ROSA YULIANSYAH Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ROSA YULIANSYAH Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi."

Transkripsi

1 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, KREDIT YANG DIBERIKAN DAN RESIKO KREDIT TERHADAP LABA BERSIH (Sensus pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ROSA YULIANSYAH Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi Pembimbing : Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si, Ak., CA H. Usman Mulja Kusumah, SE., Ak ABSTRACT This research objective to know: (1) third parties, loans and credit risk and net income; (2) the influence third parties to loans; (3) influence loans to credit risk; (4) influence third parties by partial to net income; (5) influence loans by partial to net income; (6) influence credit risk by partial to net income; (7) influence third parties, loans and credit risk by simultant to net income. In this research, writer used analytical descriptive method with census approach. Analyzer applied is path analysis. The result of research inicates that: (1) third parties has signification influential to loans; (2) the loans has not signification influential to credit risk; (3) third parties by partial has signification influential to net icome; (4) loans by partial has influential but not signification to net income; (5) credit risk by partial has signification influential to net income; (6) third parties, loans and credit risk by simultant have signification influential to net income. Keywords: Third parties, loans, credit risk and net income.

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan, Resiko Kredit dan Laba Bersih; (2) Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Kredit Yang Diberikan; (3) Pengaruh Kredit Yang Diberikan terhadap Resiko Kredit; (4) Pengaruh Dana Pihak Ketiga secara parsial terhadap Laba Bersih; (5) Pengaruh Kredit Yang Diberikan secara parsial terhadap Laba Bersih; (6) Pengaruh Resiko Kredit secara parsial terhadap Laba Bersih; (7) Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan dan Resiko Kredit secara simultan terhadap Laba Bersih. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Alat analisis yang digunakan adalah Path Analysis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap Kredit Yang Diberikan; (2) Kredit Yang Diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Resiko Kredit; (3) Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih; (4) Kredit Yang Diberikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih; (5) Resiko Kredit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih; (6) Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan dan Resiko Kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih. Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan, Resiko Kredit dan Laba Bersih PENDAHULUAN Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur, menghimpun, dan menyalurkan dana yang telah dipercayakan oleh masyarakat dalam bentuk simpanan. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting sebagai perantara antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Dana tersebut disalurkan oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya. Perbankan sebagai lembaga keuangan dan merupakan media penghubung antara pemilik dana dan pengguna dana merupakan lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menggerakan roda pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu pemerintah senantiasa memberikan pembinaan dan pengawasan agar lembaga perbankan Indonesia dapat melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien, sehat dan mampu bersaing dengan dunia persaingan global.

3 Berdasarkan pasal 1 Undang Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Bank didefinisikan sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) no. 31 tahun 2009 (revisi tahun 2000), Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampak dalam kegiatan pokok bank yang menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana. Menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/19/2008 menjelaskan, Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, termasuk kantor cabang bank asing, yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional. Salah satu upaya perusahaan perbankan untuk memperlancar penyaluran kredit ke masyarakat adalah menghimpun dana dari pihak ketiga. Tersedianya dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat dan kajian resiko kredit yang baik akan membuat kesempatan bank untuk menyalurkan kembali dana ke masyarakat yang membutuhkan melalui penyaluran kredit akan menjadi lebih besar. Oleh karena itu, bank bersaing untuk membuat pihak ketiga bersedia menyimpan sejumlah uang di bank. Dengan meningkatnya Dana Pihak Ketiga maka diharapkan kegiatan usaha utama perbankan yaitu pemberian kredit juga semakin meningkat. Disamping menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan, bank juga memberikan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank, semakin besar jumlah kredit yang diberikan maka semakin besar keuntungan yang akan didapat oleh bank begitu juga dengan resiko yang akan dihadapi oleh bank tersebut. Karena dalam setiap penyaluran kredit terdapat risiko kredit yang melekat yang jika tidak mampu meminimalisirnya akan berdampak pada tingkat kredit bermasalah perbankan.

4 Oleh karena itu perbankan mempunyai peranan dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat. Namun keputusan bank menyalurkan kredit mempunyai banyak resiko. Resiko tersebut yang diterima oleh sebuah bank adalah kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa atau serangkaian peristiwa bersifat negatif dan tidak diinginkan terjadi yang dapat mengakibatkan kegagalan dan tidak menguntungkan bank. Resiko yang dapat dialami perusahaan perbankan adalah resiko operasional, resiko kematian, resiko kesehatan, resiko teknologi, resiko pasar, resiko perubahan tingkat bunga, dan resiko kredit. Sebagai pihak yang menyalurkan dana pihak ketiga kepada masyarakat yang membutuhkan dana, bank akan berupaya memaksimalkan potensi tersebut. Bank akan berupaya memaksimalkan kesempatan untuk menyalurkan dana yang telah dihimpun untuk disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Pemberian kredit yang maksimal akan sangat baik bagi bank terutama dalam peran bank menyalurkan kredit bagi masyarakat. Namun demikian, pemberian kredit yang dilakukan bank harus dianalisis dengan teliti agar kredit yang telah diberikan dapat dikembalikan sesuai aturan dan perjanjian yang disepakati. Pemberian kredit harus prudent sebab kredit yang disalurkan tersebut akan menyimpan resiko yang biasa disebut dengan resiko kredit. Salah satu dari resiko-resiko yang dapat dialami perusahaan perbankan adalah resiko kredit. Menurut definisi Resiko kredit adalah resiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi kebutuhannya dalam melakukan pembayaran. Resiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti pembiayaan, treasury, atau investasi yang tercatat dalam pembukuan bank. Bank berupaya maksimal untuk meminimalkan resiko yang ditimbulkan akibat kredit yang disalurkan kepada masyarakat. Oleh karena itu, bank melakukan analisis terhadap resiko kredit agar bank terhindar dari kerugian akibat kegagalan pihak lawan untuk memenuhi kewajibannya dalam melakukan pembayaran bank sehingga pada akhirnya bank akan lebih berhati-hati (prudent) untuk memberikan kredit bagi debitur. Analisis resiko kredit ini terkait dengan kebijakan penyaluran kredit perusahaan perbankan sebab kebijakan penyaluran kredit yang tepat akan menghasilkan keuntungan bagi bank tersebut. Sesuai peranan perusahaan perbankan, bank bertugas menyalurkan kredit ke masyarakat yang membutuhkan dana dan atas kredit yang disalurkan tersebut maka bank akan mendapat bunga sebagai pendapatan. Apabila

5 kredit berjalan lancar, maka pendapatan bunga ini akan menjadi sumber pemasukan terbesar bagi bank yang akan berujung pada berkembangnya usaha bank tersebut. Resiko kredit ini berkaitan dengan faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal seperti debitur yang tidak mampu membayar pinjaman, keadaan ekonomi di negara. Sedangkan faktor internal dapat diukur dengan jumlah dana pihak ketiga (DPK), capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), return on assets (ROA), dan Loan to deposit ratio (LDR). Capital adequacy ratio (CAR) sebagai faktor internal bank juga berpengaruh atas tingkat kesehatan bank yang mewakili kecukupan modal bank. Modal yang cukup akan membantu kegiatan operasional. Selain itu, bank dengan kecukupan modal yang baik, bank akan diuntungkan pada saat-saat keadaan ekonomi yang buruk karena bank berada di posisi yang aman karena mempunyai cadangan modal di Bank Indonesia. Pada dasarnya semua bisnis tidak dapat terlepas dari resiko kegagalan. Demikian pula dengan dunia perbankan. Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank mengandung resiko yaitu berupa tidak lancarnya pembayaran kembali kredit atau dengan kata lain disebut kredit bermasalah (Non Performing Loan) sehingga akan mempengaruhi kinerja bank. Tinggi rendahnya resiko yang dihadapi bank dari seluruh jumlah pembiayaan yang diberikan ditandai dengan tinggi rendahnya persentase resiko kredit yang dapat dihitung dengan membandingkan jumlah saldo kredit atau pembiayaan bermasalah dengan jumlah harta keseluruhan. Kredit bermasalah yang terjadi pada bank tersebut dapat diturunkan dengan cara ekspansi atau restrukturisasi. Restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh pemerintah adalah sebagai upaya menghindari resiko kerugian karena kualitas kredit yang makin memburuk. Kualitas kredit dinilai berdasarkan kolektibilitasnya yang pada prinsipnya berdasarkan pada kontinuitas pembayaran kembali oleh debitur. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 Tanggal 27 November 2005 tentang Kualitas Aktiva Produktif, maka kualitas kredit dapat digolongkan menjadi lancar (pass), dalam perhatian khusus (special mention), kurang lancar (substandard), diragukan (doubtful), dan macet (loss). Dalam penelitian ini, laba yang digunakan adalah laba bersih. Menurut Nasution & Lisa (2013:4), Laba bersih merupakan selisih positif antara total pendapatan dengan total biaya. Sehingga besarnya jumlah laba yang diperoleh perusahaan tergantung kepada kedua pos tersebut. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:25) dalam

6 (Putra, 2012:6), laba bersih merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan, Dan Resiko Kredit Terhadap Laba Bersih. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga, kredit yang diberikan, resiko kredit, dan laba bersih. 2. Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap kredit yang diberikan. 3. Untuk mengetahui pengaruh kredit yang diberikan terhadap resiko kredit. 4. Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga secara parsial terhadap laba bersih. 5. Untuk mengetahui pengaruh kredit yang diberikan secara parsial terhadap laba bersih. 6. Untuk mengetahui pengaruh resiko kredit secara parsial terhadap laba bersih. 7. Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga, kredit yang diberikan, dan resiko kredit secara simultan terhadap laba bersih. METODE PENELITIAN Dalam menjalankan suatu penelitian, untuk mencapai suatu tujuan ilmiah tidak terlepas dari penggunaan metode, karena metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad Nazir,2005:54). Pendekatan sensus adalah cara pengumpulan data kalau seluruh elemen populasi diteliti satu persatu, hasilnya merupakan data sebenarnya yang disebut parameter. (Supranto,2004:61).

7 ini: Berikut beberapa pengertian variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian 1) Variabel Bebas / Independent (Variabel X) Variabel Bebas menurut Sugiyono (2012:59) adalah Variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga sebagai variabel X1 dengan indikator tabungan, deposito dan giro. Kredit Yang Diberikan sebagai variabel X2 dengan menggunakan indikator jumlah kredit yang diberikan bank dan Resiko Kredit sebagai variabel X3 dengan indikator yang digunakan yaitu Credit Risk Non Performing Loan = X 100%. total Asset 2) Variabel Terikat/Dependent (Variabel Y) Variabel Terikat menurut Sugiyono (2012:59) adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). Variabel terikat pada penelitian ini adalah Laba Bersih dengan indikator yang digunakan yaitu Laba Bersih. Skala yang digunakan adalah Rasio. Skala Rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai jarak yang sama (Riduwan & Kuncoro, 2012:19). Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka digunakan untuk mengumpulkan data berupa literatur literatur mengenai gambaran umum obyek penelitian dan metode dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan laporan laporan keuangan Bank Umum Konvensional go public di Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder untuk semua variabel penelitian yaitu Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan, Resiko Kredit dan Laba Bersih sehingga metode pengumpulan data menggunakan cara non participant observation. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008 : 402).

8 Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisa dengan menggunakan metode statistik parametrik untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hal ini terkait dengan judul penelitian yang terdiri dari empat variabel yaitu Dana Pihak Ketiga (X1), Kredit Yang Diberikan (X2), Resiko Kredit (X3) dan Laba Bersih (Y). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Jalur (Path Analysis). PEMBAHASAN Dana Pihak Ketiga Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun pada setiap bank sangat bervariatif. Dapat dilihat bahwa bank yang mengalami dana pihak ketiga tertinggi pada tahun 2013 adalah Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah sebesar dengan besarnya dana pihak ketiga bank tersebut, maka akan mempengaruhi kinerja bank itu sendiri, sehingga akan berpengaruh terhadap laba yang akan diperoleh. Kredit Yang Diberikan Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Diperoleh bahwa besarnya kredit yang diberikan oleh masing-masing bank sangat bervariatif. Dapat dilihat bahwa bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan bank yang menyalurkan kredit terbesar pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp Sedangkan bank Swadesi Tbk menjadi bank yang paling sedikit menyalurkan kredit yaitu hanya sebesar Rp Berdasarkan data yang diperoleh terlihat bahwa sebanyak 8 bank memberikan kredit diatas 100 triliun yaitu Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Danamon Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank CIMB Niaga Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk, Bank Permata Tbk. Dan terdapat 19 bank yang memberikan kredit dibawah 100 triliun yaitu Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk, Bank MNC Internasional Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Ekonomi Raharja Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Mutiara Tbk, Bank Pundi Indonesia Tbk, Bank Kesawan Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Swadesi Tbk, Bank Tabungan Pensiunan

9 Nasional Tbk, Bank Arta Graha Internasional Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, Bank Mega Tbk, Bank Windu Kencana Internasional Tbk, Bank OCBC NISP Tbk, Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. Resiko Kredit Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Diperoleh bahwa non performing loan yang berhasil dihimpun pada setiap bank sangat bervariatif. Dapat dilihat bahwa bank yang mengalami non performing loan tertinggi pada tahun 2013 adalah Bank Mutiara Tbk dengan persentase sebesar 12,28% dengan besarnya persentase non performing loan bank tersebut, maka akan mempengaruhi kesehatan bank itu sendiri sehingga akan mempengaruhi kinerja bank itu sendiri, karena terjadinya non performing loan itu sendiri tidak terbayarnya kewajiban dari debitur yang telah sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Hal ini berbeda dengan Bank Bumi Arta Tbk dengan persentase rasio non performing loan terkecil pada tahun 2013 yaitu 0,21%, dan sebanyak 26 Bank yang persentase rasio non performing loan dibawah 7% yaitu Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk, Bank MNC Internasional Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Ekonomi Raharja Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Pundi Indonesia Tbk, Bank Kesawan Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank CIMB Niaga Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Swadesi Tbk, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Bank Arta Graha Internasional Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, Bank Mega Tbk, Bank Windu Kencana Internasional Tbk, Bank OCBC NISP Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk, Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk, Bank Permata Tbk. Laba Bersih pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Diperoleh bahwa besarnya laba bersih yang dihasilkan oleh masing-masing bank sangat bervariatif. Dapat dilihat bahwa Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank yang memperoleh laba bersih terbesar pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp , hal ini dikarenakan terjadi peningkatan pendapatan pada bank tersebut, peningkatan ini dipicu dengan adanya jasa atau pendapatan bunga yang

10 diterima dari pemberian kredit lebih besar dibandingkan dengan beban bunga yang dikeluarkan dan sebaliknya dengan Bank Kesawan Tbk yang memperoleh laba bersih paling sedikit diantara 26 bank yang listing di BEI pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa ditahun 2013 sebanyak 12 bank yang memperoleh laba bersih diatas 1 triliun yaitu Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Bank Mutiara Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank CIMB Niaga Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Bank OCBC NISP Tbk, Bank Pan Indonesia Tbk, Bank Permata Tbk. Dan terdapat 15 bank yang memperoleh laba bersih dibawah 1 triliun yaitu Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk, Bank MNC Internasional Tbk, Bank Capital Indonesia Tbk, Bank Ekonomi Raharja Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Bank Pundi Indonesia Tbk, Bank Kesawan Tbk, Bank Bumi Arta Tbk, Bank swadesi Tbk, Bank Arta Graha Internasional Tbk, Bank Mayapada Internasional Tbk, Bank Mega Tbk, Bank Windu Kencana Internasional Tbk, Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan dan Resiko Kredit Secara Simultan terhadap Laba Bersih Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga (X 1 ), kredit yang diberikan (X 2 ) dan resiko kredit (X 3 ) terhadap laba bersih (Y) dihitung dengan Path Analysis. Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara dana pihak ketiga, kredit yang diberikan dan resiko kredit terhadap laba bersih yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi Sebelum menghitung besarnya pengaruh antara dana pihak ketiga (X 1 ), kredit yang diberikan (X 2 ) dan resiko kredit (X 3 ) terhadap laba bersih (Y) maka terlebih dahulu mencari korelasional antara dana pihak ketiga (X 1 ), kredit yang diberikan (X 2 ) dan resiko kredit (X 3 ). Hasil analisis menunjukan bahwa korelasi antara dana pihak ketiga (X 1 ) dengan kredit yang diberikan (X 2 ) sebesar 0,993 dengan tingkat signifikan 0,000 hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan

11 antara dana pihak ketiga (X 1 ) dengan kredit yang diberikan (X 2 ). Korelasi antara dana pihak ketiga (X 1 ) dengan resiko kredit (X 3 ) sebesar 0,161 dengan tingkat signifikan 0,421 hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sangat rendah dan tidak signifikan antara dana pihak ketiga (X 1 ) dan resiko kredit (X 3 ). Dan korelasi antara kredit yang diberikan (X 2 ) dengan resiko kredit (X 3 ) sebesar 0,083 dengan tingkat signifikan 0,679 hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan sangat rendah dan tidak signifikan antara kredit yang diberikan (X 2 ) dengan resiko kredit (X 3 ). Selanjutnya berdasarkan hasil analisis menggunakan program software SPSS versi 17.0 diperoleh nilai koefisien jalur (ρyx x x ) sebesar 0,903 dan koefisien determinasi (ρyx x x ) 2 sebesar 0,815 atau 81,5%. Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu dana pihak ketiga, kredit yang diberikan dan resiko kredit secara simultan terhadap laba bersih adalah sebesar 81,5% dengan nilai residu sebesar 100% - 81,5% = 18,5%. Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai F hitung sebesar 33,996 sedangkan nilai F tabel dengan df = = 23 adalah sebesar 3,03. Karena F hitung > F tabel, maka H o ditolak dengan melihat nilai sig sebesar 0,000 dan nilai ini lebih kecil dari 5%, maka ini menunjukan bahwa dana pihak ketiga, kredit yang diberikan dan resiko kredit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Dengan demikian, besarnya dana pihak ketiga, kredit yang diberikan dan resiko kredit secara bersama-sama akan sangat menentukan perolehan laba bersih bank. Pemberian kredit dibiayai dari dana pihak ketiga maka pendapatan bunga yang diperoleh dari pemberian kredit akan diikuti dengan besarnya biaya bunga yang harus dibayar bank kepada nasabah penyimpan. Namun, pemberian kredit mengandung resiko kredit yang sangat besar apabila tidak disertai dengan pengawasan yang memadai dan dapat menyebabkan bank tersebut mengalami kerugian. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Secara Parsial terhadap Laba Bersih Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Pengaruh dana pihak ketiga terhadap laba bersih pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat dari indikator dana pihak ketiga

12 (X 1 ) yaitu tabungan, deposito, giro serta indikator dari laba bersih (Y) adalah laba bersih. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program software SPSS versi 17.0, pengaruh dana pihak ketiga terhadap laba bersih diperlihatkan oleh koefisien beta (β) (standardized coefficients) setelah dipengaruhi X 1 (dana pihak ketiga) sebesar 0,903 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,8154 atau sebesar 81,54% yang berarti bahwa dana pihak ketiga mempunyai pengaruh positif terhadap laba bersih sebesar 81,54%, dan sebesar 18,46% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini mengindikasikan bahwa peningkatan dana pihak ketiga akan diikuti dengan peningkatan laba bersih karena dana pihak ketiga akan meningkatkan kemampuan bank untuk melakukan ekspansi kredit. Untuk mengukur tingkat signifikasi digunakan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 17.0 diperoleh t hitung sebesar 9,801 dan t tabel dimana α = 5% dan df= =23, didapat t tabel sebesar 2,069 maka t hitung > t tabel. Karena t hitung > t tabel maka H o ditolak dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti bahwa dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Taufik Rahman Adzani (2009) yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ismi Rohimatun (2009) yang menyatakan bahwa dana pihak ketiga secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba bersih. Ketidaksesuaian ini kemungkinan disebabkan adanya perbedaan subjek penelitian dan jumlah data yang diteliti. Pengaruh Kredit Yang Diberikan Secara Parsial terhadap Laba Bersih Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Pengaruh kredit yang diberikan terhadap laba bersih pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat dari indikator kredit yang diberikan (X 2 ) yaitu jumlah kredit yang diberikan dan indikator dari laba bersih (Y) adalah laba bersih. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program software SPSS versi 17.0, pengaruh pemberian kredit terhadap laba bersih diperlihatkan oleh koefisien beta (β) (standardized coefficients) setelah dipengaruhi X 2 (kredit yang diberikan) sebesar 0,049 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,0024 atau sebesar 0,24% yang berarti bahwa kredit yang diberikan mempunyai pengaruh positif terhadap laba bersih

13 sebesar 0,24%. Ini mengindikasikan bahwa peningkatan pemberian kredit akan diikuti dengan peningkatan laba bersih karena dari pemberian kredit bank akan memperoleh pendapatan berupa pendapatan bunga. Untuk mengukur tingkat signifikasi digunakan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 17.0 diperoleh t hitung sebesar 0,532 dan t tabel dimana α =5% dan df = =23, didapat t tabel sebesar 2,069 maka t hitung < t tabel. Karena t hitung < t tabel maka H o diterima dengan tingkat signifikasi 0,600 lebih besar dari 0,05. Ini berarti bahwa kredit yang diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Taufik Rahman Adzani (2009) yang menunjukan bahwa penyaluran kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Hal ini dikarenakan apabila dalam menyalurkan jumlah kredit kepada nasabah tidak selektif, akan menyebabkan adanya kredit yang kurang lancar, diragukan, dan macet sehingga menyebabkan laba bersih yang diperoleh sedikit. Pengaruh Resiko Kredit Secara Parsial terhadap Laba Bersih Pada Emiten Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Pengaruh resiko kredit terhadap laba bersih pada emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat dari indikator resiko kredit (X 3 ) yaitu kredit bermasalah atau Non Performing Loan dan indikator dari laba bersih (Y) adalah laba bersih. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program software SPSS versi 17.0, pengaruh resiko kredit terhadap laba bersih diperlihatkan oleh koefisien beta (β) (standardized coefficients) setelah dipengaruhi X 3 (resiko kredit) sebesar 0,208 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,0433 atau sebesar 4,33%. Ini mengindikasikan bahwa peningkatan resiko kredit akan diikuti dengan penurunan laba bersih karena apabila resiko kredit meningkat maka penyaluran kredit akan berkurang sehingga akan menurunkan perolehan laba bersih bank. Untuk mengukur tingkat signifikasi digunakan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 17.0 diperoleh t hitung sebesar 2,290 dan t tabel dimana α = 5% dan df = = 23, didapat t tabel sebesar 2,069 maka t hitung > t tabel. Karena t hitung > t tabel maka H o ditolak dengan tingkat signifikansi 0,032 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti bahwa resiko kredit berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. hal ini disebabkan karena semakin

14 tinggi non performing loan maka akan menghasilkan penurunan terhadap profit laba bersih bank itu sendiri. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kasmir (2012:110) yang menyatakan bahwa dalam hal kredit bermasalah perlu melakukan penyelamatan sehingga tidak akan menimbulkan kerugian dalam menghasilkan laba bersih. Hasil penelitian ini juga relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hery Herdiana (2010) yang menunjukan bahwa resiko kredit berpengaruh signifikan terhadap laba bersih. Adapun hasil perhitungan analisis jalur dapat dilihat pada diagram dibawah ini: X 1 ρx x 0,993 ρ 0,903 ρx 0,161 ρx ε 0,08 X 2 ρ x 0,049 Y ρx 0,083 ρ x 0,208 ρ ε = 0,42 X 3 ρx ε = 0,96 ε PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan yang telah dikemukakan penulis melalui data-data yang diperoleh dari emiten sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dapat ditarik beberapa simpulan, antara lain: 1. Secara simultan Dana Pihak Ketiga, Kredit Yang Diberikan dan Resiko Kredit berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih.

15 2. Secara parsial Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih. 3. Secara parsial Kredit Yang Diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih. 4. Secara parsial Resiko Kredit berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih. Saran 1. Bagi Perusahaan Perbankan Penulis menyarankan agar setiap perusahaan perbankan meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga sehubungan dengan pengaruhnya yang signifikan terhadap kredit yang diberikan, misalnya dengan cara mempromosikan produk yang dimiliki, ataupun membuat suatu inovasi pengembangan produk yang dimiliki semenarik mungkin sehingga dapat memperoleh nasabah lebih banyak. Dan untuk dapat mengefektifkan kredit yang diberikan, maka setiap perusahaan perbankan harus meningkatkan pengawasan baik yang dilakukan sebelum dan sesudah kredit diberikan agar resiko kredit dapat ditekan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan kajian yang sama, diharapkan menggunakan jumlah variabel yang berbeda dan dengan menggunakan indikator yang berbeda serta dengan memperbanyak jumlah data yang digunakan, ataupun dengan memperluas subjek penelitian dengan perbandingan jumlah objek penelitian yang relatif seimbang. DAFTAR PUSTAKA Dahlan Siamat Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonsia. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Intermedia. Darsono Prawironegoro dan Ari Purwanti Akuntansi Manajemen. Edisi ke-2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

16 Fahmi, Irham, Larasati Hadi Pengantar Manajemen Perkreditan. Bandung: Alfabeta. Ferry N Idroes dan Sugiarto Manajemen Resiko Perbankan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hadi Rahman Miraj Analisis Determinasi Dana Pihak Ketiga Terhadap Besarnya Kredit yang Diberikan dan Implikasinya Pada Laba Operasional. Universitas Siliwangi. Hery Akuntansi Keuangan Menengah. CAPS (Central of Academic Publishing Service). Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kasmir Manajemen Perbankan. Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Malayu S.P Hasibuan Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. Mandala Manurung Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Masyhud Ali Assets Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar Operasional Dalam Perbankan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Meiza Efilia Pengaruh Pendapatan Usaha Dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Kimia Dan Keramik, Porselin & Kaca Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Downloading 19 Maret

17 M. Nafarin Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Mohammad Nazir Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Muchdarsyah Sinungan Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, Fadhillah Ramadhani & Lisa Marlina Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada Bank Swasta Nasional Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Departemen Manajemen. Peraturan Bank Indonesia No.10/19/2008 Tentang Pengertian Bank. Standar Akuntansi Keuangan No.31 Tahun 2009 Tentang Pengertian Bank. Sitepu Path Analysis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Soemarso Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat. Sofyan Syafri Harahap Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta : PT. Grasindo. Supranto Statistik Pasar Modal Keuangan dan Perbankan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Suwardjono Teori Akuntansi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Taswan Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Thomas Suyatno, dkk Kelembagaan Perbankan. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

18 Tito Adhitya Galih Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank Di Indonesia. Downloading 18 Maret Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun Tentang Pokok-Pokok Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika. Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal Credit Management Handbook. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Situs Resmi Bursa Efek Indonesia.

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS

JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS 1 JURNAL AKUNTANSI ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Survei pada PT. BPR Pola Dana Tasikmalaya) Oleh : RIZAL KURNIAWAN NPM. 083403044 Dr. Dedi Kusmayadi,

Lebih terperinci

ABSTRACT. INFLUENCE THIRD PARTY FUND, LENDING AND CREDIT RISK TO OPERATIONAL PROFIT (Case Study at PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Tasikmalaya) By:

ABSTRACT. INFLUENCE THIRD PARTY FUND, LENDING AND CREDIT RISK TO OPERATIONAL PROFIT (Case Study at PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Tasikmalaya) By: ABSTRACT INFLUENCE THIRD PARTY FUND, LENDING AND CREDIT RISK TO OPERATIONAL PROFIT (Case Study at PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Tasikmalaya) By: FENNY OKTAVIANTI NPM. 083403012 Under Guidance of: Dr. Dedi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara keseluruhan bank merupakan suatu lembaga keuangan yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, setiap negara berlomba-lomba mencapai kesejahteraan nasional secara merata. Hal tersebut menjadi salah satu elemen penting agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang saat ini semakin meningkat menunjukkan bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam pembangunan ekonomi peran perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana ke masyarakat yang kekurangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk

PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk PENGARUH NON PERFORMING LOAN CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk Desi Pujiati 1 Maria Ancela 2 Beny Susanti 3 Mujiyani 4 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian secara keseluruhan dimana akan memperoleh manfaat keberadaan adanya sebuah bank. perekonomian mendapatkan manfaat berupa mekanisme adanya alokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan website resmi Bank Indonesia yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN.  dan website resmi Bank Indonesia yaitu : BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu : www.idx.co.id dan website resmi Bank Indonesia yaitu : www.bi.go.id B. Jenis Peneitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh negara. Tidak sedikit roda-roda perekonomian terutama di sektor riil digerakkan oleh perbankan baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, karenanya perusahaan perbankan selalu berkaitan dengan keuangan. Jadi dapat dikatakan bahwa usaha perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1.Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan analisis komparatif. Penelitian kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan melakukan jasa jasa lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi Bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian 57 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Desain penelitian berbentuk hubungan sebab akibat (kausal) dengan pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 123 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:13)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga perantara dua belah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data 28 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan komparatif. Sumber data penelitian ini yaitu berasal dari data sekunder berupa

Lebih terperinci

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA OPERASIONAL. (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia Tbk.

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA OPERASIONAL. (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia Tbk. PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi Kasus Pada PT. Bank Central Asia Tbk.) SANDI MULIANA 093403151 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peran penting dalam perekonomian nasional, baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus dipelihara dan ditingkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan

Lebih terperinci

Oleh : Adion Reapakaya Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya ABSTRACT

Oleh : Adion Reapakaya Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya ABSTRACT PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT YANG DIBERIKAN DAN DAMPAKNYA PADA RETURN ON ASSETS (Studi Kasus Pada PT. BPR Mitra Kop Jaya Mandiri Manonjaya) Oleh : Adion Reapakaya 103403085 Program studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian BAB III METODE PENELITIAN Merumuskan desain penilitian merupakan hal yang penting, karena tujuan dari penilitian itu sendiri dapat tercapai dengan baik. Menurut Nazir (2011:84) desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dapat sepenuhnya terlepas dari pengaruh perkembangan lembaga keuangan. Lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pembangunan nasional dapat diukur dari seberapa besar kemajuan pembangunan ekonomi dari negara tersebut. Dalam proses pembangunan ekonomi tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan pada dasarnya adalah industri yang bergerak pada bidang penghimpunan dana yang mana bank adalah lembaga yang menjadi media perantara keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana. Dalam operasinya, tujuan utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan perekonomian dewasa ini semakin banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan kebutuhan masyarakat akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, tempat dan lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha maupun ekspansi yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu bagian dari system keuangan yang mempunyai fungsi utama sebagai financial intermediary yaitu suatu lembaga perantara mempertemukan antara

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library research guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran lembaga keuangan di era globalisasi yang serba modern ini sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar tidak menjadi bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas suatu faktor yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP LABA PADA PT. BPR CAHAYA BINA PUTRA TAHUN 2010-2012 Hendra Lingga Yana, I Ketut Kirya, I Wayan Suwendra Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. usahanya. Fungsi perbankan dalam sistem perekonomian adalah sebagai lembaga BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1. Gambaran Umum Perbankan Nasional Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelambagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PERNYATAAN...iii

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PERNYATAAN...iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PERSETUJUAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI...iv KATA PENGANTAR...vi ABSTRAK...ix ABSTRACT...x DAFTAR ISI...xi DAFTAR TABEL...xvii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Menurut Undang Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok pokok perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR PENDANAAN TERHADAP RENTABILITAS RADITYA PUTRA PAMUNGKAS.

PENGARUH STRUKTUR PENDANAAN TERHADAP RENTABILITAS RADITYA PUTRA PAMUNGKAS. PENGARUH STRUKTUR PENDANAAN TERHADAP RENTABILITAS (Sensus Pada Sektor Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013) RADITYA PUTRA PAMUNGKAS E-mail: putrapamungkasraditya.rp@gmail.com Program

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya)

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Tasikmalaya) Rani Rahman 1 Wegi Indra Agnesta 2 This research aims to know the influence of credit

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA

PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA PENGARUH BIAYA DANA BANK TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP RETURN ON ASSET RISMA ANNISA Perum Sukarindik Indah Blok C.71 RT/RW 007/007 Kel/Desa Sukarindik Kec.Bungursari ( Email : rismaannisa113@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerluka jawaban dan penjelasan. Daniel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

Lebih terperinci

AI TETI MARYATI ( ) Study Program Of Management Economic faculty Siliwangi University Tasikmalaya

AI TETI MARYATI ( ) Study Program Of Management Economic faculty Siliwangi University Tasikmalaya THE ANALYSIS INFLUENCE CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) AND LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) ON RETURN ON ASSETS (ROA) (Study In Bank Go Public That Listed In IDX Periode 2011-2013) AI TETI MARYATI (113402197)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 telah berakibat sangat berat bagi perekonomian nasional. Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. selama periode tahun 2008 sampai dengan Penilaian periode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. selama periode tahun 2008 sampai dengan Penilaian periode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan perbankan baik devisa maupun non devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengamatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998 yang dikeluarkan pada tanggal 10 November 1998 tentang perubahan dari Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dua nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Sebagai perantara keungan, artinya bank menjembatani kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Margin (NPM), Biaya Operasional pada pendapatan Operasional (BOPO) 45 laporan keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga study setting dalam penelitian ini adalah lingkungan riil atau field setting (Hartono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terintegrasinya perekonomian global telah menyebabkan krisis di suatu negara dan dengan cepat berimbas ke negara lain. Salah satu bukti konkretnya adalah krisis

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) Rani Rahman 1 Indah Fajarwati 2 ABSTRACT This research aim to

Lebih terperinci

The Influence of Credit Lending and Loss Credit Of Rentability. (Case Study at PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) ABSTRACT.

The Influence of Credit Lending and Loss Credit Of Rentability. (Case Study at PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) ABSTRACT. The Influence of Credit Lending and Loss Credit Of Rentability (Case Study at PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) ABSTRACT Compiled by : Puji Deslianasari 083403124 Guided by : Iman Pirman Hidayat, SE., M.Si.,

Lebih terperinci

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN KREDIT BERMASALAH (NON PERFORMING LOAN) TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya) Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Kredit Bermasalah (Non Performing Loan) Terhadap Likuiditas (Studi Kasus pada PT. BPR Siliwangi Tasikmalaya), Rani Rahman, Indah Fajarwati PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN

Lebih terperinci

ALEXANDER HADI ASH SHIDDIEQ NPM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK

ALEXANDER HADI ASH SHIDDIEQ NPM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN TERHADAP RENTABILITAS BANK (Survei Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) ALEXANDER HADI ASH SHIDDIEQ

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana metode penelitian ini digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Semua sektor usaha baik sektor industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa, perumahan, dan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan

Lebih terperinci

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN RISIKO KREDIT TERHADAP RENTABILITAS

PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN RISIKO KREDIT TERHADAP RENTABILITAS PENGARUH KREDIT YANG DIBERIKAN DAN RISIKO KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus Pada PT. Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Dewi Fitriana 083403127 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 33 3.1. Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek penelitian merupakan hal yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2012:38) pengertian objek penelitian merupakan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: Non Performing Loans, Cash Turn Over, Liquidity.

ABSTRACT. Keyword: Non Performing Loans, Cash Turn Over, Liquidity. 1 PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PERPUTARAN KAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP LIKUIDITAS (Studi Kasus Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) ===============================================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pilar ekonomi, sektor perbankan memiliki peran yang sangat penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai mediator antara pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Kinerja keuangan bank berdasarkan Permodalan yang diukur dengan rasio CAR (Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi sangat bergantung pada keberadaan sektor perbankan yang berfungsi

Lebih terperinci

ANALISIS KECUKUPAN MODAL DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RENTABILITAS (Sensus pada Sektor Perbankan Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS KECUKUPAN MODAL DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RENTABILITAS (Sensus pada Sektor Perbankan Bursa Efek Indonesia) ANALISIS KECUKUPAN MODAL DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RENTABILITAS (Sensus pada Sektor Perbankan Bursa Efek Indonesia) LELA NURONIAH (093403088) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya) Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 4, No. 1, 2009 ISSN : 1907-9958 PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya) Euis Rosidah Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Univesitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya

BAB III METODE PENELITIAN. Ekonomi Univesitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Univesitas Islam Negeri Mulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Penelitian kausatif berguna untuk menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya dunia perekonomian yang semakin pesat dan diikuti dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat pula, maka diperlukan adanya suatu lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dibutuhkan, menetapkan sumber-sumber informasi, teknik yang BAB III METODE PENELITIAN III.1. Desain Penelitian Erlina (2008) menyatakan bahwa desain penelitian merupakan rencana induk yang berisi metode dan prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan memiliki hubungan yang sangat erat khususnya yang berkaitan dengan masalah ekonomi financial. Sesuai dengan UU RI No 10 Tahun 1998 tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti ini, setiap negara berlomba-lomba mencapai kesejahteraan nasional secara merata. Hal tersebut menjadi salah satu elemen penting

Lebih terperinci

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: PITRI PEBRIANI 1) E-mail: pebrianip37@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian secara deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2015:35) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian secara deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2015:35) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015:5) mangatakan bahwa: Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan giro yang merupakan kewajiban bank sebab harus dikembalikan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dan giro yang merupakan kewajiban bank sebab harus dikembalikan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan untuk menunjang pembangunan nasional khususnya dalam bidang perekonomian suatu negara. Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perbankan Indonesia Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat atau yang bisa disebut dengan financial intermediatory, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi dan moneter tahun 1997 memberikan pembelajaran yang serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal terkuras, kualitas aset

Lebih terperinci