Aku Ingin AMAN & NYAMAN Menjadi TKI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aku Ingin AMAN & NYAMAN Menjadi TKI"

Transkripsi

1

2

3 Aku Ingin AMAN & NYAMAN Menjadi TKI Kumpulan Cerita yang Diadaptasi dari Kisah Nyata Para Tenaga Kerja Indonesia Penulis Cerita : Putri Yunifa & Early Dewi Nuriana Grafis dan layout : Putri Yunifa Penerbit: International Labour Organization 1

4 Hak cipta Organisasi Perburuhan Internasional 2011 Cetakan Pertama, 2011 Publikasi-publikasi International Labour Office memperoleh hak cipta yang dilindungi oleh Protokol 2 Konvensi Hak Cipta Universal. Meskipun demikian, bagian-bagian singkat dari publikasi-publikasi tersebut dapat diproduksi ulang tanpa izin, selama terdapat keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenai hak reproduksi atau penerjemahan dapat diajukan ke ILO Publications (Rights and Permissions), International Labour Office, CH 1211 Geneva 22, Switzerland. International Labour Office menyambut baik permohonan-permohonan seperti itu ILO Aku Ingin Aman & Nyaman Menjadi TKI : Kumpulan Cerita Yang Diadaptasi dari Kisah Nyata Para Tenaga Kerja Indonesia Jakarta, Kantor Perburuhan Internasional, 2011 ISBN (print) ISBN (web pdf) Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktik Persatuan Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisi International Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atau teritori atau otoritasnya, atau mengenai delimitasi batas-batas negara tersebut. Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatangani merupakan tanggung jawab pengarang seorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari International Labour Office atas opini-opini yang terdapat didalamnya. Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidak merupakan dukungan dari International Labour Office, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses tertentu bukan merupakan tanda ketidaksetujuan. Publikasi ILO dapat diperoleh langsung dari ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland ; atau melalui Kantor ILO Jakarta, Menara Thamrin, Lantai 22, Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250, Indonesia. Katalog atau daftar publikasi tersedia secara cuma-cuma dari alamat di atas, atau melalui pubvente@ilo.org atau jakarta@ilo.org. Kunjungi halaman web kami: dan 2

5 Kata Pengantar Calon Tenaga Kerja Indonesia memiliki tantangan semakin meningkat. Tuntutan utama adalah pendidikan, ketrampilan dan kesiapan tenaga kerja untuk bekerja di luar negeri. Tenaga Kerja Indonesia saat ini dihadapkan dengan beragam kerentanan di dalam proses migrasi seperti kerentanan terhadap tindakan kekerasan, perdagangan manusia dan juga kerentanan terinfeksi HIV. Migrasi sendiri bukanlah faktor risiko untuk terinfeksi HIV, namun kerentanan di dalam proses migrasi baik dari kampung halaman, proses keberangkatan, di negara tujuan dan proses pemulangan, dapat membuat Calon Tenaga Kerja Indonesia dan tenaga Kerja Indonesia rentan terhadap HIV. Untuk itu penting untuk memberikan pemahaman TKI tentang proses migrasi aman untuk melindungi pekerja migran dari berbagai kerentanan yang dihadapi. Komik Aku Ingin Aman dan Nyaman menjadi TKI adalah bentuk alternatif penyajian materi tentang migrasi aman agar Calon TKI dapat mendapat informasi pencegahan sedini mungkin atas beragam potensi kekerasan serta mendapatkan informasi yang tepat tentang pencegahan dan pelayanan HIV dan AIDS. Saya menyampaikan penghargaan kepada UNAIDS atas dukungan dana dan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Komisi Penanggulangan AIDS (KPAN) serta rekan-rekan LSM TKI yang telah berproses dalam pembuatan komik ini. Semoga komik ini dapat bermanfaat bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia. Peter van Rooij, Direktur ILO untuk Jakarta dan Timor Leste 3

6 Sebelum Keberangkatan 4

7 Cek Dulu, Supaya Tidak Tertipu!

8 Dan beberapa hari kemudian

9 Pembelajaran Agar Tidak tertipu Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)* tanpa ijin, kenali ciri-ciri agen resmi yang berijin sebagai berikut: Terdaftar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Propinsi / Kabupaten dan BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Agen resmi yang benar memiliki prosedur yang jelas, memberi informasi yang lengkap tentang syarat menjadi TKI, pekerjaan yang dibutuhkan, dan memberikan pelatihan ketrampilan yang dibutuhkan sesuai pekerjaan, serta memberikan ketrampilan bahasa yang dibutuhkan di negara tujuan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (propinsi dan kabupaten) biasanya menginformasikan kebutuhan pekerjaan untuk masing-masing perusahaan sesuai Surat Ijin Pengerahan (SIP) Memiliki tempat penampungan calon TKI yang layak Memberikan informasi komplit tentang kesiapan berangkat bekerja di luar negri Agar tidak tertipu: Mintalah daftar PPTKIS ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Propinsi/Kabupaten mengenai PPTKIS Kantor Pusat/Cabang yang melakukan rekrutmen pada daerah dan di bulan tersebut. Biasanya, Disnakertrans/ BP3TKI setempat setiap bulan akan mengeluarkan daftar resmi tersebut. Mintalah petugas Disnakertrans/BP3TKI mempublikasikan informasi berharga ini atau 7

10 minimal menempelkannya di papan pengumuman Kantor Disnakertrans/BP3TKI setempat. Jika tidak tercantum daftar yang dimaksud, tanyakan langsung mengenai status perijinan PPTKIS yang dituju kepada petugas berwenang di Disnakertrans /BP3TKI. Jangan menandatangani atau memberi uang apabila Anda belum yakin tentang status resmi perusahaan tersebut. Carilah informasi dan pendapat dari beberapa rekan tentang perusahaan yang telah memiliki reputasi baik. Penampungan Tenaga Kerja yang Layak Secara fisik : 1. Bangunan tempat penampungan terpisah antara laki-laki dan perempuan 2. Satu kamar tidur maksimal dihuni 8 orang dan setiap orang minimal 7 meter kubik yang dilengkapi tempat tidur tunggal, kasur, bantal, sprei, tempat pakaian, ventilasi, kipas angin, dan lampu penerangan cukup 3. Lantai dan dinding harus bersih dan tidak lembab 4. Pagar halaman tidak tertutup rapat dan 24 jam dijaga oleh satpam 5. Adanya fasilitas yang sehat, bersih dan layak pakai seperti ruang istirahat, ruang tamu, ruang makan, ruang dapur, ruang ibadah, kamar mandi dan WC, ruang cuci dan ruang klinik 6. Adanya fasilitas air bersih untuk minum, cuci, mandi 7. Lokasi penampungan dekat dengan jalan raya dan mudah dijangkau 8. Adanya pintu darurat atau jalan keluar ke arah terbuka lebar yang aman dari bahaya kebakaran 9. Papan nama dipasang dengan jelas dan mudah dibaca (ps. 4 Permenakertrans: PER-07/MEN/IV/2005) 8

11 Secara non fisik, memberikan informasi lengkap berkaitan kesiapan berangkat di luar negeri, seperti: 1. Memberikan pelatihan dan ketrampilan sesuai dengan pekerjaan 2. Memberikan ketrampilan penguasaan bahasa yang dibutuhkan negara tujuan, 3. Memberikan informasi penting seperti : kesiapan dokumen, kontrak kerja, penyesuaian budaya, bahasa, kesehatan termasuk kesehatan reproduksi, HIV dan AIDS, narkoba. *) PPTKIS dulu dikenal juga sebagai PJTKI atau Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia Aduh, seharusnya saya cek dari awal status perijinan PPT- KIS atau PJTKI ini ya, supaya saya tidak dirugikan! Wah, nama PPT- KIS itu tidak terdaftar di sini! 9

12 Aku Siap Lapor Polisi, Jika Mengalami Pelecehan Seksual..! Tinah akhirnya berangkat ke penampungan

13

14 Pembelajaran Apa yang Dialami oleh Tinah dalam cerita termasuk dalam Kekerasan Ekonomi dan Pelecehan Seksual yang kerap kali dialami oleh TKI di penampungan. Calon tenaga kerja berhak mendapat perlindungan dari tindakan kekerasan fisik (seksual), psikis (ancaman, janji palsu), dan ekonomi (pemerasan, penipuan). Pelecehan Seksual adalah perbuatan yang berkonotasi seksual yang merugikan perempuan. Pelecehan seksual dapat berupa kata-kata seperti komentar atau gurauan yang jorok, perilaku tidak senonoh seperti mencolek, meraba, mengelus, memeluk, mempertunjukkan gambar porno/jorok, serangan dan paksaan seperti mencium atau memeluk, mengancam akan menyulitkan perempuan bila menolak memberikan pelayanan seksual hingga perkosaan. Jika mengalami kekerasan, mintalah bantuan teman atau pendamping untuk membuat laporan di kepolisian setempat. 12

15 Penting Diketahui: Hak-hak Calon TKI Hak-hak Calon TKI selama masa tunggu di penampungan: 1. Makan 3 kali sehari dengan menu bervariasi (berstandar gizi 2500 kalori dan minum sekurang-kurangnya 2 liter sehari) 2. Air bersih untuk keperluan mandi, cuci dan lainnya 3. Menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinannya 4. Berkomunikasi dengan keluarga, kerabat atau kenalan melalui sarana telekomunikasi maupun surat menyurat 5. Kunjungan keluarga 6. Kesempatan untuk keluar tempat penampungan untuk sebuah keperluan yang dapat dipertanggungjawabkan 7. Perlindungan dan keamanan yang meliputi unsur keselamatan, kesehatan dan norma-norma kesusilaan 8. Pelayanan kesehatan, kesempatan berolahraga dan obat-obatan ringan 9. Mendapat kejelasan lama waktu menunggu di penampungan sampai dengan keberangkatan 10. Menerima informasi perkembangan proses penyelesaian dokumen Saya berhak diperlakukan manusiawi selama di penampungan, bukan malah diperas dan dilecehkan! Polisi, itu dia orang yang melecehkan dan memeras saya! 13

16 Dokumenku Harus Lengkap, Supaya Tidak Terjerumus dalam Perdagangan Manusia!

17 9 12 Tapi mereka tetap berangkat ke negara tujuan.. Mereka ditempatkan di suatu apartemen bersama beberapa TKI lain

18 15 18 Sambil menunggu, mereka piket membersihkan apartemen

19

20

21 Agar Tidak Terjerumus dalam Perdagangan Manusia... Pentingnya mengetahui dari awal pekerjaan apa yang ditawarkan agen. Jelilah untuk mengetahui detil pekerjaan agar tidak terjerumus dalam perdagangan manusia. Kontrak yang baik isinya mencakup paling tidak: 1. Nama dan alamat pengguna 2. Nama dan alamat TKI 3. Jabatan dan jenis pekerjaan TKI 4. Hak dan kewajiban para pihak 5. kondisi dan syarat kerja 6. jangka waktu perpanjangan kerja (ps. 55 UUPTKILN) Kontrak atau dokumen apapun terkait dengan pekerjaan harus ditulis dalam bahasa yang dipahami oleh buruh migran. Jika seorang buruh migran tidak bisa membaca, maka kontrak atau dokumen tersebut harus dijelaskan kepada pekerja. Jika perusahaan tidak memberikan informasi jelas tentang kontrak kerja: Maka Anda harus menanyakan langsung pada perusahaan. Mintalah bantuan teman pendamping untuk menanyakan atau melakukan cek ulang tentang kontrak kerja yang diberikan. Pembelajaran Jangan tanda tangan kontrak yang tidak jelas! Pelajari dulu isinya, supaya tidak menyesal!! 19

22 Pentingnya mengetahui dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi TKI. Visa wisata (tourist) tidak boleh digunakan sebagai visa kerja. Penggunaan visa wisata untuk bekerja tidak dapat memberikan perlindungan kerja di luar negeri dan dapat menimbulkan masalah yang merugikan TKI. Nah, dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi TKI? Dokumen Apa Saja Yang Harus Dimiliki oleh TKI? Dokumen-dokumen yang harus dimiliki oleh TKI agar dapat diberangkatkan keluar negeri, yaitu: 1. KTP, Ijazah terakhir, akte kelahiran atau surat keterangan kenal lahir 2. Salinan akta/buku nikah bagi yang telah menikah 3. Surat keterangan izin suami atau istri, izin orangtua, atau izin wali 4. Sertifikat kompetensi/kemampuan kerja 5. Surat keterangan sehat (fisik maupun psikologis) 6. Paspor 7. Visa kerja 8. Perjanjian Penempatan Kerja 9. Perjanjian Kerja 10. Asuransi TKI 11. Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) Dokumen yang dibawa harus lengkap, asli, dan sah! Jangan membawa dokumen palsu, karena kita juga yang akan RUGI. Bawa juga fotokopi dokumen buat jaga-jaga. Kelengkapan dokumen akan membuat kita nyaman & aman di jalan dan tujuan. 20

23 Apabila Dokumen Anda Belum Lengkap... Apabila dokumen Anda belum lengkap, tundalah keberangkatan! Ketidaklengkapan dokumen akan menyulitkan Anda pada saat pemeriksaan kelengkapan dokumen di negara tujuan (pemeriksaan Imigrasi di Airport/Perbatasan negara, pemeriksaan oleh Polisi Negara setempat). Anda juga terancam dipulangkan kembali (deportasi) ke Indonesia. Apabila dokumen Anda tidak lengkap, maka hak-hak Anda sebagai pekerja di luar negeri akan berkurang. Jadi, pastikan Anda memegang dokumen asli, minimal fotokopi dari dokumen tersebut, dan pastikan dokumen tersebut bersama Anda/mudah Anda dapatkan saat dibutuhkan. Jika Mengalami Masalah atau Kekerasan di Tempat Kerja... Pentingnya memiliki kontak organisasi TKI yang ada di luar negeri atau di negara tujuan. Pastikan Anda memegang nomor telpon serta alamat Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara tujuan. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, TKI juga sebaiknya memberitahu Konsulat Jenderal atau Kedutaan Besar RI setempat. Bila Anda terpaksa kabur dari pekerjaan, pastikan Anda melapor ke Konsulat Jenderal atau Kedutaan besar RI di kota atau negara tersebut. Pastikan saat melapor Anda membawa semua dokumen yang Anda miliki. Konsulat jenderal/ Kedutaan besar RI akan memeriksa kelengkapan dokumen Anda sebagai TKI. Tetaplah melapor ke Konsulat Jenderal RI/Kedutaan Besar RI sekalipun Anda tidak memegang dokumen atau salinannya (karena ditahan oleh agen atau majikan). Apabila Anda kabur tanpa melapor ke Kedutaan Besar, Anda dapat terjebak dalam perdagangan manusia (berpindah-pindah majikan secara ilegal karena tanpa kelengkapan dokumen, misalnya: kontrak kerja) - dan hak-hak Anda sebagai TKI berkurang. 21

24 Aku Berhak Mendapat Informasi HIV dan AIDS..!

25 6 7 9 Dan tiba-tiba saja, Pinem dikucilkan oleh kawankawannya di penampungan. Mereka bahkan menolak duduk makan bersama dengannya

26 Pembelajaran HIV menyerang siapa saja - termasuk saya! Padahal saya setia dengan suami saya, lho! Kok bisa? Baca sendiri ya.. Pinem hanyalah ibu rumah tangga biasa, namun ia terkena HIV. Kisah Pinem menggambarkan realitas kasus HIV dan AIDS yang memakan korban bukan hanya mereka yang bergonta ganti pasangan, ataupun pengguna narkoba dengan jarum suntik. Pinem tidak pernah mengira bahwa ia akan terinfeksi HIV dari suaminya. Ternyata, suaminya pernah berhubungan seks dengan orang lain sewaktu bekerja sebagai TKI di luar negeri. Apa itu HIV? Apa itu AIDS? HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika seseorang terinfeksi HIV, lambat laun ia akan mengalami AIDS : Acquired Immuno Deficiency Syndrome; kumpulan gejala yang ditimbulkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. 24

27 Bagaimana HIV ditularkan? Penularan HIV terjadi jika ada kontak atau masuknya cairan tubuh yang mengandung HIV, yaitu : 1. Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV baik secara seks vaginal maupun anal. 2. Melalui tranfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar HIV. Transfusi darah yang tercemar HIV pasti membuat orang yang menerima darah tersebut tertular HIV karena virus langsung masuk ke dalam sistem peredaran darah penerima. 3. Melalui alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tindik, tatto) yang tercemar oleh HIV. Oleh sebab itu pemakaian jarum suntik secara bersama-sama oleh para pecandu narkotika akan mempermudah penularan HIV di antara mereka bila salah satu di antara mereka merupakan pengidap HIV. 4. Pemindahan dari ibu hamil yang mengidap HIV kepada janin yang dikandungnya, anak yang dilahirkan dan melalui pemberian ASI. Seks anal transfusi darah Seks vaginal jarum suntik ibu ke anak 25

28 Jadi, HIV TIDAK ditularkan melalui... HIV mudah mati di luar tubuh manusia, oleh sebab itu HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak sosial sehari-hari seperti: 1. Bersentuhan dengan pengidap HIV. 2. Berjabat tangan. 3. Bersentuhan dengan pakaian dan barangbarang bekas pakai orang dengan HIV atau sudah AIDS. 4. Bersin atau batuk-batuk orang dengan HIV atau sudah AIDS di depan kita. 5. Berciuman kering. 6. Melalui makanan dan minuman. 7. Berenang bersama di kolam renang. 8. Menggunakan WC yang sama dengan pengidap HIV. 9. Melalui gigitan nyamuk atau serangga lain. Gigitan nyamuk bersalaman Jadi, tidak perlu mengucilkan orang yang terkena HIV...! Termasuk Pinem! terpapar batuk berpelukan 26

29 Bagaimana Prinsip-Prinsip Pemeriksaan HIV? Pemeriksaan HIV dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan berdasarkan 3 C (Counseling, Concent, dan Confidential) atau : melalui konseling, berdasarkan persetujuan pasien, dan menjamin kerahasiaan pasien. Mengumumkan hasil tes kesehatan secara terbuka di papan pengumuman seperti yang dialami Pinem melanggar KERAHASIAAN, yang menjadi hak setiap klien. Kerahasiaan harus dijamin dalam pemeriksaan HIV. Hasil tes kesehatan saya bersifat RAHASIA, jadi, tidak boleh dipasang di papan pengumuman! Dan apapun hasilnya, saya berhak mendapatkan formulir hasil kesehatan saya! Itu kan dokumen milik saya! 27

30 Bagaimana Prosedur Pemeriksaan HIV? Pemeriksaan HIV dilakukan secara SUKARELA dengan tahap-tahap sebagai berikut: Konseling sebelum testing penandatanganan persetujuan (informed consent) Testing HIV Konseling pasca testing Pelayanan dukungan berkelanjutan Jika Anda Dinyatakan UNFIT karena HIV, Apa Yang Sebaiknya Dilakukan? Hasil UNFIT bukan akhir segalanya! Secara umum, hal berikut bisa Anda lakukan. Mintalah formulir hasil tes kesehatan kepada petugas kesehatan, karena itu hak milik Anda yang bersifat RAHASIA. Tanyakan petugas kesehatan yang memeriksa Calon TKI, di mana Anda bisa mendapatkan layanan konseling dan terapi ARV. Saat ini ada sekitar 500 rumah sakit dan puskesmas yang sudah dilatih untuk melayani konseling dan terapi ARV. Apa itu Terapi ARV? Jika perlu, mintalah teman yang dipercaya untuk mendampingi selama proses konseling dan pemeriksaan Terapi Anti Retro Viral (ARV) yaitu lanjutan. terapi yang bertujuan menghambat Tetap berpikir positif dan optimis, disiplin dalam perkembangbiakan virus sehingga pengobatan, dan makan makanan bergizi. Juga jauhi kekebalan tubuh kita masih dapat perilaku yang dapat menularkan atau tertular HIV.t berfungsi. 28

31 Bergabunglah dengan kelompok Dukungan Sebaya yang Anda sukai. Adanya dukungan sebaya dapat membantu Anda bersikap optimis dan hidup lebih sehat. Orang Dengan HIV /AIDS bisa Tetap Bekerja! Berkaitan dengan hak asasi manusia, maka Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) juga berhak untuk bekerja dan bebas dari diskriminasi di hadapan hukum sebagaimana dirilis dalam Panduan Internasional tentang HIV/AIDS dan Hak Asasi Manusia tahun 2006 serta Rekomendasi ILO No.200 tahun 2010 tentang HIV dan AIDS di Dunia Kerja. Saya juga berhak mendapat pengobatan HIV dengan terapi ARV. Sekarang sudah banyak rumah sakit dan puskesmas yang melayani terapi ARV. Berobat sajalah dari sekarang, mumpung obatnya gratis..! Saya berhak mendapat konseling sebelum dan sesudah tes HIV! Walau saya hidup dengan HIV, saya tetap punya hak bekerja seperti orang yang tidak HIV..! 29

32 Masa Penempatan 30

33 Aku Harus Melapor ke Konjen RI Jika Alami Masalah...!

34

35

36 Pembelajaran 1. Jika mengalami masalah di tempat bekerja, laporkan ke Konsulat Jenderal RI (KJRI)/Kedutaan Besar RI setempat (lihat halaman 21). Pastikan TKI memegang semua dokumen asli (atau minimal salinannya) yang dibutuhkan (kontrak kerja, paspor, visa kerja, dan bukti keikutsertaan asuransi) saat bekerja. Kelengkapan dokumen akan membantu proses penanganan kasus yang dialami TKI. 2. Jika mengalami kasus kekerasan dan atau pelanggaran hak lain seperti: gaji tidak dibayar dan pelecehan seksual, laporkan kasus tersebut ke Konjen RI/Kedubes RI setempat dengan membawa semua dokumen lengkap. Kelengkapan dokumen diperlukan dalam membuat laporan resmi ke kepolisian. 3. Jangan mudah percaya dengan orang yang menawarkan jasa, tanpa mengetahui identitasnya dengan jelas. 4. Hubungi Agen setempat, jika mengalami pelanggaran kontrak kerja, seperti: gaji tidak dibayar, atau dibayar tidak secara semestinya. Fungsi Agen adalah memastikan hak-hak korban termasuk gaji terpenuhi sesuai kontrak kerja. 5. Pastikan Agen sudah mendaftarkan TKI sebagai peserta asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. 6. Selain mengoptimalkan KJRI sebagai pusat layanan pengaduan TKI di luar negeri, tindakan proaktif pemerintah dalam melindungi TKI akan sangat berguna. Sebagai contoh, salah satu bentuk kepedulian Pemerintah RI terhadap TKI di Malaysia yaitu dengan mengadakan pendaftaran ulang sehingga TKI ilegal mendapatkan dokumen resmi. Dengan demikian, TKI tersebut tidak terjaring razia polisi Malaysia. 34

37 Cegah AIDS Selagi Bisa!

38 Dan sejak pertemuan itu, hubungan Endah dan Rudi semakin dekat

39 15 Endah dan Rudi pun berkali-kali berhubungan seks tanpa kondom

40 21 22 Endah tertular HIV melalui perilaku seks tidak aman. Mereka berhubungan seks tanpa kondom, padahal pasangannya punya banyak pasangan! Risiko tertular HIV semakin besar jika pasangannya juga pemakai narkoba suntik! Hasil tes kesehatan juga masih dipasang terbuka di papan pengumuman...itu TIDAK BOLEH!

41 Pembelajaran Perilaku seksual merupakan salah satu penyebab utama penularan HIV. Berdasarkan pola penularan HIV seperti dipaparkan di hal 25, maka terdapat orang-orang yang berperilaku risiko tinggi untuk terinfeksi HIV, yaitu : Perempuan dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan seksual, beserta pasangan mereka. Pekerja seks, serta pelanggannya. Laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan seksual anal. Pengguna narkotika dengan suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama dan tidak disterilkan. Pencegahan Penularan HIV Melalui Kontak Seksual Perilaku seksual merupakan salah satu penyebab utama penularan HIV. Maka, setiap orang perlu menerapkan perilaku seksual yang aman dan bertanggung jawab, yaitu : Tidak melakukan hubungan seksual. Hanya melakukan hubungan seksual dengan satu orang dan saling setia. Apabila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV atau tidak dapat saling setia, gunakan kondom secara benar setiap kali berhubungan seksual. Jika pasanganmu pernah memakai narkoba, pastikan selalu memakai kondom setiap berhubungan seksual. Jika Anda atau pasangan menderita penyakit kelamin (Infeksi Menular Seksual), berobatlah ke dokter hingga sembuh. Penyakit kelamin meningkatkan risiko penularan HIV. Kondom merupakan alat berbahan dasar latex yang berfungsi sebagai alat kontrasepsi dan sekaligus pencegah penularan Infeksi Menular Seksual serta HIV. 39

42 Pulang ke Tanah Air... 40

43 1 Aku Waspada Atas Segala Bentuk Pemerasan! Karena dipaksa, Ida terpaksa ikut. Begitu ia melihat ada penumpang lain di dalam mobil, Ida sedikit lega

44

45 Pembelajaran Apa yang dialami Ida dan teman-temannya diadaptasi dari berbagai cerita mengenai maraknya pemerasan TKI dalam perjalanan pulang. Modusnya pun beraneka ragam. Modus yang sering terjadi di antaranya: Beroperasi sebagai calo yang merayu TKI untuk keluar dari Terminal 2, di mana mereka menunggu pemberangkatan bis menuju Terminal 3. Dalihnya agar lebih cepat, karena menunggu di sini bisa 2-3 jam. BNP2TKI bahkan pernah menangkap calo bandara yang sedang memeras seorang TKI di terminal 2. TKI tersebut dirayu untuk pulang dengan jalur cepat karena ada bantuan aparat keamanan. Beroperasi sebagai money changer liar. Modusnya, pelaku mengaku sebagai petugas yang akan mengecek kepulangan TKI. Ujung-ujungnya, pelaku meminta TKI menyerahkan cek, dolar, atau riyal. Alasannya, demi keamanan TKI di jalan. Tentu saja nilai yang dibayarkan dengan kurs paksaan sehingga turun sampai 30%. Karena itu, setiap beraksi, pelaku bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Sebagai imbalan, karena telah berhenti di pos itu, pelaku akan memberi uang jasa kepada awak angkutan sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 850 ribu. Bagi keluarga TKI yang akan menjemput juga bukan perkara mudah. Untuk bisa bertemu TKI, mereka kerap kali dikenai pungutan liar dari oknum petugas. Di terminal 2, angkutan menuju ke Gedung Pendataan Kepulangan TKI di Selapajang sebenarnya telah disiapkan GRATIS buat TKI, namun masih ada oknum yang memanfaatkan peluang. Untuk 43

46 itu TKI diminta berhati-hati dan tidak memberi bayaran yang tidak wajar kepada oknum tersebut. Agar tidak menjadi bulan-bulanan pelaku pemerasan, TKI sebaiknya menyimpan sebagian besar uangnya di bank atau mengirimkannya kepada keluarga. Selain itu, bagi TKI yang mengalami pemerasan dapat menghubungi BNP2TKI via sms & SMS Pengaduan BNP2TKI:

47 Aku Mendapat Dukungan Meski Aku Hidup Dengan HIV...!

48 7 Di Jakarta, Inah sudah ditunggu beberapa orang dari LSM yang mengetahui kasusnya dari pemerintah

49

50 21 Walau aku hidup dengan HIV, masih ada kawan yang mendukung aku...! Mulai sekarang aku mesti makan makanan sehat, dan rajin minum ARV! Supaya tubuhku tetap sehat, dan bisa bekerja!

51 Pembelajaran Dapatkan informasi HIV dan AIDS sedini mungkin. Jika Anda pernah berperilaku yang berisiko tertular HIV, segera kunjungi penyedia layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) di rumah sakit atau klinik terdekat. Dalam kasus Inah, yang ketika berangkat dinyatakan FIT tapi kemudian diketahui HIV positif, hal itu disebabkan: 6 bulan setelah perilaku berisiko, segera Tes HIV! Atau datangi klinik dengan layanan VCT yang terdekat...! Ketika dites HIV sebelum berangkat, Inah masih berada pada Tahap Jendela. Pada tahap ini, meskipun Inah sudah terkena HIV, namun hasil tes HIV masih negatif alias FIT. Tahap Jendela ini berkisar 0-6 bulan. (lihat bagan Tahapan Sejak Tahap Terinfeksi HIV hingga Tahap AIDS) Lakukan tes HIV segera setelah Tahap Jendela terlewati. Hal ini penting agar kebutuhan pengobatan ARV (Anti Retro Viral) dapat diketahui sesegera mungkin. Saat ini, setiap ODHA dapat mengakses pengobatan ARV secara gratis. Pengobatan dengan ARV dapat menghambat perkembangan virus, sehingga dapat mencegah percepatan sampai ke tahap AIDS. Sekitar 500 rumah sakit dan puskesmas juga sudah ditunjuk untuk memberikan layanan ARV dan pemeriksaan CD4. 49

52 Tahap Jendela 0-6 bulan Tes HIV di tahap ini hasilnya negatif (FIT) HIV Positif Tanpa Gejala 6 bulan -10 tahun Masuk Tahap AIDS gejala awal; hilang selera makan, demam, keringat berlebih, diare TAHAPAN SEJAK TAHAP TERINFEKSI HIV HINGGA TAHAP AIDS Muncul berbagai penyakit akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh (AIDS); kanker kulit, radang paru-paru, radang otak, infeksi usus, dan lain-lain 50

53 Apa itu CD4? CD4 adalah salah satu jenis protein pada sel darah putih manusia, berguna untuk melawan bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh manusia. Pada manusia sehat, nilai CD4 berkisar Sedangkan pada orang yang terinfeksi HIV pada tahap AIDS nilai CD4 bisa kurang dari 200 bahkan bisa terus menurun hingga nol...! Pada saat itulah, muncul berbagai penyakit akibat berkurangnya sistem kekebalan tubuh (yuk, lihat bagan di halaman 50). Jenis-jenis Pelayanan Terkait HIV dan AIDS: Bagian dari penanggulangan HIV dan AIDS adalah penyediaan layanan-layanan masyarakat selain Komunikasi Informasi dan Edukasi. 1. VCT ( Konseling dan Testing Sukarela) : VCT adalah konseling dan tes HIV yang dilakukan secara sukarela untuk mengetahui status HIV seseorang, dikenal juga sebagai Konseling Testing secara Sukarela (KTS). Tes ini merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium yang harus disertai konseling. KTS dilaksanakan dengan prinsip : kerahasiaan terjamin, ada persetujuan pasien, dan melalui konseling. 2. PPTCT ( Pencegahan Penularan dari Orangtua ke Anak): merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap para ibu yang terinfeksi HIV. Seorang ibu hamil dengan HIV positif rentan menularkan terhadap janinnya. Penularan ini dapat terjadi saat kehamilan sampai proses kelahiran, sehingga ibu sangat perlu pendampingan dan penanganan khusus melalui pelayanan PPTCT. 3. PITC ( Inisiatif Tes dan Konseling dari Penyedia Layanan Kesehatan): PITC adalah layanan test- 51

54 Pelayanan HIV dan AIDS seperti VCT dan PPTCT bisa ditemui di 500 rumah sakit dan puskesmas di Indonesia..! ing dan konseling yang dilakukan petugas kesehatan secara aktif kepada mereka yang diperkirakan membutuhkan. Tes HIV di sana terjamin KERAHASIAANNYA, tidak ada unsur paksaan, dan pasti melalui Konseling...! 4. CST ( Dukungan, Perawatan dan Pengobatan): merupakan pelayanan pemberian dukungan kepada orang yang berstatus HIV positif. Pelayanan ini akan diberikan setelah seseorang dinyatakan HIV positif. Setelah tes, seseorang yang HIV positif akan dirujuk ke CST dan manajer kasus di CST akan menawarkan beberapa dukungan dan layanan, misalnya: pemeriksaan laboratorium terkait dengan tingkat CD4, kadar virus, SGPT, SGOT dan lain-lain. Dukungan terapi ARV (Anti Retro Viral) akan diberikan dalam pelayanan CST. Selain dukungan medis, bila yang bersangkutan membutuhkan, dapat memperoleh dukungan sosial atau spiritual beserta layanan-layanan lain yang ada di masyarakat. Dukungan sosial termasuk di antaranya melalui kelompok dukungan sebaya untuk Orang Dengan HIV/AIDS. 52

55 5. Tes HIV: Tes HIV merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terkena HIV atau tidak. Tes HIV sebaiknya dilakukan setelah melewati Tahap Jendela, atau sekitar 6 bulan sejak berperilaku yang berisiko tertular HIV. Tahap Jendela ini seringkali diabaikan dalam pemeriksaan HIV pada Calon TKI. Setelah hasil tes HIV diketahui positif, selanjutnya aku menjalani pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan ini bagian dari Dukungan, Perawatan dan Pengobatan untuk orang yang HIV positif...! 53

56 Keuntungan Mengetahui HIV Positif sebelum berangkat... Bagi Calon TKI, pastilah sangat kecewa saat mengetahui dirinya HIV positif sebelum berangkat. Namun di sisi lain, hal itu berarti dirinya terhindar dari kemungkinan deportasi karena diketahui HIV positif sewaktu penempatan. TKI yang pulang sebelum kontrak berakhir, biasanya akan dimintai ganti rugi oleh agen yang memberangkatkannya. Padahal TKI tersebut juga sudah menanggung beban karena terkena HIV. Semakin cepat seseorang mengetahui statusnya HIV positif, semakin cepat diketahui kebutuhan mengenai pengobatan ARV. Mengakses ARV di dalam negeri juga lebih mudah dan gratis ketimbang di luar negeri. Jika seseorang mengetahui statusnya HIV positif sebelum mendaftar sebagai Calon TKI, dia dapat mempertimbangkan ulang keinginannya menjadi TKI. Jangan sampai terjadi, setelah mengeluarkan banyak biaya, ternyata tidak jadi berangkat karena UNFIT. Meskipun setiap ODHA punya hak yang sama untuk bekerja, namun di banyak negara tujuan, bebas HIV masih menjadi persyaratan. Semakin cepat kita mengetahui status HIV positif, semakin cepat diketahui kebutuhan pengobatan ARV! 54

57 Apa Yang Dapat Dilakukan Bila Terinfeksi HIV? Mintalah petugas kesehatan memberi rujukan di mana dapat mengakses layanan pemeriksaan menyeluruh terkait HIV (konseling, pemeriksaan CD4, terapi ARV). Saat ini terdapat sekitar 500 rumah sakit dan puskesmas di seluruh propinsi di Indonesia yang telah dilatih untuk memberi layanan konseling dan terapi ARV. Jika perlu, mintalah teman yang dipercaya untuk mendampingi selama Aku harus proses konseling dan pemeriksaan lanjutan. Tetap berpikir positif dan optimis, disiplin dalam pengobatan, dan makan banyak makanan bergizi. Juga jauhi perilaku yang dapat menularkan atau tertular HIV.t sehat! makan Bergabunglah dengan kelompok Dukungan Sebaya yang Anda sukai. Adanya dukungan sebaya dapat membantu Anda bersikap optimis dan hidup lebih sehat. Dukungan keluarga sangatlah penting. Jika Anda membutuhkan dukungan keluarga, mintalah bantuan komunitas, LSM yang memahami HIV dan AIDS, atau petugas medis, untuk membantu menjelaskan kondisi Anda kepada keluarga. Dan minum ARV teratur..! 55

58 Kalau aku mengalami masalah di negara penempatan, aku bisa menghubungi Kantor Perwakilan RI di... Kantor Perwakilan Bahrain Brunei Darussalam Hongkong Jordania Alamat No. Telepon Kantor Perwakilan Palace Alm, Al Seef Distrik Building 270, Road 2808, Block 428, Bahrain Simpamg 528, Lot 4498, Kg. Sungai Hanching Baru, Jalan Muara, Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam 6-8 Keswick Street, Causeway Bay, Hongkong Sixth Circle, South Um-Uthania 44 Feisal Bin Abdul Aziz Street, Amman 11181, Jordania Alamat Kuwait Kaifan Block 6, Al Andalus Street, House no. 29, Safat, Kuwait Malaysia, Johor Baru Malaysia, Kota Kinabalu Malaysia, Kuala Lumpur No 46, Jalan Taat, off Jalan Tun Abdulr Razak, 80100, Johor Baru, Malaysia Lorong Kemajuan, Karamunsing, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia No 233 Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur, Malaysia No. Telepon

59 Kantor Perwakilan Alamat No. Telepon Kantor Perwakilan Alamat No. Telepon Malaysia, Kuching Tingkat 6, Bangunan Binamas no1, Jalan Padungan, 93100, Kuching Sawarak, Malaysia Malaysia, Penang 467, Jl. Burma Penang, Malaysia Qatar House No 1, Al Maahed Street Al salata Al Jadeeda, Doha, Qatar Saudi Arabia, Jeddah Al Mualifin Street, Al Rehab District/5 Jeddah, Saudi Arabia Saudi Arabia, Riyadh Riyadh Diplomatic Quarter Amru Bin Umayah, Al- Dhomri Road Riyadh 11693, Saudi Arabia Singapore 7 Chatsworth Road Singapore Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Zone 2, Sector 79, Villa No. 474, Sultan Bin Zayed Street (Str.32) Al Bateen Area, Abu Dhabi, UEA Uni Emirat Arab, Dubai Al Mina Road, Villa No. 1, Community 322/2A Al Hudaiba, Dubai, UEA

60 Untuk informasi lebih lanjut, aku bisa menghubungi... Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Komisi Penanggulangan AIDS Propinsi dan Daerah Menara Topas Lantai 9 Jl. MH Thamrin Kav. 9 Jakarta Indonesia Berkantor di kantor Pemerintah Propinsi dan Daerah masing-masing Fax: BNP2TKI Jl MT Haryono Kav 52 Jakarta BNP2TKI Crisis Center Tel /fax: Bagian Perlindungan perlindungan@bnp2tki.go.id Pengaduan Pemerasan / (sms) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jl Cipinang Kebembem Raya no. 10, RT 05, RW 07, Cipinang, jakarta Tel; (021) sbmidpn@yahoo.com Rumah Sakit POLRI (Untuk masalah kesehatan) Kantor Kementrian Sosial (Untuk masalah mental dan sosial) Bareskrim Mabes Polri - (Untuk pengaduan masalah perdagangan Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) manusia) Kemenakertrans HOTLINE Tel/SMS: / Fax: Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) Pendidikan kesehatan seksual dan informasi serta konsultasi Infeksi Menular Seksual (Untuk pengaduan masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak) 58 Tel/fax:

61 Daftar Kontak Tambahan (tambahan daftar kontak lain yang aku butuhkan) Nama Alamat No. Telepon 59

62 Apa lagi pembelajaran dari komik ini menurut Anda? Tambahkan di bawah ini.. 60

63

64

FLIPCHART PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

FLIPCHART PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS FLIPCHART PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS Disusun dan dikembangkan oleh: International Labour Organization (ILO) 2011 PENDAHULUAN Flipchart HIV dan AIDS dan Migrasi Edukasi secara intensif pada

Lebih terperinci

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain.

Apa itu migrasi? Apakah Migrasi Tenaga Kerja? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apa itu migrasi? Migrasi adalah tindakan berpindah ke tempat lain baik di dalam satu negara maupun ke negara lain. Apakah Migrasi Tenaga Kerja? 1 Manfaat Bekerja ke Luar Negeri Membantu ekonomi keluarga.

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya.

LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER. kesukarelaan dan bersedia mengisi kuesioner ini dengan sebaik-baiknya. LAMPIRAN 1 KUESIONER LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER Saya bertandatangan di bawah ini: Nama : Umur : Setelah membaca penjelasan di atas, maka dengan ini menyatakan saya bersedia ikut berpatisipasi

Lebih terperinci

Kata Pengantar KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

Kata Pengantar KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA Kata Pengantar KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah keputusan perubahan hidup yang penting dan Anda harus mempersiapkannya

Lebih terperinci

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna

Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS. Astrid Wiratna Peran Psikologi dalam layanan HIV-AIDS Astrid Wiratna Psikologi dan HIV-AIDS HIV-AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV Virus HIV bisa menginfeksi tubuh seseorang karena perilakunya Psikologi

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan

Lebih terperinci

KERENTANAN PENULARAN HIV DAN AIDS DI LINGKARAN MIGRASI. Baby Rivona

KERENTANAN PENULARAN HIV DAN AIDS DI LINGKARAN MIGRASI. Baby Rivona KERENTANAN PENULARAN HIV DAN AIDS DI LINGKARAN MIGRASI Baby Rivona PRA-KEBERANGKATAN Perkosaan oleh oknum calo, petugas penampungan Hubungan seks suka sama suka Hubungan seks tidak aman (dengan/tanpa pemaksaan,

Lebih terperinci

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV

Lebih terperinci

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR, Menimbang: a. b. c. bahwa dalam upaya untuk memantau penularan

Lebih terperinci

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari

Lebih terperinci

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG PENYAKIT AIDS DAN KLINIK VCT TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS (Aquired Immune Deficiency Sindrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus yang mengurangi kekebalan tubuh secara perlahan-lahan.

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU

INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS. Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU INFORMASI TENTANG HIV/ AIDS TAMBAR KEMBAREN Divisi Tropik Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU 1 PENGENALAN HIV(Human Immunodeficiency Virus) ad alah virus yang menyerang SISTEM KEKEBALAN tubuh

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 07/MEN/ IV/2005 TENTANG STANDAR TEMPAT PENAMPUNGAN CALON TENAGA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PRGRAM HIV AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL I. PENDAHULUAN Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS

INFORMASI TENTANG HIV/AIDS INFORMASI TENTANG HIV/AIDS Ints.PKRS ( Promosi Kesehatan Rumah Sakit ) RSUP H.ADAM MALIK MEDAN & TIM PUSYANSUS HIV/AIDS? HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan tubuh

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan HIV AIDS 1. Singkatan dan Arti Kata HIV WINDOW PERIOD AIDS STIGMA ODHA OHIDHA VCT DISKRIMINASI 2. Mulai Ditemukan 1981 1987 1993 3. Cara Infeksi - Sex yang tidak aman - Napza suntik 4. Cara Pencegahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masing-masing. Pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat

I. PENDAHULUAN. masing-masing. Pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan tanggung jawab Negara dan pemerintah yang kemudian dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pelayanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006 LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006 Nama :. ( inisial ) Jenis Kelamin : L / P ( lingkari

Lebih terperinci

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS

Lebih terperinci

Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna.

Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna. Berusaha Tenang Mampu mengendalikan emosi, jangan memojokan si-anak atau merasa tak berguna. Jangan Menunda Masalah Adakan dialog terbuka dengan anak, jangan menuduh anak pada saat dalam pengaruh narkoba

Lebih terperinci

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur

Lampiran 1. Informed Consent. Penjelasan prosedur Lampiran 1 Penjelasan prosedur Informed Consent Anda diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian yang yang akan dilakukan oleh Gaby Gabriela Langi, SKM, mahasiswa Minat Utama Epidemiologi Lapangan Program

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human immunodeficiency virus (HIV) adalah suatu jenis retrovirus yang memiliki envelope, yang mengandung RNA dan mengakibatkan gangguan sistem imun karena menginfeksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi

BAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi HIV adalah melalui kontak seksual;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. 68 tahun 2004 Peraturan terkait pencegahan dan penanggulangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN IMS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN IMS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN IMS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa perkembangan HIV/AIDS

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang: a. bahwa Human Immunodeficiency Virus (HIV),

Lebih terperinci

PENANGGULANGAN HIV / AIDS

PENANGGULANGAN HIV / AIDS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NO 5 TAHUN 2007 TENTANG PENANGGULANGAN HIV / AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG: Menimbang : a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009. Menurut data per 31 Desember 2008 dari Komisi Penanggulangan AIDS Pusat, di 10 Propinsi jumlah kasus

Lebih terperinci

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent) Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent) ANALISIS PERSEPSI PENYAKIT DAN NILAI SYARIAT ISLAMI TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN PELAYANAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI KOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Peningkatan harga diri penderita HIV/AIDS dapat dilakukan dengan memberi pelatihan. Oleh karenannya, seorang penderita HIV/AIDS atau ODHA sangat perlu diberi terapi psikis dalam bentuk

Lebih terperinci

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK

2015 KAJIAN TENTANG SIKAP EMPATI WARGA PEDULI AIDS DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran warga negara dalam terselenggaranya pemerintahan dalam suatu negara adalah penting hukumnya. Pemerintahan dalam suatu negara akan berjalan dengan baik dalam

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Sydrome) merupakan masalah kesehatan di dunia sejak tahun 1981, penyakit ini berkembang secara pandemi.

Lebih terperinci

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial

K102. Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial K102 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial 1 Konvensi ILO No. 102 Tahun 1952 mengenai (Standar Minimal) Jaminan Sosial Copyright Organisasi Perburuhan Internasional

Lebih terperinci

PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG

PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG LAMPIRAN PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG A. Pembukaan 1. Peneliti mengucapkan salam dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus HIV/AIDS bermunculan semakin banyak dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, dilaporkan bahwa epidemi HIV dan AIDS

Lebih terperinci

Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu?

Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu? WASPADA HIV/AIDS Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu? Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Penyakit Kelamin adalah penyakit yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan kelamin.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan

Lebih terperinci

NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG

NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (HIV/AIDS) DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Persoalan dan strategi penting

Persoalan dan strategi penting Mengatasi diskriminasi berdasarkan penyakit menular: Persoalan dan strategi penting Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur dan Tenggara: Panduan 1 Tujuan belajar Menguraikan konsep

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Virus ini menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PUSKESMAS LAYANAN SATU ATAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 3 2009 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DAN HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang: a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA

Lebih terperinci

INFORMASI PRODUK Max Prestige Heritage

INFORMASI PRODUK Max Prestige Heritage INFORMASI PRODUK Max Prestige Heritage Max Prestige Heritage adalah produk asuransi Universal Life yang dikeluarkan oleh PT Great Eastern Life Indonesia. Max Prestige Heritage adalah produk dengan premi

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian No.169, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Reproduksi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Perilaku seksual..., Yusi Mutia A., FKMUI, 2008

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Perilaku seksual..., Yusi Mutia A., FKMUI, 2008 107 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner 108 KUESIONER MENGENAI INFORMASI, MOTIVASI, KETRAMPILAN BERPERILAKU, DAN PERILAKU PEKERJA TERKAIT HIV-AIDS (SANGAT RAHASIA) Untuk mengetahui gambaran informasi,

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI

PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI Latar Belakang Bekerja adalah hak asasi manusia. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pekerjaan yang layak,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV & AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV & AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV & AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA Menimbang : a. bahwa HIV merupakan virus perusak sistem kekebalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Nilai - nilai yang ada di Indonesiapun sarat dengan nilai-nilai Islam. Perkembangan zaman

Lebih terperinci

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training)

Working Improvement In Small and Medium Construction (WISCON) by PAOT (Participatory Action Oriented Training) Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Kecil dan Menengah dengan Metode Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement In Small and Medium

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN HUMAN IMMUNEDEFIENCY VIRUS (HIV)/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DAN INFEKSI MENULAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini salah satu aspek kesehatan yang menjadi bencana bagi manusia adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu virus yaitu HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan penyakit menular seksual termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan kualitatif. HIV merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV-AIDS DAN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) SERTA KESIAPAN MENTAL MITRA PENGGUNA NARKOBA SUNTIK DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN KE KLINIK VCT DI SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah HIV/AIDS.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN PENGARUH STIGMA DAN DISKRIMINASI ODHA TERHADAP PEMANFAATAN VCT DI DISTRIK SORONG TIMUR KOTA SORONG Sariana Pangaribuan (STIKes Papua, Sorong) E-mail: sarianapangaribuan@yahoo.co.id ABSTRAK Voluntary Counselling

Lebih terperinci

HIV/AIDS dapat menyerang setiap orang tanpa membedakan usia, ras, latar belakang kebudayaan ataupun agama.

HIV/AIDS dapat menyerang setiap orang tanpa membedakan usia, ras, latar belakang kebudayaan ataupun agama. HIV An Intrductin (Language: Indnesian) HIV Pendahuluan 1.1 Tahukah anda? 1.2 Apa perbedaan antara hiv dan aids? 1.3 Bagaimana penularan virus hiv? 1.4 Bagaimana saya dapat menghindari terjangkitnya virus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus tersebut merusak sistem

Lebih terperinci

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi

Konseling & VCT. Dr. Alix Muljani Budi Konseling & VCT Dr. Alix Muljani Budi Konseling merupakan proses interaksi antara konselor dan klien utk memberikan dukungan mentalemosinal kepada klien mencakup upaya-upaya yang spesifik, terjangkau dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang: a. bahwa penularan virus HIV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan merupakan penyebab kematian bagi penderitanya. Penyakit menular adalah penyakit

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: KEP. 68/MEN/IV/2004

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: KEP. 68/MEN/IV/2004 KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: KEP. 68/MEN/IV/2004 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/ AIDS DI TEMPAT KERJA Tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMUNODEFICIENCY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus)

BAB I PENDAHULUAN. macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan HIV (Human Immuno Virus) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu rumah tangga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga. Sedangkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka perlindungan pada masyarakat

Lebih terperinci

MAKALAH. Hak Asasi Manusia & Kelompok Rentan. Oleh: Mahrus Ali, S.H., M.H.

MAKALAH. Hak Asasi Manusia & Kelompok Rentan. Oleh: Mahrus Ali, S.H., M.H. TRAINING OF TRAINER (TOT) PENGEMBANGAN PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA BAGI GADIK SATUAN PENDIDIKAN POLRI Hotel Jogjakarta Plaza, 21 24 Maret 2016 MAKALAH Hak Asasi Manusia & Kelompok Rentan Oleh: Mahrus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN HIV (Human Immunodeficiency Virus) virus ini adalah virus yang diketahui sebagai penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV merusak sistem ketahanan tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini masih terdapat banyak penyakit di dunia yang belum dapat diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan kesehatan yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pertamakali ditemukan di propinsi Bali, Indonesia pada tahun 1987 (Pusat Data dan Informasi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI DR. AGUSMIDAH, SH., M.HUM DOSEN FH USU MEDAN

PROSEDUR PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI DR. AGUSMIDAH, SH., M.HUM DOSEN FH USU MEDAN PROSEDUR PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI DR. AGUSMIDAH, SH., M.HUM DOSEN FH USU MEDAN Hak untuk Bekerja Setiap orang berhak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak (Pasal 27 ayat 2 UUD RI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit HIV dan AIDS merupakan masalah kesehatan global dewasa ini. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang fatal. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus atau

Lebih terperinci

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T S A S D P L b/c f/c Info Seputar AIDS HIV Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: IMS N C Y F O R IN R N A I ON AG AL V D O I UN N M inside f/c inside b/c Apakah HIV itu? HIV, yang merupakan

Lebih terperinci

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja

SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja VSP09-REMAJA [di Dalam Sekolah] SURVEI SURVEILANS PERILAKU (SSP) 2009 pada Kelompok Remaja Kerjasama: Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan RAHASIA BLOK I. KETERANGAN RINGKAS Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh serta

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS-ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (HIV DAN AIDS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan

Menggunakan alat-alat tradisional yang tidak steril seperti alat tumpul. Makan nanas dan minum sprite secara berlebihan Agar terhindar dari berbagai persoalan karena aborsi, maka remaja harus mampu menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seks. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir kritis mengenai segala kemungkinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat

BAB I PENDAHULUAN. masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (Odha) masih sering terjadi. Seorang perempuan bernama Mairinda yang kini menjabat sebagai manajer

Lebih terperinci