Komposisi Warna Etnik Dayak Sebagai Pembentuk Image Budaya pada Olahan Desain Interior
|
|
- Yanti Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Komposisi Warna Etnik Dayak Sebagai Pembentuk Image Budaya pada Olahan Desain Interior Ir. Susy Budi Astuti, MT Sari Satriani, ST Desain Interior, Jurusan Desain Produk Industri ITS Surabaya ABSTRAK Indonesia merupakan negeri dengan beragam budaya, etnik, dan suku bangsa yang memiliki ciri dan keunikan yang bergam pula. Dengan keberagaman itulah banyak etnik di Indonesia yang dapat dijadikan inspirasi dan ide menarik dalam perancangan karya interior. Keberagaman dan ciri tertentu dari masing-masing etnik seperti warna, bentuk, motif atau pola dapat dijadikan pembentuk suasana dan image tersendiri bagi sebuah ruangan. Warna merupakan bagian yang paling sensitif dalam membentuk suasana, begitu juga warna pada Etnik Dayak, dapat memberikan image tersendiri bagi etnik tersebut. Pembentukan image pada interior melalui warna-warna khas Dayak juga ditentukan melalui komposisi warna yang melekat pada ornamen atau benda-benda etniknya.
2 ABSTRACT Indonesia is a country with diverse cultural, ethnic, and tribal nation that has a character and uniqueness. Whit that much ethnic diversity ini Indonesia, that can be used as inspiration and interesting ideas in interior design work. Diversity and specific characteristings of each ethnic such as color, shape, and patterns may be forming its own atmosphere, as well as color of the Dayak Ethnic, can provide a separate image for ethnics. Image formation on interior through the typical colors of Dayak is also determined by the composition of color are attached to the ornament or ethnic objects. KEYWORD : Warna, Etnik Dayak, Interior PENDAHULUAN Etnik atau suku bangsa merupakan suatu golongan manusia yang anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis 1i. Ciri-ciri etnik tertentu juga dapat dilihat melalui beragam ornamen adat melalui warna, bentuk, atau pun motif yang dimilikinya. Warna merupakan hal penting dalam penggolongan sebuah kelompok.demikian pula yang terjadi pada identitas etnik di Indonesia. Keragaman etnik di Indonesia merupakan kekayaan yang menakjubkan. Warna dapat bermakna psikologis, yang mempersatukan kelompok. Image komposisi warna etnik tertentu ternyata membawa dampak pada olahan desain interior.. Dalam perancangan interior, warna juga merupakan hal yang sensitif dalam membentuk suasana dan karakter atau image yang ingin digunakan. Begitu juga saat Etnik Dayak ingin digunakan sebagai pembentuk image ruangan, maka penentuan warna dan komposisi yang digunakan sebaiknya memiliki kesesuaian dengan komposisi dan macam-macam warna apa yang terdapat pada etnik tersebut.
3 PEMBAHASAN Etnik Dayak memiliki beberapa kesamaan maupun perbedaan dengan etnik lainnya yang dapat dilihat dari ornamen masing-masing. Karakter-karakter etnik dapat dilihat melalui ragam bentuk, warna, dan motif. Khususnya pada ragam warna dan komposisi warna dari Etnik Dayak memiliki beberapa karakteristik yang menonjol dilihat dari beberapa ornamen dari rumah adat dan pakaian adat serta aksesoris-aksesoris yang digunakan. Maka dari itu perlu dibahas lebih detail mengenai komposisi dan ragam warna dari masing-masing ornamen untuk membentuk karakter atau image Dayak dalam perancangan interior. Etnik Dayak Dayak adalah orang peribumi pedalaman Kalimantan yang hidup secara berkelompok, kata Dayak itu sendiri merupakan pemberian dari orang Melayu yang datang ke Kalimantan 2. a. Rumah Adat Dayak Rumah adat Suku Dayak biasa disebut dengan Rumah Panjang atau rumah kebersamaan, dalam bahasa Dayak pada umumnya di Kalimantan Timur disebut Lamin 3. Bangunan rumah adat Dayak mencerminkan penghuninya yang memiliki rasa kebersamaan yang tinggi, digambarkan dengan bentuk bangunannya yang memanjang dengan satu ruang panjang yang digunakan bersama-sama. Selain bentuknya yang memanjang, rumah adat Dayak juga dipenuhi dengan ornamen dan material yang memiliki warna-warna yang menjadi ciri khas Dayak. Gambar 1 : Rumah Adat Lamin dan komposisi warnanya % 15% 15% 7% 3%
4 Dari tampak keseluruhan rumah adat terdapat banyak ornamen motif di sepanjang dinding dan sebagian ukiran di ujung-ujung atapnya. Secara keseluruhan, khususnya jika dilihat dari luar bangunan, warna coklat tua dari material kayu ulin menjadi dominan dibandingkan dengan warna putih, kuning, merah, dan hitam pada motif dinding fasad depannya. 2 Satriani,Sari Desain Interior Rumah Makan Seafood Anjungan Indah Bontang Kuala yang Bernuansa Bahari. ITS. Surabaya. Hlm Pangarsa, Galih Widjil Merah Putih Arsitektur Nusantara. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hlm % 15% 15% 7% 3% Gambar 2 : Tampak Fasad Samping Rumah Lamin dan komposisi warnanya Gambar.2 menjelaskan bahwa komposisi warna dan ragam warna pada bagian samping rumah sama dengan yang terjadi pada bagian depan rumah, warna coklat dari material ulin yang mendominasi.
5 30% 30% 20% Gambar 3 : 15% Ornamen pada Dinding Dalam Rumah Adat dan komposisi 5% warnanya Perbedaan komposisi warna pada dinding bagian dalam rumah adat sangat berbeda dengan komposisi wara dinding luar. Perpaduan warna pada motif Dayak pada dinding dalam didominasi warna hitam dan kuning. Adapun warna merah, putih, dan hijau menjadi aksen saja. 35% 35% 20% 5% 5% Gambar 3 : Ornamen Ukiran pada Kolom Penyangga dan komposisi warnanya
6 Berbeda lagi dengan komposisi warna pada ornamen ukiran di setiap kolom penyangga bangunan, dominasi warna hitam digantikan dengan putih dan kuning. Namun ragam warna yang terjadi tetap sama seperti pada dinding yaitu putih, kuning, hitam, merah, dan hijau. Gambar 4 : Interior Keseluruhan Rumah Adat Dayak Dari keseluruhan bagian rumah adat dan beberapa ornamennya, dapat disimpulkan bahwa persentase warna coklat mendominasi bangunan, diikuti warna kuning, putih, hitam, merah, dan hijau. 40% 20% 20% 10% 7% 3% Gambar 5 : Perkiraan Persentase Komposisi Warna Pada Rumah Adat Dayak b. Pakaian Adat Dayak Pakaian adat Suku Dayak terlihat tidak jauh berbeda pada motif dan warna dengan ornamen-ornamen yang melekat di rumah adatnya. Hanya saja komposisi warna sedikit berubah, tidak didominasi lagi oleh warna coklat yang ditimbulakan oleh material kayu ulin yang digunakan. Pakaian adat Suku Dayak terdiri dari banyak bagian dan aksesoris-aksesoris yang digunakan yaitu topi, pakaian bagian atas, pakaian bagian bawah, anting untuk perempuan, gelang, mandau untuk laki-laki, perisai untuk laki-laki.
7 35% 20% 15% 10% 10% 5% 5% Gambar 6 : Pakaian Adat Wanita Dayak dan komposisi warnanya Gambar 6 merupakan gambaran pakaian adat wanita Suku Dayak, dengan atasan berupa rompi dan bawahan rok. Motif yang terdapat pada pakaian wanita ini memenuhi seluruh bagian pakaian, mulai motif-motif besar hingga kombinasi motif kecil. Dengan motifnya yang penuh ini juga dapat mempengaruhi komposisi warna serta ragam warna yang mengalami perubahan tidak seperti pada bangunan rumah adat. Ada beberapa kesamaan kombinasi warna, yaitu hitam, kuning, dan putih tetap tampak paling mencolok dan menjadi warna utama. Pada pakaian wanita di atas tampak warna-warna baru yang muncul, yaitu biru, merah jambu, dan jingga. Dengan perbandingan persentase yang sama antara biru dan hijau yaitu sekitar 10% serta antara jingga dan merah jambu yaitu sekitar 5%.
8 35% 35% 10% 5% 5% 5% 5% Gambar 7 : Pakaian Adat Pria Dayak dan komposisi warnanya Pakaian adat pria Dayak pada gambar 7 berbeda dengan pakaian adat wanita. Perbedaan terlihat dari material yang digunakan, yaitu menggunakan kulit binatang sebagai rompi atau pakaian bagian atasnya. Selain perbedaan material, motif yang digunakan pada pakaian pria tidak sebanyak yang digunakan di pakaian wanita. Motif digunakan hanya pada bagian kerah hingga dada dan sedikit di bagian bawah, sangat berbeda pada pakaian wanita yang motifnya terdapat diseluruh bagian, atas hingga bawah. Karena menggunakan material kulit binatang, hal ini berpengaruh pula pada komposisi warna yang ditimbulkan. Terdapat warna coklat yang mendominasi, persentasenya setara dengan warna hitam. Karena penggunaan pola atau motif yang tidak terlalu banyak pada pakaian pria ini, menyebabkan komposisi warna lain (selain hitam dan kuning) persentasenya menjadi setara, sekitar 5%.
9 40% 20% 20% 20% Gambar 8 : Topi pada Pakaian Adat dan komposisi warnanya Topi adat pada seperti yang terlihat pada gambar memiliki ciri khas dan unik, motif yang digunakan tidak hanya sulur-sulur lengkung khas Dayak, tetapi terpusat pada gambaran kepala suku. Selain itu, topi adat Dayak banyak menggunakan bulu-bulu binatang, seperti bulu burung Rangkok atau Enggang. Material lain yang digunakan adalah manik-manik kecil khas Suku Dayak yang di dirangkai sehingga membentuk motif-motif Dayak. Penggunaan material ini juga berpengaruh pada kombinasi, komposisi warna pada topi. Bulu-bulu yang digunakan di bagian atas topi menjadikan warna putih sebagai dominan. Sedangkan warna hitam, merah, dan kuning memiliki kedudukan yang setara satu sama lainnya, yakni berkisar masing-masing 20%. Jika diperhatikan, warna-warna yang muncul pada topi Dayak umumnya adalah warna-warna pokok yang selalu ada pada setiap ornamen adat Dayak seperti ornament ukiran pada rumah adat dan pakaian adat. Gambar 9 : Aksesoris Anting pada Wanita Dayak
10 Aksesoris anting yang digunakan wanita-wanita Dayak seperti pada gambar 8 merupakan anting-anting berupa ring yang jumlahnya lebih dari satu dan selalu bertambah. Dahulu wanita Dayak masih menggunakan adat ini, sehingga daun telinganya dapat memanjang hingga bahu, namun seiring berjalannya waktu gadis-gadis muda Dayak hanya menggunakan imitasi atau anting buatan yang menyerupai telinga panjang seperti wanita terdahulunya. Material yang digunakan pada anting-anting adalah material logam. Penggunaan material logam ini tidak menggunakan finishing cat atau rangkaian manik-manik lagi, sehingga hanya warna asli logam saja yang terlihat. Gambar 10 : Aksesoris Gelang pada Pakaian Adat Wanita Seperti halnya pada anting-anting yang digunakan wanita Dayak, gelang yang digunakan juga menggunakan material unik tanpa finishing cat, yaitu menggunakan material tulang binatang. Penggunaan material tulang ini menjadikan gelang yang digunakan sebagai pelengkap pakaian adat ini hanya berwarna putih.
11 80% 10% 10% Gambar 11 : Mandau Dayak Mandau seperti yang ada pada gambar 11 merupakan salah satu alat perang suku Dayak. Selain digunakan sebagai senjata, Mandau juga digunakan sebagai aksesoris pakaian adat dalam salah satu tarian tradisional Suku Dayak. Mandau memiliki sarung atau tempat yang menggunakan material kayu. Dan pada ujung bagian pegangannya menggunakan bulu atau rambut bintang. Material-material ini yang membentuk suatu komposisi warna, yaitu coklat, hitam dan merah. Coklat karena material selubung atau sarung yang digunakan adalah kayu, maka coklat mendominasi dengan persentase sekitar 80%. Sedangkan hitam berasal dari warna bulu atau rambut binatang setara dengan warna merah dari cat, yaitu masing-masing berkisar antara 10%. Warna dominasi coklat diulangi lagi pada Mandau, selain pada pakaian atas pria Dayak.Selain Mandau, ada juga perisai yang merupakan alat perang lainnya juga aksesoris dalam menari tradisional. Mandau dan perisai hanya digunakan oleh laki-laki Suku Dayak.
12 Gambar 12 : Salah Satu Pertunjukan Tari Tradisional Dayak Dari gambar 12 terlihat bahwa Mandau dan perisai Dayak juga digunakan pada pertunjukan tari tradisional yang dibawakan oleh pria-pria Dayak. 40% 17,5% 17,5% 10% 10% 5% Gambar 13 : Perisai Dayak dan komposisi warnanya Komposisi warna pada perisai hampir sama dengan komposisi warna yang terjadi pada pakaian adat wanita Dayak. Perisai dipenuhi dengan motif-motif sulur Dayak, menggunakan warna yang lebih beragam dibandingkan dengan Mandau.
13 Seperti ornamen-ornamen sebelumnya, warna hitam, kuning, putih, dan merah selalu ada, meskipun terkadang ada warna-warna lainnya seperti hijau dan jingga. Pada perisai, warna yang mendominasi adalah hitam, sekitar 40% dari keseluruhan warna yang ada. Hitam mendominasi karena menjadi background atau warna dasar. Dari keseluruhan komposisi warna yang ditimbulkan pakaian adat Suku Dayak dapat disimpulkan bahwa muncul warna-warna baru meskipun persentase warna sebelumnya lebih besar. Komposisi warna dari pakaian adat dapat dilihat seperti diagram berikut. 30% 15% 15% 10% 10% 5% 5% 5% 5% Gambar 14 : Persentase Komposisi Warna pada Pakaian Adat Dayak Warna yang ditimbulkan dari rumah adat dan pakaian adat tentunya memiliki kesamaan dan perbedaan. Kesamaan serta komposisi dari keduanya dapat dilihat pada tabel persentase komposisi warna berikut. Lamin 10% 20% 40% 7% 20% 0% 3% 0% 0% Pakaian 30% 15% 15% 10% 10% 5% 5% 5% 5% Tabel 1 : Persentase Perbandingan Komposisi Warna Lamin dan Pakaian Adat Dari tabel 1 di atas bias disimpulkan bahwa tidak semua warna yg ada pada pakaian adat juga ada pada Lamin. Lamin atau rumah adat didominasi warna coklat, kemudian kuning, putih, hitam, merah, dan sedikit warna hijau. Sedangkan pakaian adat memiliki komposisi warna lebih beragam yaitu didominasi warna hitam, kemudian kuning, coklat, merah, putih, dan sedikit warna jingga, hijau, biru, dan merah jambu. Dari sekian banyak warna pada ornamen Dayak, warna-warna yang paling sering hadir adalah coklat, hitam, kuning, putih, dan merah. c. Penerapan Komposisi Warna Etnik Dayak pada Olahan Desain Interior Dari pembahasan komposisi warna dan ragam warna yang dihadirkan dari rumah adat dan pakaian adat Suku Dayak, dapat ditarik kesimpulan warna dominan adalah coklat, hitam, dan kuning, sedangkan aksennya adalah warna
14 putih dan merah. Dari 5 warna tersebut memungkinkan bahwa sebuah olahan desain interior dapat memberikan image tersendiri tentang Etnik Dayak. Olahan desain interior dengan tema Etnik Dayak salah satu contohnya adalah Bandara International Sepinggan Balikpapan. Bandara Sepinggan saat ini di bagi dalam dua sisi bangunan yaitu bangunan lama yang maih sangat kental dengan Etnik Dayak-nya serta bangunan baru yang menggunakan tema lebih modern namun masih menuangkan unsur-unsur budaya Dayak. Gambar 15 : Interior Bandara Sepinggan Lama, Ruang Check in dan Ruang Tunggu Gambar 16 : Eksterior Bandara Sepinggan Lama, Ruang Tunggu Luar
15 Gambar 17 : Eksterior Bandara Sepinggan Lama, Plafon Ruang Tunggu Luar Rancangan interior pada bandara Sepinggan bangunan lama masih sangat kental tema Etnik Dayak. Hal ini dilihat dari material kayu yang mendominasi, material kayu digunakan di seluruh bahian plafon dan melapisi kolom-kolom. Ukiran-ukiran motif Dayak yang masih tradisional pada pilar-pilar kolom yang menjadikannya point of interest. Dominasi material kayu hampir di semua bagian menjadikan permainan warna etnik pada ornamen rumah adat dan pakaian adat yang sebenarnya tidak begitu tampak. Jika pada rumah adat ukiran-ukiran diwarnai dengan warnawarna kuning, putting, hitam, dan merah, pada ukiran kolom hanya menggunakan finishing plitur. Warna hitam dan putih di munculkan pada lampu dan lantainya, sedangkan kuning hanya hadir pada lighting. Gambar 18 : Interior Ruang Tunggu Bandara Sepinggan Baru
16 Dari gambar 18 dapat dilihat perbedaan bangunan bandara Sepinggan lama dengan bangunan bandara Sepinggan yang baru. Desain yang digunakan untuk interior Sepinggan baru lebih modern, meskipun masih menyelipkan unsur-unsur etnik di dalamnya. Hal ini dilihat dari material yang digunakan, Sepinggan baru banyak menggunakan kaca dan pada plafonnya tidak lagi menggunakan kayu seperti di Sepinggan lama. Selain dari segi material, bentukan yang diciptakan di Sepinggan baru juga bentukan simple, garis lurus, kolom-kolom persegi tanpa olahan. Sedangkan komposisi warna yang digunakan di Sepinggan baru sudah mulai bervariasi, meskipun warna coklat dari material kayu sudah ditinggalkan. Warna merah di hadirkan pada kursi, hitam hadir melalui kusen jendela kaca, sedangkan putih pada dinding, lantai, dan motif sulur Dayak sebagai tralis jendela. DAFTAR RUJUKAN Buku Pangarsa, Galih Widjil Merah Putih Arsitektur Nusantara. Penerbit Andi. Yogyakarta. Conference Proceedings Satriani, Sari. Januari Desain Interior Rumah Makan Seafood Anjungan Indah Bontang Kuala yang Bernuansa Bahari. ITS. Surabaya. Website Kelompok Etnik. Creative Commons.
Jawa Timur secara umum
Jawa Timur secara umum Rumah Joglo secara umum mempunyai denah berbentuk bujur sangkar, mempunyai empat buah tiang pokok ditengah peruangannya yang biasa disebut sebagai saka guru. Saka guru berfungsi
Lebih terperinciPENERAPAN UKIRAN MADURA PADA INTERIOR GALERI BATIK DI BANGKALAN PLAZA MADURA
PENERAPAN UKIRAN MADURA PADA INTERIOR GALERI BATIK DI BANGKALAN PLAZA MADURA Karina Yunita Sari, Chairil B. Amiuza, Noviani Suryasari Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167,
Lebih terperinci8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis
8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANG DALAM
UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola hidup yang berkembang dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya memiliki kaitan yang sangat erat
Lebih terperinciKonsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic
BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan
Lebih terperinciELEMEN ARSITEKTURAL ATAP PADA RUMAH TRADISIONAL MELAYU RIAU ROOF ARCHITECTURAL ELEMENT OF THE RIAU MALAY TRADISIONAL HOUSE
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 2 ISSN (E) : 2540-7589 ELEMEN ARSITEKTURAL ATAP PADA RUMAH TRADISIONAL MELAYU RIAU ROOF ARCHITECTURAL ELEMENT OF THE RIAU MALAY TRADISIONAL
Lebih terperinciDesain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014
Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman
V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif
Lebih terperinciArsitektur Dayak Kenyah
Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah
Lebih terperinciCATATAN DOSEN PEMBIMBING...
DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii HALAMAN PERNYATAAN iv KATA PENGANTAR v HALAMAN PERSEMBAHAN. vii DAFTAR ISI.... ix DAFTAR GAMBAR.. xiii DAFTAR TABEL... xvi ABSTRAK...
Lebih terperinciNatural Friendly Neoclassical Style. Architecture
Architecture Natural Friendly Neoclassical Style Teks: Widya Prawira Foto: BambangPurwanto Desain rumah yang everlasting dengan mengoptimalkan potensi lingkungan, menjadikan rumah ini bersahabat dengan
Lebih terperinciStudi Antropometri TEMPAT DUDUK HAIR TREATMENT
Studi Antropometri salon TEMPAT DUDUK Terletak pada ruang tunggu area salon & spa. Gunanya untuk menunggu antrian atau sekedar menunggu teman/kerabat yang sedang ke salon HAIR TREATMENT Pada area ini dilakukan
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciJenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan
Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Jenis-jenis kayu untuk konstruksi di proyek- Pada kesempatan ini saya akan berbagi informasi tentang Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan Kayu adalah material
Lebih terperinciArchitecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015
Architecture Modern Aesthetic in Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto 86 Kolaborasi gaya neoklasik dengan elemen yang mengusung aspek kekinian, menjadi kekuatan desain rumah ini.
Lebih terperinciUTS SPA 5 RAGUAN
UTS SPA 5 RAGUAN 0851010072 OBYEK 2 OBYEK 1 Prisma OBYEK 1: kultur simbol yang diambil pada obyek 1 ini dapat dilihat dari bentuk atapnya yang mengadopsi rumah adat batak Karo (tempat Perkumpulan warga),
Lebih terperinciTabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.
Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor. No. Kategori Elemen Bangunan Istana Kepresidenan Bogor. Arsitektur Palladian. Kesesuaian 1. Wujud Tatanan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Peony, bunga, sulam, Cina, feminin. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Koleksi busana ready-to-wear deluxe berjudul Mudanin. Mudanin merupakan nama Cina dari bunga Peony. Peony adalah bunga nasional Cina yang melambangkan kecantikan dan feminin. Sebagian besar Peony
Lebih terperinciGambar: 5. 5a. Pasar Bali
Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan
Lebih terperinciDesain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya Astrid Intan L.W dan Ir. Susy Budi
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN
Bab 4 KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1. Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep Sumber : Analisa Pribadi 4.1.2 Tema Tema yang di gunakan dalam perancangan ini adalah bee (lebah).
Lebih terperinciArchitecture. Home Diary #008 / 2015
Architecture 82 A View of White Teks : Widya Prawira Foto : Bambang Purwanto Sejurus mata memandang, palette putih mendominasi dalam kesederhanaan desain yang elegan, warm dan mewah. K lasik adalah abadi.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep/Citra Ruang Citra atau image yang digunakan dalam mendukung karakter desain adalah modern natural with batavian etnic, dengan menggunakan bentuk bentuk yang geometris
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.
BAB VI HASIL PERANCANGAN Revitalisasi kawasan wisata makam Kartini ini berlandaskan pada konsep simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257. Nilai-nilai Islam yang terkandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Art deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri,
Lebih terperinciCompact House. Fotografer Ahkamul Hakim
Compact House Penulis Mufliah Nurbaiti Fotografer Ahkamul Hakim Idealnya sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal didirikan berdasarkan kebutuhan penghuninya. Selain itu, bentuk kaveling juga turut memengaruhi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR ISI JUDUL ABSTRAK... i DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan Perancangan... 4 1.5 Metode
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR
Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove
Lebih terperinciEKSTERIOR SIANG HARI
1. RUSTIC. Konsep rustic adalah konsep yang berbasis pada kesadaran lingkungan, dan dideskripsikan sebagai gaya yang menekankan pada unsur alam serta elemen yang belum terfabrikasi. Desain interior rustic
Lebih terperinciKONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center
KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias daerah atau suku suku yang telah membudaya berabad abad. Berbagai ragam hias yang ada di
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperincikalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia
2017 kalender Mengenal 12 Baju Adat Wanita Indonesia Sa j a ilust rasi oleh Cin dy K a l e n d e r g r a t i s. T i d a k u n t u k d i p e r j u a l b e l i k a n F r e e C a l e n d a r. N o t fo r s
Lebih terperinciBAB 5 VIS UAL. SENI TATTOO DAYAK YANG HAMPIR PUNAH dipilih sebagai judul
BAB 5 VIS UAL 5.1 Judul Buku SENI TATTOO DAYAK YANG HAMPIR PUNAH dipilih sebagai judul bukukarena ingin menarik perhatian target sasarannya dengan membangun rasa ingin tahu lebih dalam lagi mengenai salah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam. Kebudayaan tersebut tertuang dalam berbagai unsur yaitu kesenian, sistem
Lebih terperinciPENERAPAN SENI TRADISIONAL JAWA PADA LOBI HOTEL
PENERAPAN SENI TRADISIONAL JAWA PADA LOBI HOTEL MOH. IKROM ANSORI Jurusan Desain Interior, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, Bandung Email: ikrom.ansori@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciINTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur)
INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur) Dyah Aprilia 1, Rinawati P. Handajani 2, Triandi Laksmiwati 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture
Lebih terperinciKeindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak
Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan
Lebih terperinciA. IDE GAGASAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DESAIN A. IDE GAGASAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Music Center ini merupakan proyek perancangan fasilitas komersial yang dapat menunjang kegemaran masyarakat terhadap band The
Lebih terperinciTEoRI DAN DeSAIN TERPILIH
TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain
Lebih terperinciby NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD
by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka khususnya generasi muda. Jawa Timur memiliki budaya
Lebih terperinciKLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin
01 02 KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin Good design is good business. Inilah yang terwujud pada desain klinik yang berhasil mengakomodasi kegiatan konsultasi dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman hasil kebudayaan. Keanekaragaman hasil kebudayaan itu bisa dilihat dari wujud hasil kebudayaan
Lebih terperinciBAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious
BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia
Lebih terperinciKriteria Desain Fasade Pembentuk Karakter Visual Bangunan Universitas Tanjungpura
Kriteria Desain Fasade Pembentuk Karakter Visual Universitas Tanjungpura Mariyah Nurul Fikroh 1, Rinawati P. Handajani 2, Rr Haru Agus Razziati 3 1 Mahasiswa Bimbingan, Jurusan arsitektur/ Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus
Lebih terperinciKARAKTERISTIK RUMAH ADAT TAMBI SUKU LORE SULAWESI TENGAH
KARAKTERISTIK RUMAH ADAT TAMBI SUKU LORE SULAWESI TENGAH OLEH : SANDRA REZITHA KEMALASARI Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Email: sandrarezitha@hotmail.com ABSTRAK Karakteristik
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinci`Desain Interior Galeri Rumah Batik dengan Konsep Jawa Timur Kontemporer sebagai Sarana Workshop dan Edukasi
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) F-22 `Desain Interior Galeri Rumah Batik dengan Konsep Jawa Timur Kontemporer sebagai Sarana Workshop dan Edukasi Robbi Azis Irawan
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL DI BANDARA JAPURA RENGAT
BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PERENCANAAN BANGUNAN TERMINAL DI BANDARA JAPURA RENGAT IV.1 Data Proyek Nama Proyek Luas Lahan Alamat Proyek Batas Lahan Utara : Selatan : Timur : Barat : : Bangunan Terminal
Lebih terperinciKARAKTER VISUAL BANGUNAN STASIUN KERETA API JEMBER
KARAKTER VISUAL BANGUNAN STASIUN KERETA API JEMBER Prissilia Dwicitta Meykalinda, Antariksa, Noviani Suryasari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167, Malang
Lebih terperinciKONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.
BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan
Lebih terperincihunian lama, BERNYAWA BARU Fotografer Lindung Soemarhadi
1 2 hunian lama, BERNYAWA BARU Penulis Qisthi Jihan Fotografer Lindung Soemarhadi Di tengah maraknya pembangunan rumah modern, seperti cluster atau apartemen, pemilik rumah ini malah memutuskan untuk memilih
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. tersebut juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai elemen arsitektural.
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Structure As Architecture, selain berfungsi sebagai struktur, struktur tersebut juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai elemen arsitektural. Structure As Architecture
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ready-to-wear di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat, banyak para desainer dan brand lokal bermunculan dengan karakteristik yang berbeda-beda dan
Lebih terperinciKajian Perhiasan Tradisional
Kajian Perhiasan Tradisional Oleh : Kiki Indrianti Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom ABSTRAK Kekayaan budaya Indonesia sangat berlimpah dan beragam macam. Dengan keanekaragaman budaya
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan dua jenis font. Font Simply Glamorous untuk kata Layangan dan font Casual untuk kata Pusaka. Font Simply Glamorous
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Di zaman yang sudah modern saat ini dan masuknya budaya asing kedalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi Di Indonesia gaya bohemian ini sangat
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam perancangan produk clothing ini penulis melakukan analisa pada masing-masing produk yang akan
Lebih terperinciREGOL PAGAR RUMAH TRADISIONAL DI LAWEYAN SURAKARTA
REGOL PAGAR RUMAH TRADISIONAL DI LAWEYAN SURAKARTA Aswin Yuyun Triady 1, Dhani Mutiari 2 1 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.
Lebih terperinciDESIGN CONCEPT * ceiling
DESIGN CONCEPT * ceiling DESIGN CONCEPT * colour Warna yang diaplikasikan pada ruang spa bayi, ruang kids salon, area tunggu, receptionist adalah warna dari Dominan corporate image (kuning,hitam) dan warna
Lebih terperinciBAB 5 HASIL RANCANGAN
BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif
Lebih terperinciMetode Penelitian Survey
Metode Penelitian Survey Disusun oleh : Dr. Mahendra Wardhana, ST. MT. Mata Kuliah : Riset Desain Interior Kredit : 8 SKS Semeter : 7 2.2. Sub Pokok Bahasan Metode Penelitian Survey Metode ini sesuai untuk
Lebih terperinciINTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 )
INTERIOR Konsep interior kontemporer (Materi pertemuan 9 ) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Interior Kontemporer Gaya
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4
BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pergelaran Ramayana dengan tema futuristic merupakan sebuah pertunjukan tradisional yang diubah kedalam tema yang lebih modern. Setelah menyusun Laporan Proyek
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Cina yang merupakan salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki berbagai seni budaya maupun mitos yang masih sangat kental. Acara-acara besar yang
Lebih terperinciKISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada
Lebih terperinciFasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya
JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-5 1 Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya Handono S dan Ir. ST. Kuntjoro Santoso, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan
Lebih terperinciSTUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA
STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA 2.6 Psikilogi Warna Pada Ruang Psikologi warna menurut Hideaki Chijawa dalam bukunya "Color Harmony" : a. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna
Lebih terperinciMetode Image Board pada Desain Interior
Metode Image Board pada Desain Interior Disusun oleh : Dr. Mahendra Wardhana, ST. MT. Mata Kuliah : Riset Desain Interior Kredit : 8 SKS Semeter : 7 Tujuan : Pembelajaran Kompetensi : 1. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciPENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG
Available online through http://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul Penerapan Material Finishing Interior Kafé Di Tembalang, Semarang PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2
BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan
Lebih terperinciPerancangan Ulang Interior Terminal Keberangkatan Bandar Udara Syamsudin Noor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara merupakan sarana yang disediakan sebagai tempat keberangkatan dan kedatangan seseorang atau beberapa orang yang berpergian menggunakan transportasi pesawat
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah
Lebih terperinciV. ULASAN PERANCANGAN
V. ULASAN PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Desain Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Konsep berisi suatu gagasan
Lebih terperinciBATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE
BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE Tania Andina Kardin Deni Yana, S.Sn, M.sn Program Studi Sarjana Kriya Keramik, Fakultas
Lebih terperinciBAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam siklus hidupnya tidak dapat melepaskan diri dari busana. Busana merupakan salah satu penunjang yang digunakan manusia agar bisa berinteraksi dan berkomunikasi
Lebih terperinciBAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep gaya pada perancangan Showroom Mabua Harley Davidson ini di desain dengan unik dan memberi kesan tempo dulu, berdasarkan analisa
Lebih terperinciBAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN
BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Property size, KDB, KLB Lantai 1 Zona Seni lukis Sanggar lukis anak 108,2 sanggar lukis remaja 65,9 sanggar lukis dewasa 82,3 Ruang komunal 111,6 Ruang tunggu orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data dan analisis perancangan 1. Fungsi produk rancangan Berdasarkan hasil wawancra dan browsing internet,
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data dan analisis perancangan 1. Fungsi produk rancangan Berdasarkan hasil wawancra dan browsing internet, Ondel-Ondel dalam bentuk urban toys memang belum pernah
Lebih terperinciMUSEUM BUDAYA DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
Lebih terperinciMENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS
SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.
Lebih terperinci