KENAIKAN PANGKAT DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT. Drs. ACHMAD SUPARTONO, M.Si BKD Kab. Banyumas
|
|
- Sri Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KENAIKAN PANGKAT DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT Drs. ACHMAD SUPARTONO, M.Si BKD Kab. Banyumas
2 Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN, dinyatakan bahwa PNS diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu. Pengangkatan PNS dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu. Untuk mewujudkan profesionalisme PNS perlu dilakukan upaya pembinaan karier yang sistematis, kontinyu dan optimal. Optimalisasi pembinaan karier PNS dilaksanakan dengan mengembangkan jalur jabatan karier baik melalui jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi maupun jabatan fungsional. Pembinaan karier PNS didasarkan pada sistem prestasi kerja dan sistem karier dengan titik berat pada prestasi kerja 2
3 JABATAN (UU ASN) BKD PIMPINAN TINGGI UTAMA MADYA PRATAMA JABATAN ADMINISTRASI ADMINSTRATOR PENGAWAS PELAKSANA JABATAN FUNGSIONAL Utama Madya Muda Pertama KEAHLIAN Penyelia Mahir Terampil Pemula KETERAMPILAN
4 jabatan kedudukan yang menunjukkan tugas tg jawab wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi negara struktural leader + manager (++) fungsional keahlian dan atau ketrampilan teknis profesional (++) fungsional umum teknis umum Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola kerja. PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan Administrasi, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Daerah berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja.
5 struktural Manajerial Fasilitatif PP. No. 100 Th 2000 PP. No. 13 Th Penyederhanaan Struktural Pengangkatan Dalam Jabatan Jafung Umum staf PNS Profesional fungsional Jafung tertentu Mandiri teknis Subtantif PP. No. 16 Th 1994 PP.No.40 Th 2010 Keppres No. 87 Th Pemerkayaan/ Pengembangan fungsional 129 jafung
6 ( pasal 13 UU ASN No. 5 Tahun 2014 ) JABATAN ASN Jabatan Fungsional JPT Jabatan Administrasi Keahlian Ketrampilan Utama Madya Pratama Administrator Pengawas Pelaksana Pengangkatan dlm jabatan dilaksanakan berdasarkan Prinsip Profesionalisme, sesuai : Kompetensi Kualifikasi Prestasi Kerja Syarat Obyektif lainnya Utama Madya Muda Pertama Penyelia Mahir Trampil Pemula 6
7 Jabatan Fungsional Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka suatu satuan organisasi. Jabatan terdiri dari dua macam, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Pejabat fungsional pada hakekatnya adalah seorang yang mempunyai tanggung jawab hasil pelaksanaan tugas dan kewenangan pelaksanaan tugas secara mandiri dan kenaikan pangkatnya dengan menggunakan angka kredit.
8 1. PP NO. 16 TAHUN 1994 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PNS 2. PP NO. 12 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PNS 3. PERMENPANRB NO.25 TAHUN 2014 TETANG JAFUNG PERAWAT DAN ANGKA KREDITNYA 4. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BKN NOMOR 5 TAHUN 2015 DAN NOMOR 6 TAHUN 2015
9 JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN JABATAN FUNGSIONAL KETERAMPILAN
10 TINGKAT AHLI Pertama (Pangkat III/a III/b) Muda (Pangkat III/c III/d) Madya (Pangkat IV/a IV/c) Utama (Pangkat IV/d IV/e) TINGKAT TERAMPIL Pelaksana Pemula -> (Pemula) - (Pangkat II/a) Pelaksana -> (Terampil) - (Pangkat II/b II/d) Pelaksana Lanjutan -> (Mahir) - (Pangkat III/a III/b) Penyelia -> (Penyelia) (Pangkat III/c III/d)
11 pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi melalui cpns pengangkatan yg dilakukan melalui perpindahan dari js atau jf lain ke dalam jabatan fungsional tertentu Pengangkatan dlm jabfung bagi PNS yg pada saat Peraturan Menpan ditetapkan, telah dan masih melaksanakan tugas jabfung 11
12 pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi melalui cpns cpns pns Jab. fungsional terampil ahli Kami diangkat dlm jabatan? Kami dpt diangkat dlm jabatan Syarat jabatan 1. Ijazah 2. Angka kredit 3. Formasi 4. Lulus Diklat atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku 12
13 Syarat Pengangkatan No Jabfung Pendidikan Tingkat/Gol. Terampil Ahli Terampil Ahli SKP Ket 1 Bidan Sekolah Bidan/D I Kebidanan 2 Perawat D.III Keperawatan S1/D IV Kebidanan S.1 Keperawatan + Ners II/a III/a Baik II/c III/a Baik 3 Psikolog Klinis - S1 Psikologi mempunyai sertifikat psikolog 4 Apoteker - Berijazah Apoteker 5 Penyuluh pertanian SMK Bid Pertanian S.1 /D.IV sesuai kualifikasi - III/b Baik - III/b Baik II/a III/a Baik 13
14 terampil ahli Apa yg harus kami lakukan 1. Usul 2. Ijazah sesuai kualifikasi 3. Lulus Diklat / sesuai ketentuan yang dipersyaratkan 4. Lulus sertifikasi kompetensi / sesuai yang dipersyaratkan. 5. Penetapan PAK 6. Jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah AK yg diperoleh. Syarat jabatan 1. Formasi 2. Ijazah 3. Pangkat sesuai yang dipersyaratkan 4. Pengalaman 2 TH 5. Prestasi Kerja Baik 1 th 6. Usia mengacu pada ketentuan yang berlaku 14
15 Persyaratan Perpindahan dari jabatan lain No Jabfung Memiliki pengalaman Mengikuti dan lulus Diklat Usia Max SKP 1 Bidan 2 thn dlm pelayanan kebidanan - 50 thn Baik 2 Perawat 1 thn dlm pelayanan keperawatan - 50 thn Baik 3 Psikolog Klinis 2 thn dlm pelayanan psikologi klinis - 50 thn Baik 4 Apoteker 2 thn di bid. kefarmasian 5 Ass. Apoteker 2 thn dlm penyiapan kefarmasian - 50 thn Baik - 50 thn Baik 15
16 Pengangkatan dlm Jab fung bagi PNS yang Melaksanakan tugas pokok jabfung pada saat Peraturan ditetapkan Jab. fungsional terampil ahli Kapan kami dpt diangkat Saat inpassing diberlakukan AK Sesuai dgn tabel inpassing PNS yg masih melaksanakan tugas sesuai dgn tugas pokok masing-masing jf Jabatan 1. Ijazah 2. Pangkat/Gol Ru 3. Masa Kerja dlm pangkat Syarat jabatan 1. Ijazah 2. Angka kredit 3. formasi 16
17 JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT TIDAK ADA PENGANGKATAN MELALUI INPASSING / PENYESUAIAN 17
18 pejabat fungsional kategori keterampilan yang memperoleh ijazah S1 dapat diangkat ke dalam jabatan fungsional kategori keahlian Bbrp JFT menerapkan pemberian angka kredit 65 % dari angka kredit kumulatif (Diklat, Tugas pokok dan Pengembangan Profesi) ditambah angka kredit Sarjana (S1)/Diploma IV angka kredit dari unsur penunjang tidak diperhitungkan Memenuhi persyaratan sebagai berikut : Ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi Lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif Tersedia formasi 18
19 Persyaratan Perpindahan dari terampil ke ahli No Jabfung Pendidikan Formasi AK Min SKP Masa Kerja Pangkat Keterangan 1 Perawat S1 Keperawatan + Ners Tersedia 100 Baik 1 thn dalam pangkat terakhir 65% AK dari Diklat, T.Pokok, P.Profesi + AK ijazah S1/DIV (AK Unsur.Penunjang tdk diperhitungkan) 19
20 Konversi 65% AK JFT yg memperoleh ijazah S.1/D.IV PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH AK 65% I. UNSUR UTAMA A A. PENDIDIKAN 1. Pendidikan & Memperoleh ijazah 2. Diklat Fungsional Calon JFT & Memperoleh STTPP 3. Diklat Fungsional & memperoleh STTPP %x %x2 B TUGAS POKOK %x165 C PENGEMBANGAN PROFESI %x10 II. UNSUR PENUNJANG Kegiatan Penunjang Tugas JFT JUMLAH (nihil)
21 Angka kredit Angka kredit I II III IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a Utama Madya Penyelia III/d III/c IV III/d III/c Muda Pelaksana Lanjutan III/b III/a V III/b III/a Pertama Pelaksana Pemula Pelaksana II/d II/c II/b II/a 21 Untuk mengembangkan Karier PNS yg menduduki Jabatan terampil dpt alih Jabatan ke tingkat ahli
22 Utama (IV/d-IVe) Penyelia ( III/c III/d) ( Jf umum ) ( 4 th ) Mahir (III/a III/b) * Madya (IV/a-IV/b-IV/c) * ( Jf mum) ( 4 th ) Muda Pertama (III/c-III/d) (III/a-III/b) Terampil Pemula (II/b-II/c-II/d) (II/a) 22
23 Pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan dan/atau memberhentikan PNS dalam dan dari jabatan fungsional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Presiden pns pusat/daerah untuk jenjang utama Menteri pns pusat dilingkungan Dep untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia dan jenjang pertama s/d madya Pimpinan Kesekretarian Lt/Ln, Non Dep pns pusat dilingkungan Lt/Ln, Non Dep untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia dan jenjang pertama s/d madya Gubernur/Bupati/Walikota pns daerah provinsi/kabupaten/kota untuk jenjang pel. Pemula s/d penyelia dan jenjang pertama s/d madya 23
24 Penilaian Prestasi kerja pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh Pejabat yang berwenang setelah mendengar/mendapat pertimbangan dari tim penilai Penetapan angka kredit dilakukan setiap tahun untuk setiap jabatan fungsional
25 Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan kenaikan pangkat kenaikan jabatan 25
26 PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT UNTUK KENAIKAN PANGKAT & KENAIKAN JABATAN
27 UNSUR YANG DINILAI DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT PEJABAT FUNGSIONAL KEGIATAN DARI UNSUR UTAMA KEGIATAN DARI UNSUR PENUNJANG
28 KEGIATAN DARI UNSUR UTAMA Kegiatan Pendidikan Formal Kegiatan Pelatihan Kegiatan Pelayanan/Pekerjaan Kegiatan Pengembangan Profesi Kegiatan Pengabdian Masyarakat
29 KOMPOSISI JUMLAH ANGKA KREDIT 1. Se-kurang2 nya 80 % dr unsur utama, yg meliputi ; - Pendidikan ( formal, diklat fungsional ). - Pelayanan sesuai dengan tugas pokok. - Pengembangan profesi 2. Se-banyak2nya 20 % dr unsur penunjang yg meliputi - Mengajar - Mengikuti seminar - Menjadi anggota organisasi profesi - Menjadi anggota tim penilai AK - memperoleh gelar keseragaman di luar bidang tugas - memperoleh tanda jasa/ piagam penghargaan
30 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT FUNGSIONAL NO 1. JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT UNSUR PERTAMA MUDA MADYA UTAMA III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e UNSUR UTAMA A. Pendidikan B. Kegiatan sesuai Jab.Fungsional Tertentu C. Kegiatan sesuai Jab.Fungsional Tertentu UNSUR PENUNJANG JUMLAH
31 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN PENDIDIKAN FORMAL 1. Angka kredit yg diperoleh dr pend formal dg ijazah sesuai kompetensi jabatan fungsional ybs, angka kredit yg dibrkan adl selisih antara angka kredit dr penddk yg baru dg angka kredit dr penddk yg lama. 2. Angka kredit dr pend formal dg ijazah tidak sesuai dg kompetensi jabatan fungsional ybs, dikategorikan kedalam kegiatan unsur penunjang, sedang angka kredit yg diperoleh sesuai dg angka kredit yg tercantum dalam unsur penunjang 3. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Pendidikan b. Fotocopy ijazah c. Fotocopy surat ijin tubel atau ijin belajar dari pejabat berwenang
32 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN PELATIHAN 1. Angka kredit yang diperoleh dari kegiatan pelatihan kedinasan serta memperoleh STTPL dapat diberikan apabila pelatihan tersebut sesuai kompetensi jabatan fungsional ybs dan ditugaskan oleh Pimpinan atau Atasan Langsung. 2. Angka kredit dari kegiatan pelatihan diberikan sesuai dengan jumlah jam pelajaran pelatihan. 3. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Pendidikan b. Fotocopy STTPL atau Sertifikat c. Fotocopy surat tugas atau keterangan dari Pimpinan
33 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN PELAYANAN/PEKERJAAN 1. Angka kredit dari kegiatan pelayanan/pekerjaan dapat diberikan apabila kegiatan yg dilaksanakan sesuai dengan butir-butir kegiatan masing2 jafung yang tercantum dlm juklak/juknis 2. Angka kredit dari kegiatan pelayanan/pekerjaan, baik tingkat Ahli maupun Terampil sesuai dengan butir-butir kegiatan dan jenjang jabatannya. 3. Angka kredit yg diperoleh dr kegiatan satu tingkat diatas jenjang jabatan dihitung 80 %, sedangkan angka kredit yg diperoleh dari kegiatan satu tingkat dibawah jenjang jabatan dihitung 100 %. 4. PF yg melaksanakan kegiatan pelayanan/pekerjaan satu tk lebih tinggi hrs dibuatkan surat pelimpahan tugas dr Atasan Langsung. 5. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Pelayanan/Pekerjaan b. Laporan Bulanan yang disahkan oleh Atasan Langsung c. Laporan Semester yang disahkan oleh Atasan Langsung d. Dokumen / catatan pendukung e. Bukti fisik kegiatan
34 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI 1. Angka kredit dari kegiatan pengembangan profesi diperoleh dari kegiatan menyusun karya ilmiah/karya tulis dan atau menterjemahkan karya tulis/ilmiah di bidang kesehatan sesuai kompetensi 2. Apabila karya ilmiah dibuat bersama-sama, pembagian angka kredit yang diperoleh didasarkan pada kedudukan penulis (utama/pembantu) 3. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Pengembangan Profesi b. Buku/majalah/makalah asli guntingan media massa yang memuat dan disahkan oleh Atasan Langsung c. Surat keterangan dari penyelenggara pertemuan untuk karya ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
35 Pengembangan profesi Karya Tulis Ilmiah Penerjemahan Buku Karya Inovatif Jumlah Minimal AK unsur Pengembangan Profesi > WAJIB utk setiap kenaikan jenjang jabatan/pangkat contoh : Pengawas Sekolah, Perawat, dsb P/GR III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e Perawat Pgws Sek * Guru (PKB : PD, PI/KI), dsb > Tidak WAJIB, hanya untuk jenjang tertentu, misal IV/a - IV/b = 12 AK. 35
36 TIM PENULIS KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DUA ORANG PENULIS PENULIS UTAMA 60 % SATU PENULIS PEMBANTU 40 % TIGA ORANG PENULIS PENULIS UTAMA 50 % DUA PENULIS 25 % EMPAT ORANG PENULIS PENULIS UTAMA 40 % TIGA PENULIS 20 %
37 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 1. Angka kredit dari kegiatan pengabdian masyarakat dapat diberikan apabila kegiatan tersebut berkaitan dengan bidang tugas dan profesi kesehatan masing-masing jafung. 2. Angka kredit yang diberikan sesuai dengan jenis kegiatan pengabdian masyarakat. 3. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Pengabdian Masyarakat b. Fotocopy surat tugas dari Pimpinan
38 KEGIATAN DARI UNSUR PENUNJANG Kegiatan Mengajar/Melatih Kegiatan Mengikuti Pertemuan Ilmiah Kegiatan Menjadi Anggota Organisasi Profesi Kegiatan Menjadi Tim Penilai Jabatan Fungsional Memperoleh Gelar Kesarjanaan Lainnya Memperoleh Penghargaan/Tanda Jasa
39 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN MENGAJAR/MELATIH 1. Angka kredit yang diperoleh dari mengajar/melatih apabila diklat tersebut sesuai dengan bidang jafungnya 2. Angka kredit yang diberikan sesuai dengan angka kredit yang tercantum dalam ketentuan yang berlaku pada masing-masing jenis jafung. 3. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Penunjang b. Fotocopy surat dari penyelenggara disertai jadwal mengajar/melatih
40 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN MENGIKUTI PERTEMUAN ILMIAH 1. Angka kredit yg diperoleh dr mengikuti pertemuan ilmiah, spt seminar, lokakarya, delegasi ilmiah dapat diberikan apabila kegiatan tersebut sesuai lingkup bidang jafung atau memperluas cakrawala jafung dan merupakan penugasan dari Pimpinan 2. Angka kredit yg diberikan sesuai dengan angka kredit yg tercantum dalam ketentuan yg berlaku. 3. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Penunjang b. Fotocopy sertifikat seminar, lokakarya, konferensi/ kongres c. Fotocopy surat penugasan dari Pimpinan
41 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN MENJADI PENGURUS/ANGGOTA ORGANISASI PROFESI 1. Angka kredit yg diperoleh krn menjadi pengurus/ anggota organisasi profesi dpt diberikan apabila OP tsb merupakan organisasi profesi/keahlian yg beranggotakan individu2 yg memiliki profesi/keahlian sejenis, bersifat internasional/ nasional/provinsi/ kabupatan dan diakui oleh Pemerintah 2. JFT yang memiliki KTA lebih dari satu, maka yang diakui hanya satu keanggotaan 3. Angka kredit yang diberikan sesuai dengan angka kredit yang tercantum dalam ketentuan yang berlaku. 4. Dokumen yang diperlukan : a. Fotocopy KTA aktif dan masih berlaku b. Fotocopy surat keputusan dr OP ybs bila JFT ybs menjadi pengurus
42 PENILAIAN ANGKA KREDIT DARI KEGIATAN MENJADI TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN 1. Angka kredit yang diperoleh karena menjadi Tim Penilai AK dapat diberikan apabila PF telah bertugas sekurang-kurang 1 th sbg Tim Penilai AK 2. Angka kredit yang diberikan sesuai dengan angka kredit yg tercantum dalam ketentuan yang berlaku. 3. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Penunjang b. Fotocopy SK Tim Penilai AK dari PBAK yang dilegalisir oleh Pejabat Kepegawaian
43 PENILAIAN ANGKA KREDIT KARENA MEMPEROLEH GELAR KESARJANAAN LAIN 1. Angka kredit yang diperoleh karena memperoleh ijazah tidak sesuai dengan kompetensi jafung, dikategorikan kaedalam kegiatan dari unsur penunjang dan angka kredit yg diberikan sesuai dg angka kredit yg tercantum dalam unsur penunjang. 2. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Pendidikan b. Fotocopy surat ijin mengikuti pendidikan di luar kedinasan atau SK Tubel bagi yg mengikuti tubel c. Fotocopy ijazah/sttb yang dilegalisir oleh Pejabat berwenang berdasarkan ketentuan
44 PENILAIAN ANGKA KREDIT KARENA MEMPEROLEH PENGHARGAAN / TANDA JASA 1. Angka kredit dapat diberikan apabila penghargaan/tanda jasa diberikan oleh Pemerintah RI atau negara asing atau organisasi profesi atas prestasi yang diperolehnya 2. Dokumen yang diperlukan : a. SPMK Penunjang b. Fotocopy Piagam Penghargaan atau Tanda Jasa lainnya yang disahkan oleh Pejabat Kepegawaian
45 Penilaian angka kredit dari kegiatan pelayanan, pengembangan profesi, pengabdian masyarakat dan kegiatan penunjang dilakukan atau dapat diberikan sepanjang masih dalam tenggang waktu / masa penilaian Apabila PAK telah ditetapkan, maka AK yang diperoleh pada masa penilaian tersebut tetapi belum diusulkan, sudah tidak dapat diperhitungkan kembali untuk masa penilaian berikutnya kecuali untuk angka kredit dari unsur pendidikan/pelatihan dan atau sejenisnya yang memerlukan waktu untuk penerbitannya
46 PROSEDUR PENGAJUAN DUPAK 1. Pengumpulan, Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan oleh Pemangku JFT. 2. Pengesahan oleh Atasan Langsung. 3. Pengusulan DUPAK oleh Pejabat Pengusul 4. Penerimaan dan verifikasi DUPAK oleh Sekretariat Tim 5. Penilaian AK oleh Tim Penilai 6. Pembuatan PAK oleh Sekretariat Tim Penilai berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai 7. Penetapan AK oleh PYB
47 MASA PENILAIAN ANGKA KREDIT Pemangku JFT dapat mengajukan penilaian angka kredit dengan ketentuan : a. Sekurang2 nya 1 tahun dari jabatan terakhir untuk kenaikan jabatan b. Sekurang2 nya 2 tahun dari pangkat terakhir untuk kenaikan pangkat Bagi DUPAK yg menurut perhitungan sementara AK telah mencukupi utk kenaikan pangkat/jabatan dlm masa penilaian sampai dg akhir bl Juni, DUPAK hrs sdh diterima paling lambat 15 Juli tahun berjalan Bagi DUPAK yg menurut perhitungan sementara AK telah mencukupi utk kenaikan pangkat/jabatan dlm masa penilaian sampai dg akhir bl Desember, DUPAK hrs sdh diterima paling lambat 15 Januari tahun berjalan DUPAK yang masuk ke Sekretariat Tim telah melampaui batas akhir penerimaan, sebaiknya akan diproses pada masa penilaian berikutnya
48 Pangkat BKN PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian. Kenaikan Pangkat adalah : penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja & pengabdian PNS terhadap negara. Sistem Kenaikan Pangkat : KP Reguler KP Pilihan KP Anumerta KP Pengabdian Masa KP : 1 April & 1 Oktober
49 Penetapan Angka Kredit untuk kenaikan pangkat ditetapkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Periode April - Oktober Kenaikan pangkat periode April, Angka Kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Januari tahun yang bersangkutan. Kenaikan pangkat periode Oktober, Angka Kredit ditetapkan selambat-lambatnya pada bulan Juli tahun yang bersangkutan.
50 KENAIKAN JABATAN / PANGKAT SYARAT KJ KP KET Masa J/P Min 1 tahun Min 2 tahun AK Kum Terpenuhi Terpenuhi (DP-3 / SKP+PKP) Setiap unsur min bernilai Baik dlm 1 tahun terakhir Setiap unsur min bernilai Baik dlm 2 tahun terakhir Formasi Tersedia Tersedia (KP PI) Bbrp JFT menerapkan KP dlm jenjang jabatan yg lebih tinggi dpt dipertimbangkan apabila kenaikan jab-nya telah ditetapkan terlebih dahulu oleh PYB
51 Pejabat fungsional dapat dinaikan jabatan setingkat lebih tinggi apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan : a. Sekurang-kurang nya 1 tahun dlm jabatan b. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK) c. DP-3 bernilai baik d. Tersedianya formasi e. Usul dari Pimpinan unit kerja Jabatan fungsional dapat dinaikan pangkat setingkat lebih tinggi apabila telah memenuhi persyaratan yang ditentukan : a. Sekurang-kurang nya 2 tahun dlm pangkat b. Telah mencapai angka kredit kumulatif yg ditentukan (PAK) c. DP-3 bernilai baik d. Usul dari Pimpinan unit kerja e. Untuk kenaikan Pangkat dalam jenjang Jabatan yang lebih tinggi, dapat dipertimbangkan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang 51
52 PNS yang menduduki jabatan fungsional dapat dinaikkan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi apabila telah mencapai angka kredit kumulatif yang ditentukan dan syarat lain yang ditentukan dikecualikan dari ujian dinas pangkat boleh lebih tinggi dari Pimpinan 52
53 KP Formasi JFT yang belum diangkat dalam jabatan. PNS Formasi JFT yang belum diangkat dalam JFT diberikan KP Reguler satu kali
54 PEMBEBASAN SEMENTARA
55 Pembebasan Sementara (karena AK) JFT dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jenjang jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. JFT dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki jabatan/pangkat puncaknya tidak dapat mengumpulkan paling kurang angka kredit tertentu dari kegiatan tugas pokok.
56 Pembebasan Sementara (sebab lain) a.dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang / berat berupa penurunan pangkat 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan jabatan; b.diberhentikan sementara sebagai PNS; c.ditugaskan secara penuh di luar jabatan; d.menjalani CLTN; dan e.melaksanakan tugas belajar 6 bulan.
57 PENGANGKATAN KEMBALI
58 Pengangkatan Kembali (karena AK) Pembebasan Sementara Pengangkatan Kembali a. JFT dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jenjang jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. b. JFT dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki jabatan/pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang jumlah angka kredit tertentu dari kegiatan tugas pokok. Apabila telah mengumpulkan AK yang ditentukan, diangkat kembali dalam jabatan fungsional
59 Pengangkatan Kembali (bukan karena AK) Pembebasan Sementara Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah Pengangkatan Kembali Dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional paling kurang 1 (satu) tahun setelah masa hukuman disiplin selesai.
60 Pengangkatan Kembali (bukan karena AK) Pembebasan Sementara Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil Pengangkatan Kembali Dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi pidana percobaan.
61 Pengangkatan Kembali (bukan karena AK) Pembebasan Sementara Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Pengangkatan Kembali Dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional apabila berusia paling tinggi... tahun (sesuai ketentuan masing2 JFT).
62 Pengangkatan Kembali (bukan karena AK) Pembebasan Sementara Menjalani CLTN Melaksanakan tugas belajar 6 bulan. Pengangkatan Kembali Telah selesai menjalani pembebasan sementara karena CLTN & Tugas Belajar lebih dari 6 bulan dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional.
63 Pengangkatan Kembali Pengangkatan kembali dalam jabatan KARENA PEMBE- BASAN SEMENTARA DARI JABATAN dengan menggunakan AK terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah AK dari tugas pokok JFT yang diperoleh selama pembebasan sementara.
64 KETENTUAN LAIN-LAIN PNS yg diangkat menjadi JFT TIDAK DAPAT menduduki jabatan rangkap baik jabatan fungsional maupun jabatan struktural Kecuali : Peneliti, Jaksa, Perancang Per-UU
65 PEMBERHENTIAN Pejabat Fungsional tertentu diberhentikan dari jabatannya apabila :: Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat & telah mempunyai kekuatan hukum tetap kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jenjang jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. b. JFT dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki jabatan/pangkat puncaknya tidak dapat mengumpulkan paling kurang jumlah angka kredit tertentu dari kegiatan tugas pokok.. tidak dapat mengum pulkan AK yang ditentu kan
66 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI 1. Pengangkatan dari Formasi jabatan fungsional yang tidak direalisasikan pada saat setelah diangkat menjadi PNS pengalihan formasi jabatan 2. Pengangkatan yang tidak didasarkan pada analisis kebutuhan 3. Pemahaman terhadap ketentuan penugasan di luar jabatan fungsional berkaitan dengan pembebasan sementara dari jabatan 4. Pemahaman terhadap ketentuan persyaratan pengangkatan kembali dalam jabatan seperti batas usia untuk dapat diangkat kembali 66
67 Sekian dan Terima Kasih
Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI
Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DISAMPAIKAN OLEH: KEDEPUTIAN BIDANG SDM APARATUR, KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI
Lebih terperinciJABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI
ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI Maret 2012 1 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI 1. UU Nomor 8 Th 1974 ttg Pokok-pokok Kepegawaian
Lebih terperinciXXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM
XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4
Lebih terperinciADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER
ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER Pengangkatan Pertama dan Diklat Penjenjangan Penilaian Angka Kredit Pembebasan Sementara dan Pemberhentian 2 Formulir Pengangkatan Pertama dan Diklat Penjenjangan
Lebih terperinciXVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2.
Lebih terperinciV. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM
V. ARSIPARIS A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 entang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciDISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,
DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM, 29-11-2011. 1. Keberhasilan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di bidang pengadaan
Lebih terperinciX. GURU A. Dasar Hukum
X. GURU A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN
IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN Oleh : Kepala Bagian Organisasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian UU NO.5 TAHUN 2014 TENTANG ASN FUNGSI DAN
Lebih terperinciIV. ANALIS KEPEGAWAIAN
IV. ANALIS KEPEGAWAIAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008
PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DAN ANGKA
Lebih terperinciXVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM
XVI. AUDITOR A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32
Lebih terperinciXXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM
XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciIII. PENGAWAS BENIH IKAN
III. PENGAWAS BENIH IKAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang Nomor 31
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN
Lebih terperinciXXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM
XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
Lebih terperinciJABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Di Sampaikan Pada Acara Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kementerian PUPR Yogyakarta, 9 Februari
Lebih terperinciPENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM
PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM Provinsi JawaTengah JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING 30/8/2017 Kominfo, Hotel Sahira-Bogor-2017 1 Penyesuaian/Inpassing adalah proses
Lebih terperinciPenilaian Angka Kredit Penyuluh Perikanan OLEH :
Penilaian Angka Kredit Penyuluh Perikanan OLEH : PRAMINTO ADIPraminto SEKRETARIAT BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Adi 1. Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN
IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN Oleh: Kepala Bagian Organisasi, Biro Organisasi dan Kepegawaian UU NO.5 TAHUN 2014 TENTANG ASN FUNGSI DAN TUGAS
Lebih terperinciXIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM
XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA
Lebih terperinciXV. PRANATA KOMPUTER
XV. PRANATA KOMPUTER K. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciXIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM
XIII. INSTRUKTUR A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010
SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA,
Lebih terperinciXIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM
XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB. 01/MEN/2009 NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN
Lebih terperinciKABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan
KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS) Aba Subagja Sekretaris Deputi Bidang
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010
PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI SINGARAJA, 23 / 10 / 2012 MANAJEMEN PNS Diarahkan
Lebih terperinciANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009
ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009 Anna N Nuryani Arsiparis BPAD Provinsi DIY LATAR BELAKANG Pemerintah telah memberikan pengakuan
Lebih terperinciJABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA
JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA Disampaikan pada Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Makassar,
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L
No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOORDINATOR BIDANG PENGAWASAN PEMBANGUNAN DAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI
Lebih terperinciby Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017
1 SOSIALISASI PERATURAN KEPALA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING PusatPengembanganPustakawan 2 Perpustakaan
Lebih terperinciPENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN
PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO KEPEGAWAIAN A. UMUM Tujuan Manajemen PNS : untuk menjamin penyelenggaraan
Lebih terperinciPENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN
PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO KEPEGAWAIAN A. UMUM Tujuan Manajemen PNS : untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA
Lebih terperinciXX. TEKNISI LITKAYASA
XX. TEKNISI LITKAYASA A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun
Lebih terperinciBUKU PUTIH : TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN. RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
BUKU PUTIH : TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun i Buku Putih : Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan Copyright@ 2014 ii cacuk1969@gmail.com iii 37 5. Tim penilai
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL STATISTISI DAN ANGKA KREDITNYA KEPALA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer
PENDAHULUAN Tujuan dan Keuntungan Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer Pengertian, Rumpun Jabatan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Jenjang Jabatan Tujuan dan Keuntungan 1.1. Tujuan Penetapan Jabatan
Lebih terperinciB. PENGERTIAN-PENGERTIAN
VII. DOKTER A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 7 Tahun 2005 NOMOR : 17 Tahun 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciXII. PENGAWAS SEKOLAH
XII. PENGAWAS SEKOLAH A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999. 2. Undang-Undang Nomor 20
Lebih terperinciIX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN
IX. PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin pembinaan profesi, karir, kepangkatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2015 PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional Perawat. Angka Kredit. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciDasar Hukum Jabatan Fungsional
Dasar Hukum Jabatan Fungsional 1 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang No. 43 Tahun 1999 2 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
-1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN
Lebih terperinciII. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN
II. PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang
Lebih terperinciI. PENGAWAS PERIKANAN
I. PENGAWAS PERIKANAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciPEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI
BADAN PUSAT STATISTIK PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI (Berdasarkan : SK MenPAN Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003 (Perka BPS Nomor 16 Tahun 2008) Bagian Jabatan Fungsional TUJUAN PENETAPAN
Lebih terperinci2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan
No.409, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA
Lebih terperinciDASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :
DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN : 1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;
Lebih terperinciPERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciTENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 20 TAHUN 2005 NOMOR : 14A TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA
Lebih terperinciPENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING Oleh: Opong Sumiati Pusat Pengembangan Pustakawan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional
Lebih terperinci2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )
PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 ) Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Lebih terperinci-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1
-2-3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciVI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM
VI. PUSTAKAWAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
Lebih terperinciBADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege
No.439, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Inpassing. Jabatan Fungsional Auditor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciKENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017
KENAIKAN JABATAN/PANGKAT GURU Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas 2017 1 JABATAN FUNGSIONAL GURU DASAR HUKUM Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1307, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Merk. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciPeraturan...
- 1 - Menimbang PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI
Lebih terperinciMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 26B /PER/M. KOMINFO/7/2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN
Lebih terperinciBUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG TATA KERJA DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: PER/2/M.PAN/3/2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.
No.31, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN XV : KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TANGGAL : 17 Februari 2004 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciKENAIKAN PANGKAT PNS
Kampus Ketintang Surabaya - 60231 web site : www.fmipa.unesa.ac.id No. Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh : Disetujui oleh : Nama Dr. Wasis, M.Si. Nama Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Jabatan Wakil Dekan
Lebih terperinciBADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KEHUTANAN
BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KEHUTANAN Tahun 2014 Dasar Hukum 1. Peraturan Menteri PAN & RB No. 77 Tahun 2012 Tentang Jabatan Fungsional Pengelola PBJ. 2. Peraturan Bersama Ka LKPP dan Ka BKN No. 1 Tahun
Lebih terperinciSetyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI
Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI 2006 Kajian pembentukan jabatan fungsional di Setjen DPR RI: Wiyakarsa/Analis Kebijakan Parlemen/Analis Anggaran
Lebih terperinci2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi
No.1115, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Widyaiswara. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Penilaian. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPENYESUAIAN/INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )
PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 ) Kepala Bagian Perencanaan Kepegawaian, Biro Kepegawaian dan Organisasi. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA
1 PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/24/M.PAN/5/2006 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinci5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI
Lebih terperinci2014, No
2014, No.889 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI
Lebih terperinciMagister (S-2), Dokter, Apoteker
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jalan Reksodiputro No. 24 Telp./Fax. (0296) 531284 Website http://bkd.blorakab.go.id B L O R A 58215 Blora, 10 November 2016 Mei 2016 Nomor : 823/1152
Lebih terperinci