TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN"

Transkripsi

1 BAB II ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MDGs Setelah dikemukakan kondisi capaian target Tujuan Pembangunan Millennium Provinsi Lampung dan permasalahan serta tantangan yang dihadapi, berikut ini dikemukakan upaya untuk memecahkan masalah dan menghadapi tantangan melalui arah kebijakan dan strategi pemecahan masalah dalam rangka percepatan pencapaian target MDGs Arah Kebijakan Percepatan Pencapaian Target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN TARGET : 1A MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK DENGAN TINGKAT PENDAPATAN KURANG DARI USD 1,00 PPP PER HARI DALAM KURUN WAKTU Arah kebijakan untuk mencapai target menurunnya hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US$1,00 (PPP) per kapita per hari adalah: 1. Mengurangi besarnya persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, melalui: a. Perluasan Kesempatan Kerja dan Berusaha. 1) Kebijakan untuk menciptakan lapangan kerja antara lain: a) Peningkatan akses permodalan bagi masyarakat miskin. b) Pengembangan usaha. c) Peningkatan kesempatan kerja masyarakat miskin. 2) Kebijakan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja antara lain: a) Pengembangan kewirausahaan. b) Peningkatan kapasitas kerja masyarakat miskin. 3) Kebijakan untuk meningkatkan produktivitas usaha meliputi: a) Pengembangan usaha pada masyarakat miskin. b) Peningkatan akses sumberdaya produktif masyarakat miskin. 71

2 c) Pengembangan kapasitas kewirausahaan dan pelatihan manajemen bagi masyarakat miskin. b. Pengurangan Kesenjangan Antar Wilayah. 1) Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana dasar di wilayah terting-gal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana alam. 2) Peningkatan investasi dan pengembangan usaha di wilayah tertinggal, pesi-sir, perbatasan provinsi dan pasca bencana alam. 3) Revitalisasi kebijakan penataan ruang wilayah yang sesuai dengan perun-tukannya dan berwawasan lingkungan secara berkelanjutan. 4) Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah dan masyarakat di wilayah tertinggal, pesisir, perbatasan provinsi dan pasca bencana alam. c. Pemenuhan Hak Dasar. 1) Peningkatan pendidikan masyarakat, baik pendidikan formal dan non formal. 2) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan. 3) Peningkatan perlindungan masyarakat dan ketenteraman dalam masya-rakat. 4) Peningkatan penyediaan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. 5) Peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam. 6) Peningkatan pelayanan air bersih. d. Percepatan Pembangunan Perdesaan. 1) Revitalisasi pertanian dalam arti luas. 2) Peningkatan dan perbaikan infrastruktur perdesaan. 3) Memperkuat kelembagaan masyarakat. 4) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat. 5) Menciptakan iklim yang kondusif, agar kegiatan usaha dapat tumbuh ber-kembang dan mandiri di wilayah perdesaan. 2. Menurunkan Indeks Kedalaman Kemiskinan, melalui: a. Peningkatan fasilitasi pengembangan masyarakat dan lembaga desa/ kelurahan dalam melaksanakan pembangunan; b. Peningkatan peranserta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan eva-luasi pembangunan desa/kelurahan; 72

3 c. Peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem informasi yang menunjang pem-berdayaan masyarakat; d. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa/kelurahan; e. Peningkatan kemampuan manajemen keuangan desa/kelurahan; f. Peningkatan jumlah anggaran yang dikelola desa/kelurahan dan peningkatan kemampuan manajemen keuangan desa; g. Peningkatan koordinasi baik antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pro-vinsi maupun SKPD Kabupaten/Kota. 3. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan. TARGET : 1B MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA PENUH DAN PRODUKTIF DAN PEKERJAAN YANG LAYAK UNTUK SEMUA,TERMASUK PEREMPUAN DAN KAUM MUDA Arah kebijakan untuk mencapai target terwujudnya kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda adalah: 1. Meningkatkan Laju PDRB Per Tenaga Kerja, melalui: a. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. 1) Peningkatan kualitas dan pelatihan keterampilan tenaga kerja, 2) Peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan, keterampilan pe-kerja dan kualitas tenaga kerja. b. Penegakan hukum dan perlindungan tenaga kerja. 1) Penegakan hukum tenaga kerja. 2) Pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan keselamatan kerja. 3) Fasilitasi penetapan upah minimum dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup bagi pekerja. 4) Memantapkan hubungan industrial yang harmonis. 5) Fasilitasi peningkatan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan. 73

4 2. Meningkatkan rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas, melalui: a. Peningkatan dan perluasan lapangan pekerjaan di berbagai sektor. 1) Perbaikan iklim investasi dalam upaya meningkatkan realisasi investasi dan menciptakan lapangan kerja. 2) Peningkatan kerjasama ketenagakerjaan. 3) Peningkatan kesejahteraan tenaga kerja. 4) Peningkatan perlindungan sosial bagi pekerja. 5) Peningkatan keterampilan bagi kelompok tenaga kerja usia produktif yang mengalami kecacatan fisik. TARGET : 1C MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK YANG MENDERITA KELAPARAN DALAM KURUN WAKTU Arah kebijakan untuk mencapai target menurunnya hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan sampai dengan tahun 2015 adalah: 1. Penurunan prevalensi balita dengan berat badan rendah dan prevalensi gizi buruk melalui: a. Meningkatkan fungsi posyandu dan partisipasi masyarakat dalam memantau dan menanggulangi secara dini gangguan pertumbuhan balita. b. Mengembangkan KIE dan konseling Gizi keluarga yang effektif, tepat guna, lokal spesifik berbasis evidence dalam memberdayakan masyarakat berperilaku KADARZI c. Suplementasi zat gizi mikro, MP ASI, PMT dan diet khusus. d. Meningkatkan keterampilan SDM Puskesmas dan jaringannya dalam penanganan masalahgizi termasuk gizi buruk dan manajemen laktasi. e. Mengoptimalkan survailens berbasis masyarakat melalui SKDN, SKD-KLB gizi buruk dan SKPG, untuk meningkatkan manajemen program perbaikan gizi f. Menggalang kerjasama dan kemitraan dengan lintas sector, masyarakat dan swasta/dunia usaha dalam memobilisasi sumberdaya untuk penyediaan pangan rumah tangga, peningkatan daya beli keluarga dan perbaikan pola asuh gizi khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan. g. Melakukan pembinaan secara berjenjang sampai dengan tingkat posyandu. 74

5 2. Meningkatkan penduduk dengantingkat konsumse kalori sesuai kecukupan 2100 KKal/per kapita per hari melalui: a. Menyelaraskan dan mengkoordinasikan kegiatan penanggulangan kelaparan dan kekurangan gizi pada berbagai sector terkait. b. Melakukan advokasi kepada para pemangku kepentingan terutama pada pemerintah daerah danmasyarakat untuk meningkatkan komitmen dan alokasi sumberdaya dalam menanggulangi kekurangan gizi c. Memperkuat system kewaspadaan pangan dan gizi termasuk system kewaspadaan dini (early warming system) d. Mengintegrasikan dan menyelaraskan kegiatan perbaikan gizii dalam program penanggulangan kemiskinan. TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA TARGET : 2A MENJAMIN PADA TAHUN 2015 SEMUA ANAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN DIMANAPUN DAPAT MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DASAR Arah kebijakan untuk mencapai target menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar adalah: 1. Meningkatkan APM SD/MI secara optimal dan mengurangi kesenjangan APM SD/MI kabupaten/kota. 2. Menjamin 100% siswa kelas 1 SD/MI dapat menamatkan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. 3. Mengoptimalkan pelestarian penduduk melek aksara. 75

6 TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TARGET : 3A MENGHILANGKAN KETIMPANGAN GENDER DI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DAN LANJUTAN PADA TAHUN 2005, DAN DI SEMUA JENJANG PENDIDIKAN TIDAK LEBIH DARI TAHUN 2015 Arah kebijakan untuk mencapai target menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 adalah: 1. Meningkatkan Rasio APM perempuan terhadap laki-laki untuk semua jenjang pendidikan. 2. Meningkatkan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki serta mengoptimalkan pelestariannya. 3. Mengoptimalkan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian. 4. Mengoptimalkan proporsi perempuan yang duduk di DPRD di Wilayah Provinsi Lampung. TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK Arah kebijakan yang yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita adalah sebagai berikut : 1. Kemandirian keluarga dan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam meningkatkan derajad kesehatan bayi dan anak yang dilakukan secara terpadu dan menyeluruh sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam wadah Desa atau Kelurahan Siaga 2. Pelayanan kesehatan bayi dan balita menggunakan hasil pengembangan pengetahuan dan teknologi tepat guna yang biaya dan penyelenggaraan dipikul bersama masyarakat, swasta dan pemerintah diprioritaskan bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil 76

7 3. Penanganan balita sakit menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS) 4. Pemberdayaan keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang balita di posyandu. TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU TARGET : 5A MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU HINGGA TIGA PEREMPAT DALAM KURUN WAKTU Arah Kebijakan yang ditempuh dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu adalah : 1. Percepatan peningkatan derajat kesehatan ibu di Provinsi Lampung, melalui pemberdayaan masyarakat terutama melalui KP-KIA 2. Meningkatkan kinerja gerakan saying ibu (GSI) 3. Pendayagunaan bidan di desa, pustu dan optimalisasi dokter puskesmas serta tenaga spesialis di RS tipe C dan D sebagai sarana rujukan dalam rangka meujutkan rumah sakit saying ibu. 4. Penajaman Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) untuk semua desa/kelurahan di Provinsi Lampung TARGET : 5B MEWUJUDKAN AKSES KESEHATAN REPRODUKSI BAGI SEMUA PADA TAHUN 2015 Arah Kebijakan yang ditempuh dalam rangka mewujudkan akses kesehatan reproduksi adalah : 1. Pengembangan kualitas pelayanan Keluarga Berencana di Provinsi Lampung. 77

8 TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA TARGET : 6A MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KASUS BARU HIV/AIDS HINGGA TAHUN 2015 Arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular lainnya adalah: 1. Percepatan akses pelayanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS 2. Peningkatan mobilitas masyarakat untuk meningkatkan upaya pencegahan, perawatan dan pengobatan HIV/AIDS pada populasi rentan 3. Memperkuat system informasi dan system monitoring dan evaluasi 4. Pengembangan desa siaga atau kelurahan siaga dalam rangka penanggulangan factor resiko timbulnya masalah kesehatan di Provinsi Lampung. 5. Memperkuat pelayanan pencegahan, pengendalian dan pengobatan penyakit menular di masyarakat 6. Pemanfaatan komitmen dengan penentu kebijakan dan peningkatan kerjasama lintas sektoral 7. Peningkatan kapasitas dan kualitas penanganan TB sehingga setiap penderita mempunyai akses terhadap diagnosis yang bermutu tinggi, pengobatan dan kesembuhan. 78

9 TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP TARGET : 7A MEMADUKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DENGAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL SERTA MENGEMBALIKAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN YANG HILANG Arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dalam kebijakan dan program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumberdaya lingkungan adalah: 1. Meningkatkan rasio luasan kawasan tertutup pepohonan melalui peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan yang kritis dan potensial kritis; dan peningkatan fungsi RTH sebagai jantung kota dan upaya penghijauan di wilayah perkotaan. 2. Mengurangi emisi karbon dioksida melalui fasilitasi pencarian potensi cadangan energi baru dan penganekaragaman pemanfaatan energi terbarukan (energi alternatif) yang lebih ramah lingkungan. 3. Mengurangi jumlah konsumsi bahan perusak ozon melalui peningkatan kampanye hemat energi melalui pengurangan penggunaan refrigrant; dan pengurangan peredaran barangbarang ilegal yang menggunakan CFCs. 4. Mempertahankan jumlah tangkapan ikan yang berada pada batasan yang aman melalui penambahan jumlah kapal berkapasitas diatas 30 GT untuk meningkatkan jangkauan kapal. TARGET : 7B MENGURANGI LAJU KEHILANGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI, DAN MENCAPAI PENGURANGAN YANG SIGNIFIKAN PADA 2015 Arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang signifikan adalah : 1. Mempertahankan fungsi hutan lindung melalui peningkatan pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat; meningkatkan produksi hasil hutan non 79

10 kayu untuk kesejahteraan masyarakat desa disekitar hutan; dan mengendalikan kerusakan kawasan lindung melalui upaya pengawasan dan penegakan hukum lingkungan serta fasilitasi penanganan pemulihan kerusakan lingkungan. 2. Peningkatan fungsi kawasan lindung perairan melalui peningkatan pengelolaan, pengawasan dan perlindungan terhadap kawasan konservasi sumberdaya laut; dan peningkatan kesadaran masyarakat di wilayah pesisir tentang pentingnya kelestarian terumbu karang dan sumberdaya perikanan. TARGET : 7C MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI RUMAH TANGGA TANPA AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK DAN SANITASI LAYAK HINGGA TAHUN 2015 Arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 adalah: 1. Mengurangi proporsi rumah tangga tanpa akses keberlanjutan terhadap air bersih melalui peningkatan fungsi sarana dan prasarana konservasi sumber daya air untuk kelestarian air dan sumber air bersih antar wilayah dan meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat. 2. Mengurangi proporsi rumahtangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar melalui peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana sanitasi pemukiman bagi masyarakat di perkotaan dan pedesaan melalui STBM (Sanitasi Total Berbasis masyarakat) TARGET : 7D MENCAPAI PENINGKATAN YANG SIGNIFIKAN DALAM KEHIDUPAN PENDUDUK MISKIN DI PERMUKIMAN KUMUH PADA TAHUN 2020 Arah kebijakan untuk mengurangi proporsi rumah tangga kumuh perkotaan yaitu: 1. Prioritas pemenuhan kebutuhan rumah pada MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). 2. Pemanfaatan lahan perumahan secara efisien dan efektif melalui pembangunan rumah secara vertikal. 3. Pemberdayaan komunitas perumahan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengembangkan kearifan lokal dan memperhatikan kelembagaan yang telah ada. 80

11 4. Memfasilitasi perwujudan tertib administrasi pertanahan yang berkualitas dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mensertifikatkan tanah Strategi Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN TARGET : 1A MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK DENGAN TINGKAT PENDAPATAN KURANG DARI USD 1,00 PPP PER HARI DALAM KURUN WAKTU Strategi menurunkan hingga setengahnya Proporsi Penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00 (PPP) per kapita per hari adalah: 1. Mengoptimalkan sumberdaya (aparat desa/kelurahan) dalam memberikan fasiltasi kepada masyarakat dan desa/kelurahan. 2. Meningkatkan SDM masyarakat desa/kelurahan dalam pembangunan. 3. Pengembangan teknologi tepat guna dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal. 4. Mengoptimalkan kelembagaan ekonomi desa/kelurahan dalam memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa/kelurahan. 5. Peningkatan fasilitasi Bintek dan pelatihan Pemerintahan Desa/Kelurahan. 6. Mengoptimalkan bantuan langsung masyarakat kepada masyarakat desa/kelurahan dan meningkatkan serta fasilitasi bintek dan diklat pemerintahan desa. 7. Memantapkan perencanaan program pemberdayaan masyarakat dan mengefektifkan rapat koordinasi baik antar SKPD Provinsi maupun dengan Kab/Kota. 81

12 TARGET : 1B MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA PENUH DAN PRODUKTIF DAN PEKERJAAN YANG LAYAK UNTUK SEMUA,TERMASUK PEREMPUAN DAN KAUM MUDA Strategi pencapaian target perwujudan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda, adalah: 1. Strategi untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja yaitu optimalisasi peran lembagalembaga pendidikan ketrampilan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja. 2. Strategi untuk memperluas kesempatan kerja yaitu: a) Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam penyerapan tenaga kerja, baik regional, nasional maupun internasional. b) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan bursa kerja dan optimalisasi sistem informasi bursa kerja yang mudah diakses oleh masyarakat. c) Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja sesuai norma hukum yang berlaku, serta meningkatkan peran lembaga ketenagakerjaan. TARGET : 1C MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK YANG MENDERITA KELAPARAN DALAM KURUN WAKTU Strategi meningkatkan penduduk yang mengkonsumsi kalori sesuai angka kecukupan adalah: 1. Mengembalikan fungsi dan peran Posyandu 2. Promosi gizi, advokasi dan sosialisasi tentang makanan sehat dan gizi seimbang serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 3. Menanggulangi secara langsung masalah gizi yang terjadi pada kelompok rawan melalui intervensi suplementasi zat gizi mikro, MP ASI dan makanan tambahan. 4. Melakukan kajian data SKDN, data penyakit dan data pendukung lainnya. 5. Mengacu pada pendekatan yang mengutamakan kerjasama antar dan inter program dan sektor terkait. 82

13 TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA TARGET : 2A MENJAMIN PADA TAHUN 2015 SEMUA ANAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN DIMANAPUN DAPAT MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DASAR Strategi pencapaian target semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2015, adalah: 1. Meningkatkan APM SD/MI secara optimal dan mengurangi kesenjangan APM SD/MI kabupaten/kota melalui: a. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. b. Mendorong dan memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar pada 12 kabupaten/kota yang APM-nya di bawah rata-rata Provinsi Lampung. c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak pada jenjang pendidikan SD/MI. d. Fasilitasi pembinaan siswa melalui penguatan bantuan biaya operasional sekolah pada pendidikan SD/MI. 2. Menjamin seluruh siswa kelas 1 SD/MI dapat menamatkan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, melalui: a. Melanjutkan pemberian bantuan operasional sekolah kepada sekolah dasar. b. Memberikan dorongan kepada orangtua untuk tetap menyekolahkan anak sampai tamat SD/MI. c. Penguatan pembinaan potensi siswa pendidikan dasar. 3. Mengoptimalkan pelestarian penduduk melek aksara, melalui: a. Memfasilitasi kabupaten/kota untuk mengoptimalkan kelompok belajar masyarakat (KBM). b. Memfasilitasi kabupaten/kota untuk mengoptimalkan kelompok belajar usaha (KBU). 83

14 TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TARGET : 3A MENGHILANGKAN KETIMPANGAN GENDER DI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DAN LANJUTAN PADA TAHUN 2005, DAN DI SEMUA JENJANG PENDIDIKAN TIDAK LEBIH DARI TAHUN 2015 Strategi pencapaian target menghilangkan ketimpangan gender di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015 adalah: 1. Meningkatkan Rasio APM perempuan terhadap laki-laki untuk semua jenjang pendidikan, melalui: a. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk peka gender dan menyekolahkan anak perempuan sampai perguruan tinggi. b. Memberikan bantuan kepada penduduk perempuan kurang mampu usia sekolah sampai pendidikan tinggi. c. Pemberian beasiswa kepada penduduk perempuan untuk jenjang pendidikan menengah. 2. Meningkatkan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki serta mengopti-malkan pelestariannya, melalui: a. Peningkatan kesadaran penduduk perempuan usia tahun buta aksara yang telah memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) untuk tetap belajar menulis. b. Optimalisasi kelompok belajar usaha bagi buta aksara usia yang telah memperoleh SUKMA. 3. Mengoptimalkan kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian, melalui: a. Mengoptimalkan partisipasi perempuan dalam bekerja di sektor non pertanian. b. Meningkatkan produktivitas perempuan dalam bekerja. c. Memberikan perlindungan kerja terhadap tenaga kerja perempuan. 84

15 4. Mengoptimalkan proporsi perempuan yang duduk di DPRD di Wilayah Provinsi Lampung, melalui: a. Penguatan kebijakan affirmative action untuk peningkatan keterwakilan perem-puan dalam lembaga legislatif. b. Penguatan pengetahuan dan pemahaman politik perempuan sebelum mereka terjun ke dunia politik. TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK TARGET : 4A MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BALITA (AKBA) HINGGA DUA PER TIGA DALAM KURUN WAKTU Strategi pencapaian target menurunkan angka kematian balita (AKBA) hingga dua per tiga sampai dengan 2015 adalah: 1. Pemantapan peran Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan program kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita. 2. Pengembangan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan. 3. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita. 4. Peningkatan koordinasi dan kemitraan dengan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, LSM dan sektor swasta dalam mewujudkan jejaring kerjasama dan kemitraan dalam penyelenggaraan program. 5. Revitalisasi posyandu dalam meningkatkan cakupan imunisasi. 6. Optimalisasi pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam rangka pencapaian derajat kesehatan bayi dan anak. 85

16 TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU TARGET : 5A MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU HINGGA TIGA PEREMPAT DALAM KURUN WAKTU Strategi pencapaian target menurunkan angka kematian ibu (AKI) adalah: 1. Pemantapan peran Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan program kesehatan ibu. 2. Pengembangan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan. 3. Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan ibu. 4. Penggalangan kemitraan dengan sektor terkait dalam penajaman kegiatan Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). 5. Penguatan semua kelembagaan lintas sektor yang ada di Desa yang dapat dikoordinasi dalam satu wadah untuk upaya penyelamatan ibu. 6. Optimalisasi pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam rangka pencapaian derajat kesehatan ibu. TARGET : 5B MEWUJUDKAN AKSES KESEHATAN REPRODUKSI BAGI SEMUA PADA TAHUN 2015 Strategi pencapaian target mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 adalah: 1. Pemenuhan akses dan mutu pelayanan keluarga berencana. 2. Peningkatan promosi dan pergerakan masyarakat. 86

17 TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA TARGET : 6A MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KASUS BARU HIV/AIDS HINGGA TAHUN 2015 Strategi pencapaian target memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit menular lainnya adalah: 1. Pemantapan komitmen dengan penentu kebijakan dan lintas sektor dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit menular. 2. Pengembangan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan terutama petugas dilapangan. 3. Peningkatan kemampuan manajemen kasus dan manajemen program secara berjenjang dari tingkat desa/kelurahan sampai unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit. 4. Optimalisasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka pencapaian derajat kesehatan masyarakat. 5. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP TARGET : 7A MEMADUKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DENGAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL SERTA MENGEMBALIKAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN YANG HILANG Strategi pencapaian target memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinam-bungan dalam kebijakan dan program nasional serta mengurangi kerusakan pada sumber daya lingkungan adalah: 87

18 1. Meningkatkan rasio luasan kawasan tertutup pepohonan melalui pengelolaan lahan kritis dengan sentuhan civil teknis sederhana, drop stuktur, gullyplug, rorak, penga-turan kontur dan rehabilitasi atau diversifikasi tanaman perkebunan, peternakan disertai tanaman penguat teras; melaksanakan intensifikasi pertanian, rehabilitasi, diversifikasi, dan integrasi perkebunan dan peternakan pada lahan kritis; dan meningkatkan rehabilitasi lahan kritis dan reboisasi kawasan dengan melibatkan masyarakat. 2. Mengurangi emisi karbon dioksida melalui pembangunan jaringan dan pembangkit listrik dengan potensi sumber energi setempat; dan mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber-sumber energi alternatif ramah lingkungan yang telah banyak ber-kembang. 3. Mengurangi jumlah konsumsi bahan perusak ozon melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam kampanye lingkungan terkait dengan pengurangan penggunaan refrigant. 4. Mempertahankan jumlah tangkapan ikan yang berada pada batasan yang aman melalui peningkatan pemanfaatan bantuan kapal penangkap ikan dengan melibatkan masyarakat. TARGET : 7B MENGURANGI LAJU KEHILANGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI, DAN MENCAPAI PENGURANGAN YANG SIGNIFIKAN PADA Strategi untuk mempertahankan fungsi hutan lindung yaitu membangun komitmen dengan stakeholders untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan; meningkatkan kualitas sumber daya hutan melalui optima-lisasi pengelolaan sumber daya hutan dengan melibatkan masyarakat desa di sekitar hutan; dan meningkatkan pengelolaan, pengawasan dan perlindungan kawasan lin-dung dengan melibatkan masyarakat lokal. 2. Strategi untuk meningkatkan fungsi kawasan lindung perairan yaitu meningkatkan kesadaran dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan, pengawasan, dan perlin-dungan sumberdaya di kawasan konservasi sumber daya laut. 88

19 TARGET : 7C MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI RUMAH TANGGA TANPA AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK DAN SANITASI LAYAK HINGGA TAHUN 2015 Strategi pencapaian target menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun 2015 adalah: 1. Mengurangi proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air bersih melalui peningkatan layanan jaringan perpipaan air bersih PDAM di perkotaan; mengembangkan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pansimas); peningkatan prasarana dan sarana air minum yang aman dan sehat; mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air minum; dan peningkatan kinerja penge-lolaan air minum melalui pembinaan SDM. 2. Mengurangi proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sanitasi dasar melalui peningkatan ketersediaan prasarana sarana sanitasi dasar yang memadai melalui partisipasi masyarakat; mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air limbah, persampahan dan drainase; dan peningkatan kinerja pengelolaan air limbah, persampahan dan drainase melalui pembinaan SDM. TARGET : 7D MENCAPAI PENINGKATAN YANG SIGNIFIKAN DALAM KEHIDUPAN PENDUDUK MISKIN DI PERMUKIMAN KUMUH PADA TAHUN 2020 Strategi untuk mengurangi proporsi rumah tangga kumuh perkotaan yaitu: 1. Mengoptimalkan peran stakeholder dalam pembangunan rumah. 2. Memanfaatkan potensi lembaga pembiayaan keuangan lokal (BKK,BPR,BMT), dalam pembiayaan perumahan terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 3. Melanjutkan program program pensertifikatan tanah secara masal dan murah. 89

20 2.3. Target Kinerja Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) Provinsi Lampung Target kinerja dalam pencapaian target indikator masing-masing tujuan MDGs adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Target Kinerja Capaian MDGs Provinsi Lampung Tujuan 1 Saat Indikator ini TUJUAN 1. MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Target 1A: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1 (PPP) per hari dalam kurun waktu Tingkat kemiskinan 18,94% berdasarkan garis (2010) kemiskinan nasional 8-10 % 1.2 Indeks Kedalaman Kemiskinan 2,98% (2010) Target 1B: Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda 1.4 Laju PDRB per tenaga kerja 2,79% (2009) TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja 63,29% (2009) 42,13% (2009) Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu Prevalensi balita dengan 1.8 berat badan rendah / 13,5% 15,2% 14% 12,1% 10,5% 9% kekurangan gizi 1.8a Prevalensi balita gizi buruk 3,5% 5,3% 5,1% 5% 5% <4% 1.8b Prevalensi balita gizi kurang 10% 9,9% 8,9% 7,1% 5,5% <5% 1.9 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum: Kkal/kapita/ hari 11,94 11,44 10,94 10,44 9,94 9, Kkal/kapita/ hari 56,44 51,48 47,44 43,4 39,36 35,32 40% 90

21 TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA Tabel 2.2 Target Kinerja Capaian MDGs Provinsi Lampung Tujuan 2 No Indikator Capaian Target TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA Target 2A: Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 APM SD/MI sederajat 94,28% 96,62% 96,94% 97,29% 97,64% 97,99% 98,35% 2.2 Proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD 99,77% 99,80% 99,84% 99,88% 99,93% 100% 2.3 Angka Melek Huruf penduduk usia tahun perempuan dan laki-laki - Laki laki 99,93% 100% - Perempuan 99,93% 100% 91

22 TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Tabel 2.3 Target Kinerja Capaian MDGs Provinsi Lampung Tujuan 3 No Indikator Capaian Target TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Target 3A: Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun Rasio perempuan thdp laki2 di tingkat pendidikan dasar, menengah dan tinggi: - Rasio APM prmpn/laki2 di SD - Rasio APM prmpn/laki2 di SMP 98,45 99, ,82 97, Rasio APM prmpn/laki2 di SMA - Rasio APM prmpn/laki2 di Perguruan Tinggi 95,87 (2008) Rasio Melek huruf Prp thdp laki2 klp usia tahun 3.3 Kontribusi prp dlm pekerjaan upahan di sektor non pertanian 3.4 Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPRD ,51% 15,37% 92

23 TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK Tabel 2.4 Target Kinerja Capaian MDGs Provinsi Lampung Tujuan 4 Kondisi No Indikator MDGs Saat Ini Target TUJUAN 4 : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK Target 4 A : Mengurangi 2/3 angka kematian balita dalam kurun waktu 1990 dan Angka Kematian Balita (AKABA) /1.000 pendd Angka Kematian Bayi (AKB)/ kh Persentase anak usia 1 th yg di imunisasi campak 93, TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Tabel 2.5 Target Kinerja Capaian MDGs Provinsi Lampung Tujuan 5 No Indikator MDGs Kondisi Saat Ini Target TUJUAN 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Target 5 A : Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga perempat dalam kurun waktu Angka kematian ibu (AKI) per kelahiran hidup Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih (PN) 82, Target 5B : Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun

24 No Indikator MDGs 5.3 Angka pemakaian kontrasepsi/contracept ive Prevalence Rate (CPR) pada perempuan menikah usia tahun 5.4 Angka kelahiran remaja (perempuan usia tahun) Kondisi Saat Ini Target , Cakupan pelayanan antenatal (K4) 87, Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/kb) yang tidak terpenuhi 4,1 3,2 3,4 3 3 Tabel 2.6 Target Kinerja Capaian MDGs Provinsi Lampung Tujuan 6 Kondisi No Indikator MDGs Saat Ini Target TUJUAN 6 : MEMERANGI HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA Target 6 A : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru HIV/AIDS pada tahun Prevalensi HIV pada penduduk usia tahun 6.2. Penggunaan kondom pada hubungan seks terakhir 6.3 Proporsi penduduk usia tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS (%) TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA 0,3% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% Belum ada data Belum ada data 35%(P) 20%(L) 45%(P) 30%(L) 55%(P) 40%(L) 65%(P) 50%(L) 65%(P) 50%(L) 75% 85% 90% 95% 95% Target 6 B : Mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV / AIDS bagi semua yang membutuhkan sampai dengan tahun

25 Kondisi No Indikator MDGs Saat Ini Target Proporsi penduduk yg terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pd obat antiretroviral (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% Target 6 C : Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya (Tuberculosis) hingga tahun Angka kejadian tuberkulosis (insiden semua kasus/ penduduk/ tahun) 6.6 Tingkat prevalensi tuberkulosis (per penduduk) 6.7 Tingkat kematian karena tuberkulosis (per penduduk) 6.8 Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS (CDR) 6.9 Proporsi kasus Tuberkulosis yang berhasil diobati dalam program DOTS (success rate) 6.10 a Angka penemuan kasus Malaria per penduduk 6.10b Tingkat Kematian Malaria (per penduduk) , ,3% ,2% ,4 3 2,5 2 1,5 1 - <3 <3 <2 <2 <2 95

26 Tabel 2.7 Target Kinerja Capaian MDGs Provinsi Lampung Tujuan 7 Kondisi Target Capaian No Indikator Tahun TUJUAN 7 : MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip pembangunan yang berkesinambungan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang 7.1 Ratio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan citra satelit dan survei foto udara terhadap luas daratan 7.2 Jumlah emisi karbon dioksida (CO2e) 52,43% (2008) Gg (2008) 7.3 Jumlah konsumsi bahan perusak ozon (BPO) dalam metrik ton 7.4 Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman Target 7B : Menanggulangi kerusakan keanekaragaman hayati dan mencapai penurunan tingkat kerusakan yang siginfikan pada tahun Rasio kawasan lindung terhadap total luas kawasan hutan TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP 96

27 7.6 Ratio luas kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan teritorial Target 7C : Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga tahun Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutn 72,76 73,57 74,13 75,15 70,55 terhadap air minum layak Perkotaan 73,12% 73,25% 73,63% 74,15% 75,20% 75,29% Perdesaan 71,79% 72,30% 73,50% 74,10% 75,10% 65,81% 7.8 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutn 47% 57,75% 58,15% 59,50% 61,10% 62,41% terhadap sanitasi dasar yang layak Perkotaan 71,45 72,52 73,59 74,66 75,73 76,8 Perdesaan 38,55 41,95 45,35 48,75 55,15 55,54 Target 7D : Mencapai peningkatan yang signifikan dalam kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun Proporsi rumah tangga kumuh perkotaan 97

28 2.4. Program dan Kegiatan Percepatan Pencapaian target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) Program dan kegiatan dalam rangka percepatan pencapaian target pembangunan millenium Provinsi Lampung dirinci per tujuan sebagai berikut: TUJUAN 1: MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN TARGET : 1A MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK DENGAN TINGKAT PENDAPATAN KURANG DARI USD 1,00 PPP PER HARI DALAM KURUN WAKTU Dinas Kelautan dan Perikanan 1. Program Pengelolaan Sumberdaya Laut,Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil a. Pemberdayaan ekonomi, sosial, budaya, pelaku usaha perikanan dan masyrakat pesisir 2. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya a. Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan b. Peningkatan skill budidaya bagi stakeholder 3. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap a. Peningkatan pendapatan nelayan b. Peningkatan IPM nelayan 4. Program Pemulihan Sumber Daya Ikan (Restocking Ikan Nila, Emas, dan Lele) 5. Program Restrukturasi Armada Kapal Perikanan (Pengadaan Kapal Perikanan 30 GT) 6. Program Peningktan Pendapatan Nelayan (Akses Pemodalan dan Pengembangan Mina Pedesaaan ) 7. Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya (Bantuan Modal dan Bantuan Pengadaan Pengolahan) 8. Program Pengembangan Sarana Pemasaran Bergerak Roda Tiga 9. Pengadaan Sarpras, Sistem Rantai Dingin (Pengadaan Coolbox) 98

29 Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian 1. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan/Bina Lembaga Koperasi Berkualitas a. Penilaian koperasi berprestasi tingkat provinsi b. Transplantasi keluar provinsi c. Bintek akuntansi d. Pendidikan dan latihan manajemen perikanan dan non perikanan e. Penumbuhan koperasi UMKM dan wirausaha baru 2. Program Penumbuhan Koperasi UMKM dan Wirausaha Baru a. Bintek koperasi baru b. Pelatihan budaya/motivasi usaha dan teknis manajemen usaha mikro melalui koperasi c. Pelatihan kewirausahaan dan keterampilan teknis berbasis sumber daya lokal d. Pelatihan SDM wirausahawan atau calon wirausahaan baru se Provinsi Lampung e. Pengembangan TPKU (Tempat Pelatihan Keterampilan Usaha) pada lembaga pendidikan perdesaan 3. Program Perkuatan Permodalan dan Akses Pembiayaan Koperasi dan UMKM a. Bintek penyusunan proposal pengembangan usaha bagi KSP dan ISP b. Penyaluran dana bergulir APBD c. Penyaluran dana berulir revolving fund 4. Program Pengembangan Pembinaan UMKM a. Pemberdayaan usaha mikro perempuan BKPD 1. Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan a. Pemberdayaan desa mandiri pangan. b. Penanganan daerah rawan pangan, SKPG. c. Pengembangan lumbung pangan desa. d. Diversifikasi pangan. e. Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan. Dinas Perkebunan 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Pemberdayaan petani melalui pengembangan konservasi air di lahan perkebunan b. Pembinaan dan pengembangan pupuk organik c. Pengembangan kemitraan tembakau virginia 99

30 2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan a. Bimbingan pasca panen dan hasil perkebunan (kopi dan kakao) bagi petani dan petugas 5 kabupaten 3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan a. Antisipasi dan mitigasi serangan OPT eksplosif pada tanaman perkebunan b. Konservasi lahan pada tanaman perkebunan c. Model pengembangan perkebunan dengan holtikultura d. Rintisan kemitraan dan promosi usaha kopi luwak e. Evaluasi dan pembinaan usaha perkebunan besar swasta dan negara Dinas Pertanian 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan 3. Program peningkatan agribisnis 4. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada Berkelanjutan 5. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Holtikultra Untuk Mencapai Swasembada Berkelanjutan 6. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian 7. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Produk Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura 8. Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (Nasional) 9. Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil 10. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya 11. Pengembangan dan Pengembangan Perikanan Tangkap 12. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan/Bina Lembaga Koperasi Bekualitas a. Penilaian koperasi berprestasi tingkat provinsi b. Transplantasi keluar provinsi c. Bintek akuntansi d. Pendidikan dan latihan manajemen koperasi pertanian dan non pertanian 13. Penumbuhan Koperasi,UMKM, dan Wirausahaan Baru a. Bintek koperasi baru. b. Pelatihan budaya/motivasi usaha dan teknis manajemen usaha mikro melalui koperasi. c. Pelatihan kewirausahaan dan keterampilan teknis berbasis sumber daya lokal. 100

31 d. Pelatihan SDM wirausahaan dan calon wirausaha baru se-lampung. e. Pengembangan TPKU (Tempat Pelatihan Keterampilan Usaha) pada lembaga pendidikan pedesaan. 14. Perkuatan Pemodalan dan Akses Pembiayaan Koperasi dan UMKM 15. Pengembangan Pembinaan UMKM TARGET : 1B MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA PENUH DAN PRODUKTIF DAN PEKERJAAN YANG LAYAK UNTUK SEMUA, TERMASUK PEREMPUAN DAN KAUM MUDA Dinas Ketenagakerjaan 1. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan a. Pelatihan dan pembentukan kelompok wirausaha b. Pelatihan keterampilan dan penempatan TKI c. Penempatan tenaga kerja melalui mekanisme AKAN-AKAD-AKAL d. Pendayagunaan masyarakat proaktif melalui usaha mandiri dan bursa kerja terpadu e. Bintek pemandu wirausaha f. Bintek petugas lapangan teknologi tepat guna g. Bintek petugas informasi pasar kerja h. Pembentukan kelompok mandiri proaktif pasca penempatan TKI 2. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas a. Pelatihan keterampilan tenaga kerja di BLK b. Pelatihan berbasis kompetensi c. Pelatihan manajemen usaha produktifitas dan pelatihan AMT d. Pengembangan desa produktif e. Pelatihan uji keterampilan f. Pengukuran Produktifitas Perusahaan g. Magang dalam dan luar negeri h. Pelatihan kewirausahaan i. Pelatihan tenaga kerja bagi keluarga 101

32 3. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga a. Sosialisasi peraturan perundang-undangan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja b. Pelatihan negosiasi HI bagi pekerja dan pengusaha c. Penyuluhan jamsostek di perusahaan d. Sosialisasi fasilitas kesejahteraan tenaga kerja e. Bintek mediator f. Penanggulangan pemogokan /unjuk kerja dan penyelesaian kasus PHI/PH koleh pegawai perantara g. Survey harga pasar dan penetapan NKHL, UMP, UMK, dan UMSP h. Sosialisasi upah minimum provinsi (UMP) i. Pemeriksaan kasus kecelakaan kerja dan faktor analisis potensi bahaya dan data objek pengawasan K3 j. Pengujiaan kesehatan kerja di perusahaan k. Pelatihan gizi kerja di perusahaan l. Pelatihan norma kerja m. Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja n. Pelatihan calon ahli K3 4. Program Pengembangan Wilayah a. Pembangunan jalan dan jembatan b. Pembangunan rumah dan fasilitas umum transmigrasi c. Pembangunan drainase d. Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan trans untuk memenuhi kebutuhan SDM calon trans e. Pembinaan promosi, investasi, dan kemitraan di wilayah strategis cepat tumbuh f. Pendidikan dan pelatihan masyarakat g. Pendaftaran dan seleksi h. Bantuan usaha ekonomi produktif di kawasan transmigrasi i. Perpindahaan dan penempatan calon trans j. Fasilitas dukungan manajemen ketransmigrasian di wilayah cepat tumbuh k. Temu bisnis di kawasan KTM 5. Program Peningkatan dan Produktivitas Tenaga Kerja a. Kegiatan Penyebarluasan Informasi pasar kerja. 102

33 b. Kegiatan Peningkatan ketrampilan dan kompetensi tenaga kerja di BLK dan LPKS. 6. Program Pendidikan Non Formal dan Informal a. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal. b. Kegiatan Pendidikan Kemasyarakatan. 7. Program Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UMKM a. Pengembangan kelembagaan koperasi di wilayah penghasil tembakau. 8. Program Pengembangan Usaha dan Peningkatan Daya Saing a. Kegiatan Fasilitasi Sekretariat FPESD (Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya). b. Pengembangan Kualitas Usaha Sarana Prasarana dan Permodalan Koperasi di Wilayah Perdesaan. 9. Program Peningkatan Pengembangan Permodalan dan Jaringan Kemitraan Usaha a. Peningkatan dan pengembangan Permodalan, lingkageusaha jaringan, pengusaha, anggota KSP/USP. 10. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Berbasis Sumber Daya Lokal a. Kredit Usaha Rakyat (KUR). 11. Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan Peralatan Industri a. Peningkatan dan Pengembangan Industri Alternatif Berbasis Sumberdaya Lokal. b. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Industri Padat Karya. 12. Program Penguatan Kelembagaan Masyarakat. a. Pengembangan Wirausaha Baru IKM Mendukung Program Kewilayahan di Lampung. 13. Program Peningkatan SDM, Pelatihan dan Bantuan Peralatan Industri a. Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM). b. Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). c. Penguatan Kelembagaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). d. Pemanfaatan dan pemasyarakatan teknologi tepat guna. 103

34 14. Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya a. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidaya Ikan. 15. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap a. Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil. b. Pembinaan dan Pengambangan Kapal Perikanan, Alat Penangkapan Ikan dan Pengawakan Kapal Perikanan. 16. Program Pengembangan Perikanan Tangkap a. Kegiatan Penyediaan/Pengembangan Sarana dan Prasarana Produksi Perikanan Tangkap. b. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Nelayan. TARGET : 1C MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK YANG MENDERITA KELAPARAN DALAM KURUN WAKTU Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak a. Pembinaan gizi masyarakat dengan sub kegiatan pelatihan tatalaksana gizi buruk bagi Puskesmas perawatan dan RSUD. Pelatihan tatalaksana gizi buruk bagi puskesmas non perawatan, pengadaan alat dapur dan sarana. Penyediaan obat gizi buruk, dan pemdampingan gizi buruk oleh kader. b. Pembinaan gizi masyarakat dengan sub kegiatan pelatihan pemantauan pertumbuhan bagi petugas puskesmas dan kab/kota, pelatihan ulang kader posyandu, pembinaan kader posyandu, penyediaan sarana dan prasarana kader posyandu dan penyediaan dana posyandu. 104

35 TUJUAN 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA TARGET : 2A MENJAMIN PADA TAHUN 2015 SEMUA ANAK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN DIMANAPUN DAPAT MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DASAR 1. Program Pendidikan Dasar a. Fasilitasi Pendampingan BOS SD/MI. b. BOS SD/SDLB. c. Fasilitasi Pendidikan Inklusi SD. d. Fasilitasi Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SD. e. Fasilitasi Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak MI. f. Fasilitasi Pembangunan Ruang Perpustakaan SD. g. Fasilitasi Pembangunan Ruang Perpustakaan MI. h. Fasilitasi Pengadaan Buku Perpustakaan SD. i. Fasilitasi Pengadaan Buku Perpustakaan MI. j. Fasilitasi Peningkatan Sarpras SDLB/SLB. k. Fasilitasi Peningkatan Sarpras MI. l. Fasilitasi Pengembangan MBS SD. m. Fasilitasi Penguatan Kurikulum SD. n. Fasilitasi Penguatan Kurikulum MI. o. Fasilitasi Pendampingan BOS SMP/MTS. p. BOS SMP/SMPLB/SMTP. q. Fasilitasi Pendidikan Inklusi SMP. r. Fasilitasi Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SMP. s. Fasilitasi Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak MTs. t. Fasilitasi Pengadaan Buku Perpustakaan SMP. u. Fasilitasi Pengadaan Buku Perpustakaan MTs. 105

36 2. Program Pendidikan Non Formal dan Informal a. Fasilitasi Pembinaan Warga Belajar Paket A. b. BOP Paket A. c. Fasilitasi Pembinaan Warga Belajar Paket B. d. BOP Paket B. e. Fasilitasi Pembinaan Warga Belajar Paket C. f. BOP Paket C. g. Fasilitasi Taman Bacaan Masyarakat. h. Fasilitasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. i. Fasilitasi Penyelenggaraan PAUD Rintisan. j. PKH Lembaga Kursus dan Pelatihan. k. Fasilitasi Kursus Wirausaha Kota. l. Fasilitasi Kursus Wirausaha Desa. m. Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar. n. Penyelenggaraan Keaksaraan Usaha Mandiri. 3. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Fasilitasi Peningkatan Kualifikasi Guru. b. Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi Guru. c. Fasilitasi Kesejahteraan Pendidik. d. Tunjangan Fungsional Guru non PNS Dikdas. e. Tunjangan Profesi Guru Dikdas. f. Tunjangan Khusus Guru. g. Tunjangan Fungsional Guru non PNS Dikmen. h. Insentif TLD/FDI. 4. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan a. Fasilitasi UASBN. b. Fasilitasi UN dan UNPK. 106

37 TUJUAN 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TARGET : 3A MENGHILANGKAN KETIMPANGAN GENDER DI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DAN LANJUTAN PADA TAHUN 2005, DAN DI SEMUA JENJANG PENDIDIKAN TIDAK LEBIH DARI TAHUN Program Pembinaan Pendidikan Masyarakat c. Pemberdayaan ekonomi perempuan bagi keluarga anak berprestasi yang tidak mampu. d. Pembinaan dan pengembangan Model desa Prima berwawasan lingkungan e. Peningkatan keterampilan dan kemampuan usaha bagi kelompok perempuan pasca buta aksara. f. Peningkatan kapasitas masyarakat tentang Hak anak kepada komite wali murid, upaya perlindungan anak, serta pelaksanaan seminar anak dalam rangka Hari Anak Nasional. g. Peningkatan kapasitas masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan. h. Pelatihan dan pembinaan tentang keberhasilan bagi Kader P3KSS, Nakerwan dan GSI. i. Peningkatan pemahaman perempuan unruk pemeliharaan dan perlindungan kesehatan dan hak-hak produksi. j. Peningkatan kapasitas pemerhati perempuan dan anak (NGO). 2. Program Penguatan Kelembagaan PUG dan Anak a. Membentuk Forum koordinasi PUG, forum koordinasi penanganan KDRT, forum koordinasi penanganan trafiking, dan forum koordinasi gugus tugas pencegahan TPPO. b. Gerakan pemberdayaan perempuan se-provinsi Lampung 3. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak Perempuan a. Investigasi, identivikasi, dan advokasi pendampingan kasus anak. 107

38 4. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak a. Peningkatan kapasitas pengarusutamaan gender dan pengarusutamaan hak anak. b. Operasioanal Tim koordinasi pemberdayaan perempuan (TKPP) klinik menopause, unit pelayanan terpadu, perempuan korban tindak kekerasan (UPT-PKTK) dan P2TP2LIP c. Peningkatan akses data dan komunikasi d. Pembentukan forum anak daerah e. Persiapan kota layak anak. 5. Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam pembangunan a. Penilaian keberhasilan Kesrak-KB kesehatan Tkt Provinsi dan Nasional. b. Peningkatan Koordinasi Pokja Bina Keluarga Balita (BKB) Provinsi dan Kab/Kota. Penilaian keberhasilan pengelola PKB serta Orientasi BKB TUJUAN 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK TARGET Arah : kebijakan 4A MENURUNKAN yang ditempuh ANGKA dalam KEMATIAN rangka menurunkan BALITA (AKBA) angka HINGGA kematian bayi dan balita DUA adalah PER sebagai TIGA DALAM berikut: KURUN WAKTU Program Bina Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak a. Pembinaan Pelayanan Kesehatan neonatal dengan sub kegiatan meningkatkan akses dan kualitas kunjungan neonates, pemberian asuhan bayi baru lahir sesuai standar, suvervisi fasilitatif program kesehatan anak ke kab/kota, peningkatan peran serta masyarakat dalam penggunaan buku KIA, analisa data dan perbaikan mekanisme RR. Pemantauan pasca pelatihan, pelaksanaan audit maternal perinatal (APM) di kab/kota, advokasi dan kerja sama lintas sector dalam program kesehatan anak. b. Pembinaan pelayanan kesehatan bayi dengan sub kegiatan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi sesuai standar. Penyediaan dan distribusi vitamin A IU bagi bayi, Penyediaan dan distribusi vitamin A IU bagi (6-11 bulan), 108

39 pelayanan SDIDTK bagi anak bayi. Pelatihan SDIDTK bagi petugas kesehatan, pemberian screening Kit SDIDTK bagi Puskesmas. c. Pembinaan pelayanan kesehatan anak balita dengan sub kegiatan penyediaan oralit dan zing di Posyandu. Pemberian pelayani kesehatan pada anak balita sesuai standar, Pemenuhan kecukupan obat dan alat di puskesmas perawatan dan RS Kab/Kota sesuai dengan buku saku. Pelaksanaan PWS KIA di Puskesmas. 2. Program Bina Farmasi dan Alat Kesehatan a. Pemenuhan kecukupan obat, alat dan form MTBS/MTBM di Puskesmas. b. Penyediaan kecukupan obat BBL 3. Program Sumber Daya Kesehatan a. Pemenuhan kebutuhan perawat dan bidan di desa dan faskes (Puskesmas dan RS) b. Pelatihan manajemen Asfiksia dan manajemen BBLR bagi perawat/bidan di Puskesmas c. Pelatihan perinatologi bagi perawat/bidan di puskesmas Perawatan dan RS d. Pemenuhan tenaga dokter spesialis anak di RS Kab/Kota e. Peningkatan jangkauan pemantauan perkembangan (SDIDTK) minimal 2 kali per tahun. f. Pelatihan MTBS bagi perawat dan bidan g. Pelatihan on the job training MTBS bagi perawat/bidan di desa. 4. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan a. Advokasi dan kerjasama lintas sektoral dalam program kesehatan anak. 5. Program Pembinaan Upaya Kesehatan a. Peningkatan Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan balita sakit sesuai standar b. Penyediaan kecukupan alat retribusi (tabung dan balon sungkup) di Puskesmas c. Penyediaan perinatologi set bagi puskesmas Perawatan dan RS kab/kota d. Pelayanan balita sakit di Puskesmas kesehatan dan RS Kab/kota sesuai standar 109

40 6. Program Promosi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a. Distribusi Vaksin HB O b. Pemberian imunisasi dasar lengkap c. Peningkatan jumlah Puskesmas dengan rantai dingin yang efektif d. Pelatihan pemberian imunisasi sesuai standar e. Pemberian imunisasi campak pada bayi f. Distribusi vaksin dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio1-4, Campak) g. Sosialisasi pencegahan HIV/AIDS dari ibu terinpeksi HIV/AIDS ke anak h. Tatalaksana TB pada anak sesuai dengan standar i. Pemberian ART pada ODHA anak di RS rujukan ART j. Pengobatan pada bayi yang terinfeksi sifilis di Puskesmas k. Pendistribusian kelambu berinsektisida secara missal/rutin melalui kegiatan integrasi 7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Pemberdayaan masyarakat tentang perawatan bayi b. Penyediaan materi KIE (buku KIA, Poster, Leaflet, lembar balik, dll) kepada masyarakat tentang perawatan bayi c. Pemberdayaan masyarakat tentang perawatan BBL d. Penyediaan materi KIE (buku KIA, Poster, Leaflet, lembar balik, dll) kepada masyarakat tentang BBL e. Pemberdayaan masyarakat tentang perawatan anak balita f. Penyediaan materi KIE (buku KIA, Poster, Leaflet, lembar balik, dll) kepada masyarakat tentang perawatan anak balita 110

41 TUJUAN 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU TARGET : 5A MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU HINGGA TIGA PEREMPAT DALAM KURUN WAKTU Program Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak a. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi dengan sub kegiatan: Kunjungan rumah untuk meningkatkan cakupan ibu nifas; Advokasi pembentukan Rumah Tunggu bagi bumil risti dan seluruh bumil di daerah geografis sulit tanpa fasilitas kesehatan di Kabupaten; Orientasi dan peningkatan pelaksanaan Kemitraan Bidan dan Dukun; Fasilitasi Pembuatan SK Bupati Walikota/ Perda Persalinan, rumah tunggu dan PONED; Orientasi Bikor dalam melaksanakan Supervisi Pembinaan Puskesmas dalam pelaksanaan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) termasuk layanan swasta. b. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi dengan sub kegiatan: Pembinaan Puskesmas dalam pemanfaatan buku KIA; Pendataan Ibu Hamil; Pengadaan Paket Kelas Ibu untuk Puskesmas; Orientasi Pembentukan Kelas Ibu di Puskesmas; Orientasi ANC terpadu bagi Puskesmas PONED c. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi dengan sub kegiatan: Pemutakhiran keterampilan pelayanan KB bagi dokter dan bidan di tingkat pelayanan dasar; Orientasi ABPK bagi bidan Pustu/Poskesdes; d. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi dengan sub kegiatan: Orientasi pelayanan KB pasca persalinan; Sweeping pelayanan KB bagi Kab/Kota dengan unmet need tinggi. e. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi dengan sub kegiatan: Orientasi/pelatihan fasilitas pelayanan yang ramah remaja bagi Puskesmas di Kab/Kota; Pengadaan buku pedoman panduan kesehatan remaja; Pelatihan konselor sebaya (peer konselor); Insersi ARH dalam kurikulum. f. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi dengan sub kegiatan: Orientasi PKRE terpadu di Puskesmas PONED; Orientasi PPKtP Terpadu di 111

42 Puskesmas PONED; Orientasi surveilans kematian ibu dan AMP di Kab/Kota; Pengolahan data kematian ibu di Kab/Kota. 2. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan a. Fasilitasi perencanaan terpadu kab/kota dalam pecepatan penurunan angka kematian ibu yang responsif gender (DTPS). 3. Program Upaya Kesehatan a. Penyediaan fasilitas pertolongan persalinan di Puskesmas, b. Penyediaan Kit pelayanan KB di Faskes dasar yang memberikan pelayanan KB, c. Penyediaan sarana dan prasarana untuk PONED, KB, Pelayanan pasca keguguran, d. Penyediaan ambulans PONED untuk mendukung rujukan PONED e. Pembinaan pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi dengan sub kegiatan sbb: Bintek Tim PONEK RS di Kab/Kota, Evaluasi pasca pelatihan Tim PONEK RS (on the job training), Pembinaan 4 Puskesmas oleh Tim PONEK RS minimal 4 kali setahun per Puskesmas; Pelatihan klinis pelayanan KB di RS Kab/Kota; Pembinaan RS dan klinik swasta oleh RS PONEK (RS dan klinik yang ada di sekitar PONEK); Pemenuhan standar sarana dan peralatan RS PONEK di Kab/Kota; Regional sistem rujukan maternal neonatal di Kab/Kota. 4. Program Sumber Daya Kesehatan a. Pelatihan APN dan Evaluasi Pasca Latih, b. Pelatihan PONED termasuk evaluasi pasca latih bagi tim PONED di Puskesmas, c. Pelatihan pelayanan pasca keguguran untuk Tim PONED. 5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Kampanye KIE persalinan di fasilitas kesehatan dan kesiapan menghadapi komplikasi persalinan. TARGET : 5B MEWUJUDKAN AKSES KESEHATAN REPRODUKSI BAGI SEMUA PADA TAHUN Program Kependudukan dan Keluarga Berencana a. Pembinaan, kesertaan, dan kemandirian ber KB melalui klinik KB pemerintah dan swasta. 112

43 b. Peningkatan kapasitas sumber daya penyelenggara program KB di klinik KB pemerintah dan swasta dalam rangka pembinaan, kesertaan dan kemandirian ber KB. c. Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku remaja tentang penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR). d. Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat tentang pengendalian penduduk dan KB. e. Peningkatan peran serta LSM, Swasta dan Penyelenggaran Program KKB f. Peningkatan kemandirian ber KB keluarga Pra S dan KS Program Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak a. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, Pembinaan Puskesmas dalam pemanfaatan Buku KIA, Pendataan Ibu Hamil, Pengadaan Paket Kelas Ibu untuk Puskesmas, Orientasi pembentukan kelas Ibu di Puskesmas, Fasilitasi perencanaan terpadu kab/kota dalam pecepatan penurunan angka kematian ibu yang responsif gender (DTPS), Pembentukan mobile team untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu di DTPK, Insersi ARH dalam kurikulum, Orientasi Surveilans kematian ibu dan AMP bagi tim AMP di kab/kota dan Pengolahan data kematian ibu di kabupaten/kota. b. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, Penyediaan Kit pelayanan KB di faskes dasar yang memberikan pelayanan KB, Update (pemutakhiran) keterampilan pelayanan KB bagi Dokter dan Bidan di tingkat pelayanan dasar dan RS, Orientasi ABPK bagi Bidan dan Dokter. c. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, Orientasi Pelayanan KB pasca persalinan, Pengadaan buffer stock alokon di tingkat Provinsi, Sweeping pelayanan KB bagi kab/kota dengan unmetneed tinggi. d. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi, Orientasi/pelatihan fasilitas pelayanan yang ramah remaja bagi Puskesmas di Kab/Kota, Pengadaan buku pedoman panduan kesehatan remaja, Sosialisasi buku panduan kesehatan remaja, Pelatihan Konselor sebaya (Peer konselor) dan Insersi ARH dalam kurikulum. 3. Program Pelayanan Keluarga Berencana a. Pelayanan KB meliputi : MOW, MOP, IUD, Implan, Suntik, Pil dan cabut implan melalui pelayanan statis dan pelayanan mobile. 113

44 b. Peningkatan peran serta Perusahaan dan Masyarakat dalam Program KB. c. Peningkatan cakupan akseptor KB melalui pengembangan media KIE d. Penggerakan Lini Lapangan. e. Peningkatan kemandirian ber KB keluarga PS dan KS I. 4. Program Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja a. Peningkatan Kualitas Pengelola KRR dan PIK KRR. TUJUAN 6: MEMERANGI HIV/AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA TARGET : 6A MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KASUS BARU HIV/AIDS HINGGA TAHUN Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a. Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Sero surveilans, Pelatihan surveilans b. Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Promosi pencegahan HIV/AIDS c. Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Pelatihan Konseling dan Test (KT) bagi tim di fasilitas kesehatan, Dukungan sarana dan operasional untuk layanan KT, Penjangkauan d. Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Advokasi dan sosialisasi, Pengadaan kondom, Pelatihan IMS bagi tim di fasilitas kesehatan, Dukungan sarana dan operasional untuk pembentukan layanan IMS bagi fasilitas kesehatan, Pelatihan pengurangan dampak buruk (harm reduction) bagi petugas di sarana kesehatan, Dukungan sarana dan operasional untuk program pengurangan dampak buruk (HR), Layanan kesehatan yang melakukan layanan PTRM, Pelatihan petugas pelaksana kegiatan PMTCT di sarana kesehatan, Dukungan sarana dan operasional untuk pembentukan layanan PMTCT 114

45 TARGET : 6B MEWUJUDKAN AKSES TERHADAP PENGOBATAN HIV/AIDS BAGI SEMUA YANG MEMBUTUHKAN SAMPAI DENGAN TAHUN Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Pelatihan tim CST bagi petugas di sarana kesehatan, Dukungan sarana dan operasional untuk pembentukan layanan CST, Pemeriksaan CD4, Pemeriksaan Viral Load. 2. Program Pembinaan Upaya Kesehatan Kegiatan Pembinaan upaya kesehatan rujukan. TARGET : 6C MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KASUS BARU MALARIA DAN PENYAKIT UTAMA LAINNYA HINGGA TAHUN Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan a. Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Advokasi pengendalian penyakit TB melalui Gerdunas/wadah koordinasi lain yang sudah ada, Monitoring dan surveilans penyakit, Diagnostik TB anak dengan Tuberkulin test. b. Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Layanan TB DOTS oleh fasilitas pelayanan kesehatan, Pelatihan pengelola program TB (wasor) kab/kota, Pelatihan teknis pelayanan TB di RS dengan strategi DOTS, Pelaksanaan pengendalian infeksi di RS dalam implementasi DOTS, Advokasi manajamen RS untuk membangun komitmen dalam strategi DOTS, Pengadaan sarana dan prasarana pelayanan TB sesuai standar, Penyediaan obat TB dengan strategi DOTS, Pertemuan jejaring internal dan eksternal RS dalam implementasi strategi DOTS, Pelatihan Pengawas Minum Obat (PMO) dalam rangka memantau kepatuhan pasien TB, Pelatihan Petugas Kesehatan di lapas/rutan dalam pelayanan TB DOTS, Pelatihan tenaga laboratorium dalam meningkatkan kualitas diagnostik TB, Ketersediaan mikroskop dan bahan laboratorium yang sesuai standard (reagen, pot sputum, slide, box slide) untuk pemeriksaan sputum, Ruang isolasi untuk pasien TB- HIV dan MDR-TB. 115

46 c. Kegiatan pengendalian penyakit menular langsung dengan sub kegiatan Penyediaan obat anti tuberkulosis (OAT) sesuai standar, Promosi Kesehatan tentang TB. d. Kegiatan pengendalian penyakit bersumber binatang dengan sub kegiatan Kampanye pembagian kelambu massal daerah endemis malaria tinggi, pengadaan kelambu berinsektisida di kab/kota endemis malaria, Pembagian kelambu berinsektisida ibu hamil dan bayi, Pengambilan darah massal (sero survey) (MBS, MFS, MSE, TMC dll), Pengadaan rapid diagnostik test (RDT) terutama untuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, Pengobatan (MBS, MFS, MSE, TMC dll), Penyemprotan rumah pada desa dengan malaria tinggi, Pengadaan insektisida, Pengadaan alat semprot (spraycan) dan perlengkapan alat penyemprot, Pelatihan tenaga mikroskopis malaria, Pelatihan medis dan paramedis dalam tatalaksana kasus malaria, Pelatihan pengelola malaria dalam manajemen program malaria, Pengembangan model intervensi lintas sektor (seperti larvaciding, biological control/penebaran ikan pemakan jentik, source reduction, dll) TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP TARGET : 7A MEMADUKAN PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DENGAN KEBIJAKAN DAN PROGRAM NASIONAL SERTA MENGEMBALIKAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN YANG HILANG 1. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Nasional dan Daerah, melalui: Pengendalian Dampak Perubahan Iklim, pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumber daya alam, pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem. 2. Program Rehabilitasi dan Peningkatan Sumberdaya Hutan dan Lahan, melalui: Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan serta Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan. 3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber daya Alam, melalui: kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian LH dan Peningkatan kualitas RTH Perkotaan. 116

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator Page 1 Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Uraian Jumlah Jumlah Akan Perlu Perhatian Khusus Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan 12 9 1 2 Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua

Lebih terperinci

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar

Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar Target 2A : Menjamin pada 2015 semua anak-anak, laki-laki maupun perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar 2.1 2.2 2.3 Target MDGs Status Sumber 2015 Angka Partisipasi 90,0202 95,74 100%

Lebih terperinci

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB III PEMANTAUAN DAN EVALUASI Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kebijakan dan program, serta mengukur dampak kebijakan dan program pencapaian Target MDG s di Provinsi Lampung perlu dilakukan

Lebih terperinci

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan Dr. Hefrizal Handra Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang 2014 Deklarasi MDGs merupakan tantangan bagi negara miskin dan negara berkembang untuk mempraktekkan good governance dan komitmen penghapusan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003 MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (TUJUAN PEMBANGUNAN MILENIUM) 1. Menanggulangi Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH

CAPAIAN MDGs. provinsi KALIMANTAN TENGAH CAPAIAN MDGs provinsi KALIMANTAN TENGAH BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Palangka Raya, 16 Desember 2015 CAPAIAN INDIKATOR MDGS 2 JUMLAH INDIKATOR 23% 20% 1 Menanggulangi kemiskinan dan Kelaparan 2 Mencapai

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah

Paparan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jl. Diponegoro No. 60 Telepon (0536) 3221715, 3221645, Fax (0536) 3222217 PALANGKA RAYA 73111 Paparan Kepala Bappeda Provinsi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG PEMERINTAH KOTA PERKEMBANGAN EKONOMI DAN PENDAPATAN DAERAH PERTUMBUHAN EKONOMI Tahun 2004 = 7,69 % Tahun 2005 = 4,57 % PDRB (harga konstan 2000)(dalam juta rupiah) Realisasi Tahun 2004 = 4.554.824 Realisasi

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENDANAAN Upaya untuk mewujudkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dari setiap misi daerah Kabupaten Sumba Barat

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN AKHIR EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH EVALUASI KINERJA DAN STRATEGI PERCEPATAN PENCAPAIAN INDIKATOR-INDIKATOR MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS DI KABUPATEN JEMBER Kerjasama Penelitian : BADAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI HASIL EVALUASI KESELARASAN PROGRAM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI HASIL EVALUASI PROGRAM PERENCANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 KETERSEDIAAN RPJMD RKPD 1 01 15 Program Pendidikan Anak Usia Dini 1 1 1 1 1 1 1 1 01 16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN SALINAN NOMOR 28, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang:

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Prioritas pembangunan Kabupaten Lingga Tahun diselaraskan dengan pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

Isu Strategis Kota Surakarta

Isu Strategis Kota Surakarta Isu Strategis Kota Surakarta 2015-2019 (Kompilasi Lintas Bidang) Perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Sinkronisasi

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 5. INDIKATOR KINERJA (outcome)

Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 5. INDIKATOR KINERJA (outcome) 1 Peningkatan Derajat kesehatan masyarakatt 1 2 3 1 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar 1 a. Pembangunan sarana dan prasasarana kesehatan yang berkualitas b. Meningkatkan kapa-sitas tenaga medis

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN 1 BUPATI BANYUWANGI WAKIL BUPATI BANYUWANGI DAERAH STAF AHLI KELOMPOK JABATAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN

TABEL 3.2 MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN TABEL 3.2 MATRIKS NO 1. Pemantapan Ketahanan Pangan dan Nilai Tambah Produk Pertanian 1 Peningkatan peluang usaha dibidang agribisnis 2 Peningkatan ketahanan pangan pertanian 3 Peningkatan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1 PEDOMAN TRANSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2011-2016 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN NOMOR 83 TAHUN 2016 SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BEKASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN METROLOGI PASAR PERDAGANGAN DALAM NEGERI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BIMA Sasaran Strategis 1. Terwujudnya peningkatan sosial keagamaan 2. Terwujudnya peningkatan pengamalan nilai-nilai religius dalam masyarakat 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam upaya mewujudkan Misi maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut. 6.1. MISI 1 : MENINGKATKAN PENEGAKAN SUPREMASI

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini.

KATA PENGANTAR. Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Laporan Ringkasan ini. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Laporan Ringkasan Kajian Capaian Target MDGs terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya Buku ini merupakan ringkasan

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 IKHTISAR EKSEKUTIF IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Kabupaten Pemalang Tahun 2013 merupakan laporan pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai sasaran

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) disusun sebagai bahan informasi tentang pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Surakarta pada tahun 2016.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen

PENGUKURAN KINERJA (3) 64,65 Persen. 53,87 Persen PENGUKURAN KINERJA KABUPATEN : PENAJAM PASER UTARA TAHUN : 2010 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % Dituntaskannya program wajib belajar dua belas tahun pada seluruh siswa Persentase

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. STRATEGI Untuk mencapai tujuan daerah yang merupakan hasil akhir dari tolok ukur pembangunan lima tahun yang akan datang dalam menjalankan misi guna mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dirumuskan kebijakan umum dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan, disertai

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Sesuai dengan amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam menjabarkan dan mengimplementasikan Visi dan Misi Pembangunan Kota Banjar Tahun 2014-2018 ke dalam pilihan program prioritas di masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV P E N U T U P

BAB IV P E N U T U P BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci