NO NAMA PEMEGANG SAHAM PROSETASE JUMLAH SAHAM
|
|
- Benny Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. KEPEMILIKAN SAHAM a. Kepemilikan saham di PT BPR Mandiri Artha Abadi : Berdasarkan pada POJK Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat disebutkan dalam Pasal 6 bahwa Direksi dilarang memiliki saham 25% (dua puluh lima persen) atau lebih, maka Bank melakukan proses pengambilalihan saham dari Direktur Utama ke Pemegang Saham Pengendali dengan komposisi saham baru sebagai berikut : NO NAMA PEMEGANG SAHAM PROSETASE JUMLAH SAHAM KEPEMILIKAN 1 Sigit Santoso 25,1% Rp Vanya Sugiarto 25% Rp Hengky Tanto Sugiarto 24,9% Rp Soejanto 15% Rp Kerry Thamrin 10% Rp JUMLAH 100% Rp b. Kepemilikan Pengurus PT BPR Mandiri Artha Abadi di perusahaan/bpr Lain NO NAMA PEMEGANG SAHAM NAMA PERUSAHAAN/BPR LAIN JUMLAH SAHAM 1 Soejanto PT Betiga Sejahtera, PATI 40% PT Dayaguna Potensi 18,18% Bersama Sejahtera, Semarang PT Anugerah Raya 100% Konstruksi, Semarang CV Mandiri Cipta Sarana 100% CV Mitra Cipta Solusi Sarana 100% PT Multi Karya Mitra 15% Sentosa 2 Bambang Widiyanto Nihil 3 Eddy Bagus P Nihil 4 Hengky Tanto Sugiarto PT BPR Weleri Makmur 3,62% PT BPR Mandiri Artha Abadi 24,9% 5 Leny Arjany Nihil 6 Sigit Arie Heryanto Nihil Pengurus PT BPR Mandiri Artha Abadu tidak saling terkait/ tidak ada hubungan keluarga antar pengurus. LAPORAN TATA KELOLA 7
2 V. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN KOMISARIS SERTA DIREKSI Berikut adalah rasio gaji bank mulai dari karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris : Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan: 1) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah : 10,94 2) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : 2,86 3) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah : 3,69 4) Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi : 1,51 5) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : 3,75 VI. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN (INTERN FRAUD) Sepanjang tahun 2017 masih ada marketing yang melakukan fraud. Berikut adalah karyawan yang melakukan fraud : Internal Jumlah kasus yang dilakukan oleh Fraud Dalam 1 th Direksi Dewan Komisaris Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Sebelum nya Laporan Sebelum nya Laporan Sebelum nya Laporan Sebelum nya Total Fraud Laporan Telah diselesaikan Dalam proses penyelesaian diinternal BPR Belum diupayakan penyelesaian nya telah ditindaklanjut i melalui proses hukum VII. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN Dalam sejarah berdirinya PT BPR Mandiri Artha Abadi belum ada benturan kepentingan yang berakibat pada perselisihan antar pengurus Bank. Walaupun tidak terjadi konflik tetapi PT BPR Mandiri Artha Abadi sudah mengatur dalam SOP Tata Kelola bagaimana menyelesaikan benturan kepentingan ini. VIII. PENERAPAN MANAJEMEN Berdasarkan POJK 13/POJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bank, maka bank akan menerapkan manajemen risiko dengan 4 (empat) risiko yaitu : a. Risiko kredit LAPORAN TATA KELOLA 8
3 b. Risiko operasional c. Risiko kepatuhan d. Risiko likuiditas Penerapan manajemen risiko akan dilakukan setiap 3(tiga) bulan sekali di bulan April, Juli, Oktober dan Januari. Penerapan manajemen risiko ini akan diterapkan di tahun Ada 2 (dua) komponen dalam penerapan penilaian manajemen risiko : a. Inheren Risk b. Risk Control System Berikut adalah komponen penerapan manajemen risiko : 1. Penilaian Inherent Risk Inherent risk adalah risiko terjadinya salah saji material dalam laporan keuangan karena tidak adanya kontrol internal di dalam suatu entitas. KERTAS KERJA PENGUKURAN PENERAPAN MANAJEMEN DENGAN MENGGUNAKAN 4 RESIKO PT. BPR MANDIRI ARTHA ABADI NO 1 JENIS PERINGKAT INDIKATOR Tinggi Sedang Rendah KREDIT (1) % KAP > 14,85% 5%-14,85% <5% (2) % NPL >5% >3-5% <3% (3) % Jumlah Pendapatan bunga Kredit (4) % Hapus Buku Kredit dari outstanding kredit <40% dari Pendapatan bunga kredit yang harus diterima >25% dari OS NPL (5) % Jumlah AYDA >30% dari OS NPL (6) Over Financing (melebihi nilai >6 debitur likuidasi) /tahun >40%-<80% dari Pendapatan bunga kredit yang harus diterima >10%-25% dari OS NPL >20%-30% dari OS NPL 3-6 debitur/tahun >80% dari Pendapatan bunga kredit yang harus diterima < 10% dari OS NPL < 20% dari OS NPL <3 debitur/th (7) % Jumlah debitur terbesar kredit (25 debitur terbesar) > 30% dari (8) % Jangka waktu kredit > 5 thn > 30% dari (9) % Kualitas kredit prematur (3 bulan) >25%-30% dari >20%-30% dari <25% dari <20% dari >5% >2%-5% 0%-2% LAPORAN TATA KELOLA 9
4 (10) Kredit jatuh tempo > 5 nasabah 1-5 nasabah Tidak ada kredit jatuh tempo (11) Frekuensi pelanggaran sisdur per periode penilaian (3 bulanan) 2 Risiko Kerusakan komputer/cbs Operasional (1) Error/server down (2) Human Error yang menimbulkan kerugian bank > 15 per periode >3 >3 (3) Frekuensi pengaduan nasabah > per periode < 10 per periode Tidak ada gangguan Proses Operasional sesuai dengan aturan 1-5 (4) Frekuensi Fraud >3 1-3 Jumlah fraud tidak ada NO JENIS 3 Risiko Kepatuhan INDIKATOR (5) Gangguan/ pemadaman listrik (6) Kesalahan pembukuan/ administrasi (7) % karyawan yang belum mengikuti training (Akumulasi 3 Bulanan) PERINGKAT Tinggi Sedang Rendah >5 Tidak ada gangguan 1-5 >5 1-5 Tidak ada kesalahan jurnal > 80% yg belum mengikuti training/th 50%-80% yg belum mengikuit training/th <50% yg belum mengikuti training/th (1) Teguran BI/OJK > 5 kali 1-5 kali Tidak ada teguran (2) Denda dari BI/OJK > 3 kali 1-3 kali Tidak ada denda dari BI/OJK (3) Pelanggaran/ pelampauan BMPK >3 kali 1-3 kali Tidak ada pelanggaran/pelampauan BMPK (4) % KPMM < 12% % >15 % (5) Tindak lanjut atas temuan SKAI (6) Keterlambatan pelaporan eksternal ke instansi terkait (7) Hasil pemeriksaan SKAI/ temuan yang berulang Tindak lanjut atas temuan > 60 hari Tindak lanjut atas temuan hari Tindak lanjut atas temuan < 30 hari > 3 kali 1-3 kali Tidak ada keterlambatan pelaporan >5 kali 1-5 kali Tidak ada kesalahan administrasi LAPORAN TATA KELOLA 10
5 4 Risiko likuiditas (1) % CASH RATIO < 2,55% Cash ratio 3,30%- 2,55% (2) % LDR >102,25% LDR 94,75%- 102,25% Cash ratio > 4,05% LDR < 94,75% (3) % Jumlah Deposan inti 25 besar > 20% dari > 15%-20% dari <15% dari (4) % Jangka waktu deposito 1 bulanan > 50% dari DPK > 20%-50% dari DPK < 20% dari DPK (5) % ABP / total dana pihak ke 3 > 25 % dari DPK 15%-25% dari DPK < 15% dari DPK HASIL AKHIR PENILAIAN MANAJEMEN No. PT. BPR MANDIRI ARTHA ABADI Nilai ratarata 6 Bobot Faktor Jenis Risiko Risiko 1. Risiko Kredit 2. Risiko Operasional 3. Risiko Kepatuhan 4. Risiko Likuiditas Nilai Akhir Total 0,00 Tingkat Risiko 2. Risk Control System (RCS) RCS adalah sistem pengendalian risiko yang telah dituangkan dalam kebijakan dan prosedur bank sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen risiko yang baik. Penilaian dengan metode ini akan mengukur risiko dari masing-masing risiko yang ada. Berikut adalah penilaian berdasarkan ke-4 (empat) risiko yang ada : a. Risiko Kredit K E R T A S K E R J A PENILAIAN RISK CONTROL SYSTEM (SISTEM PENGENDALIAN ) PENERAPAN MANAJEMEN KREDIT PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PERIODE PENILAIAN : No MANEJEMEN KREDIT LAPORAN TATA KELOLA 11
6 No MANEJEMEN KREDIT PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 1 Apakah Direksi telah menetapkan rumusan tingkat risiko yang akan diambil? 2 Apakah Dewan komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko kredit? 3 Apakah Dewan Komisaris secara aktif memberikan persetujuan terhadap kebijakan dan strategi risiko kredit? 4 Budaya manajemen risiko kredit yang sangat kuat apakah sudah diinternalisasikan dengan sangat baik pada seluruh level organisasi? 5 Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan apakah sudah memadai terhadap risiko kredit? KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT 6 Fungsi manajemen risiko kredit independen, apakah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan apakah telah berjalan dengan sangat baik? 7 Apakah delegasi kewenangan telah dikendalikan dan dipantau secara berkala dan telah berjalan dengan baik? 8 Apakah strategi perkreditan sudah dilaksanakan dengan baik dan sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko kredit? 9 Kebijakan, prosedur dan limit risiko kredit apakah sudah memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko kredit sejalan dengan penerapan dan dipahami dengan baik oleh pegawai? PROSES MANAJEMEN KREDIT, KECUKUPAN SDM, KECUKUPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 10 Proses manajemen risiko kredit apakah sudah memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kredit? 11 Sistem pemeringkatan risiko kredit terutama dalam kewenangan komite kredit apalah sudah dipahami oleh semua pegawai dan komite kredit? 12 Apakah terdapat fungsi review kredit yang independen dan berjalan dengan baik.? 13 Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko kredit apakah sudah dilaksanakan dengan baik sehingga menghasilkan pelaporan risiko kredit yang LAPORAN TATA KELOLA 12
7 No MANEJEMEN KREDIT komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi? 14 Secara umum apakah sumber daya manusia sangat memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko kredit.? SISTEM PENGENDALIAN KREDIT 15 Sistem pengendalian intern apakah sudah efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kredit? 16 Pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen apakah sudah memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi? 17 Apakah secara umum terdapat kesalahan yang sama dalam penyajian usulan kredit di semua cabang? 18 Tindak lanjut atas kaji ulang independen apakah telah dilaksanakan dengan sangat memadai? b. Risiko Operasional K E R T A S K E R J A PENILAIAN RISK CONTROL SYSTEM (SISTEM PENGENDALIAN ) PENERAPAN MANAJEMEN OPERASIONAL PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PERIODE PENILAIAN : No MANEJEMEN OPERASIONAL PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 1 Apakah Direksi secara aktif melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi risiko operasional? 2 Apakah Direksi secara continue dan konsisten mengkomunikasikan kebijakan dan strategi risiko operasional kepada seluruh satuan kerja serta melakukan evaluasi penerapan kebijakan? 3 Apakah Dewan komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman LAPORAN TATA KELOLA 13
8 No MANEJEMEN OPERASIONAL yang sangat baik mengenai manajemen risiko Operasional? 4 Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan Direksi secara keseluruhan apakah sudah memadai? 5 Apakah Direksi sudah menempatkan dan meningkatkan kompetensi serta integritas SDM pada seluruh aktivitas fungsional bank? 6 Apakah Dewan Komisaris dan Direksi mendukung SKAI untuk mengaudit semua risiko yang ada? KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT 7 Fungsi manajemen risiko Operasional independen, apakah sudah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan sangat baik? 8 Apakah strategi risiko operasional sudah sejalan dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko operasional? 9 Kebijakan, prosedur dan limit risiko Operasional apakah sudah sangat memadai dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko Operasional sejalan dengan penerapan dan dipahami dengan baik oleh pegawai. PROSES MANAJEMEN KREDIT, KECUKUPAN SDM, KECUKUPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 10 Proses manajemen risiko Operasional apakah sudah sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko Operasional? 11 Apakah Bank sudah menerapkan program APU PPT dan memahami tindak pidana pencucian uang? 12 Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko Operasional apakah sudah dilaksanakan dengan sangat baik sehingga menghasilkan pelaporan risiko Operasional yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi? 13 Secara umum apakah sumber daya LAPORAN TATA KELOLA 14
9 No MANEJEMEN OPERASIONAL manusia sudah sangat memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko Operasional.? SISTEM PENGENDALIAN OPERASIONAL 14 Apakah struktur organisasi manajemen risiko yang dimiliki BPR telah menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab manajemen risiko yang jelas? 15 Apakah struktur organisasi mendukung pelaksanaan manajemen risiko? 16 Apakah kewenangan untuk mengakses, memodifikasi dan merubah model pengukuran risiko dan software MIS nya telah dibatasi hanya pada pejabat yang berwenang? 17 Apakah telah dilakukan audit secara berkala oleh audit internal untuk menilai pelaksanaan, proses dan system manajemen risiko pada aktivitas fungsional yang memiliki eksposure risiko serta dilakukan tindak lanjut atas temuan pemeriksaan? 18 Apakah laporan keuangan adalah akurat, dapat dipercaya dan tepat waktu dan apakah jika terdapat penyimpangan segera dilakukan penelitian dan perbaikannya? 19 Apakah prosedur audit intern memberikan kecukupan lingkup pemeriksaan Bank dan bersifat indepeden dan obyektif c. Risiko Kepatuhan K E R T A S K E R J A PENILAIAN RISK CONTROL SYSTEM (SISTEM PENGENDALIAN ) PENERAPAN MENAJEMEN KEPATUHAN PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PERIODE PENILAIAN : No MANEJEMEN KEPATUHAN LAPORAN TATA KELOLA 15
10 PERAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 1 Apakah Dewan komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko Kepatuhan? 2 Apakah Dewan Komisaris dan Direksi sudah memastikan bahwa Manajemen Risiko untuk risiko kepatuhan dilakukan secara teritegrasi dan setiap permasalahan yang timbul bisa diselesaikan secara efektif oleh satuan kerja kepatuhan? 3 Apakah Direksi sudah memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, system dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan peraturan yang berlaku? 4 Pelaksanaan tugas Komisaris dan Direksi secara keseluruhan apakah sudah memadai? KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT 5 Fungsi manajemen risiko kepatuhan independen, apakah sudah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan sangat baik? 6 Apakah kepatuhan terhadap prosedur pemantauan dan pengendalian risiko sudah dilaksanakan secara memadai? 7 Apakah setiap kebijakan baru sudah dikomunikasikan kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi? 8 Apakah kepatuhan terhadap prosedur pemantauan dan pengendalian risiko sudah dilaksanakan secara memadai PROSES MANAJEMEN KEPATUHAN, KECUKUPAN SDM, KECUKUPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA 16
11 No MANEJEMEN KEPATUHAN 9 Proses manajemen risiko kepatuhan apakah sudah sangat memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kepatuhan? 10 Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko kepatuhan apakah sudah dilaksanakan dengan sangat baik sehingga menghasilkan pelaporan risiko kepatuhan yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi? 11 Secara umum apakah sumber daya manusia sudah sangat memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko kepatuhan.? SISTEM PENGENDALIAN KEPATUHAN 12 Apakah setiap kelemahan yang material dan telah diidentifikasi diberikan respon secara tepat waktu dan memadai dan apakah respon tersebut secara obyektif diverifikais dan direview secara memadai? 13 Pelaksanaan kaji ulang independen oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen apakah sudah sangat memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi? 14 Tindak lanjut atas kaji ulang independen apakah telah dilaksanakan dengan sangat memadai? d. Risiko Likuiditas K E R T A S K E R J A PENILAIAN RISK CONTROL SYSTEM (SISTEM PENGENDALIAN ) PENERAPAN MENAJEMEN LIKUIDITAS LAPORAN TATA KELOLA 17
12 PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI PERIODE PENILAIAN : No MANEJEMEN LIKUIDITAS PERAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 1 Apakah Perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) likuiditas sangat memadai dan telah sejalan dengan sasaran strategis dan strategis bisnis bank secara keseluruhan? 2 Apakah Dewan komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang sangat baik mengenai manajemen risiko likuiditas? 3 Budaya manajemen risiko likuiditas yang sangat kuat apakah sudah diinternalisasikan dengan sangat baik pada seluruh level organisasi? 4 Pelaksanaan tugas Komisaris dan Direksi secara keseluruhan apakah sudah memadai? KERANGKA MANAJEMEN LIKUIDITAS 5 Fungsi manajemen risiko likuiditas termasuk ALCO dan komite terkait lainnya independen, apakah sudah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan dengan sangat baik? 6 Apakah delegasi kewenangan telah dikendalikan dan dipantau secara berkala dan telah berjalan dengan baik? 7 Apakah strategi pengelolaan likuiditas sudah sangat memadai, yang mencakup antara lain strategi pendanaan, strategi penglolaan posisi dan risiko likuiditas intrahari, manajemen posisi dan risiko likuiditas intragrup, manajemen asset likuid berkualitas tinggi sebagai agunan dan rencana pendanaan darurat (contingency funding Plan/CFP)? 8 Kebijakan, prosedur dan limit risiko likuiditas apakah sudah sangat memadai LAPORAN TATA KELOLA 18
13 No MANEJEMEN LIKUIDITAS dan tersedia untuk seluruh area manajemen risiko likuiditas sejalan dengan penerapan dan dipahami dengan baik oleh pegawai. ASPEK PROSES MANAJEMEN LIKUIDITAS, KECUKUPAN SDM, KECUKUPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 9 Proses manajemen risiko likuiditas apakah sudah memadai dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko likuiditas? 10 Sistem Informasi Manajemen (SIM) risiko likuiditas apakah sudah dilaksanakan dengan sangat baik sehingga menghasilkan pelaporan risiko likuiditas yang komprehensif dan terintegrasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi? 11 Secara umum apakah sumber daya manusia sangat memadai baik dari sisi kuantitas maupun kompetensi pada fungsi manajemen risiko likuiditas.? ASPEK KECUKUPAN SISTEM PENGENDALIAN LIKUIDITAS 12 Sistem pengendalian intern apakah sudah sangat efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko likuiditas? 13 Pelaksanaan kaji ulang independen (independent review) oleh satuan kerja audit internal dan fungsi yang melakukan kaji ulang independen apakah sudah sangat memadai baik dari sisi metodologi, frekuensi maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi? 14 Apakah secara umum tidak terdapat kelemahan yang signifikan berdasarkan hasil kaji ulang independen. 15 Tindak lanjut atas kaji ulang independen apakah telah dilaksanakan dengan sangat memadai? LAPORAN TATA KELOLA 19
14 Hasil Penilaian Aspek Risk Control System No. Kriteria dan Parameter Hasil Bobot Kriteria 1 Resiko Kredit 2 Resiko Operasional 3 Resiko Kepatuhan 4 Resiko Likuiditas Jumlah 0,00 Peringkat Nilai Kriteria Strong Acceptable Weak Risk Control Mapping Composite Risk Grid Overall Inherent Risk Risk Low Moderate High Low or Moderate or Weak Moderate High High Acceptable Low Moderate High Strong Low Low or Moderate Moderate or High IX. PENERAPAN SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Dari hasil penilaian sendiri atas pelaksanaan GCG Bank ditarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan GCG Bank memperoleh peringkat Baik. Dasar pertimbangan penilaian tersebut adalah karena pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance secara umum telah dilaksanakan namun masih banyak juga yang belum dilaksanakan secara optimal dan konsekuen, sebagaimana dapat dilihat dari hasil penilaian dibawah ini : a. Bank telah memiliki Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) diharapkan kedepan tata kelola Bank akan berjalan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b.bank telah memiliki Pedoman Kerja dan pembagian tugas Direksi yang ditetapkan sehingga Direksi dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara efektif. c. Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan secara efektif dan efisien d.telah ditunjuk Pejabat Eksekutif yang membawahi fungsi kepatuhan bank, Fungsi Manajemen Risiko dan Fungsi Audit Intern dan diharapkan penerapan Good Corporate Governance (GCG) kedepan akan lebih focus dan terarah. e. Tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan f. Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank secara periodik. LAPORAN TATA KELOLA 20
15
No Nama Jabatan 1 Soejanto Komisaris Utama 2 Eddy Bagus P Komisaris 3 Bambang Widiyanto Komisaris Independen
III. STRUKTUR TATA KELOLA PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI A. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur organisasi PT BPR Mandiri Artha Abadi yang memiliki
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2
DAFTAR ISI Daftar isi... 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 A. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance berdasarkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Daftar isi 1
DAFTAR ISI Daftar isi 1 Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. BPR DASSA 2 TAHUN 2017 Transparansi Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance).... 3 A Pengungkapan Penerapan Tata Kelola... 3 1
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk
Lebih terperinciMANAJEMEN RISIKO. 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
MANAJEMEN RISIKO Penerapan Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank Bumi Arta berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami
Lebih terperinci2016, No Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan; g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f, perlu
No.298, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Syariah. Unit Usaha. Bank Umum. Manajemen Risiko. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5988) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan 2015 O u t l i n e 1 Latar Belakang 2 Cakupan Pengaturan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN 2016... 1 A. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GCG (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)... 2 1. Pelaksaan Tugas dan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007 a. Pengungkapan Pelaksanaan Good Corporate Governance 1. Pelaksanaan tugas
Lebih terperinciLaporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.
Lebih terperinciMatriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR../ /POJK/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN ATAS PERATURAN DEWAN KOMISIONER NOMOR../.../POJK/2015
Lebih terperinciArah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko
Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko Disampaikan dalam Kegiatan Rakerda DPD Perbarindo DKI Jaya dan Sekitarnya, 14 April 2016 Direktorat Penelitian
Lebih terperinciRANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN
Lebih terperinciKesimpulan. Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria / indikator penilaian tersebut diatas, disimpulkan bahwa :
Kesimpulan Sesuai dengan ketentuan POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 09 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.13/SEOJK.03/2017 tanggal 17 Maret
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR
PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR Penjelasan Umum Tata Cara Pengisian Faktor Penilaian Profil BPR Nama BPR * PT. BPR CIPATUJAH JABAR Alamat BPR * JL. RAYA CIPATUJAH RT/RW 009/00 CIPATUJAH, KAB. TASIKMALAYA
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan
Lebih terperinci2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2014 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5626) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko
Lebih terperinciBANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA
LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TAHUN 2008 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend Sutoyo Nomor 95 Kendari Telp. 0401 321526 Fax. 0401 321568 1 a. Pengungkapan Pelaksanaan Good
Lebih terperinciLaporan GCG BPR Central Kepri 2016
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan merupakan persyaratan bagi keberhasiilan dan keberlangsungan Perusahaan dalam jangka
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Bukit Duri Plaza Blok B No.2-3 Jl.Jatinegara Barat No.54 E, Jakarta Timur Telp (021) 28 00005 Faks (021) 85910918 DAFTAR ISI TATA KELOLA PERUSAHAAN BPR HANEDA
Lebih terperinciKesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR
Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR Berdasarkan hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola PT. BPR CIPATUJAH JABAR periode Desember 2017, disampaikan hal-hal sebagai
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.272, 2015 KEUANGAN OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Manajemen Risiko. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5761). PERATURAN
Lebih terperinciLaporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tahun 2010 Head Office : Jl Abdul Muis No. 40. Jakarta 10160 Telp 3859050 Fax 3859041 Laporan Pelaksanaan Tentang Good Corporate Governance
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN
Lebih terperinciLaporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Posisi : 30 Juni 2015 (Revisi OJK) 1. Peringkat Faktor GCG dan Definisi Peringkat
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)
PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance) Tahun 2009 Periode Desember 2008 DAFTAR ISI Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance I. Pendahuluan. 1 II. Transparansi
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR ASTANAJAPURA TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk masyarakat,
Lebih terperinciPT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA
PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) 253555 Fax (0721) 261452 TATA KELOLA 2016 DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan 1 Dewan Komisaris 4 Direksi 7 Komite-Komite
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) A. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) A. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi 1. Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BANK BOYOLALI TAHUN 2017
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BANK BOYOLALI TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) selanjutnya disebut sebagai Bank, merupakan lembaga intermediasi yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF-ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA Tujuan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BANK JASA JAKARTA TAHUN 2008
LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BANK JASA JAKARTA TAHUN 2008 Bank Jasa Jakarta berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BPR KARYAJATNIKA SADAYA
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BPR KARYAJATNIKA SADAYA PERIODE JANUARI DESEMBER 2017 I. PENDAHULUAN Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 4/POJK.03/2015 tanggal
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
Lebih terperinci- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN.
- 2 - stabilitas sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BKK TASIKMADU TAHUN 2017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan untuk masyarakat,
Lebih terperinciPELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR SATYA MITRA ANDALAN TAHUN 2016
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR SATYA MITRA ANDALAN TAHUN 2016 Latar Belakang Bank Perkreditan Rakyat yang disingkat BPR merupakan bank yang dalam aktivitasnya menerima simpanan dalam bentuk
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2016 TAHUN 2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2016 TAHUN 2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
KATA PENGANTAR Perkembangan industri perbankan dari tahun ke tahun senantiasa menunjukan perkembangan yang menggembirakan baik dari sisi total aset, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga dan
Lebih terperinciSelf Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE
Lebih terperinciPELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016 Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat saat ini disertai dengan kompleksnya kegiatan usaha Bank yang mengakibatkan menigkatnya
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI mencakup: A. Komposisi, Kriteria, dan Independensi Direksi B. Masa Jabatan Direksi C. Rangkap Jabatan Direksi D. Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab
Lebih terperinciSusunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2007 tercatat sebagai berikut : 1. Drs. Johnny : Presiden Komisaris
Pendahuluan Ketentuan mengenai pelaksanaan Good Corporate Governance merupakan suatu prinsip penting untuk memastikan pengelolaan industri perbankan nasional berjalan sesuai dengan cetak biru Arsitektur
Lebih terperinciPERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027
ASPEK PENILAIAN : PERINGKAT PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS 2 4 5 % A. Komposisi, Kriteria dan Indepensi Dewan Komisaris 2.000% 0.027 Jumlah Dewan Komisaris sekurang-kurangnya tiga
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN
Yth. Perusahaan Perasuransian di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN Sehubungan dengan
Lebih terperinci% % % % 0.002
ASPEK PENILAIAN : PERINGKAT 1 1 PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS 1 4 5 % A. Komposisi, Kriteria dan Indepensi Dewan Komisaris.000% 0.07 1 Sekurang-kurangnya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan pertumbuhan bisnis, Direksi secara berkala telah melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia secara periodik dengan
Lebih terperinciREVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012
Posisi Dec 01 REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 01 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan Nilai
Lebih terperinciPT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)
PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance) Tahun 2011 DAFTAR ISI Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance I. Pendahuluan. 1 II. Transparansi Pelaksanaan
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi Pendahuluan No Ref: 01.01 Lainnya: Hlm. 1 Paraf/Inisial Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Direksi Ref Hal I. Pendahuluan Dasar Hukum Prinsip Dasar Hubungan Kerja
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank
Lebih terperinciNo.13/ 24 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
No.13/ 24 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank
Lebih terperinciBAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE
BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE A. Komite Audit 1. Dasar pembentukan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENGAWASAN PT PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH - 2 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)
Lebih terperinciLAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Nama Bank BANK SULTENG Posisi Januari S.d Desember 2013 HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN
Lebih terperincia. Penilaian Faktor Profil Risiko
Yth. 1. Bank Umum Syariah; dan 2. Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN
Lebih terperinci1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan
1/15/2016 Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan AGENDA #2 Konglomerasi Keuangan Manfaat dan Risiko Konglomerasi Keuangan Manajemen Risiko Terintegrasi Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Lebih terperinciPT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)
PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance) Tahun 2010 DAFTAR ISI Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance I. Pendahuluan. 1 II. Transparansi Pelaksanaan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM I. UMUM Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat umumnya disertai dengan semakin
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 65 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PT BPR AMBARKETAWANG PERSADA TAHUN 017 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga intermediasi keuangan yang berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciRingkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk
Ringkasan Kebijakan Manajemen Risiko PT Bank CIMB Niaga Tbk Kebijakan ini berlaku sejak mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada bulan Mei 2018. Manajemen risiko merupakan suatu bagian yang esensial
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142 /PMK.010/2009 TENTANG MANAJEMEN RISIKO LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142 /PMK.010/2009 TENTANG MANAJEMEN RISIKO LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan
Lebih terperinciA. Kecukupan Struktur
KESIMPULAN KERTAS I(ERJA SELF ASSESMENT KESIMPULAN HASIL KERTAS KERJA SELF ASSESMENT Sesuai dengan ketentuan Regulasi, yaitu Peraturan OJK nomor 4/PUK.O3/2O15 tentang Penerapan Tata Kelola bagi BPR, pasal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA AGI ANK PERKREDITAN RAKYAT PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA AGI PR - 1 - Penjelasan Umum Pedoman
Lebih terperinciPASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
- 2 - PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Bahwa dalam rangka mengarahkan kegiatan
Lebih terperinciDireksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN
- Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta
Lebih terperinci-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
-1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA
Lebih terperinciNo.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum
No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang
No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor
Lebih terperinciLaporan Penerapan Tata Kelola
Laporan Tata Kelola PT. BPR SARANA UTAMA MULTIDANA Periode Tahun 2017 DAFTAR ISI PENGANTAR i TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA 1 1. Pengungkapan Tata Kelola 1 1.1. Rapat Umum Pemegang Saham 1 1.1.1. RUPS
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2015
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM
Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG
Lebih terperinci- 1 - TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM
- 1 - Yth. Direksi Bank Umum Konvensional di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM Sehubungan dengan berlakunya Peraturan
Lebih terperinci1. STRUKTUR TATA KELOLA BPR ( GOVERNANCE STRUCTURE )
PENGANTAR Laporan good corporate governance (GCG) di PD BPR Djoko Tingkir pada tahun 2017 ini di buat dan disampaikan dalam rangka untuk memenuhi kewajiban BPR sebagaimana dalam Peraturan Otoritas Jasa
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk 1. DASAR Piagam ini disusun berdasarkan atas 1.1 PBI No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance. Dan 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinci