Bab 3 GAMBARAN UMUM KAMPUNG MONDO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3 GAMBARAN UMUM KAMPUNG MONDO"

Transkripsi

1 Bab 3 GAMBARAN UMUM KAMPUNG MONDO M enarik! Demikianlah arti kata Mondo dalam bahasa Manggarai. Entah mengapa tempat yang kalau dilihat sepintas mata tampak biasa saja disebut menarik, tak seorang pun warga Mondo dapat menjelaskannya. Mondo merupakan nama sebuah kampung yang ada di Pulau Flores. Tepatnya, terletak di Provinsi NTT, Kabupaten Manggarai Timur, Kecamatan Borong, Desa Golo Kantar, Dusun Longko. 23 Kabupaten Manggarai Timur merupakan kabupaten muda yang baru mendapatkan otonominya pada tahun 2007, dan Bupati pertamanya dilantik pada tanggal 14 Februari Ibukota dari Daerah Otonomi Baru (DOB) ini adalah kota Borong. Oleh karena itu, Kampung Mondo sebetulnya berada di pusat pemerintahan DOB tersebut karena jaraknya dari kota Borong hanya sekitar 4 km, dan masih termasuk dalam kawasan Kecamatan Borong. Kabupaten baru ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Manggarai yang beribukotakan Ruteng, sekitar 56 km dari Borong ke arah barat. DOB Manggarai Timur memiliki 6 buah kecamatan, yang seluruhnya sudah menjadi kecamatan sejak sebelum terjadi pemekaran. Walaupun Kampung Mondo berada di pusat pemerintahan kabupaten, tanda-tanda peranan pemerintah 23 Ini merupakan kondisi ketika masa penelitian ( ), tahun 2011 telah mengalami perubahan. 53

2 daerah dalam pembangunan di Mondo masih belum terlalu tampak sehingga bagi orang baru yang menapakkan kakinya di Mondo seakan berada di tempat yang sangat jauh dari kota dan cenderung terisolir, terutama di musim hujan. Mondo merupakan hamparan luas padang rumput yang dikelilingi oleh bukit-bukit menjulang. Namun, padang rumput tersebut pelan-pelan dari tahun ke tahun telah disulap oleh penduduknya menjadi kebun-kebun dan permukiman. Walaupun demikian, sampai saat ini orang masih dapat melihat Mondo sebagai padang rumput yang membentang luas berhiaskan pohon-pohon jambu mente, coklat, kemiri, dan kapuk. Warga Mondo di tahun 2010 berjumlah sekitar 107 KK; suatu perkembangan yang cukup pesat, karena pada awal berdirinya di sekitar tahun 1950-an Mondo hanya menjadi tempat persemayaman sebuah keluarga saja. Keluarga pertama ini mendapatkan otoritas dari penduduk setempat yang tinggal sekitar 7 km di utara Kampung Mondo. Otoritas ini menjadikan keluarga pertama tersebut sebagai pemilik seluruh lahan yang ada di Mondo. Adapun luas lahan Mondo seluruhnya sekitar 50 ha. Seberapa luas tepatnya belum diketahui karena umumnya lahan di Mondo belum pernah diukur dan disertifikasi. 54

3 Peta 1 Kabupaten 55

4 Manggarai Timur Borong Elar Kota Komba Lamba Leda Poco Ranaka Sambi Rampas 18 desa lain Desa Golo Kantar 2 kelurahan lain Dusun Jati Dusun Jawang Dusun Longko Dusun Lodos Kampung Longko Kampung Mondo Bagan 2 Mondo dalam wilayah Kabupaten Manggarai Timur 24 Gambar 1 Panorama Kampung Mondo yang dikelilingi perbukitan (Sumber: H.A. Tjondro Sugianto 2010) 24 Bagan ini sesuai dengan keadaan saat penelitian, yaitu Februari 2009 April Pada saat ini buku ini dicetak (2011) sudah terjadi pemekaran di beberapa tempat sehingga bagan tersebut sudah tidak sesuai lagi. 56

5 Peta 2 Peta lokasi Kampung Mondo dalam wilayah administrasi Kabupaten Manggarai Timur 57

6 Pada saat ini Stefanus Syukur menjadi kepala kampung Mondo, atau di sana biasa dikenal dengan istilah Tu a Golo. Stefanus merupakan keturunan langsung dari keluarga pertama yang mendiami Kampung Mondo. Seluruh warga pendatang lainnya mendapatkan tanah dari keluarga pertama ini. Semua anggota masyarakat Mondo merupakan orang Manggarai namun berasal dari klan yang berbeda-beda. Klan-klan di Mondo ini disebut dengan istilah Panga. Sebagaimana kampung-kampung di Manggarai pada umumnya, kampung awali Mondo berbentuk lingkaran karena rumah-rumah penduduknya yang berjajar mengelilingi lapangan bersama yang disebut natas. Rumah-rumah penduduk yang melingkar berhadap-hadapan seolah menggambarkan suasana penduduknya yang komunal dan biasa duduk melingkar berhadap-hadapan dalam setiap acara adat. 25 Sebetulnya, situasi ini cukup kondusif dalam mendukung suasana demokrasi di Kampung Mondo. Tidak hanya posisi rumahnya, juga kebiasaan mereka duduk bersama juga selalu dalam bentuk melingkar. Dalam perkembangannya, penduduk semakin banyak dan rumahrumah harus terus dibangun. Tak ada lagi tempat yang cukup untuk memutari natas, sehingga rumah-rumah selanjutnya dibangun dalam jajaran memanjang ke arah utara. Ada juga yang ke arah selatan namun hanya sedikit saja, sekitar 4 rumah. Seluruh kawasan Mondo dibagi dalam tiga kawasan yang disebut Mondo 1, Mondo 2, dan Mondo3. 26 Kampung awali Mondo berada di kawasan Mondo Duduk melingkar berhadap-hadapan merupakan kebiasaan masyarakat Manggarai yang disebut Lonto Léok. 26 Kawasan ini sebetulnya dibagi oleh Gereja yang disebut sebagai kelompok basis. Tujuan pembagian kawasan ini untuk memperlancar berjalannya program-program Gereja di kalangan umat. 58

7 Bagan 3 Skema posisi rumah penduduk jika dilihat dari atas Gambar 2 Rumah-rumah yang mengelilingi natas (Sumber: H.A. Tjondro Sugianto 2010) Rumah-rumah warga umumnya adalah rumah-rumah yang tidak permanen, beratapkan ijuk atau seng, dan berdindingkan bilik bambu atau papan. Adapun lantai rumah mereka biasanya langsung tanah, tanpa semen apalagi keramik. Hanya beberapa rumah saja yang mulai bertembokkan semen atau separuh tembok semen dan berlantaikan semen pula. Sementara rumah 59

8 Tu a Golo merupakan rumah panggung dua lantai yang seluruhnya dibuat dari kayu. Gambar 3 Rumah-rumah penduduk yang umumnya semi permanen (Sumber: H.A. Tjondro Sugianto 2010) Hingga bulan Mei 2011, jalan beraspal tidak pernah melalui kampung Mondo. Jalan yang terbentang sepanjang kampung dan jalan yang menghubungkan kampung mereka dengan kota Borong merupakan jalan tanah yang mereka bangun secara bergotong royong. Demikian pun listrik belum memasuki tanah Mondo walau kampung-kampung tetangganya sudah mulai menikmati listrik, jalan aspal, dan air bersih. Jika ada acara-acara besar, biasanya warga menyewa generator dari kota. Yang paling menyulitkan, saluran air bersih pun tidak ada sehingga warga sehari-hari mengkonsumsi air sungai yang kotor. Itupun harus diambil dari tempat yang relatif jauh, tergantung posisi rumahnya dengan sungai yang mengalir di bawah kampung mereka. Di Mondo ada sebuah air terjun yang cukup deras dengan kolam besar di bawahnya. Di sanalah anak-anak dan penduduk Mondo sering pergi untuk mandi dan menangkap ikan. Untuk mencapai tempat ini, dibutuhkan waktu sekitar setengah jam berjalan kaki dari lokasi permukiman penduduk. Fasilitas umum lainnya seperti sarana pendidikan, kesehatan, bahkan pasar sekalipun tidak dapat dijumpai di sana. Yang dapat dijumpai di Mondo hanya rumah dan kebun, dengan penduduknya yang ramah dan periang. Sejak terjadinya pemekaran kabupaten di tahun 2007, harapan baru mulai bersemi di hati para warga. Lebih-lebih, dengan meningkatnya Borong sebagai ibukota kabupaten, mulai banyak pembangunan terjadi di sana-sini. Banyak warga Mondo yang mengambil bagian dalam proyek-proyek yang dikerjakan 60

9 oleh pemerintah di Borong, ataupun mengadu nasib dengan memutar ojek di Borong. Sayangnya, begitu banyak hal yang harus diprioritaskan oleh kabupaten yang masih sangat muda ini, sehingga Mondo pun belum tersentuh oleh pembangunan di masa pemerintahan baru ini. Singkatnya, sejak zaman Indonesia merdeka Mondo belum pernah mendapatkan pembangunan apa-apa dari pemerintah! ucap seorang bapak singkat, padat, jelas dalam sebuah pertemuan para tetua Mondo. Yah pemerintah kita itu kan masih muda, masih banyak yang harus diurus. Pembangunan yang menyangkut kepentingan lebih banyak orang pasti lebih diprioritaskan. Kalau membangun di Mondo kan yang menikmati hanya orang Mondo saja. Tapi, kalau sampai bertahun-tahun mendatang kami tetap dibiarkan, kami akan bersuara, ujar Stefanus Syukur penuh pengertian namun bernada mengancam sekaligus. 27 Situasi inilah yang menjadi ancaman terabaikannya Mondo dalam pembangunan. Bagaimanakah masyarakat Mondo dapat melangsungkan kehidupannya di bawah ancaman situasi seperti ini? Kenyataannya, insan-insan pembangunan mulai memainkan peranannya dengan menggulirkan pembangunan di Mondo demi memenuhi kebutuhan mereka. Ada semacam kekuatan di balik kekerabatan orang Mondo, yang akhirnya menjadi fokus dari penelitian ini. KOMUNITAS PEMBANGUN Sejak lahirnya hingga saat ini, Kampung Mondo nyaris tak tersentuh oleh pembangunan yang diprakarsai oleh pemerintah. Dibandingkan dengan kampung-kampung tetangganya, Mondo paling tertinggal dari segi sarana infrastruktur. Kemungkinan besar letaknya yang jauh lebih terpencil dibandingkan kampung tetangganya menjadi alasan utama Mondo sulit dijangkau oleh aliran listrik, sambungan air bersih, dan jalan beraspal yang terbentang di kampung tetangga. Walaupun demikian warga Mondo tampak jauh lebih maju dalam segala keterbatasannya dibandingkan warga kampung lainnya yang sempat dikunjungi ketika observasi. Kemajuan warga Mondo pertama dapat dilihat dari segi 27 Pernyataan ini disampaikannya ketika sedang beristirahat sejenak di hari kerja bakti meningkatkan jalan tanah ke tingkat telford di Mondo. Jadi, ungkapannya ini merupakan kerinduannya agar pemerintah mau turun tangan mengaspal jalan di Mondo. 61

10 pendidikan. Tercatat hingga tahun 2010 ada 15 orang yang sedang sekolah di tingkat SMP, 7 orang sedang sekolah di tingkat SMU, 23 orang telah lulus SMU, dan 6 orang telah lulus atau pernah kuliah. Angka ini merupakan prestasi karena masih banyak warga kampung lain yang tidak tamat SD atau hanya sampai SMP saja. 28 Bahkan, para sarjana tersebut di antaranya adalah putera Yoseph Majung. Yoseph Majung merupakan Tu a Golo Mondo masa lalu yang lahir sekitar tahun 1930-an. Padahal, pada tahun itu sekolah masih sangat sulit dijangkau dan belum dirasakan penting oleh kebanyakan orang. Walaupun demikian, Yoseph Majung terus menekankan bahwa sekolah itu penting. Adapun istri dari Yoseph Majung, Monika Setia, banyak menekankan bahwa semua anak-anaknya harus sekolah dan bekerja. Dengan demikian, pemikiran investasi masa depan lewat menyekolahkan anak sudah mulai tampak di Mondo sejak lama. Dan rupanya, pendirian keluarga besar Tu a Golo ini memengaruhi pula keluarga-keluarga lain di Mondo. Perilaku investasi untuk masa depan ini juga tampak dalam diri Stefanus Syukur yang membeli lahan cukup luas untuk dijadikan sawah di daerah Waéreca. Dari seluruh warga Mondo, keluarga Stefanuslah satu-satunya yang mempunyai sawah dalam arti bukan sawah ladang. 29 Selain itu, di depan rumah Stefanus berdiri sebuah warung kecil yang menjual beberapa barang kebutuhan sehari-hari ala kadarnya. Perilaku investasi ini diikuti juga oleh seorang warga Mondo 2 yang membuka warung di depan rumahnya pula. Warung ini merupakan fenomena yang cukup mencolok mata karena tidak ada satu warga pun di kampung-kampung lain yang membuka warung. Jadi, warung sebetulnya bukan hal yang biasa di Desa Golo Kantar. Di kampung-kampung tetangga Mondo, biasanya orang membuka warung atau kios jika ada acara-acara besar saja. Adat istiadat yang seringkali disebut-sebut sebagai pemborosan juga disikapi secara cerdik oleh keluarga besar ini. Idenya berasal dari Alfonsius Dasung, adik bungsu Stefanus Syukur. Sebagai seorang ekonom lulusan sebuah perguruan tinggi di Kupang, Alfonsius menceritakan bahwa mereka menyisihkan pemasukan mereka secara rutin dan ditabung untuk kepentingan adat. Dengan demikian, pada saat terjadi tuntutan adat, mereka dapat selalu memenuhinya tanpa merugikan anggaran rutin rumah tangga. 28 Sayangnya, data persis tingkat pendidikan warga Desa Golo Kantar tidak ada. Namun, berdasarkan observasi dan informasi dari warga dan tokoh masyarakat, pendidikan warga Mondo termasuk maju dibandingkan kampung lainnya. 29 Ada beberapa warga Mondo yang juga mempunyai sawah tetapi sawah ladang. 62

11 Pada tahun 1999 warga Mondo mengadakan demonstrasi ke DPRD Ruteng, yang berjarak sekitar 58 km dari Mondo. Sebelum tahun 1999, demonstrasi tergolong tabu di Indonesia karena dapat dianggap sebagai tindakan subversif. Oleh karena itu, demonstrasi yang diadakan tahun 1999 oleh warga Kampung Mondo yang nyaris belum terjamah media informasi tersebut merupakan peristiwa yang fenomenal. Tampak sebuah sikap dan cara berpikir yang membuat mereka semakin berbeda dengan kampung-kampung lainnya. Ciri-ciri sebuah civil society yang menghendaki akuntabilitas dan transparansi pemerintah cukup tampak ketika mereka berani menyampaikan kritik secara damai ke Ruteng. Pengorganisasian di Mondo juga terkoordinir rapi dan cukup administratif. Salah satu contoh yang menonjol adalah pengkoordinasian penggunaan sarana air bersih. Di Mondo 1, 2, dan 3, masyarakat mengangkat seorang Tu a Keran yang bertanggungjawab mengelola penggunaan air di kawasannya. Tu a Keran ini masing-masing bertanggung jawab kepada Tu a Golo untuk menaati peraturan dan bertanggung jawab atas kelancaran pemakaian air bersih di kawasannya masing-masing. Setiap Tu a Keran memegang kunci keran dan bertanggung jawab untuk menutup dan membuka keran sesuai jadwal yang telah disepakati bersama di Kampung Mondo. Hal ini sangat berbeda dengan yang terjadi di kampung-kampung lainnya. Di kampungkampung lain, tidak ada penjadwalan kapan keran ditutup dan kapan dibuka sehingga seringkali air melimpah keluar dari bak dengan sia-sia. Banyak juga warga kampung lain yang seenaknya membelokkan saluran air ke rumah pribadinya sehingga tetangganya tidak memperoleh air atau setidaknya debit berkurang. Bahkan, ada pula yang membocorkan pipa air sehingga terjadi kubangan air yang cukup besar dan airnya berlimpah. Air ini digunakan untuk mengaduk semen karena sedang ada pembangunan rumah di lokasi tersebut. Akibatnya, debit air yang mengalir ke penduduk lainnya berkurang banyak. 30 Contoh lain yang menunjukkan Kampung Mondo juga cukup rapi secara administratif adalah adanya daftar presensi dari rapat-rapat yang mereka lakukan, termasuk juga notulensi rapatnya. Selain itu, ada pula daftar presensi ketika mereka bergotong royong membangun sarana air bersih termasuk juga ketika melakukan survai. Jika terjadi kasus-kasus khusus, mereka membuat berita acara yang ditandatangani oleh orang yang bersangkutan dan Tu a Golo. 30 Berbagai fenomena ini ada yang dilihat langsung oleh penulis, ada pula yang berdasarkan informasi dari warga Mondo dan luar Mondo, dilengkapi pula oleh informasi dari para Romo di Paroki Borong. 63

12 Berita acara ini misalnya ketika ada kasus pengrusakan pipa air bersih 31, pencurian batu di pinggir jalan milik bersama 32, dan sebagainya. Selain itu, ada juga surat pernyataan kerelaan seseorang yang tanahnya digunakan untuk kepentingan bersama, misalnya sepetak lahan seorang bapak yang dipakai untuk mendirikan bak penampungan air bersih milik warga Mondo. Terobosan besar dan menonjol adalah ketika akhirnya keluarga Tu a Golo ini dapat mempersatukan partisipasi warga Mondo untuk membangun jalan di tahun 1999 dan sarana air bersih sederhana di tahun Jalan yang terbentang itu menjadi akses ekonomi yang penting bagi warga Mondo. Sejak terbentangnya jalan tersebut, terhitung sudah ada 3 rumah di Mondo yang mulai dibangun dengan menggunakan tembok semen. Sementara anak-anak yang disekolahkan pun semakin banyak. Penduduk yang memiliki motor juga cukup banyak, bahkan keluarga Stefanus sendiri memiliki beberapa motor. Semua hal ini menunjukkan perekonomian keluarga-keluarga di Mondo semakin baik dengan adanya jalan tersebut. Tabel 1 Fenomena di Mondo KEKURANGAN Sarana infrastruktur minim. Nyaris tak terjamah oleh pembangunan yang diprakarsai oleh pemerintah Lokasi yang cukup terisolir terutama di musim hujan, walau hanya 4 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Manggarai Timur. Tak terjamah media massa secara langsung Sumber: hasil wawancara dan observasi KELEBIHAN Pendidikan masyarakat relatif lebih tinggi dibandingkan kampung-kampung lainnya Pembangunan masih dapat bergulir lewat partisipasi aktif masyarakat Perilaku ekonomi yang mementingkan investasi demi masa depan cukup tampak Bisa melakukan demonstrasi dan resistensi 33 Cukup rapi dalam pengorganisasian dan administrasi Semua fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat Mondo dapat mengatasi masalah kemiskinan mereka. Letak geografis kampung yang nyaris terisolir dan pembangunan pemerintah yang hampir tak pernah menjamah Mondo rupanya tak menghalangi terjadinya pembangunan di Mondo. Berdasarkan hasil observasi selama ini, mereka merupakan komunitas masyarakat yang sudah siap untuk melaju dalam pembangunan. Jika pemerintah hendak melakukan pembangunan di Mondo, sebuah pembangunan yang berbasis komunitas dapat terwujud dengan baik di sana. Dengan perkataan lain, 31 Cerita lengkapnya dapat dilihat pada Bab VII. 32 Cerita lengkapnya dapat dilihat pada Bab VII. 33 Kisah lengkap tentang resistensi warga Mondo dapat dilihat pada Bab VI. 64

13 masyarakat Mondo menunjukkan dirinya sebagai sebuah komunitas yang maju dalam arti memiliki kemampuan membangun. PERKEBUNAN DI MONDO Mayoritas warga Mondo adalah petani. Mereka hidup dari berkebun dan menanam padi ladang. Tanaman yang mereka tanam di kebun-kebun antara lain jagung, kapuk, jambu mente, kemiri, coklat, dan kacang-kacangan. Belakangan mereka mulai juga menanam kayu keras di kebun-kebun mereka. Semuanya mengandalkan siraman air hujan karena tidak ada irigasi, mata air, sumur, ataupun sumber air lainnya yang dapat membasahi kebun mereka. Dengan demikian, keberhasilan panen mereka sangat tergantung kepada cuaca. Untuk keperluan sehari-hari, penduduk harus turun ke sungai yang berada sekitar 1 km di bawah kampung mereka. Padi Ladang dan Jagung Mondo merupakan tanah yang subur, apa saja yang ditanam biasanya memberikan hasil yang berlimpah, dengan catatan, asal ada hujan. Tinggal lempar saja, demikian istilah orang Mondo, yang memang benar juga karena kemudian tanah dan hujanlah yang menumbuhkan apa yang sudah mereka lempar. Kami ini tanam biasa saja, Suster, tidak pakai teknik-teknikan; pokoknya tanam cara kampung, cetus seorang bapak. Sejak dahulu hingga sekarang, tanaman-tanaman di Mondo tidak pernah mengalami irigasi, hanya bergantung hujan semata. Itulah sebabnya jika terjadi kemarau panjang, masyarakat Mondo mengalami kesulitan yang tidak kecil. Berdasarkan cerita-cerita warga kampung, kemarau berkepanjangan tersebut sempat terjadi di Mondo, antara lain sekitar tahun 1950-an, tahun 1968, tahun 1998, dan yang baru-baru mereka alami adalah di tahun Pada mulanya masyarakat Mondo menanam jagung, padi ladang, dan kacang-kacangan. Pekerjaan pertanian mereka dimulai sekitar bulan September setiap tahunnya. Pada bulan tersebut, mereka bekerja membersihkan dan menyiapkan kebun agar dapat ditanami. Memasuki musim hujan di sekitar bulan Oktober, mereka pun mulai menanam dan dengan gembira memandang air hujan yang menyirami benih-benih yang sudah mereka tanam hingga 65

14 bertunas dan bertambah besar. Januari dan Februari masyarakat disibukkan dengan menyiangi kebun dan memandangi tanaman mereka yang sudah semakin besar. Sekitar bulan April, mulailah mereka memanen apa yang sudah mereka tanam. Ketika mengerjakan kebun, mereka biasa melakukan dalam kebersamaan yang disebut dengan istilah Dodo. Dodo merupakan kebiasaan masyarakat Manggarai untuk mengolah kebun bersama secara bergiliran. Jadi, misalnya hari pertama semua terjun ke kebun si A, kemudian hari selanjutnya bekerja di kebun si B. Umumnya pengerjaan kebun termasuk Dodo ini tidak hanya melibatkan kaum pria tetapi juga ibu-ibu. Bahkan, di suatu hari bulan Oktober 2009, Dodo hanya melibatkan ibu-ibu saja. Sambil menikmati pisang rebus dan secangkir kopi hangat, penulis duduk-duduk di kebun bersama ibuibu yang sedang beristirahat sejenak melepas lelah. Gambar 4 Para ibu yang sedang istirahat setelah lelah kerja Dodo (Sumber: H.A. Tjondro Sugianto 2009) Yang kerja Dodo hari ini ibu-ibu semua Suster, karena bapak-bapak sedang kerja bakti membuat jalan, ucap seorang ibu. Doakan saya ya Suster, supaya anak saya lahir selamat, pinta seorang ibu yang sedang hamil malu-malu, karena melihat saya keheranan memandangnya. 66

15 Ibu sedang mengandung besar begini kok ikut Dodo juga? tanya saya. Ah, saya hanya bantu sedikit-sedikit saja, Suster, jawabnya. Setelah panen di sekitar bulan April, masyarakat Mondo pun tak ada pekerjaan apa-apa lagi. Bagi yang mau menjual hasil panennya, bulan Mei merupakan saat mereka mencari pasaran untuk hasil kebunnya. Setelah itu, tiada lagi yang dapat mereka kerjakan selain melewati bulan-bulan menganggur. Mereka harus menunggu sampai sekitar bulan September untuk dapat mulai membersihkan dan menyiapkan kebun. Dengan demikian, mereka panen hanya setahun sekali, pemasukan pun hanya satu tahun satu kali. Di bulan-bulan yang lain mereka tak memiliki penghasilan apa-apa sama sekali. Bahkan, sebelum tahun 2000 ketika belum ada jalan, banyak pula yang tidak menjual hasil panennya. Selain karena belum ada jalur transportasi juga karena pada masa itu belum ada pasar. Uang kurang beredar di Mondo sini, Suster, ungkap Alfonsius Dasung 34 menjelaskan. Biasanya hasil panen dikonsumsi sendiri, atau dipakai untuk barter. Jika dijual, uangnya biasa dipakai untuk membeli kerbau. Dulu kalau mau jual jagung kami harus pergi ke Borong. Kami pikul jagung itu di atas kerbau, tiap kerbau 100 kg jagung. Kami jalan kaki cukup jauh, sampai menyeberang Sungai Waébobo sana, kenang Stefanus. Kalau tidak punya kerbau, ya kami pikul jalan kaki, tambah bapak yang lain. Dijual ke mana? Kan belum ada pasar? Kami bawa ke ibu-ibu haji orang Ende. Mereka itu punya hubungan dengan penguasa laut 35, jadi jagung-jagung kami ini bisa dibilang jagung ekspor 36 juga, jawab Stefanus. Dijual dengan harga berapa? Dulu itu harganya satu kilo jagung setali, kira-kira 25 sen, jawab Stefanus pasti. 34 Alfonsius adalah adik bungsu Stefanus Syukur yang belajar ekonomi di Kupang. 35 Ende merupakan daerah pesisir pantai yang terletak jauh ke arah timur dari Borong. Pada zaman dahulu banyak orang Ende yang berlayar dan sebagian menetap di Borong. Namun, mereka yang menetap di Borong masih mempunyai hubungan dagang dengan kerabatnya yang masih sering berlayar untuk berdagang. Sampai sekarang, masih ada kampung-kampung orang Ende di Borong, dan terkadang dapat juga ditemukan di pasar Borong sayur mayur dari Ende. 36 Ekspor dalam pengertian dijual ke daerah-daerah lain oleh orang Ende. 67

16 Selain dijual dan dikonsumsi sendiri, masyarakat juga memiliki lumbung bersama. Sebelum tahun 2000, setiap 30 KK memiliki sebuah lumbung yang dikelola oleh pengurus lumbung. Pada musim panen, setiap KK wajib menyumbangkan hasil panennya sebesar minimal 50 kg untuk disimpan di lumbung. Tak jarang isi lumbung itu mencapai 2 ton. Persediaan inilah yang kemudian dibagikan secara adil bila ada kemarau berkepanjangan atau hasil panen tak mencukupi untuk setahun. Hal ini penting karena di Borong kala itu belum ada pasar, sehingga jika ada kekurangan pangan mereka tidak bisa membeli beras. Apalagi dulu di Borong cari beras susah, karena belum ada pasar seperti sekarang. Ke mana kami harus mencari beras kalau kemarau panjang? Itu sebabnya kami rajin mengumpulkan beras di lumbung bersama, ujar seorang bapak menjelaskan. Sekarang di Borong sudah ada pasar. Oleh karena itu, selain dikonsumsi sendiri, para petani juga dapat menjual hasil kebunnya ke pasar di Borong. Hari pasar di Borong adalah Senin dan Selasa. Sejak beberapa tahun belakangan, para petani Mondo mendapatkan bantuan bibit jagung dari Dinas Pertanian. Bibit ini disampaikan melalui ketua Kelompok Tani Mondo, yang kebetulan juga dijabat oleh Stefanus Syukur. Tapi tahun ini (2009) panen gagal semua karena hujan tidak turun, keluh Stefanus. Saya sudah lapor ke Dinas Pertanian, mereka mengerti dan saya hanya tinggal membuat berita acara saja yang isinya bahwa bibit memang sudah diterima dan ditanam oleh petani Mondo namun gagal panen karena kemarau panjang. Di Mondo tidak ada sawah irigasi, jadi semua padi ditanam di sawah tadah hujan. Sawah yang ada terletak di pinggiran utara Mondo ke arah Lehong. Sawah tersebut dikelola oleh 26 KK dari Panga Waling, Teber, dan Wodo. Masing-masing KK mengelola 10 x 60 m. Keluarga dari Waling sebetulnya mempunyai sawah tetapi di daerah Waéreca, di luar Mondo, tepatnya di kaki bukit tempat Kampung Mondo berada. Daerah ini memang sudah sejak zaman Jepang menjadi areal persawahan dan hingga kini menjadi basis penyuplai beras andalan di Borong. 68

17 Tanaman Keras di Mondo Pada tahun 1994 ada sebuah proyek yang membawa angin segar bagi para petani di Mondo. Proyek IFAT merupakan kerja sama Perkebunan Indonesia dengan sebuah LSM dari Australia dan pendanaan sepenuhnya berasal dari Australia yang bekerja sama dengan Bank Dunia. Sehubungan dengan proyek tersebut, datanglah petugas PPL ke Mondo dan memperkenalkan tanaman jambu mente kepada masyarakat. Saat itu juga menjadi perkenalan pertama mereka dengan polaris, semacam obat penyemprot untuk membasmi alang-alang. Menurut pengakuan para petani di Mondo, dulu mereka cukup kesulitan jika harus membersihkan lahan dari alang-alang karena dilakukan secara manual. Padahal, hampir seluruh Mondo dulunya adalah padang ilalang yang luas. Sejak adanya polaris, pekerjaan mereka menjadi jauh lebih ringan. Pada tahun tersebut, para petani diberi anakan pohon jambu mente, dan 7 liter polaris untuk setiap 1 hektar lahan. Selain itu, mereka juga diberi bantuan sekop dan pupuk. Adapun tenaga PPL yang turun ke Mondo juga digaji oleh IFAT. Tapi bayangkan Suster, untuk 50 hektar lahan di Mondo ini, tenaga teknis yang dikirim hanya satu orang! Mana mungkin dia bisa membimbing kami semua? Jadi kami menanamnya juga tetap dengan cara kampung biasa, seru seorang bapak. Bagaimana cara menanamnya? Bagaimana cara pemeliharaannya? Kami sendiri juga tidak jelas, ya kami tanam saja, tambah yang lain. Waktu pertama kali melihat pohon itu, agak aneh juga, untuk apa lagi kami disuruh tanam ini barang? kenang seorang bapak. IFAT juga mengusahakan sertifikasi tanah para petani. Namun, pada akhirnya hanya ada 5 petani saja yang mendapatkan sertifikat tanah, sementara yang lain tidak mendapatkan sama sekali. Hingga kini tanah-tanah di Mondo hampir semuanya tidak ada sertifikat. Masing-masing memagari tanah miliknya sesuai dengan luas lahan yang diberikan oleh Tu a Golo dahulu. Selain itu, masih ada beberapa hal lain lagi yang dikeluhkan warga Mondo sehubungan dengan program ini, antara lain berkaitan dengan pengiriman pupuk. Waktu itu pupuk didrop dulu ke Mondo, jauh hari sebelum bibit datang. Jadi, cukup banyak pupuk yang terbuang, cerita seorang bapak. Kejanggalan yang paling menonjol berkaitan dengan program jambu mente ini adalah masalah keuangan. Setiap petani waktu itu diberi bantuan uang yang disebut sebagai uang hibah, maksudnya untuk pemeliharaan pohon jambu 69

18 mente selanjutnya. Setiap orang diberi uang tunai separuh saja dari jumlah seharusnya, dengan alasan yang separuh lagi dimasukkan ke dalam rekening bank. Jadi, setiap petani mendapatkan nomor rekening masing-masing di bank. Kenyataannya, sejak permulaan sampai saat ini para petani tidak pernah sekalipun melihat buku tabungan itu dan tidak pernah tahu berapa nomor rekeningnya. Sebaliknya, para petani masih dibebani lagi dengan tunggakan sebanyak 24 bulan. Ketika masyarakat Mondo mempertanyakan ke mana perginya uang tunggakan mereka selama 24 bulan itu, petugas PPL tidak dapat menjawab dan akhirnya melarikan diri dari Mondo. Memang itu proyek jahat betul, demikian kesimpulan Alfonsius. Itu semacam proyek berebut uang antara perusahaan-perusahaan yang adu tender untuk pengadaan pupuk, bibit, sekop, dan sebagainya, sambungnya lagi. Lepas dari bagus tidaknya program IFAT tersebut, kini rakyat Mondo sangat menikmati hasil dari jambu mente yang sudah mereka tanam. Setiap keluarga memiliki minimal setengah hektar kebun jambu mente. Inilah hal yang sangat mereka syukuri. Mente dipanen setiap bulan September. Jadi, pada bulan-bulan yang sebelumnya mereka menganggur, kini diisi dengan mempersiapkan panen jambu mente. Dengan demikian penghasilan mereka pun bertambah. Sebagian besar padang rumput di Mondo kini sudah berubah wajah menjadi padang mente. Jambu mente menjadi pemandangan yang khas di Kampung Mondo, menaungi rerumputan hijau yang terhampar di bawahnya. Selain jambu mente, banyak petani Mondo yang juga menanam kapuk, coklat, dan kemiri. Pada masa sekarang ini, jambu mente, coklat, dan kemiri, sudah dapat dijual di Borong. Selain di Borong sudah ada pasar, juga ada penadah khusus yang menampung hasil panen para petani. Sedangkan untuk kapuk, biasanya penadah yang datang langsung ke Kampung Mondo untuk mengangkut kapuk-kapuk yang sudah dipanen oleh para petani. Sebagaimana tanaman lain yang ada di Mondo, semua tanaman ini juga dipanen setahun sekali. Bagi para petani, memanen kapuk merupakan hal yang paling menegangkan dibandingkan yang lain. Paling ngeri, kalau kami harus petik uang di langit, kata seorang bapak. Maksud Bapak? Begini, kalau kita harus petik kapuk, kadang ada satu yang menggantung tinggi sekali. Terpaksa harus dipanjat juga, karena itu kan uang. 70

19 Betul juga, kapuk-kapuk itu kan seperti awan, jadi petik kapuk seperti memetik uang di antara awan-awan, simpul Feri Sehadung sambil tertawa. Pekerjaan memetik kapuk ini memang sesuatu yang cukup menggiriskan. Umumnya pohon kapuk berketinggian kira-kira 20 meter. Batangnya pun licin untuk dipanjat. Itu sebabnya saya bilang memetik uang di langit, kata bapak itu menjelaskan. Tiap buah kapuk itu harus kita tusuk satu persatu, pokoknya ngeri! Namun, rupanya kengerian itulah yang membuat masyarakat Mondo semakin dekat dengan Tuhan. Kami ini orang Mondo, bisa ribuan kali berdoa setiap hari. Setiap sebelum panjat pohon kami berdoa. Nanti mau panjat pohon yang lain lagi, kami berdoa lagi. Pokoknya berdoa terus! Pada bulan Oktober 2009, harga kapuk sekitar Rp. 5000,- per kilogram. Di bulan Desember 2009, harga kapuk tinggal Rp. 2500,- per kilogram. Terakhir, sebelum penulis meninggalkan Kampung Mondo di akhir bulan April tahun 2010, harga kapuk adalah Rp. 2000,- per kilogram. Kapuk-kapuk tersebut setelah dijemur kemudian dimasukkan ke dalam karung, siap diambil penadah yang akan datang menjemput. Banyak keluarga yang dapat menghasilkan puluhan karung kapuk setiap tahunnya. Gambar 5 Pohon Kapuk di Mondo (Sumber: H.A. Tjondro Sugianto 2009) 71

20 Pada tahun 2010 ini, di Mondo sudah banyak pula ditemukan tanamantanaman jangka panjang berupa kayu. Semua ini mereka tanam berdasarkan dorongan dari Rm. Beny Jaya, Pr. sebagai pastor paroki. Perlahan-lahan, sebagian lahan kapuk sudah berganti dengan lahan kayu. Menurut cerita penduduk, tanaman jangka panjang pertama di Mondo sebetulnya adalah pisang dan kelapa. Penanaman kelapa berawal dari pendapat seorang ahli pertanian bernama Ir. Morrel dari Belgia. Dulu kawasan ini mau dijadikan tempat seminari, cerita Stefanus. Maka didatangkanlah seorang ahli pertanian untuk melihat kondisi tanah ini. Dia makan begitu saja tanah di sini, dan langsung bisa menebak bahwa tanah Mondo bisa ditanami kelapa, tetapi umurnya tidak akan lama, paling lama hanya 20 tahun saja. Kalau tanaman jangka pendek, tinggal buang 37 saja, sambung Stefanus. Pendapat ini dipercaya oleh warga Mondo. Maka, bertumbuhanlah pohon kelapa di Mondo 1, kampung pertama Mondo dahulu sebelum terjadi perluasan ke Mondo 2 dan Mondo 3. Kira-kira ada duaratusan pohon waktu itu, cerita seorang bapak mengenang. Ternyata pendapat yang disampaikan oleh ahli pertanian tersebut benar adanya. Masyarakat Mondo menanam kelapa sekitar tahun 1967, dan pada tahun an pohon-pohon kelapa itu pun mati satu persatu. MENGGENDONG SAUDARA Musim hujan adalah musim yang tak terlukiskan. Di satu pihak kebun tersirami, di lain pihak jalan menjadi sangat berlumpur dan becek sehingga motor tak dapat lewat, bahkan berjalan kaki pun tidak mudah. Yang lebih parah lagi, di musim hujan biasanya banyak warga yang sakit. Udara yang lembab, air yang tidak bersih, menyuburkan pertumbuhan berbagai kuman, bakteri, dan virus yang menjadi sumber berbagai penyakit. Belum lagi krisis air bersih yang menjadi masalah keseharian warga, membuat mereka sulit juga untuk hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, memang warga tidak tahu lagi apakah harus sedih atau bergembira dalam menyambut musim hujan. Sayangnya, di Mondo belum ada fasilitas kesehatan, bahkan dalam bentuk klinik yang paling 37 Menggambarkan tanah Mondo yang subur untuk tanaman jangka pendek seperti jagung, padi ladang, dan kacang-kacangan. 72

21 sederhana sekalipun. Jika ada warga yang sakit dan membutuhkan bantuan tenaga medis, Puskesmas di Borong menjadi satu-satunya tempat yang paling dekat. Keadaan ini tentu saja sangat memprihatinkan. Beberapa kali warga harus menggotong saudaranya yang sakit menuruni jalan yang sangat becek dan berlumpur untuk mencapai Puskesmas di Borong. Air hujan yang terus turun dan tentunya membasahi juga si sakit membuat para pemikul itu cemas bukan main apakah saudara yang dipikulnya itu masih hidup setiba di Borong. Kecemasan mereka bukan tidak beralasan, karena sudah beberapa kali terjadi peristiwa kehilangan saudaranya yang meninggal saat digotong ke Puskesmas. Kecemasan semakin meningkat jika ternyata Puskesmas Borong menyatakan tidak mampu untuk mengatasi. Itu berarti, mereka harus membawa saudaranya ke rumah sakit di Ruteng. Sebagai Puskesmas, memang fasilitasnya tidak selengkap rumah sakit. Apalagi, listrik di Borong setiap hari pasti padam, sehingga bukan kejadian aneh kalau di dalam Puskesmas Borong gelap gulita, di tahun 2010 sekalipun. Biasanya pada saat-saat yang demikian, warga mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan si sakit. Jadi sebelum menggotong saudara mereka ke Borong, mereka sudah mengumpulkan uang terlebih dahulu. Jumlah uang yang dikumpulkan tiap orang biasanya berkisar antara lima sampai sepuluh ribu rupiah. Suatu hari saya menggendong tetangga saya, ia berperut besar sekali, kata seorang bapak mengawali ceritanya. Waktu itu musim hujan, jalanan buruk betul. Perut bapak itu betul-betul besar, tapi entah mengapa saya tidak merasa berat. Saya hanya cemas kalau-kalau dia tidak kuat dan mati di jalan. Ketika saya masih jalan kaki sambil menggendong dia, tiba-tiba bapak itu muntah. Setelah itu dia muntah lagi sampai beberapa kali. Leher saya, pundak saya, sudah kuning semua kena muntahannya. Saya semakin kuatir dia mati di jalan. Akhirnya sampailah saya di Puskesmas Borong, ternyata mereka meminta saya untuk membawa Bapak itu ke Ruteng. Syukurlah setelah sampai di Ruteng, Bapak itu ditangani dengan baik dan akhirnya sembuh, ujar sang pencerita dengan wajah penuh syukur. Dan untungnya pula, warga mengumpulkan uang cukup sehingga ada biaya untuk mengantar ke Ruteng dan mendapatkan perawatan medis dari rumah sakit di sana. 73

22 Kami waktu itu mengumpulkan uang 600 ribu, Suster, sambung seorang bapak yang lain dengan bangga. Kisah singkat ini setidaknya menggambarkan dua hal yang menjadi gambaran umum Kampung Mondo. Pertama, sebagai wilayah yang berada dalam orbitasi rendah terhadap pemerintahan pusat, Mondo berada dalam ancaman terabaikan di bidang pembangunan. Kedua, masyarakat Mondo saling bahu membahu dalam mengatasi kesulitan demi kesulitan yang mereka hadapi bersama. Ada sebuah kekuatan yang mempersatukan mereka, sekaligus memampukan mereka untuk dapat tetap hidup di Mondo. 74

Gambar 36 Anak-anak Mondo

Gambar 36 Anak-anak Mondo EPILOG Seorang anak laki-laki Kampung Mondo berlari kencang mengikuti kendaraan yang ditumpangi penulis untuk memasuki Kampung Mondo. Matahari bersinar sangat terik membuat wajah dan sekujur tubuh anak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desa yang amat kecil dan terpencil dari desa-desa lain yang ada di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. desa yang amat kecil dan terpencil dari desa-desa lain yang ada di Kecamatan BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sembunglor merupakan sebuah desa yang terletak dalam cakupan wilayah Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Desa Sembunglor itu desa yang amat kecil dan terpencil

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan Rappler.com Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan Ari Susanto Published 12:00 PM, August 23, 2015 Updated 4:48 AM, Aug 24, 2015 Selama 20 tahun, Sadiman mengeluarkan uangnya sendiri

Lebih terperinci

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati

POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati POLA PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT PADA LAHAN KRITIS (Studi Kasus di Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan) Oleh : Nur Hayati Ringkasan Penelitian ini dilakukan terhadap anggota Kelompok Tani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

selama 12 jam. Pendapatan mereka rataratanya 1.5 juta rupiah sebulan. Saat ini, mata Nelayan 1.000.000 kerja masyarakat adalah nelayan selama 4 jam.

selama 12 jam. Pendapatan mereka rataratanya 1.5 juta rupiah sebulan. Saat ini, mata Nelayan 1.000.000 kerja masyarakat adalah nelayan selama 4 jam. Datar Luas Gambaran Umum Desa Datar Luas terletak di Kecamatan Krueng Sabee dengan luas 1600 Ha terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Makmur Jaya, Dusun Damai dan Dusun Subur. Desa yang dipimpin oleh Andalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat bermukim di pedesaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini: 50 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Umur Responden Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data wawancara langsung kepada responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010). BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu komponen penting untuk kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Air juga merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai ciri-ciri khas dan kemampuan dalam mengolah potensi sumber daya alam yang

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun Selo Ngisor, Desa Batur, Kecamatan getasan terletak sekitar 15 km dari Salatiga, dibawah kaki gunung Merbabu (Anonim, 2010). Daerah ini

Lebih terperinci

Dairi merupakan salah satu daerah

Dairi merupakan salah satu daerah Produksi Kopi Sidikalang di Sumatera Utara Novie Pranata Erdiansyah 1), Djoko Soemarno 1), dan Surip Mawardi 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118. Kopi Sidikalang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT. BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN

ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN 45 ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN PETANI MISKIN Karakteristik Petani Miskin Ditinjau dari kepemilikan lahan dan usaha taninya, petani yang ada di RT 24 Kelurahan Nunukan Timur dapat dikategorikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida

5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida 5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida Berdasarkan hasil perhitungan terhadap rata-rata penerimaan kotor antar varietas padi terdapat perbedaan, kecuali antara

Lebih terperinci

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang.

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang. ELABORASI Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber alamnya yang melimpah. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI RISET PENDAMPINGAN. lain di Kecamatan Tulung. Desa yang memiliki luas 222,571 Ha ini

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI RISET PENDAMPINGAN. lain di Kecamatan Tulung. Desa yang memiliki luas 222,571 Ha ini BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI RISET PENDAMPINGAN A. Dusun Satu Sudimoro Secara Geografis Sudimoro merupakan salah satu desa di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, yang memiliki area desa yang cukup luas

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo. BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik 1. Demografi Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu. Tarsin (70) kelelahan. Matanya menatap lesu. Memegang ember berisi lhem, atau sisa tetes getah karet alam, ia duduk di bawah pohon karet di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIX di Sedandang, Pageruyung,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

BAB IV POTRET KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT. dari pusat Kecamatan Parengan. Desa Mojomalang ini berbatasan dengan Desa Sendangrejo

BAB IV POTRET KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT. dari pusat Kecamatan Parengan. Desa Mojomalang ini berbatasan dengan Desa Sendangrejo BAB IV POTRET KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT A. Meneropong Bentang Alam Sempol Sempol merupakan sebuah Dusun yang termasuk dalam wilayah Desa Mojomalang, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Dusun Sempol

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN

BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN BAB V PENGELOLAAN HUTAN DAN LUAS LAHAN 5.1 Aksesibilitas Masyarakat terhadap Hutan 5.1.1 Sebelum Penunjukan Areal Konservasi Keberadaan masyarakat Desa Cirompang dimulai dengan adanya pembukaan lahan pada

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 61 V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 5.1. Keadaaan Geografis dan Administrasi Daerah Provinsi NTT terletak antara 8 0-12 0 Lintang Selatan dan 118 0-125 0 Bujur Timur. Luas wilayah daratan 48 718.10

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara agraris. Sebagai negara agraris, salah satu peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan Kapuk, Kelurahan Kamal dan Kelurahan Tegal Alur, dengan luas wilayah 1 053 Ha. Terdiri dari 4 Rukun

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hari Tanggal : Sabtu /17 Mei 2008 Pukul : 10.50 WIB

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT 50 BAB IV PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT A. Dampak Bidang Sosial Adanya pabrik teh hitam Kaligua telah membawa dampak pada mata pencaharian masyarakat Pandansari dan sekitarnya, baik dampak langsung

Lebih terperinci

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN 42 BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Titik Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kabupaten Lamongan, dengan luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erupsi Merapi yang terjadi dua tahun lalu masih terngiang di telinga masyarakat lereng Gunung Merapi. Banyaknya korban jiwa, harta benda dan kehilangan mata

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Hutan Kemenyan di Desa Sampean Hutan kemenyan berawal dari hutan liar yang tumbuh tanpa campur tangan manusia. Pohon kemenyan tumbuh secara alami di hutan

Lebih terperinci

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami,

banyak sudah mewarnai perjalanan hidup kami. Jika sebagian anak-anak lain berada dalam lingkungan rumah adem-ayem, tidak demikian dengan kami, DOA IBU *1 Mei 2013, Aku disini mengenang masa itu... Kami tiga bersaudara yang sejak kecil tinggal di asrama polisi dekat kantor Bapak. Kami menghuni rumah di sana sekitar 19 tahun lamanya, bahkan umurku

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang banyak memberikan sumber kehidupan bagi rakyat Indonesia dan penting dalam pertumbuhan perekonomian. Hal tersebut

Lebih terperinci

POTENSI PENGEMBANGAN KEDELAI DI KAWASAN HUTAN

POTENSI PENGEMBANGAN KEDELAI DI KAWASAN HUTAN POTENSI PENGEMBANGAN KEDELAI DI KAWASAN HUTAN Suwarno Asisten Direktur Perum Perhutani Unit 2 PENDAHULUAN Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Unit 2 berdasar Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2010 mendapat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran. 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran 50 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran 1. Kondisi Umum Desa Negara Saka Kabupaten Pesawaran Dinamika pembangunan masyarakat Desa Negara Saka Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830-an.

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari sistem tanam paksa (cultuurstelsel) pada tahun 1830-an. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi jenis Arabika masuk ke Jawa dari Malabar pada tahun 1699 dibawa oleh kapitalisme Belanda perkembangannya sangat pesat dan hal ini tidak bisa dilepaskan dari sistem

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seluruh uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan

TINJAUAN PUSTAKA. seluruh uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendapatan Petani Salah satu indikator utama untuk mengukur kemampuan masyarakat adalah dengan mengetahui tingkat pendapatan masyarakat. Pendapatan menunjukkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan 1. Geografi Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 15 kabupaten/kota di Propinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63

Lebih terperinci

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI

BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI BAB II HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI 2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman Desa memiliki jalan provinsi yang menghubungkan Desa dengan pusat kota Amlapura. Kondisi jalan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI Istiyarto Ismu Manager Kampanye Bali Barat Pengantar Strategi penyingkir halangan yang diterapkan oleh Yayasan Seka dalam rangka penyelamatan habitat Jalak Bali (Leucopsar

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS A. Kondisi Geografis Kelurahan Lomanis merupakan salah satu kelurahan dari 4 wilayah kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya disebelah

Lebih terperinci

Sepenggal kalimat Jania Hasan, seorang

Sepenggal kalimat Jania Hasan, seorang Pala, Penjaga Hutan Patani Oleh: Amalya Reza (FWI) Jania Hasan sedang toki pala atau mengupas biji pala dari kulitnya. Tong hidup dari ini toh, pala ini. Kalau tong tara punya beras, tinggal bawa tong

Lebih terperinci

BAB II SOSIOKULTUR DAN SEJARAH DESA GERDUREN

BAB II SOSIOKULTUR DAN SEJARAH DESA GERDUREN BAB II SOSIOKULTUR DAN SEJARAH DESA GERDUREN A. Sosiokultur Desa Gerduren. Sebelum membahas lebih jauh tentang sejarah desa Gerduren, maka akan dibahas terlebih dahulu mengenai sosiokulturnnya untuk lebih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 32 BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Wilayah Desa Sumberejo terletak di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah. Secara astronomis, terletak pada 7 32 8 15

Lebih terperinci

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS 3.1. ekonominya. RT. 37 ini merupakan salah satu kantong "PAKUMIS" (Padat, Kumuh, Miskin) dari seluruh kawasan Kelurahan Basirih yakni pada RT. 37 ini pula yang

Lebih terperinci

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam masalah yang dihadapi pada saat ini. Masalah pertama yaitu kemampuan lahan pertanian kita

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III MAJALENGKA. terdapat beberapa bukit, parit dan sungai. Desa Cieurih ini. berbatasan dengan desa-desa sebagai berikut:

BAB III MAJALENGKA. terdapat beberapa bukit, parit dan sungai. Desa Cieurih ini. berbatasan dengan desa-desa sebagai berikut: 45 BAB III PRAKTEK UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA A. GAMBARAN UMUM DESA CIEURIH 1. Keadaan Geografis 63 a. Letak Daerah Desa Cieurih terletak sekitar +15 km di sebelah Timur kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minyak bumi merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta jumlah dan persediaan yang terbatas.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat, BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG A. Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian

Lebih terperinci

Air Irigasi: Mendatangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Petani Rarang

Air Irigasi: Mendatangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Petani Rarang Air Irigasi: Mendatangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan Petani Rarang Segala yang hidup itu dari air (QS Al Anbiya: 30). Semua makhluk hidup butuh air, jadi tiada kehidupan tanpa air. Dengan demikian kedudukan

Lebih terperinci

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi BAB V DINAMIKA PROSES AKSI A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi Kompos Dalam proses aksi yang akan pendamping lakukan bersama masyarakat. Pendamping berkonsultasi terlebih dahulu

Lebih terperinci

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha

VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN. 7.1 Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha VII. ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI TAMAN MARGASATWA RAGUNAN 7. Pengaruh TMR terhadap Terciptanya Lapangan Usaha Keberadaan pariwisata memberikan dampak postif bagi pengelola, pengunjung, pedagang,

Lebih terperinci

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Kondisi Geografis Kecamatan Cigombong Kecamatan Cigombong adalah salah satu daerah di wilayah Kabupaten Bogor yang berjarak 30 km dari Ibu Kota Kabupaten, 120 km

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Situ Udik Desa Situ Udik terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Situ Udik terletak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang dipergunakan dalam penelitian. Pada Bab ini penulis akan menggambarkan tentang gambaran umum tempat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL 3.1. Tinjauan Kabupaten Bantul 3.1.1. Tinjauan Geografis Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu Kabupaten dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahan merupakan sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat luas dalam memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Di lihat dari sisi ekonomi, lahan merupakan input

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI A. Gambaran umum Desa Pondowan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati 1. Letak geografis Desa Pondowan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. material untuk sebagian masih diukur antara lain, melalui GNP (Gross National Product)

BAB I PENDAHULUAN. material untuk sebagian masih diukur antara lain, melalui GNP (Gross National Product) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah pembangunan yang sering kita pakai merupakan salah satu istilah yang relatif masih baru. Secara relatif masih muda, belum begitu lama kita pakai dan

Lebih terperinci

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI 1 POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus H. Adul Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Ach. Firman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 1. Sejarah Singkat Desa sikijang adalah sebuah desa yang terletak Di Kecamatan Logas Tanah Darat, kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN Daerah pemukiman perkotaan yang dikategorikan kumuh di Indonesia terus meningkat dengan pesat setiap tahunnya. Jumlah daerah kumuh ini bertambah dengan kecepatan sekitar

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota merupakan pusat pemukiman dan kegiatan masyarakat, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota merupakan pusat pemukiman dan kegiatan masyarakat, memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota merupakan pusat pemukiman dan kegiatan masyarakat, memiliki batasan wilayah administrasi yang sifatnya non agraris, orang-orang didalamnya bersifat individualis.

Lebih terperinci

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA

VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA VI KAJIAN KEMITRAAN PETANI PADI SEHAT DESA CIBURUY DENGAN LEMBAGA PERTANIAN SEHAT DOMPET DHUAFA REPLUBIKA 6.1 Motif Dasar Kemitraan dan Peran Pelaku Kemitraan Lembaga Petanian Sehat Dompet Dhuafa Replubika

Lebih terperinci

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci