Buku Panduan Penggunaan logo PNPM
|
|
- Yenny Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Buku Panduan Penggunaan logo PNPM
2 Sambutan Sujana Royat Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat selaku Ketua Pelaksana Kelompok Kerja Pengendali PNPM Mandiri Assalamu alaikum Wr. Wb., Salam Sejahtera bagi kita semua, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan bimbingannya, sehingga buku Panduan Penggunaan Logo PNPM Mandiri ini dapat diselesaikan. Buku Panduan Penggunaan Logo PNPM Mandiri berisi instruksi Iengkap beserta contoh-contoh penggunaan logo yang diharapkan dapat dijadikan panduan bagi pihak-pihak yang terkait dengan PNPM Mandiri. Dengan adanya pedoman yang jelas dan rinci, seluruh pengelola program yang dikoordinasikan oleh PNPM Mandiri harus menampilkan logo PNPM Mandiri di semua materi publikasi dengan benar dan konsisten. Penerapan logo secara benar dan konsisten akan menghindari kebingungan pada masyarakat sekaligus membentuk kepercayaan di benak masyarakat. Selain itu, dengan adanya buku pedoman ini, korelasi antar media dapat terjalin dengan baik sehingga akan menghasilkan kesan yang kompak 2
3 dan selaras di mata masyarakat luas. Pada akhirnya diharapkan dengan diterbitkan buku pedoman ini, tenaga desain atau pengelola program yang terkait dengan semua materi cetak atau publikasi PNPM Mandiri dapat mengikuti ketentuan dalam Panduan Penggunaan Logo ini secara jelas dan konsisten. Kritik dan masukan selalu diharapkan untuk penyempurnaan pedoman ini. Wassalamualaikum Wr. Wb., Jakarta, April 2013 Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat selaku Ketua Pokja Pengendali Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat / PNPM Mandiri SUJANA ROYAT 3
4 Pengantar Freddy Tulung Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Selaku Koordinator Komunikasi PNPM Mandiri Logo merupakan simbol filosofis yang melambangkan eksistensi sebuah entitas. Logo sangat berpengaruh terhadap pengakuan dan pemaknaan publik terhadap entitas tersebut. Sebagai media penyampaian identitas, logo juga sering dikaitkan dengan kebanggaan, inspirasi, kepercayaan, kehormatan kesuksesan, loyalitas dan keunggulan. Oleh karena itu, keberadaan logo sangat penting, bahkan bisa dikatakan sebagai keniscayaan bagi sebuah entitas. PNPM Mandiri sebagai program pemberdayaan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, sudah tentu memerlukan simbol filosofis yang tidak saja mudah diingat, akan tetapi juga sarat makna. Simbol tersebut sudah ada, yakni logo PNPM yang selama ini telah dikenal luas oleh masyarakat. Logo utama dengan gambar kelopak bunga yang sedang mekar sudah cukup dikenal, namun kedepan masih diperlukan upaya untuk menjaga agar makna logo tersebut tetap melekat erat dalam ingatan kolektif masyarakat. Agar logo tersebut dapat dimaknai secara tepat dan tetap oleh seluruh pemangku kepentingan dan penerima manfaat PNPM, konsistensi penggunaannya perlu dijaga. Konsistensi meliputi bentuk, ukuran, gaya, warna, penempatan, serta desain logo, yang ajeg dan baku. Dengan penggunaan yang konsisten, pesan yang disampaikan melalui logo juga akan konsisten, dimana hal tersebut akan mempermudah masyarakat untuk memahami entitas PNPM secara berkelanjutan. Sebagaimana diketahui, PNPM Mandiri memiliki banyak sektor dan aktvitasnya melibatkan banyak pemangku kepentingan. Dalam aktivitas sektoral yang sangat beragam, sering dijumpai berbagai bentuk penggunaan logo PNPM yang tidak tepat dan tidak benar. Hal tersebut tentu tidak bisa dibiarkan, karena dalam jangka panjang dapat mengaburkan identitas program PNPM. Selain itu juga dapat berdampak negatif terhadap pemaknaan, bahkan lebih jauh lagi, kepercayaan publik terhadap PNPM yang kini sedang memasuki tahap exit strategy menuju kernandirian. 4
5 Berangkat dari hal tersebut, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi PublikKementerian Komunikasi dan Informatika selaku Pelaksana Teknis Bidang Komunikasi PNPM Mandiri, berinisiatif membuat Buku Panduan Penggunaan Logo PNPM. Buku ini berisi petunjuk praktis tentang teknis dan tatacara penggunaan logo PNPM, baik logo utama maupun logo turunan yang dipergunakan oleh sektor-sektor PNPM. Harapan kita semua, dengan adanya buku pedoman ini, para pihak yang terlibat dalam PNPM dapat mempergunakan logo secara tepat dan benar, baik dalam pelaksanaan program maupun kegiatan komunikasi dengan para pemangku kepentingan dan masyarakat selaku penerima manfaat. Dengan adanya kesamaan penggunaan logo, PNPM Mandiri diharapkan lebih dikenal, diterima, dan pada akhirnya mampu menjadi wahana pemberdayaan masyarakat untuk memecahkan masalah sendiri secara mandiri. Jakarta, April 2013 Direktur Jenderal lnformasi dan Komunikasi Publik FREDDY H. TULUNG 5
6 Daftar Isi Sambutan 2 Pengantar 4 Daftar Isi 6 Tentang PNPM 8 Pengertian 10 Tujuan 11 Pengertian dan Pentingnya Panduan Logo 12 Prolog 14 Mengapa konsistensi penggunanan logo itu penting? 15 Tentang Logo 16 Penamaan program 18 Logo Program 20 Arti Logo 21 6
7 Panduan Penggunaan Logo 22 Acuan logo 24 Panduan warna 27 Skala dan Grid 30 Elemen Teks 33 Yang boleh dan tidak boleh dilakukan 36 Penerapan 44 Aturan Dasar Penggunaan Logo 46 Buku dan Perlengkapannya 47 Paket Seminar 51 Media Publikasi 54 7
8 Tentang PNPM - Pengertian - Tujuan 8
9
10 Pengertian PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah : program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. 10
11 Tujuan Tujuan Umum Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. Tujuan Khusus Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin (pro-poor). Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat. 11
12 Pengertian dan Pentingnya Panduan Logo - Prolog - Mengapa Konsistensi Penggunaan Logo itu penting? 12
13
14 Prolog Panduan ini terdiri dari instruksi lengkap dan contoh penggunaan logo yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan PNPM Mandiri. Seluruh program di bawah koordinasi PNPM Mandiri harus menampilkan logo PNPM Mandiri di seluruh materi publikasi. Logo merupakan satu kesatuan utama untuk menggambarkan identitas PNPM Mandiri. Identitas yang kuat penting dalam sosialisasi program. Penggunaan identitas dengan benar dan konsisten penting dalam mempertahankan kekuatan sosialisasi program. Panduan ini akan memaparkan bagaimana menggunakan logo PNPM Mandiri dengan benar untuk menguatkan citra PNPM Mandiri. 14
15 Mengapa konsistensi penggunanan logo itu penting? Konsistensi penggunaan logo diwujudkan dengan penggunaan nama, warna, jenis huruf, gaya, penempatan dan penggunaan sistem desain yang serupa di seluruh materi sosialisasi. Menghindari kebingungan Kurangnya konsistensi dalam penerapan logo akan mengakibatkan keraguan, apakah logo tersebut mewakili entitas yang sama. Baik secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut dapat memberikan dampak negatif pada kekuatan sosialisai program. Menciptakan keselarasan antar media Dengan adanya buku panduan pedoman aplikasi logo, diharapkan dapat membantu untuk menciptakan keselarasan identitas PNPM. Dengan wujud yang terkesan kompak, identitas akan mudah dikenali oleh masyarakat. Keselarasan dan konsistensi penerapan logo dalam berbagai media akan memperkuat citra program. 15
16 Tentang Logo - Penamaan program - Logo program - Arti logo 16
17
18 Penamaan program PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Perkotaan Program yang memfasilitasi masyarakat serta pemerintah daerah untuk mampu menangani akar penyebab kemiskinan secara mandiri danberkelanjutan di kelurahan. PNPM perdesaan merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang mendukung PNPM Mandiri yang wilayah kerja dan target sasarannya adalah masyarakat perdesaan di kecamatan. RIS PNPM merupakan program berbasis pemberdayaan yang bantuannya meliputi memfasilitasi dan memobilisasi masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan, menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur desanya. PNPM PISEW Program PISEW (Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah) dengan intervensi berupa bantuan teknis dan investasi infrastruktur dasar pedesaan, dibangun dengan berorientasi pada konsep Community Driven Development (CDD dan Labor Intensive Activities (LIA), sehingga dikategorikan sebagai salah satu program inti PNPM-Mandiri PNPM Generasi Program ini merupakan bagian dari PNPM Mandiri yang direncanakan akan dilakukan sampai dengan tahun 2015 dengan pendekatan menggunakan dasar-dasar pemberdayaan masyarakat. PNPM Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Program ini bertujuan mengurangi tingkat kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja diperdesaan 18
19 PNPM Perumahan PNPM-Mandiri Perumahan dan Permukiman adalah salah satu program yang bertujuan mencapai pemenuhan tempat tinggal layak huni. PNPM Kelautan dan Perikanan Merupakan program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan pendapatan, penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan serta meningkatnya kualitas lingkungan. PNPM Pariwisata Merupakan program untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat terutama masyarakat miskin melalui pengembangan desa wisata. PNPM Lingkungan Mandiri Perdesaan (LMP) Yaitu program yang mengutamakan perbaikan dan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam secara lestari PNPM Peduli PNPM Peduli membuka potensi mereka yang termajinalkan, untuk menjadi mandiri, menjalani hidup yang lebih bermartabat dan berkontribusi positif bagi masyarakat Indonesia. PNPM Peduli adalah program pemerintah terbaru di bawah PNPM Mandiri, bermitra dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), untuk memberdayakan mereka yang tidak dapat dijangkau PNPM Mandiri atau program pemerintah lainnya. PNPM Pusaka PNPM Pusaka adalah pelestarian dan pengembangan pusaka untuk pemberdayaan masyarakat mandiri, peningkatan kesejahteraan rakyat dan persatuan bangsa. Kegiatannya melengkapi pembangunan fisik dengan sosial budaya dan ekonomi. PNPM Pusaka mengajak masyarakat untuk mengenali, mencintai dan mendayagunakan pusaka. Baik pusaka alam, pusaka budaya maupun pusaka saujana. 19
20 Logo Program Logo program utama Logo program turunan PERKO TA AN PNPM Perkotaan PNPM Perdesaan RIS-PNPM PNPM PISEW PNPM Generasi PNPM Kelautan dan Perikanan PNPM LPM PNPM Peduli PNPM Pariwisata PNPM Perumahan PNPM PUAP PNPM PUSAKA 20
21 Arti Logo Logo PNPM Mandiri menggambarkan simbol bunga yang sedang mekar yang merepresentasikan tingkat kemajuan masyarakat. Bunga ini terdiri dari tiga buah kelopak yang diartikan sebagai tiga tahapan proses pemberdayaan yaitu tahap pembelajaran, kemandirian dan keberlanjutan. Penggunaan warna pada logo PNPM Mandiri mengandung arti sebagai berikut : Biru laut : melambangkan pelayanan publik, Hijau daun : melambangkan kesejahteraan, Jingga : keemasan melambangkan kemuliaan Secara keseluruhan warna-warna pada logo mengandung arti bahwa dengan pelayanan publik yang baik akan tercipta kesejahteraan yang pada akhirnya menuju kepada kemuliaan (melalui peningkatan harkat, martabat, dan derajat manusia). Tulisan PNPM Mandiri juga mengandung arti bahwa program ini dirancang secara nasional sebagai upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian. 21
22 Panduan Penggunaan Logo - Acuan logo - Panduan warna - Grid - Elemen teks - Yang boleh dan tidak boleh dilakukan 22
23
24 Acuan logo Penggunaan identitas dengan benar dan konsisten penting dalam mempertahankan kekuatan sosialisasi program. Penjelasan selanjutnya dalam panduan ini berisi ketentuan dalam menampilkan dan menggunakan logo beserta panduan-panduan lain untuk menguatkan citra PNPM Mandiri secara konsisten dan efektif Acuan logo berwarna Logo berwarna (paduan warna biru laut, hijau daun, jingga) digunakan dalam kondisi ideal. Logo berwarna merupakan pilihan utama dalam pemakaian logo PNPM. C = 05 M = 56 Y= 8 3 K= 0 0 Tidak terdapat jeda berupa garis antara kelopak bunga C = 45 M = 00 Y= 7 5 K= 0 0 C = 68 M = 15 Y= 0 0 K= 0 0 C = 60 M = 60 Y= 0 0 K= 0 0 C = 00 M = 00 Y= 0 0 K=
25 Dalam beberapa kondisi khusus, diperkenankan untuk menggunakan logo dalam skala abu-abu (greyscale). Warna biru laut, hijau daun, dan jingga diubah menjadi warna abu-abu yang sesuai. Sedangkan warna hitam tetap digunakan (tidak diubah) Acuan logo greyscale Logo PNPM greyscale adalah pilihan kedua setelah logo berwarna, digunakan pada kondisi khusus seperti: cetak satu warna atau fotokopi. C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 30 pada mode logo ini, tidak terdapat jeda berupa garis antara kelopak bunga C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 50 C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 80 C = 00 M = 00 Y= 0 0 K=
26 Dalam beberapa kondisi khusus, diperkenankan untuk menggunakan logo hitam putih. Logo warna hitam diatas latar belakang warna putih atau warna terang. Logo warna putih diatas latar belakang warna hitam atau warna gelap. Acuan logo hitam-putih Logo hitam putih adalah adalah pilihan ketiga setelah logo PNPM berwarna dan logo PNPM greyscale digunakan pada kondisi khusus seperti: cetak hitam-putih C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 100 khusus pada mode logo ini, terdapat jeda berupa garis antara kelopak bunga C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 00 26
27 Panduan warna Panduan warna diperlukan dalam hal ini agar diperoleh warna yang akurat dalam reproduksi penggunaan logo ini dalam berbagai media. Diharapkan para produsen media seperti desainer, operator cetak, maupun pihak lain yang akan menggunakannya mematuhi panduan ini. Skema Warna Warna Grayscale Hitam putih Jingga C = 05 M = 56 Y= 8 3 K= 0 0 Abu-abu 30% C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 30 Hitam C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 100 Hijau daun C = 45 M = 00 Y= 7 5 K= 0 0 C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 50 Abu-abu 50% Putih C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 00 Biru Laut C = 68 M = 15 Y= 0 0 K= 0 0 C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 80 Abu-abu 80% Ungu C = 60 M = 60 Y= 0 0 K= 0 0 C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 1 00 Hitam C = 00 M = 00 Y= 0 0 K= 100 Hitam 27
28 Panduan warna - logo PNPM berwarna Logo PNPM berwarna idealnya digunakan pada latar belakang warna putih, namun begitu juga dapat digunakan pada latar belakang warna lain, termasuk warna-warna yang terdapat dalam skema warna logo PNPM. - Pada latar belakang putihwarna logo PNPM tidak ada warna yang berubah. - Pada latar belakang hitam, seperti yang tertera pada gambar, keseluruhan elemen teks berwarna putih. - Warna elemen logo lain tetap. - Pada latar belakang dengan warna yang termasuk warna-warna yang terdapat dalam skema warna logo PNPM, digunakan efek bersinar atau glow berwarna putih. 28
29 Panduan warna - logo PNPM greyscale Logo PNPM greyscale idealnya digunakan pada latar belakang warna putih, namun begitu juga dapat digunakan pada latar belakang warna hitam. - Pada latar belakang putih warna logo PNPM greyscale tidak ada yang berubah. - Pada latar belakang hitam, tulisan PNPM, MANDIRI, PROGRAM NASI- ONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI dan garis vertikal di sebelah kanannya, diubah menajdi warna putih. - Warna elemen logo lain tetap. Panduan warna - logo PNPM hitam putih pada latar belakang putih warna logo PNPM hitam, (antara kelopak bunga terdapat jeda garis) pada latar belakang hitamwarna logo PNPM putih,(antara kelopak bunga terdapat jeda garis) 29
30 Skala dan Grid Dengan adanya skala dan gridline ini, jarak peletakan antar elemen logo dan komposisi keseluruhan logo dapat diterapkan dengan baik dengan perbandingan-perbandingan yang telah ditetapkan. Pada reproduksi logo dengan media non-digital atau manual (dikerjakan dengan tanpa bantuan alat bantu komputer), sangat dianjurkan untuk menggunakan acuan grid ini. Skala logo (keseluruhan) 30
31 Skala logo (detail elemen teks) 31
32 Grid 32
33 Elemen Teks Adalah unsur tipografi yang terdapat dalam logo PNPM. Elemen teks ini pada penggunaanya tidak dapat terpisah dengan elemen gambar. Segmen ini akan memaparkan jenis huruf yang dipakai pada logo PNPM dan jenis huruf untuk penerapan logo pada berbagai macam media lain. Font logo 33
34 Selain font (jenis huruf) dalam logo, dalam segmen ini juga akan memaparkan font yang boleh dipakai dalam disain yang berkaitan dengan program PNPM. Selain font di bawah ini, tidak dianjurkan untuk memakainanya dalam disain PNPM. Font 34
35 35
36 Yang boleh dan tidak boleh dilakukan Berikut ini adalah beberapa hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam penggunaan logo PNPM Mandiri. 1. Yang boleh dilakukan 1. Memberi efek bersinar atau glow. pada latar belakang dengan warna yang termasuk warna-warna yang terdapat dalam skema warna logo PNPM, digunakan efek bersinar atau glow berwarna putih. 2. Menggunakan warna putih atau hitam jika logo dikehendaki digunakan hanya dalam 1 warna. - Pada latar belakang terangwarna logo PNPM hitam,(antara kelopak bunga terdapat jeda garis) - Pada latar belakang gelap warna logo PNPM putih, (antara kelopak bunga terdapat jeda garis) 36
37 3. Memberi latar putih transparan pada latar berupa foto. - Latar putih transparan digunakan jika warna materi foto bertabrakandengan warna materi logo dan tidak bisa teratasi efek bersinar seperti pada gambar bawah. 37
38 1. Yang tidak boleh dilakukan 1. Mengubah proporsi logo. 38
39 2. Mengubah warna diluar ketentuan 39
40 3. Mengubah komposisi antar elemen 40
41 4. Membalik dan merotasi Logo 41
42 5. Memotong logo 42
43 6. Menambahkan efek dan elemen lain pada logo 43
44 Penerapan - Aturan Dasar Penggunaan Logo - Buku dan Perlengkapannya - Paket Seminar - Media Publikasi 44
45
46 Aturan Dasar Penggunaan Logo 1 - Logo PNPM Mandiri berada di tengah atas ketika tidak bersanding dengan logo pemerintah. - Logo PNPM Mandiri diletakkan di sebelah kanan bawah jika bersanding dengan logo pemerintah. 2 Logo Kementerian Pelaksana Teknis dapat disertakan pada setiap materi dan diletakkan sejajar dengan logo Pokja Pengendali PNPM Mandiri dengan pengaturan sebagai berikut: - Jika berdiri sendiri, logo Kemenkokesra diletakkan di tengah atas. - Jika disandingkan dengan 1 kementerian pelaksana, logo Kemenkokesra diletakkan di pojok kiri atas dan logo kementrian pelaksana di pojok kanan atas. - Jika disandingkan dengan lebih dari satu kementerian, logo Kemenkokesra diletakkan di tengah, dan kementerian pelaksana di sebelah kiri dan kanannya. 3 Logo PNPM Support Facility ataupun lembaga lain diletakkan berdampingan di sebelah bawah atau belakang materi. 46
47 Buku dan Perlengkapannya Sampul Buku 1. Contoh ini menunjukkan peletakan logo PNPM Perdesaan/Perkotaan/lain-lain yang menggantikan logo PNPM Mandiri. Di halaman sampul depan, logo kementerian pelaksana teknis PNPM diletakkan sejajar dengan logo Kemenkokesra, sesuai dengan aturan yang tertulis di halaman 34 Sampul belakang atau sampul dalam depan memuat logo PSF dan logo-logo lembaga lain, bisa sampai dengan dua baris tergantung jumlah donor. 47
48 2 Contoh ini menunjukkan peletakan logo PNPM Perdesaan/Perkotaan/lainl-lain yang menggantikan logo PNPM Mandiri, logo kementerian pelaksana teknis PNPM, bersama logo PSF dan lembaga lain. Sampul belakang atau cover dalam memuat logo PSF dan logo-logo lembaga donor anggota PSF, bisa sampai dengan dua baris tergantung jumlah. 48
49 Alamat Penerbit Pada bagian dalam ataupun belakang buku, sebagai disclaimer, alamat yang dipakai adalah alamat institusi penerbit yang merupakan institusi pemerintah. Jika penerbit bukanlah institusi pemerintah, maka alamat Pokja Pengendali harus turut dicantumkan. 49
50 Sampul CD dan Label CD Jika berdiri sendiri, logo PNPM diletakkan di tengah atas. Spesifikasi materi label CD Ukuran : 12 cm X 12 cm Kertas : Chromo 50
51 Paket Seminar Kartu Identitas Spesifikasi materi Ukuran : 15 cm X 10 cm 51
52 Buku Catatan Spesifikasi materi cover Ukuran : A6 Spesifikasi materi isi Ukuran : A6 52
53 Tas Tangan Spesifikasi materi Ukuran : 35 cm X 23 cm 53
54 Media Publikasi Poster Spesifikasi materi Ukuran : 47cm X 31cm 54
55 X-Banner Spesifikasi materi Ukuran : 60 cm X 160 cm Bahan : Flexy Cetak : Digital Printing 55
56 Spanduk 56
57 Backdrop Contoh ini menunjukkan peletakan logo Kemenkokesra tetap berada di tengah dan logo PNPM Mandiri berada di posisi paling kanan bawah. Contoh ini menunjukkan peletakan logo Kemenkokesra yang bersanding dengan logo kementrian lain (mengacu aturan halaman 36). Logo Kemenkokesra diletakkan di kiri atas, logo kementrian pelaksana di kanan atas, dan logo program di kanan bawah 57
58 Contoh ini menunjukkan peletakan logo Kemenkokesra tetap berada di tengah, logo program berada di posisi kanan bawah dan logo donor berada di rata kanan. 58
59 Prasasti Spesifikasi materi Ukuran :40 cm X 60 cm Bahan : Marmer Teknik Cetak : Dipahat dan Dicat 59
60 Plakat 60
61 Papan Proyek Spesifikasi materi Ukuran :90 X 60 Bahan : Flexy / Papan Kayu Cetak : - Digital Printing - Dicat menggunakan pola dari kertas yang telah diukur menggunakan grid (lihat halaman 21) 61
62 Papan Informasi Spesifikasi bahan: Ukuran : 90 X 60 Bahan : - Papan Tulis hitam Produksi : - Dicat menggunakan pola yang telah disesuaikan ukuran dan gridnya. - Cat Semprot/ Cat Kayu / Sablon Catatan: - Jika menggunakan papan tulis putih, maka diusahakan menggunakan logo yang berwarna sesuai yang ditetapkan. 62
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. TinjauanPustaka PNPM Mandiri PNPM Mandiri adalah program nasional penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM
STRATEGI PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PNPM Deputi Meneg PPN/Kepala Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM Rakornas Gubernur dan Bupati/Walikota dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciDIAKUI RAWAN DISELEWENGKAN, DANA BANSOS NAIK RP4 TRILIUN. radiotrendyfm.com
DIAKUI RAWAN DISELEWENGKAN, DANA BANSOS NAIK RP4 TRILIUN radiotrendyfm.com Kendati dianggap sering diselewengkan, anggaran Bantuan Sosial i (Bansos) tetap naik tahun depan. Dalam RAPBN 2013, pemerintah
Lebih terperinci54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI
54 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI Oleh: Dhio Adenansi, Moch. Zainuddin, & Binahayati Rusyidi Email: dhioadenansi@gmail.com; mochzainuddin@yahoo.com; titi.rusyidi06@yahoo.com
Lebih terperinciBUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO
BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, PEMANFAATAN, DAN PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu, hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.150, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. PNPM Mandiri. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENHUT-II/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sekilas Tentang UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang Gambar 1.1 Logo UPK Sauyunan Kecamatan Bojongsoang Sumber: www.pnpmkabbandung.wordpress.com
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.
No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciDOKUMEN RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH
DOKUMEN RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Gambaran Umum dan Konsep Program PISEW Berbagai upaya untuk mengatasi masalah kesenjangan
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN
Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.16/Menhut-II/2011 Tanggal : 14 Maret 2011 PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedoman
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciPendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM
Draft PETUNJUK PELAKSANAAN Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM I. Pendahuluan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan salah satu upaya penanganan masalah kemiskinan di
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012
1 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN KERJA. (halaman belakang dan cover brosur)
BAB IV LAPORAN KERJA 4.1 Brosur untuk PT. Bawen Mediatama Tugas saya yang pertama disini yaitu mendesain brosur untuk salah satu cabang PT. Kompas Gramedia Printing yang ada di Semarang yaitu PT. Bawen
Lebih terperinciUnika. Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY SOEGIJAPRANATA UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG. Disusun oleh :
Petunjuk Manual CORPORATE IDENTITY UNIKA SEMARANG Disusun oleh : Tim Kreatif UNIKA JALAN PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DHUWUR SEMARANG 50234 TAHUN 2010 A v a n t P R O P O S Kompetisi antar institusi akademis
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciSambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.
Sambutan Pembukaan Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA Pada Acara Rapat Koordinasi Nasional Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP)
Lebih terperinciElemen Dasar. 1.4 x x. 1.0 x x. 3.4 x. 1.0 x x
LogoGRAM Elemen Dasar LOGO PERBANAS INSTITUTE adalah simbol utama dalam identitas visual dan harus digunakan menyertai materi publikasi seperti brosur, kartu nama, suratmenyurat, situs web dan sebagian
Lebih terperinciModel Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Pendekatan Kultural Pendekatan Struktural Model Pendekatan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan 1. Pendekatan Kultural adalah program
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS
BAB VI HASIL KARYA DAN SPESIFIKASI TEKNIS 6.1. Hasil Karya Digital 1. POSTER ALBUM EMAS ANUGERAH DANGDUT INDONESIA Gambar 6.1: Karya Poster Album emas Dangdut Indonesia Jenis Media: Dalam Ruang Ukuran:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap pembangunan di suatu daerah seyogyanya perlu dan harus memperhatikan segala sumber-sumber daya ekonomi sebagai potensi yang dimiliki daerahnya, seperti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk dapat memperbaiki tingkat kesejahteraannya dengan berbagai kegiatan usaha sesuai dengan bakat,
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 105/KEP-BKIPM/2017 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 105/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR IDENTITAS ORGANISASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN
Lebih terperinciBUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 6 April 2011
BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara WORKSHOP FORUM BKM KABUPATEN KULONPROGO Wates, 6 April 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian Yang Kami Hormati, Unsur Muspida Kabupaten
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO Asisten Deputi Urusan Pengarusutamaan Kebijakan dan Anggaran/Sekretaris
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1324, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Daftar Isian. Anggaran. Lanjutan. Masyarakat Mandiri. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.02/2012 TENTANG
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. Pada Acara
SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Pada Acara PADA ACARA PENANDATANGAN NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BANK BRI DENGAN KELOMPOK PENERIMA MANFAAT PNPM MANDIRI Yogyakarta, 16 Januri 2012 Bismillahir rahmaanir
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/KEPMEN-KP/2017 TENTANG LOGO LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/KEPMEN-KP/2017 TENTANG LOGO LEMBAGA PENGELOLA MODAL USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH Sambutan/Arahan Gubernur Kalimantan Tengah Pada Acara: Pembukaan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Palangka Raya, 3 Juli 2015 Assalamu
Lebih terperinci2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata
No.1359, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Dana Desa. Penetapan. Tahun 2018. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 16 JANUARI 2014 Tema Prioritas Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8 10% pada akhir 2014, yang diikuti dengan: perbaikan distribusi perlindungan sosial, pemberdayaan
Lebih terperinciKAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Bidang Pariwisata Daerah Cakupan VIII Tahun 2012 Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat SOSIALISASI DAN TRAINING FASILITATOR KEGIATAN PENDAMPINGAN
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat
Ringkasan Eksekutif Kamis 2 Mei 2013, jam 9.00 s/d 13.30 Kantor Sekretariat Pokja, Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat Pimpinan pertemuan: Pak Sujana Royat, Deputi Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan
Bab 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Penelitian Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linear strategy. Gambar 3.1 linear strategy (Sarwono, 2007). Pada Gambar
Lebih terperinciBerikut ini adalah beberapa ragam korporasi identitas Badan Litbang Pertanian yang terdiri dari : (1) Logo Agroinovasi, (2) Poster,
II. KORPORASI IDENTITAS Manjemen Korporasi Identitas (corporate identity) adalah semua perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan jati diri organisasi sehingga sebagai organisasi,
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.686, 2017 KEMENSOS. Kawasan Ramah Lanjut Usia. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN KAWASAN RAMAH LANJUT
Lebih terperinci2 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.537, 2014 KEMENKO KESRA. Logo. Bentuk. Makna. Penggunaan. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG LOGO
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN, PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATAN SERTA PENDAYAGUNAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN GELAR BATIK NUSANTARA 2015 JAKARTA CONVENTION CENTER JUNI 2015
SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN GELAR BATIK NUSANTARA 2015 JAKARTA CONVENTION CENTER 24 28 JUNI 2015 Yth. Presiden Republik Indonesia beserta istri; Yth. Para Menteri Kabinet
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, keyword konsep dan image dari keseluruhan produk adalah smart, youthful dan comforting. Dimana
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa kemiskinan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG LOGO BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG LOGO BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN
Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa Buku Bantu
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan. intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penangananya selama ini cenderung parsial dan
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,
BUPATI WONOSOBO SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PENYAMPAIAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2013 Yang terhormat, Saudara Ketua,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN LOGO KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN LOGO KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia PAMUJI LESTARI Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat selaku Sekretaris Pokja Pengendali PNPM Mandiri ARAHAN STRATEGIS PROGRAM
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciBAB IV STRATEGI KREATIF
BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciPENDAHULUAN SOP LAMBANG
PENDAHULUAN SOP LAMBANG STAFF AHLI MEDIA DAN PUBLIKASI ISMAFARSI HEBAT 2016-2018 PENDAHULUAN Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) adalah organisasi mahasiswa nasional yang terdiri
Lebih terperinciPENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS LAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN. 8 Mei 2018
PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS LAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN 8 Mei 2018 TENTANG KOMPAK KOMPAK Akronim dari KOlaborasi Masyarakat dan P elaya nan untuk Kesejahteraan KOMPAK merupakan program
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 51 TAHUN 2007 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 51 TAHUN 2007 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
Lebih terperinciPEDOMAN PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING LEMBAGA PENJAMINAN MUTU SEKOLAH TINGGI PARIWISATA TRIATMA JAYA BADUNG 2016 PEDOMAN PENULISAN LAPORAN STUDI BANDING IDENTITAS DOKUMEN Nama Pedoman Penulisan Laporan
Lebih terperincipenggunaan logo baru Panduan penggunaan logo baru Panduan KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1
K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N P U S A T K O M U N I K A S I P U B L I K 2 0 1 1 1 K E M E N T E R I A N P E R I N D U S T R I A N 2 P U S A T K O M U N I K A S I P U B L I K 2 0 1 1 +
Lebih terperinciPADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA-BALI TAHUN
GUBERNUR BANTEN SAMBUTAN GUBERNUR PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA-BALI TAHUN 2013 SERANG, 4 DESEMBER 2013 1 BISMILLAHIRAHMANIROHIM ASSALAMMUALAIKUM WR. WB SELAMAT
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/KEGIATAN
Lebih terperinciMATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah)
MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan (dalam miliar rupiah) No 2012 2013 2014 I. Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan A. Fokus Prioritas: Peningkatan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.95, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyusunan. Daftar Isian. Pelaksanaan. Anggaran. Pemberdayaan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012
Lebih terperinciSISTEMATIKA PENYUSUNAN CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
SISTEMATIKA PENYUSUNAN CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa sistem
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciBAB VI KEBIJAKAN UMUM
BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: bahwa
Lebih terperinciARAH STRATEGIS/PETA JALAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI
ARAH STRATEGIS/PETA JALAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI Bambang Widianto Deputi Setwapres Bidang Kesra dan Penanggulangan Kemiskinan/ Sekretaris Eksekutif TNP2K Jakarta Desember
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PUSAT PERANCANGAN UNDANG-UNDANG BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2016 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL
BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL 3.1. Tujuan Komunikasi Dalam melakukan sebuah proses pembuatan / pengkaryaan sebuah karya akhir, agar karya tersebut ataupun informasi yang ingin disampaikan
Lebih terperinciPT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR
Varian Logo DPUM Panduan Identitas Visual PT DUA PUTRA UTAMA MAKMUR Panduan Identitas Visual 1 Panduan Identitas Visual 2 Implementasi visi, misi dan budaya PT Dua Putra Utama Makmur (DPUM) tercermin melalui
Lebih terperinci2017, No Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59); 5. P
No.221, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Penggunaan Logo. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGGUNAAN LOGO KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 168 TAHUN : 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 168 TAHUN : 2013 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang : a.
Lebih terperinciPengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa Edisi Desember 2016 PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Lebih terperinci-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta
No.1934, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Dana Desa. Penggunaan. Tahun 2016. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang telah dirancang sesuai dengan konsep ekowisata dengan keyword fresh and nature. Dalam hal ini pembahasan
Lebih terperinciSAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2014 Balai Kartini,
Lebih terperinciSURAT EDARAN SEKRETARIS UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG
Yth. 1. Wakil Kepala LIPI; 2. Para Deputi di lingkungan LIPI; 3. Para Kepala Biro/Puslit/Pusat/UPT di lingkungan LIPI. SURAT EDARAN SEKRETARIS UTAMA LEMBAGA ILMU PENGETAHUN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN
BAB 29 PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Perlindungan dan kesejahteraan sosial merupakan hal-hal yang berkaitan dengan keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasosialan,
Lebih terperinciHARI OEANG 71 LOGO GUIDELINES (TANPA SLOGAN)
FILOSOFI SINGKAT Angka 7 dan 1 yang sejajar mewakili semangat untuk berjalan beriringan mengawal pembangunan dilandasi oleh nilai-nilai Kementerian Keuangan yang diwakili oleh lima lingkaran di bagian-bagian
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap warga negara berhak untuk
Lebih terperinciDIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SAMBUTAN PENUTUPAN DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA dalam Rapat Koordinasi Nasional Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tahun 2018 Yang Terhormat, Asosiasi
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR
SAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR Tanggal, 23 September 2013 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULAHI WABARAKAATUH. SELAMAT
Lebih terperinci