PROPOSAL MEDICAL SERVICES
|
|
- Devi Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROPOSAL MEDICAL SERVICES PENDAHULUAN Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Oleh karena itu kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari mereka, baik dalam produktif secara sosial atau ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Banyak manusia yang sering kali mengacuhkan kesehatan mereka karena menganggap dirinya sehat. Padahal lingkungan manusia saat ini sangat kurang dari garis standarisasi kesehatan dengan berbagai macam pencemaran dan polusi yang terjadi di ibukota. Hingga banyak timbulnya berbagai macam penyakit yang dapat mengintai kesehatan manusia setiap saat. Penyakit dapat menyerang siapa saja, dimana saja, dan kapan saja tanpa memandang latar belakang dan status sosial manusia itu sendiri. Suatu organisasi atau perusahaan dapat berjalan efektif apabila fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang ada di dalamnya berfungsi dengan baik, serta unsur-unsur penunjangnya tersedia dan memenuhi persyaratan. Salah satu unsur terpenting yang dapat mendukung jalannya perusahaan dalam menentukan keberhasilan perusahaan mencapai tujuan adalah Sumber Daya Manusia (karyawan). Salah satu faktor penunjang produktifitas SDM diantaranya adalah faktor kesehatan dari karyawan, dimana perusahaan akan dapat mencapai tujuan bila memiliki karyawan yang handal dengan kondisi kesehatan yang baik. Dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki karyawan dengan tingkat kesehatan rendah, maka tujuan perusahaan dalam memenuhi target usaha menjadi sulit tercapai. TUJUAN KESEHATAN KERJA Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan guna meningkatkan kapasitas kerja, mencegah penyakit pada pekerja sebagai akibat dari kondisi kerjanya, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan kerja sesuai dengan fisik dan psikologis. Sejalan dengan tujuan inilah maka penting untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada para pegawai sebagai screening terhadap status kesehatan mereka. Jelas tampak adanya korelasi antara status kesehatan pegawai dengan produktivitas atau kerugian suatu institusi atau organisasi. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan dan produktivitas kerja serta mencegah terjadinya penyakit pada pekerja akibat dari kondisi kerjanya. Kapasitas dan produktivitas pegawai juga ditentukan oleh keadaan kesehatannya. Dimana hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk kebiasaan hidup sehari-hari dan kondisi lingkungan pekerjaan, yang pada akhirnya akan ikut menentukan
2 kinerja masing-masing pegawai. Bersandar pada pengertian inilah maka penting untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada seluruh pegawai. Tujuan dari pemeriksaan kesehatan kepada pegawai adalah untuk memberi jaminan pegawai tersebut cocok untuk dipekerjakan dan tetap dalam keadaan bugar sepanjang masa kerja. Selain itu juga sebagai deteksi dini dan penanganan penyakit akibat kerja / penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Tujuan Umum : Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar secara optimal di klinik perusahaan terhadap masyarakat pekerja sehingga mampu menigkatkan produktivitas kerja. Tujuan Khusus : 1. Terlaksananya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan rujukan di klinik perusahaan 2. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan khususnya tentang penyakit akibat kerja, penyakit akibat hubungan kerja dan kecelakaan akibat kerja di klinik perusahaan. 3. Tersedianya tenaga, sarana dan prasarana di klinik perusahaan sesuai dengan standar LANDASAN HUKUM PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA Pelaksanaan dari pemeriksaan kesehatan karyawan juga memiliki landasan hukum yang mengatur, yaitu : 1. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. Undang-undang No 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 3. Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 4. Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 5. Undang-undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 6. Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 7. Undang-undang No 40 tahun 2004 tentang Sisitem Jaminan Sosial Nasional 8. Kepres RI no 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen 9. Kepres no 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan Kerja 10. Inpres no 7 tahun 1999 tentang Wajib Laporan Penyakit Akibat Hubungan Kerja 11. Permenkes no 920/Menkes/Per/XII/1986tentang Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik 12. Permenkes no 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana Pelayanan Kesehatan 13. Kepmenkes RI no 1758/MENKES/SK/XII/2003 tentang Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar 14. Kepmenkes no 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
3 MEDICAL SERVICES 1. KLINIK PERUSAHAAN (IN HOUSE CLINIC) PENGERTIAN Klinik Perusahaan adalah tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan terutama bidang pelayanan kesehatan kerja minimal peningkatan, pencegahan, pengobatan, pemulihan) yang diselenggarakan oleh perusahaan atau badan hokum sesuai dengan ketentuan berlaku. Untuk mengadakan pelayanan kesehatan karyawan yang lebih mudah, murah dengan besar biaya yang tidak ditentukan berdasarkan jumlah kunjungan pelayanan kesehatan, maka kami akan memberikan solusi dengan sistem berdasarkan jiwa (kapitasi) yang merupakan tugas dan tanggung jawab sebuah Health Provider yang ditunjuk tanpa memperhatikan jumlah pelayanan pada suatu periode tertentu, tetapi tetap memperhatikan mutu pelayanan. Pelayanan kesehatan terpadu dapat dengan cepat mengatasi kecelakaan kerja pada suatu perusahaan terutama bagi perusahaan yang kondisi kerjanya rentan terjadi kecelakaan, serta menyediakan program pengobatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan setempat. Pelayanan kesehatan yang terpadu juga dapat menghindari wabah dan penyakit menular yang sangat rentan terjadi pada suatu perusahaan yang mempunyai karyawan dalam jumlah besar sehingga akan berakibat terganggunya suatu proses produksi. Pelaksanan pelayanan kesehatan juga akan lebih efesien melalui perubahan orientasi pelayanan ke arah tindakan yang bersifat promotif dan preventif. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka perlu dikembangakan adanya suatu program pelayanan kesehatan secara terpadu, dimana dalam pelaksanaanya dituangkan dalam bentuk Poliklinik yang berada dalam lingkup perusahaan. TUJUAN Tujuan pendirian poliklinik adalah : 1. Mempercepat pemberian pelayanan kesehatan.
4 2. Mengatasi dengan cepat kecelakaan kerja. 3. Memberikan kemudahan bagi karyawan untuk berobat, pelayanan KB, dan mempercepat rujukan. 4. Menyediakan program pengobatan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. 5. Memberikan jaminan kesehatan secara berkesinambungan dan berkelanjutan kepada seluruh karyawan / karyawati perusahaan. 6. Menekan biaya kesehatan yang harus dikeluarkan. 7. Meningkatkan produktifitas dari para karyawan / karyawati perusahaan. 8. Memperkecil angka indisipliner dengan alasan sakit. 9. Menciptakan komunikasi dan saling pengertian dengan perusahaan. 10. Menghindari terjadinya wabah dan penyakit menular. 11. Adminitrasi Kesehatan 12. Pelatihan P3K & K3 13. Penyediaan tenaga medis dan paramedis. 14. Pengelolaan operasional fasilitas kesehatan (Klinik dan Rumah Sakit). 15. Penyediaan Program Kesehatan Kerja 16. Pengkajian risiko kesehatan di tempat kerja. 17. Penilaian hasil pemeriksaaan kesehatan berkala dan status kesehatan pekerja. 18. Pelatihan dan evaluasi alat pelindung diri. LOKASI Lokasi klinik perusahaan berada di lingkungan/wilayah perusahaan, mudah dicapai dan terhindar dari gangguan kebisingan, panas, sumber getar serta bahan berbahaya. JENIS PELAYANA KESEHATAN Jenis-jenis pelayanan kesehatan kerja di Klinik Tempat Kerja/Perusahaan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. A. Pelayanan Promotif Kegiatan promosi kesehatan yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), maupun penyakit yang sedang terjadi di masyarakat, dan penyakit medis lainnya. 1. Pendidikan dan penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) di tempat kerja 2. Perbaikan gizi pekerja, menu seimbang dan pemeliharaan makanan sehat dan aman serta hygiene kantin 3. Pemeliharaan di tempat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja yang sehat 4. Konsultasi kesehatan meliputi psikologi kerja, KB dan masalah kerja lainnya 5. Koordinasi di dalam perusahaan dan ke luar perusahaan dengan pihak yang terkait B. Pelayanan Preventif
5 Kegiatan upaya pencegahan terhadap kemungkinan ganguan kesehatan yang dialami oleh karyawan perusahaan baik yang disebabkan lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja. Hal Ini berhubungan dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) maupun Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK). 1. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala maupun khusus pada karyawan 2. Identifikasi dan pengukuran potensi kesehatan di tempat kerja/lingkungan kerja 3. Pengendalian bahaya lingkungan kerja (fisik, kimia, biologi, psikososial, ergonomi) 4. Surveilans Penyakit Akibat Kerja (PAK), Kecelakaan Kerja dan penyakit dominan di kalangan pekerja 5. Surveilans kesehatan kerja, monitoring lingkungan kerja dan monitoring biologis 6. Hearing Conservation Program 7. Respiratory Protection Program 8. Pemeriksaan kualitas air minum dan kualitas kebersihan makanan/pekerja kiantin 9. Jumat Tensi 10. Canteen Auditing 11. Evaluasi karyawan yang memiliki kunjungan terbanyak ke klinik 12. Pencatatan dan pelaporan data pasien secara akurat 13. Mengadakan hubungan kerjasama dengan Team Emergency Respons 14. Medical Check Up 15. Foging 16. Kegiatan vaksinasi 17. Plant Tour 18. Check list first aid 19. Check Ambulance C. Pelayanan Kuratif. 1. Pertolongan pertama pada kasus emergency 2. Pemeriksaan karyawan 3. Pemberian obat-obatan 4. Pemberian tindakan medis 5. Penanganan PAK dan PAHK 6. Melakukan rujukan bila diperlukan D. Pelayanan Rehabilitatif 1. Case monitoring 2. Evaluasi PAK dan PAHK 3. Merekomendasikan penempatan kembali tenaga kerja yang cacat dan sesudah perawatan yang lama secara selektif sesuai dengan kemampuannya Semua program diatas tertuang dalam Program Kerja Tahunan dan SOP yang akan diterapkan dan dikombinasikan dengan program kerja yang telah dibuat oleh HRD dan HSE
6 Kami menyediakan tenaga medis dan paramedis yang berkompeten dan pengalaman di perusahaan dengan kualifikasi sebagai berikut : 1. Dokter a. Memiliki Ijazah Dokter dan STR b. Memiliki Surat Izin Praktek c. Memiliki sertifikat ATLS/PPGD, ACLS dan Hiperkes d. Fasih berbahasa Inggris (lisan dan tulisan) e. Sehat Jasmani dan Rohani f. Berpengalaman kerja di rumah sakit dan sector industry g. Memiliki Job Description 2. Paramedis a. Memiliki Ijazah Perawat, Hiperkes, BTCLS b. Memiliki Surat Izin Praktek c. Fasih berbahasa Inggris (lisan dan tulisan) d. Sehat Jasmani dan Rohani e. Berpengalaman kerja di rumah sakit dan sector industry f. Memiliki Job Description Obat-obatan dan alkes yang disediakan sesuai standar poliklinik seperti : 1. Anti biotik 17. Penyetop diare 2. Anti alergi 18. Infeksi saluran kencing 3. Anti jamur 19. Obat sariawan 4. Anti virus 20. Obat laksativum 5. Anti radang 21. Vitamin 6. Anti asma 22. Salep kulit 7. Anti kejang 23. Obat telinga 8. Anti rematik 24. Obat mata 9. Anti vertigo 25. Spuit / suntikan 10. Anti spasmodik 26. Cairan infus 11. Anti migrain 27. ATS (anti tetanus serum) 12. Anti hipertensi 28. Suntik KB 3 bulan 13. Obat batuk 29. Pil KB 14. Obat flu 15. Obat maag 16. Analgetik SISTEM PELAKSANAAN 1. Perusahaan cukup menyediakan tempat poliklinik 2. Fasilitas di dalam poliklinik akan disediakan 3. Perusahaan wajib memberikan data-data karyawan/karyawati yang akan disertakan
7 4. Perusahaan diwajibkan membayar premi berdasarkan jumlah karyawan/karyawati dengan sistem pembayaran di akhir setiap bulannya 5. Poliklinik hanya memberikan pelayanan kepada karyawan/karyawati yang terdaftar saja 2. MEDICAL CHECK UP PAKET PREEMPLOYMENT Adalah Paket Pemeriksaan Kesehatan untuk para calon karyawan untuk menilai apakah mereka fit untuk posisi kerja mereka atau tidak. Paket Preemployment 1 2. Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan tes buta warna 3. Rontgen dada, untuk mendeteksi adanya penyakit Jantung dan Paru paru 4. EKG, untuk mendeteksi adanya kelainan Jantung 5. Laboratorium c. Gula darah puasa d. Fungsi Liver: SGOT, SGPT e. Fungsi Ginjal: Ureum, Creatinine f. Urinalysis (Urine routine) Paket Employment 2 2. Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan buta warna 3. Rontgen dada, untuk mendeteksi adanya penyakit pada Jantung dan Paru paru 4. EKG, untuk mendeteksi adanya kelainan Jantung 5. Audiometry, untuk mendeteksi adanya gangguan pada fungsi pendengaran 6. Spirometry, untuk mendeteksi adanya kelainan pada fungsi pernapasan 7. Laboratorium: c. Gula darah puasa d. Fungsi Liver: SGOT, SGPT e. Fungsi Ginjal: Ureum, Creatinine f. Urinalysis (Urine routine) g. Feces Routine PAKET BASIC
8 Adalah paket pemeriksaan dasar tahunan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan pada seseorang. Paket pemeriksaan ini kami rekomendasikan untuk mereka yang berusia di bawah 35 tahun. 2. Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan tes buta warna 3. Pemeriksaan Gigi oleh Dokter Gigi 4. Rontgen dada : Untuk mendeteksi adanya penyakit pada Jantung dan Paru paru 5. EKG : Untuk mendeteksi adanya kelainan Jantung 6. Laboratorium: c. Gula darah puasa & setelah 2 jam setelah makan d. Fungsi Liver: SGOT, SGPT e. Lipid Profile: Total Cholesterol, HDL, LDL, Triglycerides, CRR f. Fungsi Ginjal: Ureum, Creatinine, Asam Urat g. Serologi: HBsAg, Anti HBs h. Urinalysis PAKET PREMIUM Adalah paket premium pemeriksaan tahunan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan pada seseorang. Paket pemeriksaan ini kami rekomendasikan untuk mereka yang berusia di atas 35 tahun dimana menurut statistik sudah mulai banyak terdapat gangguan metabolisme yang dapat berisiko menyebabkan terjadinya penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. 2. Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan tes buta warna 3. Pemeriksaan Gigi oleh Dokter Gigi 4. Rontgen dada, untuk mendeteksi adanya penyakit pada Jantung dan Paru paru 5. Treadmill test, untuk mendeteksi adanya kemungkinan Penyakit Jantung Koroner 6. USG Abdomen, untuk melihat adanya kelainan pada organ organ dalam rongga perut seperti batu empedu, perlemakan hati ataupun batu ginjal. 7. Pap Smear (untuk wanita), untuk deteksi dini penyakit kanker leher rahim. 8. Laboratorium: c. Gula darah puasa & setelah 2 jam setelah makan d. Fungsi Liver: SGOT, SGPT, Gamma GT e. Lipid Profile : Total Cholesterol, HDL, LDL, Triglycerides, CRR f. Fungsi Ginjal: Ureum, Creatinine, Asam Urat g. Serologi: HBsAg, Anti HBs h. Serologi penyakit menular seksual: VDRL i. Urinalysis
9 PAKET EXECUTIVE Adalah paket pemeriksaan tahunan yang komprehensif yang direkomendasikan untuk mereka yang berusia di atas 45 tahun, termasuk di dalamnya adalah screening pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit keganasan atau kanker. Male Execitive MCU 2. Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan buta warna 3. Pemeriksaan Mata oleh Dokter Spesialis Mata 4. Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan oleh Dokter Spesialis THT 5. Pemeriksaan Gigi oleh Dokter Gigi 6. Rontgen dada 7. Treadmill test 8. USG Abdomen, untuk melihat adanya kelainan pada organ organ dalam rongga perut seperti batu empedu, perlemakan hati ataupun batu ginjal. 9. Spirometry, untuk mendeteksi adanya gangguan pada fungsi pernafasan 10. Audiometry, untuk mendeteksi adanya gangguan pada fungsi pendengaran 11. Laboratorium: c. Gula darah puasa & setelah 2 jam setelah makan d. Fungsi Liver: SGOT, SGPT, Gamma GT, Bilirubin Total/Indirect/Direct, Total Protein /Albumin / Globulin. e. Lipid Profile : Total Cholesterol, HDL, LDL, Triglycerides, CRR f. Fungsi Ginjal: Ureum, Creatinine, Asam Urat g. Serologi: HBsAg, Anti HBs, Anti HAV h. Fungsi thyroid : T3, FT4, TSHS i. Serologi penyakit menular seksual: VDRL, TPHA j. Tumor Marker: CEA, PSA, AFP k. Urinalysis Female Executive MCU 2. Pemeriksaan ketajaman penglihatan dan buta warna 3. Pemeriksaan Mata oleh Dokter Spesialis Mata 4. Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan oleh Dokter Spesialis THT 5. Pemeriksaan Gigi oleh Dokter Gigi 6. Rontgen dada 7. Treadmill test 8. USG Abdomen 9. Pap Smear 10. Spirometry, untuk mendeteksi adanya gangguan pada fungsi pernafasan
10 11. Audiometry, untuk mendeteksi adanya gangguan pada fungsi pendengaran 12. Laboratorium: c. Gula darah puasa & setelah 2 jam setelah makan d. Fungsi Liver: SGOT, SGPT, Gamma GT, Bilirubin Total/Indirect/Direct, Total Protein /Albumin / Globulin. e. Lipid Profile : Total Cholesterol, HDL, LDL, Triglycerides f. Fungsi Ginjal: Ureum, Creatinine, Asam Urat g. Serologi: HBsAg, Anti HBs, Anti HAV h. Fungsi thyroid : T3, FT4, TSHS i. Serologi penyakit menular seksual: VDRL, TPHA j. Tumor Marker: CEA, Ca-125, AFP k. Urinalysis PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN MEDICAL CHECK UP: 1. Untuk paket Pre Employment: a. Calon karyawan peserta Medical Check Up berpuasa minimal 10 jam sebelum melakukan check up (makan terakhir adalah jam 10 malam sebelumnya) b. Calon karyawan peserta Medical Check Up diharapkan membawa : i. satu (1) lembar pas foto berwarna ukuran 3x4 ii. Surat jaminan (guarantee letter) dari perusahaan iii. Harap membuat appointment minimal sehari sebelumnya 2. Untuk paket lainnnya (Basic, Premium dan Excecutive) a. Peserta Medical Check Up diharapkan puasa minimal 10 jam sebelum medical check up b. Untuk peserta dalam group, jadwal appointment dapat dikoordinasikan dengan pihak HRD dan diberikan kepada kami minimal satu minggu sebelumnya. c. Untuk wanita : tidak sedang dalam keadaan haid pada saat pelaksaanaan Medical Check Up Saat Medical Check Up: 1. Peserta Medical Check Up akan mendapatkan breakfast / makan pagi. 2. Pelaksanaan Medical Check Up secara keseluruhan akan memakan waktu kira kira 3-4 jam. Kecuali jika ada treadmill test, maka akan dibutuhkan waktu lebih lama yaitu sekitar 4-5 jam. Setelah Medical Check Up: 1. Laporan hasil Medical Check Up untuk Pre Employment paling lambat akan diberikan dalam waktu 3 (tiga) hari kerja.
11 2. Laporan Medical Check Up individual untuk pemeriksaan tahunan akan diberikan paling lambat 7(tujuh) hari kerja. 3. Pihak HRD akan mendapat Summary Report sebagai gambaran umum dari keadaan kesehatan karyawannya dan rekomendasi yang dianjurkan seperti misalnya follow up ke spesialis, vaksinasi ataupun program dental treatment. 4. RS Omni International akan mengadakan Health Talk kepada karyawan mengenai penyakit yang memang paling banyak ditemukan dan keterangan singkat mengenai hasil medical check up PENUTUP Demikian proposal ini kami sampaikan, semoga penawaran ini mendapat sambutan yang baik dari perusahaan Bapak/Ibu pimpin, sehingga kita dapat bersama-sama menciptakan kondisi yang produktif dan berkualitas dan mempunyai kontribusi yang nyata dalam kemajuan perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Perihal : Penawaran Program Medical Check Up
Jakarta, 21 April 2010 Kepada Yth. Anggota Milis HRD Perihal : Penawaran Program Medical Check Up Dengan hormat, Salam hangat dari InterMED Health Care & Beauty Clinic. Bersama surat ini kami ingin menawarkan
Lebih terperinciArmaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja
Armaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja 1. Mengetahui latar belakang klinik di tempat kerja 2. Menjelaskan pengertian, kedudukan dan fungsi klinik di tempat kerja
Lebih terperinci24 MEDICARE Health Maintenance Organization Medical Evacuation In-house Clinic PROPOSAL IN HOUSE CLINIC 24 MEDICARE. Dipersiapkan untuk :
PROPOSAL IN HOUSE CLINIC 24 MEDICARE Dipersiapkan untuk : PT. AKSARA GRAFIKA PRATAMA 6 September 2012 adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan baik bagi perorangan maupun perusahaan
Lebih terperinci* Untuk wanita : dianjurkan pemeriksaan kandungan dan tes Pap s Smear For women : Gynaecologic examination and Pap s Smear test are recommended
DASAR / BASIC. 2. Pemeriksaan fisik / Physical examination. 3. EKG / ECG. 4. Foto dada / Chest X-ray. 5. Pemeriksaan Laboratorium / Laboratory test : a. Darah Perifer Lengkap ( Hb, Ht, Eri, Leko, Diff,
Lebih terperinciPemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Disarikan Oleh : dr. Lin Yuwarni, MKKK dari Continuing Professional Development untuk Dokter Kesehatan Kerja di Layanan Primer P2KB Dokter Kesehatan Kerja Editor: Prof
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPANDUAN MEDICAL CHECK UP RSU NIRMALA PURBALINGGA
PANDUAN MEDICAL CHECK UP RSU NIRMALA PURBALINGGA Jl. Letnan Yusuf Purbalingga Telp: (0281)892845 Fax : (0281)892845 e-mail: rsunirmalapbg@yaho.co.id 2013 SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU NIRMALA PURBALINGGA
Lebih terperinciBERITA ACARA KLARIFIKASI DOKUMEN TEHNIS DAFTAR ITEM LAYANAN DAN MANFAAT Nomor: 02/Klarf-Tek/P-JPK/DPRD-SMD/2012
BERITA ACARA KLARIFIKASI TEHNIS DAFTAR LAYANAN DAN Nomor: 02/Klarf-Tek/P-JPK/DPRD-SMD/2012 Nama Kegiatan : Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nama Pekerjaan : Belanja Premi Asuransi Kesehatan
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciBAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :
BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN. VII.1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja. proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan tenaga kerja merasa
BAB VII PEMBAHASAN VII.1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja Kesehatan tenaga kerja merupakan hal yang paling utama dalam perusahaan. Jika perusahaan dapat menjaga kesehatan tenaga kerja, maka proses
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI CALON JAMA AH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
1 WALIKOTA PALEMBANG PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI CALON JAMA AH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. dimana dari tahap ini peneliti memperoleh data-data dari perusahaan industri dan
BAB III METODOLOGI 1.1 Kerangka Pikir di bawah ini : Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar Gambar 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Pada gambar 3.1 di atas, input dari kerangka
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
15 2013, No.803 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013, No.803 16 DAFTAR LAMPIRAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 12 TAHUN 2009 T E N T A N G RETRIBUSI KESEHATAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian mengenai penerapan Medical Check Up (MCU) berkala di PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU sebagai berikut :
BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai penerapan Medical Check Up (MCU) berkala di PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU sebagai berikut : 1. PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU telah menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciDASAR DASAR KESEHATAN KERJA
DASAR DASAR KESEHATAN KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinci3. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (Visus) dan Buta Warna. Pemeriksaan HBs Ag Malaria (untuk daerah endemis malaria)
Lampiran : Surat No. 224/DL.004/V/AMG-2012 Tanggal 15 Mei 2012 Hal : Pemeriksaan Kesehatan MACAM DAN JENIS PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Riwayat Penyakit (Anamnesis) 2. Pemeriksaan Fisik (Physical Test) 3.
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DI PROVINSI
Lebih terperinciIndonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?
Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya? Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena dengan tubuh yang sehat atau fungsi tubuh manusia berjalan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA
Lebih terperinciBersama ini kami sampaikan satu berkas proposal implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) beserta lampirannya.
` 2012 Kepada Yth, Bapak / Ibu Pimpinan di Perusahaan Jakarta, April 2012 Our reference: 0316-THS-IV-2012 rev.0 Attn : HRD, HSE Departement Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan satu berkas proposal
Lebih terperinciNegara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - -
Nama Tertanggung* No KTP / SIM / Paspor / KITAS* (copy harap dilampirkan) Kewarganegaraan * WNI WNA Status Perkawinan Kawin Belum Kawin Negara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - - Alamat (sesuai
Lebih terperinciB. Tujuan Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT DI PUSKESMAS PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan telah membuahkan hasil meningkatnya umur harapan hidup dengan meningkatnya populasi
Lebih terperinciTARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT WILAYAH MAGELANG
: LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH PROVINSI : JAWA TENGAH : : NOMOR : : TANGGAL : TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT WILAYAH MAGELANG NO. JENIS PELAYANAN
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN. analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing
BAB VI HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini disajikan dengan penyajian hasil analisis univariat. Hasil analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing masing variabel yang diteliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahaya tersebut diantaranya bahaya faktor kimia (debu, uap logam, uap),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Resiko bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya kecelakaan
Lebih terperinciKONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN
KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN UUS SUKMARA, SKM, M.Epid. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Bandung, 24 Agustus 2015 DASAR HUKUM UU 40/ 2004 UU 24 Tahun 2011 tentang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.
No.734, 2014. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.05/2014 TENTANG TARIF
Lebih terperinciPerbedaan jenis pelayanan pada:
APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit pada era globalisasi berkembang sebagai industri padat karya, padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTER
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTER BAB I PENGERTIAN UMUM 1. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara
Lebih terperinciStruktur dan besarnya tarif Retribusi PUSKESMAS ditentukan sebagai berikut : I. TARIF RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP. JASA PELAYANAN (Rp)
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 03 TAHUN 2012 TANGGAL 21 MEI 2012 Struktur dan besarnya tarif Retribusi PUSKESMAS ditentukan sebagai berikut : I. TARIF RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DAN LABORATORIUM KESEHATAN PADA PERATURAN DAERAH NOMOR 4
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg
No.122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. TB. Penanggulangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
WALIKOTA SINGKAWANG PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN
Lebih terperinciHepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis
Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis Apakah hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati. Ini mungkin disebabkan oleh obat-obatan, penggunaan alkohol, atau kondisi medis tertentu. Tetapi dalam banyak
Lebih terperinciKanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?
Kanker Serviks Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat kanker
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin
Lebih terperinciPerpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
Lebih terperinciHidup di jalur cepat diawali dengan
Paket Skrining Kesehatan Eksekutif Kami Yang Eksklusif tersedia di: Gleneagles Hospital 6A Napier Road #02-36 Gleneagles Hospital Annexe Block Singapore 258500 Parkway East Hospital 321 Joo Chiat Place
Lebih terperinci2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN
2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN KEPALA PUSKESMAS I.Tugas Pokok Mengusahakan agar fungsi puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik. 1. Sebagai seorang Dokter 2. Sebagai Manajer III. Kegiatan pokok
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Undang-undang Kesehatan 1 mendefinisikan kesehatan sebagai: Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1663, 2015 KEMENKES. Pelayanan Kesehatan. Lanjut Usia. Penyelenggaraaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil,
Lebih terperincikondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk
PERTEMUAN 8 kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) Regional Meeting on Revitalizing Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan tentang perlunya melakukan
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL KESEHATAN SUMATERA SELATAN SEMESTA DI RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPerbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS
Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS 1. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat banyak aktivitas yang tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap
Lebih terperinci2016 GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MANAJEMEN PELAYANAN HOSPITAL HOMECARE DI RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan BAB I
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan BAB I pasal 1 ayat (1) menjelaskan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1775, 2015 KEMENKES. Penyakit Tidak Menular. Penanggulangan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN SUMEDANG DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan pada pola hidup individu. Perubahan pola hidup tersebut membawa
BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang Meningkatnya taraf hidup masyarakat terutama di kota besar membawa perubahan pada pola hidup individu. Perubahan pola hidup tersebut membawa pula pada perubahan pola
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciNegara Asal (bagi WNA)
Customer Care Centre AXA Tower lt. GF Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.18, Kuningan City Jakarta 12940, Indonesia Tel : +62 21 3005 9005 Fax : +62 21 3005 9008 Email : customer@axa-insurance.co.id Nama Tertanggung*
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2009 PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2003 IZIN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang teknologi dan industri. Seiring dengan
Lebih terperinciFORMULIR SURVEILANS PTM
FORMULIR SURVEILANS PTM Form PTM utk laboratorium SURVEILANS FAKTOR RISIKO PTM DARI LABORATORIUM Form 4 Tahun Propinsi : Bulan Kabupaten/Kota : Jumlah Kunjungan No JENIS PEMERIKSAAN 1 Gula darah sewaktu
Lebih terperincic. Trigliserid ^ 165 mg/dl
c. Trigliserid < 165 mg/dl d. HDL > 40 mg/dl e. Protein + 1 (100mg/dl) Hasil tes monitoring komplikasi setiap 3 bulan: a. Urin reduksi (-) b. Asam urat < 7mg/dl c. Mikroalbuminuria (-) d. HbA1c
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan bayi terjadi transisi epidemiologis penyakit. Populasi lansia semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang World Health Organization (WHO) Regional Meeting on Revitalizing Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan tentang perlunya melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU Kesehatan RI no 36 pasal 46 tahun 2009, tentang upaya kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
Lebih terperinciUPAYA KESEHATAN KERJA
UPAYA KESEHATAN KERJA Untuk MEMPERTAHANKAN HIDUP, manusia perlu MAKAN/MINUM dan MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP dan KEHIDUPAN. Untuk MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP baik fisik, mental dan sosial, manusia perlu BEKERJA.
Lebih terperinciKanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?
Kanker Testis Apa yang dimaksud dengan kanker testis? Kanker testis merupakan tumor ganas pada jaringan testis. Kanker testis dibagi menjadi 2 jenis yaitu sel spermatogonium kanker dan sel spermatogonium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan di dunia merupakan tanggung jawab bersama dalam menanggulanginya demi terwujudnya masyarakat sehat. Hal ini mendorong setiap negara untuk lebih serius
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk implementasi pengaturan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.657, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Pemeriksaan Kesehatan. Calon Tenaga Kerja Indonesia. Pelayanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR
PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR Maria Evalisa dan Zubaidah Alatas Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO Box 7043 JKSKL, Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Lebih terperinciFORMULIR. No Dok : F.PUDIR III.UK.12 Tgl Terbit : 1 Juli 2013 No Rev : 00 Tgl.Rev: Hal: 1 dari 2
(PEMERIKSAAN KESEHATAN UMUM) No Dok : F.PUDIR III.UK.12 Tgl Terbit : 1 Juli 2013 No Rev : 00 Tgl.Rev: Hal: 1 dari 2 Yang bertanda tangan dibawah ini, dr. Dengan ini menerangkan bahwa pada hari tanggal..
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan suatu studi yang bersifat kuantitatif dan memakai desain cross sectional untuk melihat hubungan antara karakteristik individu dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.122, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Sistem Rujukan. Pelayanan Kesehatan. Perorangan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 001 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciKUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...
Lebih terperincilandasan tempat kerja dan lingkungannya
Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan 1. Melindungi tenaga kerja atas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 20 TAHUN 2007
PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 20 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi, terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya.
Lebih terperinciTRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN
Pengertian Tujuan Kebijakan Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari RSIA NUN ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang
Lebih terperinciPEDOMAN PENYULUHAN PADA PASIEN
PEDOMAN PENYULUHAN PADA PASIEN PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TEMBOK DUKUH Jl.Kalibutuh No.26 Surabaya 60173 Telp. (031) 5343410 pkmtembokdukuh@gmail.com KATA PENGANTAR Puji syukur
Lebih terperinciPELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Program Studi Pendidikan Dokter FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 812/MENKES/PER/VII/2010 TENT ANG
PERATURAN MENTER! KESEHATAN NOMOR 812/MENKES/PER/VII/2010 TENT ANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN DIALISIS PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KESEHATAN, Menimbang :
Lebih terperinci2.4. Penyakit Akibat Kerja Tujuan Tantangan dan Ancaman
2.4. Penyakit Akibat Kerja 2.4.1. Tujuan Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Akibat kerja bertujuan untuk meningkatkan derajat Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai unsur penerapan SMK3 (Sistem Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciHOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH
HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH PENGERTIAN HOME HEALTH CARE Pel prof dan paraprofesional, juga peralatan yg berhubungan scr medis utk klien dan keluarga di tempat tinggalnya utk memelihara
Lebih terperinciTARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN TARIF NON KELAS III
LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.OS/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PADA KEMENTERJAN KESEHATAN MENTERIKEUANGAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan. Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan
Lebih terperinciPersetujuan Partisipasi Dalam Penelitian. Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan
Judul Penelitian: Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Dilakukan Oleh Klinik Perusahaan Undangan Penelitian: Kami meminta kesediaan
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA
351/KESEHATAN MASYARAKAT USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA POTRET MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3 RS) (STUDI EMPIRIS DI RUMAH SAKIT KABUPATEN JEMBER) Disusun oleh : ANITA DEWI PRAHASTUTI
Lebih terperinciLEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Para peserta dan orangtua/wali yang terhormat, Medical check up merupakan salah satu tahapan dalam proses Penerimaan Santri Baru (PSB) yang harus diikuti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan
Lebih terperinci