PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KUALITAS BISNIS ABSTRAK. Kata kunci: Manajemen Proyek, Kualitas Bisnis, Aplikasi Perangkat Lunak
|
|
- Erlin Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MANAJEMEN PROYEK TERHADAP KUALITAS BISNIS Florentina Yuni Arini Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Jl. Raya Sekaran Gunung Pati ABSTRAK Bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha yang mempunyai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Untuk meningkatkan daya saingnya ditentukan oleh kualitas bisnis tersebut. Salah satu penentu kualitas bisnis adalah manajemen proyek. Manajemen proyek merupakan suatu kegiatan yang dinamis dalam merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Seiring dengan kemajuan teknologi muncul aplikasi perangkat lunak sebagai pendukung manajemen proyek yang memiliki pengelolaan kegiatan, sumber daya, biaya dan penjadwalan. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk mengemukakaan seberapa kuat pengaruh manajemen proyek terhadap kualitas bisnis di Indonesia yang sedang mengalami krisis. Kata kunci: Manajemen Proyek, Kualitas Bisnis, Aplikasi Perangkat Lunak PENDAHULUAN Dalam masyarakat yang makin maju, suatu organisasi harus dikelola secara efektif dan efisien dan dalam mencapai tujuan, peran organisasi yang optimal sangat dibutuhkan. Organisasi yang mengelola interaksi masyarakat dapat dibedakan menjadi organisasi profit dan nonprofit. Organisasi nonprofit lebih berorientasi pada tujuan nilai sosial yang menekankan kegiatan pelayanan pada kelompok masyarakat dan terdiri organisasi profesi, keagamaan, politik, kebudayaan yang memiliki misi dan visi sosial yang berbeda-beda. Sedangkan organisasi bisnis lebih menekankan pada tujuan profit atau keuntungan untuk mempertahankan kelangsungan operasinya. Bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha yang mempunyai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Dengan demikian, bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan. Organisasi bisnis dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar konsumen untuk mendapatkan keuntungan, dikenal dengan istilah perusahaan. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi bisnis tidak hanya menjaga tingkat keuntungan tertentu melainkan juga berkepentingan untuk menjaga kelangsungan hidup sumberdaya alam dan lingkungan sosial. Kegiatan bisnis merupakan sebuah sistem ekologis yang sangat terkait dengan lingkungan di sekitarnya. Dalam masyarakat yang semakin terbuka (globalisasi), maka kegiatan bisnis harus mampu bersikap fleksibel dan melakukan adaptasi. Sebagai suatu sistem, bisnis merupakan proses pengelolaan beberapa subsistem yang berhubungan
2 dengan proses produksi. Subsistem dari suatu organisasi terdiri dari input, proses, dan output (produk atau jasa). Setiap subsistem dapat mempengaruhi aktivitas organisasi kerja secara keseluruhan. Dalam era globalisasi dan liberalisasai perekonomian, hanya bisnis yang mempunyai kompetensi yang dapat bersaing di pasar. Model pengelolaan bisnis negara-negara berkembang di benua Asia dan Afrika dengan negara-negara maju terdapat perbedaan yang signifikan. Negara-negara berkembang tersebut merupakan negara bekas jajahan yang tidak mengalami proses pengelolaan bisnis yang matang. Hal ini disebabkan oleh perhatian yang besar dalam perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan. Sebab selama masa penjajahan, hak-hak negara jajahan telah dirampas oleh negara-negara maju. Pengelolaan bisnis Indonesia dikuasai oleh negara kolonial Belanda, termasuk bentuk dan model bisnis yang diterapkan. Model dikotomi pengelolaan bisnis jelas tidak sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengutamakan sifat kekeluargaan. Hal ini tidak dapat dielakkan karena ketergantungan negara berkembang pada model dan teknologi. Akibatnya, pengelolaan bisnis yang berkembang di Indobesia saat ini adalah berbentuk kapitalistik dengan sifat dikotomi. Bisnis merupakan sumberdaya manusia untuk memproduksi barang atau jasa dan mengadakan pekerjaan bersama. Sumberdaya manusia merupakan elemen inti dari kegiatan bisnis. Berdasarkan tingkat kepentingan dan ketertibannya di dalam bisnis, maka SDM dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu pemilik modal, manajer, tenaga kerja, dan konsumen. Secara umum, maksud dan tujuan bisnis sangat terkait erat dengan faktor-faktor berikut pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, keuntungan usaha, pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan, mengatasi berbagai resiko dan tanggung jawab sosial. Pada dekade 1990-an, bisnis telah dihadapkan pada berbagai tantangan ekonomi dunia. Salah satu permasalahan yang mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial yang dipermasalahkan adalah kepedulian dunis bisnis terhadap kualitas produk, pemeliharaan tenaga kerja/hak-hak pekerja (internal), dan sumberdaya alam/lingkungan (eksternal). Perubahan iklim bisnis membawa pengaruh terhadap banyak hal. Agar bisnis tetap berjalan dengan baik dan mencapai tingkat keuntungan yang diharapkan, maka bisnis harus peka terhadap permasalahan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi persaingan bisnis global pada abad ke-21. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mengubah peran bisnis masa kini. Akibat semakin majunya teknologi, suatu negara dapat relatif mudah mendistribusikan produknya ke negara lain dan mengubah cara-cara bisnis yang dikelola. Dalam era seperti ini, barang, jasa, maupun uang, mengalir dengan mudah melewati batas-batas yang jelas. Dalam pasar global, pesaing datang dari negara yang berbeda dengan memasarkan produknya dengan kualitas tinggi dan harga bersaing. Teknologi mendorong perubahan struktur organisasi. Organisasi bisnis modern beroperasi dalam lingkungan yang berubah-ubah secara tepat. Teknologi digunakan antara lain agar perusahaan mampu mengantisipasi perubahan secara lebih cepat. Tuntutan pengambilan keputusan yang lebih cepat mendorong organisasi bisnis lebih terdesentralisasi. Derasnya arus globalisasi banyak berkaitan dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang dicapai dunia memungkinkan produsen dan konsumen yang berasal dari negara-negara yang berbeda berkomunikasi satu dengan yang lainnya menggunakan bentuk komunikasi yang bermacam-macam. Dunia bisnis menuntut penguasaan skill yang berbeda karena kebutuhan tenaga kerja dengan skill tertentu akan B-4-2
3 dipenuhi dengan memilih tenaga yang berkualitas tanpa melihat kewarganegaraannya. Sehingga sangat mungkin tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain relatif lebih mudah. Tantangan Kualitas Dalam era globalisasi dan liberalisasi perdagangan, kunci untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan adalah kualitas. Jaminan kualitas tersebut antara lain sertifikat ISO seri 9000 dan ISO seri Sertifikat ISO seri 9000 berorientasi pengelolaan internal untuk mengukur perusahaan-perusahaan yang memiliki produk, pelayanan, dan praktek-praktek manajemen. Sedangkan ISO berorientasi untuk lingkungan eksternal, yaitu memperhitungkan dampak yang ditimbulkan organisasi terhadap lingkungannya. Total Quality Management merupakan paradigma baru dalam menjalankan bisnis yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi. Apa sesungguhnya kualitas itu? Setiap pakar memberikan definisi kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Philip Crosby mendefinisikan kualitas sebagai sama/sesuai dengan persyaratan. William E. Deming (pakar kualitas) menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang rendah dan sesuai pasar. J.M. Juran mengartikan sebagai cocok digunakan ( fitness for use). Sedangkan menurut Goetsch dan Davis (1995) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Jadi pengertian kualitas tidak terbatas pada produk akhir yang dihasilkan perusahaan. Menurut Garvin (dalam Lovelock, 1994) pali ng tidak ada lima alternatif perspektif kualitas yang biasa digunakan trancendental approach, product based approach, user based approach, manufacturing approach, dan value based approach. Kualitas memiliki keterkaitan erat dengan kepuasan pelanggan. Kualitas memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat denga perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggannya, dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya, kepuasaan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan terhadap perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan. Semua manfaat yang ada diatas pada gilirannya mengarah pada peningkatan daya saing berkelanjutan dalan organisasi yang mengupayakan pemenuhan kualitas yang bersifat customer-driven. Dalam jangka panjang perusahaan demikian akan tetap survive dan menghasilkan laba. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penekanan teknis/manufaktur dan penekanan pada konsumen. Secara teknis, produk dikatakan berkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu. Namun hal tersebut tidak menjamin produk laku di pasar. Untuk itu, produk juga harus memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh konsumen. Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian, kualitas adalah tingkat kesesuaian produk dengan kebutuhan konsumen. B-4-3
4 METODA Konsep manajemen proyek merupakan buah pemikiran tentang manajemen yang ditujukan untuk mengelola kegiatan yang berbentuk proyek. Makin maju peradaban manusia, yang salah satu cirinya ditandai dengan penemuan di bidang ilmu dan teknologi maka makin kompleks dan canggih proyek yang dikerjakan dengan melibatkan penggunaan sumber daya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana yang jumlahnya bertambah besar. Dengan demikian para kompetitor didorong untuk mencari dan menggunakan cara-cara pengelolaan, metode serta teknik yang paling baik sehingga penggunaan sumber daya benar-benar efisien. Dalam rangka mencari cara pengelolaan proyek yang dianggap paling baik inilah kemudian diperkenalkan manajemen proyek. Menurut H. Kerzner (1982) manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horizontal. Manajemen proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan operasional rutin. Dinamika dan perilaku proyek berpengaruh besar terhadap pengelolaan adalah non rutin, waktu relatif pendek, aneka ragam kegiatan dengan intensitas naik turun secara tajam dan melibatkan multiorganisasi dan banyak peserta. Berbagai pemikiran manajemen yang telah ada berpengaruh besar terhadap konsep manajemen proyek, beberapa diantaranya adalah manajemen klasik (fungsional), pemikiran sistem, dan pendekatan situasional. Manajemen klasik yang sesuai untuk menangani kegiatan operasional rutin dianggap kurang cepat dalam menanggapi tuntutan dan perilaku kegiatan proyek. Untuk itu diperlukan berbagai penyesuaian seperti melembagakan atas kegiatan horizontal. Beberapa teknik dan metode yang spesifik untuk menangani kegiatan proyek yang sampai derajat tertentu membedakannya dari manajemen klasik, diantaranya adalah seperti diuraikan berikut ini: 1. Merencanakan Pada aspek perencanaan baik manajemen proyek maupun klasik keduanya mengikuti hirarki perencanaan (sasaran -objektif-strategi-operasional). Namun pada tahap operasional, manajemen proyek perlu didukung oleh suatu metode perencanaan yang dapat menyusun secara cermat urutan pelaksanaan keguatan maupun penggunaan sumber daya bagi kegiatan-kegiatan tersebut, agar proyek dapat diselesaikan secepatnya dengan penggunaan sumber daya sehemat mungkin. Metode dan teknik yang dimaksud adalah: Analisis jaringan kerja, seperti Metode Jalur Kritis (CPM), Teknik Pengkajian dan Telaah Proyek (PERT), dan Metode Preseden Diagram (PDM) Metode penyusunan perkiraan biaya proyek dilakukan dengan bertahap, sesuai dengan keperluan dan informasi yang tersedia pada waktu yang bersangkutan yang dikenal dengan perkiraan biaya pendahuluan ( preliminary cost estimate), perkiraan biaya proyek ( project budget) dan perkiraan biaya definitif ( definitif estimate) B-4-4
5 2. Mengorganisir Dibuat susunan organisasi yang memacu terselenggaranya arus kegiatan horizontal maupun vertikal, dengan tujuan dicapainya penggunaan sumber daya secara optimal. 3. Memimpin Pimpinan tunggal dari kelompok dan bagian organisasi yang diserahi tugas khusus (proyek) yang dapat bertindak sebagai: pusat sumber informasi bagi semua masalah yang berkaitan dengan proyek melakukan koordinasi dan tindak lanjut antara peserta proyek integrator dan pendorong agar kegiatan-kegiatan dikerjakan sesuai prioritas dan kepentingan yang lain dari proyek. saccountability (penanggung gugatan) terhadap pelaksanaan penyelanggaraan proyek. 4. Mengendalikan Dalam kegiatan proyek, diperlukan adanya keterpaduan antara perencanaan dan pengendalian yang relatif lebih erat dibanding dalam kegiatan yang bersifat rutin. 5. Menggunakan Pendekatan Sistem Pendekatan ini menekankan bahwa proyek adalah bagian dari siklus sistem yang lengkap. Dengan demikian penanganannya hendaknya mengikuti metodologi sistem. Untuk mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik dipakai engineering sistem, sedangkan pada tahap implementasi dipakai manajemen sistem. HASIL DAN DISKUSI Pemahaman konsep manajemen proyek dapat dipahami lebih lanjut dalam aplikasinya dengan perangkat lunak yaitu Microsoft Office Project. Program ini merupakan sistem perencanaan yang dapat membantu penjadwalan suatu proyek atau serangkaian pekerjaan. Dengan bantuan program ini, seorang pimpinan proyek akan dibantu memperhitungkan jadwal waktu proyek secara terperinci pekerjaan demi pekerjaan. Kapan proyek akan selesai jika pekerjaan dimulai hari ini. Jika yang ditangani adalah suatu proyek besar, maka Microsoft project mampu menghubungkan antara suatu subprojek dengan subproyek yang lain yang saling berkaitan, lalu mengelola kesemuanya ke dalam suatu file proyek. Microsoft Project melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap penggunaan sumber daya (resource) baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya yang berupa peralatan-peralatan dengan kemampuan antara lain mencatat kebutuhan tenaga antara lain mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor pekerjaan, mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur dan menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja, memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek serta membantu mengontrol penggunaan tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk menghindari kelebihan beban pada penggunaan tenaga kerja. Oleh karena itu, program ini sangat berguna untuk membantu seorang perencana proyek untuk membuat perencanaan atau penjadawalan terhadap proyek-proyek yang sedang dan akan dikerjakan. Dari perencanaan dan penjadwalan tersebut, dapat dihasilkan suatu rencana proyek yang lebih kongkrit dan mudah dipahami. B-4-5
6 Dari rencana proyek yang lebih kongkrit ini memungkinkan semua orang yang terlibat dalam proyek ini, baik pimpinan, perencana dan para pelaksana dapat melakukan negosiasi awal dengan melibatkan pengelolaan task (bermacam-macam kegiatan/pekerjaan), resource (sumber daya manusia, peralatan yang dialokasikan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut), cost (berupa biaya yang dikeluarkan untuk masingmasing task), schedule (jadwal kapan pekerjaan akan dimulai dan kapan selesai). Jika semua pihak yang terkait telah menyetujuinya, rencana proyek ini kemudian ditetapkan sebagai rencana dasar atau dalam Microsoft Project disebut sebagai baseline. Untuk memantau apakah perkembangan yang terjadi di lapangan sudah sesuai dengan rencana maka memasukkan informasi tersebut ke dalam Microsoft Project. Tahapan ini disebut tracking. Program ini dapat memperhitungkan apakah perkembangan yang terjadi itu lebih lambat atau lebih cepat dari yang direncanakan. Dari informasi ini penanggung jawab proyek dapat menyesuaikannya jika proyek lebih lambat dari yang dijadwalkan, maka dapat dilakukan penjadwalan ulang atau menambahkan sumber daya pada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap terlambat dari jadwal, serta memantapkan kembali penjadwalan antar pekerjaan. Jika proyek lebih cepat dari yang dijadwalkan, proyek tersebut dapat dianalisa kembali apakah ada sumber daya yang dapat dikurangi dan mungkin tindakan lain yang dianggap tepat. Setelah melakukan proses diatas, seorang perencana dapat menyajikan setiap posisi ke dalam suatu laporan. Laporan ini dapat disajikan dalam beberapa sudut, baik dari sudut penjadwalan, penggunaan sumber data, pengeluaran biaya baik biaya tetap, biaya peralatan dan biaya tenaga kerja sehingga hasilnya dapat dianalisis. Semua pekerjaan yang bisa direncana, disusun jadwal urutan pengerjaannya, direncanakan tenaga kerjanya, peralatan dan bahan-bahannya, biaya serta memerlukan pemantauan hasil pelaksanaannya maka kesemua pekerjaan itu dapat dibantu pengelolaannya menggunakan Microsoft Project. Pada Gambar 1, 2, dan 3 dibawah ini merupakan contoh penggunaan aplikasi perangkat lunak yang mendukung manajemen proyek. Gambar 1. Diagram Penjadwalan B-4-6
7 Gambar 2. Rencana Kegiatan KESIMPULAN Gambar 3. Sumber Daya Manusia Manajemen proyek merupakan salah satu faktor penentu kualitas bisnis yang memiliki kemampuan untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Manajemen proyek dapat dimanfaatkan untuk menghadapi situasi yang menyangkut reputasi perusahaan, derajat keterkaitan dan ketergantungan yang amat besar, dan besarnya ukuran kegiatan (usaha). Seiring dengan kemajuan teknologi muncul aplikasi perangkat lunak pendukung manajemen proyek. Salah satunya Microsoft Project yang memiliki kemampuan untuk pengelolaan task (bermacammacam kegiatan/pekerjaan), resource (sumber daya manusia, peralatan yang dialokasikan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut), cost (berupa biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing task), schedule (jadwal kapan pekerjaan akan dimulai dan kapan selesai). Dengan pengelolaan yang optimal dengan metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas bisnis di Indonesia dalam menghadapi pasca krisis saat ini. B-4-7
8 DAFTAR PUSTAKA Crosby, P Quallity is Free: The Art of Making Quality Certain. New York: McGraw-Hill Book Co. Goersch, L. and Stanley, D Introduction to Total Quality: Quality Productivity, Competitiveness. Englewood, Cliffs, N.J: Prentice Hall International, Inc. Kismono, G. 2001, Bisnis Pengantar. Yogyakarta: BPFE. Kusrianto, A Panduan Lengkap Memakai Microsoft Project Jakarta: Elex Media Komputindo. Lovelock, C Product Plus. New York: McGraw-Hill. Inc. Soeharto, I Manajemen Proyek: dari konseptual sampai operasional. Jakarta: Erlangga. Tjiptono, F Strategi Bisnis. Yogyakarta: Andi. B-4-8
PENGERTIAN ORGANISASI BISNIS
PENGERTIAN ORGANISASI BISNIS Nama : panji ahmad Nim : 10.02.7728 1. abstrak Lingkungan bisnis adalah salah satu kegiatan yang berupa perbisnisan yang di lakukan seseoranag dalam suatu usaha, di mana pada
Lebih terperinciBISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS
BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS NAMA : C. VITA WIJAYANTI NIM : 10.02.7713 KELAS : D3-MI-2A D3- MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PEMBAHASAN BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS PENGERTIAN ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan akan suatu perusahaan yang tanggap untuk mempertahankan daya saingnya. Dalam persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi yang terus berkembang dengan pesat telah menyebabkan perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis
Lebih terperinciPROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL
PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL Konsep dan Pemikiran Proyek Manajemen Klasik - berkembang secara alamiah Manajemen Modern - dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad 20 MANAJEMEN PROYEK
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di tengah-tengah sebuah negara berkembang dibutuhkan suatu tuntutan pembangunan yang dilakukan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Berbagai cara dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) David M. Walean R.J.M. Mandagi., J. Tjakra, G.Y. Malingkas Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,
Lebih terperinciEMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Genap 2104/2015. EMA503 - Manajemen Kualitas
Materi #1 EMA503 Manajemen Kualitas Detail Mata Kuliah 2 Kode EMA503 Nama Manajemen Kualitas Bobot 3 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Pokok Bahasan 3 Pengantar & Definisi Mutu TQM QFD Budaya Mutu Biaya Mutu
Lebih terperinciAPLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK
APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciV. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani
V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan
Lebih terperinci7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)
7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Kualitas/Mutu Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dengan penilaian atas biaya, mutu dan waktu. Kualitas menurut ISO 8402 adalah keseluruhan ciri dan karakteristik
Lebih terperinciPENGANTAR DAN DEFINISI MUTU PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS
PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU PERTEMUAN #1 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Materi #1 EBM503
Lebih terperinciEMA503 - Manajemen Kualitas Materi #1 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas
Materi #1 EMA503 Manajemen Kualitas Detail Mata Kuliah 2 Kode EMA503 Nama Manajemen Kualitas Bobot 3 sks 6623 - Taufiqur Rachman 1 Deskripsi Mata Kuliah 3 Mata kuliah Manajemen Kualitas dimaksudkan untuk
Lebih terperinciPENGANTAR DAN DEFINISI MUTU
1 PENGANTAR DAN DEFINISI MUTU EMA503 Manajemen Kualitas Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : EMA-503 Nama Mata Kuliah : Manajemen Kualitas Kelas/Seksi : 01 & 10 Nama Dosen : Taufiqur Rachman E-mail
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN
Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN
Lebih terperinciPengertian Manajemen Proyek
MANAJEMEN PROYEK Pengertian Manajemen Proyek Suatu manajemen yang menangani proyek secara menyeluruh, dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek, serta perencanaan kualitas
Lebih terperincikebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Manajemen Konstruksi Untuk memulai pembahasan kita perlu mengetahui lebih dulu apa yang dimaksud dengan sistem manajemen konstruksi, yaitu : 3.1.1 Sistem Menurut Buckley
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, dengan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasaran
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin
ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO Djamin ABSTRAKSI Dalam pelaksanaan proyek, tuntutan outputnya adalah ketepatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Dalam proyek akhir ini, dasar pemikiran awal mengacu kepada tantangan bisnis yang sedang dihadapi oleh PT Brantas Abipraya saat ini, bagaimana menumbuhkan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk
9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TINJAUAN UMUM Dalam Bab I telah dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pembatasan masalah dan sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dalam bab ini akan dibahas
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pulau Jawa. Surat-surat atau paket-paket Pos hanya diletakkan di Stadsherberg
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang. Kemudian berkembang seiring kebutuhan masyarakat, gagasan untuk memperlancar suratmenyurat selama
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciKONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI
KONSEP SISTEM DAN PENGELOLAAN INTEGRASI Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK Laksono Trisnantoro, Diskusi: Apa d efinisi definisi P royek Proyek menurut anda?
MANAJEMEN PROYEK Laksono Trisnantoro, Fak. Kedokteran Universitas Gadjah Mada Diskusi: Apa definisi Proyek menurut anda? Apakah mempunyai konotasi positif ataukah negatif? Apakah anda pernah mengikuti
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN DESA DEMA AN KUDUS
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN DESA DEMA AN KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pembangunan di segala bidang semakin dirasakan, terutama di negara yang sedang berkembang, hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan taraf hidup
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA KANTOR PENANAMAN MODAL KABUPATEN DELI SERDANG
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA KANTOR PENANAMAN MODAL KABUPATEN DELI SERDANG R U K M I N I Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Nusantara email : rukminimsi@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih dari krisis dan mulai masuknya era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan perekonomian saat ini diikuti juga berkembanganya berbagai tempat berbelanja modern. Dalam bidang usaha perdagangan eceran (retailing)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu ilmu yang dinamakan MANAJEMEN.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Konstruksi Bagaimana cara penanganan yang tepat, sebenarnya tidak ada suatu cara yang yang mutlak dan sempurna, dan harus selalu dikembangkan pada setiap saat sesuai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diuraikan beberapa teori yang menjadi landasan dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir ini. Teori-teori yang dimaksud antara lain definisi proyek, definisi
Lebih terperinciManajemen Proyek Minggu 2
Project Management Process Manajemen Proyek Minggu 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Initiating / Requirement :...awal siklus! Planning : perencanaan... Executing : Lakukan! Monitoring and Controlling
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI MATERI 1. Konsep dasar operasi dan produktivitas 2. Strategi Operasi 3. Perencanaan pengendalian operasi, Perencanaan dan 4. persediaan 5. Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP)
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perekonomian serta teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perekonomian serta teknologi berkembang semakin pesat, yang mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada PT Selaras Kausa Busana, Jurnal Ilmiah, STIE MULIA PRATAMA BEKASI, 2015, hal. 4.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, membuat para pengusaha berusaha mencari strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Biaya produksi merupakan faktor
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki
Lebih terperincimempunyai peranan terpenting dibanding sumber aaya non manusia yang berfungsi sebagai pelengkap yang menopang sumber daya utama
BAB I PEMDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era sekarang ini istilah globalisasi menjadi acuan seluruh sektor, tidak terkecuali dalam sektor pendidikan. Tantangan yang dihadapi oleh sektor pendidikan ini
Lebih terperinciPengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Proyek Outline Sumber Daya Proyek Tim Proyek dan Organisasi Stakeholder Sumber Daya Proyek Pada sebuah proyek diperlukan adanya sumber daya manusia,
Lebih terperinciPROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang
PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia telah maju pesat. Jasa konstruksi selama ini terbukti menjadi salah satu sektor usaha yang mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas perkebunan terdiri dari tanaman tahunan atau tanaman keras (perennial crops) dan tanaman setahun/semusim (seasonal crops). Tanaman keras utama adalah kelapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen perpustakaan..., Masyrisal Miliani, FIB UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan semakin beranekaragamnya teknologi canggih membawa perubahan pula pada individu dan masyarakat. Perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi menimbulkan persaingan antarbangsa yang semakin. tajam terutama dalam bidang ekonomi serta bidang i1mu pengetahuan dan
--, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menimbulkan persaingan antarbangsa yang semakin tajam terutama dalam bidang ekonomi serta bidang i1mu pengetahuan dan teknologi. Negara yang unggul dalam
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai : Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang begitu pesat telah menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat, sehingga perusahaan dituntut untuk bekerja lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini telah terjadi disetiap negara melakukan perdagangan secara bebas, sehingga tingkat persaingan di berbagai sektor perdagangan semakin tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan
Lebih terperinci.: Daftar Istilah dan Singkatan xv. Daftar Singkatan. Earned Value Concept. Work Break Down Structure. Project Management Body Of Knowledge
.: Daftar Istilah dan Singkatan xv Daftar Singkatan EVC WBS PM-BOK SMS BCWP ACWP BCWS CPI EAC WT CW WKJ TRV UML TOR PMI Earned Value Concept Work Break Down Structure Project Management Body Of Knowledge
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan. Dan ketatnya persaingan dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam keadaan perekonomian era globalisasi yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan. Dan ketatnya persaingan dunia bisnis
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA
1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah realisasi atas tujuan akhir dari integrasi ekonomi sebagaimana telah disertakan dalam visi 2020 yang berdasarkan atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia bisnis menuju era pasar bebas, membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terutama dalam memasarkan produknya.
Lebih terperinciBisnis dan Lingkungannya
Bisnis dan Lingkungannya Putu Semaradana, S.Pd A. PENGERTIAN BISNIS Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu organisasi sektor publik yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan suatu upaya kesehatan
Lebih terperinciDefinisi Taufiqur Rachman 1
Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Dalam menjalankan operasionalnya perusahaan membutuhkan suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mendukung dan mempersatukan berbagai tujuan ke dalam suatu
Lebih terperinciUSAHA YANG DAPAT DILAKUKAN KONTRAKTOR DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PROYEK
USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN KONTRAKTOR DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PROYEK Oleh : Taufik Dwi Laksono Abstraksi Untuk dapat memperoleh kualitas yang baik maka pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menggerakkan perekonomian nasional di Indonesia. Usaha jasa konstruksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Pertumbuhan Industri konstruksi nasional justru berada di atas angka pertumbuhan ekonomi. Sektor industri jasa konstruksi memiliki peran yang sangat penting
Lebih terperinciPengertian Total Quality Management (TQM)
Pengertian Total Quality Management (TQM) Untuk memahami Total Quality Management, terlebih dahulu perlu dijabarkan pengertian kualitas (quality), dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha di Indonesia mengalami perubahan ketika memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas. Hal ini dikarenakan Indonesia terlibat dalam kawasan perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produsen akan sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi. 1
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan pelanggan adalah langkah awal yang sangat penting dalam usaha untuk merentasi pelanggan yang potensial dan valuable. Pelanggan yang puas adalah pelanggan
Lebih terperinciMODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000
MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang semakin maju ini jaringan kerja sangat penting peranannya untuk memajukan suatu usaha atau pun proyek yang sederhana hingga proyek besar karena jaringan
Lebih terperinciMUTU. Disusun: Ida Yustina
MUTU Disusun: Ida Yustina 1 PERUBAHAN PARADIGMA DALAM MANAJEMEN (DAFT) Paradigma Lama Organisasi Vertikal Paradigma baru Organisasi Pembelajar Kekuatan-kekuatan Organisasi Pasar Tenaga Kerja Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mesin air, memasak, hingga melalukan pekerjaan rumah tangga lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini listrik adalah suatu kebutuhan yang kini menjadi kebutuhan primer masyarakat. Tidak dapat dipungkiri,segala sesuatu kegiatan tidak dapat terlepaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era teknologi maju seperti sekarang ini, tidak ada satupun perusahaan yang tidak terkena dampak globalisasi. Bukan hanya perusahaan besar dan multinasional,
Lebih terperinciDEFINISI & FUNGSI KUALITAS. Nur Hadi Wijaya, STP, MM
DEFINISI & FUNGSI KUALITAS Nur Hadi Wijaya, STP, MM LATAR BELAKANG Asumsi : 12 juta penduduk merupakan pasar potensial untuk barang dan jasa yang memiliki nilai tambah, Ada tiga hal mendasar yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin tinggi dari setiap pelaku di pasar global.
14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang kian mengglobal yang ditopang dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat menuntut dimilikinya daya saing yang semakin tinggi
Lebih terperinciHANS PUTRA KELANA F
KAJIAN SISTEM MANAJEMEN TERPADU (ISO 9001:2000 DAN ISO 22000:2005) DI PERUSAHAAN GULA RAFINASI MELALUI MAGANG DI PERUSAHAAN JASA KONSULTASI, PREMYSIS CONSULTING, JAKARTA HANS PUTRA KELANA F24104051 2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah memberikan Dalam era globalisasi saat ini, organisasi dituntut untuk jaminan kualitas peningkatan mutu dalam kualitas pelayanan, pengelolaan dan kemampuan untuk
Lebih terperinciTOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
1 TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 TQM Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya. Menandakan terjadinya
Lebih terperinciMATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI
MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI Terdapat berbagai batasan pada definisi manajemen proyek tergantung pada proyek apa yang diberi penekanan. Bila digolongkan pada pendekatan sistem akan menjadi maka manajemen
Lebih terperinciCMS CAREER MAPPING SYSTEM. Pendahuluan
CMS CAREER MAPPING SYSTEM Pendahuluan Pemerintah menyadari bahwa sistem perencanaan tenaga kerja dan strategi pengembangan karir bagi manajer perkotaan yang ada saat ini sudah tidak memadai. Keadaan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit untuk diprediksi. Keadaan ini merupakan kelanjutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnis sehari-hari. Setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di zaman sekarang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat pesat. Organisasi bisnis jasa yang mempunyai perhatian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat sekarang ini telah menciptakan persaingan bisnis yang semakin ketat. Tiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan keunggulannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses integrasi di berbagai belahan dunia telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan oleh masing-masing
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN YANG BERORIENTASI MUTU. Paningkat Siburian Abstrak
PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN YANG BERORIENTASI MUTU Paningkat Siburian Abstrak Perguruan tinggi dinyatakan bermutu, apabila lembaga tersebut mampu menetapkan dan mewujudkan visinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Sehingga secara cepat membuka cakrawala baru bagi manajemen-manajemen perusahaan. Dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, kita telah dan akan menghadapi beberapa ciri perdagangan bebas internasional sebagaimana ditetapkan dalam Putaran Uruguay
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini membuat persaingan semakin ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi
Lebih terperinciPermasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan
Makalah Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Gasal Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Oleh: Kharisma Safiri (01212080) Dosen: Iga Aju Nitya Dharmani, SE., MM. Fakultas Ekonomi Departemen
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu
BAB III LANDASAN TEORI III. 1. Manajemen Proyek Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMASARAN. Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing. Published By Stefanikha69
MANAJEMEN PEMASARAN Oleh kelompok 4: Amalya Liputo Juli Eka Pardede Afner Mengi Meify Pontororing A. PENGERTIAN PEMASARAN Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah : a. Philip Kotler
Lebih terperinci