BAB IV INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM"

Transkripsi

1 1 BAB IV INTEGRASI RANCANGAN BASIS DATA UNTUK SIM 4.1. Pandangan Terhadap Basis Data Pandangan terhadap basis data sering disebut arsitektur basis data atau abstraksi basis data. Suatu basis data dapat dipandang dari dua sudut pandang, yaitu: o Sudut pandang pemakai Pemakai basis data dapat diartikan sebagai orang-orang yang akan mengakses/menggunakan basis data, baik secara bersamaan maupun secara individu dalam lingkup sistem. o Sudut pandang perancang Perancang adalah mereka yang berperan sebagai perancang dan pengelola basis data. Perancang dapat memiliki dua jenis pandangan yang berbeda, yaitu secara konseptual dan secara fisis. Hubungan di antara ketiga pandangan terhadap basis data tersebut dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1. User view 1 User view 2 User view n Conceptual view Physical view Gambar 4.1 : Pandangan terhadap basis data 1. Application Programmer Logical File / User View Application programmer logical file atau user view atau external view, merupakan pandangan para pemakai basis data dimana masing-masing dapat memiliki cara pandang yang berbeda tergantung pada macam data apa saja yang tersedia atau dapat diakses oleh pemakai. Dengan demikian, para pemakai tidak perlu tahu bagaimana sebenarnya datadata mahasiswa tersebut disimpan dalam basis data. Application programmer logical file dapat ditunjukkan menggunakan schema dan subschema. Sedangkan nilai-nilai rinci data/nilai aktual data dalam setiap relasi dapat ditunjukkan menggunakan instance schema. 2. Global Logical Data (Conseptual View) Global logical data atau conseptual view, merupakan pandangan perancang basis data yang berkaitan dengan data-data apa saja yang perlu disimpan dan penjelasan mengenai hubungan antara data yang satu dan yang lainya.

2 2 Global logical data merupakan level yang lebih rendah daripada level eksternal. Dalam suatu universitas misalnya, dalam level konseptual ini, perancang perlu untuk mengetahui macam data apa saja yang diperlukan oleh setiap pemakai dan program aplikasi pada seluruh sub sistem yang digunakan dalam sistem. Sehingga, perancang perlu menginventarisasi seluruh kebutuhan informasi dan data untuk seluruh pemakai. Selanjutnya perancang harus merancang basis data yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan pemakai yang berbeda-beda tersebut dalam bentuk yang optimal. Basis data mahasiswa yang dirancang harus memenuhi kriteria pengolahan data secara basis data (data base processing), sebagaimana arti dan batasan yang tercantum dalam definisi basis data. Global logical data dapat ditunjukkan menggunakan definisi struktur basis data menggunakan bahasa deskripsi data (Data Definition Language / DDL). Contoh: Kebutuhan data-data yang terkait dengan obyek mahasiswa bagi pemakai pada 3 subsistem yang berbeda adalah sebagai berikut: Subsistem akademik: Relasi Mahasiswa: NIM Nama_Mahasiswa Alamat Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Agama Subsistem perpustakaan: Relasi Anggota: No_Anggota Nama_Aggota Alamat Tgl_Masuk_Anggota Subsistem keuangan: Relasi Pembayaran: NIM Nama_Mahasiswa Tanggal_Bayar Jumlah_Bayar Jenis_Beaya 3. Physical View Physical view atau internal level, merupakan implementasi conceptual view, yaitu pandangan perancang yang berkaitan dengan teknik penyimpanan basis data dalam data storage yang digunakan. Pandangan ini berorientasi pada mesin (machine oriented), yaitu berkaitan dengan organisasi berkas basis data, yang meliputi: o metoda pengalamatan dalam media penyimpan sekunder (addressing) o metoda akses data (access method) Data-data dalam struktur data pada subsistem akademik di atas, selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam data storage berupa magnetic tape yang memiliki 9 track. Contoh nilai rinci data: NIM : Nama : Agus Junior Alamat asal : Jalan Mawar 1 Semarang Alamat lokal : Jalan Menur 10 Yogyakarta

3 3 Kode pos asal : Tempat lahir : Semarang Tanggal lahir : Sekolah asal : SMA Negeri 1 Semarang Tahun lulus di SLTA : 1998 Agama : Islam (dikodekan sebagai I) Status : Menikah (dikodekan sebagai M) Nama orang tua / wali : Agus Senior Pekerjaan orang tua / wali: PNS Jika data disimpan tanpa metode blocking, dengan menggunakan even parity check, maka dapat digambarkan seperti ditunjukkan oleh Gambar 4.2. Data ARAH PUTARAN HEAD Rec #1 IRG IRG Rec #N IRG P N S Track ke: (parity bit) Gambar 4.2:Contoh penyimpanan record mahasiswa dalam magnetic tape 4.1. Independensi Data (Data Independency) Untuk menjamin agar pemisahan setiap lapisan tetap terjaga, maka OS perlu menyembunyikan kompleksitas struktur rinci lapisan lebih rendah dari lapisan di atasnya. Hal ini dapat dilakukan jika fungsi-fungsi pada lapisan di bawahnya cukup handal dan efisien. Ketidakbergantungan dari deskripsi dan organisasi antar lapisan disebut ketidakbergantungan data atau kebebasan data atau independensi data (data independence). Independensi data (data Independence) adalah ketidaktergantungan/kebebasan data dalam basis data, yang mempunyai 2 dimensi yaitu: o Independensi data secara fisik (physical data independence) o Independensi data secara logik (logical data independence) Independensi data secara fisik, dimaksudkan bahwa teknik dan cara-cara penyimpanan dan pengaksesan data dalam fisik media penyimpan dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah deskripsi logik basis data (Global logical data/conseptual l view) yang digunakan dalam schema basis data. Independensi data secara logik, dimaksdukan bahwa kebutuhan-kebutuhan data para pemakai dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah pandangan

4 4 logik pemakai terhadap basis data atau deskripsi logik basis data (Global logical data/conseptua l view) yang digunakan dalam schema basis data. Independensi data akan memberikan jaminan fleksibilitas basis data, yaitu: 1. Media dan metode akses data dari fisik media penyimpan basis data dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah conceptual view 2. Kebutuhan data-data oleh para pemakai basis data dapat mengalami perubahan tanpa harus mengubah conceptual view 3. Pemakai tidak perlu tahu kerumitan/kompleksitas perancangan dan teknis penyimpanan basis data dalam data storage 4.2. Integrasi Perancangan Basis Data Pada saat perancangan basis data, perancang harus memposisikan dirinya pada conceptual view. Level ini merupakan gabungan dari beberapa user view. Hal ini berarti bahwa perancangan basis data hanya bisa dilakukan setelah mengetahui seluruh kebutuhan para pemakai di dalam sistem. Untuk hal ini, maka perancangan basis data dapat dilakukan dengan mengikuti langkah sebagai berikut: 1. Langkah analisis kebutuhan, meliputi; a. Analisis kebutuhan batasan/ruang lingkup sistem b. Analisis kebutuhan model bisnis c. Analisis keterkaitan antar unit fungsional dalam sistem d. Analisis kebutuhan data dan informasi dalam sistem e. Analisis kemungkinan perubahan situasi/kondisi/kebijakan yang terkait dengan kebutuhan data dan informasi dalam sistem 2. Langkah perancangan, meliputi; a. Perancangan tahap awal, meliputi: 1). Pengelompokan data berdasarkan entitas/obyek data 2). Standarisasi nama-nama atribut 3). Standarisasi penggunaan kode data pada atribut 4). Perancangan struktur relasi database awal 5). Normalisasi struktur relasi database awal 6). Penentuan PK, FK dan kerelasian antar struktur relasi hasil normalisasi b. Perancangan tahap lanjutan, meliputi: 1). Standarisasi data, yaitu: a). Standarisasi nama-nama atribut b). Standarisasi atribut dan penggunaan kode data yang digunakan antar unit fungsional dalam sistem 2). Pengkodean nilai-nilai data yang digunakan secara berulang pada record, yaitu: a). Untuk nilai-nilai data yang mutlak tidak akan mengalami perubahan di kemudian hari, maka nilai-nilai data perlu dikodekan. Hal ini bertujuan untuk efisiensi penggunaan memori dan menjaga konsistensi data. Misal: o Data Jenis_Kelamin disimpan sebagai L (untuk mengkodekan nilai data jenis kelamin Laki-laki) dan P (untuk mengkodekan nilai data jenis kelamin Perempuan)

5 5 o Data Status_Menikah disimpan sebagai M (untuk mengkodekan nilai data status Menikah) dan B (untuk mengkodekan nilai data status Belum Menikah) o Data Status_Aktif disimpan sebagai A (untuk mengkodekan nilai data status Aktif) dan T (untuk mengkodekan nilai data status Tidak Aktif) b). Untuk nilai-nilai data yang memiliki kemungkinan mengalami perubahan di kemudian hari, maka nilai-nilai data perlu dikodekan dan kemudian dirancang relasi referensi. Hal ini bertujuan untuk: o Efisiensi penggunaan memori o Menjaga konsistensi data o Minimalisasi kerangkapan data o Kemudahan pemeliharaan data Misal: o Data Agama dapat disimpan ke dalam kode-kode data agama, yaitu: o I (untuk menyatakan agama Islam) o K (untuk menyatakan agama Kristen-Katholik) o P (untuk menyatakan agama Kristen-Protestan) o H (untuk menyatakan agama Hindu) o B (untuk menyatakan agama Budha) o Kemudian dirancang sebuah relasi referensi, yaitu relasi AGAMA o Data Kelompok_Mata_Kuliah dapat disimpan ke dalam kode-kode kelompok mata kuliah, yaitu: o W (untuk menyatakan kelompok mata kuliah Wajib) o M (untuk menyatakan kelompok mata kuliah Wajib Minat) o P (untuk menyatakan kelompok mata kuliah Pilihan). o Kemudian dirancang sebuah relasi referensi, yaitu relasi KELOMPOK_MATA_KULIAH. o Data Alamat dapat disimpan ke dalam kode-kode data alamat sehingga menjadi sebagai berikut: o Alamat (untuk menyimpan nilai data nama jalan dan nomor rumah atau nama dusun dan desa) o Kode_Kecamatan (untuk mengkodekan nilai data Kecamatan) o Kode_Kabupaten (untuk mengkodekan nilai data Kabupaten) o Kode_Propinsi (untuk mengkodekan nilai data o Propinsi) Kemudian dirancang 3 (tiga) buah relasi referensi, yaitu relasi KECAMATAN, KABUPATEN, dan PROPINSI. c). Untuk kode data berupa kode blok, maka nilai-nilai kode data dalam kode blok perlu dipisahkan, dan kemudian dirancang relasi referensi. Hal ini bertujuan untuk kemudahan pemeliharaan apabila terjadi perubahan pada: o o Format kode Urutan kode

6 6 o Perubahan lainnya pada kode blok Misal: o Data NIM mahasiswa yang memiliki 4 (empat) komponen dengan format Angkatan-Jenjang-Prodi-NomorUrut, disimpan ke dalam 4 (empat) buah atribut, yaitu: o Angkatan o Jenjang o Prodi o NomorUrut o Kemudian dirancang 3 buah relasi referensi, yaitu ANGKATAN, JENJANG, dan PRODI o Data NIK dosen yang memiliki 4 komponen dengan format NomorUrut-BulanTahunLahir-KelompokDosen, disimpan ke dalam 2 (dua) buah atribut, yaitu: o NomorUrut o KelompokDosen o Sedangkan komponen BulanTahunLahir dapat diperoleh dari atribut Tanggal_Lahir_Dosen o Kemudian dirancang 1 (satu) buah relasi referensi, yaitu KELOMPOK_DOSEN. 3). Perancangan keamanan data, yaitu: a). Keamanan data dari kemungkinan terjadinya kehilangan, kerusakan, kegagalan, atau permasalahan lainnya pada fisik memori, serta mekanisme backup dan restore data secara tersistem maupun manual. b). Keamanan data dari kemungkinan akses secara illegal, pembatasan kewenangan akses, dan permasalahan lainnya pada akses data. 3. Langkah pengujian, meliputi: a. Pengujian kelengkapan data dalam rancangan struktur relasi database. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua formulir isian data, dan semua keluaran/laporan maupun informasi yang harus ditampilkan di monitor yang digunakan/diperlukan oleh semua pemakai, dalam semua level manajemen, dalam semua unit fungsional dalam sistem b. Pengujian kerangkapan data dalam rancangan struktur relasi database. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur relasi database menggunakan semua kemungkinan nilai data c. Pengujian kemungkinan terjadinya inkonsistensi data dalam rancangan struktur relasi database. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur relasi database menggunakan semua kemungkinan nilai data d. Pengujian untuk penggunaan bersama oleh para pemakai/aplikasi dalam unit fungsional lain dalam sistem. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur relasi database dari semua sudut pandang unit fungsional dalam sistem e. Pengujian fleksibilitas rancangan struktur relasi database untuk perubahan nilai-nilai data di kemudian hari. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur relasi database berdasarkan kemungkinan terjadinya perubahan nilai-nilai

7 7 data dan kemudahan perubahan rancangan struktur relasi database sesuai perubahan tersebut f. Pengujian fleksibilitas rancangan struktur relasi database untuk kebutuhan-kebutuhan pemakai/aplikasi baru. Pengujian dilakukan dengan cara mengecek kembali semua rancangan struktur relasi database berdasarkan kemungkinan terjadinya penambahan kebutuhan baru dan kemudahan perubahan rancangan struktur relasi database sesuai perubahan tersebut 4. Langkah implementasi, meliputi: a. Pemilihan DBMS yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan institusi, dengan mempertimbangkan kemudahan untuk melakukan perubahan, pengembangan, dan migrasi data di masa mendatang; b. Pendefinisian rancangan struktur relasi database c. Pengisian data dalam rancangan struktur relasi database, dapat menggunakan program aplikasi, query, atau fasilitas lain yang tersedia dalam DBMS d. Penggunaan database, dapat menggunakan program aplikasi, query, atau fasilitas lain yang tersedia dalam DBMS e. Dokumentasi rancangan struktur relasi database f. Pemeliharaan database Contoh: Kebutuhan data-data yang terkait dengan obyek mahasiswa bagi pemakai pada subsistem Akademik, Perpustakaan, dan Keuangan dalam contoh di atas: Subsistem akademik: Relasi Mahasiswa: NIM Nama_Mahasiswa Alamat Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Agama Subsistem perpustakaan: Relasi Anggota: No_Anggota Nama_Aggota Alamat Tgl_Masuk_Anggota Subsistem keuangan: Relasi Pembayaran: NIM Nama_Mahasiswa Tanggal_Bayar Jumlah_Bayar Jenis_Beaya Jika diintegrasikan, maka ketiga relasi tersebut akan menjadi sebagai berikut: Relasi Mahasiswa: NIM Nama_Mahasiswa Alamat Tempat_Lahir Tanggal_Lahir Agama Relasi Anggota: No_Anggota NIM Tgl_Masuk_Anggota Relasi Pembayaran: NIM Tanggal_Bayar Jumlah_Bayar Jenis_Beaya

8 8 Penting: Agar rancangan memenuhi batasan-batasan dalam definisi basis data, maka basis data harus dirancang dalam sebuah lingkup sistem (bukan hanya pada suatu subsistem tertentu). Dengan demikian, dalam sebuah organisasi, maka lingkup sistem mencakup: o Seluruh subsistem dalam organisasi o Seluruh pemakai dalam organisasi o Seluruh level manajemen dalam organisasi yang o Terintegrasi o CBIS Contoh: Basis data untuk Sistem Informasi di Perguruan Tinggi (SIPT) dapat terdiri atas sub sistem-sub sistem berikut: o Sub Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) o Sub Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUSTAKAAN) o Sub Sistem Informasi Keuangan (SIKEUANGAN) o Sub Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEGAWAI) o Sub Sistem Informasi Penggajian (SIGAJI) o Sub Sistem Informasi Inventaris (SIINVENTARIS) o Sub Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIKEMAHASISWAAN) o Sub Sistem Informasi Kerjasama dan Humas (SIKEHUMAS) o Sub Sistem Informasi Penelitian (SIPENELITIAN) o Sub Sistem Informasi Pengabdian Kepada Masyarakat (SIPENGABDIAN) o Lainnya sesuai kebutuhan institusi Khusus untuk SIAKAD, dapat terdiri atas serangkaian proses kegiatan yang merupakan sub sistem dari SIAKAD, meliputi: o Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU) o Herregisterasi (SIHEREGISTERASI) o Perwalian mahasiswa (SIWALI) o Pra-KRS, KRS, dan perubahan KRS (SIKRS) o Perkuliahan (SIKULIAH) o Praktikum (SIPRAKTIKUM) o KP (SIKP) o KKN (SIKKN) o Tugas Akhir (SITA) o Yudisium (SIYUDISIUM) o Wisuda (SIWISUDA) o Alumni (SIALUMNI) Sehingga, saat merancang struktur relasi MAHASISWA misalnya, maka rancangan struktur relasi MAHASISWA tersebut harus dapat digunakan oleh semua pemakai, dalam semua level, dalam semua sub sistem dalam SIPT tersebut, serta dirancang agar fleksibel terhadap berbagai kemungkinan perubahan kebutuhan yang dapat terjadi di masa mendatang.

9 Schema, Subschema, dan Instance Schema Schema dan subschema digunakan oleh perancang basis data pada conceptual view. Schema dan subschema menjadi acuan pada saat perancangan struktur relasi. Suatu schema digunakan pada lingkup sistem (basis data), sedangkan subschema digunakan pada lingkup aplikasi tertentu. Jadi sebuah schema merupakan gabungan beberapa subschema. Notasi schema atau subschema dapat dituliskan dengan format sebagai berikut: namarelasi_schema : (namaatribut1 tipe[ukuran]1, namaatribut2 tipe[ukuran]2,..., namaatributn tipe[ukuran]n, foreign key (namaatributfk) references namarelasiinduk, primary key (namaatributpk)) Keterangan: namarelasi : menyatakan nama relasi schema : menyatakan schema (bisa juga subschema) namaatribut1,.. n : menyatakan nama-nama atribut dalam relasi yang dituliskan secara berurutan dari kiri ke kanan tipe[ukuran]1,..n : menyatakan batasan domain pada setiap atribut yang dituliskan secara berurutan dari kiri ke kanan sesuai urutan nama atribut dalam relasi foreign key : menyatakan foreign key namaatributfk : menyatakan nama atribut yang digunakan sebagai FK untuk menghubungkan dengan relasi induknya references : menyatakan mereferensi ke namarelasiinduk: menyatakan nama relasi induk yang direferensi primary Key : menyatakan primary key namaatributpk : menyatakan nama atribut yang digunakan sebagai PK dalam relasi Untuk menjaga integritas data (baik secara kesatuan maupun referensial), maka batasan-batasan nilai elemen data pada atribut, FK, maupun PK dapat diberikan/dituliskan dalam notasi schema/subschema. Batasan tersebut dapat berupa: o nilai dasar (default value) o batasan nilai (range) o batasan tidak boleh kosong (not null) Secara konsep, selain sifat unik pada atribut yang dipilih sebagai PK, terdapat 2 macam constraint yang terkait dengan pemilihan kunci relasi, yaitu: o Entity integrity o Referential integrity Entity integrity mensyaratkan bahwa nilai-nilai elemen data/entri pada PK tidak boleh null. Batasan ini dapat diset secara langsung menggunakan DBMS, sehingga seringkali batasan not null pada atribut PK tidak perlu dituliskan dalam schema (atau subschema). Beberapa nilai elemen data/entri pada atribut dalam relasi seringkali juga tidak boleh null. Batasan not null pada atribut tidak harus selalu dituliskan dalam schema (atau subschema).

10 10 Referential integrity mensyaratkan bahwa nilai-nilai elemen data/entri pada PK PK yang diacu oleh FK tidak boleh null. Tidak semua DBMS memberikan fasilitas untuk mendefinisikan batasan ini. Dengan demikian, maka batasan not null pada atribut harus dituliskan dalam schema (atau subschema). Contoh: Mata_Kuliah_Schema: (Kode_Mata_Kuliah Char[8], Nama_Mata_Kuliah Char[50], SKS Num[1], Semester Num[1], Status Char[1], Primary Key (Kode_Mata_Kuliah)) Mahasiswa_Schema: (NIM[8], Nama Char[50], Alamat Char[50], Primary Key (NIM)) KRS_Schema : (NIM[8], Kode_Mata_Kuliah Char[8], Tahun_Semester Char[5], Foreign Key (NIM) references Mahasiswa not null, foreign Key(Kode_Mata_Kuliah) references Mata_Kuliah not null, Primary Key (NIM, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Semester)) KHS_Schema : (NIM[8], Kode_Mata_Kuliah Char[8], Tahun_Semester Char[5], Nilai Char[1], Foreign Key(NIM, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Semester) references KRS not null, Primary Key (NIM, Kode_Mata_Kuliah, Tahun_Semester)) Instance schema menunjukkan nilai aktual elemen data/entri dalam setiap relasi. Instance schema diperlukan untuk menunjukkan nilai data sesungguhnya yang ada di dalam schema (atau subschema). Contoh: Relasi Mahasiswa NIM Nama_Mahasiswa Alamat Rita Jl. Mawar no. 1 Yogyakarta Rina Jl. Melati no. 2 Yogyakarta Rini Jl. Menur no. 3 Yogyakarta Relasi KRS NIM Kode_Mata_Kuliah Tahun_Semester MK MK MK MK MK MK Relasi KHS NIM Kode_Mata_Kuliah Tahun_Semester Nilai MK A MK B MK B MK B MK A MK C

P5 Konsep & Model Data

P5 Konsep & Model Data P5 Konsep & Model Data SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami konsep dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI 1 BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI 1.1. RDBM Terminologi Istilah formal Istilah non formal Keterangan Elemen data (data element), rinci data (data item), entri (entry) Nilai data pada

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 SBD 1 Lingkungan Basis Data Arsitektur Basis Data. Data Independence. Konsep DBMS, Komponen DBMS, Fungsi DBMS dan Bahasa yang digunakan didalam

Lebih terperinci

Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri )

Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri ) Demi Masa.. Sesungguhnya Manusia Berada Dalam Kerugian Bila Tidak Memanfaatkan Waktu Dengan Sebaiknya.. (sebuah renungan untuk diri ) RELATIONAL MODEL Relational DataBase Model (RDBM) DIANA RAHMAWATI MAHENDRA

Lebih terperinci

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi: BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL 8.1. Model Data Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi untuk mendiskripsikan data, hubungan antar data dan batasan batasannya dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Database Design Mulyadi, S.Kom, M.S.I Conventional Files versus the Database 14-2 File Kumpulan record-record sejenis. File tidak terkait satu sama lain kecuali dalam kode

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

Konsep Basis Data (Lanjut)

Konsep Basis Data (Lanjut) Konsep Basis Data (Lanjut) http://www.brigidaarie.com Bahasa Basis Data bahasa yang digunakan oleh user untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan DBMS yang bersangkutan Contoh : SQL, dbase, QUEL dsb Bahasa

Lebih terperinci

Abstraksi Data (Arsitektur DBMS)

Abstraksi Data (Arsitektur DBMS) Abstraksi Data (Arsitektur DBMS) Abstraksi data merupakan tingkatan / level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Basis data merepresentasikan pandangan yang berbeda kepada: pengguna (user),

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

KEKANGAN/ATURAN DAN PANDANGAN DALAM BASIS DATA DIANA RAHMAWATI MAHENDRA ADI NUGRAHA KEKANGAN/ATURAN DALAM BASIS DATA TERDAPAT BEBERAPA ATURAN YANG HARUS DIPATUHI DALAM FILE-FILE BASIS DATA. ATURAN TERSEBUT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang lama dengan sistem yang baru. Analisa sistem ini berisi dan System Flow, 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini digunakan untuk melihat proses-proses sistem baru yang akan dibuat. Dari analisa sistem ini juga bisa melihat perbedaan antara sistem

Lebih terperinci

KOMPONEN DAN ARSITEKTUR BASIS DATA. Pengolahan Basis Data D3-TI STMIK AMIKOM

KOMPONEN DAN ARSITEKTUR BASIS DATA. Pengolahan Basis Data D3-TI STMIK AMIKOM KOMPONEN DAN ARSITEKTUR BASIS DATA Pengolahan Basis Data D3-TI STMIK AMIKOM KOMPONEN LINGKUNGAN DATABASE KOMPONEN LINGKUNGAN DATABASE Computer-aided software engineering (CASE) Tools Peranti otomasi untuk

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : BAB III : Basis Data Relasional Pengertian : Pada model relasional, basis data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris (record) dan kolom (field).pertemuan

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi.

Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi. PENGENALAN BASIS DATA Basis data (Database) adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi. DBMS (Data Base Management System) adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Defenisi Pangkalan Data Pangkalan data atau Database merupakan kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Mata Kuliah: Basis Data By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Pertemuan 3. Mata Kuliah: Basis Data By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Pertemuan 3 Mata Kuliah: Basis Data By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Mempermudah dalam pencarian Database File File File/Tabel Mahasiswa File Field Record Record Record NIM Nama 001 Andi L 002 Ina P

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1. Sistem Basis Data. Presented by : Sity Aisyah Nasution, M.Kom Blog : yeshasalsabila.blogspot.

PERTEMUAN 1. Sistem Basis Data. Presented by : Sity Aisyah Nasution, M.Kom   Blog : yeshasalsabila.blogspot. PERTEMUAN 1 Sistem Basis Data Presented by : Sity Aisyah Nasution, M.Kom Email : dryesha@gmail.com Blog : yeshasalsabila.blogspot.com 1 Pokok Bahasan 1 Sejarah Kemunculan Basis Data 2 Konsep Dasar Basis

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) b.penyesuaian skema ke DBMS 5. Perancangan database secara fisik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN Alif Finandhita, S.Kom Basis data : Adalah sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi(enterprise). Sistem Basis data (DBS): Suatu sistem yang mengelola

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil 11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut (Ladjamudin, 2005), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan

Lebih terperinci

Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual Oleh : Yakub

Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual Oleh : Yakub Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual Oleh : Yakub Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono

INTEGRITAS BASIS DATA. OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono INTEGRITAS BASIS DATA OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono Integrity Constraint (Batasan Integritas) Constraint (batasan) merupakan aturan yang diberikan pada suatu tabel agar data yang dimasukkan terjamin

Lebih terperinci

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -DATABASE (BASIS DATA)- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

1. Definisi Basis Data 2. Elemen Basis Data. 3. Model Basis Data 4. Terminologi dalam Basis Data

1. Definisi Basis Data 2. Elemen Basis Data. 3. Model Basis Data 4. Terminologi dalam Basis Data PENJELASAN UMUM MATA KULIAH Kode Mata Kuliah : MKB-36422 Mata Kuliah : Komputer Terapan 3 Semester : 3 (Tiga) S K S : 3 (Tiga) Jam per minggu : 5 (Lima) Program Studi : D4 Akuntansi Manajerial Jurusan

Lebih terperinci

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan Database dan DBMS Database adalah : suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi. semua data yang disimpan pada sumberdaya berbasis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom PENDAHULUAN SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan recordrecord dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) b.penyesuaian skema ke DBMS 5. Perancangan database secara fisik

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BASIS DATA

LINGKUNGAN BASIS DATA LINGKUNGAN BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan tingkat arsitektur basis data Menjelaskan komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan dalam DBMS Menjelaskan perbedaan model data berbasis

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T. alif.finandhita@email.unikom.ac.id Definisi Sistem Basis Data SISTEM BASIS DATA Suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan

Lebih terperinci

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom MEMAHAMI KONSEP DATABASE Oleh : Yuhefizar, S.Kom Database Management System(DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan

Lebih terperinci

BAB I PEMODELAN SISTEM

BAB I PEMODELAN SISTEM 1 BAB I PEMODELAN SISTEM 1.1. Model Sistem Salah satu cara untuk menstrukturkan permasalahan-permasalahan adalah dengan menggambarkanya dalam bentuk model-model. Sebuah model merepresentasikan realitas.

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BASIS DATA

LINGKUNGAN BASIS DATA LINGKUNGAN BASIS DATA Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS 4. Perancangan database secara logik (data model mapping) a. Pemetaan (Transformasi data) Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Bab 1 Sistem File dan Sistem : Perancangan, Implementasi dan Manajemen Pengenalan Konsep Utama Data dan informasi Data - Fakta belum terolah Informasi - Data telah diproses Manajemen data Basis data Metadata

Lebih terperinci

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T.

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Sistem Basis Data Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Database Materi : Pendahuluan, Konsep dan Terminologi Model Entity Relationship Model Relational Batasan Integritas Perancangan Basisdata : Normalisasi Reff:

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI B BAB 1 PENGANTAR BASIS DATA

KONSEP SISTEM INFORMASI B BAB 1 PENGANTAR BASIS DATA KONSEP SISTEM INFORMASI B BAB 1 PENGANTAR BASIS DATA BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI C H A P T E R 6 DUKUNGAN DATABASE DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI Arif Basofi PENS 2015 Objectives Tujuan: 1. Memahami pentingnya database dalam pembangunan sistem informasi 2. Mengenal sistem pengorganisasian

Lebih terperinci

Hirarki dan Abstraksi Data

Hirarki dan Abstraksi Data Hirarki dan Abstraksi Data Hirarki Data Hirarki Data Sistem Basis Data Basis Data File Record Field Byte Bit HIRARKI DATA Sistem Basis Data Bit system biner yang terdiri atas 2 macam (0 dan 1) Byte bagian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Sistem Basis Data I Bobot Mata Kuliah : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata Kuliah : Gambaran umum bentuk fisik media penyimpanan, Magnetic Disk, Redundant Arrays

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DATA BASE. Pertemuan 1

KONSEP DASAR DATA BASE. Pertemuan 1 KONSEP DASAR DATA BASE Pertemuan 1 KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Obyektif : 1. Menjelaskan perbedaan antara file tradisional dan file manajemen basis data 2. Menjelaskan keuntungan dan kerugian apabila menggunakan file manajemen basis data 3. Memahami

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

INTEGRITAS DAN KEAMANAN DATA. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

INTEGRITAS DAN KEAMANAN DATA. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom INTEGRITAS DAN KEAMANAN DATA Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom Integritas Data Integritas data mengacu pada konsistensi dan akurasi data yang disimpan di dalam basis data. Batasan Integritas Data (Data

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN Ruang lingkup mengenai mata kuliah SBD Perbedaan sistem file tradisional dengan sistem file basis data dan keterbatasannya. Konsep dasar basis data, istilah-istilah

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 2. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 2 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 1 - SBD 2 Pendahuluan Pengenalan Secara Umum Materi Sistem Basis Data 2 (SAP). Review Pengantar Model Data Relasional (MDR). Keuntungan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB III. Landasan Teori

BAB III. Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1. Aplikasi Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel (Yazid, 2009:50).

Lebih terperinci

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari PENGENALAN KONSEP DASAR BASIS DATA (Review) Dr. Karmilasari Definisi Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi

Lebih terperinci

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell Database dan Database Management System Disajikan dalam Kuliah SIM Program Sarjana Magister Universitas Gunadarma Oleh Lily Wulandari

Lebih terperinci

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS

BASIS DATA. Model Data Relational. Fakultas Ilmu Komputer UDINUS BASIS DATA Model Data Relational Fakultas Ilmu Komputer UDINUS MODEL DATA RELATIONAL Data Model High Level Lower Level Model Data Relational Kumpulan tabel berdimensi dua dengan masing-masing relasi (relations)

Lebih terperinci

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN

BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN BAB IV PENJELASAN PEKERJAAN 4.1 Metodologi Penelitian Untuk menyelesaikan permasalahan dalam Kerja Praktek ini, diperlukan waktu selama 20 hari atau setara dengan seratus enam puluh jam kerja mulai 01

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DATABASE

KONSEP DASAR DATABASE Informasi Sebagai Aset PERTEMUAN 1 KONSEP DASAR DATABASE Siapa yang mempunyai informasi akan menjadi pemenang Informasi menjadi aset dalam perusahaan (4M dan 1I) Mesin Material Manusia Modal Informasi

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Basisdata DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Pengantar Sistem Basisdata DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 Pengantar Sistem Basisdata DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 PLPG Sosialisasi TIK KTSP2008 Konsep Data adalah fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Sedangkan Informasi

Lebih terperinci

BAB VII STUDI KASUS SIPT

BAB VII STUDI KASUS SIPT BAB VII STUDI KASUS SIPT 1 Dasar: Perancangan basis data utk SIM; Berbeda dengan perancangan basis data utk sub sistem Perancang harus memposisikan diri pd level konseptual Asumsi dasar: CBIS Integrated

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

Pengantar Basis Data. Database Manajemen System

Pengantar Basis Data. Database Manajemen System Pengantar Basis Data Database Manajemen System Pengertian Basis Data Sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi. Pendekatan Tradisional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau mempermudah dalam menghasilkan informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan

Lebih terperinci

INTERNET PROGRAMMING DATABASE

INTERNET PROGRAMMING DATABASE INTERNET PROGRAMMING DATABASE Muhmmad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. zenhadi@eepis-its.edu POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Bahasan Sistem Database ER Diagram Database MySQL Internet Application Pendahuluan

Lebih terperinci

DATABASE FILE PENJUALAN FILE PELANGGAN FILE PERSEDIAAN CATATAN 3: PELANGGAN 3 CATATAN 2: PELANGGAN 2 CATATAN 1: PELANGGAN 1 CATATAN 100: PELANGGAN 100

DATABASE FILE PENJUALAN FILE PELANGGAN FILE PERSEDIAAN CATATAN 3: PELANGGAN 3 CATATAN 2: PELANGGAN 2 CATATAN 1: PELANGGAN 1 CATATAN 100: PELANGGAN 100 DATABASE RELASIONAL DIANA RAHMAWATI File : FILE & DATABASE gabungan dari beberapa catatan yang saling berhubungan Jenis File : 1. File utama : konsepnya sama dengan buku besar (dalam SIA manual); bersifat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

DESIGN BASIS DATA SECARA FISIK

DESIGN BASIS DATA SECARA FISIK DESIGN BASIS DATA SECARA FISIK A. Perancangan Basis Data Secara Fisik Tahap desain database fisik memungkinkan desainer untuk membuat keputusan tentang bagaimana database untuk diimplementasikan. Oleh

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

BASISDATA. Basis Data Secara Umum

BASISDATA. Basis Data Secara Umum BASISDATA Basis Data Secara Umum Basis data merupakan kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Definisi ini merujuk pada perkembangan dunia hardware

Lebih terperinci

Dosen : Nuraini Purwandari

Dosen : Nuraini Purwandari Pertemuan ke-3 SISTEM BASIS DATA 1 LINGKUNGAN DATABASE Dosen : Nuraini Purwandari PEMBAHASAN ARSITEKTUR DATABASE JENIS DATA INDEPENDENCE PENGERTIAN DBMS BAHASA DALAM DBMS FUNGSI & KOMPONEN DBMS ARSITEKTUR

Lebih terperinci

Pengertian Normalisasi, Jenis-jenis Normalisasi Dan Contoh Penerapannya.

Pengertian Normalisasi, Jenis-jenis Normalisasi Dan Contoh Penerapannya. Pengertian Normalisasi, Jenis-jenis Normalisasi Dan Contoh Penerapannya. I Wayan Susena 100010249 E101 Sistem Komputer STIKOM BALI 2011 Kata Pengantar Puji Syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha

Lebih terperinci

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM. SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM SiBaDa Sesi 4 ENTITY RELATIONAL DIAGRAM ERD adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dalam dunia

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan.

KONSEP DASAR SISTEM DATABASE adalah kepentingan proses pengambilan keputusan. KONSEP DASAR Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu

Lebih terperinci

PENGANTAR BASIS DATA

PENGANTAR BASIS DATA PENGANTAR BASIS DATA Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari

Lebih terperinci

Basis Data Spasial Modul 2

Basis Data Spasial Modul 2 Basis Data Spasial Modul 2 Modul 2 Arsitektur DBMS Tabel Data Manipulation Language (DML) Data Definition Language (DDL) LATIHAN Data Base Management System (DBMS) Perangkat lunak (software) untuk mengelola

Lebih terperinci

Perancangan Basis Data. Ari Sulistiyawati

Perancangan Basis Data. Ari Sulistiyawati Perancangan Basis Data Ari Sulistiyawati Model Data Menyatakan hubungan antardata dalam database Ada tiga macam model data dasar Hierarkis Jaringan Relasional Model Hierarkis Dikenal pula sebagai model

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN DATABASE

PROSES PERANCANGAN DATABASE PROSES PERANCANGAN DATABASE PENDAHULUAN Sistem informasi berbasiskan komputer terdiri dari komponen-komponen berikut ini : Database Database software Aplikasi software Hardware komputer termasuk media

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis sistem yang berjalan Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam komponen sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam perancangan suatu sistem berbasis komputer perlu adanya analisis sistem. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

Lebih terperinci

Database Design I. TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi

Database Design I. TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi Database Design I TPI4210 Sistem dan Teknologi Informasi Database Design Life Cycle Requirements Definition Conceptual Design Logical Design Physical Design Recap: ANSI/SPARC architecture Requirements

Lebih terperinci

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE

DATABASE LINGKUNGAN DATABASE 1 LINGKUNGAN DATABASE 2 Tingkatan Arsitektur Database Ada 3 tingkat dalam arsitektur basis data yang bertujuan membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi B

Konsep Sistem Informasi B PENGANTAR BASIS DATA A. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya Pendekatan tradisional, berorientasi pada program aplikasi dan tiap-tiap aplikasi berdiri sendirisendiri,

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 1 SBD 1 Pengantar Basis Data Ruang Lingkup Sistem Basis Data 1. Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem File Basis Data dan Keterbatasannya.

Lebih terperinci

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu.

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu. A. Teknik Entity Relationship (ER) 1. Konsep Entity Relationship (Cardinality) a. One to One Relationship Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu. Contoh: - pada pengajaran

Lebih terperinci

Basis Data. Pengantar Basis Data. By: De Rosal, Ign. Moses S.

Basis Data. Pengantar Basis Data. By: De Rosal, Ign. Moses S. Basis Data Pengantar Basis Data By: De Rosal, Ign. Moses S. DATA Fakta-fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu. Fakta mengenai obyek, orang, dll. Dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat seseorang ingin mengirimkan barang dari satu tempat ke tempat lain, biasanya orang tersebut cenderung memilih cara yang praktis dan tidak mau direpotkan dengan

Lebih terperinci

BASIS DATA I/2011-GANJIL MODEL DATA. Oleh Team Teaching Database. 26 September 2011 BASIS DATA I/2011-GANJIL 1

BASIS DATA I/2011-GANJIL MODEL DATA. Oleh Team Teaching Database. 26 September 2011 BASIS DATA I/2011-GANJIL 1 BASIS DATA I/2011-GANJIL MODEL DATA Oleh Team Teaching Database 26 September 2011 BASIS DATA I/2011-GANJIL 1 MODEL DATA Definisi Kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik

Lebih terperinci

BAB II PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK ER_M

BAB II PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK ER_M 1 BAB II PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK ER_M 1.1. ER_M Salah satu model data yang dikembangkan berdasarkan obyek Digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pemakai secara

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CONSTRAINT UNTUK MENJAMIN KONSISTENSI DAN INTEGRITAS DATA DALAM DATABASE

IMPLEMENTASI CONSTRAINT UNTUK MENJAMIN KONSISTENSI DAN INTEGRITAS DATA DALAM DATABASE IMPLEMENTASI CONSTRAINT UNTUK MENJAMIN KONSISTENSI DAN INTEGRITAS DATA DALAM DATABASE Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1 Abstract All of the popular RDBMS products provide table check constraints: Oracle, Informix,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1 PENGENALAN DBMS

PERTEMUAN 1 PENGENALAN DBMS PERTEMUAN 1 PENGENALAN DBMS PENGENALAN SISTEM DATABASE Database: Database adalah kumpulan data, biasanya menggambarkan kegiatan dari satu atau lebih organisasi terkait. DBMS: Database Management System

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA BASE BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI

PERANCANGAN DATA BASE BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI PERANCANGAN DATA BASE BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Keberhasilan suatu Sistem Informasi sangat dipengaruhi oleh manajemen data base yang merupakan salah satu eleman penyusunan

Lebih terperinci