba sebelum pajak klub i pada tahun t OCFit = arus kas dari aktivitas operasi klub i pada tahun t NETINV it = pembelian pemain baru dikurangi penjualan pemain klub i pada tahun t NETINV it-1 = pembelian pemain baru dikurangi penjualan pemain klub i pada tahun t-1 NETINV it-2 = pembelian pemain baru dikurangi penjualan pemain klub i pada tahun t-2 TASit = nilai aset tetap berwujud klub i pada tahun t WAGES it = beban gaji klub i pada tahun t Konstanta α SL, α EBT, dan α OCF bernilai positif. Koefisien variabel, beta (β), diduga bernilai positif yang menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen dan variabel kontrol terhadap variabel dependen yaitu manfaat ekonomi masa depan klub sepakbola. Dalam hipotesis pertama, investasi pada tahun berjalan digambarkan melalui variabel independen NETINV it yang mempengaruhi manfaat ekonomi tahun berjalan, diwakili oleh tiga variabel dependen yaitu pendapatan (Sales it ), laba sebelum pajak (EBT it ), arus kas dari aktivitas operasi (OCF it ). Dan ada variabel pendukung untuk hipotesa ini yaitu fasilitas klub (TAS it ) dan beban gaji (Wages it ). Hipotesis diterima jika dalam ketiga model penelitian koefisien variabel β 1 bernilai positif yang menandakan bahwa investasi bersih berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan. Pada hipotesis kedua, investasi nilai kontrak pemain pada tahun berjalan digambarkan melalui variabel independen NETINV it-1 dan NETINV it-2, sehingga bisa menggambarkan pengaruhnya terhadap manfaat ekonomi masa depan. Variabel yang dipengaruhi sama seperti sebelumnya yaitu Sales it, EBT it, dan OCF it, begitu juga dengan variabel pendukung terdapat TAS it dan Wages it. Untuk pemaparan mengenai hubungan pengujian dan hipotesis akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Hipotesis diterima jika dalam ketiga model penelitian koefisien variabel β 2 dan β 3 bernilai positif yang menandakan bahwa investasi bersih tahun berjalan berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi masa depan.

11 Prosedur pengujian dalam penelitian ini diawali dengan pemilihan pendekatan data panel, untuk menentukan pendekatan mana yang cocok untuk penelitian ini, apakah pooled least square, fixed effect, random effect. Lalu dilanjutkan dengan uji asumsi klasikyang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi. Yang terakhir adalah uji hipotesis, yaitu Uji Koefisien Determinasi, Uji Signifikansi, Uji Signifikansi Parsial. Hasil Penelitian dan Analisis Sebagai penjelasan pemenuhan kriteria aset takberwujud, aspek pertama yang dibahas adalah keteridentifikasian. Dalam aspek ini, kontrak pemain sepakbola dapat diidentifikasikan sebagai aset takberwujud karena merupakan sebuah perjanjian tertulis antara pemain sepakbola dan klub sebagai pemilik atas pemain tersebut. FIFA sebagai badan otoritas tertinggi sepakbola di dunia, mengatur hal tersebut dalam FIFA Circular No. 1771/2008. Peraturan ini menjelaskan bahwa dalam suatu kontrak profesional, terdapat besaran nilai transfer, gaji pemain, jangka waktu pemain berada di klub tersebut, tunjangan, bonus, dan fasilitas lainnya yang didapat pemain dari klub sebagai pemilik dari pemain tersebut. Dan untuk kewajiban pemain seperti harus siap mengikuti setiap latihan dan pertandingan yang ada juga bagian dari isi kontrak prosfesional pemain sepakbola. Total biaya yang ada di dalamnya untuk memperoleh seorang pemain inilah yang menjadi nilai aset takberwujud dalam laporan keuangan. Ketika masa kontrak belum habis, tidak serta merta mengharuskan pemain tersebut tidak bisa berpindah klub. Berpindah klub inipun juga tidak selalu diartikan dijual ke klub lain, namun bisa juga dipinjamkan. Alasan kenapa pemain bisa berpindah klub pun juga bisa datang dari pemain itu sendiri ataupun dari klub pemilik si pemain. Contoh nyata dalam dunia sepakbola adalah ketika Chelsea (klub sepakbola di Liga Inggris) membeli seorang pemain berposisi kiper bernama Thibaut Cortuis pada usia 20 tahun dari klub KRC Genk (klub sepakbola di Liga Belgia) senilai 3,52 juta poundsterling pada tahun 2011 dengan masa kontrak 4 tahun. Namun setelah dibeli, pemain tersebut langsung dipinjamkan ke klub lain. Klub peminjam membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya sesuai dengan kesepakatan kontrak yang ada dengan klub pemilik. Selain itu, klub peminjam juga membayar biaya peminjaman pemain tersebut ke klub pemilik. Hingga pada tahun 2014 pemain tersebut kembali ke Chelsea setelah masa peminjaman selama 2 tahun. Contoh ini membuktikan bahwa kontrak pemain sepakbola, memiliki kekuatan untuk menjadi dasar peminjaman (penyewaan) atau bahkan penjualan seorang pemain di klubnya ke klub lain.

12 Sesuai dengan definisi dari aspek pengendalian, klub sepakbola memiliki pengendalian atau kontrol terhadap pemain sepakbola yang ada di klub tersebut. Dalam perjanjian kontrak pemain sepakbola juga terdapat bahwa seorang pemain sepakbola tidak boleh melakukan negosiasi dengan klub lain jika tidak mendapat ijin dari klub pemilik tersebut. Bahkan ketika seorang pemain diminta oleh Tim Nasional negara asal pemain tersebut untuk membela negaranya, pemain harus mendapat ijin dari klub pemilik. Hal ini tertuang dalam FIFA Regulations on The Status and Transfer of Players Article 1 / Desember Contoh dari penerapan peraturan di atas adalah ketika klub Liga Inggris, Manchester United, menolak panggilan Tim Nasional Belgia untuk memanggil pemainnya yaitu Adnan Januzaj, untuk bermain di Piala Dunia 2014 di Brazil. Kondisi ini mengartikan bahwa klub pemilik tentu memilik pengendalian (kontrol) atas pemain tersebut. Definisi manfaat ekonomi masa depan ini menjadi aspek yang paling menonjol dalam penelitian ini. Disebutkan bahwa manfaat ekonomi masa depan dari penggunaan aset takberwujud dapat mencakup penjualan barang atau jasa, penghematan biaya, atau manfaat lainnya. Dalam dunia sepakbola, hal ini dapat diartikan bahwa pembelian seoran pemain sepakbola di suatu klub, dapak berdampak pada naiknya pendapatan klub tersebut dari segi penjualan kaos replika si pemain, merchandise, tiket pertandingan, hak siar televisi, fee dari iklan yang dibintangi si pemain, dan lain sebagainya. Beberapa contoh nama besar pesepakbola yang menjadi sumber pemasukan tersendiri bagi klub pemiliknya adalah Thiery Henry, David Beckham, Christiano Ronaldo, dan Neymar. Masing masing dari mereka banyak membintangi iklan dan menjadi brand ambassador beberapa produk olahraga maupun non olahraga, yang tentunya produsen produsen tersebut harus membayar royalti ke klub pemilik si pemain. Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap definisi aset takberwujud terhadap kontrak pemain sepakbola dalam klub sepakbola di Eropa, menunjukkan bahwa kontrak pemain dalam kub sepakbola layak diakui sebagai aset takberwujud. Aspek aspek untuk mendefinisikan aset takberwujud sudah terpenuhi oleh klub sepakbola di Eropa. Kontrak pemain sepakbola dapat jelas dapat teridentifikasi melalui nilai nilai yang tertulis di dalamnya, memiliki kontrol terhadap seorang pemain, dan berpengaruh terhadap manfaat ekonomi masa depan sebuah klub sepakbola. Peneliti melakukan uji normalitas dengan melihat distribusi data pada Normal P-Plot of Regression Standardized Residual. Selain itu peneliti juga melihat Box Plot untuk mengetahui data mana yang merupakan outlier dan perlu dihilangkan. Berikut rincian pemilihan sampel untuk penelitian ini :

13 No 1 Keterangan Klub yang terdaftar di 9 Liga Eropa (Divisi Utama) Tabel 1 Hasil Pemilihan Sampel Jumlah Klub yang tidak berhasil diperoleh datanya Total klub yang dijadikan sampel Total observasi (unbalanced) 159 Lalu Statistik Deskriptif untuk variabel yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Tabel 2 Statistik Deskriptif Penelitian Minimum Maximum Mean Std. Deviation Sales EBT OCF Wages TAS NETINVt NETINVt NETINVt Hasil statistik deskriptif menjelaskan bahwa untuk Sales bernilai positif. Pertumbuhan pendapatan untuk klub klub di divisi utama di eropa memiliki pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan tertinggi adalah kali pendapatan tahun lalu. Namun ada juga klub pendapatannya turun menjadi kali pendapatan tahun lalu. Untuk Earning Before Tax menunjukkan sebagian besar klub di liga utama Eropa mengalami kerugian sebelum pajak. Hal ini mungkin karena besarnya beban beban yang harus dibayarkan klub, walaupun secara rata rata pendapatan (pendapatan) baik. Untuk Operating Cash Flow, menunjukkan meskipun memiliki rata rata arus kas yang baik, namun tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan pendapatan yang ada. Ini terlihat dari nilai minimum kedua proksi yang menunjukkan nilai negatif, menandakan bahwa banyak klub yang mengalami kerugian. Hal ini mungkin disebabkan karena tidak sesuainya besar pembelian pemain dan fasilitas yang dibangun dengan pendapatan tiap tiap klub.

14 Nilai Wages dan TAS menunjukkan rata rata beban gaji yang dikeluarkan oleh klub klub di liga divisi utama di eropa cukup besar, nilai pada maximum Wages dan pada maximum TAS menandakan hal tersebut. Sebenarnya merupakan kewajaran karena pastinya setiap klub di divisi utama liga Eropa, khususnya klub besar, akan menghabiskan uang banyak dalam beban gaji (pemain dan pelatih) serta memfasilitasi baik stadion dan sarana lainnya untuk mendukung prestasi klub. Menarik dilihat adalah bagaiman angka investasi bersih, di mana rata rata klub lebih banyak menjual daripada membeli pemain pada satu musim. Untuk melihat hubungan antara variabel, baik independen maupun dependen, dilakukan Uji Pearson Correlation. Dengan rule of thumb, koefisien pairwise correlation lebih besar dari 0,8 mengindikasikan adanya hubungan yang sangat kuat antar variable tersebut. Berdasarkan hasil uji pearson correlation, variabel independen NET t memiliki hubungan signifikan terhadap variabel dependen yaitu Sales dan OCF, namun berpengaruh negatif terhadap EBT. Untuk investasi di masa lalu, NET t-1 juga berpengaruh signifikan terhadap manfaat ekonomi klub di masa depan, sedangkan untuk NET t-2 berpengaruh negatif hanya terhadap Sales, namun memiliki hubungan positif terhadap EBT dan OCF. Untuk variabel kontrol Wages memiliki hubungan negarif terhadap EBT dan OCF pada tingkat signifikansi 1%. TAS memiliki hubungan positif pada variabel dependen EBT dan OCF, lalu positif pada tingkat signifikansi 1% terhadap Sales. Dalam penentuan model pendekatan data panel, nilai probabilitas dari uji Chow dan uji LM untuk semua model bernilai lebih besar dari α = 5%. Oleh karena itu dengan tingkat keyakinan 95% dapat dikatakan bahwa pendekatan tepat adalah Pooled Least Square. Untuk uji asumsi klasik, hasil Uji Multikolinieritas menunjukkan bahwa semua variabel independen mempunyai nilai VIF berada di bawah 10. Hal ini menandakan tidak terjadi masalah multikolinieritas. Uji Heteroskedastisitas untuk melihat apakah variabel pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Tiga scatterplot hasil uji ini menggambarkan penyebaran nilai di antara angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Lalu uji terakhir dalam asumsi klasik adalah Uji Autokorelasi, untuk melihat variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri, maksudnya nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, sebelumnya, ataupun periode sesudahnya. Dan hasilnya menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi. Semua nilai berada di antara -2 dan 2, maka tidak terjadi autokorelasi.

15 Untuk pengujian hipotesis, nilai transfer yang merupakan proksi investasi dalam pengujian hipotesis diasumsikan dibayarkan secara tunai oleh klub pembeli. Pengujian ini merupakan uji searah (one tailed) untuk membuktikan hipotesis. Adapun hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Model Variabel Model 1 (Sales it ) Model 2 (EBT it ) Model 3 (OCF it ) Koefisien Prob Koefisien Prob Koefisien Prob NETINV t *** * NETINV t NETINV t *** Wages ** * TAS * F-statistik Adjusted R Observation *signifikan pada level 1% **signifikan pada level 5% ***signifikan pada level 10% Keterangan*: SALES = pendapatan; EBT = laba sebelum pajak; OCF = arus kas dari aktivitas operasi; NETINV(t) = pembelian pemain baru dikurangi penjualan pemain pada tahun t; NETINV(t-1) = pembelian pemain baru dikurangi penjualan pemain pada tahun t-1; NETINV(t-2) = pembelian pemain baru dikurangi penjualan pemain pada tahun t-2; TAS = nilai aset tetap berwujud; WAGES = beban gaji Pada hasil uji model pertama, nilai investasi bersih pada tahun berjalan signifikan berpengaruh terhadap pendapatan pada derajat signifikansi 10%. Namun, nilai investasi di masa lalu tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Secara umum, variabel variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Nilai Adjusted R 2 yang menunjukkan angka menandakan bahwa 8,9% varian pada variabel dependen dapat dijelakan oleh variabel independen.untuk variabel kontrol, TAS menjadi satu satunya variabel yang menunjukkan mempengaruhi secara signifikan variabel dependen. Tabel juga memperlihatkan kenaikan investasi ternyata juga memberikan dampak kenaikan bagi pendapatan, begitu juga dengan investasi masa lalu t-1. Hasil uji dan keterangan di atas menyimpulkan bahwa investasi bersih untuk tahun berjalan berpengaruh signifikan terhadapan kenaikan pendapatan. Untuk investasi t-1 juga berpengaruh terhadap pendapatan, namun pengaruhnya tidaklah signifikan. Sedangkan kenaikan investasi bersih t-2, berpengaruh terhadap turunnya pendapatan, meskipun pengaruhnya tidaklah signifikan. Uji model kedua menunjukkan kenaikan investasi bersih pada periode t dan beban gaji membuat penurunan terhadap laba sebelum pajak, dan hal ini secara signifikan mempengaruhi laba sebelum pajak tahun berjalan. Sedangkan untuk kenaikan investasi di masa lalu (t-1 dan t-2) ternyata menaikkan nilai laba sebelum pajak pada tahun berjalan. Khusus untuk investasi

16 t-2, berpengaruh secara signifikan pada level 10%. Variabel variabel independen dan kontrol secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Adjusted R 2 bernilai menandakan bahwa nilai investasi bersih, beban gaji, aset tetap berwujud dapat menjelaskan 6% varian darilaba sebelum pajak. Hasil uji dan keterangan di atas menyimpulkan bahwa investasi bersih untuk tahun berjalan secara signifikan berpengaruh terhadap laba sebelum pajak pada level signifikansi 1%. Lalu untuk melihat pengaruh investasi bersih terhadap manfaat ekonomi masa depan, hanya investasi t-2 yang berpengaruh signifikan terhadap laba sebelum pajak, dengan level signifikansi 10%. Untuk hasil pengujian model terakhir menunjukkan nilai investasi bersih pada tahun berjalan tidak signifikan berpengaruh terhadaparus kas dari aktivitas operasi, begitu juga dengan investasi di masa lalu, terlihat dari nilai probabilitas yang lebih besar dari derajat signifikansi 10%. Meski begitu, kenaikan nilai investasi bersih baik pada tahun berjalan dan masa lalu, juga berdampak terhadap kenaikan arus kas dari aktivitas operasi. Untuk variabel kontrol, kenaikan TAS juga berpengaruh terhadap kenaikan arus kas dari aktivitas operasi. F- statistik sebesar menandakan bahwa secara simultan, variabel independen berpengaruh signifikan terhadap vaiabel dependen. Nilai Adjusted R 2 senilai menandakan bahwa 5,8% varian pada variabel dependen dapat dijelakan oleh variabel independen. Hasil uji dan keterangan di atas menyimpulkan bahwa investasi bersih untuk tahun berjalan (t, t-1, dan t-2) tidak signifikan berpengaruh terhadap arus kas dari aktivitas operasi. Meski begitu kenaikan nilai investasi bersih juga berdampak terhadap kenaikan arus kas dari aktivitas operasi. Berdasarkan hasil penelitian ini, investasi bersih pada kontrak pemain sepakbola pada tahun berjalan berpengaruh signifikan terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan klub, kecuali untuk pengaruhnya terhadap arus kas operasi, di mana pengaruhnya terhadap kenaikan manfaat ekonomi tidak signifikan. Kenaikan pendapatan klub dari penjualan replika seragam klub, hak siar televisi, pernak pernik disertai dengan basis fans yang besar menjadi alasan kenapa investasi pemain pada tahun berjalan berpengaruh signifikan terhadap kenaikan manfaat ekonomi klub tersebut di tahun yang sama. Dengan begitu hipotesis pertama yang mengatakan bahwa investasi kontrak pemain sepakbola pada tahun berjalan berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan terbukti. Untuk investasi pemain pada tahun berjalan ternyata juga berpengaruh terhadap kenaikan manfaat ekonomi masa depan suatu klub, namun pengaruhnya tidak signifikan. Penelitian investasi bersih t-1 dan t-2 untuk melihat pengaruhnya terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan menggambarkan hipotesis kedua. Seringnya pergantian pelatih di suatu klub, datangnya cidera pada pemain dibarengi dengan masuknya pemain pemain baru di setiap

17 musimnya menjadi alasan kenapa investasi pemain pada tahun berjalan tidak signifikan berpengaruh terhadap manfaat ekonomi masa depan sebuah klub sepakbola. Dengan begitu hipotesis kedua yang mengatakan bahwa investasi kontrak pemain sepakbola pada tahun berjalan berpengaruh positif terhadap manfaat ekonomi masa depan tidak terbukti. Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran Hasil penelitian menggunakan data keuangan tahunan klub sepakbola di divisi utama liga Eropa untuk periode menjelaskan bahwa kontrak pemain sepakbola dapat diklasifikasikan sebagai aset takberwujud. Hal ini ditandai dengan terpenuhinya syarat syarat aspek untuk mendefinisikan sebuat aset sebagai aset takberwujud, yaitu keteridentifikasian, pengendalian, dan manfaat ekonomi masa depan. Selain itu, untuk pengujian hipotesis dengan bantuan aplikasi statistik SPSS 16 mengindikasikan bahwa investasi bersih tahun berjalan berpengaruh signifikan terhadap manfaat ekonomi tahun berjalan suatu klub, namun tidak tidak signifikan mempengaruhi manfaat ekonomi masa depan klub tersebut. Meski begitu, kenaikan invetasi bersih tahun berjalan berdampak juga terhadap kenaikan manfaat ekonomi masa depan. Ini menunjukkan sebagian besar kontribusi pemain yang baru saja dibeli lebih baik dibandingkan pemain yang sudah lebih dahulu ada di klub klub tersebut. Secara teknis dapat dilihat ketika ada pembelian pemain baru, pemain tersebut pun langsung mengisi tempat inti di tim utama klub tersebut. Untuk variabel kontrol, aset tetap berwujud dan beban gaji memperlihatkan pengaruh signifikan terhadap manfaat ekonomi masa depan. Selain itu, kenaikan aset tetap juga berdampak terhadap kenaikan manfaat ekonomi masa depan klub. Fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki klub juga menunjang performa klub. Stadion yang baik, akademi yang diisi oleh pencari bakat yang handal dan pelatih yang berpengalaman juga akan berdampak positif terhadap manfaat ekonomi klub di masa depan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data literatur untuk dasar pertimbangan sebuah klub dalam mengambil keputusan investasi kontrak pemain sepakbola. Selain untuk pembelian pemain di tiap musimnya, klub juga bisa lebih selektif dalam pemilihan staf kepelatihan dan manajerial. Klub harus bijak dalam menentukan personal yang akan menduduki jabatan jabatan pada klub sebagai sebuah organisasi, karena kebijakan membeli pemain pun datang dari jajaran manajerial sebuah klub. Meskipun memakai data klub sepakbola liga Eropa, penelitian bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi klub sepakbola dalam negeri agar dapat lebih terbuka dalam pengungkapan data keuangan untuk suatu penelitian sejenis. Hal ini tentunya akan bermanfaat untuk kemajuan sepakbola dalam negeri.

18 Klub sepakbola dalam negeri dapat melihat bagaimana manfaat ketersediaan data keuangan klub klub besar di liga terbaik dunia dengan penelitian penelitian yang ada. Bagi investor yang sudah melakukan investasi dalam sebuah klub sepakbola, hasil penelitian ini kembali menegaskan betapa pentingnya penentuan kebijakan mengenai pembelian pemain yang merupakan aset untuk sebuah klub. Selain itu investor dapat juga melihat nilai pembelian itu sendiri sehingga tidak overvalued dan tidak mendatangkan manfaat ekonomi yang diharapkan. Investor pun dapat melihat bahwa dengan data hingga tahun 2013 masih memperlihatkan hasil tidak adanya manfaat ekonomi masa depan untuk pemain yang dibeli musim sebelumnya. Semoga hasil ini juga dapat menjadi pertimbangan investor ketika memutuskan membeli seorang pemain sehingga masa manfaatnya bisa lebih panjang lagi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan model yang lebih sesuai untuk menggambarkan pengaruh investasi kontrak pemain terhadap manfaat ekonomi masa depan sebuah klub. Penggunaan proksi lain juga disarankan sehingga lebih terlihat variabel apa lagi yang mempengaruhi manfaat ekonomi masa depan sebuah klub. Dalam hal pengumpulan data, peneliti sangat berharap penelitian selanjutnya bisa menggunakan data keuangan klub di liga Indonesia, sehingga bisa sangat relevan menggambarkan bagaimana pengaruh investasi kontrak pemain terhadap manfaat ekonomi masa depan di klub dalam negeri. Batasan penelitian terletak pada negara asal klub yang diteliti, yaitu bukan merupakan klub dalam negeri. Ini menyebabkan penelitian kurang bisa menggambarkan kondisi industri sepakbola kita. Data nilai transfer yang dipakai penulis untuk menginterpretasikan nilai investasi bersih diasumsikan dibayar tunai pada saat dilakukannya transaksi jual beli pemain. Sampel dalam penelitian ini pun tidak terlalu banyak sehingga kurang dapat menggambarkan keadaan populasi seluruhnya. Daftar Referensi Arens, Alvin A, Randal Elder, Mark Beasley. (2006). Auditing dan Jasa Assurance, edisi 12, Erlangga, Jakarta. Alih Bahasa: Herman Wibowo. Amir, Eli, and Gilad Livne. (2001). Accounting for Human Capital when Labor Mobility is Restricted. London Business School. Amir, Eli, and Gilad Livne. (2005). Accounting, Valuation and Duration of Football Player Contracts. Journal of Business Finance and Accounting, Anggraini, Juwita. (2007). Pengaruh Human Capital terhadap Business Performance Melalui Customer Capital. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,

19 Ball, R. & P. Brown. (1968). An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers. Journal of Accounting and Economics, Beaver, W.H. (1968). The Information Content of Annual Earning Announcement. Journal of Accounting Research, Chapman, C.J. (2008). The Effects of Real Earnings Management on The Firm, Its Competitors and Subsequent Reporting Periods. Working Paper. Harvard Business School. Devi. (2004). Aktiva Tak Berwujud. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, FIFA Circular 1771, Financial Fair Play, Flamholtz, Eric. (1999). Human Resources Accounting : Advances in Concepts, Methods, and Applications, 3rd Edition Humas klub sepakbola liga di Eropa. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. International Accounting Standard 38. Intangible Assets Marr, Bernard, Gianni and Andy Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, Cranfield, Bedfordshire, UK, Marti, Viedma. (2007). In Search of an Intellectual Capital Comprehensive Theory. The Electronic Journal of Knowledge Management Volume 5 Issue 2, Michie, Jonathan and Shraddha Verma. (2001). Corporate Governance and Accounting Issues for Football Clubs. Birkbeck College, Departmen of Management Nachrowi, D.N., dan Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakutas Ekonomi Universitas Indonesia. Oprean, Victor Bogdan and Tudor Oprisor. (2013). Accounting for Soccer Players : Capitalization Paradigm vs Expenditure. Babes Bolyai University, Romania. Sembodo, Aryo. (2011). Manfaat Ekonomi Masa Depan Dari Investasi Kontrak Pemain Sepakbola Dalam Klub Sepakbola

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sepakbola adalah salah satu olahraga terpopuler di muka bumi, kalau bukan di bilang yang paling popular menurut situs FIFA berdasarkan survei pada tahun 2001.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat menggiurkan. Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer dan paling digemari di seluruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan suatu bagian yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan suatu bagian yang tidak bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan suatu bagian yang tidak bisa dilepaskan dari suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai laba yang maksimal dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Bank Mega Syariah Bank Mega Syariah merupakan salah satu cabang dari perbankan konvensional yang didirikan pada tanggal 14 Juli 1990 melalui Keputusan

Lebih terperinci

PRAKTIK MANAJEMEN BIAYA: PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

PRAKTIK MANAJEMEN BIAYA: PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) PRAKTIK MANAJEMEN BIAYA: PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang digunakan untuk pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KLUB SEPAK BOLA (STUDI KASUS PADA ARSENAL, TOTTENHAM HOTSPUR DAN EVERTON)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KLUB SEPAK BOLA (STUDI KASUS PADA ARSENAL, TOTTENHAM HOTSPUR DAN EVERTON) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KLUB SEPAK BOLA (STUDI KASUS PADA ARSENAL, TOTTENHAM HOTSPUR DAN EVERTON) Elvina Chandra Pranata Alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Supatmi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1. Analisis Perhitungan pada Variabel Independen 4.1.1. Analisis Price to Book Value (PBV) Price to Book Value berfokus pada nilai ekuitas perusahaan. Price to Book

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis. Sedangkan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak perlu diperdebatkan lagi bila sepakbola disebut sebagai cabang olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai macam olahraga populer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Gladys Dorothy Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di  atau dapat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di bursa efek indonesia (BEI) yang memberikan informasi laporan keuangan pada situs resminya di www.idx.co.id atau dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Return saham, laba bersih dan arus kas operasi. vii

ABSTRAK. Kata kunci: Return saham, laba bersih dan arus kas operasi. vii ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah informasi perubahan laba bersih dan perubahan arus kas aktivitas operasi digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan investasi yang tercermin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB IV PEMBAHASAN. Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun BAB IV PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Sampel pada penelitian adalah seluruh perusahaan sektor Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 2015. Data yang

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dipilihnya Bursa Efek Indonesia sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

setiap bagian dunia, memainkan sepakbola (http://most-popular.net/sport-played-world).

setiap bagian dunia, memainkan sepakbola (http://most-popular.net/sport-played-world). PENDAHULUAN Sepakbola adalah olahraga yang paling digemari didunia. Survey yang dilakukan oleh FIFA pada tahun 2001 yang menunjukkan lebih dari 240 juta orang di 200 negara di hampir setiap bagian dunia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan foods and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH) PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN TOTAL ASET, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2014)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ingin melihat pengaruh elemen corporate governance yang dalam hal ini dilihat dari karakteristik dewan komisaris terhadap cost of debt.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2013 dengan objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengungkapkan laporan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan hasil perolehan sampel dan data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan keuangan yang dipublikasikan pada periode 2012-2014. Sumber data dalam

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor

Lebih terperinci

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi empiris pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013) I.I PENDAHULUAN Fildza Aqmarina Imanda Saat ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Akuntansi nilai wajar aset tetap terhadap return saham dengan kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012-2016. Peneliti memfokuskan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa sudah mengalami perubahan yang sangat pesat, baik televisi maupun radio. Televisi adalah media yang mengandalkan audio dan visual yang saat ini memiliki

Lebih terperinci

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. Nama : Nurmala Ekatami NPM : 25212513 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM. ANALISIS PENGARUH PENDANAAN DARI EKSTERNAL PERUSAHAAN DAN MODAL SENDIRI TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1 Analisis Hasil Statistik Deskriftif Penelitian Penelitian ini menggunakan Perusahaan LQ 45 berjumlah 17 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun Dari keseluruhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun Dari keseluruhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2015.Dari keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KURS MATA UANG ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Winnie Adisty (28212243) FE. Akuntansi Pembimbing : 1. Prof. Suryadi H.S., SSi., MMSI 2. Diana Sari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan di Indonesia yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 46 A. Statistik Deskriptif BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian di lakukan pada PT. Bursa Efek Indonesia, yang datanya tidak langsung diperoleh di kantor PT. Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minumum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu annual report dan laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu annual report dan laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun yang terdiri dari 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun yang terdiri dari 11 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2011-2015 yang terdiri dari 11 bank syariah.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013 2015. Sedangkan subyeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Maret 2016 sampai dengan Juli 2016. Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan pengutipan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel Pada bagian ini akan dibahas mengenai deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu inflasi, nilai tukar, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian adalah suatu kesatuan atau gabungan dari beberapa desain yang menggambarkan secara detail suatu permasalahan. Desain penelitan merupakan rencana

Lebih terperinci