2. Dasar Teori 2.1 Deskripsi Biologi Kuli bia
|
|
- Sudomo Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 dijelaskan secara teknis. Sebagai contoh, hanya dengan melihat bentuk salah satu jenis kuli bia, posisi yang tepat untuk pembuatan lubang tiup sehingga dapat menghasilkan bunyi bisa ditentukan. Kesalahan pelubangan akan menyebabkan kuli bia tidak menghasilkan bunyi yang baik. Setelah kuli bia dilubangi, maka dilanjutkan dengan penentuan nada yang dilakukan dengan cara ditiup dan bunyi yang dihasilkan dibandingkan dengan bunyi seruling. Lubang tiup yang menghasilkan bunyi yang tidak baik akan langsung ditutup dan dibuat lubang tiup yang baru (Horhorouw, wawancara, Januari 2011). Keterbatasan kemampuan dalam membuat lubang tiup yang tepat pada kuli bia yang hanya didasarkan pada pengetahuan yang diperoleh turun temurun tanpa bisa dijelaskan secara ilmiah inilah yang menyebabkan alat musik ini sulit dikembangkan. Kemampuan ini biasanya hanya dimiliki oleh orangtua yang memiliki riwayat keluarga pembuat kuli bia. Proses pembuatan yang rumit menjadi salah satu alasan bagi generasi muda Maluku saat ini untuk tidak berkecimpun dalam dunia ini. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti, maka tanpa disadari suatu saat alat musik ini akan menjadi alat musik yang langka. Masalah di atas akan menjadi semakin rumit jika sumber daya alam yang tersedia semakin sulit diperoleh. Dari penelusuran literatur, diperoleh sedikit sekali informasi mengenai kuli bia ini. Bahkan tidak ada litetur yang membahas alat musik ini secara ilmiah. Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih ilmiah tentang kuli bia ini khususnya mengenai frekuensi yang dihasilkan kuli bia jika kuli bia tersebut diberi lubang tambahan (seperti halnya lubang nada untuk alat musik seruling). Penelitian ini dibatasi pada analisis pengaruh penambahan lubang terhadap frekuensi yang dihasilkan oleh kuli bia. Variabel yang diukur meliputi 2 hal yaitu jarak lubang tambahan ke lubang tiup dan diameter lubang tambahan yang dibuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh adanya lubang tambahan yang dibuat terhadap frekuensi kuli bia yang dihasilkan. Penelitian ini diharapkan dapat berguna pada pengembangan dan pelestarian alat musik tradisional Maluku dimana secara teoritis dapat memberikan kontribusi sebagai sumber informasi ilmiah dan secara praktisnya dapat menghasilkan kuli bia dengan nada lebih dari satu nada. 2. Dasar Teori 2.1 Deskripsi Biologi Kuli bia Kuli bia atau cangkang siput yang digunakan sebagai alat musik, biasanya berasal dari Filum Moluska, kelas Gastropoda. Gastropoda merupakan anggota Moluska yang memiliki cangkang tunggal, yang morfologinya bervariasi sesuai dengan spesiesnya [4]. Cangkang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para budayawan Maluku sebagai alat musik tiup setelah diberi perlakuan yaitu dengan melubangi cangkang tersebut. Ada empat jenis bia yang biasa digunakan sebagai alat musik oleh masyarakat Maluku yaitu bia capeu, bia tahuri, bia murex/duri lemon, spider konch/tataratol. 2
3 Namun hanya satu jenis kuli bia yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu bia capeu (Cassis cornuta). Gambar 1. Cassis cornuta 2.2 Cara memperoleh nada Ada beberapa cara memperoleh nada pada alat musik tiup. Kuli bia merupakan salah satu alat musik tiup yang belum banyak dideskripsikan keberadaannya. Namun menurut Horhorouw (2011), untuk memperoleh nada pada kuli bia, selain dilubangi pada posisi yang tepat biasanya bagian badan cangkang dipecahkan. Dalam penjelasan lebih lanjut, walaupun bagian badan cangkang telah dipecahkan namun nada yang dihasilkan masih bisa diatur dengan cara menutup lubang atau memasukkan tangan ke dalam rongga. Prinsip kerja yang demikian hampir sama dengan prinsip kerja alat musik tiup lain, khusunya alat musik tiup kayu/buluh. Cara memperoleh nada pada alat musik tiup kayu yaitu mengubah panjang kolom udara getar dengan mengubah panjang efektif tabung dengan cara menutup atau membuka lubang di sisi tabung. Ini dapat dilakukan dengan menutup lubang dengan jari atau menekan suatu kunci yang akan menutup lubang [8]. Jika semua lubang di sisi tabung ditutup, maka nada yang dihasilkan adalah nada rendah, dan sebaliknya, jika lubang di sisi tabung dibuka maka nada yang dihasilkan adalah nada tinggi [3]. 2.3 Nilai Frekuensi Nada [7] Ada tujuh jenis nada pokok yang dikenal yaitu nada C, D, E, F, G, A dan B. Tiap nada ini memiliki nilai frekuensi dengan perbandingan tertentu. Berikut adalah tabel nilai frekuensi 7 nada pokok: Tabel. 1: Nilai nada dan frekuensi nada dalam Hertz Oktaf ke- Nada C 66,00 132, D 74,25 148, E 86,50 165, F 88,00 176, G 99,00 198,
4 A 110,00 220, B 123,75 247, Metodologi Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan memberi perlakuan pada alat (kuli bia). Memberi lubang tambahan pada bagian atas cangkang/daerah sekitar lubang tiup adalah perlakuan yang diberi pada kuli bia. Perlakuan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi kuli bia jika diberi tambahan lubang. Pada penelitiann ini terdapat dua variabel yang diukur yaitu jarak dan diameter lubang tambahan yang dibuat. Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuli bia (cangkang siput), bor, lem besi, dan laptop serta software perekam. Softaware perekam yang digunakan yaitu Speech Analyzer Pengukuran pertama yang dilakukan yaitu pengukuran frekuensi dengan mengubah jarak lubang tambahan terhadap lubang tiup. x Gambar 2. Pengukuran jarak (x) Awalnya, bagian atas kuli bia dilubangii pada satu titik dengan menggunakan bor sampai membentuk lubang dengan ukuran ertentu. Setelah lubang tambahan dibuat, kuli bia ditiup dan direkam bunyinya untuk melihat frekuensi yang dihasilkan. Lubang tambahan yang telah dibuat kemudian ditutup menggunakan lem besi. Hal ini dimaksudkan supaya keadaan fisik kuli bia menjadi seperti semula dan bunyi yang nantinya dihasilkan oleh lubang tambahan yang akan dibuat tidak dipengaruhii oleh keberadaan lubang yang sebelumnya. Perlakuan ini dilakukan beberapa kali pada tempat dengan mengubah jarak lubang tambahan dalam hal ini jaraknya semakin mendekati lubang tiup. Analisa frekuensi bunyi tiap lubang tambahan yang telah direkam berdasarkan hasil pindai yang dilakukan secara kualitatif dengan cara membuat tabel frekuensi tiap lubang tambahan yang diubah-ubah jaraknya. Pengukuran selanjutnya yaitu pengukuran frekuensi kuli bia dengan mengubah diameter lubang tambahan. Pembuatan lubang tambahan pada tahap ini sama dengan tahapan sebelumnya tetapi dengan diameter yang berbeda. Setelah lubang tambahan dibuat, kuli bia ditiup dan direkam bunyinya. Lubang tambahan yang telah dibuat tidak lagi ditutup dengan lem besi tetapi diameternya akan dibuat menjadi lebih besar. 4
5 Diameter lubang dibuat dengan ukuran 2mm, 3mm, 4mm, 5mm, dan 6mm seperti dalam gambar 3. Gambar 3. Kuli bia dengan diameter yang berbeda-beda Kuli bia ditiup dan bunyinya direkam dengan software yang sama yang digunakan untuk pengukuran pertama. Frekuensi kuli bia untuk tiap diameter kemudian dicatat dalam tabel yang kemudian akan dianalisa. 4. Hasil dan Pembahasan Dari penelitian yang dilakukan dengan mengatur jarak lubang tambahan terhadap lubang tiup, maka didapatkan data yang merupakan hasil pindaian seperti tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Data pengukuran frekuensi kuli bia dengan jarak yang berbeda No Jarak (cm) Frekuensi (Hz) 1. 55, , , Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kuli bia dengan jarak lubang tambahan terjauh jika ditiup maka frekuensi yang terukur berkisar antara Hz. Frekuensi tersebut setara dengan frekuensi nada E. Namun setelah diberi perlakuan/dilubangi (lubang no 1) pada posisi tertentu, frekuensi kuli bia akan mengalami perubahan yaitu menjadi sedikit lebih tinggi dengan kisaran antara Hz. Frekuensi kuli bia ini akan terus bertambah tinggi jika posisi lubang tambahan yang dibuat semakin mendekati posisi lubang tiup. Hal ini bisa dilihat pada perlakuan no 2, 3 dan 4 (gambar 4). 5
6 Frekuensi (Hz) Jarak (cm) Gambar 4. Grafik hasil pengukuran frekuensi dengan jarak yang berbeda. Bentuk terbawah dan bentuk variasi teratas dari frekuensi alat musik variasi Kisaran frekuensi pada bagian yang ditandai dalam gambar 4 menunjukkan bahwa untuk memperoleh frekuensi yang lebih tinggi, maka jarak antara lubang tiup dengan lubang tambahan harus berkisar dari 10cm-23cm. Dalam penelitian ini, diperoleh frekuensi yang setara dengan frekuensi nada F. Jadi, untuk mendapatkan nada yang semakin tinggi, kuli bia harus dilubangi pada jarak yang semakin mendekati lubang tiup. Pengukuran frekuensi dengan mengubah diameter lubang, dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Data pengukuran frekuensi dengan diameter yang berbeda No Diameter (mm) Frekuensi (Hz) Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa frekuensi kuli bia akan mengalami perubahan jika diameter lubang tambahan yang dibuat juga berubah. Semakin besar diameter lubang tambahan yang dibuat, semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan. 6
7 Frekuensi (Hz) Diameter (mm) Gambar 5. Grafik hasil pengukuran frekuensi dengan diameter yang berbeda. Bentuk terbawah dan bentuk variasi teratas dari frekuensi alat musik variasi Gambar 5 di atas menunjukkan bahwa kuli bia dengan diameter lubang tambahan yang semakin besar akan cenderung menghasilkan frekuensi yang lebih besar pula. Kisaran frekuensi yang dihasilkan pun semakin luas, separti yang ditunjukkan pada bagian yang ditandai (lubang tambahan dengan diamater 4mm,5mm, 6mm). Kuli bia yang ditiup dalam keadaan lubang tambahan dibuka maka kisaran frekuensi yang dihasilkan kuli bia jika dikonversi ke frekuensi nada, maka akan sesuai dengan kisaran frekuensi nada F. Jika kuli bia ditiup dalam keadaan lubang tambahan ditutup, frekuensi yang dihasilkan berkisar antara Hz untuk semua diameter. Kisaran frekuensi ini jika dikonversi ke frekuensi nada maka akan sesuai dengan kisaran frekuensi nada E. 7
8 (a) Hz Hz Hz (b) Gambar 6. Spektrum gelombang saat kuli bia ditiup, lubang tambahan dalam keadaan tertutup : (a)bentuk gelombang bunyi dalam rentang waktu (detik) tertentu; (b) Spektrum daya-frekuensi yang dihasilkan dalam rentang waktu pada gambar (a). Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kuli bia yang ditiup dengan posisi lubang tertutup, bunyi yang lebih dominan memiliki frekuensi sebesar 333,5 Hz. Frekuensi tersebut bila dikonversi ke frekuensi nada akan sesuai dengan frekuensi nada E oktaf ke-3. Nada pada oktaf selanjutnya tetap ada, tetapi tidak dominan. Kuli bia akan mengalamai perubahan kualitas bunyi saat lubang tambahan dibuka. Hal ini bisa dilihat pada gambar 7 di bawah ini: (a) Hz Hz Hz Gambar 7. Spektrum gelombang saat kuli bia ditiup, lubang tambahan dalam keadaan terbuka. (a) Bentuk gelombang bunyi dalam rentang waktu (detik) tertentu; (b) Spektrum daya-frekuensi yang dihasilkan dalam rentang waktu pada gambar (a). (b) 8
9 Dari gambar dapat dilihat bahwa, frekuensi akan bertambah besar jika lubang tambahan dibuka. Berdasarkan hasil pindai, bunyi yang lebih dominan memiliki frekuensi sebesar 694 Hz. Jika dikonversi ini dikonversi ke frekuensi nada, maka aka berada pada kisaran frekuensi anatara nada E dan nada F pada oktaf 4. Spektrum gelombang bunyi kuli bia berbeda jika dibandingkan dengan spektrum gelombang pada alat musik tiup lainnya seperti flute. (a) Hz Hz Hz Hz (b) Gambar 8. Spektrum gelombang flute pada nada E: (a)bentuk gelombang bunyi dalam rentang waktu (detik) tertentu; (b) Spektrum daya-frekuensi yang dihasilkan dalam rentang waktu pada gambar (a). Gambar di atas menunjukkan bahwa bunyi yang dihasilkan flute lebih dominan berada pada frekuensi 660Hz yang jika dikonversi ke frekuensi nada akan sesuai dengan frekuensi nada E pada oktaf ke-4. Jika dibandingkan dengan spektrum gelombang kuli bia (gambar 6), spektrum gelombang flute akan lebih teratur. Hal ini bisa dikarenakan oleh faktor luar yaitu peniup alat musik tersebut. Cara meniup yang berbeda dapat menyebabkan frekuensi yang agak melebar. 5. Kesimpulan Secara umum, dari kedua penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa kuli bia jenis Cassis cornuta yang telah diberi perlakuan (diberi lubang tambahan yang berfungsi sebagai lubang nada) dapat menghasilkan dua nada yang berjarak ½ laras yaitu nada E dan nada F. Jika kuli bia ditiup dan lubang tambahan dalam keadaan ditutup, maka kuli bia akan menghasilkan frekuensi yang setara dengan frekuensi nada E. Dan jika kuli bia ditiup dan lubang tambahan dalam keadaan dibuka, maka kuli bia akan menghasilkan frekuensi yang setara dengan frekuensi nada F. Untuk menghasilkan frekuensi nada yang lebih tinggi (nada F oktaf ke-3), maka jarak lubang tambahan yang dibuat harus berkisar antara 23-10,5 cm mendekati lubang tiup dengan diiameter kuli bia yang berkisar antara 2-3mm. 9
10 Perubahan jarak dan diameter lubang tambahan yang dibuat akan berpengaruh pada kualitas bunyi yang dihasilkan. Semakin kecil jarak antara lubang tiup dan lubang tambahan (dibawah 10cm) maka kuli bia semakin sulit menghasilkan bunyi yang baik (bunyi yang jernih). Diameter lubang tambahan yang dibuat semakin besar (diatas 3mm) juga akan untuk menghasilkan bunyi yang tidak baik (banyak desah). 6. Saran Dalam upaya pengembangan dan pelestarian alat musik ini, disarankan pada penelitian selanjutnya untuk menggunakan kuli bia dengan jenis yang berbeda. Pengaturan jarak dan diameter lubang tambahan juga harus lebih diperhatikan. Untuk penentuan jarak antara lubang tambahan dan lubang tiup sebaiknya lebih diatur lagi agar memudahkan pengukuran. Sedangkan untuk diameter, sebaiknya saat diberi perlakuan (dilubangi), kuli bia harus dalam keadaan diam. Secara keseluruhan, saat dilubangi, kuli bia harus tegak lurus terhadap alat bor. Hal ini dimaksudkan supaya lubang tambahan yang dibuat dapat menghasilkan bunyi yang lebih baik. Disarankan juga untuk penelitian selanjutnya menggunakan software yang lebih memudahkan penelitian. Dianjurkan juga untuk hanya menggunakan satu orang peniup saja, karena peniup dengan kekuatan meniup yang berbeda akan menghasilkan bunyi kuli bia yang berbeda juga sehingga frekuensi yang dihasilkan pun akan lebih teratur. 7. Daftar Pustaka [1] Anonim., Deskripsi Musik Kuli bia. Maluku: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Maluku [2] Badan Pusat Statistik Maluku., Hhttp://maluku.bps.go.id/?pilih=malH (diakses 28 Maret 2011) [3] Backus, J., The Acoustical Foundation of Music. New York: W.W Norton & Company. Inc [4] Dharma, B., Siput dan Kerang Indonesia. Jakarta: PT Sarana Graha [5] Hall, Donald E., Musical Acoustics. USA: Brooks/Cole [6] Halliday, David. Resnick, Robert Fisika. Jilid 1. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga [7] Kurnia, A 2011, Penala Nada Alat Musik Menggunakan Ahli Ragam Fourier, Universitas Diponegoro [8] Wikipedia Indonesia., 2011 Hhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alat_musik_tiupH (diakses 28 Maret 2011) 10
PENGUKURAN BUNYI DENGAN MEMANFAATKAN ZELSCOPE DALAM PEMBELAJARAN
PENGUKURAN BUNYI DENGAN MEMANFAATKAN ZELSCOPE DALAM PEMBELAJARAN Fransina Rambu Woleka, Joko Budiyono,Made Rai Suci Shanti, Ferdy Semuel Rondonuwu Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciLaboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. 5. Resonansi
5. Resonansi A. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara B. Alat dan Bahan 1. Statip dengan tinggi 100 cm dan diameter 1.8 cm 1 buah 2. Capit buaya (logam) 2 buah 3. Tabung kaca resonansi berskala,
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN Musik merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Musik disusun oleh nada, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang memiliki kesatuan
Lebih terperinciPipa Organa Terbuka. Gambar: 3.7. Organa Terbuka. Dengan demikian L = atau λ 1 = 2L. Dan frekuensi nada dasar adalah. f 1 = (3.10)
Pipa Organa Terbuka Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga menghasilkan bunyi. Gelombang yang terjadi merupakan gelombang longitudinal. Kolom udara dapat beresonansi,
Lebih terperinciPENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV
PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV Marianus Hendra Wijaya 1), Linggo Sumarno 2) 1) Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa
2 Metode yang sering digunakan untuk menentukan koefisien serap bunyi pada bahan akustik adalah metode ruang gaung dan metode tabung impedansi. Metode tabung impedansi ini masih dibedakan menjadi beberapa
Lebih terperinci3. Resonansi. 1. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara
1. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara 3. Resonansi 2. Alat dan Bahan 1. Statip dengan tinggi 100 cm dan diameter 1.8 cm 1 buah 2. Capit buaya (logam) 2 buah 3. Tabung kaca resonansi berskala,
Lebih terperinciRESONANSI. Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal dan dapat dipandang sebagai
RESONANSI I. TUJUAN Menggunakan peristiwa resonansi bunyi dalam tabung terbuka untuk menentukan laju rambat bunyi di udara II. TEORI Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal dan dapat dipandang sebagai
Lebih terperinciDATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV DATA HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan data-data hasil pengujian dari material uji, yang akan ditampilkan dalam bentuk grafik atau kurva. Grafik grafik ini menyatakan hubungan
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 7 No. 2 Februari 2015 SPEKTRUM BUNYI ALAT MUSIK KENTONG BERDASARKAN VARIASI JUMLAH LUBANG
SPEKTRUM BUNYI ALAT MUSIK KENTONG BERDASARKAN VARIASI JUMLAH LUBANG Siti Sarah 1 1 Universitas Sains Al Qur an Wonosobo Masuk: 5 Oktober 2014, revisi masuk: 5 Janauri 2015, diterima: 25 Januari 2015 ABSTRACT
Lebih terperinciAnalisis Frekuensi Dan Pola Dasar Frekuensi Gender Laras Slendro
Analisis Frekuensi Dan Pola Dasar Frekuensi Gender Laras Slendro Ary Nugraha, Sumarna, dan Agus Purwanto Pusat Studi Getaran dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Musik sudah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Melalui berbagai catatan sejarah maupun dalam kitab-kitab suci berbagai agama, dapat diketahui bahwa manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi merupakan gelombang mekanis longitudinal yang bisa didengar manusia melalui sensor bunyi berupa gendang telinga. Manusia dapat mendengarkan bunyi disebabkan sumber
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG
PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI DAN IMPEDANSI MATERIAL AKUSTIK RESONATOR PANEL KAYU LAPIS (PLYWOOD) BERLUBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Sonya Yuliantika, Elvaswer Laboratorium Fisika Material, Jurusan
Lebih terperinciFisika. Materi. Guru : Arnel Hendri, S,Pd, M. Si. Sumber-Sumber Bunyi : Dawai-Pipa Organa-Garpu Tala
Fisika Materi Sumber-Sumber Bunyi : Dawai-Pipa Organa-Garpu Tala Guru : Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
Lebih terperinciLATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang
Lebih terperinciPENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT. Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga ABSTRACT
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI LIMBAH BATANG KELAPA SAWIT Krisman, Defrianto, Debora M Sinaga Jurusan Fisika-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru,
Lebih terperinciI. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt
I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu
Lebih terperinci2 f n = 12 = Angklung
Angklung 1. Periode Gelombang adalah: a. Jumlah gelombang yang terbentuk dalam waktu satu detik b. Pergesaran awal siklus suatu gelmbang terhadap awal siklus gelombang lainnya c. Lamanya waktu yang dibutuhkan
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK
PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau Manis,
Lebih terperinciSMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6
1. Perhatikan bandul pada gambar berikut! SMP kelas 8 - FISIKA BAB 6. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYILATIHAN SOAL BAB 6 http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis8-6-01.png Jika bandul bergerak
Lebih terperinci1. Pendahuluan Latar Belakang
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Musik merupakan sarana untuk menyimpan hasil karya seseorang. Dan hampir semua notasi musik dituliskan ke dalam not balok. Not balok adalah susunan nada yang ditulis
Lebih terperinci1. SUMBER BUNYI. Gambar 7
1. SUMBER BUNYI Oleh : Arif Kristanta Gambar 7 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar.
Lebih terperinciGelombang Bunyi 8 SMP
Gelombang Bunyi 8 SMP Fisikastudycenter.com, contoh soal dan pembahasan jawaban gelombang bunyi, materi fisika SMP Kelas 8 (VIII), tercakup sifat-sifat gelombang dari bunyi diantaranya frekuensi, periode,
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi
BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Penyerapan Bunyi Hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya bisa diubah bentuk dari bentuk satu ke bentuk
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Eksperimen Fisika Dasar 1. Di susun oleh : U. Tini Kurniasih ( ) PEND. FISIKA / B EFD-1 / D
TUGAS BROWSING Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Eksperimen Fisika Dasar 1 Di susun oleh : U. Tini Kurniasih ( 0605566 ) PEND. FISIKA / B EFD-1 / D Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan
Lebih terperinci1. SUMBER BUNYI. Gambar 1
1. SUMBER BUNYI Gambar 1 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar. Getaran dari sumber
Lebih terperincisepanjang lintasan: i) A-B adalah 1/4 getaran ii) A-B-C-B-A adalah 4/4 atau 1 getaran iii) A-B-C-B-A-B adalah 5/4 atau 1,25 getaran
contoh soal dan pembahasan jawaban getaran dan gelombang, materi fisika SMP Kelas 8 (VIII), tercakup amplitudo, frekuensi, periode dari getaran dan gelombang, panjang gelombang, cepat rambat suatu gelombang
Lebih terperinciPENGENALAN NADA PIANIKA MENGGUNAKAN JENDELA SEGITIGA, DCT, DAN FUNGSI JARAK EUCLEDIAN
PEGEALA ADA PIAIKA MEGGUAKA JEDELA SEGITIGA, DCT, DA FUGSI JARAK EUCLEDIA Linggo Sumarno Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sanata Dharma Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 558
Lebih terperinciSOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay
SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium Pemodelan Fisika untuk perancangan perangkat lunak (software) program analisis
Lebih terperinciMETODE MELDE. II. TUJUAN KHUSUS 1. Menentukan laju rambat gelombang pada tali 2. Menentukan laju rambat bunyi dari tegangan dan rapat massa tali
METODE MELDE I. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat menentukan laju rambat gelombang pada suatu medium padat berbentuk tali/kawat dan menyelidiki hubungan laju rambat gelombang
Lebih terperinciAnalisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik
Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik Eko Rendra Saputra, Agus Purwanto, dan Sumarna Pusat Studi Getaran dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa
Lebih terperinciATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR BERVENTILASI ALAMI DI TEPI JALAN RAYA. Oleh :
ATENUASI BISING LINGKUNGAN DAN BUKAAN PADA RUANG KELAS SEKOLAH DASAR Oleh : Irma Subagio (Lab. Fisika Bangunan, Prodi Arsitektur, Universitas Katolik Parahyangan, trptune@yahoo.com) Abstrak Pada daerah
Lebih terperinciBAB III TAHAP EKSPERIMEN
BAB III TAHAP EKSPERIMEN III.1. Tahap Pembuatan Mainan Egrang Pembuatan egrang menggunakan jenis bambu tali yang bentuknya lurus, berumur tua dan sudah kering, dengan ukuran panjangnya 2,5 3 meter sebanyak
Lebih terperinciPENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG
PENENTUAN KOEFISIEN ABSORBSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK DARI SERAT ALAM ECENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG Vonny Febrita, Elvaswer Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas
Lebih terperinciSISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEBEBASAN
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEEASAN Rully ramasti, Agus Purwanto dan
Lebih terperinciA. Tujuan. 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.
1. Translasi dan rotasi A. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. B. Alat dan Bahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. Beban tambahan @ 200 gram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua manusia mempunyai indera pendengaran. Ketika indera pendengaran manusia normal, maka manusia dapat mendengarkan musik dengan baik. Mendengarkan musik sama halnya
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN
PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Agus Martono 1, Nur Aji Wibowo 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciHANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. Bandung 0. 7 Fa. 0. 587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT FISIKA KELAS XII
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan
34 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan April 2015. Perancangan sistem, identifikasi kadar air pada kayu jati dan akasia daun
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Bahan Redam pada Kebocoran Alat Ukur Daya Isolasi Bahan
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 9, NOMOR 2 JUNI 2013 Pengaruh Penambahan Bahan Redam pada Kebocoran Alat Ukur Daya Isolasi Bahan Didiek Basuki Rahmat, Alpha Hambally Armen, dan Gontjang Prajitno Jurusan
Lebih terperinciGetaran, Gelombang dan Bunyi
Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL EKSPERIMEN SUPERPOSISI GELOMBANG BUNYI BONANG BARUNG SECARA SIMULTAN DAN MIXING BERBANTUAN AUDACITY DAN MATLAB
DOI: doi.org/10.21009/spektra.021.09 PERBANDINGAN HASIL EKSPERIMEN SUPERPOSISI GELOMBANG BUNYI BONANG BARUNG SECARA SIMULTAN DAN MIXING BERBANTUAN AUDACITY DAN MATLAB Lusi Widayanti 1,a), Yudhiakto Pramudya
Lebih terperinciFISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana
MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik
Lebih terperinciFISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.
1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan
Lebih terperinciGETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan
Lebih terperinci1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah
1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t
Lebih terperinciPAMUJI WASKITO RAHARJO
1 PENGUNAAN TEKNIK TRACKING PADA PERANGKAT LUNAK SOUND FORGE Pro 10.0 UNTUK MENENTUKAN TARAF INTENSITAS ANALISA FREKUENSI BUNYI PADA BOLA PIMPONG DENGAN VARIASI BINTANG PAMUJI WASKITO RAHARJO Program Studi
Lebih terperinciBAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA
BAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA 3.1 Alat Uji Kerusakan Bantalan Pada penelitian tugas akhir ini, alat uji yang digunakan adalah alat uji test rig yang digerakkan menggunakan sebuah motor dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah penyebab utama dari penurunan pendengaran. Sekitar 15 persen dari orang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendengaran berperan penting dalam komunikasi, perkembangan bahasa dan belajar. Penurunan pendengaran dalam derajat yang ringanpun dapat mempunyai efek negatif
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Termal Kayu Meranti (Shorea Leprosula Miq.) Karakteristik termal menunjukkan pengaruh perlakuan suhu pada bahan (Welty,1950). Dengan mengetahui karakteristik termal
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Gelombang Bunyi - Latihan Soal Doc. Name: K13AR12FIS0101 Version : 2015-09 halaman 1 01. Efek Doppler menunjukkan perubahan. (A) kekerasan suara (B) nada (C) amplituda (D) kecepatan
Lebih terperinciDi bawah ini adalah tabel tanggapan frekuensi dari alat-alat music.
1. Jangkauan respon frekuensi speaker. Pertama-tama yang harus diketahui bahwa speaker mereproduksi suara dari perangkatperangkat elektronik yang menyertainya( CD player, amplifier, processor dan lain-lain.),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi yang besar dalam penyediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya hayati perairan laut merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penyediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB
PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB Supriansyah 1, Dr. Yeffry Handoko Putra, MT 2 1 Jurusan Teknik Komputer Unikom, 2 Jurusan Magister Sistem Informasi Unikom
Lebih terperinci(Acoustic Test of Roentgen Film Waste as an Alternative Material of Drum Musical Instrument)
(Acoustic Test of Roentgen Film Waste as an Alternative Material of Drum Musical Instrument) Slamet Haryono dan Langlang Handayani Staf Pengajar Jurusan Sendratasik dan Jurusan Fisika UNNES Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik
Pemutaran Bidang Getar Gelombang Elektromagnetik Alwi Rofi i Shidiq dan Agus Purwanto Pusat Studi Getaran dan Bunyi, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY ABSTRAK Gelombang elektromagnetik terjadi karena bergetarnya
Lebih terperinciMenyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal
Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari
Lebih terperinciSTUDI ORGANOLOGI INSTRUMEN ANGKLUNG DIATONIS BUATAN HANDIMAN DIRATMASASMITA
STUDI ORGANOLOGI INSTRUMEN ANGKLUNG DIATONIS BUATAN HANDIMAN DIRATMASASMITA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Musik Agustika
Lebih terperinciI. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan
Mas efbe I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan 330 m/s, maka besar frekuensi klakson yang didengar pengendara motor kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus
Lebih terperinciPENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM
PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM Agustina Trifena Dame Saragih 1, Achmad Rizal 2, Rita Magdalena 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Jl.
Lebih terperinciPengantar. Aspek Fisiologis Bahasa. Aspek Fisik Bahasa 13/10/2014. Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober Aspek Fisiologis Bahasa
Pengantar Aspek Fisiologis Bahasa Pengantar Linguistik Umum 01 Oktober 2014 Aspek Fisiologis Bahasa WUJUD FISIK BAHASA Ciri2 fisik bahasa yg dilisankan Aspek Fisik Bahasa Bgmn bunyi bahasa itu dihasilkan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 JAKARTA Jl. RA Fadillah Cijantung Jakarta Timur Telp. 840078, Fax 87794718 REMEDIAL ULANGAN TENGAH SEMESTER
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap III Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMP
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap III Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMP 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMP yaitu dalam bentuk Essay panjang. 2. Soal essay panjang
Lebih terperinciMETODE MELDE. II. Tujuan Percobaan 1. Menentukan laju rambat gelombang pada tali 2. Menentukan laju rambat bunyi dari tegangan dan rapat massa tali
METODE MELDE I. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat menentukan laju rambat gelombang pada suatu medium padat berbentuk tali/kawat dan menyelidiki hubungan laju
Lebih terperinciAntiremed Kelas 8 Fisika
Antiremed Kelas 8 Fisika Getaran dan Gelombang Doc. Name: K3AR08FIS030 Version : 204-09 halaman 0. Gambar berikut merupakan diagram sebuah bandul yang sedang berosilasi (bergetar). Definisi satu getaran,
Lebih terperinciLATIHAN SOAL PERSIAPAN UTS MATERI: GEM, GEL. BUNYI, GEL. BERJALAN, GEL. STASIONER
LATIHAN SOAL PERSIAPAN UTS MATERI: GEM, GEL. BUNYI, GEL. BERJALAN, GEL. STASIONER PILIHAN GANDA Saatnya Anda Beraksi! 1. Gelombang transversal merambat dari A ke B dengan cepat rambat 12 m/s pada frekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten induknya yakni Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim
Lebih terperinciPENGARUH CEPAT RAMBAT GELOMBANG TERHADAP FREKUENSI PADA TALI
PENGARUH CEPAT RAMBAT GELOMBANG TERHADAP FREKUENSI PADA TALI Sri Jumini a a Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al Qur an (UNSIQ) Wonosobo a E-mail: umyfadhil@yahoo.com INFO ARTIKEL Riwayat
Lebih terperinciSTUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) Oleh : M Farid Ardhiansyah
STUDI AWAL PENGUKURAN KOEFISIEN HAMBURAN DIFUSER MLS (MAXIMUM LENGTH SEQUENCES) 1101000110 Oleh : M Farid Ardhiansyah 1106100039 Latar Belakang Ruang berukuran kecil dan berdinding beton Colouration Difuser
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik,
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik, universitas lampung dan mulai dilaksanakan pada bulan november 2013
Lebih terperinciDoc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version :
SIMAK UI 2010 FISIKA Kode Soal Doc Name: SIMAKUI2010FIS999 Doc. Version : 2012-12 halaman 1 01. Sebuah bola pejal dan sebuah silinder pejal memiliki jari-jari (R) dan massa (m) yang sama. Jika keduanya
Lebih terperinciPerancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu
Perancangan Batang Desak Tampang Ganda Yang Ideal Pada Struktur Kayu Arusmalem Ginting Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta Jurnal Janateknika Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBesaran Fisika pada Gerak Melingkar
MATERI POKOK BESARAN FISIKA PADA GERAK MELINGKAR I. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan II. Indikator Hasil Belajar Siswa dapat : 1. Mengetahui pengertian
Lebih terperinciMusik Sebagai Iringan Gerak Tari. Oleh: Agus Untung Yulianta
Musik Sebagai Iringan Gerak Tari Oleh: Agus Untung Yulianta Pengertian Musik Musik merupakan perwujudan imitasi dari kehidupan alam, karena suara burung hong menurut bangsa China, dapat di tirukan menjadi
Lebih terperinciBAB 12 BUNYI. Cepat rambat bunyi pad abebrapa zat.
BAB 12 BUNYI A. Gelombang Bunyi Bunyi merupakan gelomabng longitudinal, dimanan arah rambat sama dengan arah getarannya. Bunyi merupakan hasil dari suatu getaran, misalnya kalau kita melecutkan cemeti
Lebih terperinciProses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan
Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan (Pertemuan ke-3) Disampaikan oleh: Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro 1. Sistem Pembentukan Ucapan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika UTS Fisika Latihan 2 Kelas 12 Doc. Name: AR12FIS02UTS Version: 2014-10 halaman 1 01. Gelombang transversal pada tali horizontal dengan panjang gelombang 8 m merambat dengan kelajuan
Lebih terperinciNama : Beni Kusuma Atmaja NIM : Kelas : 02 Topik : Ruang Konser
Nama : Beni Kusuma Atmaja NIM : 13307080 Kelas : 02 Topik : Ruang Konser Gedung Konser adalah bangunan yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan konser musik. Gedung konser adalah hasil inovasi arsitektur
Lebih terperinciLaboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)
Lebih terperinci1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.
1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah
Lebih terperinciLAMPIRAN 5. Tes uji coba soal Nama : Sekolah : Kelas : Hari/tanggal :
LAMPIRAN 5 Tes uji coba soal Nama : Sekolah : Kelas : Hari/tanggal : Assalamu alaikum ananda, sekarang kalian adalah asisten tuan Heinrich Rudolf Hertz untuk melakukan penelitian terhadap getaran gelombang,
Lebih terperinciPENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL
PENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL Aska 1, Andreas Setiawan 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U
VOLUME 5 NO. 2, OKTOBER 29 STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U Jati Sunaryati 1, Rudy Ferial
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik,
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pengukuran Besaran Elektrik, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung dari bulan Agustus
Lebih terperinciPENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL Oleh: Arif Widihantoro NIM: 192008023 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi
PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasikan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasikan Peralatan Elektronik Audio B. Pokok Bahasan : Pembacaan Buku Manual C. Sub Pokok
Lebih terperinciLaboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)
Lebih terperinciANALISA KARAKTERISTIK SPEKTRUM SUARA ANAK PAUD MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT. Juli Hartanti *, Erwin, Riad Syech
ANALISA KARAKTERISTIK SPEKTRUM SUARA ANAK PAUD MENGGUNAKAN SOFTWARE PRAAT Juli Hartanti *, Erwin, Riad Syech Jurusan fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR
PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR Sri Jumini 1, Lilis Muhlisoh 2 1,2) Prodi Pendidikan Fisika, FITK UNSIQ Wonosobo jawa Tengah Email : umyfadhil@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPETUNJUK AKTIVITAS SMART LAB
PETUNJUK AKTIVITAS SMART LAB DESAIN ALAT MUSIK [MUSICAL INSTRUMENTS DESIGN] TANTANGAN DESAIN Membuat sebuah alat musik dengan menggunakan sensor untuk memainkan nada. TINGKAT KESULITAN Membangun : Pemula
Lebih terperinciGELOMBANG MEKANIK. (Rumus) www.aidianet.co.cc
GELOMBANG MEKANIK (Rumus) Gelombang adalah gejala perambatan energi. Gelombang Mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. A = amplitudo gelombang (m) = = = panjang gelombang (m) v
Lebih terperinciStudi Difraksi Fresnel Untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya Monokromatis Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran
Studi Difraksi Fresnel Untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya Monokromatis Menggunakan Celah Bentuk ingkaran Oleh : Arinar Rosyidah / JD 00 186 008 ABSTRAK Telah dilakukan studi difraksi Fresnel
Lebih terperinci1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.
1. Translasi dan rotasi 1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 2. Alat dan ahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. eban tambahan @ 200 gram
Lebih terperinciUjian Tengah Semester - Desain Akustik Ruang AULA BARAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
TF-3204 Akustik Ujian Tengah Semester - Desain Akustik Ruang Nama : Adrianus Pradipta T.W. Nim : 13307043 AULA BARAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1. LATAR BELAKANG Tujuan utama dari penelitian desain akustika
Lebih terperinciANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC
ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC Sugeng Triyanto Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Kata kunci : Putaran,
Lebih terperinciLembar Kegiatan Siswa
11 Lembar Kegiatan Siswa Indikator : 1. menggunakan viskometer dua kumparan 2. memahami konsep konsep dasar mengenai viskositas suatu fluida 3. mengitung besarnya viskositas suatu fluida melalui grafik
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester :
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-112 Nama Mata Kuliah : Fisika Industri Jumlah SKS : 3 Semester : II Mata Kuliah Pra Syarat : TKI-103 Fisika Dasar Deskripsi Mata
Lebih terperinci