MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) DAN OLAHRAGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) DAN OLAHRAGA"

Transkripsi

1 MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) DAN OLAHRAGA MAKALAH Disajikan Pada Diklat Sertifikasi Guru OLEH NURYADI, M.PD. STAF PENGAJAR JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FPOK UPI 2007

2 MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) DAN OLAHRAGA (Oleh : Nuryadi) A. Hakekat Media Pembelajaran 1. Definisi dan Fungsi Secara harfiah bahwa media diartikan sebagai perantara atau alat. Secara istilah bahwa media adalah wahana, sarana, dan prasarana atau alat bantu pembelajaran untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, agar anak didik merasa terbantu dengan adanya alat bantu tersebut, sehingga hasil pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Media dapat dikategorikan sebagai media langsung dan tidak langsung; media langsung adalah alat bantu pelajaran yang langsung digunakan atau dipakai oleh peserta didik (contohnya raket, bola, tongkat, dan lain-lain); dan media tidak langsung adalah media perantara untuk membantu proses pembelajaran agar pembelajaran lebih efektif (kartu, gambar, OHV, televisi, dll). Ishak Abdulhak & Djaenudin Harun (2003) memaparkan media adalah segala bentuk atau saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Ditinjau dari sifat dan jenisnya, media auditif, media visual, dan media audiovisual. Media ditinjau dari teknik pemakainnya adalah; media elektronik dan nonelektronik. Media ditinjau dari daya jangkau adalah ; daya jangkau serentak (radio, tv, dll); daya jangkau terbatas (OHP, slide, film); dan dimanfaatkan secara individual (alat pemukul, raket, dll). Media yang akan dibahas dalam makalah ini lebih terfokus pada alat bantu pembelajaran (media langsung) dan contoh penggunaannya. Sarana atau tempat belajar merupakan isu sentral dalam penjas di Indonesia, bukan hanya di kota besar tetapi juga di pedesaan. Salah satu ciri utama dari penjas dan olahraga adalah bergerak. Ketika individu bergerak, maka tempat atau area merupakan hal yang menjadi fokus perhatian untuk gerakan atau aktivitas individu tersebut. Individu ketika tidur, duduk, berdiri, berjalan, berlari, melompat, dan meloncat semuanya memerlukan tempat, dan tempat merupakan esensi untuk individu berhubungan dengan alam atau individu lainnya. Space or place are essential to our existence and our capacity to communicate (Maguire. et all., 2002:118). Sangat mutlak bahwa tempat untuk kegiatan aktivitas fisik harus tersedia di setiap sekolah, baik outdoor maupun indoor. Idealnya tempat indoor dan outdoor untuk penjas dan olahraga harus aman, nyaman, dan bersih. Guru penjas harus memeriksa bahwa tempat untuk berolahraga adalah aman untuk peserta didik, bebas dari batu-batuan, dan barang-barang bekas yang membahayakannya. You should inspect the outdoor physical education facility daily for potential safety hazard, free from stones and other debris (Gallahue, 1996:160). 2

3 2. Mengapa media diperlukan? Fungsi alat bantu dalam pembelajaran penjas dan olahraga sangat penting yaitu sebagai wahana siswa dalam melakukan aktivitasnya, agar siswa merasa terbantu dalam melakukan aktivitas, sehingga hasil belajar siswa efektif. Ada empat komponen utama dalam perencanaan pengajaran yaitu tujuan (aims), materi (content), (method), dan evaluasi (assesment & evaluasi) (Tinning, et.all (2001). AIMS ASSESMENT EVALUATION CONTENT METHOD Gambar 1; Siklus dalam Perencanaan Pembelajaran (Sumber; Tinning, er.all., 2001). Di mana posisi media atau alat bantu dalam siklus ini? Sesuai dengan namanya alat bantu yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa fungsi alat bantu antara lain membantu dan mempermudah siswa dalam menguasai tujuan dan materi yang ditetapkan oleh guru. Hal ini jelas, bahwa alat bantu harus direncanakan dan dibuat sebelum pembelajaran dimulai, dan tentu saja harus sesuai dengan tujuan dan materi yang akan diajarkan tersebut. Pemilihan alat bantu pelajaran penjas bukan ditinjau dari harga mahal tidaknya, tetapi alat bantu penjas harus dilihat dari fungsi dan kebermaknaan alat tersebut terhadap pencapaian tujuan. Artinya bahwa alat bantu pelajaran harus mampu membantu anak dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh guru. Contohnya; (1). Ketika guru membuat salah satu tujuan pelajaran pada kelas 1 SD: Siswa dapat melempar bola dengan tepat ke gawang ; guru memilih alat (bola) yang berukuran besar (untuk siswa kelas V; tidak cocok) dan gawang atau target yang digunakan ukurannya kecil. Hal ini kurang tepat, sebab siswa kelas 1 SD belum mampu untuk melempar tepat ke sasaran yang ukuran gawangnya kecil (gambar 2). (2). Siswa SD Kelas IV menggunakan lembing dalam berlajar lempar. Alangkah baiknya alat bantu yang digunakan antara lain; bola tenis yang dimodifikasi atau sejenisnya. 3

4 Gambar 2A : Gawang/target kecil. Gambar 2B; gawang/target besar. Gawang mana lebih mudah untuk target siswa dalam melempar/menendang? Pemilihan tempat dan alat yang akan digunakan merupakan hal penting dilakukan guru dalam pembelajaran penjas. Tidak sedikit guru penjas yang berdiri membelakangi anak didiknya dan masih banyak guru penjas tidak pandai memilih alat bantu serta kurang terampil menggunakan media pembelajaran yang tersedia, sehingga hasil belajar tidak efektif. The selection, placement, and use of equipment are important aspects of effective organization of the lesson (Gallahue, 1996:160). 3. Contoh-contoh Formasi dalam Penjas x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x Gambar 3: Line parallel Gambar 4 : shuttle formation Gambar 4: Half circle formation Line parallel Formation: Sering digunakan untuk gerakan lokomotor dan dribbling bola. Digunakan untuk mengulang gerakan-gerakan (driling). Lakukan dengan group yang lebih kecil, agar kesempatan melakukan gerakan lebih banyak. Jelaskan secara rinci tujuan dan aturan main kepada siswa. shuttle formation Pada umumnya digunakan untuk gerakan lokomotor dan gerakan lempar-tangkap. Jelaskan aturan main, agar siswa terasa aman. Cara guru berdiri harus dapat melihat ke seluruh siswa. Yakinkan siswa menunggu di belakang garis 4

5 Half circle formation Sering digunakan untuk memimpin dan memberi contoh gerakan, agar siswa dapat melihat secara jelas. Guru berdiri di luar atau di belakang lingkaran, agar gerakan siswa dapat terpantau. B. Jenis dan Bahan Alat Bantu Pelajaran 1. Tanda (Mark) Gambar 5; Cones Conch (siput) Gambar 6 ; Cones bentuk sedang Gambar 7 ; Cones bentuk tinggi Gambar 8; Contoh kegunaan cones. 5

6 Tanda (mark) sering diistilahkan cones, alasannya karena memang bentuknya mengerucut, jenisnya: a. Bentuk siput (cones conch). b. Bentuk tinggi mengerucut. c. Bentuk datar/pipih (Contohnya; karpet/karet/kain untuk base) Fungsinya antara lain; (1) sebagai tanda untuk sasaran atau target, (2). siswa lebih termotivasi karena warna-warninya, dan (3). Membantu dan memudahkan siswa dalam memahami tujuan atau sasaran belajar. 2. Tali Gambar 9; Tali dari bahan karet ban bekas (lentur, kuat, dan aman). Jenis-jenis Tali dilihat dari bahannya: a. Tali plastik (Tambang). b. Tali karet c. Tali kain 3. Bola dan Hasil Modifikasi : Gambar 10 ; Bola hasil produksi mesin (standar) Gambar 11 ; Bola tenis berbuntut (modifikasi). 6

7 Beberapa contoh dan jenis-jenis bola yang digunakan dalam penjas dan olahraga : a. Bola besar untuk kegiatan senam dan olahraga ketangkasan. b. Bola basket c. Bola sepakbola d. Bola medisin e. Bola tenis f. Bola tenis dan modifikasinya g. Bola hasil modifikasi (bahan kertas). Gambar 12 ; Bola hasil modifikasi (Kertasdililit pakai tali). Gambar 13 ; Bola modifikasi kecil dan besar. 4. Alat Pemukul Gambar 14; Pemukul untuk dua tangan. Gambar 15; Pemukul satu tangan. Gambar 16; Pemukul raket palsu 1) Jenis-jenis pemukul ditinjau dari penggunaannya: a. Pemukul dua tangan. b. Pemukul satu tangan c. Tali kain 7

8 2). Jenis-jenis pemukul ditinjau dari bentuknya: a. Pipih/datar (gambar 14, 15, 16) b. Lonjong/tongkat (pemukul kasti, dll). 5. Gawang-gawang kecil Gambar 17 ; Gawang-gawang kecil (modifikasi). 6. Dart Gambar 18; Dart latihan ketepatan melempar. 7. Parasut Gambar 19; Parasut: alat bantu untuk latihan kecepatan. 8

9 C. Contoh Penggunaan Alat Bantu (Media) dalam Penjas dan Olahraga. I. Permainan Net games by : JORG Alat yang digunakan. 1. Kayu seperti baki yang dibuat dari bahan triplek ukuran kira-kira 0.5 atau 1 cm, dengan bentuk seperti gambar di bawah ini. 2. Bola ringan dari bahan karet, plastik atau busa dengan berbagai ukuran serta berat yang berbeda. 3. Lapangan yang dibatasi oleh semacam net dengan ukuran yang disesuaikan. Cara memainkan: Melewatkan bola melalui atas net dengan menggunakan alat bantu pemukul. Metodik bermain 1. Memperkenalkan salah satu cara memainkan bola dengan bat 2. Memukul bola ke dalam target lewat net. 3. Satu orang berinisiatif memberi bola dengan pukulan bat dengan jarak bervariasi (dekat, jauh), sementara pasangannya harus dapat mengembalikan dengan tepat ke lawannya. 4. Kunci keberhasilan adalah sebanyak mungkin/selama mungkin terjadi sentuhan/ralli. 5. Bermain semacam pertandingan. Catatan: Antara dua orang pemain adalah sebagai pasangan, sehingga terjadi rally yang cukup lama. Oleh karena itu tingkat kemampuannya diupayakan sama hingga terjadi keseimbangan dalam bermain. Kata kunci. 1. Apakah permaianan ini dimengerti dan cukup jelas? 2. Apakah dalam permainan tersebut terjadi keseimbangan.? 3. Apakah mereka yang bermain senang? II. Permainan INDIACA Alat yang digunakan 1. Bola berekor (bulu angsa), bahan dari busa 2. Pemukul (seperti swimming pedal). Terbuat dari dua lapis triplek untuk telapak tangan dan punggung tangan 3. Lapangan yang dibatasi net, dengan ketinggian dan ukuran lapangan yang bervariasi. Net boleh digantungi tirai (koran) sebagai batas agar jelas bola lewat atas net. 9

10 Cara memainkan. Bola dipukul dengan alat tadi melewati atas net. Permainan dapat dilakukan oleh satu orang, dua orang atau tiga orang. (jangan terlalu banyak), sehingga setiap orang dipaksa agar banyak bergerak menguasai lapangan permainan yang ditentukan. Sebelum melewati net, bola dapat dimainkan terlebih dahulu dengan satu sentuhan, dua sentuhan atau tiga sentuhan. Bermain dapat dilakukan dengan melakukan rally sebanyak mungkin, atau dapat dengan mematikan lawan seperti halnya permainan net pada umumnya. Metodik bermain sama seperti metodik bermain yang pertama yaitu 1. Memperkenalkan salah satu memainkan bola dengan bat 2. Memukul bola dengan menggunakan telapak tangan pada target 3. Memukul bola dengan menggunakan telapak tangan berhadapan 4. Kelompok lain memukul bola dengan menggunakan bat 5. Satu orang berinisiatif memberi bola menggunakan bat dengan jarak bervariasi (dekat, jauh), sementara pasangannya harus dapat mengembalikan dengan tepat ke lawannya. 6. Kunci keberhasilan adalah sebanyak mungkin/selama mungkin terjadi sentuhan/ralli. 7. Bermain semacam pertandingan. III. Racket games (Permainan menggunakan raket/bat) Beach games yang seperti badminton Alat yang digunakan 1. Bat pemukul dengan ukuran untuk anak-anak, yang terbuat dari bahan triplek atau kayu tipis ringan atau dari fiber glass. 2. Bola ukuran bervariasi, bahan dapat terbuat dari karet ringan/empuk/kecil, atau dari sponge. 3. Net atau tali/karet/pita elastis, dengan ketinggian bervariasi. Cara memainkan : 1. Memantul2-kan bola sendiri. 2. Memukul bola ke tembok selama/sebanyak mungkin 3. Memukul ke target (variasi target/score, jarak. dll) 10

11 4. Bermain dengan one side initiative 5. Bermain dengan both side initiative 6. Bermain dengan sebanyak/selama mungkin rally. 7. Bermain dengan score/point.one 0ne one atau two on two. IV PERMAINAN SEPERTI NO III, TAPI MENGGUNAKAN RAKET TENIS Alat yang digunakan: 1. Raket tenis untuk anak-anak dengan tiga ukuran panjang yang berbeda 2. Bola dari bahan sponge dengan ukuran bervariasi 3. Net atau tali elastis, dengan ketinggian bervariasi (akan lebih mudah jika agak tinggi, sehingga ada waktu lebih lama untuk melayang. 4. Lapangan dengan panjang serta lebar yang bervariasi.(panjang tapi tidak terlalu lebar), sehingga permainan mundur dan maju saja. Boleh lebarnya ditambah sehingga dapat dilakukan pukulan back hand atau forehand. Cara memainkan seperti permainan no 3 di atas. IV. PERMAINAN TENIS LAPANGAN. Alat yang digunakan. 1. Raket tenis untuk anak-anak dengan tiga ukuran panjang yang berbeda 2. Bola dari bahan sponge dengan ukuran bervariasi 3. Net atau tali elastis, dengan ketinggian bervariasi (akan lebih mudah jika agak tinggi, sehingga ada waktu lebih lama untuk melayang. 4. Lapangan dengan panjang serta lebar yang bervariasi.(panjang tapi tidak terlalu lebar), sehingga permainan mundur dan maju saja. Boleh lebarnya ditambah sehingga dapat dilakukan pukulan back hand atau forehand. Cara memainkan: 1. Memantul2kan bola sendiri dengan menggunakan raket dengan ketinggian bervariasi. 2. Memantulkan bola ke dinding. 3. Bermain dengan target 4. bermain dengan one side initiativ 5. Bermain dengan both side initiative 6. Bermain rally 7. Bermain dengan hitungan point. 11

12 V. PERMAINAN BADMINTON Alat yang digunakan: 1. Racket dengan ukuran mini 2. Plastic shuttle cock (supaya awet) 3. Net modifikasi 4. Lapangan dengan ukuran dimodofikasi Cara memainkan 1. Memantul2kan bola sendiri dengan menggunakan raket dengan ketinggian bervariasi. 2. Bermain dengan target 3. bermain dengan one side initiativ 4. Bermain dengan both side initiative 5. Bermain rally 6. Bermain dengan hitungan point. VI. PERMAINAN VOLLY BALL Alat yang digunakan. 1. Bola voli, yang ringan atau empuk. 2. Net modifikasi (tali elastis, dengan ketinggian bervariasi) 3. Lapangan dengan ukuran modifikasi, dengan tanda garis atau cone Metodik bermain. 1. Memainkan bola sendiri (atas atau bawah), boleh dipantul dahulu. 2. Memainkan bola ke dinding 3. Memainkan bola ke target (dengan score) 4. Bermain dengan one side initiativ (boleh pantul dulu atau langsung pass atas atau bawah. 5. Bermain dengan both side initiative 6. Bermain dengan 2 against 2, 3 against 3, 4 against 4, dengan atau tanpa smash. VII. HAND BALL LIKE GAMES (MENYERUPAI BOLA TANGAN) # Games idea = passing vs intercepting # Methodic (from easy ro difficult 1) Tenball 3 1 / 3 2 / Bermain dengan teknik - chest pass - bounce pass - overhead pass - pivot 12

13 - no traveling - no dribble 2) End field/end zone ball (bermain dalam satu arena lapangan) dengan satu penjaga gawang 3 fielder 3 player + 1 jocker. Alat dan lapangan: Lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran sebesar lapang volley (modif), dengan satu bola. a. Lapangan dengan satu daerah untuk memulai permainan dan beberapa target untuk membuat score b. Lapangan dengan satu daerah untuk membuat score, dan satu daerah untuk memulai permainan. c. Lapangan dengan dua daerah untuk membuat score Cara bermain; Jumlah pemain 3 against joker a. Bola dioper-oper tidak boleh driblle. Cara membuat score ialah dengan jalan salah seorang anggota tim yang menguasai bola menangkap bola di atas target yang ditentukan. Bila bola dikuasai lawan maka permainan dimulai dari daerah awal bermain. Joker bermain untuk regu penyerang. begin play XO X O XO X b. Sama seperti cara bermain a di atas, akan tetapi membuat score nya adalah di satu daerah akhir. Joker bermain untuk regu penyerang. begin play XO X O XO X Make area the score c. Sama seperti cara bermain b di atas, akan tetapi membuat score nya adalah di dua daerah akhir. Joker bermain untuk regu penyerang. Make area the score XO X O XO X X X Make area the score 13

14 4) Wall ball games (permainan bola dinding) Alat dan lapangan; Satu bola dengan lapangan segi empat dan satu dinding. begin play XO X O XO X Cara bermain; Bola dimainkan dari garis/daerah di belakang, bola dioper-oper tidak boleh driblle. Membuat score dengan jalan memantulkan ke dinding di atas garis batas serta tertangkan oleh temannya. Bila tertangkap lawan maka point untuk regu lawan. Jumlah pemain 3 x joker 5) Bola pantul Cara memainkan sama dengan permainan sebelumnya, namun cara membuat score adalah dengan jalan memntulkan bola ke dalam lingkaran yang ditentukan ( satu atau dua buah), kemudian bola pantul ditangkap oleh teman regunya. Bila tertangkap lawan maka point untuk lawan. begin play X X XO O 0X 6). Window ball. o x ox x o o Alat dan lapangan; Lapangan bebrbentuk segi empat dengan ukuran modifikasi. Ditengah berdiri semacam gawang sebagai jendela untuk membuat score, yang dbatasi dengan lingkaran. Cara bermain: Bola dimainkan selalu dimulai dai luar lapangan. Tidak boleh driblling, tapi hanya passing. Cara membuat score adalah dengan jalan melempar ke dalam jendela dan tertangkap oleh temannya atau tertangkap lawan namun point untuk lawan 14

15 MR. MART GAMES Mr. Mart memberikan berbagai permainan yang menarik yang dilakukan di luar ruangan yang menyerupai bola sentuh, soft ball, base ball, dan sepak bola serta tok lele (janda kayeek). Kemampuan dia dalam memotivasi siswa membuat pelajaran sederhana menjadi menarik. Beberapa permainan tersebut antara lain adalah: 1. Diagonal Tag Games Alat dan lapangan; Alat yang digunakan berupa bola tangan/volley atau saft ball. Sabuk sebagai tanda untuk hunter Lapangan berbentuk segi empat dengan di batasai oleh garis diagonal X = Pemain yang di buru (fielder), berjumlah 8-10 orang 0 = Pemburu (hunter) berjumlah 4 orang Cara bermain; Pemburu berusaha membuat score dengan jalan mengoper-oper bola diantara pemburu dan mentik yang diburu di daerah diagonalnya. Pemburu tidak boleh menyeberang daerah digonal, sedangkan yang diburu boleh berpindah-pindah. Pemburu dan yang diburu dicoba bergantian, kemudian sebagai motivasi tentukan regu pemburu yang mengumpulkan point terbanyak dalam waktu yang ditentukan. 2. Base tag (Soft ball like games) Permainan ini mirip soft ball, karena ada base serta berusaha mematikan pelari antara base. Alat dan lapangan; Alat yang diperlukan berupa bola soft ball atau bola tangan atau bola volli yang ringan serta pemukul atau tanpa pemukul. Lapangan dapat berbentuk segi empat dengan tiga base. Pemain. Jumlah pemain adalah: 2 (dua) orang Runner dengan 4 (empat) orang fielder. 15

16 Cara bermain: Fielder menjaga daerah dengan tugas untuk mematikan runner di antara base dengan jalan di tik/disentuk dengan tangan yang memegang bola. Memulai permainan dengan jalan Runner melemparkan bola ke lapangan permainan, atau memukul bola dengan tangannya ke lapangan permainan. Setelah itu ke dua runner sekaligus berlari menuju base (pertama). Cara membuat point/score adalah bila runner dapat berpindah ke salah satu base berarti point. Permainan dihentikan apabila fielder dapat mematikan runner di antara base (dapat satu kali mati atau dua kali mati) baru ganti tim. Tim runner dan tim fielder dapat berlomba untuk mengumpulkan point se banyak-nya. Regu yang mengumpulkan pont terbanyak yang menang. Bila siswanya banyak, maka dapat dibuat beberapa lapangan. Guru berkeliling melihat kegiatan bermain mereka. Bila ada lapangan yang kurang berjalan dengan baik, maka segera dikoreksi secara keseluruhan, kemudian mereka bermain kembali. Usahakan supaya tim runner danb fielder seimbang kemampuannya. Warming up; Pemanasan tidak selalu harus lari keliling lapangan, akan tetapi dapat dilakukan dengan berbagai gerak lempar tangkap. Misalnya; Lempar tangkap satu atau dua tangan, lempar dari atas atau dari bawah, dengan tangan kanan atau kiri, dipantul atau digelundungkan dll. Kegiatannya: - Satu sisi berinisiatif. Temannya maju/mundur/samping kiri/kanan, dll. - Dua pihak berinisiatif - Bermain lempar tangkap 3 x 1. Tiga orang lempar tangkap dan yang seorang berusaha menyentuh bola yang dioper-operkan. 3. Tag Games Like Kiperres. Alat dan lapangan. Bola soft ball atau bola tangan atau bola volli Lapangan berbentuk persegi panjang, yang dibatasi dengan tali atau titik di tiap sudutnya Home Daerah pemukul Daerah akhir (aman) Di dalam lapangan terdiri dari: - Daerah pemukul - Daerah pemain - Daerah akhir (aman) bagi pelari Jumlah pemain: Pemain berjumlah 8 x 8 atau modififikasi 16

17 Cara bermain: 2 orang Runner melakukan permainan dari daerah pemukul. Bola dilambungkan oleh salah serang runner, selanjutnya dipukul dengan tangan nya kedalam lapangan permaianan. Selanjutnya dua arang raunner secara bersama sama (dengan strategi) berlari ke arah garis akhir, dan selanjutnya berusaha kembali ke home. Runner boleh istirahat dulu di garis akhir (aman). Bila runner dapat kembali dengan aman ke home, maka point didapat. Ketika runner berlari menuju garis akhir atau kembali ke home, maka fielder atau pemain lapangan berusaha mematikan pelari dengan jalan mentik dengan tangannya yang memegang bola. Boleh mematikan runner dengan jalan dikejar kemudian ditik. (Strategi runner), agar lebih aman dan dapat mengganggu konsentrasi fielder, sebaiknya runner berlari di kedua sisi lapangan, dan berusaha memancing untuk menyelamatkan temannya membuat point. Warming up. Sama seperti warming up no 2 di atas. Lempar tangkap satu atau dua tangan, lempar dari atas atau dari bawah, dengan tangan kanan atau kiri, dipantul atau digelundungkan dll. Kegiatannya: - Satu sisi berinisiatif. Temannya maju/mundur/samping kiri/kanan, dll. - Dua pihak berinisiatif - Bermain lempar tangkap 3 x 1. Tiga orang lempar tangkap dan yang seorang berusaha menyentuh bola yang dioper-operkan. 4. Tag Games Like Soft Ball Permainan ini mirip permainan soft ball, karena permainan dimulai dengan pukulan ke daerah permaianan selanjutnya ada proses lempar tangkap untuk mematikan pelari di antara base dengan ditik atau di bakar. Alat dan lapangan; Alat yang dipakai adalah: bola soft ball (yang empuk), pemukul/atau tanpa pemukul, base dan tanda untuk runner (sabuk). Lapangan yang digunakan berbentuk segi empat dengan batas dari tripot, dengan dua base (dahulu)

18 Pemanasan: Lempar tangkap dengan berbagai teknik lemparan misalnya: lempar atas, baounce pass (lempar pantul) atau di gelundungkan. Lemparan bawah untuk pitcher. Kegiatannya: - One side initiatif - Both side initiatif - Lakukan bergantian antara 4 orang (tergantung jumlah bola) Cara bermain pertama. Seorang pemain runner, memulai permainan dengan memukul bola dengan tangannya ke lapangan permainan. Selanjutnya ia berlari ke base 1. Kalau bola tidak tertangkap atau sewaktu mengoper ke base 1 tidak tertangkap oleh pemain lapangan, runner dapat langsung menuju base dua dan mendapat point. Batter bila langsung mati tetap dapat mengisi base 1 Penting. Supaya ada permainan maka pemain lapangan berusaha agar si runner mau keluar dari base 1 menuju base dua, dan sebaliknya agar terjadi pengepungan (lempar tangkap atau dikejar), maka si runner berusaha untuk bermain antara base. Cara bermain kedua Memulai permainan dengan jalan dipukul menggunakan pemukul dengan lambungan sendiri, dan bola harus diarahkan antara base 1 dan base dua. Pukulan yang syah adalah bola bounce. Yang lainnya sama dengan yang di atas. 5. Permainan menyerupai soft ball (modifikasi) Permainan ini sedah mirip dengan permainan soft ball, yakni ada catcher, ada pitcher dan basae yang digunakan berjumlah 4 buah. Namun dalah scoring serta teknik memukul dan lambungan pitcher tetap dimodifi kasi. Alat dan lapangan. Alat yang digunakan adalah: Bola soft ball, pemukul, masker, base, serta sabuk tanda pemain. Bentuk lapangan 18

19 Cara bermain Bola dilambung oleh pitcher dengan bola yang mudah untuk dipukul batter. Batter berusaha memukul bola dengan jenis bola bounce. Bila bola bagus maka runner dapat segera menuju base 1, dan bila mungkin boleh menuju base dua atau tiga. Bila ada pelari di base pertama, maka pelari base pertama harus segera berlari ke base dua, dapat boleh dimatikan dengan di bakar. Point terjadi apabila ada pemain dari base 3 (tiga) yang masuk ke home base. Penting Setiap pemain runner maupun fielder berupaya supaya tercipta permainan pengepungan. Ini penting, yaitu merangsang terjadinya lempar tangkap buat fielder dalam rangka pengepungan, serta bagaimana seorang runner dikepung oleh pemain lapangan. 6. Futball like games Permainan ini menyerupai permainan sepakbola, karena menggunakan bola sepak serta bola dimainkan menggunakan kaki. Akan tetapi beberapa segi dimodifikasi. A. Pemanasan Passing, Passing dan stopping dengan kaki bagian dalam. Passing without stopping (direct pass) Passing kaki kiri dan kanan. Passing, stopping bawa ke kanan, passing lagi Passing, stopping bawa ke kiri, passing lagi. One side initiatif passing. Satu pihak passing dengan variasi bola dekat atau agak jauh, sehingga partnernya harus maju atau mundur untuk langsung di passing kembali. Passing follow go to ofence Passing ke temannya, selanjutnya berusaha seperti untuk merebut kembali bola itu, sedangkan temannya berusaha untuk mempertahankan bola itu dengan menghalangkan badannya antara bola dengan yang akan merebut Lakukan bergantian. Throw and stopping. Bola dilambungkan ke temannya, dan temannya menyetop bola itu dengan menggunakan: o Bagian dalam kakinya o Bagian bola kaki o Paha o Dada, dll. 19

20 Bola dilambungkan, kemudian stpp dengan kaki dalam selanjutnya ba geser dulu ke kiri atau ke kanan, kemudian passingkan lagi ke pelambung. (bergantian). Juggling Lakukan juggling sendiri o Pertama dengan dipantul dulu baru di juggling o Selanjutnya tanpa dipantul dudu, langsung juggling. Lakukan juggling sebanyak mungkin dengan temannya (berdua, bertiga) B. Bermain/Permainan Bermain 3 x 1 3 orang bermain passing sedangkan yang seorang berupaya merebut bola tersebut antara ke tiga orang tersebut kita dapat menentukan siapa yang harus melakukan passing langsung tanpa stop dulu, dan siapa yang boleh menyetop dulu. Passing menembak target (shotting on the target). Target dapat dibuat dari botol aqua diisi air, atau benda lainnya. Cara memainkan. Dua orang berhadapan dengan dengan jarak yang ditentukan. Di masing-masing orang ada disimpan targetnya. Point diberikan pada orang yang dapat menjutuhkan terget tersebut dengan bola yang dipassing Variasi: Untuk meningkatkan gairah bermain, aturan dapt dikembangkan misalnya: Bila target jatuh, maka orang yang menjatuhkan dapat mengambil target tersebut dan mendekatkan atau menyimpan digarisnya. Bila itu terjadi maka dia dapat satu point. Lawannya yang targetnya dijatuhkan berupaya segera mengambil bola dan menepok yang membawa target. Dimana ia tertepuk maka di sana target selanjutnya diletakkan. Semakin dekat target ke garisnya, berarti semakin mudah bagi seseorang untuk menjatuhkannya. 20

21 Passing menembak target dengan bola pantul (Wall shooting) Permainan ini yaitu menjatuhkan target dengan terlebih dahulu harus memantulkan bola pada sesuatu benda (bangku swedia/tembok, dll). Caranya. Beberapa target diletakkan di suatu tempat secara acak. Sipenembak berusaha menjatuhkan sebanyak mungkin target dengan terlebih dahulu memantulkan bola itu pada bangku atau tembok. 21

22 KEPUSTAKAAN Auweele, Yves Vanden., et.al. (Eds) (1999). Psychology for Physical Educators. USA: Human Kinetics. Bambang Abdul Jabbar, et al. (2006). Course Didactics on Physical Education. Jurusan POR FPOK UPI. Gallahue, David L. (1996). Developmental Physical Education for Today s Children. Brown & Benchmark. USA. Ishak Abdulhak & Djaenudin Harun ( Media Pembelajaran. Panitia Kegiatan Lokakarya UPI. Judith, Rink (1985). Teaching Physical Education for Learning. Cv. Mosby Company. USA. Maguire, et all. (2002). Sport World. Human Kinetics. USA. Rusli Lutan. (2000). Krisis Global Pendidikan Jasmani. Makalah diseminarkan di Kampus FPOK UPI, Bandung. Siedentop, Daryl (1991). Developing Teaching Skill in Physical Education. Mayfield Publishing Company. Tinning, Richard (2001). Becoming a Physical Education Teacher. Pearson Education Australia. Witherington H.C., dan Burton W.H. (1986). Teknik-Teknik Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Jemaras. 22

23 23

to make modified games CARA BERMAIN.

to make modified games CARA BERMAIN. HAKEKAT BERMAIN OLEH : YOYO BAHAGIA, dkk. Winning or Losing is not important. It as about how to play! The student are the centre (not sport). We ll start thinking from the cetral idea of the games and

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 12) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak karena pola permainannya

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP 1. Identitas Matakuliah Teori dan Praktek 2. Tujuan Pembelajaran Umum: 3. Deskripsi Singkat Matakuliah:\

SILABUS DAN SAP 1. Identitas Matakuliah Teori dan Praktek 2. Tujuan Pembelajaran Umum: 3. Deskripsi Singkat Matakuliah:\ SILABUS DAN SAP 1. Identitas Matakuliah : Teori dan Nama matakuliah : Didaktik Metodik Permainan Nomer kode : JK517 Jumlah SKS : 2 Semester : 7 Kelompok mata kuliah : MKBS Jurusan/Program Studi : Pendidikan

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME) MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA 10-12 TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME) A. PERMAINAN NET TANPA ALAT 1. Permainan Bola Voli (hal 227; 230; 234; 235; 240; 242) Perlengkapan: lapangan bola, bola

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH DIDAKTIK DAN METODIK PERMAINAN

SILABUS MATA KULIAH DIDAKTIK DAN METODIK PERMAINAN SILABUS MATA KULIAH DIDAKTIK DAN METODIK PERMAINAN 1. Identitas Matakuliah : Teori dan Praktek Nama matakuliah : Didaktik Metodik Permainan Nomer kode : JK517 Jumlah SKS : 2 Semester : 7 Kelompok mata

Lebih terperinci

MODUL 4 : PENGEMBANGAN FASILITAS DAN PERLENGKAPAN PENJAS UNTUK AKTIVITAS PERMAINAN Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd

MODUL 4 : PENGEMBANGAN FASILITAS DAN PERLENGKAPAN PENJAS UNTUK AKTIVITAS PERMAINAN Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd 111 MODUL 4 : PENGEMBANGAN FASILITAS DAN PERLENGKAPAN PENJAS UNTUK AKTIVITAS PERMAINAN Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd PENDAHULUAN Modul ini akan membahas kajian tentang fasilitas dan perlengkapan penjas yang

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga squash merupakan olahraga yang mulai berkembang di Indonesia. Terbukti sudah mulai munculnya klub-klub squash yang tersebar di Indonesia. Walaupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

HAND BALL LIKE GAMES

HAND BALL LIKE GAMES 26 MODUL 2 PENDAHULUAN HAND BALL LIKE GAMES OLEH : Drs. YOYO BAHAGIA, M. Pd Hand ball like games adalah salah satu permainan yang masuk dalam kelompok permainan invasi. Dinamakan hand ball like games karena

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d. Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d. FIBA e. FIFA 2. Induk organisasi atletik Indonesia adalah.

Lebih terperinci

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Badminton dan Softball Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Softball Sejarah: Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. Pendidikan Jasmani seringkali tersampingkan oleh pendidikan akademis lainnya, padahal aspek

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id

Lebih terperinci

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan Oleh : DR. Yunyun Yudiana Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Filosofi bermain bola voli bagi anak usia SD 2. Keterampilan dalam permainan bola voli yang dapat dikembangkan 3. Strategi belajar mengajar/melatih

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATA KULIAH

DESKRIPSI MATA KULIAH DESKRIPSI MATA KULIAH PERMAINAN INVASI (INVATION GAMES) Oleh Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, 2010 DESKRIPSI MATA KULIAH PO-204.

Lebih terperinci

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m. Permainan Softball Permainan Softball. Permainan ini diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PERMAINAN

PEMBELAJARAN PERMAINAN PEMBELAJARAN PERMAINAN Pendahuluan Materi utama dari kurikulum Penjas di sekolah-sekolah lebih banyak terdiri dari berbagai macam permainan, baik yang bersifat beregu maupun perorangan. Untuk permainan

Lebih terperinci

MODUL 1 : HAKEKAT PERMAINAN INVASI

MODUL 1 : HAKEKAT PERMAINAN INVASI 1 MODUL 1 : HAKEKAT OLEH: Drs. YOYO BAHAGIA, M. Pd PENDAHULUAN Dalam modul ini akan membahas kajian tentang Permainan Invasi yang di dalamnya akan dibahas tentang hakekat bermain, latar belakang pengelompokan

Lebih terperinci

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan

Lebih terperinci

Alat dan Perlengkapan Permainan.. 28 Fasilitas dan Lapangan Permainan Latihan Rangkuman Tes Formatif... 34

Alat dan Perlengkapan Permainan.. 28 Fasilitas dan Lapangan Permainan Latihan Rangkuman Tes Formatif... 34 Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH.................. v MODUL 1 PERMAINAN INVASI............ 1 Hakekat Bermain... 3 Pengelompokan (Olahraga) Permainan... 5 Hakekat Permainan Invasi... 8 Langkah Pemelajaran

Lebih terperinci

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR A. Menganalisis, Merancang, dan Mengevaluasi Taktik dan Strategi dalam Permainan Sepakbola Strategi adalah

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

PERMAINAN INVASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA PERMAINAN FRISBEE

PERMAINAN INVASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA PERMAINAN FRISBEE 138 MODUL 5 PERMAINAN FRISBEE A. PENDAHULUAN Permainan Frisbee adalah permainan yang menggunakan perlengkapan atau alat yang pipih berupa piring, oleh karena itu di Indonesia barangkali lebih banyak dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa ditentukan oleh faktor pendidikan. Pendididikan memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) A. Permainan Target (usia 10) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini bertujuan untuk melatih ketepatan dan koordinassi mata/tangan

Lebih terperinci

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN) SEPAK BOLA Standar Kompetensi 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar 1. Bermain sepak bola dengan

Lebih terperinci

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Penulis Penyunting Materi Penyunting bahasa : Muhajir dan Budi Santosa : Sismadiyanto

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli. Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli. Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan peranan penting bagi terlaksananya suatu kegiatan yang berkaitan

Lebih terperinci

Untuk SMP/MTs Kelas IX Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3

Untuk SMP/MTs Kelas IX Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX Untuk SMP/MTs Kelas IX Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 Budi Sutrisno Muhammad Bazin Khafadi Budi Sutrisno Muhammad Bazin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri Tunjung Lor Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/ Semester : V / Genap Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( Pertemuan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 No. Dokumen : FM-SMAGO/Wks1 / P No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 Nama Sekolah : SMA N 1 Godean Kelas/ Semester : XI/1 Mata Pelajaran : Pendidikan

Lebih terperinci

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai 2) Latihan ini dilakukan secara berkelompok (secara estafet/lari berantai), untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif. Gambar 1.41 Menggiring bola zigzag f. Lomba

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan bagi

Lebih terperinci

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! 1. Pada waktu menggiring bola, pergelangan kaki ditahan ke atas saat mendorongkan bola, sedangkan posisi kaki juga di atas

Lebih terperinci

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

MODUL 4 BASKET BALL LIKE GAMES A. PENDAHULUAN

MODUL 4 BASKET BALL LIKE GAMES A. PENDAHULUAN 100 MODUL 4 BASKET BALL LIKE GAMES A. PENDAHULUAN Permainan basket merupakan permainan yang populer, baik di tingkat daerah, nasional bahkan internasional terutama di liga basket Amerika dengan NBA nya.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Yudanto

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Yudanto IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR Oleh: Yudanto Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Permainan merupakan salah satu materi Pendidikan

Lebih terperinci

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Apa yg membedakan dg Softball, bagaimana dg lapangan, pembagian para pemain dilapangan & ukuran lapangan, dasar permainannya, dan

Lebih terperinci

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK Efektivitas Permainan Bola Voli Yang Dimodifikasi Terhadap Aktivitas Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Di Sd Negeri 2 Secang Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2015/2016 Slamet Santoso, M.Pd

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan cabang olahraga permainan yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan didirikannya perkumpulanperkumpulan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XI / 2 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

PENGARUH EXPLOSIVE POWER TERHADAP KETERAMPILAN BOLA VOLI (Studi Penelitian Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang)

PENGARUH EXPLOSIVE POWER TERHADAP KETERAMPILAN BOLA VOLI (Studi Penelitian Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang) PENGARUH EXPLOSIVE POWER TERHADAP KETERAMPILAN BOLA VOLI (Studi Penelitian Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang) DEWI SUSILAWATI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian adalah syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah permasalahan. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA TANGAN PEMAIN KASTI JURNAL. Oleh DEWI ANITA SARI

PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA TANGAN PEMAIN KASTI JURNAL. Oleh DEWI ANITA SARI PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA TANGAN PEMAIN KASTI JURNAL Oleh DEWI ANITA SARI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK NEGERI 3 AMUNTAI Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XI / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set offence Serangan yang direncanakan dan dibangun dari bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian yang penulis gunakan adalah rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada tingkat Sekolah Dasar, alasan penulis memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA TANGAN MELALUI MODIFIKASI ALAT UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA TANGAN MELALUI MODIFIKASI ALAT UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL Pengembangan Model Permainan... (Aditya Bomantara) 1 PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA TANGAN MELALUI MODIFIKASI ALAT UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PLAYEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL DEVELOPING A HANDBALL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah berolahraga. Tapi disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang bermain tenis hanya untuk

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan : BAHAN AJAR 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET 2. Penyusun : Drs, Syahrizal 3. Tujuan : Agar siswa dapat Menggunakan berbagai formasi, bentuk dan strategi dalam permainan bola basket Agar siswa dapat Menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan meningkatkan efisiensi fungsi tubuh yang hasil akhirnya meningkatkan kesegaran jasmani

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR/BAGAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR/BAGAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR/BAGAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Identifiksi Masalah...

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Mata Pelajaran : Penjaskes K e l a s : XI (Sebelas) Hari, Tanggal : W a k t u : Petunjuk : 1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 11) 1. Permainan melempar bola diantara 2 kerucut/botol secara berpasangan Permainan melempar bola diantara 2 kerucut

Lebih terperinci

FASILITAS DAN PERLENGKAPAN PENJAS UNTUK AKTIVITAS PERMAINAN INVASI Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd

FASILITAS DAN PERLENGKAPAN PENJAS UNTUK AKTIVITAS PERMAINAN INVASI Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd 150 KEGIATAN BELAJAR 2 FASILITAS DAN PERLENGKAPAN PENJAS UNTUK AKTIVITAS PERMAINAN INVASI Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd A. HAKEKAT PERMAINAN INVASI Hakekat dari permainan invasi adalah permainan yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Kajian Teoretis 1. Hakikat Permaianan Tenis Meja Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan didalam gedung oleh dua atau empat pemain. Permainan tenis

Lebih terperinci

-Good offense wins games, great defense wins championships-

-Good offense wins games, great defense wins championships- -Good offense wins games, great defense wins championships- Mungkin ungkapan di atas klise atau sering kita dengar, tapi mau tidak mau kita harus meyakini ungkapan di atas. Pada saat offense kita bermasalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154. Berikut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bola Voli Permainan bola voli merupakan permainan beregu yang terdiri dari dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Lebih terperinci

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Hak Cipta 2015 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock kebidang lapangan lain secara diagonal. Servis bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai posisi yang sangat strategis yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai posisi yang sangat strategis yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai posisi yang sangat strategis yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional untuk menciptakan manusia seutuhnya bagi pembangunan masyarakat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini berorientasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIK DALAM PEMBELAJARAN INVASION GAMES DI SEKOLAH DASAR TGfU Sebuah Inovasi Pembelajaran Permainan Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 5, Nomor 2, November 2008 Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk

I. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk I. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Umum : Sejarah, karakteristik, dan peraturan umum permainan sepak : Para mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami perkembangan sejarah sepak takraw dan peraturan umum permainan sepak : 1 kali (Performansi/indikator)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program

Lebih terperinci

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar menggunakan permainan sepakbola Permainan bola besar menggunakan permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. 14 BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Pengertian Implementasi a. Pengertian implementasi Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Lebih terperinci

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. I. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan

Lebih terperinci