BAB I PEMODELAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PEMODELAN SISTEM"

Transkripsi

1 1 BAB I PEMODELAN SISTEM 1.1. Model Sistem Salah satu cara untuk menstrukturkan permasalahan-permasalahan adalah dengan menggambarkanya dalam bentuk model-model. Sebuah model merepresentasikan realitas. Sebagaimana pepatah mengatakan, bahwa sebuah gambar yang dapat menggantikan ribuan kata, maka sebagian besar model ditunjukkan dengan menggunakan gambar. Model dapat dibuat untuk sistem yang sedang berjalan atau sistem baru yang diusulkan sebagai sebuah cara untuk menunjukkan kebutuhan-kebutuhan dokumen bisnis atau perancangan-perancangan teknik. Model dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Model logikal 2. Model fisikal Model logikal digunakan untuk menunjukkan tentang apa sistem yang dimodelkan. Model logikal sinonim dengan model konseptual (conceptual model) atau model bisnis (business model). Model logikal diimplementasikan secara independen terhadap implementasi teknik. Model fisikal digunakan untuk menunjukkan tentang apa dan bagaimana sistem yang dimodelkan. Model fisikal sinonim dengan model implementasi (implementation model) atau model teknik (technical model). Model fisikal diimplementasikan secara dependen karena merefleksikan pilihan teknologi dan batasan-batasan pada teknologi yang dipilih. Systems analyst menggunakan model logikal untuk menunjukkan kebutuhan bisnis (business requirements). Sedangkan model fisikal digunakan untuk menunjukkan perancangan teknik (technicall design). Aktivitas-aktivitas dalam analisis sistem (aystems analysis) lebih difokuskan pada model logikal karena alasan berikut (Whitten dan Bentley, 1998):

2 2 1. Model logikal dapat menghilangkan bias di antara personil tentang hasil yang diberikan oleh sistem yang berjalan atau sistem yang akan diimplementasikan 2. Model logikal dapat mengurangi resiko kesalahan kebutuhan bisnis (business requirement) karena umumnya kita awam terhadap hal-hal yang bersifat terlalu teknis. 3. Model logikal mengijinkan untuk mengkomunikasikan model logikal kepada para pemakai akhir (end-user) dalam bahasa non-teknik Model Proses Model Proses merupakan sebuah teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan aliran data melewati sebuah proses dalam sistem dan/atau logika, kebijakan, dan prosedur-prosedur yang akan diimplementasikan dengan proses dalam sistem. Model Proses didasarkan pada metode-metode dalam rekayasa perangkat lunak klasik. Secara konsep, sebuah sistem adalah sebuah proses. Model sistem yang paling sederhana adalah terdiri atas: 1. Input 2. Output 3. Sistem itu sendiri yang ditunjukkan sebagai sebuah proses. Simbol proses mendefinisikan batas pada sistem. Sebuah sistem adalah berada di dalam batas sistem, sedangkan lingkungan adalah yang berada di luar batas sistem. Sistem melakukan pertukaran Input dan Output dengan lingkungannya. Sebuah proses adalah sinonim dengan transformasi (transform) yaitu akan bekerja; 1. Jika diberikan aliran data masuk atau kondisi 2. Untuk memberikan respon kepada aliran data yang masuk atau kondisi. Simbol proses adalah: 1. Rounded rectangle (Gane and Sarson) 2. Circle (Demarco/Yourdon) 3. Rectangle (SSADM/IDEF0) Diagram Arus Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD) Model proses digambarkan dengan Diagram Arus Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD). DFD menggambarkan secara rinci urut-urutan langkah dari masing-masing proses yang digambarkan dalam diagram arus data. DFD sinonim dengan bubble chart, transformation graph, dan process model.

3 3 DFD vs Flowchart: 1. Proses pada DFD dapat dioperasikan secara paralel, sedangkan proses dalam flowchart hanya dapat dieksekusi satu per satu pada satu saat tertentu. 2. DFD menunjukkan aliran data melewati sistem. Tanda anak panah merepresentasikan jalur aliran data, looping dan branching tidak ditunjukkan. 3. Flowchart menunjukkan urutan proses atau operasi dalam sebuah algoritma atau program. Tanda anak panah menujukkan penghubung ke proses selanjutnya, dan mengijinkan adanya looping and branching. 4. DFD dapat menunjukkan proses-proses yang memiliki perbedaan waktu yang dramatis, sedangkan flowchart tidak. DFD hanya memiliki 3 simbol dan 1 koneksi (simbol yang digunakan dapat berbeda-beda, tergantung acuan yang digunakan): 1. Process 2. External entity 3. Data storage 4. Data flow Penggambaran DFD dengan metode SSADM/IDEF0 (Whitten dan Bentley, 1998): 1. External entity, merupakan kesatuan2 di lingkungan luar sistem yang akan mempengaruhi sistem, dengan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity dapat berupa: o orang atau sekelompok orang dalam organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan o organisasi atau orang yang berada di luar organisasi o kantor atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan o sistem informasi lain di luar sistem yang sedang dikembangkan o o sumber asli dari suatu transaksi penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem. Simbol: Nama external entity 2. Repeated external entity, untuk menghindari keruwetan dalam diagram, karena banyaknya garis penghubung antara external entity, proses, maupun data store yang saling berpotongan, maka external entity dapat digambarkan >1 kali untuk satu nama, yang disebut repeated external entity. 3. Data flow,

4 4 Disimbolkan dengan tanda panah dimana arah panah menunjukkan arah mengalirnya data. Data flow mengalir menuju proses atau meninggalkan proses. Data flow yang meninggalkan external entity selalu menuju ke proses. Data flow dapat berupa: o masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk formulir atau dokumen yang digunakan sistem o laporan tercetak yang dihasilkan sistem o masukan untuk komputer o output ke layar monitor o data yang dibaca dari suatu file atau yang direkam ke suatu file o komunikasi ucapan o surat atau memo o suatu isian yang dicatat pada buku agenda Arus data diberi nama yang jelas dan bermakna (meaningfull) yang dapat mewakili data yang mengalir. Simbol: Nama data flow 4. Process, Adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke proses dan akan dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Simbol: Nomor Proses Nama proses 5. Data storage, Merupakan simpanan dari data yang dapat berupa: o File atau database di sistem komputer o Arsip atau catatan manual o Kotak tempat data di meja seseorang o Tabel acuan buku o Suatu agenda atau buku. Simbol: D1 Mahasiswa Pengambaran data storage perlu memperhatikan hal-hal berikut: o Data storage hanya berhubungan dengan proses, karena yang menggunakan atau merubah data di data storage adalah suatu proses o Arus data dari proses menuju ke data storage menunjukkan proses update data dalam data storage. o Update data dapat berupa proses:

5 5 o o o menambah atau menyimpan record atau dokumen baru ke dalam data storage o menghapus record atau dokumen dalam data storage o merubah record atau dokumen dalam data storage Arus data dari data storage menuju ke proses dapat diartikan sebagai proses menggunakan data dalam data storage untuk dilihat isinya Suatu proses dapat melakukan keduanya, yaitu menggunakan dan meng-update data dalam data storage. 6. Repeated Data Storage, Untuk menghindari keruwetan diagram, karena banyaknya garis penghubung antar data storage, external entity, process, maupun data storage yang saling berpotongan, maka data storage dapat digambarkan lebih dari satu buah untuk satu nama yang disebut repeated data storage. Simbol: D1 Nama data storege D1 Nama data storege Pedoman Menggambar DFD (Whitten dan Bentley, 1998): 1. Identifikasikan semua external entity sistem yang terlibat; 2. Identisikasikan semua input dan output yang terlibat dengan external entity; 3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks atau diagram induk untuk garis besar, kemudian dipecah untuk level-level berikutnya; 4. Gambarlah bagan berjenjang (hirarchy chart) untuk semua proses yang ada di sistem untuk mempersiapkan penggambaran DFD level berikutnya; 5. Gambarlah sketsa DFD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses bagan berjenjang; 6. Gambarlah DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level 1, kemudian dipecah dalam level 2, dan seterusnya; 7. Setelah semua level DFD digambarkan, selanjutnya adalah menggambar DFD untuk pelaporan manajemen yang digambarkan secara terpisah; 8. Semua level DFD yang telah digambar termasuk DFD untuk pelaporan manajemen digabung dalam satu diagram. PENTING!!! o Arus data adalah arus yang mengalir menuju proses atau arus yang mengalir dari proses atau arus yang mengalir dari proses menuju proses lain, sehingga jika arus data tidak seperti ketentuan tersebut maka dapat dipastikan bahwa DFD tersebut salah. o Kesalahan yang sering terjadi: o Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output, disebut blackhole o Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input, disebut miracle 1.2. Studi Kasus Pemodelan Sistem Dgn DFD User Rancangan struktur tabel database Kriteria informasi Informasi hasil analisis 0 Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database Setup data Penilaian Kriteria informasi Informasi hasil analisis Pakar

6 6 Setup data user, pendidikan, tingkat fleksibilitas 1 Setup data Record user Record pendidikan Record tingkat fleksibilitas D1 TblUser D2 TblPendidikan D3 TblFleksibilitas User Rancangan struktur tabel database 2 Input rancangan struktur tabel database Record data Record data tabel Record data atribut D4 TblData D5 TblDataTabel D6 TblDataAtribut Record data atribut Record hasil Record hasil detail 3 Proses analisis rancangan struktur tabel database Record data tabel Record data Record tingkat fleksibilitas Record pendidikan Record User Penilaian Pakar D7 TblHasil D8 TblHasilDetail Record hasil Record hasil detail Kriteria informasi 4 Laporan hasil analisis Kriteria informasi Informasi hasil analisis Pakar Setup data User 1.1 Setup data User Record user D1 TblUser Setup data pendidikan 1.2 Setup data pendidikan Record pendidikan D2 TblPendidiikan

7 7 D4 TblData D3 TblFleksibilitas D2 TblPendidikan D5 TblDataTabel D7 TblHasil D6 TblDataAtribut Record tingkat fleksibilitas Record pendidikan D8 TblHasilDetail Record data atribut Record hasil detail Record data tabel 4.1 Tampilkan Record hasil

8 Kaitan antara DAD, HIPO, Desain Dialog/I/P/O, & Database Salah satu alat dokumentasi yang banyak digunakan dalam perancangan sistem adalah diagram HIPO. HIPO terdiri atas 3 jenis, yaitu (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005): 1. Diagram isi tabel visual (Visual Table of Contents/VTOC), o Merupakan diagram pertama HIPO yang terdiri atas satu atau lebih diagram hirarkhi. o VTOC berisi nama dan nomor identifikasi dari semua program untuk Diagram ringkas (Overview Diagram) dan Diagram detail (Detailed Diagram) secara terstruktur. o VTOC juga menunjukkan struktur paket diagram dan hubungan fungsi dalam bentuk hirarkhi. o Level paling tinggi pada VTOC mengidentifikasikan fungsi sistem secara keseluruhan. o Level berikutnya, memecah fungsi sistem ke dalam sub fungsi logika. 2. Diagram ringkas (Overview Diagram), o Merupakan diagram yang menjelaskan fungsi dan referensi utama yang diperlukan oleh program detail untuk memperluas fungsi sehingga cukup detail. o Diagram ringkas menerangkan input, proses, dan output dari sistem secara garis besar, yaitu nama file/record input atau output). o Input berisikan item-item data yang dipakai oleh proses, termasuk semua item input utama yang digunakan oleh diagram pada level yang lebih rendah. o Proses berisikan urutan langkah yang menerangkan fungsi yang sedang dilaksanakan. o Item input dihubungkan dengan suatu proses dengan simbol anak panah. o Output berisikan item data yang dibentuk atau dimodifikasi oleh proses, termasuk semua item output utama yang ditampilkan oleh diagram pada level yang lebih rendah. o Item output dihubungkan dengan suatu proses dengan simbol anak panah. 3. Diagram detail (Detailed Diagram),

9 1. Rancangan struktur 2. Input rancangan struktur tabel database 1. TblData 9 o o o o o o Berisikan elemen-elemen dasar sistem Menerangkan fungsi-fungsi khusus Menampilkan item-item input dan output secara detail (yaitu nama field input yang diperlukan dan output yang dihasilkan) Memberikan referensi terhadap diagram HIPO yang lain, seperti diagram alir (flowchart) dan tabel keputusan dari logika yang rumit. Diagram detail juga berisi deskripsi yang menjelaskan langkah proses dan dapat mereferensikan terhadap diagram HIPO. Jumlah level diagram detail HIPO tergantung pada jumlah fungsi yang terkait, kerumitan pengolahan, dan jumlah infomasi yang akan didokumentasikan. Perancangan Visual Table of Contents/VTOC Visual Table of Contents/VTOC menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu sistem secara berjenjang Analisis fleksibilitas rancangan struktur tabel database 1 Setup data 2 Input rancangan struktur tabel database 3 Proses analisis rancangan struktur tabel database 4 Laporan hasil analisis 1.1 Setup data User 1.2 Setup data Pendidikan 1.3 Setup data Tingkat Fleksibilitas 2.1 Input rancangan struktur tabel database 3.1 Proses analisis rancangan struktur tabel database 4.1 Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database Perancangan Overview Diagram Overview diagram menggambarkan hubungan dari input, proses, dan output. Input merupakan item-item data yang akan digunakan oleh bagian proses. Proses adalah langkah-langkah yang menggambarkan fungsi atau modul. Output merupakan hasil pemrosesan data. Input Proses Output 1. User 2. Pendidikan 3. Tingkat fleksibilitas 1. Setup data 1.1. Setup data User 1.2. Setup data pendidikan 1.3. Setup data tingkat fleksibilitas 1. TblUser 2. TblPendidikan 3. TblFleksibilitas

10 10 Perancangan Detailed Diagram Detailed diagram menggambarkan elemen-elemen dasar HIPO secara detail. 1. Data User o Nama_User o Password o Status 2. Data Pendidikan o Pendidikan Input Proses Output 1. Setup data 1.1. Setup data User o Baca data o Simpan data 1.2. Setup data pendidikan o Baca data 1. Tampilan menu utama 1.1. Tampilan submenu Setup data User o Form input Setup data User o Kembali ke submenu setup data 1.2. Tampilan submenu Setup data

11 11 o Nama_Pendidikan 3. Data Tingkat Fleksibilitas o Tingkat_Fleksibilitas o Nama_Tkt_Fleksibilitas o Batas_Bawah o Batas_Atas 1. Data rancangan struktur tabel database o Data_Rancangan_Ke o Data_Rancangan o Nama_Perancang o Pendidikan o Tanggal_Rancangan o Judul o Jumlah_Tabel o Jumlah_Atribut 2. Data tabel o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_ Tabel o Jumlah_Atribut 3. Data atribut o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Nama_Atribut o Tipe_Atribut o Ukuran_Atribut o Keterangan_Atribut 1. Data User o Nama_User o Password o Status 2. Data Pendidikan o Pendidikan o Nama_Pendidikan 3. Data Tingkat Fleksibilitas o Tingkat_Fleksibilitas o Nama_Tkt_Fleksibilitas o Batas_Bawah o Batas_Atas 4. Data rancangan struktur tabel database o Data_Rancangan_Ke o Data_Rancangan o Nama_Perancang o Pendidikan o Tanggal_Rancangan o Judul o Jumlah_Tabel o Jumlah_Atribut o Simpan data 1.3. Setup data tingkat fleksibilitas o Baca data o Simpan data 2. Input rancangan struktur tabel database 2.1. Baca data rancangan o Baca data rancangan o Simpan data rancangan 2.2. Baca data tabel o Baca data tabel o Simpan data tabel 2.3. Baca data atribut o Baca data atribut o Simpan data atribut 3. Proses analisis rancangan struktur tabel database 3.1. Tampilkan rancangan struktur tabel database o Baca TblData o Baca TblDataTabel o Baca TblAtribut o Tampilkan TblData o Tampilkan TblDataTabel o Tampilkan TblDataAtribut 3.2. Proses analisis rancangan struktur tabel database Baca penilaian Konfirmasi penilaian 3.3. Simpan hasil analisis rancangan struktur tabel database Simpan hasil Simpan hasil detail pendidikan o Form input Setup data pendidikan o Kembali ke submenu setup data 1.3. Submenu setup data tingkat fleksibilitas o Form input setup data tingkat fleksibilitas o Kembali ke submenu setup data 2. Kembali ke tampilan menu utama 2. Tampilan menu utama 2.1. Tampilan submenu input rancangan struktur tabel database o Form input rancangan struktur tabel database o Form input detail data 2.2. Kembali ke tampilan submenu input rancangan struktur tabel database 2.3. Kembali ke tampilan menu utama 3. Tampilan menu utama 3.1. Tampilan submenu proses analisis rancangan struktur tabel database o Form penilaian rancangan struktur tabel database 3.2. Kembali ke tampilan submenu proses analisis rancangan struktur tabel database 3.3. Kembali ke tampilan menu utama

12 12 5. Data tabel o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_ Tabel o Jumlah_Atribut 6. Data atribut o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Nama_Atribut o Tipe_Atribut o Ukuran_Atribut o Keterangan_Atribut 7. Penilaian o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Tanggal_Analisis o Sifat_Fleksibel_Atribut o Penjelasan 1. Kriteria informasi 2. Hasil analisis o Data_Rancangan_Ke o Tanggal_Analisis o Tingkat_Fleksibilitas 3. Detail hasil analisis o Data_Rancangan_Ke o Nama_Tabel_Ke o Nama_Atribut_Ke o Sifat_Fleksibel_Atribut o Penjelasan 4. Laporan 4.1. Baca kriteria informasi 4.2. Baca hasil analisis rancangan struktur tabel database 4.3. Baca detail hasil analisis 4.4. Tampilkan hasil analisis rancangan struktur tabel database 4. Tampilan menu utama 4.1. Tampilan submenu Laporan o Form pilihan kriteria informasi o Form hasil analisis o Konfirmasi preview-cetak-tutup tampilan informasi 4.2. Kembali ke submenu Laporan 4.3. Kembali ke tampilan menu utama Perancangan Dialog Layar Perancangan Dialog Layar Menu Login User Analisis Fleksibilitas Rancangan Struktur Tabel Database Nama User Password Login Keluar

13 13 Perancangan Dialog Layar Menu User Rancangan Struktur Tabel Database Laporan Informasi Keluar Rancangan Struktur Tabel Database Input Laporan Informasi Keluar Rancangan Struktur Tabel Database Laporan Daftar Rancangan Hasil Per Hasil Daftar Hasil Statistik Informasi Keluar

14 Bantuan Pembuat Program Keluar 14 Perancangan Dialog Layar Menu Pakar Setup Data Rancangan Struktur Tabel Database Laporan Informasi Keluar Setup Data Rancangan Struktur Tabel Database Laporan Informasi Tingkat Fleksibilitas Pendidikan User Keluar Setup Data Rancangan Struktur Tabel Database Laporan Informasi Input Penilaian Keluar Setup Data Rancangan Struktur Tabel Database Laporan Informasi Daftar Rancangan Hasil Per Hasil Daftar Hasil Statistik Keluar

15 15 Setup Data Rancangan Struktur Tabel Database Laporan Informasi Bantuan Pembuat Program Keluar

16 16

17 17

18 18 Perancangan Output No Data Rancangan DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE PENDIDIKAN PERANCANG S3 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Jumlah Atribut JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE PENDIDIKAN PERANCANG S2 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Jumlah Atribut JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE PENDIDIKAN PERANCANG S1 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Jumlah Atribut JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE PENDIDIKAN PERANCANG D3 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Jumlah Atribut JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks:

19 19 No Data Rancangan DAFTAR RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE KESELURUHAN Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Jumlah Atribut JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE PER RANCANGAN Halaman: Data Rancangan : Tanggal Analisis : Nama Perancang : Jumlah Atribut Tidak :. =.% Fleksibel Pendidikan : Jumlah Atribut Fleksibel :. =.% Perancang Tanggal Rancangan : Tingkat Fleksibilitas : Jumlah Tabel : Jumlah Atribut : Judul : Tabel ke : Nama Tabel : No Nama Atribut Tipe Atribut Ukuran Atribut Fleksibel [Y/T] Penjelasan Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SANGAT BAIK Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Halaman: Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS BAIK Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Halaman: Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

20 20 No Data Rancangan DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SEDANG Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Halaman: Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel Pendidikan Tabel Jumlah % Jumlah % Perancang JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS BURUK Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Halaman: Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS SANGAT BURUK Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Halaman: Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel Tabel Jumlah % Jumlah % Pendidikan Perancang JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S3 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Atribut Tidak Atribut Fleksibel Fleksibel Jumlah % Jumlah % Tingkat FLeksibilitas JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S2 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Atribut Tidak Atribut Fleksibel Fleksibel Jumlah % Jumlah % Tingkat FLeksibilitas JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

21 21 No Data Rancangan DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG S1 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel Tingkat FLeksibilitas Jumlah % Jumlah % JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE DAFTAR BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG D3 Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Halaman: Atribut Tidak Atribut Fleksibel Fleksibel Jumlah % Jumlah % Tingkat FLeksibilitas JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No Data Rancangan HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE KESELURUHAN Nama Perancang Tanggal Rancangan Judul Jumlah Tabel Atribut Tidak Fleksibel Atribut Fleksibel Jumlah % Jumlah % Halaman: Tingkat FLeksibilitas Pendidikan Perancang JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE STATISTIK BERDASARKAN TINGKAT FLEKSIBILITAS Pendidikan Perancang Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Halaman: Data Rancangan Tabel Atribut Atribut Fleksibel Jumlah % Jumlah % 1 Sangat Baik 2 Baik 3 Sedang 4 Buruk 5 Sangat Buruk JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE

22 22 No Pendidikan Perancang STATISTIK BERDASARKAN PENDIDIKAN PERANCANG Jumlah Atribut Tidak Fleksibel Halaman: Data Rancangan Tabel Atribut Atribut Fleksibel Jumlah % Jumlah % 1 S3 2 S2 3 S1 4 D3 JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: No HASIL ANALISIS FLEKSIBILITAS RANCANGAN STRUKTUR TABEL DATABASE REKAPITULASI KESELURUHAN Pendidikan Perancang Jumlah Data Rancangan Halaman: Tingkat Fleksibilitas Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 S3 2 S2 3 S1 4 D3 JUMLAH: Dicetak Tgl/Jam Oleh: Untuk: Jml Eks: Perancangan Database

23 23 Model Data ER_M Pendidikan Fleksibilitas 1 1 merancang mempunyai N Data 1 mempunyai 1 N Hasil 1 1 mempunyai 1 mempunyai N N mempunyai DataTabel 1 mempunyai N HasilDetail 1 1 mempunyai 1 N DataAtribut 1 mempunyai Konversi Model Data ER_M ke Logical Record Structure

24 24 TblDataAtribut Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Atribut_Ke Nama_Atribut Tipe_Atribut Ukuran_Atribut Keterangan_Atribut TblDataTabel Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Tabel Jumlah_Atribut TblData Data_Rancangan_Ke Data_Rancangan Nama_Perancang Pendidikan Tanggal_Rancangan Judul Jumlah_Tabel Jumlah_Atribut TblPendidikan Pendidikan Nama_Pendidikan TblHasilDetail Data_Rancangan_Ke Nama_Tabel_Ke Nama_Atribut_Ke Sifat_Fleksibel_Atribut Penjelasan TblHasil Data_Rancangan_Ke Tanggal_Analisis Tingkat_Fleksibilitas TblFleksibilitas Tingkat_Fleksibilitas Nama_Tkt_Fleksibilitas Batas_Bawah Batas_Atas TblUser Nama_User Password Status Pengujian Normalisasi Relasi o Semua relasi telah memenuhi bentuk 3NF o Detail spesifikasi struktur relasi TblUser No Nama field Tipe Ukuran Null? Key Min Max Keterangan 1 Nama_User Alpha 50 No PK - - Nama User 2 Password Alpha 10 No PK - - Passsword 3 Status Alpha 1 No Status User P:Pakar, U:User TblPendidikan No Nama field Tipe Ukuran Null? Key Min Max Keterangan 1 Pendidikan Alpha 2 No PK - - Kode jenjang pendidikan 2 Nama_Pendidikan Alpha 50 No Nama jenjang pendidikan TblFleksibilitas No Nama field Tipe Ukuran Null Key Min Max Keterangan? 1 Tingkat_Fleksibilitas Short - No PK 1 5 Kode tingkat fleksibilitas 2 Nama_Tkt_Fleksibilitas Alpha 25 No Nama tingkat fleksibilitas 3 Batas_Bawah Number 2:2 No - 0,00 79,99 % batas bawah 4 Batas_Atas Number 3:2 No - 19,99 100,00 % batas atas TblData.DB No Nama field Tipe Ukuran Null? Key Min Max Keterangan

25 25 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK Nomor urut data rancangan 2 Data_Rancangan Alpha 11 No Kode data rancangan 3 Nama_Perancang Alpha 50 No Nama perancang 4 Pendidikan Alpha 2 No FK - - Kode jenjang pendidikan perancang 5 Tanggal_Rancangan Date - No Tanggal waktu perancangan 6 Judul Alpha 200 No Judul rancangan 7 Jumlah_Tabel Short - No Jumlah tabel rancangan 8 Jumlah_Atribut Short - No Jumlah atribut dalam rancangan TblDataTabel No Nama field Tipe Ukuran Null? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK Nomor urut tabel 3 Nama_ Tabel Alpha 50 No Nama tabel rancangan 4 Jumlah_Atribut Short - No Jumlah atribut dalam tabel TblDataAtribut No Nama field Tipe Ukuran Null? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK/FK Nomor urut tabel 3 Nama_Atribut_Ke Short - No PK Nomor urut atribut 4 Nama_Atribut Alpha 50 No Nama atribut rancangan 5 Tipe_Atribut Alpha 10 No Tipe data atribut rancangan 6 Ukuran_Atribut Short - No Ukuran atribut rancangan 7 Keterangan_Atribut Alpha 255 Yes Keterangan atribut TblHasil No Nama field Tipe Ukuran Null Key Min Max Keterangan? 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK Nomor urut data rancangan 2 Tanggal_Analisis Date - No Tanggal dilakukan analisis 3 Tingkat_Fleksibilitas Short - No FK 1 5 Tingkat fleksibilitas rancangan TblHasilDetail No Nama field Tipe Ukuran Null? Key Min Max Keterangan 1 Data_Rancangan_Ke Short - No PK/FK Nomor urut data rancangan 2 Nama_ Tabel_Ke Short - No PK/FK Nomor urut tabel 3 Nama_Atribut_Ke Short - No PK/FK Nomor urut atribut 4 Sifat_Fleksibel_Atribut Logical - No Sifat fleksibel atribut 5 Penjelasan Alpha 255 Yes Penjelasan tidak fleksibel

26 1 BAB II PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK ER_M 1.1. ER_M Salah satu model data yang dikembangkan berdasarkan obyek Digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pemakai secara logik Didasarkan pada suatu persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar yang mempunyai kerelasian antar obyek-obyek dasar tersebut Digambarkan dalam bentuk ER_D Komponen ER_D 1. Entitas: obyek-obyek dasar yang terkait di dalam sistem dapat berupa orang, benda, atau hal keterangannya perlu disimpan di dalam basis data Aturan penggambaran Simbol Isian entitas menyatakan sebuah kemungkinan pada entitas: Contoh: Mahasiswa dengan NIM Mahasiswa bernama Rico Himpunan entitas menyatakan sekumpulan entitas dengan struktur/sifat yang sama Contoh: sejumlah mahasiswa jenjang sarjana sejumlah mahasiswa jenjang diploma semua mahasiswa Entitas reguler disebut juga entitas dominan entitas yang keberadaannya tidak bergantung pada entitas yang lain Contoh: Mahasiswa Mata_Kuliah Dosen Kabupaten simbol Entitas dependen disebut juga entitas tak bebas/entitas lemah (weak entity)/entitas subordinat merupakan entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas yang lain Contoh: Mahasiswa_Jenjang_Sarjana bergantung pada Mahasiswa Mata_Kuliah_Wajib bergantung pada Mata_Kuliah Wali_Mahasiswa bergantung pada Mahasiswa Simbol Entitas super type dan entitas sub type Entitas bisa merupakan bagian dari entitas yang lainnya.

27 2 Entitas super type: entitas yang mempunyai tingkatan lebih tinggi, membawahi entitas bagian Entitas sub type: entitas yang lebih rendah, menjadi bagian entitas lain Contoh: Karyawan_Tetap dan Karyawan_Tidak_Tetap bagian dari Karyawan Simbol 2. Attribute Sering disebut property Merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas Aturan penggambaran Simbol Contoh: Entitas Atribut Mahasiswa Kode_Angkatan, Kode_Program_Studi, Kode_Jenjang_Studi, Nomor, Nama_Mahasiswa, Tanggal_Lahir, Alamat_Lokal, Kode_Agama, Status Dosen NIK, Nama_Dosen, Tanggal_Lahir, Alamat_Lokal, Kode_Golongan, Kode_Agama, Tanggal_SK, Nomor_SK, No_Telepon, Status Mata Kuliah Kode_Mata_Kuliah, Nama_Mata_Kuliah, Sks, Smt, Status Angkatan Kode_Angkatan, Tahun_Angkatan Jenjang Studi Kode_Jenjang_Studi, Nama_Jenjang_Studi Program Studi Kode_Prodi, Nama_Prodi, Tanggal_SK, Nomor_SK, Status, Kode_Jurusan, Sks_Program_Studi Jurusan Kode_Jurusan, Nama_Jurusan, Tanggal_SK, Nomor_SK, Kode_Fakultas Fakultas Kode_Fakultas, Nama_Fakultas,Tanggal_SK, No_SK Golongan Kode_Golongan, Nama_Golongan, Gaji_Pokok Nilai Nilai, Mutu, Keterangan Ruang Kode_Ruang, Kapasitas Waktu Kode_Waktu, Hari, Jam_Mulai, Status Wali_Mahasiswa Kode_Angkatan, Kode_Jenjang_Studi, Kode_Jurusan, Nomor, Nama_Wali, Alamat_Asal, Kode_Pekerjaan, Kode_Kabupaten Kabupaten Kode_Kabupaten, Nama_Kabupaten, Kode_Propinsi Propinsi Kode_Propinsi, Nama_Propinsi Agama Kode_Agama, Nama_Agama Pekerjaan Kode_Pekerjaan, Nama_Pekerjaan Attribute: 1. Simple attribute: jika berisi sebuah komponen nilai/elementer Contoh: Kode_Angkatan : 2002 (angkatan tahun 2002) Kode_Program_Studi : 01(prodi Teknik Informatika) Kode_Jenjang_Studi : 08 (jenjang studi sarjana) Kode_Jurusan : 01 (jurusan Teknik Informatika) Nomor : 1000 (nomor 2002) 2. Composite attribute: jika berisi lebih dari sebuah komponen nilai Contoh: Nama_Mahasiswa : Mawar Menur Melati Tanggal_Lahir : Alamat_Lokal : Jl. Mawar 100, Yogyakarta, 5000

28 3 3. Kerelasian Antar Entitas (Relationship) mendefinisikan hubungan antar dua buah entitas adalah kejadian atau transaksi yang terjadi di antara dua buah entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data Aturan penggambaran Simbol Jenis Kerelasian Antar Entitas (Relationship) 1. one to one 2. many to one atau one to many 3. many to many Kerelasian antar entitas: Tidak dibatasi waktu Tidak dibatasi geografis Tergantung bussines rule, contoh Instan Kerelasian Berganda Jika terjadi dua kerelasian sekaligus di antara dua entitas Contoh: Anggota meminjam Buku, Anggota mengembalikan Buku Kerelasian Rekursif Jika sebuah entitas mempunyai kerelasian dengan entitas dirinya sendiri Contoh: Mata_Kuliah mensyaratkan mata kuliah Kerelasian Asosiatif Jika kerelasian di antara dua buah entitas mengandung beberapa informasi Contoh: Pelanggan membeli Barang pada masa diskon akan diberikan diskon khusus Kerelasian Pelanggan membeli Barang mengandung informasi lain, yaitu Tanggal_Beli dan Diskon yang kemudian diberi nama Pembeli. Menggambar ER_D 1. Identifikasikan setiap entitas yang terlibat 2. Identifikasikan setiap atribut pada setiap entitas 3. Identifikasikan setiap kerelasian berikut jenisnya yang terjadi di antara entitas 4. Gambarkan simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas sedemikian sehingga dapat digambarkan dengan jelas / tidak saling bertabrakan 5. Cek ER_D yang terbentuk, dalam hal: a. Kelengkapan entitas b. Kelengkapan atribut c. Kelengkapan kerelasian antar entitas d. Jenis kerelasian antar entitas Jika kompleks, maka: 1. Cara 1: o Gambarkan ER_D yang hanya memuat entitas dan kerelasian antar entitas saja. o Rincian atribut ditampilkan secara terpisah, secara naratif atau tabel 2. Cara 2: o Gambarkan ER_D secara terpisah-pisah bagian demi bagian 3. Cara 3: o Gabungkan cara 1 dan cara 2 sekaligus Keuntungan ER_D: 1. Memudahkan perancang dalam menganalisis sistem 2. Memudahkan perancang saat merancang basis data 3. Rancangan basis data yang didasarkan pada ER_D umumnya telah optimal 4. Penggunaan simbol grafis lebih mudah dipahami pemakai Kelemahan ER_D: 1. Kebutuhan media yang sangat luas 2. Seringkali ER_D tampil sangat ruwet

29 CONTOH ER_M Contoh ER_D Entitas yang berhubungan Nama Jenis Representasi Entitas 1 Entitas 2 Kerelasian Kerelasian Mahasiswa Mata_Kuliah mengikuti n-ke-n File KRS: Kode_Angkatan, Kode_Jenjang_Studi, Kode_Program_Studi, Nomor, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Semester Mahasiswa mengikuti Mata_Kuliah Nilai memperoleh 1-ke-1 File KHS: Kode_Angkatan, Kode_Jenjang_Studi, Kode_Program_Studi, Nomor, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Semester, Nilai Dosen Mata_Kuliah mengajar 1-ke-n File Dosen_Mengajar: NIK, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Semester, Status Dosen mengajar Mata_Kuliah Ruang menggunakan 1-ke-n File Jadwal: Kode_Mata_Kuliah, Kode_Ruang, Tahun_semester, Kode_Waktu Mahasiswa Angkatan mempunyai n-ke-1 Penghubung: Kode_Angkatan dalam entitas Mahasiswa Mahasiswa Program_Studi memilih n-ke-1 Penghubung: Kode_Program_Studi dalam entitas Mahasiswa Mahasiswa Jenjang_Studi memilih n-ke-1 Penghubung: Kode_Jenjang_Studi dalam entitas Mahasiswa Mahasiswa Agama menganut Penghubung: Kode_Agama dalam entitas Mahasiswa Mahasiswa Dosen_Wali mempunyai n-ke-1 File Dosen_wali: Kode_Angkatan, Kode_Jenjang_Studi, Kode_Program_Studi, Nomor, NIK Mahasiswa Wali_Mahasiswa mempunyai 1-ke-1 File Wali_Mahassiwa: Kode_Angkatan, Kode_Jenjang_Studi, Kode_Program_Studi, Nomor, Nama_Wali, Alamat_Asal, Kode_Pekerjaan, Kode_Kabupaten Jurusan Program_Studi membawahi 1-ke-n Penghubung: Kode_Jurusan dalam entitas Program_Studi Fakultas Jurusan membawahi 1-ke-n Penghubung: Kode_Fakultas dalam entitas Jurusan Dosen Golongan mempunyai n-ke-1 Penghubung: Kode_Golongan dalam entitas Dosen Dosen Agama menganut n-ke-1 Penghubung: Kode_Agama dalam entitas Dosen Wali Pekerjaan mempunyai n-ke-1 Penghubung: Kode_Pekerjaan dalam entitas Wali_Mahasiswa Wali Kabupaten menempati n-ke-1 Penghubung: Kode_Kabupaten dalam entitas Wali_Mahasiswa Kabupaten Propinsi menempati n-ke-1 Penghubung: Kode_Propinsi dalam entitas Kabupaten

30 5 Ruang Menempati Waktu Menggunakan Angkatan Mempunyai Mahasiswa Mengikuti Mata_Kuliah Memperoleh Program Studi Mempunyai Mengajar Nilai Jenjang Studi Mempunyai Menganut Menganut Dosen Membawahi Mempunyai Agama Mempunyai Jurusan Wali_Mahasiswa Menempati Menempati Golongan Membawahi Mempunyai Kabupaten Fakultas Pekerjaan Menempati Langkah selanjutnya: o Konversi ER_M ke LRS o Pengujian Normalisasi o Perancangan Detail spesifikasi struktur relasi Propinsi

31 1 BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI 1.1. RDBM Terminologi Istilah formal Istilah non formal Keterangan Elemen data (data element), rinci data (data item), entri (entry) Nilai data pada suatu baris-kolom tertentu pada suatu saat tertentu Atribut (attribute) Kolom, medan data, Nama yang diberikan untuk sekelompok rinci data yang mempunyai tipe, ukuran, dan domain yang sama. medan, field Record / tuple Baris / rekaman Sekumpulan atribut yang mempunyai hubungan terhadap obyek tertentu Relasi (relation) Tabel Sekumpulan record yang sejenis secara relasi Derajat (degree) Aritas (arity) Jumlah atribut dalam sebuah relasi Kardinalitas (cardinality) Jumlah record dalam sebuah relasi Kerelasian (relationship) Hubungan antar relasi Unary relation Relasi yang tersusun oleh satu atribut Binary relation Relasi yang tersusun oleh dua atribut Ternary relation Relasi yang tersusun oleh tiga atribut n-ary relation Relasi yang tersusun oleh n atribut Key Satu atau gabungan atribut bersifat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap record dalam relasi Candidate Key / CK Satu atau gabungan minimal atribut bersifat unik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi setiap record dalam relasi Primary Key / PK Bagian dari CK yang dipilih sbg kunci utama dalam relasi Alternate Key / AK Bagian dari CK yang tidak dipilih sebagai kunci utama Foreign Key / FK Domain Schema Subschema Kunci tamu / kunci asing dalam relasi Satu atau gabungan sembarang atribut yang menjadi PK dalam relasi lain yang mempunyai hubungan secara logik Himpunan nilai yang memenuhi syarat Deskripsi hubungan logik secara global, termasuk di dalamnya nama dan deskripsi tipe dan ukuran atribut dan hubungan logik antar relasi basis data dlm lingkup sistem Deskripsi hubungan logik secara terpisah, termasuk di dalamnya nama dan deskripsi tipe dan ukuran atribut dan hubungan logik antar relasi basis data dlm lingkup sub sistem aplikasi tertentu Contoh Relasi: Relasi Mata_Kuliah Kode_Mata_Kuliah Nama_Mata_Kuliah Sks Smt Status MK-1001 Pemrograman I 2 1 W MK-2002 Pemrograman II 2 2 W MK-3003 Pemrograman III 2 3 W

32 2 Relasi : Mata_Kuliah Derajat : 5 (=5-ary) Atribut : Kode_Mata_Kuliah, Nama_Mata_Kuliah, Sks, Smt, Status Record #1 : MK-1001, Pemrograman I, 2, 1, W Record #2 : MK-2002, Pemrograman II, 2, 1, W Record #3 : MK-3003, Pemrograman III, 2, 1, W Kardinalitas : 3 Candidate Key/CK : Kode_Mata_Kuliah dan Nama_Mata_Kuliah Primary Key : Kode_Mata_Kuliah Alternate Key : Nama_Mata_Kuliah Foreign Key/FK : - Domain : Kode_Mata_Kuliah : MK-1001, MK-2002, MK-3003 Nama_Mata_Kuliah : Pemrograman I, Pemrograman II, Pemrograman III Sks : 2 Smt : 1, 2, 3 Status : W Mata_Kuliah_Schema : (Kode_Mata_Kuliah (Char[8], Nama_Mata_Kuliah Char[50], Sks Num[1], Smt Num[1], Status Char[1]), Primary Key Kode_Mata_Kuliah) Karakteristik Relasi Semua entri single value, bukan grup perulangan, atomic value Semua entri pada suatu atribut mempunyai tipe dan ukuran yang sama Masing-masing atribut mempunyai nama yang unik Pada sebuah relasi tidak ada dua record yang identik Kunci Relasi Jenis: Kunci sederhana (simple key) Kunci komposit (composite key) Macam: Kunci kandidat (Candidate Key / CK) Kunci primer (Primary Key / PK Kunci alternatif (Alternate Key / AK) Kunci penghubung / asing (Foreign Key / FK) Aturan (rule) kunci relasi: Integritas kesatuan / integritas entitas (entity integrity) Integritas referensial (referential integrity) Kerelasian antar relasi 1-ke-1 1-ke-n / n-ke-1 n-ke-n Anomallies delete aomally insert anomally update anomally Beberapa Definisi Relasi (Relation) 1. Relasi tak gayut: sebuah relasi yang berasal dari entitas reguler / dominan. Ciri relasi tak gayut adalah tidak memiliki FK di dalamnya 2. Relasi asosiatif: sebuah relasi yang mempunyai jenis kerelasian n-ke-n. Ciri relasi asosistif adalah memiliki lebih dari 1 FK

33 3 3. Relasi karakteristik: sebuah relasi yang berasal dari entitas dependen / tak gayut / tak bebas. Ciri relasi karakteristik umumnya mempunyai jenis kerelasian n-ke-1 terhadap relasi yang menjadi induknya 4. Subrelasi: sebuah relasi yang berasal dari sub type entity. Saat akhir perancangan, subrelasi biasanya digabungkan dengan super relasi Data Dependency FD : R.X R.Y Jika setiap nilai X berkaitan dengan sebuah nilai pada Y FFD: R.X R.Y Jika Y functionally dependency thd X dan Y tidak functionally dependency thd bagian tertentu dari X TDF: R.X R.Y R.Z Jika Y functionally dependency thd X dan Z functionally dependency thd Y TD : R.X R.Y Jika Y functionally dependency thd X dan X functionally dependency thd Y 1.2. Perancangan Database Dengan Teknik Normalisasi Normalisasi: suatu teknik yang menstrukturkan / memecah / mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Normalisasi menghasilkan relasi yang memiliki: record yang konsisten secara logik record yang mudah dimengerti record yang sederhana dipelihara record yang mudah ditampilkan kembali kerangkapan minimal Level Normal 1. UNF, jika non flat file (data disimpan sesuai kedatangan, tidak memiliki struktur tertentu, terjadi duplikasi atau tidak lengkap) memuat set atribut berulang (repeated group) non single value memuat atribut non atomic value 2. 1NF, jika seluruh atribut bernilai atomik (atomic value) seluruh atribut bernilai tunggal (single value) tidak memuat set atribut berulang semua record mempunyai atribut yang sama Permasalahan dalam 1NF: Tidak dapat menyisipkan informasi parsial Terhapusnya informasi ketika menghapus sebuah record Pembaharuan atribut non kunci mengakibatkan sejumlah record harus diperbaharui Mengubah UNF menjadi 1NF: Melengkapi nilai-nilai dalam atribut Mengubah struktur relasi 3. 2NF, jika: memenuhi kriteria 1 NF semua atribut non kunci FD pada PK Permasalahan 2NF: Kerangkapan data Pembaharuan yang tidak benar menimbulkan data inconsistency Pembaharuan data tidak efisien Penyimpangan penyisipan, penghapusan dan pembaharuan

34 4 4. 3NF, jika: Jika memenuhi kriteria 2NF Jika setiap atribut non kunci tidak TDF (nontransitive dependeny) terhadap PK Permasalahan dalam 3NF : duplikasi rinci data pada PK 5. BCNF, jika: memenuhi kriteria 3NF semua atribut penentu (determinan) merupakan CK 6. 4NF, jika: memenuhi kriteria BCNF setiap atribut di dalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai 7. 5NF, jika kerelasian antar data dalam relasi tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang lebih sederhana 8. DKNF, jika setiap batasan dapat disimpulkan secara sederhana dengan mengetahui sekumpulan nama atribut dan domainnya Langkah Normalisasi: Contoh 1: Supplier / UNF Kode_Supplier Status Kota Kode_Barang Jumlah_Barang S01 10 Jakarta B B B S02 20 Surabaya B B S03 30 Yogyakarta B B Lengkapi nilai-nilai rinci data dalam relasi Supplier_1 / 1NF Kode_Supplier Status Kota Kode_Barang Jumlah_Barang S01 10 Jakarta B S01 10 Jakarta B S01 10 Jakarta B S02 20 Surabaya B S02 20 Surabaya B S03 30 Yogyakarta B S03 30 Yogyakarta B Tentukan kunci relasi, FD, dan TDF Dekomposisi relasi berdasarkan FD (2NF masih memuat TDF) Diagram ketergantungan data dalam Supplier_1: Kode_Supplier Status Kota Kode_Barang Jumlah_Barang

35 5 Supplier_2 / 2NF Kode_Supplier Status Kota Barang Kode_Supplier Kode_Barang Jumlah_Barang Dekomposisi relasi berdasarkan TDF Logical Record Structure Barang Kode_Supplier * Kode_Barang * Jumlah_Barang Kota Status * Kota Supplier_3 Kode_Supplier * Status ** Supplier_3 / 3NF Kode_Supplier Status Kota Status Kota Barang Kode_Supplier Kode_Barang Jumlah_Barang Langkah selanjutnya: o Perancangan Detail Spesifikasi Struktur Relasi Contoh 2: KRS / UNF NIM Nama_Mahasiswa Kode_MK_1 Sks_1 Tahun_Smt_1 Kode_MK_2 Sks_2 Tahun_Smt_2 Ubah struktur relasi (dari horizontal menjadi vertikal) KRS_1 / 1NF NIM Nama_Mahasiswa Kode_MK Sks Tahun_Smt Tentukan kunci relasi, FD, dan TDF Dekomposisi relasi berdasarkan FD (2NF masih memuat TDF) Diagram ketergantungan data KRS_1: NIM Nama_Mahasiswa Kode_MK Sks Tahun_Smt

36 6 KRS_2 / 2NF NIM Tahun_Smt Kode_MK Sks Mahasiswa NIM Nama_Mahasiswa Dekomposisi berdasarkan TDF Logical Record Structure Mahasiswa NIM * Nama_Mahasiswa Mata_Kuliah Kode_MK * Sks KRS_3 NIM * Tahun_Smt * Kode_MK * KRS_3 / 3NF NIM Tahun_Smt Kode_MK Mata_Kuliah Kode_MK Sks Mahasiswa NIM Nama_Mahasiswa Langkah selanjutnya: o Perancangan Detail Spesifikasi Struktur Relasi Contoh 3: DOSEN_WALI / UNF NIM Nama_Mahasiswa Tempat_Tgl_Lahir Kode_Dosen Tgl_Lahir Tpt_Lhr Ubah struktur relasi (dari non atomic menjadi atomic) Nama_Dosen DOSEN_WALI_1 / 1NF NIM Nama_Mahasiswa Tempat_Lahir Tgl_Lahir Kode_Dosen Nama_Dosen Tentukan kunci relasi, FD, dan TDF Dekomposisi relasi berdasarkan FD (2NF masih memuat TDF) Diagram ketergantungan data DOSEN_WALI_1: NIM Nama_Mahasiswa Tempat_Lahir Tgl_Lahir Kode_Dosen Nama_Dosen

37 7 DOSEN_WALI_2 / 2NF NIM Kode_Dosen Nama_Dosen Mahasiswa NIM Nama_Mahasiswa Tempat_Lahir Tgl_Lahir Dekomposisi berdasarkan TDF Logical Record Structure Mahasiswa NIM * Nama_Mahasiswa Tempat_Lahir Tgl_Lahir KRS_3 NIM * Kode_Dosen* Dosen Kode_Dosen * Nama_Dosen DOSEN_WALI_3 / 3NF NIM Kode_Dosen DOSEN Kode_Dosen Nama_Dosen Mahasiswa NIM Nama_Mahasiswa Tempat_Lahir Tgl_Lahir Langkah selanjutnya: o Perancangan Detail spesifikasi struktur relasi Efek Normalisasi munculnya duplikasi rinci data pada FK kemungkinan tidak terpenuhinya integritas referensial inefisiensi menampilkan kembali data Batasan penerapan

38 1 BAB IV INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM 4.1. Pandangan Terhadap Basis Data Pandangan terhadap basis data sering disebut arsitektur basis data atau abstraksi basis data. Suatu basis data dapat dipandang dari dua sudut pandang, yaitu: o Sudut pandang pemakai Pemakai basis data dapat diartikan sebagai orang-orang yang akan mengakses/menggunakan basis data, baik secara bersamaan maupun secara individu dalam lingkup sistem. o Sudut pandang perancang Perancang adalah mereka yang berperan sebagai perancang dan pengelola basis data. Perancang dapat memiliki dua jenis pandangan yang berbeda, yaitu secara konseptual dan secara fisis. Hubungan di antara ketiga pandangan terhadap basis data tersebut dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1. User view 1 User view 2 User view n Conceptual view Physical view Gambar 4.1 : Pandangan terhadap basis data 1. Application Programmer Logical File / User View Application programmer logical file atau user view atau external view, merupakan pandangan para pemakai basis data dimana masing-masing dapat memiliki cara pandang yang berbeda tergantung pada macam data apa saja yang tersedia atau dapat diakses oleh pemakai. Dengan demikian, para pemakai tidak perlu tahu bagaimana sebenarnya datadata mahasiswa tersebut disimpan dalam basis data. Application programmer logical file dapat ditunjukkan menggunakan schema dan subschema. Sedangkan nilai-nilai rinci data/nilai aktual data dalam setiap relasi dapat ditunjukkan menggunakan instance schema. 2. Global Logical Data (Conseptual View) Global logical data atau conseptual view, merupakan pandangan perancang basis data yang berkaitan dengan data-data apa saja yang perlu disimpan dan penjelasan mengenai hubungan antara data yang satu dan yang lainya.

39 2 Global logical data merupakan level yang lebih rendah daripada level eksternal. Dalam suatu universitas misalnya, dalam level konseptual ini, perancang perlu untuk mengetahui macam data apa saja yang diperlukan oleh setiap pemakai dan program aplikasi pada seluruh sub sistem yang digunakan dalam sistem. Sehingga, perancang perlu menginventarisasi seluruh kebutuhan informasi dan data untuk seluruh pemakai. Selanjutnya perancang harus merancang basis data yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan pemakai yang berbeda-beda tersebut dalam bentuk yang optimal. Basis data mahasiswa yang dirancang harus memenuhi kriteria pengolahan data secara basis data (data base processing), sebagaimana arti dan batasan yang tercantum dalam definisi basis data. Global logical data dapat ditunjukkan menggunakan definisi struktur basis data menggunakan bahasa deskripsi data (Data Definition Language / DDL). Contoh: Kebutuhan data-data yang terkait dengan obyek mahasiswa bagi pemakai pada 3 subsistem yang berbeda adalah sebagai berikut: Subsistem akademik: Relasi Mahasiswa: NIM Nama_Mahasiswa Alamat Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Agama Subsistem perpustakaan: Relasi Anggota: No_Anggota Nama_Aggota Alamat Tgl_Masuk_Anggota Subsistem keuangan: Relasi Pembayaran: NIM Nama_Mahasiswa Tanggal_Bayar Jumlah_Bayar Jenis_Beaya 3. Physical View Physical view atau internal level, merupakan implementasi conceptual view, yaitu pandangan perancang yang berkaitan dengan teknik penyimpanan basis data dalam data storage yang digunakan. Pandangan ini berorientasi pada mesin (machine oriented), yaitu berkaitan dengan organisasi berkas basis data, yang meliputi: o metoda pengalamatan dalam media penyimpan sekunder (addressing) o metoda akses data (access method) Data-data dalam struktur data pada subsistem akademik di atas, selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam data storage berupa magnetic tape yang memiliki 9 track. Contoh nilai rinci data: NIM : Nama : Agus Junior Alamat asal : Jalan Mawar 1 Semarang Alamat lokal : Jalan Menur 10 Yogyakarta

40 3 Kode pos asal : Tempat lahir : Semarang Tanggal lahir : Sekolah asal : SMA Negeri 1 Semarang Tahun lulus di SLTA : 1998 Agama : Islam (dikodekan sebagai I) Status : Menikah (dikodekan sebagai M) Nama orang tua / wali : Agus Senior Pekerjaan orang tua / wali: PNS Jika data disimpan tanpa metode blocking, dengan menggunakan even parity check, maka dapat digambarkan seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.2. Data ARAH PUTARAN HEAD Rec #1 IRG IRG Rec #N IRG P N S Track ke: (parity bit) Gambar 4.2:Contoh penyimpanan record mahasiswa dalam magnetic tape 4.1. Independensi Data (Data Independency) Untuk menjamin agar pemisahan setiap lapisan tetap terjaga, maka OS perlu menyembunyikan kompleksitas struktur rinci lapisan lebih rendah dari lapisan di atasnya. Hal ini dapat dilakukan jika fungsi-fungsi pada lapisan di bawahnya cukup handal dan efisien. Ketidakbergantungan dari deskripsi dan organisasi antar lapisan disebut ketidakbergantungan data atau kebebasan data atau independensi data (data independence). Independensi data (data Independence) adalah ketidaktergantungan/kebebasan data dalam basis data, yang mempunyai 2 dimensi yaitu: o Independensi data secara fisik (physical data independence) o Independensi data secara logik (logical data independence) Independensi data secara fisik, dimaksudkan bahwa teknik dan cara-cara penyimpanan dan pengaksesan data dalam fisik media penyimpan dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah deskripsi logik basis data (Global logical data/conseptual l view) yang digunakan dalam schema basis data. Independensi data secara logik, dimaksdukan bahwa kebutuhan-kebutuhan data para pemakai dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah pandangan

BAB I PEMODELAN SISTEM

BAB I PEMODELAN SISTEM BAB I PEMODELAN SISTEM.. Model Sistem Salah satu cara untuk menstrukturkan permasalahan-permasalahan adalah dengan menggambarkanya dalam bentuk model-model. Sebuah model merepresentasikan realitas. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI 1 BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI 1.1. RDBM Terminologi Istilah formal Istilah non formal Keterangan Elemen data (data element), rinci data (data item), entri (entry) Nilai data pada

Lebih terperinci

BAB II PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK ER_M

BAB II PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK ER_M 1 BAB II PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK ER_M 1.1. ER_M Salah satu model data yang dikembangkan berdasarkan obyek Digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pemakai secara

Lebih terperinci

BAB IV INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM

BAB IV INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM 1 BAB IV INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM 4.1. Pandangan Terhadap Basis Data Pandangan terhadap basis data sering disebut arsitektur basis data atau abstraksi basis data. Suatu basis data dapat

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : BAB III : Basis Data Relasional Pengertian : Pada model relasional, basis data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris (record) dan kolom (field).pertemuan

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

P5 Konsep & Model Data

P5 Konsep & Model Data P5 Konsep & Model Data SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami konsep dan

Lebih terperinci

Daftar Isi... Dedikasi... Prakata...

Daftar Isi... Dedikasi... Prakata... Daftar Isi Dedikasi... Prakata... Daftar Isi... iii v vii Bab 1 Permodelan Sistem Informasi... 1.1. Diagram Alir Data... 3 1.2. Normalisasi... 9 1.3. Entity Relationship Diagram... 12 1.4. Logical Relationship

Lebih terperinci

MODEL DATA DIANA RAHMAWATI MAHENDRA ADI NUGRAHA

MODEL DATA DIANA RAHMAWATI MAHENDRA ADI NUGRAHA AYO BELAJAR!!! MODEL DATA DIANA RAHMAWATI MAHENDRA ADI NUGRAHA DEFINISI MODEL DATA MODEL DATA MERUPAKAN SUATU CARA UNTUK MENJELASKAN TENTANG DATA- DATA YANG TERSIMPAN DALAM BASIS DATA DAN BAGAIMANA HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri )

Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri ) Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri ) RELATIONAL MODEL Relational DataBase Model (RDBM) DIANA RAHMAWATI MAHENDRA

Lebih terperinci

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru

BAB V. dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru BAB V NORMALISASI 1. Pengertian Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan

Lebih terperinci

PEMODELAN ANALISIS PL

PEMODELAN ANALISIS PL PEMODELAN ANALISIS PL Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo REKAYASA SISTEM VS REKAYASA PERANGKAT LUNAK Rekayasa sistem berkaitan dengan semua aspek

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30). 1 1.1 Aplikasi BAB III LANDASAN TEORI Aplikasi (application) adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File Pertemuan 7 Quiz 1. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: a. Arsip d. Basis Data b. Data e. Sistem c.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem menurut Gordon B. Davis adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1 Sistem Pendukung Keputusan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Merupakan sistem pengolahan data dengan komputer yang menghasilkan suatu Informasi yang dapat digunakan oleh manusia dalam mendukung keputusan mereka.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Al Fatta (2007) sistem secara umum adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM.

MODEL ANALISA. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak. Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM. MODEL ANALISA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi: BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL 8.1. Model Data Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi untuk mendiskripsikan data, hubungan antar data dan batasan batasannya dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan dengan penyusunan data pencarian data update data, pengarsipan telah menjadi kebutuhan bagi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian berisi tentang gambaran objek yang ada dalam suatu penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Pemesanan

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 1/9 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Whitten Perancangan Sistem adalah Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen dan elemenya. Pendekatan sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

BAB III LANDASAN TEORI. suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Menurut Ibisa, Aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat proses pekerjaan dan bukan merupakan beban bagi penggunanya. Beberapa aplikasi yang digabung

Lebih terperinci

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional.

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. Pertemuan 4-5-6 Transformasi ER-MODEL INDIKATOR 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. URAIAN MATERI PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan Program Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 50 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Suatu bentuk dikatakan sebagai sistem bila di dalamnya terdapat : 1. elemen / komponen, 2. interaksi / kerjasama, 3. integrasi / kesatuan, dan 4. tujuan, Maka

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai

BAB III LANDASAN TEORI. Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai BAB III LANDASAN TEORI 1. 3.1 Rekrutmen Flippo (1984) mendefinisikan sebagai berikut: Penarikan calon pegawai atau tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan secara seksama, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Sistem adalah merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsurunsur atau variable-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut O brien (2004, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod and Schell (2007,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat Menurut Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011:4), pengabdian kepada masyarakat atau kegaitan pengabdian

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS BASIS DATA Model Data Relational Fakultas Ilmu Komputer UDINUS MODEL DATA RELATIONAL Data Model High Level Lower Level Model Data Relational Kumpulan tabel berdimensi dua dengan masing-masing relasi (relations)

Lebih terperinci

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom MEMAHAMI KONSEP DATABASE Oleh : Yuhefizar, S.Kom Database Management System(DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan

Lebih terperinci

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa Mampu memahami diagram arus data dan menganalisis DFD ke dalam subdivisi. DATA FLOW DIAGRAM. Elemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow, 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini digunakan untuk melihat proses-proses sistem baru yang akan dibuat. Dari analisa sistem ini juga bisa melihat perbedaan antara sistem

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada penyusunan proposal pengajuan skripsi adalah pada Puskesmas Majalaya Baru. 3.1.1 Sejarah Puskesmas Puskesmas Majalaya baru

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem hampir selalu

Lebih terperinci

KODE MK : ST 126 UT3. Pemodelan Data. Agus Romadhona

KODE MK : ST 126 UT3. Pemodelan Data. Agus Romadhona KODE MK : ST 126 UT3 Pemodelan Data Agus Romadhona MODEL DATA Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti: BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA Presented By

SISTEM BASIS DATA Presented By SISTEM BASIS DATA Presented By BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Pentingnya Perancangan Basis data : Perancangan basis data adalah cara formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

P7 Perancangan Database

P7 Perancangan Database P7 Perancangan Database SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mengetahui & memahami konsep

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang saling berkaitan dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1 Informasi adalah data yang diolah

Lebih terperinci

Pertemuan 11. Donny Yulianto, S.Kom

Pertemuan 11. Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 11 Donny Yulianto, S.Kom Entity-Relationship data model didasarkan pada persepsi dari suatu dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan object dasar yang disebut entitas dan relasi antara object-object

Lebih terperinci

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan

Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan Database desain juga termasuk diagram ER (Entity-hubungan model). Diagram ER adalah diagram yang membantu merancang database secara efektif dan efisien. Proses penerapan peraturan untuk desain database

Lebih terperinci

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONAL DIAGRAM ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dalam dunia

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

Abstraksi Data (Arsitektur DBMS)

Abstraksi Data (Arsitektur DBMS) Abstraksi Data (Arsitektur DBMS) Abstraksi data merupakan tingkatan / level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Basis data merepresentasikan pandangan yang berbeda kepada: pengguna (user),

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data Tabel NILAI (3NF) Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A Tabel MATAKULIAH (3NF) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajamen DB B104 MI465 Analsis Prc. Sistem B317 AKN201

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pemodelan Data Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis melaksanakan kegiatan penelitian, termasuk didalamnya sejarah singkat perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Analisa & Perancangan Sistem Informasi Oleh: Achmad Zakki Falani, S.Kom Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Suatu sistem yang dibuat oleh

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parn

Lebih terperinci

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data

Pemodelan Database. Pengolahan Basis Data Pemodelan Database Pengolahan Basis Data Model Data Menyatakan hubungan antardata dalam database Ada tiga macam model data dasar Hierarkis Jaringan Relasional Model Hierarkis Dikenal pula sebagai model

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. CV. Kayu Laris adalah suatu usaha yang bergerak dibidang perdangangan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan objek penelititan pada CV. Kayu Laris. 3.1.1 Sejarah Singkat CV.Kayu Laris CV. Kayu Laris adalah

Lebih terperinci

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

INTERNET PROGRAMMING DATABASE INTERNET PROGRAMMING DATABASE Muhmmad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sutu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini, antara lain: 3.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut O Brien dalam Baridwan dan Hanum (2007:155) terdapat tiga dimensi pengukuran kualitas informasi, ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analisis Sistem Terminologi sistem digunakan dalam berbagai cara yang luas sekali, sehingga sulit untuk mendefinisikannya dalam suatu pertanyaan yang merangkum semua penggunaannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan anatara satu dengan yang lainnya yang membentuk satu kesatuan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci