KETIDAKPASTIAN PERHITUNGAN JARAK PADA PELAT ELEMEN BAHAN BAKAR NUKLIR. Nursinta A.W., Anik P., Khairina Ns., Entin H.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KETIDAKPASTIAN PERHITUNGAN JARAK PADA PELAT ELEMEN BAHAN BAKAR NUKLIR. Nursinta A.W., Anik P., Khairina Ns., Entin H."

Transkripsi

1 KETIDAKPASTIAN PERHITUNGAN JARAK PADA PELAT ELEMEN BAHAN BAKAR NUKLIR Nursinta A.W., Anik P., Khairina Ns., Entin H. ABSTRAK KETIDAKPASTIAN PERHITUNGAN JARAK PADA PELAT ELEMEN BAHAN BAKAR NUKLIR. Pelat Elemen Bahan Bakar (PEB) merupakan salah satu produk instalasi elemen bahan bakar nuklir dengan parameter kualitas adalah kesesuaian geometri meat dan jarak white point. Obyek pengukuran berupa foto radiografi sinar-x yang diukur menggunakan penggaris secara manual. Hasil ukur pasti memiliki simpangan/ deviasi yang merupakan ketidakpastian. Pada proses ini tidak diperhitungkan ketidakpastian yang bersumber pada kecermatan penglihatan serta pemilihan titik ujung meat ke PEB. Akurasi dan presisi produk PEB yang maksimal sangat diperlukan karena mempengaruhi kinerja bahan bakar dan keselamatan penggunaan bahan bakar tersebut. Untuk memenuhi kualitas PEB yang sesuai terdapat 5 kriteria penerimaan. Pada penelitian ini dilakukan perhitungan 2 dari 5 uji kualitas PEB berbasis komputer (F1 dan F2). Piranti lunak dikembangkan menggunakan MATLAB dan metode pengolahan image yang dilakukan meliputi cropping, adjustment dan deteksi tepi dengan metode canny. Sampel yang digunakan adalah pelat 6191 s/d 6193 masing-masing dilakukan pengujian F1 dan F2. Hasil yang didapat berupa nilai rata-rata, standart deviasi, ketidakpastian relatif, nilai maksimum dan nilai minimum. Rata-rata ketidakpastian relatif dibawah 5%. Nilai ketidakpastian relatif yang kecil menunjukkan ketelitian pengukuran yang besar. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa jarak F1 dan F2 pelat 6191 tidak memenuhi syarat (berada di luar range yang diterima yaitu 2.8mm s/d 5.2mm). Pada pengukuran manual menunjukkan jarak F2 pelat 6191 tidak memenuhi syarat. Perbedaan dapat terjadi karena pengukuran manual dilakukan satu kali tanpa pengulangan sedangkan pengukuran berbasis komputer nilai yang dihasilkan berupa rentang dimana nilai sebenarnya berada pada rentang tersebut. Kata kunci: ketidakpastian, kualitas, Pelat Elemen Bahan Bakar ABSTRACT UNCERTAINTY MEASUREMENT OF PLATES ELEMENTS OF NUCLEAR FUEL. Plate s elements fuel is a product of the installation of nuclear fuel elements. This product quality parameter is suitable geometry and white point. An object of measurement is a photo of x-ray radiography that measured using a ruler manually. Result of the measure has deviation Source of uncertainty in this tests are subjectivities in sight and meat point selection... We require accuracy and precision PEB product optimal, because it affects the performance of the fuel and safety fuel use. There are 5 acceptance criteria to meet the appropriate quality. In this research we do 2 of 5 test PEB quality by computer based. We develop this software with MATLAB and use image processing method such as cropping, adjustment dan edge detection (canny). We use plates with number 6191 up to 6193 to measure distance from meat to PEB (according to criteria F1 and F2). The result obtained is average, deviation, relative uncertainty, maximum value and minimum value. The average uncertainty relative below 5%. The value of uncertainty relatively small show the great precision measurement. The result show that plates number 6191 unqualified because of the distance F1 and F2 lying outside the range. Manual measurement result show that plates number 6191 unqualified because of the distance F2 lying outside the range. These Pusat Pengembangan Informatika Nuklir BATAN Serpong, sintaadi@batan.go.id 331

2 Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir, 10 Oktober 2012 ( ) differences could happen because we do manual measurement of the on time without repetition; while the value is generated on computer based measurement is a range value. The true value is that value range. Keywords: uncertainty, quality, plates elements fuel PENDAHULUAN Pengukuran merupakan aktivitas yang bertujuan untuk mengetahui kualitas atau kuantitas suatu besaran. Hasil ukur pasti memiliki simpangan/ deviasi yang merupakan ketidakpastian. Nilai suatu hasil pengukuran tidak akan berarti tanpa disertai dengan perhitungan nilai ketidakpastian. Ketidakpastian dapat bersumber dari alat yang mempunyai keterbatasan ukur. Pelat Elemen Bahan Bakar (PEB) merupakan salah satu produk instalasi elemen bahan bakar nuklir yang pada uji kualitasnya dilakukan pengukuran untuk kesesuaian geometri meat dan white point. Pengukuran dilakukan pada hasil foto radiografi sinar X menggunakan penggaris secara manual. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan pengukuran, yang tidak semuanya dapat dihindari. Pada pengukuran jarak meat ini ketidakpastian dapat bersumber dari pengujian yang sangat subyektif karena tergantung pada kecermatan penglihatan, serta pemilihan titik meat ke PEB. Akurasi dan presisi produk PEB yang maksimal sangat diperlukan karena mempengaruhi kinerja bahan bakar dan keselamatan penggunaan bahan bakar tersebut. Untuk memenuhi kualitas PEB yang sesuai terdapat 5 kriteria penerimaan. Empat kriteria merupakan pengukuran geometri jarak meat ke PEB dan satu kriteria berdasarkan banyaknya white point yang berkelompok (banyaknya Uranium yang keluar dari meat). Dalam makalah ini dilakukan pengembangan piranti lunak untuk menghitung 2 dari 5 kriteria penerimaan serta estimasi dari nilai ketidakpastian perhitungan. Kriteria tersebut adalah jarak meat dari dekat nomer pelat (F1) dan jarak meat yang jauh dari nomer pelat (F2). Metode pengolahan image yang digunakan antara lain cropping, adjustment dan deteksi tepi (. Deteksi tepi dengan operator-operator masih memiliki kelemahan, diantaranya pada satu perubahan nilai piksel akan diperoleh banyak piksel tepi. Deteksi tepi yang digunakan adalah canny, yang mempunyai kemampuan lokalisai yang baik. Canny memungkinkan jarak yang minimum antara tepi deteksi dengan tepi yang asli. Adanya jarak antara tepi deteksi dan deteksi yang asli, maka untuk meminimalkan kesalahan pemilihan tepi (titik terluar meat), dilakukan perhitungan pada 20 titik paling ujung (kira-kira 1.98 mm). METODOLOGI Secara umum tahapan aktifitas adalah sebagai berikut (gambar 1); 332

3 Ketidakpastian Perhitungan Jarak pada Pelat Elemen Bahan... (Nursinta A.W., Anik P., Khairina Ns., Entin H.) Scanning Foto Pelat Gambar 1. Tahapan aktifitas Utama Foto PEB menggunakan radiografi sinar X. Satu foto bisa memuat 4 pelat sekaligus yang berurutan nomernya. Pada proses scanning, panjang dan lebar foto PEB terlalu besar untuk ukuran mesin scan yang ada. Oleh karena itu untuk 1 foto dilakukan 4 kali proses scan. Contoh hasil scan seperti pada gambar 2 berikut. Gambar tersebut adalah pelat nomer 6187 s/d Nomer pelat terdiri dari 4 digit, hanya pelat nomer 1 (satu) saja yang dicetak lengkap (6187) sedangkan nomer berikutnya hanya digit ke-4 saja. Terdapat 5 pengukuran uji kualitas dari pelat bahan bakar ini, 2 diantaranya adalah: 1. F1: jarak meat ke sisi PEB dekat dari nomer pada rentang 2.8 mm s/d 5.2 mm 2. F2: jarak meat ke sisi PEB jauh dari nomer pada rentang 2.8 mm s/d 5.2 mm Gambar 2. Scan foto pelat seri CBBJ

4 Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir, 10 Oktober 2012 ( ) Proses Perhitungan jarak F1 dan F2 Perhitungan jarak F1 dan F2 dengan mengembangkan code berbasis image processing menggunakan MATLAB. Tahapan proses perhitungan F1 dan F2 seperti pada gambar 3. Beberapa tahapan seperti cropping, adjustment dan deteksi tepi canny menggunakan fungsi yang sudah disediakan di MATLAB. Aktifitas tiap tahap sebagai berikut: 1. Memasukkan parameter input, paramater input terdiri dari 2 yaitu Nomer Pelat (1, 2, 3 atau 4) dan Jenis Deteksi ( 1 untuk F1 dan 2 untuk F2). 2. Cropping gambar (pemotongan gambar pada bagian tertentu) sesuai dengan nomer pelat dan jenis deteksi. Teknik cropping merupakan bagian penting dari aplikasi pengolahan image. Penentuan secara tepat bagian yang dipotong mempengaruhi proses pengolahan dan hasil akhir yang akan diperoleh, Pada penelitan ini cropping dilakukan pada wilayah 151x151 pixel. Pemotongan berbentuk bujursangkar ini bertujuan agar pemisahan antara meat dengan ujung pelat lebih jelas (gambar 4). Gambar 3. Tahapan proses perhitungan F1 dan F2 334

5 Ketidakpastian Perhitungan Jarak pada Pelat Elemen Bahan... (Nursinta A.W., Anik P., Khairina Ns., Entin H.) Gambar 4. Cropping PEB 3. Adjusment (penyesuaian). Proses ini merupakan salah satu teknik peningkatan kualitas citra untuk mendapatkan segmentasi yang lebih bagus antara meat, PEB dan background. Intensity adjustment bekerja dengan cara melakukan pemetaan linier terhadap nilai intensitas pada histogram awal menjadi nilai intensitas pada histogram yang baru. Parameter adjustment yang digunakan pada penelitian ini adalah 0.13 s/d Deteksi tepi merupakan suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra yang bertujuan untuk menandai bagian yang menjadi detil citra dan memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra. Metode deteksi tepi yang digunakan adalah canny karena beberapa kriteria pendeteksi tepian paling optimum yang dapat dipenuhi oleh algoritma Canny : a. Memiliki kemampuan untuk mendeteksi sesuai dengan parameter-parameter konvolusi yang dilakukan b. Melokalisasi dengan baik (kriteris lokalisasi). Dengan canny dimungkinkan dihasilkan jarak yang minimum antara tepi yang dideteksi dengan tepi yang asli c. Respon yang jelas (criteria respon). Hanya ada satu respon untuk tiap tepi. Sehingga mudah dideteksi dan tidak menimbulkan kerancuan pada pengolahan citra selanjutnya. Pada penelitian ini parameter canny yang digunakan adalah Menghitung jarak ke sisi PEB. Gambar 5. Lokasi menghitung jarak F1 dan F1 335

6 Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir, 10 Oktober 2012 ( ) Pengukuran manual dilakukan pada satu titik terluar dari meat menuju PEB (panah ke atas). Pengukuran ini memungkinkan untuk terjadi kesalahan karena subyektif dan tidak dilakukan pengulangan pengukuran. Metode analisis statistik yang digunakan dalam teknik pengukuran antara lain. Nilai rata-rata (Arithmatic mean), X m Arithmetik mean adalah nilai rata-rata dari sejumlah sampel pengukuran dan dirumuskan sebagai, (1) Dengan n adalah jumlah sampel pengukuran dan X i adalah sampel pengukuran untuk I = 1..n. Deviasi Standar (Standart Deviation), σ Deviasi standar, σ atau deviasi efektif didefinisikan sebagai akar dari nilai ratarata kuadrat deviasi (root mean square deviation) dan dirumuskan sebagai, n>= 20 (2) Diperlukan sedikitnya 20 sampel pengukuran untuk dapat membuat perkiraan yang dapat diandalkan mengenai deviasi standard validitas data. Pada penelitian ini dihitung 20 pixel dari titik meat paling ujung atau sekitar 1.98 mm. Hasil akhir pengukuran dinyatakan dengan x n ± σ n, cara lain untuk menyatakan ketidakpastian adalah dengan menyebutkan ketidakpastian nisbi/relatifnya yaitu : σ n /x n yang tidak mempunyai satuan, dan bisa dinyatakan dalam prosen yaitu σ n /x n x 100%. Ketidakpastian relatif berhubungan dengan ketelitian pengukuran yang bersangkutan; makin kecil ketidakpastian makin besar ketelitian pengukuran tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengukuran berbasis komputer. Perbandingan teknik pengukuran berbasis komputer dengan teknik pengukuran konvensional seperti pada tabel

7 Ketidakpastian Perhitungan Jarak pada Pelat Elemen Bahan... (Nursinta A.W., Anik P., Khairina Ns., Entin H.) Tabel 1. Perbandingan teknik konvensional dan berbasis komputer Parameter Teknik Pengukuran Konvensional Teknik Pengukuran Berbasis Komputer Perhitungan ketidakpastian Tidak ada Ada Instrumen yang digunakan Instrumen konvensional Instrumen maya Keterlibatan manusi dalam Dominan Minimal keseluruhan proses pengukuran Kontribusi kesalahan manusia terhadap ketelitian hasil pengukuran Besar Dapat diabaikan Pengembangan piranti lunak menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Terdapat 2 parameter input yaitu Nomor Pelat (1,2,3 atau 4) serta Jenis Deteksi ( 1 untuk F1, 2 untuk F2). Salah satu hasil running program terlihat pada gambar 6. Pada gambar tersebut terlihat gambar pelat yang sudah mengalami proses cropping, adjustment serta deteksi tepi canny. Lingkaran merah menunjukkan area yang akan dihitung jaraknya. Dari titik meat paling ujung diukur sebanyak 20 pixel atau kira-kira sepanjang 1.98 mm. Hasil perhitungan yang didapatkan antara lain nilai rata-rata, standart deviasi, ketidakpastian relative, nilai maksimum dan nilai minimum. Hasil ini memberikan informasi kisaran nilai dari jarak meat ke PEB beserta ketidakpastian relative. Nilai ketidakpastian relatif menunjukkan tingkat kesalahan yang terjadi karena faktor-faktor yang belum diperhitungkan dalam pengukuran ini. Gambar 6. Tampilan akhir pengolahan 337

8 Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir, 10 Oktober 2012 ( ) Simulasi perhitungan dilakukan pada pelat nomer 6191 s/d 6193 untuk F1 dan F2. Hasil perhitungan secara lengkap seperti pada tabel 1. Estimasi ketidakpastian ditunjukkan oleh prosentase ketidakpastian relative. Semakin kecil ketidakpastian dari suatu pengukuran maka semakin tinggi ketelitiannya Rata-rata prosentase ketidakpastian relative diatas 1%, berdasarkan aturan yang disepakati maka banyaknya angka yang boleh sebagai hasil sebanyak 2 angka. Dari hasil tersebut terlihat bahwa pelat 6191 untuk kriteria F1 menghasilkan range [ ], range ini tidak sesuai dengan range yang ditentukan [ ] begitu juga untuk pelat 6191 kriteria F2. Hasil pengukuran [ ] jauh dari range yang ditentukan [ ]. Sampel PEB ini didapat dari PT. Batan Teknologi beserta keterangan pelat yang tidak memenuhi kriteria. Dari hasil pengukuran manual pelat bernomor 6191 di-reject untuk pengukuran F2. Perbedaan perhitungan terjadi pada criteria F1 untuk pelat Hasil perhitungna berbasis komputer ditolak sedangkan manual diterima. Hal ini dimungkinkan karena pada pengukuran manual dilakukan sekali tanpa pengulangan sedangkan pada perhitungan berbasis komputer dihitung 20 titik/pixel. Hasil pengukuran manual berupa angka sedangkan perhitungan komputer berupa range yang mengandung nilai sebenarnya.. Tabel 2. Hasil Pengukuran PEB berbasis komputer No. Nomor Rata Standart Ketidakpastian Nilai Nilai Kriteria Pelat -rata Deviasi relatif Maksimum Minimum F % F % F % F % F % F % Pada pengukuran manual dengan satu kali pengukuran menghasilkan angka konstan yang seolah-olah memberikan kepastian hasil, tetapi sebenarnya hasil seperti itu justru menimbulkan ketidakpastian. Ketidakpastian disini bisa bersumber dari subyektifitas pembacaan ataupun kesalahan penentuan titik meat. Pengukuran menggunakan piranti lunak menggunakan titik meat lebih dari satu (20), menyajikan hasil berupa range, dimana nilai sesungguhnya berada diantara range tersebut. Angka ketidakpastian pengukuran akan memberi kepastian hasil pengukuran. KESIMPULAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN Penelitian ini mengembangkan piranti lunak berbasis image yang melakukan perbaikan kualitas image melalui proses cropping dan adjustment. Untuk melingkupi informasi citra yang diperlukan dilakukan deteksi tepi canny yang digunakan untuk menghitung jarak meat ke PEB berdasarkan dua kriteris penerimaan kualitas PEB. 338

9 Ketidakpastian Perhitungan Jarak pada Pelat Elemen Bahan... (Nursinta A.W., Anik P., Khairina Ns., Entin H.) Hasil perhitungan berupa nilai rata-rata, standar deviasi, ketidakpastian relatif, nilai maksimum dan nilai minimum. Kriteria memenuhi syarat jika jarak meat ke PEB berada di antara 2.8mm s/d 5.2 mm. Hasil pengukuran manual dan perhitungan berbasis komputer menunjukkan perbedaan hasil. Perbedaan terjadi karena pada manual hanya dilakukan satu kali pengukuran jadi kemungkinan kesalahan akibat subyektifitas penglihatan besar. Pada perhitungan berbasis komputer, hasil berupa range dimana nilai sesungguhnya berada di range tersebut. Rencana pengembangan selanjutnya adalah perhitungan 3 kriteria kesesuaian yang lain. DAFTAR PUSTAKA 1. ENDANG, WIJAYA, Pengukuran berbasis Komputer,Teknik Elektronika Industri, Jurusan Teknik Elektro, Pendahuluan-Pengukuran Berbasis Komputer. 2. BHATTACHARYA GK, JOHNSON RA, Statistical Concepts and Methods, Singapore; John Wiley & Sons, MUHAMMAD IQBAL, Dasar Pengolahan Citra menggunakan MATLAB, UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada PT Bantek atas penggunaan data pelat dalam penelitian ini serta tim PIPKPP PPIN BATAN. DISKUSI ZAENAL ABIDIN Apa yang dimaksud ketidakpastian perhitungan jarak? Apa maksud cropping dan apa kegunaannya NURSINTA A.W. Ketidakpastian perhitungan jarak pada pelat mempengaruhi tingkat ketelitian perhitungan. Pada perhitungan jarak pelat ini digunakan deteksi tepi canny, yang menghasilkan jarak paling minimum antara tepi sebenarnya dengan tepi yang dihasilkan. Untuk meningkatkan ketelitian perhitungan dilakukan perhitungan ketidakpastian jarak pelat, yaitu dengan menghitung jarak pada 20 titik pixel sehingga menghasilkan nilai rata-rata jarak serta ketidakpastian relatifnya. Cropping adalah memotong obyek pada wilayah tertentu, gunanya untuk melokalisir masalah yang akan diteliti. 339

10 Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir, 10 Oktober 2012 ( ) DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Nursinta Adi Wahanani, M.Kom. 2. Instansi / Unit Kerja : PPIN-BATAN 3. Pekerjaan / Jabatan : Staf Bidang Komputasi 4. Riwayat Pendidikan : S2 Ilmu Komputer IPB (2012) S1 Statistik ITS (2000) 5. Pengalaman Kerja : Staf Bidang SIM-PPIN BATAN ( ) Staf Bidang Komputasi PPIN-BATAN (2005-sekarang) 6. Organisasi Profesional : 7. Publikasi Ilmiah yang pernah disajikan/diterbitkan : Latin Hypercube Sampling for Uncertainty Analysis, pada Journal of Theoretical and Computational Studies (2009). Simulasi Perhitungan Kandungan Radon Terhadap Laju Fluks Radon Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling dan Simple Random Sampling, (2009). 340

UJI KUALITAS MORFOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PELAT DENGAN PEMANFAATAN IMAGE PROCESSING MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PYTHON

UJI KUALITAS MORFOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PELAT DENGAN PEMANFAATAN IMAGE PROCESSING MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PYTHON UJI KUALITAS MORFOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PELAT DENGAN PEMANFAATAN IMAGE PROCESSING MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PYTHON Intan Savitri, Wenseslaus Roland * ABSTRAK UJI KUALITAS MORFOLOGI BAHAN BAKAR

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN METODE EDGE DETECTION. Anik Purwaningsih, Sutopa *

SEGMENTASI CITRA PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN METODE EDGE DETECTION. Anik Purwaningsih, Sutopa * SEGMENTASI CITRA PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN METODE EDGE DETECTION Anik Purwaningsih, Sutopa * ABSTRAK SEGMENTASI CITRA PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN METODE EDGE DETECTION. Pengujian pelat elemen bakar (PEB)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR Gibtha Fitri Laxmi 1, Puspa Eosina 2, Fety Fatimah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE Muhammad Luqman Afif - A11.2009.04985 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Program

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25 ISSN 1979-2409 Ketidakpastian Pengukuran Kekasaran Permukaan Kelongsong Bahan Bakar Nuklir Dengan Roughness Tester Surtronic-25 (Pranjono, Ngatijo, Torowati, Nur Tri Harjanto) KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TABUNG SINAR-X DENGAN FILM TERHADAP KESESUAIAN BERKAS RADIASI PADA PESAWAT X-RAY SIMULATOR DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUD DR

PENGARUH JARAK TABUNG SINAR-X DENGAN FILM TERHADAP KESESUAIAN BERKAS RADIASI PADA PESAWAT X-RAY SIMULATOR DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUD DR PENGARUH JARAK TABUNG SINAR-X DENGAN FILM TERHADAP KESESUAIAN BERKAS RADIASI PADA PESAWAT X-RAY SIMULATOR DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Feni Fitriyani 1, Suharyana 1, Muhtarom 2

Lebih terperinci

Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si.

Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si. Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro 1110100049 Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si. Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 Diagnosa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen, dengan tahapan penelitian sebagai berikut: 3.1 Pengumpulan Data Tahap ini merupakan langkah awal dari penelitian. Dataset

Lebih terperinci

KOMPUTASI SPHERICITY BERBASIS IMAGE PROCESSING PADA KERNEL BAHAN BAKAR HTGR. Khairina Ns, D. Andiwijayakusuma

KOMPUTASI SPHERICITY BERBASIS IMAGE PROCESSING PADA KERNEL BAHAN BAKAR HTGR. Khairina Ns, D. Andiwijayakusuma KOMPUTASI SPHERICITY BERBASIS IMAGE PROCESSING PADA KERNEL BAHAN BAKAR HTGR Khairina Ns, D. Andiwijayakusuma ABSTRAK KOMPUTASI SPHERICITY BERBASIS IMAGE PROCESSING PADA KERNEL BAHAN BAKAR HTGR. Kualitas

Lebih terperinci

BAB 4 PEMROSESAN CITRA DAN IMPLEMENTASI Pemrosesan Citra dan Rancangan Eksperimen untuk Fusi Citra

BAB 4 PEMROSESAN CITRA DAN IMPLEMENTASI Pemrosesan Citra dan Rancangan Eksperimen untuk Fusi Citra BAB 4 PEMROSESAN CITRA DAN IMPLEMENTASI 4.1. Pemrosesan Citra dan Rancangan Eksperimen untuk Fusi Citra Pada fusi data citra fluorescent hijau dan fluorescent merah penulis melakukan Pixel Level Fusion

Lebih terperinci

Oleh Yuli Wijayanti. Dosen Pembimbing : 1. Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom 2. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Com.Sc

Oleh Yuli Wijayanti. Dosen Pembimbing : 1. Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom 2. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Com.Sc Oleh Yuli Wijayanti Dosen Pembimbing : 1. Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom 2. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Com.Sc TEKNIK INFORMATIKA-ITS 26 JULI 2010 Latar Belakang Segmentasi gambar merupakan salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Marka Jalan Marka jalan merupakan suatu penanda bagi para pengguna jalan untuk membantu kelancaran jalan dan menghindari adanya kecelakaan. Pada umumnya marka jalan

Lebih terperinci

1.8 Jadwal Pelaksanaan

1.8 Jadwal Pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangun geometri 2 dimensi adalah sebuah bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis dan dimana titik ujung setiap garis terhubung dengan garis yang lain minimal tiga

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Bambang Hermanto¹, Koredianto Usman², Iwan Iwut Tirtoasmoro³

Lebih terperinci

REALISASI PENGUKUR TINGGI BADAN MANUSIA SECARA REALTIME BEBRBASIS WEBCAM

REALISASI PENGUKUR TINGGI BADAN MANUSIA SECARA REALTIME BEBRBASIS WEBCAM Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 REALISASI PENGUKUR TINGGI BADAN MANUSIA SECARA REALTIME BEBRBASIS WEBCAM Dwi Asto Yuliardi¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Inung Wijayanto³ ¹Teknik Telekomunikasi,,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah citra, sangat dimungkinkan terdapat berbagai macam objek. Objek yang ada pun bisa terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu objek yang mungkin

Lebih terperinci

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Seminar Nasional Teknologi Terapan SNTT 2013 (26/10/2013) COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA Isnan Nur Rifai *1 Budi Sumanto *2 Program Diploma Elektronika & Instrumentasi Sekolah

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL UJI NILAI TEBAL PARUH (HVL) PESAWAT KONVENSIONAL SINAR-X MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PEMBUATAN MODEL UJI NILAI TEBAL PARUH (HVL) PESAWAT KONVENSIONAL SINAR-X MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Youngster Physics Journal ISSN : 2302-7371 Vol. 1, No. 4, Juli 2013, Hal 101-106 PEMBUATAN MODEL UJI NILAI TEBAL PARUH (HVL) PESAWAT KONVENSIONAL SINAR-X MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Hayat Mulyana

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DETEKSI TEPI CANNY UNTUK SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN METODE DETEKSI TEPI CANNY UNTUK SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE DETEKSI TEPI CANNY UNTUK SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN (STUDI KASUS PADA TEMPAT PARKIR NYI AGENG SERANG) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Lebih terperinci

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ari Sutrisna Permana 1, Koredianto Usman 2, M. Ary Murti 3 Jurusan Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom - Bandung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI MCNP. D. Andiwijayakusuma *

PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI MCNP. D. Andiwijayakusuma * Pengembangan Antarmuka Konversi File Data Nuklir Terevaluasi pada Rentang Suhu. (Dinan Andiwijakusuma) PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI

Lebih terperinci

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2 Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati ABSTRAK PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Elemen bakar merupakan salah

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Muahamd Syukur¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM BATAN-FUEL. Mochamad Imron, Ariyawan Sunardi

PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM BATAN-FUEL. Mochamad Imron, Ariyawan Sunardi Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM BATAN-FUEL Mochamad Imron,

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI Adhi Fajar Sakti Wahyudi (0722062) Jurusan Teknik Elektro Email: afsakti@gmail.com ABSTRAK Teknologi pengenalan

Lebih terperinci

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi Nur Nafi iyah 1, Yuliana Melita, S.Kom, M.Kom 2 Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: nafik_unisla26@yahoo.co.id 1, ymp@stts.edu

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1) Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc Pertemuan 3 Perbaikan Citra pada Domain Spasial (1), S.Kom, M.Comp.Sc Tujuan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai berbagai teknik perbaikan citra pada domain spasial, antara lain : Transformasi

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA Dina Indarti Pusat Studi Komputasi Matematika, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424, Jawa Barat

Lebih terperinci

APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK

APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK APLIKASI CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY UNTUK PERHITUNGAN VOLUME OBJEK Oleh : Sarkawi Jaya Harahap 3511 1000 04 Dosen Pembimbing : Hepi Hapsari Handayani, S.T, Ms.C Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM) Jani Kusanti Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Universitas Surakarta (UNSA),

Lebih terperinci

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan

SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK Rico D.P. Siahaan, Santo, Vito A. Putra, M. F. Yusuf, Irwan A Dharmawan ABSTRAK SIMULASI ALIRAN PANAS PADA SILINDER YANG BERGERAK. Aliran panas pada pelat

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT Andhika Pratama, Izzati Muhimmah Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGENALAN KARAKTER PADA KTP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

PENGUJIAN PENGENALAN KARAKTER PADA KTP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING PENGUJIAN PENGENALAN KARAKTER PADA KTP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Michael Ryan dan Novita Hanafiah School of Computer Science, Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27,Kebon Jeruk, Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Meteran Air Meteran air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor, unit penghitung,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI 4.1 Pengujian Pengujian yang akan dilakukan buertujuan untuk melakukan perbandingan antara teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik konvensional.

Lebih terperinci

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET

MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET MENGANALISA PERBANDINGAN DETEKSI TEPI ANTARA METODE SOBEL DAN METODE ROBET Purnomo Adi Setiyono Program Studi Teknik Informatika-S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH Rikko Ismail Hardianzah 1), Bambang Hidayat 2), Suhardjo 3) 1),2) Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel

Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel Sri Enggal Indraani, Ira Dhani Jumaddina, Sabrina Ridha Sari Sinaga (enggal24@gmail.com, Ira.dhani5393@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB 4 HASIL DAN ANALISA BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4. Analisa Hasil Pengukuran Profil Permukaan Penelitian dilakukan terhadap (sepuluh) sampel uji berdiameter mm, panjang mm dan daerah yang dibubut sepanjang 5 mm. Parameter pemesinan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi 4 Perangkat keras berupa Notebook: Processor intel Core i3 2.2 GHz. RAM kapasitas 2. GB. Harddisk Kapasitas 5 GB. Monitor pada resolusi 1366 x 768 piksel. Merek Acer Aspire 475. Perangkat lunak berupa:

Lebih terperinci

Batra Yudha Pratama

Batra Yudha Pratama Pendeteksian Tepi Pengolahan Citra Digital Batra Yudha Pratama m111511006@students.jtk.polban.ac.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN Rudy Adipranata 1, Liliana 2, Gunawan Iteh Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK KRIPTOGRAFI VISUAL TANPA EKSPANSI PIKSEL DAN ALGORITMA RLE Dhina Bangkit Kumalasari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B Heri Setiawan, Iwan Setyawan, Saptadi Nugroho IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson Veronica Lusiana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email: verolusiana@yahoo.com Abstrak Segmentasi citra sebagai

Lebih terperinci

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL Muhammad Affandes* 1, Afdi Ramadani 2 1,2 Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kontak Person : Muhammad

Lebih terperinci

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini akan membahas mengenai proses implementasi dari metode pendeteksian paranodus yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini terbagai menjadi empat bagian, bagian 3.1 menjelaskan

Lebih terperinci

Klasifikasi Bibit Sapi Peranakan Ongole Menggunakan Metode Pengolahan Citra

Klasifikasi Bibit Sapi Peranakan Ongole Menggunakan Metode Pengolahan Citra IJEIS, Vol.6, No.2, October 2016, pp. 199~210 ISSN: 2088-3714 199 Klasifikasi Bibit Sapi Peranakan Ongole Menggunakan Metode Pengolahan Citra Leylin Fatqiyah* 1, Agus Harjoko 2 1 Program Studi S1 Elektronika

Lebih terperinci

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( ) Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Andry Jonathan (1122041) Email: andry.jonathan1234@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV Jati Sasongko Wibowo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email : jatisw@gmail.com Abstrak Dalam model HSV (Hue Saturation Value) ini digunakan untuk segmentasi warna kulit manusia dan

Lebih terperinci

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE 1 Rudy Adipranata 2 Fauzi Josephine Desiree 3 Andreas Handojo 1, 2, 3 Teknik Informatika Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT Rizki Salma*, Achmad Hidayatno**, R. Rizal Isnanto** 1 Sistem deteksi wajah, termasuk

Lebih terperinci

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter Metha Riandini 1) DR. Ing. Farid Thalib 2) 1) Laboratorium Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dental radiology memiliki peranan yang penting dalam menentukan perawatan dan diagnosa gigi. Penggunaan sinar rontgen telah lama di kenal sebagai suatu alat dalam bidang

Lebih terperinci

SCENE COMPLETION MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DAN POISSON BLENDING

SCENE COMPLETION MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DAN POISSON BLENDING SCENE COMPLETION MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DAN POISSON BLENDING Erick Alfons Lisangan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar Alamat email : erick_lisangan@lecturer.uajm.ac.id

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI ALAT Perhitungan benih ikan dengan image processing didasarkan pada luas citra benih ikan. Pengambilan citra menggunakan sebuah alat berupa wadah yang terdapat kamera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan sinar-x oleh fisikawan Jerman, bernama Wilhelm C. Roentgen pada tahun 1895, memungkinkan manusia untuk pertama kalinya dapat melihat struktur internal suatu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI Harry Santoso Program Studi Teknik Informatika, Unika Soegijapranata Semarang harrysantoso888@gmail.com Abstract Signature is a proof

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) Rima Tri Wahyuningrum *) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL Makalah Nomor: KNSI-472 PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL Barep Wicaksono 1, Suryarini Widodo 2 1,2 Teknik Informatika, Universitas Gunadarma 1,2 Jl.

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt Romindo Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal romindo4@gmail.com Nurul Khairina Polikteknik Ganesha Medan Jl. Veteran

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING MEITA SETIAWAN / 0700709224

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri keramik yang terdiri dari ubin (tile), saniter, perangkat rumah tangga (tableware), genteng telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil pengukuran yang diberikan oleh beberapa alat sejenis tidak selalu menunjukkan hasil yang sama, meskipun alat tersebut mempunyai tipe yang sama. Perbedaan ini

Lebih terperinci

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 3, Maret 2018, hlm. 1313-1317 http://j-ptiik.ub.ac.id Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN Wahyu Saputra Wibawa 1, Juni Nurma Sari 2, Ananda 3 Program Studi

Lebih terperinci

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS Ikhwan Ruslianto KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS IKHWAN RUSLIANTO Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB (STUDI KASUS : PT Djarum Kudus SKT Brak Megawon III) SKRIPSI Disusun Oleh : IYAN

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN 20 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Penenelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Tahapan ini merupakan langkah

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FOKUS MIKROSKOP DIGITAL MENGGUNAKAN METODE OTSU

IDENTIFIKASI FOKUS MIKROSKOP DIGITAL MENGGUNAKAN METODE OTSU Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 17, No.4, Oktober 2014, hal 139-144 IDENTIFIKASI FOKUS MIKROSKOP DIGITAL MENGGUNAKAN METODE OTSU Ari Bawono *, Kusworo Adi dan Rahmat Gernowo Jurusan Fisika, Universitas

Lebih terperinci

Deteksi Titik Awal dan Titik Akhir Sinyal Untuk Pemisahan Sinyal Voice dan Unvoice

Deteksi Titik Awal dan Titik Akhir Sinyal Untuk Pemisahan Sinyal Voice dan Unvoice Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.I, No.2, Oktober 21, 125-129 125 Deteksi Titik Awal dan Titik Akhir Sinyal Untuk Pemisahan Sinyal Voice dan Unvoice Luqman Hakim Program Studi Teknik Mekatronika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata merupakan salah satu panca indra yang digunakan manusia untuk melihat. Namun mata manusia memiliki keterbatasan dalam menangkap sinyal elektromagnetik.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 44 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Analisa yang dilakukan terdiri dari : a. Analisa terhadap permasalahan yang ada. b. Analisa pemecahan masalah. 3.1.1 Analisa Permasalahan Pengenalan uang kertas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 ) SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 ) Pramuda Akariusta Cahyan, Muhammad Aswin, Ir., MT., Ali Mustofa, ST., MT. Jurusan

Lebih terperinci

Pengolahan Citra untuk Identifikasi Kerusakan Kemasan Minuman Kaleng

Pengolahan Citra untuk Identifikasi Kerusakan Kemasan Minuman Kaleng Pengolahan Citra untuk Identifikasi Kerusakan Kemasan Minuman Kaleng Damage identification of packaging beverage can by image processing application Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

Lebih terperinci

Penerapan Metode Kirsch Dalam Mendeteksi Tepi Objek Citra Digital

Penerapan Metode Kirsch Dalam Mendeteksi Tepi Objek Citra Digital Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Penerapan Metode Kirsch Dalam Mendeteksi Tepi Objek Citra Digital Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama Jl. K.L.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Citra digital adalah gambaran dari suatu objek yang bersifat analog berupa

BAB I PENDAHULUAN. Citra digital adalah gambaran dari suatu objek yang bersifat analog berupa BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Citra digital adalah gambaran dari suatu objek yang bersifat analog berupa sinyal-sinyal video pada monitor teleovisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN EDGE DETECTION PADA SISTEM PENGENALAN HURUF KAPITAL TULISAN TANGAN

PENGARUH PEMAKAIAN EDGE DETECTION PADA SISTEM PENGENALAN HURUF KAPITAL TULISAN TANGAN Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGARUH PEMAKAIAN EDGE DETECTION PADA SISTEM PENGENALAN HURUF KAPITAL TULISAN TANGAN (The Influence of Edge Detection Use on Capital Letter Hand Writing Recognition System)

Lebih terperinci

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada. Azimmatul Ihwah Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada. Ada cara yg lebih baik untuk menginterpretasi data yg

Lebih terperinci

DIAGNOSA KETIDAKLURUSAN (MISALIGNMENT) POROS MENGGUNAKAN METODE MULTICLASS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

DIAGNOSA KETIDAKLURUSAN (MISALIGNMENT) POROS MENGGUNAKAN METODE MULTICLASS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) DIAGNOSA KETIDAKLURUSAN (MISALIGNMENT) POROS MENGGUNAKAN METODE MULTICLASS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: WANTO NIM.

Lebih terperinci

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt Ardi Satrya Afandi Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Depok, Indonesia art_dhi@yahoo.com Prihandoko,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer dan alat pengambilan gambar secara digital yang semakin berkembang saat ini, sehingga menghasilkan banyak fasilitas untuk melakukan proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii Aplikasi Kamera Web Untuk Mengidentifikasi Plat Nomor Mobil Jemmy / 0322042 E-mail : kaiser_jemmy@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria

Lebih terperinci

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital. PSNR Histogram Nilai perbandingan antara intensitas maksimum dari intensitas citra terhadap error citra. Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra

Lebih terperinci

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis Review Paper Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis Agus Zainal Arifin a,*, Akira Asano b a Graduate School of Engineering, Hiroshima University, 1-4-1 Kagamiyama,

Lebih terperinci

Sistem Penghitung Jumlah Objek di Jalan Raya Menggunakan Background Subtraction dan Tracking

Sistem Penghitung Jumlah Objek di Jalan Raya Menggunakan Background Subtraction dan Tracking Sistem Penghitung Jumlah Objek di Jalan Raya Menggunakan Background Subtraction dan Tracking Devina Christabela S. 0722041 Email : ch.de2.2309@gmail.com Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti suhu udara, keindahan, kecantikan adalah hal-hal yang samar, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti suhu udara, keindahan, kecantikan adalah hal-hal yang samar, yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia dipengaruhi oleh hal-hal yang samar atau tidak pasti. Faktorfaktor seperti suhu udara, keindahan, kecantikan adalah hal-hal yang samar, yang tidak

Lebih terperinci

PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE

PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE PENGUJIAN KEBULATAN HASIL PEMBUBUTAN POROS ALUMINIUM PADA LATHE MACHINE TYPE LZ 350 MENGGUNAKAN ALAT UKUR ROUNDNESS TESTER MACHINE Rachman Saputra 1, Dodi Sofyan Arief 2, Adhy Prayitno 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital 2.1.1 Pengertian Citra Digital Citra dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y) dimana x dan y merupakan koordinat bidang datar, dan harga fungsi f disetiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Hasil Segmentasi Dari beberapa kombinasi scale parameter yang digunakan untuk mendapatkan segmentasi terbaik, untuk mengklasifikasikan citra pada penelitian ini hanya mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir akhir ini teknologi yang berbasis " Sound and Video Capture Device " telah banyak berkembang. Para ilmuwan ataupun perusahaan yang bergerak di bidang IT memanfaatkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA Murinto 1), Eko Aribowo, Elena Yustina Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : murintokusno@yahoo.com

Lebih terperinci

Fashion and Fashion Education Journal

Fashion and Fashion Education Journal FFEJ 1 (1) (2012) Fashion and Fashion Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe PERBEDAAN KUANTITAS DAN KUALITAS HASIL JAHITAN MESIN JAHIT MANUAL DAN HIGH SPEED Arifatul Jannah, Sri

Lebih terperinci

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram Komang Budiarta,

Lebih terperinci

Peningkatan Figure of Merit Pada Detektor Tepi Canny Menggunakan Teknik Skala Multiplikasi

Peningkatan Figure of Merit Pada Detektor Tepi Canny Menggunakan Teknik Skala Multiplikasi Peningkatan Figure of Merit Pada Detektor Tepi Canny Menggunakan Teknik Skala Multiplikasi ABSTRAK Ni Luh Putri B. Vidyawati (0522138) Jurusan Teknik Elektro Email : niluhputribv@ymail.com Teknik pendeteksian

Lebih terperinci