LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA
|
|
- Iwan Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA TAHUN 2015
2 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA TAHUN 2015 Knglmerasi Keuangan Ciptadana wajib menerapkan Tata Kella Terintegrasi secara kmprehensif dan efektif sesuai dengan Peraturan Otritas Jasa Keuangan (OJK) N. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kella Terintegrasi bagi Knglmerasi Keuangan. Tata Kella Terintegrasi adalah suatu tata kella yang menerapkan prinsip prinsip keterbukaan (Transparency), akuntabilitas (Accuntability), pertanggungjawaban (Respnsibility), independensi (Independency) atau prfesinal (Prfessinal), dan kewajaran (Fairness) secara terintegrasi dalam Knglmerasi Keuangan. Tata Kella Terintegrasi diterapkan pada seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang berada dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana, dengan struktur knglmerasi* sebagai berikut: a. Entitas Utama / LJK Induk PT Ciptadana Securities, ditetapkan sebagai Entitas Utama. b. LJK Anak, yang terdiri dari 2 (dua) LJK sebagai berikut: 1. PT Ciptadana Asset Management, Sektr Keuangan: Perusahaan Efek (Manajer Investasi) 2. PT Ciptadana Multifinance. Sektr Keuangan: Pembiayaan. *Catatan: Struktur knglmerasi per 12 Oktber 2015 sesuai persetujuan OJK Untuk mendukung penerapan Tata Kella Terintegrasi dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana, PT Ciptadana Securities selaku Entitas Utama menyusun Lapran Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi yang merupakan pencerminan pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi di seluruh LJK dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana. Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan Ciptadana tahun 2015 disusun berdasarkan : 1. Peraturan Otritas Jasa Keuangan (OJK) Nmr 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen Risik Terintegrasi Bagi Knglmerasi Keuangan; 2. Peraturan Otritas Jasa Keuangan(OJK) Nmr 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kella Terintegrasi Bagi Knglmerasi Keuangan; 3. Surat Edaran Otritas Jasa Keuangan (OJK) Nmr 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risik Terintegrasi Bagi Knglmerasi Keuangan; 4. Surat Edaran Otritas Jasa Keuangan (OJK) Nmr 15/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 1/16
3 Tata Kella Terintegrasi Bagi Knglmerasi Keuangan; 5. Peraturan Otritas Jasa Keuangan (OJK) Nmr 26/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Penyediaan Mdal Minimum Terintegrasi Bagi Knglmerasi Keuangan. Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan Ciptadana tahun 2015 terdiri dari: I. Lapran Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi selama 1 (satu) tahun buku 2015; II. Struktur Knglmerasi Keuangan; III. Struktur kepemilikan saham pada Knglmerasi Keuangan yang menggambarkan pihak pihak yang menjadi pemegang saham Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Knglmerasi Keuangan sampai dengan pemegang saham pengendali terakhir (ultimate sharehlders); IV. Struktur kepengurusan pada PT Ciptadana Securities sebagai Entitas Utama dan LJK (Perusahaan Anak) dalam Knglmerasi Keuangan; V. Kebijakan Transaksi Intra Grup yang memuat kebijakan untuk mengidentifikasi, mengella, dan memitigasi Transaksi Intra Grup. Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 2/16
4 I. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Entitas Utama : PT Ciptadana Securities Psisi Lapran : 31 Desember 2015 HasilPenilaianSendiriPelaksanaan Tata KellaTerintegrasi Peringkat 3 Definisi Peringkat Knglmerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kella Terintegrasi yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas penerapan prinsip Tata Kella Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kella Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari Entitas Utama dan/atau LJK. Analisis Secara umum, Knglmerasi Keuangan Ciptadana telah menerapkan Tata kella Terintegrasi secara kmprehensif dan efektif sesuai dengan Peraturan Otritas Jasa Keuangan (OJK) N.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kella Terintegrasi bagi Knglmerasi Keuangan. Tata Kella Terintegrasi diterapkan pada seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang berada dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana, dengan struktur knglmerasi sebagai berikut: 1. PT Ciptadana Securities, sebagai Entitas Utama. 2. PT Ciptadana Asset Management, sebagai LJK Anak. 3. PT Ciptadana Multifinance, sebagai LJK Anak. Ruang lingkup penerapan Tata Kella Terintegrasi mencakup Entitas Utama dan LJK Anak dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana yang secara kmprehensif dan terstruktur mencakup: Struktur Tata Kella (Gvernance Structure). Prses Tata Kella (Gvernance Prcess). Hasil Tata Kella (Gvernance Outcme). Berdasarkan analisis terhadap indikatr pada seluruh faktr penilaian pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi disimpulkan bahwa: A. Struktur Tata KellaTerintegrasi 1. Nilai nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan adalah sebagai berikut: Knglmerasi Keuangan Ciptadana telah menyusun dan akan memfrmalkan Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 3/16
5 Kebijakan dan Pedman terkait penerapan Tata KellaTerintegrasi sebagai berikut: Pedman Tata Kella Terintegrasi. Pedman Manajemen Risik Terintegrasi. Pedman Kmite Tata Kella Terintegrasi. Pedman Kmite Manajemen Risik Terintegrasi. Pedman Audit Internal Terintegrasi. Pedman Kepatuhan Terintegrasi. Knglmerasi Keuangan Ciptadana telah menetapkan rgan pendukung penerapan Tata Kella Terintegrasi sebagai berikut: Kmite Tata Kella Terintegrasi. Kmite Manajemen Risik Terintegrasi. Satuan Kerja Manajemen Risik Terintegrasi. Satuan Kerja Audit Internal Terintegrasi. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi. Dan akan mengangkat anggta anggta dari rgan rgan tersebut diatas. 2. Nilai nilai yang mencerminkan kelemahan dalam penerapan Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan adalah sebagai berikut: Terkait penerapan Tata Kella Terintegrasi yang mencakup fungsi Manajemen Risik dan fungsi Kepatuhan pada LJK Anak, sudah diterapkan, namun untuk memenuhi dan mendukung penerapan Tata Kella Terintegrasi dalam Knglmerasi Keuangan, perlu dilakukan penyesuaian. B. Prses Tata KellaTerintegrasi 1. Nilai nilai yang mencerminkan kekuatan aspek prses Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan adalah sebagai berikut: Kebijakan dan Pedman terkait penerapan Tata Kella Terintegrasi akan dissialisasikan kepada seluruh LJK Anak dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana. Direksi dan Dewan Kmisaris Entitas Utama telah berinisiatif dan melakukan berbagai persiapan dan melakukan ssialisasi sesuai POJK N. 17/POJK.03/2014 terkait Penerapan Manajemen Risik Terintegrasi dan POJK N. 18/POJK.03/2014 terkait Tata Kella Terintegrasi bersama dengan seluruh LJK Anak dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana. Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 4/16
6 2. Nilai nilai yang mencerminkan kelemahan aspek prses Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan adalah sebagai berikut: Dengan adanya POJK N. 17/POJK.03/2014 terkait Penerapan Manajemen Risik Terintegrasi dan POJK N. 18/POJK.03/2014 terkait Tata Kella Terintegrasi, masingmasing LJK Anak dan Entitas Utama sedang dalam prses penyesuaian untuk memenuhi ketentuan ketentuan tersebut. C. Hasil Tata KellaTerintegrasi 1. Nilai nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan adalah sebagai berikut: Melalui penerapan Tata Kella Terintegrasi, diharapkan pengawasan terhadap masing masing LJK menjadi semakin baik. 2. Nilai nilai yang mencerminkan kelemahan aspek hasil Tata Kella Terintegrasi Knglmerasi Keuangan adalah sebagai berikut: Secara perasinal tidak terdapat kelemahan, namun secara biaya terjadi peningkatan. II. STRUKTUR KONGLOMERASI KEUANGAN PT Ciptadana Capital Chaterine Gina Hambali % % % % % % PT Ciptadana Securities PT Ciptadana Asset Management (Entitas Anak) PT Ciptadana Multifinance (Entitas Anak) Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 5/16
7 III. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PADA KONGLOMERASI KEUANGAN YANG MENGGAMBARKAN PIHAK PIHAK YANG MENJADI PEMEGANG SAHAM PADA LJK (PERUSAHAAN ANAK) DALAM KONGLOMERASI KEUANGAN SAMPAI DENGAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI TERAKHIR (ULTIMATE SHAREHOLDERS) Pacific Asia Investment Limited (100%) Pacific Asia Hldings Limited (63,49%) ** PT Lipp Securities,Tbk (49,192%) * PT Ciptadana Capital (99,99995%) Chaterine Gina Hambali ( %) PT Ciptadana Securities (Entitas Utama) Keterangan : : Pengendali : Jalur Pengendalian * : Lipp Securities sebagai pemegang saham mayritas sebesar % merupakan pemegang saham pengendali, sebesar % saham dipegang leh beberapa pemegang saham bukan pengendali, antara lain : PT Tahta Putera Manunggal sebesar % ; PT Andalan Citra Manunggal sebesar % ; PT Anekatrada Indtama sebesar % ; PT Cahaya Citra Permai sebesar 6.842% ; Chaterine Gina Hambali sebesar 1.829% ; Jimmy Budiman sebesar 1.473% ; Anggriani Wirijsandjj sebesar 0.489%. ** : Sisa kepemilikan saham sebesar 36.51% dimiliki leh masyarakat IV. STRUKTUR KEPENGURUSAN PADA PT CIPTADANA SECURITIES SEBAGAI ENTITAS UTAMA DAN LJK (PERUSAHAAN ANAK) DALAM KONGLOMERASI KEUANGAN A. STRUKTUR KEPENGURUSAN PT CIPTADANA SECURITIES Jabatan Kmisaris Utama Dewan Kmisaris Nama Gautama Hartart Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 6/16
8 Kmisaris Independen * Kmisaris Catherine Gina Hambali Direksi Jabatan Nama Direktur Utama Ferry Budiman Tanja Tan Direktur Jhn Herry Tedja Direktur Sant Nuradi Sutant *sedang dalam prses fit and prper test B. STRUKTUR KEPENGURUSAN PT CIPTADANA ASSET MANAGEMENT Jabatan Kmisaris Utama Kmisaris Jabatan Direktur Direktur Dewan Kmisaris Nama Thng Thng Sennelius Sharn Gracia Simamp Direksi Nama Rianty Kmarudin Irvin Patmadiwiria C. STRUKTUR KEPENGURUSAN PT CIPTADANA MULTIFINANCE Dewan Kmisaris Jabatan Nama Kmisaris Utama Catherine Gina Hambali Kmisaris Independen * Kmisaris Sharn Gracia Simamp Direksi Jabatan Nama Direktur Utama Zefanya Ivan Apthiman Direktur Thng Thng Sennelius Direktur ** *sedang dalam prses fit and prper test **sedang dalam prses recruitment V. KEBIJAKAN TRANSAKSI INTRA GRUP YANG MEMUAT KEBIJAKAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI, MENGELOLA, DAN MEMITIGASI TRANSAKSI INTRA GRUP A. Pendahuluan Sebagai suatu lembaga jasa keuangan yang tergabung dalam suatu knglmerasi keuangan, maka tidak dapat dihindari bahwa hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di lembaga jasa keuangan yang lain dalam satu knglmerasi keuangan akan saling mempengaruhi. Pengaruh pengaruh tersebut baik disadari maupun tidak, secara langsung maupun tidak langsung akan saling berpengaruh juga terhadap kegiatan usaha perusahaan, pada akhirnya sebagai knsekuensi wajar atas pengaruh pengaruh tersebut, akan mengakibatkan satu lembaga jasa keuangan dan lembaga jasa keuangan yang lain akan terpapar risik yang disebabkan Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 7/16
9 leh ekspsur risik yang timbul dari transaksi atau kegiatan usaha perusahaan lain/anak yang tergabung dalam knglmerasi keuangan. Sebagai Entitas Utama dari Knglmerasi Keuangan Ciptadana, PT Ciptadana Securities wajib mengella risik transaksi intra grup dan melakukan pemantauan transaksi intra grup secara terintegrasi. B. Pengertian Risik Transaksi Intra Grup Risik transaksi intra grup adalah risik akibat ketergantungan suatu entitas, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap entitas lainnya dalam satu knglmerasi keuangan dalam rangka pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana. C. Tujuan Manajemen Risik Transaksi Intra Grup Tujuan utama manajemen risik transaksi intra grup adalah: 1. Mengatur dan mengawasi transaksi intra grup knglmerasi keuangan berdasarkan prinsip kehati hatian; 2. Memastikan kecukupan kebijakan, prsedur, dan penetapan limit manajemen risik transaksi Intra Grup telah terpenuhi; 3. Memastikan bahwa prses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risik Transaksi Intra Grup dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif yang diakibatkan leh ketergantungan suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK) baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap LJK lainnya dalam satu knglmerasi keuangan. Risik transaksi intra grup antara lain dapat timbul dari: 1. Kepemilikan silang antar LJK dalam knglmerasi keuangan; 2. Sentralisasi manajemen likuiditas jangka pendek; 3. Jaminan, pinjaman, dan kmitmen yang diberikan atau diperleh suatu LJK dari LJK lain dalam knglmerasi keuangan; 4. Ekspsur kepada pemegang saham pengendali, termasuk ekspsur pinjaman dan ff balance sheet seperti jaminan dan kmitmen; 5. Pembelian atau penjualan aset kepada LJK lain dalam satu knglmerasi keuangan; 6. Transfer risik melalui reasuransi; dan/atau; 7. Transaksi untuk mengalihkan ekspsur risik pihak ketiga di antara LJK dalam knglmerasi Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 8/16
10 keuangan. D. Ruang Lingkup Kebijakan Manajemen Risik Transaksi Intra Grup Penerapan manajemen risik transaksi intra grup di knglmerasi keuangan mencakup: 1. Pengawasan Dewan Kmisaris dan Direksi; 2. Kecukupan kebijakan, prsedur, dan penetapan limit risik transaksi intra grup; 3. Kecukupan prses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risik serta sistem infrmasi manajemen risik transaksi intra grup; 4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap penerapan manajemen risik transaksi intra grup. Pengawasan leh Dewan Kmisaris dan Direksi sangat diperlukan untuk memastikan efektivitas penerapan manajemen risik transaksi intra grup telah sesuai dengan karakteristik dan kmpleksitas usaha knglmerasi keuangan maupun dengan ketentuan yang berlaku. Wewenang dan tanggung jawab Dewan Kmisaris dalam penerapan manajemen risik transaksi intra grup, antara lain: 1. Mengarahkan menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risik transaksi intra grup; 2. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risik transaksi intra grup. Wewenang dan tanggung jawab Direksi dalam manajemen risik transaksi intra grup, antara lain: 1. Memahami risik transaksi intra grup yang melekat pada knglmerasi keuangan; 2. Menyusun dan menetapkan kebijakan manajemen risik transaksi intra grup; 3. Bertanggung jawab dalam penerapan manajemen risik transaksi intra grup; 4. Memastikan setiap entitas dalam knglmerasi keuangan menerapkan manajemen risik transaksi intra grup; 5. Memantau risik transaksi intra grup secara berkala; 6. Mengembangkan budaya risik sebagai bagian dari penerapan manajemen risik transaksi intra grup; 7. Memastikan bahwa penerapan manajemen risik transaksi intra grup bebas dari benturan kepentingan antara knglmerasi keuangan dengan individual LJK. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab penerapan manajemen risik transaksi intra grup Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 9/16
11 terkait SDM, maka Direksi perlu memastikan: 1. Penetapan kualifikasi sumber daya manusia yang jelas untuk setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risik transaksi intra grup; 2. Penempatan pejabat dan staf yang kmpeten pada satuan kerja yang terkait dengan penerapan manajemen risik transaksi intra grup; 3. Kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan manajemen risik transaksi intra grup; 4. Peningkatan kmpetensi sumber daya manusia antara lain melalui prgram pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan; 5. Pemahaman seluruh sumber daya manusia terhadap strategi, tingkat risik yang akan diambil (risk appetite), tleransi risik (risk tlerance), dan kerangka manajemen risik transaksi intra grup. E. Kecukupan Kebijakan, Prsedur, dan Penetapan Limit Risik Transaksi Intra Grup Kebijakan, prsedur, dan penetapan limit risik transaksi intra grup mengacu kepada kebijakan, prsedur dan penetapan limit sebagaimana tertuang dalam Pedman Manajemen Risik Terintegrasi. Tingkat risik transaksi intra grup yang akan diambil (risk appetite) dan tleransi risik (risk tlerance) dijelaskan sebagai berikut. 1. Tingkat risik transaksi intra grup yang akan diambil (risk appetite) merupakan risik yang bersedia diambil dalam rangka mencapai sasaran secara terintegrasi. Risik yang akan diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis; 2. Tleransi risik (risk tlerance) merupakan maksimum tingkat risik yang bersedia diambil; 3. Tingkat risik yang akan diambil (risk appetite) dan tleransi risik (risk tlerance) harus sejalan dengan strategi bisnis, prfil risik, dan rencana permdalan knglmerasi keuangan. Beberapa hal yang diperhatikan dalam kebijakan dan prsedur yang berhubungan dengan risik transaksi intra grup antara lain: 1. Kebijakan knglmerasi keuangan harus mematuhi peraturan regulatr yang berlaku terkait transaksi intra grup; 2. Knglmerasi Keuangan harus memastikan pemenuhan azas arm s length (kewajaran Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 10/16
12 transaksi) terkait transaksi intra grup; 3. Prsedur manajemen risik transaksi intra grup paling sedikit memuat: a. Akuntabilitas dan jenjang delegasi wewenang yang jelas dalam pelaksanaan manajemen risik transaksi intra grup; b. Pelaksanaan kaji ulang terhadap prsedur secara berkala; c. Dkumentasi prsedur secara memadai, yaitu dkumentasi secara tertulis, lengkap dan memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit trail). Knglmerasi Keuangan Ciptadana memastikan bahwa penetapan limit transaksi intra grup telah sesuai dengan ketentuan regulatr yang berlaku. F. Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risik Dalam pelaksanaan manajemen risik transaksi intra grup, PT Ciptadana Securities sebagai Entitas Utama wajib melakukan prses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risik terhadap seluruh faktr risik (risk factrs) yang bersifat signifikan secara terintegrasi, dan didukung leh sistem infrmasi manajemen risik transaksi intra grup yang memadai. Entitas Utama melakukan identifikasi risik yang melekat pada bisnis Knglmerasi Keuangan Ciptadana. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan prses identifikasi risik antara lain: 1. Entitas Utama melakukan identifikasi risik transaksi intra grup secara berkala pada transaksi bisnis entitas utama dan dari LJK yang termasuk dalam Knglmerasi Keuangan Ciptadana. 2. Entitas Utama memiliki metdlgi dalam pelaksanaan identifikasi risik intra grup. 3. Prses identifikasi risik transaksi intra grup dilakukan dengan melakukan analisis terhadap sumber risik yang paling kurang dilakukan terhadap risik dari prduk dan aktivitas Knglmerasi Keuangan Ciptadana, antara lain berdasarkan pengalaman kerugian yang pernah terjadi. Dalam rangka melaksanakan pengukuran risik transaksi intra grup, Entitas Utama wajib paling kurang melakukan : 1. evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data, dan prsedur yang digunakan untuk mengukur risik transaksi intra grup; dan 2. penyempurnaan terhadap metde pengukuran risik apabila terdapat perubahan faktrfaktr yang secara signifikan mempengaruhi risik intra grup. Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 11/16
13 Pengukuran risik transaksi intra grup bertujuan untuk memperleh peringkat tingkat risik transaksi intra grup knglmerasi keuangan. Selain itu, Entitas Utama wajib menyusun prfil risik transaksi intra grup secara terintegrasi dengan anggta knglmerasi keuangan. Prses penilaian prfil risik transaksi intra grup merupakan penilaian berdasarkan risik inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risik (KPMR), berikut ini adalah pengukuran yang harus dilakukan untuk memperleh prfil risik transaksi intra grup terintegrasi: Pengukuran Keterangan Hasil Pengukuran Risik Inheren Kualitas Penerapan Manajemen Risik Dalam menetapkan tingkat risik inheren, Entitas Utama harus melakukan analisis secara kmprehensif dengan menggunakan seluruh indikatr kuantitatif dan kualitatif yang relevan. Mencakup setidaknya 3 (tiga) aspek parameter yaitu: 1. Kmpsisi transaksi intra grup dalam knglmerasi keuangan. 2. Dkumentasi dan kewajaran transaksi. 3. Infrmasi lainnya. Dengan Indikatr Risik Inheren adalah: 3. Signifikansi transaksi intra grup terhadap ttal aset Knglmerasi Keuangan; 4. Ketergantungan LJK terhadap transaksi intra grup; 5. Dkumentasi perjanjian transaksi dan dukungan intragrup; 6. Pemenuhan prinsip arm s length dalam perjanjian transaksi intra grup secara keseluruhan; 7. Dampak transaksi intra grup kepada kinerja Keuangan LJK; 8. Materialitas transaksi intra grup yang dapat mempengaruhi kndisi LJK maupun kndisi Knglmerasi Keuangan. Entitas Utama harus memahami penerapan keseluruhan cakupan KPMRT yaitu: 1. Pengawasan direksi dan dewan kmisaris Entitas Utama; 2. Kecukupan kebijakan, prsedur, dan penetapan limit Manajemen Risik Terintegrasi; 3. Kecukupan prses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risik secara terintegrasi; 1. Lw 2. Lw t Mderate 3. Mderate 4. Mderate t Strng 2. Satisfactry 3. Fair 4. Marginal 5. Unsatisfactry Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 12/16
14 Kualitas Penerapan Manajemen Risik Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap Karakteristik/kndisi Penerapan Manajemen Risik Terintegrasi untuk Transaksi Risik Intra Grup : 1. Penetapan tingkat risik transaksi intra grup yang akan diambil leh Knglmerasi Keuangan dan tleransi risiknya sejalan dengan sasaran strategis dan strategi bisnis Knglmerasi Keuangan secara keseluruhan; 2. Penerapan Manajemen Risik Terintegrasi Awareness dan pemahaman Dewan Kmisaris dan Direksi Entitas Utama mengenai manajemen risik transaksi intra grup Knglmerasi Keuangan; 3. Budaya risik transaksi intra grup dalam Knglmerasi Keuangan dan internalisasi budaya Risik pada seluruh LJK dalam Knglmerasi Keuangan; 4. Pelaksanaan tugas Dewan Kmisaris dan Direksi Entitas Utama secara keseluruhan untuk risik transaksi intragrup; 5. Fungsi manajemen risik transaksi intra grup pada LJK dalam Knglmerasi Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas, serta telah berjalan independen; 6. Strategi risik transaksi intra grup Knglmerasi Keuangan dengan tingkat risik yang akan diambil dan tleransi risik transaksi intra grup Knglmerasi Keuangan; 7. Terdapat kebijakan, prsedur, dan limit risik transaksi Intra grup Knglmerasi keuangan untuk seluruh area manajemen risik transaksi intra grup Knglmerasi Keuangan yang diterapkan dan dipahami; 8. Prses manajemen risik transaksi intra grup leh LJK dalam Knglmerasi Keuangan dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risik transaksi intra grup; 9. Terdapat Sistem Infrmasi Manajemen Terintegrasi (SIMT) untuk risik transaksi intra grup Knglmerasi Keuangan sehingga menghasilkan pelapran risik transaksi intra grup Knglmerasi Keuangan secara keseluruhan yang kmprehensif dan terintegrasi; 10. Pemenuhan sumber daya manusia pada LJK dalam Knglmerasi Keuangan baik dari sisi kuantitas maupun kmpetensi pada fungsi manajemen risik transaksi intra grup; 11. Sistem pengendalian intern dalam mendukung pelaksanaan manajemen risik transaksi intra grup Knglmerasi Keuangan; Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 13/16
15 Kualitas Penerapan Manajemen Risik 12. Pelaksanaan kaji ulang secara independen (Independent review) untuk risik transaksi intra grup leh SKAIT baik dari sisi metdlgi, frekuensi, maupun pelapran kepada Dewan Kmisaris dan Direksi Entitas Utama; 13. Hasil kaji ulang independen terhadap penerapan Manajemen Risik terintegrasi untuk risik transaksi intra grup; 14. Pelaksanaan tindak lanjut atas hasil kaji ulang independen untuk risik transaksi intra grup. Peringkat tingkat risik merupakan kmbinasi antara hasil pengukuran risik inheren dan pengukuran kualitas penerapan manajemen risik. Pemetaan peringkat tingkat risik transaksi intra grup dapat dilihat pada matriks berikut ini. Hasil Penilaian Peringkat Tingkat Risik Peringkat Risik Inheren Lw Lw t mderate Mderate Mderate t high Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risik (KPMR) Strng Satisfactry Fair Marginal Unsatisfactry Lw Lw Lw t Mderate Lw Lw t Lw t Mderate Mderate Lw t Lw t Mderate Mderate Mderate Lw t Mderate Mderate t Mderate Mderate Mderate Mderate t Mderate Mderate Mderate t Mderate t Mderate Mderate t Mderate t Pemantauan risik transaksi intra grup dilakukan dengan memperhatikan: 1. evaluasi terhadap ekspsur risik intra grup; 2. penyempurnaan prses dan cakupan pelapran risik intra grup; 3. pelaksanaan prses pemantauan risik dilakukan leh pelaksana (risk taking unit) dan SKMRT; 4. hasil prses pemantauan disajikan dalam lapran berkala yang disampaikan kepada Direksi Entitas Utama sebagai acuan dalam pengambilan langkah langkah mitigasi risik; 5. kmpsisi parameter parameter risik inheren transaksi intra grup pada lapran prfil risik terintegrasi; 6. kelengkapan dkumentasi transaksi intra grup; 7. kewajaran transaksi intra grup; 8. infrmasi lainnya terkait transaksi intra grup. Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 14/16
16 Pengendalian risik transaksi intra grup dilakukan dengan memastikan: 1. Kewajaran transaksi intra grup knglmerasi keuangan. 2. Adanya dkumentasi untuk setiap transaksi intra grup. 3. Setiap transaksi intra grup harus memenuhi ketentuan hukum/regulasi yang berlaku. Sistem pengendalian internal untuk risik transaksi intra grup mengacu kepada pengendalian internal sebagaimana tertuang dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risik Terintegrasi. Prses penerapan manajemen risik transaksi intra grup yang efektif harus dilengkapi dengan sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Penerapan sistem pengendalian internal secara efektif diharapkan dapat menjaga aset knglmerasi keuangan, menjamin tersedianya pelapran yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan, serta mengurangi risik terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati hatian. Pelaksanaan sistem pengendalian internal antara lain sebagai berikut: 1. PT Ciptadana Securities wajib melaksanakan sistem pengendalian internal risik transaksi intragrup secara efektif dengan mengacu pada kebijakan dan prsedur yang telah ditetapkan. 2. Sistem pengendalian internal disusun agar dapat memastikan: a. Dipatuhinya kebijakan atau ketentuan internal serta peraturan perundangundangan. b. Memastikan efektivitas budaya risik (risk culture) pada rganisasi knglmerasi keuangan secara menyeluruh untuk mengidentifikasi kelemahan dan penyimpangan secara lebih dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan prsedur yang ada pada knglmerasi keuangan secara berkesinambungan. 3. Kaji ulang terhadap pengukuran risik transaksi intra grup, paling sedikit mencakup: a. Kesesuaian kebijakan, struktur rganisasi, alkasi sumber daya, desain prses manajemen risik transaksi intra grup, sistem infrmasi, dan pelapran risik sesuai dengan kebutuhan bisnis knglmerasi keuangan, serta perkembangan peraturan dan praktek terbaik (best practice) terkait manajemen risik transaksi intra grup. b. Dkumentasi secara lengkap dan memadai terhadap cakupan, prsedur perasinal, temuan audit, serta tanggapan pengurus knglmerasi keuangan berdasarkan hasil audit. G. Penilaian Prfil Risik Transaksi Intra Grup Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 15/16
17 PENILAIAN PROFIL RISIKO TRANSAKSI INTRA-GRUP Grup Knglmerasi Keuangan : Ciptadana Tanggal Psisi Lapran : Desember 2015 Analisis Peringkat Tingkat Risik: Peringkat Tingkat Risik Transasi Intra-Grup adalah 2 (dua) sehingga kemungkinan kerugian yang dihadapi Knglmerasi Keuangan Ciptadana dari Risik Transaksi Intra-Grup secara keseluruhan adalah sangat rendah (lw). Kualitas penerapan Manajemen Risik Terintegrasi untuk Risik Reputasi dilakukan dengan cukup memadai (fair) Peringkat Risik Inheren: Peringkat risik inheren Transaksi Intra-Grup pada Knglmerasi Keuangan Ciptadana terglng sangat rendah (lw), yaitu kemungkinan kerugian yang dihadapi Knglmerasi Keuangan dari risik Transaksi Intra-Grup secara keseluruhan selama peride waktu tertentu di masa datang terglng sangat rendah. Peringkat risik inheren Transaksi Intra-Grup pada LJK antara lain: 1. PT. Ciptadana Securities (Lw) 2. PT. Ciptadana Asset Management (Lw) 3. PT. Ciptadana Multifinance (Lw) Peringkat KPMR Terintegrasi: Kualitas Penerapan Manajemen Risik Terintegrasi Risik Transaksi Intra-Grup pada Knglmerasi Keuangan Ciptadana adalah cukup memadai (fair), yaitu terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian, meskipun persyaratan minimum terpenuhi. Peringkat KPMR Risik Transaksi Intra-Grup pada LJK antara lain: 1. PT. Ciptadana Securities (Satisfactry) 2. PT. Ciptadana Asset Management (Fair) 3. PT. Ciptadana Multifinance (Satisfactry) Beberapa hal yang dapat dijadikan perhatian leh LJK dalam penerapan manajemen risik terintegrasi risik Transaksi Intra-Grup antara lain: - Pelaksanaan kaji ulang independen terhadap penerapan manajemen risik Transaksi Intra-Grup pada Knglmerasi Keuangan Ciptadana - Kecukupan Sistem Infrmasi Manajemen Terintegrasi (SIMT) untuk Risik Transaksi Intra-Grup Knglmerasi Keuangan Ciptadana Lapran Tahunan Pelaksanaan Tata Kella Terintegrasi Page 16/16
KONGLOMERASI TAHUN Page 1/16
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATAA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN CIPTADANA TAHUN 2016 Knglmerasi
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2016 KONGLOMERASI KEUANGAN INDOSURYA GROUP JAKARTA DAFTAR ISI Pendahuluan... 3 Laporan Penilaian Sendiri (self assessment) Pelaksanaan Tata Kelola
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015
Lebih terperinciPENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan
Lebih terperinci2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015
2015 IIA Indonesia National Conference J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, 19-20 Agustus 2015 Dasar Regulasi POJK Nomor 18/POJK.03/2014 Surat Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.03/2015 Perihal Penerapan Tata Kelola
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116
KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan
Lebih terperinciLaporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Tahun 2015 Entitas Utama : LJK Anggota : PT Summit Oto Finance Posisi Laporan : 31 Desember 2015 Pendahuluan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang memiliki hubungan kepemilikan
Lebih terperinciKOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3
PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan 2015 O u t l i n e 1 Latar Belakang 2 Cakupan Pengaturan
Lebih terperinci- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN.
- 2 - stabilitas sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang
No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
Lebih terperinciManajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian
Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Proses Bisnis Asuransi Konsultan Aktuaria Tertanggung Polis PREMI KLAIM Perusahaan
Lebih terperinci1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan
1/15/2016 Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan AGENDA #2 Konglomerasi Keuangan Manfaat dan Risiko Konglomerasi Keuangan Manajemen Risiko Terintegrasi Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Lebih terperinci2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2014 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5626) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN
Lebih terperinci2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 349) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta
Lebih terperinciRingkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk
Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk Kebijakan ini berlaku sejak mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada bulan Mei 2018. Manajemen risiko merupakan suatu bagian yang esensial
Lebih terperinciLAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN
LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lebih terperinciLAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN
LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI. PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak
PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak Terbitan 30 Juni 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi...i Latar Belakang...iii Maksud dan Tujuan...iv Prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi...v
Lebih terperinci2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu
No.298, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Syariah. Unit Usaha. Bank Umum. Manajemen Risiko. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5988) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI. KONGLOMERASI KEUANGAN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk TAHUN 2016 1 LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN
Lebih terperinciImplementasi POJK 01/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank sesuai dengan Tujuan, Kebijakan Usaha, Ukuran, serta Kompleksitas Perusahaan Perasuransian Disampaikan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG
Lebih terperinciArah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko
Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko Disampaikan dalam Kegiatan Rakerda DPD Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya, 14 April 2016 Direktorat Penelitian
Lebih terperinciDaftar Isi. I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12
Daftar Isi Halaman Latar Belakang I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2017 3 II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12 III. Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi
Lebih terperinciDireksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO. 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank Bumi Arta berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02
bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02 hal : i PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN MAYBANK INDONESIA VERSI 2.0 Desember 2017 Pengantar hal : ii Pengantar Pedoman
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM
Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas
Lebih terperinci-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
-1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA
Lebih terperinciDireksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN
- Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017
Lebih terperinciATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI
LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lebih terperinciYth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.
Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
Lebih terperinciMatriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../ /POJK/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DEWAN KOMISIONER NOMOR../.../POJK/2015
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan
Lebih terperinciRANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN
Lebih terperinci- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI
Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2015 ENTITAS UTAMA - PT BANK INA PERDANA TBK BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2015 ENTITAS UTAMA - PT BANK INA PERDANA TBK BAB I PENDAHULUAN Sehubungan dengan POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPeraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Ringkasan Eksekutif Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 1. Latar belakang penerbitan POJK ini adalah
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLaporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
PT ACE JAYA PROTEKSI Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2014 Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Halaman 1 dari 7 KATA PENGANTAR Laporan Tata Kelola Perusahaan
Lebih terperinciLaporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI I. TUJUAN 1. Membantu Dewan Komisaris untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance)
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142 /PMK.010/2009 TENTANG MANAJEMEN RISIKO LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142 /PMK.010/2009 TENTANG MANAJEMEN RISIKO LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN PT AVRIST ASSURANCE TAHUN 2015
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN PT AVRIST ASSURANCE TAHUN 2015 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Avrist Assurance
Lebih terperinciPEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN PT AVRIST ASSURANCE TAHUN 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN PT AVRIST ASSURANCE TAHUN 2016 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Avrist Assurance
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara periodik dengan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Batang Tubuh PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN
Lebih terperinciTata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
iaccountax Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Prinsipprinsip Keterbukaan (transparency) Akuntabilitas (accountability) Pertanggungjawaban
Lebih terperinciAgenda. TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan
TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Disampaikan dalam Indonesian Conference on Governance and Sustainability
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR
PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR Penjelasan Umum Tata Cara Pengisian Faktor Penilaian Profil BPR Nama BPR * PT. BPR CIPATUJAH JABAR Alamat BPR * JL. RAYA CIPATUJAH RT/RW 009/00 CIPATUJAH, KAB. TASIKMALAYA
Lebih terperinciPT AXA FINANCIAL INDONESIA TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
PT AXA FINANCIAL INDONESIA TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Penerapan Tata Kelola Yang Baik merupakan komitmen yang dipegang teguh oleh
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA AGI ANK PERKREDITAN RAKYAT PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA AGI PR - 1 - Penjelasan Umum Pedoman
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.0/0 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - - MATRIKS PENETAPAN TINGKAT RISIKO INHEREN. Risiko Kredit
Lebih terperinciNO NAMA PEMEGANG SAHAM PROSETASE JUMLAH SAHAM
IV. KEPEMILIKAN SAHAM a. Kepemilikan saham di PT BPR Mandiri Artha Abadi : Berdasarkan pada POJK Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat disebutkan dalam Pasal 6
Lebih terperinciPT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
PT Chubb General Insurance Indonesia Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016 Page 1 of 6 KATA PENGANTAR Laporan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Chubb General Insurance
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA I. UMUM Perkembangan industri modal ventura yang sangat pesat
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN
Yth. Perusahaan Perasuransian di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN Sehubungan dengan
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH
Yth. Bank Umum Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH Sehubungan dengan berlakunya
Lebih terperinciPENGAWASAN TERINTEGRASI TERHADAP KONGLOMERASI KEUANGAN
PENGAWASAN TERINTEGRASI TERHADAP KONGLOMERASI KEUANGAN Endang Kussulanjari Tri Subari Disajikan dalam rangka Seminar Nasional Internal Audit 2015 Solo, 15 April 2015 A g e n d a 1 2 3 4 Mengapa pengawasan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN MANULIFE INDONESIA
LAPORAN TAHUNAN KONGLOMERASI KEUANGAN MANULIFE INDONESIA MEI 2017 LAPORAN TAHUNAN KONGLOMERASI KEUANGAN MANULIFE INDONESIA Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Manulife
Lebih terperinciI. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut:
I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM Sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/07 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas Penerapan
Lebih terperinciTENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM
Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM Sehubungan dengan berlakunya Peraturan
Lebih terperincia. Penilaian Faktor Profil Risiko
Yth. 1. Bank Umum Syariah; dan 2. Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN
Lebih terperinci2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN
Lebih terperinciSTIE DEWANTARA GCG Bank
GCG Bank Manajemen Risiko, Sesi 5 Prinsip GCG a. Prinsip tata kelola perusahaan bagi bank adalah seperangkat ketentuan mengenai hubungan antara Dewan Komisaris, Dewan Direksi, seluruh pihak yang memiliki
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM
LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM - 1 - DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG... 2 II. RUANG LINGKUP SISTEM PENGENDALIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/08 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA - - Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.272, 2015 KEUANGAN OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Manajemen Risiko. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5761). PERATURAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI
PEDOMAN DAN Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division Versi
Lebih terperinci